tugas epidimiologi silvira bela pomalingo

207
Tugas epidimiologi Penyakit Hyperlipidemia Di Susun Oleh Nama : Silvira Bela Pomalingo Kelas : B Semester : 4 (Empat) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO KATA PENGANTAR HYPERLIPIDEMIA Page 1

Upload: sidiq

Post on 12-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas epidemologi

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Tugas epidimiologi

Penyakit Hyperlipidemia

Di Susun

Oleh

Nama : Silvira Bela Pomalingo

Kelas : B

Semester : 4 (Empat)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

GORONTALO

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan keHadirat

Allah SWT karena atas Berkat Rahmat dan

HYPERLIPIDEMIA Page 1

Page 2: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Kuasanyalah penyusun Bukui ini, memenuhi

tugas yang membahas tentang

"HYPERLIPIDEMIA". Penyusunan Buku ini

bertujuan untuk menumbuhkan proses

belajar mandiri agar kreativitas dan

penguasaan materi dapat optimal sesui

yang diharapkan

Dengan penulisan Buku ini, saya

menyadari bahwa setiap manusia itu pasti

tidak luput dari khilaf dan salah, tetapi

sesungguhnya suatu kebenaran itu

datangnya hanya dari Allah SWT. Dengan

pertolonga dari Allah SWT dan dar i

berbagai pihak disertai ketabahan dan

ketekunan akhirnaya dapat menyelesaikan

Buku ini.

Semoga Buku ini dapat bermanfaat

dan senantiasa menjadi sahabat dalam

belajar Untuk meraih prestasi yang gemilang.

Kritik dan saran dari dosen mata kuliah dan

HYPERLIPIDEMIA Page 2

Page 3: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

juga teman- teman sangat saya harapkan

untuk perbaikan dan penyempurnaan

dalam belajar pada masa mendatang .

GORONTALO, Juni 2015

PENYUSUN

SILVIRA BELA POMALINGO

a

DAFTAR ISI

HYPERLIPIDEMIA Page 3

Page 4: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Kata

Pengantar........................................................

.....................................................1

Daftar

Isi.....................................................................

..................................................3

Daftar

Singkatan........................................................

................................................5

Pembahasan Materi

1. Sejarah........................................................

..............................................................1

2. Definisi.........................................................

..........................................................18

3. Etiologi.........................................................

.........................................................27

4. Patofiologi....................................................

.........................................................30

HYPERLIPIDEMIA Page 4

Page 5: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

5. Epidemiologi................................................

........................................................32

6. Gejala Dan Tanda Yang Harus Di

Waspadai.............................................46

7. Gejala

Klinik............................................................

............................................51

8. Klasifikasi.....................................................

........................................................52

9. Komplikasi...................................................

........................................................70

10. Pencegahan...........................................

...............................................................77

11. Pemeriksaan Dan

Diagnosa......................................................

......................82

12. Saran Dan Strategi

Pengobatan .................................................

..................86

HYPERLIPIDEMIA Page 5

Page 6: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

13. Penatalaksanaan Terapi

Hiperlipidemia.............................................

.........97

14. Penanganan...........................................

............................................................140

Daftar

Pustaka............................................................

................................................51

DAFTAR SINGKATAN

PJK : Penyakit Jantung Koroner HDL : High Density LipoproteinVLDL : Very Low Density LipoproteinIDL : Intermediate Density LipoproteinApo A: Apolipoprotein AApo B: Apolipoprotein BLp (a): Lipoprotein AFK : Fosfatidilkolin

HYPERLIPIDEMIA Page 6

Page 7: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

KE : Kolestrol EsterKM : KilomikronKMr : Kilomikron RemnantFL : FosfolipidEK : ElektrokardiografiEDHF : Endothelium Derived Hyperpolarizing FactorVCAM: Vascular Cell Adhesion MoleculeFH : Familial HypercholesterolemiaFLD : Familial Ligand DefectiveFCH : Familial Combined HyperlipidemiatPA : tissue plasminogen activatorvWF : von Willebrand FactorMMP : Matrix Metallo-ProteinaseLCAT : Lechitin Cholestrol AcyltransferaseSNP : Single Nucletida PolimorfismMI : Myocard InfarctDM : Diabetes MellitusPAI : Plasminogen Activator InhibitorAHA : American Heart AssociationAAP : American Academy of PediatricLDL : Low Density Lipoprotein

HYPERLIPIDEMIA Page 7

Page 8: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

1. SEJARAH

Saat ini penyakit jantung koroner atau

PJK termasuk penyebab utama kematian

pada penduduk Indonesia berusia di atas 40

tahun. Jantung koroner bukan tipe penyakit

yang datang seketika. Penyakit ini "tumbuh"

perlahan-lahan pada penggemar makanan

berkadar lemak tinggi. Yang dapat

mengakibatjkan terjadinya hiperlipidemia

yaitu keadaan di mana kadar lemak darah

naik.. Kondisi hiperlipidemia bila

berkelanjutan memicu terbentuknya

aterosklerosis (hilangnya elastisitas disertai

penyempitan dan pengerasan pembuluh

darah arteri). Aterosklerosis menjadi

penyebab utama terjadinya PJK. Jadi, PJK bisa

dicegah apabila yang bersangkutan bisa

mengatasi hiperlipidemia. Pada sebagian

besar penderita hiperlipidemia dapat

HYPERLIPIDEMIA Page 8

Page 9: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

dikontrol dengan diet dan olahraga. Namun,

bisa juga dengan bantuan obat penurun

kadar lipid darah atau antihiperlipidemia.

Obat antihiperlipidemia sedikitnya

dikelompokkan dalam tujuh golongan

senyawa. Ada klofibrat, asam nikotinat,

probukol, gemfibrosil, penghambat absorpsi

lemak, golongan statin/mevinolin, dan

hormon dekstrotirosin. Namun, penggunaan

obat- obatan sintetik relatif mahal dan tak

sedikit menimbulkan efek samping yang

merugikan. Maka, kini dicari

antihiperlipidemia alternatif dari

tumbuhan.salah satunya adalah daun jati

belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.).

Tujuannya penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh daun jati belanda

(dalam bentuk ekstrak air, ekstrak etanol,

dan fraksi aktif steroid) terhadap kadar lipid

darah (TPC, trigliserida, LDL, dan HDL/ high

density lipoproteins).Penelitian memakai

HYPERLIPIDEMIA Page 9

Page 10: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

kelinci sebagai hewan percobaan pada

empat kelompok perlakuan. Masing-masing

kelompok terdiri atas lima ekor. Ternyata

pemberian daun jati belanda (dalam tiga

bentuk yaitu: ekstrak air, ekstrak etanol dan

fraksi aktif steroid) berpengaruh terhadap

kadar lipid darah (TPC, trigliserida, LDL, dan

HDL).

Hiperlipidemia adalah suatu keadaan

patologis akibat kelainan metabolisme lemak

darah yang ditandai dengan meningginya

kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia),

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau

kombinasi keduanya. Dari beberapa

penelitian, hiperkolesterolemia dapat

mempertinggi risiko morbiditas dan

mortalitas penyakit jantung koroner (PJK),

sedangkan hipertrigliseridemia

meningkatkan kasus nyeri perut dan

pankreatitis. Sebaliknya usaha menurunkan

kadar kolesterol dan trigliserida darah

HYPERLIPIDEMIA Page 10

Page 11: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

menunjukkan turunnya kemungkinan

terkena serangan penyakit jantung koroner.

Pada umumnya hiperkolesterolemia

atau hipertrigliseridemia ringan masih dapat

dikendalikan dengan hanya melakukan diet

rendah lemak jenuh dan rendah kalori.

Namun pada kasus berat dan/atau bersifat

herediter yang sering menyerang pada usia

muda, maka diet saja tentu kurang adekuat

dan seharusnya digunakan obat-obat

antihiperlipidemia yang mampu

mengendalikan kadar plasma kolesterol,

trigliserida atau keduanya dengan baik.

Pengendalian ini dituntut seumur hidup,

sehingga obat antihiperlipidemia pun

digunakan dalam jangka panjang pula.

Sebenarnya inti dari kelainan patologis

pada hiperlipidemia ini adalah kegagalan

transportasi dan pengelolaan lipid yang

terdiri dari kolesterol; trigliserida, fosfolipid

dan asam lemak bebas. Dalam hal ini

HYPERLIPIDEMIA Page 11

Page 12: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

kolesterol dan trigliserida memegang peran

kunci, karena pengaturan kadar fosfolipid

dan asam lemak bebas tergantung padanya;

selain itu pada ateroma pembuluh darah

sedang dan besar ditemukan timbunan

kolesterol pada tunika intima dengan

manifestasi klinis berupa PJK, strok dan se-

bagainya. Selain itu transportasi lipid dalam

darah sebagian besar terikat dengan protein

(apoprotein) yang membentuk kompleks

berbentuk sferis dengan berbagai densitas

dan sifatnya (lipopro-tein). Perbedaan ini

secara Minis dapat menolong dalam

menentukan pilahan hiperlipidemia.

Tingginya kadar low density lipoprotein

(LDL) selalu ditemukan pada PJK. Oleh sebab

itu pemahaman metabolisme lipid dan

mekanisme kerja obat anti-hiperlipidemia

yang memungkinkan penggunaan obat

secara rasional sangat menolong dalam

terapi hiperlipidemia beserta penyulitnya.

HYPERLIPIDEMIA Page 12

Page 13: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Dalam keadaan normal konsumsi lemak

(fat) sekitar 80-120 g/hari. Lemak ini akan

dihidrolisis oleh enzim lipase dari pankreas,

diserap oleh sel mukosa usus halus dan

disekresikan ke dalam saluran limfe

mesenterikus dalam bentuk kilomikron.

Kemudian kandungan trigliserida (TG) -

kilomikron ini dihidrolisis menjadi asam

lemak, gliserol dan kolesterol dengan

perantaraan enzim lipoprotein lipase (LPL)

yang terdapat pada permukaan endotel

kapiler, sehingga menjadi kilomikron

remnan. Karena permukaan kilomikron

remnan ini mengandung apo B-48 dan apo E

yang mempunyai affmitas tinggi dengan

reseptor membran hepatosit, maka

kilomikron ini akan terikat dengan hepatosit,

mengalami internalisasi dan degradasi oleh

enzim lisosom dengan melepaskan

kandungan kolesterolnya ke dalam hepatosit.

VLDL berfungsi mengangkut TG dan

HYPERLIPIDEMIA Page 13

Page 14: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

sejumlah kolesterol (sintesa de novo) yang

dilepaskan oleh hepatosit dan masuk

sirkulasi. Kandungan TGnya juga mengalami

degradasi oleh LPL dan dilepaskan ke

jaringan tepi sehingga VLDL berubah menjadi

VLDL remnan ( VLDL) atau IDL. Permukaan

IDL ini mengandung apo B-100 dan apo E

yang juga beraffinitas tinggi dengan

hepatosit. Tetapi hanya sedikit sekali IDL

yang mengalami internalisasi, sebagian

besar diubah menjadi LDL dan tetap beredar

dalam sirkulasi.

Dalam keadaan normal VLDL ini beredar

dalam darah dengan kadar yang rendah,

namun pada kelainan kandungan apeE-nya,

kadarnya dapat meningkat dan bersifat

aterogenik (tipe III hiperlipoproteinemia). LDL

sendiri tetap mengandung banyak kolesterol

dan apo B-100 yang beraffmitas tinggi

dengan reseptor LDL jaringan hepar dan

diluar hepar, dan melepaskan kolesterolnya

HYPERLIPIDEMIA Page 14

Page 15: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

ke jaring-an tadi. Karena bersihan LDL ini

berjalan lambat, maka sebagian besar

kolesterol yang beredar terikat dalam LDL

ini. Pada keadaan kekurangan reseptor LDL

akan timbul kelainan tipe IIa hiper-

lipoproteinemia yang bersifat aterogenik;

selain itu prekursor HDL dibentuk oleh

hepatosit dan menjadi matang selama

memasuki sirkulasi dengan menarik

kolesterol dan kelengkapan apoprotein (C-2).

Apo C-2 inilah yang menyebabkan pecahnya

kandungan TG kilomikron dan VLDL dalam

hepatosit oleh LPL. Subpopulasi HDL (HDL2)

berfungsi mengangkut kolesterol jaringan

tepi(terutama dari dinding uteri) kembali ke

hepar, sehingga lipoprotein ini berguna

untuk mencegah timbulnya PJK. Individu

dengan kadar HDL tinggi mempunyai

korelasi positif terhindar PJK

Ketidakseimbangan antara produksi

lipoprotein yang dilepas oleh jaringan

HYPERLIPIDEMIA Page 15

Page 16: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

tertentu dengan bersihan lipoprotein itu

sendiri dari plasma akan menimbulkan

hiperlipoproteinemia dengan manifestasi

klinik tertentu. Sifat aterogenik LDL dan VLDL

telah banyak dibuktikan. Peninggian kadar

salah satu atau keduanya mempunyai

korelasi positif menyebabkan aterosklerosis.

Kadar LDL meninggi karena adanya

defisiensi reseptor LDL pada hepatosit atau

membran sel jaringan lainnya, sehingga apo

B-100 LDL tidak dapat terikat pada sel

jaringan tadi dan tetap bebas beredar dalam

plasma. Pada keadaan normal genesis

reseptor LDL ini diatur oleh langsung kadar

kolesterol. Apabila kadar kolesterol

meninggi, hal ini akan menghambat

transkripsi messenger RNA (m-RNA) yang

akan membentuk reseptor LDL, demikian

pula sebaliknya keadaan inilah yang disebut

dengan hiperlipidemia.

HYPERLIPIDEMIA Page 16

Page 17: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Gajra dkk menganalisis secara

biomolekuler pada apolipoprotein, dimana

terdapat pengaruh polimorfisme Apo(B) dan

Apo(E) dengan serum lipid pada masyarakat

Jawa. Dikatakan bahwa gen Xabl dari Apo(B)

berasosiasi dengan serum trigliserida dan

Apo(E4) berasosiasi dengan serum kolesterol

total dan kolesterol LDL Dikatakan bahwa

terdapat perbedaan prevalensi dan

mortalitas penyakit jantung koroner pada

berbagai suku dan jenis kelamin di berbagai

negara seperti Eropa, Jepang, China, Asia

Selatan maupun Afrika. Perbedaan prevalensi

dan mortilitas PJK juga terdapat antara orang

China di China dengan imigran China di

negara lain. Hal diatas menunjukkan bahwa

suku, pola makan, gaya hidup dan kondisi

geografis sangat berpengaruh dalam

menyebabkan terjadinya penyakit jantung

koroner yang berhubungan dengan

hyperlipidemia.

HYPERLIPIDEMIA Page 17

Page 18: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Idham dalam penelitiannya menganalisis

mekanisme perubahan profil lipid (kolesterol

total), kolesterol HDL, kolesterol LDL,

trigliserida, Apo(A), Apo(B), dan Lp(a) pada

populasi Baduy yang dihubungkan juga

dengan perubahan pola makan dan aktivitas

fisik. Faktor keturunan sangat berperan

dalam insiden penyakit jantung koroner.

Risiko infark miokard pada orang dengan

keturunan pertama menderita miokard infark

adalah 7 kali lebih tinggi dibanding mereka

yang tanpa riwayat keluarga miokard infark.

Terdapat perbedaan ukuran partikel

kolesterol LDL, trigliserida, dan kolesterol

HDL pada mereka yang mempunyai

keturunan hiperkolesterolemia, dimana

faktor genetik terbukti berperanan. Plaque

atheromatosus lebih tinggi pada mereka

yang mempunyai riwayat orang tua

meninggal akibat penyakit jantung koroner.

HYPERLIPIDEMIA Page 18

Page 19: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Dammerman & Breslow mengatakan

bahwa lebih dari 50% penderita PJK sebelum

usia 60 tahun mempunyai kelainan

lipoprotein familial. Hiperlipidemia berat

(kolesterol total > 300mg/dl dan trigliserida

> 500 mg/dl) mengindikasikan adanya

kelainan genetik dan adanya xantoma

merupakan signal defek genetik tersebut,

terutama pada keturunan pertama. Kadar

kolesterol total > 240mg/dl berhubungan

dengan peningkatan risiko kematian akibat

penyakit jantung iskemik pada laki-laki

dibanding dengan kadar kolesterol total <

200 mg/dl. Berbagai kelainan kromosom

telah diketahui pada familial

hiperkolesterolemia, antara lain kelainan

kromosom 19 yang menyebabkan defektif

reseptor kolesterol LDL, Apo C1, Apo C2, dan

Apo E. Mutasi kromosom 2 menyebabkan

defektif Apo B100.

HYPERLIPIDEMIA Page 19

Page 20: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Belum banyak penelitian yang dilakukan

berkaitan dengan faktor resiko

Hiperlipidemia pada anak mengingat insiden

penyakit ini sangat jarang pada anak dan

juga tidak semua faktor risiko dapat diteliti

pada anak.

2. DEFINISI

Hiperlipidemia adalah suatu keadaan

yang ditandai oleh peningkatan kadar lipid /

lemak di darah melewati batas normal. Yang

dimakud dengan Hiperlipidemia adalah suatu

keadaan yang ditandai oleh peningkatan

kadar lipid/lemak darah. Berdasarkan

jenisnya, hiperlipidemia dibagi menjadi 2,

yaitu:

2.1 Hiperlipidemia Primer

Hiperlipidemia Primer Banyak

disebabkan oleh karena kelainan genetik.

Biasanya kelainan ini ditemukan pada waktu

pemeriksaan laboratorium secara kebetulan.

HYPERLIPIDEMIA Page 20

Page 21: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Pada umumnya tidak ada keluhan, kecuali

pada keadaan yang agak berat tampak

adanya Xantoma (penumpukan lemak di

bawah jaringan kulit). Berdasarkan fenotip

lipoproteinnya hiperlipidemia primer

dibedakan berdasarkan 6 tipe (Fredrickson,

1967).

Hiperlipidemia primer, sering

disebabkan oleh kelainan genetik dimana

terdapat defisiensi atau kurangnya sejumlah

enzim, transpor protein, atau reseptor

protein yang berperan dalam proses

metabolisme dan ambilan lipoprotein.

Hiperlipidmia ini biasanya ditemukan secara

kebetulan pada saat medical check up,

karena pada umumnya tidak ada keluhan,

kecuali pada keadaan berat dapat

menimbulkan xantoma. Fredrickson pada

tahun 1967 membagi hiperlipidemia primer

berdasarkan fenotip lipoprotein seperti

terlihat pada tabel . Dalam tabel diterangkan

HYPERLIPIDEMIA Page 21

Page 22: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

hubungan antara jenis-jenis hiperlipidemia

dengan fenotipe sebab resiko penyakit

jantung koronernya.

hubungan antara jenis-jenis

hiperlipidemia dengan fenotipe sebab resiko

penyakit jantung koronernya.

Jenis

Hiperlipidemia

Kelainan Resiko

PJK

Fenotipe

Fredricks

n

Hiperkolestero

lemia

Defek

pada

reseptor

LDL

++

+

IIa, IIb

Hiperkilomikro

nemia

Defisiensi

lipoprotei

n lipase

- I,

kadang

-

kadang

IV

Hiperlipidemm

ia campuran

Ganggua

n

konversi

+++ IIa, IIb, IV

dan V

HYPERLIPIDEMIA Page 22

Page 23: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

VLDL ke

LDL

Disbeta

lipoproteinemi

a

Defisiensi

apoprotei

n protein

III

+++ III

Hipertrigliserid

emia

Sintesis

VDL↑

Katabolis

me VDL e

++ IV kadang-

kadang V

Hiperlipoprotei

nemia tipe V

Konversi

VLDL ke

LDL

tergangg

u

0/+ V+IV (efek

alkohol,

estrogen,

diabetes

dll)

Tabel 2.1 Hubungan antara jenis

hiperlipidemia familial dengan fenotipe

lipoprotein dan risiko PJK 

2.2 Hiperlipidemia Sekunder

Hiperlipidemia sekunder adalah

hiperlipidemia yang disebabkan oleh:

HYPERLIPIDEMIA Page 23

Page 24: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Penyakit tertentu, seperti diabetes melitus,

hipotiroid, penyakit hepar dan penyakit ginjal

kronik, sindroma nefrotik, porfiria, obesitas,

alkoholisme, disgammaglobulinemia dan

glikogen storage disease. Prevalensinya

hanya sekitar 35% dari penduduk biasa.

Diet makanan, dimana terdapat

peningkatan asupan kolesterol dan lemak

saturasi. Obat-obat juga dapat menimbulkan

hiperlipidemia, antara lain ialah: beta bloker

(menyebabkan hiperlipidemia tipe IIa/IIb),

diuretika (tipe IIB, IV), pil KB estrogen

(menimbulkan hiperlipidemia tipe IV), dan

gestagen (menimbulkan hiperlipidemia tipe

IIb).

Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid

darah disebabkan oleh suatu penyakit

tertentu, misalnya : diabetes melitus,

gangguan tiroid, penyakit hepar & penyakit

ginjal. Hiperlipidemia sekunder bersifat

reversibel (berulang). Ada juga obat-obatan

HYPERLIPIDEMIA Page 24

Page 25: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

yang menyebabkan gangguan metabolisme

lemak, seperti:

1.   Beta-bloker :

hiperlipoproteinememia

tipe IIa dan Iib

2.   Diuretik :

hiperlipoproteinememia

tipe IIb dan IV

3.   Esterogen :

hiperlipoproteinememia

tipe IV

4.   Gestagen :

hiperlipoproteinememia

tipe Iib

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah

keadaaan dimana terjadi ketidakseimbangan

antara kebutuhan otot jantung atas oksigen

dengan penyediaan yang di berikan oleh

pembuluh darah coroner (Mila, 2010). Lemak,

disebut juga lipid, adalah suatu zat yang

kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber

HYPERLIPIDEMIA Page 25

Page 26: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

energi yang utama untuk proses

metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di

dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu

dari makanan dan hasil produksi organ hati,

yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak

sebagai cadangan energi.

Fungsi lemak adalah sebagai sumber

energi, pelindung organ tubuh, pembentukan

sel, sumber asam lemak esensial, alat angkut

vitamin larut lemak, menghemat protein,

memberi rasa kenyang dan kelezatan,

sebagai pelumas, dan memelihara suhu

tubuh. (Danny, 2009).

Secara ilmu gizi, lemak dapat diklasifikasikan

sebagai berikut :

1.      Lipid sederhana :

•      Lemak netral (monogliserida,

digliserida, trigliserida),

•      Ester asam lemak dengan alkohol

berberat molekul tinggi

2.      Lipid majemuk :

HYPERLIPIDEMIA Page 26

Page 27: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

•      Fosfolipid

•      Lipoprotein

3.      Lipid turunan :

•      Asam lemak

•      Sterol (kolesterol, ergosterol,dsb)

Secara klinis, lemak yang penting adalah :

a.     Kolesterol

Kolesterol merupakan bahan

perantara untuk pembentukan sejumlah

komponen penting seperti vitamin D

(untuk membentuk & mempertahankan

tulang yang sehat), hormon seks

(contohnya Estrogen & Testosteron) dan

asam empedu (untuk fungsi pencernaan).

b. Trigliserida (lemak netral)

Sebagian besar lemak dan minyak di

alam terdiri atas 98-99% trigliserida.

Trigliserida adalah suatu ester gliserol.

Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak

dan gliserol. Apabila terdapat satu asam

lemak dalam ikatan dengan gliserol maka

HYPERLIPIDEMIA Page 27

Page 28: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

dinamakan monogliserida. Fungsi utama

Trigliserida adalah sebagai zat energi.

Lemak disimpan di dalam tubuh dalam

bentuk trigliserida. Apabila sel

membutuhkan energi, enzim lipase dalam

sel lemak akan memecah trigliserida

menjadi gliserol dan asam lemak serta

melepasnya ke dalam pembuluh darah.

Oleh sel-sel yang membutuhkan

komponen-komponen tersebut kemudian

dibakar dan menghasilkan energi,

karbondioksida (CO2), dan air (H2O).

Trigliserida bersirkulasi dalam darah

bersama-sama dengan VLDL (Very Low

Densitiy Lipoprotein) yang bersifat

aterogenik. Trigliserida serum juga

berhubungan positif dengan risiko PJK.

c.     Fosfolipid

Fungsi dari fosfolipid antara lain

sebagai bahan penyusun membran sel.

Beberapa fungsi biologik lainnya antara

HYPERLIPIDEMIA Page 28

Page 29: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

lain adalah sebagai surfactant paru-

paru yg mencegah perlekatan

dinding alveoli paru-paru

sewaktu ekspirasi.

d.      Asam Lemak

Asam lemak memiliki empat peranan

utama. Pertama, asam lemak merupakan

unit penyusun fosfolipid dan glikolipid.

Kedua, banyak protein dimodifikasi oleh

ikatan kovalen asam lemak, yang

menempatkan protein-protein tersebut ke

lokasi-lokasinya pada membran. Ketiga,

asam lemak merupakan molekul bahan

bakar. Asam lemak disimpan dalam bentuk

triasilgliserol, yang merupakan ester

gliserol yang tidak bermuatan.

Triasilgliserol disebut juga lemak netral

atau trigliserida. Keempat, derivat asam

lemak berperan sebagai hormon dan cakra

intrasel.

HYPERLIPIDEMIA Page 29

Page 30: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

3.   ETIOLOGI

Secara umum penyebab hiperlipidemia

adalah faktorgenetik, mengkonsumsi

makanan tinggi lemak dan kolesterol,

konsumsi alkohol, konsumsi makanan

berkalori tinggi, penyakit lain dan pengaruh

obat-obatan.

Hiperkolesterolemia

• Hiperkolesterolemia familial

(defekpada LDL reseptor)

• Kerusakan APO B 100 familial

• Hiperkolesterolemei apoligenik

Hiperlipidemia Sekunder : gangguan

yang disebabkan oleh faktor tertentu seperti

penyakit dan obat-obatan. Beberapa jenis

penyakit penyebabhiperlipidemia :

Diabetusmelitus : Pada glukosa darah

tinggi akan menginduksi sintesis kolesterol

dan glukosa akan dimetabolis memenjadi

Acetyl Co A. Acetyl Co A ini merupakan

prekusor utama dalam biosintesis

HYPERLIPIDEMIA Page 30

Page 31: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

kolesterol. Sehingga akan menyebabkan

produksi VLDL-trigliserida yang berlebihan

oleh hati dan adanya pengurangan proses

lipolisispada lipoprotein yang kaya

trigliserida.

Hipotiroidisme : Pengaruh hipotiroidisme

pada metabolisme lipoprotein adalah

peningkatan kadar kolesterol-LDL

diakibatkan oleh penekanan metabolic

pada reseptor LDL, sehingga kadar-LDL

akanmeningkat. Di sampingitu, bila

penderita menjadi gemuk karena

kurangnya pemakaian energy oleh

jaringan perifer, maka kelebihan kalori

akan merangsang hati untuk

meningkatkan produksi VLDL-trigliserida

dan menyebabakan peningkatan kadar

trigliserida.

Sindrom nefrotik : menyebabkan

hiperkolesterolemia. Diakibatkan oleh

adanya hipoalbuminemia yang

HYPERLIPIDEMIA Page 31

Page 32: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

merangsang hati memproduksi lipoprotein

berlebih.

Gangguanhati : Sirosis empedu primer

dan obstruksi empedu ekstra hepatik

dapat menyebabakan hiperkolesterolemia

dan peningkatan kadar fosfolipid plasma

yang berhubungan dengan abnormalitas

lipoprotein, kerusakan hati yang parah

dapat menyebabakan penurunan kadar

kolesterol dan trigliserida.

Obesitas : Pada orang yang obesitas,

karena kurangnya pemakaian energy oleh

jaringan perifer meyebabkan kelebihan

kalori yang dapat merangsang hati untuk

meningkatkan produksi VLDL-trigliserida

dan peningkatan trigliserida.

4. PATOFISIOLOGI

Kolesterol adalah suatu jenis lemak

yang ada dalam tubuh dan dibagi menjadi

LDL, HDL, Total kolesterol dan Trigliserida.

Kolesterol di angkut oleh lipoprotein yang

HYPERLIPIDEMIA Page 32

Page 33: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

bernama LDL untuk dibawa ke sel-sel tubuh

yang memerlukan, termasuk ke sel otot

jantung, otak dan lain-lain agar dapat

berfungsi sebagaimana mestinya. HDL

dibentuk di usus dan hati, HDL ini akan

menyerap kolesterol bebas dari pembuluh

darah, atau bagian tubuh lain seperti sel

makrofag, kemudian membawanya ke hati.

VLDL adalah Lipoprotein yang dibentuk di

hati yang kemudian akan diubah di

pembuluh darah menjadi LDL. Bentuk

Lipoprotein ini memiliki kolesterol paling

banyak dan akan membawa kolesterol

tersebut ke jaringan seperti dinding

pembuluh darah (Jeffry Tenggara, 2008).

Kelebihan kolesterol akan diangkat

kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL

(High Density Lipoprotein) untuk dibawa

kembali ke hati yang selanjutnya akan

diuraikan lalu dibuang ke dalam kantung

empedu sebagai asam (cairan) empedu. LDL

HYPERLIPIDEMIA Page 33

Page 34: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

mengandung lebih banyak lemak dari pada

HDL sehingga ia akan mengambang di dalam

darah. Protein utama yang membentuk LDL

adalah Apo-B (Apolipoprotein-B). LDL

dianggap sebagai lemak yang “jahat” karena

dapat menyebabkan penempelan kolesterol

di dinding pembuluh darah.

Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak

yang “baik” karena dalam operasinya ia

membersihkan kelebihan kolesterol dari

dinding pembuluh darah dengan

mengangkutnya kembali ke hati. Protein

utama yang membentuk HDL Apo-a

(Apolipoprotein-A). HDL ini mempunyai

kandungan lemak lebih sedikit dan

mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih

berat.

Konsentrasi kolesterol pada HDL dan

LDL atau VLDL lipoprotein adalah prediktor

kuat untuk penyakit jantung koroner. HDL

fungsional menawarkan perlindungan

HYPERLIPIDEMIA Page 34

Page 35: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

dengan cara memindahkan kolesterol dari

sel dan atheroma. Konsentrasi tinggi dari LDL

dan konsentrasi rendah dari HDL fungsional

sangat terkait dengan penyakit

kardiovaskuler karena beresiko tinggi

terkena ateroklerosis. Keseimbangan antara

HDL dan LDL semata-mata ditentukan secara

genetikal, tetapi dapat diubah dengan

pengobatan, pemilihan makanan dan faktor

lainnya (Anonim, 2008).

5. EPIDEMIOLOGI

Hiperlipidemia adalah penyakit dimana

kadar lemak dalam tubuh sangat tinggi.

Lemak ini bisa berupa kolesterol atau

trigliserida dan bisa juga sekaligus keduanya.

Lemak adalah zat energi sebagai sumber

utama energi yang sangat dibutuhkan tubuh

untuk proses metabolismenya. Lemak bisa

diperoleh melalui makanan atau juga

terbentuk dari dalam tubuh sendiri. Lemak

HYPERLIPIDEMIA Page 35

Page 36: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

akan disimpan dan bisa dipakai pada waktu-

waktu tertentu dalam sel-sel lemak. Tetapi

ketika kadar lemak dalam tubuh menjadi

tinggi, akan memberikan banyak masalah

kesehatan pada manusia. Kadar kolesterol

yang rendah akan lebih baik dibanding

dengan kolesterol yang tinggi, meskipun

kalau terlalu rendah tidak baik buat kondisi

tubuh. Rentang aman idelnya kolesterol

seseorang adalah dalam batasan antara 140

sampai 200 mg/dL, bila seseorang berada

mendekati angka 300 untuk ukuran kadar

lemaknya, maka akan sangat berisiko

terkena serangan jantung dan jenis penyakit

fatal lainnya.

Pada umumnya lemak tidak larut dalam

air, yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah. Agar lemak dapat diangkut ke

dalam peredaran darah, maka lemak

tersebut harus dibuat larut dengan cara

mengikatkannya pada protein yang larut

HYPERLIPIDEMIA Page 36

Page 37: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol,

trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein ini

disebut Lipoprotein (dari kata Lipo=lemak,

dan protein).

Lipoprotein bertugas mengangkut lemak

dari tempat pembentukannya menuju tempat

penggunaannya. Ada beberapa jenis

lipoprotein, antara lain:

1. Kilomikron

Kilomikron adalah lipoprotein yang

paling besar, dibentuk di usus dan

membawa trigliserida yang berasal dari

makanan. Beberapa ester kolestril juga

terdapat pada kilomikron. Kilomikron

melewati duktus toraksikus ke aliran

darah. Trigliserida dikeluarkan dari

kilomikron pada jaringan ekstrahepatis

melalui suatu jalur yang berhubungan

dengan VLDL yang mencakup hidrolisi oleh

sistem lipase lipoprotein (LPL), suatu

penurunan progresif pada diameter

HYPERLIPIDEMIA Page 37

Page 38: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

partikel terjadi ketika trigliserida di dalam

inti tersebut dikosongkan. Lipid permukaan

, yakni apo-A-1, apo-A-II, dan apo-C,

ditransfer ke dalam hepatosit.

2.      Lipoportein berdensitas sangat

rendah (VLDL)

Hati mensekresikan VLDL yang

berfungsi sebagai sarana untuk

mengekspor trigliserida ke jaringan perifer.

VLDL mengandung Apo-B-100 dan Apo-C.

trigliserida VLDL dihidrolisis oleh lipase

lipoprotein menghasilkan asam lemak

bebas untuk disimpan didalam jaringan

seperti di otot jantung dan otot rangka.

Hasil dari deplesi trigliserida menghasilkan

sisa yang disebut lipoprotein berdensitas

menengah (IDL). Partikel LDL mengalami

endositosis secara langsung oleh hati, sisa

HDL dikonversi menjadi LDL dengan

menghilangkan trigliserida yang

diperantaraioleh lipase hati. Proses

HYPERLIPIDEMIA Page 38

Page 39: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

tersebut menjelaskan fenomena klinis

pergeseran beta (beta shift). Peningkatan

VLDL dalam plasma dapat disebabkan

karena peningkatan sekresi precursor

VLDL dan juga penurunan katabolisme

LDL.

3.   Lipoprotein densitas sedang (IDL)

IDL adalah zat perantara yang terjadi

sewaktu VLDL dikatabolisme menjadi LDL,

tidak terdapat dalam kadar yang besar

kecuali bila terjadi hambatan konversi

lebih lanjut. Bila terdapat dalam jumlah

banyak IDL akan terlihat sebagai

kekeruhan pada plasma yang didinginkan

meskipun ultra sentrifugasi perlu dilakukan

untuk memastikan adanya LDL.

4.      Lipoprotein berdensitas rendah (LDL)

Katabolisme LDL terutama terjadi

didalam hepatosit dan dalam sebagian

besar sel bernukleus melibatkan

endositosis yang diperantarai oleh reseptor

HYPERLIPIDEMIA Page 39

Page 40: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

berafinitas tinggi. Ester kolesteril dari inti

LDL kemudian dihidrolisis, yang

menghasilkan kolesterol bebas untuk

sintesis membrane sel. Ses-sel juga

mendapatkan kolesterol dari sintesis de-

novo melalui suatu jalur yang melibatkan

pembentukan asam mevalonat yang

dikatalisis oleh HMG koA reduktase. Hati

memainkan peran utama dalam

pengolahan kolesterol tubuh. Tidak seperti

sel lainnya, hepatosit mampu

mengeliminasi kolesterol dari tubuh

melalui sekresi kolesterol dalam empedu

dan mengkonversikan kolesterol menjadi

asam empedu yang juga disekresikan

dalam empedu.

5.      Lipoprotein Berdensitas Tinggi (HDL)

Apolipoprotein disekresi oleh hati dan

usus. Sebagian besar lipid dari permukaan

satu lapis kilomikron dan VLDL selama

liposis. HDL juga mendapatkan kolesterol

HYPERLIPIDEMIA Page 40

Page 41: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

dari jaringan perifer dari suatu jalur yang

melindungi homeostasis kolesterol sel.

HDL juga dapat membawa ester kolestril

langsung ke hati melalui suatu reseptor

pengait/ docking (reseptor scavenger, SR-

BI) yang tidak melakukan endositosis

terhadap lipoprotein (Bertram, Katzung).

lemak dalam darah diangkut dengan

dua cara, yaitu melalui jalur eksogen dan

jalur endogen :

a.)      Jalur Eksogen

Trigliserida & kolesterol yang berasal

dari makanan dalam usus dikemas dalam

bentuk partikel besar lipoprotein, yang

disebut Kilomikron. Kilomikron ini akan

membawanya ke dalam aliran darah.

Kemudian trigliserid dalam kilomikron tadi

mengalami penguraian oleh enzim

lipoprotein lipase, sehingga terbentuk

asam lemak bebas dan kilomikron remnan.

Asam lemak bebas akan menembus

HYPERLIPIDEMIA Page 41

Page 42: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

jaringan lemak atau sel otot untuk diubah

menjadi trigliserida kembali sebagai

cadangan energi. Sedangkan kilomikron

remnan akan dimetabolisme dalam hati

sehingga menghasilkan kolesterol bebas.

Sebagian kolesterol yang mencapai

organ hati diubah menjadi asam empedu,

yang akan dikeluarkan ke dalam usus,

berfungsi seperti detergen & membantu

proses penyerapan lemak dari makanan.

Sebagian lagi dari kolesterol dikeluarkan

melalui saluran empedu tanpa

dimetabolisme menjadi asam empedu

kemudian organ hati akan

mendistribusikan kolesterol ke jaringan

tubuh lainnya melalui jalur endogen. Pada

akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang

lemaknya telah diambil), dibuang dari

aliran darah oleh hati.

Kolesterol juga dapat diproduksi oleh

hati dengan bantuan enzim yang disebut

HYPERLIPIDEMIA Page 42

Page 43: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

HMG Koenzim-A Reduktase, kemudian

dikirimkan ke dalam aliran darah.

b.)      Jalur Endogen

Pembentukan trigliserida dalam hati

akan meningkat apabila makanan sehari-

hari mengandung karbohidrat yang

berlebihan. Hati mengubah karbohidrat

menjadi asam lemak, kemudian

membentuk trigliserida, trigliserida ini

dibawa melalui aliran darah dalam bentuk

Very Low Density Lipoprotein (VLDL). VLDL

kemudian akan dimetabolisme oleh enzim

lipoprotein lipase menjadi IDL

(Intermediate Density Lipoprotein).

Kemudian IDL melalui serangkaian proses

akan berubah menjadi LDL (Low Density

Lipoprotein) yang kaya akan kolesterol.

Kira-kira ¾ dari kolesterol total dalam

plasma normal manusia mengandung

partikel LDL. LDL ini bertugas

menghantarkan kolesterol ke dalam tubuh.

HYPERLIPIDEMIA Page 43

Page 44: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Kolesterol yang tidak diperlukan akan

dilepaskan ke dalam darah, dimana

pertama-tama akan berikatan dengan HDL

(High Density Lipoprotein). HDL bertugas

membuang kelebihan kolesterol dari dalam

tubuh. Itulah sebab munculnya istilah LDL-

Kolesterol disebut lemak “jahat” dan HDL-

Kolesterol disebut lemak “baik”. Sehingga

rasio keduanya harus seimbang.

Kilomikron membawa lemak dari usus

(berasal dari makanan) dan mengirim

trigliserid ke sel-sel tubuh. VLDL membawa

lemak dari hati dan mengirim trigliserid ke

sel-sel tubuh. LDL yang berasal dari

pemecahan IDL (sebelumnya berbentuk

VLDL) merupakan pengirim kolesterol yang

utama ke sel-sel tubuh. HDL membawa

kelebihan kolesterol dari dalam sel untuk

dibuang. (Sumber: Nutrition: Science and

Applications, 2nd edition, edited by L. A.

HYPERLIPIDEMIA Page 44

Page 45: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Smaolin & M. B. Grosvenor. Saunders

College Publishing, 1997.)

Penyakit Arteri Koroner / penyakit

jantung koroner (Coronary Artery Disease)

ditandai dengan adanya endapan lemak

yang berkumpul di dalam sel yang

melapisi dinding suatu arteri koroner dan

menyumbat aliran darah.

Endapan lemak (ateroma atau plak)

terbentuk secara bertahap dan tersebar di

percabangan besar dari kedua arteri

koroner utama, yang mengelilingi jantung

dan menyediakan darah bagi jantung.

Proses pembentukan ateroma ini

disebut aterosklerosis. Ateroma bisa

menonjol ke dalam arteri dan

menyebabkan arteri menjadi sempit. Jika

ateroma terus membesar, bagian dari

ateroma bisa pecah dan masuk ke dalam

aliran darah atau bisa terbentuk bekuan

darah di permukaan ateroma tersebut.

HYPERLIPIDEMIA Page 45

Page 46: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Supaya bisa berkontraksi dan memompa

secara normal, otot jantung (miokardium)

memerlukan pasokan darah yang kaya

akan oksigen dari arteri koroner. Jika

penyumbatan arteri koroner semakin

memburuk, bisa terjadi iskemi

(berkurangnya pasokan darah) pada otot

jantung, menyebabkan kerusakan jantung.

Secara praktis, kriteria yang digunakan

untuk penentuan adanya hiperlipidemia

adalah terdapatnya peningkatan kadar

kolesterol total melebihi 200 mg/dl dan

atau peningkatan kadar kolesterol LDL

melebihi 130 mg/dl.

Digunakannya batasan usia 2-19 tahun

adalah berdasar pertimbangan bahwa

anak-anak yang berada di bawah usia 2

tahun kadar lemaknya masih belum

menetap akibat kebutuhan kolesterol

yang relatif tinggi; sedangkan anak yang

HYPERLIPIDEMIA Page 46

Page 47: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

berada di atas usia 19 tahun telah

dikategorikan sebagai dewasa.

Kadar lemak darah

Pemeriksaan

laboratorium

Kisaran yg ideal

(mg/dL darah)

Kolesterol total 120-200

Kilomikron

Negatif

(setelah berpuasa

selama 12 jam)

VLDL 1-30

LDL 60-160

HDL 35-65

Perbandingan LDL

dengan HDL<>

Trigliserida 10-160

Hiperlipidemia

HYPERLIPIDEMIA Page 47

Page 48: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Lemak (disebut juga lipid) adalah zat

yang kaya energi, yang berfungsi sebagai

sumber energi utama untuk proses

metabolisme tubuh. Lemak diperoleh dari

makanan atau dibentuk di dalam tubuh,

terutama di hati dan bisa disimpan di

dalam sel-sel lemak untuk digunakan di

kemudian hari. Sel-sel lemak juga

melindungi tubuh dari dingin dan

membantu melindungi tubuh terhadap

cedera. Lemak merupakan komponen

penting dari selaput sel, selubung saraf

yang membungkus sel-sel saraf serta

empedu. Dua lemak utama dalam darah

HYPERLIPIDEMIA Page 48

Page 49: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

adalah kolesterol dan trigliserida. Lemak

mengikat dirinya pada protein tertentu

sehingga bisa larut dalam darah;

gabungan antara lemak dan protein ini

disebut lipoprotein. Lipoprotein yang

utama adalah :

1. Kilomikron

2. VLDL (Very Low Density Lipoproteins)

3. IDL (intermediate density lipoprotein)

4. LDL (Low Density Lipoproteins)

5. HDL (High Density Lipoproteins)

6.GEJALA DAN TANDA YANG HARUS DI

WASPADAI

Sakit dada, Jantung berdebar,

Berkeringat, Cemas, Nafas pendek,

Hilangnya kesadaran atau kesulitan

berbicara atau bergerak, Sakit

abdominal, Kematian mendadak.

sakit kepala dan pegal-pegal sebagai

gejala awal. Gejala ini muncul sebagai

HYPERLIPIDEMIA Page 49

Page 50: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

akibat dari kekurangan oksigen. Kadar

lipid yang tinggi akan menyebabkan

aliran darah menjadi kental sehingga

oksigen menjadi kurang.

Gejala yang lain adalah adanya endapan

lemak yang akan membentuk suatu

pertumbuhan yang disebut xantoma di

dalam tendo (urat daging) dan di dalam

kulit. Kadar trigliserida (sampai 800

mg/dL atau lebih) bisa menyebabkan

pembesaran hati dan limpa dan gejala-

gejala lain misalnya :

1. Nyeri perut yang hebat

Beberapa hari atau minggu

sebelumnya tubuh terasa tidak bertenaga,

dada tidak enak, waktu olahraga atau

bergerak jantung berdenyut keras, napas

tersengal-sengal, kadang-kadang disertai

mual, muntah dan tubuh mengeluarkan

banyak keringat.

2.    Nyeri dada

HYPERLIPIDEMIA Page 50

Page 51: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Sakit dada kiri (angina) dan nyeri

terasa berasal dari dalam. Nyeri dada yang

dirasakan pasien juga bermacam-macam

seperti ditusuk-tusuk, terbakar, tertimpa

benda berat, disayat, panas. Nyeri dada

dirasakan di dada kiri disertai penjalaran

ke lengan kiri, nyeri di ulu hati, dada

kanan, nyeri dada yang menembus hingga

punggung, bahkan ke rahang dan leher,

Gejalanya :

1.    Jantung berdebar (denyut nadi cepat).

2.    Keringat dingin

3.    Tenaga dan pikiran menjadi lemah,

ketakutan yang tidak ada alasannya,

perasaan mau mati saja.

4.    Tekanan darah rendah atau stroke

5.    Dalam kondisi sakit : Sakit nyeri

terutama di dada sebelah kiri tulang

bagian atas dan tengah sampai ke  

telapak tangan.

HYPERLIPIDEMIA Page 51

Page 52: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Terjadinya sewaktu dalam keadaan

tenang

Kadar trigliserida yang sangat tinggi

(sampai 800 mg/dl atau lebih) bisa

menyebabkan pembesaran hati dan limpa

dan gejala-gejala dari pankreatitis

(misalnya nyeri perut yang hebat).

Pada umumnya seseorang yang

menderita Hiperlipidemia tida akan

merasakan gejala tertentu, sampai

kemudian timbul penyakit lain yang lebih

fatal. Tapi bagi beberapa penderita gejala

Hiperlipidemia yang biasa dirasakan

adalah:

* Pembentukan urat daging didalam kulit

* Terjadi pembesaran hati dan limpa

* Gejala-gejala dari pankreatitis

* Timbul nyeri perut

Gejala-gejala yang lainnya

- Timbul nodul lemak pada kulit

(xanthoma) yang merupakan deposit

HYPERLIPIDEMIA Page 52

Page 53: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

dari penumpukan kolesterol

padakelopak mata (Xanthelasma)

- Nyeri berat pada abdomen. Perlu dicatat

bahwa hiperlipidemia seringkali tidak

meimbulkan gejala apapun tetapi dapat

mengakibatkan pankreatitis,

pembesaran hati dan yang

menyebabkan myeri abdomen atau usus

dua belas jari.

- Pada hiperkolesterolimia yang

disebabkan karena faktor keturunan

disertai riwayat infa miokard dalam

keluarga dan nyeri dada (angina) ini

merupakan gejala dari penyakit

jantung koroner.

- Aterosklerosis dapat menyebabkan

infarrk jantung sehingga terjadi spasme

pembuluh darah arteri yang menuju

jantung. Akibatnya suplai oksigen tidak

mencukupi akhirnya menyebabkan

kerusakan otot jantung.

HYPERLIPIDEMIA Page 53

Page 54: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

- Pada wanita pasca menopause

mempunyai resiko yang sama dnegan

pria untuk terkena jantung koroner.

7. GEJALA KLINIK

Kadar trigliserida yang sangat tinggi

(sampai 800 mg/dL atau lebih) bisa

menyebabkan pembesaran hati dan limpa

dan gejala-gejala dari pankreatitis (misalnya

nyeri perut yang hebat). Penderita

hiperlipidemia umumnya tidak merasakan

gejala yang spesifik, bahkan penderita tidak

merasakan adanya gejala penyakit sama

sekali. Namun pada sebagian orang,

hiperlipidemia.

Biasanya kadar lemak yang tinggi tidak

menimbulkan gejala. Kadang-kadang, jika

kadarnya sangat tinggi, endapan lemak akan

membentuk suatu penumpukan lemak yang

HYPERLIPIDEMIA Page 54

Page 55: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

disebut xantoma di dalam tendo (urat

daging) dan di dalam kulit. 

Hiperlipidemia dapat meningkatkan

resiko terkena aterosklerosis, penyakit

jantung koroner, recursoris (peradangan

pada organ recurso), diabetes recurso,

gangguan tiroid, penyakit hepar & penyakit

ginjal. Yang paling sering adalah resiko

terkena penyakit jantung.

8. KLASIFIKASI 

Berdasarkan penyebabnya

Hiperlipidemia dibagi menjadi primer :

berasal dari kelainan gen tunggal yang

diwarisi atau lebih sering disebabkan

kombinasi faktor genetic dan lingkungan.

Hiperlipidemia sekunder : disebabkan

penyakit metabolik seperti diabetes mellitus,

asupan alkohol, hipotiroidisme, atau sirosis

bilia primer.

HYPERLIPIDEMIA Page 55

Page 56: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Berdasrkan kadar HDL,VLDL dan

Kolesterol serum :

1. Hiperlipoproteinemia tipe I

Disebut juga hiperkilomikronemia

familial, merupakan penyakit keturunan

yang jarang terjadi dan ditemukan pada

saat lahir. Dimana tubuh penderita tidak

mampu membuang kilomikron dari dalam

darah. Anak-anak dan dewasa muda

dengan kelainan ini mengalami serangan

berulang dari nyeri perut. Hati dan limpa

membesar, pada kulitnya terdapat

pertumbuhan lemak berwarna  kuning pink

(xantoma eruptif). Pemeriksaan darah

menunjukkan kadar trigliserida yang

sangat tinggi. Penyakit ini tidak

menyebabkan terjadi aterosklerosis tetapi

bisa menyebabkan pankreatitis, yang bisa

berakibat fatal Penderita diharuskan

menghindari semua jenis lemak (baik

HYPERLIPIDEMIA Page 56

Page 57: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

lemah jenuh, lemak tak jenuh maupun

lemak tak jenuh ganda).

2. Hiperlipoproteinemia tipe II

Disebut juga hiperkolesterolemia

familial, merupakan suatu penyakit

keturunan yang mempercepat terjadinya

aterosklerosis dan kematian dini, biasanya

karena serangan jantung. Kadar kolesterol

LDLnya tinggi. Endapan lemak membentuk

pertumbuhan xantoma di dalam tendon

dan kulit. 1 diantara 6 pria penderita

penyakit ini mengalami serangan jantung

pada usia 40 tahun dan 2 diantara 3 pria

penderita penyakit ini mengalami

serangan jantung pada usia 60 tahun.

Penderita wanita juga memiliki resiko,

tetapi terjadinya lebih lambat. 1 dari 2

wanita penderita penyakit ini akan

mengalami serangan jantung pada usia 55

tahun. Orang yang memiliki 2 gen dari

penyakit ini (jarang terjadi) bisa memiliki

HYPERLIPIDEMIA Page 57

Page 58: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

kadar kolesterol total sampai 500-1200

mg/dL dan seringkali meninggal karena

penyakit arteri koroner pada masa kanak-

kanak. Tujuan pengobatan adalah untuk

menghindari faktor resiko, seperti

merokok, dan obesitas, serta mengurangi

kadar kolesterol darah dengan

mengkonsumsi obat-obatan. Penderita

diharuskan menjalani diet rendah lemak

atau tanpa lemak, terutama lemak jenuh

dan kolesterol serta melakukan olah raga

secara teratur. Menambahkan bekatul

gandum pada makanan akan membantu

mengikat lemak di usus. Seringkali

diperlukan obat penurun lemak.

Tipe ini ditandai dengan peningkatan

LDL yang dapat merupakan kondisi awal

(primer) ataupun kelanjutan (sekunder)

dari kondisi hiperlipidemia lainnya.

Hiperlipoprotein primer disebabkan oleh

beberapa kondisi genetik, sedangkan

HYPERLIPIDEMIA Page 58

Page 59: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

hiperlipoprotein sekunder dapat

disebabkan oleh endokrinopati (hipotiroid,

hipopituitari, diabetes melitus) dan

biasanya dapat pulih dengan terapi

hormon.

Tipe II terdiri atas 2 tipe yaitu

hiperlipidemia tipe IIa dan IIb :

a.       Tipe IIa, ditandai dengan tingginya

kadar LDL di dalam darah tapi kadar

VLDLnya normal. Tipe ini dapat

disebabkan beberapa kondisi genetik

yaitu hiperkolesterol familial, defectiv

e apolipoprotein B familial,

hiperkolesterolemia poligenik.

b.      Tipe IIb, ditandai dengan tingginya

kadar LDL dan VLDL, kolesteroldan

trigliserida dalam darah. Tipe ini

disebut kombinasi hiperlipidemia

familial. Penyakit ini disebabkan karena

meningkatnya produksi hepatik Apo B

(merupakan protein utama pada LDL

HYPERLIPIDEMIA Page 59

Page 60: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

dan VLDL). Xanthoma pada tipe ini

jarang terjadi, tetapi tipe ini ditandai

dengan predisposisi CAD (Coronary

ArteryDisease) prematur.

3. Hiperlipoproteinemia tipe III

Merupakan penyakit keturunan yang

jarang terjadi, yang menyebabkan

tingginya kadar kolesterol VLDL dan

trigliserida. Pada penderita pria, tampak

pertumbuhan lemak di kulit pada masa

dewasa awal. Pada penderita wanita,

pertumbuhan lemak ini baru muncul 10-15

tahun kemudian. Baik pada pria maupun

wanita, jika penderitanya mengalami

obesitas, maka pertumbuhan lemak akan

muncul lebih awal. Pada usia pertengahan,

aterosklerosis seringkali menyumbat arteri

dan mengurangi aliran darah ke tungkai.

Pemeriksaan darah menunjukkan

tingginya kadar kolesterol total dan

trigliserida. Kolesterol terutama terdiri dari

HYPERLIPIDEMIA Page 60

Page 61: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

VLDL. Penderita seringkali mengalami

diabetes ringan dan peningkatan kadar

asam urat dalam darah. Pengobatannya

meliputi pencapaian dan pemeliharaan

berat badan ideal serta mengurangi

asupan kolesterol dan lemak jenuh.

Biasanya diperlukan obat penurun kadar

lemak. Kadar lemak hampir selalu dapat

diturunkan sampai normal, sehingga

memperlambat terjadinya aterosklerosis.

4. Hiperlipoproteinemia tipe IV

Merupakan penyakit umum yang

sering menyerang beberapa anggota

keluarga dan menyebabkan tingginya

kadar trigliserida. Penyakit ini bisa

meningkatkan resiko terjadinya

aterosklerosis. Penderita seringkali

mengalami kelebihan berat badan dan

diabetes ringan. Penderita dianjurkan

untuk mengurangi berat badan,

mengendalikan diabetes dan menghindari

HYPERLIPIDEMIA Page 61

Page 62: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar

lemak darah.

5. Hiperlipoproteinemia tipe V

 Merupakan penyakit keturunan yang

jarang terjadi, dimana tubuh tidak mampu

memetabolisme dan membuang kelebihan

trigliserida sebagaimana mestinya. Selain

diturunkan, penyakit ini juga bisa terjadi

akibat :

- Penyalahgunaan alkohol

- Diabetes yang tidak terkontrol

dengan baik

- Gagal ginjal

- Makan setelah menjalani puasa

selama beberapa waktu.

Jika diturunkan, biasanya penyakit ini

muncul pada masa dewasa awal.

Ditemukan sejumlah besar pertumbuhan

lemak (xantoma) di kulit, pembesaran hati

dan limpa serta nyeri perut. Biasanya

terjadi diabetes ringan dan peningkatan

HYPERLIPIDEMIA Page 62

Page 63: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

asam urat. Banyak penderita yang

mengalami kelebihan berat badan.

Komplikasi utamanya adalah pankreatitis,

yang seringkali terjadi setelah penderita

makan lemak dan bisa berakibat fatal.

Pengobatannya berupa penurunan berat

badan, menghindari lemak dalam

makanan dan menghindari alkohol. Bisa

diberikan obat penurun kadar lemak.

Hiperlipidemia sekunder merupakan

gangguan yang disebabkan oleh faktor

tertentu seperti penyakit dan obat-obatan.

Beberapa jenis penyakit penyebab

hiperlipidemia :

1.         Diabetus melitus

Penderita NIDDM umumnya akan

menyebabkan terjadinya

hipertrigliseridemia. Penyebabnya pada

glukosa darah tinggi akan menginduksi

sintesis kolesterol dan glukosa akan

dimetabolisme menjadi Acetyl Co A.

HYPERLIPIDEMIA Page 63

Page 64: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Acetyl Co A ini merupakan prekusor

utama dalam biosintesis kolesterol.

Sehingga akan menyebabkan produksi

VLDL-trigliserida yang berlebihan oleh

hati dan adanya pengurangan proses

lipolisis pada lipoprotein yang kaya

trigliserida.

2.         Hipotiroidisme

Pengaruh hipotiroidisme pada

metabolisme lipoprotein adalah

peningkatan kadar kolesterol-LDL yang

diakibatkan oleh penekanan metabolik

pada reseptor LDL, sehingga kadar-LDL

akan meningkat antara 180-250 mg/dL.

Di samping itu, bila penderita ini

menjadi gemuk kaqrena kurangnya

pemakaian energi oleh jaringan perifer,

maka kelebihan kalori ini akan

merangsang hati untuk meningkatkan

produksi VLDL-trigliserida dan

HYPERLIPIDEMIA Page 64

Page 65: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

menyebabakan peningkatan kadar

trigliserida juga.

3.         Sindrom nefrotik

Sindrom nefrotik akan

menyebabkan terjadinya

hiperkolesterolemia. Hal ini diakibatkan

oleh adanya hipoalbuminemia yang

akan merangsang hati untuk

memproduksi lipoprotein berlebih.

4.         Gangguan hati

Sirosis empedu primer dan

obstruksi empedu ekstra hepatik dapat

menyebabakan hiperkolesterolemia dan

peningkatan kadar fosfolipid plasma

yang berhubungan dengan abnormalitas

lipoprotein, kerusakan hati yang parah

dapat menyebabakan penurunan kadar

kolesterol dan trigliserida. Hepatitis akut

juga dapat menyebabkan kenaikan

kadar VLDL dan kerusakan formasi

LCAT.

HYPERLIPIDEMIA Page 65

Page 66: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

5.         Obesitas

Pada orang yang obesitas, karena

kurangnya pemakaian energi oleh

jaringan perifer akan meyebabkan

kelebihan kalori yang dapat merangsang

hati untuk menungkatkan produksi

VLDL-trigliserida dan peningkatan

trigliserida.

1. Penyebab Hiperlipidemia Sekunder (ATP III, 2002)

Penyebab

Penyakit Obat-obatan

Hiperkolestero

lemia

Hipotiroidis

me,

penyakit

hati

obstruktif,

sindrom

nefrotik,

anorexia

nervosa,

intermiten

Progestin,

diuretik tiazid,

glukokortikoid,

β-bloker,

isotretionin,

inhibitor

protease,siklos

forin,

mirtazapin,

HYPERLIPIDEMIA Page 66

Page 67: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

porphyria

akut

sirolimus

Hipertrigliserid

emia

Obesitas,

diabetes

melitus,

lipodystroph

y, sepsis,

kehamilan,

hepatitis

akut, lupus

erythematos

is sistemik.

Monoklonal

gammathop

hy: multiple

myeloma,

lymphoma

Alkohol,

estrogen,

isotretionin, β-

bloker,

glukokortikoid,

resin asam

empedu, tiazid,

asparaginase,

interperon,

antijamur

golongan Azol,

mirtazopin,

steroid

anabolik,

sirolimus,

bexaroten

HDL rendah Obesitas,

malnutrisi

Non-ISA β-

HYPERLIPIDEMIA Page 67

Page 68: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

bloker, steroid

anabolik,

probukol,

isotretionin,

progestin

2.    Klasifikasi Klinis Hiperlipidemia (dalam

hubungannya dengan Penyakit Jantung

Koroner)

a.       Hiperkolesterolemia yaitu :

kadar kolesterol meningkat dalam

darah .

b.      Hipertrigliseridemia yaitu :

kadar trigliserida meningkat dalam

darah.

c.       Hiperlipidemia

campuran yaitu : kadar kolesterol

dan trigliserida meningkat dalam

darah.

3.      Secara ilmu gizi, lemak dapat

diklasifikasikan sebagai berikut

a.       Lipid sederhana

HYPERLIPIDEMIA Page 68

Page 69: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

o lemak netral (monogliserida,

digliserida, trigliserida),

o ester asam lemak dengan recurs

berberat molekul tinggi

b.      Lipid majemuk

fosfolipid

lipoprotein

c.       Lipid turunan

asam lemak

sterol (kolesterol, ergosterol,dsb)

Bukti terakhir yang ada menyatakan

bahwa peningkatan risiko PJK tidak dapat

dijelaskan secara utuh dengan asumsi

sederhana bahwa peningkatan kadar

lipoprotein dalam plasma secara

proporsional sama dengan peningkatan

deposisi kolesterol dalam arteri. Asumsi

yang lebih baik adalah dinding arteri

memiliki afinitas yang berbeda untuk

subspesies lipoprotein, sehingga

lipoprotein yang masuk ke subendotel

HYPERLIPIDEMIA Page 69

Page 70: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

tidak selalu harus disimpan. Karakteristik

seperti ukuran lipoprotein, densitas,

komposisi lipid dan apolipoprotein yang

menjadi pelengkap merupakan hal yang

penting dalam menentukan tingkta retensi

di dalam arteri dan respon proinflamasi

yang terkait.

Secara umum, kadar kolesterol darah

anak usia 2-19 tahun dapat dibagi atas :

a. Acceptable; yakni kadar total

kolesterol kurang dari 170 mg/dl dan

atau kadar LDL kolesterol kurang dari

110 mg/dl.

b. Borderline; yaitu kadar total

kolesterol antara 170-199 mg/dl dan

atau kadar LDL kolesterol antara 110-

129 mg/dl.

c. High; yaitu kadar total kolesterol

lebih 200 mg/dl dan atau kadar LDL

kolesterol lebih dari 130 mg/dl. Anak-

anak yang kadar kolesterolnya

HYPERLIPIDEMIA Page 70

Page 71: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

dikategorikan sebagai ‘high’ dapat

diklassifikasikan atas 2 jenis :

Hiperkolesterolemia Sekunder

Kadar hiperkolesterolemia yang

terjadi pada kelainan ini disebabkan oleh

berbagai kelainan organik dan

fungsional yang terjadi pada anak.

Faktor-faktor penyebab kelainan ini

adalah:

a. Faktor eksogen: obat-obatan seperti

kortikosteroid, antikonvulsan, beta

bloker, alkohol dan obesitas;

b. Gangguan endokrin dan metabolik:

hipoteroidesme, diabetes mellitus,

hiperkalsemia idiopatik;

c. Penyakit obstruktif hepar: atresia

biliaris dan sirosis hati;

d. Penyakit ginjal kronik : syndroma

neprotik;

HYPERLIPIDEMIA Page 71

Page 72: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

e. Lain-lain: anoreksia nervosa,

penyakit kolagen dan Klinifelter

syndrome.

Hiperkolesterolemia Primer

Kriteria hiperkolesterolemia primer

dapat ditegakkan apabila semua faktor

penyebab dari hiperkolesterolemia

sekunder dapat disingkirkan. Kelainan

ini umumnya bersifat familiar dan

karena itu skrining terhadap anggota

keluarga perlu dilakukan. Berdasarkan

gambaran klinik dan penyebab kelainan

ini, Fredrickson dan Lees membagi jenis

kelainan ini atas type I, IIa, IIb, III, IV dan

V. Type IIa, yakni terdapatnya

peningkatan kadar LDL dan kolesterol,

merupakan type yang paling sering

didapatkan pada anak. Type ini dapat

dibedakan lagi menjadi :

a. Hiperkolesterolemia familial.

Kelainan yang disebabkan oleh

HYPERLIPIDEMIA Page 72

Page 73: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

kekurangan LDL reseptor ini dapat

bersifat heterozigot dan homozigot.

Pada jenis heterozigot, kadar total

kolesterol dan LDL biasanya mencapai 2-

3 kali nilai normal dengan rata-rata 300

mg/100ml; sedangkan kadar LDL-nya

lebih 160 mg/100 ml dengan rata-rata

240 mg/100ml. Pada jenis homozigot,

kadar rata-rata kolesterol total dapat

mencapai 700-1000 mg/100 ml. Hal ini

disebabkan oleh terdapatnya mutasi gen

hiperkolesterolemia familial.

b. Familial combined

hyperlipidemia. Pada kelainan ini

terjadi produksi berlebihan dari apo B-

100 oleh hepar dan karenanya terdapat

peningkatan kadar trigliserida pada anak

(120-130 mg/dl) disertai kadar kolesterol

total dan LDL yang lebih rendah dari

jenis hiperkolesterolemia familial atau

bahkan normal. Kadar LDL dapat

HYPERLIPIDEMIA Page 73

Page 74: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

bervariasi dari waktu ke waktu;

demikian pula dengan kadar trigliserida

yang berfluktuasi berlawanan

9. KOMPLIKASI

Komplikasi tertinggi akut infark adalah

aritmia, aritmia yang sering memberikan

komplikasi adalah ventrikel vibrilasi.

Ventrikel vibrilasi 95% meninggal sebelum

sampai rumah sakit. Komplikasi lain meliputi

disfungsi ventrikel kiri/gagal jantung dan

hipotensi/syok kardiogenik. (Darmawan,

2010)

1 Prognosis

Prognosis pada penyakit jantung

koroner tergantung dari beberapa hal

yaitu:

1.    Wilayah yang terkena oklusi

2.    Sirkulasi kolateral

HYPERLIPIDEMIA Page 74

Page 75: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

3.    Durasi atau waktu oklusi

4.    Oklusi total atau parsial

5.    Kebutuhan oksigen miokard

Berikut prognosis pada penyakit jantung

coroner:

1.    25% meninggal sebelum sampai ke

rumah sakit

2.    Total mortalitas 15-30%

3.    Mortalitas pada usia < 50 tahun 10-

20%

4.    Mortalitas usia > 50 tahun sekitar

20%

Beberapa komplikasi penyakit yang

menyertai hiperlipidemia:

Aterosklerosis

Menurut WHO, aterosklerosis

didefinisikan sebagai kombinasi dari

perubahan intima arteri yang meliputi

akumulasi penimbunan lemak dan

karbohidrat yang diikuti oleh terbentuknya

HYPERLIPIDEMIA Page 75

Page 76: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

jaringan fibrosis, kalsifikasi maupun

perubahan pada lapisan medianya.

Pada keadaan fisiologis, uptake LDL

pada sel-sel perifer terjadi bila ada reseptor

LDL. Bila reseptor LDL ini kurang maka

banyak LDL yang tidak tertangkap oleh

reseptor LDL. Akibatnya, kadar LDL akan

meningkat dan akan lebih lama berada

dalam sirkulasi hingga kemungkinan

teroksidasi lebih besar. LDL teroksidasi inilah

yang sangat aterogenik. Adanya sedikit LDL

teroksidasi akan merekrut monosit ke dalam

dinding arteri dan mengubahnya menjadi

makrofag. Makrofag mempunyai potensi

yang besar untuk mempercepat oksidasi LDL

juga mengubah reseptor yang biasanya

memediasi uptake LDL ke dalam dinding

arteri menjadi reseptor yang disebut

scavenger receptor yang tidak meregulasi

kolesterol tersebut.

HYPERLIPIDEMIA Page 76

Page 77: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Proses terjadinya aterosklerosis dimulai

dengan munculnya fatty streak pada intima.

Fatty streak adalah bercak-bercak yang

terdiri dari sel-sel busa berisi lemak yang

menumpuk di intima. Pembentukan fatty

streak: Arteri yang normal terdiri dari tiga

lapisan:

1. Lapisan intima suatu lapisan tunggal

yang terbentuk dari susunan endotel,

yang kontak dengan darah, berisi sel

otot polos yang menyimpan matriks

akstraseluler dan dikelilingi oleh serabut

kolagen dan serabut elastis.

2. Lapisan media terdiri dari lapisan

otot polos yang berisi kolagen dan kaya

akan matriks ekstraseluler yang elastin.

3. Lapisan adventitia berisi syaraf, sel

mast, serabut elastis dan kolagen serta

pada serabut tersebut terdapat juga sel

otot polos, yang menghubungkan

pembuluh dengan lingkungannya.

HYPERLIPIDEMIA Page 77

Page 78: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Akumulasi oleh partikel lipoproteinPada

keadaan hiperkolesterolemia, konsentrasi

dari lipoprotein meningkat sehingga

terakumulasi di lapisan intima dari arteri.

Partikel lipoprotein seringklai diikuti oleh

unsur pokok dari matriks ekstraseluler

khususnya proteoglikan. Sekuastresi yang

diikuti dengan pemisahan lipoprotein dari

beberapa antioksidan di plasma ke intima

mendukung terjadinya oksidasi yang

menyebabkan perubahan partikel lipoprotein.

Lipoprotein yang sudah termodifikasi

mengakibatkan terjadinya respon pemicu

lokal radang yang menandakan terjadinya

luka.

Adhesi leukosit Pada

hiperkolesterolemia, adhesi leukosit

mononuclear ke endotel luminal terlihat lebih

dini. Hal tersebut merupakn tahapan awal

timbulnya luka pada arteri.

HYPERLIPIDEMIA Page 78

Page 79: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Leukosit yang berpenetrasi, Beberapa

sel darah putih bermigrasi ke dalam lapisan

intima. Migrasi leukosit secara langsung

kemungkinan ada hubungannya dengan

faktor kemoatraktan, termasuk lipoprotein

yang termodifikasi, kemoatraktan sitokin

seperti chemokine macrophage

chemoattractant protein 1 (MCP-1) yang

diproduksi oleh sel-sel di dinding pembuluh

akibat respon lipoprotein yang termodifikasi

tersebut.

Leukosit yang terakumulasi, Leukosit

yang tinggal sebagai penyusun fatty streak

dapat dibagi dan merupakan pertanda bagi

reseptor scavenger terhadap lipoprotein

yang termodifikasi. Fagosit mononuclear

akan menangkap lemak dan mengubahnya

menjadi sel busa.

Pada fase selanjutnya, oksidasi LDL dan

garam kalsium, sel-sel radang dan jaringan

ikat tertimbun pada fatty streak tersebut

HYPERLIPIDEMIA Page 79

Page 80: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

yang kemudian diselubungi dengan jaringan

otot polos. Fase ini dapat berlangsung

selama puluhan tahun tanpa gejala, dimana

streak menebal dengan 2-3% per tahun dan

akhirnya dapat terjadi plak aterosklerosis,

plak tebal yang menyumbat penyumbat

hingga lubangnya menyempit sampai 30%.

Penyaluran darah menjadi sangat terhambat

dan kelenturannya sangat berkurang. Baru

pada saat itulah muncul gangguan serius dan

tergantung dari lokasi penyumbatannya

dapat timbul beberapa gejala.

10.PENCEGAHAN

Gaya hidup aktif seperti :

Berlari perlahan (20 menit), berenang

(16 menit), berjalan cepat (30 menit),

bersepeda (20 menit), menggunakan

tangga, berolahraga mengikuti video

atau berdansa (20 menit).

HYPERLIPIDEMIA Page 80

Page 81: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Kebiasaan makan baik:

Kandungan protein rendah harus

mengambil bagian seperempat porsi

makan misalnya ikan, kambing, ayam,

bistik tanpa lemak. Karbohidrat

kompleks seprti nasi atau bakmi

seperempat porsi dan setengah porsi

sisanya haruslah sayur-sayuran seperti

bayam, kol, brokoli, daun bawang,

buncis atau sayuran yang berbentuk

daun-daunan yang berwarna hijau atau

kuning.

Antioksidan

Antioksidan secara umum

didefinisikan sebagai senyawa yang dapat

menunda, memperlambat dan mencegah

proses oksidasi lipid. Dalam arti khusus,

antioksidan adalah zat yang dapat

menunda atau mencegah terjadinya

reaksi autooksidasi radikal bebas dalam

HYPERLIPIDEMIA Page 81

Page 82: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

oksidasi lipid ( Kochhar dan Rossell,

1990). Cuppert (1997) dan Disitir Widjaya

(2003) menyatakan bahwa antioksidan

sebagai senyawa secara nyata dapat

memperlambat oksidasi, walaupun

dengan konsentrasi yang lebih rendah

sekalipun dibandingkan dengan substrat

yang dapat dioksidasi. Berdasarkan

fungsinya antioksidan dapat digolongkan

sebagai berikut:

1.    Antioksidan primer

Antioksidan primer adalah senyawa

yang dapat menghentikan reaksi berantai

pembentukan radikal. Senyawa ini dapat

memberikan atom hidrogen secara cepat

ke radikal lipida (R*, ROO*) atau

mengubahnya ke bentuk lebih stabil,

sementara turunan radikal antioksidan

(A*) tersebut memiliki keadaan lebih

stabil dibanding radikal lipida. Zat-zat ini

dapat berasal dari alam maupun buatan.

HYPERLIPIDEMIA Page 82

Page 83: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Antioksidan alam antara lain : tokoferol,

lesitin,sesamol, fosfasida, dan asam

askrobat. Antioksidan buatan adalah

senyawa-senyawa fenol,misalnya :

butylated hidroxytoluene (BHT). 

2.      Antioksidan sekunder

Antioksidan sekunder adalah suatu

senyawa yang dapat mencegah kerja

prooksidan yaitu faktor-faktor yang

mempercepat terjadinya reaksi oksidasi.

Antioksidan ini memperlambat laju

autooksidasi dengan berbagai mekanisme

diluar mekanisme pemutusan rantai

autooksidasi dengan pengubahan radikal

lipida ke bentuk lebih stabil

(Gordon,1990).

Ross mengungkapkan bahwa

antioksidan dapat mengurangi formasi

radikal bebas oleh LDL teroksidasi.

Antioksidan ini mempunyai peran penting

HYPERLIPIDEMIA Page 83

Page 84: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

dalam menghambat reaksi kimia oksidasi,

yang dapat merusak makromolekul.

Mekanisme antioksidan dalam

menghambat oksidasi atau menghentikan

reaksi berantai pada radikal bebas dari

lemak yang teroksidasi, dapat disebabkan

oleh 4 (empat) macam mekanisme reaksi

yaitu :

1. pelepasan hidrogen dari antioksidan.

2. Pelepasan elektron dari antioksidan

3. Addisi asam lemak ke cincin

aromatik pada antioksidan

4 Pembentukan senyawa kompleks

antara lemak dan cincin aromatik dari

antioksidan

Prinsip kerja antioksidan dalam

menghambat otooksidan pada lemak

dapat dilihat sebagai berikut :

Oksigen bebas di udara akan

mengoksidaksi ikatan rangkap pada asam

lemak yang tidak jenuh. Kemudian radikal

HYPERLIPIDEMIA Page 84

Page 85: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

bebas yang terbentuk akan bereaksi

dengan oksigen sehingga akan

menghasilkan peroksida aktif.

RH                   +                      O2

R*       +          OOH

Asam lemak tidak jenuh          Oksigen

Radikal bebas

R*                    +                      O2

ROO

Radikal bebas                 oksigen

Peroksida aktif

Penambahan antioksidan (AH) primer

dengan konsentrasi rendah pada lipida

dapat menghambat atau mencegah

reaksi autooksidasi lemak dan minyak.

Penambahan tersebut dapat menghalangi

reaksi oksidasi pada tahap inisiasi 

maupun propagasi. Radikal-radikal

antioksidan (A*) yang terbentuk pada

reaksi tersebut relatif stabil dan tidak

mempunyai cukup energi untuk dapat

HYPERLIPIDEMIA Page 85

Page 86: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

bereaksi dengan molekul lipida lain untuk

membentuk radikal lipida baru (Gordon,

1990).

Inisiasi :           R*       +         AH

RH      +          A*

Radikal bebas              antioksidan

    Propagasi :       ROO* +         AH

ROOH            +          A*

11. PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSA

Pemeriksaan untuk penderita

hiperlipidemia dilakukan dengan memeriksa

kadar lemak darah yang diambil setelah

berpuasa selama 6-12 jam. Kadar lemak

yang diperiksa meliputi kolesterol total,

kolesterol LDL, kolesterol HDL dan trigliserida

(Hasibuan, 2011).

Pemeriksaan fisik harus menggambarkan:

a.         Ada atau tidak ada Diagnosa,

Dilakukan pemeriksaan darah untuk

HYPERLIPIDEMIA Page 86

Page 87: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

mengukur kadar kolesterol total. Untuk

mengukur kadar kolesterol LDL, HDL dan

trigliserida, sebaiknya penderita

berpuasa dulu minimal selama 12 jam.

Kadar lemak darah

Pemeriksaan laboratorium Kisaran yg

ideal (mg/dL darah) Kolesterol total 120-

200 , Kilomikron Negatif (setelah

berpuasa selama 12 jam), VLDL 1-30

LDL 60-160 HDL 35-65 Perbandingan

LDL dengan HDL < 3,5 Trigliserida 10-

160. Diagnosa pemeriksaan untuk

penderita hiperlipidemia dilakukan

dengan memeriksa kadar lemak darah

yang diambil setelah berpuasa selama

6-12 jam. Kadar lemak yang diperiksa

meliputi kolesterol total, kolesterol LDL,

kolesterol HDL dan trigliserida

(Hasibuan, 2011)

Kadar lipid plasma normal,batas dan

tinggi.

HYPERLIPIDEMIA Page 87

Page 88: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Kadar kolesterol

Total

Kategori

Kolesterol

Total

kurang dari 200

mg/Dl Bagus

200-239 mg/dL

Ambang batas

atas

240 mg/dL dan lebih Tinggi

Kadar LDL Kategori LDL

Kurang dari 100

mg/Dl Optimal

100-129 mg/dL Di atas optimal

130-159 mg/dL

Ambang batas

atas

160-189 mg/dL Tinggi

190 mg/dL dan lebih Sangat tinggi

Kadar HDL Kategori HDL

HYPERLIPIDEMIA Page 88

Page 89: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Kurang dari 40

mg/Dl Rendah

60 mg/dL dan lebih Tinggi

Kadar

Trigliserida

Kategori

Trigliserida

Kurang dari

150 mg/dL Normal

150-199

mg/Dl

Ambang batas

atas

200-499

mg/Dl Tinggi

500 mg/dL

dan lebih Sangat tinggi

12. SARAN DAN STRATEGI

PENGOBATAN

a.  Pengaturan diet

HYPERLIPIDEMIA Page 89

Page 90: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Prinsip utama pengobatan

hiperlipoproteinnemia ialah mengatur

diet yang mempertahankan berat badan

normal dan mengurangi kadar lipid

plasma. Individu dengan berat badan

berlebih sebaiknya segera mulai

makanan dengan diet penurun berat

badan. Dianjurkan makan makanan

rendah kolesterol  (>300 mg/hari),

rendah lemak total (<30% dari kalori)

dan rendah lemak jenuh (<10%).  

b.   Menghilangkan faktor resiko

Bila individu dengan

hiperlipoproteinemia di pacu oleh

beberapa penyakit lain  seperti diabetes

melitus, pecandu alkohol atau

hipotiroidisme maka  penyakit tersebut

harus diobati. Individu dianjurkan

menghindari faktor-faktor yang dapat

meningkatkan pembentukan

aterosklerosis, yaitu menghentikan

HYPERLIPIDEMIA Page 90

Page 91: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

rokok, mengobati hipertensi, olahraga

yang cukup dan pengawasan kadar gula

darah pada pasien diabetes.

c.    Pemberian obat

Pengobatan hiperlipoproteinemia

didasarkan adanya hubungan

hiperlipidimia dengan aterosklerosis

(koroner dan perifer), pankreatis akut

(dengan hipergliseridemia) dan

tendinitis serta xantoma (kosmetik).

Pengobatan hiperkolesterolemia

terutama ditunjukan bagi pasien dengan

riwayat aterosklerosis prematur dalam

keluarga dan dengan adanya faktor

resiko lain seperti diabetes melitus,

hipertensi, dan merokok.

TABEL INTERAKSI OBAT

NoNamaObat A

NamaObat B

Mekanisme obat

A

Mekanisme Obat

B

Interaksi

HYPERLIPIDEMIA Page 91

Page 92: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

1. Klorfibrat

Kolestiramin

Mekanisme kerjanya

dengan meningkat

kan aktivitas

lipoprotein lipase

sehingga katabolis

me lipoprotein

kaya-trigliserida

seperti VLDL dan

LDL meningkat

.

Menurunkan kadar kolesterol

plasma dengan

cara mengikat

asam empedu dalam saluran cerna,

mengganggu

sirkulasi enterohep

atik sehingga ekskresi steroid yang

bersifat asam dalam tinja

meningkat.

Penurunan asam

empedu oleh

Klofibrat bersama kolestira

min sedikit

menunda tercapainya kadar puncak plasma. Klofibrat mengges

er antikoagulan oral

dari ikatannya dengan albumin

dan memperkuat efek

obat-obat ini.

HYPERLIPIDEMIA Page 92

Page 93: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

pemberian resin ini

menyebabkan

meningkatnya

produksi asam

empedu yang

berasal dari

kolesterol.

2 Gemfibrozil

Warfarin

Gemfibrozil

meningkatkan

aktivitas lipoprotein

lipase sehingga klirens partikel

kaya trigliserid meningkat

. Kadar kolesterol HDL juga

dapat meningkat

anti koagulan oral yang

mempengaruhi sintesa vitamin K-

yang berperan dalam

pembekuan darah

sehingga terjadi deplesi

faktor II, VII, IXdan X. Ia bekerja di

hati dengan

Gemfibrozil

meningkatkan efek

antikoagulan

warfarin

HYPERLIPIDEMIA Page 93

Page 94: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

pada pemberian

obat ini.

menghambat

karboksilasi vitamin K

dari protein prekursomy

a.

3

Kolestiramin dan

Kolestipol

Vitamin A, D, dan K

Keduanya menurunkan kadar kolesterol

plasma dengan

cara mengikat

asam empedu dalam saluran cerna,

mengganggu

sirkulasi enterohep

atik sehingga ekskresi steroid yang

bersifat asam

Vitamin A, D , dan K

Kolestiramin dan

kolestipol menggan

ggu absorpsi vitamin A, D dan K karena ganggua

n absorpsi lemak.

HYPERLIPIDEMIA Page 94

Page 95: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

dalam tinja

meningkat.

Penurunan asam

empedu oleh

pemberian resin ini

menyebabkan

meningkatnya

produksi asam

empedu yang

berasal dari

kolesterol.

4Pravastin

Gamfibrozil

Penghambat HMG

CoA-reduktase

bekerja dengan

menghambat

sintesis kolesterol

Gemfibrozil

meningkatkan

aktivitas lipoprotein

lipase sehingga klirens partikel

Kombinasi

pravastatin dan

gemfibrozil tidak

dianjurkan karena terjadi

penuruna

HYPERLIPIDEMIA Page 95

Page 96: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

di hati sehingga menurunkan kadar

LDL plasma.

kaya trigliserid meningkat

. Kadar kolesterol HDL juga

dapat meningkat

pada pemberian

obat ini.

n ekskresi urin dan ikatan protein

pravastatin

5Atorvastatin

Digoxin Penghambat HMG

CoA-reduktase

bekerja dengan

menghambat

sintesis kolesterol

di hati sehingga menurunkan kadar

LDL plasma.

Mekanisme kerja digoxin yaitu

dengan menghambat pompa

Na-K ATPase yang

menghasilkan

peningkatan sodium intracellular yang

menyebabkan

lemahnya pertukara

Pemakaian

bersama digoxin

dan atorvasta

tin meningk

atkan kadar tunak

plasma digoxin hingga 20%.

HYPERLIPIDEMIA Page 96

Page 97: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

n sodim/kali

um dan meningkat

kan  kalsium

intracellular.

6Atorvastatin

Antasid berisi Al dan Mg

Penghambat HMG

CoA-reduktase

bekerja dengan

menghambat

sintesis kolesterol

di hati sehingga menurunkan kadar

LDL plasma.

Antasida bekerja dengan

cara menetralkan kondisi “terlalu”

asam tersebut, selain itu antasida

juga bekerja dengan

cara mengham

bat aktivitas enzim pepsin

yang aktif bekerja pada

Pemakaian

suspensi antasid berisi Al dan Mg

menurunkan

kadar plasma

atorvastatin

hingga 35%

HYPERLIPIDEMIA Page 97

Page 98: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

kondisi asam,

7Atorvastatin

Simetidin

Penghambat HMG

CoA-reduktase

bekerja dengan

menghambat

sintesis kolesterol

di hati sehingga menurunkan kadar

LDL plasma.

Cimetidine adaiah

penghambat

histamin pada

reseptor H2 secara

selektif dan

reversible, penghamb

atan histamin

pada reseptor H, akan

menghambat

sekresi asam

lambung baik pada keadaan istirahat maupun setelah

perangsangan oleh

Atorvastatin +

simetidin menurun

kan efektivita

s penuruna

n trigliserida hingga 26-34%

HYPERLIPIDEMIA Page 98

Page 99: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

makanan, histamin,

pentagastrin, kafein

dan insulin.

8Atorvastatin

Eritromisin

Penghambat HMG

CoA-reduktase

bekerja dengan

menghambat

sintesis kolesterol

di hati sehingga menurunkan kadar

LDL plasma.

Golongan makrolid

menghambat

sintesis protein kuman dengan

jalan berikatan

secara reversible dengan ribosom subunit

50S, dan bersifat

bakteriostatik atau bakterisid tergantun

g dari jenis

kuman dan

Atorvastatin +

eritromisin (suatu inhibitor sitokrom) meningk

atkan kadar

plasma atorvasta

tin hingga 40%

HYPERLIPIDEMIA Page 99

Page 100: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

kadarnya

Pengobatan  bisa dengan konsumsi

nutrisi yang diperlukan oleh tubuh kita.

Nutrisi herbal yang terbagus adalah yang

mengandung Asam Amino, Trace Mineral,

Vitamin dan Fibroblast Growth Factor (FGF).

Komponen itu diperlukan tubuh untuk

memperbaiki kerusakan sel tubuh karena

penyakit atau karena aus. Laminine juga

merupakan nutrisi herbal yang berasal dari

stem cell induk dari telur yang berusia 9 hari

yang efektif dalam meremajakan sel dan

kesehatan tubuh secara total. Dosis yang

dianjurkan untuk.

Pengobatan  Konsumsi laminine adalah

2-3  kapsul sehari, dan untuk kasus tertentu

yang memerlukan perawatan ekstra

diperlukan dosis 4-6 kapsul sehari. Konsumsi

laminine setiap hari dapat membantu

memperbaiki kerusakan sel tubuh secara

HYPERLIPIDEMIA Page 100

Page 101: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

total dan juga untuk meregenerasi sel yang

sudah tua atau aus. Laminine merupakan

nutrisi herbal yang sangat baik untuk

membantu Pengobatan Penyakit    Kolesterol

Hiperlipidemia. Laminine juga Sebagai nutrisi

otak yang lengkap dapat merangsang otak

untuk meningkatkan produksi hormon serotin

yang membuat nyaman dan rileks. Berikut ini

Kesaksian dari orang-orang yang telah

merasakan khasiat dari LAMININE sebagai

Nutrisi kesehatan yang telah membantu

memperbaiki kesehatan tubuh secara total

dan membantu mempercepat penyembuhan

penyakit.

13. PENATALAKSANAAN TERAPI

HIPERLIPIDEMIA

Biasanya pengobatan terbaik untuk

orang-orang yang memiliki kadar kolesterol

tinggi menurut UPT – Balai Informasi

Tekhnologi LIPI adalah :

HYPERLIPIDEMIA Page 101

Page 102: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

1.    Menurunkan berat badan jika mereka

mengalami kelebihan berat badan.

Karena kolesterol dan lemak jenuh

makanan telah terbukti menaikkan

kolesterol-LDL, maka masukan zat gizi

ini harus dikurangi. Kalori berlebihan

menaikkan LDL dan trigliserida-VLDL,

serta menurunkan HDL, yang membuat

pengaturan berat badan menjadi

penting.

1.    Berhenti merokok, sebab rokok

dapat menurunkan kadar HDL.

2.    Mengurangi jumlah lemak dan

kolesterol dalam makanannya. Diet

rendah kolesterol dan rendah lemak

jenuh akan mengurangi kadar LDL.

3.    Menambah porsi olah raga. Olah

raga bisa membantu mengurangi

kadar LDL-kolesterol dan menambah

kadar HDL-kolesterol.

HYPERLIPIDEMIA Page 102

Page 103: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

4.   Mengkonsumsi obat penurun kadar

lemak (jika diperlukan).

5.   Wanita yang menggunakan

kontrasepsi oral biasanya menderita

peningkatan trigliserida yang bisa

mempengaruhi HDL, yang tergantung

atas komposisi estrogen-progesteron

pil. Kontrasepsi oral dengan dominan

progestin bisa menurunkan HDL.

6.    Saat ini penggunaan obat-obat

antioksidan menjadi babak baru

dalam upaya pengendalian faktor-

faktor risiko PJK, dimana obat-obat

tersebut relatif lebih murah. Santoso

(1998) mengemukakan bahwa

perubahan oksidatif LDL dapat

dihambat dengan memberi

antioksidan, misalnya vitamin yang

larut dalam lemak (vitamin A, vitamin

E dan beta-karoten), vitamin C dan

probukal. Beberapa penelitian telah

HYPERLIPIDEMIA Page 103

Page 104: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

membuktikan manfaat vitamin E bila

dipakai dengan tujuan pencegahan

primer, yaitu menghambat terjadinya

PJK pada pria, wanita, dan orang tua.

Obat yang tersedia di pasaran

mengurangi konsentrasi lipid plasma

umumnya menurunkan kadar kolesterol atau

trigliserid, tetapi tidak menurunkan keduanya

sekaligus; obat ini mempengaruhi kadar

kolesterol LDL atau VLDL dalam sirkulasi.

Niasin (asam nikotinat) merupakan

pengecualian dan obat ini dapat menurunkan

kadar LDL dan sekaligus VLDL. Obat

antihiperlipidemia dapat direkomendasikan

untuk pengobatan pasien dengan kadar

kolesterol LDL di atas 160 mg/dl (ekuivalen

dengan 240 mg/dl total kolesterol). Tujuan

penggunaan obat hipolidemik adalah untuk

menurunkan kolesterol LDL di bawah 130

mg/dl. Pedoman untuk memulai terapi obat

diberikan dalam Tabel 32-3, dan obat serta

HYPERLIPIDEMIA Page 104

Page 105: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

penggunaannya ditunjukkan dalam Tabel 32-

4.

Sebelum memulai pengobatan lipidemia,

satu hal yang harus ditentukan ialah bahwa

peningkatan lipid plasma secara langsung

disebabkan oleh masalah dalam metabolisme

dan bukan akibat patologi lain, seperti

diabetes melitus, hipotiroidisme, atau

alkoholisme. Namun, harus dimulai dengan

dosis efektif minimum untuk membatasi efek

samping.

Di samping diet, obat-obat hipolipidemik

perlu diberikan pada keadaan berikut:

1.    Pada hiperkolesterolemia familial dan

hiperlipoproteinemia tipe III.

2.    Pada semua jenis hiperlipidemia bila

pengibatan dengan diet tidak

memberikan hasil.

Pengobatan tunggal selalu lebih baik,

namun bila perlu penggunaan dua macam

obat dapat dipertimbangkan bila dengan

HYPERLIPIDEMIA Page 105

Page 106: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

monoterapi tidak memberikan manfaat.

Karena pengobatan hiperlipidemia

merupakan pengobatan jangka panjang,

diagnosis harus ditegakkan seteliti mungkin

dengan mempertimbangkan rasio manfaat-

resiko pengobatan.

1. Penyerap asam empedu

Cara kerja : Obat golongan resin ini

bekerja dengan cara mengikat asam

empedu di usus halus dan

mengeluarkannya melalui tinja

sehingga sirkulasi enterohepatik obat

ini menurun. Akibatnya, terjadi

peningkatan fungsi reseptor LDL dan

peningkatan bersihan LDL plasma.

Obat golongan ini terutama

berpengaruh pada kadar kolesterol

LDL dan sedikit/tidak ada

pengaruhnya pada kadar TG dan

kolesterol HDL. Pemakaian obat ini

pada pasien hipertrigliseridemia berat

HYPERLIPIDEMIA Page 106

Page 107: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

(>500 mg/dl) bahkan akan lebih

meningkatkan pada TG. Contoh :

colestyramine, colestipol

2. Penghambat sintesa lipoprotein

Cara kerja : Menurunkan produksi

VLDL yang merupakan prekursor LDL

Contoh : niasin Asam nikotinat

(nicotinic acid) atau Niasin / vitamin

B3 yang larut air. Dengan dosis besar

asam nikotinat diindikasikan untuk

meningkatkan HDL atau koleserol baik

dalam darah untuk mencegah

serangan jantung.

Efek samping : Gatal dan kemerahan

pada kulit terutama daerah wajah dan

tengkuk, gangguan fungsi hati,

gangguan saluran pencernaan

(muntah, diare, tukak lambung),

pandangan kabur, hiperusisemia,

hiperglikemia.

HYPERLIPIDEMIA Page 107

Page 108: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

3. Penghambat HMG Koenzim-A reduktase

(golongan statin)

Cara kerja :

1.    Menghambat pembentukan

kolesterol di hati

2.    Meningkatkan pembuangan LDL

dari aliran darah

Contoh :  fluvastatin, lovastatin,

pravastatin, simvastatin

Lovastatin adalah suatu inhibitor

kompetitif enzim HMG KoA reduktase

yang merupakan suatu enzim yang

mengontrol kecepatan biosintesis

kolesterol. Golongan obat ini lebih

sering disebut sebagai statin atau

vastatin. Lovastatin dimanfaatkan

untuk pengobatan

hiperklolesterolemia yang disebabkan

oleh peningkatan LDL.

HYPERLIPIDEMIA Page 108

Page 109: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Efek samping : Gangguan saluran

pencernaan, sakit kepala, ‘rash’

(kemerahan), nyeri otot.

4. Derivat asam fibrat

Cara kerja : Golongan asam fibrat

diindikasikan untuk

hiperlipoproteinemia tipe IIa, Iib, III, IV

dan V.

Gemfibrozil sangat efektif dalam

menurunkan trigliserid plasma,

sehingga produksi VLDL dan

apoprotein B dalam hati menurun .

Gemfibrozil meningkatkan aktivitas

lipoprotein lipase sehingga bersihan

partikel kaya trigliserid meningkat.

Kadar kolesterol HDL juga meningkat

pada pemberian Gemfibrozil. Fibrate

menurunkan produksi LDl dan

meningkatkan kadar HDL. LDL

ditumpuk di arteri sehingga

meningkatkan resiko penyakit

HYPERLIPIDEMIA Page 109

Page 110: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

jantung, sedangkan HDL memproteksi

arteri atas penumpukkan itu.

Penghambatan saluran darah

mengurangi jumlah darah sehingga

oksigen yang dibawa ke otot jantung

juga berkurang. Pada keadaan yang

parah dapat menimbulkan serangan

jantung.

Contoh : klofibrat, fenofibrat,

gemfibrosil

Efek samping: Gangguan saluran

pencernaan (mual, mencret, perut

kembung, dll), ruam kulit,

kebotakan, impotensi, lekopenia,

anemia, berat badan bertambah,

gangguan irama jantung, radang

otot.

Ezetimibe dapat menurunkan

total kolesterol dan LDL juga

meningkatkan HDL. Ezetimibe

bekerja dengan cara mengurangi

HYPERLIPIDEMIA Page 110

Page 111: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

penyerapan kolesterol di usus.

Ezetimibe dapat digunakan sendiri

jika antihiperlidemik lain tidak bisa

ditoleransi tubuh atau dikombinasi

denga golongan statin

(penghambat HMGCoa reduktase)

jika golongan statin tidak dapat

menurunka kadar lipid darah

sendirian.

Tujuan Terapi

Tujuan terapi hiperlipidemia adalah

untuk mengurangi resiko pertama dan

kekambuhan terjadinya serangan seperti

miokardiak infark, angina pektoris, gagal

jantung, iskemia, stroke, dan bentuk lain dari

penyakit arteri perifer seperti stenosis karotis

dan anuerisma aorta.

Menurunkan jumlah kolesterol LDL (LDL-

C) dan meningkatkan kadar High Density

Lipoprotein (HDL) dalam darah, serta

HYPERLIPIDEMIA Page 111

Page 112: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

mencegah perkembangan penyakit lebih

lanjut.

1.      Terapi non farmakologi

Diet rendah kolesterol dan lemak

jenuh akan mengurangi kadar LDL.

Olahraga bisa membantu mengurangi

kadar kolesterol LDL dan menambah kadar

kolesterol HDL. Biasanya pengobatan

terbaik untuk orang-orang yang memiliki

kadar kolesterol dan trigliserida tinggi

adalah:

a. Menurunkan berat badan jika

mereka mengalami kelebihan berat

badan

b. Berhenti merokok

c. Mengurangi jumlah lemak dan

kolesterol dalam tubuhnya

d. Menambah porsi olahraga

e. Mengkonsumsi obat penurun

kadar lemak (jika diperlukan)

HYPERLIPIDEMIA Page 112

Page 113: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Jika kadar lemak darah sangat tinggi

atau tidak memberikan respon terhadap

tindakan diatas, maka dicari penyebabnya

yang spesifik dengan melakukan

pemeriksaan darah khusus sehingga bisa

diberikan pengobatan yang khusus (Balai

Informasi Tekhnologi Lipi, 2009).

Terapi non farmakologi, meliputi : diet,

pengurangan berat dan peningkatan aktivitas

fisik.

Terapi diet yang objektif adalah dengan

menurunkan langsung konsumsi lemak

total, lemak jenuh, dan kolesterol untuk

mendapatkan bobot badan yang sesuai.

Meningkatkan konsumsi lemak tak jenuh

dan serat larut dalam bentuk oat, pectin,

gum, dan psyllium.

Mengurangi atau menghentikan konsumsi

rokok.

2.         Terapi farmakologi

HYPERLIPIDEMIA Page 113

Page 114: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Terapi Farmakologi (Balai Informasi

Tekhnologi Lipi, 2009)

Jenis Obat Contoh Cara Kerja

Penyerap

asam

empedu

Kolestiramin

Kolestipol

Mengikat asam empedu

di usus, dan

meningkatkan

pembuangan LDL dari

aliran darah

Penghamba

t sintesa

protein

Niasin Mengurangi kecepatan

VLDL (VLDL merupakan

prekursos dari LDL)

Penghamba

t HMG

Koenzim-A

reduktase

Adrenalin,

Flufastatin

Lovastatin

Vlavastatin

Sinvastatin

Menghambat

pembentukan kolesterol,

dan meningkatkan

pembuangan LDL dari

aliran darah

Derivat

asam fibrat

Klofibrat

Fenofibrat

Gemfibrosil

Meningkatkan

pemecahan lemak

a.     Niasin (asam nikotinat)

HYPERLIPIDEMIA Page 114

Page 115: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Asam nikotinat mempunyai

kemampuan menurunkan lipid yang luas,

tetapi penggunaaan dalam klinik terbatas

karena efek samping yang tidak

menyenangkan. Mekanisme kerja: pada

dosis dalam gram, niasin (NYE a sin)

merupakan vitamin larut air, menghambat

lipolisis dengan kuat dalam jaringan

lemak-penghasil utama asam lemak bebas

yang beredar. Hati umumnya

menggunakan asam lemak dalam sirkulasi

sebagai precursor utama untuk sintesis

triasilgliserol. Karena itu, niasin

menyebabkan penurunan sintesis

triasilgliserol yang diperlukan untuk

produksi VLDL (lipoprotein densitas sangat

rendah). Lipoprotein densitas rendah (LDL,

lipoprotein kaya kolesterol) berasal dari

VLDL dalam plasma. Karena itu, reduksi

VLDL juga mengakibatkan penurunan

konsentrasi LDL plasma. Dengan demikian,

HYPERLIPIDEMIA Page 115

Page 116: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

baik triasilgliserol (dalam VLDL) dan

kolesterol (dalam VLDL dan LDL) dalam

plasma menjadi rendah. Selanjutnya,

pengobatan dengan niasin akan

meningkatkan kadar kolesterol-HDL (HDL

merupakan karier kolesterol yang “baik”).

Selanjutnya, dengan meningkatkan sekresi

aktivator plasminogen jaringan dan

merendahkan fibrinogen plasma, niasin

dapat mengubah beberapa disfungsi sel

endotel penyebab thrombosis yang ada

kaitannya dengan hiperkolesterolemia dan

aterosklerosis.

Penggunaan dalam terapi :

niasin merendahkan kadar plasma

kolesterol dan triasilgliserol. Karena itu,

obat ini berguna pada pengobatan

hiperlipoproteinemia tipe II b dan IV,

dengan VLDL dan LDL naik. Niasin juga

diguanakan untuk pengobatan

hiperkolesterolemia lain yang berat, sering

HYPERLIPIDEMIA Page 116

Page 117: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

dengan kombinasi antihiperlipidemia lain.

Selain itu, obat ini merupakan obat

antihiperlipidemia paling poten untuk

meningkatkan kadar HDL plasma.

Farmakokinetik :

Niasin diberikan per oral. Zat ini

diubah dalam tubuh menjadi nikotinamid

yang dimasukkan dalam kofaktor

nikotinamid adenine dinukleotida (NAD).

Niasin adalah derivat nikotinamid dan

metabolit lain dikeluarkan dalam urin.

Nikotinamid sendiri tidak menurunkan

kadar lipid dalam plasma.

Efek samping :

Niasin yang paling menonjol adalah

kemerahan pada kulit (disertai perasaan

panas yang tidak nyaman) dan pruritus.

Pemberian aspirin sebelum minum niasin

mengurangi rasa panas yang diantar oleh

prostaglandin. Beberapa pasien juga

mengalami mual dan sakit pada abdomen.

HYPERLIPIDEMIA Page 117

Page 118: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Asam nikotinat menghambat sekresi

tubular asam urat dan karena itu mudah

terjadi hiperurisemia dan pirai. Telah

dilaporkan adanya gangguan toleransi

glukosa dan hepatotoksisitas.

b. Kadar asam urat, Hepatotokssik.

Obat ini mempunyai kemampuan

menurunkan lipid yang luas, tetapi

penggunaan dalam klinik terbatas karena

efek samping yang tidak menyanangkan

Mekanisme kerja :

Menghambat lipolisis trigiliserida

menjadi asam lemak bebas. Di hati, asam

lemak bebas digunakan sebagai bahan

sintesis trigliserida yang selanjutnya

senyawa ini diperlukan untuk sintesis

VLDL. VLDL selanjutnya digunakan untuk

sintesis LDL. Dengan demikian obat ini

dapat menurunkan kadar trigiliserida

(dalam VLDL) dan kolesterol (dalam VLDL

dan LDL).

HYPERLIPIDEMIA Page 118

Page 119: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Penggunaan :

berdasarkan atas kemampuannya

menurunkan kadar plasma kolesterol dan

trigliserida, maka digunakan pada

hiperlipoproteinemia tipe IIb dan IV dengan

VLDL dan LDL yang meningkat. Niasin juga

merupakan obat antihiperlipisemia paling

poten untuk meningkatkan kadar HDL

plasma.

Efek samping :

Kemerahan pada kulit (disertai

perasaan panas) dan pruritus (rasa gatal

pada kulit), pada sebagian pasien

mengalami mual dan sakit pada abdomen,

meningkatkan kadar asam urat

(hiperurikemia) dengan menghambat

sekresi tubular asam urat, toleransi

glukosa dan hepatotoksik.

c. Derivat Asam Fibrat

Termasuk golongan ini adalah Fibrat-

Klofibrat-Bezafibrat dan Gemfibrozil yang

HYPERLIPIDEMIA Page 119

Page 120: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

menurunkan kadar trigliserida darah. Obat

ini sedikit menurunkan kadar kolesterol.

Digunakan terutama untuk menurunkan

VLDL pada hiperlipidemia tipe IIb, III dan V.

Mekanisme kerja : memacu aktivitas lipase

lipoprotein, sehingga menghidrolisis

trigliserida pada kilomikron dan VLDL.

Efek samping :

1. Efek gastrointestinal : gangguan

pencernaan ringan

2. Litiasis : pembentukan batu empedu

3. Keganasan : terutama Klofibrat yang

dapat menyebabkan keganasan terkait

dengan kematian

4. Otot : Miositis (peradangan otot polos)

Interaksi obat :

Berinteraksi dengan antikoagulan

Kumarin, sehingga meningkatkan efek anti

koagulan.

Kontra indikasi :

HYPERLIPIDEMIA Page 120

Page 121: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Pasien dengan kelainan fungsi hati,

ginjal atau pasien dengan penyakit

kandung empedu

Contoh:

klofibrat, fenofibrat, gemfibrosil

Cara kerja:

Belum diketahui, mungkin

meningkatkan pemecahan lemak.

Efek samping:

Gangguan saluran pencernaan (mual,

mencret, perut kembung, dll), ruam kulit,

kebotakan, impotensi, lekopenia, anemia,

berat badan bertambah, gangguan irama

jantung, radang otot.

d. Derivat Fibrat

Mekanisme :

Menybabakan penurunan triasilgliserol

dengan memacu aktivitas lipase

lipoprotein, sehingga menghidrolisis

triasilgliserol pada kilomikron dan VLDL,

HYPERLIPIDEMIA Page 121

Page 122: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

sehingga mempercepat pengeluaran

partikel-partikel ini dari plasma

Efek Samping :

gangguan pencernaan ringan,

Litiasis : karena obat ini meningkatkan

ekskresi kolesterol biliar, terdapat

predisposisi untuk pembentukan batu

empedu. Keganasan, Otot: Miositis

(peradangan otot polos)

KI :

Pasien gangguan fungsi hati, ginjal,

dan empedu, ibu hamil, hiperlipidemia tipe

1

Interaksi Obat :

Golongan fibrat bersaing dengan

antikoagulan kumarin dalam pengikatan

pada protein plasma, sehingga

meningkatkan efek koagulan sepintas.

Monitoring :

HYPERLIPIDEMIA Page 122

Page 123: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Kadar protombin perlu dimonitor jika

pasien meminum obat ini dengan

antikoagulan, kadar sulfoniluria sementara.

Contoh obat :

gemfibrozil, klofibrat, dan fenofibrat

5. Resin Pengikat Asam Empedu

Termasuk golongan ini adalah

Kolesteramin dan Kolestipol.

Obat dalam golongan ini menurunkan

kolesterol dengan cara mengikat asam

empedu pada saluran pencernaan untuk

membentuk kompleks yang tidak larut

dan diekskresikan melalui feses. Hal ini

memungkinkan adanya interaksi dengan

obat-obatan yang juga dapat berikatan

dengan asam empedu, yang khirnya

dapat mencegah absorpsi ataupun efek

lokal dari obat dipengaruhi.

Penggunaan :

obat ini (yang biasa dikombinasi dengan

diet atau niasin) adalah obat-obat

HYPERLIPIDEMIA Page 123

Page 124: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

pilihan dalam mengobati hiperlipidemia

tipe IIa dan IIb.

Efek samping :

1. Efek gastrointestinal : konstipasi,

mual dan kembung (flatulen)

2. Gangguan absorbsi : mengganggu

absorbsi vitamin larut lemak (A,D,E,K)

pada resin dosis tinggi.

Interaksi obat :

Berinteraksi dengan Tetrasiklin,

Fenobarbital, Digoksin, Warfarin,

Pravastatin, Fluvastatin, Aspirin dan

Diuretik Tiazid dengan mengganggu

absorbsinya dalam usus. Karena itu,

obat-obat tersebut harus diminum 1-2

jam sebelum atau 4-6 jam setelah obat

resin pengikat empedu diminum.

Mekanisme :

Mengikat asam empedu dan

kolesterol intestinal dan diekskresi

melalui feses, sehingga mencegah asam

HYPERLIPIDEMIA Page 124

Page 125: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

empedu kembali ke hati. Berkurangnya

konsentrasi asam empedu

menyebabkan hepatosit meningkatkan

konversi kolesterol ke asam empedu,

akibatnya konsentrasi kolesterol

intraselular menurun, mengaktifkan hati

untuk meningktakan ambilan LDL,

sehingga LDL plasma turun.

ESO :

Obat ini tidak di absorbsi, maka ESO

yang berkaitan dengan gastro intestinal

(nausea, vomiting, konstipasi), flatulen

yang akan hilang setelah obat diberikan

kontinyu.

Interaksi Obat :

Menganggu absorbsi (tetrasiklin,

fenobarbital, digoksin, warfarin,

pravastatin, fluvastatin aspirin, diuretic

tiazid) karna itu obat-obat tersebut

diminum 1-2 jam sebelum, atau 4-6 jam

HYPERLIPIDEMIA Page 125

Page 126: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

setelah resin pengikat asam empedu

diminum.

Contoh obat :

kolesteramin dan kolestipol.

6. Probukol

Obat ini menurunkan kadar HDL dan

LDL, maka obat ini tidak disukai. Namun

sifat antioksidannya penting dalam

menghambat aterosklerosis.

Mekanisme :

Menghambat oksidasi kolesterol,

sehingga terjadi penguraian LDL-kolesterol

yang teroksidasi oleh makrofag. Makrofag

yang dimuati oleh kolesterol, menjadi sel

busa yang menempel pada vaskular dan

merupakan dasar pembentukan plak pada

aterosklerosis. Dengan demikian,

pencegahan oksidasi kolesterol akan

menghambat perkembangan

aterosklerosis.

Penggunaan :

HYPERLIPIDEMIA Page 126

Page 127: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Pada hiperkolesteromia tipe IIa dan

IIb. Obat ini digunakan jika

antihiperlipidemia lain tidak efektif.

Efek samping :

Gangguan pencernaan ringan.

ESO :

Gangguan pencernaan ringan,

memperpanjang interval QT

Monitoring :

Pada pasien yang menerima obat

yang bersifat memperpanjang interval QT

(digitalis, kuinidin, sotalol,astemizol).

6. Inhibitor HMG-CoA (Hidroksimetilglutaril

koenzim A) Reduktase

Termasuk golongan ini adalah

Lovastatin, Pravastatin, Simvastatin dan

Fluvastatin.

Mekanisme kerja :

Menghambat enzim HMG Co A

reduktase dalam sintesis kolesterol,

dengan demikian akan meningkatkan

HYPERLIPIDEMIA Page 127

Page 128: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

penguraian kolesterol intrasel sehingga

mengurangi simpanan kolesterol intrasel.

Penggunaan :

Efektif untuk menurunkan kadar

kolesterol plasma pada semua jenis

hiperlipidemia.

Efek samping :

Kelainan biokimiawi fungsi hati dan

gangguan otot (miopati)

Interaksi obat : meningkatkan kadar

Kumarin (antikoagulan) sehingga

meningkatkan risiko pendarahan.

Kontra indikasi : ibu hamil dan

menyusui, anak-anak dan remaja.

Mekanisme :

Inhibisi HMG-CoA reduktase :

(lovastatin, fluvastatin, simvastatin)

mencegah sintesis kolesterol dengan

menghambat pembentukan asam

mevalonat yang merupakan prekursor

kolesterol, dan menghambat enzim

HYPERLIPIDEMIA Page 128

Page 129: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

HMG-CoA yang berperan dalam

sintesis kolesterol tersebut. Dengan

menghambat sintesis kolesterol akan

menghabiskan simpanan kolesterol

intraselular.

Peningkatan reseptor LDL :

Penghabisan kolesterol intraselular

menyebabkan sel meningkatkan

jumlah reseptor LDL permukaan sel

yang spesifik yang dapat mengikat

dan menginternalisasikan LDL yang

beredar. Sehingga hasil akhirnya

adalah penurunan kolesterol plasma

karena sintesis berkurang dan

katabolisme LDL.

ESO : (mialgia, kelelahan otot, SGPT,

dan SGOT naik), sakit kepala,

dizziness, merubah rasa, insomnia,

diare, flatulen, dan kram lambung.

KI : Ibu hamil atau menyusui dan

remaja

HYPERLIPIDEMIA Page 129

Page 130: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Interaksi Obat : Meningkatkan kadar

kumarin

Monitor : Evaluasi waktu protombin,

menilai fungsi hati (kadar

transaminase)

Contoh obat : lovastatin, atorvastatin ,

simvastatin, pravastatin, dan

fluvastatin.

7. Minyak Ikan

Sediaan minyak ikan yang kaya akan

trigliserida laut omega-3, bermanfaat

dalam pengobatan hipertrigliseridemia

berat. Meskipun demikian, kadand-kadang

minyak ikan dapat memperburuk

hiperkolesteromia.

Terapi Kombinasi

Kadang-kadang perlu memberikan

dua antihiperlipidemia untuk mendapatkan

kadar lipid plasma yang signifikan.

Misalnya pada hiperlipidemia tipe II, pasien

sering diobati dengan kombinasi Niasin

HYPERLIPIDEMIA Page 130

Page 131: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

dan Resin pengikat empedu (Kolestiramin).

Kombinasi ini efektif menurunkan kadar

kolesterol LDL dan VLDL plasma. Contoh

lain adalah kombinasi HMG CoA reduktase

dengan Resin pengikat empedu, juga

efektif dalam menurunkan kolesterol LDL.

Dalam penanganan penyakit

hiperlipidemia ini dapat berupa dari obat

sintesisi dan tumbuhan. Pada umumnya

intervensi obat antihiperlipidemia ini

adalah untuk memperkuat diet ketat

lemak, atau individu yang memang tidak

memberikan respon dengan diet saja.

Sebelum dimulai pengobatan, harus

dipastikan dulu penyebab timbulnya hiper-

lipidemia. Sebab hiperlipidemia sering

terjadi akibat keadaan patologis lainnya

seperti diabetes mellitus, hipotiroidea atau

alkoholisme. (hiperlipidemia sekunder)

Berdasarkan jenis lipid yang diturunkan

HYPERLIPIDEMIA Page 131

Page 132: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

kadar plasmanya, obat antihiperlipidemia

dapat digolongkan menjadi :

1.      Antihiperkolesterolemia : Resin

(kolestiramin, kolestipol), Niacin,

Neomisin sulfat, Probukol, Fibrat,

Lovastatin, Dekstrotiroksin.

2.     Antihipertrigliserida : Fibrat (Klofibrat,

Gemfibrozil, Fenofibrat, Bezafibrat),

Niacin, Fish Oil

Kombinasi  Masing-masing

antihiperlipidemia di atas hanya mampu

menurunkan kadar kolesterol atau

trigliserida saja, kecuali niacin yang dapat

menurunkan kadar kedua lipid tersebut.

Akan Tetapi penggunan jenis-jenis obat ini

mempunyai efek samping. Contohnya,

Niacin menyebabkankulit panas dan gatal

sangat mengganggu sekali pada

pemakaian setelah 1-2 jam obat ini,

sehingga sering kali pasien berhenti

minum obat. Klofibrat, berupa nyeri

HYPERLIPIDEMIA Page 132

Page 133: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

lambung, mual muntah, diare dan

bertambahnya berat badan. Obat ini dapat

meningkatkan insiden kolelitiasis (2-3 X

lipat) dan kematian akibat karsinoma

karena efek perangsangan sekresi

empedu, sehingga penggunaan-nya sangat

dibatasi. Sehingga penggunaan obat dari

bahan alami yaitu tumbuhan lebih aman

dan tidak kalah hebatnya dengan obat

sintesis. Beberapa jenis tumbuhan

berkhasiat obat yang dapat digunakan

untuk membantu mengatasi kolesterol

tinggi antara lain :

1. Jati Belanda (Guazuma ulmifolia

Lamk)

2. Asam Jawa (Tamarindus indica L

3. Tempuyung (Sonchus arvensis L)

4. Belimbing manis (averhoa

carambola L)

5. Kemuning (Murraya paniculata (L)

Jack)

HYPERLIPIDEMIA Page 133

Page 134: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

6. Jamur Linchi

7. Pare

8. Seledri

9. Wortel

10. Apukat

11. Rumput laut

12. Bawang merah

13. Bawang Putih (Allium sativum L.)

14. Temu lawak (Curcuma xanthorrhiza)

15. Buncis

Fibrat-Klofibrat dan Gemfibrozil, Obat-

obat tersebut merupakan derivat asam

fibrat dan keduanya mempunyai

mekanisme kerja yang sama. Gamfibrozil

dalam klinik telah menggantikan klofibrat

karena kematian akibat klofibrat lebih

tinggi. Kematian tersebut tidak ada

hubungannya dengan penyebab

kardiovaskular tetapi lebih ganasan atau

komplikasi pasca kolesistektomi dan

pankreasitis.

HYPERLIPIDEMIA Page 134

Page 135: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Mekanisme kerja : Kedua obat

menyebabkan penurunan trigliserol

plasma dengan memacu aktifitas lipase

lipoprotein, sehingga menghidrolisis

triasilgliserol pada kilomikron dan VLDL,

sehingga dapat mempercepat pengeluaran

partikel-partikel ini dari plasma. Penelitian

pada hewan menunjukkan bahwa fibrat

dapat menyebabkan penurunan kolesterol

plasma dengan menghambat sintesis

kolesterol dalam hati dan meningkatkan

ekskresi biliar kolesterol ke dalam feses.

Fibrat juga merendahkan kadar fibrinogen

plasma.

Penggunaan Terapi : Fibrat digunakan

dalam pengobatan hipertrigliseridemia,

menyebabkan penurunan yang signifikan

pada kadar triasilgliserol plasma. Klofibrat

dan gamfibrozil berguna dalam mengobati

hiperlipidemia tipe III

(disbetalipoproteinemia),  dengan

HYPERLIPIDEMIA Page 135

Page 136: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

penumpukan partikel lipoprotein densitas

sedang (IDL). Pasien dengan

hipertrigliseridemia (tipe IV) (VLDL

meningkat) atau penyakit tipe V

(peningkatan VLDL dan kilomiron) yang

tidak responsif dengan diet atau obat lain

dapat mengambil manfaat obat-obat ini.

Farmakokinetik : Kedua obat

diabsorpsi sempurna setelah dosis oral.

Klofibrat mengalami esterifikasi menjadi

asam klofibrat yang aktif terikat pada

albumin dan tersebat luas seluruh jaringan

tubuh. Untuk gamfibrizil secara luas

menyebar ke seluruh tubuh dan terikat

pada albumin juga.Keduanya mengalami

biotransformasi sempurna dan dikeluarkan

dalam urin sebagai konjugat glukuronida.

Efek Gastrointestinal adalah gangguan

pencernaan ringan dan berkembangnya

terapi.

HYPERLIPIDEMIA Page 136

Page 137: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Litiasis, Karena obat-obat ini

meningkatkan ekskresi kolesterol

biliar,terdapat predisposisi untuk

pembentukan batu empedu.

  Keganasan, Pengobatan dengan

kolifibrat telah menyebabkan sejumlah

keganasan-terkait dengan kematian.

Otot, Miositis atau peradangan otot

polos dapat terjadi dengan kedua obat

sehingga pelemahan otot atau nyeri otot

harus dievaluasi. Meskipun jarang, pasien

dengan insufisiensi ginjal mengandung

resiko. Miopati dan rhabdomiolisis telah

dilaporkan pada beberapa pasien yang

menggunakan gamfibrozil dan lovastatin

bersamaan.

Interaksi Obat

Kedua fibrat bersaing dengan

antikoagulan kumarin dalam pengikatan

pada protein plasma, sehingga

meningkatkan efek antikoagulan sepintas.

HYPERLIPIDEMIA Page 137

Page 138: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Karena itu kadar protrombin perlu

dimonitor jika pasien meminum kedua obat

ini.

Kontraindikasi, Keamanan obat-obat

ini pada ibu hamil atau menyusui belum

jelas. Seharusnya obat-obat ini tidak

digunakan pada pasien dengan kelainan

fungsi hati atau ginjal atau pasien dengan

penyakit kandung empedu.

Mekanisme kerja : Kolestiramin dan

kolestipol adalah resin pertukaran anion

yang terikat pada asam dan garam

empedu bermuatan negatif dalam usus

halus. Kompleks resin atau asam empedu

ini dikeluarkan melalui feses, sehingga

mencegah asam empedu kembali ke hati

melalui sirkulasi enterohepatik.

Berkurangnya konsentrasi asam empedu

menyebabkan hepatosit meningkatkan

konversi kolesterol ke asam empedu,

menyebabkan suplai senyawa ini baik

HYPERLIPIDEMIA Page 138

Page 139: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

kembali, sebagai komponen penting

empedu. Akibatnya, konsentrasi kolesterol

intraseluler, mengaktifkan hati untuk

meningkatkan ambilan partikel LDL yang

mengandung kolesterol, sehingga LDL

plasma turun. Ambilan yang miningkat ini

dilakukan melalui upregulasi reseptor LDL

pada permukaan sel.

Penggunaan dalam terapi : Resin yang

mengikat asam empedu (sering

dikombinasi dengan diet atau niasin)

adalah obat-obat pilihan dalam mengobati

hiperlipidemia tipe II a dan II b.

kolestiramin juga dapat meringankan

pruritus akibat akumulasi asam empedu

pada pasien dengan obstruksi biliar.

Farmakokinetik : Kolestiramin dan

kolestipol diminum per oral. Karena tidak

larut dalam air dan merupakan molekul

yang sangat bessar (berat molekul lebih

dari 106), keduanya tidak diabsorbsi atau

HYPERLIPIDEMIA Page 139

Page 140: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

dimetabolisme dalam usus. Sebaliknya

semua dikeluarkan dalam feses.

Efek samping :

a.    Efek Gastrointestinal : efek samping

paling sering adalah gangguan pencernaan

seperti konstipasi, mual dan flatus.

b.    Gangguan Absorbsi : absorbsi vitamin

larut lemak A,D,E,K dapat terganggu jika

terdapat dosis resin yang tinggi. Absorbsi

asam folat dan askorbat juga dapat

berkurang.

c.      Interaksi Obat : kolestiramin dan

kolestipol mengganggu absorbsi beberapa

obat dalam usus, misalnya tetrasiklin,

fenobarbital, digoksin, warfarin,

pravastatin, fluvastatin, aspirin, dan

diuretic thiazid. Karena itu, obat-obat

harus diminum 1-2 jam sebelum atau 4-6

jam setelah resin pengikat asam empedu

ini diminum.

Penggunaan Dalam Terapi

HYPERLIPIDEMIA Page 140

Page 141: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Obat-obat ini efektif dalam

menurunkan kadar kolesterol plasma pada

semua jenis hiperlipidemia. Namun pasien

yang homozigot untuk penyakit

hiperkolesterolemia kekurangan reseptor

LDL dan oleh karenanya mendapatkan

keuntungan sedikit dari obat-obat ini. Perlu

diperhatikan bahwa meskipun proteksi

diberikan karena pengurangan kadar

kolesterol, kira-kira ¼ pasien yang diobati

dengan obat ini masih menderita masalah

koroner. Karena itu diperlukan strategi

tambahan seperti diet, latihan, atau obat

tambahan perlu diberikan.

Farmakokinetik: pravastatin dan

fluvastatin hamper seluruhnya dapat

diabsorbsi setelah pemberian oral; dosis

oral lovastatin dan simvastatin diabsorbsi

30-50%. Pravastatin dan fluvastatin adalah

obat aktif langsung, sedangkan lovastatin

dan simvastatin harus dihidrolisis menjadi

HYPERLIPIDEMIA Page 141

Page 142: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

asam. Karena ekstraksi first pass, kerja

utama obat-obat ini pada hati. Semua

mengalami biotransformasi, beberapa

produk masih tetap aktif. Ekskresi terjadi

terutama melalui empedu dan feses, tetapi

pengeluaran melalui urin juga terjadi.

Waktu paruh berkisar antara 1,5-2 jam.

Efek samping :

     Hati : kelainan biokimiawi fungsi

hati telah terjadi dalam penggunaan

inhibitor HMG-CoA reduktase. Karena

itu, sangat diperlukan menilai fungsi

hati dan mengukur kadar serum

transaminase secara periodic. Semua

akan kembali normal jika obat

dihentikan.

      Otot : miopati dan rhabdomiolisis

(disintegrasi atau disolusi otot) jarang

dilaporkan. Dalam beberapa kasus,

pasien biasanya menderita insufisiensi

ginjal atau mengambil obat seperti

HYPERLIPIDEMIA Page 142

Page 143: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

siklosporin, itrakonazol, eritromisin,

gemfibrosil atau niasin. Kadar keratin

kinase plasma harus diperiksa secara

teratur.

     Interaksi obat : inhibitor HMG-CoA

reduktase juga meningkatkan kadar

kumarin. Sehingga, penting untuk

sering mengevaluasi waktu

protrombin.

      Kontra indikasi : obat-obat ini

merupakan kontraindikasi bagi ibu

hamil atau menyusui. Obat-obat ini

tidak boleh digunakan pada anak-

anak atau remaja.

Terapi obat kombinasi

Kadang-kadang perlu memberikan 2

antihiperlipidemia untuk mendapatkan

penurunan kadar lipid plasma yang

signifikan. Sebagai contoh, pada

hiperlipidemia terapi II, pasien sering

diobati dengan kombinasai niasin

HYPERLIPIDEMIA Page 143

Page 144: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

ditambah obat pengikat asam empedu,

seperti kolestiramin. Kombinasi inhibitor

HMG-CoA reduktase dengan zat pengikat

asam empedu juga telah menunjukkan

manfaat dalam menurunkan kolesterol LD

  Evaluasi Keberhasilan Terapi

Respon terhadap diet dan terapi obat

dengan pengukuran kolesterol total,

LDL, HDL, dan Trigliserida.

Perhitungan lipid dilakukan pada

waktu puasa untuk meminimalisasi

gangguan pengukuran dari kilomikron.

Pasien dengan terapi resin asam

empedu sebaiknya melakukan

pengecekan puasa selama 4-8 minggu

sampai dosis stabil tercapai.

Pasien denga faktor resiko beragam

dan penyakit jantung coroner

sebaiknya dipantau dalam pengaturan

faktor resikonua seperti control

tekanan darah, berhenti total

HYPERLIPIDEMIA Page 144

Page 145: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

merokok, kontrol berat badan, kontrol

glikemik (bila diabetes)

Pasien yang mendapatkan statin

sebaiknya melakukan pengecekan

puasa 4-8 minggu setelah dosis awal

atau perubahan dosis, tes fungsi hati,

kadar asam urat

14. PENANGANAN

A. Penanganan Hiperlipidemia

Manula

Hiperkolesterolemia merupakan faktor

resiko independen PJK pada manula (> 65

tahun). Resiko ini meningkat dengan

bertambahnya usia. Sebagian besar wanita

penderita PJK adalah manula dan juga

beresiko terkena osteoporosis maka

disarankan memilih terapi diet dengan

pertimbangan asupan kalsium yang

konsisten dengan pencegahan osteoporosis,

HYPERLIPIDEMIA Page 145

Page 146: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

olahraga, dan mungkin ERT (estrogen

replacement therapy).

Prinsip terapi obat pada manula sedikit

berbeda dari orang dewasa walaupun manula

memberikan respon sebaik orang dewasa

terhadap obat penurun lipid. Pencapaian

harapan hidup kecil karena umur pada awal

pengobatan dan jumlah pengurangan

kolesterol. Perubahan dalam komposisi

tubuh, fungsi ginjal, dan perubahan fisiologis

lainnya akibat usia dapat membuat manula

lebih rentan terhadap efek samping dari

terapi obat penurun lipid. Terapi sebaiknya

dimulai dengan dosis lebih rendah dan

ditingkatkan perlahan untuk meminimalkan

efek samping.

Wanita

Kolesterol merupakan faktor penting

yang menyebabkan PJK pada wanita, tetapi

hubungannya tidak sejelas seperti yang

terjadi pada pria. Pengaturan genetik LDL

HYPERLIPIDEMIA Page 146

Page 147: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

dan HDL pada wanita dan pria tidak tampak

berbeda. HDL nampaknya menjadi faktor

penyebab penyakit yang lebih penting pada

wanita. Kadar HDL yang rendah biasanya

diikuti dengan obesitas. Tidak terdapat

perbedaan besar pada pengaruh olahraga,

konsumsi alkohol, dan merokok terhadap

kadar lipid antara pria dan wanita. Penurunan

resiko PJK pada wanita relatif lebih besar

daripada pria.

Kontrasepsi oral berefeksamping

mempengaruhi LDL dan HDL. Produk yang

mengandung estrogen sangat rendah dan

progestin antiestrogen menyebabkan

perubahan yang sangat besar. Penggantian

estrogen untuk terapi menopause

meningkatkan HDL sebesar 9-13% dan

menurunkan LDL sebesar 4-10%, yang cukup

untuk mempengaruhi resiko PJK. Terapi siklik

dengan terapi estrogen-progestin dapat

mengganti efek estrogen saja tergantung

HYPERLIPIDEMIA Page 147

Page 148: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

pada kombinasi estrogen-progestin dan dosis

yang digunakan.

Kadar kolesterol dan trigliserida semakin

meningkat selama masa kehamilan. Rata-

rata peningkatan kolesterol sebesar 30-40

mg/dL terjadi pada sekitar minggu ke 36

sampai 39. Kadar trigliserida dapat

meningkat sebanyak 150 mg/dL. Terapi obat

tidak dilakukan atau tidak dilanjutkan selama

masa kehamilan. Terapi diet merupakan

terapi yang tetap dilakukan dengan

menekankan pemeliharaan keseimbangan

nutrisi yang dibutuhkan pada masa

kehamilan.

Anak-anak

Terapi obat pada anak-anak tidak

dianjurkan dilakukan sampai usia 10 tahun

atau lebih. Pedoman dan tujuan terapi

berbeda dari orang dewasa. Pada umumnya

anak-anak usia dini diterapi dengan

modifikasi gaya hidup sampai usia 2 tahun.

HYPERLIPIDEMIA Page 148

Page 149: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Sekuestran asam empedu digunakan pada

anak-anak karena dapat meminimalkan

toksisitas sistemik. Beberapa literatur

menyarankan penggunaan resin karena

aman dan efektif pada anak-anak. Untuk

penderita hiperkolesterolemia akut

(hiperkolesterolemia familial), diperlukan

perawatan lebih intensif.

Penanganan terbaik pada penderita

hiperlipidemia atau dislipidemia adalah

dengan obat herbal yang mengandung anti

oksidan tinggi, sudah melalui proses

panelitian dan uji coba selama bertahun

tahun, untuk itu kami rekomendasikan bagi

anda, obat herbal XAMthone Plus.

Obat herbal hiperlipidemia atau

dislipidemia yang aman dan tanpaefek

samping.

Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak

kulit manggis mempunyai aktivitas melawan

sel kanker meliputi breast, liver, dan

HYPERLIPIDEMIA Page 149

Page 150: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

leukemia. Selain itu, juga digunakan untuk

antihistamin, antiimpflamasi, menekan

sistem saraf pusat, dan tekanan darah, serta

antiperadangan. Kulit buah juga

mengandung antosianin seperti cyanidin-3-

sophoroside, dan cyanidin-3-glucoside.

Senyawa tersebut berperan penting pada

pewarnaan kulit manggis. Kulit buahnya

mengandung senyawa pektin, tanin, dan

resin yang dimanfaatkan untuk menyamak

kulit dan sebagai zat pewarna hitam untuk

makanan dan industri tekstil, sedangkan dan

getah kuning dimanfaatkan sebagai bahan

baku cat dan insektisida.Efek biologi &

farmakologi Rebusan kulit buah manggis

mempunyai efek antidiare. Buah manggis

muda memiliki efek speriniostatik dan

spermisida. Ekstrak ( n-heksana dan etanol )

manggis memiliki tingkat ketoksikan tertentu

pada penggunaan metode uji Brine Schrimp

Test ( BST ). Dari hasil penelitian dilaporkan

HYPERLIPIDEMIA Page 150

Page 151: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

bahwa alfa mangostin (1,3,6-trihidroksi-7-

metoksi-2,8-bis ( 3metil-2-butenil )-9H-

xanten-9-on) hasil isolasi dari kulit buah

manggis mempunyai aktivitas antiinflamasi

dan antioksidan. Antioksidan diperlukan

tubuh untuk untuk mencegah kerusakan

akibat serangan radikal bebas, melalui

perlindungan terhadap protein, sel, jaringan

dan organ-organ tubuh. Antioksidan telah

terbukti dapat mencegah penuaan dini (anti

aging), mencegah penyakit jantung,

mencegah berbagai jenis kanker, mencegah

kebutaan dan meningkatkan kekebalan

tubuh. Banyak antioksidan alami yang

terdapat dalam makanan kita, antara lain

askorbat (vitamin C), tokoferol (vitamin E),

karotenoid (vitamin A) dan poliphenol

(antioksidan dalam teh dan dedaunan).

Namun kesemuanya itu kemampuannya jauh

di bawah XAMthone dari manggis. Sebagai

contoh, antioksidan dalam jeruk mempunyai

HYPERLIPIDEMIA Page 151

Page 152: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

nilai 2400 ORAC per 100 oz, sedang

XAMthone mempunyai nilai 20.000 ORAC.

XAMthone Plus juga terbukti mempunyai

keunggulan mampu menjelajah seluruh

tubuh untuk menetralkan radikal bebas,

sehingga tubuh kita menjadi lebih bersih dan

lebih sehat daripada sebelumnya. Selain itu,

XAMthone mempunyai sifat sebagai

antikanker, antiinflammatory, antimikroba,

antialergi, menurunkan cholesterol, tekanan

darah dan kadar gula, serta membantu

menyembuhkan penyakit degeneratif

(jantung, stroke, katarak) dan masih banyak

lagi.

Pembagian Obat – Obatan

Penggolongan obat-obat yang dapat

menurunkan lipoprotein plasma :

• Asamfibrat(ex. Klofibrat, Gemfibrozil)

• Resin(ex. Kolestiramin , Kolestipol)

PenghambatHMGCoAReduktase(ex.Meva

HYPERLIPIDEMIA Page 152

Page 153: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

statin, Pravastatin, Lovastatin

danSimvastatin)

• AsamNikotinat(ex.Niasin)

• Probukol

• Golongan Lain-lain(ex. NeomisinSulfat,

Beta Sitosterol,Dekstrotiroksin,

&Bekatul).  

Obat-obat yang digunakan dalam

pengobatan kelebihan lipida darah

(Hiperlipidemia) biasanya ditujukan untuk (1)

menurunkan produksi lipoprotein oleh

jaringan, (2) meningkatkan perombakan

(katabolisme) lipoprotein dalam plasma, (3)

mempercepat bersihan kolesterol dari tubuh.

Obat-obat dapat digunakan tunggal atau

kombinasi, tetapi harus disertai diet rendah

lipid, terutama kolesterol dan lemak jenuh.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan kadar kolesterol

Pemeriksaan kadar kolesterol dan

lipoprotein dapat mengidentifikasi anak-

HYPERLIPIDEMIA Page 153

Page 154: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

anak yang berada dalam kategori

acceptable, borderline atau high.

Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada

anak-anak yang muncul dengan

kecurigaan menderita hiperlipidemia atau

yang memiliki manifestasi klinis yang

disebutkan di atas. Selain itu, pemeriksaan

ini dianjurkan pada anak-anak yang :

a. Memiliki orang tua atau kakek/nenek

yang pada usia dibawah 55 tahun

menderita penyakit jantung koroner,

menjalani pemeriksaan arteriografi

koroner atau didiagnosa menderita

kelainan aterosklerosis koroner. Ini

termasuk mereka yang menjalani balon

angioplasti atau coronary artery bypass

surgery.

b. Memilki orang tua atau kakek/nenek

yang pada usia dibawah dari 55 tahun

didiagnosa menderita infark miokard,

angina pektoris, peripheral vascular

HYPERLIPIDEMIA Page 154

Page 155: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

diseases, penyakit serebro vaskuler dan

sudden death.

c. Memiliki orang tua dengan kadar

kolesterol total melebihi 240 mg/dl

d. Keluarga dengan kelainan kadar lipid

e. Berada dalam kondisi medis yang

mengarah kepada kemungkinan

menderita penyakit jantung koroner

seperti obesitas, aktivitas fisik yang

kurang, merokok, diabetes, peningkatan

tekanan darah, penyakit ginjal dan

aktivitas tyroid yang kurang

f. Riwayat keluarga yang tidak diketahui.

Pemeriksaan total kolesterol dapat

dilakukan setiap 5 tahun pada anak dengan

total kolesterol kurang dari 170 mg/dl;

sedangkan anak dengan total kolesterol

antara 170-199/100ml perlu dilakukan

analisa lipoprotein yang difollow up secara

reguler sesuai dengan hasil analisa tersebut.

Pemeriksaan yang dilakukan harus

HYPERLIPIDEMIA Page 155

Page 156: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

didasarkan pada alasan mengapa

pemeriksaan dikerjakan. Misalnya jika

pemeriksaan pada anak dilakukan karena

orang tuanya memiliki kadar kolesterol total

melebihi 240 mg/dl, maka pemeriksaan awal

yang dilakukan adalah kadar kolesterol total

anak. Bila kadar ini melebihi 200 mg/dl,

barulah pemeriksaan analisa lipoprotein

puasa dilakukan. Sebaliknya, bila anak

memiliki orang tua dengan diagnosa kelainan

kardiovaskular premature, pemeriksaan

analisa lipoprotein puasa perlu dilakukan

secara lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

Nah, Y. K. (2007). Interaksi Obat yang

Penting di Klinik. Meditek, Vol. 15 No. 39,

Januari-April 2007. Universitas Kristen

Krida Wacana. Jakarta Barat

HYPERLIPIDEMIA Page 156

Page 157: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Irianto, Kus, 2004. STRUKTUR DAN FUNGSI

TUBUH MANUSIA UNTUK PARAMEDIS.

Jakarta : Irama Widya.

Nyoman Suparaiasa, I Dewa. 2002.

PENILAIAN STATUS GIZI. Jakarta : EGC.

Sediaoetama, Ahmad Djaeni. 2000. ILMU GIZI

UNTUK MAHASISWA DAN PROFESI.

Jakarta : Dian Rakyat.

http://cakmoki86.wordpress.com/

2008/11/02/penyakit-jantung-koroner/

http://medicastore.com/penyakit/11/

Penyakit_Jantung_Koroner.html

http://www.docstoc.com/docs/35059018/

Penyakit-jantung-koroner

http://www.scribd.com/doc/3161769/

JANTUNG-KORONER

http://www.anneahira.com/pencegahan-

penyakit/jantung-koroner.htm

http://erwinsasmita.wordpress.com/

2007/05/25/dislipidemia-meningkatkan-

risiko-penyakit-jantung-koroner-stroke/

HYPERLIPIDEMIA Page 157

Page 158: Tugas Epidimiologi Silvira Bela Pomalingo

Anonim, 1994, Pedoman Diagnosis dan

Terapi lab/UPF Ilmu Penyakit Dalam

1994. Surabaya : Tim Dokter RSUD

dr.Sutomo

Anonim, 2009, Leukemia, http://leukemia-

akut.html, 18 Desember 2010

Anonim, 2009, Leukemia, http://penyakit-

leukemia-kanker-darah.html, 18

Desember 2010

Anonim, 1994, Pedoman Diagnosis Dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Unair & RSUD dr Soetomo, Surabaya

Michael. J. Neal 2005. At a Glance, Farmakologi Medis ed 5. Erlangga, Jakarta

Yulinah. E. Sukandar.2009. ISO Farmakoterapi. PT ISFI Penerbitan, Jakarta.

ISO Indonesia. 2013. ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia Vol 48. PT ISFI Penerbitan, Jakarta.

HYPERLIPIDEMIA Page 158