tugas ilmu tanah 2.docx

31
Beranda \ Masuk \ Daftar \ Pencarian \ Hubungi Kami Komoditas Pertanian Sarana Produksi Info Bisnis Info Kegiatan Info Lainnya Link Home SIFAT FISIKA TANAH Sun, 03/27/2011 - 21:27 | by suwarno.safar SIFAT FISIKA TANAH (BAGIAN I) Beberapa sifat fisika yang perlu diketahui adalah : 1). Warna tanah, 2). Tekstur tanah, 3) . Struktur tanah , 4). Konsistensi tanah , 5). Bobot isi (Bulk density) dan bobot jenis (Partcle’s density, 6). Kedalaman efektif tanah, dan sifat-sifat lain yang terkait, 7). Drainase, 8). Permeabilitas tanah, 9). Potensi mengembang dan mengkerut, 10). Indek Pengembangan dan 11). Kematangan tanah (nilai n).

Upload: aulia-azizah-kosman

Post on 21-Oct-2015

81 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Beranda\

Masuk\

Daftar\

Pencarian\

Hubungi Kami

Komoditas Pertanian Sarana Produksi Info Bisnis Info Kegiatan Info Lainnya Link

Home

SIFAT FISIKA TANAH

Sun, 03/27/2011 - 21:27 | by suwarno.safar

SIFAT  FISIKA   TANAH

(BAGIAN I)

Beberapa sifat fisika  yang perlu  diketahui adalah :  1). Warna tanah,   2). Tekstur tanah,   3) . Struktur tanah ,   4). Konsistensi tanah ,   5). Bobot isi (Bulk density)  dan bobot jenis (Partcle’s density,                  6). Kedalaman  efektif tanah, dan sifat-sifat lain yang terkait, 7). Drainase,  8). Permeabilitas tanah,        9). Potensi mengembang dan mengkerut,  10). Indek Pengembangan dan  11). Kematangan tanah  (nilai n).

 

1.    Warna Tanah

Tentang warna tanah dinyatakan dalam3 satuan:  HUE , VALUE dan CHROMA.  Hue adalah warna spectrum yang dominan,sesuai dengan panjang gelombangnya.  Value  adalah gelap terangnya suatu warna, sesuai dengan banyaknya sinar yang dipantulkan.  Chroma adalah intensitas warna atau kekuatan dari warna spectrum. Warna tanah ini dibaca dengan

menggunakan buku munsell soil tanah color chart, misalnya Hue= 7,5 YR, Value = 5  dan Chroma =4, maka Warna tanah tersebut 7,5 YR 5/4 – brown = coklat.

          Meskipun hubungan langsung dengan tanaman  tidak begitu jelas, tetapi warna dapat digunakan untuk menjejaki sifat lain dari tanah yang penting.  Misalnya warna hitam  dilapisan atas. Umumnya kandungan bahan organiknya tinggi. Warna merah menunjukan tanah relative kaya akan besi, warna biru atau kelabu menunjukkan drainase yang jelek.

          Derajad warna tanah dipengaruhi oleh kandunganairnya. Oleh karena itu untuk mendapat kesan warna sebenarnya harus dilihat dalam keadaan lembab.

          Warna tanah hanya dapat dipakai untuk prediksi/estimasi atau taksiran dari sifat yang lain tanah, misalnya :

a.       Menaksir kandungan bahan organic, makin gelap atau makin hitam  warna tanah, maka diduga makin tinggi kandungan bahan organiknya. Tetapi pada kenyataan mungkin tidak selalu demikian, sebab banyak tanah berwarna hitam yang berasal dari batuan/ bahan induknya yang berwarna hitam.

b.      Menaksir kandungan hara tanah, misalnya : warna merah, putih dan hitam, berturut-turut akan menunjukkan kaya akan besi, kalsium dan mangan atau natrium. Sebenarnya pada kenyataan tidak selalu demikian. Misalnya warna putih tidak selalu menunjukkan kaya akan kalsium atau kapur, tetapi kaya akan kwarsa atau silica

c.       Menilai drainase tanah, dimana warna yang lebih ceria : kemerahan, kekuningan atau yang lain, menunjukkan sifat drainase yang yang baik atau tidak tergenang, sedang warna kelabu atau yang biru pucat, baik dengan atau tanpa bintik-bintik (konkresi atau karatan) menunjukkan tanah yang sering atau selau tergenang, yakni tanah dengan drainase jelek.

d.      Dalam bidang klafisikasi, warna tanah dapat digunakan untuk menaksir derajad pelapukan atau tingkat perkembangan tanah.

2.    Tekstur Tanah

Tekstur tanah adalah perbandingan relative dari partikel-partikel atau fraksi-fraksi primer tanah, yaitu pasir, debu, liat dan lempung atau dilapangan dikenal dengan rasa kekasaran atau kehalusan  dari  tanah. Partikel/ fraksi tanah adalah : Pasir < 2   -  0,05 mm ;  Debu  < 0,05  -  0,002 mm ; Liat < 0,002 mm  atau < 2mm , lebih  halus dikenal liat halus < 0,2 mm;  Bahan  koloid <  0,001 mm

Bila terdiri dari partikel/praksi Pasir, Debu dan Liat dengan perbandingan yang sama/ sebanding disebut Lempung. Fraksi liat yang halus yakni liat halus dan bahan-bahan koloidal ini banyak yang tercuci (leaching) ke lapisan bawah. Atas dasar perbandingan Pasir, Debu, Liat dikenal 12 kelas Tekstur.

Tabel .                           Kelas-kelas Tekstur Tanah (LPT, 1969)

a Pasir (s)                : Rasa kasar jelas, tidak membentuk bola tidak melekat

bPasir berlempung(ls)

:Rasa kasar jelas, membentuk bola dan mudah sekali hancur, sedikit sekali melekat

cLempung Berpasir (sl)

:Rasa kasar agak jelas, membentuk bola yang agak keras tetapi mudah  hancur, melekat

d Lempung (l)        :Rasa tidak kasar dan tidak  licin membentuk bola teguh, dapat sedikit digulung, dengan permukaan mengkilap, melekat

e Debu (si)              :Rasa licin sekali, membentuk bola teguh, dapat sedikit didulung dengan  permukaan mengkilat  agak melekat

fLempung berliat (cl.l)      

:Rasa agak kasar, membentuk bola agak teguh (kering) membentuk gulungan bila dispirit, gulungan mudah hancur, melekatnya sedang.

gLempung liat berpasir (s cl.l)

:Rasa kasar agak jelas, membentuk bola agak teguh (kering) membentuk gulungan bila dispirit, gulungan mudah hancur, melekat

hLempung liat berdebu (si cl.l)

:Rasa jelas licin, membentuk bola teguh, gulungan menkilat, melekat

i Liat berdebu (sic l) :Rasa licin agak kasar, membentuk bola, dalam keadaan kering sukar dipirit, mudah digulung,melekat sekali.   

j Liat berdebu (sic l) :

Rasa agak licin membentuk bola, dalam keadaan kering sukar dispirit,

mudah digulung,melekat sekali.k Liat : Rasa berat,membentuk bola baik, melekat sekalil Liat berat : Rasa berat sekali, membentuk bola baik, sangat lekat

 

Tekstur yang paling  ideal bagi tanah pertanian adalah  tekstur Lempung berdebu, yang terdiri dari : Air tanah 25%, Udara tanah 25%, Mineral 45% dan Bahan organic 5%

Pertanyaan : Apa gunanya mempelajari Tekstur Tanah bagi pertumbuhan tanaman atau produksi pertanian ?

Hubungan dengan pertumbuhan tanaman, diantaranya adalah :

1.       Apabila tekstur tanah baik, misalnya seperti lempung berpasir diatas maka akan terjadi porositas tanah yang baik, atauaerasi tanah yang baik. Hal ini akan memudahkan penetrasi atau perembesan akar tanaman secara luas.

2.       Sebagai pengaruh penetrasi akar yang luas, maka tanaman akan  mempunyai zona perakaran yang luas.

3.       Dengan luasnya zona perakaran, akan menjamin tingginya pengambilan (pengabsorbsian) unsure-unsur hara tanaman dari dalam tanah, sehingga memungkinkan tanaman akan tumbuh  dengan subur.

4.       Sifat tekstur yang baik, akan menentukan pembentukan struktur tanah tanah yang baik pula.

5.       Dengan lebih halus tekstur tanah, relative kapasitas tukar kation (KTK) tinggi, hal ini tergantung pada berapa kandungan liat dan jenis dari mineral litany.

6.       Tekstur tanah berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah yang lain, sifat erat berkaitan dengan pertumbuhan tanaman , misalnya sifat kelengasan tanah, permeabilitas tanah dan sebagainya.

 

 

   

Cara penentuan tekstur tanah di lapangan (LPT, 1969)

                Massa tanah kering  dan lembab dibasahi, kemudian dispirit atau dipijit diantara ibu jari dengan jari telunjuk dan jari tengah, untuk menghancurkan agregat sekunder, sehingga membentuk bola lembek. Sambil memperhatikan adanya rasa kasar atau licin diantara jari-jari tersebut, massa tanah digulung-gulung untuk melihat daya tahnnya terhadap tekanan, serta melihat kelekatan massa tanah pada saat telunjuk, jari tengah dan ibu jari dilepaskan. Dari rasa kasar atau licin, gejala pirit  dan/atau gulungan serta kelekatannya ditentukan kelas teksturnya (lihat tabel diatas)

Login or register to post comments

Tags:

Penyuluh

Counter

Site Counter: 6,601,577 Your IP: 180.254.177.158 Visitors:

Today: 4841This week: 78368This month: 299031This year: 4155033

Top Kontributor

abdurrahman.bp4k_garut (103) khairdin.situbondo (102) dody.dithorti (53) arief (53) penas5 (39) nikmaropik.batang (36) bapelluh_solok (35) penas7 (35) dedi.bpp_sukra (34) penas6 (33)

Top Komentator

khairdin.situbondo (131) sugiana.kapuas (28) Yogi.BPTP (22) Cak Imam (21) sigit.bptpkalbar (19) penas5 (17) hcssukses.madiun (16) eko (15) penas3 (14) penas6 (13)

Berita Terkini

Panen Padi Salibu Nagari Sumani Kabupaten Solok Kegembiraan nampak meliputi para petani di Nagari Sumani Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok Sumbar terkait dengan datangnya waktu panen. Terlebih tidak sebagaimana bi... baca selengkapnyaField Day Penangkar Padi di Parambahan Kab Solok

Kegiatan temu lapang (field day) berlangsung cukup semarak dan penuh keakraban diantara peserta yang hadir, baik dari kalangan petani, penyuluh, birokrat dan para peneliti. Kegiata... baca selengkapnyaBantuan Alsintan untuk 23 Gapoktan Desa se-Kabupaten SItubondoBantuan alat-alat mesin pertanian digelontorkan Pemkab Situbondo melalui BKP3 Situbondo. Alsintan tersebut berupa 3 RMU dan 20 handtraktor, dalam acara kali ini akan diserahkan sim... baca selengkapnya

Kegiatan UPFMA

RENCANA BISNISRINGKASAN EKSEKUTIF  KOPERASI PRODUKSI TARUNA TANI BERKAH HIBRIDA adalah sebuah usaha yang dijalankan oleh sekelompok Pemuda pada awal pada tahun 2009 silam . Usaha ini berg... baca selengkapnyaRENCANA BISNISRINGKASAN EKSEKUTIF  KOPERASI PRODUKSI TARUNA TANI BERKAH HIBRIDA adalah sebuah usaha yang dijalankan oleh sekelompok Pemuda pada awal pada tahun 2009 silam . Usaha ini berg... baca selengkapnyaRENCANA BISNISRINGKASAN EKSEKUTIF KOPERASI PRODUKSI TARUNA TANI BERKAH HIBRIDA adalah sebuah usaha yang dijalankan oleh sekelompok Pemuda pada awal pada tahun 2009 silam . Usaha ini bergerak di... baca selengkapnya

Kegiatan UPIP

CARA PEMBUATAN TEPUNG CASAVASingkong (kassava) merupakan umbi-umbian yang banyak tumbuh di Indonesia. Selain dikonsumsi dalam bentuk segar, singkong dapat diolah menjadi tepung singkong. Tepung singkong (kasa... baca selengkapnyaACARA PELANTIKAN FORUM TERNAK KAB.SAMBAS (UPFMA SEI RAMBAHBupati Sambas Ibu Juliarti beserta Kadis Pertanian Peternakan Kab.Sambas dan  Mantan Bupati Sambas Ir H.Burhanuddin Arasyit sedang berdialok dengan  Ketua FMA Sei Rambah ... baca selengkapnyapelatihan e-petanihari ini, kami beberapa orang penyuluh di kabupaten padang pariamansedang mengadakan pelatihan e-petani...... beberapa orang diantaranya calon THL teladan: Ulmi H dan Prayayi G.... baca selengkapnyacopyright © 2010-2013 epetani. Kementrian Pertanian Republik Indonesia epetani.deptan.go.id

justkie

Search:

be wise to use references, don't plagiarize :)

Feb 26

Karakteristik Tanah Sebagai Media Tumbuh Secara Umum dan Secara Khusus pada Jenis Tanah   Alfisol

by Rizki Ramadhani

1. PENDAHULUAN

Makhluk hidup di dunia ini tak kan bisa lepas dari peranan tanah. Khusunya manusia, pasti akan

membutuhkan tanah, yang secara umum dapat digunakan sebagai tempat tinggal, begitupun juga

makhluk hidup yang lain yang berpijak di atas daratan berupa tanah.

Berdasarkan pendekatan Geologi, tanah memiliki definisi yaitu lapisan permukaan bumi yang

berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga

membentuk regolit (lapisan partikel halus). Artinya dalam definisi tersebut hanya melihat tanah secara

umum sama seperti pengertian tanah dengan pendekatan Pedologi yaitu bahan padat (mineral atau

organik) yang terletak dipermukaan bumi, yang telah dan sedang serta terus mengalami perubahan yang

dipengaruhi oleh faktor-faktor: Bahan Induk, Iklim, Organisme, Topografi, dan Waktu. Pendekatan

Pedologi adalah pendekatan Ilmu Tanah sebagai Ilmu Pengetahuan Alam Murni, apa adanya, dan tidak

mengaitkan dengan kepentingan tertentu. Kajian pendekatan Pedologi meliputi: Fisika Tanah, Kimia

Tanah, Biologi tanah, Morfologi Tanah, Klasifikasi Tanah, Survei dan Pemetaan Tanah, Analisis Bentang

Lahan, dan Ilmu Ukur Tanah.

Namun, jika dilihat dari kacamata mahasiswa pertanian tentunya tanah memiliki peran khusus

sebagai media tumbuh tanaman, yaitu dengan pendekatan Edapologi. Dalam pendekatan Edapologi

tersebut dikhususkan peranan tanah sebagai media tumbuh tanaman, jadi bagaimana mengolah tanah

secara baik dan benar agar dapat menghasilkan produktivitas tanaman yang tinggi serta keadaan tanah

yang selalu subur, baik dengan pemberian pupuk, bahan organik, dan sebagainya. Kajian ini meliputi:

Kesuburan Tanah, Konservasi Tanah dan Air, Agrohidrologi, Pupuk dan Pemupukan, Ekologi Tanah, dan

Bioteknologi Tanah.

Berdasarkan pengertian tanah secara menyeluruh, tanah memiliki definisi sebagai berikut :

Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh &

berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan

udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan

anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan

secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan

hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral

mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman

pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan.

Tanah memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda, misalnya yang berwarna merah,

hitam, kelabu, ada yang bertekstur pasir, debu, liat dan sebagainya. Dan untuk membedakan sifat tanah

tersebut dilakukan klasifikasi tanah, yaitu usaha untuk membeda-bedakan tanah berdasar atas sifat-sifat

yang dimilikinya. Hal ini sangat penting karena tanah-tanah dengan sifat yang berbeda memerlukan

perlakuan (pengelolaan) yang berbeda pula. Untuk mengetahui secara jelas karakteristik tanah baik

secara umum maupun khusus maka disusunlah makalah ini. Dan untuk karakteristik tanah secara khusus

saya mengambil klasifikasi tanah dari jenis tanah Alfisol untuk dianalisa.

2. SIFAT DAN KARAKTERISTIK TANAH

Tanah sebagai Media Tumbuh Tanaman memiliki sifat dan karakteristik yang dapat dilihat dari

sifat fisik, kimiawi , maupun biologisnya dimana ketiganya berintegrasi dan saling mempengaruhi satu

sama lain dalam pertumbuhan suatu tanaman. Berikut ini penjabaran masing-masing sifat dan

karakteristik tanah baik dari sifat fisika, kimiawi, maupun biologinya.

1. Sifat Fisika Tanah

a. Tekstur

Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (separate) yang dinyatakan

sebagai perbandingan proporsi (%) relative antara fraksi pasir (sand), debu (silt), dan liat

(clay).

Berikut ini merupakan Tabel Klasifikasi Ukuran Partikel :

SumberSoil  separates

Kerikil pasir debu liatUSDA > 2mm 2 mm–50 m 50 m-2 m < 2mISSS > 2mm 2 mm-20 m 20 m-2 m < 2mUSPRA > 2mm 2 mm-50 m 50 m-5 m < 5mBSI, MIT, DIN > 2mm 2 mm-60 m 60 m-2 m < 2m

Berdasarkan kelas teksturnya maka tanah digolongkan menjadi :

1) Tanah bertekstur kasar atau tanah berpasir berarti tanah yang mengandung minimal

70% pasir atau bertekstur pasir atau pasir berlempung.

2) Tanah bertekstur halus atau tanah berliat berarti tanah yang mengandung minimal

37,5% liat atau bertekstur liat, liat berdebu atau liat berpasir (3 macam)

3) Tanah bertekstur sedang atau tanah berlempung, terdiri dari :

(a) tanah bertekstur sedang tetapi agak kasar meliputi tanah yang bertekstur lempung

berpasir (Sandy Loam) atau lempung berpasir halus (2 macam)

(b) tanah bertekstur sedang meliputi yang bertekstur lempung berpasir sangat halus,

lempung (Loam), lempung berdebu (Silty Loam) atau debu (Silt) (4 macam)

(c) tanah bertekstur sedang tetapi agak halus mencakup lempung liat (Clay Loam) atau

lempung liat berdebu (Sandy-silt Loam) (3 macam)

Tanah yang didominasi pasir akan banyak mempunyai pori-pori makro (besar) (disebut lebih

poreus), tanah yang didominasi debu akan banyak mempunyai pori-pori meso (sedang)

(agak poreus), sedangkan yang didominasi liat akan banyak mempunyai pori-pori mikro

(kecil) atau tidak poreus.

Pada tanah jenis Alfisol memiliki tekstur lempung liat berpasir hingga liat, dan fraksinya halus, maka terbentuk tanah liat (tanah lempung berat), yang mudah padat-kompak.

b. Struktur

Merupakan gumpalan tanah yang berasal dari partikel-partikel tanah yang saling merekat

satu sama lain karena adanya perekat misalnya eksudat akar, hifa jamur, lempung, humus,

dll.

Ikatan partikel tanah berwujud sebagai agregat tanah yang membentuk dirinya, yang

mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan (ketahanan) yang berbeda-beda.

         Pengamatan struktur tanah di lapangan (SSS, 1975) terdiri dari :

1. Pengamatan bentuk dan susunan agregat tanah tipe struktur (lempeng, tiang, gumpal,

remah, granuler, butir tunggal, pejal)

2. Besarnya agregat klas struktur (sangat halus, halus, sedang, kasa, sangat kasar)

3. Kuat lemahnya bentuk agregat derajad struktur (tidak beragregat, lemah, sedang,

kuat)

Pada tanah jenis Alfisol memiliki struktur butir hingga tiang dan kemantapan agregatnya kuat.

c. Konsistensi

Adalah derajad kohesi dan adhesi antara partikel-partikel tanah dan ketahanan massa tanah

terhadap perubahan bentuk oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang mempengaruhi

bentuk tanah

Konsistensi ditentukan oleh tekstur tanah dan struktur tanah

Cara penentuan konsistensi tanah yaitu :

(1) lapangan : memijit tanah dalam kondisi kering, lembab dan basah (2) laboratorium :

Angka-angka Atterberg

Penentuan di lapangan :

Kondisi kering : kekerasan (lepas, lunak, keras)

Kondisi lembab keteguhan (lepas, gembur, teguh)

Kondisi basah : kelekatan dan plastisitas

Penentuan di laboratorium : menentukan Batas Cair (BC), Batas Lekat (BL), Batas Gulung

(BG) dan Batas Berubah Warna (BBW)

Batas Cair : kadar air yang dapat ditahan oleh tanah

Batas Lekat adalah kadar air dimana tanah tidak melekat ke logam

Batas Berubah Warna adalah batas air dimana air sudah tidak dapat diserap oleh akar

tanaman karena terikat kuat oleh tanah

Pada tanah jenis Alfisol memiliki konsistensi yang teguh dalam kondisi lembab karena dipengaruhi tekstur dominan liat yang membentuk agregat padat-kompak. Sedangkan dilihat dari kondisi basah, tanah Alfisol memiliki konsistensi lekat dan plastis, dipengaruhi pula oleh teksturnya yang dominan lempung liat berpasir hingga liat, sehingga lekat di tangan dan mudah digulung serta dibentuk cincin.

d.   Porositas

Porositas atau pori-pori tanah adalah bagian yang tidak terisi bahan padat tanah (terisi oleh

air dan udara).

Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi pori-pori kasar (makro pore) dan pori-pori halus

(micro pore). Tanah-tanah pasir mempunyai pori-pori kasar lebih banyak daripada tanah

liat.

Tanah dengan banyak pori-pori kasar (pasir) sulit menahan air sehingga tanaman mudah

kekeringan, tetapi sistem perakarannya dalam. Sedangkan untuk tanah-tanah liat dapat

menahan air dengan baik hanya saja sistem perakarannya lebih dangkal dibandingkan tanah

dominan pasir.

Porositas tanah dipengaruhi oleh :

1. Kandungan bahan organik

2. Struktur tanah

3. Tekstur tanah

Pada tanah jenis Alfisol memiliki tekstur yang dominan lempung hingga liat, porositasnya rendah menyebabkan penetrasi akar dangkal karena tekstur lempung hingga liat memiliki pori-pori mikro yang tidak poreus selain itu strukturnya padat-kompak sulit ditembus akar untuk berpenetrasi.

e. Warna tanah

Secara langsung mempengaruhi penyerapan sinar matahari dan salah satu faktor penentu

suhu tanah.

Secara tidak langsung berhubungan dengan sifat-sifat tanah, misal informasi subsoil

drainase, kandungan bahan organik surface horizon, pembeda antar horison.

Diukur dengan menggunakan standar warna (Soil Munsell Color Chart)

Warna tanah dapat meliputi putih, merah, coklat, kelabu, kuning, dan hitam, kadangkala

dapat pula kebiruan atau kehijauan. Kebanyakan tanah mempunyai warna yang tak murni

tetapi campuran kelabu, coklat, dan bercak (rust), kerapkali 2-3 warna terjadi dalam bentuk

spot-spot, disebut karatan (mottling). Warna tanah disebabkan oleh adanya bahan organik,

dan atau status oksidasi senyawa besi dalam tanah.

Pada tanah jenis Alfisol memiliki warna coklat kemerahan hingga merah gelap. Menunjukkan bahwa tanah tersebut mengandung sedikit bahan organik tanah.

2.    Sifat Kimia Tanah

a.       Reaksi Tanah (pH Tanah)

         Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan

dengan nilai pH. Nilai pH menunjukkan banyaknya konsentrasi ion hydrogen (H+) di

dalam tanah. Semakin tinggi kadar ion H+di dalam tanah, semakin masam tanah

tersebut. Hal ini berbanding terbalik dengan ion OH- di dalam tanah. Pada tanah

alkalis kandungan OH- lebih banyak dari H+. Bila kandungan ion H+ sama dengan

OH- maka tanah bereaksi netral yaitu mempunyai pH=7.

         Pentingnya pH tanah adalah untuk :

1)      Menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap oleh tanaman

2)      Menunjukkan kemungkinan adanya unsure-unsur beracun

3)      Mempengaruhi perkembangan mikroorganisme

         pH optimum untuk ketersediaan unsur hara tanah adalah sekitar 7,0 karena pada pH

ini semua unsur hara makro tersedia secara maksimum kecuali Mo, sehingga

kemungkinan terjadinya toksisitas unsur mikro tertekan.

b.      Kapasitas Tukar Kation (KTK)

         Kation adalah ion bermuatan positif seperti Ca2+, Mg+,, K+, Na+, NH4+, H+, Al3

+, dan

sebagainya. Di dalam tanah kation-kation tersebut terlarut di dalam air tanah atau

dijerap oleh koloid-koloid tanah.

         Banyaknya kation (dalam miliekivalen) yang dapat dijerap oleh tanah per satuan

berat tanah (biasanya per 100 gr) dinamakan Kapasitas Tukar Kation (KTK).

Kapasitas tukar kation dinyatakan dalam satuan kimia yaitu miliekivalen per 100 gr

(me/100 gr). Satu ekivalen adalah suatu jumlah yang secara kimia setara dengan 1 gr

hydrogen.

         Kapasitas tukar kation merupakan sifat kimia yang sangat erat hubungannya dengan

kesuburan tanah. Tanah dengan KTK tinggi mampu menjerap dan menyediakan

unsure hara lebih baik daripada tanah dengan KTK rendah. Tanah dengan KTK tinggi

bila didominasi oleh kation basa, Ca, Mg, K, Na (kejenuhan basa tinggi) dapat

meningkatkan kesuburan tanah,. Karena unsure-unsur hara terdapat dalam kompleks

jerapan koloid maka unsure-unsur hara tersebut tidak mudah hilang tercuci oleh air.

c.       Kapasitas Pertukaran Anion (KTA)

         Proses pertukaran anion berperan penting dalam kaitannya dengan ketersediaan 3

anion hara makro yang diserap tanaman, yaitu nitrat, fosfat, dan sulfat, yang secara

alami dihasilkan dari dekomposisi bahan organic dan pelapukan mineral tanah.

         Makin tinggi nilai KTA berarti makin tinggi daya jerap (fiksasi) tanah terhadap

anion, sehingga pemberian pupuk pelepas anion seperti TSP (H2PO4-), ammonium

nitrat (NO3-), dan ammonium sulfat (SO4

2-), makin tidak efisien karena makin tidak

tersedian bagi tanaman. Begitu juga akibatnya pada daya tolak terhadap kation-kation

juga makin tinggi, sehingga pemupukan pelepas kation sperti KCl (K+), kalsit (Ca2+)

dan dolomite (Ca2+ dan Mg2+) juga makin tidak efisien karena mudah tercuci/hilang

dari tanah.

d.      Unsur-unsur Hara Esensial

         Unsur-unsur hara esensial merupakan unsure hara yang diperlukan oleh tanaman dan

fungsinya dalam tanaman tidak dapat digantikan oleh unsur lain, sehingga bila tidak

terdapat dalam jumlah yang cukup di dalam tanah, tanaman tidak dapat tumbuh

optimal. Unsur-unsur hara ini dapat berasal dari udara, air, atau tanah. Jumlah unsur

hara esensial ada 17 yaitu :

  Unsur makro   : C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, dan S

  Unsur mikro    : Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn, Cl, dan Co

         Unsur hara makro adalah unsur hara yang diperlukan dalam jumlah banyak. Unsur

hara mikro adalah unsur hara yang diperlukan dalam jumlah yang sedikit.

Sifat kimia tanah pada jenis tanah Alfisol secara keseluruhan yaitu cenderung memiliki pH basa, dan tingkat kejenuhan basa yang tinggi di seluruh profil tanah. P-tersedia dari sangat rendah hingga sedang, K-dd dari rendah hingga tinggi, Ca-dd dari sedang hingga sangat tinggi, Mg-dd

dari sedang hingga tinggi, KTK dari sedang hingga sangat tinggi dan unsur mikro (Fe dan Zn) yang tinggi.

3. Sifat biologi tanah

a.       Fauna Tanah

Dibedakan menjadi makrofauna dan mikrofauna

1)      Makrofauna

Hewan-hewan besar (makrofauna) penghuni tanah dapat dibedakan menjadi :

(a) hewan-hewan besar pelubang tanah, misalnya tikus, kelinci yang lebih sering

merugikan karena memakan dan menghancurkan tanaman, (b) cacing tanah,

berfungsi mengaduk dan mencampur tanah dan memperbaiki tata udara tanah

sehingga infiltrasi menjadi lebih baik, dan lebih mudah ditembus akar, (c) arthropoda

dan moluska, membantu memperbaiki tata udara tanah dengan membuat lubang-

lubang kecil pada tanah tersebut.

2)      Mikrofauna

Hewan-hewan mikrofauna dalam tanah yang terpenting adalah protozoa dan

nematoda.

Protozoa berperan dalam menghambat daur ulang (recycling) unsure-unsur

hara, ataupun menghambat berbagai proses dalam tanah yang melibatkan bakteri.

Nematoda berdasarkan jenis makanannya dibedakan menjadi : (a)

omnivorous, memakan sisa-sisa bahan organic, (b) predaceous, memakan hewan-

hewan tanah, (c) parasitic, merusak akar tanaman.

b.      Flora Tanah

Dibedakan menjadi makroflora dan mikroflora

1)      Makroflora

Tanaman-tanaman tinggi merupakan makroflora sebagai produsen primer

bahan organic dan penyimpanan energy surya. Akar-akar tanaman meningkatkan

agregasi tanah, dank arena akar menembus ke lapisan tanah yang dalam maka bila

membusuk menjadi sumber humus tidak hanya dilapisan atas tetapi juga dilapisan

yang lebih dalam.

 

2)      Mikroflora

Mikroflora dalam tanah sangat beraneka ragam. Bakteri, fungi, actinomycetes,

dan algae dapat ditemukan pada setiap contoh tanah. Bakteri, fungi, dan

actinomycetes membantu pembentukan struktur tanah yang mantap karena tumbuhan

mikro ini dapat mengeluarkan (sekresi) zat perekat yang tidak mudah larut dalam air.

Dalam hal pembentukan struktur tanah ini, fungi dan actinomycetes jauh lebih efisien

(lebih 17 kali lebih efisien) daripada bakteri, tetapi bakteri mempunyai fungsi lain

yang lebih penting.

Bakteri autotroph bermanfaat bagi manusia mempengaruhi

sifat-sifat tanah sehubungan dengan cara bakteri tersebut untuk mendapatkan energy.

Bakteri autotroph dalam tanah terpenting adalah bakteri nitrifikasi yang dapat

mengoksidasi ammonia                 nitrit   (oleh nitrosomonas) dan nitrit            nitrat

(oleh nitrobacter).

 

Sifat biologi tanah pada jenis tanah Alfisol secara keseluruhan yaitu memiliki kehidupan organisme tanah yang rendah, baik fauna tanah maupun flora tanah, karena jenis tanah Alfisol memiliki BOT yang rendah padahal BOT adalah makanan organisme tanah, khusunya cacing tanah. Sehingga, akibat keberadaan BOT tersebut mempengaruhi pula keberadaan organisme dalam tanah yang banyak membawa pengaruh pada kesuburan tanah itu sendiri.

3. FUNGSI DAN PERANAN TANAH

Beberapa fungsi Tanah sebagai media tumbuh, yaitu :

1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran

2. Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)

3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan asam-asam

organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan kesediaan hara)

4. Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak langsung

dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak

negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.

Dua fungsi tanah yang utama yaitu :

1. Sebagai sumber unsur hara bagi tumbuhan

2. Sebagai matriks tempat akar tumbuhan berjangkar dan air tanah tersimpan

Kedua fungsi tersebut dapat menurun atau hilang, hilang atau menurunnya fungsi tanah ini yang biasa

disebut kerusakan tanah atau degradasi tanah. Hilangnya fungsi tanah sebagai sumber unsur hara bagi

tumbuhan dapat terus menerus diperbaharui dengan pemupukan. Tetapi hilangnya fungsi tanah sebagai

tempat berjangkarnya perakaran dan menyimpan air tanah tidak mudah diperbaharui karena diperlukan

waktu yang lama untuk pembentukan tanah.

Dua Pemahaman Penting tentang Tanah :

1. Tanah sebagai tempat tumbuh dan penyedia kebutuhan tanaman,

2. Tanah juga berfungsi sebagai pelindung tanaman dari serangan hama & penyakit dan

dampak negatif pestisida maupun limbah industri yang berbahaya.

Peranan tanah pada tanah jenis Alfisol secara potensil dapat dimanfaatkan untuk lahan pertanian, namun terdapat beberapa permasalahan seperti rendahnya kandungan bahan organik, fosfor dan kalium

4. PENGELOLAAN ATAU PENGOLAHANNYA

Yang dimasud dengan pengolahan tanah adalah suatu usaha manusia untuk merubah sifat-sifat

yang dimiliki oleh tanah sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki oleh manusia. Untuk menciptakan

sifat olah yang baik, dan sifat ini mencerminkan keadaan fisik tanah yang sesuai untuk pertumbuhan

tanaman.

Adapun tujuan pengolahan tanah adalah untuk menciptakan kondisi fisik; khemis dan biologis

tanah yang lebih baik sampai kedalaman tertentu agar sesuai untuk pertumbuhan tanaman; membunuh

gulma dan tanaman yang tidak diinginkan; menempatkan seresah atau sisa-sisa tanaman pada tempat

yang sesuai agar dekomposisi dapat berjalan dengan baik; menurunkan laju erosi; meratakan tanah

untuk memudahkan pekerjaan di lapangan; mempersatukan pupuk dengan tanah; serta mempersiapkan

tanah untuk mempermudah dalam pengaturan air.

Cara pengolahan tanah sangat mempengaruhi struktur tanah alami yang baik yang terbentuk

karena penetrasi akar atau fauna tauna, apabila pengolahan tanah terlalu intensif maka struktur tanah

akan rusak. Kebiasaan petani yang mengolah tanah secara berlebihan dimana tanah diolah sampai

bersih permukaannya merupakan salah satu contoh pengolahan yang keliru karena kondisi seperti ini

mengakibatkan surface sealing yaitu butir tanah terdispersi oleh butir hujan , menyumbat pori-pori

tanah sehingga terbentuk surface crusting. Untuk mengatasi pengaruh buruk pengolahan tanah, maka

dianjurkan beberapa cara pengolahan tanah konservasi yang dapat memperkecil terjadinya erosi.

Pada tanah jenis Alfisol yang memiliki tekstur lempung liat berpasir hingga liat, cara

pengolahannya yaitu dengan mencangkul tanah terlebih dahulu sebelum ditanami, gunanya untuk

menggemburkan tanah, dan mengubah struktur tiang yang keras menjadi remah/granuler, dan

mengubah kemantapan agregatnya agar tidak terlalu keras, dan tanah tidak mengalami kompaksi,

apabila tanah mengalami kompaksi maka air lebih sukar menyerap ke bagian tanah di dalamnya, dan itu

tidak baik bagi pertumbuhan tanaman. Agregat-agregat yang mantap dengan ruang pori yang yang

cukup akan menjamin penyebaran udara dan air dalam tubuh tanah secara optimal, yaitu keadaan yang

sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Untuk pengelolaaan tanah Alfisol sehubungan dengan C-Organik atau BOT-nya yang rendah

dapat dilakukan dengan cara mengembalikan sisa-sisa tanaman, pupuk kandang, pupuk hijau, dan

memberikan pupuk anorganis sesuai dengan yang diperlukan. Dengan menjamin tanah tetap cukup

mengandung bahan-bahan organik dan zat-zat mineral maka kegiatan organisme dalam tanah pun tetap

terjaga, dimana berbagai organisme tersebut sangat berperan dalam kesuburan tanah. Untuk menjamin

tetapnya cukup bahan-bahan organik dan zat mineral dalam tanah karena kandungan bahan-bahan

tersebut akan makin berkurang sehubungan dengan keperluan pertumbuhan dan perkembangan

tanaman serta terangkutnya bahan-bahan itu keluar dari tanah semasa panenan dilakukan.

Untuk permasalahan pH tanah Alfisol yang terlalu basa dapat dilakukan dengan pemberian

bahan organik pula, karena bahan organik pun dapat menetralkan tanah dari yang tadinya basa menjadi

netral kembali. Karena tanah yang netral merupakan tanah yang bagus kualitasnya.

Beberapa cara/usaha lain dalam pengolahan/pengelolaan tanah baik secara umum maupun

pada jenis tanah Alfisol yaitu sebagai berikut :

Menjamin tanah cukup mengandung air melalui pengairan yang baik serta menjamin tidak mudahnya

kehilangan air sebagai akibat penguapan

Melakukan pergiliran tanaman dengan tanaman pupuk hijau

Menerapkan sistem pengolahan minimal

Menghindarkan tanah agar tidak mudah diserang erosi

Mempertahankan permukaan tanah agar tanah cerul atau tertutup umtuk menghindarkan penguapan

5. KESIMPULAN

Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh &

berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air

dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa

organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe,

Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi

aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi

tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk

menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri

perkebunan, maupun kehutanan.

Tanah memiliki sifat dan karakteristik yang dapat dilihat dari sifat fisik, kimiawi , maupun

biologisnya.

Adapun sifat fisika tanah yaitu :

1. Tekstur

2. Struktur

3. Konsistensi

4. Porositas

5. Warna tanah

Adapun sifat kimia tanah yaitu :

1. Reasksi Tanah (pH Tanah)

2. Kapasitas Tukar Kation (KTK)

3. Kapasitas Pertukaran Anion (KTA)

4. Unsur-unsur Hara Esensial

Adapun sifat biologi tanah yaitu :

1. Fauna tanah, terdiri dari makrofauna dan mikrofauna

2. Flora tanah, terdiri dari ,makroflora dan mikroflora

Fungsi tanah yaitu :

1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran

2. Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)

3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan

asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan

kesediaan hara)

4. Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak

langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun

yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.

Yang dimasud dengan pengolahan tanah adalah suatu usaha manusia untuk merubah sifat-sifat

yang dimiliki oleh tanah sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki oleh manusia.

Adapun tujuan pengolahan tanah adalah untuk menciptakan kondisi fisik; khemis dan biologis

tanah yang lebih baik sampai kedalaman tertentu agar sesuai untuk pertumbuhan tanaman;

membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan; menempatkan seresah atau sisa-sisa

tanaman pada tempat yang sesuai agar dekomposisi dapat berjalan dengan baik; menurunkan

laju erosi; meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan; mempersatukan pupuk

dengan tanah; serta mempersiapkan tanah untuk mempermudah dalam pengaturan air.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous.2008.http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/definisi-tanah-fungsi-dan-profil-tanah.html. Diakses pada 3 Januari 2009

Anonymous.2008.http://ucupneptune.blogspot.com/2008/01/pengolahan-tanah-konservasi.html. Diakses pada 3 Januari 2009

Darmawijaya, Isa. 1990. Klasifikasi Tanah. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta Hanafiah, Kemas Ali. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta Hardjowigeno, Sarwono. 2003. Ilmu Tanah. CV. Akademika Pressindo. Jakarta Sutedjo, Mul Mulyani dan Kartasapoetra. 2005. Pengantar Ilmu Tanah. PT. RINEKA CIPTA.

Jakarta

Ilmu Tanah

No Comments »

o me, my, mine

December 2013

M T W T F S S

« Nov

1

2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22

23 24 25 26 27 28 29

30 31

Find it!

Search:

Top Posts & Pageso Produksi (Teori, Fungsi, dan Efisiensi) o Agroekosistem o Indikator Agroekosistem Sehat o Masalah dan Faktor Keberhasilan dalam Usaha Tani o Indikator Agroekosistem Tidak Sehat o Laporan Pembuatan Kompos o Karakteristik Tanah Sebagai Media Tumbuh Secara Umum dan Secara Khusus pada Jenis

Tanah Alfisolo PERENCANAAN USAHA TANI WORTEL DAN ANALISIS FINANSIALNYA o Unsur-Unsur Pokok Usaha Tani o KETERBATASAN KETERSEDIAAN HARA BAGI KOMODITI KELAPA SAWIT PADA JENIS

TANAH ULTISOL

Categorieso Fast Track o Friends o Ilmu Tanah o Pemuliaan Tanaman o Pertanian o Praktikum dan Perkuliahan o sosial ekonomi pertanian

o Uncategorized

Metao Register o Log in o Entries RSS o Comments RSS o WordPress.com

Blog at WordPress.com. The Brand New Day Theme.

Follow

Follow “justkie”

Get every new post delivered to your Inbox.

Powered by WordPress.com