tugas kel fredman

31
BAB II PENGKAJIAN KELUARGA MENURUT FRIEDMAN A. Pengkajian (Friedman) I. Data Umum 1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Bapak B 2. Usia Kepala Keluarga : 38 tahun 3. Alamat : Jl. godean no. 4, RT 04/RW 01 YK 4. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA 5. Pekerjaan Kepala Keluarga : Karyawan Percetakan 6. Komposisi Keluarga No . Nama Jenis Kelamin Hubungan dengan KK Usia Pendidik an Pekerja an 1. Nenek N Perempu an Ibu Mertua 68 tahu n SD Ibu Rumah Tangga 2. Ibu K Perempu an Istri 32 tahu n SMA Pedagan g 3. Anak D Laki- laki Anak 10 tahu n SD Pelajar

Upload: chandrariau

Post on 06-Nov-2015

240 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas kuliah

TRANSCRIPT

BAB IIPENGKAJIAN KELUARGA MENURUT FRIEDMAN

A. Pengkajian (Friedman)1. Data Umum1. Nama Kepala Keluarga (KK): Bapak B1. Usia Kepala Keluarga: 38 tahun1. Alamat: Jl. godean no. 4, RT 04/RW 01 YK1. Pendidikan Kepala Keluarga: SMA1. Pekerjaan Kepala Keluarga: Karyawan Percetakan1. Komposisi Keluarga No.NamaJenis KelaminHubungan dengan KKUsia PendidikanPekerjaan

1.Nenek NPerempuanIbu Mertua68 tahunSDIbu Rumah Tangga

2.Ibu KPerempuanIstri32 tahunSMAPedagang

3.Anak DLaki-lakiAnak10 tahunSDPelajar

Genogram:

A.DI.KB.BN.N

Keterangan : = laki laki meninggal = laki - laki

= perempuanN.N = Nenek NB.B = Bapak BI.K = Ibu KA.D = Anak D

1. Tipe KeluargaKeluarga besar (extended family). Suami Nenek N meninggal tiga tahun yang lalu akibat penyakit asma.1. SukuKeluarga Bapak B berasal dari suku jawa. Saat ini Nenek N menempati rumahnya bersama keluarga Bapak B. Ibu K sekaligus bertanggung jawab merawat Nenek N di rumah. Bapak B dan keluarga biasanya menggunakan bahasa jawa saat berkomunikasi dengan orang lain. Akan tetapi, Ibu K sendiri bisa berbahasa indonesia karena banyak pembeli yang berbelanja di warungnya adalah orang pendatang dari luar pulau jawa. 1. AgamaKepercayaan yang dianut keluarga Bapak B adalah Islam sehingga nilai-nilai yang diyakini dalam keluarga ini adalah nilai-nilai islam. Nenek N biasanya melaksanakan ibadah di rumah. Nenek N aktif mengikuti kegiatan keagamaan di kampungnya seperti acara pengajian sebelum mengalami nyeri kepala. Saat ini, Nenek N hanya mengikuti kegiatan keagamaan pada hari-hari besar keagamaan saja. 1. Status Sosial Ekonomi Keluarga.Keluarga Bapak B merupakan salah satu keluarga dengan status ekonomi menengah ke bawah karena penghasilan suami hanya sebesar Rp. 1.000.000,00 sesuai standar UMR. Bapak B bekerja di perusahaan percetakan dan selalu pulang pada sore hari. Untuk menambah penghasilan keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, Ibu K membuka warung dan menjual paket sembako serta menjadi penanggung jawab arisan di lingkungan tempat tinggalnya. Rumah yang keluarga tempati sekarang ini adalah rumah peninggalan suami Nenek N. Oleh karena itu, keluarga tidak ingin berpindah tempat tinggal karena ini dianggap bisa mengurangi biaya hidup keluarga dan bisa berfokus pada biaya pendidikan An. D. 1. Aktivitas Rekreasi Keluarga.Keluarga biasanya suka menonton TV di rumah untuk menghibur diri atau mengurangi kepenatan yang dialami oleh masing-masing keluarga. Keluarga juga kadang-kadang pergi ke tempat hiburan seperti mall untuk jalan-jalan bersama keluarga. Komunikasi keluarga selama ini berjalan cukup baik dan terbuka antar anggota keluarga. Selain itu, arisan keluarga dan perkumpulan keluarga juga menjadi ajang untuk mengurangi stress dalam keluarga.

1. Riwayat dan Tahap Perkembangan KeluargaTahap Perkembangan Keluarga Saat Ini: Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan lansia. 1. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi:Menurut Friedman (1998), tugas perkembangan yang ditempuh keluarga adalah:1. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan.Nenek N masih melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri walaupun Nenek N memimiliki keterbatasan dalam mobilisasi. Menurut keluarga, Nenek N hampir jatuh saat berjalan karena merasa nyeri kepala. Namun, keluarga tetap membiarkan Nenek N melakukan aktivitasnya seperti memasak, menyuci, dan menyapu sendiri karena Nenek N tidak mau hanya diam di rumah dan ingin melakukan semua aktivitas secara mandiri.1. Penyesuaian terhadap pendapatan yang menurunNenek N sudah tidak memiliki pengahasilan sejak berhenti bekerja sebagai buruh 10 tahun yang lalu. Nenek N hanya mendapatkan penghasilan dari kedua anaknya setiap bulan. Jika membutuhkan uang, Nenek N akan menjual ayam peliharaannya. Nenek N memiliki kartu Jamkesmas yang akan digunakan untuk meringankan biaya perawatan di pelayanan kesehatan.

1. Mempertahankan hubungan perkawinanSuami Nenek N sudah meninggal 3 tahun yang lalu. Saat ini, Nenek N hanya fokus untuk membantu mengurusi keluarga Ibu K dan cucunya. 1. Penyesuaian diri terhadap kehilangan pasanganNenek N sudah dapat melakukan penyesuaian diri setelah kehilangan suaminya. Nenek N menyibukkan diri dengan aktivitas rumah tangga sehingga tidak memikirkan lagi suaminya. Kedua anak Nenek N juga membantu Nenek N untuk tetap dapat beraktivitas seperti biasanya.1. Pemeliharaan ikatan keluarga antargenerasiHubungan Nenek N dengan keduanya masih terjalin dengan baik. Anak kedua Nenek N sering datang menjenguk ibunya walaupun anak keduanya tinggal di rumah yang terpisah. Keponakan-keponakan Nenek N juga sering berkunjung ke rumahnya karena rumah mereka tidak jauh dengan Nenek N. 1. Meneruskan untuk memahami eksistensi usia lanjutNenek N sering menceritakan masa lalunya. Nenek N mengatakan bahwa dirinya mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan pada usia lanjut yang terjadi pada dirinya termasuk dengan masalah gangguan mobilisasi yang dialaminya. 1. Riwayat Keluarga Inti.Keluarga ini terbentuk saat Ibu K menikah dengan suaminya, yaitu Bapak B. Menurut Ibu K, pertemuan Ibu K dan Bapak B terjadi ketika keduanya bekerja di sebuah percetakan tempat mereka bekerja. Dari pernikahannya, Ibu K mendapatkan seorang anak laki-laki berumur 10 tahun yang bernama D. Dari awal pernikahan sampai sekarang keluarga bertempat tinggal dirumah ibu kandung dari istri, dan akan terus menetap disana. Hal ini didasarkan pada alasan bahwa dengan demikian dapat mengurangi biaya hidup setiap bulannya. Selain itu, dengan tinggal bersama Nenek N, Ibu D tidak perlu khawatir dengan kondisi kesehatan ibunya. 1. Riwayat Keluarga Sebelumya (Pihak Suami dan Istri)Menururt Ibu K, riwayat keluarga dari Bapak B atau dari Ibu K sebelumnya tidak pernah ada penyakit yang serius.

1. Lingkungan1. Karakteristik Rumah.Rumah Bapak B yang ditempati adalah rumah pribadi pada lahan berukuran 6 m x 20 m. Rumah ini terdiri dari beberapa ruangan, yaitu ruang tamu, ruang keluarga, tiga kamar tidur, toilet dan dapur. Lingkungan rumah tampak berantakan dan gelap. Sumber api yang digunakan sehari-hari berasal dari tabung gas. Sumber air yang digunakan berasal dari sumur. Jarak sumur dengan septikteng lebih dari 10 meter. Di depan rumah Bapak B terdapat jalan yang cukup ramai. Di kampung ini, antara rumah penduduk tidak memiliki jarak sehingga saling menempel.

Denah Rumah: ToiletdapurKeterangan:: Pintu: Jendela

kamarkamarruang keluargatoko

halamankamarruang tamu

1. Karakteristik Tetangga dan Komunitas.Rumah keluarga Bapak B terletak di pemungkiman yang agak padat. Antara rumah penduduk tidak ada jarak dan menempel antara rumah. Warga biasanya menggunakan fasilitas kesehatan seperti puskesmas untuk berobat atau ke rumah sakit langganannya. Di pemungkiman ini terdapat lapangan yang biasanya digunakan untuk kegiatan warga seperti senam jantung sehat. 1. Mobilitas Geografis Keluarga.Keluarga Bapak B memiliki dua motor. Kedua motor tersebut digunakan Bapak B untuk bekerja dan digunakan oleh Ibu K untuk membeli barang dagangan di pasar atau mengantar anaknya sekolah.1. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat.Semua anggota keluarga berkumpul pada malam hari setelah Bapak B pulang bekerja dan An. D pulang bimbingan belajar tambahan. Selain itu, keluarga dengan keluarga yang lain biasanya berkumpul setiap hari akibat rumah antar keluarganya saling berdekatan. Karena Nenek N tinggal di rumah bersama Ibu K, rumah keluarga Ibu K lah yang paling sering disinggahi keluarga yang lain untuk berkumpul bersama. Interaksi keluarga dengan masyarakat juga cukup baik karena masing-masing menjalani perannya dengan baik di lingkungan sosial. Perkumpulan yang sering diikuti anggota keluarga adalah pengajian dan arisan kelompok ibu-ibu di sekitar rumah. 1. Sistem Pendukung Keluarga.Anak kedua Nenek N tinggal di rumah terpisah dengan Nenek N namun tidak terlalu jauh dari Nenek N. Apabila memerlukan bantuan kesehatan, tetangga atau keluarga jauh yang tinggal di perkampungan tersebut juga akan senang hati akan membantu. Jarak fasilitas kesehatan terdekat, yaitu klinik dan rumah sakityang dibuka 24 jam.

1. Struktur Keluarga0. Pola Komunikasi Keluarga.Masing-masing anggota keluarga dapat dengan bebas berkomunikasi satu dengan yang lain, tanpa perlu menunggu waktu tertentu. Antar anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam menghadapi suatu permasalahan biasanya dilakukan semacam musyawarah kecil sebelum memutuskan suatu permasalahan. Komunikasi dilakukan dengan terbuka. Keluarga biasanya menggunakan bahasa jawa saat berkomunikasi didalam keluarga. Hal ini dikarenakan seluruh anggota keluarga berasal dari suku jawa asli. 0. Struktur Kekuatan Keluarga.Pengambil keputusan dalam keluarga ini adalah Ibu K. Namun Ibu K juga sering terlebih dahulu menceritakan hal-hal yang perlu keputusan tersebut kepada Bapak B dan Bapak B biasanya akhirnya sepakat dengan keputusan yang diambil Ibu K. 0. Struktur Peran (Formal dan Informal)3. Bapak B berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah, dan pengambil keputusan. 3. Ibu K berperan sebagai pencari nafkah, pengambil keputusan, dan pengatur rumah tangga.0. Nilai atau Norma Keluarga.Nilai dan norma budaya keluarga ini sesuai dengan nilai dari suku dan agama yang mereka anut. Selain itu sesuai juga dengan nilai dan norma masyarakat sekitarnya. Peraturan-peraturan yang terdapat dalam keluarga ini, diantaranya adalah adanya acara berkumpul bersama di malam hari dan adanya peraturan untuk anak terkait dengan jam keluar malam, yaitu jam sepuluh malam.

1. Fungsi Keluarga 0. Fungsi Afektif.Keluarga cukup rukun. Ibu K tampak sangat memperhatikan keseluruhan kondisi keluarga. Masing-masing anggota keluarga saling memperhatikan kebutuhan anggota yang lain. Nenek N tidak mau menyusahkan kedua anaknya untuk menjaga dan merawat dia di rumah sehingga Nenek N melakukan aktivitasnya sendiri walaupun kesulitan berjalan. 0. Fungsi Sosialisasi.Fungsi sosialisasi dalam keluarga Bapak B berjalan dengan baik. Bapak B dan keluarga sering mengikuti kegiatan yang dibuat oleh RT setempat. Keluarga ini juga merupakan orang yang senang mengobrol dengan tetangga-tetangganya. Adik Ibu K sering datang berkunjung ke rumah Ibu K. Namun, Nenek N tidak terlalu sering melakukan aktivitas di luar rumah. Nenek N biasanya hanya mengobrol dengan tetangga di depan rumahnya.0. Fungsi Perawatan Keluarga.Keluarga belum terlalu memahami masalah-masalah kesehatan pada lansia tentang hipertensi, gangguan mobilisasi. Menurut Ibu K, kondisi mobilisasi Nenek N merupakan hal yang umum terjadi pada lansia. Keluarga belum memutuskan untuk merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan. Keluarga tidak melakukan perawatan terhadap Nenek N yang kesulitan dalam melakukan mobilisasi. Keluarga juga belum pernah melakukan modifikasi lingkungan pada anggota keluarga dengan masalah kesehatan. Keluarga akan membawa Nenek N ke fasilitas pelayanan kesehatan atau dukun urut apabila Nenek N jatuh saat berjalan. Tingkat ekonomi dan transportasi yang dimiliki keluarga Kakek B mencukupi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.0. Fungsi Ekonomi.Penghasilan keluarga berasal dari Bapak B yang bekerja di percetakan dan penghasilah Ibu K dari usaha tokonya. Keluarga tidak mempunyai dana khusus untuk kesehatan. Apabila ada anggota keluarga yang sakit, keluarga menggunakan dana yang ada. Kedua anak Nenek N juga terkadang memberikan uang kepada Nenek N. Keluarga ini juga masih bisa menggunakan fasilitas kesehatan dengan Jamkesmas ataupun biaya pribadi. 0. Fungsi Reproduksi.Nenek N memiliki dua anak dan satu orang cucu dari anak pertamanya.

1. Stres dan Koping Keluarga 1. Stressor yang Dimiliki.Stressor yang dimiliki Nenek N adalah kondisinya sering nyeri kepala dan darah tinggi yang membuat Nenek N kesulitan melakukan segala hal sendiri termasuk memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri.. 1. Kemampuan Keluarga Berespons terhadap Situasi/Stresor.Keluarga memiliki kemampuan yang baik untuk merespon berbagai masalah yang terjadi di rumahnya. Keluarga memiliki empati yang besar antara satu anggota keluarga dengan anggota keluarga lainnya. Menurut Keluarga, mereka sudah menasehati Nenek N untuk mengurangi aktivitasnya namun Nenek N tetap tidak mau hanya diam saja di rumah. Maka keluarga hanya membiarkan Nenek N melakukan aktivitas sesuai keinginannya. 1. Strategi Koping yang Digunakan.Anak Nenek N merasa kondisi Nenek ini merupakan kondisi yang alami sehingga anak Nenek N membiarkan kondisi tersebut. Keluarga akan mengantarkan Nenek N berobat ke dokter atau ke dukun urut apabila Nenek N jatuh saat berjalan1. Strategi Adaptasi Disfungsional: Tidak ditemukan adanya cara-cara penyelesaian masalah yang maladaptif.

1. Harapan Keluarga Dengan hadirnya perawat, keluarga berharap dapat lebih tahu tentang kesehatan, dan anggota keluarganya bisa lebih sehat dengan berperilaku sehat.

41

2. Pemeriksaan Fisik No.Pemeriksaan FisikNenek NBapak BIbu KAnak D

1. TTVTD: 180/100 mmHgR: 15x/menitN: 83x/menitS: 37,5oCTD: 120/80 mmHgR: 20x/menitN: 87x/menitS: 37oCTD: 90/70 mmHgR: 16x/menitN: 72x/menitS: 37oCTD: 100/80 mmHgR: 15x/menitN: 87x/menitS: 37oC

2.Kondisi Umum Kesadaran kompos mentis Kondisi umum baik Kesadaran kompos mentis Kondisi umum baik Kesadaran kompos mentis Kondisi umum baik Kesadaran kompos mentis Kondisi umum baik

3.Kepala Rambut sebagian putih Mata konjungtiva tidak anemis, penglihatan sedikit rabun dekat Hidung tidak ada sumbatan Telinga bersih, pendengaran baik Bibir sedikit kering Mulut tidak ada kelainan Lidah merah muda, permukaan berbintik Gigi coklat Rambut hitam Mata konjungtiva tidak anemis, penglihatan jelas Hidung tidak ada sumbatan Telinga bersih, pendengaran baik Bibir lembab Mulut tidak ada kelainan Lidah merah muda, permukaan berbintik Gigi bersih Rambut hitam Mata konjungtiva tidak anemis, penglihatan jelas Hidung tidak ada sumbatan Telinga bersih, pendengaran baik Bibir lembab Mulut tidak ada kelainan Lidah merah muda, permukaan berbintik Gigi bersih Rambut hitam Mata konjungtiva tidak anemis, penglihatan jelas Hidung tidak ada sumbatan Telinga bersih, pendengaran baik Bibir lembab Mulut tidak ada kelainan Lidah merah muda, permukaan berbintik Gigi bersih

4.Leher Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid Teraba denyut vena jugularis Tidak terlihat adanya peningkatan tekanan vena jugularis Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid Teraba denyut vena jugularis Tidak terlihat adanya peningkatan tekanan vena jugularis Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid Teraba denyut vena jugularis Tidak terlihat adanya peningkatan tekanan vena jugularis Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid Teraba denyut vena jugularis Tidak terlihat adanya peningkatan tekanan vena jugularis

5.Dada Pergerakan dada terlihat simetris Suara jantung S1 dan S2, murmur (-) Suara napas vesikuler, ronchi (-), wheezing (-) Pergerakan dada terlihat simetris Suara jantung S1 dan S2, murmur (-) Suara napas vesikuler, ronchi (-), wheezing (-) Pergerakan dada terlihat simetris Suara jantung S1 dan S2, murmur (-) Suara napas vesikuler, ronchi (-), wheezing (-) Pergerakan dada terlihat simetris Suara jantung S1 dan S2, murmur (-) Suara napas vesikuler, ronchi (-), wheezing (-)

6.Abdomen Perut terlihat bersih Warna kulit kecoklatan Tidak ada pembesaran organ Suara bising usus normal Perut terlihat bersih Warna kulit kecoklatan Tidak ada pembesaran organ Suara bising usus normal Perut terlihat bersih Warna kulit kecoklatan Tidak ada pembesaran organ Suara bising usus normal Perut terlihat bersih Warna kulit kecoklatan Tidak ada pembesaran organ Suara bising usus normal

7.GenitaliaNormalNormal Normal Normal

9.RektalTidak ada impaksi fekalTidak ada impaksi fekalTidak ada impaksi fekalTidak ada impaksi fekal

10.Ekstremitas Warna kulit kecoklatan Tangan kanan dan kiri simetris. Tidak terdapat varises di kaki Teraba arteri brakhialis. Kulit sedikit kering Kekuatan otot klien Warna kulit kecoklatan Tangan kanan dan kiri simetris. Kaki kanan dan kiri simetris Tidak terdapat varises di kaki Teraba arteri brakhialis. Tidak terdapat edema Kulit lembab dan elastis Tidak menderita kelumpuhan (kekuatan otot baik) Warna kulit kecoklatan Tangan kanan dan kiri simetris. Kaki kanan dan kiri simetris Tidak terdapat varises di kaki Teraba arteri brakhialis. Tidak terdapat edema Kulit lembab dan elastis Tidak menderita kelumpuhan (kekuatan otot baik) Warna kulit kecoklatan Tangan kanan dan kiri simetris. Kaki kanan dan kiri simetris Tidak terdapat varises di kaki Teraba arteri brakhialis. Tidak terdapat edema Kulit lembab dan elastis Tidak menderita kelumpuhan (kekuatan otot baik)

2. Analisa Data44

No.DataMasalah Keperawatan

1.DS: Nenek N mengatakan bahwa ingin melakukan seluruh aktivitas secara mandiri. Keluarga mengatakan klien beberapa kali hampir cidera saat berjalan.DO: Nenek N memiliki hipertensi, tekanan darah 180/100mmHg.Ganggungan mobilitas fisik

2.DS: Keluarga mengatakan tidak melakukan modifikasi lingkungan atau perawatan khusus untuk Nenek N. Keluarga mengatakan klien beberapa kali jatuh saat berjalan.DO: Nenek N memiliki riwayat fraktur panggul 2 tahun yang lalu. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

3.DS: Keluarga mengatakan klien hampir jatuh saat berjalan. Klien mengeluh badan terasa lemasDO: Nenek N melakukan semua aktivitas ingin melakukan secara mandiri. Rumah Nenek N tampak gelap dan berantakan.Resiko jatuh .

4.DS : klien mengalami hipertensi sehingga klien mengeluh nyeri kepala,DO : tekanan darah 180/100 mmHgNyeri akut

5.DS : Keluarga belum terlalu memahami masalah-masalah kesehatan pada lansia tentang hipertensi, gangguan mobilisasi, Keluarga tidak melakukan perawatan terhadap Nenek N, Keluarga juga belum pernah melakukan modifikasi lingkungan pada anggota keluarga dengan masalah kesehatan.Defisiensi pengetahuan

2. Skoring Masalah KeperawatanDiagnose keperawatan 1: Ganggungan mobilitas fisik (NANDA, 2012).No. Kriteria BobotPebenaran

1.Sifat masalahSkala: actual3/3 x 1 = 1Nenek N berjalan dengan berpegangan pada dinding.

2.Kemungkinan masalah dapat diubah: mudah2/2 x 2 = 2Nenek N masih memiliki anak-anak dan seorang cucu. Anak pertama sekarang tinggal bersama Nenek N di rumah Nenek N. Rumah Nenek N tidak jauh dari fasilitas kesehatan.

3.Potensial masalah untuk dicegahSkala: tinggi3/3 x 1 =1Nenek N masih mau melakukan aktivitas secara mandiri.

4. Menonjolkan masalahSkala: masalah berat, harus segera ditangani2/2 x 1 = 1Kondisi Nenek N saat ini berdampak negative terhadap kualitas hidupnya sehingga Nenek N tidak mampu melakukan aktivitas yang bermanfaat lagi.

Diagnose keperawatan 2: Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (NANDA, 2012).No. Kriteria BobotPebenaran

1.Sifat masalahSkala: actual3/3 x 1 = 1Kaki kiri Nenek N mengalami atrofi dan kontraktur.

2.Kemungkinan masalah dapat diubah: mudah2/2 x 2 = 2Nenek N masih memiliki anak-anak dan seorang cucu. Anak pertama sekarang tinggal bersama Nenek N di rumah Nenek N. Rumah Nenek N tidak jauh dari fasilitas kesehatan.

3.Potensial masalah untuk dicegahSkala: tinggi2/3 x 1 =2/3Kondisi Nenek N sudah berlangsung sejak 2 tahun yang lalu dan keluarga tidak melakukan perawatan.

4. Menonjolkan masalah Skala: ada masalah, tetapi tidak perlu segera ditangani

1/2 x 1 = 1/2Menurut keluarga masalah belum perlu segera ditangani.

Diagnosa keperawatan 3:Resiko jatuh (NANDA, 2012).No. Kriteria BobotPebenaran

1.Sifat masalahSkala: resiko2/3 x 1 = 2/3Rumah keluarga Nenek N tampak gelap dan berantakan. Anak terakhir Nenek N menyadari hal ini namun tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan pemeliharaan rumah.

2.Kemungkinan masalah dapat diubah: sebagian1/2 x 2 = 1Anak yang tinggal bersama Nenek N di rumah hanya berada di rumah sibuk bekerja. Tingkat ekonomi Nenek N dan anak-anaknya cukup untuk melakukan perawatan.

3.Potensial masalah untuk dicegahSkala: sedang2/3 x 1 =1/3Kondisi rumah Nenek N yang gelap dan tidak terawat belum dicoba untuk diatasi oleh keluarga di rumah Nenek N. Masalah ini berlangsung sudah lama.

4. Menonjolkan masalahSkala: masalah berat, harus segera ditangani2/2 x 1 = 1Keluarga mengatakan klien hampir jatuh saat berjalan.

Diagnosa keperawatan 4: Nyeri akut (NANDA, 2012).No. Kriteria BobotPebenaran

1.Sifat masalahSkala: actual3/3 x 1 = 1Nenek N mengalami hipertensi sehingga klien mengeluh nyeri kepala

2.Kemungkinan masalah dapat diubah: mudah2/2 x 2 = 2Anak yang tinggal bersama Nenek N di rumah hanya berada di rumah sibuk bekerja. Tingkat ekonomi Nenek N dan anak-anaknya cukup untuk melakukan perawatan.

3.Potensial masalah untuk dicegahSkala: tinggi3/3 x 1 =1keluarga berharap dapat lebih tahu tentang kesehatan, dan anggota keluarganya bisa lebih sehat dengan berperilaku sehat.

4. Menonjolkan masalahSkala: Masalah berat harus segera ditangani2/2 x 1 = 1Nenek hipertensi tekanan darah 180/100 mmHg

Diagnose keperawatan 5: Defisiensi pengetahuan (NANDA, 2012).No. Kriteria BobotPebenaran

1.Sifat masalahSkala: aktual3/3 x 1 = 1Keluarga tidak mengetahui tentang hipertensi dan gangguan mobilitas fisik

2.Kemungkinan masalah dapat diubah: mudah2/2 x 2 = 2Nenek N masih memiliki anak-anak dan seorang cucu. Anak pertama sekarang tinggal bersama Nenek N di rumah Nenek N. Rumah Nenek N tidak jauh dari fasilitas kesehatan.

3.Potensial masalah untuk dicegahSkala: tinggi3/3 x 1 =1keluarga berharap dapat lebih tahu tentang kesehatan, dan anggota keluarganya bisa lebih sehat dengan berperilaku sehat.

4. Menonjolkan masalahSkala: masalah berat, harus segera ditangani2/2 x 1 = 1Kondisi Nenek N saat ini berdampak negative terhadap kualitas hidupnya sehingga Nenek N tidak mampu melakukan aktivitas yang bermanfaat lagi.

Prioritas masalah keperawatan 0. Nyeri akut0. Gangguan mobilitas fisik0. Defisiensi pengetahuan0. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan0. Resiko jatuh

2. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA BAPAK B 48

KHUSUSNYA NENEK N DENGAN MASALAH PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI

No Diagnosa keperawatanNOCNIC

1.Nyeri akut

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nyeri akut dapat teratasi dengan kriteria hasil :0. KEMAMPUAN MENGENAL MASALAHHealth knowledge : Acute illnes management Penyebab dan faktor konstribusi skala( 4) Manfaat manajemen penyakit (4) Tanda dan gejala penyakit(4) Tanda dan gejala komplikasi(4) Strategi manajemen rasa nyaman (4) Kemampuan menerima pilahan terapi (4) Efek terapi pengobatan (4) Stabilitas respon tubuh terhadap terapi pengobatan (4) Istirahat adekuat (4) Modifikasi diet (4)0. MENGAMBIL KEPUTUSANHealth knowledge : Health beliefsHealth beliefs Penting dirasakan dan mengambil tindakan (4) Persepsi ancaman dari kelambanan (4) Persepsi manfaat dari tindakan (4) Persepsi pengendalian internal kontrol tindakan (4) Persepsi kemampuan untuk melakukan tindakan (4)0. MELAKUKAN PERAWATAN SEDERHANAHealth knowledge : Health behaviorPain Control Laporan nyeri terkontrol (4) Mengunakan analgesik seperti yang dianjurkan (4) Perubahan gejala sakit menjadi sehat (5) Mengunakan langkah bantuan non analgesik (5)

Self Managemant : Hypertension Monitor tekanan darah (5) Gunakan obat yang diresepkan (5) Monitor efek terapi pengobatan (5) Berpartisiasi mengenai latihan yang dianjurkan (5) Kurangi intake sodium (5) Kurangi snack berkalori (5) Kurangi minuman tinggi kalori (5) Pilih diet yang dianjurkan (5) Monitor komplikasi hipertensi (5) Gunakan teknik relaksasi (5) Gunakan strategi management sress (5)

0. MODIFIKASI LINGKUNGANAdherence behavior : Healty diet Mengunakan pedoman yang direkomendasikan untuk perencanaan diet (4) Memilih makanan yang dianjurkan Memilih porsi makanan sesuai yang dianjurkan Kurangi makanan bersodium Keseimbangan cairan intake dan output

0. PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN Pengunaan jasa pelayanan kesehatan (5)

0. KEMAMPUAN MENGENAL MASALAHBehavioral : Patient educationHealth education1. Prioritaskan kebutuhan dasar dalam pembelajaran1. Gunakan kelompok belajar1. Sasaran kelompok beresiko tinggi1. Identifikasi faktor internal dan eksternal dalam pembelajaran1. Tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup perilaku individu keluarga dan masyarakat1. Merumuskan tujuan untuk program pendidikkan kesehatan2. MENGAMBIL KEPUTUSANBehavioral : Cognitive therapyCognitive stimulation Berbicara dengan pasien Konsultasi dengan keluarga Informasikan pasien stimulasi baru berita acara tidak mengancam Orientasi individu, waktu dan tempat Dorong stimulasi kognitif diluar pekerjaan Perkuat mengulangi informasi Tanyakan pada pasien untuk mengulang informasi Berikan informasi sederhana dan jelas3. MELAKUKAN PERAWATAN SEDERHANAPhysiological basic : physical comfort promotionPain Management Lakukan penilaian nyeri secara komprehensif Sediakan informasi tentang rasa sakit Ajarkan metode farmakologi tentang pengurangan nyeri Berikan analgesik jika diperlukan Ajarkan prinsip dalam menejemen nyeri Evaluasi efektivitas dari kontrol nyeri Anjurkan pasien istirahat secra cukup

4. MODIFIKASI LINGKUNGANBehavioral : Communication enhancementMusic therapy Identifikasi music yang sesuai Jelaskan tujuan intervensi Tetapkan tujuan yang diseujui bersama Diskusikan arahan Jelaskan rencana perawatan pasien Diskusikan kemajuan pasien

5. PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN Rujukan / perawatan jika sakit berlanjut