tugas pendahuluan lapangan geostruk

13
1. Tuliskan geologi regional daerah penelitian! Jawab : Geomorfologi daerah Bulu Bottosuwa dan sekitarnya Geomorfologi sulawesi selatan dipotong oleh suatu terban yang berarah utara – selatan yang dikenal sebagai terban Walanae dan merupakan zona sesar mendatar mengiri (lift lateral strike-slip zone) di daerah lembar Pangkajene dan Watampone Bagian Barat terdapat dua baris pegunungan yang memanjang hampir sejajar pada arah utara – barat laut. Pegunungan yang barat menempati hampir setengah luas daerah melebar dibagian selatan (50km) Terdapat pegunungan Bulu Bottosuwa dengan ketinggian 403 di atas permukaan laut. Pegunungan yang di timur relatif lebih sempit dan lebih rendah dengan puncak rata – rata setinggi 700 m dan yang tertinggi 787 m. juga pegunungan ini sebagian besar berbatuan gunung api bagian selatannya selebar 20 kmdan lebih tinggi, tetapi ke utara menyempit dan merendah, akhirnya menunjam ke bawah batas antara lembah walanae dan dataran Bone. Bagian utara pegunungan ini bertopografi keras yang permukaannya sebagian berkerucut. Batasnya di timur laut adalah dataran Bone yang sangat luas, yang menempati hampir sepertiga bagian timur.

Upload: erenz-emerald-alexandrite

Post on 10-Nov-2015

227 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Tugas Pendahuluan

TRANSCRIPT

1. Tuliskan geologi regional daerah penelitian! Jawab :Geomorfologi daerah Bulu Bottosuwa dan sekitarnyaGeomorfologi sulawesi selatan dipotong oleh suatu terban yang berarah utara selatan yang dikenal sebagai terban Walanae dan merupakan zona sesar mendatar mengiri (lift lateral strike-slip zone) di daerah lembar Pangkajene dan Watampone Bagian Barat terdapat dua baris pegunungan yang memanjang hampir sejajar pada arah utara barat laut. Pegunungan yang barat menempati hampir setengah luas daerah melebar dibagian selatan (50km) Terdapat pegunungan Bulu Bottosuwa dengan ketinggian 403 di atas permukaan laut.Pegunungan yang di timur relatif lebih sempit dan lebih rendah dengan puncak rata rata setinggi 700 m dan yang tertinggi 787 m. juga pegunungan ini sebagian besar berbatuan gunung api bagian selatannya selebar 20 kmdan lebih tinggi, tetapi ke utara menyempit dan merendah, akhirnya menunjam ke bawah batas antara lembah walanae dan dataran Bone. Bagian utara pegunungan ini bertopografi keras yang permukaannya sebagian berkerucut. Batasnya di timur laut adalah dataran Bone yang sangat luas, yang menempati hampir sepertiga bagian timur.Lembah walanae yang memisahkan kedua pegunungan tersebut dibagian utara selebar 35 km tetapi dibagian selatan hanya 10 km. di tengah terdapat sungai walanae yang mengalir ke utara. Bagian selatan berupa perbukitan rendah dan di bagian utara terdapat dataran alluvium yang sangat luas mengelilingi danau tempe.

Stratigrafi Regional Bulu Bottosuwa dan SekitarnyaBatuan tua yang masih dapat diketahui kedudukan stratigrafi dan tektoniknya adalah sedimen flysch Formasi Balangbaru. Formasi ini menindih secara tidak selaras batuan yang lebih tua, dan di bagian atasnya ditindih tidak selaras oleh batuan yang lebih muda. Formasi Balangbarun merupakan endapan lereng di dalam sistem busur-palung pada zaman Kapur Akhir.Kegiatan gunungapi bawah laut dimulai pada kala Paleosen. Pada kala Eosen Awal, daerah barat merupakan tepi daratan yang dicirikan oleh endapan darat serta batubara di dalam Formasi Mallawa. Pengendapan Formasi Mallawa kemungkinan hanya berlangsung selama awal Eosen.Pengendapan batuan karbonat yang sangat tebal dan luas di barat berlangsung sejak Eosen Akhir hingga Miosen Awal. Gejala ini mendandakan bahwa selama waktu itu terjadi paparan laut dangkal yang luas, yang berangsur-angsur menurun sejalan dengan adanya pengendapan. Proses tektonik di bagian barat ini berlangsung sampai Miosen Awal.Akhir kegiatan gunungapi Miosen Awal itu diikuti oleh tektonik yang menyebabkan terjadinya permulaan terban Walanae yang kemudian menjadi cekungan tempat pembentuk Formasi Walanae. Menurunnya terban Walanae dibatasi oleh dua sistem sesar normal, yaitu sesar Walanae dan sesar Soppeng.Sesar utama yang berarah utara-baratlaut terjadi sejak Miosen Tengah, dan tumbuh sampai setelah Pliosen. Perlipatan besar yang berarah hampir sejajar dengan sesar utama diperkirakan terbentuk sehubungan dengan adanya tekanan mendatar berarah kira-kira timur-barat pada waktu sebelum akhir Pliosen. Tekanan ini mengakibatkan pula adanya sesar sungkup lokal yang menyesarkan batuan Pra-Kapur Akhir. Perlipatan dan pensesaran yang relatif lebih kecil di bagian barat di pegunungan barat yang berarah barat laut-tenggara dan merencong, kemungkinan besar terjadi oleh gerakan mendatar ke kanan sepanjang sesar besar.

Struktur Geologi Regional BarruSesar utama yang utama barat laut yang terjadi sejak miosen tengah sampai pilosen.Perlipatan besar yang berarah hampir sejajar dengan adanya tekanan mendatar berarah kira-kira timur-barat pada waktu sebelum akhir pliosen.Tekanan ini mengakibatkan pula adanya sesar sungkup lokal yang menyesarkan batuan pra-kapur akhir didaerah bantimala keatas batuan tersier.Perlipatan dan penyesaran yang relatif lebih kecil dibagian timur lembah walanae dan dibagian barat pegunungan barat,yang berarah laut tenggara dan melancong,kemudian adanya kemungkinan besar terjadi oleh gesekan mendatar kekanan sepanjang sesar besar. 2. Tuliskan pengertian Sesar dan jenis jenisnya!Jawab :Sesar atau fault adalah rekahan yang mengalami geser-geseran yang jelas. pergeseran dapat berkisar dari beberapa milimeter sampai ratusan meter dan panjangnya dapat mencapai beberapa desimeter hingga ribuan meter. sesar dapat terjadi pada segala jenis batuan. akibat terjadinya pergeseran itu, sesar akan mengubah perkembangan topografi, mengontrol air permukaan dan bawah permukaan, merusak stratigrafi batuan dan sebagainya.Klasifikasi sesar dapat dibedakan berdasarkan geometri dan genesanya.a. Klasifikasi geometris1) Berdasarkan rake dari net slip.a. strike slip fault (rake=0)b. diagonal slip fault (0 < rake