tugas, kewajiban dan wewenang departemen proyek - arkidea architect's kemang 1.pdf

141
25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1 https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerja… 1/141 arkidea architect's kemang 1 home Sitemap about us our services Portfolio design architecture ManajemenProyek Interior Property Development proses desain RAB Standar jasa Lokasi Contact Us Tips Quiz menu groups link data client team & work 3. Tahapan Pekerjaan Konsultan Desain > 5.a. Proses Perencanaan Desain Bangunan > 9. Persiapan TOR / RKS (Rencana Kerja & Syarat2) > TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK I. UMUM 1. Departemen Proyek adalah bagian dari perusahaan yang bertanggung jawab atas Pelaksanaan pekerjaan proyek-proyek yang menjadi tanggungjawab/diterima oleh perusahaan atau proyek milik perusahaan sendiri. 2. Dalam pelaksanaannya diwajibkan memenuhi persyaratan-persyaratan : a. Pelaksanaan pekerjaan yang diterima sesuai dengan perjanjian yang dibuat oleh perusahaan dengan pemilik perusahaan. b. Pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan khusus berdasarkan perjanjian tersendiri/tambahan dan atau berdasarkan memo/persetujuan tertulis dari direktur perusahaan. c. Membina komunikasi dengan pemilik proyek dari awal pelaksanaan sampai serah terima yang kedua. II. PROYEK MANAGER 1. Melaksanakan tugas-tugas pengarahan dan pendayagunaan serta pengawasan atas semua personil proyek dalam bidang pelaksanaan. 2. Secara organisatoris bertanggungjawab kepada direksi dengan secara depatemental menjalin koordinasi sebaik-baiknya dengan bagian-bagian yang lain. a. Pelaksanaan kewajiban-kewajiban perusahaan sesuai perjanjian dengan pemilik proyek b. Pelaksanaan yang sesuai dengan rencana kerja dengan ekonomis menguntungkan perusahaan dengan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan. III. SITE MANAGER Tugas-tugas dari Site Manager bertanggungjawab pada pelaksanaan pembangunan keseluruhan baik biaya, waktu dan mutu, dapat diberikan dalam beberapa bagian : 1. Tugas Perencanaan a. Merencanakan “Time Schedule” pelaksanaan proyek sesuai dengan kewajiban dari perusahaan terhadap pemilik proyek atau kepentingan perusahaan sendiri. b. Merencanakan pemakaian bahan dan alat dan pekerjaan instalasi untuk setiap proyek yang ditangani sesuai dengan volume dan waktu penggunaannnya. 2. Tugas dan controlling pengarahan Dapat diuraikan dalam beberapa hal-hal pokok : a. Memberikan instruksi pekerjaan dan pengarahan kepada pelaksana dalam menunjang pelaksanaan proyek. Instruksi-instruksi pekerjaan secara umum dapat diberikan secara lisan dan yang bersifat khusus dibukukan dalam buku instruksi pengawas. b. Mengadakan kontrol terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi-instruksi yang diberikan baik segi teknis, kualitas pekerjaan, maupun time schedulenya. c. Mengadakan control disiplin kerja dari pelaksana-pelaksana proyek, mandor maupun tenaga kerja sesuai dengan tugas, kewajiban dan wewenang masing-masing. 3. Tugas-tugas komunikasi dan administrasi Search this site

Upload: ayyish

Post on 01-Jan-2016

328 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerja… 1/141

arkidea architect's

kemang 1

homeSitemap

about usour services

Portfolio design

architectureManajemenProyekInteriorProperty Development

proses desainRAB

Standar jasa

LokasiContact UsTipsQuizmenu

groups link

data clientteam & work

3. Tahapan Pekerjaan Konsultan Desain > 5.a. Proses Perencanaan Desain Bangunan > 9. Persiapan TOR / RKS(Rencana Kerja & Syarat2) >

TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK

TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK

I. UMUM

1. Departemen Proyek adalah bagian dari perusahaan yang bertanggung jawab atas Pelaksanaan pekerjaanproyek-proyek yang menjadi tanggungjawab/diterima oleh perusahaan atau proyek milik perusahaan sendiri.

2. Dalam pelaksanaannya diwajibkan memenuhi persyaratan-persyaratan :

a. Pelaksanaan pekerjaan yang diterima sesuai dengan perjanjian yang dibuat oleh perusahaan dengan pemilikperusahaan.

b. Pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan khusus berdasarkan perjanjian tersendiri/tambahan dan atau berdasarkanmemo/persetujuan tertulis dari direktur perusahaan.

c. Membina komunikasi dengan pemilik proyek dari awal pelaksanaan sampai serah terima yang kedua.

II. PROYEK MANAGER

1. Melaksanakan tugas-tugas pengarahan dan pendayagunaan serta pengawasan atas semua personil proyekdalam bidang pelaksanaan.

2. Secara organisatoris bertanggungjawab kepada direksi dengan secara depatemental menjalin koordinasisebaik-baiknya dengan bagian-bagian yang lain.

a. Pelaksanaan kewajiban-kewajiban perusahaan sesuai perjanjian dengan pemilik proyek

b. Pelaksanaan yang sesuai dengan rencana kerja dengan ekonomis menguntungkan perusahaan dengan hasilyang dapat dipertanggungjawabkan.

III. SITE MANAGER

Tugas-tugas dari Site Manager bertanggungjawab pada pelaksanaan pembangunan keseluruhan baik biaya,waktu dan mutu, dapat diberikan dalam beberapa bagian :

1. Tugas Perencanaan

a. Merencanakan “Time Schedule” pelaksanaan proyek sesuai dengan kewajiban dari perusahaan terhadappemilik proyek atau kepentingan perusahaan sendiri.

b. Merencanakan pemakaian bahan dan alat dan pekerjaan instalasi untuk setiap proyek yang ditangani sesuaidengan volume dan waktu penggunaannnya.

2. Tugas dan controlling pengarahan

Dapat diuraikan dalam beberapa hal-hal pokok :

a. Memberikan instruksi pekerjaan dan pengarahan kepada pelaksana dalam menunjang pelaksanaan proyek.Instruksi-instruksi pekerjaan secara umum dapat diberikan secara lisan dan yang bersifat khusus dibukukandalam buku instruksi pengawas.

b. Mengadakan kontrol terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi-instruksi yang diberikan baiksegi teknis, kualitas pekerjaan, maupun time schedulenya.

c. Mengadakan control disiplin kerja dari pelaksana-pelaksana proyek, mandor maupun tenaga kerja sesuaidengan tugas, kewajiban dan wewenang masing-masing.

3. Tugas-tugas komunikasi dan administrasi

Search this s ite

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerja… 2/141

a. Berkomunikasi dengan pemilik rumah atau direksi yang ditunjuk dalam segala hal yang berkaitan denganpelaksanaan proyek untuk menunjang kewajiban perusahaan dengan pemilik proyek, baik dalam waktu maupunkualitasnya. Komunikasi ini juga meliputi pemilihan material, surat-menyurat, penyelesaian klaim dansebagain6ya.

b. Melaksanakan pekerjaan administrasi yang berkaitan dengan pekerjaan tambah kurang. Dan diberikan keBudget Control sepengetahuan Proyek Manager dan disetujui oleh Direktur Proyek.

4. Tugas Laporan

a. Membicarakan masalah-masalah khusus dan kesulitan-kesulitan teknis dengan Proyek Manager.

b. Membuat laporan mingguan untuk Proyek Manager yang mencakup kegiatan proyek, kesulitan-kesulitanproyek, dan hal-hal khusus yang perlu dilaporkan.

c. Membicarakan kesulitan-kesulitan, rencana detail bangunan dengan Proyek Manager.

5. Tugas pengaturan tenaga

a. Mengatur penggunaan tenaga pekerja di proyek untuk menunjang rencana Time Schedule.

b. Menyetujui dan menerima tenaga pelaksana, mandor, dan pekerja sesuai dengan target dari kantor danmenugaskan sesuai dengan tujuan masing-masing.

c. Mengusulkan hal-hal yang dapat menunjang pengarahan tenaga pelaksana kepada Manager Proyek.

d. Memberikan data-data untuk perhitungan upah tenaga untuk dihitung oleh Budget Control, mencheck ulangperhitungan upah untuk disetujui oleh Proyek Manager dan Direktur Proyek.

PENINGKATAN KEMAMPUAN PERSONIL PROYEK

Bab ini pada dasarnya berisi mengenai apa yang harus diketahui dalam pelaksanaan pembangunan bangunanrumah tinggal, secara umum dibagi dalam dua bagian :

A. Bersifat non teknis

B. Masalah teknis

A. NON TEKNIS

Dibagi dalam dua bagian pokok yang berkaitan dengan organisasi dan tugas-tugas manage-rial.

1. Organis as i :

a. Organisasi Perusahaan :

- Skematis :

Secara skematis organisasi dalam perusahaan dapat dilihat dalam skema : Direksi sebagai pimpinan utama

b. Organisasi proyek :

- Pelaksanaan :

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerja… 3/141

PRESIDENT DIREKTUR

DIREKTUR PROYEK

PROYEK MANAGER

SITE MANAGER

PELAKSANA

MANDOR

TUKANG

- Pengadaan Logistik :

Proyek

Order bahan Site Manager

Logistik

Volume check Material Check

Leveransir

Quality check Quantity check

Proyek

2. Pelaks anaan Pekerjaan Site Manager

Di sini diuraikan bagaimana pelaksanaan tugas-tugas Site Manager sesuai uraian pekerjaan yang termasukdalam tugas-tugas Depatemen Proyek.

A. BAGAIMANA MELAKSANAKAN TUGAS PERENCANAAN ?

1. Dalam kaitannya dengan Time Schedule proyek, perlu diperhatikan beberapa faktor dalam perencanaannya

a. Tanggung jawab “Waktu” dari perusahaan terhadap pemilik proyek, contoh : bilamana kantor menerimakontrak pembangunan yang harus diselesaikan dalam waktu 6 (enam) bulan, maka dalam perencanaan timeschedule harus dibuat lebih awal dari waktu selesainya kontrak, misalnya 5 bulan.

b. Disesuaikan dengan hal-hal khusus, misalkan dalam pelaksanaan ternyata bahan yang direncanakan datingdalam waktu satu bulan ternyata memerlukan waktu sampai 3 bulan, time schedule harus dibuat penyesuaiannya.

c. Segera membuat laporan ke atasan bila mengalami hambatan-hambatan dalam kaitannya dengan hal-hal diatas yang bila dianggap perlu dibuat permintaan tertulis kepada pemilik proyek/direksi untuk penambahan waktupelaksanaan proyek.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerja… 4/141

d. Gangguan cuaca/musim penghujan juga harus diperhitungkan terutama pada taraf pekerjaan awal sampaidengan pekerjaan penutup atap.

e. Mempelajari rencana bangunan, baik segi arsitektur maupun konstruksinya sehingga waktu yang diperlukanuntuk pelaksanaan tiap-tiap tahap pekerjaan dapat direncanakan sesuai dengan kenyataan pelaksanaannya.

f. Memperhatikan tenggang waktu pengorderan ke bagian logistic kantor dalam pengadaan material proyek,sesuai dengan komitmen-komitmen yang telah disepakati.

g. Berkonsultasi dengan Proyek Manager dalam menyusun time schedule.

2. Perencanaan penunjang pe laks anaan “Time Schedule”

Perencanaan ini erat sekali kaitannya dengan pelaksanaan time schedule. Time schedule yang direncanakantidak akan menjadi kenyataan bilamana tidak ditunjang oleh perencanaan pelaksanaan yang lain.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

a. Merencanakan kebutuhan material sesuai dengan kebutuhan pemakaian dan waktunya yang dilaksanakandengan pembuatan order ke Departemen logistic. Yang dimaksud waktu di sini adalah penyesuaian waktu orderhingga sampainya material di proyek dengan kemampuan/persyaratan waktu pengiriman dari DepartemenLogistik dan disesuaikan dengan keadaan proyek, sehingga material tidak terlambat dan juga tidak terlalu cepatkarena akan membebani cash flow dan memperbesar resiko kehilangan.

b. Membuat order-order keperluan alat-alat/ bagian penunjang yang dibutuhkan seperti concrete mixer, alatpotong besi, stamper, instalator listrik, dan plumbing 5 hari sebelum diperlukan dan disebut pula tanggal-tanggalpemakaian alat-alat tersebut. Sehingga bilamana alat-alat tersebut sedang dipergunakan semuanya bagianlogistic dapat menyewa dari instansi luar.

c. Segera membuat klaim order atas ketidaksesuaian baik kualitas maupun kuantitas dari material yang dikirimdengan order yang dibuat ke Departemen Logistik.

d. Merencanakan daftar “Dead Line” pengiriman material-material pokok/khusus dalam lampiran time scheduleuntuk menunjang Departemen Logistik dalam pengadaannya sehingga time schedule dapat direalisir.

e. Segera membuat order tambahan ke Departemen Logistik bila terjadi kekurangan material yang telah dikirimsesuai order karena kesalahan perhitungan volume. Untuk item ini sangat diharapkan tidak terjadi kesalahanorder yang mengakibatkan material kurang atau terlalu banyak. Diharapkan ketelitian dari Site Manager dalammencheck dan menyetujui order dari pelaksana. Sebagai contoh untuk perhitungan besi balok biasanya ± 225

kg/m3, untuk besi plat ± 125 kg/m3 sehingga dalam waktu yang cepat dapat mencheck order yang dibuatdengan volume yang hampir sama.

f. Membuat “klaim waktu” ke Proyek Manager atau Proyek Planning Manager atas keterlam-batan akibat daritidak dipenuhinya permintaan oleh Departemen Logistik dengan dasar-dasar rasional.

g. Mengingatkan kepada logistic dalam membuat SPK agar memberikan batas waktu yang disertai dengansanksi denda untuk mambantu pelaksanaan agar tepat waktu.

h. Untuk material finishing, sebelum di order harus sudah dibicarakan dan di ACC oleh Owner (buat approvalmaterial) baik type maupun warnanya.

i. Harus menguasai kontrak dan gambar pelaksanaan dengan baik agar dalam pemesanan material maupundalam pelaksanaan pekerjaan tetap berpedoman pada hal tersebut, kecuali apabila ada perubahan-perubahandari owner dimana akan kita hitung sebagai pekerjaan tambah kurang.

Hal-hal yang mengakibatkan keterlambatan pelaksanaan proyek :

1. Start dimulai pekerjaan :

a. Gambar

b. Situasi lapangan

c. Kondisi setempat/perijinan

d. Persiapan tenaga

e. Bouwheer

2. Waktu pelaksanaan :

a. Tenaga kerja kurang

b. Gambar rencana tidak lengkap

c. Keputusan-keputusan tertentu dari bouwheer yang menunda pekerjaan

d. Bongkar pasang kesalahan pelaksanaan

e. Pekerjaan tambahan

f. Pengiriman material

g. Leveransir/sub kontraktor tidak mengikuti jadwal pelaksanaan

h. Pengarahan lapangan kurang

i. Cuaca

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerja… 5/141

j. Penghentian kegiatan akibat hal-hal tertentu :

· Pembayaran upah terlambat

· Gangguan setempat (keamanan/tetangga)

· Tidak ada tenaga kerja

· Tidak ada material

· Pertimbangan finansial akibat pembayaran dari owner yang terlambat/ditunda tanpa adanya alasan yang dapatditerima oleh kontraktor

3. Administrasi :

a. Surat-menyurat dengan bouwheer mengenai :

· Pekerjaan tambahan yang tidak segera diputuskan

· Keputusan-keputusan tertentu yang tertunda

· Pemilihan material yang tertunda

· Penggantian/perubahan material

b. Intern

· Kalkulasi pekerjaan tambahan (estimating) terlalu lama

· Ekspedisi surat yang terlambat

· Salah tulis order

B. BAGAIMANA MENGADAKAN PENGARAHAN TUGAS DAN CONTROLLING

1. Memberikan ins truks i kerja

Dalam memberikan instruksi kerja kepada pelaksana dapat diperhatikan beberapa hal :

a. Instruksi lisan dan bersifat umum :

· Instruksi yang bersifat menyeluruh mengenai apa yang harus dikerjakan, memiliki scope sesuai denganurutan-urutan pekerjaan dan time schedule.

· Bersifat mengarahkan agar hasil pekerjaan baik dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.

b. Instruksi tertulis dan yang bersifat khusus/mentargetkan :

· Bersifat bimbingan untuk suatu pekerjaan yang perlu diperhatikan supaya tidak terjadi kesalahan-kesalahan(mengenai peil bangunan dan sebagainya).

· Merupakan, instruksi perubahan pelaksanaan akibat kesalahan/ketidaksesuaian gambar perencanaan.

· Merupakan instruksi suatu pekerjaan dengan target waktu tertentu (misalkan disebabkan time schedule yangterlambat).

· dilaksanakan (misal: kebersihan proyek, cara penyimpanan/penumpukkan material yang tidak dapatdibenarkan pemasangan dinding tidak pada tempatnya).

· Mengarahkan system-sistem khusus pelaksanaan pekerjaan untuk menunjang hasil Merupakan teguran ataspelaksanaan yang menyimpang, yang harus segera yang lebih baik (misal cara membuat adukan, carapengecoran dak beton dan sebagainya)

· Instruksi tertulis ini harus dikerjakan dan diparaf pelaksana atau sub kontraktor agar dapat digunakan sebagaiacuan untuk penge-check-an apa yang sudah kita instruksikan sudah dilaksanakan/belum, dan diberikan targetwaktu yang jelas.

2. Kontrol Pe laks anaan

Dalam pekerjaan controlling dapat dibagi dalam control pelaksanaan dan waktu pelaksanaan

a. Kontrol pelaksanaan :

§ Memeriksa seluruh pekerjaan yang telah dikerjakan apakah sesuai dengan rencana/design yangdibuat/standard hasil teknis yang dituntut.

§ Menguasai keadaan seluruh bagian proyek, baik apa yang telah dikerjakan, akan dikerjakan maupun keadaanmaterial di proyek

§ Memperhatikan cara-cara kerja di lapangan apakah sesuai dengan persyaratan-persyaratan yangdikehendaki (misal: cara pembuatan adukan, pembuatan bekisting, pemasangan kabel, dan sebagainya)

§ Memberikan teguran-teguran atas kesalahan-kesalahan yang dikerjakan oleh pelaksana, mandor, instalatordan sub kontraktor.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerja… 6/141

§ Melihat kemampuan mandor/wakil mandor dalam mengarahkan tukang/tenaga kerja

b. Kontrol waktu pelaksanaan

§ Lebih dititikberatkan pada control hasil-hasil yang telah dicapai proyek berdasarkan time schedule

§ Mengadakan control atas instruksi-instruksi tertulis yang ditargetkan waktunya

§ Memberikan teguran-teguran dan sanksi kepada bawahan/instalator dan sub kontraktor, apabila hasilpekerjaan tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan

§ Melaksanakan meeting proyek untuk mengejar target atau schedule yang telah disepakati dengan membuatjadwal meeting yang telah diketahui oleh Manager Proyek/Direktur Proyek. Meeting proyek harus dihadiri olehseluruh pihak yang terkait, baik pelaksana, mandor, sub kontraktor dan sebagainya, dimana apabila ada pihakyang tidak hadir tanpa ada alasan yang jelas harus diberikan sanksi/denda.

3. Kontrol d is ip lin kerja

· Mengadakan control kepada bawahan atas disiplin jam kerja (baik pelaksana, mandor, maupun pekerja)

· Memperingatkan mandor atas cara-cara kerja dari bawahannya yang tidak sesuai

· Memberikan teguran kepada pelaksana atas tidak dilaksanakannya instruksi khusus yang diberikan ataupuntugas-tugas routine yang menjadi tanggung jawabnya

· Membuat peringatan tertulis kepada pelaksana maupun mandor sampai tiga kali dengantembusan/sepengetahuan Proyek Manager, bilamana teguran-teguran lisan tidak mendapat perhatian

· Membicarakan kesulitan-kesulitan akibat ketidakdisiplinan bawahan kepada Proyek Manager danmenyerahkan keputusannya kepada Direktur Proyek.

C. BAGAIMANA MELAKSANAKAN TUGAS–TUGAS KOMUNIKASI DAN ADMINISTRASI?

1. Tugas -tugas komunikas i

Pada prinsipnya site manager bertanggung jawab sebagai wakil perusahaan dalam Komunikasi dengan pemilikproyek atau direksi dari awal pelaksanaan hingga serah terima proyek yang kedua.

Sehingga secara garis besar dapat diperhatikan beberapa hal :

· Memberikan informasi yang diperlukan pemilik proyek mengenai pekerjaan yang telah akan dikerjakan

· Membuat laporan khusus yang diperlukan oleh direksi pemilik proyek ataupun pemilik proyek sendiri

· Berkomunikasi dengan pemilik untuk keputusan-keputusan penggunaan jenis-jenis material untuk menunjangpelaksanaan proyek

· Mengusulkan hal-hal yang menguntungkan perusahaan untuk pekerjaan-peKerjaan tambahan kepada pemilikproyek

· Memberitahukan/ meminta kepada pemilik proyek untuk perpanjangan waktu pelaksanaan bilamana terjadikelambatan scehedule akibat hambatan tertentu tersebut

· Sebelum dimulainya proyek harus dippastikan adanya ijin bangunan atau jaminan untuk dapat dilaksanakanpekerjaan

· Sebelum dimulainya proyek harus dibuat surat pemberitahuan ke tetangga /RT/ RW setempat

2. Tugas -tugas Adminis tras i

Dapat diuraikan sebagai berikut :

· Menampung permintaan dari bouwheer untuk pekerjaan tambahan maupun Kurang.

· Menghitung volume-volume perkerjaan tersebut diatas dan memberikan informasi keadaan pekerjaan kepadabagian anggaran untuk dapat ditentukan bagian satuannya

· Bertanggung jawab atas jadi tidaknya perubahan pekerjaan tersebut baik komunikasi langsung denganbouwheer ataupun lewat kantor

· Pekerjaan tambahan atau kurang yang diajukan harus sepengetahuan proyek Manager dan sebelumdilaksanakan bila disetujui harus dicatatoleh direktur proyek dan diinfor-masikan ke finance manager

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerja… 7/141

D. BAGAIMANA MEMBUAT LAPORAN?

1. Membic arakan dengan proyek manager

Membicarakan masalah-masalah khusus dan kesulitan tehnis dengan proyek manager. Masalah khususyangmencakup semua hal yang tidak dapat diputuskan sendiri

2. Laporan mingguan

b. Laporan mingguan yang baik harus mencakup hal-hal mengenai:

· Biaya

· Pembangunan tahap pekerjaan

· Time schedule

· Bahan

· Tenaga kerja

· Hal-hal yang khusus

LAPORANMINGGUAN :

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerja… 8/141

c. Khusus mengenai laporan biaya/budget dilaksanakan setiap periode pekerjaan dan dicantumkan dalamrecord file untuk masing-masing proyek yang disertakan juga catatan –catatan biaya yang disebabkan adanyaperubahan-perubahan, kesalahan-kesalahan, pekerjaan tambahan dsb.

3. Membic arakan kepada proyek Manager mengenai hal-hal yang berkaitan dengan :

· Kesulitan-kesulitan pelaksana

· Detail-detail bangunan

· Perencanaan-perencanaan tambahan

E. BAGAIMANA MENGATUR TENAGA KERJA ?

1. Mengarahkan Mandor dan Pe laks ana

Mengatur penggunaan tenaga kerja diproyek untuk menunjang rencana time schedule. Dalam hal ini SiteManager mengarahkan mandor dan dan pelaksana berapa banyak tenagayang digunakan . pada pekerjaandengan waktu yang mendesak diperlukan tenaga yang cukup gesar dan kemungkinan pengurangan tenaga padasaat-saat yang lain

2. Menyetujui dan menerima tenaga bawahan

Dalam menerima tugas dari proyek manager, Site Manager dapat menyetujui atau menolak tenaga-tenaga pelaksana dan mandor yang ditunjuk dengan alasan-alasan yang dapat dipertanggung jawabkan . Sesuaidengan tugas kontrol yang dimiliki oleh setiap Site Manager, Site Manager juga berhak penuh dalam memberikantugas-tugas pelaksaan kepada pelaksana yang berada dibawahnya tidak terbatas pada proyek tertentu yangditunjuk oleh proyek Manager.

3. Mengus ulkan hal-hal yang bermanfaat :

Mengusulkan hal-hal yang dapat menunjang pengetahuan tenaga . hal diatas dapat diajukan kepadaProyek Manager/ Direktur proyek misalnya mengenai informasi prestasi ,lembur, tugas-tugas khusus , gaji,dsb.

4. Membuat perhitungan upah:

Untuk membuat perhitungan upah sesuai dengan yang telah ditentukan dengan memberikan usulankepada proyek Manager perlu diperhatikan adalah :

§ Sistem hubungan kerja antara mandor dan kantor

§ Berapa besar patokan kontrak borong yang ditentukan dengan memberikan usulan kepada proyek managerdan di recheck budget control /budget planning & scheduling

§ Memberikan catatan atas pekerjaan-pekerjaan tambahan / perubahan yang mengakibatkan perubahan hargakontrak.

§ Membicarakan kesulitan-kesulitan khusus dalam pelaksanaan pembayaran upah pekerja

§ Membicarakan dan memperhitungkan adanya Overhead khusus upah tenaga akibat pekerjaan lembur,pengangkutan material dan hal-hal lain.

B. TEKNIS

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan rumah tinggal dapat dibagi sesuai dengan urut-urutan tahappekerjaan. Tapi yang paling utama adalah mempelajari gambar rencana yang diberikan dengan teliti bilamana adakejanggalan, kesalahan dan ketidaksesuaian hendaknya di bicarakan dengan proyek Manager /Sitemanager/Pelaksana.

1. Pekerjaan pers iapan

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerja… 9/141

1.1. Perataan tanah:

Untuk tahap awal pekerjaan ini diperhatikan beberapa hal :

a. Dikerjakan pembersihan jalan dari lapisan atas (rumput, semak, kotoran, gundukan, tanah) meliputi seluruhareal site atau hanya pada bagian yang akan dibangun

b. Penebangan pohon hingga keakarnya pada baian-bagian yang akan dibangun dan pada bagian yang dapatmembahayakan/mengganggu pekerjaan pelaksanaan degan seijin pihak-pihak yang berwenang, Direksi, Landdeveloper atau bouwheer.

c. Juga meliputi pekerjaan pembongkaran bangunan lama bilamana pada site terdapat bangunan yang tidakdipertahankan dengan beberapa pertimbangan :

· Memang harus dibongkar sesuai perjanjian yang disepakati.

· Dalam pembongkaran diperhatikan bilamana ada bahan-bahan yang akan dipergunakan kembali , diusahakantetap dapat dipergunakan.

· Sisa-sisa pembongkaran dibersihkan dari areal kerja kecuali ada rencana pengurugan (peninggian site untukbangunan yang baru).

· Mengamankan terlebih dahulu instalasi-instalasi (ledeng dan listrik) berikut armatur-armaturnya (telephone,gas ) buat daftar inventaris (lihat lampiran) dan berita acara serah terima dengan pemilik /direksi lapangan.

· Memastikan bahwa bagian electric telah lapor ke PLN untuk pemutusan sementara aliran listrik /pemindahanmeteran untuk senentara

· mempertimbangkan kemungkinan menggunakan bagian dari bangunan yang lama untuk direksi Keet ataugudang kerja untuk penghematan biaya.

1.2. Pembuatan Direks i Keet dan Gudang

1. Sebelumnya d ip ikirkan kemungkinan –kemungkinan :

· Penggunaan bangunan lama (jika ada ) untuk Direksi Keet, gudang, atau los pekerja.

· Pemikiran apakah perlu dipersiapkan antara Direksi Keet,gudang atau los pekerja, hal ini biasanya tergantungdari besar kecilnya site dan proyek

2. Dalam pe laks anaannya:

a. Disesuaikan dengan rencana yang diberikan dari bagian perencanaan

b. Mengusulkan perubahan peluasan penambahan bila diperlukan

c. Penempatan lokasi yang tepat yaitu:

· Strategis dalam sirkulasi material pencapaian dan pengawasan keadaan lapangan

· Tidak mengganggu pekerjaan-pekerjaan selanjutnya (tidak terkena rencana bangunan , rencana sirkulasi /jalan mobil ,dsb

d. Dalam pembuatanya harus rapi dan diperhitungkan terhadap penggunaan (misalkan kekuatan lantai gudangharus cukup untuk memikul beban semen s/d 500 zak.

Untuk semen 250 zak dibutuhkan ruangan ± 6 m2

Untuk semen 500 zak dibutuhkan ruangan ± 9 m2

1.3. Pekerjaan pengukuran, pembuatan bouwplank dan Uitzet

1. Dalam pekerjaan pengukuran d iperhatikan :

a. Pengecekan patok-patok batas tanah / kaveling /site

b. Pengukuran tanah sesuai dengan gambar kerja dan patok yang ada (patok besi, kayu, beton)

c. Melaporkan kepada yang berwenang bilamana tidak ada batas-batas kaveling yang pasti atau ketidaksesuaian ukuran

d. Mengadakan check ulang dengan instansi yang berwenang untuk ketepatan batas-batas site

e. Mengadakan pengukuran peil tanah terhadap jalan, saluran got dan sekitar

f. Tentukan peil rata-rata tanah

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 10/141

· Peil ± 0.00 kurang lebih 30-40 cm dari tanah asal bilamana tidak diinginkan adanya pekerjaan urugan ataupembuangan tanah

· Peil ± 0.00 minimal 60 cm dari jalan

Menentukan peil rata-rata :

2. Dalam pembuatan bouwplank d iperhatikan

· Ketinggian peil bangunan yang direncanakan, Bouwplank dibuat minimum sama dengan +0.50 m daribangunan yang direncanakan

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 11/141

· Bouwplank dibuat bertingkat bilamana keadaan site bercontour (berbeda tinggi )dan juga bila rencana peilruang-ruang dalam bangunan ada perbedaan tinggi cukup banyak.

Bouwplank mengikuti rencana peil bangunan :

3. Bauwplank dibuat mengelilingi bangunan, ditambah pada bagian-bagian tertentu bilamana bangunan cukupbesar dan banyak pembagi ruang, mempunyai jarak cukup supaya tidak mengganggu pekerjaan pondasi dansiku satu sama lain

4.Tentukan arah sikuan dari bouwplank sesuai dengan rencana bangunan, Biasanya ditentukan :

§ Sejajar dengan jalan

§ Sejajar dengan salah satu bats halaman

§ Patokan tertentu (biasanya dari bangunan induk dibuang ke ruang service)

5. Bilamana bentuk kaveling sisi-sisinya tidak siku sama lain dan sekeliling sudah di pagar maka bouwplankdapat dibuat menempel di dinding pagar ( jikakemungkinan)

6. Diusahakan sedapat mungkin agar peil ±0.00 bangunan sudah ditentukan dari awal

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 12/141

7. Bouwplank harus diserut

8. Untuk proyek yang belum jelas batas –batas tanahnya harap dipanggil pengawas owner yang mengertibatas-batasnya dan dibuat berita acara yang ditanda tangani bersama.

9. Bila keadaan tanah tdk sama dgn gambar hrs dilaporkan secara tertulis kepada owner.

3.Dalam keadan uitzet perlu d iperhatikan :

1. Keadaan bouwplank yang benar-benar waterpass serta siku dan sejajar satu sama lain, kesalahan hal inimengakibatkan ukuran –ukuran yang tidak tepat.

2. Diberikan kode-kode pada bouwplank untuk letak-letak as ruangan.

3. Pengukuran harus tepat dan sesuai dengan rencana gambar.

4. Diadakan pengecekan ulang sikunya masing-masing ruang dengan benang sebagai as-as ruangan yangrencanakan.

5. Dibuat tarikan benang-benang pembantu unuk menentukan as-as ruang bilamana keadaan bouwplank tidakdibuat siku dengan rencana.

6. Pengecekan sikuan dapat dilakukan dengan :

§ Prisma

§ Sistem ukur 3-4-5

§ Segitiga siku yang telah dibuat

7. Patokan pengukuran harus sesuai dengan patokan rencana yang dibuat

8. Patokan GSB (garis sepadan bangunan) adalah sejajar bidang ruang bangunan

1.4. Stap le bahan dan penyediaan air

1. Stap le Bahan

Staple bahan dibuat selain dimaksudkan untuk penyimpanan material juga berpungsi agar :

1. Lapangan kerja tetap rapi dan tidak mengganggu jalan di depan proyek

2. Bahan-bahan tidak tercampur satu sama yang lain

3. Memudahkan pengecekan/stock bahan di lapangan (kwalitas dan kwantitas )

Dalam pembuatannya harus :

· Mudah menurunkan material ketempat staple

· Volume staple cukup untuk menampung stock

· Dibuat cukup kuat

2. Penyediaan air

Dalam pembuatan sumur pantek perlu diperhatikan :

1. Rencana kerja yang ada

2. Check mengenai letak sumur terhadap rembesan yang terdekat ideal ialah 15 m dan minimum adalah 7 mdalam pengecekan juga diperhatikan dari letak rembesan tetangga.

3. Pastikan letak pompa, tidak terganggu/mengganggu bagian rumah yang lain

4. WC darurat terhadap sumur pompa

5. Dibeli kloset dari tanah

Untuk keperluan rumah tinggal dikenal beberapa cara atau sistem sumur

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 13/141

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 14/141

Peil bangunan

2. Pekerjaan pondas i

2.1. Galian pondas i

Sebelum dimulainya pekerjaan ini pastikan mengenai rencana " Termite Control " Supaya pelaksanaannya tidakterlambat. Dalam pelaksanaan termite control perlu diperhatikan syarat-syarat pelaksanaan dan urut-urutanpekerjaan yang telah disepakati, demikian pula dengan alat-alat yang dipergunakan.

Yang perlu d iperhatikan dalam pekerjaan ini adalah :

a. Perhatikan gambar rencana pondasi sesuai dengan utizet yang telah diselesaikan

b. Berikan tanda-tanda dengan kapur letak galian pondasi sesuai dengan rencana pondasi

c. Tentukan berapa dalam galian yang dilaksanakan terhadap tinggi bouwplank untuk setiap type pondasi

d. Ada atau tidaknya pekerjaan perbaikan tanah berkaitan dengan rencana pondasi. Misalkan :

· Cerucug bambu

· Cerucug dolken

· Urugan pasir tebal

e. Check keadaantanah, tanah uruganatau tanah asli

f. Instruksikan agartanah hasil galianpondasipenempatannya tidakmengganggupekerjaan pondasiselanjutnya

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 15/141

Terjemahan

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 16/141

6. Pondas i tiang panc ang

Pekerjaan tiang pancang umumnya yang dipakai sekarang ialah dengan memakai dua buah metode, antara lainialah :

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 17/141

Pada satu titik tumpuan kolom dapatterdiri dari 2 atau lebih tiang strauss,tergantung pada perhitungankonstruksi

a. Hammer Test

Pada saat ini yang masih banyak dipakai karena biaya pemancanganya lebih murah, yaitu dengan memakai mesintiang pancang yang berat hammer/palunya biasanya antara 1/3-1/2 dari berat tiang yang akan dipancang danpada pelaksanaan dilihat, apabila raam struk/Batas membal palu sampai sampai kebatas c maka diadakan pinalset 3x10 Pukulan dengan batas penurunan tiang <1 cm.

b. Hidraulic jack

Metode pemancangan tiang dengan masin penggetar dimana tiang digetarkan sampai masuk dengan kedalamanyang disaratkan. Cara pengetasan tiang pancang

Pada saat ini ada dua metode yang lajim dipakai, yaitu :

§ Loading test (test beban) - max 2,5 cm penurunan dan beban yang diberikan harus 2x dari yangdiperhitungkan.

§ PDA (Pile Dyinamic Analisis)

7. Pondas i Straus

Mula-mula tanah dibor, Kemudian dimasukkan pembesian spiral yang telah dipersiapkan sebelumnya dan setelahitu baru dicor .

Pada saat titik tumpuan kolom dapat terdiri dari 2 atau lebih tiang straus, tergantung perhitungan kontruksi.

8. Frankie Pile

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 18/141

Pondasi semi tiang pancang dan straus. Mula-mula tanah di pancang dengan pipa silinder. Setelah sampai bataskedalaman yang ditentukan, dasar silinder di jebol, pembesian spiral dimasukan kemudian di cor. Pengecoranbaik straus maupun pranki harus lebih tinggi dari pada kedalaman pile cap pada waktu pembesian pile capkelebihan coran tersebut dipotong.

2. 2. Urugan Pas ir Dibawah Pondas i

1. Perhatikan gambar rencana pondasi untuk tabel urugan yang direncanakan

2. Urugan pasir dilaksanakan setelah galian pondasi selesai pada setiap bagiannya

3. Urugan biasanya direncanakan 10 cm tebalnya

2. 3. Pekerjaan Pondas i batu kali

1. Sebelum pe laks anaanya d ipers iapkan :

a. Propil-propil dari kayu/bambu untuk ukuran pondasi yang akan dilaksanakan

b. Alat takaran untuk campuran spesi yang telah di tentukan misalkan 1:5 (semen banding Pasir).

c. Dorlag untuk 1 semen adalah 50x60x19 atau 40x50x16 cm3 (1 sak semen =50 kg)

d. Disediakan 5 buah dorlag/disesuaikan dengan besar bangunan

2. Dalam Pe laks anaannya yang Perlu Diperhatikan

a. Pastikan urugan pasir padat telah dilaksanakan.

b. Batu kali yang dipergunakan adalah batu belah, cukup besar dan baik kualitasnya.

c. Bagian pasangan bawah disusun rapi terlebih dahulu, kemudian menyusul pasangan yang diatasnya.

d. Dipersiapkan stek-stek besi untuk ikatan sloof sesuai dengan rencana pondasi (jarak 1m - besi Æ 12mm)

untuk bertingkat, besi Æ 10mm untuk tidak bertingkat.

e. Tangguhkan pasangan-pasangan pondasi yang akan dilewati oleh saluran air kotor.

f. Perhatikan detail-detail pertemuan tinggi pondasi yang berbeda.

g. Celah-celah antara yang cukup besar (kepalan tangan) diisi dengan pecahan batu yang sesuai.

2.4. Pekerjaan Pondas i Plat

Dalam pelaksanaanya perlu diperhatikan :

a. Kedalaman galian, pondasi yang direncanakan sesuai gambar, posisi pondasi plat biasanya berada lebihdalam dari pada pondasi batu kali

b. Persiapan lantai kerja untuk pondasi secukupnya +- 5cm tebal

c. Pastikan besi pondasi cukup panjang untuk stek kolom pekerjaan selanjutnya

d. Sebelum dicor, besi yang dipasang harus di berikan beton decking

e.

Perhatikan cara pemasangan besi pondasi

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 19/141

2.5. Pekerjaan s aluran air kotor , Septic tank dan rembes an

1. Saluran air kotor

1. Pekerjaan saluran air kotor sebaiknya dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan pondasi supaya bagian-bagian pondasi yang dilewati pipa-pipa saluran dapat segera di-selesaikan.

2. Check letak-letak bak kontrol dan sesuakan dengan pelaksanaanya.

3. Check ketinggian bak kontrol terhadap peil sekitarnya. Bak kontrol biasanya dibuat sa-ma tinggi dengan peilpengerasan dan sedikit lebih tinggi dari pada peil halaman

4. Check dan tentukan kemiringan saluran air kotor sesuai rencana dan keadaan ling-kungan :

· Saluran air kotor dibuat lebih tinggi dari saluran / riol kota

· Kemiringan ideal saluran adalah 1% - 2%

· Saluran WC ø 4" kemiringan 2%

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 20/141

2. Pekerjaan Septic tank dan rembes an

Pekerjaan ini juga sebaiknya dilaksanakan pada saat pekerjaan pondasi dilaksanakan atau pada saatsetelah pekerjaan pondasi selesai . Hal ini tergantung dari kondisi lapangan kerja, memungkinkan atau tidak.secara teoritis banyak terdapat beberapa macam septictank namun secara prinsip adalah sama, yaitu air inilahyang keluar kerembesan sudah tidak tercampur dengan kotoran keras .

Sketsa -sketsa dibawah ini menunjukan beberapa macam septictank dan rembesan.

Illustrasi :

a. septictank and see page pit

b. septictank and tile Drain Fiel

Potongan :

1. Dinding septictank yang dibuat dari dinding beton dengan pembesian

2. Minimum adalah dengan pasangan dinding bata trasraam (spasi 1:2 )

3. Tutup septictank dibuat dari beton cukup kuat dan diberi dua lubang kontrol untuk penyedotan

Berikut ini adalah tabel dari buku MED untuk kapasitas septictank:

Jumlah

Kamartidur

Kapasitas

Cairan tank

Banyak

orang

Panjang

(m)

Lebar

(m)

Dalam

Cairan

Dalam

Total

1 s/d 2 500 4 1,80 0,90 1,20 1,50

3 600 6 2,10 0,90 1,20 1,50

4 750 8 2,25 1,05 1,20 1,50

5 900 10 2,60 1,05 1,35 1,65

6 1100 12 2,60 1,05 1,35 1,65

7 1300 14 3,00 1,05 1,35 1,65

8 1500 16 3,00 1,05 1,35 1,65

2.6. Pekerjaan Urugan Kembali dan Memadatkan

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 21/141

Pekerjaan urugan kembali dilaksanakan secara bertahap :

a. Pertama setelah pekerjaan pondasi selesai. Tanah-tanah hasil galian diurugkan kembali pada bagiansamping pondasi untuk menghindari kemungkinan longsornya tanah galian

b. Setelah pekerjaan sloof selesai dan bekisting sloof telah dibuka , tanah-tanah galian dapat diurugkankembali sampai ketinggian di bawah sloof

c. Setelah pekerjaan dinding dimulai, tanah dari bekas galian ataupun tanah yang baru didatangkan dapatdiratakan sesuai dengan rencana peil lantai dan kontruksi lainnya

d. Bilamana pengurugan tanah telah melebihi 25cm maka cara pemadatan dilaksanakan secara bertahapPemadatan pertama dengan maximum ketinggian urugan 25cm kemudian pemadatan kedua untuk setiap 25cmurugan berikutnya.

e. Pemasangan saluran air kotor setelah pengurugan tanah

f. Sistem pemadatan untuk rumah tinggal dengan stemper / cara lain sesuai dengan syarat-syarat yang telahditentukan.

g. Dalam pemadatan supaya diperhatikan bagian yang dilewati pipa -pipa saluran.

3. Pekerjaan s loof, Kolom Beton dan d ind ing

3.1. Pekerjaan s loof beton

Dalam pe laks anaanya s upaya d iins truks ikan :

a. Pelaksanaan pekerjaan pondasi sesuai dengan rencana.

b. Instruksi persiapan pembuatan bekisting untuk pengecoran

c. Penyetelan besi dan bekisting sloof dilakukan dengan mengadakan pengecekan as-as ruang denganbenang pembantu.

d. Kolom-kolom harus segera terpasang sekaligus untuk menghemat penggunaan besi pada waktupengecoran ( hubungan kolom dan sloof tanpa besi stek )

e. Permukaan pondasi harus bersih dari kotoran dan tanah / lumpur.

f. Material pengecoran cukup baik (split, koral dan pasir) ditinjau dari segi kwalitas.

g. Pemasangan besi beton ditambahkan besi decing, besi begel sloof dalam tie beam tetap diberikan

h. Pengecoran sebaiknya dilaksanakan dengan "concrete Mixer " supaya adukan merata dan mencapaikekuatan beton yang diharapkan (campuran 1:2:3 diharapkan mencapai mutu beton k.175). Dalam pelaksanaanyadisediakan 5 dorlag untuk 2 bagian pasir dan 3 bagian koral/ split

3.2. Pekerjaan kolom

Dalam pekerjaan kolom d iperhatikan :

a. Tentukan pemotongan tinggi besi kolom. hal ini diperhitungkan terhadap ketinggian ring balk atau ketinggiandak beton.

b. Pelaksanaan pekerjaan pembesian sesuai dengan rencana.

c. Pembuatan bekisting sesuai dengan ukuran kolom dan dipasang vertikal, di cek dari dua arah untuk kolom-kolom yang berada diantara dinding dapat memanfaatkan pasangan bata sebagai bekisting samping

d. Pengecoran kolom dapat dilaksanakan bertahap, sebaiknya dibagi dalam tiga tahap. setiap pengecorandilakukan dengan rapi supaya didapatkan kolom beton yang baik. Bagian atas ditinggalkan untuk penyambunganbalok max 20cm.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 22/141

e. Khusus kolom-kolom bulat bekisting dapat dibuat dalam beberapa cara :

- Bekisting dari seng plat.

- Bekisting dengan reng.

- Bekisting dengan buis beton

3.3. Pekerjaan d ind ing

1. Pekerjaan d ind ing trans raam dan b ias a :

Pasangan dinding diatas ditentukan dari campuran spesinya.

Istilah untuk campuran trasraam biasanya ditentukan komposisinya 1 semen : 2 pasir yang diperuntukan padapasangan diatas sloof setinggi + 20cm diatas lantai dimaksudkan sebagai lapisan waterproof untuk meraih airtanah naik kedinding, sedangkan untuk dinding kamar mandi pasangan bata trasraam sampai setinggi 1,5M darilantai

Diperuntukan pada pasangan biasa sloof setinggi+20 cm 1 semen : 5 pasir,1 semen : 6 pasir, 1semen : 7 pasir

Sebenarnya ada banyak lagi dengan campuran-campuran dengan bahan-bahan lain (kapur, semen merah, tras)misalkan 1 semen merah: 2 pasir : 1 kapur .

Tetapi bahan-bahan tersebut sekarang sudah tidak populer dan kurang praktis pengguna-annya.

Dalam pe laks anaan pas angan d ind ing perlu d iperhatikan adalah :

a. Check kembali as-as ruangan dan sikunya, hal ini dapat dikerjakan supaya bilamana pekerjaan sloof adakesalahan dapat diperbaiki.

b. Tentukan as luar dinding bata yang akan dipasang dengan memasang tiang profil dan tentukan kenaikansetiap satu pasangan bata dengan waterpass sehingga dapat pasang-an yang rapi

c. Siar-siar bata pada waktu pemasangan dirapihkan untuk memudahkan pekerjaan pelesteran. Siar untukpasangan bata adalah 1,5cm-2,5cm sebelum dipasang bata harus dibasahkan sampai jenuh terlebih dahulu

d. Manfaatkan batu bata yang pecah dalam pasangan dengan selingan pasangan batu bata yang utuh, sehinggapenggunaan batu bata sesuai dengan yang direncanakan dan lapangan kerja bersih dari bahan-bahan sisa.

e. Perhatikan adanya pipa intalasi yang ditanam didalam dinding supaya terjadi pembongkaran dinding karenabelum terpasang pipa-pipa saluran.

Dalam pemasangan pipa -pipa saluran diperhatikan :

§ Letak-letak pipa saluran .

§ Pipa Pvc dibungkus dengan kawat ayam dipasang as dinding .

§ Bila terletak disamping kolom pipa sekaligus dicor bersama kolom.

§ Bila di tengah dinding dibuat bekisting dan dicor rata dinding bata untuk menghindari keretakan plesteran

f. Perlu diperhatikan bagian-bagian mana yang tidak dipasang dinding/akan dipasang kusen, supaya tidakterjadi pembongkaran kembali.

2. Untuk pas angan -pas angan d ind ing perlu d iperhatikan :

1. Dind ing bata pres s expos ed

a. Ditentukan bagian sisi mana yang lebih diutamakan kerapihannya karena ukuran tebal bata press tidak sama.

b. Dipasang rapi salah satu sisi dan siar kedua sisi langsung dirapihkan dengan acian .

c. Pada bagian yang berhubungan dengan kolom beton diberikan steck-steck besi untuk mencegah keretakan(setiap 1.00m).

2. Dind ing bataco (c onc rete b look)

a. Pada beberapa merek terkenal adanya ukuran-ukuran tertentu 1/2 atau 1/4 batu untuk pemasangan padabagian-bagian ujung/sambungan.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 23/141

b. Diperhatikan rencana pemasangan untuk diexposed atau akan diplester kembali.

3. Dind ing Kerawang

Dikenal dua macam bahan, dari bahan beton dan dari bahan tanah liat .

Dalam pelaksanaanya yang penting adalah kerapihan dan siar-siarnya.

4. Dind ing Glas s Block

Yang perlu diperhatikan adalah :

a. Mengingat ukuran tebal glass block yang diimpor ke Indonesia hanya 5" atau + 12,5 cm, maka harusditentukan letak glass block terhadap dinding (rata dinding luar, dinding dalam atau di as dinding).

b. Pemasangan bentuk bidang-bidang kecil cukup dengan spasi semen putih, sedang untuk bidang-bidangyang cukup lebar dengan kontruksi khusus.

c. Untuk skylight, dipasang pembesian khusus sebagai tulangan.

3.4. Pengerjaan bas ement

Dalam pengerjaan bas ement ada hal-hal yang perlu d iperhatikan, yaitu :

1. Mempelajari gambar basement.

2. Penentuan lokasi basement dan elevasinya.

3. Persiapan peralatan kerja :

a. Alat gali (escavator)

b. Pompa air dan selang / pipa.

c. Lampu penerang dengan generator listrik.

d. Papan, balok kayu scopolding untuk penahan kayu.

e. Terpal untuk perlindungan dari hujan.

4. Perencanaan Kerja

a. Penentuan galian awal sampai dengan akhir

b. Sirkulasi pembuangan tanah

c. Pembuatan water treatment (bak penampung air sementara) dan dipasang pompa untuk pembuangan.

5. Pengamanan terhadap dinding dari longsor maupun dari penurunan bangunan sekitar. Dapat dilaksanakandengan pemasangan turap penahan tanah.

6. Penentuan intalasi air hujan, air kotor, sparing-sparing intalasi listrik dan plumbing ,bak kontrol serta bakpenampung air (sumpit)

7. Pembuatan bekisting pile cap, tie beam, balok dari batu bata/bataco,dan diplester dan dilanjutkan denganploor lantai kerja.

8. Pekerjaan waterproofing ,dapat dilaksanakan dengan dua jenis material , yaitu:

a. Waterprofing sheet : yang dikerjakan setelah floor lantai kerja.

b. Waterprofing cair : Yang dilaksanakan pada saat cor. (dicampur dengan material cor)

9. Fabrikasi besi dilakukan pada : lantai, dinding, pilecap, tie beam kolom dan ground tank. Sebelum dilakukancor beton ,dilakukan kontrol pada pekerjaan besi dan sparing-sparing yang diperlukan

10. Pekerjaan cor beton

a. Apabila dikehendaki maka, waterproofing cair,dapat dicampur dengan material cor sebelum dituangkan,ditentukan komposisi campurannya.

b. Sebelum cor dilakukan lantai harus dibersihkan dari kotoran dan lumpur/tanah, bekisting (kayu) untukdinding harus dilapisi dengan minyak bekisting

c. Cor dapat dilakukan mulai dari lantai ,setelah itu dapat dilanjutkan dengan dinding basement mutu betonharus yang bermutu tinggi à K225, K300, dst

d. Dipersiapkan kubus beton untuk sample pengujian.

e. Disediakan vibrator untuk mengatur pelaksanaan cor beton.

4. Pekerjaan p les ter, ins talas i, ac ian dan kos en

4.1. Pekerjaan p les ter

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 24/141

Dalam pe laks anaanya yang perlu untuk d iperhatikan adalah :

a. Biasanya setelah pekerjaan pemasangan kusen dilaksanakan. Campuran adukan dibuat sesuai rencanamisalkan 1 semen :5 pasir (takaran dapat dibuat dengan dorlag)

b. Bilamana ternyata dalam pelaksanaan terjadi kelambatan dalam pemasangan kusen (keterlambatanpemesanan kosen) Maka pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan pada satu bidang dinding atau atau padadinding dimana tidak ada kusennya. Hal ini adalah untuk menghindari perbedaan ketebalan dinding dengan kosen,karena dalam kenyataan rencana kusen yang sebenarnya lebar 15cm, sedangkan tebal pasangan bata 1 bataadalah 30 cm.

c. Ketinggian kepalaan pelesteran sebaiknya dekat dengan list plafon agar tembok tidak gelombang(pertemuan antara tembok dengan list plafon)

d. Plesteran dinding Trasraam (1:2 ) harus dilaksanakan lebih dahulu setelah pasangan dinding trasraamselesai dikerjakan.

e. Sebelum dimulainya plesteran dinding harus diadakan kembali pengecekan kembali sikuan tiap-tiap ruangsehingga bila ada pasangan dinding yang ternyata tidak siku masih dapat diperbaiki dengan mengatur ketebalanplesterannya.

f. Pekerjaan plesteran dimulai dengan mengerjakan patok-patok ketebalan plesteran dan diselesaikan tiap-tiap bidang ,sehingga didapatkan sudut-sudut ruangan yang rapi.kontrol dengan sudut untuk ini dapat dilakukandengan menyediakan segitiga siku-siku, sehingga ketidakrapihan yang terjadi dapat diperbaiki dengan mengaturketebalan plesterannya.

g. Pekerjaan pemasangan pipa-pipa intalasi listrik dan ledeng harus dikerjakan terlebih dahulu agar pekerjaanplesteran tidak terganggu oleh adanya bobokan-bobokan untuk penanaman pipa terdapat pipa-pipa intalasiditunda lebih dahulu pekerjaan plesterannya.

h. Pekerjaan plesteran dikerjakan hingga ketinggian melebihi rencana rangka plafon. Untuk dinding dalamdiatas rangka plafon diplester semen pasir, kecuali ada intruksi-intruksi khusus mengenai pekerjaan tersebut.

i. Untuk bagian bawah yang berhubungan dengan lantai dikerjakan hingga batas plin lantai atau sampaidibawah lantai . Hal ini tergantung dari rencana detainya.

j. Perhatikan bagian–bagian plesteran pemasangan porselin dan meja beton dapur / wastapel. Untuk bagian–bagian dinding yang akan dipasang porselin ketebalan plesteran harus dikurangi dengan ketebalan porselin yangakan dipasang (pemasangan porselin dengan aci atau dengan lem khusus) Demikian pula dengan meja betonsebaiknya dilaksanakan setelah pekerjaan plesteran diselesaikan dengan pengosongan pada bagian meja untukmeja beton.

k. Siapkan bagian–bagian dinding yang direncanakan adanya profil-profil atau variasi dengan stek-stektambahan.

l. Bagian dinding yang direncanakan dengan finishing batu alam, relief, bata press, clading wairau supayaditangguhkan plesterannya.

m. Pada waktu mengerjakan plesteran bagian bawah dinding diletakan papan untuk menampung sisa–sisaplesteran yang jatuh sehingga dapat dimanpaatkan kembali.

n. Kayu jidar untuk pekerjaan plesteran harus lurus dan setiap kali harus dicek kembali

o. Plesteran diatas rangka plapon khususdikamar mandi /WC harus dikerjakan setelah pasangan keramikselesai.

p. Sebelum pekerjaan plesteran dimulai dinding bata harus disiram sampai jenuh.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 25/141

4.2. Pekerjaan intalas i

Yang perlu dikontrol dalam pekerjaan intalasi ini adalah :

4.2.1. Bagian Lis trik

1. Sebelum dimulai pekerjaan Shop Drawing yang sudah disetujui harus ada.

2. Check letak-letak saklar,stop kontak khusus , lampu dinding ,box sikering, meter PLN sesuai denganrencana .

3. Check ulang gambar rencana tersebut, usulkan perubahan-perubahan tambahan bilamana ada kejanggalandalam rencana.

Misalkan :

1. Letak sakelar dibelakang pintu kamar.

2. Tentukan ketinggian ketinggian sakelar dan stop kontak ,sebagai contoh :

§ Letak saklar minimal 20 cm dari samping kusen dan max 30cm

§ Sakelar-sakelar tinggi 150cm dari lantai.

§ Stop kontak biasa tinggi 30cm dari lantai ( syarat PLN 45cm )

§ Stop kontak tinggi 100cm dari lantai

§ Tarikan kabel untuk saklar dan stop kontak harus lurus dari atas kebawah, tidak boleh miring misal :

3. Check jumlah stop kontak didapur bersih / utama.

Keperluan minimal :

§ 1 bh untuk lemari es ………………. t30 cmdari lantai

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 26/141

§ 1 bh untuk kompor/ oven ………….. t 30 cm dari lantai

§ 1 bh untuk exhauster ………………. T 158 cmdari lantai (tanpa dop )

§ 1 bh untuk keperluan macam-macam_+105- 115 cm(sesuai nat keramik) jarak dari tepi /dinding ujung : min65cm.

§ (rice coocker, blander ,mixer,dsb ) diletakan diatas meja dapur.

4. Usulkan adanya sakelar hotel untuk semua kamar tidur utama ,dibelakang kepala tempat tidur utama (ranjang)Dan general lighting untuk kt untuk memudahkan pemakaian .

5. Tanyakan rencana-rencana dari pemilik rumah mengenai hal-hal dibawah ini usulkan dan pastikan denganpengarahan dan penjelasan.

a. Pemakaian Water heater untuk kamar mandi / Dapur (listrik ,gas, solahar ) dan

b. .rencana penepatannya.

c. Kepastian dari layout dapur untuk penempatan kompor ,lemari es,berkaitan dengan penyediaan stop kontaknya.

d. Rencana penggunaan intalasi air conditioning untuk ruang –ruang :

· Window unit

· Split unit

· Central unit

e. Rencana pemasangan intercom, telephon key telephon, faximile, antena tv, parabola ,indovision danpenangkal petir .untuk penangkal petir harus dibor pada nok dan diberi silent.

f. Penambahan-penambahan stop kontak untuk keperluan khusus misal, pompa, kolam , piano, alat-alat hobidan sebagainya .

g. Rencana berapa daya listrik yang digunakan berkaitan dengan alat-alat listrik dan keperluan peneranganrumah.

4.2.2. Bagian Plumbing

1. Check mengenai letak-letak, sanitair, kran, dan sistem intalasi sesuai dengan rencana .

2. Check ulang gambar tersebut danusulkan perubahan dan tambahan bilamana ada kejanggalan dari rencanasemula. Misalkan :

§ Adanya kran–kran untuk setiap taman

§ Tantakan kemungkinan penggunaan mesin cuci, sehingga keran tambahan bisa disediakan (tinggi kran ± 1m)

§ Rencana intalasi untuk water heater kamar mandi dan dapur dan penempatannya

§ Tanyakan keinginan adanya :

- Water tower

- Rencana PAM kota

- Ground Tank

- Sumur khusus / jet pump

- Electric Floater ( radar / pelampung )

- Pipa air panas dengan tembaga, pipa kelen atau pipa polybutylene Hep2o

3. Tentukan system instalasi pokok dengan persetujuan pemilik rumah

kemungkinan – kemungkinan :

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 27/141

4.3. Pekerjaan ac ian

Beberapa hal yang perlu untuk d iperhatikan :

a. Pastikan bahwa dinding yang akan diaci telah baik pekerjaan plesternya tidak bergelombang dan siku satusama yang lain. Hal ini dapat di check dengan melihat dan mengontrol dengan benang atau alat penyiku.

b. Pastikan bahwa sebelumnya pipa instalasi telah terpasang lengkap dengan baik. Bobokan kembali aciankepada pipa instalasi yang belum terpasang atau salah akibatnya akan lebih sulit untuk mendapatkan hasilpakerjaan dinding yang rapi.

c. Selesaikan acian setiap bidangnya yang dilaksanakan sekaligus dan oleh tenaga tukang yang tetap.

d. Tinggalkan bagian-bagian plesteran yang direncanakan akan ditambah variasi atau dirubah bentukmya.

e. Check hasil acian pada tahap permulaan untuk mengetahui kemampuan tukang yang mengerjakan sehinggabilamana hasilnya tidak memenuhi harapan bias dicegah kesalahn ketidak rapihan lebih lanjut.

f. Check hasil akhir acian dengan meraba. Adakan perintah pebaikan pada bagian–bagian yang dianggapkurang rapih / bergelombang.

g. Selesaikan sekaligus acian pada tali air kosen, seragamkan ukuran tali – tali air kosen, seragamkan ukurantali air untuk seluruh rumah ( 6mm ).

h. Pekerjaan plesteran harus mentok sampai plat/balok, sedangkan acian 5 cm di atas rangka plafond.

i. Waktu yang ideal antara plesteran ke acian adalah 1 minggu.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 28/141

Tali air yang baik adalah :

· Mempunyai ukuran lebar yang sama untuk seluruh rumah.

· Tidak ada sisa – sisa semen yang menempel pada bidang kayu / kosen.

· Rata, rapih dan difinish sempurna

4.4. Pekerjaan pemas angan kos en

dalam pemasangannya dapat dilaksanakan dalam dua tahap untuk bangunan 2 lantai dan sekaligus untukbangunan yang tak bertingkat pemasangan dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan dinding, sedangkan untukbangunan bertingkat kosen lantai atas dilaksanakan bersama- sama pasangan dinding lantai atas setelahpengecoran dak lantai dan untuk kosen – kosen lantai bawah setelah pembongkaran bekesting cord anbersamaan dengan pekerjaan dinding lantai bawah.

Dalam Pelaks anaan yang perlu untuk d iperhatikan adalah :

a. Check keadaan dari kosen – kosen yang dikirim apakah sesuai dengan rencana atau gambar kerja, detailmaupun ukurannya.

b. Check mutu kusen / baik kayunya yang ditinjau dari kwalitas ordernya maupun mutu pekerjaannya apakahcukup rapih.

c. Pada waktu penyetelan dikontrol kembali siku – sikuan kosen vertical dan horizontal.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 29/141

d. Pemasangan kosen pada as - as dindidng yang telah ditentukan dan diadakan control kembali siku – sikuandinding.

e. Usulkan perubahan perbaikan, bilamana terjadi kesulitan – kesulitan keraguan pemasangan di lapangan.Misalkan : Keadaan peil lantai, lebar yang tidak sesuai, tinggi kosen melebihi tinggi plafond dsb.

f. Untuk pemasangan kosen alumunium :

· Dinding diplester dan difinish rapih terutama siku – sikuan, baru kemudian diaci.

· Perlu diperhatikan detail – detail sambungan alumunium.

g. Kusen yang berhubungan dengan dinding sebaiknya dimeni.

h. Pemasangan kusen sebaiknya ada jarak dengan plafond atau dengan dinding yang tegak lurus untukpersiapan adanya moulding.

i. Setelah selesai disetel, kusen harus dilindungi demikian juga setelah selesai pengerjaan acian dindingharus dilindungi kembali.

j. Untuk kusen – kusen lebih baik tidak menggunakan lacis kecuali untu daerah – daerah yang basah ( untukkamar mandi ).

k. Angkur kusen dengan besi Ǿ 8mm.

4.4.1. Pekerjaan Aluminium

Pekerjaan alumunium ini merupakan pekerjaan finishing yang memerlukan ketelitian. Pada waktu sekarang inisudah banyak dipergunakan kosen alumunium baik untuk bangunan gedung maupun untuk rumah tinggal. Khususuntuk kosen – kosen dan daun pintu dapat dipabrikasi di lapangan atau dipabrik.

Hal – hal yang perlu d iperhatikan :

1. Lokasi harus sudah siap dan tidak banyak steger lagi serta tempat harus rapih dan bersih

2. Bukaan atau lobang harus dipersiapkan lebih besar daripada ukuran kosen pintu atau jendela sebesar 5 mm

3. Pada tiap sisi atau 10mm pada lebar (w), dan 10mm pada tinggi (h).

4. Tentukan letak kosen pada as, rata luar atau rata dalam dinding.

5. Pada pemasangan harus benar – benar vertical dan waterpass jangan mengikuti bukaan / lubang yangsalah.

6. Setelah kosen dimatikan dengan fischer maka celah perlu dirapihkan lagi ( pada bagian yang belum rapih )dan diisi oleh sealent.

7. Sealent harus rata dan rapih, tidak boleh bocor.

8. Pemasangan karet pada kaca harus rapih, dan diusahakan sambungan karet pada satu tempat, dansambungan karet harus rapih

9. Setelah dipasang kosen harus dilindungi dengan vaselin, gemuk atau grease, plastic protector atau jikamasih ada bungkus dari pabrik jangan dibuka dulu.

10. Kosen juga harus dilindungi dari benturan – benturan oleh pekerjaan – pekerjaan lain, supaya tidak penyokdan finishing dari kosen tidak boleh lecet – lecet.

11. Sambungan kosen harus rapih.

12. Periksa engsel–engsel, kunci dan handle semuanya harus berfungsi dengan baik.

13. Pertemuan antara kosen alumunium dan kaca harus disealent rapih.

14. Pertemuan kosen alumunium dengan bahan lain (seperti GRC, panel–panel yang lain) harus di selaent rapihdan tidak boleh bocor/ditegaskan pada waktu kontrak pekerjaan merupakan tanggung jawab siapa).

15. Perlu diperhatikan pembersihan alumunium maupun kacanya sebelum steger–steger dibongkar.

16. Sebelum kaca dipasang supaya dinding atau apapun yang akan tertutup oleh kaca agar dirapihkan/difinishdahulu (bila perlu dicat dengan warna yang sesuai).

17. Setelah kosen terpasang perlu juga dilindungi baik dari benturan–benturan, lecet–lecet dan pengecatan.

Pada Curtain wall yang perlu diperhatikan adalah:

1. Hubungan bracket dengan struktur bangunan harus betul-betul kuat dan rapih.

2. Hubungan dengan rangka tegak (mullion) juga harus kuat dan rapih

3. Mullion harus betul-betul vertikal dan harus tegak lurus dengan rangka horisontal.

4. Dudukan curtain wall harus sudah rapih dan siku

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 30/141

5. Sealent pada permukaan kaca harus rapih dan dibuat sama besarnya (disealent dari luar ke dalam)

4.4.2. Pekerjaan pane l kompos it alumunium ( Alucobon, Reynobond )

Panel komposit alumunium terdiri dari inti Polyethylene, yang ditempatkan diantara dua permukaan setebal 0,5mm pada alumunium.

Kelebihan panel komposit :

1. Ringan

2. Tahan benturan dan tahan pecah

3. Meredam getaran dan suara

4. tahan cuaca dan mudah dipelihara

5. Mudah pemasangannya

Hal – hal yang perlu diperhatikan :

1. Buat shop drawing dan kemudian periksa sebelum dilaksanakan

2. kerapihan dan keakuratan pekerjaan perlu diperhatikan.

3. cocokkan warna, apakah sudah sesuai dengan yang dipilih?

4. perhatikan konstruksi pendukungnya, apakah sudah kuat dan rapih ?

5. pemasangan panel harus betul–betul vertical dan horizontal dan perhatikan tanda pada pembungkus panel(plastic protector) harus satu arah.

6. Nat–natan harus satu garis baik vertical maupun horizontal.

7. pada bagian yang akan dipasang panel harus sudah rapih dan bersih dari sisa bekisting / steger

8. Dantara panel/sambungan harus disealent rapih dan tidak boleh bocor.

9. Pertemuan panel dan kaca atau bahan lainnya harus disealent dengan rapih dan ditegaskan pada waktumembuat kontrak dengan subcon merupakan tanggung jawab siapa ?, pada pertemuan ini hal yang paling rawanadalah kebocoran jadi harus benar – benar diperhatikan.

10. Pelindung atau pembungkus panel (Alucobon, reynobond) jangan dibuka terlebih dahulu, dibuka pada tahappembersihan.

11. Dijaga/dilindungi panel–panel yang sudah dipasang dari benturan–benturan yang mungkin terjad.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 31/141

12. Sebelum steger dibongkar bersihkan panel dan kotoran–kotoran lainnya.

4.4.3. GRC ( Glas s fibre Re inforc ed Cement )

GRC adalah suatu bahan bangunan yang terbuat dari adukan semen dan pasir yang layak halus dan diperkuatdengan fiberglass yang memiliki sifat alkali resistant. GRC dapat dipergunakan untuk didalam maupun diluarbangunan. Ukuran dapat mengikuti desain.

Panel GRC yang umum biasanya berbidang tunggal dengan pengaku di sisi atau rusuk, atau perpaduan keduanya.System kerangka terpadu dipergunakan untuk panel berukuran besar dimana problem pengangkutannya sulit.

PENGAKU PANEL GRC

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 32/141

Hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan GRC :

1. lihat gambar perencanaan, kemudian panggil orang dari sub GRC untuk melihat ke la-pangan dan untuk

membuat shop drawing sebelum panel GRC dibuat/dilaksanakan (ukuran disesuaikan lapangan).

2. Minta contoh panel GRC (paling tidak 2 unit untk ukuran yang besar dan kecil /kalau ada), sebelum panel–

panel didatangkan.

3. Kerapihan dan keakuratan dari pekerjaan struktur sangat menentukan harus benar–benar vertiakl dan

horizontal untuk setiap bagian pekerjaan struktur.

4. Konstruksi panel harus benar–benar rapih (flat) dan kuat. Periksa system las–lasannya atau system

bautnya.

5. Warna panel GRC harus sewarna

6. Diusahakan pada waktu pemasangan tidak ada yang pecah sebabjika ditambal maka warna tidak akan

sama

7. Panel GRC tidak boleh melengkung. (harus flat)

8. Perhatikan nat–natan vertical dan horizontal, jarak harus sama dan harus betul–betul ver-tical / horizontal.

9. Pada sambungan harus di sealent rapih (tidak boleh bocor).

Beberapa system sambungan

5. PEKERJAAN BETON & KOLAM RENANG

Dalam pelaksanaan dapat diuraikan tahapannya sebagai berikut :

5.1. Plat beton, balok beton dan lap is an lis p lank beton

Ketiga bagian ini biasanya dilaksanakan bersamaan sekaligus.

Sebelum dimulainya pekerjaan ini diadakan beberapa persiapan pendahuluan, yaitu :

a. Check keadaan lapangan, apakah tanah urugan telah cukup diratakan hal ini perlu agar dalam pekerjaanbekisting didapatkan landasan yang cukup kuat.

b. Pekerjaan dinding apakah sudah dikerjakan sampai dengan level ketinggian yang dikehendaki, karena

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 33/141

dinding bata ini dapat berfungsi sebagai bekisting balok.

c. Check ketinggian dalam rencana, peil bangunan lantai atas, dak atap, penggunaan material lantai, bagian–bagian kamar mandi (diturunkan 5 – 10 cm) untuk ketinggian peil bekisting yang akan dibuat.

5.1.A. Pembuatan bekis ting

Dalam pengerjaan bekisting yang perlu diperhatikan adalah :

a. Tiang–tiang bekisting cukup kuat dan memiliki jarak–jarak yang teratur. Tiang bekisting biasanyamenggunakan kayu kaso 5/7 atau batang dolken. Dan dicheck juga kerataan tanah pada saat mendirikanperancah / tiang bekisting.

b. Tentukan bagian tertentu dari pelaksanaan bekisting untuk lewatnya tenaga kerja atau material – material kedalam bangunan.

c. Bekisting lantai bangunan dibuat dari papan Borneo yang dipasang dan waterpass.

d. Khusus rencana plat lantai yang akan diexposed dilaksanakan dengan control khusus, yaitu :

· Bekisting dibuat dari multiplx ( tebal minimum yang dipergunakan adalah 9 mm ) dengan penguatan dasarnyadari kaso yang diserut rapid an waterpass.

· Kemungkinan adanya variasi – variasi plafond perlu dicheck ukuran – ukuran secara mendetail

· Letak sambungan diseragamkan.

· Sebelum besi balok dan plat dipasang bidang bekisting yang dikuas dengan olie khu-sus (Colform / SAE 10) untuk mempermudah pembongkaran bekisting.

e. Sebelum besi–besi plat dan balok dipasang, celah–celah pada bekisting balok ditutup rapat dengan kayu–kayu ektra atau kertas semen, sedangkan untuk bekisting plat dak dilapis dengan plastic lembaran yangdipasang dengan paku 1” dan diikat dengan kawat.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 34/141

f. Siapkan tangga untuk pengecoran dan jembatan cor sekaligus dengan perencanaan yang sejalan dengansystem pengecoran.

5.1.B. Pekerjaan bes i

Dalam pekerjaan hal yang perlu untuk diperhatikan adalah :

1. Sesuai dengan rencana pembesian yang dibuat.

2. Diinstruksikan pelaksanaan pekerjaan besi yang rapih dan teratur.

3. Pembuatan beton decking untuk mengganjal besi balok dan besi plat.

4. Pembuatan kaki–kaki besi untuk penguat besi plat.

5. Perlu diperhatikan penempatan besi extra, pembesian tambahan, besi untuk tulangan susut dan cara–cara

untk penyambungan besi.

6. Pemotongan besi harus diukur dan disesuaikan dengan penggunaan.

7. Check mengenai peil–peil lisplank, apakah sudah sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.

8. Seiapkan besi stek utnuk penggantung plafond dengan jarak–jarak yang teratur (setiap jarak 1 m – Æ

8mm) dan dikaitkan dengan besi plat bagian atas.

9. Siapkan besi – besi stek untuk pekerjaan beton susulan, seperti profil, markis, jendela.

10. Cara pengikatan besi harus cukup kuat dan setiap pertemuan diikat silang.

11. Pemasangan besi balok mengikuti syarat– syarat pembesian.

12. Untuk pekerjaan lisplank dan tangga dicor bersamaan dengan plat lantai.

5.1.C. Pekerjaan pengecoran

Hal – hal yang perlu diperhatikan & disimpan sebelum pengecoran dak beton adalah :

1. Perhitungan volume beton yang akan dilaksanakan

2. Persiapan kebutuhan bahan untuk mencukupi volume beton yang akan dilaksanakan sehingga selama

pengecoran tidak terjadi kekurangan bahan – bahan.

1 m3 beton campuran 1 : 2 : 3 membutuhkan :

· Pasir / beton 0,54 m3.

· Split / koral 0,82 m3.

· Semen 7 sak ( 1 sak semen @ 50 kg ).

1 m3 beton campuran 2 : 3 : 3 membutuhkan :

· Pasir beton 0,48 m3.

· Split / koral 0,8 m3.

· Semen 8,3 sak ( 1 sak semen @ 50 kg ).

Bila keadaan memungkinkan dan volumenya mencukupi disarankan pengecoran memakai beton readymix danyang perlu diingat bahwa pada saat order ke logistic, jangan mendadak (pada waktu order cantumkan mutubeton dan slumpnya ). Rencana penyelasaian pada waktu dan tanggal yang akurat dan jangan lupa orderpompanya.

3. Persiapan alat-alat pengecoran yang meliputi :

· Plastik cor atau terpal dan calbon

· Beton molen dua buah

· Trailer 2 bh dan 3 bh jika menggunakan readymix

· Dorlag dalam jumlah yang cukup untuk takaran, misalkan : 10 bh adalah 4 pasir : 6 Split.

· Ember atau dorlah/kereta aduk untuk pengangkutan adukan/kereta dorong generator dan instalasi lampuutnuk penerangan malam hari .

· Kubus beton adanya slump test bilamana diperlukan (bila dikehendaki adanya test beton).

· Alat untuk mengukur ketebalan beton.

· Kubus beton (jika diperlukan).

4. Rencana system pengecoran dan alat–alat bantu untuk pengecoran yang diperlukan.

5. Rencana waktu yang diperlukan untuk pengecoran tersebut dan lapor ke Direksi Pengawas, Bagian

Keamanan, lingkungan setempat untuk ijin melaksanakan pengecoran dan kerja lembur.

6. Rencanakan jumlah tenaga kerja yang diperlukan pada waktunya untuk menunjang system yang digunakan

hingga target waktu pengecoran dapat dicapai.

7. Kebersihan bekisting dari kotoran–kotoran, serutan kayu, daun dsb, agar semuanya dibersihkan terlebih

dahulu.

8. Kekuatan dan kerapatan dari bekisting, termasuk kepadatan dan kerataan tanah sebelum mendirikan

steger.

9. Cek gantungan plafond sudah ada ataukah belum (harus cukup dan dipergunakan atau tidak).

10. Cakar ayam sudah cukup ataukah belum ?

11. Beton decking sudah cukup ataukah belum ?(beton decking perlu untuk diikat).

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 35/141

12. Pengikatan dan kerapihan pembesian.

13. Perhatikan peil–peil plat dak, bagian–bagian yang perlu diturunkan, sebaiknya diarahkan / ditentukan pada

saat pembuatan bekisting.

14. Perhatikan dimensi bekisting dan pembesiannya.

15. Perhatian sambungan–sambungan besi/overlap dan hak–hak serta hubungan besi satu sama lain (besi–

besi sudah cukup saling mengkait atau kurang/sering tekor).

16. Perhatikan setiap janggutan listplank untuk pentokan plafond (misalnya : di void, tangga, teras, dll).

17. Perhatikan letak–letak kolom lantai dua, termasuk kolom–kolom praktis.

18. Di dalam melaksanakan pekerjaan struktur ini, gambar struktur harus dicocokkan dengan gambar

arsitektur, kalau ada perbedaan dibicarakan site manager dan pelaksana

19. Semua sparing baik plumbing maupun listrik yang diperlukan harus sudah dipasang rapi dan kuat sebelum

dicor (perhatikan letak–letak/jarak–jarak dan dimensi pipa sparing).

20. Gantungan–gantungan dari besi beton bila diperlukan (misalnya pada balok–balok, pintu garasi, dll)

Dalam pelaksanaan hari pengecoran diperhatikan hal–hal :

1. Semua Persiapan untuk pengecoran telah tersedia semuanya baik alat – alat, material dan tenaga,

sehingga tidak ada hambatan hambatan dalam pelaksanaan. Bilamana persiapan ternyata belum siap maka

lebih baik pengecoran diundurkan daripada hasil pengecoran tidak sesuai dengan yang diharapkan.

2. Bila pengecoran dengan readymix perhitungan volume di beri toleransi sampai 5 %.

3. Urutan bagian–bagian yang di cor sesuai dengan rencana yng telah ditentukan, misalnya :

Cara penggunaan slump test :

· Diisi tiga kali

· Dirojok 25 kali setiap kali

· Diratakan bagian atasnya

· Dibuka dan diukur berapa penurunannya ( yang diijinkan 10 – 15 cm ) { untuk plat/kolom 12 cm, untuk bor pile15 cm }

Kubus test :

· Ukuran 15 x 15 – 20 x 20, silinder Ǿ 15 x 30

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 36/141

· Diisi 3x dipadatkan besi beton.

· Setengah kering dan kemudian diberi tanda dengan paku tanggal pengecorannya

· Setiap 1 1/2 m3 satu caontoh

· Kemudian dibungkus karung basah

· Test setelah 7 hari s/d 28 hari

· Ketentuan-ketentuan biasanya disebutkan dalam kontrak (k.175 → 175 kg/cm2), (k.225 kg/cm2).

· Test besi (bengkokkan dan tarik) :

· U 24 (besi polos)

· U 32 – U 39 (besi ulir)

· Dipotong dengan panjang 1 m (4 contoh) untuk tiap diameter.

4. Perlu diperhatikan bagian–bagian pelaksanaan/operator concrete mixer agar campuran yang dilaksanakan

sesuai dengan yang direncanakan. Juga pada bagian pengecoran supaya beton yang dihasilkan

kepadatannya baik dan tidak keropos. Penggunaan trailer harus menggunakan cara–cara yang benar :

· Diperkenankan menggetarkan besi secara langsung.

· Tidak diperkenankan digetarkan pada tempat.

5. Diusahakan pada waktu pengecoran bagian–bagian dak yang berfungsi sebagai atap dilaksanakan

sekaligus sehingga mengurangi kemungkinan kebocoran nantinya.

6. Penghentian pengecoran mempertimbangkan faktor–faktor pembesian & keamanan, misalnya :

7. Perhatikan khusus pada waktu pengecoran yang berhubungan dengan pipa stek plumbing dan listrik agar

tidak tergeser atau rusak

8. Persiapan penggantian tenaga, konsumsi dan sebagainya harus telah ada yang mempersiapkan supaya

pengecoran berjalan lancer.

9. Check pemasangan instalasi–instalasi yang diperlukan

Pemasangan sparing pipa yang menembus balok beton yang diizinkan

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 37/141

10. Check pemasangan pipa listrik untuk saluran ke atas. Check pemasangan pipa paralon tembus balok

bilamana rencana plafond terlalu dekat dengan balok beton sehingga tidak ada ruang untuk instalasi.

11. Untuk pengecoran beton exposed sebaiknya diselesaikan sekaligus.

12. Untuk pengecoran kembali lubang–lubang akibat pekerjaan, maka yang harus diingat adalah :

· Harus memakai bekisting yang baik dan jangan diganjal dengan kertas semen.

· Sebelum pegecoran beton lama harus diberi calbon

· Pasir harus dicuci dahulu dan dicor dengan adukan beton bukan dengan plesteran.

13. Besi baut konsol kuda–kuda dicor bersamaan dengan pegecoran plat dan drat bautnya dibungkus.

14. Sesudah pengecoran beton sebaiknya digaruk/dikasarkan untuk memudahkan pemasangan finishing lantai

seperti granit, keramik, dll.

15. Bila memakai Floor Hardener harap diperhatikan peil lantai sudah fix dan alur–alurnya (bila ada) juga

dikerjakan sekaligus.

16. Setelah pengecoran dak harus direndam air selama 7 hari, minimal selama 7 hari.

17. Plesteran beton dilaksanakan setelah 7 hari.

18. Beton pinggir 4 hari

5.2. Pekerjaan tangga beton

Untuk pekerjaan ini bilamana memungkinkan adalah lebih baik bila dilaksanakan sekaligus dengan plat dan balokbeton dengan pertimbangan :

1. Memudahkan sirkulasi tenaga kerja dan material untuk lantai atas.

2. Pengerasan beton tangga bersamaan waktunya dengan plat lantai sehingga bekisting lantai bawah

nantinya dapat dibersihkan sekaligus.

3. Tidak diperlukan pemasangan stek–stek khusus, sehingga berarti penghematan.

Dalam pelaksanaannya yang perlu diperhatikan adalah :

1. System konstruksi sesuai dengan gambar yang direncanakan.

2. Bentuk tangga untuk rencana pengukuran dan bekisting

3. Bahan finishing untuk trap tangga, karena hal ini mempengaruhi peil–peil trap tangga

4. Usulkan perubahan yang diperlukan bila ternyata ada kesalahan–kesalahan prinsipil.

5. Tentukan cara-cara pengukuran untuk menentukan peil–peil bekisting sehingga dihasilkan bentuk yangdiinginkan.

Untuk tangga putar diperlukan pengecekan yang lebih teliti !

Sketsa illustrasi :

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 38/141

2. BENTUK TANGGA PUTAR

gambar …

5.3. Pekerjaan ring balok, kuda – kuda beton dan gord ing beton

Dalam pelaksananaannya yang perlu diperhatikan adalah :

f. Ring balok, dilaksanakan setelah pekerjaan dinding selesai dan rangka–rangka jendela dan pintu (kusen)terpasang.

g. Perlu dipastikan ketinggian ring balok yang direncanakan. Karena ketinggian ring balok menentukanketinggian atap yang dipikulnya. Kesalahan ring balok menyebabkan perusakan bentuk dan proporsi bangunan.

h. Untuk kuda–kuda beton dan gording beton direncanakan pembesian khusus karena biasanya dimaksudkanuntuk menggantikan fungsi–fungsi konstruksi yang sulit dilaksanakan dengan konstruksi kayu. Untuk hal ini harusdirencanakan oleh konstruktor yang dapat dipertanggung jawabkan.

i. Bila terjadi keterlambatan pengiriman kosen–kosen jendela atau pintu, untuk tidak merubah schedule waktupekerjaan selanjutnya ring balok dapat dilaksanakan dengan bekisting khusus.

j. Untuk kuda–kuda atau gording beton harus disediakan angkur–angkur untuk konstruksi diatasnya sebelumpengecoran. Dalam pemasangan harus dicheck ketepatan letak, ukuran, angkur, yang sesuai dneganwaterpass.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 39/141

5.4. Pekerjaan kolam renang

Dalam pekerjaan pembuatan kolam renang, kondisi tanah harus diperhatikan, seperti misalnya : apabilapermukaan tanah tinggi maka yang harus diperhatikan adalah sistem sirkulasi air tanah yang kemungkinan akanmerusak hasil cor beton. Oleh karena itu siapkanlah saluran di samping luar mengelilingi kolam.

Dalam pekerjaan pembuatan kolam renang juga diharuskan untuk membuat galian di samping kolam sebagaipenampungan air yang akan disedot dengan mesin pompa yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kedalamandaripada galian penampungan harus lebih dalam daripada peil kolam yang paling dalam.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 40/141

Dalam pekerjaan pembuatan kolam renang tidak dibenarkan memulai pengecoran pada dasar kolam. Pengecoranharus dimulai dari dinding kolam dan terakhir pada dasar kolam.

1. Uitzeet.Galian tanah.

2. Pembuatan dinding bekisting dari pasangan-pasangan batako.

3. Pemasangan instalasi pelumbing.

4. Rabat beton lantai kerja.Pembesian.

5. Bekisting dalam dari papan /triplek.

6. Siapkan pompa air (bila permukaan air tinggi).

7. Cor

Perlu juga ditegaskan bahwa setiap pengecoran kolam renang harus dihadiri mandor dan pelaksana sampaiselesai.

Pada saat ini biasanya kolam renang terdiri dari dua macam sistem , yaitu :

A. Memakai sistem Skimer

B. Memakai sistem Overflow

A. Pembuatan kolam renang dengan menggunakan Skimer

Untuk keadaan kolam renang yang memakai skimer, tinggi air minimal 8 cm dari bibir kolam renang dan airterjetak diantara permukaan atas dan bawah skimer

Dengan catatan permukaan air maksimum 5 cm di bawah sisi atas dari box skimer

Pompa Kapas itas Skimer

3/ 4 PK = 500 Watt

8 s / d m3 per jam

1 PK = 737 Watt

12 s/d 14 cm3 per jam

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 41/141

Cara Cara hitungan kapasitas pompa dan isi kolam renang

· Pemakaian pompa maksimal 10 jam tersedot habis dan pompa yang dipakai berkapasitas ¾ PK untuk kolam

renang berukuran 80 cm3

· ¾ PK = 500 Watt 8 – 9 m3 air/ jam ´ 10 jam = 80 m3

· 1 PK =737 Watt 12 –14 m3 air/ jam ´ 10 jam = 100 m3

s/d 120 m3

Jumlah skimer tergantung dari kapasitas pompa dan ukuran/besar kolam (kubikasi air) = maxi-mum radius lebar5 m dipakai 1 skimer

Untuk kolam renang umum skimer turn over maximal 6 jam sedangkan untuk kolam renang pribadi skimer turnover maximal 10 jam .

Kolam renang umum biasanya dibersihkan tiap hari dengan obat/kaporit, sedangkan filter yang dipakai hanya

untuk membersihkan debu dan benda-benda > 10 mikron. Berbeda dengan filteryang dipakai untuk air minum

dirumah-rumah dimana dipakai filter khusus < 5 mikron .

Jadi filter bukan untuk menjernihkan air dan isi filter adalah pasir quarsa .

Penguapan air dikolam renang biasanya turun 2-3 mm/hari dan maximal 5 mm/hari .

B. Overflow

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 42/141

Pada sistem ini permukaan air kolam (Water level) sampai pada bibir kolam, sehingga

Bila kolam renang digunakan air akan meluber dan akan masuk kesaluran Overflow disekeliling kolam.

Air dari saluran overflow lalu akan masuk ke balancing tank .

Bila permukaan air dibalancing tank dan permukaan air di kolam tidak sama tinggi (Permukaan kolam menurunkarena meluber) mesin pompa akan hidup secara otomatis menyedot air dari balancing tank melalui filter danmengisi kembali kolam renang.

Kapasitas balancing tank minimum adalah = 2 m3

Posisi inlet kolam renang 60 cm dari permukaan air .

Main drain jangan menempel pada dinding kolam , harus agak ke tengah dan merupakan peil lantai kolamterendah.

Pada pekerjaan untuk Overflow biasanya untuk pompa ¾ pk dipakai inlet 2 – 3 buah dan pompa 1 PK dipakai inlet3 – 4 buah. Tinggi inlet yang baik adalah maximum 40 cm dari permukaan bibir kolam begitu juga untuk lampukolam renang .

C. Whirl pool

Pemasangan Whirl pool :

Prinsip mandi Whirl pool adalah untuk kesehatan dan kenyamanan, berbeda dengan kolam renang, mandi Whirlpool bersifat pasif, tubuh diam dan tidak melakukan gerakan, karena tujuan kenyamanan dan kesehatan dicapaimelalui pijatan air atau tiupan udara dengan tekanan tertentu.

Sistim whirl pool :

Ada dua sistem yang digunakan untuk mendapatkan pijatan pada tubuh yang berfungsi melong-garkan otot–ototyang kaku, yaitu :

a. Sistem Hydromasage (pancaran air).

Pada sistem ini pijatan diperoleh dari tekanan sirkulasi air dengan bantuan mesin pompa tekanan listrik.

b. Sistim Hydro therapy atau grand form system (tiupan udara).

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemasangan Whirl pool :

1. Check sistem Whirl pool yang digunakan.

2. Pastikan kedudukan pipa-pipa plumbing (air bersih dan air panas) dan pipa pembuangan apakah sudahsesuai dengan bentuk dan sistem sirkulasi airnya.

3. Perlu adanya space yang cukup dibagian bawah Whirl pool untuk menmgerjakan pemipaan dan meletakkanmesin pompa sirkulasi,

4. Pastikan sudah tersedia powerlistrik untukmesin pompa sirkulasi,

5. Letak pompa sirkulasi harus mudah dijangkau, dan diberi pintu untuk bila sewaktu–waktu ada perbaikan(maintenance).

6. untuk kolam renang yang dikombinasi dengan whirpool maka disarankan sejajar permukaannya.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 43/141

PEMIPAAN KOLAM RENANG

A. Dengan memakai Skimer

Mesin-mesin kolam renang /pompa ¾ PK s/d 1 ¾ PK memakai pipa inlet dan outlet Æ 1½“ kecuali pada pompa 2

PK digunakan pipa Æ 2” dan pompa 3 PK digunakan pipa Æ3”.

Untuk kolam renang umum dimana dipakai pompa > 3 PK digunakan pipa yang lebih besar dari Æ 3” seperti Æ 4”,

Æ 6” dll .

B. Menggunakan Over flow

Tinggi tutup atas balancing tank harus lebih tinggi 1 cm s/d 5 cm dari bibir kolam untuk mencegah air luber , diOverflow jika balancingnya penuh .

Kapasitas balancing minimal 4 cm ´ luas kolam renang 0,04´5 ´ 10 =2 m3 (minimal )

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 44/141

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 45/141

Lampu kolam renang :

1. Lampu pada saat dinyalakan harus dalam keadaan terendam air dan bila tidak maka lampu akan rusak.

2. Pemakaian lampu kolam renang rumah tinggal 1 titik lampu, max. 2 titik lampu untuk 1 buah trap kapasitas 200watt, lampu kolam renang 150 watt/24 volt à 2 buah

3. Untuk letak mesin kolam renang sebaiknya di ruang service (ruang terbuka) jangan di ruang tertutup atau diruang bawah tanah karena dapat mengakibatkan lembab dan mesin akan cepat panas sehingga cepat rusak.

4. Untuk kolam renang baru atau pengisian air baru terlebih dahulu air di treatment dengan pemberian obat atau

kaporit à 3 kg/ 100 m3 (over dosis) didiamkan 1 hari kemudian diberikan lagi 2 kg/100 m3.

Test pH harus di atas 7,5. Kalau kurang ditambah soda as/soda api sebanyak 2 atau 3 kg/100 m3. Untuk

mengendapkan partikel-partikel kotoran diberikan tawas 5 kg/100 m3 untuk mutu air yang bagus. Untuk mutu airjelek, pada saat diberi kaporit air berwarna kemerahan karena kadar manggan, maka untuk pengendapan dipakai

PAC à 1kg/100 m3 atau lebih sesuai kebutuhan pengendapan, didiamkan selama 1 hari (minimum 6 jam) malamhari kemudian pagi harinya disedot buang.

Setelah air jernih test pH bila ketinggian diberi HCL à 1 s/d 2 liter max 5 liter/100m3. Bila tambah air baru

diberikan kaporit 1 kg/100m3, didiamkan semalaman paginya disedot ke filter, sirkulasi biasa sampai air jernih,setiap harinya diberi kaporit, bila sudah jernih sekali maka dapat dibuat enjadi 2 hari sekali pemberian kaporittersebut.

6. PEKERJAAN ATAP

Dalam pelaksanaannya dibagi dalam beberapa tahap.

6.1 Rangka Atap

Sebelum di mulai pekerjaan atap perlu diperhatikan beberapa hal :

a. Chek rencana atap yang meliputi :

· Jenis bahan konstruksi yang digunakan

· Baja ( rangka baja / portal baja ) dimana untuk bangunan dengan bentang besar dianjurkan untuk

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 46/141

menggunakan kuda-kuda dari baja . dalam perkembamngannya konstruksi baja ini mulai banyak di gunakandalam rumah-rumah modern umumnya dipakai konstruksi baja besi siku.

· Kayu , jenis kayu yang digunakan (mutu dan ukuran dimensinya ).

· Beton (seperti yang diuraikan dalam pekerjaan beton ).

b. Perlu diketahui jenis bahan penutup yang akan digunakan. Kepastian hal ini digunakan mengingat setiap jenismaterial penutup atap, memiliki spesifikasi sendiri-sendiri . sehingga bilamana rencanarangka atap tidak sesuaidengan bahan penutupnya dapat diadakan perubahan-perubahan gambar rencana.

c. Persiapan material yang dipergunakan termasuk besi aisan atau plat jepit dengan baut-bautnya.

Sedangkan dalam pelaksanaanya perlu diperhatikan beberapa hal :

a. Pengukuran keadaan lapangan menurut gambar atap seringkali terjadi perbedaan-perbedaan denganrencana karena perbedaan lebar/panjang bangunan atau tanah, perubahan-perubahan , kesalahan ukur yangtidak disadari sehingga pemotongan kayu dan pembuatan rangka sesuai.

b. Sistim penyambungan kayu yang dibenarkan (antar gording dan kuda-kuda).

c. Detail-detail hubungan kayu, supaya dikerjakan dengan rapih.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 47/141

d. Semua kayu konstruksi diawetkan dengan residu atau treatment yang lain.Ukuran-ukuran kayumemungkinkan tanpa sambungan sampai 6 m, dipesankan khusus untuk menghemat penggunaan kayu.

e. Untuk penyetelan rangka atap kayu diresidu dibawah dan sebelumnya harus di anti rayap terlebih dahulu.

f. Sedangkan untuk atap baja biasanya dipabrikasi di workshop dan diberi zat zincromate .

6.2. Ramuan atap dan penutup atap

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 48/141

Pada dewasa ini, ramuanatap yang di gunakan sangat bervariasi, selain digunakan kaso dan rengdapat juga digunakan bahan baja. Sepertibesi kanal dan siku ataupun hollow sebagai rengnya. Selain itu pemasangan plywood sebagai pelapis sebelumsisalasi alumunium banyak di gunakan pada rumah-rumah modern. Jenis plywood dan ukuranya bermacam-macam dan banyak pula yang menggunakan jenis plywood WBP.

Didalam pelaksanaannya secara umum perlu dipersiapkan dan diperhatikan beberapa hal :

a. Jenis penutup atap yang digunakan :

· Genteng Kodok, daun, plentong, KIA, Maridional, Fasano, Cengkareng permai (CP), Kanmuri, Karang Pilang,Abadi dan genteng dari tanah liat lainnya .

· Genteng beton seperti merk : Monier, Tiara, Stucco, Fuji mansion, CP, Cisangkan

· Genteng asphalt seperti : Tegola, Decrabond.

· Genteng asbes; seperti : Genteng nasional, Asbes gelombang, Kubota,Asbes tile

b. Ramuan atap

· Reng 2/3 dan kaso 5/7 untnk genteng kodok , daun dan plentong, Asbes tile.

· Reng ¾ dan kaso 5/7 untuk genteng KIA, Maridional, Fasano, Monier, Tiara, Stucco, Fuji, Mansion,Cengkareng permai, Kanmuri, Cisangkan, Karang pilang, Abadi.

· Plywood 9 mm dan kaso 5/7 untuk genteng tegola.

· Gording 6/12 atau 8/15 untuk asbes gelombang.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 49/141

· Plywood 12mm dan kaso 5/7 untuk genteng nasional, kubota.

c. Pada setiap tahap pelaksanaan diadakan kontrol terhadap ketinggian tiap-tiap bagian dari atap, waterpassdan lurus kemiringannya. Tahap pemasangan kaso sisalasi aluminium dan kemudian reng, jarak reng harusdiperhatikan dan disesuaikan dengan jenis dan type genteng yang digunakan.

d. Kaso dan reng sebelum di pasang harus di residu terlebih dahulu dengan direndam di dalam bak. Ataudapat pula di pergunakan anti rayap lainnya.

e. Dalam persiapan pekerjaan atap supaya dipastikan dipergunakan atau tidak lapisan penutup plywood dansisalasi alumunium (Alumunium foil). Lapisan tersebut dapat berfungsi sebagai :

· Penahan radiasi panas dari atap kedalam ruangan yang di bawanya.

· Dapat menahan tempias air hujan yang ditimbulkan dari celah-celah genteng.

f. Dalam pemasangan alumunium foil perlu diperhatikan :

1. Telah disediakan bahan penutup atap, sehingga setelah sisalation selesai dipasang dapat dikerjakan

pemasangan penutup atap, Hal ini untuk menghindari rusaknya sisalasi yang disebabkan angin, air hujan,

panas.

2. Susunan pemasangan lapisan :

§ Untuk genting tanah atau beton sisalation dipasang dibawah reng (dijepit dalam pemasa-ngan).

§ Untuk genting tegola sisalation dipasang dibawah lapisan multiplex.

g. Pada pemasangan nok harus diperhatikan pemasangan plastik cor tebal dan plesteran untuk menghindarikemungkinan bocoran akibat karpusan yang retak. Setelah pemasangan penutup karpus, acian karpus tersebutdiberi lapisan Waterproofing sesuai dengan warna gentengnya.

Segi-segi teknis yang perlu diperhatikan :

a. Pemasangan talang seng .

Dalam pekerjaan talang sebaiknya :

· Ketebalan seng yang dipergunakan minimum BWG 28/BJLS 30 .

· Sambungan-sambungan talang tanpa menggunakan solder melainkan lapisan-lapisan ganda .

·

Kerapihan pada hubungan-hubungan dinding dan bagian atap yang lain .

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 50/141

b. Pemasangan talang jurai dalam harus cukup lebar supaya air hujan tertampung.

c. Pemasangan genteng nok diberi lapisan untuk mencegah perembesan air .

d. Beberapa detail penting :

e. Untuk hal-hal yang lain adalah menperhatikan instruksi-instruksi tertulis dari masing-masing jenis gentingyang dikeluarkan dari pabrik yang bersangkutan (jarak reng, spesifikasi genteng, dll ).

f. Untuk talang gantung ini terdapat dua ukuran yang pemakaiannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan yangcara penasangannya seperti gambar dibawah ini untuk mencegah luapan air dari genteng langsung kepermukaan tanah. Breket-breket dipakukan atau diskrup ke papan lisplang kayu dengan jarak-jarak tertentu(max 60 cm satu buah). Untuk kedudukan talang PVC-nya sendiri.

g. Untuk talang tembaga digunakan lapisan tembaga (kuningan yang ketebalannya 12 mm), kemudian dibentuk

seperti È atau ½ lingkaran yang dipotong seperti pemasangan talang PVC dengan breket-breket yang terbuatdari tembaga juga.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 51/141

7. PEKERJAAN INSTALASI LANJUTAN

Dengan selesainya pekerjaan atap dan dimulainya pekerjaan rangka plafon beberapa bagian dari pekerjaaninstalasi dapat dikerjakan

7.1. Instalasi Plumbing

Dibagi dalam dua bagian :

7.1.A . Untuk saluran air bersih

Dengan telah diputuskannya sistem plumbing yang dipilih maka pemasangan pipa-pipa air langsung dapatdilaksanakan

Yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan ini adalah :

1. Pemakaian jenis pipa dan diameternya

a. Jenis pipa untuk instalasi air dingin adalah :

· Pipa galvanized kelas medium

· Pipa PVC tipe AW

· Pipa Kelen (PPR)

b. Jenis pipa untuk instalasi air panas ialah

· Pipa galvanized dengan dibungkus tali asbes sebagai isolasi panas.

· Pipa tembaga dengan dibungkus dengan tali asbes sebagai isolasi panas

· Pipa kelen ( PPR )

c. Jenis pipa untuk instalasi air kotor :

· Pipa PVC tipe AW

· Pipa PVC tipe D untuk ven

· Buis beton Ø 20” , Ø 30”

·

2. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam instalasi pipa :

· Gantungan pipa

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 52/141

· Jarak antara pipa

· Isolasi dan kerapihan pemasangan isolasi

· Pengujian instalasi pipa

· Jenis pipa yang harus digunakan harus sesuai dengan design

· Pengamanan pipa tertentu, pipa galvanized yang ditanam di tanah diplintkote untuk mena-han korosi air tanah .

3. Ketentuan mengenai gantungan pipa :

· Untuk pipa vertikal

Jenis PVC , tembaga dan galvanized adalah satu titik setiap interval lantai

· Untuk pipa horisontal

Jenis pipa PVC setiap 1,5 m dan setiap sambungan yang lemah

Jenis pipa galvanized, diameter kurang atau sama dengan Ø 1”setiap 2m.

Jenis pipa galvanized, diameter lebih dari Ø 1” setiap 3m

Jenis pipa tembaga, diameter kurang atau sama dengan Ø 1” setiap 2m

Jenis pipa tembaga, diameter lebih dari Ø 1”setiap 3m s

4. Pengujian instalasi pipa :

a. Instalasi pipa air bersih :

· Sebelum pengetesan seluruh pipa air bersih agar dibilas dari semua endapan, kotoran, atau sisa pengerjaanpemipaan

· Pengetesan uji tekanan.

Pipa galvanized dan tembaga sebesar (10 –12 kg/cm2 ).

Pipa PVC sebesar 5-8 kg/cm2 (lama pengetesan adalah 2 hari 2 malam).

Pipa tembaga 8-10kg /cm2

b. Dalam pemasangan supaya tidak mengganggu bagian-bagian yang lain, misalnya :

· Ketinggiannya diatas peil rangka plafond

· Dibawah peil lantai setempat

c. Instalasi air kotor :

· Sebelum pengetesan seluruh pipa dibilas supaya bersih

· Pengetesan terhadap kebocoran

5. Pemakaian isolasi pipa

Untuk mencegah pemasukan dan pengeluaran kalor dari fluida kerja melalui dinding pipa, maka pipa perlu dibalutdengan bahan isolasi. Bahan isolasi biasanya asbes, glaswool atau bahan stereoform. Ketebalan isolasi

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 53/141

biasanya tergantung dari tebal pipa. Untuk proyek rumah tinggal supply air dari ground tank ke bangunanmemakai Pipa PVC, sedangkan untuk proyek gedung disesuaikan dengan spesifikasi dan bila memakai pipagalvanis harus dicek lagi proteksinya. Antara lain adalah :

· Pipa air panas harus dibungkus dengan asbes.

· Pipa-pipa PVC yang dapat terganggu oleh kegiatan lain .

6. Beberapa hal yang perlu diketahui untuk pengawasan :

· Pipa instalasi untuk Water Heather, listrik langsung dari saluran utama.

· Pipa saluran PAM tidak diperbnolehkan langsung dihubungkan dengan pompa listrik .

· Sambungan-sambungan pipa dikerjakan dengan isolasi ban dan rapih .

· Diadakan test instalasi keseluruhan dengan alat pres dan didiamkan selama dua hari dua malam.

· Diadakan perbaikan-perbaikan bila ada kebocoran pada instalasi

7. Secara Skematis Penggunaan Pipa :

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 54/141

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 55/141

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 56/141

7.1.B Saluran air kotor

Yang perlu dikontrol dan dilaksanakan :

a. Test rendam waterprofing sebaiknya dilaksanakan sekaligus dengan test kebocoran pipa .

b. Setelah cor plat beton, pipa paralon digergaji rata beton dan ditiup dengan saringan se-mentara. Setelah ituwaterprofing sesuai dengan gambar a, dan Pipa dibawah disumbat/ didop dulu jangan disambung kesaluran ataubak kontrol.

c. Penyambungan saluran pipa-pipa air hujan vertikal hingga bak kontrol juga bagian-bagian dari atap yangbelum disambungkan Ketalang vertikal.

d. Penyambungan pipa-pipa kamar dari floor drain, wastafel, bathtub ke bak control baik untuk lantai atas danbawah.

e. Penyambungan pipa ventstek keatap bangunan .

f. Penyelesaian bak kontrol dan pembuatan tutupnya.

g. Dalam penyambungan pipa horizontal juga diperhatikan ketinggian lain dari bangunan :

· Ketinggian plafon dibawah pipa instalasi.

· Ketinggian peil lantai diatas instalasi

h. Setelah selesai penyambungan diadakan test dengan merendam air seluruh jaringan pipa air kotor selama 3hari 3 malam.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 57/141

i. Bilamana terdapat kebocoran-kebocoran, maka diadakan perbaikan sebelum dilanjutkan-nya pekerjaanplafond dan ubin.

j. Setelah selesai pengetesan dan tidak bocor, maka pipa dapat disambungkan ke saluran/ bak control danpekerjaan dapat finish.

k. Untuk pipa Venstek dipasang pada keadaan pipa yang digabung dua outlet atau lebih seperti bak mandi,dengan washtafel, dll, dan bila hanya satu tidak perlu dipasang pipa Venstek. Khusus monoblock venstektersendiri atau masing-masing.

7.1.C Pompa

Jenis-jenis pompa air :

1. Pompa jenis putar

1. Pompa sentrifugal yang dibagi atas :

Single stage

Multi Stage

2. Pompa submersible

3. Pompa deepwell (sumur dalam)

2. Pompa jenis langkah positif

Pompa torak (pompa tangan)

Pompa tangan, mirip dengan pompa torak hanya konstruksinya dibuat khusus mudah digunakan

untuk tangan

3. Pompa khusus

Pompa jet, gabungan antara system pompa sentrifugal dengan suatu jet ejector. Nosel diletakkan di bawahpermukaan air sumur yang mengakibatkan air sumur akan terdorong ke atas.

Pengetesan pompa :

Pengetesan dilakukan sesuai petunjuk pabrik.

Pengetesan system harus sesuai dengan design system

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 58/141

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 59/141

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 60/141

7.1.D Tangki Air

Berdasarkan fungsinya dibagi atas :

Tangki air bawah/ ground tank

Tangki atap/ water tower

Tangki tekan/ pressure tank

Pengetesan kebocoran harus dilakukan untuk melihat kemungkinan kebocoran tangki.

Bahan dan mekanisme :

1. Tangki air plat baja

Keuntungan :

· Pembuatannya mudah

· Harga tidak terlalu mahal

· Bentuk dapat disesuaikan dengan tempat yang tersedia

Kerugian :

· Cepat mengakibatkan korosi.

2. Tangki FRP (Fiberglass Reinforced Plastic)

Keuntungan :

· Jauh lebih ringan dari pada baja

· Tahan karat dan beberapa bahan kimia

· Kurang merambatkan panas

Kerugian :

· Kekuatan mekanis terhadap tumbukan tidak sebaik baja

· Dapat menimbulkan Algae

· Akan terjadi gejala kelelahan biasanya sekitar 3-4 tahun.

3. Tangki air beton bertulang

Keuntungan :

· Konstruksi sangat kuat

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 61/141

Kerugian :

· Lebih berat dari bahan yang lain

· Dapat menimbulkan retak-retak

· Sulit membuat kedap air untuk jangka waktu yang lama

4. Tangki air stainless steel (merk : flipper)

7.1.E Water Heater

Beberapa system penyediaan air panas :

1. Instalasi lokal :

Pemanas air dipasang di tempat/ berdekatan dengan alat plumbing yang membutuhkan air panas.

Keuntungan :

· Air panas lebih cepat diperoleh

· Kehilangan kalor pada pipa kecil

· Instalasi lebih sederhana

Kerugian :

· Kapasitas terbatas

· Membutuhkan ruangan untuk penempatan peralatan di tiap kamar mandi yang terdapat water heater

Macam-macam instalasi lokal :

a. Pemanasan sesaat

b. Jenis pemanasan simpan

2. Instalasi sentral

Keuntungan :

· untuk pemakaian air panas yang serentak biaya operasinya lebih murah

Kerugian :

· Biaya investasi peralatan dan instalasi lebih mahal

Sistem pemanasan :

a. Cara pemanasan langsung

b. Cara pemanasan tidak langsung

Sumber kalor untuk pemanasan water heater :

· Listrik

· Gas

· Matahari

Pengujian pemanas air :

· Pengetesan dilakukan sesuai dengan petunjuk dari pabrik

· Pengetesan system harus sesuai dengan system

Standard temperature air panas menurut jenis pemakaiannya :

Jenis pemakaian Temperatur (˚C)

1. Minum 50 – 55

2. Mandi : dewasa 42 – 45

anak-anak 40 – 42

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 62/141

3. Pancuran mandi 40 – 43

4. Cuci muka dan cuci tangan 40 – 42

5. Cuci tangan untuk keperluan pengobatan 43

6. Bercukur 46 – 52

7. Dapur 45

8. Macam-macam keperluan

· Untuk mesin cuci

· Proses pencucian 45 - 60

· Proses Pembilasan 70 - 80

9. Cuci pakaian :

· Macam-macam pakaian 60

· Bahan sutera dan wol 33 - 49

· Bahan linen dan katun 49 - 60

10.Kolam Renang 21 - 27

11.Cuci Mobil (di bengkel) 24 - 30

7.1.F Sanitair

Peralatan-peralatan sanitair :

1. Kloset

Beberapa tipe kloset :

1. Bilas datar

2. Bilas dalam :

§ Pembuangan ke belakang

§ Pembuangan ke bawah (lubang didepan/belakang)

2. Urinoir

Beberapa type Urinoir :

§ Dengan pancuran bilas

§ Tanpa pancuran bilas

3. Washtafel :

Beberapa tipe washtafel :

§ Untuk air dingin dan panas

§ Hanya untuk air dingin

4. Bidet

Beberapa tipe bidet :

§ Dengan pancuran bawah

§ Tanpa pancuran bawah

7.2. Katup / Valve

Beberapa tipe katup :

1. Gate Valve

Berfungsi untuk penutup aliran listrik dalam arah vertical (tidak disarankan sebagai peng-atur laju aliran).

2. Ball Valve

Berfungsi sebagai pengatur laju aliran air.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 63/141

3. Check Valve

Berfungsi untuk mencegah aliran balik fluida didalam pipa.

4. Strainer

Berfungsi untuk menyaring debu, kotoran atau tanah yang mengakibatkan kotoran di dalam pipa, dan kerusakanpada impeller pompa.

5. Flexible Joint

Berfungsi untuk mencegah/ meredam perambatan getaran dari pompa ke instalasi pipa.

Bahan untuk valve terbuat dari perunggu/ besi tuang dapat digunakan untuk tekanan tidak lebih dari 10 kg/cm.

Sedangkan valve terbuat dari baja dapat melayani tekanan operasi sampai diatas 12kg/cm.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 64/141

Pelaksanaan instalasi listrik dalam tahap ini adalah :

a. Sebelum pelaksanaan harus ada shop drawing yang jelas.

b. Pemasangan kabel-kabel instalasi, sekring box, tarikan kabel tufoor.

c. Ditinjau dari segi fisik tarikan kabel harus rapih dan rata, sembunyikan kabel-kabel, diisolasi dan ditutupdengan ‘dop’.

d. Bilamana ada tambahan-tambahan pekerjaan seperti stop kontak, titik lampu, pemindahan titik lampu ataustop kontak sebaiknya dilakukan dalam tahap pengerjaan ini. Karen setelah selesainya tahap pekerjaan ini berartiakan lebih sulit pelaksanaannya. Misalkan : Pembagian group harus ditinjau kembali dan plafond harus dibongkarkembali.

e. Site Manager harus mengetahui/membaca shop drawing termasuk pembagian groupnyadan dilihat balanceatau tidak.

f. Untuk MCB ditetapkan memakai merek MG (Merlin Gerin) dan dicek karena banyak beredar yang palsu.Untuk membedakannya diberikan pedoman sbb:

Asli :

· Ada tulisan angka 0 dan 1 pada on dan offnya.

· Tidak ada tali air dibelakangnya (polos).

· Kodenya, misalkan : NC45a.

Palsu :

· Tidak tulisan angka 0 dan 1 pada on dan offnya.

· Ada tali air dibelakangnya.

· Kodenya C45

g. Untuk kabel ditetapkan menggunakan 4 besar, yaitu :

Supreme, metal, tranka dan kabelindo. Sedangkan untuk conduit digunakan merek EGA/Clipsal, Maspion, Wavintype C.

7.2.A Kabel

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan kabel ialah :

1. Kabel tipe NYA :

· Tidak boleh dipasang langsung menempel pada plesteran/kayu atau ditanam langsung.

· Instalasi harus menggunakan Conduit baik di dinding maupun di atas plafond.

· Jangan digunakan di ruang basah atau di dalam tanah.

2. Kabel tipe NYM :

· Dapat dipasang langsung menempel pada plesteran/kayu.

· Dapat dipasang di tempat lembab atau/basah.

· Tidak untuk digunakan di dalam tanah.

3. Kabel tipe NYY :

· Kegunaan utama untuk instalasi industri di dalam maupun di luar gedung.

· Dapat digunakan di dalam tanah, asalkan tidak ada gangguan mekanis terhadap kabel.

4. Kabel tipe NYFGBY :

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 65/141

· Kegunaan utama untuk instalasi yang memungkinkan terjadinya gangguan mekanis.

5. Kabel tipe lain-lain :

· Kabel Coxial (75 ohm) untuk MATV

· Kabel khusus telepon yang terdiri dari :

a. Jenis 2 kabel untuk telepon biasa standar telkom.

b. Jenis 4 kabel untuk pesawat key telepon

Hal-hal yang perlu diawasi dalam instalasi kabel adalah :

a. Tipe dan ukuran kabel harus sesuai dengan desain.

b. Pemasangan di bawah lantai harus menggunakan Conduit.

c. Semua teknik pelaksanaan, yaitu pencabangan, pembelokan dan sebagainya harus menggunakan sock,elbow t-dos dll.

d. Instalasi kabel harus dilakukan test marger dan hasil minimum untuk tahanan isolasi 700 ohm.

e. Pemasangan kabel harus rapih baik dalam rak kabel ataupun tidak.

7.2.B MCB dan panel box

MCB mempunyai fungsi sebagai alat untuk membuka/menutup rangkaian secara non automatic dan automatic bilaterjadi gangguan beban lebih dan gangguan hubungan singkat.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan MCB adalah :

1. Tegangan harus sama/lebih besar dari tegangan fase ke fase sistem.

2. Arus baru lebih besar dari arus yang dilalui kabel.

3. Kapasitas pemutusan paling tidak sama dengan arus hubungan singkat pada titik, dimana pemutus tenagatersebut dipasang.

4. Jumlah kutub harus sesuai.

5. Peralatan yang digunakan harus asli dan tidak boleh tiruan.

6. Pemilihan MCB harus mengikuti gambar desain.

Panel box, biasanya dipasang didaerah garasi, atau didaerah yang agak tersembunyi .

Berdasarkan bahannya terdapat dua jenis ,yaitu :

a. Bahan plastik (untuk instalasi sederhana)

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 66/141

b. Bahan besi/ metal .

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pekerjaan panel :

1. Bahan terbuat dari besi dengan ketebalan minimal 2 mm untuk panel-panel utama dan 1,6 mm untuk paneldistribusi biasa.

2. rumah panel harus dapat mencakup semua peralatan dengan penempatan yang cukup.

3. Semua kabel-kabel haruslah rapih yang terdiri atas kabel warna-warna, dipasang mema-kai terminal, mudahdiusut dan mudah dalam maintenance.

4. Pentanahan harus mempunyai bar bagi fasilitas pentanahan peralatan.

5. Busbar terbuat dari tembaga yang berdaya penghantar tinggi, dipasang pada pole-pole isolator dengankekuatan jarak yang telah diperhitungkan untuk menahan tekanan elektris dan mekanis pada level hubungansingkat yang ada di titik tersebut.

6. Panel listrik terpasang Wall mounted /surfaced mounted kekolam / dinding.

7. Sambungan dari peralatan yang terpasang harus kencang dan tidak terjadi salahpolaritas.

7.2. Conduit dan doos

Beberapa type conduit yang sering digunakan :

a. Pipa gip

Bahan material pipa gip kelas light dengan diameter 3/4“. Pipa gip harus dilindungi dengan anti karat.Pemasangan di halaman minimal 80 cm untuk daerah yang dilalui kendaraan. Dibawah ubin instalasi terpasang 30cm dibawah finish ubin lantai .

b. Pipa PVC

Bahan PVC jenis high impact diameter minimal 3/4“. Pemasangan di halaman minimal 60 cm sebaiknya untukdaerah yang tidak dilalui kendaraan

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 67/141

7.2.D. Sakelar dan stop kontak

Umumnya diletakkan dekat pintu sehingga mudah untuk dioperasikan .

a. Beberapa type sakelar :

Sakelar kutub tunggal

Sakelar kutub ganda

Sakelar kutub tiga

Sakelar tukar/ hotel

Sakelar silang

b. Stop kontak :

Umumnya diletakkan didalam dinding , terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar, cukup kuat dan tahanlembab

Beberapa type stop kontak :

· Stop kontak biasa dengan rating 10 A/250 volt dua kutub ditambah satu untuk pentanahan

· Stop kontak dengan tenaga rating 16 A /250 volt dua kutub ditambah dengan satu untuk pentanahan

· Stop kontak lantai

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan :

a. Tipe sakelar dan stop kontak yang terpasang harus sesuai dengan design yang diinginkan

b. Harus dilengkapi dengan inbow dus untuk tempat duduknya

c. Posisi dan ketinggian harus sesuai dengan design

d. Stop kontak lantai harus mempunyai konstruksi tertutupdidalam lantai

e. Stop kontak jangan diletakkan didekat keran air

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 68/141

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 69/141

7.3. Instalasi yang lain

Meliputi pemasangan kabel-kabel / pipa instalasi untuk :

7.3.A Air conditioning ( AC )

Beberapa jenis AC yang sering digunakan :

1. AC paket

Dimana kompresor, coil, fan dan condensor terletak dalam satu paket

1.a. AC Window (Air Cooled Packaged ) :

Lokas i

Biasanya dipasang pada jendela atau dinding yang berhadapan dengan udara luar dan cukup kuat untuk menahangetaran

Pemasangan :

a. Pemasangan tidak boleh terlalu dekat dengan langit-langit

b. Dipasang padadinding dengan kokoh dan tidak menimbulkan getaran

c. Diusahakan air hujan tidak masuk ruangan

d. Bagian luar AC hendaknya tidak menimbulkan gangguan atau panas di sekitarnya

e. Bagian luar AC (pembuangan panas) sebaiknya tidak dipasang dalam ruangan, jika terpaksa dipasang didaerah selasar harus diperiksa terhadap kebutuhan ventilasi yang cukup.

f. Pembuangan drain sebaiknya dapat dilaksanakan dengan baik

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 70/141

1.b. Air Cooled Packaged Kapasitas besar dan Water Cooled Packaged dengan cooling tower

Lokasi :

a. Biasanya diletakkan ditempat yang diperoleh sirkulasi udara dingin yang baik

b. Dapat dihubungkan dengan ducting untuk distribusi udara dibeberapa ruangan yang terpisah

c. Jika unit diletakkan disuatu ruangan diluar ruangan yang dikondisikan, maka untuk udara kembali perlu dibuatsaluran ducting

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 71/141

Pemasangan :

a. Unit yang diletakkan diatas lantai , harus dibuat agar benar-benar rata dan kuat sehingga tidak menimbulkangetaran dan bunyi

b. Diusahakan agar letaknya berdekatan dengan instalasi power listrik

c. Tempat yang disediakan hendaknya cukup luas sehingga memudahkan pemeriksaan dan perawatan

d. Lantai tempat diletakkannya unit sebaiknya diberi sedikit kemiringan untuk mengalirnya drain AC

e. Untuk unit dengan kondensor pendingin air, lokasi tempat pemasangan ditetapkan denganmempertimbangkan lokasi tempat instalasi pendingin yang diperlukan

f. Untuk unit dengan kondensor pendingin udara, perludiperhatikan agar udara pendingin dapat bersirkulasidengan baik

2. Tipe terpisah ( AC Split )

Dimana unit kompresort dan kondensor terletak diluar ruangan (out door unit ) dan unit

Evaporator dan fan terletak diluar ruangan (indoor unit).

Beberapa unit yang sering digunakan :

· Tipe wall.

· Tipe floor.

· Tipe ceiling.

· Tipe caset.

· Tipe ducting

1.a. Pemasangan outdoor unit :

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 72/141

· Jarak antara unit indor dan outdoor maximal adalah 15 m

· Letaknya ditetapkan sehingga dikenai ventilasi yang baik dan temperatur udara sekitar yang tidak lebih tinggi

dari 40° C

· Sebaiknya tidak terkena radiasi sinar matahari langsung, sehingga kemampuan kondensor untuk melepaspanas tidak berkurang

· Unit harus dipasang pada pondasi yang kaku ( beton ).

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 73/141

1.b. Pemasangan indoor unit :

· Penempatan unit sebaiknya tidak mengurangi keindahan ruang ( interior )

· Lokasi pemasangan hendaknya melihat pada kemudahan untuk saluran pipa drain

· lokasi unit pendingin harus ditempat yang cukup luas dan memudahkan untuk mainte-nance.

· Perlu diperhatikan masing-masing tipe untuk “ Power sourcenya“

· Perlu diperhatikan pembuangan airnya

· Untuk AC, satu unit AC digunakan 1 MCB tidak boleh 2 AC digabung 1 MCB

3. Tipe terpisah dengan fluida pendingin air

Dimana unit indoor terdiri dari fan coil yang dialiri air dingin yang dihasilkan unit chiller yang terletak diluar ruangan

Beberapa tipe yang digunakan :

· Air Cooled Chiller dengan FCU/ AHU

· Pemasangan Water Colled Chiller dengan FCU/ AHU :

a. Lantai harus kuat dan kaku dan diberi pondasi untuk menahan getaran

b. Tempat yang disediakan harus memungkinkan pemasangan pipa drain

c. Harus diperhitungkan tempatuntuk maintenance peralatan

4. Untuk Central Air Conditioning

a. Untuk “Central Type” yang dilaksanakan sebelum dimulainya pemasangan ducting terlebih dahuludirencanakan ruang-ruang yang akan dipasang

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 74/141

b. Dalam pelaksanaan ducting kita mengenal dua instalasi yaitu untuk mengalirkan udara dingin dan udarakembali

c. Dalam pengawasan yang perlu kita perhatikan adalah :

· Pemasangan ducting sesuai dengan design yang disepakati

· Pemasangan ducting, difuser dan gril return air selaras dengan rencana plafond

· Kerapihan pemasangan, gantungan, isolasi dan hal lainnya yang perlu diperhatikan

5. Tipe khusus (AC presisi) :

Biasanya digunakan pada ruang-ruang khusus seperti pada ruang computer, ruang penyimpanan arsip pentingatau film

Isolasi AC

Menurut fungsinya terbagi menjadi dua jenis :

1. Isolasi untuk pipa AC

Bahan isolasi untuk pipa refrigrant terbuat dari bahan ruber atau polyetilen. Konduktifitas termal isolasi kira-kira0,03 W/ MK dengan ketebalan berkisar 20 mm- 50 mm tergantung ketebalan pipa dan bahan isolasi yangdigunakan.

2. Isolasi untuk ducting

Bahan yang digunakan ialah glass woll dengan tingkat densiti 24 kg /m3 dan ketebalan 2,54 cm (tergantungketebalan) dilapisi alumunium foiltipe single sided (atau isolasi suplai dan return) dan diberi penahan kelingsetiap jarak 30 cm.

Grill dan difuser

Grill

Lubang udara tempat kembali yang terbuat dari bahan alumunium atau galvanized dengan sudu-sudu yang dapatdiarahkan atau tetap.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 75/141

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 76/141

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 77/141

Difus er

Lubang keluar udara di sebut difuser dan biasanya di lengkapi dengan volume damper untuk mengatur volumeudara. Macam-macam jenis difuser :

· Tipe nosel, kontruksi sederhana,semburan lebih tenang bunyinya.

· Tipe punka, leher dapat diputar untuk mengatur arah aliran udara masuk.

· Tipe Sudu, paling banyak digunakan terdapat sudu untuk mengatur arah aliran udara dingin.

Duc ting

Terdapat 2 sistim dalam sistim pendistribusian udara antara lain :

Mengunakan return duct

Pada sistim ini pada ruangan yang dikondisikan selain terdapat ducting untuk supply udara dingin juga terdapatducting untuk udara kembali yang dihubungkan dengan Grille.

Tanpa return ducting

Pada sistim ini pada ruangan yang dikondisikan tidak dipergunakan return duct sebagaimana gantinya digunakanruangan di atas plafond (plenum) sebagai saluran udara kembali.

Material ducting :

Bahan yang dipergunakan lembaran baja yang diproses secara lockforming dan memenuhi (SII), ketebalanducting :

Sisi terpanjang Tebal material

* Sampai 300mm BJLS 50

* 300mm – 750 mm BJLS 60

* 750 mm – 1352 mm BJLS 60

* 1350 mm – 2100 mm BJLS 80

Penggantungan ducting :

a.Terbuat dari besi bulat ( rot iron ) Æ 3/8 “ terpasang disisi kanan dan kiri ducting,pada bagian bawah ductingdigunakan besi profil siku.

b. Ujung pengantungan diberi ulir untuk pemasangan baut dan penyetelan ketinggian ducting.

c. Setiap pencabangan dan ujung ducting harus diberi pengantung.

d. Pengantung dicat akhir dengan cat besi dan cat dasar meni.

Beberapa cara penyambungan Ducting :

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 78/141

Fan

Beberapa jenis fan ialah :

1. Tipe s iroco

Bentuk serupa dengan fan centrifugal, tetapi dimensinya kecil,mempunyai keuntungan tekanan statik yang cukupbesar dan tingkat kebisingan suara rendah.

2. Tipe c entrifugal

Dapat melayani kapasitas udara yang cukup besar dengan tekanan statik yang cukup besar. Inlet udara dapatterdiri dari 1atau 2 inlet. Dapat digunakan pada gedung-gedung tingkat tinggi.

3. Tipe axs ial

Impeler terbungkus dalam rumah berbentuk silinder, Bentuk lebih sederhana dibandingkan tipe centrifugal,dapatdipasang diatas plafond.Kerugian tipe ini kapasitas udara dan tekanan statik terbatas dan menimbulkankebisingan yang cukup besar.

4. Tipe prope ler

Merupakan fan tipe Axial yang paling sederhana karena kapasitas dan dimensinya kecil. Biasanya memiliki tutupgrile yang berfungsi sebagai sudu pengarah dan sebagai pengaman impeler fan.

Pemasangan unit fan :

· Lokasi sebaiknya memudahkan untuk maintenance.

· Untuk mencegah perambatan getaran ke ducting di pasang terpal.

· Untuk mencegah getaran dari mesin di pasang karet atau kayu pada dudukannya.

· Fan Type Axial terpasang mengganggu ke Lantai

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 79/141

7.3.B Ins talas i Aiphone,te lephone,be l, lis trik,kabe l antena,duc ting khus us .

Untuk instalasi- instalasi ini yang dilaksanakan adalah :

· Pemasangan kabel- kabel instalasi.

· Fixasi penempatan unit-unit tersebut

· Pemasangan ducting untuk penghawaan, exhauster, cooker hood, dsb.

· Pada telephone untuk master key biasanya dipasang diruang tidur utama dan kabelnya isi 4 (2 par) dan ditarikdari setiap titik ke pusat (master key).

7.3.C Ins talas i Deepwell

Tahap pekerjaan ini diuraikan sebagai berikut :

a. Mobilisasi perawatan kerja

b. Penyediaan fasilitas pendukung, misalnya :

§ Penentuan titik bor (menguntungkan, harus sudah ada PAM, tidak terganggu untuk jangka waktu lama)

§ Persiapan waktu

§ Seting mesin

§ Seting rig

§ Pengalian bak sirkulasi Lumpur

§ Floor, plester, aci kasar dll.

c. Pekerjaan pengeboran yang meliputi :

1. Pengeboran pilot hole

Pengeboran dengan diameter Æ 8” sampai dengan kedalaman 200 m dilakukan dengan metode open holedengan sirkulasi lumpur pemboran.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 80/141

2. Geophysical logging

Pada tahapan ini akan dicari informasi mengenai dimana letak aquifer secara tepat dan seberapa tebal aquifertersebut guna letak penentu titik-titik yang akan dipasang saringan dan airnya dapat disadap. Dalam hal ini yangakan diukur adalah resistivity dan self potential dengan mengunakan metode electrical logging yang dimulai dari

kedalaman ± 20 meter sampai dengan akhir lubang pemboran ± 200 meter.

3. Reming / pembesaran lubang bor

Setelah dilakukan logging test,pekerjaan dilanjutkan dengan memperbesar lubang bor hingga diameter Æ 12”sampai dengan kedalaman 75 meter.

4. Well Design

Seperti yang telah di rencanakan bahwa design kontruksi sumur deepwell adalah dengan casing pipe diameter

Æ 6” sampai pada kedalaman 72 meter dan risers pipe dengan diameter Æ 4” sampai pada kedalaman 116meter.

Pada risers pipe ini akan dipasang saringan / screen yang direncanakan sebanyak ( 4 ) batang @ 3 meter

dengan diameter Æ 4” dan dipasang setiap aquifer yang mengandung air.

5. Kontruksi pipa

Kontruksi baru dapat dilakukan segera setelah diketahui bahwa lubang bor cukup baik untuk dilakukan kontruksipipa.Pekerjaan ini adalah bagian yang terpenting dan tidak dapat dipisahkan dengan bagian yang selanjutnyayaitu Development well.

Sebelum pipa dipasang yang lebih baik, menguji kelurusan dari lubang bor.

Hal ini dilakukan untuk mencapai kontruksi pipa yang tegak lurus sehingga hasil yang diperoleh dapat maxsimal.

Menyambung pipa atau screen yang satu dengan yang lainnya akan dilakukan dengan sistim Resistance Weldingatau ulir dengan mengunakan kawat las RB 26,3.2 mm.

Diantara pipa casing dengan risers pipe akan dihubungkan dengan reduser ukuran Æ 6” x Æ 4” dan dilakukandengan sistim welding.

6. Well Development

Well development ini adalah bagian yang terpenting yang tidak terpisahkan dari pekerjaan di atas.

Upaya maxsimal akan dilakukan dengan cara :

· Water jetting, yaitu penbersihan sumur dengan menggunakan dengan air bersih yang dipompa dengan tekanantinggi yang dilakukan agar kotoran–kotoran yang masih terdapat didalam lubang dapat dikeluarkan.

· Gravel packing,sementara sirkulasi pembersihan dengan air bersih dilakukan, gravel pack secara bertahapdimasukkan kesamping pipa sehingga menutup saringan paling dasar.

· Direct pumping, pemompaan continue selama beberapa jam perlu dilakukan setelah well developmentdianggap cukup baik, guna membersihkan sumur dari kotoran–kotoran serta sumbatan lumpur dari pasir.

7. Pemompaan uji / pumping test

Akan dilaksanakan selama 3x4 jam ( dikedalaman 60 meter ).

8. Cara pengukuran

Pengukuran dilakukan dengan mengunakan alat pengukuran muka air tanah elektronik.Dan pencatatannyadilakukan satu menit sekali selama 5 menit,kemudian meningkat setiap 5 menit selama 55 menit,15 menit selama4 jam dan terakhir setiap 30 menit untuk pengukuran berikutnya.

9. Pengukuran debit air

Besarnya debit air yang dipompa selama berlangsungnya long term test ini akan diukur setiap mengikuti waktu3x24 jam.

10. Mengambil sample air

Pengambilan contoh air akan dilakukan pada saat 30 – 60 menit sebelum pumping test terakhir.Contoh air akandimasukkan kedalam container sebanyak minimum 5 liter,untuk dianalisa di laboratorium.

11. Recovery Test

Segera setelah pemompaan berakhir,harus diukur tinggi kenaikan air untuk tahapan dan selang waktu yang samaseperti pada pumping test.Kambuhnya kenaikan air ini harus diperhitungkan sampai permukaan air mencapaikeadaan stabil kembali.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 81/141

d. Pemas angan Submers ib le pump

Segera setelah seluruh test dapat diterima, maka akan dilaksanakan instalasi submersible pump besertaperlengkapannya.

e. Finis hing

Penyelesaian sumur segera dapat dilakukan sertelah pekerjasan dapat diterima oleh direksi atau pengawas.Finishing ini dilakukan berupa pengecoran lubang sumur sampai pada keda-laman + meter dengan semengrouting ,jiga tutup sumur akan dilundungi dengan flens dan dikunci dengan menggunakan baut pengikat sertapermukasan piopa akan dilindungi dengan cat anti karat ( zinchromat )

f. Pemulihan lokas i kerja

Tahapan paling akhir adalah membersihkan kembali areal kerja yang digunakan, serta

Membongkar segala fasilitas pendukung selama pekerjaan dilakukan dan menfgembalikannya seperti sedia kala.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 82/141

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 83/141

7.3.D Uraian dan s yarat-s yarat teknis pekerjaan ins talas i pemadam kebakaran

PASAL 1 : PERSYARATAN TEKNIS BAHAN DAN PERALATAN

1. Umum

Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan dimana bahan dan peralatan tersebut sesuai denganketentuan pada pasal ini. Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi yang dipakai dalam pasal ini,merupakan kewajiban pemborong untuk mengganti bahan dan peralatan tersebut, sehingga sesuai denganketentuan dalam pasal ini tanpa ada ketentuan tambahan biaya.

Pada dasarnya semua bahan dan peralatan harus sesuai dengan ketentuan yang tertera pada peraturan-peraturan seperti : AVE, peraturan Umum Instalasi Fire Hydrant dan peraturan-peraturan lainnya yang dikeluarkanoleh instansi berwenang.

PASAL 2 : LINGKUP PEKERJAAN

Di sini yang dimaksud dengan pekerjaan pemadam kebakaran adalah pengadaan dan pemasangan peralatan-peralatan, bahan-bahan utama, bahan-bahan pembantu dan lain-lainnya sehingga diperoleh instalasi pemadamkebakaran yang lengkap dan baik serta diuji dengan seksama dan siap untuk dipergunakan.

Lingkup Pekerjaan Sistem Pemadam Kebakaran

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 84/141

Lingkup system pemadam kebakaran secara terperinci adalah sebagai berikut :

a. Pengadaan dan pemasangan pompa-pompa pemadam kebakaran, di atas pondasi yang telah disediakanlengkap dengan Pressure Switch, Pressure Gauge, accessories, panel starter pompa, penarikan kabel power,dan kabel kontrol.

b. Pengadaan dan pemasangan kotak hydrant lengkap dengan peralatan di dalamnya.

c. Pengadaan dan pemasangan sistem pipa pemadam kebakaran lengkap dengan fitting, support, hangers, dll.

d. Pengadaan dan pemasangan hydrant pollar dan Siamese connection lengkap dengan pondasi, bak kontrol,dan alat bantu lainnya.

e. Pengadaan dan pemasangan Sprinkler Head lengkap dengan alat Bantu lainnya.

PASAL 3 : PERSYARATAN TEKNIS BAHAN DAN PERALATAN

a. Standard bahan

1. Semua material yang akan digunakan/dipasang adalah dari jenis material berkualitas baik, dalam keadaan baru(tidak dalam keadaan rusak/diafkir) sesuai dengan mutu dan standard yang berlaku atau standard internasionalseperti BS, JIS, ASA, DIN, SII, dan setaraf yang disetujui.

2. Apabila diperlukan pengujian atas bahan dan peralatan harus dilakukan oleh badan-badan atau lembaga-lembaga yang ditentukan oleh pemilik dengan cara standard yang berlaku. Apabila cara standard tidak ada,pemilik menentukan prosedur pengujian.

3. Setiap bahan pipa (satu panjang penuh), fitting dan peralatan-peralatan yang akan dipasang pada instalasi iniharus mempunyai tanda-tanda merek yang jelas dari pabrik pembuatnya. Fittings dan peralatan-peralatan yangtidak memiliki tanda-tanda tersebut tidak boleh dipergunakan.

b. Bahan – bahan pengganti

Semua bahan dan peralatan yang akan dipasang dan tidak disebut dalam spesifikasi ini, hanya diperbolehkanapabila disetujui secara tertulis oleh direksi pengawas dan atas sepengetahuan Manager/ Pelaksana M/E.

c. Sistem Otomatis Bekerjanya Pompa Reel

Untuk sistem pemadam kebakaran Hose Reel diperlukan tiga set pompa yang terdiri dari :

· Satu set main fire pump dengan motor listrik

· Satu set fire pump cadangan dengan diesel

· Satu set jockey pump untuk menstabilkan tekanan dalam pipa

Sistem pipa adalah sistem wet riser system, dimana tekanan di dalam pipa dipertahankan tetap lebih kurang 17kg/cm2.

Pemakaian salah satu fire hose menyebabkan penurunan tekanan di dalam pipa kebakaran menjadi lebih kurang11,5 kg/cm2. Segera main fire pump dengan penggerak motor listrik bekerja.

d. Ketentuan Bahan Pekerjaan :

1. Pompa Pemadam Kebakaran Hydrant, kapasitas = 500 / GPM, head = 175 m Centrifugal multi stage 2 pole3000 rpm casing = cast iron, impeler = cast iron, shaft = carbon steel, shaft sleeve = carbon steel. Lengkap (satu set ) satu set dengan common base, Coupling-coupling guard, baut angker, fibra eleminator, base plat daricast iron. Buatan KSB, Torishima, EBARA; Allweiler. Motor = 380v/ 3 puhsa/ 50 hz. EX AEG, NUO, Siemens atausetara. Untuk pompa cadangan motor penggerak memakai diesel dengan kapasitas yang sama.

2. Pompa pemacu (fire jockey pump) hose reel kapasitas = 25 / GPM, head = 175 m Centrifugal multi stage 2pole 3000 RPM, casing = cast iron, impeler = cast iron, shaft sleeve = 420 stainless steel (lengkap satu set)dengan common base, coupling-coupling guard, baut angker, fibra eleminator. Base plat dari cast iron buatanKSD, Torishima, Allweiler. Motor = 380 v/ 3 pahsa/ 50 hz. EX AEG, NUO, Siemens atau setara.

3. Pompa Pemadam Kebakaran Sprinkler kapasitas 250 / GPM, head = 120m Centrifugal multi stage 2 pole 3000RPM, casing = cast iron, impeler = cast iron, shaft sleeve = carbon steel lengkap (satu set) dengan commonbase, coupling-coupling guard, baut angker Fibration eleminator. Base plat dari cast iron buatan KSD,Torishima, Ebara, Allweiler. Motor = 380 v/ 3 pahsa/ 50 hz. EX AEG, NUO, Siemens atau setara. Untuk pompacadangan motor penggerak memakai diesel.

4. Pompa pemacu (fire jockey pump) sprinkler kapasitas = 25 GPM head=175 m Centrifugal multi stage 2 pole3000 RPM, casing = cast iron, impeler = cast iron, shaft sleeve = 420 stainless steel (lengkap satu set) dengancommon base, coupling-coupling guard, baut angker, fibra eleminator. Base plat dari cast iron buatan KSD,Torishima, Ebara, Allweiler. Motor = 380 v/ 3 pahsa/ 50 hz. EX AEG, NUO, Siemens atau setara.

5. Pressure Tank, kapasitas 500 liter, tekanan kerja = 20 kg/cm, lengkap dengan free charge pressure.

6. Primiting Tank, dari fibre glass ukuran (70 x 70 x 70) cm lengkap dengan rangka penguat, over flow, drain,vent pipa pengisi, dll.

7. Panel kontrol

Box panel (tebal 2 mm) dari komponen EX. MG atau telemekanik, MCCB, MCB. Kabel EX. Kabel metal,kabelindo, Supreme Conduit EX, Matsusita.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 85/141

8. Pressure Switch

Pressure range 3 : 20 kg/cm. EX Panel : national

9. Kotak Hydrant

· Tebal plat 2 mm (seperti pada gambar)

· Linen Hose Æ 1½” panjang 30 m dan tekanan kerja 10 kg/cm

· Nozzle Æ ½” ; Hose Roachi ; Globe Valve

· Landing Valve Æ 2 ½”, lengkap dengan coupling yan Vander heyde.

· Warna merah dengan tulisan “Fire Hydrant”

· Merek Yamato, Worldmald, Uraviner.

10. Hydrant Pillar

Dari besi cor (dia.100) x (dia.65) x (dia.65), tekanan kerja 20 kg/cm2. Coupling yan Vander heyde lengkapdengan pondasi merek Yamato, Zeki ex import, atau yang setara.

11. Sprinkler Head

Lengkap Ceiling plate dari stainless jenis glass buld :

· Untuk kamar-kamar tidur dan ruangan lainnya=pendant tipe dinding dan ceiling 68° C.

· Untuk dapur ialah pendent tipe 79° C.

· Merek : Worldmald, Vicking, Graviner, GW, Spray safe.

12. Siamese Connection

Dari bronze/kuningan lengkap dengan pondasi check valve dan bak kontrol Coupling yan Vander heyde ex.Yamato, zeki ex. Import, atau yang setara.

Ins talas i Pemipaan

Black steel Sch 40 ex, Bakri : PPI

Fitting :

Dia. 25 – dia. 50 sambungan ulir

Dia 65 – dia. 200 sambungan las dengan flens pada tempat-tempat tertentu.

Material : Malleable iron sama dengan pipanya.

Pressure Reducing Valve :

Diameter 65 sampai dengan diameter 200 sambungan di las dengan flens, tekanan kerja disesuaikan dengankebutuhan.

Merek : Yoshitake, Fushiman, Venn EX. Jepang.

Gate Valve :

Type level handle. Tekanan kerja minimum 20k.

Dia. 25 – dia. 50 sambungan ulir

Dia 65 – dia. 200 sambungan flens

Merek : Kitazawa, Toyo, NBC : Hitachi : yoshitake

Globe Valve :

Type integralsealt, swivel disc lengkap dengan gembok, tekanan kerja minimal 20 k.

Dia. 25 – dia. 50 sambungan ulir

Dia 65 – dia. 200 sambungan flens

Merek : Kitazawa, Toyo, NBC : Hitachi : yoshitake

Check Valve :

Tipe yang bersifat non water humer, dan memiliki impact absorber, tekanan kerja minimal 20 k.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 86/141

Dia. 25 – dia. 50 sambungan ulir

Dia 65 – dia. 200 sambungan flens

Merek : Kitazawa, Toyo, NBC : Hitachi : yoshitake

Control Alarm Valve :

Sesuai dengan gambar detail. Tekanan kerja minimal 175 Psi, ex spraysafe rellable atau setara.

Flexible joint :

Memiliki tekanan kerja minimal 20 k. dilengkapi dengan kontrol rode.

Ex. Nigai, Tozen.

Automatic Air Vent :

Body cast iron, Valve seat disc. Sintetic rubber, float, stainless stell.

Ex. Yoshitake.

Flow Switch :

Menggunakan time delay.

PASAL 4 : PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN

A. Syarat Pemas angan :

1. Semua pipa harus dipasang sejajar dengan dinding bagian dari bangunan pada arah horizontal maupunvertical.

2. Sudut belokan yang diperbolehkan adalah 90° dan 45°.

3. Sebelum pipa dipasang, support harus dipasang dahulu dalam keadaan sempurna.

4. Sebelum dipasang support harus dicat dengan ICI Zinchromate primer paint.

5. Semua pemasangan harus rapi dan sebaik mungkin.

6. Semua pipa harus bertumpu baik pada support.

7. Pada waktu pemasangan, ujung pipa yang belum akan disambung harus ditutup dengan flug atau dop.

8. Pipa dan fitting harus bebas dari tegangan dalam yang diakibatkan dari bahan yang dipaksakan.

9. Pemborong harus bekerja sama dengan pemborong lain.

10. Semua pemasangan yang berhubungan, menggantung, menembus pada konstruksi banguna, kontaktor iniharus menghubungi pelaksana M/E atau sipil.

11. Pemborong harus menyediakan Sleeve untuk pipa yang menembus bangunan.

12. Pipa dalam tanah harus bebas dari bahan-bahan keras dan harus diurug pasir setebal minimal 10 cm disekeliling pipa.

13. Setiap belokan pipa harus diberi penguat agar sambungan tidak lepas.

14. Klos-klos kayu jati yang sudah tua dan kering serta dinamis, baut-baut dan mur-murnya seyogyanya daribahan logam yang tidak berkarat.

15. Dempul karet (seal) dengan kualitas baik agar digunakan untuk mencegah kebocoran dan perembesan.

16. Cara pelaksanaan harus memakai adukan kedap air ( 1 : 2 pc ) pemasangan harus rata dan siku antarabidang yang datar dan vertikal.

B. Penyambungan Pipa – p ipa

Pipa galvanis dan fitting

1. Penyambungan antara pipa dan fitting menggunakan sambungan ulir.

2. Keadaan ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk pada pipa dengan diputar tangansebanyak 3 ulir.

3. Semua sambungan ulir sampai dengan f 2” harus menggunakan Henep dan Zinkwite dengan campuranminyak cat.

4. Semua sambungan ulir f 2 ½” ke atas dengan pengelasan dan pada daerah-daerah tertentu harus dipakaiflens.

5. Semua pemotongan pipa harus memakai pipa cutter dengan pisau roda.

6. Tiap ujung pipa bagian dlam harus dibersihkan dari bekas cutter dengan reamer.

7. Setiap pipa sesudah valve harus dipasang union untuk pipa sampai dengan f 2 ½” dan flens untuk f 3” ke

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 87/141

atas

8. Pada jaringan pipa harus dipasang union atau flens pada jarak minimal 6 m untuk memudahkan pemasangandan perbaikan.

9. Semua pipa harus bersih dari bahan preparat sambungan.

C. Support peralatan, s leeves penumpu dan penggantung p ipa

1. Sleeves untuk pipa-pipa

· Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut menembus konstruksi beton.

· Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan kelonggaran di luar pipa ataupun isolasi.

· Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja untuk yang mempunyai kedap air harusmenggunakan sayap.

· Untuk pipa-pipa yang belum menembus konstruksi bangunan yang mempunyai lapisan kedap air (waterproofing) garus dari jenis “Flashing sleeves”

· Rongga antara pipa dan sleeves harus dibuat kedap air dengan rubber seald.

2. Penumpu dan penggantung pipa

a. Semua pipa harus diikat / ditetapkan dengan kuat pada penggantung/ angkur yang cukup kokoh (rigid). Pipa-pipa tersebut ditumpu I\untuk menjaga agar inklinasinya tetap untuk mencegah timbulnya getaran dan harussedemikian rupa sehingga masih memungkinkan konstruksi dan expansi pipa oleh perubahan temperatur.

b. Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur (adjustable) dengan jarak tidak lebihdari 3 meter.

Gantungan pipa :

· Sampai dengan f ½” maksimum jarak 1,2 meter

· ¾” s/d f 1” maksimun jarak 1,8 meter

· 1 ½” s/d f 6” maksimum jarak 2,5 meter

· 6” ke atas maksimum jarak 3 meter

c. Pemborong harus mengajukan konstruksi dari penggantung untuk disetujui oleh management konstruksi atauahlinya. Penggantung dari kawat, rantai, “strap” ataupun “Perforated”m”Strip” tidak boleh digunakan.

d. Penggantung atau penumpu pipa harus disekrupkan (terikat) pada konstruksi bangunan dengan “insert” yangdipasang pada waktu pengeboran beton atau dengan baut tembak (ramset belt)

e. Pipa vertical harus ditumpu pada klem (clamp/collar) paling jauh dengan jarak antara satu lantai (tingkat)

3. Pipa dalam tanah

a. Galian pipa-pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman dan kemiringan yang tepat

b. Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa terletak/tertumpu denganbaik. Di bawah pipa ada lapisan pasir minimum 10 cm dan di atas pipa 10 cm

c. Pipa-pipa air bersih dan pembuangan air kotor tidak boleh diletakkan pada lubang galian yang sama

d. Setelah pipa dipasang pada lubang galian diadakan test terhadap kebocoran dan setelah diperiksa olehpemilik atau wakilnya yang ditunjuk. Semua kotoran harus dibuang dari lubang galian dan lubang galian diurugdengan baik dengan tanah bekas galian tersebut atau dengan bahan lain yang disetujui.

e. Penimbunan lubang galian harus sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu/ merubah letak pipa

f. Pemasangan pipa minimal 70 cm di bawah permukaan tanah atau jalan.

g. Pipa yang melintas jalan kendaraan pada urugan pipa bagian atas harus dilindungi plat beton bertulang dengantebal minimal 10 cm yang dipasang sedemikian rupa sehingga plat beton tidak bertumpu pada pipa dan tidakmengganggu konstruksi jalan kemudian baru diurug dengan baik sampai padat. Di sekitar fitting dari pipa harusdipasang blok atau penguat (thyrst block) dari beton bertulang agar fitting-fitting tidak bergerak jika terjaditekanan.

D. Pengecatan

1. Untuk pipa-pipa yang berada di atas tanah harus dicat dengan primer dan dicat dengan cat finishing (ICI)sampai merata.

2. Hangers dan support pipa-pipa harus dicat minimum 2 kali dengan zinkromat primer sebelum dipasang,warna cat biasanya hitam

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 88/141

PASAL 5 : PERSYARATAN PENGUJIAN PEMASANGAN

Setelah semua pemasangan pipa selesai, maka perlu diadakan pengujian kebocoran atas seluruh bagian dariinstalasi ini, sehingga sistem dapat berfungsi dengan baik. Kebocoran, kerusakan yang timbul harus diperbaikioleh pemborong tanpa tambahan biaya.

a. Pengujian tambahan Hydrostatic

Sistem pemipaan diuji dengan tekanan hydrostatik 1,5 x tekanan kerja selama minimal 2 jam terus-menerusdengan tekanan konstan.

b. Pembilasan pipa-pipa

Setelah pengujian kebocoran telah selesai, maka perlu diadakan pembilasan terhadap seluruh jaringan pipadengan cara mengeluarkan air di dalam jaringan pipa tersebut.

c. Pengujian pemakaian

Setelah pengujian kebocoran dan pembilasan telah selesai maka sistem harus diuji terhadap pemakaian dengancara menyemprotkan hydrant 2 buah bersamaan.

7.3.E. Uraian dan s yarat-s yarat teknis pekerjaan ins talas i s is tem te levis i antenna parabola

1. Lingkup pekerjaan

Pekerjaan kontraktor meliputi pengadaan, pemasangan antenna parabola, instalasi dalam gedung lengkapdengan equipmentnya dalam keadaan baru, pengujian, pengurusan ijin pemakaian, pemeliharaan cuma-cuma danmenggaransi seluruh hasil pekerjaannya yang dipasang sesuai dengan persyaratan teknis dan gambar.

2. Sistem dan peralatan

Sistem antenna televisi parabola yang perlu disesuaikan untuk bangunan ini adalah sistem yang dapatdipakai untuk menyalurkan siaran-siaran televisi warna ke kamar, ruang keluarga, dll.

Sistem dan Peralatan

a. Pada setiap kamar dan ruang keluarga hanya disediakan outlet pesawat televisi

b. Peralatan-peralatan rangkaian sistem yang digunakan seperti antenna parabola, antenna booster, channelsplitter, distributor, splitter tape off (directional couplers), line antenuator wall outlet and plug, connector harusdari kualitas terbaik.

c. Kabel yang digunakan adalah type Coaxial.

d. Semua penyambungan kabel dilakukan dengan cable connectors dan tidak boleh disolder.

e. Khusus untuk penghantar dari antenna parabola ke peralatan utama, kabel coaxial yang digunakan harus yangcocok untuk penggunaan di luar (outdoor)

f. Kontraktor yang melakukan pekerjaan harus yang mempunyai peralatan penguji yang professional sepertifield strength meter, VSWR meter, Osscukkiscope.

g. Kontraktor supaya menghitung kembali besaran-besaran tap off ratio dan distribusinya sehingga setiap outletTV nya mempunyai RF level 60 dB dengan toleransi 5 dB.

h. Channel-channel yang digunakan harus memiliki jarak sehingga gambar yang dihasilkan di layar TV tidakinterverensi.

3. Spesifikasi Bahan

Bahan instalasi :

a. Pipa :

1. Type PVC kelas C ukuran disesuaikan dengan kebutuhan

2. Type Galvanis kelas light

b. Kabel :

1. Untuk dalam bangunan Coaxial type indoor

2. Untuk luar bangunan Coaxial type outdoor

3. Klem PVC

4. Ramset atau fisherplug

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 89/141

5. Hanger berupa besi siku, besi beton dan besi plat

6. Mur dan baut

7. Rak-rak yang terdapat di dalam shaft terbuat dari besi dan siku plat

4. Spesifikasi pemasangan

Central MATV terletak pada ruang central MATV dimana perlengkapan lainnya terpasang pada tempat sesuaidengan gambar rencana

Pada daerah langit-langit dengan plafon, instalasi terpasang sebagai berikut :

Diklem ke plat beton setiap jarak 75 cm dengan pelindung PVC lengkap dengan fitting-fittingnya. Pemasanganinstalasi/PVC harus rapi, rata, tidak saling bersilang, teratur, dan lain-lainnya.

5. Produk/merek bahan dan peralatan

a. Parabola ex. Local kualitas baik

b. Receiver ex. DX, channel plus, nexus

c. Combainer ex. DX, channel plus, nexus

d. Booster ex. DX, channel plus, nexus

e. Line amplifier ex. DX, channel plus, nexus

f. Splitter, coupler ex. DX, National

g. Kabel Coaxial merek Belden, yuri (ex Japan) Federal

h. Pipa PVC Paralon, Wavin, Rucika

Pipa EMT Matsusita atau setara

Pipa Expose EGA, Clipsal

6. Pengujian

a. Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan yang terpasang harus diuji hingga diperoleh hasil baik dan dapatbekerja dengan sempurna sesuai dengan persyaratan pabrik dan spesifikasi

b. Hasil pengujian harus disertai dengan berita acara pengujian yang disaksikan/diketahui pelaksana lapangan

7. Penyerahan pemeliharaan dan jaminan

a. Penyerahan dilakukan dalam 2 tahap, penyerahan pertama dilaksanakan pada saat pekerjaan telah selesaiseluruhnya dan sistem bekerja dengan baik sesuai dengan spesifikasi dan peraturan-peraturan yang berlakudan telah mendapatkan sertifikat pemakaian dari instansi yang berwenang, penyerahan dilengkapi dengan beritaacara yang disertai dengan lampiran-lampiran sebagai berikut :

§ Menyerahkan As Build Drawing

§ Menyerahkan brosur, operation manual dan sistem maintenance (dalam bahasa Indonesia).

§ Menyerahkan sertifikat/ perijinan dari instansi yang berwenang

b. Penyerahan kedua dilaksanakan pada saat masa pemeliharaan berakhir

c. Pemeliharaan dan jaminan harus diberikan selama satu tahun terhitung sejak penyerahan pertama

7.3.F. Uraian dan s yarat-s yarat teknis pekerjaan pengadaan, pemas angan PABX dan pes awatte lephone

PASAL I : MAKSUD DARI PEKERJAAN PENGADAAN, PEMASANGAN PABX DAN PESAWATTELEPHONE

Maksud dan tujuan dari spesifikasi ini adalah untuk pelaksanaan pekerjaan pengadaan barang-barang sampai disite, upah pemasangan, uji coba, pemeliharaan, jaminan dan ijin dari instansi perumtel setempat.

PASAL II : FUNGSI KEY TELEPHONE

a. Pembicaraan telephone intern dalam gedung melalui sistem PABX

b. Pembicaraan telephone dari luar gedung ke dalam gedung dan sebaliknya, melalui PABX dengan bantuanoperator

c. Pembicaraan telephone dari dalam keluar gedung secara langsung tanpa melalui operator

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 90/141

PASAL III : LINGKUP PEKERJAAN PESAWAT TELEPHONE, KEY TELEPHONE

a. Mendapat ijin pemasangan instalasi PABX dan unit key telephone dari Perumtel

b. Pengadaan dan pemasangan unit serta instalasi PABX termasuk :

1. MDF, Power Battery

2. Instalasi dari MDF ke PABX

3. Penempatan unit PABX dan perlengkapannya

c. Melakukan uji coba sistem PABX yang dipasang sesuai dengan peraturan Perumtel

d. Mendapat ijin dari Perumtel untuk masing-masing ruangan untuk 1 sambungan langsung

e. Pengadaan dan pemasangan seluruh sistem instalasi telephone dan equipmentnya.

PASAL IV : SPESIFIKASI BAHAN DAN PERALATAN/ PERLENGKAPAN YANG TERPASANG

Sistem yang dipasang adalah sistem pengabelan untuk sentral telephone PABX sehingga sistem ini siap dipakaiuntuk saluran Perumtel.

1. Bahan instalasi :

a. Kotak MDF yang dapat dikunci dan di dalam kotak ini dilengkapi dengan terminal strip yang mempunyaikapasitas yang cukup sesuai dengan kebutuhan serta ditambah cadangan 25% dari kebutuhan yang diperlukan,MDF tersebut harus dipasang pada tempat yang tepat, untuk memudahkan pemasangan instalasi, operasi sertapemeliharaannya.

b. Untuk IDF harus ada tutupnya dan dapat dikunci serta didalamnya dilengkapi dengan terminal strip, yangkapasitasnya sesuai dengan kebutuhan.

c. Kabel instalasi dalam gedung digunakan kabel telephone type indoor ukuran 2 x 2 x 0,6 mm2. Semua instalasitersebut harus dilengkapi dengan arde serta menyerahkan kebel yang telah diakui oleh Perumtel.

d. Pipa :

· Type PVC kelas C ukuran disesuaikan dengan kebutuhan

· Type Galvanis kelas light

2. MET type ulir

· Doos percabangan Bocht, socket PVC

· Terminal strip bakelit, kapasitas disesuaikan dengan kebutuhan dan diberikan spare (cadangan)

· Klem PVC

· Ramset atau fisherplug

· Hanger berupa besi siku, besi beton dan besi plat

· Mur dan baut

· Terminal box harus terbuat dari besi plat dengan tebal 2 mm, dengan rangka besi siku yang seluruhnya harusdi zinchromate dua kali dan dicat bakar warna abu-abu. Pintu harus dilengkapi dengan engsel dan kunci.

· Terminal box ex lokal dengan kualitas dan mutu baik

3. Rak tangga kabel dan cable trunking

Tangga kabel yang digunakan terbuat dari besi siku lokal :

a. Lebar disesuaikan dengan jumlah jalur kabel/ PVC yang akan dilakukan padanya

b. Sebelum pemasangan perlu berkonsultasi dengan management konstruksi dan kontraktor-kontraktor lainnya

4. Unit PABX dengan perlengkapannya terdiri atas :

a. Switching network yang lengkap dengan box cabinet

· Kapasitas 14 extention, dengan 4 line Perumtel

· Box cabinet bahan dan standart ukuran sesuai standart asli pabrik pembuatnya.

b. Kontrol unit

· Terdiri dari central processing unit lengkap, yang dapat membuat dan menyimpan program untuk melakukanbeberapa fungsi utama dari PABX dan fungsi tambahan lainnya sesuai standart pabrik masing-masing merek

· Program yang diinginkan adalah sebagai berikut (klasifikasi dari extention):

1. Internal call only

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 91/141

2. Outgoing call

3. Outgoing call directly

4. Call transfer

5. Grouping of trunk lines

6. Check in/ checj out

7. Extention analog

8. dan lain-lain

c. Operator Console unit lengkap dengan mejanya

d. Pesawat telephone

Jumlahnya …. buah yang terdiri dari :

· Desk 31 buah dengan push button

· Wall mounted type 48 buah dengan push button

e. Battery

· Baterai dengan tegangan dan kapasitas sesuai dengan pabrik

· Perletakan baterai harus tidak mengganggu operasinya sistem PABX, key telephone

· Baterai minimum tahan ½ jam

PASAL V : SPESIFIKASI PEMASANGAN

1. Pelaksana/Site Manager diharuskan memeriksa semua dimensi-dimensi yang ada pada gambar rencana.Ajukan usul-usul kepada management konstruksi apa yang tidak sesuai dan perlu dirubah atau diatur kembaliagar sistem instalasi dan peralatan dapat dipasang serta bekerja dengan baik dan sempurna.

2. Semua peralatan/ panel-panel/ terminal box/ distribution frame induk maupun cabang baru harus dipasangsesuai dengan petunjuk pabrik pembuat, rapi, baik dan harus sesuai pula dengan ketentuan dan peraturan-peraturan yang berlaku.

3. Untuk instalasi kabel-kabel telephone penyambungan dilakukan pesawat-pesawat telephone, outlettelephone, dll, dengan dilebihkan secukupnya sehingga pemeliharaan dapat dilakukan semaksimal mungkin.Sementara untuk penyambungan pararel pesawat telephone dilakukan pada terminal box bersangkutan.

4. Semua kabel instalasi arus lemah, control, dll, harus ditarik melalui PVC. Hal ini berlaku untuk semua kabelyang ditempatkan pada ruang tanpa langit-langit, di atas langit, dalam tembok, partisi, dll.

5. Dikecualikan hal di atas adalah kabel-kabel instalasi dalam tanah

6. Pemasangan PVC harus rapi, rata, tidak saling menyilang, teratur, dll

7. Semua PVC yang berjalan pararel secara banyak di atas langit-langit harus ditempatkan pada rak kabel.Penyusunan konduit di atas rak tersebut harus rapi, rata, teratur, dan diberi klem sesuai dengan peraturan yangberlaku.

8. Semua kabel PVC di dalam shaft harus ditempatkan pada tangga kabel dengan sistem kabel trunking.Penyusunan kabel/ PVC pada tangga kabel tersebut harus rapi, rata, teratur, dan diberi klem sesuai denganperaturan yang berlaku.

9. Dalam shaft, instalasi diklem pada rak kabel setiap jarak 100 cm, dengan pelindung pipa PVC

10. Pada daerah langit-langit tanpa plafond instalasi dicor dalam plat beton atau diklem pada rangka atap.Memakai pelindung pipa PVC lengkap dengan fitting-fittingnya

11. Pada daerah langit-langit dengan plafon, instalasi terpasang sebagai berikut :

Diklem pada plat beton setiap jarak 75 cm dengan pelindung pipa PVC lengkap dengan fitting-fittingnya.Diklem dengan hanger setiap jarak 100 cm, dengan pelindung pipa PVC lengkap dengan fitting-fittingnya.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 92/141

12. Di bawah plafond, instalasi terpasang inbow, dalam kolom atau dinding dengan menggunakan pipa PVC lengkap dengan fitting-fittingnya.

13. Di bawah ubin atau di dalam tanah terpasang sedalam 40 cm di bawah permukaan menggunakan pelindungpipa Galvanized dan kabel memakai Jelly Filled Buried Cable.

14. Kabel-kabel yang ditanam di dalam tanah harus pada kedalaman minimal 80 cm. Sebelum penggelaran kabelharus dialasi dengan lapisan pasir setebal 15 cm dan didalamnya diberi pelindung dengan bata cikarang. Lebargalian disesuaikan dengan jumlah jalur kabel yang dilalui tetapi tidak boleh kurang dari 40 cm.

15. Kabel-kabel yang ditanam di dalam tanah harus diberi patok beton setiap 25 cm atau pada balokan sehinggajelas terlihat arah kabel dan untuk jenis keperluan instalasi apa kabel tersebut dipasang.

16. Kabel-kabel yang ditanam menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi lain harus diletakkan padaminimum 50 cm dari bagian bawah dari apa yang dilintasinya dan diberikan pipa pelindung (pipa GIP kelasmedium dengan diameter 2 ½ kali penampang kabel.

17. Dan lain-lain sesuai dengan ketentuan pengabelan yang berlaku pada jenis-jenis instalasi arus kuat denganarus lemah, telephone dan sistem tata suara, pengujian tahanan instalasi kabel, dll.

18. Angkur terpasang ke plat beton dan dinding dicor atau ramset atau fisherplug

19. Hanger di mur baut atau dilas ke angkur.

20. Plat besi siku di mur baut, dilas dan diklem ke angkur

21. Sub con harus mempunyai gambar kerja instalasi maupun perletakan peralatan dengan tepat, koordinat-koordinat disesuaikan dengan keadaan sebenarnya di lapangan dan bertanggung jawab sepenuhnya atasketelitiannya.

22. Sub Con sebelum melakukan pekerjaan pemasangan, gambar kerja yang dibuat harus diajukan ke managerdan dilanjutkan ke management konstruksi untuk mendapatkan persetujuan yang bersangkutan, dan setelah itupekerjaan baru dapat dimulai

23. Setiap Sub Con harus berkonsultasi dengan Sub Con lain dan pelaksana/ Site Manager agar mendapatkankoordinasi sebaik-baiknya.

a. Apabila timbul perselisihan paham antara Sub Con, maka keputusab akhir ada pada Site Manager

b. Sub kontraktor telephone akan berhubungan erat sehubungan dengan sifat pekerjaannnya dengan Sub Conutama, listrik, plumbing, ceiling, dll.

24. Semua pemasangan peralatan harus sesuai dengan ketentuan pabrik dan berikan ketentuan tersebutkepada management konstruksi, sehingga merupakan bagian dari spesifikasi yang berlaku.

25. Semua material dan peralatan sebelum dibeli atau dipasang dan masuk ke site harus mendapatkanpersetujuan dari management konstruksi. Apabila diperlukan dengan memberikan contoh-contoh dan biayauntuk itu menjadi tanggung jawab dari Sub Con.

PASAL VI : PRODUK/ MEREK BAHAN DAN PERALATAN

1. PABX : National, NEC, Philips

2. Pesawat telephone type push button : National, NEC, Philips

3. Outlet telephone : MK, Barger

4. Terminal box : ex. lokal dari bahgan besi setebal 2 mm

5. Pipa sparing :

Pipa PVC : Paralon, Wavin, Rucika

Pipa EMT : Matsusita atau setara

Pipa Expose : EGA, Clipsal

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 93/141

6. Kabel : Supreme, kabelindo, kabel metal, tranka

7. Baterai : lokal

PASAL VII : UJI COBA

Semua pemasangan instalasi dan peralatan harus diuji coba hingga mencapai hasil yang baik dan sempurnaserta disaksikan pelaksana. Hasil uji coba ini dituangkan dalam bentuk berita acara uji coba.

PASAL VIII : PENYERAHAN, PEMELIHARAAN DAN JAMINAN

a. Penyerahan dilakukan dalam dua tahap, penyerahan pertama dilaksanakan pada saat pekerjaan telah selesaiseluruhnya dan system bekerja dengan baik sesuai dengan spesifikasi dan peraturan-peraturan yang berlaku,penyerahan dilengkapi dengan berita acara yang disertai dengan lampiran-lampiran sebagai berikut :

· Meyerahkan As Build Drawing

· Meyerahkan sertifikat Perumtel

· Menyerahkan Brosure, operation manual dan system maintenance

b. Penyerahan kedua dilaksanakan pada saat masa pemeliharaan terakhir

c. Pemelihaaan harus diberikan selama satu tahun dan jaminan harus diberikan selama 1 (satu) tahun terhitungsejak penyerahan pertama

7. 3. G. Sis tem pengaman bangunan / gedung

Sistem pengaman ini terdiri dari 2 type , yaitu :

a. Type Konvensional

b. Type non konvesional

Pada umumnya pengamanan gedung menggunakan type konvensional, hal tersebut disebabkan karena typekonvensional umur pemakaiannya cukup lama dan secara teknis cukup baik . sedangkan type nan konvensionalitu ada batasnya yaitu bila terjadi penyambaran sampai 3 kali maka tabung radio aktifnya harus diganti

Syarat-syarat penangkal petir

a. BC yang digunakan minimum Æ 50 mm

b. Kedalam grounding harus diperhatikan

c. Tahanan grounding minimal 1,5 ohm

d. Penyambungan Bcharus rapat dan baik , tidak boleh renggang

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 94/141

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 95/141

8. PEKERJAAN PLAFOND

Sebelum dimulai pekerjaan plafond perlu diperhaikan beberapa hal :

1. Check ketinggian rencana plafond yang akan di laksanakan apakah ada kesulitan-kesulitan atau halangandengan adanya saluran-saluran instalasi dan balok struktur

2. Check apakah ada jenis-jenis material tertentu yang memerlukan waktu pemesanan yang cukup lama

3. Apakah pekerjaan plesteran telah dikerjakan semuanya atau khususnya pada bagian-bagian yang akandipasang rangka plafond (dinding listplank)

8.1. Rangka p lafond

Bahan yang digunakan biasanya kayu atau dengan rangka hollow untuk jenis penutup jenis plafond tertentu

Dalam pembuatannya perlu diperhatikan hal-hal :

a. Kayu rangka telah diserut rata

b. Pada ruangan dengan bentangan culkup lebar, rangka plafond diperkuat dengan rangka balok gelagar 6/12

c. Pemasangan rangka–rangka penggantung yang cukup kuat, digantung langsung ke gording, kuda-kuda ataubesi penggantung dari dak beton

d. Diperhatikan detail-detail rencana yang berkaitan dengan pembagian ruang, ukuran-ukuran bahan penutupyang akan digunakan, list-list plafond dan variasi-variasi yang lain

e. Kayu rangka plafond diberi anti rayap dan kemudian dimenie empat sisi

f. Untuk rangka kayu biasanya ukuan rangka 60´60 dan pada saat pekerjaan rangka tersebut harap disiapkanuntuk lampu-lampu gantung yang cukup kuat

g. Untuk list-list plafon kayu dengan finishing melamik ,diamplas dan difinishing dibawah baru kemudiandipasang

h. Sebagai alternatif rangka hollow sekarang dipakai metal puring

8. 2. Penutup p lafond

Bahan penutup plafond cukup banyak macamnya, misalnya :

Triplek

Teakwood

Soft board

Accoustic tile

Lambrisering kayu

Eternit

Gypsum Alumunium spandrail

Alucobond dll .

Dalam pemasangan penutup plafond perlu diperhatikan :

a. Check kerangka plafond apakah sudah sesuai dengan rencana

b. Kerapihan rangka plafond dan waer pass, sebelum dipasang penutup plafond

c. Kerapihan nat-nat plafond baik mengenai ukurannya maupun kelurusannya. Hal-hal ini ditentukan oleh carapengerjaanya, pemotongan, perataan dan penghalusan

d. Check sebelum dipasang kwalitas dari list plafond baik mutu maupun pengerjaannya

e. List gypsum tidak boleh dipakai oleh menhole, harus dipakai list kayu atau lebih baik dipakai T-hanger

f. Dalam pemasangan penutup plafond instalasi titik lampu, AC, Splinker, dll, harus sudah fix terutama untuklantai dasar/lantai dimana ruang gerak untuk bekerja diatasnya sangat terbatas

g. Dalam penentuan titik-titik lampu ditinjau beberapa hal sebelum dilaksanakan ,yaitu :

· Space ruang diatasnya apakah cukup untuk pemasangan lampu (ada balok, pipa-pipa instalasi atau ducting)

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 96/141

· Struktur dari rangka plafon agar bila ada pekerjaan M/E kekuatannya tidak berkurang, misalnya : lubang lamputerkena rangka penggantung utama, dll

9. PEKERJAAN LANTAI

Dalam pekerjaan lantai, kita mengenal banyak sekali macam material yang digunakan jenis-jenis material tertentumemiliki spesifikasi dan cara pemasangan yang berbeda dari material lainnya

Dalam pemasangannya kita bagi menjadi dua bagian :

9.1. Lap is an das ar lantai

Lapisan dasar lantai yang kita kenal biasanya dibuat dengan cara :

1. Pasir urug yang telah dipadatkan setinggi ±10 cm (jarang digunakan). Pondasi ini hanya dapat dipergunakanuntuk pemasangan beberapa macam bahan lantai seperti ubin teraso, ubin PC dan yang sejenis. Dalampemasangan ubin pondasi seperti ini sebaiknya ditambahkan lapisan plastik, yang dimaksudkan untuk mencegahnaiknya air tanah ke ubin. Lembaran plastik tersebut dipasang diatas pasir urug

2. Untuk jenis penutup lantai yang lain seperti ubin keramik, parket, karpet, terso/teralux cor setempat

dilaksanakan pondasi lantai dua tahap. Pertama pemadatan lapisan pasir setinggi ± 5 cm, kemudian rabat betondengan campuran 1:3:5 sebal 5-7 cm.

3. Kemungkinan menggunakan pondasi yang lebih solid dengan lapisan beton dan pembesian BRC

4. Penggunaan lantai panggung untuk tanah yang jelek sekali (terjadi settlement)

5. Pemadatan tanah dibawah rabat beton harus diperhatikan benar-benar karena urugannya tinggi 1 m s/d 1m

dan apabila urugan tanah > 1m maka dipakai plat beton (t =10 cm ) dengan tulangan Æ 8 – 15 (urugan dibuat per

layer ± 30 cm dipadatkan )

Dalam melakukan rabat beton untuk dasar lantai perlu di perhatikan beberapa hal :

Jenis material yang digunakan sebagai bahan penutup.Karena masing-masing material berbeda-beda carapemasangannya dan ketebalannya sehingga dicapai levelyang dikehendaki.

9.2. Lapis an penutup lantai

Jenis -jenis ub in

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 97/141

Banyak sekali macam material penutup lantai yang kita kenal antara lain seperi ubin teraso, teralux, teraluxmarmer, ubin marmer, granit, ubin BC, ubin keramik

Secara umum dalam pemasangan ubin perlu diperhaikan :

a. Arah dimulainya pasangan dan ruangannya, untuk ruangan sebaiknya ditentukan yang paling dominan, dalamrumah ( misalkan ruang keluarga /ruang tamu )

b. Diadakan pengecekan sikuan dari ruangan yang akan dipasang. Pemasangan ubin sebaiknya dimulai daribagian sudut yang siku

c. Diadakan pengukuran ruangan untuk megetahui perletakan sisa untuk ubin pinggir

d. Ditentukan jarak antara tiap-tiap ubin, hal ini tergantung dari kualitas /standardisasi ukuran ubin dan designpemasangan. Dalam pemasangan dapat digunakan jarak tertentu (spacer) atau tarikan benang.

e. Motif yang dipotong oleh border biasanya lepas dari pola lantai utama dimana nat border biasanya ikut motifdidalamnya

f. Untuk pemotongan-pemotongan ubin-ubin pinggir sebaiknya dilsaksanakan dengan mesin potong ubin ataualat potong ubin untuk keramik

Hal-hal khusus untuk tiap jenis lantai adalah :

1. Ubin teras o / teralux

a. Periksa keadaan kwalitas ubin yang akan dipasang baik ketebalan lapisnya, ukuran batu-batuan,kerapihannya .

b. Campuran adukan yang digunakan adalah 1 semen : 4 pasir

c. Setelah pemasangan dilakukan ubin dibiarkan kering untuk waktu + 2 hari untuk mendapatkan pengeringanspesinya selama waktu tersebut ubin tertutup oleh lalu lintas dan kotoran, karena penggunaan sebelum adukan

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 98/141

kering akan mengakibatkan ubin bergelombang dan kotoran mengakibatkan celah ubin tertutup

d. Kemudian diadakan pengecoran naad ubin. Untuk ubin dengan warna khusus biasanya bahan cor naaddisediakan dari pabrik ubin yang bersangkutan. Campuran adukan untuk pengecoran harus cukup encersehingga cellah-celah ubin dapat terisi penuh cor-coran. Bila setelah pengecoran kering ternyata celah-celahubin masih kosong atau kurang maka haus diadakan tambahanpengecoran untuk menutup kekurangan tersebut

e. Pemolesan ubin dapat dilakukan setelah :

· Plester pemasangan ubin cukup sempurna /kering, sehingga dapat menahan getaran mesin poles ±3minggu setelah pemasangan

· Bagian rumah yang lain telah selesai dikerjakan sehingga pekerjaan sisa tidak mengotori ubin yang telahselesai dipoles

· Pemolesan harus dilaksanakan oleh tenaga yang berpengalaman agar dihasilkan permukaan ubin yang ratadan mengkilap

2. Ubin keramik

Untuk mendapatkan hasil pemasangan yang baik dan tahan lama, perlu dipelajari dan direncana-kan sbb :

1. Data mengenai kondisi tempat struktur

a. Kondisi tempat dimana tegel akan dipasang, untuk menentukan jenis dan ukuran tegel yang akan dipilih :

· untuk lantai atau dinding untuk tempat–tempat dengan kondisi khusus (kolam dsb)

· Rumah tinggal, tempat umum atau industri/pabrik

b. Jenis struktur ( lantai atau dinding ) dimana keramik akan dipasang .

· Untuk bagian luar atau dalam

Untuk bagian luar perlu dipertimbangkan beda muai panas tiap bahan yang akan menimbulkan tegangan di antarabahan yang satu dengan yang lain, sehingga dalam hal ini flexible joint mutlak diperlukan. Lantai di bagian luarharus juga diberi kemiringan minimum 1 % agar air tidak tergenang.

· Untuk lantai dasar atau lantai atas

Baik untuk lantai dasar maupun untuk lantai atas, harus diperhitungkan penyusutan betonnya, yang berjalan terussampai beberapa tahun, dan besarnya bervariasi antara 0,2 sampai 0,5%. Besarnya penyusutan beton initergantung dari : jenis konstruksi betonnya, konsentrasi semennya, kandungan airnya dan kecepatanmengeringnya. Penyusustan yang terbanyak terjadi pada bulan-bulan pertama setelah pengecoran.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-kerj… 99/141

Selain itu, terutama untuk lantai atas, perlu diperhitungkan juga elastisitas dari kon-struksi lantai yang akanmengalami deformasi baik karena beban mati maupun beban hidupnya, sedangkan tegel keramik sangat rigid(elastisitasnya rendah sekali) dan praktis tidak dapat mengalami deformasi.

Oleh karena itu, untuk menghindari terjadinya tegangan diantara tegel dengan keramik, perlu diberi flexible jointpada waktu memasang tegel keramik.

2. Bentuk dan ukuran dari permukaan yang akan dilapisi tegel keramik

Ini menjadi bahan pertimbangan yang penting untuk menentukan ukuran tegel, tehnik pemasangan dengansistem open joint (lebar nat lebih dari 3 mm) atau closed joint (lebar nat kurang dari 3 mm), perlu atau tidaknyaflexible joint, pemasangan tegel dengan adukan semen atau dengan lem.

Penentuan bahan dan s is tem pemas angan.

Ada dua hal yang perlu diperhitungkan dalam menentukan bahan dan sistem pemasangan tegel keramik :

· Tegel keramik yang akan dipakai harus tahan terhadap kondisi tempat tegel itu di pasang

· Tegel keramik tidak boleh dipengaruhi oleh hal-hal yang disebabkan oleh perbedaan sifat dari bahan-bahanlain tempat tegel terpasang .

Bila terjadi tekanan (compression) pada permukaan lantai (karena susut atau deformasi karena beban) tegeldapat terlepas dari lantai.

Pemasangan yang kurang baik, misalnya : permukaan tidak rata, adukan semen tidak rata dsb. , dapatmemperbesar kemungkinan lepasnya tegel dari lantai.

Penentuan bahan dan sistem pemasangan

1. Tegel keramik

Harus diplih tegel dengan karakteristik yang sesuai dengan yang dibutuhkan a.1: berglasur atau tidak, ukuran,warna, design, kombinasi atau tidak, kekuatan, kekerasan, daya tahan gesek dll.

2. Lapisan pengikat tegel keramik

Apakah mengguanakan “Thick Bed” dengan adukan semen atau “Thin Bed” dengan bahan dasar semen ataulem.

Adukan semen harus dengan campuran 1:3 sampai 4 dan tidak terlalu banyak air .

Setelah adukan diratakan pada lantai dapat ditabur tipis dengan semen kering (atau semen dicampur pasir halus)

Tegel yang akan dipasang harus direndam air telebih dahulu.

3. Nat

Berapa lebar nat-nya dan bahan apayng akan digunakan untuk pengisi nat , warna apa. Pemasangan keramikdengan sistem open joint atau dengan nat lebih dari 3 mm lebih menguntungkan dalam hal :

· Dapat mentolerir kemungkinan perbedaan ukuran tegel, terutama dalam hal tegel keramik berglasur denganporositas rendah

· Lebih sedikit flexible joint yang diperlukan (jarak flexible joint dapat lebih lebar), terutama bila dipakai bahanisi nat yang agak elastis

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 100/141

· Pengisian nat lebih mudah

4. Flexible joint

Berapa jarak flexible joint, lebar flexible joint dan bahan apa yang akan digunakan. Untuk penentuan flexible joint,dapat diambil patokan sbb :

Jarak/ interval Bagian dalam Bagian luar

Flexible joint (interior) (Exterior).

Nat kecil (Closed joint) Tiap 4- 6 M Tiap 2- 3 M

Lebar ³6 mm Lebar ³ 10 mm

Nat lebar (Open joint) Tiap 6- 10 M Tiap 3- 5 M

Lebar ³ 6 mm Lebar ³ 10 mm

Dianjurkan untuk selalu diberi Perimeter Flexible joint di sekeliling ruangan yang nantinya tertutup acian tembokatau sekirting. Untuk ini dapat digunakan bahan elastis lain (mis : busa styrofoam) sebagai pengganti bahanflexible joint.

Usahakan agar di atas deformation joint dari struktur diberi flexible joint pada waktu pemasangan tegel .

Flexible joint harus cukup dalam sampai keadukan (lapisan pengikat tegel keramik)

CACAT PADA LANTAI KERAMIK

Lantai dan dinding keramik terdiri dari tegel keramik itu sendiri, adukan atau perekat yang mengikat tegel itu padalapisan konstruksi dibawahnya, “grout“ (bahan pengisi celah diantara tegel) dan lantai/dinding dimana tegel itudipasang.

Semua ini ditambah pekerjaan pemasangan tegelnya sendiri ikut menentukan hasil akhir dari permukaanlantai/dindingnya, baik dari segi kualitas, keindahan kerapihan dan daya tahannya.

Pada tegel keramik sendiri, sehubungan dengan sifat (nature) dari keramik karena proses pembakarannya,adalah normal apabila terdapat sedikit penyimpangan baik warna (shade), ukuran, maupiun kerataannya. Sebagaibatasan sampai seberapa jauh penyimpangan ini dapat dianggap normal dan dan tidak dikategorikan sebagaicacat (defect), tergantung standar yang diterapkan oleh pabrik pembuatnya.

Berikut ini akan dibahas secara ringkas beberapa cacat yang dapat terjadi , baik pada tegelnya sendiri maupunsetelah tegel terpasang menyatu dengan lantai /dinding.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 101/141

1. Permukaan tegel berbeda dengan contoh yang dipilih

Dalam hal ini permukaan tegel yang terpasang terlihat berbeda dengan contoh yang dipilih, dimana perbedaan inibisa subyektif atau obyektif

a. Perbedaan yang subyektif

Kadang-kadang tegel yang sudah terpasang lengkap dalam satu ruangan terlihat berbeda dengan tegel contohdan tidak seperti yang kita bayangkan sebelumnya, meskipun bila kita bandingkan satu persatu dengancontohnya ternyata sama.

Oleh karena itu dalam memilih tegel, perlu dipertimbangkan pula pengaruh lingkungan ruangan dimana tegeltersebut akan dipasang, misalnya : besar ruangan, banyaknya cahaya, (juga war-nanya), warna lingkungan,fungsi ruangan, dsb. untuk menghindari hal diatas.

Perbedaan yang obyektif

Dalam hal ini memang tegel berbeda dengan contohnya, bisa kualitasnya ataupun warna /designnya. Perlu ditelitiapakah penggolongan kualitas tegel yang dikirim sudah sesuai dengan yang dikehendaki.

Untuk warna/design, perbedaan yang tidak menyolok dapat ditolerir, selama masih di dalam standar mengingatsifat (natur) dari keramik dimana tidak mungkin untuk mem-produksi tegel dengan warna yang persis samasecara kontinyu, karena proses pemba-karan dan sifat bahan bakunya sendiri. Biasanya pabrik keramikmemisah-misahkan tegel yang warnanya (shade) nya berbeda dengan memberikan kode pada kemasannya,sehingga konsumen dapat memilih kode yang sama untuk dipasang dalam satu ruangan.

2. Permukaan tegel yang terpasang tidak rata

Permukaan tegel yang terpasang tidak rata dapat disebabkan oleh tegel yang kurang baik atau pemasangannyasendiri kurang rapi.

a. Permukaan tegelnya sendiri memang tidak rata, misalnya bergelombang (curvature), melengkung/ujungnyanaik (warpage), cekung (concave), atau cembung (convex). Sebagai standard penyimpangan, biasanyadigunakan standar tertentu dimana biasanya dipakai standard eropa ( EN ) dan SII khusus untuk indonesia.Namun beberapa pabrik memiliki standard tersendiri yang lebih ketat dari standard diatas. Apabilapenyimpangan kerataan permukaan tegel masih didalam batas yang diijinkan oleh standard diatas, maka ini tidakdapat dikategorikan sebagai cacat. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil pemasangan yang baik, perlukeahlian dari tukangnya dan juga dianjurkan untuk tidak memasang tegel keramik dengan nat terlalu kecil (secaraumum dianjurkan 4 mm atau lebih).

b. Pemasangan tegelnya sendiri kurang rapi, dalam hal ini tergantung dari keahlian tukangnya.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 102/141

3. Permukaan tegel yang terpasang rusak /cacat sebelum digunakan

a. Tegel yang dikirim memang dari kelas kualitas yang berbeda dengan yang dipesan, diperiksa kode kualitasyang tercantum pada kemasannya. Bila tegel dari kualitas satu, berarti memang kualitas tegel tersebut kurangbaik.

b. Cara pemasangan yang terlalu kasar atau zat pembersih yang digunakan tidak sesuai dengan ketahanan /jenis tegel.

c. Cacat yang disebabkan oleh pekerjaan lain, misalnya : tukang cat tukang listrik dsb. Tegel yang terpasangsebaiknya ditutup dengan karton/ plastik sebelum pekerjaan yang lainnya selesai

4. Pemukaan tegel tergores (scratches ) atau aus dalam waktu yang relatif singkat Meskipun jenis bahanglasur yang digunakan juga menentukan kekerasan permukaan tegel, namun secara umum dapat diambil sebagaipatokan bahwa permukaan yang lebih mengkilap akan lebih sensitip terhadap abrasi /goresan dibandingkanpermukaan yang tidak mengkilap. Oleh karena itu dalam memilih tegel, perlu dipilih juga jenis permukaan yangsesuai, apakah rumah tinggal, pertokoan, restoran,dsb. Dengan mempertimbangkan daya tahan tegel yang dipilihtersebut terhadap abrasi.

5. Pecah ,gumpil atau glasur mengelupas pada tegel terpasang

Mengingat sifat keramik yang tidak elastis ( fragile) yang berarti tidak tahan terhadap pukulan keras (impact) /tajam, maka cacat yang disebabkan hal ini tidak dapat dikategorikan sebagai cacat pada produk tersebut.

a. Apabila ada satu atau beberapa tegel biasanya disebabkan oleh bebn terpusat yang berlebihan, ataujatuhnya benda keras/ tajam, terutama bila ada rongga dibawah tegel yang disebabkan oleh pemasangan yangkurang baik atau hal lain.

b. Gumpil sebenarnya sama dengan pecah , namun dalam skala yang lebih kecil dan tidak mencapai seluruhketebalan tegel. Biasanya ini disebabkan jatuhnya benda tajam ke permukaan tegel tersebut

c. Glasur mengelupas, kadang-kadang dari sebagian dari badan tegel juga ikut lepas. Bila bukan karena bebanimpact ( benda keras jatuh dsb), ini disebabkan kasalahan atau cacat yang terjadi dalam proses produksi.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 103/141

6. Retak pada permukaan tegel terpasang

Retak pada permukaan tegel dapat terjadi dipermukaannya sjs atau sampai keseluruh ketebalan tegelnya.

a. Retak halus, pada permukaan tegel (glasurnya) saja

Jenis retak ini biasanya dalam jumlah banyak dan hanya diglasurnya saja disebut Crazing atau retak rambut. Padaumumnya cacat ini terjadi karena tegelnya sendiri, namun demikian, pemakaian semen yang berlebihan dalamcampuran adukan atau pemakaian bahan perekat yang berlebihan dapat pula menyebabkan terjadinya crazingdan cacat ini dapat timbul setelah waktu yang cukup lama setelah pemasangan.

b. Retak yang menyambung pada beberapa tegel

Hal ini disebabkan oleh pergerakan lapisan dibawah tegel, misalnya karena adanya pipa panas yang tidakterisolasi dengan baik, karena beban berlebihan karena struktur lantai atau karena penurunan bangunan dll.Penurunan yang terjadi beberapa waktu setelah selesainya konstruksi (dalam batas tertentu) adalah normal,namun bila tegel menerima beban tarik (stress) karena deformasi dari lantai, tegel tersebut dapat retak bila lekatdengan baik pada dasarnya atau lepas bila kurang lekat pada dasarnya.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 104/141

7. Tegel lepas dari lapisan dasarnya

Tegel yang lepas dari lapisan dasar (lapisan pengikatnya) dapat dibagi menjadi dua macam :

a. Tegel yang lepas secara individual, dimana hanya satu atau beberapa tegel yang lepas (tidak sebaris),penyebabnya adalah tegel tidak terikat dengan baik pada lapisan dibawahnya dan ini bisa disebabkan oleh :

· Tegel yang akan dipasang tidak terendam air atau kurang lama

· Mutu / campuran lapisan dasar yang kurang baik

· Terlalu banyak /kurang semen dalam adukan

· Pemasangan tegel kurang baik ( banyak rongga dsb)

· Lem terlalu tebal atau tidak rata (bila menggunakan lem )

· Lem atau bahan pengikat tidak sesuai

Campuran yang dianjurkan untuk bahan adukan pemaqsangan tegel adalah kira-kira 1 bagian semen dengan 4bagian pasir untuk lantai dan dinding.

b. Tegel yang lepas bersama-sama, dimana tegel yang lepas tersebut mencuat naik dari permukaan dengantiba-tiba dengan menimbulkan suara keras, biasanya ini terjadi pada satu baris terdiri dari beberapa tegel dan inilebih sering terjadi dilantai atas.

Ada beberapa kemungkinan penyebab hal tersebut a.l. :

· Muainya tegel karena menyerap air, ini terutama terjadi pada tegel dengan porositas yang tinggi dan terjadi

dalam waktu beberapa hari setelah pemasangan. Muai keram mik karena menyerap air = 0,25% sampai 0,50%.

· Perbedaan termal expansion antara tegel dengan lapisan dibawahnya. Ini biasanya hanya berpengaruh padabagian luar/exterior.

Muai keramik karena panas =4 sampai 8´ 10 –6 tiap 0C.

· Pergerakan struktur bangunan karena turunnya pondasi, karena susutnya lantai dalam proses pematangan(maturing) beton karena beban mati maupun beban hidup, ataupun yang disebabkan hal lain seperti misalnyabeban materal karena tekanan angin, getaran lift, pergerakan kulit bumi (gempa) dsb.

· Perlu dipertimbangkan bahwa beton terutama yang bertulang akan megalami deforma si sampai beberapa

tahun sebesar 0,25%, sampai 0,50%, sedangkan tegelnya sendiri ti dak dapat ditekan agar mengecil (tidakcompressible).

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 105/141

Oleh karena itu pemasangan tegel keramik sebaiknya dilakukan terakhir, selain menunggu stabilnya struktur, jugauntuk menghindari rusaknya tegel karena pekerjaan–pekerjaan lain yang belum selesai.

Apabila lepasnya tegel ini (meledak) terjadi dalam waktu yang cukup lama setelah pemasangan tegel keramik(biasanya 3 bulan sampai 3 tahun kemudian), maka hal ini bukan disebabkan oleh tegelnya, melainkan karenadepormasi lantai.

Masalah tegel lepas yang disebabkan karena muainya tegel karena menyerap air biasanya terjadi dalam waktuyang tidak lama setelah tegel terpasang, kecuali bila lantai tersebut menerima panas yang berlebihan.

Oleh karena itu pemasangan tegel keramik pada lantai yang cukup luas harus diberi expansion join dengan lebardan jarak yang dianjurkan didepan untuk menghindari lepasnya keramik karena hal-hal tersebut diatasdikemudian hari.

8. Perembesan air dari bawah tegel.

Salah satu kemungkinan ialah adanya kebocoran pipa air dibawah tegel atau perembesan air tanah kepermukaanapabila ini terjadi dilantai dasar. Untuk menghindari ini dipilih campuran adukan yang sesuai dan kebocoran yangada tentunya harus diperbaiki.

9. Efflorescence dan tumbuhan lumut.

Hal ini hanya terjadi pada tegel yang tidak diglasur dengan prioritas yang tinggi. Yang dimaksud denganefflorescence adalah keluarnya bubuk putih yang sebenarnya adalah garam yang larut dalam air dan keluar kepermukaan setelah air nya menguap akan meninggalkan deposit garam berupa bubuk putih. ini dapat berasal daritegelnya sendiri atau lapisan dibawahnya dan tidak terjadi pada tegel yang diglasur.

Cara penanggulanganya hanya dengan membersihkannya berulang-ulang tiap kali timbul sampai tegel/lapisanbawahnya kering. Bila udara cukup lembab maka ada kemungkinan pula untuk tumbuh lumut. Dalam hal ini tegeldapat diberi lapisan anti lumut atau penahan air (misalnya silicon water repellent).

10. Cacat tegel lain yang sudah ada pada waktu pengiriman.

Beberapa cacat ini adalah yang umum/sering terjadi disamping cacat- cacat yang sudah dibahas sebelumnyadan cacat yang dimaksud disini adalah cacat diluar batas standard, misalnya EN yaitu standar Eropa yang palingbanyak dan umum dipakai.

a. Pinholes dan Craters

Lubang-lubang kecil dan gelembung-gelembung dipermukaan tegel/ glasurnya. Ini terjadi dalam prosesproduksi.

b. Specks dan Spots

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 106/141

Adanya titik berwarna lain, biasanya hitam, merah atau putih dipermukaan tegel / glasurnya.

c. Dimples

Permukaan glasur yang legok seperti pinholes yang lebar.

d. Black Core

Adanya lapisan berwarna hitam di bagian tengah tegel yang baru dapat dilihat tegel dipecah. Cacat ini terjadi bilakualitas bahan yang digunaan kurang baik atau karena proses produksi yang kurang sesuai. Black Core ini bilacukup banyak akan mempengaruhi kekuatan tegelnya (bending strengthnya) dan biasanya mempengaruhikualitas permukaan glasurnya.

e. Tidak Siku

Perbedaan ukuran sisi dapat di torerir dalam batas tertentu karena dalam pembuatan tegel keramik adalah umumterjadi, namun perbedaan yang terlalu besar akan menyulitkan pemasangannya dan mengurangi kerapihan.

f. Ukuran tidak sama antara tegel yang satu dengan yang lain.

Seperti ad. 10e, hal ini pun dapat ditoleransi selama masih dalam batasan yang ditetapkan. Beberapa pabrikmemisah-misahkan tegel menurut kategori ukurannya (untuk tegel import dari italy, istilah ukuran adalah“Calibro” ).

3. Ubin Marmer/ granit :

a. Cara-cara pemasangan marmer/granit sama dengan pemasangan ubin teraso/teralux.

b. Yang terpenting adalah penggunaan ubin selama pekerjaan penyelesaian pekerjaan finishing untuk itu ubinharus ditutup dengan lembaran plastik yang cukup tebal ,dan pekerjaan /aktifitas diatas ubin selalu dialasilembaran-lembaran triplex untuk menjaga ubin tidak mudah tergores . Atau juga dapat digunakan plastiklembaran

c. Perhatikan pemasangannya ,yang baik ditengah yang jelek dipinggir .Terutama untuk Slab.

d. Arah pengambilan / pemasangan mula-mula harus benar

e. Sebelum pemasangan sebaiknya marmer/ granit dicoating terlebih dulu dan coating yang dianjurkan adalahmerek Ishinol.

4. Ubin parquet :

a. Pemasangan ubin parquet dilakukan dengan lem khusus, oleh karena itu lantai di bawahnya harus rata

b. Pekerjaan finishing secara berturut –turut adalah :

· Perataan

· Wood filler

· Pemolesan

· Finishing akhir dengan polyrithene

c. Yang perlu ditentukan adalah hasil finishing yang dikehendaki mengkilap”gloss” atau tidak mengkilap ”dof”.

d. Untuk parket yang kecil-kecil dan bentuknya tidak beraturan dipasang triplex di bawah parquet.

e. Bersama ini kami berikan cara pemasangan parquet yang benar, yaitu:

Petunjuk pemasangan :

Type lantai kayu “Floating parquet“ ini adalah salah satu cara pemasangan tanpa merekatkan lantai kayu tersebutterhadap dasar ruangan.

Teka parquet memberikan garansi terbatas terhadap produknya, cara pemasangan yang tidak direkomendasikanakan megakibatkan garansi itu batal dengan sendirinya.

Persyaratan yang harus diikuti untuk pemasangan teka paquet :

a. Persiapan umum

1. Keadaan ruangan yang akan dipasang lantai parquet haruslah bersih dari bahan-bahan kimia additivedanbebas dari pekerjaan berat seperti pemasangan atau ducting air condi tioner,pemasangan langit-langit,pengecatan, pemasangan listrik dan lampu dan pekerjaan berat lainnya.

2. Ruangan haruslah mempunyai ventilasi atau sirkulasi udara yang baik.

3. Untuk lantai dasar dan gedung bertingkat yang lantainya terdapat jaringan pipa-pipa air sangatdirekomendasikan untuk memberi “Water proofing” pada lantai yang akan dipasang parquet.

4. Untuk barang-barang berat seperti lemari besi (safety box) harus ditempatkan sebelum pemasangan lantaidimulai.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 107/141

b. Persiapan pemasangan pada lantai beton

1. Permukaan beton harus rata/level dengan perbedaan tidak lebih dari 3 mm untuk setiap luas 2,5 meterpersegi beserta kelipatannya

2. Lantai beton haruslah bersih dan bebas dari bahan kimia seperti additive dan lainnya

3. Kadar air yang diperbolehkan untuk lantai beton tidak lebih dari 2% , untuk mengecek kadar air dalam betontersebut , dapat diadakan test sebagai berikut:

Potongan plastik sebesar 25 ´ 25 cm direkatkan pada beton dan didiamkan selama 24 jam, jika plastik itumengandung uap air dan/atau terjadi perubahan warna pada beton tersebut, maka keadaan beton tersebut,masih mengandung kadar air yang cukup tinggi, sehingga pemasangan teka parquet harus ditunda.

c . Pers iapan pemas angan dengan menggunakan p lywood s ebagai das ar

1. Permukaan plywood harus rata / level dengan perbedaan tidak lebih dari 3mm untuk setiap luas 2,5 meterpersegi beserta kelipatannya.

2. Kadar air yang diperbolehkan untuk plywood adalah 6% - 10%.

3. Ukuran plywood yang direkomendasikan adalah 122 x 122 cm atau lebih kecil dan disusun dengan jarakantara panel sebesar 3mm untuk pemuaian.

d. Pers iapan pemas angan dengan das ar terbuat dari bahan lain

1. Untuk pemasangan dengan lantai dasar tile, teraso dan bahan lainya kecuali karpet, haruslah dipastikankeadaan lantai tersebut level dan tidak rapuh.

2. Perbaikan keadaan lantai jika didapat tinggi / rendah dan merekatkan kembali tile jika didapat bagian yanglepas.

3. Jika lantai terdahulu telah dilapisi dengan karpet, maka karpet tersebut harus diangkat dan lantai dasardiperiksa.Pemasangan teka parquet dapat dengan cara b atau c diatas.

e. Pemas angan teka parquet

1. Setelah salah satu procedure diatas (b,c,d) Permukaan lantai dasar haruslah dilapisi dengan plyethilyn foamsetebal 3mm, pelapisan ini berguna untuk meredam suara-suara yang timbul akibat dari lantai dasar dan tekaparquet yangg terpasang, dan untuk meratakan permukaan lantai dasar tersebut dan menahan uap air yang timbuldari lantai dasar.

2. Berilah jarak sebesar 1,5 cm dari dinding terhadap lantai teka untuk pengembangan lantai.

3. Jangan membuka bungkusan teka parquet sampai dengan pemasangan akan dilaksanakan.

4. Untuk pemasangan teka parquet diareal yang luas perlu diperhatikan “Expansion Joint” untuk tiap kelipatan 10meter ke arah melebar serat kayu.

5. Aplikasi perekat atau lem, perekat yang digunakan adalah lem kayu yang lebih dikenal dengan lem putih,penempatan lem tersebut ditempatkan pada bagian atas groove teka parquet (lihat gambar) hindari pemberianlem yang berlebihan. Jika terjadi kelebihan lem pada saat pemasangan teka parquet agar segera dibersihkan.

6. Pemasangan teka parquet direkomendasikan untuk memulai dengan groove menghadap ke dinding denganmemberi jarak sebesar 1,5 cm untuk pemuaian teka parquet, setelah memasang teka parquet sebanyak duajalur dengan cara susun bata, beri waktu setengah jam untuk perekat mengering sebelum memulai pemasanganuntuk seluruh lantai

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 108/141

7. Memulailah pemasangan teka parquet dari dua sisi ruangan dan menggunakan sisa potongan terakhir dari sisikanan yang telah dipotong untuk jalur berikutnya.

f. Petunjuk perawatan

1. Untuk perawatan teka partquet setiap hari dapat dibersihkan dengan lap kering atau sapu, dan jika terhadapkotoran yang melekat gunakan lap lap basah yang telah diperas dan setelah kotoran hilang secepatnya gunakanlap kering.

2. Tidak direkomendasikan untuk melakukan wax pada teka parquet.

3. Letakkan alas sepatu atau keset didepan pintu masuk dan pintu kamar mandi agar teka parquet terhindar daripasir dan air.

4. Letakkan bahan pelapis diatas kursi dan furniture lainnya ,untuk menghindari goresan

5. Hindari penggunaan sepatu dengan hak tinggi (stiletto- heeled shoes ), diatas teka parquet.

6. Biasakan menggunakan humidifierbila relative humidity dibawah 55%.

7. Pelaksanaan coating ulang hanya dapat dilaksanakan dengan menggunakan laqcuer yang direkomendasikanuntuk digunakan pada lantai kayu.

5. Ubin karpet/vynili tile

Karpet

a. Perlu ditentukan digunakan/tidak lapisan karpet “Underlayer”. Sebelum dipasang, lantai ruang telah diplesterdan diaci halus.

b. Pengaturan arah pemasangan karpet yang disesuaikan baik oleh lebar karpet ataupun lebar ruangan yangakan dipasang.

c. Penempelan karpet dengan lem hanya pada bagian-bagian sambungan dan pinggir-pinggir karpet.

d. Bagian-bagian pinggir yang berhubungan dengan bahan lantai yang lain diselesaikan dengan memasang lisalumunium.

Vynil tile

a. Sebelum pemasangan lantai ruangan telah diplester dan diaci halus

b. Vynil tile dipasang dengan perekat khusus dan direkatkan pada seluruh bidang

c. Perlu dijaga dari aktifitas yang lain agar ubin tidak sampai tergores

d. Bila ruang yang luas ada cairan khusus untuk membuat level yang rata

1. Floor hardner

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 109/141

Biasanya ada dua jenis tipe floor hardner :

a. Floor hardner metalik biasanya jarang digunakan karena mengandung serbuk besi sehingga dikhawatirkanakan karatan

b. Floor hard ner non metalik (tidak mengandung serbuk besin) jenis ini yang biasanya dipakai. Pelaksanaanfloor hardner biasanya dilaksanakan berbarengan pada saat pengecoran agar dapat menyatu dengan beton danselama pelaksanaan biasanya diberi cairan anti susut (dicuring)

9.3. Beberapa detail-detail pemasangan yang perlu diketahui

a. detail hubungan antara dua ruang :

b. detail pemasangan keramik dan marmer :

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 110/141

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 111/141

10.

PEKERJAAN PORSELEN DAN KAMAR MANDI

Dalam tahap pekerjaan ini dapat dibagi dalam :

10.1. Pemasangan porselen kamar mandi

Sebelum dimulainya pekerjaan perlu diketahui dan diceck terlebih dahulu :

a. Material porselen yang akan digunakan

b. Gambar rencana pemasangan porselen baik motifnya dan patokan-patokan pemasangan baik kearahhorisontal atau vertikal

c. Rencana pemasangan alat-alat sanitair beserta accessoris yang lain

d. Keadaan dinding yang akan dipasang apakah cukup rapi dan rata

Dalam pekerjaan pemasangan perlu diperhatikan :

1. Cara-cara pemasangan dengan perekat acian semen dan dan sesuai dengan gambar rencana.

2. Bagian-bagian yang tidak dipasang porselen seperti tempat uintuk bathtub tempat sabun, cermin dankemungkinan yang lain

3. Bagian-bagian dinding dimana pekerjaan plumbing belum diselesaikan tidak dikerjakan terlebih dahulu, dandiselesaikan setelah pekerjaan plumbing difixkan.

4. Pemotongan porselen dilakukan dengan alat potong, atau mesin potong ubin untuk mendapatkan hasilpotongan yang rapih.

10.2. Pemasangan alat sanitair

Sebelum pemasangan perlu diketahui beberapa hal :

a. kepastian as-as dari penempatan alat-alat sanitair

b. Ketinggian penempatan dari alat-alat tersebut, misal bathtub adalah 40 cm dan washtafel adalah 75 cm

c. Fixing pipa-pipa outlet dan avor-avor yang telah direncanakan

d. Pemasangan dilakukan setelah pekerjaan porselen telah direncanakan

e. Tinggi meja dapur = 85 cm , tinggi porselen diatas meja dapur 55 sampai 60 cm

Dalam pemasangan perlu diperhatikan detail-detail :

a. Hubungan bathtub dengan porselen dikaitkan dengan posisi “as” nya dan ketinggiannya.

b. Sanitair Monobloc dan bidet dipasang setelah pekerjaan lantai, selesai dikerjakan, sedang-kan pemasanganring closet dapat dilakukan setelah pekerjaan ubin. Perlu diperhatikan juga pemasangan karet isolasi dan skruppengikat

c. Kerapihan penyambungan kran-kran dan seluruh pembuangan dsb.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 112/141

d. Test penggunaan dengan pompa untuk mengetahui kebocoran-kebocoran

10.3. Pemasangan Wastafel

Ada beberapa jenis wastafel yang berbeda teknis pemasangannya :

a. Jenis Wastafel gantung ( Wall Hung Hands Basins)

Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan wastafel jenis ini adalah :

1. Dinding sudah diberipelapis kedap air (Wall cover) keramik, marmer, granit, dsb.

2. Check apakah pipa inlet air bersih, air panas dan pipa outlet air kotor sudah sesuai dengan spesifikasi,karena setiap merek mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda

3. Sebelum dipasang dilakukan checking kelengkapan accessoris wastafel, antara lain : kran , tempat sabun,(jika ada) pipa-pipa, baut-baut dan reng karet-karet serta fitting-fitting.

4. Pemasangan penggatung didinding menggunakan baut fisher, dibor ke dinding, posisi penggantung harusdiperhatikan agar ketinggian permukaan wastafelsesuai dengan yang diinginkan (80 s/d 85 cm dari permukaanlantai)

5. Ring penutup pertemuan pipa-pipa (inlet dan outlet) dengan dinding harus menempel rapat denganpermukaan dinding

6. Setelah pemasangan lakukan check apakah masih ada kebocoran.

b. Jenis wastafel pedestal (Pedestal Wash Basins )

Cara pemasangan sistem ini pada garis besarnya sama dengan sistem Wall Hung, hanya karena ukurannya yangbesar diberikan penyangga yang juga berfungsi untuk pemanis dan penutup pipa-pipa dibawahnya .

c. Jenis Wastafel dengan meja (Counter Basins)

Wastafe ljenis ini masih dibagi lagi menjadi dua bagian berdasarkan pemasangannya, yaitu :

1. Counter Top Basins

Yang perlu diperhatikan dalam pemasangannya adalah :

a. Meja (meja beton atau kayu) harus sudah dilapisi finishing kedap air antara lain: marmer, granit, keramik,marmer syntetis duropal takon, dsb

b. Lubangi meja sesuai dengan ukuran wastafel

c. Check ketinggian permukaan meja ( 80 s/d 85 cm dari permukaan lantai )

d. Pastikan pipa-pipa plumbing yang tersedia sudah sesuai jarak-jarak pipa dengan bentuk dan jeniswastafelnya

e. Check perlengkapan accessoris wastafel

f. Setelah pemasangan wastafel beri sealent pada keliling pertemuan antara wastafel dengan permukaan meja.Untuk jenis Counter Top dengan rangka stainless steel sealen diberikan diantara wastafel dengan rangkastainless, bukan pada mejanya.

g. Seperti juga jenis-jenis wastafel lainnya ring-ring pertemuan pipa dan dinding harus benar-benar rapat kedinding dan setelah pemasangan lakukan check apakah masih ada conectingpipa yang bocor.

2. Under Counter Basins

Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan wastafel jenis ini adalah :

a. Meja beton dan penutupnya sudah dilubangi sesuai dengan ukuran wastafel

b. Check kelengkapan accessories wastafel

c. Check jarak-jarak pipa pelumbing yang tersedia dan pastikan sesuai dengan jenis dan bentuk/ modelwastafel yang akan dipasang.

d. Pasang rangka penahan/dudukan wastafel yang menggunakan baut fisher ke dinding dengan memperhatikanjarak antara permukaaan rangka dengan bawah penutup meja beton (jarak variable sesuai dengan merk danmodel wastafel)

e. Badan wastafel tidak boleh nempel ke beton

f. Sebelum dipasang check perlengkapan accessories wastafel

g. Setelah terpasang kencangkan baut pada dudukan wastafel hingga wastafel menempel erat dengan denganpenutup meja beton

h. Ring pertemuan pipa dengan dinding harus rapat

i. Check apakah masih ada conecting yang bocor

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 113/141

10.4. Pemas angan alat-alat tambahan

Alat-alat ini terdiri dari beberapa macam seperti :

· Gantungan handuk

· Pegangan bathtub

· Tempat sabun

· Tempat tissue, dsb

Penempatan alat-alat diatas perlu sehingga dalam segi estesis dan pungsional cukup baik

11. PEKERJAAN PINTU, KUNCI DAN KACA

Beberapa hal yang perlu diketahui dalam :

11.1. Pekerjaan Pintu dan daun jende la

Dalam pemasangan perlu diperhatikan :

1. Kerapihan pemasangan dan ukuran jarak daun dengan kusen sekitar 3 mm. Untuk kayu yang masih basah(khususnya kamper) dibuat jarak sekitar 1 mm agar pada saat penyusutan tidak terlalu renggang. Ciri-ciri umum :kayu yang masih basah : agak gelap dan berat kayu yang sudah kering agak pucat dan lebih ringan

2. Digunakan engsel berkualitas baik dan kuat (kwalitas tiap-tiap jenis engsel biasanya dapat dibaca pada datateknis yang tertera pada pembungkusnya)

3. Biasanya untuk daun pintu panil digunakan 3 bh engsel kuningan atau stainless yang panjangnya 4”

4. Biasanya untuk pintu teak wood digunakan 2 bh engsel kuningan/stainless 4”

5. Untuk kusen aluminium disarankan memakai engsel pivot tidak boleh memakai engsel kupu-kupu karena tidakbisa rapat.

6. Untuk engsel door closer yang dipasang hanya 2 bh / sepasang dan bukan 3 bh, hal ini juga berlaku dipintupanel dan pintu besi

7. Untuk pemasangan rel pintu dorong yang perlu diperhatikan adalah :

· Penempatan rel dorong pada kosen

· Pemasangan besi rel bawah pada pintu dorong atau lantai.

· Pemasangan sepatu rel pintu dorong pada lantai atau pada daun pintu. (henderson, Hillaldam, dll )

· Pemasangan stopper untuk batas pembukaan pintu dorong .

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 114/141

( 3,00 + 6,5 ) = 306,5 = 61,3

5

5

61,3 x 4 = 245,5

· Untuk kusen aluminium biasanya dipakai casemen

8. Bersama ini Kami lampirkan cara perhitungan untuk lebar daun pintu dorong lipat

Maka daun pintu rata-rata adalah:

Daun pintu yang ke kusen : 61,3 – 6,5 = 54,8

Agar tidak memakai hidung–hidung maka setiap hidung ditambah 1 cm kiri dan kanan

Maka untuk daun pintu tengah : 61,3 + 2 = 63,3 cm

Untuk daun pintu samping yang ke kusen : 54,8 +1 = 55,8 cm

Untuk pintu sliding harus memakai grendel tipis dan dipasang di sebelah luar daun pintu sliding

Untuk grendel tanam Alpha hanya untuk daun pintu swing

9.

300 + 2 = 62 cm

5

Untuk pintu dorong biasa maka ukuran daun pintu dapat sama .misalkan lebar kusen 3.00 m dengan lima daun,ukuran tiap daun menjadi :

11.2. Pekerjaan kunci

Yang perlu diperhatikan :

1. Penentuan tinggi pemasangan hendle/anak kunci untuk seluruh pintu rumah supaya seragam (ukuran tinggiberkisar antara 85 – 100 cm dari lantai untuk posisi handle)

2. Instruksi-instruksi pemasangan pada jenis kunci/hendle tertentu, karena memerlukan presisi pekerjaan

11.3. Pekerjaan kaca

Yang perlu diperhatikan :

1. Pengukuran bidang-bidang kaca dengan teliti untuk keseluruhan rencana pemasangan

2. Pemasangan lis kaca harus rapat dibidang kaca dan paku/sekrup pengikat dipasang rapih. Untukpemasangan bagian paku kepalapaku dipipihkan terlebih dahulu.

3. Untuk kaca warna jangan di bevel karena akan percuma

4. Untuk kaca tebal 5 mm dibuat bevel anatara 2,5 – 3 cm. Sedangkan untuk tebal 6 mm dapat dibevel sampai 4cm.

5. Untuk pemasangan kaca sebelum dipasang lis harus disilent dulu agar tidak bocor

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 115/141

6. Diusulkan untuk hubungan kaca dengan keramik dibuat tutup dari stainless

7. Pemasangan cermin :

· Harus didasari rangka kayu/triplex 6 mm dan dimensi

· Pemasangan dengan sekerup fisher cukup kuat

12. PEKERJAAN CAT DAN POLITUR, MELAMIC DAN DUCO

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan cat interior. Untuk pekerjaan ini yang perlu di-check secara langsung adalahpenggunaan bahan sesuai dengan yang tertera pada spesifikasi bahan/material tersebut.

Banyaknya jenis dan macam cat yang di pasaran harus membuat kita berhati-hati dalam pelaksa-naan-pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah sebagai berikut :

12.1. Standard pekerjaan sebelum pengecatan

a. Persiapan pekerjaan plafond

1. Rangka kaso dan triplex harus waterpass dipasang rata (kaso tidak menonjol dari triplex dan sebaliknya)

2. Gergajian triplex dan kaso sebaiknya tidak ada yang terkelupas (tidak rata)

3. Pastikan bahwa rangka plafond sudah dimenie semua

4. Pekerjaan instalasi listrik, telepone, AC, antena tv dan list plafond sebaiknya diselesaikan sebelum pekerjaancat difinish

5. Pekerjaan nat harus sama besar dan sama kedalamannya.

6. Untuk sambungan plafond triplex dianjurkan setiap pinggir triplex diserut + 1,5 mm, dan untuk gypsum pinggiryang akan disambung harus dikupas penutupnya

7. Paku-paku harus terpasang yang rapih dan kepala paku dipipihkan

8. Triplex yang melembung dan yang berwarna kuning sebaiknya jangan dipasang, karena akan mempengaruhiwarna dan penampilan/kerataan terutama untuk pekerjaan cat semprot.

9. List plafond untuk ruang kloset/ ruang pakaian sebainya tidak dipasang

b. Persiapan pekerjaan cat tembok

1. Plester acian harus rata dan halus

2. Sudut-sudut bangunan (acian) harus lurus dan tajam

3. Nat dan tali air kusen, propilan list plank beton dan balok-balok expose harus sama besarnya

4. Acian bawah tangga harus diselesaikan dengan halus dan rata.

5. Dianjurkan untuk tembok baru sebaiknya dipakai alkali resisting dan tmbok lama dipakai lapisan sealer

6. Tembok harus kering dan sempurna

c. Persiapan pekerjaan finishing kayu

1. Biarkan kayu mengering sebaik mungkin

2. Untuk kusen, pintu dan jendela hindari permukaan dari paku dan benturan-benturan benda keras lainnya

3. kayu yang dipakai sebaiknya jangan yang banyak mata

4. Serutan dan gergajian harus rapih dan rata

5. Sambungan-sambungan kayu harus rapih

12.2. Standard pekerjaan cat dari leveransir tertentu

a. Pekerjaan Cat Dind ing

1. Sebelum pekerjaan cat dimulai, terlebih dahulu tembok ditunggu sampai kering

dengan sempurna, hal ini dapat dites dengan menggunakan kertas lakmus

· Kertas lakmus akan berwarna hijau jika tembok telah kering dengan sempurna

· Kertas lakmus akan berwarna biru yang menandakan bahwa tembok masih mengandung alkali, danwarna birunya akan makin tua yang menandakan kandungan alkalinya masih tinggi. Secara teori reaksimengeringnya semen adalah 4 minggu dengan syarat air, udara dan panas yang diperlukan cukup reaksimengeringnya semen adalah 4 minggu dengan syarat air, udara dan panas yang diperlukan cukup

2. Permukaan tembok diamplas untuk menghilangkan sisa-sisa percikan adukan semen dan kotoran yang

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 116/141

melekat

3. Bersihkan debu-debu bekas amplasan dengan air

4. Dianjurkan untuk mencuci tembok dengan menggunakan larutan HCL untuk menetralkan sisa-sisa alkali yangmungkin masih ada, dan biarkan selama 12 jam kemudian dibilas dengan air

5. Untuk tembok yang berjamur atau berlumut sebaiknya dicuci dahulu dengan larutan kaporit 10% - 30% dandiamkan selama 24 jam, kemudian dibilas dengan air

6. Tidak dianjurkan memberi plamir tembok pada seluruh permukaan, gunakan pada bagian-bagian yangdiperlukan saja

7. Setelah itu pengecatan untuk satu kali jalan dapat dimulai + 1 minggu setelah plamiran diamplas (tergantungcuaca)

8. Setelah persiapan pekerjaan 1 – 7 selesai dengan baik barulah pekerjaan cat ke 2 kalinya dimulai, jika masihbelum rata diulang kembali untuk ke-3 kalinya

9. Untuk pekerjaan cat polomix, setelah pekerjaan cat kedua kalinya baru disemprotkan cat polomix tersebutsesuai dengan warna yang dikehendaki.

Ketentuan yang harus dipenuhi :

a. Plamir yang digunakan adalh plamir dengan kwalitas yang baik (ditentukan)

b. Cat yang digunakan ICI Emulsion standart dengan komposisi air :

1. 25% s/d 35%

2. 25% s/d 30%

Dianjurkan untuk menggunakan alkali resisting ICI agar permukaan dinding lebih halus dan sekaligus menetralisirtembok dari reaksi alkali dan kapur

b. Pekerjaan cat plafond

1. Pekerjaan plafond telah diselesaikan dengan baik

2. setelah itu kepala-kepala paku dimenie sambil merapikahkan paku yang menonjol. Untuk plaofond tanpa nat (tanpa sambungan harus diberi tambahan ekstra paku )

3. Plamir sampai rata pada permukaan plafond, kemudian gosok dengan amplas

4. Untuk plafond tanpa nat / tanpa sambungan triplex yang telah diserut ataupun gypsum yang sudah dikelupasdisambung dengan cara menambah kassa dan plamir yang telah ditambah dengan lem kayu. Dikerjakan denganrata dan setelah kering + 1 minggu baru diamplas secara merata

5. setelah 1 minggu plamiran, dimulai cat 1 kali jalan

6. jika ada triplex yang mengeluarkan getah kayu atau merah, diberikan cat dasar dari merek yang baik

7. Kemudian dicat 2 kali jalan dan jika masih belang, maka diulang untuk ke-3 kalinya

Untuk pekerjaan cat semprot dan polomix prosedurnya sama seperti pekerjaan cat, hanya ditambah semprotsaja.

12.3. Standard ICI

a. Peranan cat

Peranan cat sekarang ini merupakan suatu proses dengan teknik yang tinggi. Kemajuan-kemajuan yang telahdicapai industri cat ini terutama karena jasa para ahli yang terlatih. Mereka bertahun-tahun lamanya telahmempelajari, mengadakan penyelidikan-penyelidikan dan percobaan-percobaan dalam usahanya untukmenyempurnakan produk-produk yang disebut dalam buku ini.

Cat dibuat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu. Setelah terbukti dapat memenuhi syarat-syaratnyadalam kondisi-kondisi sebenarnya, makanya barulah cat tersebut dipasarkan.

Ciri-ciri pembuatan cat secara modern adalah sistim kontrol yang dilaksanakan selama seluruh prosesproduksi.

Semua bahan baku harus dianalisa secara teliti secara kimia dan fisika sebelum dapat diterima/dipakai. Padatahap-tahap tertentu selama proses produksi, produk diuji lagi untuk menentukan apakah masih sesuai denganstandard yang ditetapkan, pengontrolan secara ketat tiap proses menjamin mutu yang tinggi.

b. Cat sintetis

Istilah sintetis sering dipakai untuk cat yang sedikit sekali mengandung resin sintetis (synthetic resin), dan initidak tepat. Resin sintetis bukanlah hanya sekedar imitasi/tiruan dari resn alam. Resin sintetis memberikeuntungan-keuntungan yang nyata dalam formulasi cat. Pemakaian resin sintetis memungkinkan pengontrolanyang seksama selama pembuatan cat, sehingga hasil produksi selalu dapat dibuat dengan mutu yang sama, baiksifat-sifat maupun warnanya. Selain itu iti juga dapat dibuat resin sintetis dengan mutu yang tidak mungkindidapat dari resin alam meskipun disempurnakan dengan cara bagaimanapun.

c. Menetapkan sistim pengecatan

Hanya waktulah yang merupakan satu-satunya ujian untuk menentukan daya tahan lapisan cat. Seperti halnyadengan segala macam struktur, kestabilannya tergantung dari dasar yang baik.

Mengecat tidak berarti memberi lapisan-lapisan cat secara berulang pada suatu permukaan agar membentuksuatu lapisan yang tebal.

Meskipun pemberian lapisan cat secukupnya sudah penting sekali, tiap-tiap lapis harus dipilih sehingga secarakeseluruhan membentuk suatu lapisan pelindung yang terjalin dengan baik.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 117/141

Terdapat banyak variasi dalam komposisi tiap-tiap lapisan, tapi pada umumnya suatu sistim pengecatan harusterdiri dari : meni (primer), cat dasar (undercoat) dan cat akhir (finish). Masing-masing mempunyai peranantertentu dalam struktur keseluruhan.

d. Persiapan dan pemakaian meni (primer)

Persiapan permukaan adalah bagian terpenting dalam sistim pengecatan. Bila permukaan yang dicat itu bersih,maka hasil pengecatannya akan lebih bersih dan tahan lama. Pelaksanaan pengecatannyapun akan lebih mudah.

Meni (primer) adalah dasar dari suatu sistim pengecatan. Karena itu harus ditentukan meni yang tepat untuk tiapjenis permukaan serta cocok untuk kondisi tertentu.

e. Meni kayu

Fungsi utama dari meni kayu adalah mengisi pori-pori dan memberikan dasar yang baik untuk lapis-lapis catberikutnya. Sebagian besar meni kayu banyak mengandung minyak dan mongering dengan lambat menjadilapisan cat yang keras. Pengeringan yang lambat memungkinkan penetrasian yang dalam, sedangkan lapisannyamembentuk dasar yang baik untuk lapisan cat berikutnya.

f. Meni logam

Meni logam harus melekat dengan baik dan dapat menahan karat dalam cuaca apapun digunakan. Untuk hasilyang efisien meni logam hanya boleh diulas atas permukaan-permukaan yang bebas dari kerak (scale), karat,minyak/gemuk dan sebagainya.

g. Sealer

Pengecatan permukaan-permukaan tembok atau plesteran baru membawa problema yang berbeda-beda. Hal initerutama disebabkan adanya air dan larutan-larutan garam alkali. Selama air ada dalam struktur tembok atauplesteran maka selalu ada resiko kegagalan dalam pengecatan. Cat dengan dasar minyak lebih peka terhadapserangan alkali daripada cat dengan dasar resin sintetis. Pigmen-pigmen tertentu juga sangat peka terhadapalkali. ICI alkali Resisting Primer A931 – 1050 dapat melawan serangan-serangan alkali karena penggunaanpigmen-pigmen dan resin yang tahan alkali didalamnya. Beberapa jenis cat tidak memerlukan sealer untukpengecatan dinding tembok atau plesteran. Cat latex dan beberapa cat sintetis misalnya termasuk dalamkategori ini. Sifat-sifat cat ini antara lain dapat menutup permukaan (self sealing properties) sehinggamemungkinkan pemakaian langsung asalkan keadaan permukaan yang akan dicat telah kering betul.

Tak ada cat tembok dapat memberikan hasil memuaskan apabila diulas langsung pada permukaan yang sudahmengapur, mulai rontok atau lapisan cat yang kurang kuat daya lekatnya.

Persiapan peemukaan yang sempurna dan pemakaian sealer yang cocok akan mengurangi kemugkinan lapisacat mengelotok bila dipakai pada permukaan-permukaan dimaksud di atas.

ICI Masonny Selare A200 – 743 khusus dibuat untuk keperluan khusus di atas. Cat ini memiliki daya penetrasiserta daya pengikat yang sangat baik dan harus dipakai pada segala macam permukaan yang keadaannya sudahmemburuk.

Juga dianjurkan untuk permukaan-permukaan yang peresapannya tinggi atau tidak merata, supaya lapisan-lapisan berikutnya dapat diulas dengan sangat mudah dan cepat.

h. Cat dasar

Cat dasar dibuat untuk meniadakan dasar permukaan yang akan dicat. Selain itu fungsinya juga adalah mengisilobang-lobang kecil pada permukaan dan memberi suatu lapisan yang kuat untu pengecatan selanjutnya.

i. Cat akhir

Cat akhir memberikan pandangan yang indah dan merupakan pertahanan pertama (dari suatu sistim pengecatan)terhadap pengaruh-pengaruh desdruktif dari cuaca. Pengaruh-pengaruh desdruktip ini mungkin kurang ataumungkin juga kuat sekali. Cat dengan sifat-sifat tertentu mungkin juga diperlukan untuk melawan pertumbuhanbakteri misalnya di peternakan atau tempat pembuatan bir/anggur atau tahan terhadap zat-zat kimia yangmerusak di pabrik-pabrik atau tahan terhadap pengaruh sinar matahari. Peralihan teknologi dari suatu senimenjadi ilmu eksakta dan semakin bertambahnya jenis bahan-bahan baku memungkinkan para ahli catmenghasilkan bermacam-macam cat khusus untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu.

Untuk mendapatkan suatu proteksi maksimum adalah penting untuk memilih meni dan cat dasar yang cocoksebelum melakukan pengecatan akhir.

j. Pemakaian pengencer

Untuk memperoleh hasil yang memuaskan, pakailah pengecer yang cocok dengan perbandingan yang telahditetapkan.

Pengenceran yang terlampau banyak bisa menyebabkan pembentukan lapisan cat yang tipis dan mengurangidaya tahan cat.

Pemakaian pengencer yang tidak sesuai bisa merusak cat.

k. Tebal lapisan cat

Pada umumnya fungsi produksi dari cat bertambah dengan semakin tebalnya lapisan cat. Lapisan cat yang teballebih besar kemungkinannya untuk mengisi pori-pori dan melicinkan permukaan yang tidak rata. Karena itu tidakperlu untuk mengorek lapisan cat lama sebelum melakukan pengecatan apabila cat lama masih dalam keadaanbaik. Pada pengecatan permukaan baru, tebal suatu lapisan cat sangat penting untuk memperoleh hasil yangbaik dan menghemat biaya.

Tebal lapisan cat berbeda-beda tergantung dari jenis cat yang dipakai, kondisi permukaan dan sebagainya.Pada prinsipnya dua lapis tipis adalah lebih baik dari selapis yang tebal, sebab lapisan yang tipis lebih meratadan cepat kering dari lapisan tebal.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 118/141

12.4. Pers iapan dan pengecatan das ar pada permukaan tembok

(Plesteran, Batu Bata, Beton, dsb).

a. Permukaan baru dalam dan luar (interior & exterior)

Kesukaran-kesukaran yang akan dialami pada pengecatan permukaan tersebut di atas biasanya disebabkankarena :

1. Kelembaban/kebasahan.

2. Sifat alkali dari beberapa jenis permukaan.

Air banyak digunakan pada waktu pembuatan dinding/tembok batu. Cat mempunyai sifat saling menutupipermukaan, karena itu lakukanlah pengecatan setelah permukaannya kering betul.

Bila air dalam tembok tertutup, tertahan oleh lapisan cat, maka besar kemungkinan cat akan menggelembung danjuga akan timbul pertumbuhan lumut/jamur. Lagipula beberapa jenis plesteran mungkin akan melunak lagi setelahdicat.

Sebagian besar cat akan menutup rapat permukaan yang dicat. Cat kilap akan menutupi lebih rapat daripada catburam, dan cat dengan dasar minyak akan menutup lebih rapat daripada kalkarium, cat dengan dasar air atau catemulsion.

Batubata, beton dan campuran semen bersifat/mengandung alkali. Plesteran bisa mengandung alkali biladicampur dengan kapur. Bahkan plesteran yang tidak mengandung kapur sekalipun bisa bersifat alkali, karenaterbawa ke permukaan selama proses pengeringan dari adonan pengikat bata.

Pada permukaan yang lembab, garam-garam alkali akan merusak bahan pengikat pada jenis cat dengan dasarminyak, sehingga lapisan cat tembok akan menjadi lembab (saponification).

Cat kilap lebih mudah terserang alkali dari cat buram, dan cat dasar minyak lebih cepat diserang alkali daripadacat air dan cat emulsion. Selain itu alkali bersama kelembaban pada permukaan dapat merusak beberapa jenispigmen sehingga menyebabkan cat berubah/luntur warnanya.

Jika harus mengecat didinding tembok, plesteran, batu atau beton, maka permukaan-permukaan harus keringbetul.

Bila pengecatan harus dilakukan segera setelah dinding selesai, maka cat air atau cat emulsion adalah yangterbaik karena lebih berpori dan tahan terhadap alkali.

Bila cat dengan dasar minyak yang harus dipakai, maka permukaan harus diberi cat dasar yang tahan alkali, iniakan memperkecil kemungkinan serangan alkali, tapi tak ada satu jenispun cat dasar yang benar-benar dapatmenghilangkan kemungkinan kerusakan cat karena alkali. Cat dasar tahan alkali (Alkali Resisting Primer) jugatidak akan mengurangi berkurangnya daya lekat pada permukaan tembok yang lembab.

Kesukaran lain yang mungkin juga dialami pada permukaan-permukaan yang dimaksud adalah efforecence atautimbulnya/terjadinya kristal-kristal putih pada permukaan.

Hal ini disebabkan karena kristalisasi larutan-larutan garam yang terbawa keluar selam proses pengeringan.Kristal-kristal tersebut belum tentu bersifat alkali, tapi pertumbuhannya di bawah lapisan cat dapatmengakibatkan lepasnya lapisan cat dari permukaan. Pada jenis cat yang berpori banyak (seperti misalnya catemulsion) kristal-kristal dapat keluar melalui lapisan cat tanpa merusaknya, tetapi akan lebih aman bilapengecatan ditunda sampai tidak terjadi lagi pengkristalan.

Pers iapan dan pengecatan das ar

1. biarkan permukaan mongering dengan baik. Bila terjadi pengkristalan (efforecence), maka sapulahpermukaan dengan kain kering kemudian ulangi lagi dengan kain basah dan biarkan selama 48 jam.

Kalau pengkristalan masih terjadi, kerjakan lagi seperti semula berulang-ulangsampai tidak lagi terjadipengkristalan.

2. Bersihkan permukaan dari debu, kotoran dan bekas percikan plesteran dan sebagainya. Perbaiki bagian-bagian yang retak dan kurang sempurna. Biarkan mongering kemudian berilah cat sebagai berikut :

a. bila cat akhir menggunakan ICI Synthetic Super Gloss atau cat kayu dan besi Dulux maka berilah : 1 lapis ICIalkali Resisting Primer A931 – 1050.

b. Bila cat akhir menggunakan ICI Vinyl Accylic Emulsion atau cat tembok/cat tembok semi kilap Dulux, maka catdasar tidak diperlukan, tapi untuk permukaan yang mengandung alkali berilah 1 lapis ICI Alkali Resisting PrimerA931 – 1050.

Catatan :

Untuk permukaan yang sangat menyerap berilah lapis penutup dari cat emulsion yang diencerkan dengan airsebanyak 50%.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 119/141

b. Tembok yang pernah d ic at dalam dan luar

Dalam keadaan kering permukaan tembok, plesteran, bata dan beton tidak banyak menyulitkan dalampengecatan.

Akan tetapi kesulitan-kesulitan akan timbul bila permukaan basah/lembab. Retak-retak pada tembok, pipa-pipapecah, kerusakan pada atap dan lain sebagainya harus diperbaiki dahulu sebelum pengecatan dimulai.

1. Pers iapan dan pengecatan das ar

a. Permukaan yang d ic at dengan c at kilap

Bila cat lama dalam keadaan baik maka cucilah dengan air sabun, larutan detergen atau larutan lain yang sesuaiuntuk menghilangkan kotoran, gemuk atau sebagainya. Pada saat masih basah gosoklah permukaan dengankertas amplastahan air yang agak kasar untuk memberikan pegangan yang kuat bagi lapisan cat baru. Setelahitubilas dengan air bersih dan biarkan mongering. Hilangkan bagian-bagian (cat yang telah jurang daya lekatnyadengan cara mengerok. Perbaiki retak-retak dan kerusakan-kerusakan lain. Pada bagian-bagian yang telahdibuang lapisan cat lamanya, maka kerjakanlah seperti pada permukaan cat baru. Kalau cat lama dalam keadaanmengelupas, menggelembung kurang daya lekatnya, maka hilangkan seluruh lapisan cat lama kemudianlakukanlah seperti pada permukaan cat baru.

b. Permukaan yang d ic at dengan c at emuls ion

Bila cat lama dalam keadaan baik dan masih kuat daya lekatnya, maka bersihkanlah saja permukaannya.

Tapi bila dalam keadaan buruk, maka hilangkan lapisan cat lama yang mengelupas atau mengapur, hingga hanyatersisa bagian-bagian yang masih baik. Perbaiki kerusakan-kerusakan dan biarkan mongering kemudian berlahcat dasar sebagai berikut :

1. untuk pengecatan akhir dengan ICI Synthetic Super Gloss berilah : 1 lapis ICI Alkali Resisitng Primer A931 –1050.

2. Untuk pengecatan akhir dengan ICI Vynil Acrilic Emulsion atau cat tembok/cat tembok semi kilap Dulux,berilah langsung, tapi kalau permukaan dalam keadaan kurang baik berilah :

· 1 lapis ICI Masonny Sealer A200 – 743 (untuk bagian luar/exterior)

· 1 lapis ICI Alkali Resisting Primer A931 – 1050 (untuk bagian dalam /interior)

2. Pengecatan akhir

Setelah persiapan dan pengecatan dasar, selesaikan sebagai berikut :

a. Penyelesaian dengan cat gloss :

1 lapis ICI Undercoat A543-101

2 lapis ICI Synthetic Super Gloss A365/cat kayu dan cat besi Cat besi Dulux A397 atau

Catatan :

Untuk daya tahan maksimum dianjurkan memakai sistim lengkap ICI :

1. lapis Undercoat

2. lapis cat akhir

b. 1 atau 2 lapis ICI Vynil Acrilyc Emulsion A921/cat tembok Dulux A910/cat tembok semi kilap Dulux A929.

Catatan :

Sistim pada umumnya akan memberikan hasil yang baik, tetapi mungkin diperlukan satu lapis tambahan bilapermukaan yang dicat berwarna amat gelap atau bila ingin merubah warna cat lama dengan warna yang banyakberbeda.

12.5. Pers iapan dan pengecatan c at das ar pada permukaan logam

a. Bes i dan baja

Dalam udara lembab besi dan baja yang tidak dilindungi akan cepat berkarat. Serangan karat akan lebihkuat/hebat apabila udara mengandung zat-zat kimia seperti belerang. Dengan demikian serangan karat dalamdaerah industri akan lebih kuat/hebatdaripada di daerah yang bersih.

Proteksi untuk besi dan baja merupakan suatu masalah yang sangat perlu diperhatikan, terutama bagi merekayang bertanggung jawab atas pemeliharaan pabrik-pabrik atau konstruksi-konstruksi besi/baja.

Berdasarkan pengalaman factor-faktor penting dalam pengecatan besi dan baja adalah sbb.:

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 120/141

1. Persiapan yang seksama sebelum pengecatan dimulai.

2. Jenis meni/cat dasar yang dipakai.

3. tebalnya tiap-tiap lapisan cat.

Menyinggung soal persiapan permukaan yang akan dicat, telah terbukti bahwa daya tahan lapisan cat padabesi/baja yang bersih, bebas dari kerak dan karat, bisa lima atau enam kali lebih kuat daripada cat yang dipakaipada permukaan besi/baja yang tidak dibersihkan dengan baik.

Diantara faktor-faktor di atas jelas bahwa persiapan permukaan adalah yang terpenting.

Karena faktor keadaan banyak konstruksi besi/baja (baru maupun lama) persiapannya dilakukan secaratradisional, seperti mengerok, menggosok dengan sikat baja, cara-cara ini kurang memenuhi syarat, karenatidak dapat membershkan seluruh karat dari permukaan yang kasar.

Cara-cara ini masih banyak dilakukan karena pilihan lain seperti pickling, gritbalsting, flame cleaning tidak praktisdilakukan pada konstruksi yang telah berdiri atau mungkin dianggap terlampau mahal biayanya. Kalau cara yangpaling baik tidak dapat dilakukan, maka tidak ada pilihan lain selain pengerokan, penggosokan dengan sikat baja.

Untuk permukaan–permukaan yang khas pemakaian alat-alat mekanis akan memberikan ha-sil yang jauh lebihbaik, umumnya untuk besi dan baja harus dipakai meni (primer) dengan dasar minyak (oil based) atau oleoresinous dan mengandung pigmen-pigmen /pencegah karat, seperti ret leat(timbal) dan zink chromate.Meni red lead dengan dasar minyak telah dipergunakan selama bertahun-tahun dengan hasil yang memuaskan,tapi meni chromate yang diformulasi dengan seksama juga sangat baik hasilnya ICI memiliki kedua jenis menitersebut.

Konstruksi besi/baja harus diberi meni segera setelah selesai dengan pekerjaan persiapan-nya. Usahapersiapan yang seksama akan sia-sia belaka kalau permukaan dibiarkan terbuka walaupun beberapa jam sajadiudara lembab atau kotor.

Tebalnya lapisan cat adalah factor yang sangat penting dalam usaha proteksi besi dan baja. Untuk besi/bajaatau sistim 4 lapis adalah syarat minimum yang harus dilakukan supaya memperoleh ketebalan cat yang baik(meni, cat dasar dan 2 lapis cat cair). Pada pengecatan ulang logam yang pernah di cat, proses yang lebihsederhana dapat dilakukan asalkan lapisan cat lama masih dalam keadaan baik.

Pers iapan dan pengecatan das ar

1. Besi dan baja baru (belum pernah di cat )

Bersihkan semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan sebagainya dengan cara mencuci dengan white spiritatau solvent lain yang cocok, kemudian dilap dengan kain yang bersih. Hilangkan semua karat dan kerak dengancara mengerok atau mengosok dengan sikat baja. Setelah itu diberi menie sebagai berikut :

· 1 lapis ICI Metal Primer Lead A500- 561 atau

· 1 lapis ICI Quick Drying Metal Primer Res Lead A500- 49001 atau

· 1 lapis ICI Quick Drying Metal Primer Chromate A540-49020 atau

· 1 lapis ICI Red Oxide Primer A540-49014

Catatan :

Permukaan besi/baja baru yang dimenie harus dibersihkan dari debu, kotoran, minyak, gemuk dan sebagainyasebelum diberi cat akhir. Bagian-bagian logam dimana meninya sudah cacat harus disikat dengan sikat baja ataudikerok untuk menghilangkan karat, kemudian berilah menie seperti tersebut diatas.

2. Besi dan Baja yang sudah pernah dicat

Bersihkan permukaan dari segala debu,kotoran,minyak,gemuk dan sebagainya.

Hilangkan bagian – bagian cat yang telah berkurang daya lekatnya atau yang telah rusak dengan caramengerok.Bila perlu keroklah seluruh permukaan sampai bersih dari semua karat dan kerok. Setelah itu segeradiberi menie sebagai berikut :

· 1 lapis ICI Metal Primer Lead A500-541 atau

· 1 lapis ICI Quick Drying Metal Primer Res Lead A540-49001 atau

· 1 lapis ICI Quick Drying Metal Primer Chromate A540-49020 atau

· 1 lapis ICI Red Oxside Primer A540-49014

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 121/141

b. Z inc dan bes i baja galvanis e

Permukaan yang digalvanise, jika masih baru tidak memberi pegangan yang baik untuk berbagai macam cat.Keadaan menjadi lebih baik bila dibiarkan beberapa bulan lamanya. Tetapi bila diharuskan mengecat segerapermukaannya perlu di “kasar”kan dahulu dengan bahan kimia atau diberi menie khusus.

Pers iapan dan pengecatan das ar

Bersihkan permukaan yang akan dicat dari debu/kotoran,gemuk dan sebagainya. Jika sudah pernahdicat,hilangkan cat lamanya yang sudah kurang dayanya atau sudah rusak dengan cara mengerok atau dengansikat baja.

Dalam melakukan ini jangan sampai merusak lapisan zinc.

Bagian-bagian yang telah bersih catnya segera diberi :

1 lapis ICI Quick Drying Metal Primer ChromateA540-49020.

c . Alumunium

Logam ini sekarang dalam konstruksi bangunan, dalam bentuk lembaran bergelombang dan sebagainya.Lembaran–lembaran Allumunium dan allumunium bergelombang mempunyai per-mukaan yang licin, mengkilapdan memerlukan persiapan khusus agar cat dapat melekat dengan baik.

Dalam hal tertentu lembaran lembaranalumunium telah dipersiapkan di tempat pembuatannya sehingga tidakmemerlukan persiapankhusus kecuali menghilangkandebu/kotoran dan minyak /gemuk .

Pers iapan dan pengecatan das ar

1. Alumunium baru

Bila diperlukan persiapan khusus, kedua proses tersebut dapat dilakukan :

1.a Hilangkan minyak/gemuk dari permukaan dengan menggunakan solvent (misalnya white spirit).

1.b Ulaskan dengan kwas Deokidine 125 yang diencerkan dengan air sebanyak 200% dan biarkan selama 5menit, setelah itu bersihkan deokidine 125 dari permukaan logam dengan air bersih, kemudian keringkan denganlap bersih.

2.a Hilangkan minyak atau gemuk dari permukaan dengan menggunakan solvent (misalnya White Spirit).

2.b Amplas permukaan dengan kertas amplas No.320.

2.c Beri satu lapis ICI Quicks Drying Metal PrimerChromet A540- 49020.

2. Alumunium yang pernah di cat

Bersihkan permukaan dari minyak/gemuk dan sebagainya. Hilangkan semua cat yang ru-sak dengan mengeroksampai ke permukaan logam. Pada bagian yang di kerok bersih harus di beri menie sebagai berikut :

1 lapis ICI Quick Drying metal Primer Chromate A 540-49029

Kalau cat lama dalam keadan mengelupas ,karena dulunya persiapan permukaan kurang sempurna, maka harusdikerok seluruhnya kemudian lakukan pekerjaan seperti pada logam baru yang diuraikan diatas.

d. Timah Hitam dan Kuningan

Cat tidak akan melekat dengan baik pada kedua jenis logam ini. Jadi sedapat mungkin biarkan dalam keadaantidak dicat. Tapi kalau dikehendaki pengecatan, proses berikut ini memberi-kan hasil yang cukup memuaskan.

Permukaan logam harus di “kasar”kan dengan kertas amplas dan white spirit.

Kemudian berilah langsung :

2 lapis ICI Synthetic super Gloss A366 atau cat kayu & besi Dulux A397.

Pengecatan akhir

Setelah melakukan persiapan pada permukaan,selesaikanlah sebagai berikut :

1. Penyelesaian dengan cat Gloss

· 1 lapis ICI Undercoat A543-101

· 2 lapis ICI Synthetic Super Gloss A365/cat kayu & besi Dulux A 39 atau

· 2 lapis ICI Synthetic Super Gloss A 365/cat kayu & besi Dulux A 397 atau

· 1 lapis ICI Undercoat A543-101

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 122/141

· 1 lapis ICI Synthetic Super Gloss A365/cat kayu & besi Dulux A 397.

Catatan :

Untuk daya tahan maksimal dianjurkan mengikuti sistim lengkap ICI :

1 lapis Undercoat

2 lapis cat akhir

Pada sistim 2 lapis, proses yang dianjurkan ialah 2 lapis ICI Synthetic Super Gloss atau cat kayu & besiDulux,tapi untuk kerjaan dibagian dalam bangunan (interior) proses 1 lapis undercoat dan 1 lapis Cat akhir, jugadapat dipakai.

Untuk timah hitam dan kuningan dianjurkan memakai 2 lapis ICI Synthetic Super Gloss atau cat kayu ataubesi Dulux langsung kepermukaan logam.

2. Penyelesaian dengan cat aluminium

2 lapis ICI alluminium paint A338 -2212.

Lembaran tehnis ini menguraikan proses pengecatan logam secara umum. Untuk ketera-ngan lebih lanjuttentang proses pengecatan dengan produk khusus atau dalam kondisi– kondisi tertentu.

12.6. Pers iapan dan pengecatan das ar pada permukaan kayu

a. Kayu baru

Hampir semua jenis kayu yang dipakai dalam pembangunan dan kontruksi di Indonesia mengandung getah kayu,karena itu memerlukan perhatian dan perawatan khusus bila hendak dicat. juga kayu yang sangat basahmerupakan permukaan yang kurang baik untuk dicat. Persiapan yang baik dan pemilihan meni/cat dasar yang tepat sangat penting bila ingin mendapatkan hasil yang memuaskan.

Kayu yang masih bergetah harus ditutup (saled) untuk mencegah perubahan warna cat akhir karena getah kayutersebut dan juga untuk mengurangi kesulitan pengeringan cat akhir. Untuk keperluan itu ICI menyediakan cat ICIacrylic primer undercoat A391 –9054

Selain itu harus diperhatikan pula agar kadar kebasahan kayu tidak terlampau tinggi. Kayu baru sedapat mungkinharus dilindungi dengan baik terhadap cuaca karena dapat menyerap air dengan cepat terutama pada musimhujan.

Pers iapan dan pegecatan das ar

Biarkan permukaan yang akan dicat mengering.bersihkan dari debu, kotoran, minyak, gemuk dsb. Amplaspermukaan kemudian dilap bersih.setelah itu berilah :

1 lapis ICI Acrylic Primer Undercoat A931-9054.

b . Kayu yang pernah d i c at atau d i varnis h

Bila cat lama masih dalam keadaan baik, maka bersihkan dengan sabun dan air, larutan de-tergent atau solventyang cocok untuk menghilangkan debu, kotoran, gemuk, minyak poles dsb. Sementara permukaan masih basah,amplas dengan kertas amplas tahan air ukuran medium, kemudian bilaslah dengan air bersih dan biarkanmengering.

Hilangkan bagian–bagian cat yang rusak/mengelupas dan yang berkurang daya lekatnya dengan cara mengeroksampai kepermukaan kayu. Pada bagian–bagian yang tampak kayunya berilah :

1 lapis ICI Arcylic Primer Undercoat A 931-9054

Bila cat lama sangat buruk keadaannya, maka hilangkan seluruhnya dan lakukan persiapan permukaan samaseperti yang telah diuraikan di atas. Kemudian berilah :

1 lapis ICI Arcylic Primer Undercoat A 931-9054

Pengecatan akhir

Setelah persiapan dan pengecatan dasar yang yang baik, ,selesaikan sebagai berikut:

· 1 lapis ICI Arcylic Primer Undercoat A931-9054 atay ICIUndercoat A543 – 101 dan

· 2 lapis ICI Synthetic Super Gloss A365/Kayu & besi Dulux A397 atau langsung.

· 1 lapis ICI Synthetic Super Gloss A 365 / cat kayu dan besi Dulux A397 atau

· 1 lapis ICI Arcylic Primer Undercoat A931-9054 atau ICI Undercoat A543 – 101 dan

· 1 lapis ICI Syntetic Super Gloss A 365/Cat kayu & besi dulux A397.

Catatan :

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 123/141

Untuk daya tahan maksimum, dianjurkan mengikuti sistim lengkap ICI :

1 lapis Undercoat

2 lapis cat akhir

Pada system dua lapis proses yang dianjurkan ialah 2 lapis ICI syntetic Super Gloss atau Cat kayu & besi Dulux,tapi untuk pekerjaan dibagian dalam bangunan (interior) proses 1 lapis Undercoat dan satu lapis cat akhir jugadapat dipakai. Lembaran tehnis ini menguraikan ten-tang persiapan dan pengecatan dasar kayu.

12.7. Kegagalan pengecatan

Cat yang bermutu tinggi senatiasa dan ditest secara seksama selama proses pembuatannya. Dengan demikianmaka jarang sekali terjadi kesalahan yang disebabkan oleh cat .

Apabila cara pemakaiannya diikuti dengan baik, maka kesulitan-kesulitan atau kegagalan pengecatan tidak akanterjadi. Tetapi suatu daftar tentang kegagalan-kegagalan yang sering dijumpai. sebab-sebab pencegahan dancara perbaikannya mungkin akan banyak membantu.

a. Blis tering (Menggelembung)

Sebab-sebabnya :

air atau solvent yang tertahan dibawah lapisan cat mengakibatkan lapisan cat mengge-lembung selama atausesudah proses pengeringan. Pengecatan pada permukaan yang basah akan mengakibatkan berkurangnya dayalekat lapisan cat, dan kemungkinan terjadinya gelembung-gelembung akan lebih besar .

Kayu adalah satu contoh yang baik dari bahan yang bias mengandung banyak air dan mungkin akan tertahandibawah satu lapisan cat.

Solvent dapat tertahan dibawah lapisan cat kalau pengecatan dilakukan pada permukaan yang langsung terkenasinar matahari.

Lapisan paling atas dari cat akan segera kering, sedang lapis bawahnya masih mengandung banyak solventyang harus menguap untuk menjadi kering. Uap solvent tersebut terjebak dibawah lapisan yang kering danmendesak lapisan tersebut sehingga terjadi gelembung .

Pengecatan :

a. Permukaan yang baru dicuci atau dicat biarkan mengering dengan baik.

b. Hindari pengecatan selama cuaca kurang baik (hujan, mendung dan sebagainya) atau pada permukaanyang terkena terik matahari.

Perbaikan :

Bila banyak gelembung-gelembung yang terjadi, maka keroklah lapisan cat seluruhnya. bersihkan permmukaankemudian berilah lapisan cat baru .

Kalau hanya sedikit saja gelembung yang terjadi, maka pecahkan gelembung-gelembung tersebut. Ratakan tepi-tepinya dengan kertas amplas, kemudian berilah lapisan cat baru. Tapi kalau gelembung-gelembung menembussampai ke permukaan yang dicat, maka diberi lagi meni dan cat dasar.

b. Flaking (Mengelupas )

Ciri-c irinya:

Lapisan cat yang terangkat mengelupas dari permukaan.

Sebab-s ebabnya:

1. Bahan yang dicat menyusut atau memuai sehingga lapisan cat bergerak dan terjadi beda tegangan yangberlebihan, ini dapat terjadi bila mengecat suatu permukaan yang mengandung air atau dapat menyerap air(misalnya kayu).

2. Pengecatan dilakukan atas lapisan cat lama yang sudah mengapur (Powdery and chalking). Daya lekatcatakan berkurang dan lapisan cat akan mengelupas. Pengecatan atas permukaan yang kotor, berminyak. Inimenyebabkan daya lekat antar lapisan cat berkurang sehingga akan mengelupas.

3. Pemakaian meni dan atau cat dasar yang tidak cocok dalam sistim pengecatan .

Pencegahan:

1. Permukaan yang akan dicat harus bersih dan kering.

2. Hilangkan lapisan cat lama yang sudah rusak

3. Pakailah meni/cat dasar yang dianjurkan.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 124/141

Perbaikan:

Kalau lapisan cat sudah mengelupas, maka sebelum melakukan pengecatan ulang, sangat dianjurkan untukmengerok seluruh cat lama sampai bersih. Kalau ini tidak mungkin dilakukan, maka permukaan harus diamplasdengan baik kemudian dibersihkan sebelum melakukan pengecatan ulang .

c . Dis coloration ( perubahan warna ) .

Sebab-s ebabnya :

“Vehicle“ atau pengikat dalam lapisan cat dapat diserang oleh larutan garam kimia (baik yang ada padapermukaan yang dicat atau dari udara) juga pigmen-pigmen dapat diserang oleh zat-zat kimia atau karenakeadaan alam (sinar matahari yang terik). Jadi lapisan cat dapat berubah warna karena serangan terhadap“binder“ (bahan pengikat) atau pigmen atau keduanya.

Contoh-contoh serangan yang sering dijumpai sebagai berikut :

a. Prusian Blue, Yellow Chrome, Brunswick Grendan beberapa pigmen merah bias berubah warna karenaserangan garam alkali .

b. Pigmen timbal dapat berubah warna karena serangan asam (senyawa belerang dalam udara dapat berlakusebagai asam lemah).

c. Terik sinar matahari, setelah waktu yang lama bisa berubah warna pigmen Brunswich Gren, Zinchrome danbeberapa pigmen Yellow Chrome (berubah warna pada pigmen Yellow Chrome dapat berlangsung dengancepat).

d. Sabun dan beberapa larutan pembersih akan berubah warna pigmen Prussian Blue.

Pencegahan:

Memilih cat yang tepat dan warna-warna yang sesuai untuk kondisi-kondisi khusus dapat mengurangikemungkinan terjadinya perubahan warna pada lapisan cat .

Perbaikan:

Bila sebab-sebab perubahan warna telah diketahui, maka permukaan dapat dicat ulang dengan cat yang sudahdipilih untuk tahan terhadap kondisi setempat.

d. Effores cence

Ciri-c irinya :

Penumpukan crystal-cristal putih yang terjadi permukaan bata, plesteran atau semen baru pada saat airmenguap dari permukan–permukaan tersebut. Bisa juga terjadi pada permukaan–permukaan lama yang telahkemasukan air.

Bila permukaan-permukaan tersebut dicat, maka lapisan cat akan rusak dan berubah warna.

Sebab-s ebabnya:

Efflorescence terjadi karena larutan garam terbawa ke permukaan dan terkumpul di permukaan. Bilapenumpukan itu terjadi dibawah lapisan cat, maka akan merusak lapisan cat itu. Larutan alkali yang menyebabkanefflorescence juga dapat merusak lapisan cat karena tekanannya atau secara kimia.

Pencegahan :

Efflorescence biasanya terjadi beberapa minggu setelah plesteran selesai.

Bersihkan setiap penumpukan kristal yang terjadi dengan kain kering kemudian dengan kain basah. Ulangisampai tidak lagi terjadi efforescence setelah itu baru dapat dicat.

Perbaikan:

Kalau efflorescence belum merusak lapisan cat, maka bersihkan efflorescence yang tejadi dan cat masih biasterhindar dari kerusakan lebih lanjut. Hal ini biasanya hanya bias terjadi pada cat yang berpori seperti misalnyacat emulsion.

Bila lapisan cat sudah rusak karenanya, maka harus dikerok habis dibersihkan dan dibiarkan sampaiefflorescence tidak terjadi lagi. Sesudah itu ulangi pengecatan dari semula.

e . Bittines (Berbutir/ berb intik )

Sebab-s ebabnya:

1. Debu/kotoran dari udara, dari kwas yang kurang bersih atau dari penyemprot menempel pada permukaancat.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 125/141

2. Bagian-bagian dari lapisan kering (skin) diatas cairan cat ikut teraduk. Tercampur.

Pencegahan :

1. Aduklah cat cat dengan hati-hati dan bilamana perlu saring sebelum di pakai.

2. Bersihkan alat-alat pengecat dengan baik sebelum dan sesudah dipakai.

Perbaikan:

Biarkan cat mengering, kemudian gosoklah dengan kertasa amplas halus untuk menghilang-kan butiran ataubintik yang ada. Setelah itu ulangi pengecatan dengan cat yang sudah disaring dan alat-alat yang sudah bersih.

f. Cis s ing

Ciri-c irinya :

Cat tidak bias menempel dengan rata di atas permukaan pada saat dilapiskan.

Sebab-s ebabnya :

1. Permukaan yang dicat mengandung lapisan minyak atau gemuk.

2. Bekas-bekas poles silicon yang belum dibersihkan.

3. Pemakaian cat dasar yang banyak mengandung minyak.

4. Cat dengan dasar air dilapis atas cat dengan dasar minyak.

Pencegahan :

Bila permukaan bersih dari minyak atau gemuk, maka cissing tidak akan terjadi. Sebelum melakukan pengecatanbersihkanlah permukaan sebagai berikut : Bersihkan permukaan yang akan dicat dengan kain yang dicelup dalamterpentin, White spirit, thinner atau cuci dengan air sabun, setelah itu bersihkan.

Perbaikan :

Biarkan cat yang mengering , kemudian diamplas lalu lakukan pengecatan ulang.

g . Drying troub les ( Sukar kering )

Ciri-c irinya :

Lapisan cat tetap lengket, lembek atau bahkan basah beberapa lama setelah diulaskan (lebih dari waktupengeringan normal).

Sebab-s ebabnya :

1. Pengecatan dilakukan dalam keadan yang kurang cocok, misalnya suhu rendah, kabut sangat lembab dansebagainya.

2. Pengecatan atas permukaan yang mengandung ter atau poles (wax polish).

3. Pengecatan atas permukaan yang berdebu/kotor, mengandung minyak atau gemuk atas suatu lapisan catdasar/ meni yang belum kering betul .

4. Pemakaian pengencer yang tidak cocok.

5. Kurangnya sinar mataharti dapat memperlambat pengeringan dengan dasar minyak.

Pencegahan :

1. Lakukan pengecatan sewaktu udara / cuaca kering

2. Permukaan yang dicat harusbersih dan kering

3. Pakailah pengencer yang dianjurkan dan encerkan sesuai dengan petunjuk.

Perbaikan :

Satu-satunya jalan adalah mengerok sampai bersih seluruh lapisan cat. Kemudian ulangi proses pengecatan darisemula.

h. Saponific ation (Penyabunan)

Ciri-c irinya :

Terjadinya semacam lapisan sabun bila garam-garam alkali menyerang minyak dari lapisan cat. Cat yangmengandung minyak dapat rusak seluruhnya karena saponifikasi atau penyabunan.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 126/141

Sebab-s ebabnya :

Serangan alkali yang kuat atas lapisan cat (Khususnya cat dengan dasar minyak).

Pencegahan :

Permukaan yang akan dapat dicat harus bebas alkali

Perbaikan :

Keroklah seluruh lapisan cat, bersihkan permukaan kemudian lakukan pengecatan ulang.

i. Sagging (Lap is an c at menurun pada beberapa tempat)

Sebab-s ebabnya :

Umumnya disebabkan pengecatan yang tidak merata.

Pencegahan :

Usahakanlah pengecatan yang merata, sehingga tebal lapisan cat sama .

Perbaikan :

Biarkan lapisan cat kering dengan baik. Ratakan bagian-bagian yang menurun dengan kertas amplas, kemudianlakukan pengecatan ulang.

j . Craz ing / Cracking ( Lap is an c at re tak-retak )

Ciri-c irinya :

Terjadinya retak-retak pada permukaan cat

Sebab-s ebabnya :

1. Lapisan cat sudah tua

2. Pengecatan atas cat dasar yang belum kering betul .

Pencegahan :

Biarkan tiap lapisan cat mengering dengan baik sebelum diberi lapisan berikutnya.

Perbaikan :

1. Bila terjadinya retak-retak hanya pada lapisan atas, maka amplaslah dan kemudian dicat ulang.

2. Bila terjadinya pada cat yang sudah tua, maka keroklah seluruh lapisan catnya dan laku-kan pengecatanulang

k. Brus hmark (Garis -garis bekas kwas )

Sebab-s ebabnya :

Umumnya disebabkan karena cat tidak mengalir merata setelah dilapiskan. Meni (primer) dan cat dasar yangpadat pegmen biasanya meninggalkan garis-garis kwas setelah dilapiskan. Garis-garis kwas bias disebabkankarena :

1. Pelapisan yang kurang rata atau teliti.

2. Kwas dijalankan terus pada saat cat sudah mulai mengering.

3. Pemakaian cat yang terlalu kental.

4. Pemakaian cat dengan kwas yang kotor , menggumpal.

Pencegahan :

1. Encerkan cat sesuai dengan anjurkan.

2. Lapisan cat dengan cepat dengan cepat dan tapi meata .jangan melapis ulang atas lapisan cat yang mulaimengering.

3. Pakailah kwas yangbaik dan bersih.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 127/141

Perbaikan :

Setelah cat kering, gosoklah dengan kertas amplas kemudian ulangi pengecatan.

l. 7Foor opac ity (daya tutup berkurang)

Ciri-c irinya :

Cat dasar atau permukaan yang dicat masih membayang .

Cat akhir tidak menutup permukaan atau lapisan cat yang ada dibawahnya .

Sebab-s ebabnya :

1. Pelaksanaan kurang sempurna, melapis cat kurang sempurna, melapis cat kurang merata atau menyebar catterlalu luas

2. Pengenceran cat yang berlebihan

3. Pengadukan kurang baik

Pencegahan :

1. Pakailah cat dasar yang dianjurkan

2. Encerkan cat sesuai dengan anjuran

3. Aduklah cat dengan baik sebelum dipakai

Perbaikan :

Berikanlah satu lapis tambahan.

m. Los s of Glos s (Kurang mengkilap daripada s eharus nya)

Sebab-s ebabnya :

1. Pengecatan atas permukaan yang mengandung minyak / lilin

2. Pengecaan pada saat cuaca kurang baik, lembab dan sebagainya.

3. Pengecatan atas cat dasar yang meyerap atau atas permukaan tanpa cat meni/dasar

4. Pemakaian pengencer yang kurang sesuai

5. Cat sudah tua mulai mengapur

Pencegahan :

1. Permukaan yang akan dicat harus kering dan bebas dari gemuk/lilin

2. Bila mungkin lakukan pengecatan pada saat cuaca baik

3. Berilah meni ( primer ) dan cat dasar yang cocok

4. Encerkan hanya dengan pengencer yang dianjurkan dengan perbandingan yang sesuai

Perbaikan :

Amplaslah dan ulangi pengecatan. Kalau suatu lapisan cat sudah tua, sudah kurang mengki-lap, maka keroklahseluruh lapisan cat dari permukaan sebelum melakukan pengecatan baru.

12.8. Pekerjaan Politur

1. Permukaan kayu yang akan difinish jangan dipaku

2. Untuk permukaan kayu yang berlubang atau bekas paku, sebaiknya jangan menggunakan dempul. Berikanwood Filler secara merata dan isi pada permukaan kayu yang berlubang

3. Amplas dengan rata seluruh permukaan kayu yang telah di wood Filler

4. Permukaan kayu siap di politur, sesuaikan dengan permintaan mengenai politur (dop atau mengkilap)

5. Untuk pemberian warna harus secara merata.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 128/141

12.9. Pekerjaan duc co

1. Semua permukaan kayu yang akan diduco, diberi cat epoxy yang berguna untuk menahan getah kayu yangmungkin masih tersisa.

2. Setelah itu berikan lapisan gum sealler yang berfungsi untuk menutup pori-pori dari permukaan kayu.

3. Diamplas sampai rata dan halus. Kemudian didempul dengan sun polax atau sejenisnya.

4. Amplas lagi permukaan yang telah didempul tersebut dengan rata dan halus. Untuk propilan-propilan harustetap utuh dan jangan sampai tertutup dempul

5. Untuk permukaan yang masih berlubang akibat amplas kasar diberikan dempul ISAMU

6. Cat dasar diberikan dengan cara menyemprot (spry gun) setelah permukaan kayu betul-betul tertutupdempul dan halus

7. Jika masih membayang semprot untuk kedeua kalinya

8. Untuk hasil yang baik penyemprotan harus di laksanakan pada suhu/cuaca yang baik dan panas yang cukup.

Untuk perjaan cat wrough iron, sama dengan pekerjaan duco, tetapi bahan finishnya lain (tidak melulu cat).Tetapi ada jenis-jenis tertentu sesuai dengan keinginan (berserat, licin, talk dll).

12.10. Pekerjaan c at melamic

Pekerjaan melamic ini hampir sama dengan pekerjaan politur. Untuk kekuatan, lebih tahan daripada politur.

1. Setelah wood Filler dan diamplas secara merata kemudian di sending (diberi wood stain) disemprotkansecara merata.

2. Untuk pemakaian warna diusahakan secara merata (untuk warna yang lebih muda diberikan warna ke arahkayu yang lebih tua dan yang berwarna tua diberikan warna netral) sehingga warnanya sama.

12.11. Pekerjaan Wall Paper

Syarat-syarat pemasangan Wall Paper

1. Wall Paper hanya dapat dipasang pada permukaan yang absorbsif dan mengandung daya serap misalnya :

· Dinding bata yang diplester aci

· Gypsum

· Triplex

2. Tidak dapat melekat atau menempel pada permukaan non absorbsif seperti: kaca, formika, dll.

3. Untuk pemasangan pada dinding bata atau gybsum permukaan yang akan ditempel harus rata dan kering

4. Plamir dapat diprgurgunakan bila perlu untuk meratakan permukaan. Plamir yang digunakan dari jenis yangtidak luntur dan dalam keadaan kering.

5. Untuk pemasangan di triplex lebih aman bila dilakukan pengecatan dengan ca minyak 1 lapis dulu barukemudian ditempel Wall Paper.

13. PEKERJAAN BATU ALAM, HALAMAN,DLL

Beberapa jenis pekerjaan yang perlu diketahui :

· Pekerjaan batu alam

· Pekerjaan batu press

· Pekerjaan Unipave

· Pekerjaan Koral Sikat

· Pekerjaan aspal

· Dll

13.1. Pekerjaan Batu alam

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 129/141

TYPE UKURAN ISI

Pekerjaan batu alam biasanya merupakan pekerjaan susulan untuk dinding halaman atau pagar.

Di dalam pemasangannya perlu diperhatikan :

1. Adukan yang digunakan 1semen : 4 pasir (supaya pengerasan lebih cepat).

2. Jenis batu alam yang digunakan, perlu diketahui ketebalan dan cara-cara pemasangan dan motifpemasangan yang dikehendaki.

3. Pekerjaan batu alam dilaksanakan terakhir setelah pekerjaan-pekerjaan disekitarnya selesai

13.2. Clad ing ex Wairau Stone

Clading adalah suatu produk ex Wairau stone yang dibuat menyerupai batu alam dan sangat baik bila digunakanuntuk pekerjaan dinding halaman, pagar, dinding tampak, variasi kolom dsb. Adapun cladding ini mempunyaibeberapa warna seperti white, cream gold, peach, charcoal, sand stone & shadow grey.

Pemasangan :

Dalam pemasangan cladding membutuhkan semen, pasir dan WBM dengan perbandingan =1 :3+ WBM. WBM

adalah satu produk yang khusus dibuat untuk pemasangan ataupun campuran untuk grouting naad. Setiap 1m2

membutuhkan WBM 1,8 liter

Untuk cladding sendiri pemasangan ada 2 type yaitu :

1. Type random yaitu dipasang secara acak dan ukurannya bermacam-macam .

2. Type regular yaitu dipasang secara teratur dan satu macam type /ukuran .

Tabel Batu wairau untuk type random :

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 130/141

(CM)

RANDOM

PER 1.3 M2 20 X 60

13 X 60

06 X 60

20 X 40

13 X 40

06 X 40

BOLSTER SPLIT 90 MM

PER 1.0 M2 09 X 40

BOLSTER SPLIT 140 MM

PER 1.0 M2 14 X 40

RANDOM CORNER

PER 1.25 M2 20

13

6

Grouting :

Perbandingan = 1:3 + WBM

· CREAM-GOLD-PEACH : Semen putih+pasirhalus+WBM+Waterproof+sedikit oxide kuning

· PUTIH : Semen putih+pasirhalus+WBM+Waterproof

· ABU-ABU : Semen PC+Pasirhalus+WBM+Waterproof

13.3. Pekerjaan bata pres (Klinker)

Dalam pemasangannya sebaiknya :

1. Jarak siar-siar pemasangan cukup lebar (+1cm )

2. Ditentukan motif pemasangan (vertical, horizontal, diagonal atau motif-motif khusus)

3. Pada waktu pemasangan siar-siar pemasanganlangsung dirapikan dengan acian

4. Diperhatikan tarikan pemasangan tahap demi tahap supaya kesalahan ketidakrapihan pemasangan

langsung diperbaiki

5. Penggunaan mutu bata press yang baik posisinya

13.4. Pekerjaan pemas angan unipave / trupave

Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan adalah :

a. Pemadatan tanah dan pasir urug setebal 10 cm

b. Pembuatan batas-batas lantai/ruang yang akan dipasang.

c. Dipersiapkan rencana-rencana ketinggian/leaving dan pemiringan pemasangan.

d. Pengisian siar-siar setelah pemasangan dengan pasir urug

e. Setelah dipasang, diratakan dengan mesin atau distamper.

13.5. Paving-Tiles –Bulnos e ex Wairau

Stone

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 131/141

Yang perlu diperhatikan dalam pemasangannya adalah :

a. Pemadatan tanah, pasir urug, setebal 5 cm.

b. Untuk lokasi yang di lalui mobil/kendaraan diusulkan dipakai beton setebal 7cm dengan tulangan tunggal Æ 8 -5

c. Pembuatan batas-batas lantai/ruang yang akan dipasang

d. Dipersiapkan rencana- rencana ketinggian/leavingdan kemiringan pemasangan.

e. Sebelum dipasang batu Wairau dicoating dahulu dan setelah dipasang dicoating kembali sebelum pengisiannaad dengan menggunakan material Wairau paving coat .

TYPE UKURAN ISI

(CM)

PAVING

PER 1.0 M2 350X175X45 16BUAH

TILES

PER 1.0 M2 350X175X20 16BUAH

BULNOSE

PER 1.0 M2 175X175X45 06BUAH

13.6. Lain-lain :

1. Pekerjaan koral s ikat

Yang perlu dipersiapkan :

1. Penyelesaian lantai kerja cukup kuat setebal 7cm dengan campuran 1 : 3 : 5 .

2. Pemasangan koral sikat adalah dengan ketebalan + 3cm sehingga penentuan tinggipeil lantai harusdiperhitungkan

2. Pekerjaan pengeras an dengan as pal

Struktur jalan ringan yang lazim dipergunakan adalah seperti sketsa berikut ini :

Sama halnya dengan pasangan uni pave maka sebaiknya tanggul-tanggul batas pemasangan/pengerasan dibuatterlebih dahulu agar supaya batas pekerjaan rapih .

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 132/141

14. STANDARISASI KOORDINASI PROYEK DENGAN INTERIOR :

14.1. PANTRY

a. Tanpa cor beton , kecuali ada permintaan khusus

b. Tinggi meja pantry = 85 cm

c. Space pemasangan keramik

· 3 baris keramik 20´ 20 (tinggi 85s/d145 cm =60 cm)

· 2 baris keramik 20 ´ 25+ list ditengah ( tinggi 85 s/d 135cm –145cm +50cm – 60 cm

d. Kran meja / panas – dingin

e. Posisi stop kontak

· Untuk kompor ---------------------------------- :tinggi 30 cm

· Untuk Filtrek-------------------------------------- :tinggi 155 cm (as)

· Untuk kulkas ------------------------------------ :tinggi 30 cm

· Untuk equipmen lain ----------------------- :tinggi 105cm-125cm (sesuai nat)

(Jarak dari tepi /dinding /ujung : minimal 65 cm ) .

f. Posisi jendela (ambang bawah ) :min 90 cm

g. Perubahan instalasi kran air bersih / saluran pembuangan :

· Bila ada informasi awal dari interior, proyek membantu untuk memindahkannya

· Bila informasi dari dari interior terlambat (dalam arti dinding sudah di finish), maka pe-mindahan di lakukanoleh proyek atas biaya interior

Catatan :

Untuk almari wastafel, pagar belakang harus selalu ditutup trapes. Lubang untuk pipa saluran harus rapihberbentuk persegi atau lurus.

14.2. DAPUR KOTOR

a. Tinggi meja cor beton = 80 cm lebar cor meja beton 60 cm .

b. Cor beton bawah sepanjang meja , lebar 58 cm (lihat sketsa ) t= 5 cm

c. Tinggi meja cor khusus di bagian kompor ( portable ) = 60 cm

d. Bila kompor fre standing, tdk ada cor diarea kompor. Space untuk kompor adalah 92 cm (lihat sketsa).

e. Sediakan space untuk tabung gas disamping kompor ( untuk jenis portable ). Dasar tanpa cor betonselebar + /- 45 cm (lihat sketsa )

f. Kran dinding tinggi 90 cm

g. Letak stop kontak idem pantry

h. Design furniture disesuaikan dengan letak kitchen zink yang sudah dikerjakan proyek

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 133/141

14.3. UMUM

a. Beberapa standar ukuran

1. Posisi sakelar ruangan diusahakan sedekat mungkin dengan kusen (kalau bisa berdempe-tan)

2. Posisi stop kontak untuk nakas ( kanan dan kiri head board ) setinggi 60 cm (as)

3. Posisi Stop Kontak dan antena TV ( ruang tidur/ ruang keluarga )

a. Di as dinding ruang

b. Tinggi 80 cm ( as )

4. Dinding ruangan dimana ada kemungkinan diletakkan almari/credensa, diusahakan ada space 65 cm ( minimal60 cm ) misal : jarak dinding twerhadap kusen pintu

b. Kerjasama dari site manager untuk memberikan informasi mengenai :

1. Denah/ ukuran dalam ruangan

2. Denah stop kontak /saklar/titik lampu

3. Denah plafond

4. Antena tv (ruang tidur / ruang keluarga )

a. Di as dinding ruang

b. Tinggi 80 cm (as )

5. Dinding ruangan dimana ada kemungkinan diletakan almari/credensa, diusahakan ada space 65 cm ( minimal60 cm) misal : jarak dinding terhadap kusen pintu / jendela

c. Pindahan posisi titik–titik listrik

1. Bila ada informasi awal dapat diberikan oleh interior pemindahan/pergeseseran dilakukan dan menjaditanggungan proyek.

2. Bila informasi terlambat diberikan oleh interior (dalam arti ruangan sudah rapi, diaci, plester, cat) pekerjaanpemindahan/pergeseran dilakukan oleh proyek atas biaya dari interior

d. Perubahan plafond untuk almari sampai dengan ceiling :

1. List plafond yang menempel/berhubungan langsung dengan furniture menjadi tanggungan interior untukmenyediakannya

2. Bila mungkin diberi infoirmasi awal keproyek bagian-bagian tertentyu yang pemasangan list plafond dilakukansetelah penyetelan furniture. Dalam hal ini list plafond disediakan oleh proyek dan pengerjaannya tetap olehinterior

3. Bila diperlukan tambahan Drop celling, hal ini dikerjakan oleh proyek dengan biaya menjadi tanggunganinterior

4. Bila dari awal proyek sudah merencanakan adanya Drop celling untuk almari sampai dengan plafond, lebarDrop celling adalah minimum 62 cm

e. Informasi dari interior ke proyek dilakukan dengan cara :

1. Memberikan gambar kerja ruang–ruang yang akan dikerjakan kepada site manager.

2. Memberikan permintaan perubahan kepada proyek sehubungan dengan design Interior kepada site manager.

f. Interior diharapkan memberikan informasi seawal dan sejelas mungkin kepada proyek.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 134/141

g. Proyek diharapkan memberikan bantuan dan perhatiannya untuk pekerjaan interior.

15. PEKERJAAN FINISHING AKHIR

Merupakan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan instalasi dan controlling dari semua pekerjaan yang telahdiselesaikan.

15.1. Pekerjaan e lec tric al dan mecanic al

a. Pemasangan semua stop kontak, sakelar-sakelar dan armatur yang telah disiapkan. Dalam pemasangan stopkontak/sakelar sebaiknya pekerjaan dinding telah selesai. (misal pengecatan yang terakhir, wall papper telah dipasang).

b. Pemasangan instalasi yang lain seperti airphone, outlet antena tv, kabel listrik, exhauster.

c. Pemasangan alat-alat seperti water heater, pompa listrik, kran-kran dinding dsb.

d. Pemasangan unit Air Conditioner out door maupun in door.

e. Diadakan pengecekan total”running” semua peralatan yang telah selesai dipasang dalam jangka waktutertentu.

f. Perbaikan segera bilamana ternyata masih ada kekurangsempurnaan dalam pemasangan intalasitersebut.

15.2. Kontrolling Pekerjaan Kes e luruhan

Hal ini dimaksudkan untuk mengadakan kontrol keseluruhan bagian rumah kemudian diinventaris kembali bagian-bagian rumah yang perlu diselesaikan atau diperbaiki. Hal ini mencakup seluruh jenis pekerjaan yang telahdiuraikan diatas sehingga ketelitian dalam pengamatannya.

16. CHECK POINT SYSTEM

Check poin system ini dimaksudkan untuk memudahkan tugas-tugas kontroling proyek, sehingga setiap tahappekerjaan dapat diikuti dan dikontrol kebenaran pelaksanaannya. Daftar dibawah ini dibuat sesuai dengan tahap-tahap pekerjaan, sebagai berikut :

16.1 Pekerjaan pers iapan

1. Peralatan tanah

a. Pembersihan tanah.

b. Penebangan pohon.

c. Pembongkaran bangunan lama.

d. Pengamanan intalasi listrik, ledeng, Gas dan telepon.Untuk listrik dan ledeng dicatat kondisinya baik / rusakdilaporkan ke owner.

e. Pengumpulan bahan–bahan untuk digunakan kembali.

f. Pembersihan sisa-sisa bongkaran.

2. Pembuatan direksi keet dan gudang serta pagar proyek

a. Pembuatan sesuai rencana (sesuai dengan standar parama).

b. Usulan perubahan.

c. Penepatan lokasi.

3. Pengukuran , pembuatan Bouwplank dan uitzet

a. Chek patok-patok tanah.

b. Pengukuran tanah / kaveling sesuai gambar.

c. Peil rata-rata tanah.

· Tentukan ketinggian bouwplank.

· Tentukan patokan sikuan bouplank.

· (bangunan) sesuai dengan rencana .

· Chek pekerjaan bouplank waterpass dan sikuan benar.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 135/141

- Chek uitzet harus tepat sesuai dengan rencana ukuran-ukurannya.

- Chek sikuan masing-masing ruang.

4. Staple bahan dan penyediaan air

a. Tentukan lokasi dan ukuran stample bahan

b. Chek pekerjaan sesuai intruksi .

c. Chek dan tentukan letak sumur pantek.

d. Chek pelaksanaannya sesuai rencana baik letaknya maupun cara pelaksanaannya.

16.2 Pekerjaan pondas i

1. Pekerjaan galian pondasi

a. Check kedalaman galian sesuai rencana tiap type pondasi.

b. Check galian sesuai dengan rencana pondasi

2. Urug pasir bawah pondasi

a. Check urugan pasir sebelum pemasangan pondasi

3. Pekerjaan pondasi batu kali

a. Check alat takaran untuk adukan pondasi.

b. Bagian-bagian pondasi yang dilewati saluran.

c. Stek-stek besi sloop telahdipasang

4. Pondasi plat

a. Check kedalaman galian.

b. Lantai kerja.

c. Check stek kolom pada pondasi plat apakah cukup

5. Pekerjaan saluiran air kotor septictank dan rembesan

a. Chek letak bak kontrol sesuai dengan rencana.

b. Chek kemiringan saluran dan saluran kota / lingkungan.

c. Tentukan ketinggian bak kontrol.

d. Check uluran-ukuran septictank dan rembesan sesuai dengan rencana.

e. Check detail-detail ukuran dan sistemnya sesuai dengan rencana.

f. Hitung volume urugan padat yang di perlukan.

g. Check cara-cara pemadatan tanah

16.3 Pekerjaan s loof, kolom beton dan d ind ing

1. Pekerjaan sloof

a. Check pembesian sloof

b. Check kerapihan, kebersihan bekisting dan pemasangan beton decking sebelum pe-ngecoran.

c. Check as-as ruangan sebelum pengecoran

d. Check alat-alat pengecoran (takaran, concrete, mixer, trailer).

e. Besi-besi kolom sudah terpasang.

f. Check pelaksanaan akhir.

2. Pekerjaan kolom

a. Check ketinggian kolom

b. Check pembesian, bekisting sesuai rencana dan beton deckingnya sebelum pengecoran

c. Check pelaksanaan (jangan sampai keropos)

3. Pekerjaan dinding

a. Check adukan dinding trasraam

b. Check as-as dinding sebelum pemasangan

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 136/141

c. Check kerapihan pemasangan

d. Check bagian-bagian dan batas-batas pemasangan

e. Check adukan untuk pemasangan biasa

f. Check pemasangan seluruh pipa instalasi (air kotor, kamar mandi, talang)

g. Check bagian-bagian yang dipasang kosen

h. Check adanya pemasangan dinding khusus (bata press exposed, bataco, krawang/roster, glassblock)

16.4 Pekerjaan p les ter, ins talas i, ac ian, dan kus en

1. Pekerjaan plester

a. Check campuran adukan yang digunakan

b. Check kembali sikuan masing-masing ruang sebelum dinding diplester

c. Plesteran trasraam telah dikerjakan.

d. Pemasangan instalasi listrik, ledeng telah dilaksanakan

e. Check batasan pada dinding yang diplester.

f. Bagian-bagian yang akan dipasang porselen dibedakan ketebalan plesterannya dan yang dikosongkan untukmeja beton.

g. Bagian yang di finish batu alam jangan diplester

2. Pekerjaan instalasi listrik

a. Letak-letak saklar, stop kontak dll telah sesuai rencana (letak, ketinggian, dan keperluannya).

b. Pastikan rencana pemakaian :

· Water heater

· Layout dapur

· Air Conditioning

· Intercom, telephone, antenna TV dan penangkal petir

· Alarm

· Daya listrik dan genset

· Pemasangan stop kontak dan sakelar harus dibuat gang

3. Pekerjaan plumbing

Check pelaksanaan ssesuai rencana

4. Pekerjaan acian

a. Pekerjaan plester telah selesai rapih

b. Pipa-pipa instalasi telah terpasang

c. Hasil acian awal

d. Hasil acian akhir

e. Pekerjaan tali air seragam dan rapih

5. Pemasangan kusen

a. Check kualitas dan detail kusen sesuai rencana

b. Check siku-sikuan kusen pada waktu penyetelan

c . Perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan

16.5 Pekerjaan Beton

1. Plat, balok, dan lisplank beton

a. Stut-stut bekisting cukup kuat

b. Bagian-bagian bekisting yang harus dipasang khusus (beton exposed) perlu diperhatikan

c. Pemasangan plastic cor dan penutupan celah-celah bekisting.

d. Tangga dan jembatan di cor sesuai dengan rencana.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 137/141

2. Pekerjaan Besi

a. Pekerjaan besi rapih, teratur, dan sesuai rencana

b. Beton decking

c. Check ulang peil lisplank

d. Besi-besi stek untuk gantungan plafond

e. Besi-besi untuk janggutan lisplank, balok-balok late (ring balok) dan stek-stek kolom praktis

3. Pengecoran

Dalam persiapan

a. Check kebutuhan material

b. Check alat-alat pengecoran termasuk lembur/ tidak dan sistemnya

c. Tentukan target waktu penyelesaian

d. Check akhir pembesian bekisting dan kebersihan

e. Saluran instalasi listrik dan plumbing

f. Untuk batas pengecoran dipakai kawat ayam

Dalam pelaksanaan

a. Semua persiapan telah siap

b. Check pelaksanaan campuran beton dan dalamnya pengecoran

c. Instruksi-instruksi teknis pelaksanaan.

4. Tangga beton

a. Check bekisting sesuai dengan bentuk, peil dan kontruksi tangga.

b. Check pembesian sesuai dengan rencana .

5. Ring balok kuda–kuda beton/gording beton

a. Tentukan rencana pembesian

b. Tentukan pail masing–masing bagian sesuai rencana

c. Kelengkapan angkur–angkur untuk pekerjaan selanjutnya .

d. Check ketetapan titik–titik pada tumpuan dan leveling.

e. Dicor bersamaan plat lantai

Rangka atap

1. Pengecekan awal

a. Check bahan kontruksi atap.

b. Check bahan penutup atap

c. Persiapan material termasuk bahan-bahan pembantu.

2. Pengecekan waktu pelaksanaan

a. Pengukuran keadaan lapangan sesuai dengan gambar rencana

b. Check kontruksi sambungan–sambungan kayu (kuda-kuda dan gorden)

c. Keterampilan detail sambungan kayu

d. Residu rangka atap.

e. Pemasangan bahan konstruksi dengan ukuran tertentu.

3. Ramuan atap dan penutup atap.

Pengecekan persiapan

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 138/141

a. Jenis penutup atap dan kontruksi

b. Kontrol leveling pemasangan kaso , reng dan penutup

c. Residu untuk kaso dan reng

d. Check penggunaan sisalation dan cara pemasangan nya

4. Pengecekan pelaksanaan

a. Check pelaksanaan talang seng:

· Bahan seng

· Detail-detail hubungan

b. Check pekerjaan talang jurai

c. Check dan tarikan instruksi khusus pemasangan nok

d. Perhatikan detail-detail yang penting dan rawan bocor

16.7. Pekerjaan ins talas i lanjutan

1. Ins talas i p lumbing

a. Saluran air bersih

1. Check pemakaian jenis pipa dan diameternya dan cara-cara penyambungan.

2. Check pengamanan bagian tertentu

3. Check level pemasangan terhadap bagian yang lain

4. Check pipa instalasi water heater

5. Check dan setujui proses test untuk jaringan instalasi

b. Saluran air kotor

1. Check penyambungan pipa air hujan dan levelingnya

2. Check penyambungan pipa kamar mandi dan levelingnya

3. Check penyambungan pipa venstek

4. Check pembuatan pipa bak control dan levelingnya

5. Test rendam air pipa-pipa air lestor

2. Ins talas i lis trik

a. Check kerapihan dan pelaksanaan pekerjaan (tarikan landasan dan sambungan)

b. Check ada tidaknya pekerjaan tambahan

c. Check pemasangan kabel arde

3. Ins talas i lain

a. Air Conditioning

1. Ketentuan merek dan ukuran AC window

2. Penentuan tipe split air conditioning

3. Control air conditioning

· Dimulainya pemasangan dinding

· Check penempatan diffuser dan return air

· Check kerapihan pemasangan

b. Airphone, telephone, bel listrik

1. Check pemasangan kabel-kabel listrik

2. Fixasi penempatan instalasi-instalasi tersebut

3. Check pemasangan ducting khusus

16.8. Pekerjaan Plafond

1. Rangka Plafond

a. Check bahan/serutan yang digunakan.

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 139/141

b. Perkuatan pada bentang-bentang lebar.

c. Check gantungan Plafond.

d. Check sesuai rencana Plafond (bentuk dan peil).

e. Meni rangka Plafond 4 sisi

2. Penutup Plafond

a. Check rangka Plafod apakah sudah sesuai atau belum.

b. Kerapihan rangka plafond.

c. Check kerapihan bahan penutup.

d. Check Lis plafond sebelum dipasang

16.9. Pekerjaan Lantai

1. Lapis an das ar lantai

a. Check kepadatan tanah dan lapisan pasir

b. Check pelaksanaan lantai kerja campuran 1 : 3 : 5 (level, campuran, kerapihan)

2. Pemas angan Ubin

a. Umum

1. Tentukan arah dimulainya pasangan

2. Check sikuan ruangan

3. Check sisa ubin pinggir

4. Tentukan besar nat ubin

5. Tentukan detail–detail pemasangan

b. Teras o / teraluk

1. Check kwalitas ubin memenuhi sarat

2. Pengamanan ubin setelah dipasang 2 hari

3. Check pelaksanaan pengecoran nat berikan pengarahan

4. Check pelaksanaan pemolesan (minimum 2 minggu setelah pemasangan)

c. Ubin keramik / mos aic

1. Check leveling dan kerapihan pemasangan

2. Check kebersihan setelah pemasangan

d. Ubin marmer

1. Check sesuai ubin teraso

2. Tentukan cara pengamanan ubin setelah dipasang

e. Ubin parket

1. Tentukan finishing akhir (gloss atau doff)

2. Check kerapihan pemasangan

3. Lindungi ubin dari kerusakan setelah dipinish

f. Ubin karpet / vynil karpet

1. Check kerapihan lantai acian

2. Untuk karpet tentukan pemakaian / tidak runer underlayer

3. Check kerapihan pemasangan dan pengakhiran pemasangan

4. Dinding karpet dari pengotoran / air setelah dipasang

g. Vynil

1. Check kerapihan lantai acian

2. Check kerapihan pemasangan dan pengahkiran

3. Lindungi vinil dari aktivitas yang mengakibatkan kerusakan

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 140/141

16.10. Pekerjaan pors e len dan kamar mandi

1. Porselen kamar mandi

a. Persiapan pemasangan

1. Check material yang digunakan

2. Check kelengkapan gambar rencana pemasangan

3. Check rencana penempatan alat- alat sanitair beserta accessories

4. Check keadaan dinding yang akan dipasang rata dan sesuai rencana

b. Pemasangan

1. Check dan tentukan bagian –bagian yang tidak di pasang porselen.

2. Tentukan nat porselen dan cek kerapihan pemasangan.

3. Check kerapihan pemotongan porselen dengan menggunakan alat potong

2. Pemas angan alat s anitair

a. Pers iapan pemas angan

1. Check alat–alat sanitair

2. Tentukan ketinggian masing– masing alat

3. Check pipa–pipa outlet dan avor

b. Pemasangan

1. Tentukan detail–detail pemasangan

2. Check kerapihan sambungan–sambungan/pemasangan keran–keran, saluran pembuangan dll

3. Test dengan pompa penggunaan masing – masing alat

3 Pemasangan alat tambahan

a. Tentukan letak alat – alat sesuai dengan pungsi dan kegunaan dari segi estetisnya.

b. Check cara pemasangan

16.11. Pekerjaan, Pintu, Kunc i dan kac a

1. Pekerjaan Pintu dan daun jendela

a. Check kerapihan pemasanganya

b. Check dan tentukan penggunaan engsel

c. Check penempatan dan cara pemasangan rel–rel pintu dorong termasuk alat–alatnya.

2. Pekerjaan Kunci

a. Tentukan ketinggian handle / kunci

b. Intruksikan dan tentukan cara pemasangan jenis – jenis kunci tertentu

c. Check penggunaan kunci baik

3. Pemasangan kaca

a. Check kerapihan pemotongan kaca

b. Check kerapihan pinggiran–pinggiran kaca yang terbuka.(naco, jalusi)

c. Check pemasangan lis kaca, rapih baik dengan sekrup atau paku

16.12. Pekerjaan Cat dan Plitur

25/11/13 TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEPARTEMEN PROYEK - arkidea architect's kemang 1

https://sites.google.com/site/arkideajakarta1/Tahapan-Pekerjaan-Konsultan-Desain/proses-perencanaan-desain/tor-term-of-refference-rks-rencana-ke… 141/141

1. Pekerjaan cat

a. Check pekerjaan awal yang meliputi penggosokan dinding /plapon hingga pelamuran sesuaidengan tata kerja

b. Check penggunaan bahan

c. Check pekerjaan pengecatan sesuai dengan warna / bahan yang telah ditentukan

d. Check pekerjaan pengecatan sesuai dengan tata kerja yang disepakati

2. Pekerjaan plitur / melamik

a. Tentukan warna plitur yang di kehendaki

b. Tentukan jenis plitur dof / atau mengkilap.

16.13. Pekerjaan Batu Alam halaman d ll

1. Pekerjaan batu alam

a. Check kerapihan pemasangan

2. Pemasangan batu pres

a. Tentukan jarak siar pemasangan.

b. Tentukan motip pemasangan.

c. Check kerapihan pemasangan tahap bertahap

3. Pemasangan Univape / trupave / wairau

a. Tentukan ketinggian atau kemiringan

b. Check tanah telah padat

c. Check lapisan pasir telah dikerjakan

d. Tentukan detail–detail pinggiran

e. Check kerapihan pemasangan dan pengisian siar

16.14. Pekerjaan finis hing Akhir

1. Electrical dan mechanical

Check seluruh pemasangan seluruh armartur listrik

Check seluruh pemasangan intalasi lain sesuai rencana (airphone, antena, bel, exhauster,dll )

Checkpemasangan alat–alat listrik (waterheater, pompa listrik dll )

Check runing dari semua alat – alat tersebut di atas

2. Kontrol Seluruh Pekerjaan

a. Check total seluruh rumah setiap bagian pekerjaan dan detailnya sebelum diserah terimakan.

Masuk | Laporkan Penyalahgunaan | Cetak Laman | Hapus Akses | Diberdayakan oleh Google Sites

Komentar

Anda tidak memiliki izin untuk menambahkan komentar.