tugas anatomi

41
ANATOMI SARAF MANUSIA DHITA BUDI WIBOWO 20090310186

Upload: khafid-asy-ari

Post on 22-Oct-2015

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

www

TRANSCRIPT

ANATOMI SARAF MANUSIA

DHITA BUDI WIBOWO 20090310186

SISTEM SARAF Termasuk sistem pengendali

Merupakan rangkaian organ yang kompleks membentuk sistem terdiri dari jaringan saraf. Jaringan saraf tersebar di seluruh jaringan tubuh.

Sistem informasi yang terintegrasi, berfungsi menerima data, mengolahnya, menentukan respon dan memberi perintah ke setiap organ tubuh untuk melakukan tindakan yang penting demi keadaan homeostasis

Homeostasis : Pengaturan ketenangan internal dan pemelihara-an kondisi dalam tubuh meskipun terjadi perubahan pada lingkungan sekitarnya.

NERVOUS SYSTEM

Central NS Peripheral NS

Brain Spinal cord

Forebrain

Midbrain

Hindbrain

Cerebrum Limbic system

Thalamus

Hypothalamus

Reticular Formation (extend to midbrain)

Somatic NS Autonomic NS

Afferent nerves

Parasymphahetic

Symphathetic

Efferent nerves

Cerebelum

Pons

Medulla

• Tengkorak dan tulang belakang

• Dilindungi oleh 3 lapisan : meninges1. Duramater (lap. luar): terdiri atas

jaringan penghubung, pembuluh darah, dan saraf

2. Lapisan arachnoid (lap. tengah): elastis

3. Piamater (lap.dalam): mengandung saraf & pembuluh darah

OTAK & SUMSUM TL BELAKANG

CAIRAN SEREBROSPINAL Disekresi oleh pleksus

khoroid ke ventrikel2 di otak

Cairan bening/seperti air

Sebagai penahan goncangan

Tempat pertukaran nutrien antara darah dan sistem saraf

Digunakan untuk deteksi penyakit meningitis

SEREBRUM (1)

Merupakan bagian terbesar otak Fungsi : mengendalikan mental, tingkah laku,

pikiran, kesadaran, kemauan, kecerdasan, kemampuan berbicara, bahasa

Terdiri dari 2 hemisfer : kiri dan kanan Hemisfer dipisahkan suatu celah yang dalam

dan dihubungkan kembali oleh corpus callosum

Terbagi menjadi bagian2 : LOBUS1. Lobus frontalis

2. Lobus parietalis 3. Lobus oksipitalis

4. Lobus temporalis

SEREBRUM (2)

SEREBELUM

Bagian otak terbesar kedua bag otak belakang Berada di bawah serebrum, pada belakang

tengkorak Berperan dalam koordinasi otot & menjaga

keseimbangan sikap tubuh

BATANG OTAK

Menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang Terdiri dari 2 daerah :• Medulla Oblongata – bag bawah batang otak,

menghubungkan pons dg sumsum tlg blkg, mengendalikan denyut jantung , kecepatan bernafas dan aliran darah dalam pembuluh

• Pons – menyampaikan sinyal dari serebrum ke serebelum

Bagian lain dalam otak

• Thalamus – menerima impuls dari reseptor sensorik

menyampaikan informasinya ke bagian yang tepat di serebrum

• Hypothalamus – mengatur suhu tubuh rasa lapar, haus, marah,

lelah,dll– Mengendalikan kelenjar pituitari untuk fungsi

endokrin• Keduanya berada di otak bagian depan

OTAK

SISTEM SARAF PERIFER

• 31 pasang saraf spinal (serabut motorik, sensorik menyebar pada ekstremitas & dinding tubuh)

• 12 pasang saraf kranial (serabut motorik saja, sensorik saja, atau campuran keduanya menyebar di daerah leher & kepala)

Saraf Spinal

• Tiap pasang saraf terletak pada segmen tertentu (serviks, toraks, lumbar, dll.)

• Tiap pasang saraf diberi nomor sesuai tulang belakang di atasnya :– 8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8

– 12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12

– 5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5

– 5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5

– 1 pasang saraf spinal koksigeal; C0

31 pasang saraf spinal (1)

31 pasang saraf spinal (2)

Saraf kranial (1)• Saraf kranial I: olfaktorius• Saraf kranial II: optikus• Saraf kranial III: okulomotorius• Saraf kranial IV : trokhlearis• Saraf kranial V: trigeminalis• Saraf kranial VI: abdusens• Saraf kranial VII: fasialis• Saraf kranial VIII: vestibulokohlear• Saraf kranial IX: glosofaringeal• Saraf kranial X : vagus• Saraf kranial XI : asesorius• Saraf kranial XII: hipoglosus

• I (olfaktorius) = serabut sensorik, menerima & menghantar impuls pada sensasi penciuman

• II (optikus) = transmisi impuls dari dan ke retina mata

• III (okulomotorius), IV (trokhlearis), VI (abdusens) = serabut motorik mensuplai otot ekstrinsik mata.

• III (okulomotorius) = mensuplai serabut otonom otot siliaris intrinsik & otot sfingter iris

• V (trigeminalis) = saraf kranial terbesar, serabut campuran

• VII (fasialis) = serabut motorik & sensorik mempersarafi otot wajah, kelenjar ludah & lakrimal

Saraf kranial (2)

• VIII (vestibulokohlear) = saraf sensorik terdistribusi di telinga dalam dan mempersarafi pendengaran & keseimbangan

• IX (glosofaringeal) = saraf campuran, mempersarafi lidah & farings

• X (vagus) = serabut campuran, terdistribusi paling luas, mensuplai farings, larings, organ dalaman di rongga leher, dada & abdomen

• XI (asesorius) = bergabung dan terdistribusi dengan serabut vagus

• XII (hipoglosus) = saraf motorik, mensuplai otot intrinsil dan ekstrinsik lidah

Saraf kranial (3)

Distribusi saraf2 kranial

SISTEM SARAF OTONOM

• Memegang peran penting dalam pengaturan keadaan konstan dalam tubuh, memberikan perubahan dalam tubuh yang sesuai

• Kerja tidak sadar (berbeda dengan SS somatik)• Menggunakan 2 kelompok neuron motorik untuk

menstimulasi efektor.– Neuron preganglionik muncul dari CNS ke

ganglion tubuh, bersinapsis dengan– Neuron pascaganglionik menuju organ

efektor (otot jantung, otot polos, atau kelenjar).

SISTEM SARAF OTONOM

• Mengendalikan fungsi motorik viseral • Tidak dengan mudah dikendalikan dg

kehendak • Terdiri dari sistem saraf simpatis &

parasimpatis berbeda anatomi maupun fungsinya

• Pada umumnya organ dalaman tubuh/viseral dipersarafi oleh kedua sistem saraf tsb.

• Stimulasi SS simpatis biasanya akan menghasilkan efek berlawanan dengan stimulasi SS parasimpatis.

• Bila satu sistem merintangi fungsi tertentu, sistem lain justru menstimulasinya

• Aktivasi simpatis : vasokonstriksi, naiknya kerja jantung, TD, sirkulasi darah, kadar glukosa sel, dilatasi pupil, bronkhus dan naiknya aktivitas mental

SISTEM SARAF OTONOM

• Parasimpatis : berperan dalam pencernaan, eliminasi & pada pembaruan suplai energi

• Sistem simpatis = sistem adrenergikStimulasi sistem ini akan menimbulkan reaksi yang meningkatkan penggunaan zat2 oleh tubuh (aktif & perlu energi)

• Sistem parasimpatis = sistem asetilkolinStimulasi pada sistem ini, timbul efek dengan tujuan menghemat penggunaan zat2 & mengumpulkan energi

• Ada keseimbangan antara keduanya

SISTEM SARAF OTONOM

CNS jalur efferen SS otonom pleksus otonom organ efektor

Berperan 2 neuron :

• Neuron preganglionik : pada CNS• Neuron pascaganglionik : di luar CNS (pada

ganglion otonom)

SISTEM SARAF OTONOM

Sistem saraf simpatis• Terletak di depan kolumna vertebra, berhubungan dengan

sumsum tulang belakang melalui serabut saraf• Tersusun dari ganglion2 pada daerah :

– 3 psg ganglion servikal– 11 psg ganglion torakal– 4 psg ganglion lumbal– 4 psg ganglion sakral– 1 psg ganglion koksigen

• Sering disebut sistem saraf torakolumbar• Fungsi :

– Mempersarafi otot-otot jantung, otot tak sadar pembuluh darah, organ2 dalam (lambung, pankreas, usus), serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat, serabut motorik otot tak sadar pada kulit

– Mempertahankan tonus semua otot termasuk otot tak sadar

Sistem saraf parasimpatis

• Disebut sistem saraf kraniosakral• Terbagi menjadi 2 bagian – Saraf otonom kranial: ke-3

(okulomotorius),7 (fasialis),9 (glosofaringeal),10 (vagus)

– Saraf otonom sakral : ke-2, 3, 4 membentuk urat saraf pada organ dalam pelvis & bersama2 SS simpatis membentuk pleksus yang mempengaruhi kolon, rektum dan kdg kemih

• Sistem asetilkolin• Rest, digest or repose• Saat tubuh tidak aktif• Mis. Digesti, ekskresi,

urinasi • Menyimpan energi• Segmen spinal kraniosakral

(CN III, VII, IX, X & S2-4)

• Sistem adrenergik• Fight, Flight or Fright• Saat tubuh aktif• Mis. Berkeringat nafas

dalam , peningkatan denyut jantung

• Menggunakan energi • Segmen spinal

torakolumbal (T1-L2)

SISTEM SARAF OTONOM

Parasimpatis Simpatis

• Serabut preganglionik panjang/pascaganglionik pendek• “D” division : Digestion,

defecation & diuresis

• Serabut praganglionik pendek/ pasca ganglionik panjang

• “E” division : Exercise, excitement, emergency & embarrassment

SISTEM SARAF OTONOM

Parasimpatis Simpatis

Neurotransmiter pada SS Otonom

• Neurotransmiter neuron simpatik praganglionik : asetilkolin (Ach) menstimulasi potensial aksi neuron pascaganglionik

• Neurotransmiter yang dilepaskan oleh neuron simpatik pascaganglionik : noradrenalin/norepinefrin

• Neurotransmiter pada seluruh neuron praganglionik dan sebagian besar neuron pascaganglionik parasimpatik asetilkolin (ACh)

Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects

Cardiac Muscle Decreases HR Increases HR and force of contraction

Coronary Blood Vessels Constricts Dilates

Urinary Bladder; Urethra Contracts bladder smooth muscle; relaxes urethral sphincter

Relaxes bladder smooth muscle; contracts urethral sphincter

Lungs Contracts bronchiole (small air passage) smooth muscle

Dilates bronchioles

Digestive Organs Increases peristalsis and enzyme/mucus secretion

Decreases glandular and muscular activity

Liver No innervation No innervation (indirect effect)

Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects

Kidney No innervation Releases the enzyme renin which acts to increase BP

Penis Vasodilates penile arteries. Erection

Smooth muscle contraction. Ejaculation.

Vagina; Clitoris Vasodilation. Erection Vaginal reverse peristalsis

Blood Coagulation No effect Increases coagulation rate

Cellular Metabolism No effect Increases metabolic rate

Adipose Tissue No effect Stimulates fat breakdown

Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects

Mental Activity No innervation Increases alertness

Blood Vessels Little effect Constricts most blood vessels and increases BP. Exception – dilates blood vessels serving skeletal muscle fibers (cholinergic)

Uterus Depends on stage of the cycle

Depends on stage of the cycle

Endocrine Pancreas Stimulates insulin secretion

Inhibits insulin secretion