tugas makalah kelompok rata kanan

33
Makalah Kelompok PEMAHAMAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KEGIATAN BERBAHASA Dosen Pembina : Abdul Aziz, M.Pd Nama Kelompok : Arif Ramadhan (13201159) Malik Victoria (13201238) Nanda Bintang (13201114) R. Ananda Kristian (13201166) Rachmad Khoirudin (13201160) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER ASIA MALANG

Upload: anon326567804

Post on 07-Jul-2016

244 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gg

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Makalah Kelompok Rata Kanan

Makalah Kelompok

PEMAHAMAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KEGIATAN BERBAHASA

Dosen Pembina :

Abdul Aziz, M.Pd

Nama Kelompok :

Arif Ramadhan (13201159)

Malik Victoria (13201238)

Nanda Bintang (13201114)

R. Ananda Kristian (13201166)

Rachmad Khoirudin (13201160)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER ASIA

MALANG

2016

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Page 2: Tugas Makalah Kelompok Rata Kanan

KATA PENGANTAR

Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat yang telah

diberikan, sehingga penyusun mampu menyelesaikan Tugas makalah untuk memenuhi

mata kuliah Bahasa Indonesia. Penyusun mengambil materi kalimat efektif, struktur

kalimat, ciri-ciri kalimat efektif dan kesalahan kalimat, dengan mengambil judul

“Pemahaman kalimat efektif dalam kegiatan berbahasa”. Dalam penyusunan makalah

ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi. Namun penyusun menyadari bahwa

kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan media cetak seperti

buku dan media lainnya seperti website dari beberapa sumber informasi, referensi dan

berita. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kalimat

efektif. Semoga makalah ini dapat menjadi sumber pemikiran yang bermanfaat bagi

pembaca. Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

sempurna. Untuk itu, kepada Dosen Pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia penulis

menanti masukan demi perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.

Malang, Januari 2016

Penulis

Page 3: Tugas Makalah Kelompok Rata Kanan

DAFTAR ISI

Halaman Cover.................................................................................................................i

Kata Pengantar..................................................................................................................ii

Daftar Isi...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4

A. Latar Belakang.......................................................................................................4

B. Tujuan....................................................................................................................4

C. Rumusan Masalah..................................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................................6

A. Definisi Kalimat Efektif.......................................................................................6

B. Ciri-Ciri Kalimat Efektif......................................................................................7

C. Definisi Struktur Kalimat....................................................................................13

D. Ciri-Ciri Struktur Kalimat...................................................................................13

E. Pola Kalimat ................. ....................................................................................15

F. Definisi Kesalahan Kalimat................................................................................16

G. Unsur-unsur Kesalahan Kalimat.........................................................................16

BAB 3 PENUTUP..........................................................................................................20

A. Kesimpulan.........................................................................................................20

B. Saran dan Rekomendasi......................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................22

Page 4: Tugas Makalah Kelompok Rata Kanan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa sebagai alat komunikasi yang menghubungkan seseorang

dengan orang lain dalam sebuah masyarakat bahasa. Setiap bahasa memiliki

keunikan, sehingga semua pengguna bahasa tertentu perlu memahami

bagiamana kaidah-kaidah yang ada pada suatu bahasa. Pada kenyataannya masih

banyak ditemukan bagaimana bahasa digunakan tidak sesuai dengan kaidah

yang sudah ada. Masih banyak ditemukan penggunaan kalimat yang tidak efektif

dalam kegiatan berbahasa secara lisan maupun tertulis. Hal ini dimungkinkan

masih rendahnya pemahaman seseorang terhadap struktur kalimat Bahasa

Indonesia sesuai dengan kaidah yang berlaku.

Melihat kenyataan di atas perlu adanya sikap yang positif untuk bisa

menggunakan bahasa sesuai kaidah yang berlaku. Hal ini dimulai bagaimana

seseorang harus memilih kata, merangkai kata menjadi kalimat sehingga kalimat

yang dibuat memiliki kaitan makna yang bisa dipahami oleh lawan bicara. Hal

ini diharapkan semua pemakai bahasa mampu menggunakan bahasa Indonesia

sesuai dengan kaidah yang berlaku.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui penggunaan kalimat efektif dalam kegiatan berbahasa

lisan maupun tulis.

2. Untuk mengetahui struktur kalimat yang benar dalam kegiatan berbahasa

lisan maupun tulis.

3. Untuk mengetahui sejauh mana kesalahan penggunaan kalimat efektif

dalam kegiatan berbahasa lisan maupun tulisan.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah penggunaan kalimat efektif dalam kegiatan berbahasa baik

secara lisan maupun tertulis ?

Page 5: Tugas Makalah Kelompok Rata Kanan

2. Bagaimanakah penggunaan struktur kalimat yang benar dalam kegiatan

berbahasa baik secara lisan maupun tulis ?

3. Apa sajakah kesalahan yang ada pada kalimat efektif dalam kegiatan

berbahasa baik lisan maupun tulisan ?

Page 6: Tugas Makalah Kelompok Rata Kanan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kalimat Efektif

Menurut Widjono Hs (2011) menyatakan bahwa kalimat efektif adalah

kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap dan dapat menyampaikan

informasi secara tepat. Setiap kalimat dikatakan singkat karena hanya

menggunakan unsur yang diperlukan saja. Setiap unsur kalimat benar-benar

berfungsi. Sedangkan sifat padat mengandung makna sarat dengan informasi

yang terkandung di dalamnya. Dengan sifat ini tidak terjadi pengulangan-

pengulangan pengungkapan. Sifat jelas ditandai dengan kejelasan struktur

kalimat dan makna kalimat yang terkandung di dalamnya. Sifat lengkap

mengandung makna kelengkapan struktur kalimat secara gramatikal dan

kelengkapan konsep atau gagasan yang terkandung di dalam kalimat

tersebut. Kalimat efektif dapat mengomunikasikan pikiran atau perasaan

penulis atau pembicara kepada pembicara kepada pembaca atau pendengar

secara tepat. Dengan kalimat efektif, komunikasi penulis dan pembaca atau

pembicara dan pendengar tidak akan menghadapi keraguan, salah informasi,

atau salah pengertian.

Menurut Dendy Sugono (2005) menyatakan bahwa kalimat efektif adalah

kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan

dapat dipahami secara tepat pula.

Menurut DRS.Ukun Suryaman (1998) menyatakan Kalimat efektif ialah

kalimat baku yang disusun selugas – lugasnya sehingga isi atau maksud yang

disampaikan oleh si penulis atau pembicara dapat ditangkap secara tepat pula

oleh si penerima.yang dimaksud dengan pengungkapan yang lugas ialah

yang tidak berbelit – belit, tidak mengobral penggunaan kata atau bentukan

kata, dan tidak menimbulkan makna ganda. Kalimat yang telah disusun

Page 7: Tugas Makalah Kelompok Rata Kanan

sesuai dengan kaidah bahasa, belum tentu merupakan kalimat efektif.

Sebaliknya, kalimat efektif dengan sendirinya merupakan kalimat baku.

Menurut Hj. Noerzisri A. Nazar,Dra.M.S (2006) kalimat efektif haruslah

merupakan kalimat baku. Kalimat baku adalah satuan bahasa predikatif yang

dibangun atas satuan bahasa yang lebih kecil (kata, frasa, klausa) yang

menduduki fungsi-fungsi sintaktis (subjek, predikat, objek, pelengkap, dan

keterangan) sesuai dengan kaidah-kaidah yang berkaitan dengan struktur

setiap satuan bahasa tersebut. Jadi dapat disimpulkan, kalimat efektif adalah

kalimat dengan struktur baku, pilihan kata yang tepat, ide yang

dimungkinkan benar, logis, dan padat.

B. Ciri – ciri kalimat efektif

1. Keutuhan, kesatuan, kelogisan, atau kesepadanan makna dan struktur.

2. Kesejajaran bentuk kata, dan (atau) struktur kalimat secara gramatikal,

3. Kefokusan pikiran sehingga mudah dipahami,

4. Kehematan penggunaan unsur kalimat,

5. Kecermatan dan kesantunan, dan

6. Kevariasan kata, struktur sehingga menghasilkan kesegaran bahasa.

Adapun ciri kalimat efektif menurut Wijono HS dijabarkan seperti

berikut,mengandung unsur:

1. Keutuhan

Kesatuan kalimat ditandai oleh adanya kesepadanan struktur dan makna

kalimat. Kalimat secara gramatikal mungkin benar, teteapi maknanya

salah. Misalnya:

a. Saya saling memaafkan. (salah)

b. Rumput makan kuda di lapangan. (salah)

Kedua kalimat itu salah karena tidak adanya kesepadanan struktur dan

makna. Kalimat tersebut seharusnya:

a. Kami saling memaafkan. (benar)

b. Kuda makan rumput di lapangan. (benar)

Page 8: Tugas Makalah Kelompok Rata Kanan

2. Kesejajaran

Kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan secara

konsisten, misalnya: kesatuan, kemakmuran, kedamaian, kesejahteraan,

pertanian, perikanan, perkebunan, perdamaian, mengerjakan,

membawakan, menertawakan. Misalnya.

a. Polisi segera menangkap pencuri itu karena sudah diketahui

sebelumnya. (salah)

b. Penulis skripsi harus melakukan langkah – langkah:

1. pertemuan dengan penasihat akademis

2. mengajukan topik,

3. melapor kepada ketua jurusan, dan

4. bertemu pembimbing

seharusnya:

a. Polisi segera menangkap pencuri itu karena sudah mengetahui

sebelumnya. (benar)

b. Penulis skripsi harus melakukan langkah – langkah:

1. menemui penasihat akademis,

2. mengajukan topik,

3. melaporkan rencana skripsi kepada ketua jurusan, dan

4. menemui pembimbing. (benar)

3. Kefokusan

Kalimat efektif harus memfokuskan pesan terpenting agar mudah

dipahami maksudnya. Jika tidak, makna kalimat akan sulit ditangkap dan

menghambat komunikasi.

a. Sulit ditingkatkan kualitas dan kuantitas produk hortikultura ini.

(tidak efektif)

Produk hortikultura ini sulit ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya.

(efektif)

b. Pandai bergaul, pandai berbicara, dan pandai membujuk orang adalah

modal utama pemasar produk. (tidak efektif).

Pandai bergaul, berbicara, dan membujuk orang adalah modal utama

pemasar produk. (efektif)

Page 9: Tugas Makalah Kelompok Rata Kanan

4. Kehematan

Untuk menjamin kehematan kalimat, setiap unsur kalimat harus

berfungsi dengan baik, unsur yang tidak mendukung makna kaliamt

(mubazir) harus dihindarkan. Untuk itu, hindarkanlah:

a. Subjek ganda, misalnya: Buku itu saya sudah baca. Seharusnya saya

sudah membaca buku itu.

b. Penjamakan kata yang sudah berbentuk jamak, misalnya:

data (jamak) - data – data (jamak)

fakta (jamak) - fakta – fakta (jamak)

mengambil buku – buku - mengambili buku atau mengambil

buku – buku

mengambili (jamak),

buku – buku (jamak)

c. Menggunakan bentuk singkat

Kalimat singkat bukan berarti kalimat itu harus pendek – pendek.

Akan tetapi, kalimat itu harus menggunakan unsur kalimat yang

benar – benar berfungsi dan menghilangkan kata atau ungkapan yang

tidak mendukung makna.

Pemimpinan memberikan peringatan kepada karyawan agar rajin

bekerja. (benar tetapi tidak singkat)

Pemimpin memperingatkan karyawan agar rajin bekerja (benar dan

singkat)

Meskipun benar, kalimat ini dapat dibuat lebih singkat dengan

mengubah memberikan peringatan menjadi memperingatkan.

Perhatikan kata – kata berikut ini:

Memberikan teguran – menegur

Page 10: Tugas Makalah Kelompok Rata Kanan

Mengambil tindakan – menindak

Memberikan peringatan – memperingatkan

d. Menggunakan bentuk kata aktif dan bertenaga:

Ia berdiri lalu pergi. (aktif tetapi kurang bertenaga)

Ia bangkit lalu pergi. (aktif dan bertenaga)

Mereka memperhatikan penjahat itu. (aktif tetapi kurang bertenaga)

Mereka mengamati penjahat itu. (aktif dan bertenaga)

5. Kecermatan dan kesantunan

Kecermatan dan kesantunan terkait dengan ketepatan memilih kata

sehingga menghasilkan komunikasi baik, tepat, tanpa gangguan

emosional pembaca atau pendengar. Kalimat dikatakan baik jika pesan

yang disampaikan dapat diterima oleh orang lain. Sedangkan santun

mengandung makna halus, baik, dan sopan.

a. Kecermatan

Kecermatan kata dalam kalimat ditentukan ketepatan pilihan kata.

Pilihan bukan karena enak didengar atau merdu jika diucapkan

melainkan daya ekspresinya yang pasti. Banyak kata dalam bahasa

kita yang hampir sama maknanya. Bahkan, seringkali dianggap

sebegai kata yang bersinonim. Akan tetapi, hanya satu yang paling

tepat mengungkapkan maksud secara cermat.

Misalnya:

Manusia ialah makhluk yang berakal budi. (salah, tidak

cermat)

Kata ialah harus diikuti sinonim, bukan definisi formal. Jika

menggunakan ialah kalimat itu kata manusia disertai

sinonim.

Manusia adalah makhluk yang berakal budi (benar, cermat)

Manusia ialah orang. (benar, cermat)

Page 11: Tugas Makalah Kelompok Rata Kanan

Selain itu, kecermatan kalimat menyangkut ketepatan bentuk

kata, pemakaian kata berimbuhan, dan tanda baca.

Karena sudah diketahui sebelumnya, mahasiswa itu dapat

menjawab tes dengan mudah. (salah)

Karena sudah mengetahui sebelumnya, mahasiswa itu dapat

menjawab tes dengan mudah. (benar)

b. Kesantunan

Kesantunan kalimat mengandung makna bahwa gagasan yang

diekpresikan dapat mengembangkan suasana yang baik, hubungan

yang harmonis, dan keakraban. Kalimat yang baik dan santun

ditandai sifat – sifat: singkat, jelas, lugas, dan tidak berbelit-belit.

Perhatikan kalimat berikut ini:

Sebagaimana telah ditetakan, pekerjaan itu biasanya dikerjakan dua

kali seminggu. (salah)

Aspek lain yang perlu dipertimbangkan ialah segi hubungan

masyarakat. (salah)

Sebagaimana telah ditetapkan, pekerjaan itu biasanya dilakukan dua

kali seminggu. (benar)

Telah ditetapkan bahwa pekerjaan itu dilakukan dua kali seminggu.

(benar)

Kata biasanya pada kalimat (1) tidak perlu karena makna kata itu sudah

tersitat dalam ungkapan sebagaimana telah ditetapkan. Tanpa katai itu,

makna kalimat sudah cukup jelas. Jadi, penggunaan kata itu mubazir.

Penggunaan kata segi pada kalimat (2) juga berlebihan karena makna itu

sudah dinyatakan dalam kata aspek. Tanpa kata itu, makna kalimat (2)

cukup jelas.

6. Kevariasian

Kevariasian kalimat dapat dilakukan dengan variasi struktur, diksi, dan

gaya asalkan variasi tersebut tidak menimbulkan perubahan makna

kalimat yang dapat menimbulkan salah pemahaman atau salah

komunikasi.

Page 12: Tugas Makalah Kelompok Rata Kanan

a. kalimat berimbang (dalam kalimat majemuk setara)

kedua orang tuanya bekerja di perusahaan, dan ketiga anak mereka

belajar di sekolah.

b. kalimat melepas yaitu melepas (mengubah) fungsi klausa kedua dari

klausa koordinatif dengan klausa utama (pertama) menjadi klausa

sematan, dalam kalimat berikut ini menjadi anak kalimat keterangan

waktu.

Kedua orang tuanya bekerja di perusahaan ketika ketiga anak mereka

belajar di sekolah

c. kalimat berklimaks yaitu menempatkan klausa sematan (anak

kalimat) pada posisi awal dan klausa utama di bagian akhir.

Ketika ketiga anak itu belajar di sekolah, kedua orang tua mereka

bekerja di perusahaan.

7. Ketepatan Diksi

Kecermatan diksi memasalahkan ketepatan kata. Setiap kata harus

mengungkapkan pikiran secara tepat. Untuk itu, penulis harus harus

membedakan kata yang hampir bersinonim, struktur idiomatik, kata yang

berlawanan makna, ketepatan dan kesesuaian, dan sebagainya.

8. Ketepatan Ejaan

Kecermatan menggunakan ejaan dan tanda baca dapat menentukan

kualitas penyajian data. Sebaliknya, kesalahan ejaan dapat menimbulkan

kesalahan komunikasi yang fatal, misalnya: ia membayar dua puluh lima

ribuan. (Maksudnya: dua-puluh-lima ribuan = 20 x Rp 5.000,00).

Penggunaan tanda baca, bandingkan maknanya:

Paman kami belum menikah.

Paman, kami belum menikah.

Paman kami, belum menikah.

Paman, kami, belum menikah.

Page 13: Tugas Makalah Kelompok Rata Kanan

C. Definisi Struktur Kalimat

Dalam Bahasa Indonesia kita mengenal satuan bahasa seperti kata, frase,

kalimat dan lain-lain. Kalimat dalam Bahasa Indonesia memiliki struktur

yang berbeda-beda sesuai dengan kalimatnya. Kalimat adalah kumpulan kata

yang berwujud lisan atau tulisan. Suatu kalimat terdiri dari subyek, predikat,

objek, pelengkap, dan keterangan. Keberadaan unsur-unsur ini dalam sebuah

kalimat yang menyebabkan perbedaan struktur tiap kalimat. Menurut

Mustakim (1994:68) kalimat dalam ragam resmi setidaknya harus memiliki

unsur subyek dan predikat. Kalau tidak memiliki sekurangnya dua unsur ini,

maka pernyataan tersebut hanya berupa deretan kata atau frasa.

D. Ciri-ciri Struktur Kalimat

a. Ciri-ciri subyek :

Merupakan jawaban atas pertanyaan “apa” dan “siapa” kepada

predikat

Contoh 1 : Juan memelihara anjing.

Penjelasan : Siapa memelihara ? = jawab Juan (maka juan

adalah Subyek).

Contoh 2 : Meja itu dibeli ayah.

Penjelasan : Apa dibeli ? = jawab meja.

Biasanya diikuti kata “itu”, “ini” dan “yang” sebagai pembatas

dengan predikat

Contoh : Anak itu mengambil bajuku.

b. Ciri-Ciri Predikat :

Menimbulkan pertanyaan “apa” atau “siapa”

Dalam hal ini jika predikat maka dengan pertanyaan tersebut

akan ada jawabannya. Subyek dan predikat ditentukan bersama-

sama, contohnya : Juan memelihara anjing. (Juan adalah

subyek dan memelihara adalah predikat)

Berupa kata “ialah” atau “adalah”

Kalimat dengan predikat demikian itu terutama digunakan pada

kalimat majemuk bertingkat anak pengganti predikat

Page 14: Tugas Makalah Kelompok Rata Kanan

Dapat disertai kata-kata aspek dan modalitas

Predikat kalimat yang berupa verba dapat disertai dengan kata-

kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum dan akan. Kata-

kata tersebut di depan verba atau adjektiva. Kata-kata yang

disertai modalitas yaitu kata-kata yang menyatakan sikap

subyek seperti ingin, hendak dan mau.

c. Ciri-ciri objek

Predikat verba intransitif kebanyakan berawalan ter- dan ber- tidak

memerlukan objek sedangkan predikat verba transitif yang memerlukan

objek kebanyakan berawalan me- berikut adalah ciri-cirinya :

Berada setelah predikat

Karena objek selalu berada di belakang predikat, tidak pernah

mendahului predikat.

Didahului dengan kata bahwa

Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan

anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat

transitif.

d. Ciri-ciri pelengkap

Terletak di belakang predikat

Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di

belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi

unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat

berikut.

a) Diah mengirimi saya buku baru.

b) Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.

Merupakan jawaaban predikat untuk pertanyaan “apa”

Contoh :

a. Pemuda itu bersenjatakan parang.

Kata parang adalah pelengkap.

Bersenjatakan apa ? jawab parang ( maka parang sebagai

pelengkap )

b. Budi membaca buku.

Page 15: Tugas Makalah Kelompok Rata Kanan

Membaca apa ? jawab buku (buku sebagai obyek karena dapat

menempati Subyek)

e. Ciri-ciri keterangan

Terletak di mana saja dalam kalimat

Dapat berpindah-pindah

E. Pola kalimat

1. Kalimat tunggal

Merupakan kalimat sederhana, yang biasanya tersusun atas unsur subyek dan

predikat atau hanya berupa satu klausa saja.

2. Kalimat majemuk setara

Kalimat yang terdiri dari dua atau lebih unsur inti (subyek dan predikat) dan

keduanya saling tergantung atau memiliki derajat yang sama. Ciri-ciri :

a. Kedudukan pola kalimat sama derajatnya

b. Penggabungan disertai perubahan intonasi

c. Mengandung kata tugas atau penghubung sebagai pembeda

kesetaraan.

d. Pola umum uraian jabatan kata :S-P+S-P.

Jenis majemuk setara :

a. Setara sejalan (menggunakan “dan”, “serta”, “lagipula”)

Contoh : Ahim membaca Alquran dan Imron menghafal hadis.

b. Setara memilih

Contoh : Lakukan sesuatu atau engkau akan menyesal selamanya.

c. Setara berlawanan

Contoh : Bapak tidak membeli buku, tetapi membeli sepatu.

d. Setara menguatkan (misalnya “bahkan”)

Contoh : Meskipun hujan, ia datang juga.

e. Setara sebab akibat

Contoh : Malik tidak masuk karena sakit.

Page 16: Tugas Makalah Kelompok Rata Kanan

3. Kalimat majemuk bertingkat

Kalimat yang terdiri atas dua atau lebih unsur inti namun salah satu bagian

merupakan bagian yang lain atau memiliki derajat yang berbeda yang biasa

disebut anak kalimat dan induk kalimat.

Disebut anak kalimat jika klausa tersebut dilekati oleh konjungsi dan disebut

induk kalimat jika tidak dilekati konjungsi.

Contoh : Nanda berasal dari Kota Blitar.

Nanda berasal dari kota kelahiran Bung Karno.

F. Definisi Kesalahan Kalimat

Menurut Widjono Hs (2011:165) karangan ilmiah, laporan kerja, surat

lamaran atau jenis komunikasi lain. seluruhnya harus menggunakan kalimat

yang baik dan benar. Karena kesalahan kalimat dapat berakibat fatal , salah

pengertian, salah tindakan, dan sebagainya. berikut adalah kesalahan-

kesalahan dalam kalimat.

G. Unsur-unsur Kesalahan Kalimat

1. Kesalahan struktur

a. Kalimat aktif tanpa subyek

Menurut ahli hukum menyatakan bahwa ekonomi Indonesia segera

bangkit jika hukum ditegakkan. (salah)

Penjelasan : kalimat tersebut salah karena menempatkan kata depan

menurut di depan subyek. Dengan kata tersebut subyek berubah

fungsi menjadi keterangan.

Ahli hukum menyatakan bahwa ekonomi Indonesia segera bangkit

jika hukum ditegakkan. (benar)

b. Menempatkan kata depan di depan subyek, dengan kata depan ini

subyek berupa fungsi menjadi keterangan, misalnya :

Di Jakarta memiliki pusat perdagangan terbesar di Asean (Salah)

Penjelasan : menghilangkan kata depan di atau mengubah struktur

aktif menjadi pasif

Page 17: Tugas Makalah Kelompok Rata Kanan

Jakarta memiliki pusat perdagangan terbesar di Asean. (benar)

c. Tanpa unsur predikat, menempatkan kata yang di depan predikat

mengakibatkan perubahan fungsi menjadi perluasan subyek.

Petani yang bekerja di sawah. (Salah)

Petani bekerja di sawah. (benar)

d. Salah urutan

Buku itu sudah saya baca. (Salah)

Saya sudah membaca buku itu. (Benar)

e. Menempatkan kata depan di depan objek, seharunya kata kerja

transitif langsung diikuti objek dan tidak disisipi kata depan,

misalnya :

Mereka mendiskusikan tentang keselamatan kerja. (Salah)

Mereka mendiskusikan keselamatan kerja. (Benar)

f. Menempatkan kata penghubung intrakalimat tunggal pada awal

kalimat, misalnya :

Ia pandai. Sehingga selalu mendapatkan beasiswa. (Salah)

Ia Pandai sehingga selalu mendapatkan beasiswa. (Benar)

2. Kesalahan Diksi

Diksi kalimat salah jika :

a. Menggunakan dua kata bersinonim, contoh :

Ia harus bekerja keras agar supaya mampu membiayai ketiga

anaknya yang kuliah di perguruan tinggi. (Salah)

Ia harus bekerja keras agar mampu membiayai ketiga anaknya

yang kuliah di perguruan tinggi. (Benar)

b. Menggunakan kata tanya yang tidak menanyakan sesuatu

Kampung di mana kami tinggal 10 tahun yang lalu , kini telah

menjadi kota. (Salah)

Kampung tempat kami tinggal 10 tahun yang lalu, kini telah

menjadi kota. (Benar)

c. Menggunakan kata berpasangan yang tidak sepadan, misalnya:

Ia tidak pandai melainkan juga rajin. (Salah)

Page 18: Tugas Makalah Kelompok Rata Kanan

Ia tidak hanya pandai melainkan juga rajin. (Salah)

Ia bukan hanya pandai melainkan juga rajin. (Benar)

Ia tidak hanya pandai tetapi juga rajin. (Benar)

d. Menggunakan kata berpasangan secara idomatik yang tidak

bersesuaian, misal :

Pekerjaan itu sesuai bagi minat orang tersebut. (Salah)

Pekerjaan itu sesuai dengan minat orang tersebut. (Benar)

Diksi atau kalimat kurang baik

a. Menonjolkan akunya dalam suasana formal, misalnya : aku dan

saya.

b. Pilihan kata yang mengekspresikan data secara subyektif

misalnya : menurut pendapat saya.... sebaiknya menggunakan

data menunjukan bahwa...., penelitian membuktikan bahwa....,

pengalaman membuktikan bahwa....

c. Menggunakan kata yang tidak jelas maknannya.

d. Diksi tidak sesuai dengan situasi yang dihadapi.

e. Penolakan dan pembuktian tanpa makna kata yang pasti.

3. Kesalahan Ejaan

Kesalahan ejaan berpengaruh terhadap kalimat efektif, bukan hanya

memperkecil kualitas kalimat melainkan juga dapat mengakibatkan

kesalahan kalimat. Oleh karena itu, penggunaan ejaan perlu diperhatikan

dalam keseluruhan penulisan. Jenis kesalahan ejaan :

a. Penggunaan huruf kapital, huruf kecil, huruf miring, huruf tebal.

b. Pemenggalan kata.

c. Penulisan kata baku.

d. Penulisan unsur serapan.

e. Penulisan kata asing tidak dicetak miring.

f. Penggunaan tanda baca: titik, koma, tanda petik, titik dua, titik

koma, tanda petik satu, tanda penyingkatan, dan lain-lain.

Page 19: Tugas Makalah Kelompok Rata Kanan

g. Penulisan kalimat atau paragraf : induk kalimat dan anak kalimat,

kutipan langsung, kutipan tidak langsung.

h. Penulisan keterangan tambahan, penulisan aposisi.

i. Penulisan judul buku, judul makalah, skripsi, disetrasi, tesis, surat

kabar, majalah, jurnal.

j. Penulisan judul bab, subbab, subbagian.

k. Penulisan: data pustaka dalam teks, catatan kaki, dan bibliografi.

Page 20: Tugas Makalah Kelompok Rata Kanan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi, dari hasil pembahasan tentang penggunaan kalimat efektif yang benar kami

dapat memahami bagaimana penggunaannya di dalam berbahasa secara lisan

maupun tulisan. Dari beberapa narasumber yang kami refrensikan berkaitan

dengan kalimat efektif, struktur kalimat dan kesalahan kalimat maka kelompok

meyimpulkan :

1. Pengertian kalimat efektif adalah : kalimat yang jelas dan tidak berbelit-belit

dalam penyampaian informasi kepada lawan bicara.

2. Struktur kalimat yang baik memuat beberapa hal yaitu :

Setiap kalimat sekurang-kurangnya harus memiliki unsur subyek dan

predikat.

Subyek berada di depan pada sebuah kalimat.

Predikat menimbulkan pertanyaan apa dan siapa.

Objek berada setelah predikat dan predikat trasitif harus memiliki

objek.

Pelengkap merupakan jawaban predikat untuk pertanyaan apa dan

pelengkap berada di belakang predikat.

Keterangan teletak di mana saja pada kalimat.

3. Kesalahan kalimat memuat beberapa hal berikut :

Kesalahan struktur, jika ingin memperbaikinya kita harus

memperhatikan Subyek – Predikat – Objek – Pelengkap dan

Keterangan dalam sebuah kalimat.

Kesalahan diksi atau pilihan kata, jika ingin memperbaikinya dalam

sebuah kalimat tidak boleh berbelit-belit harus jelas, padat dan dapat

disampaikan kepada lawan bicara.

Page 21: Tugas Makalah Kelompok Rata Kanan

Kesalahan ejaan, jika ingin memperbaikinya harus memahami tanda

baca dalam sebuah kalimat, penggunaan kata baku yang tepat,

penggunaan huruf kapital dalam kalimat, dan lain sebagainya.

B. Saran dan Rekomendasi :

Setelah kita memahami apa yang dimaksud dengan kalimat efektif, struktur

kalimat dan kesalahan kalimat efektif sebaiknya kita belajar untuk senantiasa

menggunakan bahasa yang baik secara lisan dan tulisan. Sebisa mungkin kita

menghindari pilihan kata yang salah dan struktur kalimat yang kurang tepat.

Rekomendasi :

Penulisan ini merujuk pada bagaimana memahami penggunaan kalimat efektif,

struktu kalimat dan kesalahan kalimat penulis merekomendasikan untuk

menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Page 22: Tugas Makalah Kelompok Rata Kanan

DAFTAR PUSTAKA

Daniel Jos (2000) Keberbahasaan dan Kepenulisan Bahasa Indonesia. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional Jakarta

Hs Widjono (2007) Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan di

Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Keraf Gorys (2000) Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama

Lembaga Pendidikan Primagama (2003) Bahasa Indonesia Motode Smart

Solution. Yogyakarta: Andi

Nazar Noerzisri (2006) Bahasa Indonesia dalam Karangan Ilmiah. Bandung:

Humaniora

Sugono Dendy (2005) Buku Praktis Bahasa Indonesia Jilid 1. Jakarta: Pusat

Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta

Suryaman Ukun (1998) Dasar-Dasar Bahasa Indonesia Baku. Bandung: Alumni