tugas individu media pembelajaran
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
TUGAS INDIVIDU
“RANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERDASARKAN MODEL ASSURE”
Dosen : DR. Indrati Kusumaningrum, M.Pd
Di Susun Oleh :
Dhian Hariani
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan nikmat Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini berjudul
“Rancangan Media Pembelajaran Berdasarkan Model ASSURE”. Penulisan
makalah ini bertujuan untuk pemenuhan tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran”.
Pada makalah ini, penulis mendeskripsikan tentang pengertian teori belajar dan
media pembelajaran, analisis situasi siswa, serta pemilihan strategi, metode,
media, dan bahan ajar yang tepat sesuai dengan analisis situasi yang telah
dilakukan. Pada makalah ini, penulis lampirkan RPP dan media yang dipilih yaitu
media power point sebagai pertimbangan penilaian.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembina mata kuliah :
Dr.Indrati Kusumaningrum, M.Pd atas bimbingan dan tugas yang diberkan
sehingga bermanfaat dan menambah wawasan penulis, khususnya tentang
rancangan media pembelajaran.
Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca
mengenai rancangan media pembelajaran. Penulis mengharapkan saran dan kritik
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Terima kasih
Pekanbaru, Mei 2012
Penulis
BAB I
TEORI BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN
A. TEORI BELAJAR
Pembelajaran merupakan proses penting yang meliputi proses pemasukan
(input) dan memproses (analisis) segala sesuatu yang berhubungan dengan
pemikiran (kognitif), perasaan (afektif), keterampilan (psikomotorik), lingkungan
serta pengalaman sehingga dapat memperoleh, meningkatkan pengetahuan dan
nilai bagi peserta didik.
Beberapa ciri atau gambaran belajar peserta didik dapat disesuaikan dengan
beberapa teori belajar yang dikemukakan oleh para ahli. Masing-masing teori
belajar mendeskripsikan karakteristik peserta didik yag berbeda-beda. Tidak ada
satu teori belajar yang bersifat unggul atau paling baik diantara teori belajar yang
lain, keseluruhan teori belajar tersebut memiliki keunggulan dan keterbatasan
tersendiri.
Melalui teori belajar yang dipelajari, guru dapat menganalisis karakteristik
peserta didik, sehingga juga dapat digunakan dalam menyelasikan masalah yang
timbul dalam proses pembelajaran. Serta dapat membuka wawasan guru dalam
merancang dan menentukan strategi yang digunakan dalam pembelajaran,
sekaligus dalam menentukan media dan bahan ajar yang akan disampaikan.
Beberapa teori belajar, antara lain teori ; kognitivisme, konstruktivisme,
behaviorisme, humanisme, dan sosial. Pada makalah ini, penulis mencantumkan
teori belajar kontruksivisme yang merupakan salah satu faktor pertimbangan yang
penulis gunakan dalam menentuka strategi dan media yang sesuai dengan analisis
situasi peserta didik.
Teori Belajar Konstruktivisme
Konstruktivisme menyatakan bahwa belajar aktif dalam konteks proses
penyusunan pengetahuan. Pengetahuan disusun berdasarkan pengetahuan pribadi
dan hipotesis dari lingkungan. Kontruktivisme mengnggap bahwa semua
pengetahuan diangun dari pengetahuan peserta didik sebelumnya, terlepas dari
bagaimana seseorang menerima pengetahuan itu.
Prinsip pembelajaran konstruktivitik antara lain :
1) Belajar adalah sebuah proses aktif
2) Belajar adalah proses membangun dua makna
3) Belajar adalah tindakan penting membangun makna mental
4) Belajar bahasa pembelajaran
5) Belajar adalah kegiatan sosial
6) Belajar adalah peristiwa kehidupan yang kontekstual
7) Belajar membutuhkan pengetahuan
8) Belajar membutuhkan waktu
9) Motivasi adalah komponen utama dalam belajar
Beberapa teori yang menggunakan konsep dasar konstuktivitik adalah :
a. Zone Proximal Development Theory – L Vygotsky
Vygostky (1978) menyatakan bahwa anak mengikuti teladan orang dewasa
dan secara bertahap mengembangkan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas
tertentu tanpa bantuan atau menggunaka bantuan. Pertama, anak-anak
memperoleh banyak pengetahuan dari budaya, kedua anak-anak memperoleh
proses atau cara pemikiran mereka dari budaya sekitarnya. Oleh karena itu,
pembelajaran harus menyediakan sarana untuk member ruang terhadap apa dan
bagaimana budaya berpikir anak.
b. Scaffolding theory – Vygotsky
Teori ini dianalogikan dengan pembangunan sebuah gedung yang
memerlukan alat bantu dalam membangunnya. Scaffolding Theory adalah bentuk
pembelajaran yang membantu siswa dan siswa lain untuk belajar, agar lebih
mudah berinteraksi dan saling belajar satu sama lain melalui bantuan seorang guru
sebagai fasilitator.
Berikut ini adalah beberapa kunci dari Scaffolding Theory :
1) Guru dan peserta didik menyedikakan jembatan antara pengetahuan dan
keterampilan yang ada pada peserta didik dan tuntutan tugas baru yang
harus dilaksanakan
2) Guru memberikan intruksi dan membantu aktivitas peserta didik dalam
konteks dan bentuk struktur yang mendukung pemecahan masalah peserta
didik
3) Partisipasi diarahkan untuk memberikan peran aktif dalam belajar dan
berkontribusi terhadap berbagai solusi masalah peserta didik sendiri
4) Melibatkan bimbingan efektif untuk mentransfer tanggung jawab dari
guru kepada peserta didik.
c. Experience – Based Learning Theory – L Andresen, Boud dn R Cohen
Pembelajaran berbasis pengalaman (Experience – Based Learning Theory)
adalah ditempatkannya pengalaman peserta didik pada posisi sentral dalam semua
pertimbangan. Experience – Based Learning Theory adalah khusus untuk orang
dewasa karena meliputi pendidikan formal, informal, non-formal dan belajar
sepanjang hayat, belajar sambil kert dan belajar insidentil. Experience – Based
Learning Theory diidentifikasikan sebagai :
- Pengalaman adalah dasar dan stimulus dalam belajar
- Peserta didik secara aktif membangun pengalaman mereka sendiri
- Belajar dalah sebuah proses holistic
- Belajar dibangun secara sosial dan budaya
- Belajar dipengaruhi oleh konteks sosio-emosional dimana belajar terjadi.
d. Problem Based Learning – Engel, MacDonald dan Isaacs
Problem Based Learning dapat diterpkan dalamproses pembelajaran
individual dan kelompok. Cara ini juga dapat diaplikasikan dalam lingkup
pembelajaran kelas dan tipe pembelajarn yang lain. MacDonald dan Isaacs
menjelaskan karakteristik khas PBL adalah berpusat pada apa peserta didik
lakukan, bukan apa yang dilakukan dosen. PBL dapat dilaksanakan dengan
menggunakan beberapa model sesuai dengan kebutuhan.
DPBW yang menggunakan PBL sebagai landasan teoritisnya dapat
melalui tahapan-tahapan antara lain : penyampaian ide, penyajian fakta yang
diketahui, mempelajari masalah, menyusun rencana tindakan, dan evaluasi.
B. MEDIA PEMBELAJARAN
Pengertian Media
Media pembelajaran merupkan faktor penting yang mempengaruhi
keberhasilan proses pembelajaran. Menurut Smaldino, Sharon,E (2008) kata
media merupakan bentuk jamak dari perantara (mediaum), merupakan sarana
komunikasi. Berasal dari bahasa Latin medium (“antara”), istilah ini merujuk pada
apa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima.
Definisi media pembelajaran dapat juga diartikan sebagai segala sesuatu yang
dapat dipergunakan oleh guru untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar
Jenis Media
Sebagai seorang guru yang sekaligus merupakan fasilitator, harus dapat
memilih dan menentukan media pembelajaran yang tepat akan digunakan pada
saat proses pembelajaran dilaksanakan. Pemilihan media yang tepat akan sangat
membantu efektivitas dan efisiensi proses pembelajrn, selain tercapainya tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dalam program pengajaran.
Media pembelajaran memiliki banyak jenis. Menurut Smaldino, Sharon,E
(2008) terdapat Enam kategori dasar media, adalah : teks, audio, visual, video,
model dan tenaga (orang-orang).
- Teks merupakan karakter alfanumerik yang mungkin ditampilkan dalam
format apapun, seperti buku, poster, papan tulis, layar komputer dan
sebagainya.
- Audio mencakup apa saja yang bisa anda dengar, seperti suara orang, suara
mekanik, musik dan sebagainya. Suara tersebut bisa di dengar secara langsung
ataupun rekaman.
- Visual meliputi diagram pada sebuah poster, gambar pada papan tulis, gambar
pada buku,karton dan sebagainya.
- Video merupakan media yang menampilkan gerakan, termasuk DVD,
rekaman video, animasi komputer dan sebagainya.
- Model, bersifat tiga dimensi, dan bisa disentuh oleh siswa.
- Tenaga (Orang), bisa berupa guru, siswa atau ahli bidang studi.
Menurut Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan tiga unsur
pokok (suara, visual dan gerak):
1. Media audio
2. Media cetak
3. Media visual diam
4. Media visual gerak
5. Media audio semi gerak
6. Media visual semi gerak
7. Media audio visual diam
8. Media audio visual gerak
Masing-masing format atau jenis meiliki keterbatasan dan kelebihan masing-
masing. Pemilihan media perlu mempertimbangkan ketersediaan media dan
teknologi, keragaman pebelajar, dan tujuan yang harus dicapai. Selain itu hal yang
harus diperhatikan juga adalah situasi pengajaran (kelompok kecil, sedang atau
besar), tipe pebelajar (audio, visuali, atau kinestetik), ranah yang akan dicapai
(kognitif, afektif, motorik).
Manfaat Media
Media pembelajaran tidak hanya sekedar mewakili kesiapan guru dalam
menyajikan materi, namun lebih kepada menjalankan fungsi media pembelajaran
yang sifatnya kamunikatif. Sehingga dengan adanya media pembelajaran dapat
menjadikan sarana komunikasi yang dapat mempercepat pemahaman siswa dalam
menyerap informasi yang disampaikan. Secara umum manfaat media
pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga
kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus
manfaat media pembelajaran adalah:
1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dan
diantara siswa dapat dihindari .
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan
warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk
menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak
membosankan.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal
dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih
mandalam dan utuh.
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan
saja
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat
melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun
tanpa tergantung seorang guru.
7. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu
untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti
membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi
belajar, dan lain-lain
BAB II
ANALISIS SITUASI SESUAI MODEL ASSURE
A. ANALISIS SITUASI SISWA
Menurut Model ASSURE, maka langkah-langkah yang dilaksanakan
adalah :
1. Analize Learner (Menganalisis Pebelajar)
Pada tahap menganalisis pebelajar, ada karakteristik yang perlu diperhatikan,
yaitu karakteristik umum pebelajar dan karakteristik khusus pebelajar.
a. Karakteristik Umum
Sesuai dengan data yang terdapat di SMA Negeri 17 Siak, maka dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Satuan Pendidikan : SMA Negeri 17 Siak
2. Kelas/ Semester : X (sepuluh)/ Ganjil
3. Usia siswa : 15 – 16 tahun
4. Kemampuan ekonomi orang tua : menengah ke bawah
5. Etnis : bersifat heterogen yaitu terdiri dari suku Melayu, Minang,
Jawa, dan Batak.
b. Karakteristik Khusus
Karakteristik khusus pebelajar yang dapat diamati :
1. Pengetahuan Awal : Sedang, diketahui pada saat kegiatan apersepsi
berlangsung. Maksimal hanya 50% siswa yang dapat menanggapi
dengan benar pertanyaan awal yang diberikan.
2. Motivasi Belajar : Sedang, dapat diketahui dari kegiatan apersepsi dan
proses pembelajaran yang berlangsung.
3. Tipe / Gaya Belajar : Gaya belajar timbul dari kenyamanan yang kita
rasakan secara psikologis dan emosional saat berinteraksi dengan
lingkungan belajar. Pebelajar di kelas memiliki tipe belajar yang
heterogen, namun secara umum memiliki tipe belajar kinestetik,
sehingga memerlukan perpaduan berbagai media pembelajaran.
2. States Objectives (Menetapkan Standar)
Tahap kedua adalah merumuskan standar dan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai. Standar atau tujuan yang akan dicapai disesuaikan dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang tertuang di dalam silabus,
dan dapat diuraikan sebagai berikut :
Standar Kompetensi : 1. Memahami hakikat Biologi sebagai ilmu
Kompetensi dasar : 1.1 Mengidentifikasi ruang lingkup Biologi
Indikator 1. Mendeskripsikan objek-objek dan persoalan biologi pada tingkat molekul,
sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, dan bioma2. Mengidentifikasi cabang-cabang biologi menurut objek dan persoalan
yang dikaji3. Menganalisis manfaat biologi bagi manusia dan lingkungannya.
Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran ini peserta didik dapat:
1. Mendeskripsikan objek-objek dan persoalan biologi pada tingkat molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, dan bioma
2. Mengidentifikasi cabang-cabang ilmu biologi menurut obyek, persoalan, dan tingkat organisasi.
3. Menganalisis manfaat biologi bagi manusia dan lingkungannya.
B. PEMILIHAN MEDIATahap pemilihan media terdapat pada tahap ketiga pada pembelajaran yang
menggunakan model ASSURE.
Select Strategise, Technology, Media and Material (Memilih strategi, teknologi, Media dan Bahan Ajar)
Pada tahapan ini guru memilih Strategi apa yang akan digunakan pada saat
proses pembelajaran. Strategi pembelajaran harus dipilih apakah yang berpusat
pada siswa atau berpusat pada guru sekaligus menentukan metode yang akan
digunakan, tidak ada satu metode yang paling baik dari metode yang lain dan
tidak ada satu metode yang dapat menyenangkan/menjawab kebutuhan
pembelajar secara seimbang dan menyeluruh, sehingga harus dipertimbangkan
mensinergikan beberapa metode.
Memilih teknologi dan media yang akan digunakan tidak harus
diidentikkan dengan barang yang mahal. Yang jelas sebelum memilih teknologi
dan media kita harus mempertimbangkan terlebih dahulu kelebihan dan
kekurangannya. Ketika kita telah memilih strategi, teknologi dan media yang akan
digunakan, selanjutnya menentukan materi pembelajaran yang akan digunakan.
Langkah ini melibatkan tiga pilihan: (1) memilih materi yang sudah tersedia dan
siap pakai, (2) mengubah/ modifikasi materi yang ada, atau (3) merancang materi
dengan desain baru. Bagaimanapun caranya kita mengembangkan materi, yang
terpenting materi tersebut sesuai dengan tujuan dan karakteristik si pembelajar.
Dalam hal ini penulis memilih metode yang bervariasi agar hasil yang
dihasilkan optimal. Metode yang digunakan adalah presentasi, demonstrasi,
diskusi aktif, pembelajaran kelompok, pembelajaran berdasarkan masalah.
Media pembelajaran yang diguanakan disesuaikan dengan metode /
strategi yang telah dipilih. Dapun media yang digunakan adalah : Media Power
Point.
BAB III
PENENTUAN MEDIA YANG DIGUNAKAN
Penulis menentukan jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran
adalah : Media Power Point, dengan beberapa pertimbangan yaitu :
- Sesuai dengan analisis situasi yang telah diuraikan di atas, dengan
karakteristik perkembangan siswa pada usia tersebut, dengan kemajemukan
(heterogen) siswa, dan tipe belajar yang cenderung cepat bosan sehingga
perlu disajikan strategi pembelajaran yang aktif dengan mengkombinasikan
metode penyampaian seperti presentasi.
- Dengan power point bisa meningkatkan motivasi siwa, karena dapat
memadukan unsur tampilan yang lebih menarik.
- Dengan power point dapat mengkonkritkan peta pemikiran siswa sehingga
dapat terarah kepada materi pembelajaran yang real.
- Ketersediaan sarana pendukung untuk presentasi di sekolah, seperti perangkat
LCD Proyektor.
Berdasarkan penentuan media yang penulis pilih dapat dilihat pada RPP di
bawah ini :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA NEGERI 17 SIAK
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 1. Memahami hakikat Biologi sebagai ilmu
Kompetensi dasar : 1.1 Mengidentifikasi ruang lingkup Biologi
I. Indikator 1. Mendeskripsikan objek-objek dan persoalan biologi pada tingkat molekul,
sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, dan bioma2. Mengidentifikasi cabang-cabang biologi menurut objek dan persoalan
yang dikaji3. Menganalisis manfaat biologi bagi manusia dan lingkungannya.
II. Materi Pembelajaran
Materi Pokok : Ruang lingkup Biologi Sub Materi : Cabang-cabang ilmu Biologi menurut obyek, persoalan, tingkat organisasiIII. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran ini peserta didik dapat:
1. Mendeskripsikan objek-objek dan persoalan biologi pada tingkat molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, dan bioma
2. Mengidentifikasi cabang-cabang biologi menurut objek dan persoalan yang dikaji
3. Menganalisis manfaat biologi bagi manusia dan lingkungannya.
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
No KegiatanGuru Peserta Didik
1. Kegiatan Awal٭ Memotivasi peserta didik dengan mengajukan
pertanyaan ‘ilmu pengetahuan apa yang mempelajari tentang makhluk hidup?
٭ Melanjutkan pertanyaan ‘Apakah hanya sebatas manusia, hewan, dan tumbuhan sajakah yang dipelajari dalam ilmu Biologi?
Menjawab pertanyaan guru (harapan guru, peserta didik menjawab ‘ ilmu Biologi’)
Menjawab pertanyaan guru (harapan guru, peserta didik menjawab ‘tidak, ilmu biologi juga
٭ Menulis topik yang akan dipelajari yaitu ‘Cabang-cabang ilmu Biologi menurut obyek, persoalan, dan tingkat organisasi’
٭ Menyebutkan tujuan pembelajaran yang harus dicapai dalam belajar
٭ Mengeksplorasi pengetahuan awal peserta didik melalui pertanyaan ‘Apakah hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya dipelajari dalam ilmu Biologi?’
membahas lingkungan dan mikroorganisme seperti: virus, bakteri, jamur’)
Menulis topik yang akan dipelajari
Menulis tujuan pembelajaran
Menjawab pertanyaan guru (harapan guru, peserta didik dapat menjawab sesuai pengetahuan awal masing-masing yang mereka miliki)
2. Kegiatan Inti٭ Membagi peserta didik dalam kelompok yang
beranggotakan 4-5 orang
٭ Menugaskan kelompok untuk membuat rangkuman dalam bentuk peta konsep tentang cabang-cabang ilmu biologi
٭ Meminta peserta didik melaksanakan diskusi kelas
٭ Memberi penguatan dari hasil diskusi kelas (contoh dalam memberikan penguatan pada konsep-konsep penting dapat dilihat pada materi essensial)
٭ Membimbing peserta didik menyusun kesimpulan
Peserta didik duduk dalam kelompok
Mengerjakan tugas guru, membuat rangkuman dalam bentuk peta konsep tentang cabang-cabang ilmu biologi
Melaksanakan diskusi kelas dalam menjawab masalah/pertanyaan yang dibuat oleh kelompok lain dengan bantuan peta konsep yang telah dibuat Mencatat penguatan yang diterima dari guru
Menyusun kesimpulan, mencatat kesimpulan
Kesimpulan konseptual yang harus diperoleh peserta didik setelah proses pembelajaran di antaranya adalah:
bakteriologi, genetika, ekologi.
3. Kegiatan akhir/tindak lanjut Menugaskan peserta didik mencari artikel tentang manfaat biologi bagi manusia dan lingkungannya
Melaksanakan tugas guru
Materi Pokok
objek yang dipelari
disebut disebut disebut disebut
contoh contoh
Hewan Mikroorganisme Tumbuhan
Zoologi Mikrobiologi Botani
Ornitologi
Malakologi
Entomologi
Lingkungan
Ekologi
Cabang-cabang Ilmu Biologi
No Objek Biologi Cabang ilmu Biologi
1
Ornitologi
2 Icthiologi
3 Entomologi
4 Malakologi
5
Virologi
6 Mikologi
7 Botani
Model Pembelajaran : Kooperatif Pendekatan Pembelajaran: Kontekstual
V. Media Pembelajaran
Alat/Bahan : Alat tulis, LCD/OHP, Peta konsep buatan peserta
didik
Sumber Belajar : Biologi untuk SMA kelas X semester 1. Jakarta: Penerbit Erlangga, Yudhistira, Sumber yang relevan
VI. Penilaian
Penilaian proses belajar peserta didik Evaluasi
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 17 Siak Guru Bidang Studi
Indrawati, S.Pd Dhian Hariani, S.Pd
NIP.19680806 199512 2 001 NIP.19860126 20090 2 007
Peta Konsep
No Elemen yang dinilaiSkor
maksimal
PenilaianPeserta didik
Pendidik
1 Peta konsep memiliki judul yang sesuai 10
2Susunan kata-kata konsep dalam kotak sesuai dengan topik sains
10
3Susunan kata-kata konsep telah diorganisir dari konsep yang paling umum ke konsep yang paling khusus
10
4Kata-kata konsep memiliki sejumlah tingkatan yang sesuai (umum sampai khusus)
10
5 Kata-kata penghubung yang digunakan untuk 10
menghubungkan kata-kata konsep sesuai dengan hubungan yang dibentuk diantara kata-kata konsep tersebut
6Penghubung silang yang tegas dibuat diantara kata-kata konsep yang berbeda pada beberapa bagian peta konsep
10
7
Kata-kata penghubung yang digunakan untuk membuat penghubung silang sesuai dengan hubungan yang ada diantara kata-kata konsep tersebut
10
8 Peta konsep mudah diikuti 10
9Menunjukkan pengetahuan sebelumnya dan pengetahuan baru
10
10 Peta konsep rapi dan dapat disajikan 10
Total skor 100
Sumber: adaptasi Hibbart. K.M (1995:89)
Nilai = (skor peserta didik + skor pendidik) / 2 x 100 Total skor maksimal
Penilaian Proses Belajar Peserta Didik KD 1.1
Diskusi kelas
No Elemen yang dinilaiSkor
maksimal
PenilaianPeserta didik
Pendidik
1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi 202 Mengikuti kegiatan diskusi secara aktif 20
3Pertanyaan yang diajukan telah dipikirkan secara seksama dan ada kaitannya dengan materi diskusi
20
4Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan
20
Nilai:
………….
5Menghargai saran dan pendapat sesama teman peserta diskusi
20
Total skor100
Sumber: adaptasi Hibbart. K.M (1995:27)
Nilai = (skor peserta didik + skor pendidik) / 2 x 100 Total skor maksimal
Penilaian Proses Belajar Peserta Didik KD 1.1
Presentasi lisan
No Elemen yang dinilaiSkor
maksimal
PenilaianPeserta didik
Pendidik
1 Menggunakan konsep sains secara tepat 10
2Penjelasan pendukung cukup rinci untuk menjelaskan konsep
20
3Penyajian terdiri dari permulaan yang jelas, isi yang terorganisir dan penutup yang jelas
20
4Kualitas suara seperti tingkat volume, artikulasi dan antusiasme cukup baik
10
5Bahasa tubuh seperti kontak mata, postur dan gerak tubuh digunakan secara efektif
10
6 Humor positif digunakan secara tepat 107 Memberi audien waktu untuk berpikir 10
8Memberi respon yang baik pada pertanyaan audien
10
Total Skor 100Sumber: adaptasi Hibbart. K.M (1999:103)
Evaluasi
Lengkapilah tabel di bawah ini!
NoCabang Ilmu
BiologiPengertian
1 Virologi………………………………………………….
2 …………Ilmu yang mempelajari hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya
3 …………Ilmu yang mempelajari macam-macam penyakit
4 Mikologi…………………………………………………..
Nilai:
………….
Skor yang diperolehNilai = x 100 Total skor maksimal (20)
Nilai:………….
5 Genetika…………………………………………………..
6 Ornitologi…………………………………………………..
7 …………Ilmu yang mempelajari perubahan makhluk hidup yang terjadi dalam kurun waktu yang sangat lama
8 …………...Ilmu yang mempelajari bentuk tubuh makhluk hidup
9 Bakteriologi…………………………………………………..
10…………..
Ilmu yang mempelajari susunan tubuh makhluk hidup
Jawaban Evaluasi
No Jawaban Skor1 Ilmu yang mempelajari virus 22 Ekologi 23 Patologi 24 Ilmu yang mempelajari jamur 25 Ilmu yang mempelajari penurunan sifat 26 Ilmu yang mempelajari burung 27 Evolusi 28 Morfologi 29 Ilmu yang mempelajari bakteri 210 Anatomi 2
Total Skor 20
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam penyusunan
atau perancangan media pembelajaran dapat dilaksanakan dengan menggunakan
beberapa landasan salah satunya berdasarkan pendekatan Model ASSURE. Aspek
yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan dan perancangan media sesuai
dengan model ASSURE adalah analisis situasi siswa, bak. melalui karekteristik
umum maupun karakteristik khusus, kemudian dengan memperhatikan standard
an tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Langkah berikutnya, dengan memilih
strategi, metode, media dan bahan ajar yang akan disampaikan.
Jenis media yang dapat digunakan disesuaikan dengan tahapan analisis
yang telah dilaksanakan. Sehingga tujuan penggunaan media sebagai sarana
komunikasi dalam pembelajaran dapat memberikan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Smaldino, Sharon E, Deborah L. Lowther & James D. Russell. (2008). Instructional Technology and Media for Learning 9th Ed. New Jersey:Pearson Merrill Prentice Hall.