tugas fisika
DESCRIPTION
materi atomTRANSCRIPT
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki sifat-sifat dasar tertentu.
Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri dari proton dan neutron dan sejumlah
elektron pada jarak yang jauh.
Pada tahun 1913 Neils Bohr pertama kali mengajukan teori kuantum untuk atom hydrogen.
Model ini merupakan transisi antara model mekanika klasik dan mekanika gelombang. Karena
pada prinsip fisika klasik tidak sesuai dengan kemantapan hidrogen atom yang teramati.
Model atom Bohr memperbaiki kelemahan model atom Rutherford. Untuk menutupi
kelemahan model atom Rutherford, Bohr mengeluarkan empat postulat. Gagasan Bohr
menyatakan bahwa elektron harus mengorbit di sekeliling inti.
Namun demikian, teori atom yang dikemukakan oleh Neils Bohr juga memiliki banyak
kelemahan. Model Bohr hanyalah bermanfaat untuk atom-atom yang mengandung satu elektron
tetapi tidak untuk atom yang berelektron banyak.
Penelitian-penelitian terbaru menyebabkan teori dan model atom semakin berkembang dan
kebenarannya semakin nyata. Teori dan model atom dimulai dengan penelitian yang dilakukan
oleh John Dalton yang selanjutnya dikembangkan oleh Joseph John Thompson, Ernest
Rutherford, Niels Bohr dan teori atom menggunakan mekanika gelombang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pendapat dalton tentang atom?
2. Berapa nilai massa (nilai e/m) dari partikel sinar katode?
3. Apa Postulat Dasar Model Atom Bohr?
4. Apakah kelebihan dan kekurangan setiap teori atom?
Teori Atom
16
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Atom Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnaya tentang atom.
Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum
Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier menyatakan bahwa "Massa
total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total
zat-zat hasil reaksi". Sedangkan Prouts menyatakan bahwa "Perbandingan
massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap". Dari kedua hukum
tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom
yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari
atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak
peluru. Seperti gambar berikut ini:
Model Atom Dalton seperti bola pejal
Teori Atom
16
Model Atom Dalton seperti bola pejal
PERCOBAAN LAVOSIER
Mula-mula tinggi cairan merkuri dalam wadah yang berisi udara adalah A, tetapi setelah
beberapa hari merkuri naik ke B dan ketinggian ini tetap. Beda tinggi A dan B menyatakan
volume udara yang digunakan oleh merkuri dalam pembentukan bubuk merah (merkuri
oksida). Untuk menguji fakta ini, Lavoisier mengumpulkan merkuri oksida, kemudian
dipanaskan lagi. Bubuk merah ini akan terurai menjadi cairan merkuri dan sejumlah volume gas
(oksigen) yang jumlahnya sama dengan udara yang dibutuhkan dalam percobaan pertama
Percobaan Joseph Pruost
Pada tahun 1799 Proust menemukan bahwa senyawa tembaga karbonat baik yang dihasilkan
melalui sintesis di laboratorium maupun yang diperoleh di alam memiliki susunan yang tetap.
Percobaan
ke-
Sebelum pemanasan
(g Mg)
Setelah pemanasan (g
MgO)Perbandingan Mg/MgO
1 0,62 1,02 0,62/1,02 = 0,61
2 0,48 0,79 0,48/0,79 = 0,60
3 0,36 0,60 0,36/0,60 = 0,60
KELEMAHAN MODEL ATOM DALTON
Kelebihan
Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom
Kelemahan
Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik.
Bagaimana mungkin bola pejal dapat menghantarkan arus listrik? padahal listrik adalah elektron
yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menghantarkan arus listrik.
B. Teori Atom Joseph John Thompson
Percobaan tabung sinar katoda pertama kali dilakukan William Crookes (1875). Hasil
eksperimennya adalah ditemukannya seberkas sinar yang muncul dari arah katoda menuju ke
anoda yang disebut sinar katoda.
George Johnstone Stoney (1891) yang memberikan nama sinar katoda disebut “elektron”.
Kelemahan dari Stoney tidak dapat menjelaskan pengertian atom dalam suatu unsur memiliki
Teori Atom
16
sifat yang sama sedangkan unsur yang berbeda akan memiliki sifat berbeda, padahal keduanya
sama-sama memiliki elektron.
Antoine Henri Becquerel (1896) menentukan sinar yang dipancarkan dari unsur-unsur
Radioaktif yang sifatnya mirip dengan elektron.
Joseph John Thomson (1897) melanjutkan eksperimen William Crookes yaitu pengaruh
medan listrik dan medan magnet dalam tabung sinar katoda.
Gambar Eksperimen J.J Thomson
Hasil percobaannya membuktikan bahwa ada partikel bermuatan negatif dalam suatu
atom karena sinar tersebut dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik.
Berdasarkan besarnya simpangan sinar katode dalam medan listrik, Thomson dapat menentukan
nisbah muatan terhadap massa (nilai e/m) dari partikel sinar katode sebesar 1.76 x 108
Coulomb/gram. Besarnya muatan dalam elektron ditemukan oleh Robert Andrew Milikan
(1908) melalui percobaan tetes minyak Milikan seperti gambar di bawah ini:
Gambar Eksperimen Milikan
Minyak disemprotkan ke dalam tabung
yang bermuatan listrik. Akibat gaya tarik
gravitasi akan mengendapkan tetesan minyak
yang turun. Bila tetesan minyak diberi muatan
Teori Atom
16
negatif maka akan tertarik kekutub positif medan listrik. Milikan menemukan bahwa muatan
tetes-tetes minyak selalu bulat dari suatu muatan tertentu, yaitu 1.602 x 10-19 Coulomb.
Hasil percobaan Milikan dan Thomson diperoleh muatan elektron –1 dan massa elektron 0,
sehingga elektron dapat dilambangkan
Data Fisis Elektron:
e/m = 1.76 x 108 Coulomb/gram
e = 1.602 x 10-19 coulomb
maka massa electron = 9.11 x 10-28 gram
Setelah penemuan elektron, maka teori Dalton yang mengatakan bahwa atom adalah partikel
yang tak terbagi, tidak dapat diterima lagi. Pada
tahun 1900, J.J Thomson mengajukan
model atom yang menyerupai roti
kismis. Menurut Thomson, atom terdiri dari materi
bermuatan positif dan didalamnya tersebar elektron
bagaikan kismis dalam roti kismis.
C. Teori Atom Ernest Rutherford
Model Rutherford atau model planet adalah model atom yang dibuat oleh Ernest
Rutherford. Rutherford diarahkan terkenal percobaan Geiger-Marsden pada tahun 1909, yang
disarankan pada 1911 Rutherford analisis bahwa yang disebut " puding plum Model "dari JJ
Thomson atom yang tidak benar. Model baru Rutherford untuk atom, berdasarkan hasil
eksperimen, memiliki fitur baru dari biaya pusat yang relatif tinggi terkonsentrasi ke dalam
volume yang sangat kecil dibandingkan dengan sisa atom dan mengandung sebagian besar massa
atom (yang inti atom).
Model Rutherford tidak membuat kemajuan baru dalam
menjelaskan elektron-struktur atom, dalam hal ini Rutherford
hanya disebutkan model sebelumnya atom di mana sejumlah
Teori Atom
16
kecil elektron mengelilingi inti seperti planet di sekitar matahari, atau sebuah cincin di sekeliling
sebuah planet seperti Saturnus. Namun, dengan implikasi, konsentrasi Rutherford sebagian besar
massa atom ke inti yang sangat kecil membuat model planet metafora bahkan lebih mungkin
dibandingkan sebelumnya, seperti inti akan mengandung sebagian besar massa atom, dalam cara
yang analog dengan Matahari yang mengandung sebagian besar tata surya massa 's. Model
Rutherford kemudian dikoreksi oleh Niels Bohr.
D. Teori Atom Niels Bohr
Niels Bohr selanjutnya menyempurnakan model atom yang dikemukakan oeh Rutherford.
Penjelasan Bohr didasarkan pada penelitiannya tentang spektrum garis atom hidrogen. Beberapa
hal yang dijelaskan oleh Bohr adalah
Elektron mengorbit pada tingkat energi tertentu yang disebut kulit
Tiap elektron mempunyai energi tertentu yang cocok dengan tingkat energi kulit
Dalam keadaan stasioner, elektron tidak melepas dan menyerap energi
Elektron dapat berpindah posisi dari tingkat energi tinggi menuju tingkat energi rendah
dan sebaliknya dengan menyerap dan melepas energi
Model Atom Niels Bohr
E. Teori Atom Hidrogen
Model Bohr hanya akurat untuk sistem satu elektron seperti atom hidrogen atau helium yang
terionisasi satu kali. Bagian ini hendak menurunkan rumusan tingkat-tingkat energi atom
hidrogen menggunakan model Bohr.
Penurunan rumus didasarkan pada tiga asumsi sederhana:
1. Energi sebuah elektron dalam orbit adalah penjumlahan energi kinetik dan energi
potensialnya:
Teori Atom
16
dengan , dan qe adalah muatan elektron.
2. Momentum sudut elektron hanya boleh memiliki harga diskret tertentu:
dengan n = 1,2,3,… dan disebut bilangan kuantum utama, h adalah konstanta Planck, dan
.
3. Elektron berada dalam orbit diatur oleh gaya coulomb. Ini berarti gaya coulomb sama
dengan gaya sentripetal:
Dengan mengalikan ke-2 sisi persamaan (3) dengan r didapatkan:
Suku di sisi kiri menyatakan energi potensial, sehingga persamaan untuk energi menjadi:
Dengan menyelesaikan persamaan (2) untuk r, didapatkan harga jari-jari yang
diperkenankan:
Dengan memasukkan persamaan (6) ke persamaan (4), maka diperoleh:
Dengan membagi kedua sisi persamaan (7) dengan mev didapatkan
Teori Atom
16
Dengan memasukkan harga v pada persamaan energi (persamaan (5)), dan kemudian
mensubstitusikan harga untuk k dan , maka energi pada tingkatan orbit yang berbeda dari
atom hidrogen dapat ditentukan sebagai berikut:
Dengan memasukkan harga semua konstanta, didapatkan,
Dengan demikian, tingkat energi terendah untuk atom hidrogen (n = 1) adalah -13.6 eV.
Tingkat energi berikutnya (n = 2) adalah -3.4 eV. Tingkat energi ketiga (n = 3) adalah -1.51 eV,
dan seterusnya. Harga-harga energi ini adalah negatif, yang menyatakan bahwa elektron berada
dalam keadaan terikat dengan proton. Harga energi yang positif berhubungan dengan atom yang
berada dalam keadaan terionisasiyaitu ketika elektron tidak lagi terikat, tetapi dalam keadaan
tersebar.
Postulat Dasar Model Atom Bohr
Ada empat postulat yang digunakan untuk menutupi kelemahan model atom
Rutherford, antara lain :
1. Atom Hidrogen terdiri dari sebuah elektron yang bergerak dalam suatu lintas
edar berbentuk lingkaran mengelilingi inti atom ; gerak elektron tersebut dipengaruhi
oleh gaya coulomb sesuai dengan kaidah mekanika klasik.
Teori Atom
16
2. Lintas edar elektron dalam hydrogen yang mantap hanyalah memiliki harga
momentum angular L yang merupakan kelipatan dari tetapan Planck dibagi dengan
2π.
dimana n = 1,2,3,… dan disebut sebagai bilangan kuantum utama, dan h adalah
konstanta Planck.
3. Dalam lintas edar yang mantap elektron yang mengelilingi inti atom tidak
memancarkan energi elektromagnetik, dalam hal ini energi totalnya E tidak berubah.
4. Jika suatu atom melakukan transisi dari keadaan energi tinggi EU ke keadaan
energi lebih rendah EI, sebuah foton dengan energi hυ=EU-EI diemisikan. Jika sebuah
foton diserap, atom tersebut akan bertransisi ke keadaan energi rendah ke keadaan
energi tinggi.
F. Efek Zeeman dan Momentum Sudut Orbital
a. Efek Zeeman
Dalam medan magnetik, energi keadaan atomik tertentu bergantung pada harga m l seperti
juga pada n. Keadaan dengan bilangan kuantum total n terpecah menjadi beberapa sub-
keadaan jika atom itu berada dalam medan magnetik, dan energinya bisa sedikit lebih besar
atau lebih kecil dari keadaan tanpa medan magnetik. Gejala itu menyebabkan “terpecahnya”
garis spektrum individual menjadi garis-garis terpisah jika atom dipancarkan ke dalam
medan magnetik, dengan jarak antara garis bergantung dari besar medan itu.
Efek Zeeman adalah gejala tambahan garis-garis spektrum jika
atom-atom tereksitasi diletakan dalam medan magnet (terpecahnya
garis spektral oleh medan magnetik). Efek Zeeman, nama ini
diambil dari nama seorang fisikawan Belanda Zeeman yang
mengamati efek itu pada tahun 1896. Suatu elektron bermassa m
bergerak dalam suatu orbit berjari-jari r dengan frekuensi f dan
momendtum sudut elektron L. Gerakan elektron ini menghassilkan
Teori Atom
16
arus. Gerakan elektron ini juga menimbulkan medan magnetik maka pada kejadian ini
muncul momen magnetik.
b. Momentum Sudut
Momentum sudut adalah sebuah besaran fisika yang penting, khususnya untuk masalah-
masalah pada tingkat energi dan spektra atom dan molekul. Dalam bagian ini, momentum
sudut akan didefinisikan dan sifat-sifatnya akan dijelaskan.
Momentum sudut dari sebuah partikel didefinisikan sebagai sebuah produk luar (produk
vektor) r x p dari posisi vektor r yang menyatakan posisi (x, y, z) dan momentum = (
x, y, z)
(1.96)
Persamaan ini dapat ditulis ulang dengan komponen-komponen berikut:
Teori Atom
16
(1.97)
Momentum sudut yang diperkenalkan di sini disebut sebagai momentum sudut orbital
karena ini berkaitan dengan gerak orbital klasik dari partikel.
Contoh 1.12 Dapatkan momentum sudut orbital l dari sebuah partikel dengan masa m
yang melingkar pada bidang x-y dengan kecepatan yang konstan v dan pada radius r.
Kemudian tulis lagi kondisi Bohr untuk kuantisasi pada persamaan (1.21) untuk batasan dari
besaran momentum sudut |l|.
(Jawaban) Karena z = 0, pz = 0 untuk gerak melingkar di sekitar titik pusat O dalam
bidang x-y sebagaimana ditunjukkan dalam gambar, maka komponen x dan y dari
momentum sudut l, keduanya akan menghilang.
Dengan mengambil sudut θ dan arah dari kecepatan v sebagaimana dalam gambar, kita
akan mendapatkan persamaan-persamaan berikut:
Komponen z dari momentum sudut l menjadi
Dengan demikian, tiga komponen dari momentum sudut orbital I diekspresikan dengan
Berdasarkan persamaan (1.21) kondisi Bohr untuk
kuantisasi adalah
Teori Atom
16
Dengan catatan bahwa |l| = mvr dalam persamaan di atas maka kita mendapatkan
Dengan demikian, kondisi Bohr untuk kuantisasi menunjukkan bahwa besaran
momentum sudut orbital dari gerak melingkar dikuantisasi menjadi perkalian bilangan bulat
dengan h.
Operator Î= (Îx, Îy, Îz) berhubungan dengan l yang dapat diperoleh dengan menggunakan
persamaan (1.53) yang digunakan juga untuk menurunkan operator Hamiltonian dengan
menggunakan koordinat polar (r, θ, φ) kita akan mendapatkan persamaan berikut:
(1.98)
Persamaan-persamaan ini akan menuju pada sebuah ekspresi yang sangat berguna untuk
momentum sudut kuadrat l2 = lx2 + ly
2 + lz2 . Sehingga Î2 akan sebanding dengan operator
Legendre Λ.
(1.99)
Sifat karakteristik dari operator Λ telah dipelajari dengan baik dalam kaitannya dengan
harmonik sudut Yl,m. Beberapa contoh untuk Yl,m ditunjukkan dalam tabel 1.3. Hubungan
berikut ini adalah sangat penting.
(1.100)
atau
(1.101)
Teori Atom
16
Ini adalah persamaan eigen untuk Î2 ; Yl,m adalah fungsi eigen dan l(l + 1)h2 adalah nilai
eigen. ladalah bilangan kuantum yang menentukan besarnya momentum sudut orbital. Ini
adalah bilangan kuantum untuk kuadrat dari l dan dibatasi pada nilai l = 0,1,2,3,… .
Hubungan berikut untuk kompnen z dari momentum sudut Îz dan dapat dikonfirmasi pada
tabel 1.3.
(1.102)
Ini adalah persamaan eigen untuk Îz ; Yl,m adalah fungsi eigen dan mh adalah nilai eigen.
m adalah bilangan kuantum untuk komponen z dari momentum sudut orbital dan memiliki
2l + 1 nilai yang mungkin yang berkaitan dengan bilangan kuantum l dalam daerah dari
−l hingga +l. Sebagai contoh untuk l = 1, maka nilai yang mungkin adalah m = -1, 0, 1.
Karakteristik yang seperti itu untuk l dan m adalah berkaitan dengan perilaku elektron dalam
atom. Sebuah hubungan yang sama dan juga penting dalam menjelaskan keadaan rotasional
dari molekul. Sebagaimana telah dipelajari dalam kasus rotor yang kaku dari sebuah
molekul diatomik, operator Hamiltonian adalah sebanding dengan operator Legendre Λ
dalam persamaan (1.100), fungsi gelombang untuk rotasi molekul akan menjadi fungsi
harmonik sperikal Yl,m.
Tabel 1.3. Harmonik sperikal Yl,m (θ, φ)
Teori Atom
16
BAB III
Teori Atom
16
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-
atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali
dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Pada tahun 1900, J.J Thomson mengajukan model atom yang menyerupai roti kismis.
Menurut Thomson, atom terdiri dari materi bermuatan positif dan didalamnya tersebar
elektron bagaikan kismis dalam roti kismis.
Rutherford melakukan penelitian tentang hamburan sinar α pada lempeng emas. Hasil
pengamatan tersebut dikembangkan dalam hipotesis model atom Rutherford.
a Atom memiliki inti atom bermuatan positif yang merupakan pusat massa atom.
b Elektron bergerak mengelilingi inti dengan kecepatan yang sangat tinggi.
c Sebagian besar partikel α lewat tanpa mengalami pembelokkan/hambatan. Sebagian
kecil dibelokkan, dan sedikit sekali yang dipantulkan.
Beberapa hal yang dijelaskan oleh Bohr adalah
a Elektron mengorbit pada tingkat energi tertentu yang disebut kulit
b Tiap elektron mempunyai energi tertentu yang cocok dengan tingkat energi kulit
c Dalam keadaan stasioner, elektron tidak melepas dan menyerap energi
d Elektron dapat berpindah posisi dari tingkat energi tinggi menuju tingkat energi rendah
dan sebaliknya dengan menyerap dan melepas energi
DAFTAR PUSTAKA
Teori Atom