tugas bisnis

31
MultiNational Corporation (MNC) A. PENGERTIAN MNC Menurut Yuliati dan Prasetyo (2002:12) menyatakan bahwa perusahaan multinasional (multinational company) atau disingkat MNC dapat didefinisikan sebagai perusahaan yang melakukan aktivitas produksi dan penjualan barang atau jasa di lebih dari satu negara. MNC merupakan perkembangan lebih lanjut dari perdagangan internasional dengan mengekspor barang. Dalam kegiatan bisnisnya, sebuah MNC akan dikoordinir oleh perusahaan induk (biasanya berlokasi di negara asal atau home country), di mana fokus perhatian adalah prestasi MNC secara keseluruhan. (Brigita Lahutung, 07301541, Manajemen Keuangan) B. PERANAN MKI Diperlukan system manajemen keuangan internasional yang baik untuk mendukung efisiensi manajemen suatu perusahaan. Manajemen keuangan internasional dapat meningkatkan exposure sebuah multinational corporation terhadap pergerakan nilai tukar, kondisi ekonomi luar negri, dan resiko politik. Setiap Negara dapat mengantisipasi serta menghadapi globalisasi melalui MNC. Pengetahuan manajemen keuangan internasional membantu dalam dua hal penting, yaitu:

Upload: zainuddin-surkan-h

Post on 22-Dec-2015

237 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

apa yang dimaksud dengan tugas bisnis

TRANSCRIPT

MultiNational Corporation (MNC)

A. PENGERTIAN MNC

Menurut Yuliati dan Prasetyo (2002:12) menyatakan bahwa perusahaan multinasional (multinational

company) atau disingkat MNC dapat didefinisikan sebagai perusahaan yang melakukan aktivitas

produksi dan penjualan barang atau jasa di lebih dari satu negara. MNC merupakan perkembangan lebih

lanjut dari perdagangan internasional dengan mengekspor barang. Dalam kegiatan bisnisnya, sebuah

MNC akan dikoordinir oleh perusahaan induk (biasanya berlokasi di negara asal atau home country), di

mana fokus perhatian adalah prestasi MNC secara keseluruhan.

(Brigita Lahutung, 07301541, Manajemen Keuangan)

B. PERANAN MKI

Diperlukan system manajemen keuangan internasional yang baik untuk mendukung efisiensi

manajemen suatu perusahaan. Manajemen keuangan internasional dapat meningkatkan exposure

sebuah multinational corporation terhadap pergerakan nilai tukar, kondisi ekonomi luar negri, dan

resiko politik. Setiap Negara dapat mengantisipasi serta menghadapi globalisasi melalui MNC.

Pengetahuan manajemen keuangan internasional membantu dalam dua hal penting, yaitu:

1. Manajemen keuangan internasional membantu manajer keuangan memutuskan bagaimana pengaruh

berbagai kejadian-kejadian internasional terhadap perusahaan dan langkah-langkah apa yang dapat

diambil untuk memanfaatkan perkembangan positif dan menghindarkan perusahaan dari dampak

negatif.

2. Manajemen keuangan internasional membantu manajer mengantisipasi kejadian dan membuatnya

mampu mengambil keputusan yang menguntungkan, sebelum kejadian-kejadian tersebut terjadi.

Kejadian-kejadian yang harus diantisipasi tersebut dapat berupa perubahan kurs valuta asing, tingkat

bunga, laju inflasi, pendapatan nasional dan kemungkinan adanya perubahan aspek politik.

(Brigita Lahutung, 07301541, Manajemen Keuangan)

C. TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Dilihat dari perkembangannya, teori perdagangan internasional dibedakan menjadi:

1. Teori Merkantilisme

Adalah suatu aliran atau filsafat ekonomi yang tumbuh dan berkembang dengan pesat pada abad XVI –

XVIII serta menguasai penghidupan ekonomi di negara-negara eropa dengan praktek penerapan

peraturan yang sangat menguntungkan kelompoknya. Tujuan merkantilisme adalah untuk melindungi

industri yang telah ada dari saingan-saingan luar negeri.

(Brigita Lahutung, 07301541, Manajemen Keuangan)

2. Teori Klasik (Adam Smith)

a. Teori Absolute Advantage

Bahwa setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional karena melakukan

spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak (absolute

advantage) serta mengimpor barang jika negara tersebut tidak memiliki keunggulan mutlak.

b. Comparative Advantage (David Ricardo)

Teori David Ricardo didasarkan pada nilai tenaga kerja (Theory of labour value) yang menyatakan bahwa

“nilai atau harga suatu produk ditentukan oleh jumlah waktu atau jam kerja yang diperlukan untuk

memproduksinya.”

c. Production Comparative Advantage

Suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi

produksi dan mengekspor barang dimana negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih produktif serta

relatif kurang atau tidak produktif.

3. Teori Modern

a. Eli Heckcher dan Bertil Ohlin (HO)

Perbedaan opportunity cost suatu produk antara satu negara dengan negara lain dapat terjadi karena

adanya perbedaan jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara. Perbedaan

tersebutlah yang dapat menimbulkan terjadinya perdagangan internasional.

b. Wassily Leontif (Paradox Leontif)

Ekspor terdiri atas barang-barang yang padat karya atau tenaga kerja. Sebaliknya impor terdiri atas

barang-barang yang padat modal (capital intensive).

D. TEORI BISNIS INTERNASIONAL

Teori Bisnis Internasional terbagi atas 3 (tiga) teori:

1. Teori Keunggulan Komparatif

Teori keunggulan komparatif menekankan bahwa setiap negara mempunyai kekhasan dalam corak dan

ragam, serta kualitas dan kuantitas sumber dayanya, baik kekayaan alam, sumber daya manusia,

penguasaan teknologi dan sebagainya. Perbedaan sumber daya antar negara mendorong mereka untuk

melakukan spesialisasi. Kegiatan produksi barang dan kreasi jasa diarahkan untuk mengekploitasi

kelebihan yang dimiliki, sehingga dapat dihasilkan barang dan jasa yang lebih efisien dan bermutu.

Barang dan jasa ini akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan sebagian akan

diekspor ke negara lain. Sebagai gantinya, akan diimpor barang dan jasa dari negara lain yang memiliki

keunggulan dalam memproduksi dan mencipta barang dan jasa tersebut.

Setiap negara akan memfokuskan aktivitasnya pada objek, di maan ia memiliki keunggulan komparatif

dibanding negara lain dalam menghasilkan objek tersebut. Spesialisasi kegiatan ini akhirnya akan

memunculkan kebutuhan untuk melakukan perdagangan internasional yang menikmati manfaat berupa:

peningkatan kualitas, kuantitas dan bermacam-macam alat pemuas yang ada di negara itu (Yuliati dan

Prasetyo, 2002:7).

2. Teori Pasar tidak Sempurna

Perdagangan internasional mungkin tidak akan terwujud seandainya seluruh sumber daya produksi

dapat berpindah atau dipindahkan dari satu negara ke negara lain tanpa batas. Mobilitas faktor-faktor

produksi yang sangat tinggi dan fleksibel akan menyetarakan biaya dan tingkat keuntungan serta

menghilangkan keunggulan komparatif setiap negara. Akibatnya perdagangan internasional kurang

memberi manfaat. Sayangnya, kondisi pasar yang sempurna ini sulit terwujud.

Teori ketidaksempurnaan pasar menyatakan bahwa terdapat satu kondisi ketidaksempurnaan pasar, di

mana faktor-faktor produksi sulit berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain (immobile)

karena terdapat pembatasan-pembatasan dan biaya-biaya. Immobilitas faktor-faktor produksi ini

menjadikan perdagangan internasional tetap menarik, karena terdapat perbedaan biaya dan tingkat

keuntungan antar negara (Yuliati dan Prasetyo, 2002:8).

3. Teori Siklus Produk

Menyatakan bahwa sebuah perusahaan awalnya berusaha memantapkan dirinya dalam pasar local dan

kemudian berekspansi ke dalam pasar luar negri sebagai reaksi terhadap permintaan asing atas

produknya.

E. EVOLUSI MNC

Evolusi Perusahaan Multinasional melalui tahapan-tahapan :

Ekspor, merupakan proses awal menjadi perusahaan multinasional.

Kebaikan : secara tidak langsung dapat melakukan riset pasar, investasi rendah krn tidak mendirikan

fasilitas produksi, kemungkinan gagal dan dinasionalisasikan rendah

Keburukan : Jika respon pasar baik akan sulit memenuhi permintaan pasar dan sering dijadikan sasaran

protoksi produk subsitusi impor dinegara tujuan sehingga memaksa MNC mendirikan fasilitas produksi

atau memberikan lisensi kepada mitra lokalnya.

Memberikan Lisensi dan mendirikan fasilitas produksi kepada mitra lokalnya.

Kelemahannya: sering tidak terjadi tranfer teknologi dikarenakan memang tidak ditulis, komponen

utama masih dikirim dari pusat dan mitra lokal hanya tertarik dengan merakit saja tidak mendirikan

pabrik secara utuh. Spt mobil jepang dari built up (utuh) menjadi terurai (knock down).

Investasi langsung (foreign direct investmnet).

Cara ini diambil setelah ada jaminan bahwa investasi itu aman dari resiko dan persaiangan mitra lokal

dan mnguntungkan karena pasar telah berkembang dan memberikan respon yang positif. Spt : Astra

mengembangkan program diklat kepada bengkel-bengkel hingga ke desa-desa diseluruh Indonesia dg

tujuan mengamankan investasi yang besar telah tertanam karena pelayanan purna jual dan

ketersediaan suku cadang dapat dipenuhi.

F. KARAKTERISTIK MNC

Menurut Dymza, 1972, karakteristik MNC adalah sebagai berikut:

Pembuat keputusan selalu mempertimbangkan kesempatan yg ada secara global

Sejumlah aset MNC diinvestasi secara internasional

Bergerak dalam produksi internasional & mengoperasikan beberapa pabrik di beberapa negara

Pengambilan keputusan manajerial didasarkan pd perspektif yg meliputi seluruh dunia

G. FUNGSI DAN TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN DALAM MNC

MKI didesain untuk menyediakan bagi para manajer keuangan sekarang dengan pengetahuan atas

konsep & alat fundamental menjadi para manajer global yang efektif.

Manajemen keuangan internasional meliputi aktivitas:

a) aliran financial, yaitu arus masuk modal dan pinjaman,

b) aliran riil, yaitu arus masuk barang dagangan barang (bahan baku, barang setengah jadi, dan barang

jadi,

c) aliran budaya, yaitu arus masuk ilmu pengetahuan, teknologi, dan pola pikir dan perilaku.

Hakikatnya manajemen keuangan internasional adalah eksport capital, budaya, dan barang dagangan

dari negara-negara kapitalis maju ke negara-negara sedang berkembang.

Keuangan internasional penting bagi:

• Ekspansi perusahaan multinasional (MultiNational Corporation atau MNC) ke Negara-negara sedang

berkembang (NSB),

• Ekspansi ideology globalisasi, dan

• Perdagangan internasiolan (Ekspor-impor).

Para pemikir ekonomi liberal menyatakan bahwa ekspansi MNC ke negara-negara sedang berkembang

merupakan lokomotif pembangunan di NSB, oleh sebab itu kehadirannya sangat diharapkan.

Memasuki era globalisasi yang ditandai dengan semakin terintegrasinya perekonomian dunia, posisi dan

peran manajemen keuangan internasional menjadi semakin menonjol. Perkembangan bisnis global tidak

dapat dipisahkan dari keberadaan MNC. Perkembangan MNC antara lain didorong oleh keinginan untuk

memperluas pasar produk dan untuk mendapatkan kinerja perusahaan yang lebih efisien.

Pengetahuan manajemen keuangan internasional membantu dalam dua hal penting, yaitu:

1. Manajemen keuangan internasional membantu manajer keuangan memutuskan bagaimana pengaruh

berbagai kejadian-kejadian internasional terhadap perusahaan dan langkah-langkah apa yang dapat

diambil untuk memanfaatkan perkembangan positif dan menghindarkan perusahaan dari dampak

negatif.

2. Manajemen keuangan internasional membantu manajer mengantisipasi kejadian dan membuatnya

mampu mengambil keputusan yang menguntungkan, sebelum kejadian-kejadian tersebut terjadi.

(Brigita Lahutung, 07301541, Manajemen Keuangan)

2. Faktor Yang Mempengaruhi Transaksi Berjalan

Beberapa factor penting yang mempengaruhi keseimbangan rekening transaksi berjalan suatu Negara

adalah inflasi, pendapatan, kurs valuta asing, dan restriksi pemerintahan.

Inflasi Domestic.

Inflasi suatu Negara akan berpengaruh negative terhadap keseimbangan transaksi berjalan. Inflasi

domestic yang relative lebih tinggi dari inflasi Negara partner dagangnya akan menyebabkan nilai barang

domestik menjadi relative lebih mahal. Konsumen dan perusahaan domestic cenderung memilih barang-

barang impor dan jasa yang lebih murah. Kecenderungan impor menjadi tinggi, dan ekspor menjadi

rendah.

Pendapatan Domestik.

Negara dengan persentasi pendapatan siap pakainya relative tinggi cenderung akan mengalami

penurunan keseimbangan transaksinya. Jika pendapatan naik, maka konsumsi barang dan jasa akan

meningkat, termasuk konsumsi barang dan jasa dari luar negeri.

Kurs Valuta Asing.

Negara yang memiliki mata uangnya cenderung apresiasi terhadap mata uang asing cenderung akan

mengalami penurunan transkasi berjalannya. Mata uang domestic yang terapresiasi akan menjadi lebih

mahal dari mata uang asing. Barang-barang domestic yang diekspor menjadi lebih mahal di luar negeri.

Sementara itu, barang dan jasa yang diimpor dari luar negeri menjadi lebih murah. Pada akhirnya, impor

cenderung menjadi meningkat.

Restriksi Pemerintah.

Pemerintahan dapat mempengaruhi transaksi berjalannya dengan memberlakukan bea masuk atau

pajak barang impor dan kuota. Bea masuk atau pajak ini akan menyebabkan harga barang impor

menjadi lebih mahal dari barang local. Kuota merupakan pembatasan terhadap jumlah barang impor.

Pembatasan ini akan dapat mengurangi deficit dari transaksi berjalan.

Pemerintah juga dapat melakukan kebijakan dengan mengatur nilai mata uangnya atau dengan

melakukan subsidi produksi terhadap industry dalam negeri.

2. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Investasi

Menurut Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus, 1993, 183 Investasi adalah hasil biaya

investasi yang ditentukan oleh kebijakan tingkat bunga dan pajak, serta harapan mengenai masa depan.

Faktor-faktor penentu investasi sangat tergantung pada situasi dimasa depan yang sulit untuk

diramalkan, maka investasi merupakan komponen yang paling mudah berubah. Beberapa faktor yang

mempengaruhi investasi dalam perekonomian suatu negara antara lain:

1. Pengaruh Nilai Tukar

Perubahan nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty (tidak pasti). Shikawa (1994), mengatakan

pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan

kurs tersebut akan berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik.

sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar mata uang domestik akan mendorong ekspansi investasi pada

barang-barang perdagangan tersebut.

2. Pengaruh Tingkat Suku Bunga

Tingkat suku bunga mempunyai pengaruh yang signifikan pada dorongan untuk berinvestasi. Pada

kegiatan produksi, pengolahan barang-barang modal atau bahan baku produksi memerlukan modal

(input) lain untuk menghasilkan output / barang final.

3. Pengaruh Tingkat Inflasi

Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat inflasi yang

tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi

dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang

harga-harga relatif. Menurut Greene dan Pillanueva, tingkat inflasi yang tinggi sering dinyatakan sebagai

ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu ketidakmampuan pemerintah dalam

mengendalikan kebijakan ekonomi makro. Dengan demikian tingkat inflasi domestik juga berpengaruh

pada investasi secara tidak langsung melalui pengaruhnya pada tingkat bunga domestik.

4. Pengaruh Infrastruktur

Banyak negara di dunia, mengundang investor guna berpartisipasi menanamkan modalnya di sektor-

sektor infrastruktur, seperti jalan tol, sumber energi listrik, sumber daya air, pelabuhan, dan lain-lain.

Partisipasi tersebut dapat berupa pembiayaan dalam mata uang rupiah atau mata uang asing.

Pembangunan kembali infrastruktur tampaknya menjadi satu alternatif pilihan yang dapat diambil oleh

pemerintah dalam rangka menanggulangi krisis, Dengan infrastruktur yang memadai, efisiensi yang

dicapai oleh dunia usaha akan makin besar dan investasi yang didapat semakin meningkat.

5. Pengeluaran pemerintah

Pengeluaran pemerintah disini adalah meliputi semua pembelian barang dan jasa yang dilakukan oleh

pemerintah daerah. Pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi yang memiliki tujuan untuk

mendukung kegiatan roda perekonomian agar berjalan lebih baik dan bersemangat. Peran pemerintah

seperti dikemukakan oleh Keynes sering kali diperlukan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian.

3. fungsi pasar uang

Pasar Uang (money market) merupakan sarana lembaga keuangan, perusahaan non keuangan dan

peserta lainnya baik dalam memenuhi kebutuhan dana jangka pendek maupun dalam rangka melakukan

penempatan dana atas kelebihan likuiditas

Merupakan sarana pengendali moneter oleh penguasa moneter dalam melaksanakan operasi pasar

terbuka

1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan namanya, pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana atau

surat-surat berharga yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun dan dapat

disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan. Dan di pasar uang ini diperjualbelikan instrumen kredit

jangka pendek. Kredit yang dimaksud bisa berupa kredit harian (On Call), kredit bulanan (Prolongasi)

maupun kredit tiga bulanan (Belening).

Oleh karena kredit yang diperjualbelikan kurang dari satu tahun, maka disebut kredit jangka pendek.

Adapun jenis instrumen pada pasar uang antara lain SBI, SBPU, SUN, repurchase Agreement dan lain-

lain. Sedangkan para pelaku pasar uang diantaranya: Perusahaan bank, perusahaan asuransi dan

perusahaan keuangan non bank lainnya.

Pengertian Pasar Uang

Pasar uang adalah suatu kelompok pasar dimana instrumen kredit jangka pendek, yang umumnya

berkualitas tinggi diperjualbelikan. Fungsi pasar uang sebagai sarana alternatif bagi lembaga-lembaga

keuangan, perusahaan-perusahaan non keuangan untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek

maupun untuk menempatkan dana atas kelebihan likuiditasnya.

Seperti yang kita ketahui di setiap negara memiliki mata uang yang berbeda-beda antara negara yang

satu dengan negara yang lain. Sehingga dalam melakukan suatu transaksi perdagangan dengan negara

lain dibutuhkan suatu perhitungan suatu nilai tukar antar mata uang suatu negara terhadap negara lain.

Perhitungan ini lebih dikenal dengan Kurs Valuta Asing (Foreign Exchange Rate), kurs ini bisa

memberikan patokan berapa-berapa nilai mata uang asing dilihat dari Rupiah kita.

Sehingga memudahkan terjadinya transaksi karena bisa mengetahui berapa jumlah uang yang akan

dikeluarkan untuk membeli produk dari negara asing. Dan juga akan bisa mengetahui berapa jumlah

uang yang akan diterima dari pembayaran penjualan produk dalam negeri ke negara asing.

Pengertian Pasar Valuta Asing

Pasar valuta asing adalah pasar yang memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah transaksi-

transaksi keuangan perdagangan dan keuangan internasional. Transaksivalas (foreign exchange

transaction) adalah pertukaran suatu mata uang dengan mata uang lain.

1.2 Tujuan

1. Dapat mengetahui dan memahami tentang Pasar Uang.

2. Dapat mengetahui manfaat adanya Pasar Uang.

3. Agar dapat mengetahui pengertian dari Valuta Asing.

4. Dapat mengetahui macam-macam transaksi Valuta Asing.

BAB II

PERMASALAHAN

Pasar uang adalah suatu kelompok pasar dimana instrumen kredit jangka pendek, yang umumnya

berkualitas tinggi diperjualbelikan. Fungsi pasar uang sebagai sarana alternatif bagi lembaga-lembaga

keuangan, perusahaan-perusahaan non keuangan untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek

maupun untuk menempatkan dana atas kelebihan likuiditasnya.

Pasar valuta asing adalah pasar yang memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah transaksi-

transaksi keuangan perdagangan dan keuangan internasional. Transaksivalas (foreign exchange

transaction) adalah pertukaran suatu mata uang dengan mata uang lain.

Masalahnya adalah apakah kita semua ini sudah mengetahui ruang lingkup pasar uang dan valuta asing,

maka dari itu kelompok kami akan mencoba menjawab permasalahan tersebut di atas, dengan rincian

permasalahannya sebagai berikut :

1. Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan pasar uang?

2. Produk apa saja sih yang diperjualbelikan di pasar uang tersebut?

3. Apa yang dimaksud dengan valuta asing?

4. Dan bagaimana transaksi pertukaran valuta Asing itu terjadi?

BAB III

PEMBAHASAN

A. PASAR UANG (MONEY MARKET)

3.1 Sejarah Pasar Uang

Karena dunia mengalami krisis moneter secara global maka munculah sebuah ide di dunia

perekonomian yaitu diadakannya system simpan pinjam,kredit baik jangka panjang maupun jangka

pendek seperti : SBI, SBPU, SUN, repurchase Agreement, yang akan bisa membantu perekonomian di

saat krisis moneter.

3.2 Pengertian Pasar Uang

Pasar uang adalah suatu kelompok pasar dimana instrumen kredit jangka pendek, yang umumnya

berkualitas tinggi diperjualbelikan. Fungsi pasar uang sebagai sarana alternatif bagi lembaga-lembaga

keuangan, perusahaan-perusahaan non keuangan untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek

maupun untuk menempatkan dana atas kelebihan likuiditasnya.

Pasar uang (bahasa Inggris: money market) merupakan pertemuan demand dan supply dana jangka

pendek. Dalam pasar uang, valuta asing diperlukan untuk membayar kegiatan ekspor impor, hutang luar

negeri.

Menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakarti (2001:20), pasar uang adalah suatu tempat pertemuan abstrak

dimana para pemilik dana jangka pendek dapat menawarkan kepada calon pemakai yang

membutuhkannya, baik secara langsung maupun melalui perantara.

Sedangkan yang dimaksud dengan dana jangka pendek adalah dana-dana yang dihimpun dari

perusahaan maupun perorangan dengan batasan waktu dari satu hari sampai satu tahun, yang dapat

diperjualbelikan didalam pasar uang. Kebutuhan akan adanya pasar uang dilatar belakangi adanya

kebutuhan pengusaha untuk mendapatkan sejumlah dana dalam jangka pendek atau sifatnya harus

segera dipenuhi.

Dengan demikian pasar uang memiliki fungsi sebagai berikut:

Mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendek untuk membiayai modal kerja

atau keperluan jangka pendek lainnya;

Memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan dengan membeli Sertifikat

Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU); dan

Menunjang program pemerataan pendapatan bagi masyarakat.

3.3 Ciri-ciri Pasar Uang

Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.

Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak yang mempunyai kelebihan dana

dan yang membutuhkan dana.

Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya pasar modal.

Sedangkan Pasar Uang menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakarti (2001:19) mempunyai ciri :

jangka waktu dana yang pendek

tidak terikat pada tempat tertentu

pada umumnya supply dan demand bertemu secara langsung dan tidak perlu guarantor underwriter.

3.4 Pelaku Pasar Uang

Bank

Yayasan

Dana Pensiun

Perusahaan Asuransi

Perusahaan-perusahaan besar

Lembaga Pemerintah

Lembaga Keuangan lain

Individu Masyarakat

3.5 Jenis Pasar Uang

Pasar keuangan dapat dibagi kedalam beberapa sub jenis seperti :

Pasar modal yang terdiri dari pasar primer dan pasar sekunder yang terbagi lagi menjadi :

Pasar saham, yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan saham, dan merupakan sarana

perdagangan saham.

Pasar obligasi, yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan obligasi dan merupakan

sarana perdagangan obligasi.

Pasar keuangan, yang merupakan sarana pembiayaan utang jangka pendek dan investasi.

Pasar derivatif, yang merupakan sarana yang menyediakan instrumen untuk mengelola risiko

keuangan.

Pasar berjangka, yang merupakan sarana yang menyediakan stadarisasi kontrak berjangka bagi

perdagangan suatu produk pada suatu tanggal dimasa mendatang .

Pasar asuransi, yang memfasilitasi redistribusi dari berbagai risiko.

Pasar valuta asing, yang memfasilitasi perdagangan valuta asing.

Pasar komoditi yang memfasilitasi perdagangan komoditi

3.6 Manfaat Pasar Uang

Tanpa adanya pasar keuangan ini maka peminjam uang (kreditur) akan mengalami kesulitan dalam

menemukan debitur yang bersedia untuk memberikan pinjaman kepadanya. Pengantara seperti bank

membantu dalam melakukan proses ini, dimana bank menerima deposito dari nasabahnya yang

memiliki uang untuk ditabung dan kemudian bank dapat meminjamkan uang ini kepada orang yang

berniat untuk meminjam uang.

Bank biasanya memberikan pinjaman uang dalam bentuk kredit dan kredit pemilikan rumah. Ilustrasi

pada tabel dibawah ini dapat menjelaskan hubungan antara pasar keuangan dan peminjam serta

pemberi pinjaman :

Hubungan antara peminjam dan pemberi pinjaman

Pemberi pinjaman

Perantara keuangan

Pasar keuangan

Peminjam

Individu

Perusahaan

Banks

Perusahaan Asuransi

Dana Pensiun

Reksadana

Antarbank

Bursa efek

Pasar uang

Pasar obligasi

Valuta asing

Individu

Perusahaan

Pemerintah pusat

Pemerinmtah daerah

Perusahaan public

Kurs Mengambang Terkendali dan Penerapannya Di Indonesia

6/4/12

Kurs atau nilai tukar merupakan sebuah kunci bagi suatu negara untuk bertransaksi dengan dunia

luar. Sistem pembayaran yang dilakukan baik di dalam negeri maupun luar negeri mau tidak mau harus

terikat dengan nilai tukar atau kurs. Sistem nilai tukar sendiri terdiri dari beberapa jenis, yaitu kurs tetap,

mengambang bebas, dan mengambang terkendali. Lalu kurs apa yang pernah ditetapkan di Indonesia?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, sebelumnya kita telusuri dulu makna dari masing masing kurs

serta kelebihan dan kekurangannya.

1. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)

Kurs tetap merupakan sistem nilai tukar dimana pemegang otoritas moneter tertinggi suatu negara

(Central Bank) menetapkan nilai tukar dalam negeri terhadap negara lain yang ditetapkan pada tingkat

tertentu tanpa melihat aktivitas penawaran dan permintaan di pasar uang. Jika dalam perjalanannya

penetapan kurs tetap mengalami masalah, misalnya terjadi fluktuasi penawaran maupun permintaan

yang cukup tinggi maka pemerintah bisa mengendalikannya dengan membeli atau menjual kurs mata

uang yang berada dalam devisa negara untuk menjaga agar nilai tukar stabil dan kembali ke kurs tetap

nya. Dalam kur tetap ini, bank sentral melakukan intervensi aktif di pasar valas dalam penetapan nilai

tukar.

Keunggulan :

Kegiatan spekulasi di pasar uang semakin sempit.

Intervensi aktif pemerintah dalam mengatur nilai tukar sehingga tetap stabil.

Pemerintah memegang peranan penuh dalam pengawasan transaksi devisa.

Kepastian nilai tukar, sehingga perencanaan produksi sesuai dengan hasilnya.

Kelemahan :

Cadangan devisa harus besar, untuk menyerap kelebihan dan kekurangan di pasar valas.

Kurang fleksibel terhadap perubahan global.

Penetapan kurs yang terlalu rendah atau terlalu tinggi akan mempengaruhi pasar ekspor impor.

Penerapannya di Indonesia

Sistem nilai tukar tetap pernah berlaku di Indonesia. Berdasarkan UU No.32 tahun 1964 ditetapkan

bahwa nilai tukar Indonesia sebesar Rp. 250,-/US Dollar. Sedangkan nilai tukar Indonesia terhadap

negara lainnya ditetapkan berdasarkan nilai tukar dollar terhadap negara tersebut sesuai dengan yang

berlaku di pasar valuta asing Jakarta dan internasional. Dalam periode penetapan kurs tetap tersebut,

Indonesia juga menetapakan peraturan sistim kontrol devisa yang ketat. Dalam sistim ini, tidak ada

pembatasan kepemilikan, penjualan, maupun pembelian valas namun para eksportir wajib menjual

devisanya kepada bak sentral. Sebagai dampak dari penetapan kurs tetap tersebut maka Bank Indonesia

harus mampu memenuhi kebutuhan pasar valas bagi bank komersial maupun masyarakat.

Dalam perjalanannya, Indonesia juga sempat mendevaluasi kurs tetapnya sebagai dampak dari

overvaluated dan jika di biarkan akan mengancam aktivitas ekspor-impor. Pada tanggal 17 April 1970

Indonesia merubah kurs tetapnya dari posisi semula sebesar Rp. 250,-/US Dollar menjadi Rp 378,-/US

Dollar. Devaluasi yang kedua dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 1971 menjadi Rp 415,-/US Dollar dan

yang ketiga pada tanggal 15 November 1978 dengan nilai tukar sebesar Rp 625,-/US Dollar

2. Kurs Mengambang Terkendali (Managed Floating Exchange Rate)

Penetapan kurs ini tidak sepenuhnya terjadi dari aktivitas pasar valuta. Dalam pasar ini masih ada

campur tangan pemerintah melalui alat ekonomi moneter dan fiskal yang ada. Jadi dalam pasar valuta

ini tidak murni berasal dari penawaran dan permintaan uang.

Keunggulan :

Mampu menjaga stabilitas moneter dengan lebih baik dan neraca pembayaran suatu negara.

Adanya aktifitas MD/MS dalam pasar valuta berdasarkan kurs indikasi akan mampu menstabilkan nilai

tukar dengan lebih baik sesuai dengan kondisi ekonomi yang terjadi.

Devisa yang diperlukan tidak sebesar pada nilai tukar tetap.

Mampu memadukan sistem tetap dan mengambang.

Kelemahan :

Devisa harus selalu tersedia dan siap diguankan sewaktu-waktu.

Persaingan yang ketat antara pemerintah dan spekualan dalam memprediksi dan menetapkan kurs.

Tidak selamanya mampu mengatasi neraca pembayaran.

Selisih kurs yang terjadi dalam pasar valuta akan mengurangi devisa karena memakai devisa untuk

menutupi selisihnya.

Penerapannya di Indonesia

Sistem nilai tukar mengambang terkendali di Indonesia ditetapkan bersamaan dengan kebijakan

devaluasi Rupiah pada tahun 1978 sebesar 33 %. Pada sistem ini nilai tukar Rupiah diambangkan

terhadap sekeranjang mata uang (basket currencies) negara-negara mitra dagang utama Indonesia.

Dengan sistem tersebut, Bank Indonesia menetapkan kurs indikasi dan membiarkan kurs bergerak di

pasar dengan spread tertentu. Untuk menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah, maka Bank Indonesia

melakukan intervensi bila kurs bergejolak melebihi batas atas atau batas bawah spread (Teguh Triyono,

2005).

Pada saat sistem nilai tukar mengambang terkendali diterapkan di Indonesia, nilai tukar Rupiah dari

tahun ke tahunnya terus mengalami depresiasi terhadap US Dollar. Nilai tukar Rupiah berubah-ubah

antara Rp 644/US Dollar sampai Rp 2.383/US Dollar. Dengan perkataan lain, nilai tukar Rupiah terhadap

US Dollar cenderung tidak pasti.

3. Kurs Mengambang Bebas (Free Floating Rate)

Kurs mengambang bebas merupakan suatu sistem ekonomi yang ditujukan bagi suatu negara yang

sistem perekonomiannya sudah mapan. Sistim nilai tukar ini akan menyerahkan sleuruhnya kepada

pasar untuk mencapai kondisi equilibrium yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal. Jadi dalam

sistem nilai tukar ini hampir tidak ada campur tangan pemerintah.

Keunggulan :

Cadangan devisa lebih aman.

Persaingan pasar ekspor-impor sesuai dengan mekanisme pasar.

Kondisi ekonomi negara lain tidak akan berpengaruh besar terhadap kondisi ekonomi dalam negeri.

Masalah neraca pembayaran dapat diminimalisir.

Tidak ada batasan valas.

Equilibrium pasar uang.

Kelemahan :

Praktik spekulasi semakin bebas.

Penerapan sistem ini terbatas pada negara yang sistim perekonomiannya mapan, masih kurang teapt

untuk negara berkembang.

Tidak adanya intervensi pemerintah untuk menjaga harga.

Penerapannya di Indonesia

Indonesia mulai menerapkan sistem nilai tukar mengambang bebas pada periode 1997 hingga sekarang.

Sejak pertengahan Juli 1997, Rupiah mengalami tekanan yang mengakibatkan semakin melemahnya

nilai Rupiah terhadap US Dollar. Tekanan tersebut diakibatkan oleh adanya currency turmoil yang

melanda Thailand dan menyebar ke negara-negara ASEAN termasuk Indonesia. Untuk mengatasi

tekanan tersebut, Bank Indonesia melakukan intervensi baik melalui spot exchange rate (kurs langsung)

maupun forward exchange rate (kurs berjangka) dan untuk sementara dapat menstabilkan nilai tukar

Rupiah. Namun untuk selanjutnya tekanan terhadap depresiasi Rupiah semakin meningkat.

Oleh karena itu dalam rangka mengamankan cadangan devisa yang terus berkurang, pada tanggal 14

Agustus 1997, Bank Indonesia memutuskan untuk menghapus rentang intervensi sehingga nilai tukar

Rupiah dibiarkan mengikuti mekanisme pasar.

Sistim Nilai tukar tetap

Pengertian dari Kurs Tetap dan Kurs Mengambang

17 Oktober 2011ikasamsumantri 3 Komentar

Sistem Kurs Tetap (fixed exchange rate)

Menurut nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya ditetapkan resmi oleh

pemerintah. Sistem di mana nilai tukar mata uang domestic ditetapkan pada tingkat tertentu terhadap

nilai mata uang asing, yang dibiarkan tetap konstan dan hanya berfluktuasi pada batasan yang lebih

sempit. Jika kurs berubah terlalu tajam, maka pemerintah melakukan intervensi untuk

mengendalikannya

Sistem Kurs Mengambang (floating exchange rate)

Sitem di mana nilai tukar mata uang domestic diambangkan terhadap nilai mata uang asing atau sesuai

dengan pergerakan pasar dimana terjadinya kurs valuta berdasarkan pada permintaan dan penawaran

mata uang asing. Sistem kurs mengambang secara murni atau clean float atau freely floating system

yaitu penentuan kurs valas di bursa valas terjadi tanpa campur tangan pemerintah. Kurs yang ditentukan

oleh pasar tanpa campur tangan pemerintah.

Sistem Kurs Mengambang Terkendali (managed floating exchange rate)

Sistem kurs yang ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran namun pemerintah dapat juga

mempengaruhi nilai tukar melalui intervensi pasar. kurs penentuan kurs valas yang terjadi karna adanya

campur tangan pemerintah yang mempengaruhi permintaan dan penawaran valas melalui berbagai

kebijakannya di bidang moneter, fiskal, dan perdagangan luar negeri.