tugas epidimiologi silvira bela pomalingo
DESCRIPTION
tugas epidemologiTRANSCRIPT
Tugas epidimiologi
Penyakit Hyperlipidemia
Di Susun
Oleh
Nama : Silvira Bela Pomalingo
Kelas : B
Semester : 4 (Empat)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
GORONTALO
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan keHadirat
Allah SWT karena atas Berkat Rahmat dan
HYPERLIPIDEMIA Page 1
Kuasanyalah penyusun Bukui ini, memenuhi
tugas yang membahas tentang
"HYPERLIPIDEMIA". Penyusunan Buku ini
bertujuan untuk menumbuhkan proses
belajar mandiri agar kreativitas dan
penguasaan materi dapat optimal sesui
yang diharapkan
Dengan penulisan Buku ini, saya
menyadari bahwa setiap manusia itu pasti
tidak luput dari khilaf dan salah, tetapi
sesungguhnya suatu kebenaran itu
datangnya hanya dari Allah SWT. Dengan
pertolonga dari Allah SWT dan dar i
berbagai pihak disertai ketabahan dan
ketekunan akhirnaya dapat menyelesaikan
Buku ini.
Semoga Buku ini dapat bermanfaat
dan senantiasa menjadi sahabat dalam
belajar Untuk meraih prestasi yang gemilang.
Kritik dan saran dari dosen mata kuliah dan
HYPERLIPIDEMIA Page 2
juga teman- teman sangat saya harapkan
untuk perbaikan dan penyempurnaan
dalam belajar pada masa mendatang .
GORONTALO, Juni 2015
PENYUSUN
SILVIRA BELA POMALINGO
a
DAFTAR ISI
HYPERLIPIDEMIA Page 3
Kata
Pengantar........................................................
.....................................................1
Daftar
Isi.....................................................................
..................................................3
Daftar
Singkatan........................................................
................................................5
Pembahasan Materi
1. Sejarah........................................................
..............................................................1
2. Definisi.........................................................
..........................................................18
3. Etiologi.........................................................
.........................................................27
4. Patofiologi....................................................
.........................................................30
HYPERLIPIDEMIA Page 4
5. Epidemiologi................................................
........................................................32
6. Gejala Dan Tanda Yang Harus Di
Waspadai.............................................46
7. Gejala
Klinik............................................................
............................................51
8. Klasifikasi.....................................................
........................................................52
9. Komplikasi...................................................
........................................................70
10. Pencegahan...........................................
...............................................................77
11. Pemeriksaan Dan
Diagnosa......................................................
......................82
12. Saran Dan Strategi
Pengobatan .................................................
..................86
HYPERLIPIDEMIA Page 5
13. Penatalaksanaan Terapi
Hiperlipidemia.............................................
.........97
14. Penanganan...........................................
............................................................140
Daftar
Pustaka............................................................
................................................51
DAFTAR SINGKATAN
PJK : Penyakit Jantung Koroner HDL : High Density LipoproteinVLDL : Very Low Density LipoproteinIDL : Intermediate Density LipoproteinApo A: Apolipoprotein AApo B: Apolipoprotein BLp (a): Lipoprotein AFK : Fosfatidilkolin
HYPERLIPIDEMIA Page 6
KE : Kolestrol EsterKM : KilomikronKMr : Kilomikron RemnantFL : FosfolipidEK : ElektrokardiografiEDHF : Endothelium Derived Hyperpolarizing FactorVCAM: Vascular Cell Adhesion MoleculeFH : Familial HypercholesterolemiaFLD : Familial Ligand DefectiveFCH : Familial Combined HyperlipidemiatPA : tissue plasminogen activatorvWF : von Willebrand FactorMMP : Matrix Metallo-ProteinaseLCAT : Lechitin Cholestrol AcyltransferaseSNP : Single Nucletida PolimorfismMI : Myocard InfarctDM : Diabetes MellitusPAI : Plasminogen Activator InhibitorAHA : American Heart AssociationAAP : American Academy of PediatricLDL : Low Density Lipoprotein
HYPERLIPIDEMIA Page 7
1. SEJARAH
Saat ini penyakit jantung koroner atau
PJK termasuk penyebab utama kematian
pada penduduk Indonesia berusia di atas 40
tahun. Jantung koroner bukan tipe penyakit
yang datang seketika. Penyakit ini "tumbuh"
perlahan-lahan pada penggemar makanan
berkadar lemak tinggi. Yang dapat
mengakibatjkan terjadinya hiperlipidemia
yaitu keadaan di mana kadar lemak darah
naik.. Kondisi hiperlipidemia bila
berkelanjutan memicu terbentuknya
aterosklerosis (hilangnya elastisitas disertai
penyempitan dan pengerasan pembuluh
darah arteri). Aterosklerosis menjadi
penyebab utama terjadinya PJK. Jadi, PJK bisa
dicegah apabila yang bersangkutan bisa
mengatasi hiperlipidemia. Pada sebagian
besar penderita hiperlipidemia dapat
HYPERLIPIDEMIA Page 8
dikontrol dengan diet dan olahraga. Namun,
bisa juga dengan bantuan obat penurun
kadar lipid darah atau antihiperlipidemia.
Obat antihiperlipidemia sedikitnya
dikelompokkan dalam tujuh golongan
senyawa. Ada klofibrat, asam nikotinat,
probukol, gemfibrosil, penghambat absorpsi
lemak, golongan statin/mevinolin, dan
hormon dekstrotirosin. Namun, penggunaan
obat- obatan sintetik relatif mahal dan tak
sedikit menimbulkan efek samping yang
merugikan. Maka, kini dicari
antihiperlipidemia alternatif dari
tumbuhan.salah satunya adalah daun jati
belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.).
Tujuannya penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh daun jati belanda
(dalam bentuk ekstrak air, ekstrak etanol,
dan fraksi aktif steroid) terhadap kadar lipid
darah (TPC, trigliserida, LDL, dan HDL/ high
density lipoproteins).Penelitian memakai
HYPERLIPIDEMIA Page 9
kelinci sebagai hewan percobaan pada
empat kelompok perlakuan. Masing-masing
kelompok terdiri atas lima ekor. Ternyata
pemberian daun jati belanda (dalam tiga
bentuk yaitu: ekstrak air, ekstrak etanol dan
fraksi aktif steroid) berpengaruh terhadap
kadar lipid darah (TPC, trigliserida, LDL, dan
HDL).
Hiperlipidemia adalah suatu keadaan
patologis akibat kelainan metabolisme lemak
darah yang ditandai dengan meningginya
kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia),
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau
kombinasi keduanya. Dari beberapa
penelitian, hiperkolesterolemia dapat
mempertinggi risiko morbiditas dan
mortalitas penyakit jantung koroner (PJK),
sedangkan hipertrigliseridemia
meningkatkan kasus nyeri perut dan
pankreatitis. Sebaliknya usaha menurunkan
kadar kolesterol dan trigliserida darah
HYPERLIPIDEMIA Page 10
menunjukkan turunnya kemungkinan
terkena serangan penyakit jantung koroner.
Pada umumnya hiperkolesterolemia
atau hipertrigliseridemia ringan masih dapat
dikendalikan dengan hanya melakukan diet
rendah lemak jenuh dan rendah kalori.
Namun pada kasus berat dan/atau bersifat
herediter yang sering menyerang pada usia
muda, maka diet saja tentu kurang adekuat
dan seharusnya digunakan obat-obat
antihiperlipidemia yang mampu
mengendalikan kadar plasma kolesterol,
trigliserida atau keduanya dengan baik.
Pengendalian ini dituntut seumur hidup,
sehingga obat antihiperlipidemia pun
digunakan dalam jangka panjang pula.
Sebenarnya inti dari kelainan patologis
pada hiperlipidemia ini adalah kegagalan
transportasi dan pengelolaan lipid yang
terdiri dari kolesterol; trigliserida, fosfolipid
dan asam lemak bebas. Dalam hal ini
HYPERLIPIDEMIA Page 11
kolesterol dan trigliserida memegang peran
kunci, karena pengaturan kadar fosfolipid
dan asam lemak bebas tergantung padanya;
selain itu pada ateroma pembuluh darah
sedang dan besar ditemukan timbunan
kolesterol pada tunika intima dengan
manifestasi klinis berupa PJK, strok dan se-
bagainya. Selain itu transportasi lipid dalam
darah sebagian besar terikat dengan protein
(apoprotein) yang membentuk kompleks
berbentuk sferis dengan berbagai densitas
dan sifatnya (lipopro-tein). Perbedaan ini
secara Minis dapat menolong dalam
menentukan pilahan hiperlipidemia.
Tingginya kadar low density lipoprotein
(LDL) selalu ditemukan pada PJK. Oleh sebab
itu pemahaman metabolisme lipid dan
mekanisme kerja obat anti-hiperlipidemia
yang memungkinkan penggunaan obat
secara rasional sangat menolong dalam
terapi hiperlipidemia beserta penyulitnya.
HYPERLIPIDEMIA Page 12
Dalam keadaan normal konsumsi lemak
(fat) sekitar 80-120 g/hari. Lemak ini akan
dihidrolisis oleh enzim lipase dari pankreas,
diserap oleh sel mukosa usus halus dan
disekresikan ke dalam saluran limfe
mesenterikus dalam bentuk kilomikron.
Kemudian kandungan trigliserida (TG) -
kilomikron ini dihidrolisis menjadi asam
lemak, gliserol dan kolesterol dengan
perantaraan enzim lipoprotein lipase (LPL)
yang terdapat pada permukaan endotel
kapiler, sehingga menjadi kilomikron
remnan. Karena permukaan kilomikron
remnan ini mengandung apo B-48 dan apo E
yang mempunyai affmitas tinggi dengan
reseptor membran hepatosit, maka
kilomikron ini akan terikat dengan hepatosit,
mengalami internalisasi dan degradasi oleh
enzim lisosom dengan melepaskan
kandungan kolesterolnya ke dalam hepatosit.
VLDL berfungsi mengangkut TG dan
HYPERLIPIDEMIA Page 13
sejumlah kolesterol (sintesa de novo) yang
dilepaskan oleh hepatosit dan masuk
sirkulasi. Kandungan TGnya juga mengalami
degradasi oleh LPL dan dilepaskan ke
jaringan tepi sehingga VLDL berubah menjadi
VLDL remnan ( VLDL) atau IDL. Permukaan
IDL ini mengandung apo B-100 dan apo E
yang juga beraffinitas tinggi dengan
hepatosit. Tetapi hanya sedikit sekali IDL
yang mengalami internalisasi, sebagian
besar diubah menjadi LDL dan tetap beredar
dalam sirkulasi.
Dalam keadaan normal VLDL ini beredar
dalam darah dengan kadar yang rendah,
namun pada kelainan kandungan apeE-nya,
kadarnya dapat meningkat dan bersifat
aterogenik (tipe III hiperlipoproteinemia). LDL
sendiri tetap mengandung banyak kolesterol
dan apo B-100 yang beraffmitas tinggi
dengan reseptor LDL jaringan hepar dan
diluar hepar, dan melepaskan kolesterolnya
HYPERLIPIDEMIA Page 14
ke jaring-an tadi. Karena bersihan LDL ini
berjalan lambat, maka sebagian besar
kolesterol yang beredar terikat dalam LDL
ini. Pada keadaan kekurangan reseptor LDL
akan timbul kelainan tipe IIa hiper-
lipoproteinemia yang bersifat aterogenik;
selain itu prekursor HDL dibentuk oleh
hepatosit dan menjadi matang selama
memasuki sirkulasi dengan menarik
kolesterol dan kelengkapan apoprotein (C-2).
Apo C-2 inilah yang menyebabkan pecahnya
kandungan TG kilomikron dan VLDL dalam
hepatosit oleh LPL. Subpopulasi HDL (HDL2)
berfungsi mengangkut kolesterol jaringan
tepi(terutama dari dinding uteri) kembali ke
hepar, sehingga lipoprotein ini berguna
untuk mencegah timbulnya PJK. Individu
dengan kadar HDL tinggi mempunyai
korelasi positif terhindar PJK
Ketidakseimbangan antara produksi
lipoprotein yang dilepas oleh jaringan
HYPERLIPIDEMIA Page 15
tertentu dengan bersihan lipoprotein itu
sendiri dari plasma akan menimbulkan
hiperlipoproteinemia dengan manifestasi
klinik tertentu. Sifat aterogenik LDL dan VLDL
telah banyak dibuktikan. Peninggian kadar
salah satu atau keduanya mempunyai
korelasi positif menyebabkan aterosklerosis.
Kadar LDL meninggi karena adanya
defisiensi reseptor LDL pada hepatosit atau
membran sel jaringan lainnya, sehingga apo
B-100 LDL tidak dapat terikat pada sel
jaringan tadi dan tetap bebas beredar dalam
plasma. Pada keadaan normal genesis
reseptor LDL ini diatur oleh langsung kadar
kolesterol. Apabila kadar kolesterol
meninggi, hal ini akan menghambat
transkripsi messenger RNA (m-RNA) yang
akan membentuk reseptor LDL, demikian
pula sebaliknya keadaan inilah yang disebut
dengan hiperlipidemia.
HYPERLIPIDEMIA Page 16
Gajra dkk menganalisis secara
biomolekuler pada apolipoprotein, dimana
terdapat pengaruh polimorfisme Apo(B) dan
Apo(E) dengan serum lipid pada masyarakat
Jawa. Dikatakan bahwa gen Xabl dari Apo(B)
berasosiasi dengan serum trigliserida dan
Apo(E4) berasosiasi dengan serum kolesterol
total dan kolesterol LDL Dikatakan bahwa
terdapat perbedaan prevalensi dan
mortalitas penyakit jantung koroner pada
berbagai suku dan jenis kelamin di berbagai
negara seperti Eropa, Jepang, China, Asia
Selatan maupun Afrika. Perbedaan prevalensi
dan mortilitas PJK juga terdapat antara orang
China di China dengan imigran China di
negara lain. Hal diatas menunjukkan bahwa
suku, pola makan, gaya hidup dan kondisi
geografis sangat berpengaruh dalam
menyebabkan terjadinya penyakit jantung
koroner yang berhubungan dengan
hyperlipidemia.
HYPERLIPIDEMIA Page 17
Idham dalam penelitiannya menganalisis
mekanisme perubahan profil lipid (kolesterol
total), kolesterol HDL, kolesterol LDL,
trigliserida, Apo(A), Apo(B), dan Lp(a) pada
populasi Baduy yang dihubungkan juga
dengan perubahan pola makan dan aktivitas
fisik. Faktor keturunan sangat berperan
dalam insiden penyakit jantung koroner.
Risiko infark miokard pada orang dengan
keturunan pertama menderita miokard infark
adalah 7 kali lebih tinggi dibanding mereka
yang tanpa riwayat keluarga miokard infark.
Terdapat perbedaan ukuran partikel
kolesterol LDL, trigliserida, dan kolesterol
HDL pada mereka yang mempunyai
keturunan hiperkolesterolemia, dimana
faktor genetik terbukti berperanan. Plaque
atheromatosus lebih tinggi pada mereka
yang mempunyai riwayat orang tua
meninggal akibat penyakit jantung koroner.
HYPERLIPIDEMIA Page 18
Dammerman & Breslow mengatakan
bahwa lebih dari 50% penderita PJK sebelum
usia 60 tahun mempunyai kelainan
lipoprotein familial. Hiperlipidemia berat
(kolesterol total > 300mg/dl dan trigliserida
> 500 mg/dl) mengindikasikan adanya
kelainan genetik dan adanya xantoma
merupakan signal defek genetik tersebut,
terutama pada keturunan pertama. Kadar
kolesterol total > 240mg/dl berhubungan
dengan peningkatan risiko kematian akibat
penyakit jantung iskemik pada laki-laki
dibanding dengan kadar kolesterol total <
200 mg/dl. Berbagai kelainan kromosom
telah diketahui pada familial
hiperkolesterolemia, antara lain kelainan
kromosom 19 yang menyebabkan defektif
reseptor kolesterol LDL, Apo C1, Apo C2, dan
Apo E. Mutasi kromosom 2 menyebabkan
defektif Apo B100.
HYPERLIPIDEMIA Page 19
Belum banyak penelitian yang dilakukan
berkaitan dengan faktor resiko
Hiperlipidemia pada anak mengingat insiden
penyakit ini sangat jarang pada anak dan
juga tidak semua faktor risiko dapat diteliti
pada anak.
2. DEFINISI
Hiperlipidemia adalah suatu keadaan
yang ditandai oleh peningkatan kadar lipid /
lemak di darah melewati batas normal. Yang
dimakud dengan Hiperlipidemia adalah suatu
keadaan yang ditandai oleh peningkatan
kadar lipid/lemak darah. Berdasarkan
jenisnya, hiperlipidemia dibagi menjadi 2,
yaitu:
2.1 Hiperlipidemia Primer
Hiperlipidemia Primer Banyak
disebabkan oleh karena kelainan genetik.
Biasanya kelainan ini ditemukan pada waktu
pemeriksaan laboratorium secara kebetulan.
HYPERLIPIDEMIA Page 20
Pada umumnya tidak ada keluhan, kecuali
pada keadaan yang agak berat tampak
adanya Xantoma (penumpukan lemak di
bawah jaringan kulit). Berdasarkan fenotip
lipoproteinnya hiperlipidemia primer
dibedakan berdasarkan 6 tipe (Fredrickson,
1967).
Hiperlipidemia primer, sering
disebabkan oleh kelainan genetik dimana
terdapat defisiensi atau kurangnya sejumlah
enzim, transpor protein, atau reseptor
protein yang berperan dalam proses
metabolisme dan ambilan lipoprotein.
Hiperlipidmia ini biasanya ditemukan secara
kebetulan pada saat medical check up,
karena pada umumnya tidak ada keluhan,
kecuali pada keadaan berat dapat
menimbulkan xantoma. Fredrickson pada
tahun 1967 membagi hiperlipidemia primer
berdasarkan fenotip lipoprotein seperti
terlihat pada tabel . Dalam tabel diterangkan
HYPERLIPIDEMIA Page 21
hubungan antara jenis-jenis hiperlipidemia
dengan fenotipe sebab resiko penyakit
jantung koronernya.
hubungan antara jenis-jenis
hiperlipidemia dengan fenotipe sebab resiko
penyakit jantung koronernya.
Jenis
Hiperlipidemia
Kelainan Resiko
PJK
Fenotipe
Fredricks
n
Hiperkolestero
lemia
Defek
pada
reseptor
LDL
++
+
IIa, IIb
Hiperkilomikro
nemia
Defisiensi
lipoprotei
n lipase
- I,
kadang
-
kadang
IV
Hiperlipidemm
ia campuran
Ganggua
n
konversi
+++ IIa, IIb, IV
dan V
HYPERLIPIDEMIA Page 22
VLDL ke
LDL
Disbeta
lipoproteinemi
a
Defisiensi
apoprotei
n protein
III
+++ III
Hipertrigliserid
emia
Sintesis
VDL↑
Katabolis
me VDL e
++ IV kadang-
kadang V
Hiperlipoprotei
nemia tipe V
Konversi
VLDL ke
LDL
tergangg
u
0/+ V+IV (efek
alkohol,
estrogen,
diabetes
dll)
Tabel 2.1 Hubungan antara jenis
hiperlipidemia familial dengan fenotipe
lipoprotein dan risiko PJK
2.2 Hiperlipidemia Sekunder
Hiperlipidemia sekunder adalah
hiperlipidemia yang disebabkan oleh:
HYPERLIPIDEMIA Page 23
Penyakit tertentu, seperti diabetes melitus,
hipotiroid, penyakit hepar dan penyakit ginjal
kronik, sindroma nefrotik, porfiria, obesitas,
alkoholisme, disgammaglobulinemia dan
glikogen storage disease. Prevalensinya
hanya sekitar 35% dari penduduk biasa.
Diet makanan, dimana terdapat
peningkatan asupan kolesterol dan lemak
saturasi. Obat-obat juga dapat menimbulkan
hiperlipidemia, antara lain ialah: beta bloker
(menyebabkan hiperlipidemia tipe IIa/IIb),
diuretika (tipe IIB, IV), pil KB estrogen
(menimbulkan hiperlipidemia tipe IV), dan
gestagen (menimbulkan hiperlipidemia tipe
IIb).
Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid
darah disebabkan oleh suatu penyakit
tertentu, misalnya : diabetes melitus,
gangguan tiroid, penyakit hepar & penyakit
ginjal. Hiperlipidemia sekunder bersifat
reversibel (berulang). Ada juga obat-obatan
HYPERLIPIDEMIA Page 24
yang menyebabkan gangguan metabolisme
lemak, seperti:
1. Beta-bloker :
hiperlipoproteinememia
tipe IIa dan Iib
2. Diuretik :
hiperlipoproteinememia
tipe IIb dan IV
3. Esterogen :
hiperlipoproteinememia
tipe IV
4. Gestagen :
hiperlipoproteinememia
tipe Iib
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah
keadaaan dimana terjadi ketidakseimbangan
antara kebutuhan otot jantung atas oksigen
dengan penyediaan yang di berikan oleh
pembuluh darah coroner (Mila, 2010). Lemak,
disebut juga lipid, adalah suatu zat yang
kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber
HYPERLIPIDEMIA Page 25
energi yang utama untuk proses
metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di
dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu
dari makanan dan hasil produksi organ hati,
yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak
sebagai cadangan energi.
Fungsi lemak adalah sebagai sumber
energi, pelindung organ tubuh, pembentukan
sel, sumber asam lemak esensial, alat angkut
vitamin larut lemak, menghemat protein,
memberi rasa kenyang dan kelezatan,
sebagai pelumas, dan memelihara suhu
tubuh. (Danny, 2009).
Secara ilmu gizi, lemak dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
1. Lipid sederhana :
• Lemak netral (monogliserida,
digliserida, trigliserida),
• Ester asam lemak dengan alkohol
berberat molekul tinggi
2. Lipid majemuk :
HYPERLIPIDEMIA Page 26
• Fosfolipid
• Lipoprotein
3. Lipid turunan :
• Asam lemak
• Sterol (kolesterol, ergosterol,dsb)
Secara klinis, lemak yang penting adalah :
a. Kolesterol
Kolesterol merupakan bahan
perantara untuk pembentukan sejumlah
komponen penting seperti vitamin D
(untuk membentuk & mempertahankan
tulang yang sehat), hormon seks
(contohnya Estrogen & Testosteron) dan
asam empedu (untuk fungsi pencernaan).
b. Trigliserida (lemak netral)
Sebagian besar lemak dan minyak di
alam terdiri atas 98-99% trigliserida.
Trigliserida adalah suatu ester gliserol.
Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak
dan gliserol. Apabila terdapat satu asam
lemak dalam ikatan dengan gliserol maka
HYPERLIPIDEMIA Page 27
dinamakan monogliserida. Fungsi utama
Trigliserida adalah sebagai zat energi.
Lemak disimpan di dalam tubuh dalam
bentuk trigliserida. Apabila sel
membutuhkan energi, enzim lipase dalam
sel lemak akan memecah trigliserida
menjadi gliserol dan asam lemak serta
melepasnya ke dalam pembuluh darah.
Oleh sel-sel yang membutuhkan
komponen-komponen tersebut kemudian
dibakar dan menghasilkan energi,
karbondioksida (CO2), dan air (H2O).
Trigliserida bersirkulasi dalam darah
bersama-sama dengan VLDL (Very Low
Densitiy Lipoprotein) yang bersifat
aterogenik. Trigliserida serum juga
berhubungan positif dengan risiko PJK.
c. Fosfolipid
Fungsi dari fosfolipid antara lain
sebagai bahan penyusun membran sel.
Beberapa fungsi biologik lainnya antara
HYPERLIPIDEMIA Page 28
lain adalah sebagai surfactant paru-
paru yg mencegah perlekatan
dinding alveoli paru-paru
sewaktu ekspirasi.
d. Asam Lemak
Asam lemak memiliki empat peranan
utama. Pertama, asam lemak merupakan
unit penyusun fosfolipid dan glikolipid.
Kedua, banyak protein dimodifikasi oleh
ikatan kovalen asam lemak, yang
menempatkan protein-protein tersebut ke
lokasi-lokasinya pada membran. Ketiga,
asam lemak merupakan molekul bahan
bakar. Asam lemak disimpan dalam bentuk
triasilgliserol, yang merupakan ester
gliserol yang tidak bermuatan.
Triasilgliserol disebut juga lemak netral
atau trigliserida. Keempat, derivat asam
lemak berperan sebagai hormon dan cakra
intrasel.
HYPERLIPIDEMIA Page 29
3. ETIOLOGI
Secara umum penyebab hiperlipidemia
adalah faktorgenetik, mengkonsumsi
makanan tinggi lemak dan kolesterol,
konsumsi alkohol, konsumsi makanan
berkalori tinggi, penyakit lain dan pengaruh
obat-obatan.
Hiperkolesterolemia
• Hiperkolesterolemia familial
(defekpada LDL reseptor)
• Kerusakan APO B 100 familial
• Hiperkolesterolemei apoligenik
Hiperlipidemia Sekunder : gangguan
yang disebabkan oleh faktor tertentu seperti
penyakit dan obat-obatan. Beberapa jenis
penyakit penyebabhiperlipidemia :
Diabetusmelitus : Pada glukosa darah
tinggi akan menginduksi sintesis kolesterol
dan glukosa akan dimetabolis memenjadi
Acetyl Co A. Acetyl Co A ini merupakan
prekusor utama dalam biosintesis
HYPERLIPIDEMIA Page 30
kolesterol. Sehingga akan menyebabkan
produksi VLDL-trigliserida yang berlebihan
oleh hati dan adanya pengurangan proses
lipolisispada lipoprotein yang kaya
trigliserida.
Hipotiroidisme : Pengaruh hipotiroidisme
pada metabolisme lipoprotein adalah
peningkatan kadar kolesterol-LDL
diakibatkan oleh penekanan metabolic
pada reseptor LDL, sehingga kadar-LDL
akanmeningkat. Di sampingitu, bila
penderita menjadi gemuk karena
kurangnya pemakaian energy oleh
jaringan perifer, maka kelebihan kalori
akan merangsang hati untuk
meningkatkan produksi VLDL-trigliserida
dan menyebabakan peningkatan kadar
trigliserida.
Sindrom nefrotik : menyebabkan
hiperkolesterolemia. Diakibatkan oleh
adanya hipoalbuminemia yang
HYPERLIPIDEMIA Page 31
merangsang hati memproduksi lipoprotein
berlebih.
Gangguanhati : Sirosis empedu primer
dan obstruksi empedu ekstra hepatik
dapat menyebabakan hiperkolesterolemia
dan peningkatan kadar fosfolipid plasma
yang berhubungan dengan abnormalitas
lipoprotein, kerusakan hati yang parah
dapat menyebabakan penurunan kadar
kolesterol dan trigliserida.
Obesitas : Pada orang yang obesitas,
karena kurangnya pemakaian energy oleh
jaringan perifer meyebabkan kelebihan
kalori yang dapat merangsang hati untuk
meningkatkan produksi VLDL-trigliserida
dan peningkatan trigliserida.
4. PATOFISIOLOGI
Kolesterol adalah suatu jenis lemak
yang ada dalam tubuh dan dibagi menjadi
LDL, HDL, Total kolesterol dan Trigliserida.
Kolesterol di angkut oleh lipoprotein yang
HYPERLIPIDEMIA Page 32
bernama LDL untuk dibawa ke sel-sel tubuh
yang memerlukan, termasuk ke sel otot
jantung, otak dan lain-lain agar dapat
berfungsi sebagaimana mestinya. HDL
dibentuk di usus dan hati, HDL ini akan
menyerap kolesterol bebas dari pembuluh
darah, atau bagian tubuh lain seperti sel
makrofag, kemudian membawanya ke hati.
VLDL adalah Lipoprotein yang dibentuk di
hati yang kemudian akan diubah di
pembuluh darah menjadi LDL. Bentuk
Lipoprotein ini memiliki kolesterol paling
banyak dan akan membawa kolesterol
tersebut ke jaringan seperti dinding
pembuluh darah (Jeffry Tenggara, 2008).
Kelebihan kolesterol akan diangkat
kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL
(High Density Lipoprotein) untuk dibawa
kembali ke hati yang selanjutnya akan
diuraikan lalu dibuang ke dalam kantung
empedu sebagai asam (cairan) empedu. LDL
HYPERLIPIDEMIA Page 33
mengandung lebih banyak lemak dari pada
HDL sehingga ia akan mengambang di dalam
darah. Protein utama yang membentuk LDL
adalah Apo-B (Apolipoprotein-B). LDL
dianggap sebagai lemak yang “jahat” karena
dapat menyebabkan penempelan kolesterol
di dinding pembuluh darah.
Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak
yang “baik” karena dalam operasinya ia
membersihkan kelebihan kolesterol dari
dinding pembuluh darah dengan
mengangkutnya kembali ke hati. Protein
utama yang membentuk HDL Apo-a
(Apolipoprotein-A). HDL ini mempunyai
kandungan lemak lebih sedikit dan
mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih
berat.
Konsentrasi kolesterol pada HDL dan
LDL atau VLDL lipoprotein adalah prediktor
kuat untuk penyakit jantung koroner. HDL
fungsional menawarkan perlindungan
HYPERLIPIDEMIA Page 34
dengan cara memindahkan kolesterol dari
sel dan atheroma. Konsentrasi tinggi dari LDL
dan konsentrasi rendah dari HDL fungsional
sangat terkait dengan penyakit
kardiovaskuler karena beresiko tinggi
terkena ateroklerosis. Keseimbangan antara
HDL dan LDL semata-mata ditentukan secara
genetikal, tetapi dapat diubah dengan
pengobatan, pemilihan makanan dan faktor
lainnya (Anonim, 2008).
5. EPIDEMIOLOGI
Hiperlipidemia adalah penyakit dimana
kadar lemak dalam tubuh sangat tinggi.
Lemak ini bisa berupa kolesterol atau
trigliserida dan bisa juga sekaligus keduanya.
Lemak adalah zat energi sebagai sumber
utama energi yang sangat dibutuhkan tubuh
untuk proses metabolismenya. Lemak bisa
diperoleh melalui makanan atau juga
terbentuk dari dalam tubuh sendiri. Lemak
HYPERLIPIDEMIA Page 35
akan disimpan dan bisa dipakai pada waktu-
waktu tertentu dalam sel-sel lemak. Tetapi
ketika kadar lemak dalam tubuh menjadi
tinggi, akan memberikan banyak masalah
kesehatan pada manusia. Kadar kolesterol
yang rendah akan lebih baik dibanding
dengan kolesterol yang tinggi, meskipun
kalau terlalu rendah tidak baik buat kondisi
tubuh. Rentang aman idelnya kolesterol
seseorang adalah dalam batasan antara 140
sampai 200 mg/dL, bila seseorang berada
mendekati angka 300 untuk ukuran kadar
lemaknya, maka akan sangat berisiko
terkena serangan jantung dan jenis penyakit
fatal lainnya.
Pada umumnya lemak tidak larut dalam
air, yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah. Agar lemak dapat diangkut ke
dalam peredaran darah, maka lemak
tersebut harus dibuat larut dengan cara
mengikatkannya pada protein yang larut
HYPERLIPIDEMIA Page 36
dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol,
trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein ini
disebut Lipoprotein (dari kata Lipo=lemak,
dan protein).
Lipoprotein bertugas mengangkut lemak
dari tempat pembentukannya menuju tempat
penggunaannya. Ada beberapa jenis
lipoprotein, antara lain:
1. Kilomikron
Kilomikron adalah lipoprotein yang
paling besar, dibentuk di usus dan
membawa trigliserida yang berasal dari
makanan. Beberapa ester kolestril juga
terdapat pada kilomikron. Kilomikron
melewati duktus toraksikus ke aliran
darah. Trigliserida dikeluarkan dari
kilomikron pada jaringan ekstrahepatis
melalui suatu jalur yang berhubungan
dengan VLDL yang mencakup hidrolisi oleh
sistem lipase lipoprotein (LPL), suatu
penurunan progresif pada diameter
HYPERLIPIDEMIA Page 37
partikel terjadi ketika trigliserida di dalam
inti tersebut dikosongkan. Lipid permukaan
, yakni apo-A-1, apo-A-II, dan apo-C,
ditransfer ke dalam hepatosit.
2. Lipoportein berdensitas sangat
rendah (VLDL)
Hati mensekresikan VLDL yang
berfungsi sebagai sarana untuk
mengekspor trigliserida ke jaringan perifer.
VLDL mengandung Apo-B-100 dan Apo-C.
trigliserida VLDL dihidrolisis oleh lipase
lipoprotein menghasilkan asam lemak
bebas untuk disimpan didalam jaringan
seperti di otot jantung dan otot rangka.
Hasil dari deplesi trigliserida menghasilkan
sisa yang disebut lipoprotein berdensitas
menengah (IDL). Partikel LDL mengalami
endositosis secara langsung oleh hati, sisa
HDL dikonversi menjadi LDL dengan
menghilangkan trigliserida yang
diperantaraioleh lipase hati. Proses
HYPERLIPIDEMIA Page 38
tersebut menjelaskan fenomena klinis
pergeseran beta (beta shift). Peningkatan
VLDL dalam plasma dapat disebabkan
karena peningkatan sekresi precursor
VLDL dan juga penurunan katabolisme
LDL.
3. Lipoprotein densitas sedang (IDL)
IDL adalah zat perantara yang terjadi
sewaktu VLDL dikatabolisme menjadi LDL,
tidak terdapat dalam kadar yang besar
kecuali bila terjadi hambatan konversi
lebih lanjut. Bila terdapat dalam jumlah
banyak IDL akan terlihat sebagai
kekeruhan pada plasma yang didinginkan
meskipun ultra sentrifugasi perlu dilakukan
untuk memastikan adanya LDL.
4. Lipoprotein berdensitas rendah (LDL)
Katabolisme LDL terutama terjadi
didalam hepatosit dan dalam sebagian
besar sel bernukleus melibatkan
endositosis yang diperantarai oleh reseptor
HYPERLIPIDEMIA Page 39
berafinitas tinggi. Ester kolesteril dari inti
LDL kemudian dihidrolisis, yang
menghasilkan kolesterol bebas untuk
sintesis membrane sel. Ses-sel juga
mendapatkan kolesterol dari sintesis de-
novo melalui suatu jalur yang melibatkan
pembentukan asam mevalonat yang
dikatalisis oleh HMG koA reduktase. Hati
memainkan peran utama dalam
pengolahan kolesterol tubuh. Tidak seperti
sel lainnya, hepatosit mampu
mengeliminasi kolesterol dari tubuh
melalui sekresi kolesterol dalam empedu
dan mengkonversikan kolesterol menjadi
asam empedu yang juga disekresikan
dalam empedu.
5. Lipoprotein Berdensitas Tinggi (HDL)
Apolipoprotein disekresi oleh hati dan
usus. Sebagian besar lipid dari permukaan
satu lapis kilomikron dan VLDL selama
liposis. HDL juga mendapatkan kolesterol
HYPERLIPIDEMIA Page 40
dari jaringan perifer dari suatu jalur yang
melindungi homeostasis kolesterol sel.
HDL juga dapat membawa ester kolestril
langsung ke hati melalui suatu reseptor
pengait/ docking (reseptor scavenger, SR-
BI) yang tidak melakukan endositosis
terhadap lipoprotein (Bertram, Katzung).
lemak dalam darah diangkut dengan
dua cara, yaitu melalui jalur eksogen dan
jalur endogen :
a.) Jalur Eksogen
Trigliserida & kolesterol yang berasal
dari makanan dalam usus dikemas dalam
bentuk partikel besar lipoprotein, yang
disebut Kilomikron. Kilomikron ini akan
membawanya ke dalam aliran darah.
Kemudian trigliserid dalam kilomikron tadi
mengalami penguraian oleh enzim
lipoprotein lipase, sehingga terbentuk
asam lemak bebas dan kilomikron remnan.
Asam lemak bebas akan menembus
HYPERLIPIDEMIA Page 41
jaringan lemak atau sel otot untuk diubah
menjadi trigliserida kembali sebagai
cadangan energi. Sedangkan kilomikron
remnan akan dimetabolisme dalam hati
sehingga menghasilkan kolesterol bebas.
Sebagian kolesterol yang mencapai
organ hati diubah menjadi asam empedu,
yang akan dikeluarkan ke dalam usus,
berfungsi seperti detergen & membantu
proses penyerapan lemak dari makanan.
Sebagian lagi dari kolesterol dikeluarkan
melalui saluran empedu tanpa
dimetabolisme menjadi asam empedu
kemudian organ hati akan
mendistribusikan kolesterol ke jaringan
tubuh lainnya melalui jalur endogen. Pada
akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang
lemaknya telah diambil), dibuang dari
aliran darah oleh hati.
Kolesterol juga dapat diproduksi oleh
hati dengan bantuan enzim yang disebut
HYPERLIPIDEMIA Page 42
HMG Koenzim-A Reduktase, kemudian
dikirimkan ke dalam aliran darah.
b.) Jalur Endogen
Pembentukan trigliserida dalam hati
akan meningkat apabila makanan sehari-
hari mengandung karbohidrat yang
berlebihan. Hati mengubah karbohidrat
menjadi asam lemak, kemudian
membentuk trigliserida, trigliserida ini
dibawa melalui aliran darah dalam bentuk
Very Low Density Lipoprotein (VLDL). VLDL
kemudian akan dimetabolisme oleh enzim
lipoprotein lipase menjadi IDL
(Intermediate Density Lipoprotein).
Kemudian IDL melalui serangkaian proses
akan berubah menjadi LDL (Low Density
Lipoprotein) yang kaya akan kolesterol.
Kira-kira ¾ dari kolesterol total dalam
plasma normal manusia mengandung
partikel LDL. LDL ini bertugas
menghantarkan kolesterol ke dalam tubuh.
HYPERLIPIDEMIA Page 43
Kolesterol yang tidak diperlukan akan
dilepaskan ke dalam darah, dimana
pertama-tama akan berikatan dengan HDL
(High Density Lipoprotein). HDL bertugas
membuang kelebihan kolesterol dari dalam
tubuh. Itulah sebab munculnya istilah LDL-
Kolesterol disebut lemak “jahat” dan HDL-
Kolesterol disebut lemak “baik”. Sehingga
rasio keduanya harus seimbang.
Kilomikron membawa lemak dari usus
(berasal dari makanan) dan mengirim
trigliserid ke sel-sel tubuh. VLDL membawa
lemak dari hati dan mengirim trigliserid ke
sel-sel tubuh. LDL yang berasal dari
pemecahan IDL (sebelumnya berbentuk
VLDL) merupakan pengirim kolesterol yang
utama ke sel-sel tubuh. HDL membawa
kelebihan kolesterol dari dalam sel untuk
dibuang. (Sumber: Nutrition: Science and
Applications, 2nd edition, edited by L. A.
HYPERLIPIDEMIA Page 44
Smaolin & M. B. Grosvenor. Saunders
College Publishing, 1997.)
Penyakit Arteri Koroner / penyakit
jantung koroner (Coronary Artery Disease)
ditandai dengan adanya endapan lemak
yang berkumpul di dalam sel yang
melapisi dinding suatu arteri koroner dan
menyumbat aliran darah.
Endapan lemak (ateroma atau plak)
terbentuk secara bertahap dan tersebar di
percabangan besar dari kedua arteri
koroner utama, yang mengelilingi jantung
dan menyediakan darah bagi jantung.
Proses pembentukan ateroma ini
disebut aterosklerosis. Ateroma bisa
menonjol ke dalam arteri dan
menyebabkan arteri menjadi sempit. Jika
ateroma terus membesar, bagian dari
ateroma bisa pecah dan masuk ke dalam
aliran darah atau bisa terbentuk bekuan
darah di permukaan ateroma tersebut.
HYPERLIPIDEMIA Page 45
Supaya bisa berkontraksi dan memompa
secara normal, otot jantung (miokardium)
memerlukan pasokan darah yang kaya
akan oksigen dari arteri koroner. Jika
penyumbatan arteri koroner semakin
memburuk, bisa terjadi iskemi
(berkurangnya pasokan darah) pada otot
jantung, menyebabkan kerusakan jantung.
Secara praktis, kriteria yang digunakan
untuk penentuan adanya hiperlipidemia
adalah terdapatnya peningkatan kadar
kolesterol total melebihi 200 mg/dl dan
atau peningkatan kadar kolesterol LDL
melebihi 130 mg/dl.
Digunakannya batasan usia 2-19 tahun
adalah berdasar pertimbangan bahwa
anak-anak yang berada di bawah usia 2
tahun kadar lemaknya masih belum
menetap akibat kebutuhan kolesterol
yang relatif tinggi; sedangkan anak yang
HYPERLIPIDEMIA Page 46
berada di atas usia 19 tahun telah
dikategorikan sebagai dewasa.
Kadar lemak darah
Pemeriksaan
laboratorium
Kisaran yg ideal
(mg/dL darah)
Kolesterol total 120-200
Kilomikron
Negatif
(setelah berpuasa
selama 12 jam)
VLDL 1-30
LDL 60-160
HDL 35-65
Perbandingan LDL
dengan HDL<>
Trigliserida 10-160
Hiperlipidemia
HYPERLIPIDEMIA Page 47
Lemak (disebut juga lipid) adalah zat
yang kaya energi, yang berfungsi sebagai
sumber energi utama untuk proses
metabolisme tubuh. Lemak diperoleh dari
makanan atau dibentuk di dalam tubuh,
terutama di hati dan bisa disimpan di
dalam sel-sel lemak untuk digunakan di
kemudian hari. Sel-sel lemak juga
melindungi tubuh dari dingin dan
membantu melindungi tubuh terhadap
cedera. Lemak merupakan komponen
penting dari selaput sel, selubung saraf
yang membungkus sel-sel saraf serta
empedu. Dua lemak utama dalam darah
HYPERLIPIDEMIA Page 48
adalah kolesterol dan trigliserida. Lemak
mengikat dirinya pada protein tertentu
sehingga bisa larut dalam darah;
gabungan antara lemak dan protein ini
disebut lipoprotein. Lipoprotein yang
utama adalah :
1. Kilomikron
2. VLDL (Very Low Density Lipoproteins)
3. IDL (intermediate density lipoprotein)
4. LDL (Low Density Lipoproteins)
5. HDL (High Density Lipoproteins)
6.GEJALA DAN TANDA YANG HARUS DI
WASPADAI
Sakit dada, Jantung berdebar,
Berkeringat, Cemas, Nafas pendek,
Hilangnya kesadaran atau kesulitan
berbicara atau bergerak, Sakit
abdominal, Kematian mendadak.
sakit kepala dan pegal-pegal sebagai
gejala awal. Gejala ini muncul sebagai
HYPERLIPIDEMIA Page 49
akibat dari kekurangan oksigen. Kadar
lipid yang tinggi akan menyebabkan
aliran darah menjadi kental sehingga
oksigen menjadi kurang.
Gejala yang lain adalah adanya endapan
lemak yang akan membentuk suatu
pertumbuhan yang disebut xantoma di
dalam tendo (urat daging) dan di dalam
kulit. Kadar trigliserida (sampai 800
mg/dL atau lebih) bisa menyebabkan
pembesaran hati dan limpa dan gejala-
gejala lain misalnya :
1. Nyeri perut yang hebat
Beberapa hari atau minggu
sebelumnya tubuh terasa tidak bertenaga,
dada tidak enak, waktu olahraga atau
bergerak jantung berdenyut keras, napas
tersengal-sengal, kadang-kadang disertai
mual, muntah dan tubuh mengeluarkan
banyak keringat.
2. Nyeri dada
HYPERLIPIDEMIA Page 50
Sakit dada kiri (angina) dan nyeri
terasa berasal dari dalam. Nyeri dada yang
dirasakan pasien juga bermacam-macam
seperti ditusuk-tusuk, terbakar, tertimpa
benda berat, disayat, panas. Nyeri dada
dirasakan di dada kiri disertai penjalaran
ke lengan kiri, nyeri di ulu hati, dada
kanan, nyeri dada yang menembus hingga
punggung, bahkan ke rahang dan leher,
Gejalanya :
1. Jantung berdebar (denyut nadi cepat).
2. Keringat dingin
3. Tenaga dan pikiran menjadi lemah,
ketakutan yang tidak ada alasannya,
perasaan mau mati saja.
4. Tekanan darah rendah atau stroke
5. Dalam kondisi sakit : Sakit nyeri
terutama di dada sebelah kiri tulang
bagian atas dan tengah sampai ke
telapak tangan.
HYPERLIPIDEMIA Page 51
Terjadinya sewaktu dalam keadaan
tenang
Kadar trigliserida yang sangat tinggi
(sampai 800 mg/dl atau lebih) bisa
menyebabkan pembesaran hati dan limpa
dan gejala-gejala dari pankreatitis
(misalnya nyeri perut yang hebat).
Pada umumnya seseorang yang
menderita Hiperlipidemia tida akan
merasakan gejala tertentu, sampai
kemudian timbul penyakit lain yang lebih
fatal. Tapi bagi beberapa penderita gejala
Hiperlipidemia yang biasa dirasakan
adalah:
* Pembentukan urat daging didalam kulit
* Terjadi pembesaran hati dan limpa
* Gejala-gejala dari pankreatitis
* Timbul nyeri perut
Gejala-gejala yang lainnya
- Timbul nodul lemak pada kulit
(xanthoma) yang merupakan deposit
HYPERLIPIDEMIA Page 52
dari penumpukan kolesterol
padakelopak mata (Xanthelasma)
- Nyeri berat pada abdomen. Perlu dicatat
bahwa hiperlipidemia seringkali tidak
meimbulkan gejala apapun tetapi dapat
mengakibatkan pankreatitis,
pembesaran hati dan yang
menyebabkan myeri abdomen atau usus
dua belas jari.
- Pada hiperkolesterolimia yang
disebabkan karena faktor keturunan
disertai riwayat infa miokard dalam
keluarga dan nyeri dada (angina) ini
merupakan gejala dari penyakit
jantung koroner.
- Aterosklerosis dapat menyebabkan
infarrk jantung sehingga terjadi spasme
pembuluh darah arteri yang menuju
jantung. Akibatnya suplai oksigen tidak
mencukupi akhirnya menyebabkan
kerusakan otot jantung.
HYPERLIPIDEMIA Page 53
- Pada wanita pasca menopause
mempunyai resiko yang sama dnegan
pria untuk terkena jantung koroner.
7. GEJALA KLINIK
Kadar trigliserida yang sangat tinggi
(sampai 800 mg/dL atau lebih) bisa
menyebabkan pembesaran hati dan limpa
dan gejala-gejala dari pankreatitis (misalnya
nyeri perut yang hebat). Penderita
hiperlipidemia umumnya tidak merasakan
gejala yang spesifik, bahkan penderita tidak
merasakan adanya gejala penyakit sama
sekali. Namun pada sebagian orang,
hiperlipidemia.
Biasanya kadar lemak yang tinggi tidak
menimbulkan gejala. Kadang-kadang, jika
kadarnya sangat tinggi, endapan lemak akan
membentuk suatu penumpukan lemak yang
HYPERLIPIDEMIA Page 54
disebut xantoma di dalam tendo (urat
daging) dan di dalam kulit.
Hiperlipidemia dapat meningkatkan
resiko terkena aterosklerosis, penyakit
jantung koroner, recursoris (peradangan
pada organ recurso), diabetes recurso,
gangguan tiroid, penyakit hepar & penyakit
ginjal. Yang paling sering adalah resiko
terkena penyakit jantung.
8. KLASIFIKASI
Berdasarkan penyebabnya
Hiperlipidemia dibagi menjadi primer :
berasal dari kelainan gen tunggal yang
diwarisi atau lebih sering disebabkan
kombinasi faktor genetic dan lingkungan.
Hiperlipidemia sekunder : disebabkan
penyakit metabolik seperti diabetes mellitus,
asupan alkohol, hipotiroidisme, atau sirosis
bilia primer.
HYPERLIPIDEMIA Page 55
Berdasrkan kadar HDL,VLDL dan
Kolesterol serum :
1. Hiperlipoproteinemia tipe I
Disebut juga hiperkilomikronemia
familial, merupakan penyakit keturunan
yang jarang terjadi dan ditemukan pada
saat lahir. Dimana tubuh penderita tidak
mampu membuang kilomikron dari dalam
darah. Anak-anak dan dewasa muda
dengan kelainan ini mengalami serangan
berulang dari nyeri perut. Hati dan limpa
membesar, pada kulitnya terdapat
pertumbuhan lemak berwarna kuning pink
(xantoma eruptif). Pemeriksaan darah
menunjukkan kadar trigliserida yang
sangat tinggi. Penyakit ini tidak
menyebabkan terjadi aterosklerosis tetapi
bisa menyebabkan pankreatitis, yang bisa
berakibat fatal Penderita diharuskan
menghindari semua jenis lemak (baik
HYPERLIPIDEMIA Page 56
lemah jenuh, lemak tak jenuh maupun
lemak tak jenuh ganda).
2. Hiperlipoproteinemia tipe II
Disebut juga hiperkolesterolemia
familial, merupakan suatu penyakit
keturunan yang mempercepat terjadinya
aterosklerosis dan kematian dini, biasanya
karena serangan jantung. Kadar kolesterol
LDLnya tinggi. Endapan lemak membentuk
pertumbuhan xantoma di dalam tendon
dan kulit. 1 diantara 6 pria penderita
penyakit ini mengalami serangan jantung
pada usia 40 tahun dan 2 diantara 3 pria
penderita penyakit ini mengalami
serangan jantung pada usia 60 tahun.
Penderita wanita juga memiliki resiko,
tetapi terjadinya lebih lambat. 1 dari 2
wanita penderita penyakit ini akan
mengalami serangan jantung pada usia 55
tahun. Orang yang memiliki 2 gen dari
penyakit ini (jarang terjadi) bisa memiliki
HYPERLIPIDEMIA Page 57
kadar kolesterol total sampai 500-1200
mg/dL dan seringkali meninggal karena
penyakit arteri koroner pada masa kanak-
kanak. Tujuan pengobatan adalah untuk
menghindari faktor resiko, seperti
merokok, dan obesitas, serta mengurangi
kadar kolesterol darah dengan
mengkonsumsi obat-obatan. Penderita
diharuskan menjalani diet rendah lemak
atau tanpa lemak, terutama lemak jenuh
dan kolesterol serta melakukan olah raga
secara teratur. Menambahkan bekatul
gandum pada makanan akan membantu
mengikat lemak di usus. Seringkali
diperlukan obat penurun lemak.
Tipe ini ditandai dengan peningkatan
LDL yang dapat merupakan kondisi awal
(primer) ataupun kelanjutan (sekunder)
dari kondisi hiperlipidemia lainnya.
Hiperlipoprotein primer disebabkan oleh
beberapa kondisi genetik, sedangkan
HYPERLIPIDEMIA Page 58
hiperlipoprotein sekunder dapat
disebabkan oleh endokrinopati (hipotiroid,
hipopituitari, diabetes melitus) dan
biasanya dapat pulih dengan terapi
hormon.
Tipe II terdiri atas 2 tipe yaitu
hiperlipidemia tipe IIa dan IIb :
a. Tipe IIa, ditandai dengan tingginya
kadar LDL di dalam darah tapi kadar
VLDLnya normal. Tipe ini dapat
disebabkan beberapa kondisi genetik
yaitu hiperkolesterol familial, defectiv
e apolipoprotein B familial,
hiperkolesterolemia poligenik.
b. Tipe IIb, ditandai dengan tingginya
kadar LDL dan VLDL, kolesteroldan
trigliserida dalam darah. Tipe ini
disebut kombinasi hiperlipidemia
familial. Penyakit ini disebabkan karena
meningkatnya produksi hepatik Apo B
(merupakan protein utama pada LDL
HYPERLIPIDEMIA Page 59
dan VLDL). Xanthoma pada tipe ini
jarang terjadi, tetapi tipe ini ditandai
dengan predisposisi CAD (Coronary
ArteryDisease) prematur.
3. Hiperlipoproteinemia tipe III
Merupakan penyakit keturunan yang
jarang terjadi, yang menyebabkan
tingginya kadar kolesterol VLDL dan
trigliserida. Pada penderita pria, tampak
pertumbuhan lemak di kulit pada masa
dewasa awal. Pada penderita wanita,
pertumbuhan lemak ini baru muncul 10-15
tahun kemudian. Baik pada pria maupun
wanita, jika penderitanya mengalami
obesitas, maka pertumbuhan lemak akan
muncul lebih awal. Pada usia pertengahan,
aterosklerosis seringkali menyumbat arteri
dan mengurangi aliran darah ke tungkai.
Pemeriksaan darah menunjukkan
tingginya kadar kolesterol total dan
trigliserida. Kolesterol terutama terdiri dari
HYPERLIPIDEMIA Page 60
VLDL. Penderita seringkali mengalami
diabetes ringan dan peningkatan kadar
asam urat dalam darah. Pengobatannya
meliputi pencapaian dan pemeliharaan
berat badan ideal serta mengurangi
asupan kolesterol dan lemak jenuh.
Biasanya diperlukan obat penurun kadar
lemak. Kadar lemak hampir selalu dapat
diturunkan sampai normal, sehingga
memperlambat terjadinya aterosklerosis.
4. Hiperlipoproteinemia tipe IV
Merupakan penyakit umum yang
sering menyerang beberapa anggota
keluarga dan menyebabkan tingginya
kadar trigliserida. Penyakit ini bisa
meningkatkan resiko terjadinya
aterosklerosis. Penderita seringkali
mengalami kelebihan berat badan dan
diabetes ringan. Penderita dianjurkan
untuk mengurangi berat badan,
mengendalikan diabetes dan menghindari
HYPERLIPIDEMIA Page 61
alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar
lemak darah.
5. Hiperlipoproteinemia tipe V
Merupakan penyakit keturunan yang
jarang terjadi, dimana tubuh tidak mampu
memetabolisme dan membuang kelebihan
trigliserida sebagaimana mestinya. Selain
diturunkan, penyakit ini juga bisa terjadi
akibat :
- Penyalahgunaan alkohol
- Diabetes yang tidak terkontrol
dengan baik
- Gagal ginjal
- Makan setelah menjalani puasa
selama beberapa waktu.
Jika diturunkan, biasanya penyakit ini
muncul pada masa dewasa awal.
Ditemukan sejumlah besar pertumbuhan
lemak (xantoma) di kulit, pembesaran hati
dan limpa serta nyeri perut. Biasanya
terjadi diabetes ringan dan peningkatan
HYPERLIPIDEMIA Page 62
asam urat. Banyak penderita yang
mengalami kelebihan berat badan.
Komplikasi utamanya adalah pankreatitis,
yang seringkali terjadi setelah penderita
makan lemak dan bisa berakibat fatal.
Pengobatannya berupa penurunan berat
badan, menghindari lemak dalam
makanan dan menghindari alkohol. Bisa
diberikan obat penurun kadar lemak.
Hiperlipidemia sekunder merupakan
gangguan yang disebabkan oleh faktor
tertentu seperti penyakit dan obat-obatan.
Beberapa jenis penyakit penyebab
hiperlipidemia :
1. Diabetus melitus
Penderita NIDDM umumnya akan
menyebabkan terjadinya
hipertrigliseridemia. Penyebabnya pada
glukosa darah tinggi akan menginduksi
sintesis kolesterol dan glukosa akan
dimetabolisme menjadi Acetyl Co A.
HYPERLIPIDEMIA Page 63
Acetyl Co A ini merupakan prekusor
utama dalam biosintesis kolesterol.
Sehingga akan menyebabkan produksi
VLDL-trigliserida yang berlebihan oleh
hati dan adanya pengurangan proses
lipolisis pada lipoprotein yang kaya
trigliserida.
2. Hipotiroidisme
Pengaruh hipotiroidisme pada
metabolisme lipoprotein adalah
peningkatan kadar kolesterol-LDL yang
diakibatkan oleh penekanan metabolik
pada reseptor LDL, sehingga kadar-LDL
akan meningkat antara 180-250 mg/dL.
Di samping itu, bila penderita ini
menjadi gemuk kaqrena kurangnya
pemakaian energi oleh jaringan perifer,
maka kelebihan kalori ini akan
merangsang hati untuk meningkatkan
produksi VLDL-trigliserida dan
HYPERLIPIDEMIA Page 64
menyebabakan peningkatan kadar
trigliserida juga.
3. Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotik akan
menyebabkan terjadinya
hiperkolesterolemia. Hal ini diakibatkan
oleh adanya hipoalbuminemia yang
akan merangsang hati untuk
memproduksi lipoprotein berlebih.
4. Gangguan hati
Sirosis empedu primer dan
obstruksi empedu ekstra hepatik dapat
menyebabakan hiperkolesterolemia dan
peningkatan kadar fosfolipid plasma
yang berhubungan dengan abnormalitas
lipoprotein, kerusakan hati yang parah
dapat menyebabakan penurunan kadar
kolesterol dan trigliserida. Hepatitis akut
juga dapat menyebabkan kenaikan
kadar VLDL dan kerusakan formasi
LCAT.
HYPERLIPIDEMIA Page 65
5. Obesitas
Pada orang yang obesitas, karena
kurangnya pemakaian energi oleh
jaringan perifer akan meyebabkan
kelebihan kalori yang dapat merangsang
hati untuk menungkatkan produksi
VLDL-trigliserida dan peningkatan
trigliserida.
1. Penyebab Hiperlipidemia Sekunder (ATP III, 2002)
Penyebab
Penyakit Obat-obatan
Hiperkolestero
lemia
Hipotiroidis
me,
penyakit
hati
obstruktif,
sindrom
nefrotik,
anorexia
nervosa,
intermiten
Progestin,
diuretik tiazid,
glukokortikoid,
β-bloker,
isotretionin,
inhibitor
protease,siklos
forin,
mirtazapin,
HYPERLIPIDEMIA Page 66
porphyria
akut
sirolimus
Hipertrigliserid
emia
Obesitas,
diabetes
melitus,
lipodystroph
y, sepsis,
kehamilan,
hepatitis
akut, lupus
erythematos
is sistemik.
Monoklonal
gammathop
hy: multiple
myeloma,
lymphoma
Alkohol,
estrogen,
isotretionin, β-
bloker,
glukokortikoid,
resin asam
empedu, tiazid,
asparaginase,
interperon,
antijamur
golongan Azol,
mirtazopin,
steroid
anabolik,
sirolimus,
bexaroten
HDL rendah Obesitas,
malnutrisi
Non-ISA β-
HYPERLIPIDEMIA Page 67
bloker, steroid
anabolik,
probukol,
isotretionin,
progestin
2. Klasifikasi Klinis Hiperlipidemia (dalam
hubungannya dengan Penyakit Jantung
Koroner)
a. Hiperkolesterolemia yaitu :
kadar kolesterol meningkat dalam
darah .
b. Hipertrigliseridemia yaitu :
kadar trigliserida meningkat dalam
darah.
c. Hiperlipidemia
campuran yaitu : kadar kolesterol
dan trigliserida meningkat dalam
darah.
3. Secara ilmu gizi, lemak dapat
diklasifikasikan sebagai berikut
a. Lipid sederhana
HYPERLIPIDEMIA Page 68
o lemak netral (monogliserida,
digliserida, trigliserida),
o ester asam lemak dengan recurs
berberat molekul tinggi
b. Lipid majemuk
fosfolipid
lipoprotein
c. Lipid turunan
asam lemak
sterol (kolesterol, ergosterol,dsb)
Bukti terakhir yang ada menyatakan
bahwa peningkatan risiko PJK tidak dapat
dijelaskan secara utuh dengan asumsi
sederhana bahwa peningkatan kadar
lipoprotein dalam plasma secara
proporsional sama dengan peningkatan
deposisi kolesterol dalam arteri. Asumsi
yang lebih baik adalah dinding arteri
memiliki afinitas yang berbeda untuk
subspesies lipoprotein, sehingga
lipoprotein yang masuk ke subendotel
HYPERLIPIDEMIA Page 69
tidak selalu harus disimpan. Karakteristik
seperti ukuran lipoprotein, densitas,
komposisi lipid dan apolipoprotein yang
menjadi pelengkap merupakan hal yang
penting dalam menentukan tingkta retensi
di dalam arteri dan respon proinflamasi
yang terkait.
Secara umum, kadar kolesterol darah
anak usia 2-19 tahun dapat dibagi atas :
a. Acceptable; yakni kadar total
kolesterol kurang dari 170 mg/dl dan
atau kadar LDL kolesterol kurang dari
110 mg/dl.
b. Borderline; yaitu kadar total
kolesterol antara 170-199 mg/dl dan
atau kadar LDL kolesterol antara 110-
129 mg/dl.
c. High; yaitu kadar total kolesterol
lebih 200 mg/dl dan atau kadar LDL
kolesterol lebih dari 130 mg/dl. Anak-
anak yang kadar kolesterolnya
HYPERLIPIDEMIA Page 70
dikategorikan sebagai ‘high’ dapat
diklassifikasikan atas 2 jenis :
Hiperkolesterolemia Sekunder
Kadar hiperkolesterolemia yang
terjadi pada kelainan ini disebabkan oleh
berbagai kelainan organik dan
fungsional yang terjadi pada anak.
Faktor-faktor penyebab kelainan ini
adalah:
a. Faktor eksogen: obat-obatan seperti
kortikosteroid, antikonvulsan, beta
bloker, alkohol dan obesitas;
b. Gangguan endokrin dan metabolik:
hipoteroidesme, diabetes mellitus,
hiperkalsemia idiopatik;
c. Penyakit obstruktif hepar: atresia
biliaris dan sirosis hati;
d. Penyakit ginjal kronik : syndroma
neprotik;
HYPERLIPIDEMIA Page 71
e. Lain-lain: anoreksia nervosa,
penyakit kolagen dan Klinifelter
syndrome.
Hiperkolesterolemia Primer
Kriteria hiperkolesterolemia primer
dapat ditegakkan apabila semua faktor
penyebab dari hiperkolesterolemia
sekunder dapat disingkirkan. Kelainan
ini umumnya bersifat familiar dan
karena itu skrining terhadap anggota
keluarga perlu dilakukan. Berdasarkan
gambaran klinik dan penyebab kelainan
ini, Fredrickson dan Lees membagi jenis
kelainan ini atas type I, IIa, IIb, III, IV dan
V. Type IIa, yakni terdapatnya
peningkatan kadar LDL dan kolesterol,
merupakan type yang paling sering
didapatkan pada anak. Type ini dapat
dibedakan lagi menjadi :
a. Hiperkolesterolemia familial.
Kelainan yang disebabkan oleh
HYPERLIPIDEMIA Page 72
kekurangan LDL reseptor ini dapat
bersifat heterozigot dan homozigot.
Pada jenis heterozigot, kadar total
kolesterol dan LDL biasanya mencapai 2-
3 kali nilai normal dengan rata-rata 300
mg/100ml; sedangkan kadar LDL-nya
lebih 160 mg/100 ml dengan rata-rata
240 mg/100ml. Pada jenis homozigot,
kadar rata-rata kolesterol total dapat
mencapai 700-1000 mg/100 ml. Hal ini
disebabkan oleh terdapatnya mutasi gen
hiperkolesterolemia familial.
b. Familial combined
hyperlipidemia. Pada kelainan ini
terjadi produksi berlebihan dari apo B-
100 oleh hepar dan karenanya terdapat
peningkatan kadar trigliserida pada anak
(120-130 mg/dl) disertai kadar kolesterol
total dan LDL yang lebih rendah dari
jenis hiperkolesterolemia familial atau
bahkan normal. Kadar LDL dapat
HYPERLIPIDEMIA Page 73
bervariasi dari waktu ke waktu;
demikian pula dengan kadar trigliserida
yang berfluktuasi berlawanan
9. KOMPLIKASI
Komplikasi tertinggi akut infark adalah
aritmia, aritmia yang sering memberikan
komplikasi adalah ventrikel vibrilasi.
Ventrikel vibrilasi 95% meninggal sebelum
sampai rumah sakit. Komplikasi lain meliputi
disfungsi ventrikel kiri/gagal jantung dan
hipotensi/syok kardiogenik. (Darmawan,
2010)
1 Prognosis
Prognosis pada penyakit jantung
koroner tergantung dari beberapa hal
yaitu:
1. Wilayah yang terkena oklusi
2. Sirkulasi kolateral
HYPERLIPIDEMIA Page 74
3. Durasi atau waktu oklusi
4. Oklusi total atau parsial
5. Kebutuhan oksigen miokard
Berikut prognosis pada penyakit jantung
coroner:
1. 25% meninggal sebelum sampai ke
rumah sakit
2. Total mortalitas 15-30%
3. Mortalitas pada usia < 50 tahun 10-
20%
4. Mortalitas usia > 50 tahun sekitar
20%
Beberapa komplikasi penyakit yang
menyertai hiperlipidemia:
Aterosklerosis
Menurut WHO, aterosklerosis
didefinisikan sebagai kombinasi dari
perubahan intima arteri yang meliputi
akumulasi penimbunan lemak dan
karbohidrat yang diikuti oleh terbentuknya
HYPERLIPIDEMIA Page 75
jaringan fibrosis, kalsifikasi maupun
perubahan pada lapisan medianya.
Pada keadaan fisiologis, uptake LDL
pada sel-sel perifer terjadi bila ada reseptor
LDL. Bila reseptor LDL ini kurang maka
banyak LDL yang tidak tertangkap oleh
reseptor LDL. Akibatnya, kadar LDL akan
meningkat dan akan lebih lama berada
dalam sirkulasi hingga kemungkinan
teroksidasi lebih besar. LDL teroksidasi inilah
yang sangat aterogenik. Adanya sedikit LDL
teroksidasi akan merekrut monosit ke dalam
dinding arteri dan mengubahnya menjadi
makrofag. Makrofag mempunyai potensi
yang besar untuk mempercepat oksidasi LDL
juga mengubah reseptor yang biasanya
memediasi uptake LDL ke dalam dinding
arteri menjadi reseptor yang disebut
scavenger receptor yang tidak meregulasi
kolesterol tersebut.
HYPERLIPIDEMIA Page 76
Proses terjadinya aterosklerosis dimulai
dengan munculnya fatty streak pada intima.
Fatty streak adalah bercak-bercak yang
terdiri dari sel-sel busa berisi lemak yang
menumpuk di intima. Pembentukan fatty
streak: Arteri yang normal terdiri dari tiga
lapisan:
1. Lapisan intima suatu lapisan tunggal
yang terbentuk dari susunan endotel,
yang kontak dengan darah, berisi sel
otot polos yang menyimpan matriks
akstraseluler dan dikelilingi oleh serabut
kolagen dan serabut elastis.
2. Lapisan media terdiri dari lapisan
otot polos yang berisi kolagen dan kaya
akan matriks ekstraseluler yang elastin.
3. Lapisan adventitia berisi syaraf, sel
mast, serabut elastis dan kolagen serta
pada serabut tersebut terdapat juga sel
otot polos, yang menghubungkan
pembuluh dengan lingkungannya.
HYPERLIPIDEMIA Page 77
Akumulasi oleh partikel lipoproteinPada
keadaan hiperkolesterolemia, konsentrasi
dari lipoprotein meningkat sehingga
terakumulasi di lapisan intima dari arteri.
Partikel lipoprotein seringklai diikuti oleh
unsur pokok dari matriks ekstraseluler
khususnya proteoglikan. Sekuastresi yang
diikuti dengan pemisahan lipoprotein dari
beberapa antioksidan di plasma ke intima
mendukung terjadinya oksidasi yang
menyebabkan perubahan partikel lipoprotein.
Lipoprotein yang sudah termodifikasi
mengakibatkan terjadinya respon pemicu
lokal radang yang menandakan terjadinya
luka.
Adhesi leukosit Pada
hiperkolesterolemia, adhesi leukosit
mononuclear ke endotel luminal terlihat lebih
dini. Hal tersebut merupakn tahapan awal
timbulnya luka pada arteri.
HYPERLIPIDEMIA Page 78
Leukosit yang berpenetrasi, Beberapa
sel darah putih bermigrasi ke dalam lapisan
intima. Migrasi leukosit secara langsung
kemungkinan ada hubungannya dengan
faktor kemoatraktan, termasuk lipoprotein
yang termodifikasi, kemoatraktan sitokin
seperti chemokine macrophage
chemoattractant protein 1 (MCP-1) yang
diproduksi oleh sel-sel di dinding pembuluh
akibat respon lipoprotein yang termodifikasi
tersebut.
Leukosit yang terakumulasi, Leukosit
yang tinggal sebagai penyusun fatty streak
dapat dibagi dan merupakan pertanda bagi
reseptor scavenger terhadap lipoprotein
yang termodifikasi. Fagosit mononuclear
akan menangkap lemak dan mengubahnya
menjadi sel busa.
Pada fase selanjutnya, oksidasi LDL dan
garam kalsium, sel-sel radang dan jaringan
ikat tertimbun pada fatty streak tersebut
HYPERLIPIDEMIA Page 79
yang kemudian diselubungi dengan jaringan
otot polos. Fase ini dapat berlangsung
selama puluhan tahun tanpa gejala, dimana
streak menebal dengan 2-3% per tahun dan
akhirnya dapat terjadi plak aterosklerosis,
plak tebal yang menyumbat penyumbat
hingga lubangnya menyempit sampai 30%.
Penyaluran darah menjadi sangat terhambat
dan kelenturannya sangat berkurang. Baru
pada saat itulah muncul gangguan serius dan
tergantung dari lokasi penyumbatannya
dapat timbul beberapa gejala.
10.PENCEGAHAN
Gaya hidup aktif seperti :
Berlari perlahan (20 menit), berenang
(16 menit), berjalan cepat (30 menit),
bersepeda (20 menit), menggunakan
tangga, berolahraga mengikuti video
atau berdansa (20 menit).
HYPERLIPIDEMIA Page 80
Kebiasaan makan baik:
Kandungan protein rendah harus
mengambil bagian seperempat porsi
makan misalnya ikan, kambing, ayam,
bistik tanpa lemak. Karbohidrat
kompleks seprti nasi atau bakmi
seperempat porsi dan setengah porsi
sisanya haruslah sayur-sayuran seperti
bayam, kol, brokoli, daun bawang,
buncis atau sayuran yang berbentuk
daun-daunan yang berwarna hijau atau
kuning.
Antioksidan
Antioksidan secara umum
didefinisikan sebagai senyawa yang dapat
menunda, memperlambat dan mencegah
proses oksidasi lipid. Dalam arti khusus,
antioksidan adalah zat yang dapat
menunda atau mencegah terjadinya
reaksi autooksidasi radikal bebas dalam
HYPERLIPIDEMIA Page 81
oksidasi lipid ( Kochhar dan Rossell,
1990). Cuppert (1997) dan Disitir Widjaya
(2003) menyatakan bahwa antioksidan
sebagai senyawa secara nyata dapat
memperlambat oksidasi, walaupun
dengan konsentrasi yang lebih rendah
sekalipun dibandingkan dengan substrat
yang dapat dioksidasi. Berdasarkan
fungsinya antioksidan dapat digolongkan
sebagai berikut:
1. Antioksidan primer
Antioksidan primer adalah senyawa
yang dapat menghentikan reaksi berantai
pembentukan radikal. Senyawa ini dapat
memberikan atom hidrogen secara cepat
ke radikal lipida (R*, ROO*) atau
mengubahnya ke bentuk lebih stabil,
sementara turunan radikal antioksidan
(A*) tersebut memiliki keadaan lebih
stabil dibanding radikal lipida. Zat-zat ini
dapat berasal dari alam maupun buatan.
HYPERLIPIDEMIA Page 82
Antioksidan alam antara lain : tokoferol,
lesitin,sesamol, fosfasida, dan asam
askrobat. Antioksidan buatan adalah
senyawa-senyawa fenol,misalnya :
butylated hidroxytoluene (BHT).
2. Antioksidan sekunder
Antioksidan sekunder adalah suatu
senyawa yang dapat mencegah kerja
prooksidan yaitu faktor-faktor yang
mempercepat terjadinya reaksi oksidasi.
Antioksidan ini memperlambat laju
autooksidasi dengan berbagai mekanisme
diluar mekanisme pemutusan rantai
autooksidasi dengan pengubahan radikal
lipida ke bentuk lebih stabil
(Gordon,1990).
Ross mengungkapkan bahwa
antioksidan dapat mengurangi formasi
radikal bebas oleh LDL teroksidasi.
Antioksidan ini mempunyai peran penting
HYPERLIPIDEMIA Page 83
dalam menghambat reaksi kimia oksidasi,
yang dapat merusak makromolekul.
Mekanisme antioksidan dalam
menghambat oksidasi atau menghentikan
reaksi berantai pada radikal bebas dari
lemak yang teroksidasi, dapat disebabkan
oleh 4 (empat) macam mekanisme reaksi
yaitu :
1. pelepasan hidrogen dari antioksidan.
2. Pelepasan elektron dari antioksidan
3. Addisi asam lemak ke cincin
aromatik pada antioksidan
4 Pembentukan senyawa kompleks
antara lemak dan cincin aromatik dari
antioksidan
Prinsip kerja antioksidan dalam
menghambat otooksidan pada lemak
dapat dilihat sebagai berikut :
Oksigen bebas di udara akan
mengoksidaksi ikatan rangkap pada asam
lemak yang tidak jenuh. Kemudian radikal
HYPERLIPIDEMIA Page 84
bebas yang terbentuk akan bereaksi
dengan oksigen sehingga akan
menghasilkan peroksida aktif.
RH + O2
R* + OOH
Asam lemak tidak jenuh Oksigen
Radikal bebas
R* + O2
ROO
Radikal bebas oksigen
Peroksida aktif
Penambahan antioksidan (AH) primer
dengan konsentrasi rendah pada lipida
dapat menghambat atau mencegah
reaksi autooksidasi lemak dan minyak.
Penambahan tersebut dapat menghalangi
reaksi oksidasi pada tahap inisiasi
maupun propagasi. Radikal-radikal
antioksidan (A*) yang terbentuk pada
reaksi tersebut relatif stabil dan tidak
mempunyai cukup energi untuk dapat
HYPERLIPIDEMIA Page 85
bereaksi dengan molekul lipida lain untuk
membentuk radikal lipida baru (Gordon,
1990).
Inisiasi : R* + AH
RH + A*
Radikal bebas antioksidan
Propagasi : ROO* + AH
ROOH + A*
11. PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSA
Pemeriksaan untuk penderita
hiperlipidemia dilakukan dengan memeriksa
kadar lemak darah yang diambil setelah
berpuasa selama 6-12 jam. Kadar lemak
yang diperiksa meliputi kolesterol total,
kolesterol LDL, kolesterol HDL dan trigliserida
(Hasibuan, 2011).
Pemeriksaan fisik harus menggambarkan:
a. Ada atau tidak ada Diagnosa,
Dilakukan pemeriksaan darah untuk
HYPERLIPIDEMIA Page 86
mengukur kadar kolesterol total. Untuk
mengukur kadar kolesterol LDL, HDL dan
trigliserida, sebaiknya penderita
berpuasa dulu minimal selama 12 jam.
Kadar lemak darah
Pemeriksaan laboratorium Kisaran yg
ideal (mg/dL darah) Kolesterol total 120-
200 , Kilomikron Negatif (setelah
berpuasa selama 12 jam), VLDL 1-30
LDL 60-160 HDL 35-65 Perbandingan
LDL dengan HDL < 3,5 Trigliserida 10-
160. Diagnosa pemeriksaan untuk
penderita hiperlipidemia dilakukan
dengan memeriksa kadar lemak darah
yang diambil setelah berpuasa selama
6-12 jam. Kadar lemak yang diperiksa
meliputi kolesterol total, kolesterol LDL,
kolesterol HDL dan trigliserida
(Hasibuan, 2011)
Kadar lipid plasma normal,batas dan
tinggi.
HYPERLIPIDEMIA Page 87
Kadar kolesterol
Total
Kategori
Kolesterol
Total
kurang dari 200
mg/Dl Bagus
200-239 mg/dL
Ambang batas
atas
240 mg/dL dan lebih Tinggi
Kadar LDL Kategori LDL
Kurang dari 100
mg/Dl Optimal
100-129 mg/dL Di atas optimal
130-159 mg/dL
Ambang batas
atas
160-189 mg/dL Tinggi
190 mg/dL dan lebih Sangat tinggi
Kadar HDL Kategori HDL
HYPERLIPIDEMIA Page 88
Kurang dari 40
mg/Dl Rendah
60 mg/dL dan lebih Tinggi
Kadar
Trigliserida
Kategori
Trigliserida
Kurang dari
150 mg/dL Normal
150-199
mg/Dl
Ambang batas
atas
200-499
mg/Dl Tinggi
500 mg/dL
dan lebih Sangat tinggi
12. SARAN DAN STRATEGI
PENGOBATAN
a. Pengaturan diet
HYPERLIPIDEMIA Page 89
Prinsip utama pengobatan
hiperlipoproteinnemia ialah mengatur
diet yang mempertahankan berat badan
normal dan mengurangi kadar lipid
plasma. Individu dengan berat badan
berlebih sebaiknya segera mulai
makanan dengan diet penurun berat
badan. Dianjurkan makan makanan
rendah kolesterol (>300 mg/hari),
rendah lemak total (<30% dari kalori)
dan rendah lemak jenuh (<10%).
b. Menghilangkan faktor resiko
Bila individu dengan
hiperlipoproteinemia di pacu oleh
beberapa penyakit lain seperti diabetes
melitus, pecandu alkohol atau
hipotiroidisme maka penyakit tersebut
harus diobati. Individu dianjurkan
menghindari faktor-faktor yang dapat
meningkatkan pembentukan
aterosklerosis, yaitu menghentikan
HYPERLIPIDEMIA Page 90
rokok, mengobati hipertensi, olahraga
yang cukup dan pengawasan kadar gula
darah pada pasien diabetes.
c. Pemberian obat
Pengobatan hiperlipoproteinemia
didasarkan adanya hubungan
hiperlipidimia dengan aterosklerosis
(koroner dan perifer), pankreatis akut
(dengan hipergliseridemia) dan
tendinitis serta xantoma (kosmetik).
Pengobatan hiperkolesterolemia
terutama ditunjukan bagi pasien dengan
riwayat aterosklerosis prematur dalam
keluarga dan dengan adanya faktor
resiko lain seperti diabetes melitus,
hipertensi, dan merokok.
TABEL INTERAKSI OBAT
NoNamaObat A
NamaObat B
Mekanisme obat
A
Mekanisme Obat
B
Interaksi
HYPERLIPIDEMIA Page 91
1. Klorfibrat
Kolestiramin
Mekanisme kerjanya
dengan meningkat
kan aktivitas
lipoprotein lipase
sehingga katabolis
me lipoprotein
kaya-trigliserida
seperti VLDL dan
LDL meningkat
.
Menurunkan kadar kolesterol
plasma dengan
cara mengikat
asam empedu dalam saluran cerna,
mengganggu
sirkulasi enterohep
atik sehingga ekskresi steroid yang
bersifat asam dalam tinja
meningkat.
Penurunan asam
empedu oleh
Klofibrat bersama kolestira
min sedikit
menunda tercapainya kadar puncak plasma. Klofibrat mengges
er antikoagulan oral
dari ikatannya dengan albumin
dan memperkuat efek
obat-obat ini.
HYPERLIPIDEMIA Page 92
pemberian resin ini
menyebabkan
meningkatnya
produksi asam
empedu yang
berasal dari
kolesterol.
2 Gemfibrozil
Warfarin
Gemfibrozil
meningkatkan
aktivitas lipoprotein
lipase sehingga klirens partikel
kaya trigliserid meningkat
. Kadar kolesterol HDL juga
dapat meningkat
anti koagulan oral yang
mempengaruhi sintesa vitamin K-
yang berperan dalam
pembekuan darah
sehingga terjadi deplesi
faktor II, VII, IXdan X. Ia bekerja di
hati dengan
Gemfibrozil
meningkatkan efek
antikoagulan
warfarin
HYPERLIPIDEMIA Page 93
pada pemberian
obat ini.
menghambat
karboksilasi vitamin K
dari protein prekursomy
a.
3
Kolestiramin dan
Kolestipol
Vitamin A, D, dan K
Keduanya menurunkan kadar kolesterol
plasma dengan
cara mengikat
asam empedu dalam saluran cerna,
mengganggu
sirkulasi enterohep
atik sehingga ekskresi steroid yang
bersifat asam
Vitamin A, D , dan K
Kolestiramin dan
kolestipol menggan
ggu absorpsi vitamin A, D dan K karena ganggua
n absorpsi lemak.
HYPERLIPIDEMIA Page 94
dalam tinja
meningkat.
Penurunan asam
empedu oleh
pemberian resin ini
menyebabkan
meningkatnya
produksi asam
empedu yang
berasal dari
kolesterol.
4Pravastin
Gamfibrozil
Penghambat HMG
CoA-reduktase
bekerja dengan
menghambat
sintesis kolesterol
Gemfibrozil
meningkatkan
aktivitas lipoprotein
lipase sehingga klirens partikel
Kombinasi
pravastatin dan
gemfibrozil tidak
dianjurkan karena terjadi
penuruna
HYPERLIPIDEMIA Page 95
di hati sehingga menurunkan kadar
LDL plasma.
kaya trigliserid meningkat
. Kadar kolesterol HDL juga
dapat meningkat
pada pemberian
obat ini.
n ekskresi urin dan ikatan protein
pravastatin
5Atorvastatin
Digoxin Penghambat HMG
CoA-reduktase
bekerja dengan
menghambat
sintesis kolesterol
di hati sehingga menurunkan kadar
LDL plasma.
Mekanisme kerja digoxin yaitu
dengan menghambat pompa
Na-K ATPase yang
menghasilkan
peningkatan sodium intracellular yang
menyebabkan
lemahnya pertukara
Pemakaian
bersama digoxin
dan atorvasta
tin meningk
atkan kadar tunak
plasma digoxin hingga 20%.
HYPERLIPIDEMIA Page 96
n sodim/kali
um dan meningkat
kan kalsium
intracellular.
6Atorvastatin
Antasid berisi Al dan Mg
Penghambat HMG
CoA-reduktase
bekerja dengan
menghambat
sintesis kolesterol
di hati sehingga menurunkan kadar
LDL plasma.
Antasida bekerja dengan
cara menetralkan kondisi “terlalu”
asam tersebut, selain itu antasida
juga bekerja dengan
cara mengham
bat aktivitas enzim pepsin
yang aktif bekerja pada
Pemakaian
suspensi antasid berisi Al dan Mg
menurunkan
kadar plasma
atorvastatin
hingga 35%
HYPERLIPIDEMIA Page 97
kondisi asam,
7Atorvastatin
Simetidin
Penghambat HMG
CoA-reduktase
bekerja dengan
menghambat
sintesis kolesterol
di hati sehingga menurunkan kadar
LDL plasma.
Cimetidine adaiah
penghambat
histamin pada
reseptor H2 secara
selektif dan
reversible, penghamb
atan histamin
pada reseptor H, akan
menghambat
sekresi asam
lambung baik pada keadaan istirahat maupun setelah
perangsangan oleh
Atorvastatin +
simetidin menurun
kan efektivita
s penuruna
n trigliserida hingga 26-34%
HYPERLIPIDEMIA Page 98
makanan, histamin,
pentagastrin, kafein
dan insulin.
8Atorvastatin
Eritromisin
Penghambat HMG
CoA-reduktase
bekerja dengan
menghambat
sintesis kolesterol
di hati sehingga menurunkan kadar
LDL plasma.
Golongan makrolid
menghambat
sintesis protein kuman dengan
jalan berikatan
secara reversible dengan ribosom subunit
50S, dan bersifat
bakteriostatik atau bakterisid tergantun
g dari jenis
kuman dan
Atorvastatin +
eritromisin (suatu inhibitor sitokrom) meningk
atkan kadar
plasma atorvasta
tin hingga 40%
HYPERLIPIDEMIA Page 99
kadarnya
Pengobatan bisa dengan konsumsi
nutrisi yang diperlukan oleh tubuh kita.
Nutrisi herbal yang terbagus adalah yang
mengandung Asam Amino, Trace Mineral,
Vitamin dan Fibroblast Growth Factor (FGF).
Komponen itu diperlukan tubuh untuk
memperbaiki kerusakan sel tubuh karena
penyakit atau karena aus. Laminine juga
merupakan nutrisi herbal yang berasal dari
stem cell induk dari telur yang berusia 9 hari
yang efektif dalam meremajakan sel dan
kesehatan tubuh secara total. Dosis yang
dianjurkan untuk.
Pengobatan Konsumsi laminine adalah
2-3 kapsul sehari, dan untuk kasus tertentu
yang memerlukan perawatan ekstra
diperlukan dosis 4-6 kapsul sehari. Konsumsi
laminine setiap hari dapat membantu
memperbaiki kerusakan sel tubuh secara
HYPERLIPIDEMIA Page 100
total dan juga untuk meregenerasi sel yang
sudah tua atau aus. Laminine merupakan
nutrisi herbal yang sangat baik untuk
membantu Pengobatan Penyakit Kolesterol
Hiperlipidemia. Laminine juga Sebagai nutrisi
otak yang lengkap dapat merangsang otak
untuk meningkatkan produksi hormon serotin
yang membuat nyaman dan rileks. Berikut ini
Kesaksian dari orang-orang yang telah
merasakan khasiat dari LAMININE sebagai
Nutrisi kesehatan yang telah membantu
memperbaiki kesehatan tubuh secara total
dan membantu mempercepat penyembuhan
penyakit.
13. PENATALAKSANAAN TERAPI
HIPERLIPIDEMIA
Biasanya pengobatan terbaik untuk
orang-orang yang memiliki kadar kolesterol
tinggi menurut UPT – Balai Informasi
Tekhnologi LIPI adalah :
HYPERLIPIDEMIA Page 101
1. Menurunkan berat badan jika mereka
mengalami kelebihan berat badan.
Karena kolesterol dan lemak jenuh
makanan telah terbukti menaikkan
kolesterol-LDL, maka masukan zat gizi
ini harus dikurangi. Kalori berlebihan
menaikkan LDL dan trigliserida-VLDL,
serta menurunkan HDL, yang membuat
pengaturan berat badan menjadi
penting.
1. Berhenti merokok, sebab rokok
dapat menurunkan kadar HDL.
2. Mengurangi jumlah lemak dan
kolesterol dalam makanannya. Diet
rendah kolesterol dan rendah lemak
jenuh akan mengurangi kadar LDL.
3. Menambah porsi olah raga. Olah
raga bisa membantu mengurangi
kadar LDL-kolesterol dan menambah
kadar HDL-kolesterol.
HYPERLIPIDEMIA Page 102
4. Mengkonsumsi obat penurun kadar
lemak (jika diperlukan).
5. Wanita yang menggunakan
kontrasepsi oral biasanya menderita
peningkatan trigliserida yang bisa
mempengaruhi HDL, yang tergantung
atas komposisi estrogen-progesteron
pil. Kontrasepsi oral dengan dominan
progestin bisa menurunkan HDL.
6. Saat ini penggunaan obat-obat
antioksidan menjadi babak baru
dalam upaya pengendalian faktor-
faktor risiko PJK, dimana obat-obat
tersebut relatif lebih murah. Santoso
(1998) mengemukakan bahwa
perubahan oksidatif LDL dapat
dihambat dengan memberi
antioksidan, misalnya vitamin yang
larut dalam lemak (vitamin A, vitamin
E dan beta-karoten), vitamin C dan
probukal. Beberapa penelitian telah
HYPERLIPIDEMIA Page 103
membuktikan manfaat vitamin E bila
dipakai dengan tujuan pencegahan
primer, yaitu menghambat terjadinya
PJK pada pria, wanita, dan orang tua.
Obat yang tersedia di pasaran
mengurangi konsentrasi lipid plasma
umumnya menurunkan kadar kolesterol atau
trigliserid, tetapi tidak menurunkan keduanya
sekaligus; obat ini mempengaruhi kadar
kolesterol LDL atau VLDL dalam sirkulasi.
Niasin (asam nikotinat) merupakan
pengecualian dan obat ini dapat menurunkan
kadar LDL dan sekaligus VLDL. Obat
antihiperlipidemia dapat direkomendasikan
untuk pengobatan pasien dengan kadar
kolesterol LDL di atas 160 mg/dl (ekuivalen
dengan 240 mg/dl total kolesterol). Tujuan
penggunaan obat hipolidemik adalah untuk
menurunkan kolesterol LDL di bawah 130
mg/dl. Pedoman untuk memulai terapi obat
diberikan dalam Tabel 32-3, dan obat serta
HYPERLIPIDEMIA Page 104
penggunaannya ditunjukkan dalam Tabel 32-
4.
Sebelum memulai pengobatan lipidemia,
satu hal yang harus ditentukan ialah bahwa
peningkatan lipid plasma secara langsung
disebabkan oleh masalah dalam metabolisme
dan bukan akibat patologi lain, seperti
diabetes melitus, hipotiroidisme, atau
alkoholisme. Namun, harus dimulai dengan
dosis efektif minimum untuk membatasi efek
samping.
Di samping diet, obat-obat hipolipidemik
perlu diberikan pada keadaan berikut:
1. Pada hiperkolesterolemia familial dan
hiperlipoproteinemia tipe III.
2. Pada semua jenis hiperlipidemia bila
pengibatan dengan diet tidak
memberikan hasil.
Pengobatan tunggal selalu lebih baik,
namun bila perlu penggunaan dua macam
obat dapat dipertimbangkan bila dengan
HYPERLIPIDEMIA Page 105
monoterapi tidak memberikan manfaat.
Karena pengobatan hiperlipidemia
merupakan pengobatan jangka panjang,
diagnosis harus ditegakkan seteliti mungkin
dengan mempertimbangkan rasio manfaat-
resiko pengobatan.
1. Penyerap asam empedu
Cara kerja : Obat golongan resin ini
bekerja dengan cara mengikat asam
empedu di usus halus dan
mengeluarkannya melalui tinja
sehingga sirkulasi enterohepatik obat
ini menurun. Akibatnya, terjadi
peningkatan fungsi reseptor LDL dan
peningkatan bersihan LDL plasma.
Obat golongan ini terutama
berpengaruh pada kadar kolesterol
LDL dan sedikit/tidak ada
pengaruhnya pada kadar TG dan
kolesterol HDL. Pemakaian obat ini
pada pasien hipertrigliseridemia berat
HYPERLIPIDEMIA Page 106
(>500 mg/dl) bahkan akan lebih
meningkatkan pada TG. Contoh :
colestyramine, colestipol
2. Penghambat sintesa lipoprotein
Cara kerja : Menurunkan produksi
VLDL yang merupakan prekursor LDL
Contoh : niasin Asam nikotinat
(nicotinic acid) atau Niasin / vitamin
B3 yang larut air. Dengan dosis besar
asam nikotinat diindikasikan untuk
meningkatkan HDL atau koleserol baik
dalam darah untuk mencegah
serangan jantung.
Efek samping : Gatal dan kemerahan
pada kulit terutama daerah wajah dan
tengkuk, gangguan fungsi hati,
gangguan saluran pencernaan
(muntah, diare, tukak lambung),
pandangan kabur, hiperusisemia,
hiperglikemia.
HYPERLIPIDEMIA Page 107
3. Penghambat HMG Koenzim-A reduktase
(golongan statin)
Cara kerja :
1. Menghambat pembentukan
kolesterol di hati
2. Meningkatkan pembuangan LDL
dari aliran darah
Contoh : fluvastatin, lovastatin,
pravastatin, simvastatin
Lovastatin adalah suatu inhibitor
kompetitif enzim HMG KoA reduktase
yang merupakan suatu enzim yang
mengontrol kecepatan biosintesis
kolesterol. Golongan obat ini lebih
sering disebut sebagai statin atau
vastatin. Lovastatin dimanfaatkan
untuk pengobatan
hiperklolesterolemia yang disebabkan
oleh peningkatan LDL.
HYPERLIPIDEMIA Page 108
Efek samping : Gangguan saluran
pencernaan, sakit kepala, ‘rash’
(kemerahan), nyeri otot.
4. Derivat asam fibrat
Cara kerja : Golongan asam fibrat
diindikasikan untuk
hiperlipoproteinemia tipe IIa, Iib, III, IV
dan V.
Gemfibrozil sangat efektif dalam
menurunkan trigliserid plasma,
sehingga produksi VLDL dan
apoprotein B dalam hati menurun .
Gemfibrozil meningkatkan aktivitas
lipoprotein lipase sehingga bersihan
partikel kaya trigliserid meningkat.
Kadar kolesterol HDL juga meningkat
pada pemberian Gemfibrozil. Fibrate
menurunkan produksi LDl dan
meningkatkan kadar HDL. LDL
ditumpuk di arteri sehingga
meningkatkan resiko penyakit
HYPERLIPIDEMIA Page 109
jantung, sedangkan HDL memproteksi
arteri atas penumpukkan itu.
Penghambatan saluran darah
mengurangi jumlah darah sehingga
oksigen yang dibawa ke otot jantung
juga berkurang. Pada keadaan yang
parah dapat menimbulkan serangan
jantung.
Contoh : klofibrat, fenofibrat,
gemfibrosil
Efek samping: Gangguan saluran
pencernaan (mual, mencret, perut
kembung, dll), ruam kulit,
kebotakan, impotensi, lekopenia,
anemia, berat badan bertambah,
gangguan irama jantung, radang
otot.
Ezetimibe dapat menurunkan
total kolesterol dan LDL juga
meningkatkan HDL. Ezetimibe
bekerja dengan cara mengurangi
HYPERLIPIDEMIA Page 110
penyerapan kolesterol di usus.
Ezetimibe dapat digunakan sendiri
jika antihiperlidemik lain tidak bisa
ditoleransi tubuh atau dikombinasi
denga golongan statin
(penghambat HMGCoa reduktase)
jika golongan statin tidak dapat
menurunka kadar lipid darah
sendirian.
Tujuan Terapi
Tujuan terapi hiperlipidemia adalah
untuk mengurangi resiko pertama dan
kekambuhan terjadinya serangan seperti
miokardiak infark, angina pektoris, gagal
jantung, iskemia, stroke, dan bentuk lain dari
penyakit arteri perifer seperti stenosis karotis
dan anuerisma aorta.
Menurunkan jumlah kolesterol LDL (LDL-
C) dan meningkatkan kadar High Density
Lipoprotein (HDL) dalam darah, serta
HYPERLIPIDEMIA Page 111
mencegah perkembangan penyakit lebih
lanjut.
1. Terapi non farmakologi
Diet rendah kolesterol dan lemak
jenuh akan mengurangi kadar LDL.
Olahraga bisa membantu mengurangi
kadar kolesterol LDL dan menambah kadar
kolesterol HDL. Biasanya pengobatan
terbaik untuk orang-orang yang memiliki
kadar kolesterol dan trigliserida tinggi
adalah:
a. Menurunkan berat badan jika
mereka mengalami kelebihan berat
badan
b. Berhenti merokok
c. Mengurangi jumlah lemak dan
kolesterol dalam tubuhnya
d. Menambah porsi olahraga
e. Mengkonsumsi obat penurun
kadar lemak (jika diperlukan)
HYPERLIPIDEMIA Page 112
Jika kadar lemak darah sangat tinggi
atau tidak memberikan respon terhadap
tindakan diatas, maka dicari penyebabnya
yang spesifik dengan melakukan
pemeriksaan darah khusus sehingga bisa
diberikan pengobatan yang khusus (Balai
Informasi Tekhnologi Lipi, 2009).
Terapi non farmakologi, meliputi : diet,
pengurangan berat dan peningkatan aktivitas
fisik.
Terapi diet yang objektif adalah dengan
menurunkan langsung konsumsi lemak
total, lemak jenuh, dan kolesterol untuk
mendapatkan bobot badan yang sesuai.
Meningkatkan konsumsi lemak tak jenuh
dan serat larut dalam bentuk oat, pectin,
gum, dan psyllium.
Mengurangi atau menghentikan konsumsi
rokok.
2. Terapi farmakologi
HYPERLIPIDEMIA Page 113
Terapi Farmakologi (Balai Informasi
Tekhnologi Lipi, 2009)
Jenis Obat Contoh Cara Kerja
Penyerap
asam
empedu
Kolestiramin
Kolestipol
Mengikat asam empedu
di usus, dan
meningkatkan
pembuangan LDL dari
aliran darah
Penghamba
t sintesa
protein
Niasin Mengurangi kecepatan
VLDL (VLDL merupakan
prekursos dari LDL)
Penghamba
t HMG
Koenzim-A
reduktase
Adrenalin,
Flufastatin
Lovastatin
Vlavastatin
Sinvastatin
Menghambat
pembentukan kolesterol,
dan meningkatkan
pembuangan LDL dari
aliran darah
Derivat
asam fibrat
Klofibrat
Fenofibrat
Gemfibrosil
Meningkatkan
pemecahan lemak
a. Niasin (asam nikotinat)
HYPERLIPIDEMIA Page 114
Asam nikotinat mempunyai
kemampuan menurunkan lipid yang luas,
tetapi penggunaaan dalam klinik terbatas
karena efek samping yang tidak
menyenangkan. Mekanisme kerja: pada
dosis dalam gram, niasin (NYE a sin)
merupakan vitamin larut air, menghambat
lipolisis dengan kuat dalam jaringan
lemak-penghasil utama asam lemak bebas
yang beredar. Hati umumnya
menggunakan asam lemak dalam sirkulasi
sebagai precursor utama untuk sintesis
triasilgliserol. Karena itu, niasin
menyebabkan penurunan sintesis
triasilgliserol yang diperlukan untuk
produksi VLDL (lipoprotein densitas sangat
rendah). Lipoprotein densitas rendah (LDL,
lipoprotein kaya kolesterol) berasal dari
VLDL dalam plasma. Karena itu, reduksi
VLDL juga mengakibatkan penurunan
konsentrasi LDL plasma. Dengan demikian,
HYPERLIPIDEMIA Page 115
baik triasilgliserol (dalam VLDL) dan
kolesterol (dalam VLDL dan LDL) dalam
plasma menjadi rendah. Selanjutnya,
pengobatan dengan niasin akan
meningkatkan kadar kolesterol-HDL (HDL
merupakan karier kolesterol yang “baik”).
Selanjutnya, dengan meningkatkan sekresi
aktivator plasminogen jaringan dan
merendahkan fibrinogen plasma, niasin
dapat mengubah beberapa disfungsi sel
endotel penyebab thrombosis yang ada
kaitannya dengan hiperkolesterolemia dan
aterosklerosis.
Penggunaan dalam terapi :
niasin merendahkan kadar plasma
kolesterol dan triasilgliserol. Karena itu,
obat ini berguna pada pengobatan
hiperlipoproteinemia tipe II b dan IV,
dengan VLDL dan LDL naik. Niasin juga
diguanakan untuk pengobatan
hiperkolesterolemia lain yang berat, sering
HYPERLIPIDEMIA Page 116
dengan kombinasi antihiperlipidemia lain.
Selain itu, obat ini merupakan obat
antihiperlipidemia paling poten untuk
meningkatkan kadar HDL plasma.
Farmakokinetik :
Niasin diberikan per oral. Zat ini
diubah dalam tubuh menjadi nikotinamid
yang dimasukkan dalam kofaktor
nikotinamid adenine dinukleotida (NAD).
Niasin adalah derivat nikotinamid dan
metabolit lain dikeluarkan dalam urin.
Nikotinamid sendiri tidak menurunkan
kadar lipid dalam plasma.
Efek samping :
Niasin yang paling menonjol adalah
kemerahan pada kulit (disertai perasaan
panas yang tidak nyaman) dan pruritus.
Pemberian aspirin sebelum minum niasin
mengurangi rasa panas yang diantar oleh
prostaglandin. Beberapa pasien juga
mengalami mual dan sakit pada abdomen.
HYPERLIPIDEMIA Page 117
Asam nikotinat menghambat sekresi
tubular asam urat dan karena itu mudah
terjadi hiperurisemia dan pirai. Telah
dilaporkan adanya gangguan toleransi
glukosa dan hepatotoksisitas.
b. Kadar asam urat, Hepatotokssik.
Obat ini mempunyai kemampuan
menurunkan lipid yang luas, tetapi
penggunaan dalam klinik terbatas karena
efek samping yang tidak menyanangkan
Mekanisme kerja :
Menghambat lipolisis trigiliserida
menjadi asam lemak bebas. Di hati, asam
lemak bebas digunakan sebagai bahan
sintesis trigliserida yang selanjutnya
senyawa ini diperlukan untuk sintesis
VLDL. VLDL selanjutnya digunakan untuk
sintesis LDL. Dengan demikian obat ini
dapat menurunkan kadar trigiliserida
(dalam VLDL) dan kolesterol (dalam VLDL
dan LDL).
HYPERLIPIDEMIA Page 118
Penggunaan :
berdasarkan atas kemampuannya
menurunkan kadar plasma kolesterol dan
trigliserida, maka digunakan pada
hiperlipoproteinemia tipe IIb dan IV dengan
VLDL dan LDL yang meningkat. Niasin juga
merupakan obat antihiperlipisemia paling
poten untuk meningkatkan kadar HDL
plasma.
Efek samping :
Kemerahan pada kulit (disertai
perasaan panas) dan pruritus (rasa gatal
pada kulit), pada sebagian pasien
mengalami mual dan sakit pada abdomen,
meningkatkan kadar asam urat
(hiperurikemia) dengan menghambat
sekresi tubular asam urat, toleransi
glukosa dan hepatotoksik.
c. Derivat Asam Fibrat
Termasuk golongan ini adalah Fibrat-
Klofibrat-Bezafibrat dan Gemfibrozil yang
HYPERLIPIDEMIA Page 119
menurunkan kadar trigliserida darah. Obat
ini sedikit menurunkan kadar kolesterol.
Digunakan terutama untuk menurunkan
VLDL pada hiperlipidemia tipe IIb, III dan V.
Mekanisme kerja : memacu aktivitas lipase
lipoprotein, sehingga menghidrolisis
trigliserida pada kilomikron dan VLDL.
Efek samping :
1. Efek gastrointestinal : gangguan
pencernaan ringan
2. Litiasis : pembentukan batu empedu
3. Keganasan : terutama Klofibrat yang
dapat menyebabkan keganasan terkait
dengan kematian
4. Otot : Miositis (peradangan otot polos)
Interaksi obat :
Berinteraksi dengan antikoagulan
Kumarin, sehingga meningkatkan efek anti
koagulan.
Kontra indikasi :
HYPERLIPIDEMIA Page 120
Pasien dengan kelainan fungsi hati,
ginjal atau pasien dengan penyakit
kandung empedu
Contoh:
klofibrat, fenofibrat, gemfibrosil
Cara kerja:
Belum diketahui, mungkin
meningkatkan pemecahan lemak.
Efek samping:
Gangguan saluran pencernaan (mual,
mencret, perut kembung, dll), ruam kulit,
kebotakan, impotensi, lekopenia, anemia,
berat badan bertambah, gangguan irama
jantung, radang otot.
d. Derivat Fibrat
Mekanisme :
Menybabakan penurunan triasilgliserol
dengan memacu aktivitas lipase
lipoprotein, sehingga menghidrolisis
triasilgliserol pada kilomikron dan VLDL,
HYPERLIPIDEMIA Page 121
sehingga mempercepat pengeluaran
partikel-partikel ini dari plasma
Efek Samping :
gangguan pencernaan ringan,
Litiasis : karena obat ini meningkatkan
ekskresi kolesterol biliar, terdapat
predisposisi untuk pembentukan batu
empedu. Keganasan, Otot: Miositis
(peradangan otot polos)
KI :
Pasien gangguan fungsi hati, ginjal,
dan empedu, ibu hamil, hiperlipidemia tipe
1
Interaksi Obat :
Golongan fibrat bersaing dengan
antikoagulan kumarin dalam pengikatan
pada protein plasma, sehingga
meningkatkan efek koagulan sepintas.
Monitoring :
HYPERLIPIDEMIA Page 122
Kadar protombin perlu dimonitor jika
pasien meminum obat ini dengan
antikoagulan, kadar sulfoniluria sementara.
Contoh obat :
gemfibrozil, klofibrat, dan fenofibrat
5. Resin Pengikat Asam Empedu
Termasuk golongan ini adalah
Kolesteramin dan Kolestipol.
Obat dalam golongan ini menurunkan
kolesterol dengan cara mengikat asam
empedu pada saluran pencernaan untuk
membentuk kompleks yang tidak larut
dan diekskresikan melalui feses. Hal ini
memungkinkan adanya interaksi dengan
obat-obatan yang juga dapat berikatan
dengan asam empedu, yang khirnya
dapat mencegah absorpsi ataupun efek
lokal dari obat dipengaruhi.
Penggunaan :
obat ini (yang biasa dikombinasi dengan
diet atau niasin) adalah obat-obat
HYPERLIPIDEMIA Page 123
pilihan dalam mengobati hiperlipidemia
tipe IIa dan IIb.
Efek samping :
1. Efek gastrointestinal : konstipasi,
mual dan kembung (flatulen)
2. Gangguan absorbsi : mengganggu
absorbsi vitamin larut lemak (A,D,E,K)
pada resin dosis tinggi.
Interaksi obat :
Berinteraksi dengan Tetrasiklin,
Fenobarbital, Digoksin, Warfarin,
Pravastatin, Fluvastatin, Aspirin dan
Diuretik Tiazid dengan mengganggu
absorbsinya dalam usus. Karena itu,
obat-obat tersebut harus diminum 1-2
jam sebelum atau 4-6 jam setelah obat
resin pengikat empedu diminum.
Mekanisme :
Mengikat asam empedu dan
kolesterol intestinal dan diekskresi
melalui feses, sehingga mencegah asam
HYPERLIPIDEMIA Page 124
empedu kembali ke hati. Berkurangnya
konsentrasi asam empedu
menyebabkan hepatosit meningkatkan
konversi kolesterol ke asam empedu,
akibatnya konsentrasi kolesterol
intraselular menurun, mengaktifkan hati
untuk meningktakan ambilan LDL,
sehingga LDL plasma turun.
ESO :
Obat ini tidak di absorbsi, maka ESO
yang berkaitan dengan gastro intestinal
(nausea, vomiting, konstipasi), flatulen
yang akan hilang setelah obat diberikan
kontinyu.
Interaksi Obat :
Menganggu absorbsi (tetrasiklin,
fenobarbital, digoksin, warfarin,
pravastatin, fluvastatin aspirin, diuretic
tiazid) karna itu obat-obat tersebut
diminum 1-2 jam sebelum, atau 4-6 jam
HYPERLIPIDEMIA Page 125
setelah resin pengikat asam empedu
diminum.
Contoh obat :
kolesteramin dan kolestipol.
6. Probukol
Obat ini menurunkan kadar HDL dan
LDL, maka obat ini tidak disukai. Namun
sifat antioksidannya penting dalam
menghambat aterosklerosis.
Mekanisme :
Menghambat oksidasi kolesterol,
sehingga terjadi penguraian LDL-kolesterol
yang teroksidasi oleh makrofag. Makrofag
yang dimuati oleh kolesterol, menjadi sel
busa yang menempel pada vaskular dan
merupakan dasar pembentukan plak pada
aterosklerosis. Dengan demikian,
pencegahan oksidasi kolesterol akan
menghambat perkembangan
aterosklerosis.
Penggunaan :
HYPERLIPIDEMIA Page 126
Pada hiperkolesteromia tipe IIa dan
IIb. Obat ini digunakan jika
antihiperlipidemia lain tidak efektif.
Efek samping :
Gangguan pencernaan ringan.
ESO :
Gangguan pencernaan ringan,
memperpanjang interval QT
Monitoring :
Pada pasien yang menerima obat
yang bersifat memperpanjang interval QT
(digitalis, kuinidin, sotalol,astemizol).
6. Inhibitor HMG-CoA (Hidroksimetilglutaril
koenzim A) Reduktase
Termasuk golongan ini adalah
Lovastatin, Pravastatin, Simvastatin dan
Fluvastatin.
Mekanisme kerja :
Menghambat enzim HMG Co A
reduktase dalam sintesis kolesterol,
dengan demikian akan meningkatkan
HYPERLIPIDEMIA Page 127
penguraian kolesterol intrasel sehingga
mengurangi simpanan kolesterol intrasel.
Penggunaan :
Efektif untuk menurunkan kadar
kolesterol plasma pada semua jenis
hiperlipidemia.
Efek samping :
Kelainan biokimiawi fungsi hati dan
gangguan otot (miopati)
Interaksi obat : meningkatkan kadar
Kumarin (antikoagulan) sehingga
meningkatkan risiko pendarahan.
Kontra indikasi : ibu hamil dan
menyusui, anak-anak dan remaja.
Mekanisme :
Inhibisi HMG-CoA reduktase :
(lovastatin, fluvastatin, simvastatin)
mencegah sintesis kolesterol dengan
menghambat pembentukan asam
mevalonat yang merupakan prekursor
kolesterol, dan menghambat enzim
HYPERLIPIDEMIA Page 128
HMG-CoA yang berperan dalam
sintesis kolesterol tersebut. Dengan
menghambat sintesis kolesterol akan
menghabiskan simpanan kolesterol
intraselular.
Peningkatan reseptor LDL :
Penghabisan kolesterol intraselular
menyebabkan sel meningkatkan
jumlah reseptor LDL permukaan sel
yang spesifik yang dapat mengikat
dan menginternalisasikan LDL yang
beredar. Sehingga hasil akhirnya
adalah penurunan kolesterol plasma
karena sintesis berkurang dan
katabolisme LDL.
ESO : (mialgia, kelelahan otot, SGPT,
dan SGOT naik), sakit kepala,
dizziness, merubah rasa, insomnia,
diare, flatulen, dan kram lambung.
KI : Ibu hamil atau menyusui dan
remaja
HYPERLIPIDEMIA Page 129
Interaksi Obat : Meningkatkan kadar
kumarin
Monitor : Evaluasi waktu protombin,
menilai fungsi hati (kadar
transaminase)
Contoh obat : lovastatin, atorvastatin ,
simvastatin, pravastatin, dan
fluvastatin.
7. Minyak Ikan
Sediaan minyak ikan yang kaya akan
trigliserida laut omega-3, bermanfaat
dalam pengobatan hipertrigliseridemia
berat. Meskipun demikian, kadand-kadang
minyak ikan dapat memperburuk
hiperkolesteromia.
Terapi Kombinasi
Kadang-kadang perlu memberikan
dua antihiperlipidemia untuk mendapatkan
kadar lipid plasma yang signifikan.
Misalnya pada hiperlipidemia tipe II, pasien
sering diobati dengan kombinasi Niasin
HYPERLIPIDEMIA Page 130
dan Resin pengikat empedu (Kolestiramin).
Kombinasi ini efektif menurunkan kadar
kolesterol LDL dan VLDL plasma. Contoh
lain adalah kombinasi HMG CoA reduktase
dengan Resin pengikat empedu, juga
efektif dalam menurunkan kolesterol LDL.
Dalam penanganan penyakit
hiperlipidemia ini dapat berupa dari obat
sintesisi dan tumbuhan. Pada umumnya
intervensi obat antihiperlipidemia ini
adalah untuk memperkuat diet ketat
lemak, atau individu yang memang tidak
memberikan respon dengan diet saja.
Sebelum dimulai pengobatan, harus
dipastikan dulu penyebab timbulnya hiper-
lipidemia. Sebab hiperlipidemia sering
terjadi akibat keadaan patologis lainnya
seperti diabetes mellitus, hipotiroidea atau
alkoholisme. (hiperlipidemia sekunder)
Berdasarkan jenis lipid yang diturunkan
HYPERLIPIDEMIA Page 131
kadar plasmanya, obat antihiperlipidemia
dapat digolongkan menjadi :
1. Antihiperkolesterolemia : Resin
(kolestiramin, kolestipol), Niacin,
Neomisin sulfat, Probukol, Fibrat,
Lovastatin, Dekstrotiroksin.
2. Antihipertrigliserida : Fibrat (Klofibrat,
Gemfibrozil, Fenofibrat, Bezafibrat),
Niacin, Fish Oil
Kombinasi Masing-masing
antihiperlipidemia di atas hanya mampu
menurunkan kadar kolesterol atau
trigliserida saja, kecuali niacin yang dapat
menurunkan kadar kedua lipid tersebut.
Akan Tetapi penggunan jenis-jenis obat ini
mempunyai efek samping. Contohnya,
Niacin menyebabkankulit panas dan gatal
sangat mengganggu sekali pada
pemakaian setelah 1-2 jam obat ini,
sehingga sering kali pasien berhenti
minum obat. Klofibrat, berupa nyeri
HYPERLIPIDEMIA Page 132
lambung, mual muntah, diare dan
bertambahnya berat badan. Obat ini dapat
meningkatkan insiden kolelitiasis (2-3 X
lipat) dan kematian akibat karsinoma
karena efek perangsangan sekresi
empedu, sehingga penggunaan-nya sangat
dibatasi. Sehingga penggunaan obat dari
bahan alami yaitu tumbuhan lebih aman
dan tidak kalah hebatnya dengan obat
sintesis. Beberapa jenis tumbuhan
berkhasiat obat yang dapat digunakan
untuk membantu mengatasi kolesterol
tinggi antara lain :
1. Jati Belanda (Guazuma ulmifolia
Lamk)
2. Asam Jawa (Tamarindus indica L
3. Tempuyung (Sonchus arvensis L)
4. Belimbing manis (averhoa
carambola L)
5. Kemuning (Murraya paniculata (L)
Jack)
HYPERLIPIDEMIA Page 133
6. Jamur Linchi
7. Pare
8. Seledri
9. Wortel
10. Apukat
11. Rumput laut
12. Bawang merah
13. Bawang Putih (Allium sativum L.)
14. Temu lawak (Curcuma xanthorrhiza)
15. Buncis
Fibrat-Klofibrat dan Gemfibrozil, Obat-
obat tersebut merupakan derivat asam
fibrat dan keduanya mempunyai
mekanisme kerja yang sama. Gamfibrozil
dalam klinik telah menggantikan klofibrat
karena kematian akibat klofibrat lebih
tinggi. Kematian tersebut tidak ada
hubungannya dengan penyebab
kardiovaskular tetapi lebih ganasan atau
komplikasi pasca kolesistektomi dan
pankreasitis.
HYPERLIPIDEMIA Page 134
Mekanisme kerja : Kedua obat
menyebabkan penurunan trigliserol
plasma dengan memacu aktifitas lipase
lipoprotein, sehingga menghidrolisis
triasilgliserol pada kilomikron dan VLDL,
sehingga dapat mempercepat pengeluaran
partikel-partikel ini dari plasma. Penelitian
pada hewan menunjukkan bahwa fibrat
dapat menyebabkan penurunan kolesterol
plasma dengan menghambat sintesis
kolesterol dalam hati dan meningkatkan
ekskresi biliar kolesterol ke dalam feses.
Fibrat juga merendahkan kadar fibrinogen
plasma.
Penggunaan Terapi : Fibrat digunakan
dalam pengobatan hipertrigliseridemia,
menyebabkan penurunan yang signifikan
pada kadar triasilgliserol plasma. Klofibrat
dan gamfibrozil berguna dalam mengobati
hiperlipidemia tipe III
(disbetalipoproteinemia), dengan
HYPERLIPIDEMIA Page 135
penumpukan partikel lipoprotein densitas
sedang (IDL). Pasien dengan
hipertrigliseridemia (tipe IV) (VLDL
meningkat) atau penyakit tipe V
(peningkatan VLDL dan kilomiron) yang
tidak responsif dengan diet atau obat lain
dapat mengambil manfaat obat-obat ini.
Farmakokinetik : Kedua obat
diabsorpsi sempurna setelah dosis oral.
Klofibrat mengalami esterifikasi menjadi
asam klofibrat yang aktif terikat pada
albumin dan tersebat luas seluruh jaringan
tubuh. Untuk gamfibrizil secara luas
menyebar ke seluruh tubuh dan terikat
pada albumin juga.Keduanya mengalami
biotransformasi sempurna dan dikeluarkan
dalam urin sebagai konjugat glukuronida.
Efek Gastrointestinal adalah gangguan
pencernaan ringan dan berkembangnya
terapi.
HYPERLIPIDEMIA Page 136
Litiasis, Karena obat-obat ini
meningkatkan ekskresi kolesterol
biliar,terdapat predisposisi untuk
pembentukan batu empedu.
Keganasan, Pengobatan dengan
kolifibrat telah menyebabkan sejumlah
keganasan-terkait dengan kematian.
Otot, Miositis atau peradangan otot
polos dapat terjadi dengan kedua obat
sehingga pelemahan otot atau nyeri otot
harus dievaluasi. Meskipun jarang, pasien
dengan insufisiensi ginjal mengandung
resiko. Miopati dan rhabdomiolisis telah
dilaporkan pada beberapa pasien yang
menggunakan gamfibrozil dan lovastatin
bersamaan.
Interaksi Obat
Kedua fibrat bersaing dengan
antikoagulan kumarin dalam pengikatan
pada protein plasma, sehingga
meningkatkan efek antikoagulan sepintas.
HYPERLIPIDEMIA Page 137
Karena itu kadar protrombin perlu
dimonitor jika pasien meminum kedua obat
ini.
Kontraindikasi, Keamanan obat-obat
ini pada ibu hamil atau menyusui belum
jelas. Seharusnya obat-obat ini tidak
digunakan pada pasien dengan kelainan
fungsi hati atau ginjal atau pasien dengan
penyakit kandung empedu.
Mekanisme kerja : Kolestiramin dan
kolestipol adalah resin pertukaran anion
yang terikat pada asam dan garam
empedu bermuatan negatif dalam usus
halus. Kompleks resin atau asam empedu
ini dikeluarkan melalui feses, sehingga
mencegah asam empedu kembali ke hati
melalui sirkulasi enterohepatik.
Berkurangnya konsentrasi asam empedu
menyebabkan hepatosit meningkatkan
konversi kolesterol ke asam empedu,
menyebabkan suplai senyawa ini baik
HYPERLIPIDEMIA Page 138
kembali, sebagai komponen penting
empedu. Akibatnya, konsentrasi kolesterol
intraseluler, mengaktifkan hati untuk
meningkatkan ambilan partikel LDL yang
mengandung kolesterol, sehingga LDL
plasma turun. Ambilan yang miningkat ini
dilakukan melalui upregulasi reseptor LDL
pada permukaan sel.
Penggunaan dalam terapi : Resin yang
mengikat asam empedu (sering
dikombinasi dengan diet atau niasin)
adalah obat-obat pilihan dalam mengobati
hiperlipidemia tipe II a dan II b.
kolestiramin juga dapat meringankan
pruritus akibat akumulasi asam empedu
pada pasien dengan obstruksi biliar.
Farmakokinetik : Kolestiramin dan
kolestipol diminum per oral. Karena tidak
larut dalam air dan merupakan molekul
yang sangat bessar (berat molekul lebih
dari 106), keduanya tidak diabsorbsi atau
HYPERLIPIDEMIA Page 139
dimetabolisme dalam usus. Sebaliknya
semua dikeluarkan dalam feses.
Efek samping :
a. Efek Gastrointestinal : efek samping
paling sering adalah gangguan pencernaan
seperti konstipasi, mual dan flatus.
b. Gangguan Absorbsi : absorbsi vitamin
larut lemak A,D,E,K dapat terganggu jika
terdapat dosis resin yang tinggi. Absorbsi
asam folat dan askorbat juga dapat
berkurang.
c. Interaksi Obat : kolestiramin dan
kolestipol mengganggu absorbsi beberapa
obat dalam usus, misalnya tetrasiklin,
fenobarbital, digoksin, warfarin,
pravastatin, fluvastatin, aspirin, dan
diuretic thiazid. Karena itu, obat-obat
harus diminum 1-2 jam sebelum atau 4-6
jam setelah resin pengikat asam empedu
ini diminum.
Penggunaan Dalam Terapi
HYPERLIPIDEMIA Page 140
Obat-obat ini efektif dalam
menurunkan kadar kolesterol plasma pada
semua jenis hiperlipidemia. Namun pasien
yang homozigot untuk penyakit
hiperkolesterolemia kekurangan reseptor
LDL dan oleh karenanya mendapatkan
keuntungan sedikit dari obat-obat ini. Perlu
diperhatikan bahwa meskipun proteksi
diberikan karena pengurangan kadar
kolesterol, kira-kira ¼ pasien yang diobati
dengan obat ini masih menderita masalah
koroner. Karena itu diperlukan strategi
tambahan seperti diet, latihan, atau obat
tambahan perlu diberikan.
Farmakokinetik: pravastatin dan
fluvastatin hamper seluruhnya dapat
diabsorbsi setelah pemberian oral; dosis
oral lovastatin dan simvastatin diabsorbsi
30-50%. Pravastatin dan fluvastatin adalah
obat aktif langsung, sedangkan lovastatin
dan simvastatin harus dihidrolisis menjadi
HYPERLIPIDEMIA Page 141
asam. Karena ekstraksi first pass, kerja
utama obat-obat ini pada hati. Semua
mengalami biotransformasi, beberapa
produk masih tetap aktif. Ekskresi terjadi
terutama melalui empedu dan feses, tetapi
pengeluaran melalui urin juga terjadi.
Waktu paruh berkisar antara 1,5-2 jam.
Efek samping :
Hati : kelainan biokimiawi fungsi
hati telah terjadi dalam penggunaan
inhibitor HMG-CoA reduktase. Karena
itu, sangat diperlukan menilai fungsi
hati dan mengukur kadar serum
transaminase secara periodic. Semua
akan kembali normal jika obat
dihentikan.
Otot : miopati dan rhabdomiolisis
(disintegrasi atau disolusi otot) jarang
dilaporkan. Dalam beberapa kasus,
pasien biasanya menderita insufisiensi
ginjal atau mengambil obat seperti
HYPERLIPIDEMIA Page 142
siklosporin, itrakonazol, eritromisin,
gemfibrosil atau niasin. Kadar keratin
kinase plasma harus diperiksa secara
teratur.
Interaksi obat : inhibitor HMG-CoA
reduktase juga meningkatkan kadar
kumarin. Sehingga, penting untuk
sering mengevaluasi waktu
protrombin.
Kontra indikasi : obat-obat ini
merupakan kontraindikasi bagi ibu
hamil atau menyusui. Obat-obat ini
tidak boleh digunakan pada anak-
anak atau remaja.
Terapi obat kombinasi
Kadang-kadang perlu memberikan 2
antihiperlipidemia untuk mendapatkan
penurunan kadar lipid plasma yang
signifikan. Sebagai contoh, pada
hiperlipidemia terapi II, pasien sering
diobati dengan kombinasai niasin
HYPERLIPIDEMIA Page 143
ditambah obat pengikat asam empedu,
seperti kolestiramin. Kombinasi inhibitor
HMG-CoA reduktase dengan zat pengikat
asam empedu juga telah menunjukkan
manfaat dalam menurunkan kolesterol LD
Evaluasi Keberhasilan Terapi
Respon terhadap diet dan terapi obat
dengan pengukuran kolesterol total,
LDL, HDL, dan Trigliserida.
Perhitungan lipid dilakukan pada
waktu puasa untuk meminimalisasi
gangguan pengukuran dari kilomikron.
Pasien dengan terapi resin asam
empedu sebaiknya melakukan
pengecekan puasa selama 4-8 minggu
sampai dosis stabil tercapai.
Pasien denga faktor resiko beragam
dan penyakit jantung coroner
sebaiknya dipantau dalam pengaturan
faktor resikonua seperti control
tekanan darah, berhenti total
HYPERLIPIDEMIA Page 144
merokok, kontrol berat badan, kontrol
glikemik (bila diabetes)
Pasien yang mendapatkan statin
sebaiknya melakukan pengecekan
puasa 4-8 minggu setelah dosis awal
atau perubahan dosis, tes fungsi hati,
kadar asam urat
14. PENANGANAN
A. Penanganan Hiperlipidemia
Manula
Hiperkolesterolemia merupakan faktor
resiko independen PJK pada manula (> 65
tahun). Resiko ini meningkat dengan
bertambahnya usia. Sebagian besar wanita
penderita PJK adalah manula dan juga
beresiko terkena osteoporosis maka
disarankan memilih terapi diet dengan
pertimbangan asupan kalsium yang
konsisten dengan pencegahan osteoporosis,
HYPERLIPIDEMIA Page 145
olahraga, dan mungkin ERT (estrogen
replacement therapy).
Prinsip terapi obat pada manula sedikit
berbeda dari orang dewasa walaupun manula
memberikan respon sebaik orang dewasa
terhadap obat penurun lipid. Pencapaian
harapan hidup kecil karena umur pada awal
pengobatan dan jumlah pengurangan
kolesterol. Perubahan dalam komposisi
tubuh, fungsi ginjal, dan perubahan fisiologis
lainnya akibat usia dapat membuat manula
lebih rentan terhadap efek samping dari
terapi obat penurun lipid. Terapi sebaiknya
dimulai dengan dosis lebih rendah dan
ditingkatkan perlahan untuk meminimalkan
efek samping.
Wanita
Kolesterol merupakan faktor penting
yang menyebabkan PJK pada wanita, tetapi
hubungannya tidak sejelas seperti yang
terjadi pada pria. Pengaturan genetik LDL
HYPERLIPIDEMIA Page 146
dan HDL pada wanita dan pria tidak tampak
berbeda. HDL nampaknya menjadi faktor
penyebab penyakit yang lebih penting pada
wanita. Kadar HDL yang rendah biasanya
diikuti dengan obesitas. Tidak terdapat
perbedaan besar pada pengaruh olahraga,
konsumsi alkohol, dan merokok terhadap
kadar lipid antara pria dan wanita. Penurunan
resiko PJK pada wanita relatif lebih besar
daripada pria.
Kontrasepsi oral berefeksamping
mempengaruhi LDL dan HDL. Produk yang
mengandung estrogen sangat rendah dan
progestin antiestrogen menyebabkan
perubahan yang sangat besar. Penggantian
estrogen untuk terapi menopause
meningkatkan HDL sebesar 9-13% dan
menurunkan LDL sebesar 4-10%, yang cukup
untuk mempengaruhi resiko PJK. Terapi siklik
dengan terapi estrogen-progestin dapat
mengganti efek estrogen saja tergantung
HYPERLIPIDEMIA Page 147
pada kombinasi estrogen-progestin dan dosis
yang digunakan.
Kadar kolesterol dan trigliserida semakin
meningkat selama masa kehamilan. Rata-
rata peningkatan kolesterol sebesar 30-40
mg/dL terjadi pada sekitar minggu ke 36
sampai 39. Kadar trigliserida dapat
meningkat sebanyak 150 mg/dL. Terapi obat
tidak dilakukan atau tidak dilanjutkan selama
masa kehamilan. Terapi diet merupakan
terapi yang tetap dilakukan dengan
menekankan pemeliharaan keseimbangan
nutrisi yang dibutuhkan pada masa
kehamilan.
Anak-anak
Terapi obat pada anak-anak tidak
dianjurkan dilakukan sampai usia 10 tahun
atau lebih. Pedoman dan tujuan terapi
berbeda dari orang dewasa. Pada umumnya
anak-anak usia dini diterapi dengan
modifikasi gaya hidup sampai usia 2 tahun.
HYPERLIPIDEMIA Page 148
Sekuestran asam empedu digunakan pada
anak-anak karena dapat meminimalkan
toksisitas sistemik. Beberapa literatur
menyarankan penggunaan resin karena
aman dan efektif pada anak-anak. Untuk
penderita hiperkolesterolemia akut
(hiperkolesterolemia familial), diperlukan
perawatan lebih intensif.
Penanganan terbaik pada penderita
hiperlipidemia atau dislipidemia adalah
dengan obat herbal yang mengandung anti
oksidan tinggi, sudah melalui proses
panelitian dan uji coba selama bertahun
tahun, untuk itu kami rekomendasikan bagi
anda, obat herbal XAMthone Plus.
Obat herbal hiperlipidemia atau
dislipidemia yang aman dan tanpaefek
samping.
Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak
kulit manggis mempunyai aktivitas melawan
sel kanker meliputi breast, liver, dan
HYPERLIPIDEMIA Page 149
leukemia. Selain itu, juga digunakan untuk
antihistamin, antiimpflamasi, menekan
sistem saraf pusat, dan tekanan darah, serta
antiperadangan. Kulit buah juga
mengandung antosianin seperti cyanidin-3-
sophoroside, dan cyanidin-3-glucoside.
Senyawa tersebut berperan penting pada
pewarnaan kulit manggis. Kulit buahnya
mengandung senyawa pektin, tanin, dan
resin yang dimanfaatkan untuk menyamak
kulit dan sebagai zat pewarna hitam untuk
makanan dan industri tekstil, sedangkan dan
getah kuning dimanfaatkan sebagai bahan
baku cat dan insektisida.Efek biologi &
farmakologi Rebusan kulit buah manggis
mempunyai efek antidiare. Buah manggis
muda memiliki efek speriniostatik dan
spermisida. Ekstrak ( n-heksana dan etanol )
manggis memiliki tingkat ketoksikan tertentu
pada penggunaan metode uji Brine Schrimp
Test ( BST ). Dari hasil penelitian dilaporkan
HYPERLIPIDEMIA Page 150
bahwa alfa mangostin (1,3,6-trihidroksi-7-
metoksi-2,8-bis ( 3metil-2-butenil )-9H-
xanten-9-on) hasil isolasi dari kulit buah
manggis mempunyai aktivitas antiinflamasi
dan antioksidan. Antioksidan diperlukan
tubuh untuk untuk mencegah kerusakan
akibat serangan radikal bebas, melalui
perlindungan terhadap protein, sel, jaringan
dan organ-organ tubuh. Antioksidan telah
terbukti dapat mencegah penuaan dini (anti
aging), mencegah penyakit jantung,
mencegah berbagai jenis kanker, mencegah
kebutaan dan meningkatkan kekebalan
tubuh. Banyak antioksidan alami yang
terdapat dalam makanan kita, antara lain
askorbat (vitamin C), tokoferol (vitamin E),
karotenoid (vitamin A) dan poliphenol
(antioksidan dalam teh dan dedaunan).
Namun kesemuanya itu kemampuannya jauh
di bawah XAMthone dari manggis. Sebagai
contoh, antioksidan dalam jeruk mempunyai
HYPERLIPIDEMIA Page 151
nilai 2400 ORAC per 100 oz, sedang
XAMthone mempunyai nilai 20.000 ORAC.
XAMthone Plus juga terbukti mempunyai
keunggulan mampu menjelajah seluruh
tubuh untuk menetralkan radikal bebas,
sehingga tubuh kita menjadi lebih bersih dan
lebih sehat daripada sebelumnya. Selain itu,
XAMthone mempunyai sifat sebagai
antikanker, antiinflammatory, antimikroba,
antialergi, menurunkan cholesterol, tekanan
darah dan kadar gula, serta membantu
menyembuhkan penyakit degeneratif
(jantung, stroke, katarak) dan masih banyak
lagi.
Pembagian Obat – Obatan
Penggolongan obat-obat yang dapat
menurunkan lipoprotein plasma :
• Asamfibrat(ex. Klofibrat, Gemfibrozil)
• Resin(ex. Kolestiramin , Kolestipol)
•
PenghambatHMGCoAReduktase(ex.Meva
HYPERLIPIDEMIA Page 152
statin, Pravastatin, Lovastatin
danSimvastatin)
• AsamNikotinat(ex.Niasin)
• Probukol
• Golongan Lain-lain(ex. NeomisinSulfat,
Beta Sitosterol,Dekstrotiroksin,
&Bekatul).
Obat-obat yang digunakan dalam
pengobatan kelebihan lipida darah
(Hiperlipidemia) biasanya ditujukan untuk (1)
menurunkan produksi lipoprotein oleh
jaringan, (2) meningkatkan perombakan
(katabolisme) lipoprotein dalam plasma, (3)
mempercepat bersihan kolesterol dari tubuh.
Obat-obat dapat digunakan tunggal atau
kombinasi, tetapi harus disertai diet rendah
lipid, terutama kolesterol dan lemak jenuh.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan kadar kolesterol
Pemeriksaan kadar kolesterol dan
lipoprotein dapat mengidentifikasi anak-
HYPERLIPIDEMIA Page 153
anak yang berada dalam kategori
acceptable, borderline atau high.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada
anak-anak yang muncul dengan
kecurigaan menderita hiperlipidemia atau
yang memiliki manifestasi klinis yang
disebutkan di atas. Selain itu, pemeriksaan
ini dianjurkan pada anak-anak yang :
a. Memiliki orang tua atau kakek/nenek
yang pada usia dibawah 55 tahun
menderita penyakit jantung koroner,
menjalani pemeriksaan arteriografi
koroner atau didiagnosa menderita
kelainan aterosklerosis koroner. Ini
termasuk mereka yang menjalani balon
angioplasti atau coronary artery bypass
surgery.
b. Memilki orang tua atau kakek/nenek
yang pada usia dibawah dari 55 tahun
didiagnosa menderita infark miokard,
angina pektoris, peripheral vascular
HYPERLIPIDEMIA Page 154
diseases, penyakit serebro vaskuler dan
sudden death.
c. Memiliki orang tua dengan kadar
kolesterol total melebihi 240 mg/dl
d. Keluarga dengan kelainan kadar lipid
e. Berada dalam kondisi medis yang
mengarah kepada kemungkinan
menderita penyakit jantung koroner
seperti obesitas, aktivitas fisik yang
kurang, merokok, diabetes, peningkatan
tekanan darah, penyakit ginjal dan
aktivitas tyroid yang kurang
f. Riwayat keluarga yang tidak diketahui.
Pemeriksaan total kolesterol dapat
dilakukan setiap 5 tahun pada anak dengan
total kolesterol kurang dari 170 mg/dl;
sedangkan anak dengan total kolesterol
antara 170-199/100ml perlu dilakukan
analisa lipoprotein yang difollow up secara
reguler sesuai dengan hasil analisa tersebut.
Pemeriksaan yang dilakukan harus
HYPERLIPIDEMIA Page 155
didasarkan pada alasan mengapa
pemeriksaan dikerjakan. Misalnya jika
pemeriksaan pada anak dilakukan karena
orang tuanya memiliki kadar kolesterol total
melebihi 240 mg/dl, maka pemeriksaan awal
yang dilakukan adalah kadar kolesterol total
anak. Bila kadar ini melebihi 200 mg/dl,
barulah pemeriksaan analisa lipoprotein
puasa dilakukan. Sebaliknya, bila anak
memiliki orang tua dengan diagnosa kelainan
kardiovaskular premature, pemeriksaan
analisa lipoprotein puasa perlu dilakukan
secara lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Nah, Y. K. (2007). Interaksi Obat yang
Penting di Klinik. Meditek, Vol. 15 No. 39,
Januari-April 2007. Universitas Kristen
Krida Wacana. Jakarta Barat
HYPERLIPIDEMIA Page 156
Irianto, Kus, 2004. STRUKTUR DAN FUNGSI
TUBUH MANUSIA UNTUK PARAMEDIS.
Jakarta : Irama Widya.
Nyoman Suparaiasa, I Dewa. 2002.
PENILAIAN STATUS GIZI. Jakarta : EGC.
Sediaoetama, Ahmad Djaeni. 2000. ILMU GIZI
UNTUK MAHASISWA DAN PROFESI.
Jakarta : Dian Rakyat.
http://cakmoki86.wordpress.com/
2008/11/02/penyakit-jantung-koroner/
http://medicastore.com/penyakit/11/
Penyakit_Jantung_Koroner.html
http://www.docstoc.com/docs/35059018/
Penyakit-jantung-koroner
http://www.scribd.com/doc/3161769/
JANTUNG-KORONER
http://www.anneahira.com/pencegahan-
penyakit/jantung-koroner.htm
http://erwinsasmita.wordpress.com/
2007/05/25/dislipidemia-meningkatkan-
risiko-penyakit-jantung-koroner-stroke/
HYPERLIPIDEMIA Page 157
Anonim, 1994, Pedoman Diagnosis dan
Terapi lab/UPF Ilmu Penyakit Dalam
1994. Surabaya : Tim Dokter RSUD
dr.Sutomo
Anonim, 2009, Leukemia, http://leukemia-
akut.html, 18 Desember 2010
Anonim, 2009, Leukemia, http://penyakit-
leukemia-kanker-darah.html, 18
Desember 2010
Anonim, 1994, Pedoman Diagnosis Dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Unair & RSUD dr Soetomo, Surabaya
Michael. J. Neal 2005. At a Glance, Farmakologi Medis ed 5. Erlangga, Jakarta
Yulinah. E. Sukandar.2009. ISO Farmakoterapi. PT ISFI Penerbitan, Jakarta.
ISO Indonesia. 2013. ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia Vol 48. PT ISFI Penerbitan, Jakarta.
HYPERLIPIDEMIA Page 158