tugas makalah manajemen keperawatan dengan topik

34
Tugas Makalah Manajemen Keperawatan dengan Topik “ DISCHARGE PLANNING” Disusun oleh : Kelompok 7 1. Liandra Denok Galuh P (130915075) 2. Samsul Arifin (130915137) 3. Priyo Febri Nurhartanto (130915138) 4. Roosita Dian (130915141) 5. Ekky Normayaningtyas (130915142) 6. Febi Anca (130915143) 7. Intan Widiastiti (130915144) i

Upload: dzemz-schweterz

Post on 15-Dec-2014

279 views

Category:

Documents


28 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Makalah Manajemen Keperawatan Dengan Topik

Tugas Makalah Manajemen Keperawatan dengan Topik

“ DISCHARGE PLANNING”

Disusun oleh :

Kelompok 7

1. Liandra Denok Galuh P (130915075)

2. Samsul Arifin (130915137)

3. Priyo Febri Nurhartanto (130915138)

4. Roosita Dian (130915141)

5. Ekky Normayaningtyas (130915142)

6. Febi Anca (130915143)

7. Intan Widiastiti (130915144)

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

2012-2013

i

Page 2: Tugas Makalah Manajemen Keperawatan Dengan Topik

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

rahmatNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalahmanajemen keperawatan dengan

judul “Discharge Planning” dengan lancar dan tepat waktu.

Tak lupa pula kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Ibu Hanik ,S.Kep, Ns

selaku fasilitator yang telah berkenan membimbing kami dalam penyusunan makalah ini,

serta teman – teman satu kelompok yang telah bekerjasama sehingga makalah ini dapat

terwujud.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Makalah ini tentunya

masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami menanti kritik dan saran yang

membangun demi kesempurnaan makalah kami berikutnya.

Penulis

i

Page 3: Tugas Makalah Manajemen Keperawatan Dengan Topik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Tindakan operasi atau pembedahan merupakan pengalaman yang sulit bagi

hampir semua pasien.berbagai kemungkinan buruk yang akan membahayakan bagi

pasien bisa saja terjadi sehingga diperlukan peran penting perawat dalam setiap

tindakan keperawatan dengan melakukan intervensi keperawatan yang tepat untuk

mempersiapkan klien baik secara fisik maupun psikis.

Oleh karena itu perlu diberikan informasi kepada pasien agar mampu

mengenali tanda bahaya untuk dilaporkan kepada tenaga medis. Sebelum pemulangan

pasien dan keluarganya harus mengetahui bagaimana cara memanajemen pemberian

perawatan di rumah dan apa yang diharapkan di dalam memperhatikan masalah fisik

yang berkelanjutan karena kegagalan untuk mengerti pembatasan atau implikasi

masalah kesehatan (tidak siap menghadapi pemulangan) dapat menyebabkan pasien

meningkatkan komplikasi (Perry & Potter, 2006).

Ketidaksiapan pasien menghadapi pemulangan juga dapat terjadi karena

pasien terlalu cepat dipulangkan sehingga hal ini juga beresiko terhadap terjadinya

komplikasi pasca bedah setelah di rumah, dan juga dikarenakan pemulangan yang

tidak direncanakan yang dapat berakibat kepada hospitalisasi ulang (Torrance, 1997).

Hal tersebut di atas sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Williams

(2006) bahwa mayoritas pasien yang menerima informasi tentang nyeri dan

manajemen luka, aktivitas, nutrisi, dan komplikasi pada umumnya merasakan bahwa

tidak mengalami perasaan khawatir yang membuat mereka akan mengadakan

kunjungan tidak rutin ke fasilitas kesehatan setelahdipulangkan. Sedangkan pasien

yang tidak mendapat informasi tentang nyeri dan manajemen luka menurut Williams

(2006) mengalami kekhawatiran yang memaksa mereka untuk melakukan kunjungan

tidak rutin kepada suatu fasilitaskesehatan setelah dipulangkan.

Oleh karena itu pasien perlu dipersiapkan untuk menghadapi pemulangan.

Orem (1985 dalam Alligood & Tomey, 2006) mengatakan bahwa intervensi

keperawatan dibutuhkan karena adanya ketidakmampuan untuk melakukan perawatan

diri sebagai akibat dari adanya keterbatasan. Salah satu bentuk intervensi keperawatan

yang dapat dilakukan adalah discharge planning (perencanaan pemulangan pasien)

untuk mempromosikan tahap kemandirian tertinggi kepada pasien, teman-teman, dan

i

Page 4: Tugas Makalah Manajemen Keperawatan Dengan Topik

keluarga dengan menyediakan, memandirikan aktivitas perawatan diri (The Royal

Marsden Hospital 2004). Discharge planning yang tidak baik dapat menjadi salah satu

faktor yang memperlama proses penyembuhan di rumah (Wilson-Barnett dan

Fordham, 1982 dalam Torrance, 1997. Kesuksesan tindakan discharge planning

menjamin pasien mampu melakukan tindakan perawatan lanjutan yang aman dan

realistis setelah meninggalkan rumah sakit (Hou, 2001 dalam Perry & Potter, 2006).

1.2 Rumusan masalah

1. Pengertian Discharge planning ?

2. Tujuan Discharge Planning ?

3. Manfaat Discharge Planning ?

4. Prinsip Discharge Planning ?

5. Jenis Discharge Planning ?

6. Alur Discharge Planning ?

7. Mekanisme Discharge Planning ?

8. Komponen-komponen Discharge Planning ?

1.3 Tujuan

Mahasiswa Mampu Memahami tentangDischarge planning, Tahap-tahapnya,

metode pelaksanaannya, dan Kriteria Discharge planning

i

Page 5: Tugas Makalah Manajemen Keperawatan Dengan Topik

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Discharge Planning

Discharge Planning merupakan komponen sistem perawatan berkelanjutan,

pelayanan yang diperlukan klien secara berkelanjutan dan bantuan untuk perawatan

berlanjut pada klien dan membantu keluarga menemukan jalan pemecahan masalah

dengan baik, pada saat tepat dan sumber yang tepat dengan harga yang terjangkau

(Doenges & Moorhouse: 94-95).

Menurut Kozier(2004) discharge planning sebagai proses mempersiapkan pasien

untuk meninggalkan satu unit pelayanan kepada unit yang  lain didalam atau diluar

suatu agen pelayanan kesehatan umum. Discharge planning sebagai merencanakan

kepulangan pasien dan memberikan informasi kepada klien dan keluarganya tentang

hal-hal yang perlu dihindari dan dilakukan sehubungan dengan kondisi/penyakitnya

pasca bedah. (Rondhianto,2008)

Discharge planning yang efektif seharusnya mencakup pengkajian berkelanjutan

untuk mendapatkan informasi yang komprehensif tentang kebutuhan pasien yang

berubah-ubah, pernyataan diagnosa keperawatan, perencanaan untuk memastikan

kebutuhan pasien sesuai dengan apa yang dilakukan oleh pemberi layanan kesehatan

(Kozier, 2004).

Perencanaan pulang akan menghasilkan sebuah hubungan yang terintegrasi yaitu

antara perawatan yang diterima pada waktu di rumah sakit dengan perawatan yang

diberikan setelah pasien pulang. Perawatan di rumah sakit akan bermakna jika

dilanjutkan dengan perawatan di rumah. Namun, sampai saat ini perencanaan pulang

bagi pasien yang dirawat belum optimal karena peran perawat masih terbatas pada

pelaksanaan kegiatan rutinitas yang ada, yaitu hanya berupa informasi tentang jadwal

kontrol ulang. (Nursalam, 2007: 248).

2.2 Tujuan Discharge Planning

Tujuan utama adalah membantu klien dan keluarga untuk mencapai tingkat

kesehatan yang optimal. Discharge planning yang efektif juga menjamin perawatan

yang berkelanjutan di saat keadaan yang penuh dengan stress, meningkatkan

kontinuitas perawatan, meningkatkan kualitas perawatan dan memaksimalkan manfaat

sumber pelayanan kesehatan. Discharge Planning dapat mengurangi hari rawatan

i

Page 6: Tugas Makalah Manajemen Keperawatan Dengan Topik

pasien, mencegah kekambuhan, meningkatkan perkembangan kondisi kesehatan pasien

dan menurunkan beban perawatan pada keluarga dapat dilakukan melalui Discharge

Planning ( Naylor, 1990 ). Menurut Mamon et al (1992) pemberian discharge planning

dapat meningkatkan kemajuan pasien, membantu pasien untuk mencapai kualitas hidup

optimum disebelum dipulangkan. Discharge planning memberikan efek yang penting

dalam menurunkan komplikasi penyakit, pencegahan kekambuhan dan menurunkan

angka mortalitas dan morbiditas (Leimnetzer et al,1993: Hester, 1996).

Perawat yang melakukan discharge planning bertugas membuat rencana,

mengkoordinasikan dan memonitor dan memberikan tindakan dan proses kelanjutan

perawatan (Powell,1996). Discharge planning ini menempatkan perawat pada posisi

yang penting dalam proses pengobatan pasien dan dalam team discharge planner rumah

sakit, pengetahuan dan kemampuan perawat dalam proses keperawatan dapat

memberikan kontinuitas perawatan melalui proses discharge planning ( Naylor,1990).

Perawat dianggap sebagai seseorang yang memiliki kompetensi lebih dan punya

keahlian dalam melakukan pengkajian secara akurat, mengelola dan memiliki

komunikasi yang baik dan menyadari setiap kondisi dalam masyarakat. (Harper, 1998).

Menurut Nursalam (2011 : 326) yang dikutip Kristina (2007) perencanaan pulang

bertujuan :

a. Menyiapkan pasien dan keluarga secara fisik, psikologis dan sosial ;

b. Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga ;

c. Meningkatkan perawatan yang berkelanjutan pada pasien ;

d. Membantu rujukan pasien oada sistem pelayanan yang baik ;

e. Membantu pasien dan keluarga memiliki pengetahuan dan keterampilan serta

sikap dalam memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan pasien ;

f. Melaksanakan rentang perawatan antar rumah sakit dan masyarakat.

2.3 Manfaat discharge planning

Menurut Spath (2003) discharge planning mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Pada pasien

a. Dapat memenuhi kebutuhan pasien

b. Merasakan bahwa dirinya adalah bagian dari proses perawatan sebagai bagian

yang aktif dan bukan objek yang tidak berdaya.

c. Menyadari haknya untuk dipenuhi segala kebutuhannya

i

Page 7: Tugas Makalah Manajemen Keperawatan Dengan Topik

d. Merasa nyaman untuk kelanjutan perawatannya dan memperoleh support

sebelum timbulnya masalah.

e. Dapat memilih prosedur perawatannya

f. Mengerti apa yang terjadi pada dirinya dan mengetahui siapa yang dapat

dihubunginya.

2. Pada perawat

a. Merasakan bahwa keahliannya di terima dan dapat di gunakan

b. Menerima informasi kunci setiap waktu

c. Memahami perannya dalam system

d. Dapat mengembangkan ketrampilan dalam prosedur baru

e. Memiliki kesempatan untuk bekerja dalam setting yang berbeda dan cara yang

berbeda.

f. Bekerja dalam suatu system dengan efektif.

2.4 Prinsip-prinsip discharge planning

Ketika melakukan discharge planning dari suatu lingkungan ke lingkungan

yang lain, ada beberapa prinsip yang harus diikuti/diperhatikan. Berikut ini adalah

beberapa prinsip yangdikemukakan oleh The Royal Marsden Hospital (2004), yaitu:

a. Pasien merupakan fokus dalam perencanaan pulang sehingga nilai keinginan dan

kebutuhan dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi ;

b. Kebutuhan dari pasien diidentifikasikan lalu dikaitkan dengan masalah yang

mungki timbul pada saat pasien pulang nanti, sehingga kemungkinan masalah

yang timbul di rumah dapat segera diantisipasi ;

c. Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif karena merupakan pelayanan

multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja sama.

d. Tindakan atau rencana yang akan dilakukan setelah pilang akan disesuaikan

dengan pengetahuan dari tenaga/sumber daya maupun fasilitas yang tersedia di

masyarakat.

e. Perencanaan pulang dilakukan setiap system atau tatanan pelayanan kesehatan.

f. Melibatkan klien dan keluarga dalam memberikan tindakan keperawatan.

g. Kebutuhan atas kepercayaan dan budaya pasien harus dipertimbangkan saat

menyusun discharge planning.

i

Page 8: Tugas Makalah Manajemen Keperawatan Dengan Topik

2.5 Jenis-jenis discharge planning

Chesca (1982) mengklarifikasikan jenis pemulangan pasien sebagai berikut :

1. Pemulangan sementara atau cuti (Conditioning Discharge)

Keadaan pulang ini dilakukan apabila kondisi pasien baik dan tidak terdapat

komplikasi. Pasien sementara untuk dirawat di rumah namun harus ada

pengawasan dari pihak rumah sakit atau puskesmas terdekat.

2. Pulang mutlak atau selamanya (Absolute Discharge)

Cara ini merupakan akhir dari hubungan pasien dengan rumah sakit. Namun

apabila klien perlu dirawat kembali, maka prosedur perawatan dapat dilakukan

kembali.

3. Pulang paksa (Judicial Discharge)

Kondisi ini pasien diperbolehkan pulang walaupun kondisi kesehatan tidak

memungkinkan untuk pulang, tetapi pasien harus dipantau dengan melakukan kerja

sama dengan perawat puskesmas terdekat.

2.6 Alur discharge planning

i

Pasien MRS

RS

- Menyambut kedatangan pasien

- Orientasi ruangan, jenis pasien, peraturan, denah ruangan

- Memperkenalkan pasien dengan teman sekamar,perawat,dokter,dan tenaga kesehatan yang lain

- Melakukan pengkajian keperawatan

Pasien selama dirawat

RS

- Pemeriksaan klinis & pemeriksaan penunjang lainnya

- Melakukan Asuhan Keperawatan

- Penyuluhan kesehatan : penyakit, perawatan ,pengobatan, diet & aktivitas kontrol

Page 9: Tugas Makalah Manajemen Keperawatan Dengan Topik

Sumber : Pendidikan dalam keperawatan,Nursalam, Ferry Efendi, Jakarta: Salemba Medika,

2007.

Keterangan :

1. Tugas Kepala Ruangan :

a. Menerima pasien baru

b. Menentukan estimasi lama perawatan

2. Tugas Perawat Primer :

a. Membuat perencanaan pulang (Discharge Planning)

b. Membuat leaflet

c. Memberikan konseling

d. Memberikan pendidikan kesehatan

e. Melakukan tindakan berupa diskusi dan demonstrasi

f. Melakukan evaluasi

g. Mendokumentasikan Discharge Planning

h. Melakukan follow up

3. Tugas Perawat Asosiate :

a. Melaksanakan agenda discharge planning (pada saat perawatan dan selesai

perawatan).

i

Pasien KRS

RS

Perencanaan PULANG

Penyelesaian Administrasi

Lain-lainPROGRAM HEALTH

EDUCATION :

- Kontrol dan Obat / Perawatan

- Nutrisi - Aktivitas dan Istirahat- Perawatan Diri

MONITOR :

- Petugas kesehatan- Keluarga

Page 10: Tugas Makalah Manajemen Keperawatan Dengan Topik

2.7 Langkah-Langkah Persiapan Discharge Planning

1. Penentuan Lenght Of Stay (LOS)

Penentuan LOS merupakan halyang paling penting dalam discharge planning.

Agar LOS ini dapat ditentukan dengan baik, diperlukan upaya-upaya berikut ini :

a. Prioritaskan pada diagnosa penyakit rawat inap terbanyak.

b. Penentuan LOS harus dengan persetujuan dan kesepakatan kelompok

dokter spesialis terkait.

c. Data LOS yang sudah disepakati dan disetujui, dilakukan sosialisasi

kepada seluruh pihak-pihak yang terlibat : dokter, ruangan, perawat,

petugas administrasi, dll.

d. Data LOS terus dilakukan pmantauan, evaluasi, dan pemutakhiran

berdasarkan data rill yang terjadi.

e. Data LOS bukan untuk memastikan lama rawat, tetapi sebagai bahan

perkiraan dan perencanaan.

f. Keputusan memulangkan pasien tetap dikembalikan kepada kondisi klinis

pasien dan diputuskan oleh dokter yang merawat.

2. Penentuan Jadwal jam Kepulangan Pasien

Setelah LOS ditentukan, hal berikutnya adalah penentuan jam berapa pasien

akan dipulangkan. Pasien perlu dipulangkan pada waktu yang tetap setiap

harinya. Hal ini penting, dan dalam Lean Thinking ini disebut dengan Standart

Work. Dengan tetapnya jadwal waktu kepulangan pasien, maka pekerjaan-

pekerjaan yang terkait dengan pasien dapat direncanakan.

3. Pengaturan Jadwal Visit Dokter

Agar jadwal jam kepulangan pasien ini dapat terlaksana dengan baik, perlu

kesepakatan dengan dokter yang merawat pasien. Kesepakatan itu adalah :

a. Dokter yang merawat pasien dapat visit sebelum jadwal kepulangan

pasien. Misal jadwal kepulangan pasien adalah jam 10 pagi, maka doktet

visit jam 8 pagi,

b. Jika dokter tidak dapat isit pagi, maka perlu ada kesepakatan dimanadokter

menyetujui kepulangan pasien tanpa menunggu kedatangannya, atau yang

biasa disebut dengan istilah TUTD (tidak usah tunggu dokter).

c. Dokter yang merawat pasien dapat mendelegasikan penilian klinis akhir

untuk penentuan boleh tidaknya pasien pulang kepada dokter ruangan/case

manager dengan berdasarkan kepada kriteria kepulangan yang jelas.

i

Page 11: Tugas Makalah Manajemen Keperawatan Dengan Topik

4. Menyusun Pedoman Kriteria Masuk/Keluar Pasien

Diperlukan kesepakatan untuk kriteria masuk/keluar pasien yang jelas. Misal :

criteria keluar/masuk untuk UGD, Rawat Inap, ICU/ICCU, Isolasi, dll. Dengan

kriteria tersebut, setiap staff yang bertugas di tempat-tempat tersebut terbantu

secara sistim untuk menilai kapan seseorang pasien boleh masuk atau keluar dari

tersebut.

5. Discharge Lounge

Discharge Lounge adalah ruang transit pasien yang sudah boleh pulang. Ruang

ini digunakan oleh pasien dan keluarganya dalam keadaan pasien sudah boleh

pulang, tapi karena satu dan lain hal belum dapat pulang. Misalnya : administrasi

belum selesai, menunggu jemputan, dll.

Agar discharge lounge dapat efektif, diperlukan penataan sebagai berikut :

a. Ruangan cukup luas agar dapat menampung sejumlah orang dalam jumlah

cukup sesuai kondisi rumah sakit.

b. Keselamatan pasien tetap menjadi perhatian utama. Sehingga diperlukan

perawat yang berjaga di ruang tersebut selama ada pasien. Ruangan perlu

dilengkapi juga dengan peralatan medis gawat darurat.

c. Sedapat mungkin ruangan terletak di area yang strategis agar memudahkan

lalu lintas pasien yang hendak pulang. Misal : di area sekitar lobby rumah

sakit dilantai 1.

d. Dilengkapi dengan fasilitas untuk kenyamanan pasien/keluarganya selama

menunggu.

6. Tim Multidisiplin

Tim multidisiplin adalah tim yang anggotanya terdiri dari semua pihak yang

terlibat dalam proses pemulangan pasien. Tim ini anggotanya terdiri dari dokter,

perawat, penunjang, admission, kasir, housekeeping, security, dan lain-lain yang

diperlukan sesuai kondisi rumah sakit.

Tim ini kemudian menjadi “steering committee” bagi discharge planning. Tim

ini bertugas membuat segala hal mulai dari perencanaan, kebijakan, prosedur,

koordinasi, pengawasan, sampai penanganan keseluruhan masalah yang berkaitan

dengan discharge planning.

Secara rinci, hal-hal yang harus dilakukan tim multidisiplin, antara lain :

g. Membuat kebijakan discharge planning

h. Membuat Intgrated Care Pathway untuk discharge planning

i

Page 12: Tugas Makalah Manajemen Keperawatan Dengan Topik

i. Mengkoordinir pembuatan checklist criteria kepulangan pasien, kelengkapan

pasien, dll

j. Mengkoordinasi penetapan LOS

k. Membuat uraian tugas pihak-pihak terkait sehubungan dengan discharge

planning.

7. Tim Dokter Ruangan/Case Manager

Tim ini bertugas sebagai pengendali harian discharge planning. Tugasnya

adalah :

1 Mengedukasi pasien perihal discharge planning saat awal masuk rawat

inap.

2 Memberi informasirencana penatalaksanaan yang akan diberikan kepada

pasien selama di rumah sakit.

3 Melakukan pemantauan kesesuaian antara LOS yang akan direncanakan

dengan kondisi klinis pasien.

4 Berkoordinasi dengan dokter owner perihal discharge planning yang

direncanakan dengan kondisi klinis pasien.

8. Discharge Coordinator

Discharge coordinator ini dipegang oleh perawat ruangan. Tugasnya dalah

mengkoordinasikan seluruh aktifitas perawatan pasien dalam rangka discharge

planning, misalnya :

a. Menanyakan kepada pihak tim dokter ruangan berkaitan dengan kepastian

kepulangan pasien.

b. Mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk satu hari sebelum

kepulangan pasien, seperti : administrasi retur obat, persiapan obat yang

akan dibawa pulang, pemeriksaan oenunjang, discharge summary, dll.

c. Melakukan koordinasi pada hari kepulangan pasien, sehingga pasien dapat

pulang tepat waktu.

d. Jika pasien tidak dapat pulang tepat waktu, koordinasi dengan pihak

discharge lounge untuk penanganan selanjutnya.

9. Penentuan hal-hal yang harus diselesaikan Pada 24jam Sebelum Kepulangan

Hal-hal yang perlu direncanakan untuk diselesaikan sehari sebelum

kepulangan pasien, diantaranya adalah :

a. Retur obat

b. Resep obat yang akan dibawa pulang

i

Page 13: Tugas Makalah Manajemen Keperawatan Dengan Topik

c. Discharge summary

d. Surat Keterangan Sakit

e. Rencana pemeriksaan penunjang terakhir (Lab, Radiology, dll)

f. Klaim asuransi, dll

Hal-hal diatas dikoordinasikan perencanaanya oleh discharge coordinator.

10. Program Aplikasi Bed Managament

Program ini akan membantu adminission dan perawat di ruang rawat

memantau ketersediaan bed. Dengan program ini, pihak ruang rawat dapat

menentukan sebuah bed (tempat tidur) dalam keadaan kosong setelah pasien

keluar dari kamar, kapan rencana pulang, dll. Dengan informasi itu, pihak

adminission tidak perlu menelepon ruang rawat, dapat mengetahui ketersediaan

bed. Sehingga adminission dapat menerima tau merencanakan pasien masuk.

Selanjutnya, pihak rawat inap kemudian mengetahui bahwa sebuah bed/kamar

sudah dipesan, sehingga mereka dapat melakukan persiapan penerimaan pasien.

2.8 Mekanisme discharge planning

Discharge planning mencakuo kebutuhan fisik pasien, psikologis, sosial,

budaya, dan ekonomi. Perry dan Potter (2006) proses discharge planning dibagi

menjadi atas tiga fase, yaitu akut, trasisional, dan pelayanan berkelanjutan. Pada fase

akut, perhatian utama medis berfokus pada usaha discharge planning. sedangkan pada

fase transisional, kebutuhan pelayanan akut selalu terlihat, tetapi tingkat urgensinya

semakin berkurang dan pasien mulai dipersiapkan untuk pulang dan merencanakan

kebutuhan perawatan masa depan. pada fase pelayanan berkelanjutan, pasien mampu

untuk berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan aktivitas perawatan

berkelanjutan yang dibutuhkan setelah pemulangan. Perry dan Potter (2005)

menyusun format discharge planning sebagai berikut :

1. Pengkajian

Pengkajian mencakup pengumpulan dan pengorganisasian data tentang klien.

Ketika melakukan pengkajian kepada klien, keluarga merupakan bagian dari unit

perawatan. Klien dan keluarga harus aktif dilibatkan dalam proses discharge agar

transisi dari rumah sakit ke rumah dapat efektif.

Elemen penting dari pengkajian discharge planning adalah :

a.  Data kesehatan

b.  Data pribadi

i

Page 14: Tugas Makalah Manajemen Keperawatan Dengan Topik

c.  Pemberi perawatan

d.  Lingkungan

e.  Keuangan dan pelayanan yang dapat mendukung

2. Diagnosa

Diagnosa keperawatan didasarkan pada pengkajian discharge

planning,dikembangkan untuk mengetahui kebutuhan klien dan keluarga.Yaitu

mengetahui problem,etiologi (penyebab),support  sistem (hal yang mendukung

klien sehingga dilakukan discharge planning).

3. Perencanaan

Menurut Luverne dan Barbara (1988) Perencanaan pemulangan pasien

membutuhkan identifikasi kebutuhan klien.kelompok perawat berfokus pada

kebutuhan rencana pengajaran yang baik untuk persiapan pulang klien,yang

disingkat dengan METHOD yaitu :

a. Medication  (obat)

Pasien sebaiknya mengetahui obat yang harus dilanjutkan setelah pulang.

b. Environment  (lingkungan)

Lingkungan tempat klien akan pulang dari rumah sakit sebaiknya aman.pasien

juga sebaiknya memiliki fasilitas pelayanan yang dibutuhkan untuk kelanjutan

perawatannya.

c.  Treatment (pengobatan)

Perawat harus memastikan bahwa pengobatan dapat berlanjut setelah klien

pulang, yang dilakukan oleh klien dan anggota keluarga.

d.  Healt Teaching (pengajaran kesehatan)

Klien yang akan pulang sebaiknya diberitahu bagaimana mempertahankan

kesehatan.termasuk tanda dan gejala yang mengindikasikan kebutuhan

perawatan kesehatan tambahan.

e.  Diet

Klien sebaiknya diberitahu tentang pembatasan pada dietnya.ia sebaiknya

mampu memilih diet yang sesuai untuk dirinya.

4.  Implementasi

Implementasi  dalam discharge planning adalah pelaksanaan rencana pengajaran

referral. Seluruh pengajaran yang diberikan harus didokumentsikan pada catatan

perawat dan ringkasan pulang (discharge summary). Intruksi tertulis diberikan

kepada klien. Demontrasi ulang harus menjadi memuaska.klien dan pemberi

i

Page 15: Tugas Makalah Manajemen Keperawatan Dengan Topik

perawatan harus memiliki keterbukaan dan melakukannya dengan alat yang

digunakan dirumah.

5.  Evaluasi

Evaluasi terhadap discharge planning adalah penting dalam membuat kerja proses

discharge planning. Perencanaan dan penyerahan harus diteliti dengan cermat

untuk menjamin kualitas dan pelayanan yag sesuai.

Keberhasilan program rencana pemulangan tergantung pada enam variable :

a.  Derajat penyakit

b.  Hasil yang diharapkan dari perawatan

c.  Durasi perawatan yang dibutuhkan

d.  Jenis-jenis pelayanan yang diperlakukan

e.   Komplikasi tambahan

f.   Ketersediaan  sumber-sumber untuk mencapai pemulihan

2.9 Komponen-komponen discharge planning

Menurut Jipp dan Sirass (1986) dalam kristina (2007), komponen perencanaan

pulang terdiri atas :

1. Perawatan di rumah meliputi pemberian pengajaran atau pendidikan kesehatan

(health education) mengenai diet, mobilisasi, waktu kontrol dan tempat kontrol,

pemberian pembelajaran disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan keluarga

mengenai perawatan selama pasien di rumah sakit nanti;

2. Obat-obatan yang masih diminum dan jumlahnya, meliputi dosis, cara pemberian,

dan waktu yang tepat minum obat;

3. Obat-obatan yang dihentikan, jarena meskipun ada obat-obat tersebut sudah tidak

diminum lagi oleh pasien, obat-obat tersebut tetap dibawa pulang pasien;

4. Hasil pemeriksaan, termasuk hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dan hasil

pemeriksaan selama MRS, semua diberikan ke pasien saat pulang.

5. Surat-surat seperti surat keterangan sakit, surat kontrol.

Discharge Planning Association (2008) mengatakan bahwa unsur- unsur yang

harus ada pada sebuah form perencanaan pemulangan antara lain :

1. Pengobatan di rumah, mencakup resep baru, pengobatan yang sangat dibutuhkan, dan

pengobatan yang harus dihentikan.

i

Page 16: Tugas Makalah Manajemen Keperawatan Dengan Topik

2. Daftar nama obat baru harus mencakup nama, dosis, frekuensi, dan efek samping yang umum

terjadi.

3. Kebutuhan akan hasil test laboratorium yang dianjurkan, dan pemeriksaan

lain,dengan petunjuk bagaimana untuk memperoleh atau bilamana waktu akan

diadakannya.

4. Bagaimana melakukan pilihan gaya hidup dan tentang perubahan aktivitas,

latihan,dietmakanan yang dianjurkan dan pembatasannya.

5. Petunjuk perawatan diri (perawatan luka, perawatan kolostomi, ketentuan

insulin,danlain-lain).

6. Kapan dan bagaiman perawatan atau pengobatan selanjutnya yang akan dihadapi

setelah dipulanhkan. Nama pemberi layanan, waktu, tanggal, dan lokasi setiap

janjiuntuk kontrol. 

7. Apa yang harus dilakukan pada keadaan darurat dan nomor telepon yang bisa dihubungi untuk

melakukan peninjauan ulang petunjuk pemulangan.

8. Bagaimana mengatur perawatan lanjutan (jadwal pelayanan di rumah, perawat

yangmenjenguk, penolong, pembantu jalan; walker , kanul, oksigen, dan lain-lain)

beserta denagn nama dan nomor telepon setiap institusi yang bertanggung jawab

2.10 Skenario

Tokoh :

Liandra Denok sebagai Perawat IRD (Ners Lia)

Samsul Arifin sebagai Perawat Associate (Ners Sam)

Priyo Febri sebagai Perawat Primer (Ners Priyo)

Roosita Dian sebagai keluarga pasien (Ny. D/ adik Tn.A)

Ekky Nurmayaningtyas sebagai Kepala ruangan (Ners Ekky)

Febianca sebagai pasien (Tn. A)

Intan Widiastiti sebagai Narator dan dokter Tn. A (dokter Intan)

Pada suatu hari di RSUA, seorang pasien bernama Tn. A dibawa ke IRD.

Stelah dilakukan pemeriksaan, diagnosis penyakitnya adalah appendisitis. Kemudian

dokter memutuskan untuk dilakukan tindakan operasi. Operasi dilaksanakan siang itu

juga. Dan operasi berjalan lancar. Setelah pasien sadar, kemudian pasien dipindahkan

ke ruangan C. Kemudian

i

Page 17: Tugas Makalah Manajemen Keperawatan Dengan Topik

Kepala Ruangan : Ners Priyo, nanti akan ada pasien baru dari kamar

operasi jadi tolong segera dipersiapkan semuanya.

Perawat Primer : Baik bu.

Beberapa jam kemudian, Tn. A pun tiba di ruangan C bersama dengan perawat

kamar operasi lalu terjadilah serah terima pasien.

Perawat IRD : Selamat Sore bu Ekky. Ini data dan Rekamedik

Tn. A post op appendectomy. Usia 20 tahun. Riwayat penyakit sebelumnya tidak ada.

Diagnosis MRS appendisitis. Keluhan utama untuk hari ini nyeri di daerah post op.

Keadaan saat ini kesadaran compos mentis dengan TD : 120/70 mmHg, nadi :

80x/menit, suhu : 36,9°C dan RR : 22x/menit. Untuk saat ini hingga 12 jam ke depan

pasien masih dipuasakan hingga fungsi usus kembali normal dan lebih jelas dan

lengkapnyanya semua data sudah tertera di dalam rekamedik ini bu. (sambil

memeberikan rekamedik)

Kepala Ruangan : Baik, terimakasih Ners Lia. (tersenyum pada

ners lia lalu menyapa pasien dan keluarga) Selamat sore bu, pak, selamat datang di

ruang rawat inap C. Sebelumnya saya perkenalkan dulu, nama saya Ners Ekky saya

adalah kepala ruangan disini, dan ini adalah Ners Priyo dan Ners Sam, mereka berdua

adalah perawat yang selanjutnya bertanggungjawab atas perawatan Tn. A disini

hingga pulih. Ners Priyo, Ners Sam tolong antarkan Tn. A ke kamar yang telah

dipersiapakan.

PP & PA : Baik bu, mari Tn. A dan ibu saya antar ke kamar inap

Setelah serah terima pasien, maka pasien masuk kamar ruangan dengan diantar

oleh Ners Priyo dan Ners Sam. Mereka membantu pasien untuk pindah ke ranjang

kamar inap dan mengorientasikan ruangan pada adik Tn. A, selain itu mereka juga

melakukan pemeriksaan fisik dan juga observasi keadaan umum kembali untuk

validasi data pasien dengan rekamedik yang diterima oleh ruangan tadi. Mereka pula

yang penanggungjawab dan pelaksana tindakan perawatan atas Tn. A serta

berkolaborasi dengan dokter Intan.

Setelah beberapa hari dirawat, keadaan Tn A semakin membaik. Maka pasien

direncanakan untuk pulang. Kemudian Ners Priyo, Ners Sam, Kepala Ruangan dan

Dokter Intan melakukan diskusi di ruangan

Perawat Primer : Hari ini saya ingin melaporkan mengenai

kondisi Tn. A di kamar 111 sudah stabil. Tidak ada keluhan hari ini. Nyeri yang

dikeluhkan kemarin di luka bekas operasi sudah bisa diatasi dengan analgesik serta

i

Page 18: Tugas Makalah Manajemen Keperawatan Dengan Topik

teknik distraksi dan relaksasi yang diajarkan pada pasien. Mual dan muntah sudah

tidak ada sejak semalam. Nafsu makan pasien pun baik, dan tadi pagi sarapannya

sudah habis. Lalu untuk evaluasi kondisi luka post op appendectomy saat dilakukan

rawat luka tadi pagi kondisinya sudah mengering 65%, tidak ada rembesan dan

kondisi luka bersih. Hasil observasi pasien tadi pukul 9.00 tekanan Darah 120/80

mmHg, nadi 82x/menit, RR 20x/menit, dan suhu 36,6°C. Dan mengenai terapi obat

antibiotic dan analgesic dari dokter intan masih dilanjutkan.

Kepala ruangan : Oh jadi begitu. Mungkin ada tambahan lain dari

dokter?

Dokter : Karena kemarin malam saat saya visite pasien bisa kentut. Bukan

begitu Ners Sam?

Perawat Associate : Iya dok. Kemarin juga setelah visite dokter pasien

sudah saya berikan minum mulai 15 ml per jam selama 4-5 jam lalu saya naikkan

menjadi 30 ml per jam setelahnya. Dan untuk makanan pasien saya sudah

informasikan pada ahli gizi ruangan untuk diberikan diet makanan lunak mulai tadi

pagi.

Kepala Ruangan : Bagus. Kalau begitu mungkin setelah diskusi ini

Ners Priyo dan Ners Sam silahkan validasi kembali kondisi pasien hari ini bersama

dokter intan.

Dokter : Tapi maaf sebelumnya mungkin nanti saya menyusul saja ake Tn. A

karena saya ada janjian visite dengan pasien di ruang B. Mungkin Ners Priyo dan

Ners Sam bisa validasi dan observasi dahulu , karena jika memang kondisi pasien

sudah membaik hari ini, saya berencanaan mengizinkan pulang Tn. A serta untuk

resep dan jadwal control serta angkat jahitanya nanti saya siapkan. Mohon bantuannya

untuk Ners Priyo untuk mengingatkan pasien saat KRS.

PP dan PA : Baik dok

Setelah itu Dokter Intan dan Ners Priyo ditemani dengan Ners Sam Melakukan

visite dan validasi kondisi Tn A hari ini.

Saat di kamar 111…

PP : Selamat siang pak..bagaimana kondisi bapak hari ini?

Pasien : Siang sus..Alhamdulillah sudah semakin membaik.

PA : permisi ya pak, saya periksa sebentar (melakukan pemeriksaan TTV)

i

Page 19: Tugas Makalah Manajemen Keperawatan Dengan Topik

Ny. R : Oia sus, kemarin kata Dokter Intan, kalau sudah bisa

kentut saya sudah boleh pulang ya sus?

PP : iya bu.. setelah dilakukan observasi selama beberapa hari ini, kondisi

bapak A semakin membaik, dan insya Allah sore ini bapak direncanakan untuk

pulang.

Pasien : begitu ya sus.. syukurlah. Saya sudah kangen rumah,

pengen cepet pulang. (tersenyum)

PA : Jadi pak, apakah ada keluhan yang dirasakan saat ini?

Ny. R : Ya sama sus kayak kemarin, kakak saya terkadang

masih terasa nyeri di bagian luka bekas oprasinya terutama kalau dibuat gerak.

PP : Tapi bapak sudah sering mempraktekan apa yang saya

ajarkan kemarin? Yang mengenai teknik tarik nafas dalam atau mendengarkan musik?

Pasien : Sudah sus, sudah sering saya praktekkan kok

kalau terasa nyeri. Sudah lumayan berkurang. Ya setidaknya masih bisa ditahan sus.

PP : Bagus itu pak, pokoknya selama tidak ada rembesan di

perpan bekas luka operasinya dan bapak rutin meminum obat insya Allah bapak akan

cepat pulih.

Pasien : Amin…makasih sus.

Beberapa menit kemudian Dokter Intan memasuki kamar inap 111..

Dokter : Hallo pak. Gimana kabaranya hari ini?

Pasien : Alhamdulillah dok. Oia dok, kemarin malam

waktu dokter visite kan saya sudah kentut. Kata dokter kalo saya sudah kentut sudah

boleh pulang, jadi kapan saya pulang dok?

Dokter : (tersenyum) Ners Priyo, boleh saya pinjam catatan

pemeriksaannya?

PP : Silahkan dok (memberikan catatan dan rekamedik ke

dokter)

Dokter : Bagus. Sepertinya Tn. A boleh pulang hari ini.

Ny. R : Beneran dok?

Pasien : Alhamdulillah…

Dokter : Jadi mungkin sekarang Ny. R bisa mengurus

administrasi pemulangan Tn. A, untuk resep dan jadwal kontrolnya sudah saya

berikan ke Ners Priyo nanti yang akan menyampaikan dan menjelaskan.

Ny. R : Baik dok.

i

Page 20: Tugas Makalah Manajemen Keperawatan Dengan Topik

Beberapa jam kemudian…..

PP : Selamat sore pak, bu.

Ny. R : Sore sus. Oia administrasi kakak saya tadi sudah

saya selesaikan ini buktinya sus. (menunjukkan selembar kertas)

PP : Baiklah kalau begitu sebelum Tn. A pulang ada

beberapa hal yang ingin saya jelaskan pada ibu dan bapak.

Ny. R : Apa sus?

PP : Begini karena setelah ini bapak kan dirawat di

rumah, jadi mengenai luka bekas operasi bapak, ibu atau keluarga di rumah

diharapkan mampu melakukan perawatan luka secara mandiri sesuai yang saya

ajarkan biasanya dengan mengunakan kasa steril, larutan NaCl, betadine dan hepafik

atau plester. Paling tidak dilakukan sehari sekali di pagi hari. Dan untuk obat

antibiotic bapak dan obat antinyerinya jangan lupa diminum 3x sehari setelah makan.

Walaupun sudah tidak nyeri dan pusing tetap diminum hingga habis. Dan untuk

jadwal kontrolnya 3-4 hari lagi, bapak silahkan menemui dokter intan nanti akan

diperiksa lagi kondisi luka operasi bapak dan akan dilakukan angkat jahitan. Untuk

makan dan minumnya bapak tidak ada pantangan, hanya saja untuk konsumsi air

putihnya dapat ditingkatkan lagi dan untuk makanannya bapak dianjurkan untuk

mengkonsumsi makanan tinggi protein seperti telur dan ikan tapi masih harus yang

lembut dulu ya pak untuk 2-3 hari ini. Dan satu hal lagi pak, untuk makanan pedesnya

jangan dulu ya pak sampai angkat jahitan nanti.

Pasien : Baik sus.

PP : Ini kartu catatan mengenai yang saya jelaskan

tadi. Ini juga obatnya. silahkan dibawa dan disimpan. Ini juga nomor telepon dokter

intan dan saya yang bisa ibu hubungi jika ada keadaan lain yang darurat mengenai

kondisi Tn. A

Ny. R : Baik sus, terima kasih informasinya. Sekalian

saya pamit ya sus, terimakasih buat bantuannya selama ini pada kakak saya.

PP : Sama-sama bu. Semoga Tn. A lekas sembuh dan

pulih seperti sedia kala.

Tn. A : Amiiinn…sus terima kasih doanya. Semoga

suster juga selalu lancer rejeki dan pekerjaannya

PP : Amin pak…terima kasih. Saya permisi dulu ya bu, pak. Mari.

Tn. A dan Ny. R : Iya sus. Terimakasih.

i

Page 21: Tugas Makalah Manajemen Keperawatan Dengan Topik

Lampiran

i

Page 22: Tugas Makalah Manajemen Keperawatan Dengan Topik

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien mendapatkan

pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik dalam

proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai

pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungannya. Discharge Planning

menunjukkan beberapa proses formal yang melibatkan team atau memiliki tanggung

jawab untuk mengatur perpindahan sekelompok orang ke kelompok lainnya.

Perawat adalah salah satu anggota team Discharge Planner, dan sebagai

discharge planner perawat mengkaji setiap pasien dengan mengumpulkan dan

menggunakan data yang berhubungan untuk mengidentifikasi masalah actual dan

potensial, menentukan tujuan dengan atau bersama pasien dan keluarga, memberikan

tindakan khusus untuk mengajarkan dan mengkaji secara individu dalam

mempertahankan atau memulihkan kembali kondisi pasien secara optimal dan

mengevaluasi kesinambungan Asuhan Keperawatan.

3.2 Saran

ahasiswa Dapat Mempraktekkan dan Melaksanakan Discharge Planning

dengan baik dan mandiri

i

Page 23: Tugas Makalah Manajemen Keperawatan Dengan Topik

DAFTAR PUSTAKA

1. Nursallam, 2009. Manajemen Keperawatan.Salemba Medika : Jakarta

2. Anonim. Dikutip dari web www.omdhani.info/topik/d ischarge-planning . Hari Rabu

28-11-2012 pukul 20.00 WIB

3. Anonim. Dikutip dari web www.Lean healthcare Indonesia.com . Hari kamis 13-12-

2012 pukul 10.00 W IB

i