tugas kritik sastra 9.1 ujian

9
Homoseksual dan Di Balik Pelukan Terhangatnya Oleh Arief Kurniatama 1 Kali ini bukan waktunya untuk mengkritisi masalah perempuan seperti yang ditulis oleh Seno Gumira Ajidarma dalam cerpen “Matinya Seorang Penari Telanjang”, Ahmad Tohari dalam novel “Ronggeng Dukuh Paruk”, dan Remy Sylado dalam novel “Bunga Jepun”. Tetapi mengkritisi sebuah novel janggal dalam kehidupan manusia. Bagaimana mungkin, seorang laki-laki yang telah diciptakan untuk saling berpasang-pasangan malah memilih untuk menjalin hubungan dengan orang yang berjenis kelamin sama. Apakah pertanyaan yang sering kali terlintas dalam pikiran ini sungguh benar bahwa dunia sudah terbalik dengan adanya pengakuan- pengakuan dari beberapa orang yang mengaku dirinya berbeda dan memiliki lingkungan masyarakat sendiri. Sungguh fakta yang terjadi di lapangan demikian hebatnya, sampai di beberapa situs yang saya temukan bahwa seorang artis Kata Kunci : Homoseksual, Sosiologi Sastra, Psikologi Sastra,

Upload: arief-kurniatama

Post on 07-Aug-2015

122 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas kritik sastra 9.1 ujian

Homoseksual dan Di Balik Pelukan Terhangatnya

Oleh Arief Kurniatama1

Kali ini bukan waktunya untuk mengkritisi masalah perempuan seperti yang ditulis oleh

Seno Gumira Ajidarma dalam cerpen “Matinya Seorang Penari Telanjang”, Ahmad Tohari

dalam novel “Ronggeng Dukuh Paruk”, dan Remy Sylado dalam novel “Bunga Jepun”. Tetapi

mengkritisi sebuah novel janggal dalam kehidupan manusia. Bagaimana mungkin, seorang laki-

laki yang telah diciptakan untuk saling berpasang-pasangan malah memilih untuk menjalin

hubungan dengan orang yang berjenis kelamin sama. Apakah pertanyaan yang sering kali

terlintas dalam pikiran ini sungguh benar bahwa dunia sudah terbalik dengan adanya pengakuan-

pengakuan dari beberapa orang yang mengaku dirinya berbeda dan memiliki lingkungan

masyarakat sendiri.

Sungguh fakta yang terjadi di lapangan demikian hebatnya, sampai di beberapa situs

yang saya temukan bahwa seorang artis sekaligus penyanyi pelantun Livin’ La Vida Loca, Ricky

Martin, menyatakan dirinya gay setelah 14 tahun menjalin hubungan dengan Rebecca de Alba

yang dikaruniai anak kembar pada tahun 2008 lewat surrogate mother. Kabarnya, kini dia telah

menikah dengan kekasih gay-nya, Carlos Gonzalez Abella. Kejadian serupa juga dialami oleh

Jupiter Fourtissimo, artis Indonesia, yang mengaku dirinya adalah pengguna narkoba dan

seorang gay.

Berangkat dari membaca sebuah novel yang berjudul “The Sweet Sins” karya Rangga

Wirianto Putra, seorang alumni Fakultas Psikologi dengan konsentrasi Klinis di salah satu

universitas terkemuka di Yogyakarta. Novel perdananya ini adalah bentuk lain dari tugas

Kata Kunci : Homoseksual, Sosiologi Sastra, Psikologi Sastra, The Sweet Sins, Novel, Esai

Page 2: Tugas kritik sastra 9.1 ujian

akhirnya yang juga membahas tentang kehidupan homoseksual yang ditinjau dari segi

psikologis. Pria yang mampu berbahasa Inggris, Perancis, dan sedikit Italia ini mengaku bahwa

selain menyusun draft buku keduanya, ia juga sibuk sebagai seorang fotografer. Darah fotografer

ini ia dapat dari sang kakek yang merupakan seorang fotografer kenamaan.

Selain membaca buku dan menulis, kegemaran yang lainnya adalah mengoleksi lukisan

dan mendengarkan serta mempelajari partitur dan libretto opera Eropa. Bahkan, ia bercita-cita

ingin menulis sebuah opera dengan libretto lengkap karena obsesinya pada composer

kesayangannya, yaitu Mozart. Sehingga wajar, jika setiap pergantian cerita selalu diikuti dengan

partitur2 opera Eropa yang semakin menambah kesan romantis. Novel ini juga mendapatkan

komentar hangat dari dosen Universitas Indonesia, Aditya P. Setiadi, yang menyatakan bahwa:

novel ini juga menambah kekayaan literatur roman Indonesia dengan tema LGBT dan berani

mengangkat opera Italia sebagai jiwa dari keseluruhan cerita dengan cukup seksama. Komentar

lain juga disampaikan oleh Oka Fahreza, penyiar Radio 89,5 JIZ FM Yogyakarta, yang

menyatakan bahwa: Sungguh, ini adalah novel yang jujur memaparkan arti cinta.

Kesan ini juga yang menguatkan saya untuk terus mencari satu titik di mana orang dapat

meyakinkan dirinya untuk beralih kehidupan menjadi abnormal atau tidak normal. Karena

sebagaimana yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan sebuah bangsa dengan penduduk

terbanyak keempat dan berpenduduk muslim lebih banyak dibandingkan negara lain yang sudah

jelas memiliki dasar islam, sebut saja Saudi Arabia, Mesir, Turki, dan lain sebagainya. Tetapi

tidak dipungkiri bahwa identitas gay dan lesbi juga nampak di permukaan walau tidak seheboh

negara Belanda yang telah mengesahkan pernikahan sesama jenis. Hal ini juga tidak dipungkiri

akibat dari pengaruh globalisasi yang telah dimulai sejak abad 20 secara besar-besaran.

Novel ini dimulai dari permasalahan Reino Regha Prawiro yang hidup tak lengkap,

ditinggalkan ayah sejak kecil karena sang ayah telah memiliki istri baru. Ia hanya tinggal

bersama Moesye3 dan Mbok Darmi, seorang wanita tua yang telah melewati hidupnya lebih dari

setengah abad dan memilih tidak digaji daripada harus meninggalkan kami semenjak peristiwa

itu terjadi.

Setelah lulus SMU, Rei melanjutkan kuliah di Jogja dan berkenalan dengan Nyta dan

Maia, lalu menjadi sahabat keduaya. Dan kalau boleh jujur, Nyta-lah yang pertama kali

mencekoki Jack-D ke mulut Rei hingga akhirnya jekpot, lalu tepar. Kenal dengan namanya

Tante Girang, Nyta juga yang mengenalkan waktu benar-benar butuh uang karena habis buat

Page 3: Tugas kritik sastra 9.1 ujian

foya-foya. Semenjak itulah, Rei mulai sering fitness, jogging dan perawatan diri di klinik.

Tujuannya hanya satu: agar terlihat mahal dan menjual.

Malam itu, terjadi sebuah percakapan antara Naena dan Rei yang menanyakan

hubungannya dengan Maia di sebuah klub malam, Hugo’s Café, Yogyakarta. Mulai dari asal

kampus, jurusan, angkatan dan lain sebagainya. Permulaan yang cukup akrab malam itu menjadi

sebuah party yang nikmat dan bersahabat. Hingga timbul ide gila dari Nyta untuk melelang Rei

kepada para pengunjung di sana. Ide pun terbalaskan dengan terjualnya Rei pada seorang gadis

cantik bernama Novi, meski di tengah jalan mobil Novi yang hendak melaju ke sebuah hotel

dihadang oleh seorang laki-laki yang turun dengan menaiki Honda CRV. Perkelahian pun terjadi,

hingga Rei babak belur dan Novi meninggalkannya seorang diri di tengah jalan. Tidak lama dari

aksi itu, seorang laki-laki membopongnya masuk ke dalam mobil.

Kejadian malam itu, membuat Rei harus terbaring di apartemen Ardo selama tiga hari

Sejak saat itu, ia merasakan hal yang berbeda dalam hidupnya, menemukan teman dan sahabat

dalam arti yang sebenarnya. Ardo memberikan segala perhatiannya secara tulus. Ia menyuapi

makan, mengambilkan minum, mengompres luka lebam, membopong kalau hendak ke kamar

mandi, sampai menemani melewati malam-malam yang sepi dengan hanya ngobrol-ngobrol gak

jelas. Sederhana, tapi senang.

Rupanya aksi Ardo berlanjut pada obrolan serius di penginapan daerah Kaliurang.

Mereka menyewa kamar untuk menikmati pemandangan Merapi. Tak lama kemudian, suasana

berubah menjadi cemas dan histeris. Rei mulai kehilangan kendali. Dia tidak menemukan Ardo

di sana, hujan mulai membasahi dan malam terasa hitam. Tiba-tiba di tengah perasaan itu,

seseorang memeluknya dari belakang, mencium pundaknya, menggenggam jemari dan berkata,

“Aku sayang kamu…” Lalu mencium kening Rei.

Percintaan mereka berjalan dengan mulus, meski teman-teman Rei mendadak bingung

dengan tingkahnya yang semakin hari semakin mencurigakan. Meski pada akhirnya mereka pun

tahu bahwa Rei telah jadi milik Ardo.

Pada sebuah malam-malam indah, Ardo mendapatkan panggilan dari orang tuanya untuk

pulang ke Surabaya. Terpaksa ia meninggalkan Rei di Jogja, tapi Ardo berjanji akan kembali lagi

karena tugas kerja di kantor masih penuh dengan deadline. Di Surabaya, sang ayah sedang sakit

parah. Keluarganya tidak dapat membiayai uang berobat. Malam itu hadir ibunda dan ketiga

adiknya juga seorang wanita yang memiliki segudang pengalaman dan attitude, dialah Rezta,

Page 4: Tugas kritik sastra 9.1 ujian

teman masa kecil Ardo, anaknya Bude Lastri. Ardo membayangkan bumi seakan terbelah

menjadi dua. Ia terus membayangkan akan terjadi apa selanjutnya. Akankah dia meninggalkan

Rei dan berpindah ke Rezta demi keluarganya atau dia tetap bersama Rei sampai akhir waktu.

Singkat cerita, Ardo menikahi Rezta sesuai dengan keinginan keluarganya, khusunya dari

sang ayah. Meski harus membuat hati Rei hancur. Lama kelamaan Rei mengerti tentang hidup

dan mencoba untuk tidak bertingkah parasit. Walaupun hanya nama Ardo-lah, sosok pria sejati

yang ada di dalam hatinya.

Jika kita telusuri alur cerita dalam novel ini, tidak jauh bertolak belakang dengan

kehidupan manusia normal. Kehidupan ini memang begitu peliknya, percintaan terkadang

membingungkan dan sering membuat orang lupa dengan apa yang telah dimiliki. Bukan rahasia

lagi, jika cinta kandas di tengah jalan akibat perilaku orang ketiga yang sengaja atau tidak suka,

ketidaksetujuan orang tua dan kehidupan pasangan yang kian hari semakin berubah. Tetapi

percintaan seorang pria yang multi talenta seperti Ardo patut di acungi jempol. Ia telah berusaha

sekuat mungkin untuk memecahkan masalah yang mendera dirinya menjadi kata perpisahan

yang manis. Sedangkan Rei, lelaki yang ditinggalkan oleh Ardo juga mendapatkan banyak

pengalaman hidup. Mulai ditinggalkan seorang Daddy4, tercampakkan dengan menjadi gigolo

sampai menjadi belahan hidup Ardo. Meski di akhir, ia sadar bahwa cinta sesama pria juga akan

tercampakkan dengan hadirnya orang yang lebih spesial.

Oleh karena itu, Endraswara (2003:79) mengungkapkan bahwa sastra sering

memperjuangkan umat manusia dalam menentukan masa depannya, berdasarkan imajinasi,

perasaan dan intuisi yang disebut sosiologi sastra. Dari hal ini, tampak bahwa perjuangan

panjang hidup manusia akan selalu mewarnai teks sastra. Selanjutnya, pengarang merupakan

anggota masyarakat, maka masalah-masalah yang terjadi dalam novel ini juga tidak lepas dari

pokok sosiologi sastra yang dalam kaitannya dengan masyarakat dan pengarang itu sendiri

(Ratna, 2007:288).

Di sisi lain, novel ini juga mengacu pada pendekatan psikologi sastra yang memandang

karya sebagai aktivitas kejiwaan (Endraswara, 2008:96). Teori psikologi juga diartikan sebagai

ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungan dengan

lingkungannya. Melalui psikologi, masyarakat akan memahami mengapa kaum homoseksual

memiliki ketertarikan seksual yang berbeda dan tidak sesuai norma.

Page 5: Tugas kritik sastra 9.1 ujian

Homoseksual merupakan salah satu bentuk varian atau kelainan seksual yang dialami

pria maupun wanita. Perilaku homoseksual menurut Supratiknya adalah perilaku seksual yang

ditujukan pada pasangan sejenis, bila pria dengan pria disebut gay, dan bila terjadi di antara

wanita disebut lesbian (1995:94). Menurut Sadarjoen , homoseksualitas dapat diartikan sebagai

suatu kecenderungan yang kuat akan daya tarik erotis seseorang terhadap jenis kelamin yang

sama. Istilah homoseksual lazim digunakan bagi pria yang mengalami penyimpangan ini

(2005:41).

Data lain yang mengejutkan datang dari pengamatan dan analisis data yang dilakukan

oleh sebuah Forum group diskusi bernama Mekanika FGD, bahwa persebaran kasus gay di

Indonesia dari 33 provinsi yang ada menyatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta dengan

presentase (4,64%) berada di urutan ke 6 di mana pada urutan pertama diisi oleh DKI Jakarta

dengan presentase (43,33%) berlanjut provinsi Jawa Barat (14,92%), Jawa Timur (10,32%),

Jawa Tengah (5,10%), Bali (5,08%) dan disusul oleh provinsi lainnya di Indonesia. Data tersebut

diolah pada tahun 2013 dengan jumlah 76.000 member gay.1Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (12201241022) Kelas A2Bentuk tertulis atau tercetak pada komposisi musik3Istilah untuk menyebut ibu dalam bahasa Belanda sehari-hari.4Istilah untuk menyebut ayah dalam bahasa Inggris.

Sumber Referensi :

Asmoro, Danu Dean. 2013. Potret Identitas Seksualitas dan Keberadaan Kaum Gay di Indonesia. Diunduh pada tanggal 12 Desember 2014 jam 21.00 dalam http://sosbud.kompasiana.com /2013/08/14/potret-identitas-seksualitas-dan-keberadaan-kaum-gay-di-indonesia-dalam-situs-jaringan-komunitas-online-583736.html.

Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra Epistemologi, Model, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Widiatama.

Endraswara, Suwardi. 2008. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: MedPress.

Putra, Rangga Wirianto. 2012. The Sweet Sins: Di Balik Pelukan Terhangatnya. Yogyakarta: DIVA Press.

Ratna, Nyoman Kutha. 2007. Sastra dan Cultural Studies Representasi Fiksi dan Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sadarjoen, Sawitri Supardi. 2005. Kasus Gangguan Psikoseksual. Bandung: Refika Aditama.

Page 6: Tugas kritik sastra 9.1 ujian

Supraktiknya, A. 1995. Mengenal Perilaku Abnormal. Yogyakarta: Kanisius.

http://kelompok-paradise.blogspot.com/2013/08/siap-siap-patah-hati-artis-artis.html (Diunduh tanggal 4 Januari 2015 jam 04.00).