tugas kelompok morfologi sungai studi kelayakan plta tara bintang 2 x 5

24
STUDI KELAYAKAN PLTA TARA BINTANG 2 x 5 MW, KAB HUMBANG HASUDUTAN Tugas Mata Kuliah Morfologi Sungai DI SUSUN OLEH : Elfira Dyah Setyowati 135060407111003 Maylita Widi Astari 135060407111029 Reta Lilyananda P. 135060401111016 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015

Upload: elfira-dyah

Post on 10-Nov-2015

52 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

STUDI KELAYAKAN PLTA

TRANSCRIPT

STUDI KELAYAKAN PLTA TARA BINTANG 2 x 5 MW, KAB HUMBANG HASUDUTAN

STUDI KELAYAKAN PLTA TARA BINTANG 2 x 5 MW, KAB HUMBANG HASUDUTANTugas Mata Kuliah Morfologi Sungai

DI SUSUN OLEH : Elfira Dyah Setyowati135060407111003Maylita Widi Astari135060407111029Reta Lilyananda P.135060401111016

FAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK PENGAIRANUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2015Kebutuhan listrik makin berkembang menjadi bagian tak terpisahkan dari kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari seiring dengan pesatnya perkembangan pembangunan dan Teknologi.Penyediaan energi listrik oleh PT.PLN di Indonesia masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara keseluruhan. Terus berkurangnya ketersediaan sumber daya energi fosil, khususnya minyak bumi sebagaikomponen utama hasil listrik Indonesia.1.1 LATAR BELAKANG

Terus berkurangnya ketersediaan sumber daya energi fosil, khususnya minyak bumi sebagai komponen utama hasil listrik Indonesia.Serta makin meningkatnya kesadaran akan usaha untuk melestarikan lingkunganUsaha mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak, batu bara dan gas

1.1 LATAR BELAKANG

Sasaran utama pembangunan PLTA adalah untuk memanfaatkan sumber daya alam terbarukan (renewable energy) Usaha menghemat BBM dan meningkatkan devisaUpaya pemanfaatan tersebut adalah mengoptimalkan potensi sumber daya air Pemerintah melalui PT. PLN (Persero) mempunyai program untuk meningkatkan pembangunan pembangkit tenaga listrik alternatif non minyak antara lain dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam air sungai yang banyak tersedia di seluruh Indonesia.

Maksud : melakukan studi potensi yang ada di Aek Riman Kecamatan Tara Bintang sebagai lokasi rencana PLTA sehingga didapatkan pemanfaatan yang optimal.

Tujuan : Untuk mendapatkan pemanfaatan potensi energi listrik tenaga air dalam rangka memenuhi kebutuhan energi yang murah dan terbarukan untuk Kabupaten Humbang Hasundutan dan dan daerah disekitarnya yang diharapkan mampu mempercepat pengembangan ekonomi daerah dalam rangka mendukung pengembangan ekonomi nasional.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Dimana letak dan bagaimana kondisi sungai Aek Riman? Bagaimana potensi sungai Aek Riman sehubungan dengan pembangunan PLTA? Bagaimana detail perencanaan PLTA Tara Bintang?Berapa biaya yang dibutuhkan untuk membangun PLTA Tara Bintang?

1.3 RUMUSAN MASALAH

Pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam Review Studi Kelayakan ini adalah sebagai berikut : A. Studi Kelayakan mencakup item pekerjaan :1. Persiapan 2. Pengumpulan Data Sekunder 3. Pemetaan Topografi dan Penggambaran4. Studi Hidrologi 5. Studi Geologi 6. Studi Kelistrikan 7. Analisis Data Lapangan 8. Rancangan Dasar 9. Analisis Finansial 10. Laporan Data Lapangan 11. Laporan Studi Kelayakan

RUANG LINGKUPB. Desain Dasar yang mencakup pekerjaan : Kriteria Disain 2. Disain Dasar 3. Penggambaran 4. RAB dan Analisa Harga Satuan5. Spesifikasi Teknik Sipil6. Spesifikasi Elektro Mekanik 7. Dokumen Lelang Sipil dan Elektro Mekanik

HOMEBAB 2 KONDISI DAN POTENSI DAERAH STUDIData yang diperoleh pada saat survey di lokasi : Nama sungai : Aek Riman Kecamatan : Tara Bintang Kabupaten : Humbang Hasundutan Propinsi : Sumatera Utara

2.1 Deskripsi ProyekPada rencana lokasi studi ini mengalir Aek Riman yang berpotensi untuk dijadikan sebagai pembangkit listrik tenaga air skala besar (PLTA). Kondisi DAS rencana PLTA cukup luas dengan debit sungai yang cukup untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit.

Gambar 2.1. Lokasi PLTA Tara Bintang783 kepala keluarga (KK) warga Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) yang tersebar di 14 dusun, 9 desa dan 6 kecamatan hingga saat ini belum teraliri listrik.

Jumlah terbesar terdapat di Kecamatan Tara Bintang 368 KK yang tersebar di empat dusun.Kondisi Masyaratkat

Iklim : tropis basah (kemarau dan penghujan). Sebagian besar wilayah barat beriklim panas dan wilayah timur merupakan dataran tinggi berhawa dingin. Suhu udara : 170C - 290C Kelembaban udara (RH) : 85.94 % Jumlah rerata curah hujan tahun 2012 sebesar 205.51 mmCurah hujan tertinggi pada bulan Nopember sebesar 415.70 mm Curah hujan terendah pada bulan Juni sebesar 49.00 mm. Jumlah rata-rata hari hujan yang terjadi tahun 2012 sebesar 16.67 hari hujan dimana tertinggi pada bulan Nopember sebanyak 23 hari dan terendah pada bulan Juni sebanyak 9.44 hari.

Kondisi Iklim da CuacaLokasi : Kabupaten Humbang, Sumatera Utara, IndonesiaKondisi curah hujan di Kabupaten Humbang Hasundutan dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya ketinggian tempat, arah angin, perbedaan suhu daratan dengan lautan dan luas daratan.

HOME

Berdasarkan peletakan scheme PLTA, diperoleh data-data teknis sebagai berikut:

BAB 3 PENYUSUNAN DESIGN PLTA 3.1. Data Teknis

Sumber: Desain Dasar dan Penyiapan Dokumen Lelang PT. Subur Sari Lastderich

Diperoleh data-data teknis sebagai berikut:

Bangunan sipil utama PLTA dibedakan atas bangunan yang dirancang berdasarkan debit rencana turbin dan bangunan yang dirancang berdasarkan debit banjir rencana dengan periode ulang 100 tahunan. Bangunan yang dirancang berdasarkan debit banjir rencana 100 tahunan adalah bendung, pelimpah dan pintu penguras. Sedangkan bangunan yang dirancang berdasarkan debit rencana turbin adalah pintu pengambilan, saluran pembawa, kolam pengendap pasir, saluran penghantar, bak penenang, pipa pesat, gedung sentral dan saluran pembuang.

Pada optimasi ini telah didapatkan bahwa : Debit yang optimal adalah debit rencana yang digunakan sebesar 20.0 m3/det dengan probabilitas 53.3 %. Debit banjir yang digunakan sebagai dasar perancangan bendung, dan pelimpah adalah debit banjir dengan periode ulang 100 tahunan, yaitu sebesar 864.6 m3/det.

4.2. Bangunan Sipil Utama

Tipe bendung pelimpah pasangan batu dengan lapisan beton. Dengan mempertimbangkan factor ekonomis, topografi dan geologi, konstruksi bendung digunakan beton siklop dengan selimut beton bertulang setebal 0.30 m. Untuk dapat mencapai tinggi jatuh yang direncanakan pada bak penenang, maka tinggi bendung direncanakan setinggi 15.0 m.

4.2.1 Bendung

Lebar Total bendung 230.0 m.Lebar Effektif Bendung-pintu pembilas (Bp) sebanyak 3 buah dengan lebar 2.0 m dan 3 buah pilar pembilas (Bpl) dengan lebar 1,2 m.Perhitungan :Bef = Bn - 20% bp - bpl= 230.0 (0.2 x 2.0 x 3) (1.20 x 3) = 225.2 0 mDari hasil perhitungan diatas, lebar effektif bendung = 225.20 m

C. Mercu BendungAgar diperoleh harga koefisien debit yang lebih tinggi, maka mercu bendung PLTA Tara Bintang direncanakan dengan tipe bulat dengan jari-jari (r) sebesar 4.0 m.

D. Tinggi Muka Air BanjirBentuk pengontrol mercu bendung adalah berbentuk segi empat dengan rumus yang digunakan adalah :Q = Cd x 2/3 x (2/3 x g) x Bef x H11.5H1 = Q / Cd x 2/3 x (2/3 x g) x Bef2/3 = 864.6 / 0.98 x 2/3 x (2/3 x 9.81) x 225.22/3= 1.70 mdebit banjir rencana perioda ulang 100 tahun, didapat H = 1.70 m.

Perencanaan Bagian Bendung

E. Peredam Energi Dalam memilih tipe bangunan peredam energi sangat bergantung kepada berbagai faktor antara lain: Tinggi pembendunganLebar bentang effektifKeadaan geoteknik tanah dasar Jenis sedimen yang terbawa aliran sungai Kemungkinan terjadi degradasi dasar sungai di hilir bendung Keadaan aliran yang terjadi di bangungan peredam energi (sempurna/tenggelam), loncatan aliran yang lebih rendah atau lebih tinggi atau sama dengan kedalaman muka air hilir.

Maka,Fr = v / g x yDimana :q = Q / Beff= 864.6 / 225.22= 3.84vu = q / yu= 3.84 / 0.202= 19.0Fr = vu / g x yu Nilai yu berasal dari Tabel= 19.0 / (9.81 x 0.202)= 13.497Perencanaan Bagian Bendung

F. Bangunan Pembilas Bangunan pembilas berfungsi untuk mencegah tertumpuknya material (lumpur, kerikil dan lain sebagainya) di depan pintu pengambilan.

Bsc = 0.60 x lebar total pengambilan.intakeDimana :Lebar pintu intake = 1,50 mJumlah pintu intake = 5 bhLebar pilar intake = 0,90 mJumlah pilar intake = 4 bhSehingga :Bsc = 0.60 x (1.5 x 5 + 0.90 x 4)= 8.10 mDari rumus diatas didapat bahwa lebar pintu pembilas bendung 2.0 m dengan jumlah 3 buah dan lebar pilar pembilas 1.2 m dengan jumlah 3 buah.

Perencanaan Bagian Bendung

G. Lantai Hulu (Apron)Berdasarkan hasil perhitungan, panjang lantai muka (apron) adalah 20.0 m.Berdasarkan kondisi dilapangan dan untuk mendapatkan desain yang optimum, maka direncanakan kemiringan waterway (i) adalah : i = 0,001.Dari hasil perhitungan dimensi waterway, didapat :Lebar dasar = 2.90 mTinggi muka air = 4.30 mKemiringan dasar saluran = 0.001Kecepatan aliran = 1.963 m/detik < 2 m/detikTinggi jagaan = 0.50 m

Perencanaan Bagian Bendung

HOMEBeberapa asumsi dasar yang digunakan dalam penyusunan proyeksi keuangan adalah sebagai berikut:4.1. Produksi ListrikKapasitas terpasang dari PLTA adalah sebesar 2 x 5MW dan produksi yang siap di-supplyke PLN adalah sebesar 2.901kW, dan diasumsikan:Kapasitas Produksi Maximum : 2 x 5 MW Self Consumption & Other Losses : 9.0%Energi yang siap di suplai : 2.901kWTotal Jam per Hari : 24 jamKapasitas Produksi : 87%Total Hari per Bulan : 30-31 hariTotal Hari per Tahun : 335HariTotal Rata-rata Jam per Tahun : 8.760jamBAB 4 ASUMSI DAN PROYEKSI KEUANGAN

Tabel 5.1. Asumsi Kapasitas Produksi

4.2. PenjualanHarga jual energi listrik untuk komponen A akan tetap, sedangkan untuk komponen B dan D akan disesuaikan berdasarkan indeks harga konsumen Indonesia. Untuk komponen C bersifat pass trough (dibebankan kembali kepada PT. PLN) selama periode proyeksi.Berikut ini adalah detail kondisi komponen struktur tarif:Tabel 5.2. Tarif Dasar Penjualan

ASUMSI DAN PROYEKSI KEUANGAN

4.3. Biaya OperasionalBiaya tetap operasional dan pemeliharaan terdiri dari:- Biaya tenaga kerja langsung- Biaya non operasional selama pemeliharaan- Biaya asuransi, biaya umum dan administrasiBiaya ini diasumsikan sebesar Rp 12per kWh.Biaya penjualan diasumsikan tidak ada karena seluruh produksi listrik dijual kepada PT. PLN sesuai dengan PPA yang diajukan.Biaya umum dan administrasi (management expenses), biaya operasional dan biaya tenaga kerja diasumsikan tidak mengalami peningkatan.

4.4. Depresiasi dan AmortisasiDepresiasi menggunakan metode straight line methodsesuai standar akunting pada umumnya. Umur dari aktiva tetap diasumsikan:Bangunan dan infrastruktur : 30 tahunMesin dan peralatan : 30 tahunAmortisasi biaya pra operasional termasuk biaya IDC adalah selama 5 tahun atau 20% per tahun.

ASUMSI DAN PROYEKSI KEUANGAN

4.5. Estimasi Biaya Pembangunan dan Kebutuhan Fasilitas KreditTabel 5.3. Estimasi Pengeluaran

4.6. Ringkasan Hasil Penilaian InvestasiDari beberapa metode yang telah dilakukan, maka secara singkat dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 5.4. Ringkasan Keuntungan yang diperoleh

HOMEDengan dibangunnya PLTA Tara Bintang dapat menambah pasokan listrik dan meningkatkan tegangan ujung, sehingga kualitas kehidupan social kemasyarakatan pada wilayah PLTA Tara Bintang tersebut menjadi lebih baik dan maju. Dari penyusunan proyeksi keuangan tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:a. Proyek PLTA Tara Bintang dengan kapasitas 2 x 5 MW dapat menghasilkan arus kas yang dapat memenuhi kewajiban kepada kreditur.b. Dari hasil penilaian kelayakan investasi dengan menggunakan berbagai metode di atas menunjukkan bahwa proyek tersebut secara finansial dinilai layak untuk dijalankan.

BAB 5 PENUTUP dan KESIMPULAN