tugas geologi indonesia blok seram.docx

7/26/2019 Tugas Geologi Indonesia Blok Seram.docx

1/19

TATANAN GEOLOGI PULAU SERAM

Abstrak

Pada tersier pengembangan sistem palung busur di indonesia

mencapai titik paling tinggi. Pada pusat pemekaran yang berasal

dari samudera hindia yang menghasilkan satu sistem palung busur

yang meluas dari ujung barat laut Sumatera, Jawa dan Sunda

Kecil,Timor,Tanimbar,Kai,Seram,Buru dan Buton.Studi Literatur

mengacu lebih kepada tektonostratigra! dari wilayah indonesia

timur. Pada awalnya Blok Seram telah mengalami dua kali

continental break up yang diikutikompresi tektonik yang pertama

pada era paleo"oikum dan yang kedua padaera Jurassic yang diikuti

pemekaran lempeng samudera.

Latar Belakang

Selama Tersier pengembangan sistem palung busur di Indonesia mencapai titik

paling tinggi. Pusat pemekaran yang berasal dari Samudra Hindia menghasilkan satu

sistem palung busur yang meluas dari ujung barat laut Sumatera, Jawa, Sunda Kecil,

Timor, Tanimbar, Kai, Seram, uru dan uton. Peristiwa paling dramatis di dalam

sejarah geologi Indonesia selama !aman Tersier terjadi selama Pliosen, ketika benua

"ustralia bergerak cepat keutara bergabung dengan perputaran Papua yang berputar

berlawanan arah jarum jam, dan bersama#sama ke barat membentuk sistem sesar

trans$orm Sorong, yang merubah perkembangan Indonesia Timur. usur anda yang

berarah Timur#arat dibengkokan ke arah barat membentur Sulawesi danHalmahera, sehingga membentuk huru$ K, juga menekan Sulawesi kembali beratus

kilometer kembali ke arah benua "sia. Kompleksitas keadaan tektonik Indonesia di

saat Tersier ini membuat Pulau Seram mengalami imbas dari kompleksitas ini yang

berujung pada hasil dari stratigra$i Pulau Seram, %ulkanisme dan struktur geologi


2/19

darinya. Paper ini bertujuan untuk mensintesis sejarah geologi Pulau Seram dari sudut

pandang tektonik, stratigra$i dan karakteristik geologi Pulau Seram lainnya yang

merupakan hasil dari rangkaian peristiwa tektonik yang kompleks pada !aman

Tersier.

Metodologi

Paper ini didasarkan pada studi literatur di Indonesia Timur serta dari

beberapa sumber media internet. Studi literatur lebih mengacu kepada hasil penelitian

sbelumnya terutama terkait dengan tektono#stratigra$i dari wilayah Indonesia Timur.

Pembahasan

Karakteristik Blok Seram

&ata stratigra$i menunjukkan bahwa terjadi dua kali kompresi tektonik dan

dua kali continental break up berkait dengan pembentukan Pulau Seram dan "mbon.

'ontinental break up pertama diikuti oleh kompresi tektonik yang pertama terjadi

pada Pale!oikum. Kontraksi kerak bumi yang terjadi setelahnya meletakkan batuan#

batuan metamor$ik tngkat tinggi, seperti granulit, ke dekat permukaan, dan mantelatas tertransport ke atas membentuk batuan#batuan ultra basa, sehingga pada Pulau

Seram banyak ditemukan mineral nikel. Setelah itu, terjadi erosi yang menyingkap

batuan#batuan metamor$ik dan disusul dengan thermal subsidence yang membentuk

deposenter bagi pengendapan Seri "ustralia. 'ontinental break up yang ke dua terjadi

pada Jura Tengah, dan diikuti oleh pemekaran lantai samudera. Peristiwa ini berkaitan

dengan selang waktu tanpa sedimentasi dalam Seri "ustralia pada Jaman Jura.

Kompresi terakhir terjadi pada (iosen "khir. Kejadian ini sangat kritis bagi e%olusi

geologi Pulau Seram dan "mbon. Interaksi kon%ergen yang terjadi menyebabkan Seri

"ustralia mengalami thrusting, pengangkatan orogenik, dan perlpatan sehingga

barubah menjadi batuan sumber bagi Seri Seram.


3/19

Gambar ! Stratigra"i P#la# Seram serta Se$arah Tektonik dari P#la# Seram!

Stratigra"i Regional

Stratigra$i Pulau Seram dibagi menjadi dua bagian) Seri "ustralia, *bagian

utara dariAustralia Continental Margin+ dan Seri Seram *Kemp, dkk., --+.


4/19

a. Seri "ustralia

Pre-Rift Sequence

Seri "ustralia terdiri dari sedimen berumur Trias / (iosen "khir yang

secara tidak selaras berada di atas batuan metamor$ik dan diendapkan di batas

bagian utaraAustralia Continental Margin.

Basementdari Pulau Seram terdiri dari batuan metamor$ik derajat tinggi /

rendah dari Kompleks Kobipoto, Taunusa, Tehoru, dan 0ormasi Saku. Ketiga

kompleks metamor$ik tersebut tersingkap di permukaan karena adanya sesar

naik selama (iosen "khir dan Pliosen dan kemudian mengalami sesar

mendatar.

Seri dari batuan ultrabasa juga ditemukan di bagian Timur, Tengah dan

arat dari Pulau Seram. atuan ultrabasa tersebut merupakan bagian dari kerak

samudera yang terbentuk pada saat continental breakup dan pemekaran lantai

samudera pada Jura "khir dan mengalami pengangkatan pada (iosen "khir.

Intra-Cratonic Rifting Sequence

atuan sedimen tertua di Pulau Seram adalah 0ormasi Kanikeh yang

diendapkan di neritik luar, berupa batupasir dan mudstones dan secara tidak

selaras terdapat di atas batuan beku dan batuan metamor$ik *basement+. 1mur

dari 0ormasi Kanikeh adalah Trias Tengah / Trias "khir

&i atas 0ormasi Kanikeh secara gradasi terdapat 0ormasi Saman#Saman

yang berupa batu gamping.. Kemudian secara menjari di atas 0ormasi Saman#Saman terdapat 0ormasi (anusela yang berupa batugamping dan diendapkan

pada lingkungan neritik / batial.

Continental Breakup Sequence


5/19

Sedimentasi pada Jura "khir ditandai oleh continental breakup dan

pemekaran lantai samudera. Sekuen ini terdiri dari batulempung dan serpih

yang diendapkan di neritik luar. &i sekuen ini, 0ormasi (anusela secara tidak

selaras ditutupi oleh serpih dan batulempung *Satuan Serpih Kola+.

Ketidakselarasan ini disebabkan oleh continental breakup dan pemekaran lantai

samudera di utaraAustralian continental margin.

Passive Margin Sequence

Satuan Serpih Kola ditutupi secara tidak selaras oleh batuan mudstones,

kalsilutit, napal, rijang, batugamping merah, serpih pasiran, dan betugamping

terumbu yang dinamakan Perlapisan 2ie$ *3ambar +. Satuan ini diendapkan

pada "wal Kapur / "khir (iosen.

Perlapisan 2ied memperlihatkan perkembangan suatu cekungan pada saat

berakhirnya masa continental breakupatau disebut sebagai $asepost-rift.

Transgresi secara regional terjadi di Pulau Seram pada saat itu. (argin terluar

dari 4empeng "ustralia bergerak secara cepat dari !ona neritik dalam, outer-

self! self slope! dan lingkungan batial.

b. Seri Seram

(iosen "khir merupakan $ase kritis dari e%olusi geologi dan tektonik

dari Pulau Seram. Pada saat itu terjadi kolisi besar antara 4empeng "ustralia

yang bergerak ke utara, 4empeng 5urasia yang bergerak ke timur, dan 4empeng

Pasi$ik yang bergerak ke barat, kemudian menghasilkan sesar naikyang besar di

Pulau Seram.

Pada awal sesar naik dan pengangkatan orogenesa yang cepat, terjadi,

gravit" slide#slump unit!yang menghasilkan diendapkannya Kompleks Salas

secara tidak selaras di atas Seri "ustralia. Kompleks Salas diendapkan di outer


6/19

self $bat"al, yang terdiri dari batulempung, mudstones! dan mengandung

klastik, bongkah, dan blok dari batuan sebelum mengalami pengangkatan.

Selain Kompleks Salas, erosi dari pengangkatan batuan di Pulau Seram

ini juga menyebabkan diendapkannya 0ormasi 6ahai *3ambar + yang berupa

endapan klastik di outer self $ bat"alpada Pliosen / "wal Pleistosen. &i atas

0ormasi 6ahai, terdapat 0ormasi 0u$a yang merupakan endapan laut dangkal

*!ona neritik+ dari erosi ketika proses pengangkatan masih berlangsung pada

"wal Pleistosen *3ambar +. 0ormasi 6ahai terdiri dari mudstones,

batulempung, batupasir, batulanau, konglomerat, dan batugamping.


7/19

.

Gambar %! Model E&ol#si dari Kom'leks Salas( )ahai( dan *ormasi *#"a!

Str#kt#r Regional

Peta struktur permukaan dan bawah permukaan dari Pulau Seram *3ambar

dan 3ambar 7+ memperlihatkan semua elemen khas dari sesar naik dan adanya

lipatan. Pada umumnya, sesar naik dan sumbu antiklin yang berarah arat 4aut /

Tenggara mengindikasikan bahwa de$ormasi pada daerah ini dipengaruhi oleh

kompresi yang berarah Timur 4aut / arat &aya. Kenampakan singkapan yang


8/19

memperlihatkan sesar naik ini didominasi di bagian tengah dan bagian timur dari

Pulau Seram *3ambar 7+.

Sesar utama dan pengangkatan di Pulau Seram diawali pada (iosen "khir /

Pliosen "wal. Kemudian sejak terjadinya proses tersebut, Pulau Seram secara

tektonik selalu akti$. Ini diindikasikan dengan adanya pengangkatan dan erosi dari

sedimen Plio#Pleistosen dari bagian tengah pulau serta adanya proses sesar mendatar

mengiri yang sangat kuat. ukti di lapangan dari keberadaan sesar mendatar ini

adalah adanya perubahan arah aliran sungai yang dikendalikan oleh sesar mendatar

dan adanya offsetdari batuan yang ada.

Gambar +! Peta geologi dan str#kt#r 'erm#kaan di P#la# Seram!

E&ol#si Blok Seram

Sistem subduksi Timor menunjukkan karakter yang berbeda. &ua $ase yangberbeda dapat dirincikan dalam perkembangan busur anda. Pada tahap awal,

lempeng samudra India#"ustralia disusupkan dibawah lempeng samudra anda.

Tahap berikutnya diikuti oleh subduksi lempeng benua "ustralia ke !ona subduksi

busur anda, sebagai akibat gerakan menerus lempeng "ustralia ke utara. Hasil dari


9/19

penurunan !ona subduksi akti$ ini adalah tidakadanya gunungapi akti$ di pulau "lor,

6etar dan 8omang. Jika asumsi ini benar, maka perlu dicari material mantel *o$iolit+

di endapan tua Timor, serta sedimen darat di endapan#endapan Plio#Plistosen. atuan

magmatis yang dibentuk di atas !ona enio$$ Timor cenderung menengah dan basa.

4empeng di sini tipis dan muda dan diapit oleh lempeng benua. Ketebalan sedimen di

!ona subduksi Timor saat ini sekitar 9::: kaki, dengan kondisi yang relati$ terganggu

oleh sesar tensional yang dapat diamati.

usur Sumatera, Jawa dan anda menunjukkan perbedaan yang disebabkan

oleh elemen#elemen lempengnya. 4empeng yang tua dan tebal akan membentuk

rangkaian pulau#pulau besar dengan si$at gunungapi asam sampai menengah, sedang

lempeng yang muda dan tipis akan membentuk pulau#pulau kecil dengan si$at

gunungapi menengah sampai basa. &alam !ona subduksi Tersier di Kalimantan barat#

laut jarang ditemukan elemen#elemen eugeosinklin seperti o$iolit, rijang, lempung

merah. 0lish berumur Kapur "tas / 5osen "tas yang berkembang sedikit atau tidak

mengandung rijang dan o$iolit, sehingga menunjukkan adanya subduksi sangat

miring *Haile, -;+.


10/19

entuk busur anda yang melengkung, serta Sulawesi dan Halmahera yang

ganjil terjadi karena gerak benua "ustralia dan Papua ke arah utara, yang

dikombinasikan oleh gaya dorong 4empeng Pasi$ik ke arah barat *Katili, -;7+. Hal

serupa juga dikemukakan oleh >isser dan Hermes *-?+, "udley#'harles dan 'arter

*-;+, dan 3ribi *-;7+. Timor, Seram, uru dan uton merupakan sistem busur

yang sama berkenaan dengan kesamaan tatanan geologinya yang berasal dari hasil

penunjaman 4empeng Samudra India#"ustralia.

Sulawesi pada !aman (esosoikum kaya batuan metamor$, kecuali uton dan

Seram. agian tenggara Sulawesi mengandung o$iolit yang diperoleh dari lempeng

samudra dengan endapan nikel dan krom, sedang uton, Seram dan Timor

menunjukkan perlapisan yang mengandung hidrokarbon.

usur dalam %olkanik Sangihe dan busur luar non#%olkanik Talaud cenderung

sejajar berarah utara#selatan. Punggungan Talaud meluas sampai (ayu dan menerus

ke lengan timur Sulawesi. Punggungan bawah laut (ayu di 4aut (aluku

menunjukkan gaya berat minimum yang diduga merupakan akumulasi endapan#

endapan opak dari sisa subduksi tua.

entuk dua lengan Sulawesi timur dan Halmahera dapat disebandingkandengan dua anak panah yang bergerak ke barat. Ini telah diketahui cukup lama bahwa

lengan timur yang cembung ke arah barat terdiri dari o$iolit, dan busur barat terdiri

dari gunungapi akti$, yang di Sulawesi telah padam pada !aman Kwarter. Sulawesi

dan Halmahera merupakan busur kepulauan yang mengarah ke utara selatan yang

cembung ke arah Pasi$ik dengan !ona subduksi Sulawesi#(aluku yang miring ke

barat.

Pergerakan 4empeng Pasi$ik ke arah barat yang mengikuti sistem sesar

trans$orm menjelaskan kompleksitas tatanan geologi kawasan Sulawesi#

Halmahera. Selama pergerakan ini pulau anggai dan uton dibawa ke arah timur

laut. Pergerakan anda ke arah timur#barat hanya merupakan pelenturan, tidak

membuat sesar besar sepertihalnya di Papua dan Sulawesi.


11/19

,olkanisme Keno-oik#m Sam'ai Resen

&aerah ini mempunyai tiga $ase e%olusi magmatik, seperti dikemukakan oleh

Stilles sebagai @initialer vlkanismus&, @s"norogener putonismus&atau @subsequenter

vlkanismus&dan @finaler vlkanismus&.Tetapi konsep ini tidak dapat diterapkan

dengan kaku ketika mempelajari hubungan antara %olkanisme dan tektonik di

Indonesia *Katili, -?-+. Konsep Stilles hanya menunjuk satu daerah orogen, dan %an

emmelen memperluas gagasan itu dan menerapkan hal tersebut ke !ona yang

mempunyai struktur paralel pada sistem pegunungan Sunda, sesuai dengan teori

undasinya.

>ariasi komposisi laterit dari magma basal memotong kepulauan Indonesia ke

berbagai busur sesuai dengan klasi$ikasi Kuno *-??+, kedalaman yang berbeda akan

memproduksi magma yang berbeda. Hartheron dan &ickinson *-?-+ menunjukkan

bahwa di Indonesia terdapat korelasi antara peningkatan KA dalam produk

gunungapi yang baru dengan kedalaman !ona enio$$. 6ith$ord dan 2ichols

menyimpulkan bahwa kandungan KA batuan dari gunungapi tunggal di Jawa

normalnya memberikan hubungan garis lurus apabila dirajahkan dengan !onaenio$$.

Perbedaan kenampakan geologis, geo$isik dan kegunungapian Sumatera dan

Jawa terjadi karena perbedaan arah gerak ke utara dari lempeng India#"ustralia, dan

perbedaan e%olusi penurunanslab. Ini didukung $akta bawa !ona magmatik di

Sumatera dan Jawa mempunyai pola berbeda *Katili, -;7+. 3unungapi di busur

Jawa dan anda menunjukkan dengan jelas e$ek dari proses ini.

3unungapipotasikyang hadir di utara Jawa, utara 0lores maupun Sumbawa tidak

dijumpai di Sumatera. Ini dapat diterangkan bahwa penetrasi terdalam dari litos$er di

Jawa dan 0lores dapat mencapai =:: dan ;:: km. Ketidakadaan gunungapi di "lor,

6etar dan 8omang telah dijelaskan oleh adanya penghentian subduksi di busur

subduksi Timor *Katili, -;=+. Jika gunungapi ini masih berhubungan dengan


12/19

subduksi Timor, maka perlu ada kesimpulan lainB seberapa jauh subduksi yang padam

mempengaruhi keakti$an gunungaapi seperti terjadi di 1na#una di teluk 3orontalo,

Sulawesi Tengah.

0itc *-;:+ menunjukkan bahwa walaupun tidak ada bukti dari mekanisme

lokal untuk mendukung keberadaan undertustingsepanjang ujung timur busur Sunda,

!ona enio$$ ada di !ona ini. Penghentian !ona subduksi oleh

ketidakadaan undertrusting tidak harus menunjukkan penghentian gerak litos$er di

bagian dalam. 3unungapi alkali kapur di busur anda cenderung sejajar dengan

palung Timor#Seram, dan berakhir dengan tidak beraturan di Seram.


13/19

atuan %olkanik Tersier di lengan barat daya Sulawesi meliputi trakit, batuan

piroklastik, dasit, andesit, la%a dan endapan lahar yang sebagian telah

terkonsolidasi. atuan ini terdapat di Pare#pare dan di sepanjang !ona sesar Palu.

atuan %olkanik basa menghadirkan bentuk basal dan spilit. 1mur batuan

yang tidak diketahui hanya batuan %olkanik &onggala di Sulawesi Tengah yang

dianggap sebagai $asies %olkanik berumur 5osen 0ormasi Tinombo. atuan granit di

bagian selatan Sulawesi mempunyai umur yang berkisar C D :?sampai 9,? D :?juta

tahun, sekitar Pliosen "wal sampai (iosen "khir. atuan beku gunungapi berumur

Tersier "wal di lengan utara Sulawesi telah diselidiki secara dengan rinci oleh Trail

dkk *-;=+

0ormasi &olokopa yang berumur (iosen "wal sampai "khir mengandung

andesit yang berlapis dengangra"'ackedan batugamping. >olkanik ilungala pada

(iosen "wal sampai Pliosen di dekat 3orontalo mengandung andesit, dasit dan riolit.

reksi 6obudu berumur (iosen sampai Pliosen terdiri dari aglomerat andesit, tu$a

dan beberapa dasit serta basal. 3unungapi Pani yang diperkirakan berumur Pliosen,

terdiri dari dasit, riolit, dan andesit yang terdiri dari batuan gunungapi dengan nama

gunungapi Pinogu yang berumur Pliosen "khir sampai Plistosen, mengandungandesit, dasit tu$ dan aglomerat. Tidak ada penanggalan radiometrik dilakukan

terhadap batuan granit di kawasan ini, tetapi indikasi hubungan di lapangan menurut

Trail dkk *-;=+ berkisar antara Pliosen *granodiorit umbulan+ sampai (iosen

*diorit one dan olihuto+. Hal ini mungkin berhubungan dengan !ona subduksi dari

gunungapi (iosen di lengan utara dan lengan timur Sulawesi.

atuan %olkanik dan granitik berumur Pliosen akhir di 3orontalo boleh jadi

desebabkan oleh subduksi minor yang terletak di barat laut Sulawesi yang terjadi

akibat bergeraknya sistem sesar Sorong ke arah barat.


14/19

,olkanisme Pra Tersier

atuan %olkanik Kabur di Pegunungan 3umai mengandung dua $asies yang

berbeda *(usper, -7;+. Seri Saling yang mengandung tu$a, batuan breksi %olkanik

kasar, aliran la%a berkomposisi basalan dan andesitan dan batugamping terumbu. Seri

4ingsing yang berisi $ormasi monoton dari lapisan tipis asam dan lempung dengan

rijang radiolaria. atuan %olkanik berumur Kapur "tas mempunyai kisaran umur

?- .; sampai ; .7 juta tahun.

>olkanisme Perm terjadi di sepanjang Sumatera. Kejadian pada dataran tinggi

Padang, Sumatera Tengah dan Jambi dirincikan dengan baik oleh Klompe dll *-?+.

&i Sumatera Tengah batuan %olkanik mengandung aliran andesit horblenda, andesit

augit dan tu$a dengan interkalasi serpih asam dan batugamping yang mengandung

$osil berumur Perm. (odel tektonik lempeng memerlukan eksistensi granit Perm di

Sumatera. erdasarkan penentuan radiometri granit Paleo!oikum di Sumatera Selatan

dan Tengah berumur ;? / -9 juta tahun.

atuan %olkanik basalan dan andesit yang melimpah dideskripsikan oleh

Klompee *-?+ di Kalimantan arat dan (alaysia Timur. Sebaran batuan %olkanik

andesitan dan riolitik yang melimpah merupakan ciri khas semanjung (alaysia Timur*Hutchinson, -;7+

Kesesuaian !ona subduksi gunungapi Sumatera berumur Perm yang

menyusup ke benua "sia dengan !ona enio$$ purba yang berasosiasi dengan

%olkanik (alaysia / orneo, yang menyusup ke arah Samudra India. Kejadian ini

tidak sesuai dengan sistem palung busur yang telah dirincikan oleh Katili *-;7+ dan

diperkuat oleh Hutchinson *-;7+ Pupilli *-;7+. "lkali granit yang melimpah

dengan umur yang berbeda di Kalimantan barat nampak mendukung keberadaan

postulat yang menolak adanya !ona subduksi ini.

Kejadian lain menyebutkan bahwa %olkanisma Perm di Timor, didiskusikan

oleh 8oe%er *-=+. atuan di sini mengandung basal oli%in, traki basal, traki alkali

dan alkali riolit yang lebih tua dari o$iolit Timor, yang selama ini dikenal sebagai


15/19

kegiatan %olkanik di awal geosinklin. Kenampakan gologis, komposisi dan umur

gunungapi tersebut menunjukkan bahwa bukan busur %olkanik Perm.


16/19

akhir (iosen, dan membentuk busur luar non#%olkanik seperti (entawai, 2ias,

Tanimbar, Kei, uru, Seram dan uton.

Peristiwa paling dramatis di dalam sejarah geologi Indonesia terjadi selama

Pliosen, ketika benua "ustralia bergerak cepat keutara bergabung dengan perputaran

Papua yang berputar berlawanan arah jarum jam, dan bersama#sama ke barat

membentuk sistem sesar trans$orm Sorong, yang merubah perkembangan Indonesia

Timur. usur anda yang berarah timur#barat dibengkokan ke arah barat membentur

Sulawesi dan Halmahera, sehingga membentuk huru$ K, juga menekan Sulawesi

kembali beratus kilometer kembali ke arah benua "sia.

Pada !aman Plio#Plestosen !ona subduksi barat Sumatera dan selatan Jawa

bergeser ke arah laut dari palung Sumatera dan Jawa saat ini. >olkanisme "khir

Kapur sampai 8esen bergerak dengan arah kebalikan dari arah kemiringan !ona

enio$$ menunjukkan kedangkalan dibanding sebelumnya.

Pergerakan benua "ustralia ke arah utara dan pergerakan lempeng Pasi$ik ke

arah barat daya terus berlanjut, dan diakomodasikan oleh palung anda dan sistem

sesar trans$orm Sorong, sepanjang anggai, Sula dan uton.

3unungapi di Indonesia timur dibentuk setelah tumbukan, mengikuti polayang relati$ sama sejak Tersier, tetapi rusak ketika pola subduksi telah diganti oleh

pergerakan sesar trans$orm. 3unungapi ini terdapat di Sulawesi utara, yang dibentuk

oleh subduksi minor yang mengakomodasi pergerakan pulau ini. 3unungapi ini juga

hadir di Halmahera sebagai konsekuensi polaritas balik akibat benturan di sebelah

barat pulau ini.

5%olusi tektonik Kepulauan Indonesia menunjukkan bahwa

sejak Paleo!oikum !ona subduksi sudah menyebar secara sistematis di area yang

melebar dari benua ke arah 4autan India, dan kemudian selama Tersier di arah 4autan

Pasi$ik.


17/19

usur %olkano#plutonik juga menunjukkan suatu !onasi struktur, tetapi

%olkanik dan granit menunjukkan umur yang berbeda walaupun berada pada jalur

yang secara umum tergantung pada tingkat kemiringan !ona enio$$.


18/19

sedimen di atasnya di daerah terrain Kepala urung Kemun dengan pengecualian

endapan Paleogenik. Hal tersebut membuat daerah laut dalam di uru dan Seram,

juga daerah laut dangkal di terrain Kemun. 2amun terdapat pula endapan laut dalam

berumur 5osen dan Aligosen pada daerah sekitar, seperti peninsula Anin dan lipatan

4engguru *&ow dkk., -9?+. Terlebih lagi, terdapat singkapan batuan karbonatan laut

dangkal pada daerah Kepulauan uru, Seram, dan (isool yang mendukung teori ini.

Karena penemuan tersebut, beberapa geologist mendukung teori bahwa blok Seram

merupakan perpanjangan di sebelah barat dari terrain Kepala urung Kemun.

Kesim'#lan

Jadi e%olusi tatanan stratigra$i pada blok seram ini dibagi menjadi seri yaitu seri

"ustralia dan seri Seram. &imana Seri "ustralia ini memiliki umur sedimen Trias#

(iosen akhir dengan basement berupa batuan metamor$ik. &imana sedimentasi Jura

akhir ini diakhiri dengan continental breakup dan pemekaran lantai samudera.

Terdapat juga sekuen passi%e margin berupa batuan serpih, mudstone, kalsilutit, napal

dan rijang yang diendapkan pada awal kapur / akhir miosen. erakhirnya masa

continental breakup dinamakan postri$t. Pada seri seram yaitu pada masa miosen

akhir terjadi koalisi besar antara 4empeng "ustralia yang bergerak ke utara dengan

lemepeng 5urasia yang bergerak ke timur dan lempeng pasi$ik yng bergerak ke barat

menghasilkan sesar naik yang besar di pulau seram. Pada saat pengangkatan terjadi

slideE slumo unit yang mengendapkan kompleks salas diatas seri "ustralia berupa

batuloempung, mudstones, dan klastika. Kemudia terjadi erosi dan pengangkatan

yang mengendapkan $ormasi 6ahai dan $ormasi 0u$a yang merupakan endapan !ona

neritik.


19/19

/A*TAR PUSTAKA

8amadhan, 0ajar. Potensi Hidrokarbon Terkait &engan Struktur 3eologi danStratigra$i &i 'ekungan Seram, Halmahera, Indonesia Timur. :7. 1ni%ersitas

&iponegoro. Semarang.

httpsBEEwww.academia.eduE?7;?-E3eologiFdanFTektonikFPulauFSeramFIndonesia

FTimurFandaF"rchF *diakses pada Hari Selasa, 7 (ei :? pukul :9.:: 6I+

tugas geologi indonesia blok seram.docx

Documents