tugas besar beton lanjut

20
Bahan yang dipakai untuk struktur gedung ini adalah beton bertulang dengan data-data sebagai berikut : Type bangunan : Perkantoran 5 lantai Letak bangunan : Tengah kota Zona gempa : 5 Lebar bangunan : 20 m Panjang bangunan : 24 m Mutu beton (f'c) : 30 mpa Massa jenis beton : 240 kg/m 3 Berat jenis beton : 2352 kg/m 3 Modulus elastisitas beton : 25742.96 mpa Angka poison : 0.2 Koefisien expansi panas : 9.90E-06 cm/β—¦c Modulus geser beton 30 mpa : 10726.233 mpa Mutu baja : Tulangan ulir (fy) : 290 mpa (fu) : 500 mpa Tulangan polos (fy) : 210 mpa (fu) : 340 mpa Adapun peraturan-peraturan yang dipakai dalam perencanaan gedung ini adalah : 1. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983 (PPUUG 1983) 2. Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung 2002 (TCPSBUBG 2002 / SNI 03-2847-2002) 3. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung 2002 (TCPKGUBG 2002 / SNI 03-1726-2002) Metoda perhitungan beton yang digunakan adalah metoda kapasitas (kekuatan batas), dengan tingkat daktilitas penuh. 1 BAB I PRELIMINARY DESIGN A. DATA BAHAN B. PERATURAN C. METODE YANG DIGUNAKAN

Upload: sutedjagunardi

Post on 14-Feb-2016

347 views

Category:

Documents


34 download

DESCRIPTION

Tugas besar beton

TRANSCRIPT

Bahan yang dipakai untuk struktur gedung ini adalah beton bertulang dengan

data-data sebagai berikut :

Type bangunan : Perkantoran 5 lantai

Letak bangunan : Tengah kota

Zona gempa : 5

Lebar bangunan : 20 m

Panjang bangunan : 24 m

Mutu beton (f'c) : 30 mpa

Massa jenis beton : 240 kg/m3

Berat jenis beton : 2352 kg/m3

Modulus elastisitas beton : 25742.96 mpa

Angka poison : 0.2

Koefisien expansi panas : 9.90E-06 cm/β—¦c

Modulus geser beton 30 mpa : 10726.233 mpa

Mutu baja :

Tulangan ulir (fy) : 290 mpa

(fu) : 500 mpa

Tulangan polos (fy) : 210 mpa

(fu) : 340 mpa

Adapun peraturan-peraturan yang dipakai dalam perencanaan gedung ini adalah :

1 . Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983

(PPUUG 1983)

2 . Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung 2002

(TCPSBUBG 2002 / SNI 03-2847-2002)

3 . Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung 2002

(TCPKGUBG 2002 / SNI 03-1726-2002)

Metoda perhitungan beton yang digunakan adalah metoda kapasitas

(kekuatan batas), dengan tingkat daktilitas penuh.

1

BAB I

PRELIMINARY DESIGN

A. DATA BAHAN

B. PERATURAN

C. METODE YANG DIGUNAKAN

Bangunan gedung diperhitungkan untuk memikul beban-beban sebagai berikut :

1 . Beban gravitasi

a. Beban mati :

-Beban sendiri beton bertulang : 2400 kg/m3

-Adukan finishing lantai / 1 cm : 21 kg/m2

- Tegel : 24 kg/m2

- Tembok setengah bata : 250 kg/m2

- Plafond : 7 kg/m2

- Penggantung : 11 kg/m2

- Plimbing : 10 kg/m2

- Sanitasi : 20 kg/m2

b. Beban hidup :

- Lantai atap : 100 kg/m2

- Lantai perkantoran : 250 kg/m2

- Pelat tangga : 300 kg/m2

2 . Beban angin

Dekat pantai : 40 kg/m2

3 . Beban gempa

Perencanaan dan perhitungan struktur terhadap gempa dilakukan

berdasarkan TCPKBUBG 2002 untuk zona gempa 5

f'c = 30 mpa

fy = 290 mpa

Penentuan tinggi balok minimum (hmin) dihitung berdasarkan SNI 03-2847-2002

Ps. 11.5.2.3.b dimana bila persaratan ini telah dipenuhi maka tidak perlu dilakukan

kontrol terhadap lendutan

1 . Balok induk arah memanjang L = 600

hmin = 1/16 x 600 x {0.4 + (290/700)}

hmin = 30.53571 β‰ˆ 60 cm

bmin = 0.3 h = 0.3 x 60 cm

bmin = 18 cm β‰ˆ 30 cm

* Digunakan balok induk arah memanjang exterior lantai 1-3 dengan dimensi 30/60 cm

2

D. PEMBEBANAN

E. PERENCANAAN DIMENSI BALOK

cm

* Digunakan balok induk arah memanjang interior lantai 1-3 dengan dimensi 30/55 cm

* Digunakan balok induk arah memanjang exterior lantai 4-5 dengan dimensi 30/55 cm

* Digunakan balok induk arah memanjang interior lantai 4-5 dengan dimensi 30/50 cm

2 . Balok induk arah melintang L = 500 cm

hmin = 1/16 x 500 x {0.4 + (290/700)}

hmin = 25.44643 β‰ˆ 60 cm

bmin = 0.3 h = 0.3 x 55 cm

bmin = 18 cm β‰ˆ 30 cm

* Digunakan balok induk arah melintang exterior lantai 1-3 dengan dimensi 30/60 cm

* Digunakan balok induk arah melintang interior lantai 1-3 dengan dimensi 30/55 cm

* Digunakan balok induk arah melintang exterior lantai 4-5 dengan dimensi 30/55 cm

* Digunakan balok induk arah melintang interior lantai 4-5 dengan dimensi 30/50 cm

3 . Balok anak lantai 1-3 : L = 500 cm

Dimensi balok anak diambil kurang lebih 2/3 dari dimensi balok induk dengan

bentang yang sama. Dimana untuk bentang 500 cm, dimensi balok induk yang

bersangkutan adalah 30/60 cm (exterior) dan 30/55 cm (interior).

* Jadi untuk balok anak exterior digunakan dimensi 20/40 cm.

* Jadi untuk balok anak interior digunakan dimensi 20/40 cm.

4 . Balok anak lantai 4-5 : L = 500 cm

Dimensi balok anak diambil kurang lebih 2/3 dari dimensi balok induk dengan

bentang yang sama. Dimana untuk bentang 500 cm, dimensi balok induk yang

bersangkutan adalah 30/60 cm (exterior) dan 30/55 cm (interior).

* Jadi untuk balok anak exterior digunakan dimensi 20/40 cm.

* Jadi untuk balok anak interior digunakan dimensi 20/40 cm.

Pada perencanaan, kolom yang mengalami pembebanan paling besar adalah

kolom yang memikul bentang 470 cm x 570 cm.

* Asumsi tebal plat 12 cm

* Tinggi tiap tingkat lantai 1 = 500 cm

* Tinggi tiap tingkat lantai 2-5 = 400 cm

3

F. PERENCANAAN DIMENSI KOLOM

Berdasarkan PPIUG 1983 tabel 2.1 :

Beban mati :

* Pelat = 4.7 m x 5.7 m x 0.12 m x 2400 kg/m3 x 5 tingkat = 38577.6 kg

* Penggantung = 4.7 cm x 5.7 cm x 11 kg/m3 x 5 tingkat = 1473.45 kg

* Plafond = 4.7 m x 5.7 m x 7 kg/m2 x 5 tingkat = 937.65 kg

* Balok induk = (4.7 m + 5.7 m) x 0.3 m x 0.6 m x 2400 kg/m3 x 5 tingkat = 22464 kg

* Balok anak = 4.7 m x 0.2 m x 0.4 m x 2400 kg/m3 x 5 tingkat = 4512 kg

* Dinding = (4.7 m + 5.7 m) x 4 m x 250 kg/m2 x 4 tingkat = 41600 kg

* Tegel = 4.7 m x 5.7 m x 24 kg/m2 x 4 tingkat = 2571.84 kg

* Aspal (1 cm) = 4.7 m x 5.7 m x 14 kg/m2 x 1 tingkat = 375.06 kg

* Spesi (2cm) = 4.7 m x 5.7 m x 21 kg/m2 x 4 tingkat = 2250.36 kg

* Plumbing = 4.7 m x 5.7 m x 10 kg/m2 x 5 tingkat = 1339.5 kg

* Sanitasi = 4.7 m x 5.7 m x 20 kg/m2 x 5 tingkat = 2679 kg

= 118780.5 kg

Berdasarkan PPIUG 1983 tabel 3.1 :

Beban hidup :

* Atap = 4.7 m x 5.7 m x 100 kg/m2 = 2679 kg

* Lantai = 4.7m x 5.7m x 250kg/m2 x 4 lt= 26790 kg

= 29469 kg

Koefisien reduksi untuk beban hidup (PPIUG tabel 3.3) adalah 0.3

Jadi total beban untuk beban hidup = LL : 29469 kg x 0.3 = 8840.7 kg

Jadi berat total adalah 1.2 DL + 1.6 LL = (1.2 x 118780.5) + (1.6 x 8840.7) = 156681.7 kg

Menurut SNI 03-2847-2002 untuk komponen struktur dengan tulangan spiral

maupun sekang ikat, maka Ξ¦ = 0.7, akan tetapi Ξ¦ tersebut hanya

memperhitungkan akibat gaya aksial saja. Maka agar kolom juga mampu

menahan gaya momen diambil Ξ¦ = 0.35

Mutu beton 30 mpa = 306 kg/cm2 ( 1 mpa = 10.2 kg/cm2 )

Rencana awal :

Dimensi awal : b2 = 1462.94745 cm

2

b = 38.2484961 50 cm

Jadi dimensi kolom dipakai 60/60 cm untuk lantai 1-2

dimensi kolom dipakai 50/50 cm untuk lantai 3-5

4

1462.9475 cm2

Berat total (DL)

Berat total

+

+

A=π‘Š

Ξ¦ .𝑓′𝑐 =156681.7

0.35 . 306=

~

Plat dua arah ( two way slab )

Perhitungan dimensi pelat dua arah berdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal 11.5(3(3))

bagi tebal pelat sebagai berikut :

a. Untuk Ξ±m ≀ 0.2 menggunakan pasal 11.5(3(2))

b. Untuk 0.2 < Ξ±m < 2 ketebalan minimum pelat harus memenuhi :

dan tidak boleh kurang dari 120 mm

c. Untuk Ξ±m β‰₯ 2 ketebalan minimum pelat harus memenuhi

dan tidak boleh kurang dari 90 mm

Ln = Panjang bentang bersih

fy = Tegangan leleh baja

Ξ² = Rasio bentang bersih dalam arah memanjang terhadap arah memendek dari pelat 2 arah

Ξ±m = Nilai rata-rata Ξ± untuk semua balok pada tepi-tepi dari suatu panel

Harga Ξ±m didapat dari :

Perumusan untuk mencari lebar flens pada balok :

Balok Tengah :

Nilai be diambil yang terkecil dari :

# be = (L/4)

# be = bw + 6 hf

# be = jarak pusat ke pusat balok

Balok Pinggir :

Nilai be diambil yang terkecil dari :

# be = bw + (L/12)

# be = bw + 6 hf

# be = bw + 1/2 Jarak bersih ke balok berikutnya

5

BAB II

PERENCANAAN PELAT

A. DASAR PERHITUNGAN DIMENSI PELAT

bw

Data Perencanaan :

β€’ Mutu baja Tulangan fy = 290 mpa

β€’ Mutu baja Tulangan fu = 500 mpa

β€’ Mutu bahan Beton f'c = 30 mpa

β€’ Tebal Pelat rencana : * Atap = 10

* Lantai = 12

Dimensi pelat tipe A :

Lyn 275

Lxn 270

Ξ² 1.019 < 2 Pelat dua arah

Perhitungan nilai Ξ± :

Balok induk Ly = 300 cm

* be = L/4 = 300/4 = 75 cm

* be = bw + 16 hf

be = 30+(16 x 12)= 222 cm

* be = jarak pusat ke pusat balok

be = 570 cm

K = 1.2610667

Ibalok = K x bw x h3/12 Ipelat = bs x t

3/12

= 1.26 x 30 x 603/12 = 300 x 123/12

= 680976 cm4 = 43200 cm4

Karena Ec balok = Ec pelat

Ξ±1 = Ibalok / Ipelat

= 680976 / 43200

= 15.763333

6

B. PERHITUNGAN TEBAL PELAT

cmcm 500

30030/60

30/60

30/60

20/40

= 300 βˆ’ (30

2+ 20

2) = cm

= 500 βˆ’ (30

2+ 30

2) = cm

= 𝐿𝑛

𝑆𝑛= 275

270=

30

60

K=1+

75

30βˆ’1 Γ—

12

60Γ—[4βˆ’6

12

60+4(

12

60)2+(

75

30βˆ’1)Γ—(

12

60)3]

1+(75

30βˆ’1)Γ—(

12

60)

Balok induk Lx = 500 cm

# #

be = 102 cm

be = 71.66667 cm

#

be = 265 cm

* diambil be adalah 71.666667 cm

K = 1.428502

Ibalok = K x bw x h3/12 Ipelat = bs x t3/12

= 1.4285 x 30 x 603/12 = 500 x 123/12

= 771391.3 cm4 = 72000 cm4

Karena Ec balok = Ec pelat

Ξ±1 = Ibalok / Ipelat

= 771391.3 / 72000

= 10.71377

13.2385507

Berdasarkan SNI 03-2847-2002 pasal 11.5(3(3)) yang mana Ξ±m β‰₯ 2,

maka ketebalan pelat minimum adalah

Dan tidak boleh kurang dari 9 cm.

Jadi tebal pelat digunakan 12 cm 7

60

be = bw + 𝐿

12

be = 30 + 500

12

be = bw + 6 hf

be = 30 + 6 x 12

be = bw + 1

2(Jarak bersih ke balok berikutnya)

be = 30 + 1

2x 470

K=1+

71.6

30βˆ’1 Γ—

12

60Γ—[4βˆ’6

12

60+4(

12

60)2+(

71.6

30βˆ’1)Γ—(

12

60)3]

1+(71.6

30βˆ’1)Γ—(

12

60)

Jadi Ξ±π‘š = 1

2x βˆ‘ Ξ± =

β„Ž2 = 𝐿𝑛 Γ—(0.8+

𝑓𝑦

1500)

36+9Ξ²

h = 470 Γ—(0.8+

290

1500)

36+9 Γ— 1.019= 10.33554 cm β‰ˆ 12 cm

C. PERENCANAAN PENULANGAN PELAT

Pelat direncanakan menerima beban mati (DL) dan beban hidup (LL) seperti

diatur dalam PBI-83 berdasarkan fungsi lantai. Adapun kombinasi pembebanan

yang dipakai sesuai dengan peraturan SNI 03-2847-2002

U = 1.2 DL + 1.6 LL

1. Data Perencanaan

Untuk perencanaan dipakai data sebagai berikut :

* Mutu baja (fy) = 290 mpa

(fu) = 500 mpa

* Mutu beton (f'c) = 30 mpa

* Tebal pelat yang direncanakan adalah 12 cm.

2. Pembebanan pelat ( dibantu dengan software sap2000 v.15 )

a. Pelat atap

Beban mati :

-Pelat = Dihitung otomatis oleh software

-Plafond = 7 kg/m2

-Penggantung = 11 kg/m2

-Spesi 2 = 42 kg/m2

-Aspal = 14 kg/m2

-Plumbing = 10 kg/m2

84 kg/m2

Beban hidup :

PPI 1983 pasal 3.2 beban hidup (LL) yaitu= 100 kg/m2

* Momen yang didapat dari software sap2000 v.15 untuk atap

8

C. PERENCANAAN PENULANGAN PELAT

+

𝑀𝑦 𝑀π‘₯

* Pada tumpuan My = -3756.3672 Nmm

* Pada lapangan My = 1866.56 Nmm

Terlihat bahwa momen negatif hanya pada balok induk saja.

Data properti : h = 120 mm

Tul utama D13 , As = 132.7857 mm2

Tul bagi Ο† 10 , As = 78.57143 mm2

Tebal selimut pelat = 20 mm

d = h - 0.5 Tul utama - Selimut = 93.5 mm

f'c = 30 mpa

fy = 290 mpa

* Pada tumpuan My = -3756.3672 Nmm

K = 0.0005371 ≀ Kmax = 8.604258 ………………OK

a = 0.0019694

ρmin = 0.004828 ρmax = 0.037791

As,u = 0.0057723 mm2

ρ = 6.174E-08 < ρmin ------> dipakai ρmin

As,u = 451.37931 mm2

Jumlah tulangan utama yang dibutuhkan = 3.39931 β‰ˆ 4 D13

dengan As terpasang yaitu = 531.142857 mm2

ρ = 0.0056807 < ρmax …………. OK

a = 6.0404482

Mn = 13936729 n.mm > Mu …………….OK 9

K = 𝑀𝑒

Ξ¦ 𝑏 𝑑2,dengan b = 1000 mm

K = 3756.37

0.8 Γ—1000 Γ— 93.52

πΎπ‘šπ‘Žπ‘₯=382.5 .Ξ²1 . 𝑓

′𝑐 .(600+π‘“π‘¦βˆ’225 .Ξ²1 )

(600+𝑓𝑦)2

πΎπ‘šπ‘Žπ‘₯=382.5 Γ—0.85 Γ—30β¬šΓ—(600+290βˆ’225 Γ—0.85)

(600+290)2

a = (1- 1 βˆ’2𝐾

0.85 .𝑓′𝑐) d

a = (1- 1 βˆ’2 Γ—0.0005371

0.85 Γ—30) x 93.5

𝐴𝑠,𝑒 = 0.85 .𝑓′𝑐 . π‘Ž . 𝑏

𝑓𝑦

𝐴𝑠,𝑒 = 0.85 Γ—0.001969387 Γ—1000

290

Οπ‘šπ‘–π‘› = 1.4

𝑓𝑦

ρ = 𝐴𝑠,𝑒

𝑏 . 𝑑

𝐴𝑠,𝑒 = ρ . b . d

𝐴𝑠,𝑒

𝐴1 π‘‘π‘’π‘™π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘›= 451.37

132.78=

Οπ‘šπ‘Žπ‘₯ = 382.5 .Ξ²

1 .𝑓′𝑐

600+𝑓𝑦 .𝑓𝑦

ρ = π΄π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘Žπ‘ π‘Žπ‘›π‘”

𝑏 . 𝑑=

531.14

1000Γ—93.5

dihitung a = 𝐴𝑠 .𝑓𝑦

0.85 .𝑓′𝑐 .𝑏=

531.14 Γ—290

0.85 Γ—30 Γ—1000

𝑀𝑛 = 𝐴𝑠 . fy . (d-π‘Ž

2) = 531.14 Γ— 290 Γ— (93.5 βˆ’

6.04

2)

Jarak antar tulangan diambil nilai terkecil dari persamaan dibawah ini :

Digunakan jarak antar tulangan utama 240 mm

Dipakai tulangan utama 4D13-240 mm

* Tulangan bagi :

Dipilih yang terbesar dari persamaan dibawah ini :

Digunakan As,b : 240 mm2

Dihitung jarak tulangan: Diambil nilai terkecil dari persamaan dibawah ini :

Digunakan jarak antar tulangan bagi sebesar 300 mm

Dipakai tulangan bagi 3Ο†10-300 mm

Dipakai tulangan utama 4D13-240 mm

Dipakai tulangan bagi 3Ο†10-300 mm

* Pada lapangan My = -1009.5 Nmm

Karena cara perhitungannya sama,

maka hasil penulangan untuk lapangan (Mx) adalah :

Dipakai tulangan utama 4D13-240 mm

Dipakai tulangan bagi 3Ο†10-300 mm

10

s ≀ 1

4𝝅𝐷2𝑏

𝐴𝑠 π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘Žπ‘ π‘Žπ‘›π‘”=

1

4Γ—22

7Γ—132Γ—1000

531.14= 250 mm

s ≀ 450 mm

s ≀ 2h = 2 x 120 = 240 mm

𝐴𝑠,𝑏 = 20% 𝐴𝑠,𝑒 = 20% x 532.14 = 106.2286 π‘šπ‘š2

𝐴𝑠,𝑏 = 0.0020 b . h = 0.0020 x 1000 x 120 = 240 π‘šπ‘š2

𝐴𝑠,𝑏 β‰₯ 0.0014 . b . h = 0.0014 x 1000 x 120 = 168 π‘šπ‘š2

Jumlah tulangan bagi = 𝐴𝑠,𝑏

𝐴1 π‘‘π‘’π‘™π‘Žπ‘›π‘”π‘Žπ‘›=

240

78.57= 3.05

Dipakai 3Ο†10

s ≀ 1

4𝝅𝐷2 𝑏

𝐴𝑠,𝑏=

1

4Γ—22

7Γ—102 Γ—1000

240= 327.381 mm

s ≀ 5 . h = 5 x 120 = 600 mm

s = ≀ 450 mm

b. Pelat lantai :

Beban mati :

-Pelat = Dihitung otomatis oleh software

-Plafond = 7 kg/m2

-Penggantung = 11 kg/m2

-Spesi 2 cm = 42 kg/m2

- Sanitasi = 20 kg/m2

-Tegel = 24 kg/m2

-Plumbing = 10 kg/m2

114 kg/m2

Beban hidup :

PPI 1983 pasal 3.2 beban hidup (LL) yaitu= 250 kg/m2

Untuk meringkas tulisan, karena perhitungannya sama.

Maka hasil perhitungan tulangan diberikan dibawah ini :

* Momen yang didapat dari software sap2000 v.15 untuk lantai :

* Pada tumpuan Mx = -10136.84 Nmm

* Pada lapangan Mx = 7684.545 Nmm

* Pada tumpuan Mx = -10136.84 Nmm

Karena cara perhitungannya sama,

maka hasil penulangan untuk lapangan (Mx) adalah :

Dipakai tulangan utama 4D13-240 mm

Dipakai tulangan bagi 3Ο†10-300 mm

* Pada lapangan Mx = 7684.545 Nmm

Karena cara perhitungannya sama,

maka hasil penulangan untuk lapangan (Mx) adalah :

Dipakai tulangan utama 4D13-240 mm

Dipakai tulangan bagi 3Ο†10-300 mm

11

+

𝑀π‘₯ 𝑀𝑦

* Pada tumpuan My = -5628.491 Nmm

* Pada lapangan My = 2743.834 Nmm

* Pada tumpuan My = -5628.491 Nmm

Karena cara perhitungannya sama,

maka hasil penulangan untuk lapangan (Mx) adalah :

Dipakai tulangan utama 4D13-240 mm

Dipakai tulangan bagi 3Ο†10-300 mm

* Pada lapangan My = 2743.834 Nmm

Karena cara perhitungannya sama,

maka hasil penulangan untuk lapangan (Mx) adalah :

Dipakai tulangan utama 4D13-240 mm

Dipakai tulangan bagi 3Ο†10-300 mm

12

13

BAB III

PERENCANAAN PENULANGAN BALOK

T=As . fy

Cc=0,85f 'c . b . aCs=As'(fs-0,85f 'c)

3

3

c

s

cu = 0.003

hd

d'

0.85f 'c

c

a=

B1 .

c

A. GAMBAR IDEALISASI

B. FORMULA

𝐢𝑆=𝐴𝑠′(𝑓𝑠 βˆ’ 0.85𝑓′𝑐)

𝐢𝑐=0.85𝑓′𝑐 Γ— 𝑏 Γ— π‘Žπ‘‡=𝐢𝑐 + 𝐢𝑠

𝑓𝑠=𝑓𝑦 π‘—π‘–π‘˜π‘Ž πœ€π‘ β€² > πœ€π‘¦

𝑓𝑠=πœ€π‘ β€²

πœ€π‘¦π‘—π‘–π‘˜π‘Ž πœ€π‘ 

β€² < πœ€π‘¦

𝑀𝑛=𝐢𝑐 𝑑 βˆ’1

2π‘Ž + 𝐢𝑠(𝑑 βˆ’ 𝑑′)

𝐢=𝐢𝑐 + 𝐢𝑠

𝑇 β‰ˆ 𝐢

C. LANGKAH-LANGKAH PRHITUNGAN

1. 𝑀𝑒 β†’ 𝑀𝑛 =𝑀𝑒

βˆ…, βˆ… = 0.8

2. π‘‡π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘Žπ‘› 𝑏, 𝑑,πœ€β€²

πœ€,𝑑′

𝑑

3. 𝑅𝑛 =𝑀𝑛

𝑏𝑑2

4. 𝐽 = 1 βˆ’π‘‘β€²

𝑑; 𝑄 = 1 βˆ’ 𝛼

πœ€β€²

πœ€+

1

π‘š.πœ€β€²

πœ€; 𝐾 = 𝑄 βˆ’ 𝑄𝐽 + 𝐽

5. 𝜌 =1

π‘šπ‘„2π‘˜βˆ’ π‘˜βˆ’2π‘š.𝑅𝑛.𝑄

2

𝑓𝑦

14

Ey = fy/E

Ey

0.003

Cb

d

Check Tulangan Ganda :

1. Property : 𝑓𝑦; 𝑓𝑐 β†’ π‘š, 𝛽1 , πœŒπ‘šπ‘Žπ‘₯ , πœŒπ‘šπ‘–π‘›

2. Dimensi : 𝑏, 𝑑, π‘‘β€²π‘‡π‘’π‘™π‘Žπ‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘˜ ∢ βˆ… ; 𝑛 ; 𝐴𝑠 ; πœŒπ‘‡π‘’π‘™π‘Žπ‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘˜ ∢ βˆ… ; 𝑛 ; 𝐴𝑠′ ; πœŒβ€²

3. πΆβ„Žπ‘’π‘π‘˜ ∢ πΆπ‘šπ‘Žπ‘₯ = 0.75𝐢𝑏

πΆπ‘šπ‘Žπ‘₯ = 0.75600

600+𝑓𝑦𝑑 π‘šπ‘π‘Ž

4. 𝐼𝑛𝑝𝑒𝑑 ∢ πΆβˆ— β†’ π‘Ž = 𝛽1. πΆβˆ—

β†’ 𝐢𝑐 = 0.85𝑓′𝑐. π‘Ž

β†’ πœ€π‘  =0.003

πΆβˆ— πΆβˆ—βˆ’π‘‘β€²

β†’ 𝑓𝑠 =πœ€π‘ 

πœ€π‘¦π‘“π‘¦ , π‘—π‘–π‘˜π‘Ž πœ€π‘  < πœ€π‘¦

β†’ 𝑓𝑠 = 𝑓𝑦 , jika πœ€π‘  > πœ€π‘¦β†’ 𝐢𝑠 = 𝐴𝑠′(𝑓𝑠 βˆ’ 0.85𝑓′𝑐)

β†’ 𝐢 = 𝐢𝑐 + 𝐢𝑠 βˆ’βˆ’β†’> 𝑇 = 𝐴𝑠. 𝑓𝑦𝐢 β‰ˆ 𝑇

𝑀𝑛 = 𝐢𝑐 𝑑 βˆ’1

2π‘Ž + 𝐢𝑠(𝑑 βˆ’ 𝑑′)

0.003

c*

d'

Mencari 𝜢 :c = π‘βˆ— β†’ π‘Ž = 𝛽1. 𝐢

βˆ—

β†’ 𝐢𝑐 . 𝑓′𝑐 . 𝑏. π‘Ž

πœ€π‘ 

(πΆβˆ—βˆ’π‘‘β€²)=

0.003

πΆβˆ—

πœ€π‘  =0.003(πΆβˆ—βˆ’π‘‘β€²)

πΆβˆ—

π½π‘–π‘˜π‘Ž πœ€π‘  > πœ€π‘¦ β†’ 𝐢𝑠 = 𝐴𝑠′ . 𝑓𝑦

𝐢𝑏

0.003=

𝑑

(0.003+πœ€π‘¦)

𝐢𝑏 =0.003

(0.003+πœ€π‘¦). 𝑑

𝐢𝑏 =600

(600+𝑓𝑦). 𝑑

πΆπ‘šπ‘Žπ‘₯ = 0.75600

(600+𝑓𝑦). 𝑑

π·π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž πœ€π‘  π‘‘π‘Žπ‘› πœ€π‘¦π›Ό =

πœ€π‘ 

πœ€π‘¦

𝐷𝑖𝑖𝑛𝑝𝑒𝑑 π‘˜π‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘™π‘– π‘˜π‘’ π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘Žπ‘šπ‘Žπ‘Žπ‘› 𝐽, 𝑄, π‘‘π‘Žπ‘› 𝐾

D. TEMPLATE TULANGAN GANDA (Preliminary Design)

Pada template ini, design didapat dengan cara mendapatkan Nilai ρ

untuk mendapatkan Luas tulangan Tarik yang dibutuhkan.

15

𝐷𝑖𝑖𝑛𝑝𝑒𝑑 π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘Žπ‘šπ‘Žπ‘Žπ‘› 𝐽 𝑄

D. TEMPLATE TULANGAN GANDA (Preliminary Design)

𝐹𝑦 = π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘Žπ‘› π‘ π‘’π‘ π‘’π‘Žπ‘– 𝑑𝑒𝑠𝑖𝑔𝑛

Data Material

Ketentuan-ketentuan

Menentukan Nilai Ketentuan 𝜌

Input Beban dan Dimensi Penampang

𝑀𝑒𝑙𝑑 = π·π‘–π‘‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘‘π‘˜π‘Žπ‘› π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘– π‘Žπ‘›π‘Žπ‘™π‘–π‘ π‘Žπ‘ = π‘™π‘’π‘π‘Žπ‘Ÿ π‘π‘’π‘›π‘Žπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘”π‘‘ = π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ 𝑠𝑖𝑠𝑖 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘  π‘π‘’π‘›π‘Žπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” π‘ π‘Žπ‘šπ‘π‘Žπ‘– 𝐴𝑠 π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘˜

π‘΄π’†π’π’ˆπ’‰π’Šπ’•π’–π’π’ˆ π’π’Šπ’π’‚π’Š 𝝆

16

Check Nilai 𝝆

Dari perhitungan, maka dilakukan check terhadap ρ,dan nilai ρ pakai adalah :-π½π‘–π‘˜π‘Ž 𝜌 < πœŒπ‘šπ‘–π‘› = πœŒπ‘šπ‘–π‘›

-π½π‘–π‘˜π‘Ž πœŒπ‘šπ‘–π‘› < 𝜌 < πœŒπ‘šπ‘Žπ‘₯ = 𝜌

Menentukan Jumlah Tulangan

π·π‘–π‘Ž = π·π‘–π‘Žπ‘šπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿ π‘‘π‘’π‘™π‘Žπ‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘”π‘’π‘›π‘Žπ‘˜π‘Žπ‘›

𝐴𝑠 π‘Žπ‘π‘‘π‘’π‘Žπ‘™ = πΏπ‘’π‘Žπ‘  π‘‘π‘’π‘™π‘Žπ‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘˜ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘‘ π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š π‘π‘’π‘›π‘Žπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘”

Kontrol Terhadap 𝑴𝒏

17

D. TEMPLATE TULANGAN GANDA

Pada template ini dilakukan dengan coba-coba nilai C

Gambar Template Tulangan GandaSebelum melakukan perhitungan pada tabel. Sangat diperlukan untuk menentukan spesifikasi

π·π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘€π‘Žπ‘‘π‘’π‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘™π‘“π‘¦ = π·π‘–π‘‘π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘Žπ‘› π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘–π‘Ÿπ‘–

Ketentuan yang didapat pada SNI 03-284872002

𝛽1 π‘‘π‘Žπ‘› π‘“π‘Žπ‘˜π‘‘π‘œπ‘Ÿ π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘’π‘˜π‘ π‘– βˆ… π‘‘π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘– 𝑆𝑁𝐼 03 βˆ’ 2847 βˆ’ 2002

Input data beban dan dimensi

𝑀𝑒𝑙𝑑 = π‘‘π‘–π‘‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘‘ π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘– β„Žπ‘Žπ‘ π‘–π‘™ π‘Žπ‘›π‘Žπ‘™π‘–π‘ π‘Žπ‘ = π‘™π‘’π‘π‘Žπ‘Ÿ π‘π‘Žπ‘™π‘œπ‘˜π‘‘ = π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ 𝑠𝑖𝑠𝑖 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘  π‘π‘Žπ‘™π‘œπ‘˜ π‘ π‘Žπ‘šπ‘π‘Žπ‘– 𝐴𝑠

Input jumlah dan ukuran tulangan tarik dan tekan,data didapat dari template J, Q, dan K

Menentukan kondisi tulangan

Ξ΅y = fy * E (2*10^5)

Kondisi tulangan

-       Ξ΅s < Ξ΅y = leleh

-       Ξ΅s > Ξ΅y = belum leleh

Menentukan Nilai Gaya Tekan terhadap beton dan tulangan dan

menyetarakan nya dengan Nilai Gaya Tarik tulangan.

Cs = ditentukan jika :

-       Ξ΅s < Ξ΅y =

-       Ξ΅s > Ξ΅y =

C total = Cs + Cc

T = As * fy

Setelah itu perhitungan untuk control terhadap Mn

18

πΆβˆ— = π·π‘–π‘‘π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘Žπ‘› π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘–π‘Ÿπ‘–a = C*. 𝛽1

D. TEMPLATE TULANGAN GESER

Sebelum memulai perhitungan dibutuhkan data-data material sebagai berikut :

f’c = di isi sesuai design

fyt = di isi sesuai design (baja polos)

Menghitung kekuatan nominal geser balok Vc

     Pengecekan terhadap kondisi gaya geser

19

D. TEMPLATE TULANGAN GESER

Gambar template tulangan geser

Input beban dan dimensi

b = lebar balokd = tinggi balok𝑉𝑒𝑙𝑑 = πΊπ‘Žπ‘¦π‘Ž π‘”π‘’π‘ π‘’π‘Ÿ π‘¦π‘Žπ‘›π‘”

    Penentuan diameter dan jarak tulangan geser

-32946754 N.mm

18439378 N.mm

* Dimensi Balok

* Momen Tumpuan = -32946754 N.mm

Momen Lapangan = 18439378.2 N.mm

* Di input ke Template didapat

20

D. PENULANGAN BALOK ANAK

Gambar Gaya Dalam Balok Anak

π‘€π‘šπ‘–π‘› =π‘€π‘šπ‘Žπ‘₯ =

b = 200 mmh = 400 mmd' = 40 mmφ Tul Utama = 12 mmφ sekang = 10 mm

d = β„Ž βˆ’ (𝑑′ + ϕ𝑇𝑒𝑙 π‘ π‘’π‘˜π‘Žπ‘›π‘” +1

2ϕ𝑇𝑒𝑙 π‘’π‘‘π‘Žπ‘šπ‘Ž

d = 400 βˆ’ (40 + 10 + 6)d = 343 mm

Tulangan utama TumpuanAtas = baris pertama 2Ο†12

= baris ke dua 2Ο†6

Tulangan utama LapanganAtas = baris pertama 2Ο†12

= baris ke dua 2Ο†6

Tulangan sekang Tumpuan2Ο†10 - 150 mm

Tulangan sekang Lapangan2Ο†10 - 150 mm