tugas menyunting jurnal haelko 098

10
 Simulasi Pengalih Daya Otomatis Berbasis PLC (Fajar Rica Suhada) 23 SIMULASI PENGALIH DAYA OTOMATIS BERBASIS PROGRAM MABLE L OGI C CONTROLLER  (PLC) Fajar Rica Suhada Alumni Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta Tahun 2013 (098) Daryanto Dosen Universitas Negeri Jakarta Jurusan Teknik Elektro Aris Sunawar Dosen Universitas Negeri Jakarta Jurusan Teknik Elektro M Azizil Itqiya Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Tahun Angkatan 2011 Universitas Negeri Jakarta No Registrasi 5115111692 ABSTRACT This study aims to create a system of automatic power divider using PLC. This research was conducted at the Laboratory PLC Faculty of Engineering Department of Electrical Engineering State University of Jakarta in October 2012 until January 2013. The method used is the method of making and laboratory experiments to test the program with the assistance of AVR Code Vision Systems PLC and then apply it to the installation of lighting circuit simulator. Instruments of this researc his a PLC, CX- Programmer software, 712 th ACS current sensor 20 A, the load simulat or group. The first step is to calibrate the flow sensor 712ACS20 A with the help of AVR Code Vision Systems and software, followed by making a ladder diagram program. Test sper formed on hardware and software. The test results are then analyzed according to the criteria of the hardware. From the results of the test hardware, precision current sensor with a gauge nearingammeters.Ladder program screated through software Cx-Programmer to work as desired after receiving input from the current sensor. Simulator series single phase electrical installations that have experienced more burden to move most of its burden towards the group load up with the help of the relay after getting orde rs from the PLC and when normally it back to its original state. The conclusion of this research is the automatic power divider system can work after getting input from the PLC when the load current sensor more then to move most of its burden towards the group in order to avoid the burden of backup power outages. Kata kunci : Teknik Instalasi, overload, PLC, instruksi dasar  Kebutuhan energi listrik (tenaga listrik)  baik di sektor rumah tangga, gedung  perkantoran, maupun industri meningkat tajam seiring dengan tingkat pendapatan masyarakat dan pertumbuhan industri. Dengan kebutuhan listrik masyarakat dan Industri yang terus berkembang secara  pesat maka suplai tenaga listrik menjadi sebuah kebutuhan utama.

Upload: dila-resti-wahyuni

Post on 02-Mar-2016

72 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Menyunting Jurnal HAELKO 098

 

  Simulasi Pengalih Daya Otomatis Berbasis PLC (Fajar Rica Suhada) 23 

SIMULASI PENGALIH DAYA OTOMATIS BERBASIS

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

Fajar Rica Suhada

Alumni Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta Tahun 2013 (098)

Daryanto

Dosen Universitas Negeri Jakarta Jurusan Teknik Elektro

Aris Sunawar

Dosen Universitas Negeri Jakarta Jurusan Teknik Elektro

M Azizil Itqiya

Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Tahun Angkatan 2011 Universitas Negeri Jakarta

No Registrasi 5115111692

ABSTRACTThis study aims to create a system of automatic power divider using PLC. This research

was conducted at the Laboratory PLC Faculty of Engineering Department of Electrical

Engineering State University of Jakarta in October 2012 until January 2013. The

method used is the method of making and laboratory experiments to test the program

with the assistance of AVR Code Vision Systems PLC and then apply it to the

installation of lighting circuit simulator. Instruments of this researc his a PLC, CX-

Programmer software, 712th ACS current sensor 20 A, the load simulat or group.

The first step is to calibrate the flow sensor 712ACS20 A with the help of AVR Code

Vision Systems and software, followed by making a ladder diagram program. Test sper 

formed on hardware and software. The test results are then analyzed according to the

criteria of the hardware.

From the results of the test hardware, precision current sensor with a gauge

nearingammeters.Ladder program screated through software Cx-Programmer to work 

as desired after receiving input from the current sensor. Simulator series single phase

electrical installations that have experienced more burden to move most of its burden

towards the group load up with the help of the relay after getting orders from the PLC

and when normally it back to its original state. The conclusion of this research is the

automatic power divider system can work after getting input from the PLC when the

load current sensor more then to move most of its burden towards the group in order to

avoid the burden of backup power outages.

Kata kunci : Teknik Instalasi, overload, PLC, instruksi dasar  

Kebutuhan energi listrik (tenaga listrik)

 baik di sektor rumah tangga, gedung

 perkantoran, maupun industri meningkat

tajam seiring dengan tingkat pendapatan

masyarakat dan pertumbuhan industri.

Dengan kebutuhan listrik masyarakat dan

Industri yang terus berkembang secara

 pesat maka suplai tenaga listrik menjadi

sebuah kebutuhan utama.

Page 2: Tugas Menyunting Jurnal HAELKO 098

 

 

24 HAELKO, Vol. 098, No. 1, April 2013 : 23-32

Akibatnya timbul persoalan dalam

menghadapi kebutuhan daya listrik yang

tidak tetap dari waktu ke waktu.

Pemakaian beban yang melebihi kapasitas

daya pada suatu kelompok beban akan

mengakibatkan overload . Pemakaian

 beban berlebih ini dapat menyebabkan

trip pada MCB. MCB yang mengalami trip 

ini akan mengakibatkan beban kehilangan

daya secara langsung. Apabila hal ini

terjadi terus menerus akan mengakibatkan

 beban  –  beban seperti alat elektronik,

motor listrik, AC, maupun mesin industri

tidak dapat beroperasi sebagaimana

mestinya dan lebih cepat

rusak.(Suhadi:2008)

Untuk mengatasi masalah kelistrikan

tersebut diperlukan sistem kontrol

otomatis yang dapat mengatur pasokan

energi listrik pada tiap beban agar 

 peralatan elektronik maupun mesin

industri masih dapat bekerja walaupun

sedang terjadi overload .

Dari uraian latar belakang diatas, maka

masalah yang diidentifikasi adalah sebagai

 berikut:

1.  Bagaimana memenuhi kuantitas dan

kualitas pasokan energi listrik?

2.  Bagaimana mendeteksi kelebihan

overload  dan memindahkan beban

sebelum MCB bekerja?

3.  Bagaimana mengatur pasokan energi

listrik menggunakan PLC?

4.  Bagaimana cara kerja sistem kontrol

 pada satu grup yang overload

dialihkan sebagian bebannya pada

grup beban yang tidak dalam

 pemakaian penuh?

INSTALASI LISTRIK 

Instalasi listrik adalah saluran listrik 

termasuk alat-alatnya yang terpasang di

dalam dan atau di luar bangunan untuk 

menyalurkan arus listrik setelah atau di

 belakang pesawat pembatas/meter milik 

 perusahaan. Untuk pemasangan instalasi

listrik penerangan dan tenaga untuk 

rumah/gedung terlebih dahulu harus

melihat gambar-gambar rencana instalasi

yang sudah dibuat oleh perencana

 berdasarkandenah rumah/bangunan

dimana instalasinya akan dipasang.

OVERLOAD

Pengertian overload  khususnya dalam

 bidang elektronika adalah suatu keadaan

dimana beban listrik yang mengalir 

melebihi kapasitas yang tersedia. Sebab-

sebab terjadinya overload atau kelebihan

muatan listrik bisa di karenakan terlalu

 besar sumber listrik yang di gunakan, atau

terjadi kegagalan pada salah satu

rangkaian yang menyebabkan naiknya

 beban listrik yang berlebihan.(Dwi:2011)

Page 3: Tugas Menyunting Jurnal HAELKO 098

 

 

Simulasi Pengalih Daya Otomatis Berbasis PLC (Fajar Rica Suhada) 25

PLC

Definisi  Programmable Logic Controller  

menurut National Electrical Manufactures

 Assosiation (NEMA) adalah suatu alat

elektronika digital yang menggunakan

memori yang dapat diprogram untuk 

menyimpan instruksi  –  instruksi dari suatu

fungsi tertentu seperti logika, sekuensial,

 pewaktuan, pencacahan dan aritmatika

untuk mengendalikan mesin dari

 proses.(Prih Sumardjati:2008)

Perangkat yang terdapat pada PLC

tersusun dari lima komponen utama, yaitu:

1)  Prosesor 

2) 

Memori

Terdiri dari dua jenis memori yaitu :

a)   Read Only Memory (ROM)

 b) 

 Random Access Memory (RAM)

3)  Modul Input dan Output

4)  Alat Pemrograman

Alat pemrograman dapat berupa komputer 

maupun  Hand Held Programmer .(Wiliam

Bolton; 2004)

5) 

Catu Daya

INSTRUKSI DASAR 

Berikut ini adalah instruksi  –  instruksi

yang terdapat pada PLC:

1)  Instruksi Dasar 

Instruksi dasar merupakan Instruksi yang

digunakan untuk membuat rangkaian

logik dari diagram tangga. Intruksi tersebut

adalah sebagai berikut:

a. 

AND

Gerbang AND akan mempunyai keluaran

1 jika semua masukan pada logika 1,

sebaliknya akan mempunyai keluaran 0

 jika semua masukannya adalah 0. Jika

salah satu masukan mempunyai logika 0

maka keluarannya akan berlogika 0.

Gambar 1 Gerbang AND

 b. 

OR 

Gerbang OR akan memberikan keluaran 1

 jika salah satu dari masukannya pada

keluaran 1. Jika diinginkan keluaran

 bernilai 0, maka semua masukan harus

dalam keadaan 0.

Gambar 2. Gerbang OR 

Page 4: Tugas Menyunting Jurnal HAELKO 098

 

 

26 HAELKO, Vol. 098, No. 1, April 2013 : 23-32

c.   NOT

Gerbang NOT merupakan gerbang satu

masukan yang berfungsi sebagai pembalik 

(inverter ). Jika masukannya tinggi maka

keluarannya rendah dan sebaliknya.

Gambar 3. Gerbang NOT 

d.   NAND

Gerbang NAND akan mempunyai

keluaran 0 bila semua masukan pada

logika 1, sebaliknya jika ada sebua logika

0 pada sembarang masukan pada gerbang

 NAND maka keluarannya akan bernilai 1.

Kata NAND merupakan kependekan dari

 NOT AND yang merupakan ingkaran dari

gerbang AND.

Gambar 4. Gerbang NAND

e.   NOR 

Gerbang NOR akan memberikan keluaran

0 jika salah satu dari masukan pada

keadaan 1, jika diinginkan keluaran

 bernilai 1, maka semua masukan harus

dalam keadaan 0. Kata NOR merupakan

kependekan dari NOT OR, yang

merupakan ingkaran dari Gerbang OR.

Gambar 5. Gerbang NOR 

f.  Ex-OR 

Gerbang EXOR (dari kata Exclusive OR)

akan memberikan keluaran 1 jika

masukan-masukannya mempunyai

keadaan yang berbeda. keluaran Gerbang

Ex-OR merupakan penjumlahan biner dari

masukannya.

Gambar 6. Gerbang Ex-OR  

Page 5: Tugas Menyunting Jurnal HAELKO 098

 

 

Simulasi Pengalih Daya Otomatis Berbasis PLC (Fajar Rica Suhada) 27

2)  Instruksi Timer  

Timer berfungsi untuk mengaktifkan suatu

keluaran dengan interval waktu yang dapat

diatur. Pengaturan waktu dilakukan

melalui nilai setting ( preset value).

Gambar 7. InstruksiTimer  

3)  Instruksi Counter  

Counter atau penghitung merupakan suatu

sinyal dari kerja mesin yang menjadi input

dalam PLC. Perintah CNT   juga sebagai

 penunda kerja kontak  CNT  yang

mengendalikan kontak lain atau output.

Pada CNT   bukan waktu yang dihitung

melainkan jumlah sinyal yang menjadi

input dari CNT  itu sendiri. Input yang

dihitung CNT  dalam PLC antara 0000

sampai 999,9 kali hitungan sinyal input.

CNT  dapat di reset  bila akan dihentikan

kerjanya dan akan bekerja menghitung dari

awal bila reset

Gambar 8. Instruksi Counter  

1)  Instruksi Set / Reset  

Instruksi SET digunakan untuk memaksa

hasil keluaran menjadi ON, sedangkan

instruksi RESET digunakan untuk 

memaksa saluran menjadi OFF. Hasil

keluaran yang telah di SET tidak akan

 berubah sampai diberi instruksi RESET.

Gambar 9. Instruksi Set / Reset  

2) 

Instruksi Keep 

Instruksi KEEP digunakan untuk memaksa

hasil keluaran menjadi ON. Pada PLC

Omron KEEP ini sama fungsinya dengan

instruksi SET/Reset. Bedanya pada

 penulisan programnya, kalau instruksi

KEEP, sinyal input untuk set dan Reset

digabung menjadi 1 blok, tetapi kalau

instrusi set/reset sinyal input set dan reset

dipisah menjadi 2 blok.

Gambar 10. Instruksi Keep

Page 6: Tugas Menyunting Jurnal HAELKO 098

 

 

28 HAELKO, Vol. 098, No. 1, April 2013 : 23-32

METODE PENELITIAN

Metode yang akan digunakan dalam

melakukan penelitian adalah metode

eksperimen laboratorium yaitu membuat

dan melakukan uji program kemudian

menerapkannya pada simulator 

 pembagian grup beban.

Penelitian yang akan dilakukan yaitu

merancang sebuah sistem kontrol

 pembagi daya otomatis ketika terjadi

overload .Sistem pembagi daya otomatis

akan bekerja dengan menggunakan PLC

 produksi Omron yang telah diprogram

melalui sebuah PC dengan memanfaatkan

 softwareCx - Programmer.

HASIL PENELITIAN 

Perubahan arus yang terjadi ketika pada

grup beban utama mengalami kelebihan

 beban (overload), kemudian memicu relai

untuk memindahkan sebagian beban pada

grup utama menuju grup cadangan. Proses

 perpindahan beban dengan dibantu relai ini

terjadi sebanyak 2 (dua) kali. Selanjutnya

setelah 2 kali bekerja maka alarm akan

menyala menandakan beban sudah dalam

kondisi penuh yang dapat mengakibatkan

MCB trip.

Tabel 1. Analisis hasil pengujian program

PLC

Pada tabel 1 dapat dijelaskan bagaimana

kondisi input  dan output  untuk berbagai

kondisi. Untuk pengalamatan keterangan

input  dan output  PLC dapat dilihat pada

tabel 3.1 dan 3.2. Setelah ditekan tombol

 start  maka alat sudah bersiap sesuai

dengan fungsinya masing  –  masing. Pada

kondisi awal yaitu arus dalam kondisi

normal, Port C.0 (relai NO) dan Port C.1

(relai NO) mengaktifkan output  1001

sebagai indikator bahwa arus dalam

kondisi normal. Ketika kondisi beban

 penuh yang pertama Port C.0 (relai NC)

mengaktifkan output  1002 sebagai lampu

indikator bahwa relai 1 sedang bekerja dan

1003 untuk memerintahkan relai 1

melakukan pemindahan beban sekaligus

mematikan lampu kondisi normal (1001).

Jika kondisi arus mengalami lonjakan

kembali maka Port C.1 (relai NC)

Sumber: Jurnal Fajar Rica Suhada : h.48

Page 7: Tugas Menyunting Jurnal HAELKO 098

 

 

Simulasi Pengalih Daya Otomatis Berbasis PLC (Fajar Rica Suhada) 29

mengaktifkan output  1004 sebagai

indikator bahwa relai 2 telah bekerja dan

1005 untuk memerintahkan relai 2

melakukan pemindahan beban. Apabila

kondisi beban penuh kembali terjadi maka

Port C.2 (relai NC) akan mengaktifkan

output  1006 untuk menghidupkan alarm

dan lampu bahaya yang menandakan

 bahwa sedang dalam pemakaian beban

 penuh dan apabila dipaksakan dan

ditambah pemakaian beban akan

mengakibatkan MCB trip.

Analisis Pengujian Kerja Relai Sebagai

Input PLC dari AVR Sistem

Tabel 2. Analisis kerja relai sebagai input 

PLC

Pada tabel 2 dijelaskan bagaimana fungsi

relai bekerja sesuai sebagai input PLC.

Relai yang bekerja sesuai dengan perintah

yang diberikan pada saat penginputan

 bahasa C melalui  software Code Vision.

Pengujian dilakukan untuk melakukan

 pencegahan terhadap kesalahan dalam

memberikan input  PLC supaya tidak 

terjadi kegagalan sistem.

Analisis Pengujian Sensor Arus ACS

712 20 A

Tabel 3. Analaisis pengujian sensor arus

ACS 712 20A

Dari data tabel 3 dapat dilihat hasil

 pembacaan arus yang terdapat pada sensor 

arus maupun amperemeter. Perbandingan

dari hasil pengujian sensor arus dengan

amperemeter dapat digambarkan dalam

 bentuk grafik sebagai berikut :

0

1

2

3

4

0 5 10

Sumber: Jurnal Fajar Rica Suhada : h.51

Sumber: Jurnal Fajar Rica Suhada : h.50

Page 8: Tugas Menyunting Jurnal HAELKO 098

 

 

30 HAELKO, Vol. 098, No. 1, April 2013 : 1-10

Analisis Perubahan Nilai Arus pada

Grup Beban

Tabel 4. Analisis Perubahan Arus pada

Grup Beban Utama

 

Tabel 5. Analisis Perubahan Arus pada

Grup Beban Cadangan 

Tabel 4 menunjukkan perubahan yang

terjadi dalam rangkaian grup beban utama.

Perubahan yang terjadi menunjukkan relai

sudah bekerja sesuai dengan kondisi beban

yang dipindahkan ketika terjadi overload  

 pada grup utama. Ketika kondisi sudah

kembali dalam keadaan normal relai yang

telah berhenti bekerja mengembalikan

 beban kembali pada grup beban utama dan

kondisi arus yang terdapat pada beban

cadangan kembali seperti semula.

Sedangkan untuk tabel 5 menunjukkan

 perubahan yang terjadi pada grup

cadangan. Perubahan yang terjadi

menunjukkan relai telah bekerja dan beban

dari grup utama telah dipindahkan menuju

grup cadangan. Indikator yang dilihat

ketika terjadi pemindahan beban yaitu

dengan melihat pembacaan pada

amperemeter. Ketika kondisi sudah

kembali dalam keadaan normal relai yang

telah berhenti bekerja mengembalikan

 beban kembali pada grup beban utama dan

kondisi arus yang terdapat pada beban

cadangan kembali seperti semula

KESIMPULAN

Sistem pengalih daya otomatis pada

kelompok beban dalam satu fasa

menggunakan  Programmable Logic

Controller  (PLC) berhasil dibuat

menggunakan sensor arus ACS 712 20 A

melalui bantuan AVR Sistem. Penggunaan

AVR Sistem yaitu untuk mengubah sinyal

analog yang dihasilkan oleh sensor arus

ACS 712 20 A menjadi sinyal digital agar 

data yang diperoleh lebih mudah diolah

PLC. AVR Sistem menggunakan relai

untuk  input  PLC yang digunakan sebagai

kontrol utama. Jika terjadi kelebihan beban

PLC akan mendeteksi dengan bantuan

AVR Sistem dan relai. PLC akan

mengontrol kondisi yang telah ditentukan

untuk mengatur pemindahan beban.

Sumber: Jurnal Fajar Rica Suhada : h.52

Sumber: Jurnal Fa ar Rica Suhada : h.52

Page 9: Tugas Menyunting Jurnal HAELKO 098

 

 

Simulasi Pengalih Daya Otomatis Berbasis PLC (Fajar Rica Suhada) 31

Kondisi pertama apabila terdeteksi arus

melebihi 3,5 A maka PLC yang sudah

menerima sinyal dari AVR Sistem akan

mengaktifkan relai 1 untuk memindahkan

sebagian beban pada grup utama menuju

grup cadangan. Kondisi kedua apabila

terdeteksi kembali arus melebihi 3,5 A

maka PLC akan mengaktifkan relai 2

untuk melakukan pemindahan beban

kembali dari grup utama menuju grup

cadangan.

Kondisi ketiga apabila arus terdeteksi

sudah melebihi 5 A maka PLC kembali

mengaktifkan output  nya yaitu berupa

alarm dan lampu indikator bahaya yang

menandakan bahwa pemindahan beban

telah dilakukan semua dan apabila

dipaksakan dan terus dilakukan

 penambahan beban maka akan

mengakibatkan MCB trip. Jadi PLC dapat

 bekerja memberikan output kepada dua

relai ketika arus lebih besar dari 3,5 A dan

dapat memberikan peringatan ketika arus

sudah melebihi 5 A untuk mencegah trip

 pada MCB dan mematikan seluruh

 peralatan elektronik supaya tidak merusak 

 peralatan elektronik tersebut dan arus

kembali normal kembali. Oleh karena itu

dibuatlah sistem kontrol pembagi daya

otomatis agar dapat memaksimalkan

 penggunaan pemakaian listrik.

SARAN

Dalam pembuatan sistem pengalih daya

otomatis pada kelompok beban dalam satu

fasa menggunakan  Programmable Logic

Controller  (PLC), peneliti menyadari

masih banyak kekurangan dan kelemahan

yang ada pada alat tersebut. Diantaranya

adalah sebagai berikut:

1.  Sistem pengaturan daya otomatis pada

kelompok beban dalam satu fasa

menggunakan  Programmable Logic

Controller  (PLC) masih dalam skala

yang kecil, peneliti menyarankan

untuk membuat grup beban yang

komplit. 

2. 

Belum adanya monitoring yang

 berbasis HMI ( Human Machine

 Interface), peneliti menyarankan

membuat monitoring dengan  software

yang sesuai. Sehingga selain bisa

memindahkan beban dengan otomatis

dapat juga memindahkan beban

dengan operator sekaligus bisa

mengetahui kondisi yang terjadi pada

tiap – tiap grup beban. 

Disarankan untuk hindari hubung singkat

( short circuit ) karena bisa berdampak pada

kerusakan sensor arus dan AVR Sistem. 

DAFTAR PUSTAKA

Dwi.  Pengertian Overload 

http://www.sisilain.net/2011/08/pengerti

an-overload.html [diunduh pada tanggal

3 Oktober 2012]

Page 10: Tugas Menyunting Jurnal HAELKO 098

 

 

32 HAELKO, Vol. 098, No. 1, April 2013 : 1-10

Bishop, Owen. 2004.  Dasar-dasar 

 Elektronika. Jakarta : Erlangga

Bolton, William. 2004. Programmable Logic

Controller (PLC). Jakarta : Erlangga

Suhadi.2008. Teknik Distribusi Tenaga

 Listrik Jilid 1. Jakarta : Direktorat

Pembinaan SekolahMenengah

Kejuruan, Direktorat Jenderal

Manajemen Pendidikan Dasar dan

Menengah, Departemen Pendidikan

 Nasional

Sumardjati, Prih, dkk. 2008.Teknik 

 Pemanfaatan Tenaga Listrik  Jilid 1.

Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Kejuruan, Direktorat

Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar 

dan Menengah, Departemen Pendidikan

 Nasional