tugas ilmu politik

3
Nama : Riyos Kelas/Prodi : B / Ilmu Administrasi Negara Semester : II (Dua) Dosen : Rika Ramadhanti, S.IP , M.Si “Tanggapan atas Kebijakan Pemerintah Menaikkan Harga BBM dengan Alasan Nilai Rupiah Semakin Anjlok Berdasarkan Konsep-konsep Ilmu Politik” Pendahulan Kebijakan pemerintah adalah keputusan yang diambil oleh pemerintah untuk memecahkan permasalahan di suatu negara. Kebijakan pemerintah tersebut ditetapkan oleh menteri-menteri negara yang bertugas sebagai pembantu presiden serta bertanggung jawab kepada presiden sebagaimana yang dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian . Sehubungan dengan itu maka, langkah pertama yang harus dilakukan oleh setiap pembuat kebijakan adalah mengidentifikasikan problema yang akan dipecahkan kemudian membuat perumusan yang sejelas-jelasnya terhadap problem tersebut. Perumusan masalah secara benar, merupakan tugas yang berat bagi pembuat kebijakan Negara. Ia harus mempunyai kapasitas untuk itu, karena bukankah proses kebijakan Negara dimulai dengan merumuskan masalah secara benar. Dan keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan kegiatan ini akan sangat berpengaruh pada proses pembuatan kebijakan seterusnya. Pembahasan Kebijakan pemerintah menaikan harga BBM pada awal april 2015 yaitu p remium yang harga sebelumnya Rp.6.800,-/liter kini menjadi Rp.7.300,- /liter dan Solar yang harga sebelumnya Rp.6.400.-/liter kini menjadi Rp.6.900,-/liter. Kebijakan tersebut diambil dengan alasan nilai rupiah yang melemah. Pemerintah mempuyai kekuasaan untuk menaikan harga BBM, dalam hal ini yang membuat keputusan kenaikan harga BBM tersebut adalah menteri ESDM yang telah dipercayakan oleh presiden joko widodo sebagai pembantu presiden dalam penyelesaian masalah yang terdapat dibidang ESDM. Tentunya kebijakan yang dibuat oleh menteri ESDM sudah melalui proses pemikiran yang matang serta dengan perumusan formulasi yang tepat terutama dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap USD. Untuk kita ketahui Indonesia adalah Negara pengimpor minyak yang lumayan banyak karena minyak yang dihasilkan dalam negeri sangat sedikit sedangkan konsumsi minyak di Indonesia sangat tinggi .Bahkan ,Pada tahun ini pertamina mengimpor 300 juta barel minyak(BBM). Semakin Anjloknya nilai tukar rupiah terhadap USD, tentu semakin besar pula biaya impor minyak (BBM) ke dalama negeri .Hal ini menjadi salah satu alasan pemerintah untuk membuat kebijakan kenaikan harga BBM tersebut.Namun , penulis berpendapat kebijakan tersebut bukanlah kebijakan yang tepat karena naik nya harga BBM tentu sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat Indonesia terutama masyarakat kalangan menengah kebawah. Seharusnya pemerintah tidak perlu terburu-buru membuat kebijakan tersebut, karena kebijakan itu tidak akan menyelesaikan masalah tetapi menambah masalah bagi perekonomian masyarakat. Tindakan yang harus

Upload: riyos-adja

Post on 30-Sep-2015

10 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

PENDAPAT TENTANG KENAIKAN HARGA BBM

TRANSCRIPT

Nama: RiyosKelas/Prodi: B / Ilmu Administrasi NegaraSemester: II (Dua)Dosen: Rika Ramadhanti, S.IP , M.Si

Tanggapan atas Kebijakan Pemerintah Menaikkan Harga BBM dengan Alasan Nilai Rupiah Semakin Anjlok Berdasarkan Konsep-konsep Ilmu Politik

Pendahulan

Kebijakan pemerintah adalah keputusan yang diambil oleh pemerintah untuk memecahkan permasalahan di suatu negara. Kebijakan pemerintah tersebut ditetapkan oleh menteri-menteri negara yang bertugas sebagai pembantu presiden serta bertanggung jawab kepada presiden sebagaimana yang dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian.Sehubungan dengan itu maka, langkah pertama yang harus dilakukan oleh setiap pembuat kebijakan adalah mengidentifikasikan problema yang akan dipecahkan kemudian membuat perumusan yang sejelas-jelasnya terhadap problem tersebut. Perumusan masalah secara benar, merupakan tugas yang berat bagi pembuat kebijakan Negara. Ia harus mempunyai kapasitas untuk itu, karena bukankah proses kebijakan Negara dimulai dengan merumuskan masalah secara benar. Dan keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan kegiatan ini akan sangat berpengaruh pada proses pembuatan kebijakan seterusnya.

Pembahasan

Kebijakan pemerintah menaikan harga BBM pada awal april 2015 yaitu premium yang harga sebelumnya Rp.6.800,-/liter kini menjadi Rp.7.300,- /liter dan Solar yang harga sebelumnya Rp.6.400.-/liter kini menjadi Rp.6.900,-/liter. Kebijakan tersebut diambil dengan alasan nilai rupiah yang melemah.Pemerintah mempuyai kekuasaan untuk menaikan harga BBM, dalam hal ini yang membuat keputusan kenaikan harga BBM tersebut adalah menteri ESDM yang telah dipercayakan oleh presiden joko widodo sebagai pembantu presiden dalam penyelesaian masalah yang terdapat dibidang ESDM. Tentunya kebijakan yang dibuat oleh menteri ESDM sudah melalui proses pemikiran yang matang serta dengan perumusan formulasi yang tepat terutama dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap USD. Untuk kita ketahui Indonesia adalah Negara pengimpor minyak yang lumayan banyak karena minyak yang dihasilkan dalam negeri sangat sedikit sedangkan konsumsi minyak di Indonesia sangat tinggi .Bahkan ,Pada tahun ini pertamina mengimpor 300 juta barel minyak(BBM).Semakin Anjloknya nilai tukar rupiah terhadap USD, tentu semakin besar pula biaya impor minyak (BBM) ke dalama negeri .Hal ini menjadi salah satu alasan pemerintah untuk membuat kebijakan kenaikan harga BBM tersebut.Namun , penulis berpendapat kebijakan tersebut bukanlah kebijakan yang tepat karena naik nya harga BBM tentu sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat Indonesia terutama masyarakat kalangan menengah kebawah.Seharusnya pemerintah tidak perlu terburu-buru membuat kebijakan tersebut, karena kebijakan itu tidak akan menyelesaikan masalah tetapi menambah masalah bagi perekonomian masyarakat. Tindakan yang harus dilakukan pemerintah saat ini adalah memahami dan mengidentifikasi factor-faktor yang menyebabkan nilai tukar rupiah terhadap USD anjlok .Misalnya, pemerintah mengajak seluruh pengusaha dan investor di Indonesia harus menggunakan rupiah saat bertransaksi sehingga nilai tukar rupiah terhadap USD kembali normal. Dari sektor perekonomian masyarakat ,naiknya harga BBMM akan berdampak pada naiknya tarif transportasi , naiknya harga sembako, dan banyaknya pegangguran. Sangat sudah jelas akibat dari naiknya harga BBM terhadap kehidupan masyarakat, lalu mengapa pemerintah tetap saja menaikkan harga BBM ? kembali kita telusuri dan kita pahami apakah kebijakan itu sebenarnya tepat ,cuma kita saja yang belum memahaminya atau kebijakan tersebut diambil karena tidak ada alternative yang lain ?.Ternyata yang menyebabkan kebijakan kenaikan harga BBM yang dibuat oleh pemerintah Indonesia bukan hanya karena nilai tukar rupiah rendah , tetapi pada saat ini harga minyak dunia juga mengalami kenaikan.Penarikan subsidi BBM oleh pemeritah menimbulkan kontroversi . Banyak sekali para pakar ekonom yang memandang geli terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang dikeluarkan oleh pemerintahan Joko Widodo pada saat ini . Terkait dengan kebijakan pemerintah menetukan harga minyak dengan mekanisme pasar misalnya, penulis sangat setuju dengan pendapat mantan menteri koordinator ekonomi Kwik Kian Gieyang menyatakan bahwa presiden Joko Widodo sudah bertindak menyalahi Undang-Undang Dasar 1945 karena menerapkan harga bahan bakar minyak sesuai dengan harga pasar karena pada 2003, Mahkamah Konstitusi telah membatalkan Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Ketentuan pasal ini menyerahkan proses pembentukan harga eceran bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri sepenuhnya kepada mekanisme persaingan pasar. Pasal 28 ayat (2) UU Migas tersebut dinilai bertentangan dengan dengan UUD 1945 Pasal 33 yang intinya mengamanatkan cabang sumber daya alam yang penting dikuasai negara untuk kepentingan rakyat.Tapi, sekarang apa yang dilakukan pemerintah? Pemerintah tetap saja mendasarkan harga minyak kepada mekanisme pasar, sesuai harga minyak mentah dunia.Kemudian penulis juga menyinggung dampak sosial akibat dari kebijakan pemerintah menaikan harga BBM adalah masyarakat sekarang menganggap kebijakan yang diambil oleh pemerintah dinilai hanya menguntungkan beberapa pihak.Namun, masyarakat hanya bisa diam dan harus menerima kebijakan itu karena yang memiliki kekuasaan adalah pemerintah sebagai pembuat kebijakan.Walaupun sebenarnya pemerintah seharusnya membuat kebijakan yang menguntungkan rakyat karena kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat sebagaimana terdapat dalam UUD 1945.Akibat lambannya penyelesaian masalah di berbagai bidang dalam pemerintahan Indonesia, sekarang sudah menjadi fenomena yang biasa dimana banyak aktivis dan organisasi mahasiswa di berbagai universitas Indonesia yang melakukan demo atas kekecewaan terhadap pemerintahan Joko Widodo dan mereka menilai pemerintah tidak becus menangani masalah-masalah yang ada di Indonesia pada saat ini.Lalu bagaimana tanggapan presiden Joko Widodo akan hal ini ? baik, penulis akan jelaskan pada artikel selanjutnya , karena tugas ini hanya menanyakan tanggapan penulis terhadap kebijakan pemerintah yang menaikan harga BBM dengan alasan nilai tukar rupiah sangat rendah terhadap USD.

KesimpulanKebijakan pemerintah atas kenaikan harga BBM menurut penulis adalah keputusan yang kurang tepat ,walaupun pada saat ini nilai tukar rupiah terhadap USD mencapai Rp 13.000 . Sebaiknya pemerintah mengambil alternative yang tidak merugikan rakyat dan membuat kebijakan dengan formulasi serta pemikiran yang kritis.