tugas makalah geologi struktur

39
HUBUNGAN PEMBENTUKAN STRUKTUR BATUAN TERHADAP KEKAR, SESAR, DAN LIPATAN TUGAS GEOLOGI STRUKTUR Oleh: Ripal Ardiansyah (03111002004) Desma Windari (03111002006) Dimas Gustian A (03111002042) Exsa Apriansyah R (03111002058) Uza Sefridinata (03111002092) UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Upload: ripal-ardiansyah

Post on 09-Feb-2016

1.339 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Makalah Geologi Struktur

HUBUNGAN PEMBENTUKAN STRUKTUR BATUAN

TERHADAP KEKAR, SESAR, DAN LIPATAN

TUGAS GEOLOGI STRUKTUR

Oleh:

Ripal Ardiansyah (03111002004)

Desma Windari (03111002006)

Dimas Gustian A (03111002042)

Exsa Apriansyah R (03111002058)

Uza Sefridinata (03111002092)

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

2013

Page 2: Tugas Makalah Geologi Struktur

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan tugas kelompok Geologi

Struktur ini.

Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Geologi Struktur pada

Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya dan

disusun bedasarkan literatur-literatur yang menjadi referensi penyusun.

Pada kesempatan ini Penyusun mengucapkan terima kasih kepada

Prof. Dr. Ir. Eddy Sutriyono,M.Sc selaku dosen pengasuh mata kuliah Geologi

Struktur dan ucapan terimakasih kepada :

1. Ir.Budhi Kuswan Susilo dan Endang Wiwik Dyah Hastuti selaku dosen

pembimbing mata kuliah Geologi Struktur

2. Teman-teman yang telah banyak membantu dalam penulisan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan

makalah ini, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk

perbaikan dimasa yang akan datang.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita

semua.

Inderalaya, 03 Juni 2013 Penyusun

ii

Page 3: Tugas Makalah Geologi Struktur

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR........................................................................................ ii

DAFTAR ISI....................................................................................................... iii

BAB

I. PENDAHULUAN................................................................................. I-1

1.1. Latar Belakang................................................................................ I-11.2. Tujuan Penulisan............................................................................. I-21.3. Rumusan Masalah........................................................................... I-21.4. Pembatasan Masalah....................................................................... I-21.5. Metode Penulisan............................................................................ I-2

..............................................................................................................

II. PEMBAHASAN................................................................................... II-1

2.1. Pengenalan Struktur Geologi........................................................ II-12.2. Jenis - Jenis Struktur Sekunder..................................................... II-32.3. Hubungan Struktur Sekunder yang Saling Berasosiasi............... II-192.4. Hubungan Pembentukan Batuan dengan Struktur Sekunder....... II-21

III. PENUTUP........................................................................................... III-1

3.1. Kesimpulan................................................................................... III-13.2. Saran............................................................................................. III-1

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Tugas Makalah Geologi Struktur

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari

tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi.

Adapun deformasi batuan adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan

sebagai akibat dari gaya yang bekerja di dalam bumi. Secara umum

pengertian geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk

arsitektur batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses

pembentukannya. Beberapa kalangan berpendapat bahwa geologi struktur

lebih ditekankan pada studi mengenai unsur-unsur struktur geologi, seperti

perlipatan (fold), rekahan (fracture), patahan (fault), dan sebagainya yang

merupakan bagian dari satuan tektonik (tectonic unit), sedangkan tektonik

dan geotektonik dianggap sebagai suatu studi dengan skala yang lebih besar,

yang mempelajari obyek-obyek geologi seperti cekungan sedimentasi,

rangkaian pegunungan, lantai samudera, dan sebagainya.

Bentuk arsitektur susunan batuan di suatu wilayah pada umumnya

merupakan batuan-batuan yang telah mengalami deformasi sebagai akibat

gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Deformasi pada batuan dapat

berbentuk lipatan maupun patahan/sesar. Proses yang menyebabkan batuan-

batuan mengalami deformasi adalah gaya yang bekerja pada batuan batuan

tersebut. Dalam teori “Tektonik Lempeng” dinyatakan bahwa kulit bumi

tersusun dari lempeng-lempeng yang saling bergerak satu dengan lainnya.

Pergerakan lempeng-lempeng tersebut dapat berupa pergerakan yang saling

mendekat (konvergen), saling menjauh (divergen), dan atau saling berpapasan

iii

I-1

Page 5: Tugas Makalah Geologi Struktur

(transform). Pergerakan lempeng-lempeng inilah yang merupakan sumber

asal dari gaya yang bekerja pada batuan kerak bumi.

1.2. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan adalah:

a. Mengenal jenis - jenis struktur geologi.

b. Untuk mengetahui antara kekar, sesar dan lipatan yang berasosiasi.

c. Untuk mengetahui hubungan pembentukan batuan terhadap kekar, sesar

dan lipatan.

1.3. Rumusan Masalah

a. Apa saja jenis-jenis dari Struktur sekunder.

b. Bagaimana hubungan antar struktur sekunder.

c. Bagaimana hubungan antara pembentukan batuan dengan struktur

sekunder.

1.4. Pembatasan Masalah

Dalam penulisan ini penulis membatasi permasalahan tentang:

a. Pengenalan jenis – jenis struktur sekunder.

b. Hubungan struktur geologi sekunder yang saling berasosiasi.

c. Hubungan pembentukan batuan terhadap struktur geologi sekunder.

1.5. Metode Penulisan

Metode yang dipakai dalam penulisan makalah ini adalah berdasarkan

studi literatur yang berhubungan dengan pembahasan dalam makalah ini.

I-2

Page 6: Tugas Makalah Geologi Struktur

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengenalan Struktur Geologi

Struktur geologi merupakan unsur-unsur yang terdapat pada satuan

batuan atau bisa dikatakan sebagai unsur yang dipelajari dalam geologi

struktur.

Struktur geologi ini tidak lain merupakan struktur dari batuan,dimana

berdasarkan terjadinya dikenal ada dua macam struktur geologi,yaitu struktur

primer dan struktur sekunder.

Struktur primer merupakan struktur yang terbentuk bersamaan dengan

terbentuknya batuan tersebut.Contohnya yaitu :

a. Struktur perlapisan,misalnya Laminasi,Graded Bedding,Cross Bedding,

Planar Bedding,Riple Marks.

b. Struktur sedimen,misalnya Load Cast,Flute Cast,Mud Crack,Bioturbasi dll.

c. Struktur Aliran Lava

Struktur sekunder merupakan struktur yang terbentuk setelah

terbentuknya batuan,contohnya yaitu kekar.sesar dan lipatan.

Struktur ini berupa deformasi akibat adanya gaya-gaya yang berasal

dari dalam bumi yang menimpa batuan sehingga batuan menjadi retak-

retak,terlipat dan bergeser dari kedudukan semula.Hal ini dipengaruhi oleh :

a. Arah dan kekuatan gaya yang bekerja pada batuan.

Page 7: Tugas Makalah Geologi Struktur

b. Sifat fisik batuan,misalnya kekompakan,kekerasan,plastisitas.

c.Perubahan batuan oleh pengaruh kimia.

2.2.Jenis-Jenis Struktur Sekunder

2.2.1 Kekar

Kekar adalah suatu fracture (retakan pada batuan) yang relatif tidak

mengalami pergeseran pada bidang rekahnya, yang disebabkan oleh gejala

tektonik maupun non tektonik (Ragan, 1973).

Kekar merupakan salah satu struktur yang paling umum dijumpai pada

batuan. Kekar atau joint adalah rekahan-rekahan pada batuan yang berbentuk

lurus, planar dan tidak terjadi pergeseran.Joint set adalah kumpulan kekar

pada satu tempat atau pada suatu batuan yang memiliki ciri khas yang dapat

dibedakan dengan joint set lainnya.

Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu

gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran.

Secara umum dicirikan oleh:

 a). Pemotongan bidang perlapisan batuan; 

 b). Biasanya terisi mineral lain (mineralisasi) seperti kalsit, kuarsa dsb;

 c). Kenampakan breksiasi. Struktur kekar dapat dikelompokkan berdasarkan

sifat dan karakter retakan/rekahan serta arah gaya yang bekerja pada

batuan tersebut. 

Perbedaan kekar dengan struktur retakan biasa adalah, kekar terjadi

dalam pola-pola yang teratur. Biasanya berupa garis lurus yang arahnya tegak

lurus vektor tegasan (stress). Terkadang beberapa kekar saling berpotongan,

membagi sebuah batuan besar menjadi balok-balok yang saling terpisah.

Kekar terjadi pada lingkungan geologi yang bertekanan rendah.

Kekar memegang peranan penting di geofisika, misalnya sebagai jalur

migrasi minyak bumi atau air tanah. Apabila kekar dilewati larutan

hidrotermal, maka mineral dapat mengendap di sana, membentuk urat

Page 8: Tugas Makalah Geologi Struktur

mineral. Selain itu, pemetaan kekar sangat penting dilakukan sebelum

membuat desain waduk.

Kekar umumnya terdapat sebagai rekahan tensional dan tidak ada gerak

sejajar bidangnya. Kekar membagi-bagi batuan yang tersingkap menjadi

blok-blok yang besarnya bergantung pada kerapatan kekarnya. Dan

merupakan bentuk rekahan paling sederhana yang dijumpai pada hampir

semua batuan. Biasanya terdapat sebagai dua set rekahan, yang

perpotongannya membentuk sudut berkisar antara 45 sampai 90 derajat.

Kekar mungkin berhubungan dengan sesar besar atau oleh

pengangkatan kerak yang luas, dapat tersebar sampai ribuan meter persegi

luasnya. Umumnya pada batuan yang getas. Kebanyakan kekar merupakan

hasil pembubungan kerak atau dari kompresi atau tarikan (tension) berkaitan

dengan sesar atau lipatan. Ada kekar tensional yang diakibatkan oleh

pelepasan beban atau pemuaian batuan. Kekar kolom pada batuan volkanik

terbentuk oleh tegasan yang terjadi ketika lava mendingin dan

mengkerut.Kekar juga mempunyai nilai ekonomis. Dapat memperbesar

permeabilitas yang penting bagi migrasi dan menampung air tanah dan

minyak bumi.

Analisa kekar sangat diperlukan dalam eksplorasi dan pengembangan

sumber daya alam. Rekahan-rekahan mengontrol endapan mineral, tembaga,

timbal, seng, merkuri,perak,emas dan tungsten.

Larutan hidrotermal yang berasosiasi dengan intrusi batuan beku

mengalir sepanjang kekar-kekar dan mengendapkan mineral-mineral

sepanjang dinding kekar, membentuk urat-urat mineral (mineral veins).

Kekar dapat terjadi pada semua jenis batuan, dengan ukuran yang

bervariasi dari beberapa millimeter (kekar mikro) hingga ratusan kilometer

(kekar mayor). Sedangkan yang berukuran beberapa meter disebut dengan

kekar minor.Kekar dapat terjadi akibat adanya proses tektonik, proses

Page 9: Tugas Makalah Geologi Struktur

perlapukan dan perubahan temperature yang signifikan.Kekar merupakan

jenis struktur batuan yang berbentuk bidang pecah. Sifat dari bidang ini

memisahkan batuan menjadi bagian-bagian yang terpisah. Tetapi tidak

mengalami perubahan posisinya. Sehingga menjadi jalan atau rongga atau

kesarangan batuan yang dapat dilalui cairan dari luar beserta materi lain

seperti air, gas dan unsur-unsur lain yang menyertainya.

Klasifikasi kekar atau joint terdiri dari beberapa klasifikasi yaitu :

1. Berdasrkan Cara Terbentuknya:

Srinkage Joint (Kekar Pengkerutan)

GAMBAR 2.1

SRINKAGE JOINT

Srinkage Joint adalah kekar yang disebabkan karena gaya

pengerutan yang timbul akibat pendinginan (kalau pada batuan beku

terlihat dalam bentuk kekar tiang/kolom) atau akibat pengeringan (seperti

Page 10: Tugas Makalah Geologi Struktur

pada batuan sedimen). Kekar ini biasanya berbentuk polygonal yang

memanjang.

Kekar Lembar (Sheet Joint)

GAMBAR 2.2

SHEET JOINT

Yaitu sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar dengan permukaan

tanah. Kekar seperti ini terjadi terutama pada batuan beku. Sheet joint

terbentuk akibat penghilangan beban batuan yang tererosi.

Penghilangan beban pada sheet joint terjadi akibat :

1. Batuan beku belum benar-benar membeku secara menyeluruh

2. Proses erosi yang dipecepat pada bagian atas batuan beku

3. Adanya peristiwa intrusi konkordan (sill) dangkal

2.  Berdasarkan Bentuknya

Kekar Sistematik: yaitu keakar dalam bentuk berpasangan arahnya

sejajar satu dengan yang lainnya .

Page 11: Tugas Makalah Geologi Struktur

GAMBAR 2.3

SISTEMATIK JOINT

GAMBAR 2.4

NON SISTEMATIK JOINT

Kekar Non Sistematik: yaitu kekar yang tidak teratur biasanya

melengkung dapat saling bertemu atau bersilangan di antara kekar

lainnya atau tidak memotong kekar lainnya dan berakhir pada bidang

perlapisan

3. Kekar Berdasarkan Ganesanya

Kekar Kolom

Page 12: Tugas Makalah Geologi Struktur

Kekar Kolom umumnya terdapat pada batuan basalt, tetapi

kadang juga terdapat pada batuan beku jenis lainnya. Kolom-kolom

ini berkembang tegak lurus pada permukaan pendinginan, sehingga

pada sill atau aliran tersebut akan berdiri vertikal sedangkan pada dike

kurang lebih akan horizontal, dengan mengukur sumbu kekar kolom

kita dapat merekonstruksi bentuk dari bidang pendinginan dan struktur

batuan beku.

GAMBAR 2.5

KEKAR KOLOM

Page 14: Tugas Makalah Geologi Struktur

Kekar Gerus (Shear Joint), yaitu kekar yang terjadi akibat

stress yang cenderung mengelincirkan bidang satu sama lainnya

yang berdekatan.

Ciri-ciri di lapangan :

1) Biasanya bidangnya licin.

2) Memotong seluruh batuan.

3) Memotong komponen batuan.

4) Biasanya ada gores garis.

5) Adanya joint set berpola belah ketupat.

Kekar Lembar

Kekar lembar (sheet joint ) adalah sekumpulan kekar yang

kira-kira sejajar dengan permukaan tanah, terutama pada batuan

beku. Terbentuknya kekar ini akibat penghilangan beban batuan

yang tererosi. Penghilangan beban pada kekar ini terjadi akibat:

1.Batuan beku belum benar-benar membeku secara menyeluruh

2.Tiba-tiba diatasnya terjadi erosi yang dipercepat

3.Sering terjadi pada sebuah intrusi konkordan (sill) dangkal

Kekar Tarik (Esktension Joint dan Release Joint)

Page 15: Tugas Makalah Geologi Struktur

GAMBAR 2.8

KEKAR TARIK

Kekar Tarikan (Tensional Joint), yaitu kekar yang terbentuk

dengan arah tegak lurus dari gaya yang cenderung untuk

memindahkan batuan (gaya tension). Hal ini terjadi akibat dari stress

yang cenderung untuk membelah dengan cara menekannya pada arah

yang berlawanan, dan akhirnya kedua dindingnya akan saling

menjauhi.

Ciri-ciri dilapangan :

1)Bidang kekar tidak rata.

2)Selalu terbuka.

3)Polanya sering tidak teratur, kalaupun teratur biasanya akan berpola

kotak-kotak.

4)Karena terbuka, maka dapat terisi mineral yangkemudian disebut

vein.

Kekar tarikan dapat dibedakan atas:

1) Tension Fracture, yaitu kekar tarik yang bidang rekahannya searah

dengan tegasan.

Page 16: Tugas Makalah Geologi Struktur

2) Release Fracture, yaitu kekar tarik yang terbentuk akibat hilangnya

atau pengurangan tekanan, orientasinya tegak lurus terhadap gaya

utama.

Struktur ini biasanya disebut STYLOLITE.

GAMBAR 2.9

EXTENSION JOINT

Kekar Hybrid

Kekar Hibrid (Hybrid Joint) merupakan campuran dari kekar gerus

dan kekar tarikan dan pada umumnya rekahannya terisi oleh

mineral sekunder.

4. Berdasarkan Genesa & Keaktifan Gaya yang membentuknya

Kekar Orde Pertama

Page 17: Tugas Makalah Geologi Struktur

Kekar orde pertama adalah kekar yang dihasilkan langsung dari

gaya pembentuk kekar .Umumnya mempunyai bentuk dan pola

yang teratur dan ukurannya relative besar .

Kekar Orde Kedua

Kekar orde kedua adalah kekar sebagai hasil pengaturan kembali

atau pengaruh gaya balik atau lanjutan untuk mencapai

kesetimbangan massa batuan .

2.2.2 Sesar (Fault)

adalah struktur rekahan yang telah mengalami pergeseran.

Umumnya disertai oleh struktur yang lain seperti lipatan, rekahan dsb.

Adapun di lapangan indikasi suatu sesar/patahan dapat dikenal melalui :

a) Gawir sesar atau bidang sesar

b) Breksiasi, gouge, milonit,

c) Deretan mata air

d) Sumber air panas

e) Penyimpangan / pergeseran kedudukan lapisan

f) Gejala-gejala struktur minor seperti: cermin sesar, gores garis, lipatan

dsb.

Berdasarkan pergeserannya, struktur sesar dalam geologi dikenal ada 3

jenis yaitu:

1). Sesar Mendatar (Strike slip faults)

2). Sesar Naik (Thrust faults)

3). Sesar Turun (Normal faults).

Page 18: Tugas Makalah Geologi Struktur

GAMBAR 2.10

KLASIFIKASI SESAR BERDASARKAN PERGESERANNYA

Gambar atas adalah blok diagram dari Sesar Naik (Reverse fault), Sesar

Mendatar (Striike slip fault), Sesar Normal (Dip-slip fault dan Oblique-

slip fault).

1. Sesar Mendatar (Strike Slip Fault)

adalah sesar yang pergerakannya sejajar, blok bagian kiri

relatif bergeser kearah yang berlawanan dengan blok bagian

kanannya. Berdasarkan arah pergerakan sesarnya, sesar

mendatar dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis sesar, yaitu:

1). Sesar Mendatar Dextral (sesar mendatar menganan)  dan

2). Sesar Mendatar Sinistral (sesar mendatar mengiri).

Sesar Mendatar Dextral adalah sesar yang arah

pergerakannya searah dengan arah perputaran jarum jam

sedangkan Sesar Mendatar Sinistral adalah sesar yang arah

pergeserannya berlawanan arah dengan arah perputaran jarum

jam.  Pergeseran pada sesar mendatar dapat sejajar dengan

permukaan sesar atau  pergeseran sesarnya dapat membentuk

sudut (dip-slip / oblique). Sedangkan bidang sesarnya sendiri

dapat tegak lurus maupun menyudut dengan bidang horisontal.

2. Sesar Naik (Thrust Fault)

Page 19: Tugas Makalah Geologi Struktur

adalah sesar dimana salah satu blok batuan bergeser ke

arah atas dan blok bagian lainnya bergeser ke arah bawah

disepanjang bidang sesarnya. Pada umumnya bidang sesar naik

mempunyai kemiringan lebih kecil dari 450.

3. Sesar Turun (Normal fault)

adalah sesar yang terjadi karena pergeseran blok batuan

akibat pengaruh gaya gravitasi. Secara umum, sesar normal

terjadi sebagai akibat dari hilangnya pengaruh gaya sehingga

batuan menuju ke posisi  seimbang (isostasi). Sesar normal

dapat terjadi dari kekar tension, release maupun kekar gerus  

Berdasarkan Berdasarkan Ada Tidaknya Gerakan Rotasi,sesar

dibedakan menjadi :

1. Sesar Translasi

Masing-masing blok tidak ada gerak rotasi. Garis yang sejajar

dengan blok lain tetap sejajar.

2.  Sesar Rotasi

Terdapat gerak rotasi antara blok yang satu dengan yang

lainnya. Ada titik yang tidak mengalami pergeseran.

Berdasarkan Rake Net Slip,sesar dibedakan menjadi :

a.    Strike Slip Fault : Arah gerakan sejajar bidang sesar

b.    Dip Slip Fault : Arah gerakan tegak lurus bidang sesar

c.    Diagonal Fault

Berdasarkan Pergerakan Sesarnya,maka dibedakan menjadi :

a.    Stick slip (tidak kontinyu),

Sesar yang bergerak secara tiba-tiba dengan menyimpan energi

besar seperti ini menyebabkan terjadinya gempa bumi.

b.    Stable sliding (kontinyu),

Page 20: Tugas Makalah Geologi Struktur

Disebabkan oleh adanya fluida yang menyebabkan gerakan terus

berlangsung.

Secara umum bentang alam yang dikontrol oleh struktur patahan

sulit untuk menentukan jenis patahannya secara langsung. Untuk itu,

dalam hal ini hanya akan diberikan ciri umum dari kenampakan

morfologi bentang alam struktural patahan, yaitu :

a.    Beda tinggi yang menyolok pada daerah yang sempit.

b.   Mempunyai resistensi terhadap erosi yang sangat berbeda pada

posisi/elevasi yang hampir sama.

c.    Adanya kenampakan dataran/depresi yang sempit memanjang.

d.   Dijumpai sistem gawir yang lurus(pola kontur yang lurus dan

(rapat).

e.    Adanya batas yang curam antara perbukitan/ pegunungan dengan

dataran yang rendah.

f.     Adanya kelurusan sungai melalui zona patahan, dan membelok

tiba-tiba dan menyimpang dari arah umum.

g.   Sering dijumpai (kelurusan) mata air pada bagian yang

naik/terangkat

h.    Pola penyaluran yang umum dijumpai berupa rectangular, trellis,

concorted serta modifikasi ketiganya.

i.      Adanya penjajaran triangular facet pada gawir yang lurus.

2.2.3 Lipatan (Fold)

adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya

tegasan sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk

lengkungan.Unsur-unsur yang terdapat pada struktur ini dapat diketahui

dengan menafsirkan kedudukan lapisan batuannya. Kedudukan lapisan

batuan(dalam hal ini arah kemiringan lapisan batuan) pada peta

topografi, akan berlawanan arah dengan bagian garis kontur.

Page 21: Tugas Makalah Geologi Struktur

Berdasarkan bentuk lengkungannya lipatan dapat dibagi dua,

yaitu :

a). Lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas.

b). Lipatan antiklin adalah lipatan yang cembung ke arah atas.

Berdasarkan kedudukan garis sumbu dan bentuknya, lipatan dapat

dikelompokkan menjadi :

1). Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap.

2). Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan

sumbu utama.

3). Lipatan harmonik atau disharmonik adalah lipatan berdasarkan

menerus atau tidaknya sumbu utama.

4). Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya

5). Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar

6). Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar

7). Lipatan Klin Bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh

permukaan planar.

GAMBAR 2.11

JENIS LIPATAN

Page 22: Tugas Makalah Geologi Struktur

Disamping lipatan tersebut diatas, dijumpai juga berbagai jenis

lipatan, seperti Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang

terbentuk sebagai akibat seretan suatu sesar. 

Lipatan umumnya terbentuk dalam batuan sedimen yang belum

terlitifikasi, contohnya lipatan longsoran (slump) yang banyak dijumpai

pada endapan turbidit.

GAMBAR 2.12

STRUKTUR PRIMER BERUPA BIDANG PERLAPISAN

PADA BATUAN SEDIMEN

GAMBAR 2.13

Page 23: Tugas Makalah Geologi Struktur

STRUKTUR SEKUNDER BERUPA PERLIPATAN SKALA BESAR

PADA BATUAN SEDIMEN

2.3. Hubungan Struktur Sekunder yang Saling Berasosiasi

Berdasarkan definisi dari struktur geologi kekar, sesar, dan lipatan

telah menunjukkan bahwa adanya keterkaitan satu dengan yang lain.

Misalnya sesar, sesar ialah kekar yang mengalami pergeseran pada

bidangnya, dan biasanya sesar terbentuk pada daerah lipatan (sinklin maupun

antiklin).

Hubungan dari ketiga struktur geologi ini dapat dijelaskan melalui

three stages of deformation yang merupakan sifat deformasi suatu benda

terhadap gaya berdasarkan tingkat elastisitas benda tersebut. Ketiga tingkatan

tersebut adalah :

1. Elastic

Benda dikatakan elastic jika suatu benda dikenai gaya, maka akan

mengalami deformasi, tetapi jika gaya dilepas (hilang), maka benda

tersebut akan kembali lagi pada bentuk dan ukuran semula. Batas dimana

suatu benda masih dapat kembali seperti semula jika gaya dilepas, disebut

elastic limit. Maka jika besar gaya yang bekerja melebihi elastic limit,

benda tersebut tidak akan kembali pada bentuk semula, jika gaya hilang.

2. Plastic

Benda dikatakan plastic jika gaya yang bekerja mencapai elastic

limit. Benda yang terkena gaya hanya sebagian yang dapat kembali pada

bentuk semula, jika gaya dihilangkan.

3. Brittle and Ductile

Benda dikatakan brittle, jika benda sudah pecah sebelum gaya yang

bekerja mencapai titik plastis. Benda dikatakan ductile, jika benda

pecah/hancur setelah gaya melewati titik elastic.

Berdasarkan penjelasan mengenai tingkat deformasi tersebut dapat

diketahui bahwa kekar merupakan awal atau pemicu adanya sesar dan lipatan.

Page 24: Tugas Makalah Geologi Struktur

Hal ini dikarenakan kekar menjadi zona lemah suatu batuan yang apabila

mendapat gaya yang lebih besar akan memicu terjadinya struktur geologi

sesar dan lipatan. Sedangkan sesar naik umumnya terbentuk pada daerah

lipatan berupa sinklin dan sesar turun terbentuk pada daerah lipatan yang

berupa antiklin. Hal ini dikarenakan ketika gaya tekan pada daerah lipatan

hilang, maka batuan yang terlipat akan kembali berusaha kebentuk semula,

tetapi karena adanya kekar maka terbentuklah sesar karena pergerakan yang

terjadi pada bidang kekar.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis terhadap

kekar pada suatu tubuh batuan, selain bertujuan untuk menentukan arah gaya

yang mempengaruhinya, juga untuk mengetahui ada tidaknya kekar dan

lipatan, bahkan dari analisis kekar kita dapat mengetahui apakah suatu lipatan

itu berupa sinklin atau antiklin. Selain itu kita juga dapat mengetahui suatu

sesar merupakan sesar naik, turun atau geser dari hasil analisi kekar.

Untuk menentukan suatu sesar, kita dapat melakukannya dengan

analisis kekar untuk mendapatkan nilai σ1, σ2, σ3. Jika kedudukan σ1, σ2

relatif horizontal, sedangkan σ3 relatif vertikal sehingga menghasilkan

hanging wall bergerak naik terhadap foot wall maka sesar tersebut merupakan

sesar naik. Jika kedudukan σ2, σ3 relatif horisontal, sedangkan σ1 vertikal

sehingga menyebabkan hanging wall bergerak turun terhadap foot wall maka

sesar tersebut merupakan sesar turun. Jika kedudukan σ1, σ3 relatif

horisontal, sedangkan σ2 vertikal, sehingga menyebabkan blok bergeser ke

kanan atau kiri maka sesar tersebut merupakan sesar geser.

2.4. Hubungan Pembentukan Batuan dengan Struktur Sekunder

Hubungan pembentukan batuan dengan struktur sekunder dapat

diketahui melalui jenis/sifat dari batuan yang terbentuk dan gaya yang bekerja

terhadapnya. Hubungan ini berkaitan dengan three stages of deformation

yaitu elastic, plastic, dan brittle and ductile.

Seperti yang kita ketahui bahwa batuan beku merupakan batuan yang

berasal dari pembekuan magma. Proses keluarnya magma dari perut bumi

akan diikuti dengan gaya ke atas (vertikal) dari dapur magma. Gaya ini akan

Page 25: Tugas Makalah Geologi Struktur

berpengaruh terhadap lapisan batuan yang berada di atas dapur magma

tersebut sehingga dapat terbentuknya struktur sekunder baik berupa kekar,

sesar, maupun lipatan. Jenis struktur sekunder yang terbentuk akan sangat

dipengaruhi dari jenis/sifat dari batuan yang dikenai oleh gaya vertikal.

Sedangkan pada pembentukan batuan metamorf sering ditandai

dengan terbentuknya struktur lipatan maupun sesar. Batuan metamorf yang

berhubungan dengan lipatan sering terbentuk oleh gaya tektonik yang

disebabkan oleh pertemuan lempeng tektonik baik pertemuan lempeng benua

maupun samudera.

Page 26: Tugas Makalah Geologi Struktur

BAB III

KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan

Dari hasil uraian dari bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk arsitektur batuan

sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses pembentukannya.

Sedangkan struktur geologi merupakan unsur - unsur dari struktur yang terdapat

pada satuan batuan yang dengan kata lain, merupakan unsur yang dipelajari

dalam geologi struktur.

2. Struktur primer adalah suatu struktur yang terbentuk bersamaan dengan

terbentuknya batuan, contohnya: struktur perlapisan, struktur sedimen, dan

struktur aliran lava. Sedangkan struktur sekunder adalah suatu struktur

yang terbentuk setelah terjadi pengendapan batuan atau hasil dari

deformasi batuan, contohnya: kekar, sesar, dan lipatan.

3. Analisis terhadap kekar pada suatu tubuh batuan, dapat digunakan untuk

menentukan arah gaya yang mempengaruhinya, mengetahui ada tidaknya

sesar dan lipatan, mengetahui apakah suatu lipatan itu berupa sinklin atau

antiklin, bahkan juga dapat mengetahui suatu sesar merupakan sesar naik,

turun atau geser dari hasil analisis kekar.

4. Hubungan pembentukan batuan dengan struktur sekunder dapat diketahui

melalui jenis dari batuan yang terbentuk dan gaya yang bekerja

terhadapnya. Hubungan ini dapat dijelaskan melalui three stages of

deformation yaitu elastic, plastic, dan brittle and ductile.

3.2. Saran

Page 27: Tugas Makalah Geologi Struktur

Dalam mempelajari struktur geologi yang ada, kita harus mempelajari juga

hubungan antara struktur geologi lainnya yang saling berasosiasi. Selain itu,

kita juga harus mempelajari hubungan pembentukan batuan dengan struktur

sekunder agar dapat menjadi pertimbangan dalam penerapan ilmu

pengetahuan lainnya yang berhubungan dengan ilmu kebumian.III-1

III-2

Page 28: Tugas Makalah Geologi Struktur

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, online, http://onephysics.blogspot.com/2011/01/eksplorasi-seismik.html diakses pada tanggal 6 Mei 2013, pukul 16.00 WIB

Anonim, online, http://muftysaid.wordpress.com/2009/11/21/29/ diakses pada tanggal 6 Mei 2013, pukul 16.05 WIB

Anonim, online, http://fisikabumi.wordpress.com/tag/metode-seismik/ diakses pada tanggal 6 Mei 2013, pukul 16.10 WIB

Anonim, online, http://muftysaid.wordpress.com/2009/11/21/29/ diakses pada tanggal 6 Mei 2013, pukul 16.16 WIB