tugas pai bahan.docx

3
3. Ayat-ayat tentang kisah dan sejarah dalam Al-Qur’an a. QS at-Thaaha ayat 99 (QS. At-Thaaha: 99) اً رْ كِ ا ذَ ّ نُ دَ لْ نِ مَ اكَ نْ يَ ت اْ دَ قَ وَ قَ $ بَ سْ دَ ا قَ مِ ء اَ $ بْ * نَ - اْ نِ مَ كْ بَ لَ عُ ّ صُ قَ نَ كِ لَ دَ كArtinya: Demikianlah kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah (umat) yang telah lalu, dan sungguh, telah kami berikan kepadamu suatu peringatan (Al-Qur’an) dari sisi kami. 1) Tafsir Pada ayat ini, Allah menjelaskan kepada Nabi Muhammad SAW bahwa kisah-kisah yang diberitakan pada ayat-ayat yang lalu seperti kisah Musa bersama Fir’aun dan Samiri itu, demikian pula kisah nabi-nabi sebelumnya patut menjadi contoh teladan baginya dalam menghadapi kaumnya yang sangat ingkar dan durhaka. Karena memang demikianlah keadaan setiap Rasul walaupun telah diturunkan kepadanya kitab-kitab dan mukjizat-mukjizat untuk menyatakan kebenaran dakwahnya namun kaumnya tetap juga ingkar dan berusaha sekuat tenaga menentang seruannya dan tetap memusuhi bahkan ingin membunuhnya untuk melenyapkannya sehingga tidak terdengar lagi suara kebenaran yang disampaikannya. Sebagaimana Allah telah menurunkan Kitab Zabur kepada Nabi Daud as. Taurot kepada Nabi Musa as, dan Injil kepada Nabi Isa as, Allah telah menurunkan Al-Qur’an kepada nabi Muhammmad, Kitab yang patut mereka terima dengan baik kerena ajaran-ajaran yang terkandung didalamnya adalah untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat. Al-Qur’an adalah Kitab suci yang lengkap mengandung berbagai pedoman tentang hukum-hukum, pergaulan, ekonomi, akhak dan sebagainya. Selain itu Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar Nabi. Tiada seorangpun sanggup menandingi keindahan bahasanya dan ketinggian sastranya. Oleh sebab itu hendaklah nabi bersabar dan jangan sekali-kali berputus asa atau bersedih hati, tetap berjuang sampai tercapai kemenangan dan semua kebatilan lenyap dari muka bumi, tidak ada yang patut di sembah kecuali Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa.[3] 2) Munasabah Pada ayat yang lalu Allah telah menerangkan kisah Nabi Musa as bersama Fir’aun dan Samiri, dua pemimpin yang kafir dan durhaka, ini merupakan pengalaman pahit yang biasa diderita oleh setiap rasul dan orang-orang yang berusaha menegakkan kebenaran dan meninggikan kalimah Allah. Maka pada ayat-ayat ini Allah

Upload: arina-nur-laili

Post on 09-Apr-2016

216 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

3.      Ayat-ayat tentang kisah dan sejarah dalam Al-Qur’ana.    QS at-Thaaha ayat 99

 (QS. At-Thaaha: 99) ا ذكرا كذلك نقص عليك من أنبآء ما قد سبق وقد آتيناك من لدنArtinya: Demikianlah kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah (umat) yang telah lalu, dan sungguh, telah kami berikan kepadamu suatu peringatan (Al-Qur’an) dari sisi kami.

1)    TafsirPada ayat ini, Allah menjelaskan kepada Nabi Muhammad SAW bahwa kisah-kisah  yang

diberitakan pada ayat-ayat yang lalu seperti kisah Musa bersama Fir’aun dan Samiri itu, demikian pula kisah nabi-nabi sebelumnya patut menjadi contoh teladan baginya dalam menghadapi kaumnya yang sangat ingkar dan durhaka. Karena memang demikianlah keadaan setiap Rasul walaupun telah diturunkan kepadanya kitab-kitab dan mukjizat-mukjizat untuk menyatakan kebenaran dakwahnya namun kaumnya tetap juga ingkar dan berusaha sekuat tenaga menentang seruannya dan tetap memusuhi bahkan ingin membunuhnya untuk melenyapkannya sehingga tidak terdengar lagi suara kebenaran yang disampaikannya.

Sebagaimana Allah telah menurunkan Kitab Zabur kepada Nabi  Daud as. Taurot kepada Nabi Musa as, dan Injil kepada Nabi Isa as, Allah telah menurunkan Al-Qur’an kepada nabi Muhammmad,  Kitab yang patut mereka terima dengan baik kerena ajaran-ajaran yang terkandung didalamnya adalah untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat. Al-Qur’an adalah Kitab suci yang lengkap mengandung berbagai pedoman tentang hukum-hukum, pergaulan, ekonomi, akhak dan sebagainya. Selain itu Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar Nabi. Tiada seorangpun sanggup menandingi keindahan bahasanya dan ketinggian sastranya. Oleh sebab itu hendaklah nabi bersabar dan jangan sekali-kali berputus asa atau bersedih hati, tetap berjuang sampai tercapai kemenangan dan semua kebatilan lenyap dari muka bumi, tidak ada yang patut di sembah kecuali Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa.[3]  

2)    MunasabahPada ayat yang lalu Allah telah menerangkan kisah Nabi Musa as bersama Fir’aun dan

Samiri, dua pemimpin yang kafir dan durhaka, ini merupakan pengalaman pahit yang biasa diderita oleh setiap rasul dan orang-orang yang berusaha menegakkan kebenaran dan meninggikan kalimah Allah. Maka pada ayat-ayat ini Allah menerangkan kepada Nabi Muhammad SAW kisah para nabi sebelumnya sebagai peringatan bagi umat manusia dan hiburan yang bisa melenyapkan kesedihan yang bersemi dalam hati Nabi karena sikap kaumnya yang tetap saja ingkar dan tidak mau menerima petunjuk-petunjuk Allah yang telah disampaikannya, ditambah lagi dengan penganiayaan dan cemoohan yang dilontarkan mereka atas dirinya. Jadi apa yang diderita oleh Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan risalah-Nya telah dirasakan pula oleh nabi-nabi dan rasul-rasul sebelumnya.[4]

3)    Asbabul Nuzulb.    QS ar-Rum ayat 42

(QS. Ar-Rum: 42) ذين من قبل كان قل سيروا في األرض فانظروا كيف كان عاقبة الأكثرهم مشركين

Artinya:  Katakanlah (Muhammad), “Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).”

1)   Tasir

Dalam ayat ini, Allah meminta Nabi Muhammad menyampaikan kepada kaum musyrikin Mekah untuk melakukan perjalanan kemana pun di bumi ini guna menyaksikan bagaimana kehancuran yang dialami umat-umat yang ingkar pada masa lampau. Mereka itu hanya tinggal puing-puing atau nama-nama tanpa bekas. Hal itu, hendaknya dijadikan pelajaran bagi mereka bahwa Allah dapat saja membinasakan mereka, bila tetap kafir.

Perintah itu juga berlaku terhadap siapapun setelah mereka sampai akhir zaman. Bila mereka ragu tentang kebenaran Islam, silahkan mereka menyaksikan dengan mata kepala sendiri puing-puing itu atau meneliti peninggalan-peninggalan sejarah mereka. Umat-umat itu binasa karena keingkaran mereka kepada Allah, dan berbuat onar terhadap sesama manusia dan lingkungan. Kehancuran itu adalah akibat dampak buruk perbuatan mereka sendiri. [5]

2)   MunasabahAyat ini bermunasabah dengan surat Ar-Rum: 41

اس ليذيقهم بعض الذي عملوا ظهر الفساد في البر والبحر بما كسبت أيدي النهم يرجعون لعل

Artinya: Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Pada ayat yang lalu diterangkan bahwa manusia tetap saja menyekutukan Allah padahal Dialah yang menciptakan, memberi rezeki, mewafatkan dan menghidupkan mereka kembali di akhirat. Karena paham syirik itu, merekapun melakukan perbuatan yang dilarang, seperti memungut riba. Pada ayat-ayat berikut ini diterangkan bahwa kerusakan di darat dan di laut diakibatkan oleh ulah tangan orang-orang musyrik, kafir dan muslim yang tidak sadar bahwa alam semesta adalah juga milik Allah yang harus dijaga dan dipelihara seperti diri sendiri. [6]

3)   Asbabul Nuzulc.    QS Yusuf ayat 111

1)   Tafsir2)   Munasabah3)   Asbabul Nuzuld.   QS Ali Imran ayat 1371)   Tafsir2)   Munasabah3)   Asbabul Nuzul

https://cilacapfeather.wordpress.com/2013/08/22/ayat-al-quran-yang-menjelaskan-tentang-sejarah/