tugas pak yogi 2

30
Tingkat Kesehatan Bank Dilihat dari sisi Capital (Permodalan) Disusun Oleh : Kelompok 01 Alfian Zulfa Azizi F3610006 Eva Betawati F3610046 Ryan Prabowo Deky Prasetyawan Mutiara Reza

Upload: yaya-cubby

Post on 30-Oct-2014

122 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Pak Yogi 2

Tingkat Kesehatan Bank

Dilihat dari sisi Capital (Permodalan)

Disusun Oleh :

Kelompok 01

Alfian Zulfa Azizi F3610006

Eva Betawati F3610046

Ryan Prabowo

Deky Prasetyawan

Mutiara Reza

Diploma III Keuangan dan Perbankan

Fakultas Ekonomi

Page 2: Tugas Pak Yogi 2

Universitas Sebelas Maret Surakarta

2013

KATA PENGANTAR

Assalamualiakum Wr,Wb

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan kasih

dan rahmatNya, sehingga makalah sebagai tugas mata kuliah praktek indicator

tingkat kesehatan bank dapat kami selesaikan.

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada

para pembaca sehingga dapat memperoleh tambahan pengetahuan terkait dengan

tingkat kesehatan Bank dari sisi capital.

Dalam proses penyusunan laporan ini, kami banyak memperoleh banyak

sekali petunjuk, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karenanya

dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Yogi Pasca Pratama SE, MSE selaku pembimbing mata kuliah

praktek indicator kesehatan bank.

2. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu dan memberikan dorongan serta bantuan atas selesainya laporan

ini.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan ,sehingga kritik

dan dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan, atas kritik dan

saran yang telah diberikan kami sampaikan terima kasih.

Page 3: Tugas Pak Yogi 2

Wassalamualaikum Wr,Wb

Surakarta, 2 Januari 2013

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 4

A. INSTITUSI PERBANKAN DI INDONESIA ............................................................ 4

BAB II DASAR HUKUM DAN PERATURAN.............................................................. 5

BAB III STUDI KASUS................................................................................................... 12

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 27

A. KESIMPULAN............................................................................................................ 27

B. DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 27

Page 4: Tugas Pak Yogi 2

BAB I

PENDAHULUAN

1. INSTITUSI PERBANKAN DI INDONESIA

Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan prinsip kehati-hatian.

Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana

masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam

rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi

dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. 

Berdasarkan undang-undang, struktur perbankan di Indonesia, terdiri atas bank umum dan

BPR. Perbedaan utama bank umum dan BPR adalah dalam hal kegiatan operasionalnya. BPR

tidak dapat menciptakan uang giral, dan memiliki jangkauan dan kegiatan operasional yang

terbatas. Selanjutnya, dalam kegiatan usahanya dianut dual bank system, yaitu  bank umum

dapat melaksanakan kegiatan usaha bank konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah.

Sementara prinsip kegiatan BPR dibatasi pada hanya dapat melakukan kegiatan usaha bank

konvensional atau berdasarkan prinsip syariah

Page 5: Tugas Pak Yogi 2

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP berlaku sejak 31 mei 2004

yang sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No.6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004

tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4382) Bank wajib

melakukan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara triwulanan. Sehubungan dengan hal

tersebut faktor-faktor penilaian tingkat kesehatan Bank mencakup penilaian terhadap faktor-

faktor CAMEL yang terdiri dari Capital, Asset Quality, management, Earnings, dan Liquidity

2. PENTINGNYA STABILITAS SISTEM KEUANGAN

Sistem keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian.

Sebagai bagian dari sistem perekonomian, sistem keuangan berfungsi mengalokasikan dana

dari pihak yang mengalami surplus kepada yang mengalami defisit. Apabila sistem keuangan

tidak stabil dan tidak berfungsi secara efisien, pengalokasian dana tidak akan berjalan dengan

baik sehingga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Pengalaman menunjukkan, sistem

keuangan yang tidak stabil, terlebih lagi jika mengakibatkan terjadinya krisis, memerlukan

biaya yang sangat tinggi untuk upaya penyelamatannya.

Pelajaran berharga pernah dialami Indonesia ketika terjadi krisis keuangan tahun

1998, dimana pada waktu itu biaya krisis sangat signifikan. Selain itu, diperlukan waktu yang

lama untuk membangkitkan kembali kepercayaan publik terhadap sistem keuangan. Krisis

tahun 1998 ini membuktikan bahwa stabilitas sistem keuangan merupakan aspek yang sangat

penting dalam membentuk dan menjaga perekonomian yang berkelanjutan. Sistem keuangan

yang tidak stabil cenderung rentan terhadap berbagai gejolak  sehingga mengganggu

perputaran roda perekonomian. Maka dari itu penilaian tingkat kesehatan bank perlu untuk

diterapkan

2.1. Tingkat Kesehatan Bank

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP berlaku sejak 31

Mei 2004 yang sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No.6/10/PBI/2004 tanggal

12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara

Page 6: Tugas Pak Yogi 2

Nomor 4382) Bank wajib melakukan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara

triwulanan. Dasar Hukum Penilaian Tingkat Kesehatan Bank antara lain :

Pasal 29 UU Nomor 10 Tahun 1998

a) Pembinaan dan pengawasan bank dilakukan oleh Bank Indonesia

b) Bank Indonesia menetapkan ketetuan tentang kesehatan bank dengan

memperhatikan aspek permodalan, kualitas asset, kualitas

manajemen,rentabilitas,likuiditas,solvabilitas dan aspek lain yang

berhubungan dengan usaha bank, dan wajib melakukan kegiatan usaha

sesuai dengan prinsip kehati-hatian.

Pasal 30 UU Nomor 10 Tahun 1998

a) Bank wajib menyampaikan kepada Bank Indonesia,segala

keterangan,dan penjelasan mengenai usahannya menurut tatacara yang

ditetepkan oleh Bank Indonesia

b) Bank atas permintaan Bank Indonesia,wajib memberikan kesempatan

bagi pemeriksaan buku-buku dan berkas-berkas yang ada padanya,serta

wajib memberikan bantuan yang diperlukan dalam rangka memperoleh

kebenaran dari segala keterangan,dokumen dan penjelasan yang

dilaporkan oleh bank yang bersangkutan.

c) Keterangan tetang bank yang diperoleh berdasarkan ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) tidak diumumkan dan

bersifat rahasia.

Pasal 31 UU Nomor 10 Tahun 1998

a) BI melakukan pemeriksaan terhadap bank,baik secara berkala maupun

setiap waktu apabila diperlukan

Pasal 8 undang-undang No.3 tahun 2004, tentang Bank Indonesia

a) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.

b) Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.

c) Mengatur dan mengawasi bank

Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatf factor permodalan antara lain dilakukan melalui

penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:

Page 7: Tugas Pak Yogi 2

Kecukupan Pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yaitu modal dibagi

dengan aktiva tertimbang menurut resiko dikali 100%

Komposisi permodalan

Trend ke depan

a) Angka pertumbuhan permodalan dan ATMR serta rasio KPMM diperoleh dari

hasil stress test rencana bisnis bank

b) Trenk KPMM dinilai selama 2-3 tahun ke depan

c) Modal adalah modal sesuain dengan ketentuan KPMM yang berlaku

d) Presentase pertumbuhan modal

e) Presentase pertumbuhan ATMR

f) Analisis dilakukan terhadap fgure/grafik dari pertumbuhan modal,

pertumbuhan ATMR

Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan modal bank

Formula

Kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang bersal dari

keuntungan

Rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan usaha

Aksese kepada sumber permodalan

Kinerja keuangan keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan bank

antara lain

a) Kondisi keuangan pemegang saham

Analisis dilakukan dengan solvabilitas, likuiditas, profitabilitas, dan cash flow

pemegang saham

b) Peringakat perusahaan pemegang saham

Page 8: Tugas Pak Yogi 2

Melalui lambaga pemeringkat seperti Pefindo, Standart ,Poor’s, moody’s dan

fitch

c) Core business pemegang saham

Analisis dilakukan terhadap jenis/sector/industry dan posisi perusahan

pemegang saham di industry sejenis

d) Track record pemegang saham

Track record PS dalam memenuhi komitmen kepada Bank Indonesia dalam

penambhaan modal.

Page 9: Tugas Pak Yogi 2

BAB II

STUDY KASUS PADA BANK MANDIRI

A. Latar belakang Bank Mandiri

Transformasi Bank Mandiri

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program

restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan

Juli 1999, empat bank pemerintah -- yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara,

Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia -- dilebur menjadi

Bank Mandiri, dimana masing-masing bank tersebut memiliki peran yang tak

terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini,

Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi

dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.

Konsolidasi dan integrasi

Segera setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi secara

menyeluruh. Pada saat itu, kami menutup 194 kantor cabang yang saling berdekatan

dan rasionalisasi jumlah karyawan dari jumlah gabungan 26.600 menjadi 17.620.

Brand Bank Mandiri diimplementasikan ke semua jaringan dan seluruh kegiatan

periklanan dan promosi lainnya. Salah satu prestasi Bank Mandiri yang paling

signifikan adalah dengan mengganti platform teknologinya secara menyeluruh. Bank

Mandiri mewarisi total 9 core banking system yang berbeda dari 4 bank

pendahulunya. Bank Mandiri segera berinvestasi untuk mengkonsolidasikan sistem-

sistem dari platform yang terkuat. Dibutuhkan tiga tahun dan dana sebesar US$ 200

Juta demi mengembangkan program untuk menggantikan core banking platform

sebelumnya agar sesuai dengan standar perbankan ritel. Kini infrastruktur IT Bank

Mandiri telah menyediakan system pengolahan data straigth-through dan interface

yang seragam bagi pelanggannya. Sesuai dengan visi kami, Bank Mandiri memasuki

segmen bisnis yang menguntungkan dan memiliki prospek tumbuh, sekaligus

berperan sebagai institusi perbankan yang komprehensif. Untuk itu, Bank Mandiri

berfokus pada segmen korporasi, komersial, mikro & ritel, serta pembiayaan

konsumen dengan strategi yang berbeda di setiap bisnisnya dan bersinergi dengan

Page 10: Tugas Pak Yogi 2

seluruh segmen pasar yang ada. Kehadiran Bank Mandiri sebagai Bank Domestik

Multispesialis di Indonesia dapat diterjemahkan ke dalam langkah-langkah khusus

dengan menumbuhkan pangsa pasar dominan di segmen yang kami fokuskan. Selain

itu, Bank Mandiri juga memiliki visi untuk menjadi bank terdepan di Indonesia.

Sebagai bank publik, visi Bank Mandiri untuk menjadi bank blue chip publik di Asia

Tenggara ini akan diukur berdasarkan kapitalisasi pasar.

Program Transformasi Tahap I (2005 - 2009)

Ambisi Bank Mandiri yang ditetapkan untuk 4 tahun ke depannya hanya dapat dicapai

dengan mengubah organisasi kami untuk dapat beradaptasi dengan dinamika dan

pergerakan pasar. Di tahun 2005, kami berkomitmen untuk menjalankan program

transformasi selama 5 tahun untuk membentuk Bank Mandiri menjadi Bank

Multispesialis yang Dominan. Kami menetapkanempat tema transformasi sebagai

syarat utama: budaya, penjualan, aliansi dan kontrol NPL. Bank Mandiri melakukan

Program Transformasi dalam tiga tahap, yaitu:

Tahap 1 (2006-2007)

Back on Track : Dalam tahapan ini, fokus utama kami adalah merekonstruksi ulang

fondasi Bank Mandiri untuk pertumbuhan di masa depan

Tahap 2 (2008-2009)

Outperform the Market : Dalam periode ini, Bank Mandiri lebih menekankan

ekspansi bisnis untuk menjamin pertumbuhan yang signifikan di berbagai segmen dan

mencapai level profit yang mampu melampaui target rata-rata pasar

Tahap 3 (2010)

Shaping the End Game : Di tahap ini, Bank Mandiri menargetkan diri untuk menjadi

bank regional terdepan melalui konsolidasi dari bisnis jasa keuangan dan lebih

mengutamakan peluang strategi pertumbuhan non-organik, termasuk memperkuat

kinerja anak perusahaan dan akuisisi bank atau perusahaan keuangan lainnya yang

dapat memberikan nilai tambah bagi Bank Mandiri

Page 11: Tugas Pak Yogi 2

Proses transformasi yang telah dijalankan sejak tahun 2005 hingga tahun 2010 ini

secara konsisten berhasil meningkatkan kinerja Bank Mandiri. Hal ini tercermin dari

peningkatan berbagai parameter finansial, diantaranya:

Kredit bermasalah turun signifikan, tercermin dari rasio NPL net konsolidasi

yang turun dari 15,34% di tahun 2005 menjadi 0,62% di tahun 2010.

Laba bersih Bank Mandiri juga tumbuh sangat signifikan dari Rp 0,6 Triliun

di tahun 2005 menjadi Rp 9,2 Triliun di tahun 2010.

Sejalan dengan transformasi bisnis, Bank Mandiri juga melakukan transformasi

budaya dengan merumuskan kembali nilai nilai budaya untuk menjadi pedoman kerja

pegawai. Bank Mandiri juga berhasil mencatat sejarah dalam peningkatan kualitas

layanan, yaitu menjadi service leader perbankan nasional dengan menempati urutan

pertama pelayanan prima selama empat tahun berturut-turut (tahun 2007, 2008, 2009

dan 2010) berdasarkan survey Marketing Research Indonesia (MRI). Selain itu, Bank

Mandiri juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak dalam penerapan Good

Corporate Governance.

Peningkatan kinerja Bank Mandiri mendapatkan respon positif oleh investor,

tercermin dari meningkatnya harga saham Bank Mandiri secara signifikan dari posisi

terendah Rp 1.110 per lembar saham pada 16 November 2005, menjadi Rp 6.300,- per

lembar saham pada 30 September 2011, atau meningkat 33,6% per tahunnya

berdasarkan rata-rata (CAGR). Dalam kurun waktu kurang lebih 6 tahun, nilai

kapitalisasi pasar Bank Mandiri meningkat sekitar 7 kali lipat, dari Rp 21,8 Triliun

menjadi Rp 146,9 Triliun.

Program Transformasi Tahap II (2010 - 2014)

Saat ini Bank Mandiri tengah melaksanakan tahap transformasi lanjutan tahun 2010-

2014, dimana kami telah melakukan revitalisasi visi, yaitu "Menjadi Lembaga

Keuangan Indonesia yang Paling Dikagumi dan Selalu Progresif". Sejalan dengan visi

tersebut, Bank Mandiri juga ditargetkan mampu mencapai nilai kapitalisasi pasar

terbesar di Indonesia, yaitu di atas Rp 225 Triliun dengan pangsa pasar pendapatan

mendekati 16%, ROA mencapai kisaran 2,5% dan ROE mendekati 25%, namun tetap

menjaga kualitas asset yang direfleksikan dari rasio NPL gross di bawah 4%. Bank

Mandiri juga berambisi untuk masuk dalam jajaran Top 5 Bank di ASEAN pada tahun

Page 12: Tugas Pak Yogi 2

2014. Selanjutnya di tahun 2020, Bank Mandiri menargetkan untuk masuk dalam

jajaran Top 3 Bank di ASEAN dalam hal nilai kapitalisasi pasar dan menjadi pemain

utama di regional. Untuk mewujudkan visi tersebut, transformasi bisnis di Bank

Mandiri tahun 2010 - 2014 akan difokuskan pada 3 (tiga) area bisnis yaitu:

Wholesale transaction

Bank Mandiri akan memperkuat leadership-nya dengan menawarkan solusi transaksi

keuangan yang komprehensif dan membangun hubungan yang holistik melayani

institusi corporate & commercial di Indonesia.

Retail deposit & payment

Bank Mandiri memiliki aspirasi untuk menjadi bank pilihan nasabah di bidang retail

deposit dengan menyediakan pengalaman perbankan yang unik dan unggul bagi para

nasabahnya.

Retail Financing

Bank Mandiri memiliki aspirasi untuk meraih posisi nomor 1 atau 2 dalam segmen

pembiayaan ritel, terutama untuk memenangkan persaingan di bisnis kredit

perumahan, personal loan, dankartu kredit serta menjadi salah satu pemain utama di

micro banking.

Ketiga area fokus tersebut didukung dengan penguatan organisasi dan peningkatan

infrastruktur (cabang, IT, operation dan risk management) untuk memberikan solusi

layanan terpadu. Disamping itu, Bank Mandiri didukung oleh Sumber Daya Manusia

yang handal, teknologi yang selalu update, penerapan manajemen risiko dalam

menjalankan bisnis secara seksama dan penuh pertimbangan, serta penerapan Good

Corporate Governance yang telah teruji.

Pencapaian Bank Mandiri

Hingga Desember 2011, total aset Bank Mandiri telah mencapai Rp 551,9 Triliun,

dimana jumlah ini berlipat ganda dari total aset di tahun 2006 (sebesar Rp 267

Triliun), atau tumbuh 15,6% (CAGR). Ini mengukuhkan posisi Bank Mandiri sebagai

bank terbesar di Indonesia. Kredit Bank Mandiri juga tumbuh menjadi Rp 314,4

Triliun, meningkat 22% (CAGR) dari kredit tahun 2006 yang sebesar Rp 118 Triliun.

Page 13: Tugas Pak Yogi 2

Sedangkan net profit kami tumbuh menjadi Rp 12,2 Triliun, meningkat 28,3%

(CAGR) dari tahun 2006 yang sebesar Rp 2,4 Triliun. Selain menjadi bank pemberi

pinjaman terbesar di Indonesia (secara konsolidasi), Bank Mandiri juga merupakan

bank penyimpanan terbesar di Indonesia dengan dana pihak ke tiga sebesar Rp 422,3

Triliun. Bank Mandiri juga telah berhasil mempertahankan kualitas aset yang kuat,

dibuktikan dengan nilai Gross dan Net NPL Ratio yang masing-masing sebesar 2,21%

dan 0,52%. Salah satu momen penting dalam proses transformasi tahap 2 ini adalah

suksesnya rights issue pada Februari 2011 untuk memperkuat permodalan bank.

Dengan ini, modal Bank Mandiri telah mencapai Rp 62,7 Triliun, meningkat dari

48,9% tahun ke tahun dan menjadi bank pertama di Indonesia yang meraih gelar Bank

Internasional, sesuai dengan Banking Architecture atau Arsitektur Perbankan

Indonesia (API).

Kinerja Bank Mandiri juga didukung oleh perusahaan-perusahaan anak yang

memberikan kontribusi pendapatan signifikan, yaitu sekitar 12% dari laba bersih

konsolidasi Bank Mandiri. Kini Bank Mandiri memiliki jaringan ATM terbesar, yaitu

sejumlah 10.000 unit yang telah terpasang dan tersebar di seluruh Indonesia. Ini

menjadikan Bank Mandiri sebagai bank terbaik dalam pelayanan selama 4 tahun

berturut-turut dan menjadi perusahaan yang paling terpercaya di Indonesia untuk

Good Corporate Govenance selama 5 tahun berturut-turut. Setelah memenuhi

berbagai persyaratan dari Bank Indonesia, Bank Mandiri kini berhak untuk

menyandang titel sebagai Bank Internasional yang telah beroperasi di sektor

perbankan regional dan siap menjadi bank panutan di Indonesia. Hal ini turut

didukung dengan visi kami untuk menjadi Lembaga Keuangan yang Paling Dikagumi

dan Paling Progresif di Indonesia.

Meningkatkan Sinergi & Nilai dari Perusahaan Anak

Untuk mendukung berbagai segmen usaha kami serta membangun budaya kerja

berbasis kinerja yang kuat di seluruh organisasi, Bank Mandiri menerapkan sistem

organisasi berbasis Strategic Business Unit (SBU) yang terdiri dari berbagai unit

bisnis yang strategis. Unit bisnis strategis ini akan bergerak sebagai generator

penghasil profit pertumbuhan Bank Mandiri di masa depan, sebagai inti dari

perusahaan dan juga sebagai layanan fungsi bersama. Bank Mandiri juga didukung

oleh beberapa perusahaan anak untuk meningkatkan performa unit-unit bisnis

Page 14: Tugas Pak Yogi 2

strategisnya, diantaranya Corporate Banking, Commercial Business Banking, Micro

& Retail Banking, Treasury & International Banking serta Consumer Finance. Bank

Mandiri senantiasa mencari peluang bisnis yang saling menguntungkan guna

menciptakan sinergi, membangun aliansi sekaligus memperkuat bisnis pendukungnya

melalui perusahaan anak Bank Mandiri, diantaranya Mandiri Sekuritas yang bergerak

di bidang investment banking, Mandiri AXA Financial Service yang bergerak di

bidang asuransi, Bank Syariah Mandiri yang bergerak di bidang perbankan syariah,

Bank Sinar Harapan Bali yang bergerak di bidang perbankan mikro dan Mandiri

Tunas Finance yang bergerak di bidang multi-finance. Di tahun 2011, Bank Mandiri

berhasil mengakuisisi Mandiri AXA General Insurance (MAGI), yaitu perusahaan

hasil kerjasama antara Bank Mandiri dan AXA Societe Anonyme, untuk memperkuat

penetrasi Bank Mandiri di bisnis asuransi umum. Dengan memiliki berbagai

perusahaan anak yang mendukung bisnis kami, Bank Mandiri kini memegang peranan

sebagai institusi finansial holding terkuat di Indonesia.

B. Visi & Misi

Visi:

Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif

Misi:

Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar

Mengembangkan sumber daya manusia professional

Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder

Melaksanakan manajemen terbuka

Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan

Kami berkomitmen membangun hubungan jangka panjang yang didasari atas

kepercayaan baik dengan nasabah bisnis maupun perseorangan. Kami melayani

seluruh nasabah dengan standar layanan internasional melalui penyediaan solusi

Page 15: Tugas Pak Yogi 2

keuangan yang inovatif. Kami ingin dikenal karena kinerja, sumber daya manusia

dan kerjasama tim yang terbaik.

Dengan mewujudkan pertumbuhan dan kesuksesan bagi pelanggan, kami

mengambil peran aktif dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang Indonesia

dan selalu menghasilkan imbal balik yang tinggi secara konsisten bagi pemegang

saham.

C. Budaya TIPCE

Trust

Membangun keyakinan dan sangka baik diantara stakeholders dalam

hubungan yang tulus dan terbuka berdasarkan kehandalan.

Iintegrity

Setiap saat berpikir, berkata dan berperilaku terpuji, menjaga martabat serta

menjunjung tinggi kode etik profesi.

Professionalism

Berkomitmen untuk be ke rja tuntas d an akurat atas dasar kompetensi terbaik

dengan penuh tanggung jawab.

Customer Focus

Senantiasa menjadikan pelanggan sebagai mitra utama yang saling

menguntungkan untuk tumbuh secara berkesinambungan.

Excellence

Mengembangkan dan melakukan perbaikan di segala bidang untuk

mendapatkan nilai tambah optimal dan hasil yang terbaik secara terus-

menerus.

Page 16: Tugas Pak Yogi 2

D. Alamat Kantor Pusat Bank Mandiri

Kantor Pusat Bank Mandiri

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.

Jl, Jenderal Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190 Indonesia

Telp: 14000, +62-21-52997777

Fax: +62-21-52997735

SWIFT Code : BMRIIDJA

Otoritas Pengawas Bank

Bank Indonesia : Jl. MH Thamrin No. 2 Jakarta 10110 Indonesia

Telp (62-21) 381-7187 Faks (62-21) 350-1867

email : [email protected]

E. Direksi

Posisi Nama

Direktur Utama Zulkifli Zaini

Wakil Direktur Utama Riswinandi

Direktur Institutional Banking Abdul Rachman

Direktur Risk Management Sentot A. Sentausa

Direktur Micro & Retail Banking Budi G. Sadikin

Direktur Compliance & Human Capital Ogi Prastomiyono

Direktur Finance & Strategy Pahala N. Mansury

Direktur Corporate Banking Fransisca N. Mok

Direktur Commercial & Business Sunarso

Page 17: Tugas Pak Yogi 2

Banking

Direktur Technology & Operations Kresno Sediarsi

Direktur Treasury, Financial Institution

& Special Asset ManagementRoyke Tumilaar

F. Dewan Komisaris

Posisi Nama

Komisaris Utama merangkap

Komisaris Independen Edwin Gerungan

Wakil Komisaris Utama Muchayat

Komisaris Independen Gunarni Soeworo

Komisaris Independen Pradjoto

Komisaris Cahyana Ahmadjayadi

Komisaris Independen Krisna Wijaya

Komisaris Wahyu Hidayat

G. Pengelolaan Risiko Melalui Modal

Kebijakan permodalan Bank Mandiri adalah secara prudent melakukan

diversifikasi sumber permodalan untuk mengantisipasi rencana strategis jangka

panjang dan mengalokasikan modal secara efisien pada segmen bisnis yang

memiliki potensi untuk memberikan profil risk-return yang optimal, termasuk

penempatan pada perusahaan anak dalam rangka memenuhi ekspektasi

stakeholder termasuk investor dan regulator.

Bank Mandiri memastikan memiliki kecukupan modal untuk dapat memenuhi

risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional, baik dalam kondisi normal

maupun kondisi stress yang sekaligus menjadi dasar bagi Bank dalam

mengimplementasikan VBM (Value Based Management) melalui pengukuran

Page 18: Tugas Pak Yogi 2

RORAC (Return On Risk Adjusted Capital). Dengan VBM, Bank dapat

mengidentifikasi unit bisnis, segmen, produk, wilayah yang memberikan nilai

tambah bagi Bank. Dengan demikian Bank dapat fokus mengembangkan bisnis

yang paling memberikan nilai tambah bagi Bank. Bank mengacu kepada

regulasi Bank Indonesia dalam melakukan perhitungan kecukupan modal untuk

risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional. Untuk risiko kredit, Bank

menggunakan pendekatan Standar Basel II (Standardized Approach). Untuk

risiko pasar, Bank menggunakan Model Standar, sedangkan secara internal

Bank telah menggunakan Value at Risk sebagai Model Internal. Untuk risiko

operasional, Bank mengacu kepada Pendekatan Indikator Dasar Basel II (Basic

Indicator Approach) dan sudah mensimulasikan Pendekatan Standar

(Standardized Approach). Dalam penerapan SE BI No.13/6/DPNP tanggal 18

Februari 2011 perihal perhitungan ATMR risiko kredit menggunakan

pendekatan standar, hasil perhitungan ATMR Bank menunjukkan ATMR

risiko kredit untuk posisi 30 Juni 2011 sebesar Rp315,66 Triliun dengan

komponen ATMR counterparty credit risk sebesar Rp156,01 Miliar. Posisi

ATMR risiko pasar dengan pendekatan standar dan ATMR risiko operasional

dengan pendekatan standar menunjukan angka Rp1,43 Triliun dan Rp48,38

Triliun.

Saat ini Bank sedang melakukan pengembangan perhitungan kebutuhan

permodalan untuk risiko kredit dengan pendekatan advance baik regulatory

(IRBA) maupun pendekatan ekonomis. Pendekatan ekonomis (economic

capital) dikembangkan untuk risiko kredit dan risiko operasional. Rasio

Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio [CAR]) adalah rasio modal

terhadap aset tertimbang menurut risiko (Risk-Weighted Assets [RWA]).

Berdasarkan peraturan Bank Indonesia, jumlah modal untuk risiko kredit terdiri

dari Modal Inti (“Tier I”) dan Modal Pelengkap (“Tier II”) dikurangi

penyertaan pada Anak Perusahaan. Dalam rangka perhitungan Risiko Pasar,

Bank dapat memasukkan komponen Modal Pelengkap Tambahan (“Tier III”)

yaitu Pinjaman Subordinasi berjangka pendek yang memenuhi kriteria tertentu

Page 19: Tugas Pak Yogi 2

sebagai komponen Modal. Rasio Kecukupan Modal (Bank Mandiri saja) pada

tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Modal 2012 2011

Modal inti 51.042.746 43.566.601

Modal pelengkap 7.970.528 8.491.741

Jml modal untuk resiko

kredit,resiko operasional dan

resiko pasar

59.013.274 52.058.342

ATMR kredit 315.660.337 269.496.584

ATMR Operasional 48.384.624 40.781.287

ATMR pasar 1.434.351 938.522

Jumlah ATMR 365.479.312 938.522

RASIO KECUKUPAN MODAL (CAPITAL ADEQUACY RATIO)

2012 2011

CAR untuk modal inti 13,97% 14,00%

CAR untuk risiko kredit 18,70% 19,32%

CAR untuk risiko kredit dan

operasional

16,21% 16,78%

CAR untuk risiko kredit dan

pasar

18,61% 19,25%

CAR untuk risiko kredit,

operasional dan pasar

16,15% 16,73%

CAR Minimum Modal Inti 5,00% 5,00%

CAR Minimum Total Modal 8,00% 8,00%

Rasio kecukupan modal minimum Bank secara konsolidasian pada tanggal 30 Juni

2012 dengan memperhitungkan risiko kredit, operasional dan pasar adalah 15,90%

dan dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional adalah 15,96%.

Page 20: Tugas Pak Yogi 2

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kebijakan permodalan Bank Mandiri adalah secara prudent melakukan diversifikasi

sumber permodalan untuk mengantisipasi rencana strategis jangka panjang dan

mengalokasikan modal secara efisien pada segmen bisnis yang memiliki potensi untuk

memberikan profil risk-return yang optimal, termasuk penempatan pada perusahaan

anak dalam rangka memenuhi ekspektasi stakeholder termasuk investor dan regulator.

Bank Mandiri memastikan memiliki kecukupan modal untuk dapat memenuhi risiko

kredit, risiko pasar dan risiko operasional, baik dalam kondisi normal maupun kondisi

stress yang sekaligus menjadi dasar bagi Bank dalam mengimplementasikan VBM

(Value Based Management) melalui pengukuran RORAC (Return On Risk Adjusted

Capital).

Dengan demikian Bank dapat fokus mengembangkan bisnis yang paling memberikan

nilai tambah bagi Bank. Bank mengacu kepada regulasi Bank Indonesia dalam

melakukan perhitungan kecukupan modal untuk risiko kredit, risiko pasar dan risiko

Page 21: Tugas Pak Yogi 2

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com, profil perbankan konvensional, tentang bank mandiri, tanggal 14

Januari 2013, pukul 19.30.

profil bank Mandiri konvensional, tentang bank Mandiri, www.mandiri.com, tanggal

14 Januari 2013, pukul 19.45.