tugas epidemiologi

29
MAKALAH SURVEILENS EPIDEMIOLOGI Dosen Pengampu: Nur Alvira Pascawati, SKM,M.PH Disusun Oleh: Nama : Stevany Edyta Candra Ningrum NIM :11150072 Kelas : A8.2 PRODI DIII KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Upload: stevany-edyta-cn

Post on 26-Nov-2015

141 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS EPIDEMIOLOGI

MAKALAH

SURVEILENS EPIDEMIOLOGI

Dosen Pengampu: Nur Alvira Pascawati, SKM,M.PH

Disusun Oleh:

Nama : Stevany Edyta Candra Ningrum

NIM :11150072

Kelas : A8.2

PRODI DIII KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

2013

Page 2: TUGAS EPIDEMIOLOGI

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan

kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Surveilens

Epidemiologi”.Dalam menyelesaikan makalah ini banyak sekali bantuan serta dukungan dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen kami

tercinta ibu Nur Alvira Pascawati, SKM, M.PH yang penuh kesabaran membimbing dan

menyalurkan ilmunya untuk kami semua.

Makalah ini penulis susun untuk menambah pengetahuan kami semua, walaupun ilmu

dan pengetahuan yang kami peroleh ini belum sempurna..

Dalam penulisan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk

menyajikan yang terbaik, namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat

membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat dipergunakan

dengan sebaik-baiknya.

Yogyakarta, Desember 2013

Penulis

i

Page 3: TUGAS EPIDEMIOLOGI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR …………………………………………………i      

DAFTAR ISI …………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………………1

       B. Tujuan Penulisan …………………………………………………2

       BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Surveilans Epidemiologi ………………………....3

B. Tujuan Surveilans Epidemiologi ………………………………....3

C. Jenis-jenis Surveilans Epidemiologi ………………………....4

D. Ruang Lingkup Surveilans Epidemiologi ………………………....7

E. Prinsip Surveilans Epidemiologi …………………………………9

F. Fungsi dan Manfaat Surveilans Epidemiologi ………………...10

G. Langkah-langkahSurveilans Epidemiologi ………………...11

BAB III PENUTUP

       A. Kesimpulan ............................................................................15

       B. Saran ........................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………16

ii

Page 4: TUGAS EPIDEMIOLOGI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah Surveillance sudah dikenal oleh banyak orang, namun dalam aplikasinya

banyak orang menganggap bahwa surveilans identik dengan pengumpulan data dan

penyelidikan KLB, hal inilah yang menyebabkan aplikasi system surveilans di Indonesia

belum berjalan optimal, padahal system ini dibuat cukup baik untuk mengatasi masalah

kesehatan. Istilah Surveillance sebenarnya berasal dari bahasa perancis yang berarti

mengamati tentang sesuatu, Istilah ini awalnya dipakai dalam bidang penyelidikan/intelligent

untuk mematamatai orang yang dicurugai, yang dapat membahayakan. Surveilans

epidemiologi adalah pengamatan yang terus menerus atas distribusi, dan kecenderungan

suatu penyakit melalui pengumpulan data yang sistematis agar dapat ditentukan

penanggulangannya yang secepat-cepatnya (Gunawan, 2000).

Surveilans sendiri mencakup masalah morbiditas, mortalitas,masalah gizi, demografi,

Peny. Menular, Peny. Tidak menular, Demografi,Pelayanan Kesehatan, Kesehatan

Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan beberapa factor risiko pada individu, keluarga, masyarakat

dan lingkungan sekitarnya.Demikian pula perkembangan Surveilens Epidemiologi dimulai

dengan surveilens penyakit menular, lalu meluas ke penyakit tidak menular, misalnya cacat

bawaan, kekurangan gizi dan lain-lain.Bahkan baru-baru ini, surveilens epidemiologi

digunakan untuk menilai, memonitor, mengawasi dan merencanakan program-program

kesehatan pada umumnya.

Surveilens epidemiologi pada umumnya digunakan untuk: Mengetahui dan

melengkapi gambaran epidemiologi dari suatu penyakit, untuk menentukan penyakit mana

yang diprioritaskan untuk diobati atau diberantas, untuk meramalkan terjadinya wabah, untuk

menilai dan memantau pelaksanaan program pemberantasan penyakit menular, dan program-

program kesehatan lainnya seperti program mengatasi kecelakaan, program kesehatan gigi,

program gizi, dll, untuk mengetahui jangkauan dari pelayanan kesehatan.

Jadi surveilans epidemiologi bukan hanya sekedar pengumpulan data dan

penyelidikan KLB saja tetapi kegunaan dari surveilans epidemiologi lebih dari itu misalnya

1

Page 5: TUGAS EPIDEMIOLOGI

untuk mengetahui jangkauan dari pelayanan kesehatan,untuk meramalkan terjadinya wabah

dan masih banyak lagi manfaat dari surveilans epidemiologi,untuk itu penulis terdorong

untuk melakukan penulisan mengenai surveilans epidemiologi agar mengubah pemikiran

masyarakat akan arti dan kegunaan dari surveilans epidemiolog.

B.   Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian surveilans epidemiologi

2. Untuk mengetahui tujuan dari surveilans epidemiologi

3. Untuk mengetahui jenis-jenis surveilans epidemiologi

4. Untuk mengetahui ruang lingkup surveilans epidemiologi

5. Untuk mengetahui prinsip surveilans epidemiologi

6. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan surveilans epidemiologi

7. Untuk mengetahui langkah-langkah surveilans epidemiologi

2

Page 6: TUGAS EPIDEMIOLOGI

BAB II

ISI

A. Pengertian Surveilans Epidemiologi

Definisi dari Surveilans Epidemiologi itu sendiri beragam, namun intinya adalah

sama. Surveilans adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data

secara terus menerus serta penyebaran informasi pada unit yang membutuhkan untuk dapat

mengambil tindakan. (WHO)

Surveilans adalah pencatatan dan pelaporaan data yang dilakukan secara rutin dan

terus menerus dalam epidemiologi.(Lidya M,2010)

Surveilans epidemiologi adalah pengumpulan dan pengamatan secara sistematik

berkesinambungan, analisa dan interprestasi data kesehatan dalam proses menjelaskan dan

memonitoring kesehatan dengan kata lain surveilans epidemiologi merupakan kegiatan

pengamatan secara teratur dan terus menerus terhadap semua aspek kejadian penyakit dan

kematian akibat penyakit tertentu, baik keadaan maupun penyebarannya dalam suatu

masyarakat tertentu untuk kepentingan pencegahan dan penanggulangan. (Noor,1997).

Surveilans epidemiologi adalah pengamatan yang terus menerus atas distribusi, dan

kecenderungan suatu penyakit melalui pengumpulan data yang sistematis agar dapat

ditentukan penanggulangannya yang secepat-cepatnya (Gunawan, 2000).

B.Tujuan Surveilens Epidemiologi

Surveilans bertujuan memberikan informasi tepat waktu tentang masalah  kesehatan 

populasi, sehingga penyakit dan faktor risiko dapat dideteksi dini dan dapat dilakukan respon

pelayanan kesehatan dengan lebih efektif. 

Tujuan khusus surveilans: 

1. Memonitor kecenderungan (trends) penyakit 

2. Mendeteksi perubahan mendadak insidensi penyakit, untuk mendeteksi dini outbreak

3. Memantau kesehatan populasi, menaksir besarnya beban penyakit (disease burden) pada 

populasi

4. Menentukan kebutuhan kesehatan prioritas, membantu perencanaan, implementasi, monit

oring, dan evaluasi program kesehatan

3

Page 7: TUGAS EPIDEMIOLOGI

5. Mengevaluasi cakupan dan efektivitas program kesehatan

6. Mengidentifikasi kebutuhan riset. (Last, 2001; Giesecke, 2002; JHU, 2002)

C. Jenis Surveilans

1. Surveilans Individu

Surveilans individu (Individual surveillance) mendeteksi dan memonitor individu-

individu yang mengalami kontak dengan penyakit serius, misalnya pes, cacar,

tuberkolosis, tifus, demam kuningm sifilis. Surveilans individu memungkinkan

dilakukannya isolasi institusional segera terhadap kontak, sehingga penyakit yang

dicurigai dapat dikendalikan. Sebagai contoh, karantina merupakan isolasi institusional

yang membatasi gerak dan aktivitas orang-orang atau binatang yang sehat tetapi telah

terpapar oleh suatu kasus penyakit menular selama periode menular.

Tujuan karantina adalah mencegah transmisi penyakit selama masa inkubasi

seandainya terjadi infeksi (Last,2001)

Isolasi institusional pernah digunakan kembali ketika timbul AIDS 1980an dan

SARS. Dikenal dua jenis karantina : (1) Karantina total (2)Karantina Parsial. Karantina

total membatasi kebebasan gerak semua orang yang terpapar penyakirt menular selama

masa inkubasi, untuk mencegah kontak dengan orang yang tak terpapar. Karantina parsial

membatasi kebebasan gerak kontak secara selektif. Berdasarkan perbedaan tingkat

kerawanan dan tingkat bahaya transmisi penyakit. Contoh anak sekolah diliburkan untuk

mencegah penularan penyakit campak, sedangkan orang dewasa diperkenankan terus

bekerja, satuan tentara yang ditugaskan pada pos tertentu dicutikan, sedang di pos-pos

lainnya tetap bekerja.

2. Surveilans Penyakit

Surveilans penyakit (Disease Surveillance) melakukan pengawasan terus menerus

terhadap distribusi dan kecenderungan insidensi penyakit, melalui pengumpulan

sistematis, konsolidasi, evaluasi terhadap laporan-laporan penyakit dan kematian, serta

data relevan lainnya, Jadi focus perhatian surveilans penyakit adalah penyakit, bukan

individu. Di banyak negara, pendekatan surveilans penyakit biasanya didukung melalui

program vertical (pusat daerah). Contoh program surveilans tuberkolosis, program

surveilans malaria.

4

Page 8: TUGAS EPIDEMIOLOGI

Bererapa dari system surveilans vertical dapat berfungsi efektif, tetapi tidak sedikit yang

tidak terpelihara dengan baik dan akhirnya kolaps, karena pemerintah kekurangan biaya.

Banyak program surveilans penyakit vertical yang berlangsung pararel antara satu

penyakit dengan penyakit lainnya, menggunakan fungsi penunjang masing-

masing mengeluarkan biaya untuk sumberdaya masing-masing, dan memberikan

informasi duplikatif ,sehingga mengakibatkan inefisiensi.

3. Surveilans Sindromik

Syndrome surveillance (multiple disease surveillance) melakukan pengawasan

terus-menerus terhadap sindroma (kumpulan gejala) penyakit, bukan masing-masing

penyakit. Surveilans sindromik mengandalkan deteksi indicator-indikator kesehatan

individual maupun yang bisa diamati sebelum konfirmasi diagnosis Surveilans sindromik

mengamati indicator individu sakit, seperti pola perilaku, gejala- gejala, tanda, atau

temuan laboratorium, yang dapat ditelusuri dari aneka sumber, sebelum di peroleh

konfirmasi laboratorium tentang suatu penyakit.

Suatu system yang mengadandalkan laporan semua kasus penyakit tertentu dari

fasilitas kesehatan, laboratorium, atau anggota komunitas, pada lokasi tertentu disebut

surveilans sentinel. Pelaporan sampel melalui system surveilans sentinel merupakan cara

yang baik untuk memonitor masalah kesehatan dengan menggunakan sumber daya yang

terbatas.

4. Surveilans Berbasis Laboratorium

Surveilans berbasis laboratorium diguanakan untuk mendeteksi dan memonitor

penyakit infeksi. Sebagai contoh pada penyakit yang ditularkan melalui makanan seperti

salmonellosis, penggunaan sebuah laboratorium sentral untuk mendeteksi strain bakteri

tertentu memungkinkan deteksi outbreak penyakit dengan lebih segera dan lengkap dari

pada system yang mengandalkan pelaporan sindroma dari klinik-klinik.

5. Surveilans Terpadu

Surveilans terpadu (ingrated surveillance) menata dan memadukan semua

kegiatan surveilans di suatu wilayah yurisdiski (negara/provinsi/kabupaten/kota) sebagai

sebuah pelayanan public bersama.

5

Page 9: TUGAS EPIDEMIOLOGI

Surveilans terpadu menggunakan struktur, proses, dan personalia yang sama, melakukan

fungsi mengumpulkaninformasi yang diperlukan untuk tujuan pengendalian penyakit.

Kendatipun pendekatan surveilens terpadu tetap memperhatikan perbedaan kebutuhan

data khusus penyakit-penyakit tertentu (WHO, 2001, 2001, Sloan et al 2006)

  Karakteristik pendekatan surveilans terpadu: 

a) Memandang surveilans sebagai pelayanan bersama (common services) 

b) Menggunakan pendekatan solusi majemuk

c) Menggunakan pendekatan fungsional, bukan structural

d) Melakukan sinergi antara fungsi inti surveilens (pengumpulan, pelaporan,

analisis data, tanggapan) dan fungsi pendukung surveilans (pelatihan dan

supervisi, penguatan laboratorium, komunikasi, manajemen sumber daya )

e) Mendekatkan fungsi surveilans dengan pengendalian penyakit. Meskipun

menggunakan pendekatan terpadu, surveilans terpadu tetap memandang

penyakit yang berbeda memliki kebutuhan surveilans yang berbeda

(WHO,2002)

6. Surveilans Kesehatan Masyarakat Global

Perdagangan dan perjalanan internasional di abad modern, migrasi manusia dan

binatang serta organism, memudahkan transmisi penyakit infeksi lintas negara.

Konsekuensinya masalah-masalah yang dihadapi negara-negara berkembang dan negara

maju di dunia makin serupa dan bergayut. Timbulnya epide,I global (pandemi) khususnya

menuntut dikembangkannya jejaring yang terpadu di seluruh dunia, yang menyatukan

para praktisi kesehatan, peneliti, pemerintah, dan organisasi internasional untuk

memperhatikan kebutuhan- kebutuhan surveilans yang melintasi batas-batas negara.

Ancaman aneka penyakit menular merebak pada skala global, baik penyakit-

penyakit lama yang muncul kembali (re-emerging diseases), maupun penyakit-

penyakit yang baru muncul (newemerging diseases), seperti HIV/AIDS, flu burung,

dan SARS.

6

Page 10: TUGAS EPIDEMIOLOGI

D. Ruang Lingkup Surveilans Epidemiologi

1. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular

Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit menular dan

faktor risiko untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit menular. Ruang

lingkupnya antara lain:

- Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)

- Penyakit DBD/DSS

- Malaria

- Penyakit zoonosis, antraks, rabies, leptospirosis, dsb.

- Penyakit filariasis

- Penyakit tuberculosis

- Penyakit diare, tifus perut, kecacingan, dan penyakit perut lainnya

- Penyakit kusta

- Penyakit HIV/AIDS

- Penyakit Menular Seksual

- Penyakit pneumonia, termasuk penyakit pneumonia akut berat (termasuk SARS)

2. Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

Merupakan analisis terusmenerus dan sistematis terhadap penyakit tidak menular dan 

faktor risiko untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit tidak menular.

Ruang lingkupnya antara lain :

- Hipertensi, Stroke dan Penyakit Jantung Koroner (PJK)

- Diabetes Mellitus

- Neoplasma

- Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK)

- Gangguan mental

- Masalah kesehatan akibat kecelakaan

3.  Surveilans Epidemiologi Kesehatan Lingkungan dan Perilaku

Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit dan faktor risiko 

untuk mendukung program penyehatan lingkungan. Ruang lingkupnya antara lain:

- Sarana Air Bersih

- Tempat-tempat umum

7

Page 11: TUGAS EPIDEMIOLOGI

- Pemukiman dan Lingkungan Perumahan

- Limbah industri, RS dan kegiatan lainnya

- Vektor penyakit

- Kesehatan dan Keselamatan Kerja

- RS dan sarana yankes lain, termasuk Infeksi Nosokomial (INOS)

4. Surveilans Epidemiologi Masalah Kesehatan

Merupakan analisis terus-menerus dan sistematis terhadap masalah kesehatan dan

faktor risiko untuk mendukung program-program kesehatan tertentu. Ruang

lingkupnya antara lain:

- Surveilans gizi dan sistem kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG)

- Gizi mikro (Kekurangan yodium, anemia zat Besi KVA)

- Gizi lebih

- Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) termasuk kesehatan reproduksi (Kespro)

- Penyalahgunaan napza

- Penggunaan sediaan farmasi, obat, obat tradisional, bahan kosmetika serta

peralatan

- Kualitas makanan dan bahan tambahan makanan

5. Surveilans Epidemiologi Kesehatan Matra

Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap masalah kesehatan dan

faktor risiko untuk upaya mendukung program kesehatan matra. Ruang lingkupnya

antara lain:

- Kesehatan Haji

- Kesehatan Pelabuhan dan Lintas Batas Perbatasan

- Bencana dan masalah social

- Kesehatan matra laut dan udara

- KLB Penyakit dan Keracunan

8

Page 12: TUGAS EPIDEMIOLOGI

E. Prinsip Survielens Epidemiologi

Prinsip bisa berarti pedoman, kaidah, pegangan, prinsip-prinsip survielans

epidemiologi adalah pertama dimulai dari data yang telah diperoleh dari berbagai sumber.

Kemudian data tersebut dikumpulkan dan diolah sehingga menghasilkan sebuah informasi.

Pengumpulan dan pengolahan data merupakan bagian dari masyarakat atau pihak-

pihak yang bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan. Informasi yang telah diperoleh

akan dianalisa dan di interpretasi sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat sebelum

melakukan aksi atau tindakan. Keputusan yang dihasilkan berupa program-program seperti

pencegahan dan pengendalian untuk melakukan intervensi dalam upaya penyelesaian

masalah kesehatan. Lalu program tersebut akan diaplikasikan dalam bentuk suatu tindakan.

Dalam hal ini akan adanya proses feedback (umpan balik). Setelah itu, tindakan yang telah

dilakukan akan dievaluasi. Apakah program telah berhasil atau tidak sampai pencapaian

tujuan sehingga didapatkan kembali data baru untuk penelitian selanjutnya. Alur atau proses

dari awal hingga akhir tersebut berjalan secara terus- menerus tanpa memutuskan bagian

yang ada didalamnya.

1. Data

Dalam surveilans epidemiologi, data yang di dapat biasanya berupa masalah

kesehatan seperti kesakitan, sindrom, gangguan lingkungan sekitar atau masalah

kesehatan lainnya. Setelah itu data dapat dikumpulkan dengan dukungan berbagai

sumber seperti laporan puskesmas, laporan rumah sakit, survey, laporan laboratorium.

Pengumpulan data ini harus memperhatikan beberapa indicator, diantaranya jumlah

atau rate, angka kesakitan dan angka kematian, variable yang diperlukan dan

numenator serta denumenator yang dipakai. Setelah dikumpulkan data akan

dilaporkan ke pemerintah bidang kesehatan masyarakat. Pelaporan data bisa dalam

bentuk laporan harian, mingguan dan bulanan.

2. Informasi

Setelah data diperoleh dan telah diolah akan menghaslkan sebuah informasi.

Lalu akan dilanjutkan dalam proses analisa dan intrepetasi. Proses ini harus

memperhatikan karakteristik data (sumber data, kualitas, pembaharuan data apakah

data berubah/tidak), validasi data(apakah ada nilai yang kurang atau data tidak

lengkap, kebenaran data, duplikasi atau ada kesamaan),

9

Page 13: TUGAS EPIDEMIOLOGI

analisis deskriptif (analisis berdasarkan orang, tempat, dan waktu), dan hipotesis

mengambil keputusan yang biasanya berupa program intervensi dalam upaya

penyelesaian masalah kesehatan.

3. Aksi atau tindakan

Keputusan yang telah diambil diharapkan dapat diaplikasikan dalam bentuk

tindakan. Tindakan bisa dilakukan dengan pengemdalian (rapid response, case

management, pencegahan), umpan balik (bulletin epidemiologi, laporan,

website)kebijakan.

F. Fungsi dan tujuan surveilans epidemiologi

Fungsi surveilans epidemiologi

1. Mendeteksi perubahan masalah kesehatan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan

tindakan control atau preventif terhadap perubahan tersebut.

2. Deteksi perubahan lingkungan / vector yang dianggap dapat menimbulkan penyakit

pada populasi.

3. Mutlak digunakan pada program-program pemberantasan penyakit menular sebagai

dasar perencanaan, monitoring dan evaluasi program

4. Menilai kejadian penyakit pada populasi seperti insidensi atau prevalensi.

5. Data surveilans dapat digunakan untuk perencanaa dan pelaksanaan program kesehatan

Tujuan surveilans epidemiologi yaitu:

1. Mengetahui distribusi geografis penyakit endemis dan penyakit yang dapat menimbul

kan epidemic.

2. Mengetahui perioditas suatu penyakit.

3. Menentukan apakah terjadi peningkatan insidensi yang disebabkan oleh kejadian luar 

biasa atau karena perioditas penyakit.

4. Mengetahui situasi suatu penyakit tertentu.

5. Memperoleh gambaran epidemiologi tentang penyakit tertentu.

6.  Melakukan pengendalian penyakit.

7. Mengetahui adanya pengulangan outbreak yang pernah menimbulkan endemic.

10

Page 14: TUGAS EPIDEMIOLOGI

8. Pengamatan epidemiologi terhadap influenza untuk mengentahui adanya tipe baru dan

virus influenza

G.Langkah-langkah Surveilans Epidemiologi

Langkah-langkah surveilans sangat di butuhkan agar kita mendapatkan hasil yang

diinginkan dan tepat penggunaanya. Terdapat beberapa langkah-langkah dalam surveilans

epidemiologi, antara lain yaitu:

1. Perencanaan Surveilans

Perencanaan kegiatan surveilans dimulai membuat kerangka kegiatan surveilans yaitu

dengan penetapaan tujuan surveilans, dilanjutkan dengan penentuan definisi kasus,

perencanaan perolehan data, teknik pengumpulan data, teknik analisis dan mekanisme

penyebarluasan inormasi.

2. Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan awal dari rangkaian kegiatan untuk memproses data

selanjutnya. Data yang dikumpulkan memuat informasi epidemiologi yang

dilaksanakan secaea teratur dan terus menerus dan dikumpulkan tepat waktu.

Pengumpulan data dapat bersifat pasif yang bersumber dari Rumah sakit, Puskesmas

dan lain-lain, maupun aktif yang diperoleh dari kegiatan survey. Pengumpulan data

dilakukan dengan mengadakan pencatatan insidensi terhadap orang-orang yang

dianggap penderita malaria atau population at risk melalui kunjungan rumah (active

surveillance) atau pencatatan insidensi berdasarkan laporan sarana pelayanan

kesehatan yaitu dari laporan poli umum setiap hari, laporan bulanan puskesmas desa

dan puskesmas pembantu, laporan petugas surveilans di lapangan, laporan harian dari

laboratorium dan laporan dari masyarakat serta petugas kesehatan lain (passive

surveillance) atau dengan kata lain, data dikumpulkan dari unit kesehatan sendiri dan

dari unit kesehatan yang paling rendah, misalnya laporan dari pustu, posyandum

barkesra, Poskesdes.

Proses pengumpulan data diperlukan system pencatatan dan pelaporan yang baik.

Secara umum pencatatan di puskesmas adalah hasil kegiatan kunjungan pasien dan

kegiatan luar gedung.

11

Page 15: TUGAS EPIDEMIOLOGI

Sedangkan pelaporan dibuat dengan merekapitulasi data dari hasil pencatatan dengan

menggunakan formulir tertentu, misalnya form W1 kejadian Luar Biasa (KLB), form

W2 (Laporan minggun) dan lain-lain.

3. Pengolahan dan penyajian data

Data yang sudah terkumpul dari kegiatan diolah dan disajikan dalam bentuk table,

grafik (histogram, polygon frekuensi), chart (bar chart, peta/map area). Penggunaan

computer sangat diperlukan untuk mempermudah dalam pengolahan data diantaranya

dengan menggunakan program (software).

4. Analisis data

Analisis merupakan langkah penting dalam surveilans epidemiologi karena akan

dipergunakan untuk perencanaan, monitoring dan evaluasi serta tindakan pencegahan

dan penanggulangan penyakit. Kegiatan ini menghasilkan ukuran-ukuran

epidemiologi seperti rate, proporsi, rasio dan lain-lain untuk mengetahui situasi,

estimasi dan prediksi penjyakit. Data yang sudah diolah selanjutnya dianalisis dengan

membandingkan data bulanan atau tahun-tahun sebelumnya, sehingga diketahui ada

peningkatan atau penurunan, dan mencari hubungan penyebab penyakit malaria

dengan faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian malaria.

5. Penyebarluasan informasi

Penyebarluasan informasi dapat dilakukan ketingkat atas maupun kebawah. Dalam

rangka kerja sama lintas sektoral instansi-instansi lain yang terikat dan masyarakat

juga menjadi sasaran kegiatan ini. Untuk diperlukan informasi yang informative agar

mudah dipahami terutama bagi instansi diluar bidang kesehatan. Penyebarluasan

informasi yang baik harus dapat memberikan informasi yang mudah dimengerti dan

di manfaatkan dalam menentukan arah kebijakan kegiatan, upaya pengendalian serta

evaluasi program yang dilakukan.

bagi instansi diluar bidang kesehatan. Cara penyebarluasan informasi yang dilakukan

yaitu membuat suatu laporan hasil kajian yang disampaikan kepada atasan, membuat

laporan kajian untuk seminar dan pertemuan, membuat suatu tulisan di majalah rutin,

memanfaatkan media internet yang setiap saat dapat diakses dengan mudah.

12

Page 16: TUGAS EPIDEMIOLOGI

6. Umpan balik

Kegiatan umpan balik dilakukan secara rutin biasanya setiap bulan saat menerima

laporan setelah diolah dan dianalisa melakukan umpan balik kepada unit kesehatan

yang melakukan laporan dengan tujuan agar mengirim laporan mengetahui bahwa

laporannya telah diterima dan sekaligus mengoreksi dan member petnjuk tentang

laporan yang diterima. Kemudian mengadakan umpan balik laporan berikutnya akan

tepat waktu dan benar pengisiannya. Cara pemberian umpan balik dapat melalui surat

umpan balik, penjelasan pada saat pertemuan serta pada saat melakukan

pembinaan/supervisi. Bentuk dari umpan balik bisa berupa ringkasan dari informasi

yang dimuat dalam bulletin (news letter) atau surat yang berisi pertanyaan-pertanyaan

sehubungan dengan yang dilaporkam atau berupa kunjungan ke tempat asal laporan

untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya

7. Investigasi penyakit

Setelah pengambilan keputusan perlunya mengambil tindakan maka terlebih dahulu di

lakukan investigasi/penyelidikan epidemiologi penyakit malaria. Dengan investigator

membawa checklist/format pengisian tentang masalah kesehatan yang terjadi dalam

hal ini adalah malaria dan bahan untuk pengambilan sampel laboratorium. Setelah

melakukan investigasi penyelidikan kemudian disimpulakan bahwa benar-benar telah

terjadi kejadian lura biasa (KLB) malaria yang perlu mengambil tindakan atau

sebaliknya.

8.  Tindakan penanggulangan

Tindakan penanggulangan yang dilakukan melalui pengobatan segera pada penderita 

yang sakit, melakukan rujukan penderita yang tergolong berat, melakukan penyuluhan 

mengenai penyakit malaria kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran agar ti

dak tertular penyakit atau menghindari penyakit tersebut, melakukan gerakan kebersih

an lingkungan untuk memutuskan rantai penularan.

9.  Evaluasi data sistem surveilans

Program surveilans sebaiknya dinilai secara periodik untuk dapat dilakukan evaluasi 

manfaat kegiatan surveilans. Sistem dapat berguna apabila memenuhi salah satu dari 

pernyataan berikut:

13

Page 17: TUGAS EPIDEMIOLOGI

a) Apakah kegiatan surveilans dapat mendeteksi kecenderungan dan

mengidentifikasi perubahan dalam kejadian kasus.

b) Apakah program surveilans dapat mendeteksi epidemic kejadian kasus di wilayah

tersebut.

c) Apakah kegiatan surveilans dapat memberikan informasi tentang besarnya

morbiditas dan mortalitas yang berhubungan dengan kejadian penyakit di wilayah

tersebut

d) Apakah program surveilans dapat mengidentifikasi faktor-faktor resiko yang

berhubungan dengan kasus atau penyakit.

e) Indicator surveilans meliputi kelengkapan laporan, jumlah kualitas dan kajian

epidemiologi dan rekomendasi yang dapat dihasilkan, terdistribusinya berita

epidemiologi local dan nasional, pemanfaatan informasi epidemiologi dalam

manajemen program kesehatan, meningkatnya kajian system kewaspadaan (SKD)

penyakit.

 

14

Page 18: TUGAS EPIDEMIOLOGI

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Surveilans epidemiologi adalah pengamatan yang terus menerus atas distribusi, dan

kecenderungan suatu penyakit melalui pengumpulan data yang sistematis agar dapat

ditentukan penanggulangannya yang secepat-cepatnya. Surveilans bertujuan memberikan

informasi tepat waktu tentang masalah kesehatan populasi, sehingga penyakit dan faktor

risiko dapat dideteksi dini dan dapat dilakukan respon pelayanan kesehatan lebih efektif.

Jenis jenis surveilans epidemiologi yaitu surveilans individu, penyakit, sindromik,

berbasis laboratorium, terpadu, kesehatan masyarakat global. Ruang lingkup surveilans

epidemiologi yaitu surveilans epidemiologi penyakit menular, penyakit tidak menular,

kesehatan lingkungan dan perilaku, masalah kesehatan, kesehatan matra.

Langkah-langkah surveilans epidemiologi yaitu Perencanaan Surveilans, Pengumpulan

data, Pengolahan dan penyajian data, analisis data, Penyebarluasan informasi, umpan balik,

Investigasi penyakit, tindakan penanggulangan.

B. Saran

Bagi mahasiswa dan petugas kesehatan

Mempelajari lebih lanjut tentang teori yang berhubungan dengan surveilans

epidemiologi sehingga mampu memberikan informasi tepat waktu tentang masalah

kesehatan populasi, sehingga penyakit dan faktor risiko dapat dideteksi dini dan dapat dilaku

kan responpelayanan kesehatan dengan lebih efektif. 

15

Page 19: TUGAS EPIDEMIOLOGI

DAFTAR PUSTAKA

Maryani,Lidya dan Rizki Muliani.2010.Epidemiologi Kesehatan.Yogyakarta:Graha Ilmu.

Sulistyaningsih. 2011. Epidemiologi Dalam Praktik Kebidanan. Yogyakarta : Graha Ilmu

http://toybaali.blogspot.com/2013/09/makalah-1-matkul-epidemiologi.html

16