tugas biofar perkutan

Upload: siahaan-tarnama-asset-grand

Post on 06-Jul-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 tugas biofar perkutan

    1/22

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Kulit merupakan lapisan pelindung tubuh yang sempurna terhadap pengaruh luar, baik 

     pengaruh fisik maupun kimia. Kulit merupakan sawar fisiologik yang penting karena ia

    mampu menahan menembus bahan gas, cair maupun padat baik yang berasal dari

    lingkungan luar tubuh maupun dari komponen organisme. Meskipun kulit relative

     permeable terhadap senyawa-senyawa kimia, namun dalam keadaan –keadaan tertentu

    kulit dapat ditembus oleh senyawa obat atau bahan berbahaya yang dapat menimbulkan

    efek terapetik atau efek toksik, baik yang bersifat setempat maupun sistemik (Yusriadi,

    !"#$.

    Kulit memiliki fungsi sebagai % pelindungan awal dari tubuh dengan lingkungan luar tubuh, melindungi &aringan yang lebih dalam dari kerusakan fisik, kimia, dan mencegah

    masuknya mikroorganisme, melindungi tubuh dari kehilangan cairan tubuh dengan

    mencegah, penguapan air yang berlebihan, bertindak sebagai pengatur panas, tempat

     penyimpanan pro vitamin ' dan pembentukan vitamin ', merupakan salah satu organ

    ekskresi, yaitu melalui keringat, sebagai organ pengindra, sebagai tempat pembentukan

    kolagen.

    Kulit, organ terbesar dalam tubuh manusia, terdiri dari dua lapisan epidermis dan

    dermis. 'ibawah dermis. 'ibawah dermis terletak subkutan, yang sebagian besar terdiri

    dari sel lemak. )pidermis membentuk lapisan luar. 'idasar lapisan ini, sel-sel terus

    menerus terbagi, membentuk sel-sel baru. 'ermis membentuk lapisan dibawah epidermis

    dan lebih tebal dari epidermis. 'ermis terutama terdiri dari serat kolagen dan elastin. *al

    ini &uga berisi pembuluh darah, saraf , organ-organ sensorik,kelen&ar sebaceous, kelen&ar 

    keringat, dan folikel rambu. +ubkutan, lapisan ini terletak dibawah dermis dan terdiri dari

    sel-sel lemak (+hai, ,dkk,!!$.

    ada molekul yang dapat diserap, dera&at penembusan dapat diubah dengan

    menggunakan bahan pembawa yang sesuai, dengan komposisi yang dapat mendorong

     pelepasan /at aktif sedemikian agar dapat mencapai &aringan tempat yang menun&ukkan

    aksi terapetiknya (Yusriadi,!"#$.

    enilaian aktivitas farmakologik sediaan topikal menun&ukkan pentingnya bahan pembawa dalam proses pelepasan dan penyerapan /at aktif. +elain itu, terbukti pula

     bahwa pemilihan bahan pembawa yang tepat dapat meningkatan aksi /at aktif, baik lama

    aksi maupun intensitasnya.

    enyerapan perkutan merupakan gabungan fenomena penembusan suatu senyawa dari

    lingkungan luar ke bagian kulit sebelah dalam dan fenomena penyerapan dari struktur 

    kulit ke dalam peredaran darah atau getah bening. 0stilah 1perkutan2 menun&ukkan bahwa

     penembusan ter&adi pada lapisan epidermis dan penyerapan dapat ter&adi pada lapisan

    epidermis yang berbeda.

    ada kosmetologi, umumnya hanya fase penembusan yang diteliti. +ediaan kosmetika

    digunakan pada hampir seluruh permukaan kulit dan aneksanya. 3leh sebab itulahkemampuan menembus sediaan kosmetik harus dibtasi sampai difusi ke dalam lapisan

    "

  • 8/16/2019 tugas biofar perkutan

    2/22

    tanduk ( stratum corneum$, folikel rambut, dan kelen&ar keringat. ada keadaan tertentu

    misalnya pada sediaan tabir surya, /at aktif relative tertahan cukup lama pada permukaan

    lapisan tanduk ( stratum corneum$ demikian pula beberapa /at aktif lainnya. enyerapan

    sistemik suatu sediaan kosmetik &uga dapat memberikan efek yang tidak dikehendaki dan

    dapat mendorong timbulnya toksisitas perkutan.ada pengobatan setempat (lokal$, sering diperlukan penembusan /at aktif ke dalam

    struktur kulit yang lebih dalam% hal tersebut penting bila konsentrasi dalam &aringan yang

    terletak di bawah daerah pemakaian harus cukup tinggi untuk mendapatkan efek yang

    dikehendaki. +ebaliknya penyerapan oleh pembuluh darah harus sesedikit mungkin agar 

    timbulnya efek sistemik dapat dihindari.

    ada penelitan efek sistemik, /at aktif harus masuk ke peredaran darah dan

    selan&utnya dibawa ke &aringan yang kadang-kadang terletak &auh dari tempat pemakaian

    dan pada konsentrasi tertentu dapat menimbulkan efek farmakologik.

    emahaman tentang anatomi dan fisiologi kulit seperti serta faktor-faktor fisiko-kimia

    dan pato-fisiologik yang mempengaruhi permeabilitas kulit sangat diperlukan ahlidermatologi, farmakologi-toksikologi atau ahli kosmetologi terutama oleh formulator 

    yang akan memformula dan merancang bentuk sediaan yang sesuai dengan tu&uan

     pemakaian yang dikehendaki.

    1.2. Tujuan

    ". Mengetahui dan memahami anatomi dan fisiologi kulit.

    . Mengetahui dan memahami lokasi serta mekanisme penyerapan obat secara perkutan.

    4. Mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan hayati

    sediaan topikal.#. Memahami penilaian ketersediaanhayati obat yang diberikan melalui kulit.

    BAB II

    ANATOMI KULIT

    1. Definisi kulit

  • 8/16/2019 tugas biofar perkutan

    3/22

    Kulit merupakan pembungkus yang elastis yang terletak paling luar yang melindungi tubuh

    dari pengaruh lingkungan hidup manusia dan merupakan alat tubuh yang terberat dan terluas

    ukurannya, yaitu kira-kira "56 dari berat tubuh dan luas kulit orang dewasa ",5 m . Kulit

    sangat kompleks, elastis dan sensitif, serta sangat bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks,

    ras, dan &uga bergantung pada lokasi tubuh serta memiliki variasi mengenai lembut, tipis, dan

    tebalnya. 7ata-rata tebal kulit "-m. aling tebal (8 mm$ terdapat di telapak tangan dan kaki

    dan paling tipis (!,5 mm$ terdapat di penis. Kulit merupakan organ yang vital dan esensial

    serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan.

    2. Anat!i kulit se"ara #ist$atlgik

    embagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama, yaitu

    2.1 E$i%er!is

    9apisan epidermis terdiri atas

    a. 9apisan basal atau stratum basale. +tratum basale terdiri atas sel-sel berbentuk 

    kubus yang tersusun vertical pada perbatasan dermo-epidermal berbasis seperti

     pagar ( palisade$. 9apisan ini merupakan lapisan epidermis paling bawah dan

     berbatas dengan dermis. +el-sel basal ini mengalami mitosis dan berfungsi

    reproduktif. 9apisan ini terdiri atas dua &enis sel yaitu sel-sel yang berbentuk 

    kolumnar dengan protoplasma basofilik inti lon&ong dan besar, dihubungkan satu

    dengan lain oleh &embatang antar sel, dan sel pembentuk melanin atau clear cell 

    yang merupakan sel-sel berwarna muda, dengan sitoplasma basofilik dan inti

    4

  • 8/16/2019 tugas biofar perkutan

    4/22

    gelap, dan mengandung butir pigmen (melanosomes$. Melanosit adalah sel

    dendritik yang membentuk melanin. Melanin berfungsi melindungi kulit terhadap

    sinar matahari.

     b. 9apisan malpighi atau stratum spinosum. +tratum spinosum atau disebut &uga

     prickle cell layer (lapisan akanta$ merupakan lapisan epidermis yang paling kuat

    dan tebal. +tratum spinosum terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk 

     poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis.

    rotoplasmanya &ernih karena banyak mengandung glikogen, dan inti terletak 

    ditengah-tengah. +el-sel ini makin dekat ke permukaan makin gepeng bentuknya.

    'i antara sel-sel stratum spinosun terdapat &embatan-&embatan antar sel yang terdiri

    atas protoplasma dan tonofibril atau keratin. elekatan antar &embatan-&embatan ini

    membentuk penebalan bulat kecil yang disebut nodulus :i//o/ero. 'i antara sel-

    sel spinosum terdapat pula sel 9angerhans. +el-sel stratum spinosum mengandung

     banyak glikogen.

    c. 9apisan granular atau stratum granulosum (9apisan Keratohialin$. +tratum

    granulosum terdiri dari atau 4 lapis sel gepeng, berisi butir-butir kasar (granul$

    dan terdapat inti diantaranya. ;ranul ini terdiri atas keratohialin yang basofilik.

    +tratum granulosum tampak &elas di telapak tangan dan kaki.

    d. 9apisan lusidum atau stratum lusidum. +tratum lusidum terletak tepat di bawah

    lapisan korneum.

  • 8/16/2019 tugas biofar perkutan

    5/22

    9apisan dermis adalah lapisan dibawah epidermis yang &auh lebih tebal daripada

    epidermis. askularisasi di kulit diatur oleh pleksus, yaitu pleksus yang terletak di bagian atas

    dermis (pleksus superficial$ dan yang terletak di subkutan (pleksus profunda$. leksus

    yang di dermis bagian atas mengadakan anastomosis di papil dermis, pleksus yang di

    subkutis dan di pars retikulare &uga mengadakan anastomosis, di bagian ini pembuluh

    darah berukuran lebih besar. :ergandengan dengan pembuluh darah teedapat saluran

    getah bening.

    5

  • 8/16/2019 tugas biofar perkutan

    6/22

    &. A%neksa kulit

    dneksa kulit terdiri atas kelen&ar-kelan&ar kulit, rambut, dan kuku.

    &.1 Kelenjar kulit terdapat di lapisan dermis, terdiri dari

    a. Kelen&ar keringat

    da dua macam yaitu kelen&ar ekrin yang kecil-kecil, terletak dangkal di dermis

    dengan sekret yang encer, dan kelen&ar  a$krin yang lebih besar, terletak lebih

    dalam dan sekretnya lebih kental. =ungsi dari kelen&ar keringat meliputi mengatur 

    suhu. Kelen&ar ekrin terdapat di semua daerah di kulit, tetapi tidak terdapat di

    selaput lendir, sekresinya bergantung pada beberapa faktor dan dipengaruhi oleh

    saraf kolinergik, faktor panas, dan emosional. +edangkan kelen&ar apokrin adalah

    kelen&ar keringat besar yang bermuara ke folikel rambut, dan dipengaruhi oleh

    saraf adrenergik.

     b. Kelen&ar palit (Glandula sebasea$

  • 8/16/2019 tugas biofar perkutan

    7/22

    &.& 7ambut

    7ambut, terdiri atas bagian yang terbenam dalam kulit dan bagian yang berada di luar 

    kulit. da macam tipe rambut, yaitu lanugo yang merupakan rambut halus, tidak 

    mrngandung pigmen dan terdapat pada bayi, dan rambut terminal yaitu rambut yang

    lebih kasar dengan banyak pigmen, mempunyai medula, dan terdapat pada orang

    dewasa. ada orang dewasa selain rambut di kepala, &uga terdapat bulu mata, rambut

    ketiak, rambut kemaluan, kumis, dan &anggut yang pertumbuhannya dipengaruhi

    hormone androgen. 7ambut halus di dahi dan badan lain disebut rambut velus.

    7ambut tumbuh secara siklik, fase anagen berlangsung -8 tahun dengan kecepatan

    tumbuh kira-kira !.45 mm per hari. =ase telogen berlangsung beberapa bulan. 'i

    antara kedua fase tersebut terdapat fase katagen. Komposisi rambut terdiri atas karbon

    5!,8!6, hydrogen 8,486,, nitrogen "@,"#6, sulfur 56 dan oksigen !,A!6.

    BAB III

    KE)*A 'EDIAAN

    III.1 Pen+era$an

    @

  • 8/16/2019 tugas biofar perkutan

    8/22

    Masalah penyerapan perkutan belum terselesaikan secara tuntas. engka&ian yang

    dilakukan terbatas pada factor-factor yang dapat mengubah ketersediaan hayati /at aktif

    yang terdapat dalam sediaan yang dioleskan pada kulit.

    1. Lkalisasi 'a,ar

    Kulit mengandung se&umlah bentukan bertumpuk dan spesifik yang dapat

    mencegah masuknya bahan-bahan kimia. *al tersebut disebabkan oleh adanya lapisan

    tipis lipida pada permukaan, lapisan tanduk dan lapisan epidermis malfigi. Bamun ada

    suatu celah yang berhubungan langsung dengan kulit bagian dalam yang dibentuk oleh

    kelen&ar sebasea yang membatasi bagian luar dan cairan ekstraseluler, &uga merupakan

    sawar tapi kurang efektif, terdiri atas sebum dan deretan sel-sel germinatif.

    9apisan lipida dapat ditembus senyawa-senyawa lipofilik dengan cara difusi dan

    adanya kolesterol menyebabkan senyawa yang larut dalam air dapat teremulsi. eniadaan

     bertahap lapisan seluler pada lapisan tanduk (stratum korneum$ dengan bantuan suatu

     plester akan membersihkan lapisan malfigi dan secara nyata menyebabkan peningkatan

     permeabilitas kulit terhadap air.

    Cadi lapisan Malfigi menghalangi penembusan senyawa tertentu tetaDpi tidak 

    spesifik. 9apisan ini bersifat seperti membrane biologis lainnya dan menun&ukan

    selektivitas tertentu terhadap senyawa yang murni lipofil, misalnya perhidroskualen atau

    hidrofil Batrium dodesil sulfat yang tidak atau sedikit diserap.

    +awar kulit disusun terutama oleh lapisan tanduk (stratum korneum$, namun

    demikian cuplikan lapisan tanduk terpisah mempunyai permeabilitas sangat rendah

    dengan kepekaan yang sama seperti kulit utuh. 9apisan tanduk secra keseluruhan

     berperan melindungi kulit. 'eretan sel-sel pada lapisan tanduk saling berikatan dengan

    kohesi yang sangat kuat dan merupakan pelindung kulit yang paling efisien.

    'engan demikian epidermis merupakan pelindung rangkap, yang pertama adalah

     pelindung sawar spesifik yang terletak pada lapisan tanduk yang salah satu elemennya

     berasal dari kuliy dan bersifat impermeable, pelindung kedua terletak di sub-&unction dan

    kurang efektif, dibentuk oleh epidermis hidup yang permeabilitasnya dapat disamakan

    dengan membrane biologis lainnya. ada sebagian besar kasus. ergantian kulit diatur 

    oleh lapisan tanduk yang impermeable dan membentuk suatu pelindung terbatas.

    2. *alur Pene!(usan

    Kulit, karena impermeabilitasnya, dpat dilewati oleh se&umlah senyawa kimia

    dalam &umlah sedikit. enembusan molekul dari luar ke bagian dalam kulit secara nyata

    dapat ter&adi baik secara difusi melalui lapisan tanduk maupun secara difusi melalui

    kelen&ar sudoripori atau organ pilosebasea.

    A

  • 8/16/2019 tugas biofar perkutan

    9/22

    enembusan senyawa kimia lewat pilosebasea lebih tergantung pada

     permukaannya dibandingkan dengan penembusan lewat epidermis. ada manusia, kulit

    diselubungi oleh #!-@! folikel rambut setiap cmE yang merupakan bagian dari permukaan

    epidermis dan berperan pada proses penyerapan.

    enelitian Blank   dan '"#eu$lein membuktikan bahwa lintasan transepidermis

    atau &alur transfolikuler merupakan fungsi dari sifat dasar molekul yang dioleskan pada

    kulit. +enyawa yang dapat berdifusi mempunyai bobot molekul kecil dan bersifat lipofil,

    dengan cepat dapat tersebar dalam lapisan tanduk dan dalam lipida yang terdapat dalam

    kelen&ar sebacea. enyerapan ter&adi pada kedua tahap tersebut dengan intensitas yang

    tergantung pada permukaan relative kedua struktur tersebut. +enyawa yang dapat

     berdifusi sedikit akan melintasi sebum lebih cepat dibandingkan melalui lapisan tanduk.

    ada tahap awal, lintasan transfolikuler lebih menentukan, selna&utnya pada tahap kedua,

    karena perbedaan difusi ter&adi dalam lapisan tanduk, maka dengan demikian lintasan

    transepidermis yang menentukan.

    &. Pena#anan Dala! 'truktur Per!ukaan Kulit %an Pen+era$an Perkutan

    enumpukan senyawa yang digunakan setempat pada struktur kulit, terutama

     pada lapisan tanduk telah lama diketahui. Malkinsn  dan -ergussn membuktikan

     bahwa setelah pemakaian setempat hidrokortison berlabel, pengeluaran senyawa

    radioaktif tersebut diperpan&ang beberapa hari.

    ercobaan ini menyimpulkan bahwa dalam struktur kulit terdapat suatu daerah

    depo dan dari tempat itulah /at aktif dilepaskan perlahan. kan tetapi bila selama

     percobaan sediaan dibiarkan di tempat pengolesan tanpa pembersihan sisa sediaan, maka

    akan ter&adi hambatan penyerapan hal ini disebabkan oleh penyerapan yang ter&adi

     perlahan.

      enelitian pendahuluan adanya penumpukan obat didalam kulit sesudah

     pemakaian setempat telah disampaikan oleh >ickers yang melakukan penelitian tentang

     penembusan perkutan senyawa fluosinolon asetonida. eneliti ini membuktikan bahwa

    aksi penyempitan pembuluh darah oleh pembalut dapat diamati selama tiga minggu

    tanpa pengolesan ulang obat tersebut dan sesudah kelebihan sediaan pada permukaan

    kulit ditiadakan. >ickers membuktikan pula adanya 1)fek 'epo2 pada struktur kulit danselan&utnya se&umlah penelitian lan&utan menun&ukan bahwa penimbunan kortikosteroid

    ter&adi pada lapisan tanduk.

    +e&umlah obat ternyata &uga mudah tertahan dalam sel-sel tanduk, terutama

    hidrokortison, heksaklorofen, griseofulvin, asam fusidat dan natrium fusidat serta

     betametason. *al ini merupakan hal menarik yang tidak dapat diabaikan dalam

     pengobatan dermatologic, karena efek obat dapat diperpan&ang sesudah hanya satu kali

     pengolesan obat. 9ama penahanan /at aktif dalam lapisan tanduk sangat beragam. 'ari

    semua molekul yang diteliti, steroid berflour ternyata paling lama bertahan pada

     permukaan kulit. enahanan asetonida diperpan&ang sampai #" hari, kadang-kadangwaktunya lebih lama dari waktu rerata perema&aan sel epidermis. erpan&angan waktu

  • 8/16/2019 tugas biofar perkutan

    10/22

    keberadaan /at aktif didalam sel-sel tanduk telah diuraikan oleh Munro yang

    membuktikan adanya kortikoid tersebut menyebabkan hambatan aktivitas mitosis sel

    epidermis basal.

    *al ini diperkuat oleh penelitian >ickers yang telah membuktikan bahwa suatu

     pengurangan waktu penahanan steroid berflour dari A men&adi "A hari dengan cara

    meningkatkan aktivitas mitosis sel epidermis dengan suatu perlakuan pendahuluan pada

    daerah pengolesan menggunakan natrium laurel sulfat.

    9apisan tanduk tidak selalu merupakan penyebab tunggal dalam fenomena

     penahanan senyawa dikulit, dalam hal tertentu dermis berperan sebagai depo, seperti

    yang telah dibuktikan bahwa pcymen tertimbun pada lemak hypodermis dan bahwa

    testosterone dan bensil alcohol tertahan dalam dermis. enahanan senyawa baik pada

    lapisan tanduk maupun pada sel-sel yang hidup tidak mengikuti mekanisme yang sama

    dan tidak pula berakibat sama. 'alam hal penahanan setempat pada struktur tanduk,

     pengikatan senyawa sebagian besar tergantung pada koefisien partisi lipida yang

     bersangkutan dan senyawa lain di lapisan tanduk.

    enumpukan /at aktif dapat pula ter&adi karena senyawa terikat secara metabolitr 

    sesudah penyerapan sistemik (dalam hal griseofulvin dan asam amino yang tergantung

     belerang $. 'an tergantung dalam struktur kulit yang hidup dan yang terkeratinasi.

    "!

  • 8/16/2019 tugas biofar perkutan

    11/22

    III.2 Penera$an Teri Difusi %ala! Pen+era$an Perkutan

    +ebagian besar molekul kimia diserap melalui kulit secara difusi pasif. 9a&u

     penyerapan melintasi kulit teramati karena adanya waktu

  • 8/16/2019 tugas biofar perkutan

    12/22

    dengan demikian permeabilitas tetapan men&adi

    (persamaan #$

    Kp G Km . '

    e

    Kp mencerminkan kemampuan senyawa melewati membran tertentu, semakin

    tinggi nilai tetapan tersebut maka kemampuannya semakin nyata.

  • 8/16/2019 tugas biofar perkutan

    13/22

    ada sebagian besar sediaan tahanan difusi melapisi lapisan tanduk ( stratum

    corneum$ sangat tinggi dan merupakan faktor penentu pada penyerapan perkutan.

    +ebaliknya, tahanan epidermis malfigi dan dermis dapat diabaikan. 'engan demikian

    terlihat bahwa difusi air "!!! kali lebih cepat melintasi lapisan tanduk daripada lapisan

    epidermis dan lapisan dermis yang hidup.

    ada molrkul yang sangat lipofil, misalnya oktanol, dekanol, atau perhidrosLualen,tahanan difusi terhadap lapisan yang hidup &uga bermakna dan berlawanan dengan

     penyerapan, hal yang sama &uga ter&adi seandainya lapisan tanduk ditiadakan. Falau ada

     beberapa pengecualian, pada umumnya tetapan permeabilitas kulit keseluruhan 0 p  dapat

    disamakan dengan tetapan permeabilitas stratum corneum K c.

    K  p  G K c G Kmc . 'c 

    ec

  • 8/16/2019 tugas biofar perkutan

    14/22

    enyempitan pembuluh darah sebagai akibat pemakaian setempat dari kortikosteroid

    akan mengurangi kapasitas aliran darah, mendorong pembentukan suatu timbunan pada

    lapisan kulit dan mengacu penyerapan senyawa bersangkutan. 'engan demikian,

     penyerapan perkutan testosterone berkurang dengan nyata bila ia digunakan setelah

     pengolesan 8- metal prednisolon.

    &. Te!$at Penglesan

    Cumlah yang diserap untuk suatu molekul yang sama, akan berbeda tergantung pada

    anatomi tempat pengolesan kulit dada, punggung, tangan atau lengan. erbedaan

    ketebalan terutama disebabkan ketebalan lapisan tanduk berbeda pada setiap bagian tubuh.

    :eragamnya ketebalan membrane, sesuai dengan hokum =ick, pada satu sisi

    menyebabkan peningkatan waktu laten yang diperlukan untuk mencapai keseimbangan

    konsentrasi pada lapisan tanduk, disisi lain menyebabkan pengurangan aliran darah.

    0. Kele!(a$an %an 'u#u

    ada keadaan normal, kandungan air dalam lapisan tanduk rendah 5-"56, tetapi

    dapat ditingkatkan sampai 5!6 dengan pengolesan pada permukaan kulit suatu bahan

     pembawa yang dapat menyumbat vaselin, minyak atau suatu pembalut impermeable.

    eranan kelembapan terhadap penyerapan perkutan tidak diragukan lagi, stratum korneum

    yang lembab mempunyai afinitas yang sama terhadap senyawa-senyawa yang larut dalam

    air atau dalam lipida. +ifat ini disebbakan oleh struktur histology sel tanduk dan terutama

    oleh helaian keratin yang dapat mengembang dalam air dan pada media lipida amorf yang

    meresap di sekitarnya.

    Kelembapan dapat mengembangkan lapisan tanduk dengan pengurangan bobot

     &enisnya atau tahanan difusi. ir mula-mula meresap di antara &aringan-&aringan, kemudian

    menembusa kedalam benang keratin, membentuk suatu ayaman rangkap yang stabil pada

    daerah polar yang kaya air dan daerah non polar yang kaya lipida.

    +ecara in vivo, suhu kulit yang diukur pada keadaan normal relative tetap dan tidak 

     berpengaruh pada peristiwa penyerapan. +ebaliknya secara in vitro pengaruh suhu dengan

    mudah dapat diatur, :lank dan +chuplein membuktikan bahwa alcohol alifatik, pada suhu

    anatra !NI dan 5!Nc, la&u penyerapannya meningkat sebagai fungsi dari suhu. 'ari penelitian &uga ditun&ukan bahwa impermeabilitas kulit hanya sedikit dipengaruhi oleh

     pemanasan selama beberapa &am pada 8!NI. +esudah pemanasan pada suhu diatas 85NI

    atau sesudah inkubasi dengan larutan berair pada p* dibawah 4 atau di atas , stratum

    corneum mengalami perubahan struktur yang ireversibel.

    BAB I

    OPTIMA'I KETE)'EDIAAN HAATI 'EDIAAN TOPIKAL

    "#

  • 8/16/2019 tugas biofar perkutan

    15/22

    Kemampuan penembusan dan penyerapan perkutan obat terutama tergantung pada

    sifat fisika-kimianya. eran bahan pembawa pada peristiwa ini sangat kompleks, pada

    keadaan bila senyawa tidak menganggu fungsi fisiologik kulit, maka dapat dipastikan kulit

    tiadak dapat melewatkan senyawa – senyawa yang tidak dapat diserap. 3leh karena itu

    diperlukan pemilihan pembawa yang sesuai agar kemungkinan ketersediaan hayati /at aktif 

    dapat diperbaiki.

    -aktr -isik3Ki!ia

    ".

  • 8/16/2019 tugas biofar perkutan

    16/22

    Koefisien partisi yang tinggi mencerminkan afinitas senyawa yang diteliti terhadap

     pembawanya. Koefisien partisi yang mendekati satu menun&ukkan bahwa molekul bergerak 

    dalam &umlah yang sama menu&u lapisan tanduk. 'engan demikian senyawa yang

    mempunyai afinitas sangat tinggi terhadap pembawanya tidak dapat berdifusi dalam lapisan

    tanduk. Koefisien partisi yang sangat tinggi menyebabkan senyawa tertumpuk pada lapisantanduk dan akibatnya tidak mampu berdifusi ke dalam lapisan epidermis.

     Bilai Koefisien partisi tidak hanya berkaitan dengan kelarutan relatif senyawa yang

    menembus lapisan tanduk, tetapi &uga mencerminkan pengikatan yang reversible antara

    senyawa – membran.

    Pe!ili#an Pe!(a,a

    embawa yang baik adalah pembawa yang dapat membawa /at aktif dapat berdifusi

    dengan mudah ke struktur kulit. :ahan pembawa dapat mempengaruhi keadaan, dengan

    mengubah permeabilitas kulit dalam batas fisiologis dan bersifat reversible, yaitu terutama

    dengan cara meningkatkan kelembaban kulit atau dapat meningkatkan afinitas molekul padastruktur kulit.

    "$ Kelarutan dan Keadaan

  • 8/16/2019 tugas biofar perkutan

    17/22

      Qntuk beberapa senyawa ion yang penyerapannya ke kulit tidak baik, dan dengan

     pemakaian enhancher kimia &uga tidak memberikan hasil yang diharapkan, maka pemberian

    secara parentral merupakan suatu pilihan utama. +aat ini penyerapan perkutan senyawa kimia

    yang dapat terdisosiasi dapat ditingkatkan secara iontoforesis, artinya dengan pengaliran

    listrik terus menerus melintasi kulit yang diolesi

      +eperti diketahui kulit mengandung air dalam &umlah sedikit, sehingga kulit dapat

    dianggap sebagai kapasitor. liran yang dipakai cukup lemah, antara !,5 - " mcm dengan

    maksud agar tidak ter&adi kerusakan kulit. )lektroda aktif yang diletakkan pada daerah

     pengolesan adalah anoda untuk molekul bermuatan positif dan katoda untuk molekul

     bermuatan negatif. 'engan ionoforesis penyerapan beberapa ion-ion dapat ditingkatkan

    (Kalsium, fosfat, natrium, fluor$

    0ontoforesis terutama akan meningkatkan penyerapan sistemik obat yang dipakai,

    dengan aliran listrik antara dua elektroda, /at aktif langsung menembus ke dalam dennis dan

    memasuki sistem peredaran darah. Meskipun teknik iontoforesis telah terbukti dapat

    meningkatkan absorbsi perkutan obat-obat yang dapat terionisasi atau obat dalam bentuk ion(meliputi lidokaine, salisilat dan peptida dan protein, misalnya insulin$, namun keamanan

    secara klinis dan efikasi system penyampaian obat mempergunakan tehnik iontoforesis masih

    harus dievaluasi dan diselidiki secara mendetail.

    BAB

    PENILAIAN KETE)'EDIAAN HAATI OBAT

     AN4 DIBE)IKAN MELALUI KULIT

    "@

  • 8/16/2019 tugas biofar perkutan

    18/22

    Cumlah senyawa yang diserap lewat &alur perkutan sangat sedikit dan pada umumnya

    sulit diacak, bahkan kadang tidak mungkin, hal itu karena sensitivitas metoda penentuan

    kadar fisikokimianya sering tidak memadai. emakaian molekul bertanda menyelesaikan

    masalah yang murni analitik yaitu dengan sensitivitas tinggi dan spesifitas mutlak terhadap

     berbagai teknik yang digunakan. Cika senyawa yang diteliti merupakan senyawa yang normalterdapat di dalam tubuh misalnya vitamin dan hormon tidak dapat ditentukan secara

    langsung dan tentunya memerlukan penggunaan runutan radioaktif secara radioimunologik 

    yang harus selalu dilaksanakan dengan sangat hati-hati untuk mencegah ter&adinya reaksi

    samping, dan hanya dapat diterapkan untuk molekul-molekul tertentu yang peka terhadap

     pembentukan antibody spesifik. Kromatografi gad an imunoen/imologi &uga dapat diterapkan

    untuk memecahkan masalah analisis.

    .1 'tu%i Difusi In3itr

    :ertolak dari penilaian biofarmasetik obat-obatan yang diberikan melalui kulit, maka

    sesudah dilakukan u&i kekentalan bentuk sediaan, ketercampuran, pengawetan maka

    selan&utnya dilakukan u&i pelepasan /at aktif in vitro, agar dapat ditentukan pembawa yang

     paling sesuai untuk dapat melepaskan /at aktif di tempat pengolesan.

  • 8/16/2019 tugas biofar perkutan

    19/22

    ". +tudi difusi melintasi

    membran biologik 

    - Kulit utuh

    - )pidermis terpisah

    - 9apisan tanduk ( stratum

    corneum$ terpisah

    - +el difusi dengan atau tanpa

     penggantian kompartemen

    dermis

    - ada kulit manusiahewan

    - :anyak peneliti

    menentukan

  • 8/16/2019 tugas biofar perkutan

    20/22

    ". enentuan kadar bahan

    aktif

    - dalam darah, air kemih

    - dalam organ yang mengikat

    senyawa (hati, gin&al, tiroid$

    - sangat banya, studi peran

     bahan pembawa

    - Metode hanya berlaku

    untuk penelitian tertentu

    -

  • 8/16/2019 tugas biofar perkutan

    21/22

    DA-TA) PU'TAKA

    iache, C.M 'evissaguet, dkk. "4.  Farmasetika 2 Biofarmasi. aris

  • 8/16/2019 tugas biofar perkutan

    22/22