tugas besar fmea

Upload: aldi-suyana

Post on 10-Oct-2015

201 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

P2M

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Tubular goods merupakan bagian yang sangat penting dalam industri minyak dan gas, khususnya pada operasi pemboran. Operasi pemboran memerlukan tubular goods untuk melakukan pengeboran sumur, melakukan uji produksi, dan memproduksikan sumur minyak. Tubular goods yang kondisinya baik memungkinkan pemboran lebih dalam, lebih cepat, aman, efisien, disamping itu juga dapat memaksimalkan produksi. Prosedur pemeliharaan tubular goods yang tepat dibutuhkan untuk mempertahankan kondisi optimal tubular goods dan memperpanjang masa pakai tubular goods.1.2 Ruang Lingkup Ruang lingkup pembuatan penulisan ini adalah mengenai penjelasan singkat tentang beberapa jenis tubular goods dan langkah-langkah pemeliharaan tubular goods di lokasi pemboran. Pembatasan terhadap pemeliharaan drill pipe dilakukan karena drill pipe paling banyak dipakai selama operasi pemboran sehingga paling rentan mengalami kerusakan. 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas besar P2M sekaligus untuk proses pembelajaran mengenai analisa FMEA pada drill pipe. 1.4 Metode Penulisan Penulisan makalah ini dilakukan dengan menggunakan metode studi literatur dengan mempelajari bermacam buku dan materi yang berkaitan dengan tubular goods dan cara pemeliharaannya. 1.5 Sistematika Penulisan Penulisan makalah ini dibagi menjadi empat bab, yang isinya secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut Bab I Pendahuluan ; berisi tentang latar belakang, ruang lingkup, maksud dan tujuan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II Identifikasi Permasalahan ; berisi tentang gambaran singkat mengenai berbagai macam tubular goods yang dipakai di pemboran, dan alasan perlunya tubular goods dipelihara. Bab III Pembahasan Masalah ; berisi tentang cara memelihara drill pipe yand dilakukan di lokasi pemboran diantaranya terdiri atas penanganan drill pipe, pembatasan-pembatasan drill pipe, identifikasi penyebab kerusakan drill pipe, inspeksi dan klasifikasi drill pipe, dan prosedur pemeliharaan drill pipe. Bab IV Penutup ; berisi tentang beberapa kesimpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan masalah dan saran-saran yang diperlukan sehubungan dengan hasil ini dan dapat dilakukan perbaikan lebih lanjut.

BAB IIIDENTIFIKASI PERMASALAHAN

Tubular goods, dalam istilah pemboran, diartikan sebagai benda yang berbentuk pipa terbuat dari logam yang digunakan untuk menunjang operasi pemboran. Fungsi dari tubular goods diantaranya adalah untuk menghantar pahat agar dapat membor lebih dalam, meneruskan tenaga putar dari rotary table atau topdrive ke pahat, sebagai saluran dari fluida pemboran agar dapat membersihkan lubang dari serbuk bor, penghantar fishing tools, melakukan uji produksi sumur, menutup formasi dan menyelubungi lubang, dan untuk memproduksikan sumur minyak. Termasuk dalam tubular goods yang sering digunakan di dalam operasi pemboran adalah drill pipe, drill collar, pup joint, dan substitute. 2.1 Drill Pipe Drill pipe atau disebut pipa bor adalah pipa baja yang dibuat khusus untuk mengebor. Drill pipe merupakan sambungan pipa terpanjang dalam rangkaian pemboran dan tubular goods yang paling banyak dipakai pada operasi pemboran. Fungsi drill pipe antara lain : a. Menghubungkan kelly atau topdrive dengan drill collar dan mata bor. b. Memperpanjang rangkaian pemboran untuk menambah kedalaman lubang bor. c. Memungkinkan menaikkan dan menurunkan mata bor. d. Meneruskan tenaga putar dari rotary table atau top drive ke mata bor. e. Menjadi jalan bagi fluida pemboran. Konstruksi drill pipe mempunyai tiga bagian dasar, yaitu pipa (body) dan dua koneksi (rotary shoulder connection) yang terletak masing-masing ujungnya dan disebut sebagai tool joint. a. Badan drill pipe Badan drill pipe diperkuat dan dipertebal pada tiap ujungnya agar lebih kuat saat menerima tegangan tarik yang tinggi. Bagian yang dipertebal ini disebut upset. Tiga bentuk dasar dari penebalan yaitu sebagai berikut : External Upset (EU) untuk penebalan di bagian luar Internal Upset (IU) untuk penebalan di bagian dalam Internal-External Upset (IEU) untuk penebalan di bagian dalam dan luar

b. Tool joint Pada ujung upset terdapat tambahan pipa lebih tebal yang digunakan sebagai tempat sambungan berulir yang disebut tool joint. Pada tool joint ini, drill pipe dapat disambung satu dengan yang lainnya, maupun disambung dengan peralatan lain. Untuk menyambungkan drill pipe satu dengan yang lain, ujung yang satu diberi ulir berbentuk box dan ujung satunya berbentuk pin. Tool joint ini memiliki beberapa jenis, namun yang umum dipakai saat ini adalah jenis weld-on tool joint. Jenis ini dibuat dengan cara mengelaskan tool joint dengan ujung badan pipa dan umumnya bagian yang dilas ini menjadi lebih kuat dari badan pipa. Disamping sebagai penyambung pipa, tool joint juga berfungsi sebagai pegangan elevator sewaktu mengangkat atau menurunkan pipa yang disebut elevator shoulder seat. Pada bagian box tool joint terkadang diberi lapisan keras dengan mengelaskan tungsten carbide. Bagian yang diperkeras ini disebut hard banding (hard facing) dan berfungsi untuk mengurangi laju keausan di tool joint. Menurut beratnya, ada 3 tipe dasar dari drill pipe, yaitu a. Standard drill pipe b. Heavy weight drill pipe Tipe ini menyerupai drill pipe standar tapi berdinding lebih tebal dan lebih berat. Heavy weight drill pipe berfungsi sebagai rangkaian transisi antara drill pipe dan drill collar, sebagai pemberat yang fleksibel pada rangkaian pemboran berarah, dan sebagai rangkaian pemberat pada Rig kecil untuk mengebor lubang yang relatif kecil diameternya. c. Aluminium drill pipe Drill pipe yang terbuat dari bahan aluminium. Aluminium drill pipe digunakan untuk mengatasi kendala transportasi menuju lokasi, karena lebih ringan sehingga dapat diangkut dengan helikopter. Selain itu aluminium drill pipe dapat digunakan untuk pengeboran lebih dalam dari kapasitas Rig. Drill pipe tersedia dalam beberapa ukuran, berat, kekuatan, dan panjang. Ukuran diameter luar badan drill pipe menunjukkan ukuran sebuah drill pipe. Berat drill pipe merupakan berat nominal yaitu berat rata-rata drill pipe termasuk berat tool joint. Panjang drill pipe diukur mulai dari shoulder bagian box sampai shoulder bagian pin. Panjang drill pipe standar digolongkan sebagai berikut: a. Range I panjang antara 18 ft sampai 22 ft b. Range II panjang antara 27 ft sampai 30 ft c. Range III panjang antara 38 ft sampai 45 ft Badan drill pipe dibuat dengan tipe seamless dan mutu bajanya ditunjukkan dengan grade seperti ditampilkan dalam tabel berikut.

Spesifikasi berbagai macam ukuran drill pipe yang digunakan pada operasi pemboran sudah dibuat standarisasinya. Pada tabel berikut ini ditunjukkan berbagai macam ukuran drill pipe yang sudah distandarisasi oleh API.Untuk menyambung antara dua drill pipe atau tubular goods secara umum, diperlukan ulir yang disebut sebagai rotary shoulder connection. Ada berbagai macam jenis koneksi yang digunakan, diantaranya adalah sebagai berikut : Internal Flush IF Full Hole FH Extra Hole XH atau EH Regular REG Reed Wide Open WO Slim Hole SH API Numbered Connection NC Hughes H90 Double Streamline DSL American Open Hole OHSpesifikasi dari berbagai jenis koneksi tersebut dapat dilihat pada lampiran. Masing-masing jenis koneksi ini memiliki ukuran dan bentuk ulir yang tertentu sehingga umumnya tidak dapat dipersambungkan satu dengan yang lain, dengan pengecualian beberapa jenis koneksi tertentu yang dapat saling menggantikan (interchangeable). Untuk menyambung antara dua tubular goods yang memiliki koneksi yang berlainan, dibutuhkan alat bantu berupa tubular goods yang disebut substitute.

2.2 Drill Collar Drill collar adalah pipa baja yang tebal dan relatif sangat berat, yang fungsi utamanya adalah untuk memberikan beban pada pahat bor. Pada bagian dalam juga terdapat lubang untuk melewatkan fluida pemboran. Fungsi drill collar antara lain : a. Memberikan beban pada pahat bor, sehingga pahat dapat menembus lapisan tanah yang terkadang cukup keras. b. Memberikan efek kekakuan rangkaian pemboran bagian bawah, untuk mempertahankan kelurusan lubang bor. c. Untuk menempatkan Bottom Hole Assembly, terutama pada pemboran berarah. d. Dengan beratnya drill collar ini akan memberi efek tegangan tarik pada seluruh drill pipe yang di atasnya sehingga akan cenderung lurus selama proses pemboran. Konstruksi drill collar merupakan pipa tebal dan berat yang pada ujungnya dibuat ulir pin dan box sebagai koneksi. Terdapat empat tipe dasar dari drill collar, yaitu : a. Standard drill collar, yaitu drill collar yang permukaan pipanya bulat halus. b. Spiral drill collar, yaitu drill collar yang permukaan pipanya dibuat alur berbentuk spiral yang berfungsi mengurangi luas permukaan pipa yang menempel pada dinding lubang bor sehingga mengurangi kemungkinan terjepit rangkaian pemboran akibat differential pressure sticking.c. Non magnetic drill collar, yaitu drill collar terbuat dari bahan non magnetic. Jenis ini dipergunakan pada pemboran berarah, agar peralatan pengukur kemiringan dan arah yang ditempatkan di atas pahat tidak terpengaruh medan magnit dari logam rangkaian pemboran, sehingga pengukuran lebih akurat. Secara umum, drill collar memiliki spesifikasi sebagai berikut a. Diameter luar : 3 1/8 sampai 14 b. Diameter dalam : 1 1/4 sampai 3 c. Panjang : 10, 15, 20, 30, 31, 32, 42 feet

2.3 Pup joint Pup joint adalah drill pipe atau drill collar yang berukuran lebih pendek dari ukuran pada umumnya. Fungsi dari pup joint adalah untuk menyesuaikan panjang rangkaian pemboran dengan target kedalaman yang dituju. Misalkan apabila menggunakan drill pipe atau drill collar berukuran normal ternyata ujung dari rangkaian pemboran terlalu tinggi dari lantai rotary table, dan menyusahkan untuk melanjutkan operasi berikutnya, maka dapat digunakan pup joint untuk menyesuaikan perbedaan tersebut. Drill collar pup joint juga dapat digunakan pada rangkaian pemboran berarah. Berguna untuk memungkinkan penempatan stabilizer atau peralatan lain pada waktu akan menambah atau mengurangi sudut kemiringan lubang bor. 2.4 Substitute (sub) Substitute (sub) adalah tubular goods yang berfungsi sebagai alat penyambung antara dua buah perangkat bor yang mempunyai perbedaan ulir, ukuran, atau jenis koneksi. Termasuk dalam substitute diantaranya :

a. Bit Sub Bit sub adalah substitute khusus yang digunakan untuk menyambung pahat bor dengan peralatan diatasnya, dapat langsung dengan drill collar, near bit stabilizer, down hole motor, orienting sub dan sebagainya. Ukuran dan jenis thread disesuaikan dengan pahat disatu sisi dan disesuaikan dengan peralatan diatasnya disisi lainnya. Biasanya berupa box to box.b. Crossover Sub Crossover sub digunakan untuk menyambung dua peralatan atau perangkat bor yang memiliki jenis koneksi, ukuran maupun ulir yang berbeda. Dengan kata lain, kedua ujung crossover sub dapat berbeda, box-box, pin-pin, atau box-pin, tergantung kebutuhan selama operasi. 2.5 Pentingnya Pemeliharaan dan Inspeksi terhadap Tubular Goods Tubular goods, sebagai bagian dari Rig Pemboran juga perlu dipelihara, dirawat dan diperlakukan dengan benar agar tidak terjadi kerusakan. Tubular goods yang mengalami kerusakan dapat menimbulkan kesulitan selama operasi pemboran, hambatan, bahkan kegagalan operasi pemboran. Apabila hal ini terjadi maka akan berpengaruh negatif terhadap pengguna jasa karena biaya yang muncul semakin besar. Bagi Drilling Services sendiri, sebagai drilling contractor, dapat menimbulkan kehilangan perangkat bor, menambah beban kerja bagi kru bor, kehilangan pendapatan akibat tidak dibayarnya Rig selama down time, dan yang krusial adalah dapat menurunkan kredibilitas Drilling Services di mata pelanggan karena pelayanan yang tidak memuaskan dan berakibat hilangnya pelanggan. Kasus yang kami temukan adalah tubular goods yang rusak saat operasi kerja ulang di sumur P-297 oleh Rig CWKM 200A No. 1/9 PERTAMINA . Pada tanggal 3 November 2007 saat melakukan milling, pin dari drill collar 4 1/8" patah. Kejadian ini mungkin disebabkan pada pin drill collar tersebut sudah terdapat kerusakan namun tidak terdeteksi. Hal ini terjadi karena selama dua tahun tidak dilakukan inspeksi terhadap tubular goods. Untuk menghindari hal-hal tersebut, dibutuhkan suatu panduan atau prosedur untuk memelihara tubular goods, diikuti dengan inspeksi berkala terhadap tubular goods. Selain itu dibutuhkan juga kesadaran tiap kru bor terhadap pentingnya pemeliharaan perangkat Rig, termasuk di dalamnya tubular goods, demi kelancaran operasi pemboran dan kepuasan pelanggan terhadap Drilling Services.

BAB IIIPEMBAHASAN MASALAH

Pemeliharaan tubular goods, terutama drill pipe, dapat dilakukan baik pada saat operasi pemboran berlangsung, maupun pada saat tidak dipakai waktu Rig sedang idle. Pada saat operasi berlangsung, perlakuan yang benar terhadap drill pipe perlu diperhatikan agar tidak timbul kerusakan terutama akibat kelalaian manusia. Disamping karena faktor manusia, perlu diperhatikan pula faktor-faktor pemicu kerusakan drill pipe yang dapat muncul selama operasi pemboran, dan mengidentifikasi penyebab kerusakan drill pipe. Dalam keadaan tidak dipakai, drill pipe harus dibersihkan dan ditata rapi di pipe rack atau tool box. Ujung pin drill pipe disatukan dengan pin, ujung box disatukan dengan box. Ulir diberi dilumuri grease khusus agar menghambat karat dan dipasang pelindung ulir (thread protector). Selain itu, drill pipe perlu diinspeksi tiap batang agar dapat diseleksi dan dikumpulkan sesuai dengan klasifikasi masing-masing. 3.1 Penanganan Drill Pipe a. Pengambilan dan peletakan drill pipe Gunakan pelindung ulir (thread protector) jika tersedia. Jika ulir dan bahu (shoulder) tidak terlindungi, jangan biarkan persendian alat-alat (tool joint) mengenai permukaan baja seperti catwalk, tangga, lantai baja atau mesin. Gunakan landasan kayu untuk membatasi tool joint dengan permukaan logam.

b. Pencucian dan pelumasan ulir Ulir pin, ulir box dan shoulder harus dibersihkan dengan teliti. Gunakan pelarut seperti solar dan keringkan dengan sobekan kain yang bersih. Periksa dengan teliti kalau ada ulir rusak atau lekukan pada shoulder atau ulir. Sesudah pencucian, lumuri ulir-ulir dan shoulder dengan pelumas ulir dengan menggunakan sikat bulat yang berbulu keras.

c. Penyambungan drill pipe Jangan biarkan ujung pin mengenai shoulder box dan shoulder tidak boleh ditekuk supaya tidak rusak. Sebelum menyambung pipa, cek dulu apakah sambungan-sambungan sudah sesuai. Jangan memutar pipa terlalu cepat terutama bila masuknya tidak lancar atau macet. Apabila sudah tidak dapat masuk lagi tapi sambungan belum rapat, jangan dipaksa diputar, tapi dibuka kembali untuk dicek apabila terdapat kerusakan pada ulir. d. Pengencangan sambungan drill pipe Pengencangan sambungan (make-up) yang tepat adalah faktor terpenting dalam mencegah timbulnya kerusakan pada sambungan alat. Jika akan mengencangkan sambungan, ikuti langkah berikut :

Gunakan alat pengukur torsi (tong torque meter). Jika menggunakan kunci tong, tali penarik harus diukur ketika tali itu berada pada sudut tegak lurus terhadap pemegang tong. Ketika mengenakan tali penarik, jangan menyentakkan kunci tong. Torsi yang berlebihan maupun kurang sama-sama dapat merusak pipa terutama pada shoulder. Gunakan dua buah kunci tong waktu mengencangkan persambungan pipa, jangan mengencangkan sambungan pipa dengan satu kunci tong dan ditahan dengan slip pada meja putar, karena bagian pipa yang ditahan oleh slip bisa tergigit oleh dies slip dan dapat merusak slip area. Pada waktu menyambung drill pipe, pastikan untuk melumuri ulir dengan tool joint grease, maksimal sepertiga dari luas permukaan ulir. e. Pemisahan sambungan baru Penyambungan mula-mula sangat kritis dan perlu diperhatikan agar awet. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut Periksa ulir-ulir dan shoulder terhadap kerusakan. Bersihkan ulir dan shoulder sesuai yang dijelaskan pada poin b. Masukkan dan putar sambungan-sambungan bersama-sama dengan pelan. Kencangkan sampai torsi yang direkomendasikan. Longgarkan dan putar keluar pelan-pelan. f. Pelepasan sambungan Ketika memisahkan sambungan, gunakan dua buah kunci tong, dan ikuti langkah-langkah berikut : Pada saat mencabut dari lubang, terutama jika terdapat lebih dari satu joint drill pipe tiap stand, lepas pada sambungan yang berbeda tiap kali cabut, sehingga semua ulir dan torsi penyambungan selalu dapat dicek. Jangan biarkan ujung ulir pin pipa mengenai shoulder box. Ketika mendirikan pipa, tempat meletakkan ujung pipa (pin) harus bersih dan diberi pelindung atau dilapisi dengan kayu atau benda lunak lainnya. 3.2 Pembatasan-Pembatasan Drill Pipe a. Peringatan-peringatan Kebanyakan kerusakan drill pipe diakibatkan oleh kelelahan bahan. Drill pipe harus rutin diinspeksi untuk mendeteksi keretakan. Tekukan-tekukan dari pasak (grooves), bekas gigitan kunci tong (tong marks), dan slip area pada drill pipe akan mempercepat kerusakan karena kelelahan bahan (fatigue failure). Pastikan torsi pengencangan, grade pipa, ukuran, berat atau jenis sambungan sesuai dengan yang dibutuhkan. Pipa yang rusak harus segera dikeluarkan dari rangkaian pemboran agar tidak digunakan kembali sebelum diperbaiki. b. Karat Karat, pelubangan dan kehilangan logam, disebabkan oleh komposisi dan pH lumpur, fluida formasi dan oksigen, serta semakin cepat jika terdapat kandungan H2S. Jika menggunakan fluida pemboran yang berbahan dasar air (terutama air asin), pertahankan pH minimum 9,5. Dapat menambah larutan penghambat karat apabila dianggap perlu. Terdapat dua bentuk tipe karat : Karat merata seluruh permukaan dan tidak membentuk pitting. Karat di suatu bagian saja (tidak merata di semua tempat) dan tidak membentuk pitting.c. Kemiringan lubang bor Sumur-sumur yang miring atau banyak belokan (dogleg) dapat mengakibatkan kelelahan pipa terlebih apabila berputar pada kecepatan tinggi. Jika terdapat dogleg, maka pada bagian ini sebaiknya dilebarkan (ream). Bagian dari rangkaian yang tepat di atas drill collar adalah yang paling mudah rusak karena kelelahan. Oleh karena itu, pada saat operasi pemboran berlangsung jangan sampai titik berat berada pada drill pipe karena drill pipe tidak dirancang untuk pemberat tetapi untuk meneruskan putaran. 3.3 Identifikasi Penyebab Kerusakan Drill Pipe a. Sambungan yang kering atau berlumpur (tidak ada pelumas ketika dibongkar) adalah indikasi dari shoulder yang rusak dan dapat mengakibatkan washout. b. Shoulder yang lecet adalah indikasi dari torsi pengencangan yang tidak cukup sehingga menyebabkan pipa goyang dan ulir rusak. c. Lingkaran kelabu pada bagian luar shoulder adalah indikasi dari torsi pengencangan yang tidak cukup. d. Torsi pelepasan yang tinggi (tidak normal) adalah tanda bahwa dari sambungan yang rusak. Pisahkan untuk pemeriksaan ulir. e. Kerusakan ulir ujung (cup failure) biasanya disebabkan oleh torsi yang berlebihan (tension failure). f. Kerusakan ulir rata (flat failure) biasanya disebabkan oleh torsi yang kurang (fatigue failure) atau dapat disebabkan gas yang mengandung H2S. g. Ulir yang tajam atau pecah disebabkan oleh torsi yang kurang. h. Shoulder yang tipis karena pipa sering dipakai dapat mengakibatkan pemuntiran (twist off). i. Alur-alur karat kadang ditemukan di bawah protektor karet, terutama pada drill pipe dengan strength tinggi. j. Kerusakan pipa karena kelelahan dipercepat oleh pemutaran pada dogleg yang sudutnya besar, atau oleh pembengkokan pipa atau kelly.3.4 Inspeksi dan Klasifikasi Drill Pipe Drill pipe setelah dipakai dalam operasi dapat mengalami keausan dan kerusakan, akibatnya kekuatan drill pipe akan berkurang. Pengurangan kekuatan drill pipe perlu diketahui secara pasti, agar selama operasi berjalan aman atau tidak menghambat operasi karena permasalahan tubular goods. Inspeksi bertujuan untuk menghindarkan terjadinya kecelakaan kerja sebagai akibat dari pengoperasian drill pipe dan drill collar yang tidak layak untuk dioperasikan. Inspeksi memang memerlukan biaya tambahan, tapi biaya itu kecil artinya dibanding dengan resiko yang akan terjadi bila tidak dilakukan inspeksi, misal kecelakaan kerja yang mungkin menimbulkan korban jiwa, rangkaian putus yang menyebabkan biaya pemancingan, kehilangan material, kehilangan waktu, terhambatnya operasi, dan mungkin sumur terpaksa ditinggalkan. Tidak ada pedoman pasti untuk menentukan rentang waktu tiap inspeksi. Seberapa sering inspeksi dilakukan, dipengaruhi oleh seberapa berat tubular goods bekerja selama operasi seperti drilling dan memancing dengan jarring serta seberapa besar faktor pemacu korosi di lapangan. Apabila bekerja di daerah yang memiliki formasi mengandung H2S atau tingkat korosi tinggi mungkin perlu dilakukan inspeksi setiap selesai membor sumur atau juga dilakukan juga di tengah waktu operasi bila dianggap perlu. Prosedur dan standar untuk melakukan inspeksi dan klasifikasi yang telah distandarisasi API adalah sebagai berikut : a. Mencari luas penampang baja dari badan drill pipe dan tool joint. b. Mencari diameter luar tool joint dan diameter dalam tool joint. c. Cek permukaan dalam dan luar, adanya retak-retak, luka-luka, sejumlah pitting. d. Cek slip area untuk luka-luka memanjang maupun melintang dan luka tajam. e. Cek keausan tool joint, terkikis, retak karena kelelahan bahan, alur dari ulir dan lain-lain yang mempunyai pengaruh untuk mencegah kebocoran. f. Cek sembarang pada 10% tool joint pada kode cap pemasangan tool joint, dan apakah tool joint pernah diperbaiki. g. Pastikan bila tool joint mempunyai diameter yang cukup.Sebagai tambahan dalam pemeriksaan dapat juga dilakukan beberapa hal sebagai berikut : a. Untuk menentukan klasifikasi dari drill pipe hasil inspeksi, dapat digunakan panduan seperti ditampilkan pada tabel 3.1. b. Cek adakah box yang mengembang dan stretch di pin. c. Cek dengan profil gage untuk mengecek adanya akibat overtorque, gall dan stretching. d. Cek dengan magnetic particle untuk melihat retakan bila ada swelling atau stretching. e. Cek pada box dan pin threaded area, khususnya thread terakhir. Ketentuan untuk melakukan klasifikasi dari drill pipe hasil inspeksi ditunjukkan pada tabel berikut

Teknologi yang dipergunakan untuk melakukan inspeksi umumnya dipakai suatu kombinasi dari teknologi berikut : Optical Inspection Magnetic Particle Inspection Magnetic Induction Flux Leakage Measurements Magnetic Induction Eddy Current Method Gamma Ray Method Setelah dilakukan klasifikasi, pada masing-masing drill pipe diberikan kode warna sesuai dengan kelasnya. Pemberian kode warna ini telah distandarisasi dalam API Spec 7.

Drill pipe yang teridentifikasi mengalami kerusakan pada ulir (thread) dipisahkan dari rangkaian atau dari penyimpanan. Kerusakan pada ulir ini masih dapat diperbaiki dengan cara re-threading atau memotong ulir yang lama dan dibuat ulir yang baru. Re-threading ini dapat dilakukan oleh bengkel, namun lebih baik dilakukan oleh workshop yang memiliki sertifikasi standar API, karena memiliki pedoman ukuran yang tepat dan selalu dikalibrasi secara berkala, sehingga terjamin keakuratannya.Apabila dari hasil inspeksi diketahui dan dideteksi adanya keretakan pada badan drill pipe maupun pada tool joint, maka drill pipe tersebut sudah tidak dapat dipergunakan lagi. Namun, bila keretakan tersebut hanya berada pada permukaan luar badan drill pipe (hairliner) dan tidak sampai ke bagian dalam, maka masih dapat dipakai asalkan kerusakan tersebut masih memenuhi kriteria seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.1. 3.5 Prosedur Pemeliharan Drill Pipe Drill pipe yang digunakan pada operasi pemboran memerlukan pemeliharaan agar dapat mengurangi kerusakan dan lebih awet. Prosedur pemeliharaan drill pipe yang dapat dilakukan di lokasi pemboran antara lain sebagai berikut : a. Setelah selesai digunakan, drill pipe diangkat dengan menggunakan bantuan crane. b. Gunakan sling yang dililitkan sebanyak dua kali lilitan pada badan drill pipe, dililit pada bagian dekat tool joint drill pipe, dan kencangkan dengan shackle. Jangan menggunakan besi pengait yang dikaitkan ke ujung pin dan box drill pipe karena meskipun dapat lebih cepat, namun dapat merusak ulir. c. Siapkan pipe rack yang cukup memadai. d. Letakkan drill pipe di atas pipe rack dengan perlahan dan hati-hati sehingga ujung ulir dari drill pipe tidak saling berbenturan. e. Drill pipe ditata di atas pipe rack dengan rapi, ujung yang berupa pin disatukan dengan pin, demikian pula dengan bagian box. f. Bersihkan bagian luar (OD) drill pipe dari kotoran. g. Bersihkan bagian dalam (ID) dari drill pipe dengan cara dorong memakai air bertekanan (flushing) sehingga tidak ada kotoran atau sisa fluida pemboran yang menempel di bagian dalam drill pipe. h. Cuci dan bersihkan ulir dari kotoran dan sisa pelumas dengan menggunakan solar, biarkan mengering. i. Periksa dengan teliti kondisi ulir dan shoulder terhadap kerusakan dan cek bentuk ulir dengan menggunakan thread gauge / sisir. Apabila ditemukana. kerusakan, pisahkan untuk diperbaiki atau bila sudah tidak dapat diperbaiki untuk dijadikan barang bekas. j. Beri pelumas khusus untuk ulir, idealnya menggunakan Alvania Grease, secara merata pada permukaan ulir. Pada waktu akan digunakan untuk operasi, ulir dibersihkan dulu dari sisa grease dan jangan sampai langsung disambung, karena jenis grease yang digunakan berbeda antara pada saat penyimpanan dan saat operasi. k. Pasang thread protector untuk drill pipe pada setiap ulir, terutama pada bagian ulir pin. l. Drill pipe dapat disusun atau ditumpuk hingga maksimal 3 susun, atau tergantung dari kekuatan pipe rack, dengan memberi batas pipa melintang diantara dua susunan drill pipe. m. Bila drill pipe tidak digunakan dalam waktu lama, paling tidak tiap enam bulan dilakukan perendaman drill pipe dengan oli bekas. Pada waktu pelaksanaan perendaman, harap diperhatikan dan dijaga agar jangan sampai menimbulkan pencemaran lingkungan akibat tercecernya oli bekas tersebut.

n. Setelah operasi pemboran selesai, drill pipe diangkut dan diletakkan pada tool box khusus drill pipe atau khusus untuk peralatan tubular, tidak boleh dicampur dengan peralatan yang lain. Beri alas di bawah tool box agar tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Drill pipe diletakkan dengan rapi, pin disatukan dengan pin, box disatukan dengan box. Drill pipe dapat disusun sesuai kapasitas dari tool box, dan diberi pembatas berupa pipa diantara tiap susun drill pipe. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pengangkutan tubular goods dari lokasi satu ke lokasi lainnya. o. Hindari pengangkutan drill pipe yang ditumpuk berlebihan pada tool box agar tidak menimbulkan bahaya selama perjalanan.

BAB IVKESIMPULAN

a. Tubular goods di pemboran adalah pipa baja yang digunakan untuk menunjang operasi pemboran, diantaranya yang umum dijumpai adalah drill pipe, drill collar, pup joint, dan substitutes. b. Tubular goods, terutama drill pipe, memiliki usia pakai tertentu, dan dapat makin singkat jika terjadi perlakuan yang salah terhadap tubular goods, beban kerja yang tinggi, karat, dan hambatan yang muncul selama operasi. c. Untuk memperpanjang usia pakai tubular goods, terutama drill pipe, dan mempertahankan kondisi optimalnya, diperlukan pemeliharaan dan penanganan yang benar di Rig Pemboran baik selama operasi pemboran berlangsung maupun saat drill pipe tidak dipakai. d. Karat merupakan salah satu faktor utama yang bisa merusak tubular goods, terutama karena faktor iklim di indonesia yang lembab, maka perlindungan yang dapat mengurangi laju karat sangat penting untuk diperhatikan. e. Inspeksi terhadap tubular goods yang dilakukan secara rutin atau tergantung berat-ringannya operasi pemboran dapat mendeteksi adanya kerusakan pada tubular goods sehingga dapat mengurangi terjadinya kecelakaan kerja atau kerugian yang timbul akibat kerusakan tubular goods sewaktu operasi.Page 14