tugas kel 1_plh

36
TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP Dosen Pengampu: Drs. R Ading Pramadi, M.S. MAKALAH “PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUPDisusun oleh : KELOMPOK 1 PGMI NO NAMA NIM 1 Dadan Hamdan 1122090150 2 Emi Suhaemi (B) 1122090153 3 Ima Lismayanti 1122090163 4 Lilis Juhaerah 1122090167 5 Utik Nurdiani 1122090177 6 Yuni Ayu Fatimah 1122090183 7 Asep Muslih 1122090146 8 Ahmad Yani 1122090144 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) DUAL MODE SYSTEM WILAYAH BANDUNG BARAT FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2013

Upload: yusron-ayang

Post on 25-Oct-2015

71 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP Dosen Pengampu: Drs. R Ading Pramadi, M.S.

MAKALAH

“PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP”

Disusun oleh :

KELOMPOK 1 PGMI

NO NAMA NIM

1 Dadan Hamdan 1122090150

2 Emi Suhaemi (B) 1122090153

3 Ima Lismayanti 1122090163

4 Lilis Juhaerah 1122090167

5 Utik Nurdiani 1122090177

6 Yuni Ayu Fatimah 1122090183

7 Asep Muslih 1122090146

8 Ahmad Yani 1122090144

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

DUAL MODE SYSTEM WILAYAH BANDUNG BARAT FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2013

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 2

UIN BANDUNG 2013

JUDUL:

Makalah Presentasi:

“PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP”

Disusun oleh :

KELOMPOK 1 PGMI

NO NAMA NIM

1 Dadan Hamdan 1122090150

2 Emi Suhaemi (B) 1122090153

3 Ima Lismayanti 1122090163

4 Lilis Juhaerah 1122090167

5 Utik Nurdiani 1122090177

6 Yuni Ayu Fatimah 1122090183

7 Asep Muslih 1122090146

8 Ahmad Yani 1122090144

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) DUAL MODE SYSTEM WILAYAH BANDUNG BARAT

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG 2013

DAFTAR ISI

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 3

UIN BANDUNG 2013

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan kemudahan dan

kelancaran. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda kita nabi besar

Muhammad SAW beserta keluarga dan para Sohabatnya. Amin.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan trimakasih kepada rekan-rekan yang telah bekerja

sama dalam menyelesaikan Makalah Presentasi ini yang berjudul Pendidikan Lingkungan

Hidup yang insya Allah akan berguna bagi kita semua yang sedang belajar mata kuliah

Pendidikan Lingkungan Hidup. Mudah-mudahan makalah presentasi ini bermanfaat bagi kita

semua amin.

Penulis,

Kelompok 1

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 4

UIN BANDUNG 2013

DAFTAR ISI JUDUL: ........................................................................................................................................... 2

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 3

DAFTAR ISI ................................................................................................................................... 4

PEMBAHASAN MATERI ............................................................................................................. 5

A. KEPENDUDUKAN DAN PERMASALAHANNYA..................................................... 5

1. Kependudukan .............................................................................................................. 5

Informasi Berita: ..................................................................................................................... 5

2. Permasalahan Penduduk Indonesia .............................................................................. 6

3. Dampak Permasalahan Penduduk Terhadap Pembangunan ....................................... 10

4. Upaya-Upaya Mengatasi Permasalahan Kependudukan ............................................ 11

B. SUMBER DAYA ALAM .............................................................................................. 12

1. Sumber Daya Alam Hutan dan Permasalahannya ...................................................... 13

2. Sumber Daya Alam Laut dan Permasalahannya ........................................................ 14

3. Energi & Sumber Daya Mineral dan Permasalahannya ............................................ 18

C. KESEHATAN LINGKUNGAN HIDUP ....................................................................... 25

1. Pengertian Kesehatan Lingkungan ............................................................................ 25

2. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan ...................................................................... 25

3. Sasaran Kesehatan Lingkungan ................................................................................. 26

4. Hubungan dan Pengaruh Kondisi Lingkungan Terhadap Kesehatan Masyarakat di

Perkotaan dan Pemukiman ................................................................................................... 31

5. Indikator Peduli Kesehatan Lingkungan .................................................................... 31

D. STRATEGI DAN KEBIJAKAN LINGKUNGAN HIDUP .......................................... 33

1. Kebijakan Kependudukan ........................................................................................... 33

2. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup ............................................................... 33

3. Cakupan Agenda 21 Indonesia: ................................................................................. 34

PENUTUP..................................................................................................................................... 36

DAFTAR ISI

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 5

UIN BANDUNG 2013

PEMBAHASAN MATERI

A. KEPENDUDUKAN DAN PERMASALAHANNYA

1. Kependudukan

Informasi Berita: 2013 Penduduk Indonesia Diperkirakan 250 Juta Jiwa

REPUBLIKA. Rabu, 17 Juli 2013, 15:58 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Nasional (BKKBN) Fasli Jalal mengungkapkan pada 2013 ini diperkirakan jumlah penduduk

Indonesia akan bertambah menjadi 250 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen per

tahun.

"Bertambahnya jumlah penduduk tersebut disebabkan masih tingginya tingkat fertilitas," kata

Fasli pada pembukaan Parenting Education Dalam Rangka Hari Anak Nasional Tahun 2013

Rabu (17/7) di Auditorium BKKBN Jakarta Timur.

Fasli mengungkapkan berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 jumlah anak usia dibawah lima

tahun mencapai 22.678.702 jiwa. Angka tersebut merupakan angka yang cukup besar dalam

struktur penduduk Indonesia usia dini.

Keadaan ini, menurut Fasli, tentu memerlukan perhatian yang cukup besar dari seluruh sector

dan lapisan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan anak agar bertambahnya jumlah penduduk

diiringi dengan meningkatnya kualitas generasi bangsa.

"Anak merupakan awal mata rantai manusia yang menentukan kondisi bangsa di masa depan,"

ujar Fasli.

Fasli mengungkapkan saat ini struktur penduduk Indonesia dipengaruhi oleh triple burden di

mana persentase usia sekolah dan balita sebesar 28,87 persen, angkatan kerja 63,54 persen, dan

lansia mencapai 7,59 persen. Dari segi persebaran penduduk belum merata karena masih terpusat

di Pulau Jawa.

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 6

UIN BANDUNG 2013

Oleh sebab itu ia mengatakan perlu ada langkah konkrit dalam mengatasi permasalahan

demografi tersebut. Salah satunya yaitu dengan mengintensifkan program KB dan bekerja sama

dengan lintas sector. "Dua anak cukup," tuturnya.

Reporter : Fenny Melisa

Redaktur : Djibril Muhammad

2. Permasalahan Penduduk Indonesia

Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili di dalam suatu wilayah

negara. Penduduk merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu wilayah atau negara

Penduduk merupakan potensi, tetapi sekaligus beban bagi suatu daerah.

Jumlah penduduk di Indonesia menempati urutan ke empat didunia. Tingkat pertumbuhan

penduduknya terlalu tinggi. Sebenarnya jumlah penduduk yang tinggi bukanlah suatu masalah,

sebab apabila semua penduduknya memiliki kualitas SDM yang baik maka justru akan

memberikan konstribusi kepada negara.

Masalah kependudukan di Indonesia adalah sebagai berikut:

A. Masalah Penduduk Yang Bersifat Kuantitatif

a. Jumlah penduduk besar

penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan

pembangunan karena menjadi subjek dan objek pembangunan.

manfaat jumlah penduduk yang besar:

1. penyediaan tenaga kerja dalam masalah Sumber Daya Alam

2. mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain.

Selain manfaat yang diperoleh ternyata negara Indonesia yang berpenduduk besar, yaitu 4

di dunia menghadapi masalah yang cukup rumit yaitu:

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 7

UIN BANDUNG 2013

1. Pemerintah harus menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Dengan kemampuan

pemerintah yang masih terbatas masalah ini sulit diatasi sehingga berakibat penduduk yang

mengalami gizi buruk, timbulnya pemukiman kumuh.

2. Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas

sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas seperti masih banyaknya masalah ini

cukup sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah menggalakkan peran serta sektor swasta untuk

mengatasi masalah ini.

b. Pertumbuhan penduduk cepat

Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada

kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 %

pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98%

pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun.

Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam

keluarga, demi kesejahteraan keluarga. Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan

mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil. Dengan terbentuknya

keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga dapat terpenuhi sehingga

terbentuklah keluarga sejahtera.

Dua tujuan pokok Program Keluarga Berencana yaitu:

Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan

peningkatan produksi.

Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai keluarga sejahtera.

c. Persebaran penduduk tidak merata

Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antarpulau, provinsi,

kabupaten, maupun perkotaan dan perdesaan. Akibat dari tidak meratanya penduduk, yaitu luas

lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan pemukiman dan

industri. Sebaliknya, banyak lahan di luar pulau Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena

kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar pulau jawa dibiarkan begitu saja

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 8

UIN BANDUNG 2013

tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam

melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan keamanan negara.

Faktor-faktor yang menyebabkan tingkat migrasi ke pulau Jawa, antara lain:

1. Sebagai pusat pemerintahan

2. Sebagian besar tanahnya merupakan tanah vulkanis yang subur

3. Merupakan pusat kegiatan dan industri banyak tersedia lapangan kerja

4. Tersedia berbagai jenjang dan jenis pendidikan

5. Memiliki sarana komunikasi yang lancar

Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang

luas wilayahnya terbatas. Pemusatan penduduk di kota-kota seperti: Jakarta, Medan, Surabaya,

dan kota-kota besar lainnya menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan hidup seperti:

1. Munculnya pemukiman liar

2. Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik dari masyarakat

maupun industri.

3. Terjadinya pencemaran udara dari kendaraan dan industri

4. Timbulnya berbagai masalah seperti: kerampokan, pelacuran dan lain-lain.

Oleh karena dampak yang dirasakan cukup besar maka perlu ada upaya untuk meratakan

penyebaran penduduk di tiap-tiap daerah.

Upaya-upaya tersebut adalah:

1.Pemerataan pembangunan

2. Penciptaan lapangan kerja di tiap-tiap daerah yang jarang penduduknya dan perdesaan.

3. Pemberian penyuluhan kepada masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya.

B. Masalah Penduduk Yang Bersifat Kualitatif

a) Tingkat kesehatan penduduk yang rendah

Meskipun telah mengalami perbaikan, tetapi kualitas kesehatan penduduk Indonesia masih

tergolong rendah. Indikator untuk melihat kualitas kesehatan penduduk adalah dengan melihat:

angka kematian dan angka harapan hidup.

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 9

UIN BANDUNG 2013

Angka kematian yang tinggi menunjukan tingkat kesehatan penduduk yang rendah. Angka

harapan hidup yang tinggi menunjukan tingkat kesehatan pendudukan yang baik. Kualitas

kesehatan penduduk tidak terlepas dari pendapatan penduduk. Semakin tinggi pendapatan

penduduk maka pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi. Penduduk

yang pendapatannya tinggi dapat menikmati makanan yang memenuhi kualitas standar makanan

yang sehat.

b) Tingkat pendidikan yang rendah

Tingkat pendidikan bukanlah satu-satunya indikator untuk mengatur kualitas SDM suatu

negara. Kualitas SDM berhubungan dengan produktifitas kerja, orang yang pendidikannya tinggi

diharapkan punya produktivitas yang tinngi. Kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah banyak

orang yang berpendidikan tinggi tapi menganggur. Keadaan demikian sungguh sangat

memprihatinkan. Orang yang menganggur menyebabkan bagi orang lain (keluarganya). Tingkat

pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Sehingga pembangunan

dalam bidang pendidikan yang dibangun oleh pemerintah membawa dampak posotif yang

signifikan. terhadap kesejahteraan penduduk.

c). Tingkat kemakmuran yang rendah

Meskipun tidak termasuk negara miskin, jumlah penduduk Indonesia yang hidup dibawah

garis kemiskinan cukup besar. Sebanyak 37,5 juta penduduk Indonesia hidup dibawah garis

kemiskinan menurut standar yang ditetapkan PBB. Kemakmuran berbanding lurus dengan

kualitas SDM semakin tinggi kualitas SDM penduduk. Semakin tinggi pula tingkat

kemakmurannya. Banyak negara yang miskin Sumber Daya Alam tetapi tingkat kemakmuran

penduduknya tinggi. Indonesia dikenal sebagai negara kaya Sumber Daya Alam. Mengapa

banyak penduduk Indonesia yang hidup miskin.

DAFTAR ISI

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 10

UIN BANDUNG 2013

3. Dampak Permasalahan Penduduk Terhadap Pembangunan

Penduduk adalah objek dan subyek pembangunan. Sebagai objek, penduduk adalah sasaran

pembangunan. Sebagai subyek, penduduk adalah pelaku pembangunan. Peranan penduduk

sebagai subyek menentukan arah dan keberhasilan pembangunan. Potensi dan tantangan

pembangunan ditentukan oleh keadaan riil kependudukan dan Sumber Daya Alam yang dimiliki

oleh suatu negara. Bagaimana potensi dan tantangan pembangunan di Indonesia? Kekayaan

Sumber Daya Alam yang ada di bumi Indonesia sangat besar. Ini merupakan suatu potensi.

Masalahnya adalah sanggupkah penduduk Indonesia mengeksploitasi dan mengelola Sumber

Daya Alam yang melimpah itu? Fakta menunjukkan bahwa eksploitasi Sumber Daya Alam

(penambangan) di Indonesia banyak dilakukan oleh perusahaan asing. Proyek-proyek

pembangunan oleh pemerintah juga sering menggunakan bantuan (assistance) perusahaan asing.

Hal ini disebabkan oleh keterbatasan modal dan teknologi yang dimiliki penduduk Indonesia.

Penguasaan teknologi dan kepemilikan modal terkait dengan kualitas sumber daya manusia

(SDM) penduduk Indonesia. Rendahnya kualitas sumber daya manusia penduduk Indonesia

ditunjukkan dengan GDP perkapita yang relatif rendah. Kualitas sumber daya manusia

penduduk Indonesia yang rendah merupakan penghambat pembangunan. Secara terperinci faktor

kependudukan yang menghambat pembangunan adalah:

1. Rendahnya kualitas SDM penduduk Indonesia

Salah satu indikator kemakmuran suatu negara adalah volume barang dan jasa yang

dihasilkan oleh penduduknya. Untuk memproduksi barang dan jasa diperlukan penguasaan

teknologi dan ilmu pengetahuan. Penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan terkait dengan

kualitas SDM penduduk suatu negara. Jadi kualitas SDM merupakan faktor penentu

kemakmuran. Apa yang dapat dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keterampilan dan ilmu

pengetahuan?

2. Pertumbuhan penduduk yang tinggi

Penduduk merupakan potensi sekaligus beban pembangunan. Penduduk yang berkualitas

(produktif) merupakan potensi/kekuatan pembangunan. Sedangkan penduduk dengan kualitas

rendah (non produktif) merupakan beban pembangunan. Pertumbuhan penduduk bagi suatu

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 11

UIN BANDUNG 2013

negara dapat menjadi kekuatan sekaligus beban. Ini tergantung bagaimana kualitas penduduknya.

Bagi Indonesia, pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan beban pembangunan. Mengapa?

Jumlah penduduk Indonesi saat ini sudah cukup besar. Tetapi kualitas hidupnya

(kemakmurannya) masih rendah. Apabila pertumbuhan penduduk masih tetap tinggi, maka

kualitas hidup (kemakmuran) akan semakin menurun.

4. Upaya-Upaya Mengatasi Permasalahan Kependudukan

Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut adalah:

No Masalah Kependudukan Upaya Penanggulangan

1 Jumlah penduduk dan

pertumbuhan yang tinggi program Keluarga Berencana (KB)

2 Persebaran dan kepadatan

penduduk yang tidak merata Program Transmigrasi

Pembangunan lebih intensif di Kawasan

Indonesia Timur

3 Tingkat kesehatan yang rendah Pembangunan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas Rumah Sakit

Pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk

miskin

4 Tingkat pendidikan yang rendah Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah di

Indonesia.

Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai

dengan kebutuhan pasar tenaga kerja

Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan milik

pemerintah

Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja

Mempelopori riset dan penemuan baru dalam

bidang IPTEK di lembaga- lembaga

pemerintah

5 Tingkat pendapatan yang rendah Penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembangnya usaha/investasi

Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan

perekonomian, sehingga dapat lebih banyak

menyerap tenaga kerja

Penyederhanaan birokrasi dalam perizinan usaha

Pembangunan/menyediakan fasilitas umum (jalan, telepon) sehingga dapat mendorong

kegiatan ekonomi

DAFTAR ISI

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 12

UIN BANDUNG 2013

B. SUMBER DAYA ALAM

Sumber Daya Alam adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun benda hidup yang

berapa di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Ada beberapa macam Sumber Daya Alam yang dapat dimanfaatkan dengan berbagai cara.

Sumber Daya Alam (SDA) dapat diklasifikasikan menurut beberapa hal.

Berdasarkan jenisnya, Sumber Daya Alam dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

Sumber Daya Alam Materi, yaitu bila yang dimanfaatkan adalah materi Sumber Daya Alam

tersebut. contoh : siderit, limonit dapat dilebur jadi besi/ baja

Sumber Daya Alam Hayati, ialah Sumber Daya Alam yang berbentuk makhluk hidup, yaitu

hewan dan tumbuhan. Sumber Daya Alam tumbuhan disebut Sumber Daya Alam Nabati dan

Sumber Daya Alam hewan disebut Sumber Daya Alam Hewani.

Sumber Daya Alam Energi, yaitu bila barang yang dimanfaatkan manusia adalah energi

yang terkandung dalam Sumber Daya Alam tersebut.

Sumber Daya Alam Ruang, adalah ruang atau tempat yang diperlukan manusia dalam

hidupnya.

Sumber Daya Alam Waktu, sebagai Sumber Daya Alam, waktu tidak berdiri sendiri

melainkan terikat dengan pemanfaatan Sumber Daya Alam lainnya.

Berdasarkan ketersediaannya, Sumber Daya Alam dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

Sumber Daya Alam Yang Dapat Diperbarui

Disebut demikian, karena alam mampu mengadakan pembentukan baru dalam waktu relatif

cepat, secara reproduksi atau siklus.

1) perbaruan dengan reproduksi. Hal ini terjadi pada Sumber Daya Alam Hayati, karena

hewan dan tumbuhan dapat berkembang biak sehingga jumlahnya selalu bertambah.

2) Perbaruan dengan adanya siklus. beberapa Sumber Daya Alam ,misalnya air dan udara

terjadi dalam proses yang melingkar membentuk siklus.

Sumber Daya Alam Yang Tidak Dapat Diperbarui

Sumber Daya Alam ini terdapat dalam jumlah relatif statis karena tidak ada penambahan

atau waktu pembentukan yang lama.

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 13

UIN BANDUNG 2013

Contoh : bahan mineral, batu bara dll. berdasarkan daya pakai dan nilai konsumtifnya,

Sumber Daya Alam ini dibagi 2, yaitu:

1) Sumber Daya Alam Yang Tidak Cepat Habis. Karena nilai konsumtifnya kecil.

2) Sumber Daya Alam Yang Cepat Habis. karena nilai konsumtif barang tersebut relatif

tinggi.

1. Sumber Daya Alam Hutan dan Permasalahannya

Hutan adalah salah satu komponen lingkungan yang banyak memberi manfaat kepada

kebutuhan hidup manusia. Kebutuhan akan bahan bakar, kayu-kayu untuk bangunan, sebagai

pengatur tata air, stabilisator iklim, pendapatan negara, penghasil oksigen, filter udara kotor,

pengendali banjir dan lainnya adalah macam-macam manfaat yang dapat diperoleh dari

keberadaan hutan.

Pada saat ini keberadaan hutan telah mengalami gangguan-gangguan. Kerusakan ini akibat

dari adanya perambahan oleh penduduk yang ada di sekitar hutan. Adapun latar belakang mereka

melakukan perambahan dari hasil identifikasi dinas terkait, berhubungan dengan adanya krisis

ekonomi yang menimbulkan tekanan ekonomi yang cukup kuat, terbatasnya kesempatan kerja

diluar sektor pertanian, rata-rata pemilikan lahan yang sempit, penegakan hukum terhadap

pelanggar yang lemah dan adanya pemilik modal yang sengaja membiayai usaha tani para

perambah.

Terhadap masalah ini pemerintah telah melakukan upaya-upaya pengendalian dan

pemulihan kembali dengan cara : melakukan kerjasama dengan instansi terkait, seperti LSM dan

Kopotren, melaksanakan reboisasi, membatasi penebangan, mengikutsertakan masyarakat dalam

pelaksanaan penanaman dan pemeliharaannya, melakukan pembinaan, penegakan hukum,

pemberdayaan.

DAFTAR ISI

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 14

UIN BANDUNG 2013

2. Sumber Daya Alam Laut dan Permasalahannya

Potensi sumber daya kelautan terdiri atas:

Sumber daya dapat diperbarui (ikan dan biota lainnya, terumbu karang, hutan mangrove,

pulau-pulau kecil).

Sumber daya tidak dapat diperbarui (minyak dan gas, bahan tambang dan mineral).

Energi kelautan (gelombang, pasang surut, Ocean Thermal Energy Conversion, angin).

Jasa lingkungan (media transportasi, komunikasi, iklim, keindahan alam, penyerap

limbah).

2.1 Potensi Kelautan dan Perikanan Indonesia

Indonesia berada di posisi 94o 40' BT – 141o BT dan 6o LU – 11o LS, terletak di antara

Samudera Pasifik dan Samudera Hindia; dan antara Benua Asia dan Benua Australia, serta terletak di

atas tiga lempeng aktif yaitu lempeng Indo Australia, Eurasia, dan Pasifik. Sebagai negara kepulauan

terbesar di dunia, Indonesia memiliki sekitar 17.508 pulau, dan garis pantai sepanjang 81.290 km,

yang disatukan oleh laut seluas 5,8 juta km2, dengan wilayah daratan seluas 1.860.359,67 km2. Luas

laut Indonesia dapat dirinci sebagai berikut :

No Perairan Luas (km2)

1. Perairan Kepulauan/Laut

Nusantara

2,3 juta

2. Perairan Territorial 0,8 juta

3. Perairan ZEE Indonesia 2,7 juta

Jumlah 5,8 juta

Berdasarkan konvensi hukum laut United Nations Convention on the Law of the sea

(UNCLOS), perairan dibagi dalam beberapa zona seperti gambar di bawah.

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 15

UIN BANDUNG 2013

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memliki hak terhadap sumber daya alam laut.

Pemanfaatan sumber daya alam berdasarkan konvensi hukum laut (UNCLOS) 1982 seperti berikut.

Tabel 2.1

Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berdasarkan Konvensi Hukum Laut (Unclos) 1982

No Bagian Laut Status Hukum Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Hak Kewajban

1. Perairan pedalaman Kedaulatan Pemanfaatan

penuh

Konservasi

2. Perairan kepulauan Kedaulatan Pemanfaatan

penuh

Konservasi

Mengakui hak

perikanan

tradisional negara

tetangga

3. Laut territorial Kedaulatan Pemanfaatan

penuh

Konservasi

4. Zona tambahan Yurisdiksi terbatas Pengawasan (sepanjang

berkaitan)

5. Zona Ekonomi Ekslusif - Hak-hak

berdaulat -

Yuridikasi

Pemanfaatan

ekslusif

Konservasi

memberi

kesempatan negara

lain terhadap

surplus perikanan

6. Laut lepas Kebebasan Kebebasan Konservasi

Menghormati hak

orang lain

7. Landas Kontingen Hak-hak berdaulat Pemanfaatan

ekslusif

Memberi sumbangan

dari hasil produksi LK

di luar 200 mil

8. Kawasan dasar laut

internasional

Warisan bersama

umat

Pemanfaatan

bersama

Pemanfaatan bersama

Sumber : Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, BAPPENAS, 2004

Indonesia memiliki potensi sumber daya perikanan yang sangat besar baik dari segi kuantitas

maupun keanekaragamannya. Potensi lestari (maximum sustainable yield/MSY) sumber daya

perikanan tangkap diperkirakan sebesar 6,4 juta ton per tahun. Sedangkan potensi yang dapat

dimanfaatkan (allowable catch) sebesar 80% dari MSY yaitu 5,12 juta ton per tahun.

Namun demikian, telah terjadi ketidakseimbangan tingkat pemanfaatan sumber daya perikanan

antar kawasan dan antar jenis sumber daya. Di sebagian wilayah telah terjadi gejala tangkap

lebih (over fishing) seperti di Laut Jawa dan Selat Malaka, sedangkan di sebagian besar wilayah

timur tingkat pemanfaatannya masih di bawah potensi lestari.

DAFTAR ISI

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 16

UIN BANDUNG 2013

2.2. Pemanfaatan Sumberdaya Ikan di Perairan Laut Indonesia serta Permasalahan yang

Muncul.

Untuk memudahkan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan, berdasarkan

kesepakatan para pakar, peneliti dan praktisi perikanan maka telah ditetapkan pembagian

wilayah yang dikenal dengan WPP (Wilayah Pengelolaan Perikanan) dengan

mempertimbangkan aspek biologi dan lingkungan sumberdaya ikan.

Beberapa sumber daya alam di wilayah pesisir dan lautan telah mengalami over exploitasi.

Sumberdaya perikanan laut baru dimanfaatkan sekitar 63,49% dari total potensi lestarinya (MSY,

Maximum Suistainable Yield), namun di beberapa kawasan perairan beberapa stok sumberdaya ikan

telah mengalami kondisi tangkap lebih (over fishing). Jenis stok sumberdaya ikan yang telah

mengalami over fishing adalah jenis udang dan ikan karang konsumsi. Udang (hampir mengalami

over fishing di seluruh perairan Indonesia, kecuali Laut Sulawesi, Laut Arafura dan Samudera

Pasifik, serta Samudera Hindia); ikan karang konsumsi (mengalami over fishing di perairan Selat

Malaka, Laut Jawa, Laut Arafura, dan Samudera Hindia); ikan demersal (mengalami over fishing di

perairan Selat Malaka, Selat Makasar, dan Laut Laut Banda); ikan pelagis kecil (mengalami over

fishing di perairan Laut Jawa dan Laut Banda); ikan pelagis besar (mengalami over fishing di

perairan Selat Malaka dan Laut Jawa). Kondisi over fishing ini tidak hanya disebabkan karena tingkat

penangkapan yang melampaui potensi lestari sumberdaya perikanan, tetapi juga disebabkan karena

kualitas lingkungan laut sebagai habitat hidup ikan mengalami penurunan atau kerusakan akibat

pencemaran dan terjadinya degradasi fisik ekosistem perairan sebagai tempat pemijahan, asuhan, dan

mencari makan bagi sebagian besar biota laut tropis.

Permasalahan ini harus segera diperhatikan agar keberlanjutan sumberdaya perikanan Indonesia

tetap dapat terjamin dengan baik. Hal pertama yang harus dilakukan adalah penataan kembali sistem

perikanan nasional dengan tindakan pengelolalaan sumberdaya ikan secara rasional (pembatasan

hasil tangkapan, dan upaya tangkapan). Pengelolaan sumberdaya ikan secara bertahap dan terkontrol,

diikuti dengan monitoring yang seksama demi keberlanjutan sumberdaya ikan yang lestari. Selain

itu, diadakan kegiatan pengawasan, pengendalian, dan pemantauan seksama terhadap armada, alat

tangkap dan nelayan untuk mengurangi resiko kegiatan IUU Fishing yang merugikan negara.

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 17

UIN BANDUNG 2013

Kegiatan ini melibatkan stakeholders termasuk elemen masyarakat melalui Sistem Pengawasan

Masyarakat (Siswasmas).

Prospek pembangunan perikanan dan kelautan Indonesia sangat cerah dan menjadi salah satu

kegiatan ekonomi yang strategis karena Bangsa Indonesia terdiri atas 17.502 buah pulau, dan garis

pantai sepanjang 81.000 km dengan Luas wilayah perikanan di laut sekitar 5,8 juta Km2, yang terdiri

dari perairan kepulauan dan teritorial seluas 3,1 juta Km2 serta perairan Zona Ekonomi Eksklusif

Indonesia (ZEEI) seluas 2,7 juta Km2.

Potensi lestari (maximum sustainable yield/MSY) sumber daya perikanan tangkap Indonesia

sebesar 6,4 juta ton per tahun. Sedangkan potensi yang dapat dimanfaatkan (allowable catch) sebesar

80% dari MSY yaitu 5,12 juta ton per tahun. Namun demikian, telah terjadi ketidakseimbangan

tingkat pemanfaatan sumber daya perikanan antar kawasan dan antar jenis sumber daya. Di sebagian

wilayah telah terjadi gejala tangkap lebih (over fishing) seperti di Laut Jawa dan Selat Malaka,

sedangkan di sebagian besar wilayah timur tingkat pemanfaatannya masih di bawah potensi lestari.

Dalam periode 2003-2007, produksi perikanan tangkap mengalami peningkatan rata–rata per

tahun sebesar 1.32%, yakni dari 4.691.796 ton pada tahun 2003 menjadi 4.942.430 ton pada tahun

2007. Konstribusinya masih didominasi oleh penangkapan ikan di laut. Dalam periode yang sama,

produksi perikanan tangkap di laut meningkat sekitar 1.49% yakni dari 4.383.103 ton pada tahun

2003 menjadi 4.647.730 ton pada tahun 2007, meskipun pada tahun 2004 pernah mengalami

penurunan menjadi 4.320.241 ton. Sedangkan produksi perikanan perairan umum mengalami

penurunan rata-rata sebesar 0.96%, yakni dari 308.693 ton pada tahun 2003 menjadi 294.700 ton

pada tahun 2007

Walaupun wilayah perairan Indonesia memiliki potensi perikanan yang menjanjikan, namun

pemanfaatannya masih kurang maksimal. Diantaranya disebakan oleh Sebagian besar nelayan masih

merupakan nelayan tradisional, armada perikanan yang masih didominasi oleh skala kecil/tradisional

dengan kemampuan IPTEK yang rendah, sumber data perikanan yang kurang memadai, masih

rendahnya kemampuan penanganan dan pengolahan hasil perikanan dan masih banyak permasalahan

lain yang masih belum mendapatkan penanganan yang serius dari departemen terkait.

DAFTAR ISI

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 18

UIN BANDUNG 2013

3. Energi & Sumber Daya Mineral dan Permasalahannya

3.1. Energi

Sepanjang sejarah, berbagai macam energi terbarukan telah digunakan.

Kayu adalah bahan bakar biomassa paling tua dalam sejarah manusia, yang digunakan

sebagai sumber energi panas lewat pembakaran, bahkan hingga kini masih digunakan.

Kayu bakar digunakan saat memasak dan menghangatkan ruangan sehingga manusia

dapat bertahan di cuaca dingin. Jenis kayu tertentu digunakan khusus untuk mengawetkan

makanan melalui pengeringan atau pengasapan sehingga makanan tidak cepat basi atau

rusak. Kemudian ditemukan bahwa pembakaran parsial dalam kondisi miskin oksigen

(pirolisis) untuk menghasilkan arang, yang dapat memberikan panas lebih banyak dalam

massa yang relatif lebih sedikit dibandingkan kayu kering. Namun, energi ini kurang

efisien karena membutuhkan bahan baku kayu/pohon dalam jumlah besar untuk membuat

arang.

Tenaga Hewan untuk menarik gerobak/kereta dan alat-alat mekanik tradisional. Hewan

seperti kuda, sapi atau kerbau sejak dulu telah dimanfaatkan sebagai tenaga transportasi

dan penggerak pabrik. Hingga kini, di berbagai belahan dunia masih banyak penggunaan

hewan untuk tujuan ini.

Tenaga air akhirnya menggantikan kekuatan hewan untuk pabrik dengan mengubah

energi air (kinetik maupun gravitasi) menjadi energi kinetik rotasi. Hingga saat ini,

tenaga air menyediakan energi listrik terbarukan di seluruh dunia lebih banyak dari

sumber energi terbarukan lainnya.

Lemak hewani, terutama minyak ikan paus sudah lama dibakar sebagai minyak untuk

lampu.

Energi angin telah digunakan selama beberapa ratus tahun. Pada awalnya digunakan pada

kincir angin berukuran besar bagaikan layar dengan empat hingga enam lengan, seperti

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 19

UIN BANDUNG 2013

yang terlihat di Belanda. Saat ini, desain kincir angin lebih banyak menyerupai pisau

dengan jumlah lengan hanya tiga pada umumnya, seperti yang terlihat di ladang angin di

pegunungan maupun lepas pantai. Saat ini, tenaga angin merupakan sumber energi

dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

Tenaga surya sebagai sumber energi dalam sejarah manusia, lebih banyak ditangkap

secara arsitektural sebagai penerangan dalam bangunan, dan pengeringan bahan

pertanian. Dan pada abad ke-20, matahari telah ditangkap secara mekanis memanfaatkan

pergerakan fluida hingga konversi ke energi listrik secara langsung.

3.1.1. Masalah Energi

Beberapa orang tidak menyukai estetika turbin angin atau mengemukakan isu-isu

konservasi alam ketika panel surya besar dipasang di pedesaan. Pihak yang mencoba

memanfaatkan teknologi terbarukan ini harus melakukannya dengan cara yang disukai, misal

memanfaatkan kolektor surya sebagai penghalang kebisingan sepanjang jalan, memadukannya

sebagai peneduh matahari, memasangnya di atap yang sudah tersedia dan bahkan bisa

menggantikan atap sepenuhnya, juga sel fotovoltaik amorf dapat digunakan untuk menggantikan

jendela.

Beberapa sistem ekstrasi energi terbarukan menghasilkan masalah lingkungan yang unik.

Misalnya, turbin angin bisa berbahaya untuk burung yang terbang, sedangkan bendungan air

pembangkit listrik dapat menciptakan penghalang bagi migrasi ikan - masalah serius di bagian

barat laut pasifik yang telah mengurangi populasi ikan salmon. Pembakaran biomassa dan

biofuel menyebabkan polusi udara yang sama dengan membakar bahan bakar fosil, meskipun

karbon yang dilepaskan ke atmosfer ini dapat diserap kembali jika organisme penghasil biomassa

tersebut secara terus menerus dibudidayakan.

Masalah lain dengan banyak energi terbarukan, khususnya biomassa dan biofuel, adalah

sejumlah besar lahan yang dibutuhkan untuk usaha pembudidayaannya.

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 20

UIN BANDUNG 2013

Masalah lain adalah variabilitas dan persebaran energi terbarukan di alam, kecuali energi

panas bumi yang umumnya terkonsentrasi pada satu wilayah tertentu namun terdapat pada lokasi

yang ekstrim. Energi angin adalah yang tersulit untuk difokuskan, sehingga membutuhkan turbin

yang besar untuk menangkap energi angin sebanyak-banyaknya. Metode pemanfaatan energi air

bergantung pada lokasi dan karakteristik sumber air sehingga desain turbin air bisa berbeda.

Pemanfaatan energi matahari dapat dilakukan dengan berbagai cara, namun untuk mendapatkan

energi yang banyak membutuhkan luas area penangkapan yang besar.

Sebagai perbandingan, pada kondisi standar pengujian di Amerika Serikat energi yang diterima 1

m2 sel surya yang memiliki efisiensi 20% akan menghasilkan 200 watt. Kondisi standar

pengujian yang dimaksud adalah temperatur udara 20 oC dan irradiansi 1000 W/m

2[14][15].

Keragaman geografis juga menjadi masalah signifikan, karena beberapa sumber energi

terbarukan seperti panas bumi, air, dan angin bisa berada di lokasi yang jauh dari penerima

energi listrik; panas bumi di pegunungan, energi air di hulu sungai, dan energi angin di lepas

pantai atau dataran tinggi. Pemanfaatan sumber daya tersebut dalam skala besar kemungkinan

akan memerlukan investasi cukup besar dalam jaringan transmisi dan distribusi serta teknologi

itu sendiri dalam menghadapi lingkungan terkait.

Salah satu kekurangan yang cukup signifikan adalah ketersediaan energi terbarukan di

alam; beberapa dari mereka hanya ada sesekali dan tidak setiap saat (intermittent). Misal cahaya

matahari yang hanya tersedia ketika siang hari, energi angin yang kekuatannya bervariasi setiap

saat, energi air yang tak bisa dimanfaatkan ketika sungai kering, biomassa memiliki masalah

yang sama dengan yang dihadapi dunia pertanian (misal iklim, hama), dan lain-lain. Sedangkan

energi panas bumi bisa tersedia sepanjang waktu.

3.2. Sumber Daya Mineral

Sumber daya mineral (mineral resource) adalah endapan mineral yang diharapkan dapat

dimanfaatkan secara nyata. Sumber daya mineral dengan keyakinan geologi tertentu dapat

berubah menjadi cadangan setelah dilakukan pengkajian kelayakan tambang dan memenuhi

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 21

UIN BANDUNG 2013

kriteria layak tambang. Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis.

Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral

termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat

kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk).

Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.

Klasifikasi Sumber Daya Mineral dan Cadangan adalah suatu proses pengumpulan,

penyaringan serta pengolahan data dan informasi dari suatu endapan mineral untuk memperoleh

gambaran yang ringkas mengenai endapan itu berdasarkan kriteria : keyakinan geologi dan

kelayakan tambang. Kriteria keyakinan geologi didasarkan pada tahap eksplorasi yang meliputi

survai tinjau, prospeksi, eksplorasi umum dan eksplorasi rinci. Kriteria kelayakan tambang

didasarkan pada faktor-faktor ekonomi, teknologi, peraturan/perundang-undangan, lingkungan

dan sosial (economic, technological, legal, environment and social factor ).

Kegiatan eksplorasi Sumber Daya Mineral di Indonesia

1. Eksplorasi Mangan di Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat

2. Eksplorasi Mangan di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi

3. Inventarisasi Endapan Besi Primer di Kabupaten Kota Waringin Barat dan Lamandau,

Provinsi Kalimantan Tengah

4. Inventarisasi Mangan di Kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat, Provinsi Nusa

Tenggara Timur

5. Eksplorasi Pasir Besi di daerah Kecamatan Galela Utara, Kabupaten Halmahera Utara,

Provinsi Maluku Utara

6. Eksplorasi Pasir Besi di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur

7. Pedoman Teknis Eksplorasi Bijih Besi Primer

8. Eksplorasi Mineral Logam Tipe Sedex di Daerah Rantau Pandan dan Sekitrnya, Kabupaten

Muara Bungo, Provinsi Jambi

9. Penyelidikan Endapan Mangan di Pulau Doi, Kecamatan Loloda Kepulauan, Kabupaten

Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 22

UIN BANDUNG 2013

10. Inventarisasi dan Evaluasi Mineral Non Logam di Kabupaten Teluk Wondama dan Teluk

Bintuni, Provinsi Irian Jaya Barat

11. Inventarisasi dan Evaluasi Mineral Non Logam di Kabupaten Seruyan dan Kota Waringin

Timur, Provinsi Kalimantan Tengah

12. Inventarisasi dan Evaluasi Bahan Galian Non Logam di Kabupaten Lampung Tengah dan

Lampung Timur, Provinsi Lampung

13. Inventarisasi dan Evaluasi Mineral Non Logam di Kabupaten Landak dan Sanggau, Provinsi

Kalimantan Barat

14. Inventarisasi dan Evaluasi Mineral Non Logam di Kabupaten Buru dan Seram Bagian

Barat, Provinsi Maluku Utara

15. Inventarisasi dan Evaluasi Mineral Non Logam di Kabupaten Aceh Singkil dan Simeulue,

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

16. Inventarisasi dan Evaluasi Bahan Galian Non Logam di Kabupaten Nias dan Nias Selatan,

Provinsi Sumatera Utara

17. Inventarisasi dan Evaluasi Mineral Non Logam di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi

Sumatera Selatan dan Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung

18. Inventarisasi dan Evaluasi Bahan Galian Non Logam di Kabupaten Musi Rawas dan Musi

banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan

19. Kajian Potensi Batuan Ultrabasa di Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Untuk

Menanggulangi Emisi Karbondioksida

20. Inventarisasi dan Penyelidikan Mineral Non Logam di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi

Nanggroe Aceh Darussalam

21. Inventarisasi dan Penyelidikan Bahan Galian Non Logam di Kabupaten Katingan, Provinsi

Kalimantan Tengah

22. Inventarisasi dan Penyelidikan Mineral Non Logam di Kabupaten Melawi, Provinsi

Kalimantan Barat

23. Inventarisasi dan Penyelidikan Bahan Galian Non Logam di Kabupaten Raja Ampat,

Provinsi Irian Jaya Barat

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 23

UIN BANDUNG 2013

24. Inventarisasi dan Penyelidikan Mineral Non Logam di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua

Jenis Jenis Sumber Daya Mineral diantaranya:

> Logam mulia (Prescious metal) : Emas, Perak, Platina dan Air raksa

> Logam besi (Ferrous metal) : Besi, Nikel, Mangan dan Chrom

> Logam bukan besi (Non-Ferrous metal) : Timah putih, Tembaga dan Bauksit

> Bahan galian industri : Aspal, Belerang dan Asbes

3.3 . Pengelolaan Energi & Sumber Daya Mineral:

1) Efisien / Konservasi : Usaha melindungi, memelihara untuk kelangsungan hidup pada

masa yang akan datang

2) Daur Ulang : Mengolah / mengelola kembali SDA yang usang sehingga dapat

bermanfaat lagi

3) Menghemat energi

Berita: Sekjen KESDM Paparkan Kegiatan Sektor ESDM Serta Permasalahannya

JAKARTA. Bertempat di Gedung Lemhanas Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM

memaparkan kegiatan sektor ESDM serta permasalahan yang menyertainya dihadapan para

pimpinan Pemerintah Daerah yang tergabung dalam Forum Konsolidasi Pimpinan Pemerintah

Daerah, Bupati, Walikota, dan Ketua DPRD Kabupaten/Kota Angkatan III Tahun 2010.

Diharapkan dengan pemaparan ini tercipta sinergi antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah

Daerah.

Dalam kesempatan tersebut Sekretaris Jenderal KESDM, Waryono Karno memaparkan kegiatan

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 24

UIN BANDUNG 2013

sektor ESDM serta permasalahannya seperti produksi dan konsumsi minyak bumi, pasokan gas

untuk domestik, kelangkaan dan harga BBM wilayah Indonesia Timur, program konversi dan

pembangunan Jaringan Gas Kota, penerapan UU No.4 Tahun 2009 serta krisis listrik dan upaya-

upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasinya.

Usai pemaparan acara dilanjutkan dengan diskusi terkait sektor ESDM berupa tanya jawab.

Dalam sesi ini pimpinan Pemerintah Daerah mengungkapkan beberapa pertanyaan seperti proses

perijinan untuk pembangunan SPBU, energi allternatif untuk mengatasi kelangkaan listrik pada

daerah terisolir serta Pembangkit Listrik Tenaga panas Bumi (PLTP).

Forum Konsolidasi Angkatan III diikuti sebanyak 48 orang yang terdiri 17 orang Bupati, 2 orang

Wakil Bupati, 4 orang Walikota, 2 orang Wakil Wali Kota, 17 orang Ketua DPRD Kabupaten,

dan 6 orang Ketua DPRD Kota. Forum ini diselenggarakan Lemhanas dalam rangka

mempersiapkan dan memantapkan pimpinan tingkat nasional sehingga tercipta hubungan dan

kerjasama yang sinergis antara pusat dan daerah. (SF)

DAFTAR ISI

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 25

UIN BANDUNG 2013

C. KESEHATAN LINGKUNGAN HIDUP

1. Pengertian Kesehatan Lingkungan

a. Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)

“ Suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara

manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat

dan bahagia.”

b. Menurut WHO (World Health Organization)

“Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat

menjamin keadaan sehat dari manusia.”

c. Menurut kalimat yang merupakan gabungan (sintesa dari Azrul Azwar, Slamet Riyadi,

WHO dan Sumengen)

“ Upaya perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju

keseimbangan ekologi pd tingkat kesejahteraan manusia yang semakin meningkat.”

2. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

Menurut WHO ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan :

1) Penyediaan Air Minum

2) Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran

3) Pembuangan Sampah Padat

4) Pengendalian Vektor

5) Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia

6) Higiene makanan, termasuk higiene susu

7) Pengendalian pencemaran udara

8) Pengendalian radiasi

9) Kesehatan kerja

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 26

UIN BANDUNG 2013

10) Pengendalian kebisingan

11) Perumahan dan pemukiman

12) Aspek kesling dan transportasi udara

13) Perencanaan daerah dan perkotaan

14) Pencegahan kecelakaan

15) Rekreasi umum dan pariwisata

16) Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana

alam dan perpindahan penduduk.

17) Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.

Menurut Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup Kesehatan

Lingkungan ada 8 :

1) Penyehatan Air dan Udara

2) Pengamanan Limbah padat/sampah

3) Pengamanan Limbah cair

4) Pengamanan limbah gas

5) Pengamanan radiasi

6) Pengamanan kebisingan

7) Pengamanan vektor penyakit

8) Penyehatan dan pengamanan lainnya : Misal Pasca bencana.

3. Sasaran Kesehatan Lingkungan

Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992

1) Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis

2) Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis

3) Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri/yang sejenis.

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 27

UIN BANDUNG 2013

4) Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum.

5) Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang berada dlm

keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar-besaran, reaktor/tempat yang

bersifat khusus.

Masalah-masalah Kesehatan Lingkungan di Indonesia

1. Air Bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya

memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah

air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna

b. Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan

(maks 500 mg/l)

c. Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air)

2. Pembuangan Kotoran/Tinja

Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut :

a. Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi

b. Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau

sumur

c. Tidak boleh terkontaminasi air permukaan

d. Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 28

UIN BANDUNG 2013

e. Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar

diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin.

f. Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang.

g. Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.

3. Kesehatan Pemukiman

Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak

yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu.

b. Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang sehat

antar anggota keluarga dan penghuni rumah

c. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah

dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas

vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar

matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping

pencahayaan dan penghawaan yang cukup.

d. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul

karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan

jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak

cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.

4. Pembuangan Sampah

Teknik pengelolaan sampah yang baik harus memperhatikan faktor-faktor/unsur :

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 29

UIN BANDUNG 2013

a. Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah

jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial ekonomi,

letak geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi.

b. Penyimpanan sampah.

c. Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali.

d. Pengangkutan

e. Pembuangan

Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui hubungan

dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan masalah-

masalah ini secara efisien.

5. Serangga dan Binatang Pengganggu

Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang kemudian disebut

sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp

untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah Dengue (DBD),

Nyamuk Culex sp untuk Penyakit Kaki Gajah/Filariasis. Penanggulangan/pencegahan

dari penyakit tersebut diantaranya dengan merancang rumah/tempat pengelolaan

makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu yang dicelupkan dengan pestisida untuk

mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp, Gerakan 3 M (menguras mengubur dan

menutup) tempat penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa

pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah

dan usaha-usaha sanitasi.

Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing dapat

menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi perantara

perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare. Tikus dapat

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 30

UIN BANDUNG 2013

menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang telah terinfeksi

bakteri penyebab.

6. Makanan dan Minuman

Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan, jasa boga

dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau

disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa

boga, rumah makan/restoran, dan hotel).

Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan makanan

meliputi :

a. Persyaratan lokasi dan bangunan;

b. Persyaratan fasilitas sanitasi;

c. Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan;

d. Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi;

e. Persyaratan pengolahan makanan;

f. Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi;

g. Persyaratan peralatan yang digunakan.

7. Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran

udara. Pencemaran udara dapat dibagi lagi menjadi indoor air pollution dan out door air

pollution. Indoor air pollution merupakan problem perumahan/pemukiman serta gedung

umum, bis kereta api, dll. Masalah ini lebih berpotensi menjadi masalah kesehatan yang

sesungguhnya, mengingat manusia cenderung berada di dalam ruangan ketimbang berada

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 31

UIN BANDUNG 2013

di jalanan. Diduga akibat pembakaran kayu bakar, bahan bakar rumah tangga lainnya

merupakan salah satu faktor resiko timbulnya infeksi saluran pernafasan bagi anak balita.

Mengenai masalah out door pollution atau pencemaran udara di luar rumah, berbagai

analisis data menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan. Beberapa penelitian

menunjukkan adanya perbedaan resiko dampak pencemaran pada beberapa kelompok

resiko tinggi penduduk kota dibanding pedesaan. Besar resiko relatif tersebut adalah 12,5

kali lebih besar. Keadaan ini, bagi jenis pencemar yang akumulatif, tentu akan lebih

buruk di masa mendatang. Pembakaran hutan untuk dibuat lahan pertanian atau sekedar

diambil kayunya ternyata membawa dampak serius, misalnya infeksi saluran pernafasan

akut, iritasi pada mata, terganggunya jadual penerbangan, terganggunya ekologi hutan.

4. Hubungan dan Pengaruh Kondisi Lingkungan Terhadap Kesehatan Masyarakat di

Perkotaan dan Pemukiman

Contoh hubungan dan pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan masyarakat di

perkotaan dan pemukiman diantaranya sebagai berikut :

1. Urbanisasi >>>kepadatan kota >>> keterbatasan lahan >>>daerah slum/kumuh>>>sanitasi

kesehatan lingkungan buruk

2. Kegiatan di kota (industrialisasi) >>> menghasilkan limbah cair >>>dibuang tanpa

pengolahan (ke sungai) >>>sungai dimanfaatkan untuk mandi, cuci, kakus>>>penyakit

menular.

3. Kegiatan di kota (lalu lintas alat transportasi)>>>emisi gas buang (asap) >>>mencemari

udara kota>>>udara tidak layak dihirup>>>penyakit ISPA.

5. Indikator Peduli Kesehatan Lingkungan

1. Menggunakan Air Bersih untuk kebutuhan sehari-hari

2. Menggunakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 32

UIN BANDUNG 2013

3. Membuang sampah pada tempat yang disediakan

4. Membuang air limbah pada saluran yang memenuhi syarat

5. Mencuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar.

6. Rumah Tangga Sehat (rumah secara fisik : luas, pencahayaan, ventilasi, memenuhi sarat)

DAFTAR ISI

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 33

UIN BANDUNG 2013

D. STRATEGI DAN KEBIJAKAN LINGKUNGAN HIDUP

Berdasarkan hasil konferensi Stockholm tahun 1972 maka Strategi Pengembangan

Lingkungan Hidup di Indonesia dituangkan dalam dua kebijakan utama yaitu kebijakan

kependudukan dan kebijakan pengelolaan lingkungan hidup.

1. Kebijakan Kependudukan

Kebijakan kependudukan antara lain:

•Jumlah penduduk

•Kualitas penduduk

•Peningkatan dalam pendidikan, kesehatan, kesejahteraan

•Pemukiman penduduk daerah perkotaan maupun pedesaan

•Peningkatan pengetahuan dan kesadaran terhadap pelestarian lingkungan hidup melalui

pendekatan:-monolitik-integartif

2. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kebijakan pengelolaan lingkungan hidup meliputi:

•Pengelolaan pertanian

•Pertambangan dan industri

•Pendayagunaan kekayaan laut

•Kegiatan penunjang (ilmu, teknologi, peraturan, sanksi)

Kebijakan tersebut digariskan pelakasanaannya untuk tahap periode pembangunan yaitu dalam

Repelita I –VI.

Untuk strategi pengelolaan dan kebijakan lingkungan hidup mulai Repelita VII hingga 2020

dituangkan dalam Agenda 21 Indonesia.

DAFTAR ISI

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 34

UIN BANDUNG 2013

3. Cakupan Agenda 21 Indonesia:

Bagian I : Pelayanan Masyarakat, meliputi berbagai aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan

hidup untuk meningkatkan kualitas masyarakat, antara lain :

●pengentasan kemiskinan

●perubahan pola konsumsi

●dinamika kependudukan

●pengelolaan dan peningkatan kesehatan

●pengembangan perumahan dan pemukiman

●sistem perdagangan global dan lingkungan terpadu

Bagian II : Pengelolaan Limbah, berisi strategi perlindungan global yang ditimbulkan oleh

limbah global dan nasional, meliputi :

● perlindungan atmosfer

● pengelolaan bahan kimia beracun

● pengelolaan limbah B3

● pengelolaan limbah radioaktif

● pengelolaan limbah padat dan cair

Bagian III : Pengelolaan Sumber Daya Lahan, mencakup pengelolaan sumber daya lahan, hutan,

pertanian, dan air secara berkelanjutan yang meliputi:

● penatagunaan sumber daya tanah

● pengelolaan hutan

● pengembangan pertanian dan pedesaan

● pengelolaan sumber daya air

Bagian IV : Pengelolaan Sumber Daya Alam, yang menguraikan strategi untuk melestarikan

keanekaragaman hayati, bioteknologi dan sumber daya pesisir dan laut

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 35

UIN BANDUNG 2013

● konservasi keanekaragaman hayati

● pengembangan bioteknologi

● pengelolaan terpadu wilayah pesisir dan lautan

Pada setiap program kebijakan tersebut dijelaskan tentang :

● dasar tindakan yang mengacu pada isue global dan nasional

● tujuan yang akan dicapai

● kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan

● sarana untuk pelaksanaan

Disamping itu dibahas pula peranan dan sumbangsih kelompok masyarakat Agenda 21

Indonesia merupakan acuan strategi pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup hingga

periode tahun 2020.

DAFTAR ISI

Tugas Kelompok 1

"Pendidikan Lingkungan Hidup"

"PGMI_DMS_Wil. Bandung Barat" 36

UIN BANDUNG 2013

PENUTUP

Berbagai kasus lingkungan hidup yang terjadi saat ini sebagian besar bersumber dari

perilaku manusia. Kasus-kasus pencemaran dan kerusakan, seperti di laut, hutan, atmosfer, air

dsb. bersumber dari perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab, tidak peduli dan

hanya mementingkan diri sendiri.

Aktivitas manusia dapat menimbulkan dampak utama terhadap lingkungan dan kerusakan

lingkungan mengakibatkan penurunan kualitas kehidupan manusia dan makhluk hidup hidup

lainnya. Manusia perlu memahami pengertian lingkungan hidup, masalah lingkungan hidup,

kependudukan dan permasalahannya, ekologi sebagai dasar pengetahuan lingkungan, asas-asas

lingkungan, sumber daya alam, pencemaran lingkungan, kesehatan dan lingkungan, serta strategi

pengembangan lingkungan hidup

Demikianlah Makalah Presentasi ini mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita

semua amin.

DAFTAR ISI