tugas dr elen fara
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Tugas Dr Elen FARA
1/7
Tugas
Pada umumnya sulit membedakan sesak pada kelainan jantung atau non jantung karena pada
tahap awal biasanya mirip, seperti nafas yang tidak tuntas, rasa tertekan di dada, rasa nafas
pendek, nafas berbunyi, batuk dan lain – lain. Yang bisa dibedakan adalah :
1 Kalau karena penyakit jantung, biasanya disertai bengkak pada tungkai, bunyi nafas khas
(hanya diketahui dengan auskultasi, tekanan darah meningkat, bisa juga turun, denyut
jantung tak teratur, !epat.
" Kalau karena penyakit pada paru#paru, biasanya tidak ada bengkak tungkai, bunyi nafas
khas (dengan auskultasi, kalau asma ada whee$ing (bunyi ngik pada saat ekspirasi,
tekanan darah biasanya normal, nadi yang lebih !epat tapi masih teratur.% Kalau karena sakit maag, biasanya disertai sakit pada ulu hati, atau rasa begah, rasa
penuh, rasa kembung, bisa juga ada gangguan ke belakang. &ebenarnya pada sakit maag,
nafasnya tidak sesak, tapi rasa tidak tuntas.
' ejala tersebut di atas akan ber)ariasi pada tiap indi)u, karena setiap orang itu unik.
&esak pada kelainan jantung, terutama pada stadium awal dari gagal jantung, penderita
merasakan sesak nafas hanya selama melakukan akti)itas fisik. &ejalan dengan
memburuknya penyakit, sesak akan terjadi ketika penderita melakukan akti)itas yang
ringan, bahkan ketika penderita sedang beristirahat (tidak melakukan akti)itas. &ebagian
besar penderita merasakan sesak nafas ketika sedang berada dalam posisi berbaring
karena !airan mengalir ke jaringan paru#paru. *ika duduk, gaya gra)itasi menyebabkan
!airan terkumpul di dasar paru#paru dan sesak akan berkurang. &esak nafas pada malam
hari (nokturnal dispneu adalah sesak yang terjadi pada saat penderita berbaring di malam
hari dan akan hilang jika penderita duduk tegak. +kan tetapi, harus diingat juga bahwa
sesak nafas tidak hanya terjadi pada penyakit jantung. Penderita penyakit paru#paru,
penyakit otot#otot pernafasan atau penyakit sistem saraf yang berperan dalam proses
pernafasan juga bisa mengalami sesak nafas. &etiap penyakit yang mengganggu
keseimbangan antara persediaan dan permintaan oksigen juga bisa menyebabkan sesak
nafas (misalnya gangguan fungsi pengangkutan oksigen oleh darah pada anemia atau
meningkatnya metabolisme tubuh pada hipertiroidisme.
1. Bronkitis kronik
-
8/18/2019 Tugas Dr Elen FARA
2/7
ronkitis merupakan definisi klinis batuk#batuk hampir setiap hari disertai pengeluaran dahak,
sekurang#kuranganya % bulan dalam satu tahun dan terjadi paling sedikit selama " tahun
berturut#turut.
ron!hitis kronis dapat merupakan komplikasi kelainan patologik yang mengenai beberapa
organ tubuh, yaitu :
1. Penyakit *antung -enahun, baik pada katup maupun myo!ardium. Kongesti menahun
pada dinding bron!hus melemahkan daya tahannya sehingga infeksi bakteri mudah terjadi.
". nfeksi sinus paranasalis dan /ongga mulut, merupakan sumber bakteri yang dapat
menyerang dinding bron!hus.
%. 0ilatasi ron!hus (ron!hie!tasi, menyebabkan gangguan susunan dan fungsi dinding
bron!hus sehingga infeksi bakteri mudah terjadi.
/okok, yang dapat menimbulkan kelumpuhan bulu getar selaput lender bron!hus sehingga
drainase lendir terganggu. Kumpulan lendir tersebut merupakan media yang baik untuk
pertumbuhan bakteri
Penderita bronchitis kronis akan mengalami :
1. Peningkatan ukuran dan jumlah kelenjar mukus pada bron!hi besar, yang mana akan
meningkatkan produksi mukus.
". -ukus lebih kental
%. Kerusakan fungsi !illiary sehingga menurunkan mekanisme pembersihan mukus. leh
karena itu, 2mu!o!illiary defen!e3 dari paru mengalami kerusakan dan meningkatkan
ke!enderungan untuk terserang infeksi. Ketika infeksi timbul, kelenjar mukus akan menjadi
hipertropi dan hiperplasia sehingga produksi mukus akan meningkat.
'. 0inding bron!hial meradang dan menebal (seringkali sampai dua kali ketebalan normal
dan mengganggu aliran udara. -ukus kental ini bersama#sama dengan produksi mukus yang
banyak akan menghambat beberapa aliran udara ke!il dan mempersempit saluran udara besar.
-
8/18/2019 Tugas Dr Elen FARA
3/7
ron!hitis kronis mula#mula mempengaruhi hanya pada bron!hus besar, tetapi biasanya seluruh
saluran nafas akan terkena.
4. -ukus yang kental dan pembesaran bron!hus akan mengobstruksi jalan nafas, terutama
selama ekspirasi. *alan nafas mengalami kollaps, dan udara terperangkap pada bagian distal dari
paru#paru. bstruksi ini menyebabkan penurunan )entilasi al)eolar, hypo5ia dan asidosis.
6. Penderita mengalami kekurangan oksigen jaringan 7 ratio )entilasi perfusi abnormal
timbul, dimana terjadi penurunan Pa". Kerusakan )entilasi dapat juga meningkatkan nilai
Pa8".
9. Penderita terlihat !yanosis. &ebagai kompensasi dari hipo5emia, maka terjadi polisitemia
(o)erproduksi eritrosit. Pada saat penyakit memberat, diproduksi sejumlah sputum yang hitam,
biasanya karena infeksi pulmonary.
. &elama infeksi klien mengalami reduksi pada ;;.
2. Emfisema paru
-
8/18/2019 Tugas Dr Elen FARA
4/7
• Pola >idup tidak &ehat
• /eakti)itas &aluran Pernapasan
• Kekurangan
-
8/18/2019 Tugas Dr Elen FARA
5/7
• +danya keluhan penderita yang merasakan dada sempit.
• &erangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbi!ara karena
kesulitannya dalam mengatur pernafasan.
'. Bronkiektasis
ronkiektasis adalah dilatasi bronkus dan bronkiolus kronik yang mungkin disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk infeksi paru dan obstruksi bronkus, aspirasi benda asing, muntahan,
atau benda#benda dari saluran pernapasan atas, dan tekanan terhadap tumor, pembuluh darah
yang berdilatasi dan pembesaran nodus limfe.
Tanda dan Gejala
• Kelemahan badan
• atuk
• &esak napas
• &esak napas saat akti)itas dan napas berbunyi
• -engi atau whee$ing
•
-
8/18/2019 Tugas Dr Elen FARA
6/7
• &uara napas melemah
• Kadang ditemukan pernapasan paradoksal
• ; +ritmia dan gangguan akti)itas
listrik >ipertrofi dilatasi jantung 0isfungsi diastolik dan disfungsi sistolik Bromboemboli
P*K yang berat erdampak pada aliran darah pada myo!ard yang belum infark angguan
kontraktilitas.
% ejala susunan saraf pusat berupa insomnia, sakit kepala, mimpi buruk sampaidelirium.
#. Efusi Pleura
-
8/18/2019 Tugas Dr Elen FARA
7/7
al ini dapat
disebabkan oleh peningkatan produksi !airan ataupun berkurangnya absorbsi.
Gejala
ejala klinis efusi pleura ber)ariasi dan seringkali bergantung pada penyakit yang
mendasari. ejala yang paling sering ditemui adalah sesak napas, batuk, dan nyeri dada.
atuk pada penderita efusi pleura umumnya ringan dan tidak berdahak. @yeri dada
disebabkan oleh iritasi pleura, dapat bersifat ringan sampai berat, dirasakan sebagai nyeri
yang tajam, dan memburuk dengan tarikan napas dalam (nyeri dada pleuritik . @yeri
dapat menyebar ke bahu di sisi yang sama atau perut bagian atas.
+danya gejala lain menujukkan penyakit yang mendasari efusi pleura. Pembengkakan
tungkai, sesak saat berbaring, dan riwayat terbangun tiba – tiba karena sesak merupakan
gejala gagal jantung. Buberkulosis paru menyebabkan gejala keringat malam, demam,
batuk darah, dan penurunan berat badan. atuk darah juga dapat ditemui pada keganasan,
gangguan saluran napas, dan kematian jaringan paru.