tugas laporan akhir sia

63
Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA KATA PENGANTAR Assalamu alaikum, wr. wb. Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta senantiasa memberikan kesehatan, kemampuan dan kekuatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dengan tepat waktu. Penulisan laporan ini “Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Integrated Management System pada PT Semen Tonasa” bertujuan untuk mengetahui pentingnya proses audit internal dalam rangka penerapan SAP pada PT Semen Tonasa. Selain itu, penyusunan laporan ini merupakan salah satu dari mata kuliah yang mengharuskan penulis mengaplikasikan ilmunya di dunia kerja sebagai syarat menyelesaikan studi di Universitas hasanuddin. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak berikut : 1. DR. Hamid Habbe, selaku Ketua Jurusan Akuntansi 2. DR. Grace T. Pontoh selaku dosen pemangku Mata kuliah Sitem Informasi Akuntansi 3. Pihak Semen Tonasa 4. Serta semua pihak yang tidak disebutkan satu-satu pada lampiran ucapan terima kasih dalam laporan ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih ada kekurangan di dalamnya sebab sebagai manusia biasa tentu saja tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, Kelompok 5

Upload: arga-maulana

Post on 04-Jul-2015

802 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum, wr. wb.

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta senantiasa memberikan kesehatan, kemampuan dan kekuatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dengan tepat waktu.

Penulisan laporan ini “Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Integrated Management System pada PT Semen Tonasa” bertujuan untuk mengetahui pentingnya proses audit internal dalam rangka penerapan SAP pada PT Semen Tonasa. Selain itu, penyusunan laporan ini merupakan salah satu dari mata kuliah yang mengharuskan penulis mengaplikasikan ilmunya di dunia kerja sebagai syarat menyelesaikan studi di Universitas hasanuddin.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak berikut :

1. DR. Hamid Habbe, selaku Ketua Jurusan Akuntansi2. DR. Grace T. Pontoh selaku dosen pemangku Mata kuliah Sitem Informasi

Akuntansi3. Pihak Semen Tonasa4. Serta semua pihak yang tidak disebutkan satu-satu pada lampiran ucapan terima

kasih dalam laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih ada kekurangan di

dalamnya sebab sebagai manusia biasa tentu saja tidak luput dari kesalahan. Oleh karena

itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak yang

dapat digunakan untuk menyempurnakan laporan selanjutnya.

Wassalamu alaikum wr. wb.

Tonasa, Mei 2011

Penulis

Kelompok 5

Page 2: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia usaha yang semakin berkembang dengan pesatnya pada setiap

perusahaan, baik yang bergerak dibidang jasa, perdagangan maupun manufaktur

selalu berhadapan dengan masalah-masalah pengelolaan perusahaan. Agar

perusahaan dapat bertahan dan berkembang dengan baik, diperlukan upaya

penyelamatan dan penyempurnaan yang meliputi produktivitas, efisiensi serta

efektifitas pencapaian tujuan perusahaan.

Seiring dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka kegiatan dan

masalah yang dihadapi perusahaan akan semakin kompleks sehingga semakin sulit

untuk mengawasi seluruh kegiatan dan operasi perusahaan, dimana semakin besar

kemungkinan untuk terjadinya penyimpangan-penyimpangan, kecurangan dan

ketidakpatuhan. Masalah-masalah internal yang muncul dalam organisasi sebagian

merupakan tanda bahwa fungsi di dalam lembaga tidak dilaksanakan secara sehat.

Mengatasi hal ini, salah satu fungsi yang harus diberdayakan secara konsisten adalah

fungsi pengawasan yang dapat memicu terlaksananya pengendalian resiko

manajemen, sistem pengendalian dan penataatan manajemen yang sehat untuk

mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup usaha.

Dalam pelaksanaan pengendalian dapat dilakukan secara langsung oleh

anggota perusahaan dan dapat pula dilakukan oleh suatu departemen audit internal.

Pihak manajemen dapat membentuk suatu departemen audit internal yang diberi

wewenang untuk melakukan pengawasan dan penilaian terhadap pengendalian intern

perusahaan. Struktur pengendalian intern dimaksudkan untuk melindungi harta milik

perusahaan, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong terjadinya kebijaksanaan

manajemen yang telah digariskan.

Proses audit internal tersebut juga terjadi pada perusahaan semen terbesar di

Kawasan Timur Indonesia, PT Semen Tonasa. Proses audit internal, khususnya audit

internal sistem manajemen perusahaan PT Semen Tonasa diharapkan dapat

membantu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi sesuai dengan kebijakan sistem

manajemen perusahaan yang terintegrasi (Integrated Management System.)

Kelompok 5

Page 3: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

Uraian singkat di atas menjadi dasar dari penulis untu mengkaji lebih jauh

mengenai “Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan system aplikasi dan produk

pada PT Semen Tonasa”.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

1. Mewujudkan kerja sama yang baik dalam bidang pengembangan teknologi

antara pihak perusahaan PT. Semen Tonasa dengan pihak lembaga

pendidikan dalam hal ini Universitas Hasanuddin Makassar.

2. Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan yang telah didapatkannya

dengan kegiatan yang ada diperusahaan.

3. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan tambahan dengan aplikasi

langsung di lapangan.

4. Mahasiswa dapat membandingkan teori yang diterima di perguruan tinggi

dengan kenyataan di perusahaan.

5. Memperoleh nilai tambah dan pengetahuan dalam teknologi industry.

1.4 Metodologi Analisa

Agar tercapainya sistematika dari analisis maka metode kerja praktek yang

dilakukan yaitu sebagai berikut:

1. Studi literatur, yakni pengumpulan data dan keterangan yang diperoleh melalui

buku-buku, tulisan-tulisan lain, data-data di departemen Produksi, Litbang

Manajemen, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan kerja praktek

2. Studi lapangan, yakni pengumpulan data dan keterangan yang diperoleh di

lapangan kerja.

Kelompok 5

Page 4: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah

PT. Semen Tonasa (Persero) mulai didirikan berdasarkan Tap MPRS RI

No.II/MPRS/1960, tanggal 05 Desember 1960 tentang pola pembangunan Nasional

Semesta berencana tahapan 1961-1969.

Di dalam Tap MPRS tersebut membahas mengenai pola proyek bidang

produksi industri golongan AI 1953 No. 54 yang mencantumkan rencana untuk

mendirikan pabrik semen di Sulawesi Selatan dengan hasil produksi 375.000

ton/tahun. Tujuan mendirikan pabrik semen tersebut dimaksudkan untuk mensuplai

semen untuk pembangunan Kawasan

1. Pabrik Semen Tonasa I

Pabrik Semen Tonasa I berlokasi di desa Tonasa Kecamatan Balocci

Kabupaten Pangkajene Kepulauan Propinsi Sulawesi Selatan. Letaknya kurang

lebih 60 km sebelah utara Kota Makassar dan didirikan berdasarkan Tap. MPRS

RI No.II/MPRS/1960 tanggal 5 Desember 1960.

Survei bahan baku untuk keperluan pabrik dilaksanakan oleh tim

Technoexport Cekoslowakia berdasarkan kontrak yang ditandatangani di Jakarta

pada tanggal 13 Juni 1960. Pada survei ini, Team Technoexport Cekoslowakia

dibantu oleh Lembaga Geologi Bandung dalam hal pengeboran dan pengambilan

sampel bahan baku yang berlangsung antara tanggal 8 Agustus 1960 sampai 5

Mei 1961. Sedang analisa sampel bahan baku tersebut dilakukan oleh Balai

Penelitian Kimia Ujung Pandang.

Berdasarkan hasil survei bahan baku tersebut, Bank Industri Negara

Jakarta, Bakit Jakarta dan Biro Industrial Departemen Perindustrian Dasar

Pertambangan, menyusun studi kelayakan pendirian pabrik PT. Semen Tonasa.

Dalam studi kelayakan tersebut disimpulkan bahwa kapasitas produksi Semen

Tonasa adalah 350 ton terak per hari atau 110.000 ton semen Portland type I per

Kelompok 5

Page 5: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

tahun. Proses yang digunakan adalah proses basah dengan bahan bakar Bunker-C

oil. Penyusunan studi kelayakan selesai pada tahun 1962.

Jumlah investasi proyek adalah sebesar Rp. 3,1 milyar atau USD 10,098

juta (1 USD = Rp. 307) yang terdiri dari valuta asing sebesar USD = 6,515 juta,

dan biaya lokal sebesar Rp. 1,1 milyar.

Adapun biaya valuta asing diperoleh dari bantuan pemerintah

Cekoslowakia. Bantuan ini disampaikan kepada pemerintah Indonesia berupa

mesin-mesin pabrik, alat-alat kerja, alat-alat berat, serta perangkat lunak berupa

perencanaan/design dan supervisi untuk konstruksi, pemasangan mesin/ listrik

sampai mesin masa operasi percobaan.

Pelaksanaan pembangunan yang dimulai bulan Juni 1962, sepenuhnya

dilaksanakan oleh Proyek Semen Tonasa dan dibantu oleh kontraktor lokal untuk

semua jenis pekerjaan. Pada tanggal 2 November 1968, pembangunan pabrik

selesai dilaksanakan dan pabrik diresmikan oleh Menteri Perindustrian, M. Yusuf.

Sesudah operasi selama 16 tahun, ternyata pabrik Semen Tonasa I yang

menggunakan proses basah tidak lagi mampu untuk diteruskan beroperasi secara

ekonomis akibat terjadinya beberapa kali kenaikan bahan bakar minyak. Di

samping itu, adanya pabrik Semen Tonasa II dan mulai beroperasinya pabrik

Semen Tonasa III pada tahun 1984, menyebabkan kebutuhan semen di wilayah

pemasaran PT Semen Tonasa masih dapat disuplai oleh pabrik Semen Tonasa II

dan Tonasa III tersebut.

Oleh karena itu, pada bulan November 1984 diputuskan untuk

menghentikan sementara Semen Tonasa I sambil meneliti kemungkinan

pemanfaatan lebih lanjut.

2. Pabrik Semen Tonasa II

Pabrik Semen Tonasa II yang berlokasi di Desa Mangilu, Kecamatan

Bungoro, Kabupaten Pangkep, Propinsi Sulawesi Selatan, 25 Km di Sebelah

Utara Pabrik Semen Tonasa I, yang didirikan berdasarkan persetujuan Bappenas

No.023/XL-LC/B.V/76 dan No.285/D.I/IX/76 tanggal 2 September 1976.

Survei bahan baku dilakukan Dyckerhoff Engineering dari Jerman Barat,

dibantu oleh kontraktor dalam negeri yang bekerja sama dengna Direktorat

Kelompok 5

Page 6: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

geologi Bandung. Berdasrakan hasil survei Dyckerhoff Engineering maka

disusunlah studi kelayakan pendirian Pabrik Semen Tonasa II. Dalam studi

kelayakan tersebut disimpulkan bahwa kapasitas produksi Semen Tonasa II

adalah 1.650 ton terak/hari atau 510.000 ton semen Portland tipe I/tahun dengan

kemungkinan perluasan lebih lanjut. Peroses yang digunakan adalah proses kering

dengan bahan bakar minyak buncker-C oil. Pelaksanaan akhir tahun 1976-1979.

Jumlah investasi yang digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik

Semen Tonasa II adalah sebesar Rp. 53,18 milyar terdiri dari Can$ 127.525 (1

Can$=Rp.417), terdiri dari valuta asing sebesar Can$ 83,6 juta dan biaya lokal

sebesar 18,307 milyar. Adapun biaya valuta asing tersebut diperoleh dari bantuan

kredit ekspor pemerintah Canada.

Proyek pembangunan pabrik Semen Tonasa II secara resmi dimulai

tanggal 20 Oktober 1976. Perencanaan dan pembangunan pabrik dilakukan oleh

Countinho Caro & Co dari Jerman Barat bersama Swan Wooster Canada, secara

Fized Fee, berdasarkan perencanaan dasar yang dibuka oleh Dyckerhoff

Engineering. Mesin-mesin utama pabrik dan sebagian besar bahan konstruksi

untuk pekerjaan sipil didatangkan dari Canada. Dalam pengawasan seluruh

proyek, baik dalam pemasangan mesin-mesin utama maupun dalam pelaksanaan

konstruksi sipil, PT. Semen Tonasa dibantu oleh Dyckerhoff Engineering.

Sedangkan yang menyangkut masalah hukum, PT. Semen Tonasa dibantu oleh

Konsultan Hukum Delson dan Gordon dari Amerika Serikat.

Pada tanggal 15 Desember 1979, pembangunan Pabrik Semen Tonasa II

selesai dan diresmikan oleh Bapak Presiden Soeharto pada tanggal 28 Februari

1980.

3. Pabrik Semen Tonasa III

Pabrik Semen Tonasa III yang berlokasi di tempat yang sama dengan

Pabrik Semen Tonasa II, dibangun berdasarkan persetujuan Bappenas:

No.32/EXC-LC/B.V/1981 dan No.2177/WK/10/1981 tanggal 30 Oktober 1981.

Kelompok 5

Page 7: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

Survei bahan baku tidak dilaksanakan lagi karena lokasi yang sama dan

telah dilakukan pada saat survei bahan baku Semen Tonasa II, sedangkan studi

kelayakan masih tetap dilakukan Dyckerhoff Engineering.

Dalam studi tersebut disimpulkan bahwa kapasitas produksi pabrik Semen

Tonasa III adalah 1900 ton terak/hari atau 590000 ton Semen Portland Tipe

I/tahun. Proses yang digunakan adalah proses kering dengan bahan bakar minyak

buncker-C pada tahap uji dan saat operasi komersial menggunakan batu bara.

Jumlah investasi sebesar Rp. 98.807 milyar atau DM.343 juta (1 DM

=Rp.288), terdiri dari biaya valuta asing sebesar DM.204 juta dan biaya lokal

sebesar Rp.40.055 milyar. Adapun biaya valuta asing tersebut sebagian besar

bantuan kredit ekspor Pemerintah Jerman Barat. Proyek pembangunan pabrik

Semen Tonasa III dimulai pada tanggal 9 Januari 1082. Perencanaan dan

Pembangunan dilakukan oleh Countinho Caro & Co, Jerman Barat secara Lump

Sum Contrct Price (Turn Key).

Mesin-mesin pabrik seluruhnya didatangkan dari Jerman. Dalam

pengawasan seluruh proyek baik pemasangan mesin-mesin utama maupun

pelaksanaan konstruksi sipil, PT. Semen Tonasa dibantu oleh Dyckerhoff

Engineering. Sedangkan menyangkut masalah hukum, dibantu oleh Konsultan

Hukum Delson dan Gordon dari Amerika Serikat.

Pada tanggal 3 April 1985 Pabrik Semen Tonasa III selesai dan

diresmikan oleh Bapak Presiden Soeharto didampingi Perdana Menteri LeeKwan

Yew dari Singapura.

4. Pabrik Semen Tonasa IV

Perluasan Pabrik Semen Tonasa tidak berhenti hanya pada Semen Tonasa

II dan III yang telah berkapasitas total 1.180.000 ton/tahun. Untuk menunjang laju

pembangunan nasional, Semen Tonasa yang memiliki bahan baku yang cukup

serta dukungan pemerintah kepada perusahaan milik negara ini, maka

didirikanlah pabrik Semen Tonasa IV berdasarkan SK. Menteri Perindustrian

No.82/MPP.IX/1990 tanggal 2 Oktober 1990, dan SK. Menteri Keuangan RI

No.9.1549/MK.013/1990 tanggal 29 November 1990.

Kelompok 5

Page 8: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

Pabrik Semen Tonasa Unit IV dibangun pada lokasi sama dengan Tonasa

II dan III, dengan kapasitas yang lebih besar yaitu 2.300.000 ton/tahun dengan

menggunakan teknologi canggih yaitu Digital Control System (DCS) dalam

proses pengendalian operasional.

Dengan demikian PT. Semen Tonasa memiliki pabrik semen dengan total

kapasitas terpasang sebesar 3.480.000 ton/tahun. Pabrik Tonasa Unit IV

diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 September 1996.

Tonasa Unit IV dikerjakan secara Swakelola oleh PT Semen Tonasa

dibantu oleh PT Rekayasa Industri sebagai konsultan.

2.1.1 Konsolidasi Dengan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk

Sebelum konsolidasi dengan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk,

pemegang saham PT. Semen Tonasa adalah Pemerintah Republik Indonesia.

Konsolidasi dengan Semen Gresik (Persero) Tbk dilaksanakan pada tanggal 15

September 1995 dan kemudian sesuai dengan keputusan RUPSLB pada

tanggal 13 Mei 1997, 500 lembar saham portepel dijual kepada koperasi

Karyawan Semen Tonasa (KKST), sehingga pemegang saham PT. Semen

Tonasa saat ini adalah PT. Semen Gresik (Persero) Tbk yaitu sebesar 99,9998

% dan Koperasi Karyawan Semen Tonasa yaitu sebesar 0,0002%.

2.1.2 Pembangunan Sarana Penunjang

Untuk membantu kelancaran operasi produksi dan pemasaran Semen

Tonasa di Kawasan Timur Indonesia, maka pada tahun 1995 PT. Semen

Tonasa mulai membangun unit pengantongan semen atau terminal Packing

Plant di beberapa daerah pelabuhan di Indonesia Bagian Tengah dan Indonesia

Bagian Timur, antara lain:

1. Packing Plant Bitung (Sulawesi Utara)

2. Packing Plant Makassar (Sulawesi Selatan)

3. Packing Plant Ambon (Maluku)

4. Packing Plant Celukang Bawang (Bali)

5. Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur)

6. Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

Kelompok 5

Page 9: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

7. Packing Plant Palu (Sulawesi Tengah)

Kelompok 5

P.Plant BitungKapasitas 300.000 ton/thn

P.Plant MakassarKapasitas 600.000 ton/thn

P.Plant BaliKapasitas 600.000 ton/thn

P.Plant AmbonKapasitas 300.000 ton/thn

P.Plant BanjarmasinKapasitas 300.000 ton/thn

P.Plant BanjarmasinKapasitas 300.000 ton/thn

Page 10: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

Dengan adanya unit pengantongan semen di daerah, hambatan

pemasaran PT Semen Tonasa seperti keterlambatan pengiriman semen dapat

diatasi dengan baik. Di samping itu, PT Semen Tonasa juga membangun

pembangkit listrik tenaga uap atau Boiler Turbine Generator (BTG) di

Pelabuhan Biringkassi dengan kapasitas 2x25 MW yang dikerjakan oleh

Chenda Chemical Engineering Corporation of China (CC E CC).

2.1.3 Pelabuhan Khusus Biringkassi

Pelabuhan Khusus Biringkassi yang berjarak 17 km dari lokasi pabrik

dibangun sendiri oleh PT Semen Tonasa. Pelabuhan ini berfungsi sebagai

jaringan distribusi antar pulau maupun ekspor dan dapat disandari kapal

dengan muatan di atas 17.500 ton. Pelabuhan ini juga digunakan untuk

bongkar muat barang-barang kebutuhan pabrik seperti : batu bara, gypsum,

slag, kertas kraf, suku cadang, dan lain-lain. Untuk kelancaran operasi,

pelabuhan ini dilengkapi dengan rambu-rambu laut dan moringbuoy.

Pelabuhan Biringkassi dilengkapi 5 (lima) unit packer dengan kapasitas

masing-masing 100 ton per jam serta 7 unit shop loader, 4 unit digunakan

untuk pengisian semen zak dengan kapasitas masing-masing 100-200 ton per

jam, atau sekitar 4000 ton per hari, 3 unit lainnya digunakan untuk pengisian

semen curah dengan kapasitas masing-masing 500 ton perjam atau 6000 ton

per hari.

Panjang dermaga Pelabuhan sekitar 2 kilometer diukur dari garis pantai

ke laut sedangkan panjang dermaga untuk standar kapal adalah : Dermaga I

sebelah utara 429 kilometer dengan kedalaman 10,5 meter (LWL), sebelah

selatan 445,50 meter dengan kedalaman 7,5 meter (LWL). Dermaga II adalah

65 meter dengan kedalaman 5 meter (LWL).

Kelompok 5

Page 11: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

Sistem Manajemen Mutu

Lebih dari satu dekade, perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Mutu

baru ISO 9001:2008. Jaminan mutu dan kepuasan konsumen merupakan komitmen

manajemen dalam menghadapi persaingan yang ketat dengan produsen semen

lainnya. Pemenuhan komitmen tersebut terwujud dalam upaya pemenuhan kualitas

produk sesuai permintaan konsumen dan penyerahan produk yang tepat waktu

dengan harga yang bersaing.

Upaya tersebut diwujudkan dengan penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2000 yang selanjutnya di upgrade menjadi ISO 9001:2008.

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Perseroan menyadari bahwa tenaga kerja merupakan bagian dari stakeholders

yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya dalam suatu perusahaan. Megingat

pentingnya tenaga kerja dalam kelangsungan usaha, maka kondisi keselamatan

karyawan harus dijamin. Hal ini sudah menjadi komitmen Manajemen Perseroan

untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, sejahterah bebas dari

kecelakaan dan pencemaran lingkungan serta penyakit akibat kerja.

Untuk mewujudkan komitmen tersebut, sejak tahun 2000 Perseroan telah

menetapkan bagian dari penerapan sistem manajemen keselamatan kerja. Penerapan

sistem manajemen ini diwujudkan melalui pemberian sertifikat audit dari

Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesi dengan predikat tertinggi “Bendera

Emas” sejak Januari 2004.

Kelompok 5

Page 12: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

Sistem Manajem e n Lingkungan

Perlindungan lingkungan merupakan kebijakan manajemen dalam upaya

menjamin pembangunan yang berlanjutan. Pengelolaan dan pemantauan lingkungan

secara terus menerus dilaksanakan oleh Perseroan bekerjasama dengan institusi luar

yang terkait.

Kesadaran akan pentingnya pengelolaan lingkungan telah dimulai sejak

berdirinya Pabrik Perseroan dan senantiasa dikembangkan dan disempurnakan. Salah

satu upaya pengelolaan lingkungan adalah dilakukannya “update” penerapan sistem

manajemen lingkungan ISO 14001 dari versi 2004 dan dinyatakan sesuai oleh Badan

Sertfikasi Internasional.

Komitmen manajemen Lingkungan adalah “Menjadi produsen yang ramah

lingkungan” yang diwujudkan melalui pemenuhan persyaratan peraturan yang

berlaku; meminasi dampak negatif dari produsen dan produk yang dihasilkan;

pelaksanaan program efisinsi pemakaian sumber daya alam dan energi;

melaksanakan kehiatan konservasi lahan bekas tambang; serta membina hubungan

harmonis dengan masyarakat sekitar dan pemerintah daerah. Keberhasilan ini

dibuktikan dengan diperolehnya penghargaan dari pemerintah pada program

“PROPER” dengan predikat baik “BIRU”.

2.3 Tanggung Jawab Sosial (CSR)

Sebagai koperasi yang beroperasi dan berkembang di tengah masyarakat,

Perseroan turut bertanggungjawab dalam upaya memajukan usaha masyarakat

sekitar terutama bagi yang belum cukup modal dan keahlian. Upaya yang dilakukan

diantaranya adalah memberikan pelatihan teknis dan bantuan kemitraan bagi

koperasi dan pengusaha kecil agar mereka dapat menjalankan usahanya secara lebih

baik dan profesional. Hingga tahun 2005, Perseroan telah menjadi mitra sekitar

2.975 usaha kecil dan 315 koperasi di Sulawesi Selatan.

Kepedulian sosial diwujudkan melalui pemberian beasiswa kepada anak

didik SD, SMP, SMU dan mahasiswa yang berprestasi dari keluarga yang kurang

mampu, palatihan untuk peningkatan keterampilan atau kualitas SDM, perbaikan

sarana umum berupa sarana pendidikan, pembangunan rumah ibadah, dan sarana

Kelompok 5

Page 13: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

sosial lainnya, pengobatan massal secara periodik, bantuan kepada masyarakat yang

tertimpa bancana alam, dan lain-lain. Perseroan juga melakukan kegiatan donor

darah dari karyawan, pemberian hewan kurban kepada kaum dhuafa.

Dengan upaya-upaya ini, perseroan berkeinginan untuk membentuk sumber

daya manusia yang berkualitas dan memilikin rasa tanggung jawab sosial dan

kepedulian yang tinggi.

Program Kemitraan

Program kemitraan telah dilaksanakan sejak tahun 1287, dengan

menyalurkan dana hasil penyertaan pemerintah berupa pinjaman modal/investasi

kepada pengusaha kecil dan koperasi di wilayah kabupaten Pangkep dan sekitarnya

di wilayah Sulawesi Selatan.Melalui program kemitraan, perseroan memberikan

bantuan kredit lunak kepada pengusaha kecil dan koperasi sebagai modal usaha dan

investasi serta bantuan hibah untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan

manajerial dan promosi pemasaran/pameran perusahaan. Dengan program kemitraan

ini diharapkan pengusaha kecil dan koperasi dapat hidup secara mandiri dan

tangguh. Sampai dengan tahun 2007 telah dikucurkan dana pinjaman mitra binaan

sebesar Rp. 24,7 milyar, hibah sebesar Rp. 2,8 milyar dan penyertaan Rp. 1,6 milyar

kepada 3.961 mitra binaan.

Program Bina Lingkungan

Program Bina Lingkungan juga dilakukan dengan tujuan pemberdayaan

kondisi sosial masyarakat di sekitar pabrik (kabupaten Pangkep dan di luar

kabupaten pangkep) terutama yang bersentuhan langsung dengan dampak

lingkungan fisik yang timbul dari operasional perseroan. Obyek bantuan bina

lingkungan meliputi pengingkatan kualitas kesehatan masyarakat, pengembangan

prasarana dan sarana masyarakat seperti jalan, sarana ibadah serta bantuan pompa air

untuk pengairan sawah disekitar pabrik serta kegiatan melelestarikan lingkungan.

Kelompok 5

Page 14: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

Selama tahun 2007 perseroan mengeluarkan Rp. 1,1 milyar untuk berbagai

program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat yang antara lain meliputi bantuan

dana untuk :

Korban musibah bencana alam (4,8%)

Peningkatan pendidikan dan pelatihan (27,7%

Pelayanan Kesehatan (25,4%)

Pengembangan sarana dan prasarana (12,4%

Sarana ibadah (23,1%)

Pelestarian lingkungan (6,6%)

2.4 Produk

Produk yang dihasilkan PT. Semen Tonasa antara lain:

1. Semen Portland Type 1

a. Semen Portland jenis I adalah semen hidrolis yang dibuat dengan menggiling

klinker semen dan gypsum. Semen Portland Jenis I produksi perseroan

memenuhi persyaratan SNI No. 15-2049-2004 Jenis I dan ASTM C150-2004

tipe I.

b. Semen jenis ini digunakan untuk bangunan umum dengan kekuatan tekanan

yang tinggi (tidak memerlukan persyaratan khusus) seperti: bangunan

bertingkat tinggi, perumahan, jembatan dan jalan raya, landasan bandar udara,

beton pratekan, bendungan/ saluran irigasi, elemen bangunan seperti genteng,

hollow, brick/batako, paving block, buis beton, roster dan lain-lain.

Kelompok 5

Page 15: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

(Gambar : semen Portland Type 1)

2. Semen Portland Komposit

a. Semen Portland Komposit produksi PT Semen Tonasa memenuhi persyaratan

SNI 15-7064-2004. Kegunaan semen jenis ini diperuntukkan untuk konstruksi

beton umum, pasangan batu bata, plesteran dan acian, selokan, jalan, pagar

dinding, pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton pracetak, beton

pratekan, panel beton, bata beton (paving block) dan sebagainya.

b. Semen Portland Komposit adalah bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan

bersama terak semen Portland dan gypsum dengan satu atau lebih bahan

anorganik, atau hasil pencampuran bubuk semen Portland dengan bubuk bahan

anorganik, atau hasil pencampuran bubuk Semen Portland dengan bubuk

bahan anorganik lain.

(Gambar : Semen Portland Komposit)

3. Semen Portland Pozzolan

Semen Portland Pozzolan adalah semen hidrolis yang terdiri dari

campuran homogen antara semen Portland dan Pozzoland halus yang diproduksi

dengan menggiling klinker semen Portland dan Pozoland bersama-sama atau

mencampur secara rata bubuk semen Portland dan Pozzoland atau gabungan

Kelompok 5

Page 16: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

antara meng-giling dan men-campur, dimana kadar pozzoland 15% - 40% massa

Semen Portland Pozzolan.

Semen Potland Pozzolan produksi perseroan memenuhi persyaratan SNI

15-0302-2004 type IP-U. Kegunaan: bangunan bertingkat (2-3 lantai), konstruksi

beton umum, konstruksi beton massa seperti pondasi plat penuh dan ben-dungan,

konstruksi bangunan di daerah pantai, tanah berair (rawa) dan bangunan di

lingkungan garam sulfat yang agresif, serta konstruksi bangunan yang

memerlukan kekedapan tinggi seperti bangunan sanitasi, bangunan perairan, dan

penampungan air.

2.5 Visi, Misi, dan Sasaran Perusahaan

1. Visi PT. Semen Tonasa

Menjadi perusahaan persemenan terkemuka di Asia dengan tingkat efisiensi

tinggi.

2. Misi PT. Semen Tonasa

a. Meningkatkan nilai perusahaan sesuai keinginan stakeholder.

b. Memproduksi semen untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan kualitas

dan harga bersaing serta penyerahan tepat waktu.

c. Senantiasa berupaya melakukan improvement di segala bidang guna

meningkatkan daya saing di pasar dan EBITDA MARGIN perusahaan.

d. Membangun lingkungan kerja yang mampu membangkitkan motivasi

karyawan untuk bekerja secara professional.

3. Sasaran Perusahaan

Kelompok 5

Page 17: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

Untuk mencapai misi tersebut, maka perusahaan mengadakan analisa dan

menetapan sasaran-sasaran antara lain:

1. Sasaran Jangka Pendek

a. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia serta kondisi teknis dan

keuangan perusahaan.

b. Stabilitas pasokan harga semen dalam menjung pembangunan pada unit

pemasaran, produksi serta peningkatan pelayanan kepada konsumen.

c. Berpartisipasi dalam program eksport non migas dengan mengeksport hasil

produksi semen pada setiap konsumen luar negeri.

d. Membantu pengembangan usaha keterkaitan dalam rangka peningkatan

penggunaan hasil produksi dalam negeri dalam negeri untuk pertumbuhan

sektor industri hulu dan hilir khususnya industri kecil, golongan ekonomi

lemah dn pertumbuhan ekonomi lainnya.

2. Sasaran Jangka Panjang

a. Peningkatan secara terus-menerus kemampuan Sumber Daya Manusia,

kemampuan teknik dan keuangan perusahaan.

b. Peningkatan kapasitas produksi secara ekonomis untuk mengikuti

perkembangan kebutuhan semen khususnya di wilayah pemasaran baik

dalam maupun luar negeri.

c. Peningkatan usaha keterkaitan yang lebih luas untuk pengembangan

industri dan ekonomi lainnya.

Kelompok 5

Page 18: Tugas Laporan Akhir SIA

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR LITBANG & OPERASIONAL

DEPARTEMEN LITBANGMEN/MR

DEPARTEMEN LITBANGTEK

DEPARTEMEN PP PERSEDIAAN

PROYEK TONASA V

DIREKTUR PEMASARAN

DEPARTEMEN PEMASARAN

DEPARTEMEN DISTRIBUSI

DEPARTEMEN SKAI

DIREKTUR KEUANGAN

DEPARTEMEN TREASURY

DEPARTEMEN AKUNTANSI

DEPARTEMEN SDM

DEPARTEMEN SEKPER

DIREKTUR PRODUKSI

DEPARTEMEN PRODUKSI BHN BAKU

DEPARTEMEN PRODUKSI TERAK

DEPARTEMEN TEKNIK & UTILITAS

DEPARTEMEN PRODUKSI SEMEN

STAF DIREKTUR UTAMA

STAF DIREKTUR LITBANG&OPR

STAF DIREKTUR PEMASARAN

BIRO SISTEM INFORMASI

STAF DIREKTUR PRODUKSI

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

2.5 Struktur Organisasi

2.5.1 Struktur Organisasi PT. Semen Tonasa

Kelompok 5

Page 19: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

Adanya struktur organisasi yang baik merupakan salah satu syarat yang penting

agar perusahaan dapat berjalan baik. Suatu perusahaan akan berhasil mencapai prestasi

kerja yang efektif dari karyawan apabila terdapat sistem kerjasama yang baik, di mana

fungsi-fungsi dalam organisasi tersebut mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung

jawab yang telah dinyatakan dan diuraikan secara jelas.

Stukur organisai perusahaan PT. Semen Tonasa mengikuti metode atau prinsip

organisasi dimana fungsi-fungsi di dalamnya telah dinyatakan dan diuraikan dengan

menekankan pada pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab secara jelas dan

tegas. Untuk lebih memahami kesatuan oarganisasi perusahaan sebaimana terlampir.

Sesuai dengan Anggaran Dasar perusahaan, PT.Semen Tonasa diurus dan

dipimpin oleh direksi yang terdiri dari seorang direktur utama dan tiga orang direktur.

Dalam melakukan tugasnya direksi diawasi oleh dewan komisaris dan direksi diangkat

oleh Rapat Umum Pemegang Saham. (RUPS), yang masing-masing untuk Jangka waktu

3 tahun bagi Dewan Komisaris dan 5 tahun bagi Direksi. Tugas dan wewenag dewan

komisaris dan direksi diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Manajemen PT.Semen

Tonasa menyusun unit organisasi sebagai berikut:

1. Dewan Direksi

Bertanggung jawab kepada dewan komisaris sebagai wakil pemegang saham.

Dewan Direksi terdiri atas:

a. Direktur Produksi

Di dalam menjaga kestabilan produk, tugas direktur produksi setiap harinya

meliputi:

1. Terselenggaranya kelancaran operasi Pabrik Unit I, Pabrik Unit II, Pabrik Unit

III, dan Pabrik Unit IV, yang meliputi pencapaian target produksi, pencapaian

mutu/kualitas produksi dan terlaksananya pemeliharaan masing-masing.

2. Terselengaranya pemeliharaan fasilitas yang meliputi perumahan karyawan,

gedung pabrik, gedung lainnya, pelabuhan khusus Biringkassi, dan lingkungan

hidup.

Kelompok 5

Page 20: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

b. Direktur Penelitian Pengembangan (Litbang)

Dalam pengembangan perusahaan, tugas direktur litbang melaksanakan

kegiatan untuk merealisir tujuan perusahaan dengan baik. Tugas-tugas tersebut

meliputi:

a. Terselenggaranya semua aktifitas perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek

perluasan termasuk di dalamnya pengurusan sumber dana utuk pembiayaan

proyek-proyak dimaksud.

b. Penelitian terhadap efisiensi semua peralatan unit produksi yang ada dan yang

akan digunakan baik dalam unit-unit yang telah ada maupu dalam proyek-

proyek perluasan.

c. Direktur Pemasaran

Direktur Pemasaran bertugas membantu Direktur Utama dalam mengawasi

secara langsung pada dua departemen, yaitu:

1. Departemen Pemasaran

Departemen ini membawahi Biro Pemasaran Wilayah I, Biro Pemasaran

Wilayah II, Biro Pemasaran Wilayah III, dan Biro Perencanaan dan

Administrasi Pemasaran (PAP), yang dibantu oleh beberapa seksi.

2. Departemen Distribusi

Departemen ini membawahi Biro Distribusi I, Biro Distribusi II, dan

Biro Perencanaan dan Pengendalian Semen dan Kantong, serta Biro unit

Pengantongan dan dibantu oleh beberapa seksi.

d. Direktur Keuangan dan Komersil

Betanggung jawab atas semua aktivitas perusahaan. Tugas direktur

keuangan dan komersil adalah:

a. Pembuatan anggaran pendapatan oleh belanja perusahaan serta mengadakan

pengawasan atas pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja perusahaan

tersebut.

Kelompok 5

Page 21: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

b. Menyusun pendistribusian hasil produksi semen dengan jalan menyusun srategi

pemasaran di seluruh daerah pemasaran termasuk pengangkutannya.

c. Merencanakan kegiatan pengadaan suku cadang bahan baku, bahan pembantu

dan mesin-mesin lainnya sebagai kelengakapan dalam kegiatan produksi.

e. Kepala Departemen/ Bidang

Tanggung jawab dan tugas dari masing-masing Kepala Departemen

(Kadep) yang terdapat dalam struktur organisasi PT. Semen Tonasa adalah:

a. Kadep Umum

Bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Tugasnya mengelola dan

mengkoordinir bidang pelayanan umum, keamanan dan hukum.

b. Kadep Sumber Daya Manusia

Bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Tugasnya mengelola dan

mengkoordinir bidang pengawasan finansial dan pengawasan operasional .

c. Kadep Satuan Pengawasan Intern

Bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Tugasnya mengelolah dan

mengkoordinir bidang pengawasan finansial dan pengawasan operasional.

d. Kadep Administrasi Keuangan

Bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan komersil. Tugasnya

mengelolah dan mengkoordinir bidang adminisrasi keuangan dan pengelolaan

data elektronik.

Kelompok 5

Page 22: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

2.7 Gambaran Umum Proses Produksi Semen

Penjelasan Aliran proses pembuatan semen

1. Mining

Penambangan merupakan proses pengambilan batu kapur dan tanah liat yang

diperlukan dalam memproduksi semen. Dimana telah dibuat perencanaan lokasi

penambangan untuk kebutuhan setiap harinya. Langkah-langkah dalam melakukan

penambangan adalah pengupasan dan pembersihan topsoil, pengeboran, peledakan ,

penggalian dan pemuatan serta yang terahkir adalah pengangkutan ke ROM storage

atau happer crusher.

Kelompok 5

Page 23: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

2. Crusher

Bahan mentah yang berasal dari tambang, biasanya masih berukuran besar. Bahan

mentah tersebut perlu dipecah untuk memperkecil ukurannya (size reduction) dengan

menggunakan crusher. Size reduction disini dimaksudkan untuk menyiapkan ukuran

bahan sesuai dengan ukuran umpan raw mill, untuk mempermudah pencampuran dan

pengeringan

3. Storage

Bahan baku harus disesuaikan dengan bentuk gudang dan cara pengambilan bahan

tersebut. Storage ini berfungsi untuk prehomogenisasi atau biasa disebut

keseragaman.

4. Raw Mill

Pada tahap ini terjadi proses pencampuran bahan baku yaitu batu kapur (lime stone),

dan tanah liat (clay), pada proses ini dilakukan suatu pengoreksian menggunakan

pasir silica dan pasir besi (iron sand) dengan perbandingan tertentu, sehingga hasil

produksinya disebut raw miil.

5. Blending Silo

Proses pencampuran ulang produk raw mill

6. Preheater (pemansan awal)

Proses ini berfungsi untuk mereduksi kadar air atau H2O

7. Calcasiner

Pada tahap ini terjadi proses calcinasi (penguraian) dimana menghilang carbon

dioksiada yang terkandung dalam bahan baku sehingga dihasilkan kalsium dengan

reaksi :

CaCo3 CaO + Co2

Kelompok 5

Page 24: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

8. Kiln

Pada tahap ini terjadi reaksi besar – besaran hasil produknya disebut klinker yang

memiliki suhu 1400’C.

9. Cooler

Tahap ini dilakukan proses pendingan pada klinker yang berbentuk batu-batuan

untuk proses selanjutnya .

10. Silo

Tempat ini adalah wadah untuk hasil proses cooler.

11. Finish Mill

Pada tahap ini dilakukan proses penambahan gypsum terhadap terak, berfungsi untuk

retarder atau pengatur waktu pengerasan semsn. sehingga hasil semen nanti tidak

cepat keras atau lama bila dicampurkan air pada saat proses penggunaan semen.

12. Silo

Sama halnya dengan silo yang pertama tetapi silo ini adalah wadah terakhir untuk

semen yang nantinya akan di pakcing.

Kelompok 5

Page 25: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 SAP

3.1.1 Definisi

SAP adalah produk perangkat lunak ERP yang mempunyai kemampuan untuk

mengintegrasikan berbagai macam aplikasi bisnis, dimana setiap aplikasi mewakilkan area

bisnis tertentu.

Pada SAP transaksi keterkinian dan transaksi proses dilakukan dengan cara real time.

SAP mempunyai kemampuan untuk dapatdikonfigurasikan sesuaidengan kebutuhan bisnis.

SAP adalah perusahaan perangkat lunak keempat terbesardidunia setelah Microsoft, IBM dan

ORACLE dalam kapitalisasi pasar.

Produk utama dariSAP adalahSAP R/3, R bermakna pemrosesan data secara real time dan

berhubungan dengan arsitektur aplikasi tiga lapisan yaitu: database, application server dan

client SAP.

SAP menggunakan bahasa pemrograman generasi keempat yang dinamakanAdvance

Business Application Programming (ABAP). ABAP mempunyai banyak fitur dari bahasa

pemrograman modern lainnya seperti :C, Visual Basic danPower Builder.

SAP graphical user interfaces (SAPGUI) berjalan padaWindows / NT / Unix / AS400.

Tampilan dari SAP menggunakanWindows Explorer Screen Format (semuaMenu terletak

pada sisi kiri layar).

Kelompok 5

Page 26: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

3.1.2 Tujuan SAP

Untuk mengurangi jumlah biayadan waktu yang digunakan untuk mengembangkan dan

menguji semua program-program yang ad dalam satu perusahaan.

Untuk itulah kebanyakan perusahaan akan mencoba untuk menggunakan tool yang tersedia

dalam SAP.

3.1.3 Keuntungan Menggunakan SAP

Keuntungan dari penggunaan SAP adalah SAP mempunyai level integrasi yang sangat tinggi

antara aplikasi-aplikasi individu sehingga menjamin konsistensi data terhadap system dan

perusahaan implementator.

SAP merupakan table drive customization software, sehingga perubahaan persyaratan bisnis

dapat dilakukan dengan cepat menggunakan sekumpulan program umum.

Penambahan program sumber menggunakanUser-exits. Perangkat sepertivariasi layar untuk

melakukan pengesetan terhadap atribut field baik itu untuk disembunyikan, ditampilkan atau

menjadikan field utama.

3.1.4 Lingkungan Sistem SAP

Sistem pengembangan adalah lingkungan dimana sebagian besar implementasi berada pada

lingkungan ini.

Sistem penjaminan kualitas adalah lingkungan dimana semua pengetesan akhir berada padal

ingkungan in isebelum dijalankan pada lingkungan produksi.

Kelompok 5

Page 27: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

3.2 Audit Internal

3.3.1 Definisi

Audit internal merupakan pengawasan manajerial yang fungsinya

mengukur dan mengevaluasi sistem pengendalian dengan tujuan membantu semua

anggota manajemen dalam mengelola secara efektif pertanggungjawabannya

dengan cara menyediakan analisis, penilaian, dan komentar-komentar yang

berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang ditelaah. Ikatan Auditor Internal

(Institute of Internal Auditors –IIA) dikutip oleh Messier (2005:514),

mendefinisikan audit internal sebagai berikut :

Audit intern adalah aktivitas independen, keyakinan objektif, dan

konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan

operasi organisasi. Audit intern ini membantu organisasi mencapai

tujuannya dengan melakukan pendekatan sistematis dan disiplin

untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas manajemen resiko,

pengendalian, dan proses tata kelola.

Dari definisi tersebut dapat dilihat beberapa lingkup tugas auditor internal

dalam perusahaan yang bertujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas kegiatan

usaha dan juga pengendalian internal yang telah dijalankan. Selanjutnya Agoes

(2004:221) memberikan pendapatnya tentang audit internal sebagai berikut :

Internal audit (pemerikasaan intern) adalah pemeriksaan yang

dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap

laporan keuangan, dan catatan akuntansi perusahaan, maupun

ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah

ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan

ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku. Peraturan

pemerintah misalnya peraturan dibidang perpajakan, pasar modal,

lingkungan hidup, perbankan, perindustrian, investasi, dll. Ketentuan

dari ikatan profesi misalnya standar akuntansi keuangan.

Kelompok 5

Page 28: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

Di dalam perusahaan, audit internal yang merupakan fungsi staf, tidak

memiliki wewenang untuk langsung memberi perintah kepada pegawai, juga tidak

dibenarkan untuk melakukan tugas-tugas operasional dalam perusahaan yang

sifatnya diluar kegiatan pemeriksaan.

3.3.2 Tujuan Audit Internal

Direksi harus menyusun dan melaksanakan sistem pengendalian internal

perusahaan yang handal dalam rangka menjaga kekayaan dan kinerja perusahaan

serta mematuhi peraturan perundang-undangan. Satuan kerja atau fungsi

pengawasan internal bertugas membantu direksi dalam memastikan pencapaian

tujuan dan keberlangsungan usaha dengan:

1. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program perusahaan

2. Memberikan saran dalam upaya memperbaiki efektifitas proses pengendalian

resiko

3. Memfasilitasi kelancaran pelaksanaan audit oleh audit eksternal

Tujuan audit internal adalah untuk membantu anggota organisasi untuk

melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk mencapai tujuan ini, staf

audit internal diharapkan dapat dengan analisis, penilaian, rekomendasi, konsultasi

dan informasi tentang kegiatan yang ditelaah.

3.3.3 Fungsi dan Ruang Lingkup Audit Internal

Fungsi audit internal merupakan kegiatan yang bebas, yang terdapat dalam

organisasi, yang dilakukan dengan cara memeriksa akuntansi, keuangan, dan

kegiatan lain untuk memberikan jasa bagi manajemen dalkam melaksanakan

tanggung jawab mereka dengan cara menyajikan analisis, penilaian, rekomendasi

dan komentar-komentar penting terhadap kegiatan manajemen.

Kelompok 5

Page 29: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

Fungsi audit internal manjadi semakin penting sejalan dengan semakin

kompleksnya operasional perusahaan. Manajemen tidak mungkin dapat mengawasi

seluruh kegiatan operasioanl perusahaan, karena itu manajemen sangat terbantu

oleh fungsi audit internal untuk menjaga efisiensi dan efektifitas kegiatan.

Menurut Guy (2002:410), “ruang lingkup audit internal pemeriksaan dan

evaluasi yang memadai serta efektifitas sistem pengendalian internal organisasi

kualitas kinerja dalam melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan”. Berikut

ini adalah ruang lingkup audit internal yang meliputi tugas-tugasnya:

a. Menelaah reliabilitas dan integritas informasi keuangan dan operasi serta

perangkat yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, mengklarifikasi

serta melaporkan informasi semacam itu

b. Menelaah sistem yang ditetapkan untuk memastikan ketaatan terhadap

kebijakan, perencanaan, prosedur, hukum, dan peraturan yang dapat memiliki

pengaruh signifikan terhadap operasi dan laporan serta menentukan apakah

organisasi telah mematuhinya

c. Menelaah perangkat perlindungan aktiva dan secara tepat memverifikasi

keberadaan aktiva tersebut

3.3.4 Kedudukan dan Peran Audit Internal

Hal yang harus diperhatikan dalam suatu perusahaan agar dapat memiliki

departemen audit internal yang efektif adalah departemen audit internal tersebut

harus memiliki kedudukan audit internal yang independen dalam organisasi

perusahaan. Independensi audit internal antara lain tergantung pada :

1. Kedudukan departemen audit internal tersebut dalam organisasi perusahaan,

maksudnya kepada siapa departemen tersebut bertanggung jawab

2. Apakah departemen audit internal dilibatkan dalam kegiatan operasional. Jika

ingin independen, departemen audit internal tidak boleh terlibat dalam kegiatan

operasional perusahaan. Misalnya tidak boleh ikut serta dalam kegiatan

Kelompok 5

Page 30: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

penjualan dan pemasaran, penyusunan sistem akuntansi, proses pencatatan

transaksi, dan penyusunan laporan keuangan perusahaan.

Kedudukan departemen audit internal dalam perusahaan akan menentukan

tingkat kebebasannya dalam menjalankan tugas sebagai auditor. Kedudukan

ataupun status departemen audit internal dalam suatu perusahaan mempunyai

pengaruh terhadap luasnya kegiatan serta tingkat independensinya dalam

menjalankan tugasnya sebagai pemeriksa. Jadi, status organisasi dari departemen

audit internal harus ditegaskan untuk dapat menyelesaikan tanggung jawab audit.

Departemen audit internal akan efektif seperti yang diinginkan manajemen,

jika departemen audit internal tersebut bebas dari aktifitas-aktifitas yang

diauditnya. Hal ini akan tercapai jika departemen audit internal mempunyai

kedudukan yang memungkinkan bagusnya untuk mengembangkan sikap

independensi terhadap bagian-bagian yang harus diperiksa. Untuk mencapai

keadaan tersebut, maka departemen audit internal harus memperoleh dukungan

dari pihak manajemen dan dewan komisaris.

Terdapat tiga alternatif kedudukan departemen audit internal dalam

perusahaan, yaitu :

1. Departemen audit internal berada di bawah Direktur Keuangan

2. Departemen audit internal berada di bawah Direktur Utama

3. Departemen audit internal merupakan staf dari dewan komisaris

1.3.6 Wewenang dan Tanggung Jawab Auditor Internal

Wewenang dan tanggung jawab auditor internal dalam perusahaan

tergantung pada status dan kedudukannya dalam struktur organisasi. Wewenang

yang berhubungan dengan tanggung jawab tersebut harus memberikan akses penuh

kepada auditor internal tersebut untuk berurusan dengan kekayaan dan karyawan

perusahaan yang relevan dengan pokok masalah yang dihadapi. Tanggung jawab

auditor internal adalah :

Kelompok 5

Page 31: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

1. Memberikan informasi dan nasehat kepada manajemen dan menjalankan

tanggung jawab ini dengan cara yang konsisten dengan kode etik auditor

internal.

2. Mengkoordinasikan kegiatan dengan orang lain agar berhasil mencapai sasaran

audit dan sasaran perusahaan

Pada umumnya, auditor internal lebih berfungsi sebagai staf. Oleh karena

itu, auditor internal tidak dapat memerintahkan secara langsung untuk menjalankan

tindakan perbaikan karena hal tersebut bukanlah wewenang. Auditor internal hanya

berkewajiban menyampaikan hasil pemeriksaan dan penilaiannya kepada

manajemen.

Untuk menjaga objektivitas, sebaiknya auditor internal tidak terlibat secara

langsung pada proses pencatatandan penyajian data keuangan serta tidak terlibat

secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu aktivitas operasional yang

dapat mempengaruhii jika dilakukan pemeriksaan. Auditor internal harus bebas

membahas dan menilai kebijakan, rencana dan prosedur tetapi tidak berarti dapat

mengambil alih tanggung jawab bagian lain yang ditugaskan.

Kedudukan departemen audit internal menggambarkan bagian-bagian mana

saja yang dapat menjadi objek pemeriksaannya atau dengan kata lain menunjukkan

sampai dimana wewenang auditor internal.

1.3.7 Laporan Audit Internal

Hasil akhir dari pelaksanaan audit internal dituangkan dalam suatu bentuk

laporan tertulis melalui proses penyusunan yang baik. Laporan hasil audit internal

merupakan suatu alat penting untuk menyampaikan pertanggungjawaban hasil

kerja kepada manajemen, yaitu sebagai media informasi untuk menilai sejauh mana

tugas-tugas yang dibebankan dapat dilaksanakan. Adapun isi atau materi laporan

audit internal menurut Boynton (2003:494) adalah :

1. Suatu laporan tertulis yang ditandatangani harus dikeluarkan setelah

pemeriksaan selesai

Kelompok 5

Page 32: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

2. Auditor internal harus membahas kesimpulan dan rekomendasi pada tingkatan

manajemen yang tepat sebelum mengeluarkan laporan tertulis yang final

3. Laporan haruslah objektif, jelas, ringkas, konstruktif, dan tepat waktu

4. Laporan harus menyatakan tujuan, ruang lingkup dan hasil audit juga pendapat

auditor

5. Laporan harus mencakup rekomendasi untuk perbaikan yang potensial dan

mengakui kinerja serta tindakan korektif yang memuaskan

6. Pandangan auditee tentang kesimpulan dan rekomendasi audit dapat disertakan

dalam laporan audit

7. Direktur audit internal atau designee harus me-review dan menyetujui laporan

audit final sebelum diterbitkan serta harus memutuskan kepada siapa laporan itu

akan dibagikan

Laporan dari bagian audit internal merupakan suatu alat komunikasi yang

didalamnya terdapat tujuan yang dimulai dari penugasan, luas pemeriksaan,

batasan, yang dibuat dan juga saran atau rekomendasi kepada pimpinan

perusahaan. Tujuan laporan audit internal adalah sebagai berikut :

1. Laporan auditor merupakan kesimpulan hasil pemeriksaan

2. Menyajikan temuan-temuan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan

3. Sebagai dasar untuk kemudian diambil tindakan oleh manajemen terhadap

penyimpangan yang terjadi.

Untuk mencapai hal tersebut, maka laporan yang disampaikan haruslah

memiliki unsur-unsur objektif, clear (jelas), ringkas, konstruktif dan tepat waktu.

3.4 Kaitan Audit Internal dengan SAP

.Salah satu maksud dari implementasi SAP yaitu, untuk mengurangi jumlah biaya

dan waktu yang digunakan untuk mengembangkan dan menguji seluruh program –

program yang terdapat di dalam suatu perusahaan.

Kelompok 5

Page 33: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

Salah satu elemen yang cukup signifikan dalam proses implementasi SAP adalah

fungsi pengawasan internal yang baik yang dilakukan oleh auditor internal. Dengan

demikian eksistensi audit internal itu sendiri merupakan salah satu wujud implementasi

dari Integrated management System. Selain itu, audit internal berperan sangat strategis

dalam membantu manajemen dalam upaya mewujudkan SAP ke dalam praktek-praktek

bisnis manajemen.

Kelebihan proses audit internal yang dijalankan berdasarkan implementasi SAP

adalah sebagai berikut :

1. Proses audit dilakukan oleh tim auditor yang kompeten, independent dan teregistrasi

sebagai lead auditor serta multi kompetensi sehingga permasalahan dalam suatu unit

kerja dapat diidentifikasi dengan mudah.

2. Proses audit dilakukan tidak hanya untuk mencari kesalahan pada suatu unit, namun

memberikan solusi-solusi perbaikan sehingga proses continous improvement dapat

berjalan dengan baik.

3. Audit dilakukan secara terintegrasi dengan beberapa manajemen system ( ISO 9001,

ISO 14001, SMK3/OHSAS 18001) sehingga lebih efisien.

Kelompok 5

Page 34: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

BAB IV

Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan SAP pada PT Semen Tonasa

1.1 SAP PT Semen Tonasa

PT Semen Tonasa akhirnya mengintegrasikan sistem informasi dan komunikasi ke dalam

program (System, Applications and Products in Data Processing (SAP).

Software ini adalah perangkat aplikasi ERP (Enterprise Resource Planning) terbaru. ERP

yang kini banyak digunakan perusahaan-perusahaan besar di negara maju tersebut mulai

diterapkan PT Semen Tonasa mulai 1 Januari 2011.

Dengan SAP ERP ini, seluruh informasi dari PT Semen Gresik, PT Semen Padang serta PT

Semen Tonasa akan diintegrasikan dalam satu sistem komunikasi. "Program ini akan

membuat kerja kita semakin mudah.

Karena para pemegang SAP sudah bisa mengakses seluruh informasi yang berkaitan dengan

ketiga perusahaan semen, baik produksi, pemasaran, finansial bahkan sampai SDM," ujar

Direktur Pemasaran PT Semen Tonasa, Erizal Bakar usai bertemu dengan seluruh distributor

di Auditorium Kantor Pusat PT Semen Tonasa, Pangkep, Sabtu 18 Desember.

Para distributor semen pelat merah itu pun mulai mempelajari sistem SAP ERP. Sistem ini

sama dengan akses pada alamat internet tertentu namun dengan menggunakan password.

Kelompok 5

Page 35: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

Untuk saat ini, SAP ERP akan dimiliki oleh para distributor yang jumlahnya lebih 70. "Bagi

para distributor, sistem ini akan memudahkan pekerjaan mereka. Mereka bisa liburan tanpa

harus mencemaskan kekurangan informasi mengenai pergerakan semen. Karena semuanya

sudah bisa diakses melalui SAP," kata Erizal

Program ESP ERP merupakan buatan Jerman yang telah lama dipakai pada perusahaan besar

Eropa dan Amerika. PT Semen Gresik sudah me-launching program ini pada Januari 2010

lalu.

1.2 Audit Internal Sistem Manajemen PT Semen Tonasa

Pada awalanya, seluruh proses audit internal perusahaan (audit ketaatan, audit

operasioanal, audit keuangan) dilaksanakan oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) PT

Semen Tonasa. Namun, berdasarkan piagam SKAI yang telah diterima oleh Departemen

Satuan Kerja Audit Internal, terdapat wewenang dalam proses audit yang seharusnya

dilimpahkan ke unit kerja lain. Proses audit tersebut adalah proses audit ketaatan (audit

complience) terhadap sistem manajemen PT Semen Tonasa yang selanjutnya

dilimpahkan ke biro Sistem Perusahaan dan Manajemen, Departemen Litbang

Manajemen.

1.2.1 Proses Audit

Proses audit internal sistem manajemen yang dijalankan oleh PT Semen

Tonasa adalah sebagai upaya dalam pemantauan tindakan-tindakan yang dilakukan

oleh unit-unit kerja dalam menjalankan sistem manajemen di unit kerjanya. Dalam

hal ini tipe audit yang dilaksanakan adalah audit ketaatan (audit compliance)

terhadap sistem manajemen yang telah diterapkan.

Pada PT Semen Tonasa, proses audit internal sistem manajemen perusahaan

dilaksanakan secara periodik tiap 6 bulan. Proses audit internal ini dilaksanakan

secara menyeluruh pada setiap unit-unit kerja dengan melibatkan perwakilan dari

Kelompok 5

Page 36: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

tiap-tiap unit kerja sebagai auditor dan dibantu oleh Dept. SKAI yang lebih

berkompeten dalam proses audit.

Pola proses pelaksanaan audit internal sistem manajemen PT semen Tonasa

yang berlangsung saat ini pada umumnya mengadopsi pola audit internal yang

dilaksanakan oleh departemen SKAI ( Satuan Kerja Audit Internal ) dimana

terdapat empat tahapan yaitu, rapat pembukaan, mengumpulkan bukti,

dokumentasi dan temuan hasil audit, rapat penutupan.

Pada tahap awal, lead auditor memperkenalkan anggota tim audit kepada

seluruh unit kerja yang kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan lingkup, tujuan,

metode, prosedur dan rencana audit kepada seluruh anggota tim audit. Untuk

memastikan bahwa unit kerja yang akan diaudit telah bersedia untuk diaudit,

auditor mengkonfirmasi kunjungannya sehingga unit kerja yang akan diaudit

mempersiapkan semua dokumen dan sumber daya yang dibutuhkan.

Tahapan selanjutnya adalah dengan mengumpulkan bukti yang dilakukan

dengan cara menguji dokumen ( ISO 9001, ISO 14001, SMK3/OHSAS 18001),

wawancara, dan pengamatan kegiatan dan kondisi tiap-tiap unit kerja.

Setelah pengumpulan bukti dari tiap-tiap unit kerja, auditor

mendokumentasikan hasil temuan audit yang berupa penyimpangan-penyimpangan

dari implementasi Sistem Manajemen Semen Tonasa (SMST) kedalam form yang

telah dibuat. Pada tahap ini, penyimpangan-penyimpangan yang teridentifikasi

diklasifikasikan menjadi tiga golongan yaitu Mayor, Minor, dan Observasi.

Penggolongan ini didasarkan atas seberapa besar tingkat penyimpangan yang

teridentifikasi berdasarkan kebijakan Sistem Manajemen Semen Tonasa (SMST).

Selanjutnya, terhadap temuan hasil audit ini dilakukan evaluasi sehingga semua

penyimpangan yang ditemukan oleh auditor segera diperbaiki oleh unit kerja yang

bersangkutan.

Berdasarkan hasil temuan audit yang telah didokumentasikan, tim auditor

menyajikan dan mendiskusikan semua temuan-temuan yang signifikan dengan

unit-unit kerja yang bersangkutan. Apabila ada temuan auditor yang tidak sesuai

dengan apa yang dirasakan unit kerja yang bersangkutan, unit kerja tersebut dapat

melakukan protes dengan menunjukkan bukti konkritnya.

Oleh karena PT Semen Tonasa telah memperoleh sertifikasi standar

Integrated Management System , maka pada perusahaan juga akan dilakukan audit

Kelompok 5

Page 37: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

eksternal oleh pihak lembaga sertifikasi sebagai bentuk pengawasan lembaga

tersebut kepada perusahaan. Output dari proses audit eksternal ini sama dengan

audit internal yaitu berupa temuan yang mengalami penyimpangan dengan standar

yang telah ditetapkan, beserta klasifikasi penggolongan temuan tersebut. Apabila

temuan yang didapatkan tersebut tergolong minimal dan dengan penyimpangan

yang tidak terlalu besar berarti proses audit internal berjalan dengan efektif.

Temuan yang digolongkan mayor dan minor akan dilakukan perbaikan dimana

pihak lembaga sertifikasi memberikan batasan waktu kepada perusahaan untuk

melakukan tindakan perbaikan dimana dalam setiap tahapnya dipantau oleh

lembaga sertifikasi. Dalam batasan waktu yang diberikan tersebut, perusahaan akan

mengirimkan dokumentasi berupa gambar kepada pihak lembaga sertifikasi

sebagai bukti bahwa penyimpangan tersebut telah dilakukan perbaikan. Apabila

pihak lembaga sertifikasi sudah puas dengan hasil-hasil dokumentasi, maka proses

audit pun selesai. Namun, jika tidak maka lembaga ini akan mengadakan

pengecekan ulang ke perusahaan.

Proses inilah yang akan menghasilkan improvement dari sistem manajemen

perusahaan yang karena dilakukan secara terus-menerus diharapkan dapat

mancapai Continual Improvement.

Secara umum, proses pelaksanaan audit internal Sistem Manajemen PT

Semen Tonasa dapat digambarkan sebagai berikut :

Kelompok 5

Rapat Penutupan

Dokumentasikan Dan Evaluasi Temuan Audit

Mengumpulkan Bukti

- Menyajikan temuan audit dan pengamatan audit- Mendiskusikan temuan-temuan yang signifikan

- Uji dokumen, data dan catatan- Wawancara- Pengamatan kegiatan dan kondisi

Page 38: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

BAB V

PENUTUP

1.3 Kesimpulan

System pada PT Semen Tonasa menerapkan 2 area fungsional utama:

1. Logistics :

a. Sales and Distribution (SD)

b. Material Management (MM)

c. Warehouse Management (WM)

d. Production Planning (PP)

e. General Logistics (LO)

f. Quality Management (QM)

2. Financial :

a. Financial Accounting (FI)

b. Controlling (CO)

c. Enterprise Controlling (EC)

d. Investment Management (IM)

e. Treasury (TR)

Kelompok 5

Rapat Pembukaan

- Memperkenalkan anggota tim audit- Menjelaskan lingkup, tujuan dan rencana audit- Menjelaskan metoda dan prosedur audit- Mengkonfirmasi ketersediaan dokumen dan sumber daya- Mengkonfirmasi kunjungan dan wawancara

Page 39: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

3. Human Resources :

a. Personnel Administration (PA)

b. Personnel Development (PD)

Selanjutnya adalah :

1. Faktor yang mendorong PT Semen Tonasa menerapkan SAP adalah sebagai berikut:

a. PT Semen Tonasa ingin mendapatkan akses yang lebih baik ke pasar

internasional

b. Keinginan untuk menciptakan citra dan reputasi yang lebih baik

c. SAP membuat kerja semakin mudah

d. Meningkatkan kinerja mutu secara berkesinambungan.

2. Proses audit internal yang dilakukan PT Semen Tonasa terbagi 2 yaitu Audit

Operasional dan Audit Sistem Manajemen. Audit operasional dilakukan oleh Dept.

SKAI sedangkan Audit Sistem Manajemen dilakukan oleh Biro Sistem perusahaan

& Manajemen, Dept. Litbang Manajemen

3. Proses pelaksanaan audit internal PT Semen Tonasa terdiri dari beberapa tahap,

yaitu :

a. Rapat Pembukaan

b. Mengumpulkan bukti

c. Dokumentasikan dan evaluasi temuan audit

d. Rapat penutupan

Kelompok 5

Page 40: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

1.4 Saran

1. PT Semen Tonasa sebaiknya membentuk unit kerja yang bertanggung jawab penuh

dalam pelaksanaan audit internal sistem manajemen perusahaan

2. PT Semen Tonasa sebaiknya mengadakan pelatihan auditor yang lebih intens

sehingga pengetahuan auditor tentang proses audit menjadi lebih baik.

Kelompok 5

Page 41: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

DAFTAR PUSTAKA

Wibowo. 2009. Manajemen Kinerja Edisi II. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Guy, Dan M.C Way Alderman, dan Alan J.Winter, 2002. Auditing, Edisi 5, Penerjemah Sugiyarto, Elangga, Jilid II, Jakarta

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, 2004. Standar Profesi Audit Internal, yayasan Pendidikan Internal Audit, Jakarta

PT Semen Tonasa, 2009. Manual Book Integrated management System

http://www.konsumenproperti.com/

http://id.wikipedia.org/wiki/Kaizen

http://roufique.wordpress.com/2010/02/09/internal-audit-tangan-kanan-top-manajemen/

Kelompok 5

Page 42: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

Kelompok 5

Page 43: Tugas Laporan Akhir SIA

Laporan hasil kunjungan di PT Semen TONASA

Kelompok 5