tugas pak ahmad faisal
DESCRIPTION
TugasTRANSCRIPT
TUGAS MATA KULIAH
INFRASTRUKTUR DILAHAN GAMBUT
Dosen :
Ir. Ahmad Faisal.DEA
DibuatOleh :
PATERNUS ERWIN
D11211012
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL
KONSENTRASI PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
2012
CONTOH SOAL
Diketahui :
Diatas tanah lunak dengan kedalaman 15-17 meter akan dibangun konstruksi
landasan udara, Buat dan rancang landasan udara dilahan tanah lunak tersebut:
Gambar 1.1 Penampang Melintang Existing
JAWABAN :
Gambar 1.2 Desaign Penampang Melintang Kontruksi Bandara
Gambar 1.3Denah Mini – Pile Landasan
Gambar 1.4 Denah Landasan memanjang
CONTOH SOAL:
Diketahui ditanah gambut dengan ketebalan 5-7 meter akan dibangun konstruksi jalan raya, untuk itu desailah jalan raya di tanah gambut dengan ketebalan 5-7 meter tersebut
1.5 Kondisi Exiting Desaign Penampang Melintang Kontruksi Jalan Pada Lahan Gambut
Jawaban Gambar Penyelesaian:
Konstruksi Jalan ditanah gambut.
1.6 Desaign Penampang Melintang Kontruksi Jalan Pada Lahan Gambut
1.7 Gambar Landasan Udara setelah dibangun
Penjelasan Keterangan Gambar Desaign 1.6 adalah antara lain sebagai berikut :
Keterangan gambar sebagai berikut:
1.Lapisan Penutup dengan menggunakan Hatch AC WC ( Aspal Concret Wearing Cread) Kegunaan Memperhalus badan jalan sehingga butiran pori-pori jalan tertutup dan tidak termasuki oleh air yang mana kegunaannya sebagai lapis penutup.
2. Lapisan Hatch AC Binder Cros yaitu pencampuran aspal concret di aduk dengan batu split ditambah print coat kemudian di lindasi dengan aspal suhu 120 derajat dengan menggunakan mesin TR Tandem Roller.
3.Pada badan jalan gambut dikupas kemudian ditimbun menggunakan tanah selected abacment yang ditambah soil cement dilokasi kuari.
4. Lapisan Perkerasan Bawah (LPB) yaitu lapis Agregat A dengan percampuran batu 1:1 ditambahkan abu batu kemudian ditambahkan batu split.
5. Lapisan ke 2 diatas lapisan pertama menggunakan agregat sebagai tanah penerima kelas 2 dicampuri dengan batu split dikuari kemudian dihampar dilokasi serta dilindas menggunakan alat TR (Tandem Roller) .
6. Pada bahu jalan lapisan pertama menggunakan agregat B dan menggunakan percampuran tanah dengan kadar air yang optimal CBR yang mencapai 1% -1,5% .kemudian dilindas dengan tandem Roller atau bisa juga menggunakan stampler yang mana fungsinya untuk menahan agregat konstruksi A.
7.Tanah gambut dilapisi dengan Hatch Agregat B dibahu jalan.
8. Drainase Jalan yang dapat juga menerima limpasan air gambut dari badan jalan.
9. Tanah gambut.
KULIAH
INFRASTRUKTUR DILAHAN GAMBUT
Dosen :
Ir. Ahmad Faisal.DEA
DibuatOleh :
Alfred didju
D11211017
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL
KONSENTRASI PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
2012
Diketahui :
Diatas tanah lunak dengan kedalaman 15-17 meter akan dibangun konstruksi
landasan udara, Buat dan rancang landasan udara dilahan tanah lunak tersebut:
Gambar 1.1 Penampang Melintang
JAWABAN :
Gambar 1.2 Desaign Penampang Melintang Kontruksi Bandara
CONTOH SOAL:
Diketahui ditanah gambut dengan ketebalan 5-7 meter akan dibangun konstruksi jalan raya, untuk itu desailah jalan raya di tanah gambut dengan ketebalan 5-7 meter tersebut
Jawaban Gambar Penyelesaian:
Konstruksi Jalan ditanah gambut.
KULIAH
INFRASTRUKTUR DILAHAN GAMBUT
Dosen :
Ir. Ahmad Faisal.DEA
DibuatOleh :
Assuan
D11211021
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL
KONSENTRASI PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
2012
METODA PERENCANAAN DENGAN ANALISA LIMIT EQUILIBRIUM
Timbunan badan jalan diatas tanah lunak akan mengalami penurunan yang besar
dan kemungkinan runtuh akibat kurangnya daya dukung tanah lunak terhadap
beban timbunan. Suatu cara untuk memperbaiki kondisi tersebut adalah dengan
cara penggunaan geotextile yang digelar diatas tanah lunak sebelum pelaksanaan
timbunan yang berfungsi sebagai perkuatan (reinforcement). Perkuatan dalam
kasus ini hanya bekerja sementara sampai dengan kuat dukung (bearing capacity)
tanah lunak meningkat hingga cukup untuk mendukung beban diatasnya. Analisa
dengan metoda limit equilibrium akan meninjau tiga modus stabilitas konstruksi
timbunan diatas tanah lunak yaitu; stabilitas internal, stabilitas fondasi tanah lunak
dan stabilitas keseluruhan konstruksi (overall stability). Gambar 1 menunjukkan
tinjauan stabilitas konstruksi timbunan diatas tanah lunak.
Untuk keperluan perencanaan, profil kuat geser tanah lunak perlu
dimodelkan. Dua model dipergunakan untuk mengidealisasikan kuat geser tanah
lunak dibawah timbunan yaitu pada lapisan tanah lunak tebal dan tipis. Pada
lapisan tanah lunak tebal kuat geser tanah lunak diidealisasikan meningkat sebagai
fungsi kedalaman, sedangkan pada lapisan tanah lunak tipis, kuat geser tanah lunak
dianggap tetap.
Keseimbangan batas pada stabilitas internal seperti terlihat pada Gambar 2,
menunjukkan bahwa untuk menghindarkan kerusakan pada konstruksi timbunan,
kuat tarik geotextile harus lebih besar dari gaya lateral yang ditimbulkan oleh
timbunan diatas tanah lunak.
Hubungan antara kuat tarik geotextile pada stabilitas internal ( σ req-int.stab)
dengan gaya lateral timbunan (Pfill) dapat disampaikan dengan persamaan:
Pada keruntuhan bentuk rotasi dan translasi pada lapisan tanah lunak yang tebal,
keseimbangan momen untuk memperoleh kuat tarik geotextile yang diperlukan
dapat disampaikan dengan persamaan: