tugas makalah seminar biologi

17

Click here to load reader

Upload: nurhayati-hamzah

Post on 02-Jul-2015

2.914 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas makalah seminar biologi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia

dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional untuk meningkatkan kualitas

pendidikan. Namun hasilnya belum sepenuhnya dapat memenuhi harapan

masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari hasil ujian semester dan hasil ujian akhir

yang dicapai siswa yang umumnya relatif masih rendah. Berdasarkan

kenyataan ini, tampaknya masih diperlukan berbagai upaya inovatif untuk

meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, baik yang menyangkut

sumber daya manusianya, sarana prasarana, kurikulum, maupun proses

pendidikan itu sendiri.

Pendidikan sampai tahun 2006 telah menghendaki terjadinya

perubahan, yaitu dari pendidikan “teacher centered” (guru dominan) menuju

“student centered” (siswa dominan). “Teacher Centered” mengandung arti

bahwa peran guru lebih dominan dalam proses pembelajaran di kelas,

sehingga terkesan guru lebih aktif dibandingkan dengan siswa, sedangkan

“student centered “ me-ngandung arti bahwa peran guru menjadi lebih

berkurang dan keaktifan belajar di dalam kelas lebih didominasi oleh siswa

(Nurhadi dkk, 2004).

Pada umumnya ketika melakukan proses belajar biologi, siswa

memiliki pengetahuan awal, namun siswa cenderung pasif dan belum

menampakkan pengetahuan awalnya. Hal ini karena guru cenderung sebagai

informator sehingga siswa sering menerima materi yang dijelaskan oleh guru

tanpa adanya konflik konsep. Selama ini strategi pembelajaran di kelas

didominasi oleh paham strukturalisme/objektivisme/behaviorisme yang

bertujuan agar siswa mengingat informasi yang faktual. Buku teks dirancang

untuk siswa, kemudian siswa membaca atau diberi informasi, lalu terjadi

proses memorisasi. Tujuan-tujuan pembelajaran dirumuskan sejelas mungkin

untuk keperluan merekam informasi. Seseorang dikatakan telah belajar

apabila orang tersebut mampu mengungkapkan kembali sesuatu yang telah

dipelajarinya (Nurhadi dkk, 2004).

1

Page 2: Tugas makalah seminar biologi

Salah satu pendekatan teori belajar biologi adalah dengan

menggunakan konstruktivisme. Pembelajaran dalam konstruktivisme

merupakan pembelajaran yang memberikan penyaluran terhadap kemajuan

siswa. Pembelajaran berbasis konstruktivisme menganggap bahwa siswa

pada awal pembelajaran telah memiliki pengetahuan awal dan disebut

konsepsi awal siswa. Belajar dari sesuatu yang telah dimiliki siswa inilah,

diharapkan siswa membangun sendiri pengetahuannya, sehingga diperoleh

pengetahuan baru. Dalam proses pembelajaran siswa dibantu untuk

menginternalisasikan, membentuk atau mentransformasikan pengetahuan

yang baru. Transformasi terjadi melalui pemahaman baru sebagai hasil

munculnya struktur kognitif yang baru. Pelibatan siswa secara aktif

diharapkan juga dapat mencapai berbagai kompetensi yang diharapkan.

Di dalam pendekatan ini siswa mengkonstruksi pengetahuan awalnya

yang diperoleh dari lingkungan sekitarnya dan dapat juga diperoleh dari

jenjang pendidikan sebelumnya yang sesuai dengan pengalaman belajar

yang telah dimilikinya. Jadi mereka masuk ke dalam kelas tidak dengan

pikiran kosong, tetapi sudah dengan pikiran-pikiran yang diperolehnya secara

tidak formal itu (Susanto, 2004).

Salah satu prinsip pelaksanaan kurikulum dari satuan pendidikan

adalah kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan

multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai,

dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dengan prinsip

alam takambang jadi guru (Permen no.22, 2006). Pengembangan media ajar

berupa modul adalah salah satu penggunaan multimedia dan sumber belajar

yang sesuai dengan prinsip pelaksanaan kurikulum dari satuan pendidikan.

Modul adalah salah satu media belajar yang mampu memberikan

kesempatan bagi siswa untuk membangun konsep sesuai dengan kecepatan

belajarnya masing-masing. Dengan demikian, maka penggunaan modul

adalah sesuai untuk prinsip pelaksanaan kurikulum dari satuan pendidikan

dan standar kompetensi lulusan SMA. Strategi pembelajaran yang dapat

digunakan untuk menerapkan model pembelajaran yang demikian adalah

modul berorientasi siklus belajar (learning cycle). Penggunaan model siklus

belajar dapat mempermudah pola pikir siswa dalam memahami konsep

2

Page 3: Tugas makalah seminar biologi

biologi dan siswa mampu mengaitkan konsep biologi tersebut dalam

kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan atas permasalahan yang telah diuraikan di atas, perlu

dilakukan pengembangan pembelajaran yang dapat mengubah miskonsepsi

siswa menjadi konsep ilmiah, dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa

SMA. Untuk maksud tersebut akan dikembangkan suatu pembelajaran

dengan pendekatan konstruktivistik menggunakan modul berorientasi siklus

belajar untuk mata pelajaran biologi di SMA.

B. Identifikasi Masalah

1. Bagaimanakah konsepsi awal siswa mengenai konsep-konsep biologi di

kelas II SMA Laboratorium IKIP Negeri Singaraja?

2. Apakah terjadi miskonsepsi pada siswa yang berkaitan dengan konsep-

konsep biologi di kelas II SMA Laboratorium IKIP Negeri Singaraja?

3. Apakah terjadi perubahan miskonsepsi siswa dengan pendekatan

konstruktivistik menggunakan modul berorientasi siklus belajar pada mata

pelajaran Biologi di kelas II SMA Laboratorium IKIP Negeri Singaraja?

4. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan pendekatan konstruktivistik

menggunakan modul berorientasi siklus belajar pada mata pelajaran

Biologi di kelas II SMA Laboratorium IKIP Negeri Singaraja?

5. Bagaimanakah respon siswa dan guru mengenai pembelajaran dengan

pendekatan konstruktivistik menggunakan modul berorientasi siklus

belajar?

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas ruang lingkupnya,

maka penelitian ini dibatasi pada permasalahan sebagai berikut:

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SMA Laboratorium IKIP Negeri

Singaraja. Kelas yang digunakan sebagai sampel ditentukan secara

random yaitu kelas II-3 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 42

orang dan II-1 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 42 orang.

3

Page 4: Tugas makalah seminar biologi

2. Objek Penelitian

Hasil akhir dari suatu proses belajar mengajar yang ditunjukan dengan

dua bentuk aspek yaitu aspek kognitif dan aspek afektif setelah siswa

diberi materi Biologi pokok bahasan Sistem Koordinasi dengan

pendekatan konstruktivistik menggunakan modul berorintasi siklus belajar.

3. Parameter

Parameter yang digunakan adalah hasil belajar biologi siswa SMA kelas II,

dan respon siswa serta guru terhadap pembelajaran biologi menggunakan

pendekatan konstruktivistik dengan modul berorientasi siklus belajar.

4. Materi Pokok

Materi pokok yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi Sistem

Koordinasi, yang terdiri dari tiga sub pokok bahasan yaitu sistem endokrin

(sistem hormon), sistem saraf, dan indera.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan

masalah, sebagai berikut.

1. Bagaimanakah konsepsi awal siswa mengenai konsep-konsep biologi di

kelas II SMA Laboratorium IKIP Negeri Singaraja?

2. Apakah modul pembelajaran yang dikembangkan telah sesuai atau layak

berdasarkan hasil validasi untuk digunakan dalam pembelajaran biologi di

SMA?

3. Bagaimanakah prestasi belajar siswa yang menggunakan pendekatan

konstruktivistik dengan modul berorientasi siklus belajar dibandingkan

dengan cara konvensional (tidak menggunakan modul berorientasi siklus

belajar)?

4. Bagaimanakah respon siswa dan guru terhadap pembelajaran biologi

menggunakan pendekatan konstruktivistik dengan modul berorientasi

siklus belajar?

4

Page 5: Tugas makalah seminar biologi

E. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan tujuan

pengembangan, yaitu untuk:

1. Mengetahui pengaruh pembelajaran biologi dengan menggunakan modul

berorientasi siklus belajar terhadap hasil belajar siswa di SMA khususnya

materi Sistem Koordinasi.

2. Mengetahui respon siswa dan guru terhadap pembelajaran biologi

menggunakan pendekatan konstruktivistik dengan modul berorientasi

siklus belajar

F. Manfaat Penulisan

Manfaat yang diharapkan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Menjadi referensi bagi guru dalam pengembangan pembelajaran di

sekolah dengan menggunakan modul berorientasi siklus belajar.

2. Bagi peneliti dan pengembang yaitu dapat digunakan untuk

pengembangan selanjutnya yaitu penerapan modul atau sebagai

pertimbangan untuk mengembangkan modul dengan materi dan

pendekatan yang lain.

5

Page 6: Tugas makalah seminar biologi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Pembelajaran Biologi

Menurut Departemen Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan

Pengembangan Pusat Kurikulum (2001), Biologi merupakan wahana untuk

meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai serta

tanggungjawab sebagai seorang warga negara yang bertanggungjawab

kepada lingkungan, masyarakat, bangsa, negara yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang

alam secara sistematis, sehingga biologi bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-

prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan

Biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari

dirinya sendiri dan alam sekitarnya.

Pendidikan Biologi menekankan pada pemberian pengalaman secara

langsung. Karena itu, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah

keterampilan proses supaya mereka mampu menjelajahi dan memahami

alam sekitar. Keterampilan proses ini meliputi keterampilan mengamati

dengan seluruh indera, mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan

secara benar dengan selalu mempertimbangkan keselamatan kerja,

mengajukan pertanyaan, menggolongkan, menafsirkan data dan

mengkomunikasikan hasil temuan secara beragam, menggali dan memilah

informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau

memecahkan masalah sehari-hari.

Pada dasarnya, pelajaran Biologi berupaya untuk membekali siswa

dengan berbagai kemampuan tentang cara “mengetahui” dan cara

“mengerjakan” yang dapat membantu siswa untuk memahami alam sekitar

secara mendalam.

6

Page 7: Tugas makalah seminar biologi

Pada dasarnya, salah satu sasaran belajar biologi adalah membangun

gagasan saintifik setelah peserta didik berinteraksi dengan lingkungan,

peristiwa, dan informasi dari sekitarnya. Pandangan konstruktivisme sebagai

filosofi pendidikan sains mutakhir menganggap semua peserta didik mulai

dari usia TK sampai dengan perguruan tinggi memiliki gagasan/pengetahuan

tentang lingkungan dan peristiwa/gejala alam di sekitarnya, meskipun

gagasan/pengetahuan ini seringkali naif dan miskonsepsi. Mereka senantiasa

mempertahankan gagasan/pengetahuan naif ini secara kokoh. Ini

dipertahankannya karena gagasan/pengetahuan ini mengkait dengan

gagasan/pengetahuan awal lainnya yang sudah dibangun dalam wujud

"Schemata" (struktur kognitif).

Para ahli pendidikan berpendapat bahwa inti kegiatan pendidikan

adalah memulai pelajaran dari "apa yang diketahui siswa". Guru tidak dapat

mengindoktrinasi gagasan saintifik supaya peserta didik mau mengganti dan

memodifikasi gagasannya yang non-saintifik menjadi gagasan/pengetahuan

saintifik. Dengan demikian, arsitek perubah gagasan peserta didik adalah

peserta didik sendiri dan guru hanya berperan sebagai fasilitator penyedia

"kondisi" supaya proses belajar dapat berlangsung. Beberapa bentuk kondisi

belajar yang sesuai dengan filosofi "constructivism" antara lain: diskusi yang

menyediakan kesempatan agar semua peserta didik mau mengungkapkan

gagasan, pengujian dan penelitian sederhana, demonstrasi dan peragaan

prosedur ilmiah, dan kegiatan praktis lain yang memberi peluang peserta didik

untuk mempertajam gagasannya.

2. Pembelajaran Biologi Menurut Pandangan Konstruktivisme

Pendekatan konstruktivisme memandang bahwa pengetahuan tidak

dapat berada di luar pikiran, melainkan merupakan sesuatu yang ada di

dalam pikiran manusia. Manusia belajar dengan cara mengkonstruksi

pengertian atau pemahaman baru tentang fenomena-fenomena dari

pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya. Secara sederhana

konstruktivisme beranggapan bahwa pengetahuan siswa merupakan

konstruksi (bentukan) dari siswa yang mengetahui sesuatu. Menurut Resnick,

seseorang yang belajar itu membentuk pengertian. Orang yang belajar itu 7

Page 8: Tugas makalah seminar biologi

tidak hanya meniru atau mencerminkan sesuatu yang diajarkan atau yang

dibaca, melainkan menciptakan pengertian. Selanjutnya para ahli pendidikan

yang menggunakan konstruktivisme sebagai suatu pendekatan, menekankan

pentingnya keaktifan tiap siswa untuk membangun pengertian melalui saling

keterkaitan antara belajar lama dan belajar baru (Susanto, 1999).

Ahli konstruktivisme berpandangan bahwa konsep pengetahuan ilmiah

dibangun: 1) secara bertahap dari waktu ke waktu, 2) oleh siswa di dalam

suatu konteks sosial, 3) melalui serangkaian interaksi dengan konten, 4) jika

informasi baru berintegrasi dengan informasi lama, dan 5) sedemikian

sehingga hasilnya merupakan suatu kesadaran tentang sesuatu yang sedang

dipelajari (Susanto, 1999). Shapiro dalam Suparno (1997) menambahkan

bahwa, paling sedikit ada tiga kecenderungan pokok cara orang menjelaskan

dan cara pengetahuan itu terbentuk, yaitu (1) pengetahuan itu adalah fakta,

(2) pengetahuan itu merupakan suatu proses pembentukan, dan (3) perlunya

skema yang lebih menyeluruh.

Nurhadi (2004) menyatakan bahwa esensi dari teori konstruktivisme

adalah ide bahwa siswa harus menemukan dan mentransformasikan suatu

informasi kompleks ke situasi lain, dan apabila dikehendaki, informasi itu

menjadi milik siswa sendiri. Siswa lahir dengan pengetahuan yang masih

kosong, dengan menjalani kehidupan dan berinteraksi dengan lingkungannya,

siswa mendapatkan pengetahuan awal yang diproses melalui pengalaman-

pengalaman belajar untuk memperoleh pengetahuan baru.

Penerapan pembelajaran konstruktivisme di kelas meliputi lima

langkah pembelajaran berikut (Nurhadi dkk, 2004).

a. Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge)

Guru perlu mengetahui prior knowledge (pengetahuan awal)

siswanya karena struktur-struktur pengetahuan awal yang sudah

dimiliki siswa akan menjadi dasar sentuhan untuk mempelajari

informasi baru. Struktur-struktur pengetahuan awal perlu dibangkitkan

atau dibangun sebelum informasi yang baru diberikan oleh guru.

b. Pemerolehan pengetahuan baru (acquiring knowledge)

8

Page 9: Tugas makalah seminar biologi

Pemerolehan pengetahuan perlu dilakukan secara keseluruhan,

tidak dalam paket-paket yang terpisah. Pemerolehan pengetahuan

baru dengan cara mempelajari sesuatu secara keseluruhan dulu,

kemudian memperhatikan detilnya.

c. Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge)

Dalam memahami pengetahuan, siswa perlu menyelidiki dan

menguji semua hal yang memungkinkan dari pengetahuan baru. Siswa

harus membagi struktur prior knowledge-nya kepada siswa-siswa yang

untuk dikritik agar strukturnya semakin jelas dan benar. Tahap

pemahaman pengetahuan: (1) konsep disusun sementara (hipotesis),

(2) sharing dilakukan kepada orang lain agar mendapat tanggapan

(validasi), dan atas dasar tanggapan itu, (3) konsep tersebut direvisi

dan dikembangkan.

d. Penerapan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh (applying

knowledge)

Siswa memerlukan waktu untuk memperluas dan memperhalus

struktur pengetahuannya dengan cara menggunakan secara otentik

melalui problem solving.

e. Perefleksian (reflecting on knowledge)

Jika pengetahuan harus sepenuhnya dipahami dan diterapkan

secara luas, maka pengetahuan itu harus dikontekstualkan dan

memerlukan refleksi.

3. Modul Model Siklus Belajar (Learning Cycle)

Secara umum, siklus belajar dideskripsikan sebagai suatu model

pembelajaran yang berpusat pada kegiatan penyelidikan sebelum

pengenalan konsep ilmiah tertentu. Siklus belajar memiliki tiga tahapan,

yaitu eksplorasi, pengenalan istilah, dan penerapan atau aplikasi konsep

(Lawson, 1988 dalam Citrawathi, 2006).

Pada tahap eksplorasi, siswa belajar suatu situasi baru melalui aksi

dan reaksi. Umumnya mereka mengeksplorasi gejala baru dengan

bimbingan minimal. Dalam tahap eksplorasi, siswa mempunyai

kesempatan untuk membahas ide-ide yang bertentangan atau yang

9

Page 10: Tugas makalah seminar biologi

kurang tepat, mengidentifikasi dan menemukan pola-pola yang ada pada

gejala yang diselidiki. Tahap kedua, pengenalan istilah (konsep) baru,

dapat dilakukan oleh pengajar secara langsung atau melalui buku teks,

film, dan sumber belajar yang lain. Siklus ketiga siklus belajar, adalah

penerapan atau aplikasi konsep. Pada tahapan ini siswa menerapkan

istilah baru dan atau pola berpikir barunya ke contoh-contoh atau masalah

lainnya (Citrawathi, 2006).

B. Pembahasan

Dalam suatu referensi mengenai modul, diperoleh komponen modul

yang adalah sebagai berikut:

1. Bagian Prapendahuluan, terdiri dari:

a. halaman sampul (cover),

b. kata pengantar,

c. pengantar bagi pengguna modul,

d. cara mempelajari modul,

e. petunjuk untuk siswa,

f. daftar isi.

2. Bagian Pendahuluan, terdiri dari:

a. kompetensi dasar,

b. indikator kompetensi,

c. uraian pendahuluan materi.

3. Bagian Isi, terdiri dari dua kegiatan belajar siswa,

a. Kegiatan Siswa,

b. Kunci Jawaban

c. Umpan Balik

4. Pengayaan.

5. Glosarium.

6. Daftar Pustaka.

Pada jurnal penelitian ini tidak dipaparkan secara rinci mengenai

urutan dalam modul yang dibuat, tetapi hanya bagian inti dari modul yang

berdasarkan kepada prinsip siklus belajar yang terdiri dari 3 bagian pokok,

yaitu:

10

Page 11: Tugas makalah seminar biologi

1. Ekslporasi

Bagian ini terdiri dari pendahuluan dan pertanyaan-pertanyaan yang

mengeksplorasi konsep-konsep atau pengetahuan yang telah dimiliki

oleh siswa berkaitan dengan konsep biologi khususnya sistem

koordinasi yang akan dibahas, ataupun cara kerja (jika ada

praktikum/eksperimen), dan pertanyaan-pertanyaan yang mengacu

pada konsep yang dibahas atau data yang didapatkan pada

eksperimen.

2. Pengenalan konsep

Bagian ini berisi ringkasan materi yang merupakan konsep-konsep

penting pada sistem koordinasi yang dilengkapi dengan gambar-

gambar untuk mempermudah pemahaman konsep yang diuraikan.

3. Aplikasi konsep

Bagian ini terdiri dari sejumlah permasalahan di mana siswa dapat

menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru atau pada

permasalahan yang ada di masyarakat.

Jika dilihat dari deskripsi tiap bagian modul dalam jurnal ini, susunan

bagian modul sangat baik karena menuntun siswa untuk mengeksplorasi

pengetahuan awal siswa terlebih dahulu dengan melakukan praktikum

ataupun dengan pertanyaan-pertanyaan, kemudian barulah masuk ke bagian

yang membahas konsep materi dengan benar. Dalam bagian ini diharapkan

pengetahuan atau konsepsi awal siswa yang masih keliru dapat diluruskan,

oleh sebab itu sebaiknya pada bagian ini siswa tidak hanya membaca

ringkasan materi dalam modul saja tetapi guru juga harus menjelaskan materi

tersebut agar penyampaian konsep yang ada sama dan benar. Karena jika

hanya membaca ringkasan materi yang ada dalam modul saja maka

pemahaman konsep pada diri siswa dapat berbeda-beda dan tidak semua

konsep dalam materi itu dapat dipahami secara benar oleh seluruh siswa.

Penelitian mengenai pengembangan pembelajaran biologi dengan

menggunakan modul berorientasi siklus belajar ini dilakukan dalam tiga

tahap, yaitu:

1. Tahap Pengembangan

11

Page 12: Tugas makalah seminar biologi

Tahapan pengembangan pembelajaran biologi dengan pendekatan

konstruktivistik menggunakan modul berorientasi siklus belajar meliputi enam

tahapan, yaitu:

(a) penetapan mata pelajaran (pokok bahasan),

(b) mengidentifikasi kurikulum,

(c) menganalisis tujuan pembelajaran,

(d) mengembangkan butir tes,

(e) mengembangkan strategi pembelajaran, dan

(f) menulis modul model siklus belajar.

2. Tahap Uji Coba/Riview

Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah prototipe model

pembelajaran dapat digunakan oleh siswa maupun guru. Hasil uju coba ini

akan dipakai untuk merevisi prototipe model pembelajaran. Pelaksanaan uji

coba prototipe dilakukan dengan kegiatan pengembangan dan uji coba di

kelas. Subjek uji coba adalah dosen Jurusan Pendidika Biologi, guru, dan

siswa biologi kelas II SMA Laboratorium IKIP Negeri Singaraja. Data hasil uji

coba dapat merupakan data kualitatif yang berupa tanggapan dan saran

perbaikan, data kuantitatif berupa hasil penilaian dari subjek uji coba. Alat

yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa angket taggapan guru dan

siswa, serta angket penilaian modul berorientasi siklus belajar. Data yang

telah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif.

Hasil penilaian dari data subjek uji coba diterapkan analisis dengan

menggunakan skala berikut ini:

Nilai 1 adalah kurang membantu/kurang

Nilai 2 adalah cukup membantu/sedang

Nilai 3 adalah membantu/baik

Nilai 4 adalah sangat membantu/ baik sekali

Hasil pengembangan yang dilaporkan dalam penelitian ini yaitu dosen

dan guru serta siswa memberikan penilaian untuk modul yang digunakan

dengan kategori baik dan baik sekali, dengan rerata nilai 3,29-3,62. Akan

tetapi, komponen tertentu seperti alokasi waktu perlu mendapatkan perhatian

untuk diperbaiki. Ketiga penilaian ahli memberikan nilai 3,00. Yang artinya

12

Page 13: Tugas makalah seminar biologi

belum baik sekali sehingga saat implementasi perlu diperhatikan strategi yang

ditempuh agar pemanfaatan waktu benar-benar optimal.

Hasil dari tahap pengembangan dan uji coba ini merupakan hal yang

paling berharga dalam penelitian ini sehingga sangat perlu untuk dilakukan

revisi modul sesuai dengan saran yang ada sehingga menjadikan modul ini

menjadi layak untuk digunakan dalam proses belajar biologi di SMA.

Dalam jurnal penelitian ini dikatakan bahwa modul dalam kategori baik

dan baik sekali, namun jika dilihat dari hasil rerata nilai maka modul ini hanya

dapat dikatakan dalam kategori baik saja tidak dalam kategori baik sekali

karena kategori tersebut bernilai 4. Namun, dengan nilai baik pun modul ini

dpat dikatakan layak untuk dgunakan.

3. Tahap Implementasi

Tahap ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan odel

pembelajaran yang dikembangkan, yaitu dilakukan eksperimen. Dalam

eksperimen ini, ada dua macam variabel yaitu variabel aksperimen berupa

pemberian strategi pembelajaran biologi menggunakan pendekatan

konstruktivistik dengan modul berorientasi siklus belajar pada kelompok kelas

eksperimen dan variabel non eksperimen merupakan variabel pembanding

berupa strategi pembelajaran biologi secara konvensional yang diberikan

pada kelompok kelas kontrol.

Tabel 1. Sintaks Pembelajaran dengan modul siklus belajar

Tahap Tingkah Laku Guru dan SiswaTahap 1

Eksplorasi

Guru: mengeksplorasi gagasan siswa tentang konsep biologi

Siswa: aktif dan memanipulasi materiTahap 2

Pengenalan

Konsep

Guru: memperkenalkan suatu konsep dengan demonstrasi dan

diskusi informasi

Siswa: berpartisipasi secara mental dan sosialTahap 3

Aplikasi

Konsep

Guru: memberikan situasi baru atau masalah

Siswa: mencari solusi atau jawaban dari masalah yang

diberikan sesuai dengan konsep atau prinsip biologi.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

(1) Pengetahuan awal siswa dengan menggunakan tes yang diberikan pada

awal pembelajaran atau pada tahapan eksplorasi. (2) prestasi belajar siswa 13

Page 14: Tugas makalah seminar biologi

dikumpulkan dengan menggunakan tes prestasi belajar. (3) respon guru dan

siswa tentang pembelajaran biologi dengan menggunakan modul berorientasi

siklus belajar dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Data kemudian

akan dianalisis secara statistik ataupun secara deskriptif naratif.

Untuk mengkategorikan hasil belajar siswa dibuat skala sebagai

berikut:

Nilai 85-100 sangat baik

Nilai 70-84,9 baik

Nilai 55-69,9 sedang

Nilai 40-54,9 kurang

Nilai 00-39,9 sangat kurang (Depdikbud, 1996).

Hasil implementasi yang dilaporkan antara lain, (1) profil pengetahuan

awal siswa, (2) perubahan miskonsepsi yang dialami siswa, (3) deskripsi

proses pembelajaran dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran, (4)

respon siswa terhadap model pembelajaran yang diimplementasikan, dan (5)

hasil belajar siswa.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan awal siswa bervariasi

dan masih tergolong dalam kategori sedang dengan rata-rata 62,10

(simpangan baku 7,36) untuk kelas kontrol dan 63,79 (simpangan baku 6,89)

untuk kelas eksperimen. Hal ini menunjukkan bahwa sejumlah siswa

mengalami kesalahan konsep pada konsep tertentu pada sistem koordinasi.

Pada tahap Eksplorasi, siswa menggali konsep baru atau gejala

dengan bimbingan minimal. Tujuan utama tahap ini adalah untuk memacu

motivasi, menumbuhkan informasi verbal dan juga pengalaman yang akan

menjadi dasar bagi perkembangan konsep dan perbendaharaan kata yang

berhubungan dengan konsep baru. Dengan demikian, guru dapat

memaksimalkan proses belajar siswa karena pada tahapan eksplorasi guru

dapat mengetahui profil pengetahuan siswa dan dapat menentukan strategi

yang paling tepat untuk membantu siswa mengkonstruksi pengetahuannya

pada tahap pengenalan konsep dan berlanjut ke aplikasi konsep.

Tahapan-tahapan ini membangun konsep siswa melalui pengumpulan

fakta lebih banyak, menjelaskan, memproses dan mengorganisasikan

informasi baru, mengkoordinasi informasi baru dan lama, serta merumuskan

14

Page 15: Tugas makalah seminar biologi

konsep dengan kegiatan belajar yang berupa pemantapan, pengembangan,

penerapan konsep dengan menghubungkan konsep pada pengalaman

konkret, dan menemukan masalah baru untuk memperluas konsep.

Dalam proses pembelajaran, guru biologi umumnya belum optimal

memanfaatkan konsepsi awal siswa dan lebih banyak memberi tahu daripada

memberikan bagaimana cara mencari tahu atau menemukan konsep dan

prinsip biologi dalam rancangan pembelajaran maupun implementasinya di

kelas. Hal ini mungkin merupakan salah satu penyebab mengapa siswa yang

telah belajar tentang biologi masih mengalami miskonsepsi, yang pada

akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar mereka. Penggunaan bahan ajar

yang disusun dengan modul berorientasi siklus belajar ini diharapkan dapat

meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang pada akhirnya akan

bermuara pada hasil belajar yang menjadi lebih baik.

Penilaian terhadap proses pembelajaran menunjukkan bahwa kegiatan

guru pada tahap ekslporasi tergolong baik-baik sekali (3,00-4,00), dan

kegiatan siswa tergolong baik dengan nilai 3,00. Hal ini menunjukkan bahwa

kemampuan siswa secara umum dalam berdiskusi dan menyampaikan

gagasan perlu dilatih secara terus menerus.

Pada tahapan pengenalan konsep, kegiatan guru dinilai baik-baik

sekali (3,30-4,00), dan kegiatan siswa dinilai baik sekali-baik sekali (3,3-3,7).

Tetapi berdasarkan kategori seharusnya kegiatan siswa tergolong baik bukan

baik sekali karena tidak bernilai 4,00. Sedangkan pada tahap aplikasi konsep,

kegiatan guru dan siswa tergolong sangat baik dengan nilai 4,0 dan 3,7. Ii

berarti secara keseluruhan proses pembelajaran biologi dengan pendekatan

konstruktivistik menggunakan modul berorientasi siklus belajar dinilai baik.

Proses pembelajaran yang baik tentu akan diikkuti oleh peningkatan

hasil belajar. Dengan pengetahuan awal yang berkategori sedang, melalui

model pembelajaran ini hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dengan nilai

rata-rata 77,58 (simpangan baku 5,99) yang tergolong baikberdasarkan

Depdikbud (1996) dalam Citrawathi (2006). Artinya kesalahan konseo yang

terjadi pada siswa dapat diperbaiki.

Sedangkan hasil uji komparatif pascauji anatara kelas kontrol dan

kelas eksperimen menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05). Prestasi

15

Page 16: Tugas makalah seminar biologi

hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih baik yaitu rerata 77,58

dibandingkan kelas kontrol yaitu rerata 70,20.

Kekurangan dalam jurnal penelitian ini adalah konsistensi dalam

menggolongkan hasil penelitian dengan kategori yang dibuat karena terdapat

beberapa hasil yang dikatakan termasuk kategori baik sekali padahal bernilai

kurang dari 4,00. Selebihnya dari jurnal ini sudah sangat cukup baik dalam

mendeskripsikan pembahasan hasil penelitian dan penelitian ini sangat

menarik terlebih lagi dengan hasilnya yang menunjukkan terdapat pengaruh

terhadap penggunaan modul berorientasi siklus belajar terhadap prestasi

hasil belajar siswa yang reratanya lebih baik dibandingakan pembelajaran

konvensional.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

16

Page 17: Tugas makalah seminar biologi

Berdasarkan atas hasil penelitian oleh Desak Made Citrawathi (2006),

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Siswa telah memiliki pengetahuan awal yang bervariasi terkait dengan

materi sistem koordinasi (sistem hormon, sistem saraf, dan sistem indera).

2. Modul berorientasi siklus belajar yang dikembangkan dinilai layak sebagai

media edukatif dalam pembelajaran biologi di SMA, khususnya untuk

materi sistem koordinasi.

3. Prestasi belajar siswa yang menggunakan pendekatan konstruktivistik

dengan modul berorientasi siklus belajar lebih baik dibandingkan dengan

cara konvensional (tidak menggunakan modul berorientasi siklus belajar).

4. Secara umum respon siswa dan guru terhadap pembelajaran biologi

menggunakan pendekatan konstruktivistik dengan modul berorientasi

siklus belajar adalah positif atau baik.

B. Saran

1. Para guru biologi di SMA disarankan agar mencoba

mengilmplementasikan model pembelajaran yang menggunakan modul

berorientasi siklus belajar sebagai inovasi dalam pembelajaran di sekolah.

2. Sebelum mengajarkan materi pelajaran yang baru, disarankan guru untuk

melakukan inventarisasi pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa

berkaitan dengan materi yang akan dibahas. Hal itu akan memudahkan

untuk memilih atau menentukan strategi pembelajaran yang tepat agar

pengetahuan baru yang akan diberikan mudah dikonstruksi oleh siswa

dan kesalahan konsep pada siswa dapat dideteksi secara dini sehingga

dapat dilakukan upaya klarifikasi.

3. Akan sangat baik sekali jika selanjutnya dibuat modul berorientasi siklus

belajar untuk materi pokok bahasan lainnya terlebih untuk bahasan yang

sangat diperlukan pemantapan konsep yang tidak boleh keliru.

17