tugas pengantar ekonomi 2
DESCRIPTION
kurva permintaan dan penawaran teori ekonomiTRANSCRIPT
![Page 1: Tugas Pengantar Ekonomi 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf8ff8550346703ba1d790/html5/thumbnails/1.jpg)
Senin, 24 September 2012
Tugas Pengantar Ekonomi ke 2
Nama : Fadhlillah Rahmawati
NIM : 125020301111015
Kelas : CD
1. a. Definisikan kurva permintaan dan apa maksud dari hukum downward-sloping
curve? Beri 2 contoh kasus dari hukum tersebut berdasarkan pengalaman saudara!
Kurva permintaan merupakan gambaran secara grafis dari daftar permintaan.
Aksis sepanjang garis horizontal menunjukkan kuantitas dari barang yang diminta oleh
konsumen. Semakin mengarah ke arah kanan, itu berarti kuantitas dari barang yang
diminta semakin banyak, begitu pun sebaliknya. Garis ini pada umumnya memiliki simbol
Q, yang berarti quantity. Sementara itu, aksis sepanjang garis vertikal menunjukkan harga
barang yang ada di pasaran. Semakin ke atas, itu artinya harga barang semakin tinggi,
begitu pun sebaliknya. Garis vertikal ini memiliki simbol P, yang berarti price (harga).
Hubungan antara harga dan kuantitas barang yang diminta dalam kurva permintaan
berbanding terbalik. Artinya, ketika harga barang naik, maka jumlah barang yang diminta
akan turun, begitu pun sebaliknya, ketika harga barang turun, maka permintaan barang
akan naik, dengan catatan ceteris paribus, yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
permintaan konsumen terhadap barang diasumsikan tetap.
Teori mengenai hubungan antara harga barang dan jumlah barang yang diminta
ini dikenal dengan sebagai hukum downward-sloping curve. Hukum ini menyatakan
bahwa ketika harga dari suatu komoditi mengalami kenaikan, dengan catatan ceteris
paribus, maka pembeli/konsumen cenderung akan mengurangi jumlah pembelian
komoditi tersebut. Begitu pun sebaliknya, ketika harga turun, dengan catatan ceteris
paribus, maka jumlah permintaan akan mengalami kenaikan. Contoh dari hukum
downward-sloping curve ini adalah sebagai berikut:
Ketika harga nasi pecel di sebuah warung Rp 5.000,00, warung tersebut
mempunyai banyak pelanggan, termasuk saya. Dalam sehari pelanggannya bisa
mencapai 30 orang per hari. Namun, ketika warung tersebut menaikkan harga nasi
pecelnya menjadi Rp 6.000,00, saya mulai mengurangi intensitas pembelian saya,
biasanya seminggu tiga kali menjadi seminggu dua kali. Selain itu, jumlah
pelanggan warung tersebut juga berkurang menjadi 25 orang per harinya. Namun,
![Page 2: Tugas Pengantar Ekonomi 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf8ff8550346703ba1d790/html5/thumbnails/2.jpg)
ketika pemilik warung memutuskan untuk menurunkan harganya menjadi seperti
semula, maka saya sering membeli nasi pecel di warung itu lagi.
Ketika harga cabai merah melambung hingga mencapai Rp 30.000,00 per kg
beberapa bulan yang lalu, ibu saya memutuskan untuk mengurangi konsumsi cabai
demi menghemat pengeluaran dapur dengan cara mengurangi jumlah pembelian
cabai. Namun, ketika harga cabai merah kembali normal, yaitu Rp 10.000,00 per
kg, ibu saya akhirnya memutuskan untuk membeli cabai seperti biasanya.
b. Definisikan kurva penawaran dan tunjukkan pergeseran kurva tersebut baik ke
atas dan ke bawah. Bandingkan dengan kurva demand dengan situasi seperti itu.
Apakah pergeseran kurva demand menunjukkan kenaikan permintaan? Buktikan!
Kurva penawaran merupakan gambaran secara grafis mengenai hubungan antara
harga suatu komoditi dengan jumlah barang yang ditawarkan kepada konsumen. Kurva ini
menghubungkan titik-titik koordinat antara garis horizontal yang merupakan sumbu
jumlah barang yang ditawarkan kepada konsumen (disimbolkan dengan huruf Q yang
berarti kuantitas/jumlah) dan garis vertical yang berfungsi sebagai sumbu harga barang
yang ditawarkan kepada konsumen (disimbolkan dengan huruf P yang berarti price/harga).
Pergeseran kurva penawaran terjadi karena adanya perubahan faktor-faktor yang
mempengaruhi harga barang sehingga mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan
kepada konsumen . Faktor-faktor tersebut antara lain teknologi yang dipakai selama proses
produksi, biaya produksi, harga dari komoditi yang terkait dengan barang tersebut (barang
substitusi dan barang komplementer), kebijakan pemerintah, dan pengaruh-pengaruh
khusus.
Sementara itu, pergeseran pada kurva permintaan terjadi karena adanya
perubahan dari salah satu atau beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan jumlah
permintaan konsumen atas suatu komoditi. Faktor-faktor tersebut antara lain pendapatan
rata-rata konsumen, populasi penduduk, harga dari barang-barang yang terkait dengan
komoditi tersebut, selera konsumen, dan pengaruh-pengaruh khusus seperti faktor musim.
Pergeseran kedua kurva mempunyai kesamaan dalah hal perubahan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Pergeseran kurva permintaan dapat mengimplikasikan adanya kenaikan atau pun
penurunan jumlah permintaan. Pergeseran kurva karena kenaikan jumlah permintaan
biasanya disebabkan karena pendapatan konsumen meningkat di saat harga komoditi tetap
sehingga kemampuan konsumen untuk membeli semakin meningkat, selain itu apabila
![Page 3: Tugas Pengantar Ekonomi 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf8ff8550346703ba1d790/html5/thumbnails/3.jpg)
harga barang yang berkaitan dengan komoditi tersebut (dalam hal ini berupa barang
substitusi) naik, maka konsumen akan lebih memilih untuk membelinya karena harga
yang relatif lebih rendah. Selera konsumen atas komoditi tersebut juga turut
mempengaruhi adanya kenaikan jumlah permintaan yang menyebabkan adanya pergeseran
kurva permintaan. Apabila konsumen sedang menggandrungi komoditi tersebut, maka
secara otomatis jumlah permintaan akan meningkat. Di samping itu, ledakan populasi
secara otomatis akan meningkatkan jumlah permintaan, apalagi jika itu merupakan
komoditi yang penting, seperti bahan makanan. Dan yang terakhir adalah situasi khusus
yang terkadang juga bisa mempengaruhi jumlah permintaan, seperti apabila pada musim
dingin jumlah permintaan jaket dan syal akan meningkat, meskipun harga kedua barang
tersebut tinggi. Dengan begitu, akan terjadi pergeseran kurva permintaan. Contoh dari
adanya kenaikan dan penurunan jumlah permintaan dapat ditunjukkan dengan kurva
sebagai berikut:
2. Apakah yang mungkin meyebabkan kenaikan permintaan Pizza di Malang? Apa
juga yang menyebabkan kenaikan supplynya? Bagaimana equilibrium pasarnya?
Gambar grafik di pendukungan analisis.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan permintaan Pizza di kota
Malang. Faktor-faktor tersebut antara lain selera konsumen, pendapatan masyarakat,
pertambahan populasi, dan faktor khusus. Saat ini masyarakat Indonesia, khususnya warga
kota Malang sudah dapat menerima masakan-masakan yang berasal dari luar Indonesia,
seperti Pizza yang berasal dari Italia. Rasa Pizza yang lezat dengan variasi yang beragam
membuat masyarakat menggandrungi kuliner yang satu ini. Selain itu, dewasa ini
perekonomian masyarakat Malang yang cenderung meningkat sebagai akibat dari tumbuh
suburnya usaha-usaha di kota malang turut meningkatkan jumlah permintaan Pizza. Hal
ini dikarenakan, ketika pendapatan mereka meningkat, maka mereka bisa menambah
![Page 4: Tugas Pengantar Ekonomi 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf8ff8550346703ba1d790/html5/thumbnails/4.jpg)
anggaran mereka sehingga mempunyai kesempatan untuk membeli Pizza yang notabene
bukan kebutuhan pokok sehari-hari. Kemudian faktor khusus juga menyebabkan
terjadinya kenaikan jumlah permintaan Pizza. Masyarakat Malang, khususnya anak muda
menganggap bahwa apabila mereka belum pernah makan Pizza maka mereka bukanlah
anak ‘gaul’. Di sini Pizza berperan sebagai salah satu barang prestige yang dapat
menentukan status seseorang. Oleh karena itu di setiap gerai Pizza memiliki pelanggan
yang berasal dari kalangan anak muda. Lalu pertambahan populasi juga menyebabkan
kenaikan jumlah permintaan Pizza. Kota Malang yang merupakan salah satu kota
pendidikan karena memiliki banyak universitas tentunya akan menarik banyak anak muda
lulusan SMA sederajat untuk belajar di kota ini. Bertambahnya jumlah kaum anak muda
tentunya akan meningkatkan jumlah permintaan. Seperti yang telah dijelaskan di atas,
penikmat Pizza kebanyakan berasal dari kalangan anak muda.
Sementara itu, faktor yang menyebabkan kenaikan supply dari Pizza adalah
kemampuan produsen Pizza itu sendiri dalam memasarkan produknya. Faktor ini
mempunyai andil yang cukup penting dalam menarik minat konsumen untuk membeli
Pizza. Hal ini bisa kita lihat dari bagaimana produsen mendekorasi gerai mereka senyaman
mungkin bagi pelanggan. Selain itu, pelayanan yang ramah dan memuaskan tentunya
membuat pelanggan akhirnya mau datang kembali untuk membeli Pizza di sana. Karena
strategi pemasaran yang berujung pada kepuasan pelanggan inilah yang akhirnya membuat
produsen akhirnya berani untuk menambah jumlah penawaran.
Sementara itu, Equilibrium pasar dari pizza di Malang tersebut diuraikan sebagai
berikut. Produsen mematok harga Rp 400.000,00 rupiah per 2 kotak Pizza, Namun,
dengan harga seperti ini, dengan catatan ceteris paribus, jumlah permintaan justru
menurun karena konsumen menganggap harga Pizza terlalu mahal. Karena mengalami
penurunan permintaan, akhirnya produsen menurunkan harga Pizza menjadi Rp 250.000
per 2 kotak. Hanya saja, dengan harga sebesar ini, produsen tidak mendapat keuntungan
yang besar, bahkan cenderung mengalami kerugian meskipun jumlah permintaan
meningkat tajam. Akhirnya produsen memutuskan untuk kembali menaikkan harga
menjadi Rp 300.000 per 2 kotak. Dengan harga sebesar ini akhirnya produsen tetap
mendapatkan pembeli dengan jumlah banyak dan tidak lagi mengalami kerugian. Harga
Rp 300.000,00 ini diasumsikan sebagai titik E. Apabila produsen tetap mempertahankan
harga di atas titik E atau tetap Rp 400.000 rupiah, maka akan terjadi kelebihan jumlah
barang yang ditawarkan (surplus barang) karena konsumen kurang berminat
membelinya dikarenakan harganya yang terlalu tinggi. Namun, apabila produsen
![Page 5: Tugas Pengantar Ekonomi 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf8ff8550346703ba1d790/html5/thumbnails/5.jpg)
mematok harga di bawah titik E, maka produsen akan mengalami kerugian karena antara
biaya produksi dan harga yang ditawarkan tidak seimbang. Selain itu, Pizza akan
menjadi langka karena permintaan terlalu banyak yang diakibatkan oleh harga yang
terlalu rendah. Pada titik E inilah kita bisa melihat adanya keseimbangan. Pada titik ini
tidak akan terjadi excess demand dan excess supply. Kurva dari titik keseimbangan
(equilibrium) dapat dilihat sebagai berikut.
P
500.000
s
400.000
300.000 E
200.000
100.000 D
0 1 2 3 4 Q
3. Jelaskan apakah perubahan kuantitas yang diminta karena pergeseran permintaan atau
perubahan permintaan terhadap kasus di bawah ini, gambarkan grafiknya:
a. Penurunan anggaran militer, harga sepatu boot militer turun.
Anggaran militer yang diatur oleh Negara bisa mengalami penurunan atau pun
kenaikan yang disebabkan baik karena keadaan keuangan maupun kondisi keamanan Negara
pada saat itu. Penurunan anggaran militer tentunya akan berpengaruh pada peralatan tempur
dan juga perlengkapan bagi para prajurit. Salah satu dari perlengkapan yang turut terpengaruh
yaitu sepatu boot. Ketika anggaran militer turun, maka anggaran untuk pembelian sepatu boot
juga akan turun. Penurunan anggaran sepatu boot ini tentunya akan berdampak pada harga
sepatu boot yang dijual oleh produsen, dengan catatan ceteris paribus. Dalam kasus ini,
produsen sepatu boot adalah mereka yang memenangkan tender dari pemerintah. Karena
anggaran turun, secara otomatis produsen harus berupaya untuk menurunkan harga agar dapat
memenuhi permintaan konsumen, yaitu pemerintah. Penurunan anggaran militer yang
mengakibatkan penurunan harga boot ini dapat dilihat dari kurva permintaan yang mengalami
perubahan sebagai berikut.
![Page 6: Tugas Pengantar Ekonomi 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf8ff8550346703ba1d790/html5/thumbnails/6.jpg)
S
250.000
150.000
25 50
Sebelum pemerintah menurunkan anggaran militer, mereka mampu membeli sepatu
boot sebanyak 50 pasang dengan harga Rp 250.000,00 per pasangnya. Namun karena ada
penurunan anggaran, maka produsen terpaksa menurunkan harga sepatu menjadi Rp
150.000,00 per pasangnya. Namun meskipun harga sudah diturunkan, mengingat anggaran
yang juga turun, pemerintah hanya mampu membeli sebanyak 25 pasang sepatu boot. Di sini
dapat disimpulkan bahwa perubahan jumlah permintaan karena adanya perubahan
permintaan.
b. Harga ikan turun setelah Sri Paus membolekan umat Katholik makan daging di hari
Jum’at.
Ketika Sri Paus melarang umat Katholik makan daging pada hari Jum’at, permintaan
akan daging menjadi rendah. Hal ini mengakibatkan harga daging tinggi karena
produsen/penjual berusaha menutupi biaya produksi. Namun ketika Sri Paus mencabut
larangan tersebut, maka jumlah permintaan akan meningkat. Namun, dalam kasus ini, penjual
justru menurunkan harga daging, karena mereka tahu bahwa pendapatan mereka akan
tetapmeningkat meskipun terjadi penurunan harga. Hal ini menyebabkan terjadinya
pergeseran kurva permintaan. Analisis ini dapat dijelaskan dengan contoh sebagai berikut:
Ketika terjadi pelarangan harga daging jumlah permintaan hanya datang dari 10
konsumen. Untuk menjaga agar tetap mendapatkan keuntungan dan menutupi biaya produksi,
maka produsen mematok harga Rp 75.000,00. Dari harga ini produsen mendapatkan profit
sebesar Rp 30.000, sehingga total profit mencapai Rp 300.000,00. Namun, setelah terjadi
![Page 7: Tugas Pengantar Ekonomi 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf8ff8550346703ba1d790/html5/thumbnails/7.jpg)
pencabutan pelarangan tersebut, jumlah permintaan naik hingga 30. Dari peningkatan
permintaan ini, produsen justru menurunkan harga daging menjadi Rp 50.000,00 dengan
profit sebesar Rp 20.000,00. Dengan profit yang cenderung turun ini, produsen justru
mendapatkan profit yang lebih besar, yaitu menjadi Rp 600.000. Hal ini terjadi karena
meskipun harga barang turun, namun apabila jumlah permintaan naik dengan cukup drastis,
maka profit yang didapat justru menjadi semakin banyak.
c. Kenaikan pajak bensin premium menurunkan tingkat konsumsinya.
Ketika harga bensin premium mengalami kenaikan, maka masyarakat akan
menurunkan jumlah permintaan mereka atas komoditi tersebut, dengan catatan ceteris
paribus. Penurunan ini lebih banyak terjadi khususnya pada kalangan menengah ke
bawah. Hal ini terjadi karena mereka memiliki pendapatan yang pada umumnya bisa
dibilang rendah, sehingga tidak mungkin bagi mereka untuk menaikkan budget
sehari-hari mereka hanya untuk menutupi biaya operasional kendaraan bermotor.
Pada kurva permintaan, keadaan seperti ini menyebabkan terjadinya perubahan.
Penurunan permintaan yang mengakibatkan perubahan kurva ini ini dapat dilihat dari
kurva berikut:
![Page 8: Tugas Pengantar Ekonomi 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf8ff8550346703ba1d790/html5/thumbnails/8.jpg)
Ketika harga bensin Rp 4.500,00 per liter, permintaan mencapai 20.000 liter. Namun,
ketika harga bensin naik hingga mencapai Rp 5.000,00 per liternya masyarakat,
khususnya yang berasal kalangan menengah ke bawah memutuskan untuk
mengurangi konsumsi bensin premium mereka, sehingga secara kumulatif permintaan
terhadap bensin premium turun menjadi 15.000 liter.
4. Definisikan konsep elastisitas dan ada berapa macam? Gambarkan secara grafis juga!
Konsep elastisitas adalah perbandingan antara perubaha proporsional dari sebuah
variable dengan perubahan variabel lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur
seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga. Bagi
produsen, pengetahuan ini digunakan sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah
harga produknya. Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan
yang akan ia peroleh. Konsep elastisitas dibagi menjadi empat macam, yaitu:
a. Elastisitas PermintaanYaitu mengukur perubahan relative dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai
akibat perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya (ceteris paribus). Tiga
faktor penting yang mempengaruhi permintaan yaitu:
Faktor penentu elastisitas permintaan :
1. Tingkat kemampuan barang-barang lain untuk mengganti barang yang
bersangkutan.
2. Persentasi pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang tersebut.
3. Jangka waktu dimana permintaan itu dianalisa.
Elastisitas permintaan ada lima jenis, yaitu:
1. Permintaan elastis tidak sempurna (elastisitas bernilai nol) yaitu perubahan harga tidak mengubah permintaan barang.
2. Permintaan elastis sempurna (elastisitas bernilai tak hingga) menggambarkan
produk yang sangat peka terhadap perubahan harga.
3. Permintaan elastis uniter (elastisitas bernilai satu) menggambarkan harga dan
kuantitas produk yang diminta berubah dalam persentase yang sama dan saling
mengkompensasi.
4. Permintaan tidak elastis (elastisitas bernilai < 1) menggambarkan perubahan
harga yang menyebabkan perubahan permintaan dengan proporsi yang lebih
kecil.
![Page 9: Tugas Pengantar Ekonomi 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf8ff8550346703ba1d790/html5/thumbnails/9.jpg)
5. Permintaan elastis (elastisitas bernilai > 1) menggambarkan perubahan harga yang menyebabkan perubahan permintaan dengan proporsi yang lebih besar.
b. Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran didefinisikan sebagai ukuran kepekaan jumlah penawaran
suatu barang dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas penawaran mengukur
persentase perubahan jumlah penawaran yang terjadi akibat persentase perubahan
harga. Elastisitas penawaran ada lima jenis, yaitu:
1. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat
ditambah pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan
terlihat vertikal.
2. Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1. Perubahan penawaran lebih kecil dari
perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif
kecil terhadap penawaran.
3. Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1. Perubahan penawaran sama dengan
perubahan harga.
4. Penawaran elastis : elastisitas > 1. Perubahan penawaran lebih besar dari
perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif
besar terhadap penawaran.
5. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat
menyuplai berarapun kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan
mampu menyuplai pada biaya per unit konstan dan tidak ada limit kapasitas
produksi.
Kurva elastisitas penawaran:
Kurva Penawaran Elastis Sempurna Kurva Penawaran Elastis Tidak Sempurna
P
S
Q
P
S
Q
![Page 10: Tugas Pengantar Ekonomi 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf8ff8550346703ba1d790/html5/thumbnails/10.jpg)
Kurva Penawaran Elastisitas Uniter Kurva Penawaran Tidak Elastis
Kurva Penawaran Elastis
Kurva elastisitas permintaan:
Kurva Permintaan Tidak Elastis Kurva Permintaan Elastis
PS1
Q
S2
P
SQ
P
SQ
P
D
Q
P
D
Q
![Page 11: Tugas Pengantar Ekonomi 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf8ff8550346703ba1d790/html5/thumbnails/11.jpg)
Kurva Permintaan Elastis Tidak Sempurna Kurva Permintaan Elastis Sempurna
Kurva Penawaran Elastis Uniter
5. Jelaskan apakah yang dimaksud harga paling tinggi dan harga paling rendah dalam
aplikasi kurva demand dan supply? Bagaimana gambar grafik dan contohnya masing-
masing?
Harga eceran tertinggi (ceiling price), adalah harga tertinggi yang ditetapkan oleh
pemerintah yang bertujuan untuk melindungi konsumen, dimana pemerintah menetapkan
harga maksimum suatu barang. Penjual tidak diperbolehkan menetapkan harga di atas
harga maksimum tersebut. Contoh penetapan harga eceran tertinggi di Indonesia seperti
harga obat-obatan di apotek, tarif kereta api, tiket bus kota, tarif taksi per kilometer atau
harga tiket pesawat terbang.
Adanya penetapan harga eceran tertinggi menyebabkan kelebihan permintaan,
yang dapat diatasi dengan impor atau usaha-usaha lain terkait peningkatan produksi /
layanan jasa. Harga eceran tertinggi bertujuan untuk mencapai tingkat harga yang tidak
merugikan produsen maupun konsumen. Dari uraian tersebut penetapan harga eceran
tertinggi akan memberikan pengaruh pada menurunnya harga pasar, tercipta kelebihan
P
D
Q
P
D
Q
![Page 12: Tugas Pengantar Ekonomi 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf8ff8550346703ba1d790/html5/thumbnails/12.jpg)
permintaan atau kekurangan penawaran, menurunkan kuantitas yang diperjualbelikan, dan
menurunkan penerimaan produsen.
Sementara itu, harga eceran terendah (floor price) adalah harga terendah yan
ditetapkan oleh pemerintah yang bertujuan untuk melindungi produsen. Dimana
pemerintah menetapan harga terendah khususnya pada komoditas-komoditas tertentu.
Misalnya pemerintah menetapkan harga terendah pembelian gabah kering dari para petani.
Para pembeli (umumnya para tengkulak) tidak diperbolehkan membeli gabah di bawah
harga yang telah ditetapkan pemerintah tersebut.
Dari uraian tersebut penetapan harga terendah akan memberikan pengaruh pada
menaiknya harga pasar, menciptakan kelebihan penawaran, menurunkan kuantitas yang
diperjualbelikan, menaiknya atau menurunnya penerimaan produsen.
Kurva Kebijakan Harga Terendah (Floor Price)
Kurva Kebijakan Harga Tertinggi (Ceiling Price)