tugas akidah akhlak
TRANSCRIPT
Tugas Mandiri Dosen Pembimbing,Pembelajaran Aqidah Akhlak Susiba, S.Ag
MENGHINDARI AKHLAK TERCELA
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu TugasMata Kuliah Pembelajaran Aqidah Akhlak
Disusun Oleh:
SANDI SATRIONIM : 11018101109
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIMRIAU
PEKANBARU2013
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan nikmatnya,
sehingga Penulis diberi kesempatan dan kesehatan untuk dapat menyelesaikan Tugas ini
Dalam penulisan Tugas ini, Penulis banyak dibantu berbagai pihak, baik secara moril
maupun materil, untuk itu tidaklah berlebihan jika penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Susiba, S.Ag sebagai Dosen Mata Kuliah Pembelajaran Aqidah Akhlak
2. Teman-teman di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang memberikan ide dan saran
dalam penulisan Tugas ini
Adapun tujuan penulisan Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu tugas
mandiri Mata Kuliah Pembelajaran Aqidah Akhlak
Dan Penulis berharap agar pembaca memberikan kritik dan saran yang sifatnya
membangun, demi kesempurnaan Tugas ini. Akhirnya, tidak ada gading yang tak retak, setiap
manusia mempunyai kesalahan. Untuk itu penulis meminta maaf atas kekurangan dari
penulisan Tugas ini. Semoga bermanfaat bagi pembaca dan Penulis. Amin !
Pekanbaru, Januari 2013
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Islam sangat mengutamakan dan menghargai eksistensi manusia. Oleh karena itu,
Allah sangat murka apabila manusia menghancurkan manusia lain tanpa dasar aturannya.
Dunia sekarang sedang dilanda dengan beberapa kelalaian, yang alamnya perhatian manusia
sepenuhny difokuskan dan disita oleh ragam kesibukan, keinginan dan hawa nafsu, guna
mengejarar kepentingan dan kebutuhan duniawi, yang semakin meningkat dan tak kenal
kepuasan. Hal ini sudah disorot oleh Allah SWT dengan Qs Al Qiyamah : 20-21 dan Al Insan
: 27. Nilai-nilai moral dan spiritual, seperti keikhlasan,keadilan, kebenaran, seakan dengan
sengaja dilupakan. Hal ini disebabkan dalam diri manusia terdapat dua kekuatan yang saling
bertentangan satu sama lain, yaitu dorongan untuk berbuat baik dan terpuji dan dorongan
untuk perlakuan tidak baik atau terela. Dari kekuatan itu yang lebih dominan adalah dorongan
tidak baik,maka dari itu apabila hati nurani melahirkan sifat-sifat tercela,maka hati harus
disirami nilai islam yang dominan pula, dan akan melahirkan sifat-sifat baik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. ANANIAH (EGOIS)
2.1.1 Pengertian Ananiah
Ananiah artinya sifat yang mementingkan diri sendiri. Sikap ini tidak pernah
menghiraukan orang lain. Orang yang terhinggapi sifat ini tidak pernah mau tahu terhadap
orang lain. Ia memandang dapat hidup karena dirinya sendiri. Dia tak pernah berfikir bahwa
kehidupannya tidak dapat terlepas dari orang lain.1
Sifat egois ini termasuk dalam kategori sifat sombong yang di larang oleh ajaran
agama Islam. Firman Allah SWT dalam surat Luqman ayat 18:
Ÿwur ö�Ïiè|Áè? š‚£‰s{ Ĩ$¨ =Z Ï9 Ÿwur Ä·ôJs? ’Îû ÇÚö‘F{$# $·mt�tB ( ¨bÎ)
©!$# Ÿw �=Ïtä† ¨@ä. 5A$tFøƒèC 9‘qã‚sù ÇÊÑÈ
Atinya : dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.2
2.1.2 Akibat Negatif Ananiah
Sifat egois yang mementingkan diri sendiri dan merasa mampu mengurus diri sendiri tanpa
bantuan orang lain. Egois adalah perilaku yang tidak di sukai Allah SWT dan manusia.
Adapun akibat dari Egois :
a.Dimurkai oleh Allah, karena merasa mampu tanpa mengingat bahwa kemampuannya itu
semata-mata dari Allah SWT.
b.Sifat egois juga akan menjadikan orang lupa diri, sehingga kemampuan yang di milikinya
cenderung tidak berkembang.
c. Orang yang egois tidak dapat menjalankan peran hidupnya dengan baik. Misalnya, bila
sifat egois dimiliki oleh orang tua, maka dia tidak dapat membimbing anak-anaknya
dengan baik.
d. Sifat egois juga menjadikan seseorang sulit di nasehati. Jadi kalau seseorang yang egois
sudah mempunyai pendirian yang salah, maka di sulit berubah karena tidak mau
diingatkan atau tidak mau menerima nasehat.
1 TIM MGPG PAI SMPN kabupaten Sidoarjo, Pendidikan Agama Islam, (Surabaya: CV. Azizah, 2011), 38.2 Dept. Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (Jakarta : Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur’an, 1986, 655
e. Orang yang egois akan merasa malu bila pada saat suatu ketika membutuhkan bantuan
orang lain.
2.1.3 Cara menghindari Ananiah
Ananiah (egois) dapat di hindari dengan cara-cara sebagai berikut :
a. Memperkuat keimanan kepada Allah SWT, karena hanya Allah sajalah yang Maha Mandiri
dan Maha Kuasa atas segala sesuatu.
b. Menyadari bahwa manusia di takdirkan untuk menjadi makhluk social yang saling
membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya.
c. Memupuk semangat kebersamaan dan toleransi dengan menumbuhkan kesadaran bahwa
manusia memang di ciptakan Allah SWT berbeda-beda, masing-masing mempunyai
kelebihan dan kekurangannya.3
2.2.GHADAB (PEMARAH)
2.2.1 Pengertian Ghadab
Ghadab (pemarah) artinya sifat seseorang yang mudah marah. Setiap melihat atau
menghadapi persoalan kehidupan yang tidak di sukai sekecil apapun langsung marah. Setiap
orang memang di karuniai oleh Allah SWT gejala Emosional seperti senang, susah, geli, dan
marah. Dengan demikian pada dasarnya setiap orang bias marah, namun karena marah dapat
menimbulkan berbagai akibat negatif, maka Allah SWT dan Rasul-Nya memerintahkan agar
kita dapat menahan marah tersebut.
Imam Ghazali mengelompokkan tipe manusia menjadi 4 macam yaitu :
1) Orang yang mudah marah dan sulit memaafkan.
2) Orang yang mudah marah dan mudah memaafkan
3) Orang yang sulit marah dan sulit memaafkan.
4) Orang yang sulit marah dan mudah memaafkan.
Diantara keempat tipe manusia tersebut yang terbaik tentulah yang sulit marah dan mudah
memaafkan. Tipe seperti inilah yang di contohkan oleh Rasulullah SAW. Menahan marah
merupakan salah bentuk ketakwaan seseorang. Dengan kata lain salah satu ciri ketakwaan
seseorang adalah kemampuanyya dalam menahan marah dan memaafkannya.
Allah berfirmn dalam Q.S Ali Imran ayat 134 yang berbunyi:
3 TIM MGPG PAI SMPN kabupaten Sidoarjo, Pendidikan Agama Islam, Ibid., 3
tûïÏ%©!$# tbqà)ÏÿZム’Îû Ïä!#§Žœ£9$# Ïä!#§ŽœØ9$#ur tûüÏJÏà»x6ø9$#ur
xáø‹tóø9$# tûüÏù$yèø9$#ur Ç`tã Ĩ$¨ 9Y $# 3 ª!$#ur �=Ïtä†
šúüÏZÅ¡ósßJø9$# ÇÊÌÍÈ
134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun
sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang.
Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.4
Pemarah bukanlah orang yang kuat, melainkan orang yang lemah kemarahannya
meninggalkan banyak kelemahan. Hakekat manusia yang kuat adalah bukan manusia yang
mudah untuk marah dan semua yang ada di sekitarnya menjadi sasaran kemarahannya. Orang
yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan diri ketika hendak marah hadist
Rasulullah SAW :
اشديد : : ليس وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قال عنه الله رضي هريراة ابي عن
( عليه ( متفق الغضب عندل نفسه يملك اشديدالدي انما بالصرعة
Artinya : Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA katanya : sesungguhnya Rasulullah SAW
bersabda : Kekuatan itu tidak di buktikan dengan kemenangan dalam bergulat. Tetapi orang
yang ialah orang yang dapat mengendalikan dirinya ketika sedang marah (H.R. Bukhari dan
Muslim)5
Sifat pemarah cenderung untuk tidak menyelesaikan persoalan dengan kepala dingin, artinya
dengan baik-baik dan kekeluargaan. Sebaliknya masalah di hadapi dengan mengedepankan
emosi, sehingga penyelesaian masalah tidak sempurna, sekalipun setelah itu harus menyesal.
Dengan demikian orang yang pemarah sangat berbahaya.
2.2.2 Akibat Negatif Ghadab6
Ketika sedang marah, seseorang tidak mampu menguasai diri alias lupa diri. Keadaan
jiwanya sangat labil karena dibakar emosi. Bila kondisi seseorang sudah demikian maka dia
akan melakukan sesuatu tanpa perhitungan. Dengan demikian seseorang yang sedang marah
atau menjadi pemarah dapat menimbulkan dampak negative berupa:
a. Keputusan dan tindakan orang marah cenderung menambah masalah. Kita tidak boleh
memutuskan sesuatu ketika sedang dalam keadaan marah, karena sudah pasti keputusan
yang di ambil pasti tidak bijaksana dan pasti keputusannya menjadi tidak adil.
4 Dept. Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, ibid., 985 Al-Hafidh Imam Ibnu Hajar al-Asqalany, Bulughul maram, ( Surabaya : Pustaka al-Hidayah: 2008), 302.6 TIM MGPG PAI SMPN kabupaten Sidoarjo, Pendidikan Agama Islam, Ibid., 41.
b.Pemarah menimbulkan kerusakan baik antar manusia. Orang yang mudah marah atau
pemarah sulit mengontrol diri, sehingga semua yang ada di sekitarnya akan menjadi sasaran
kemarahannya.
c. Pemarah perusak hubungan baik antar manusia. Hubungan antara anak dan orang tua bisa
menjadi kacau bila salah satu atau keduanya saling memarahi. Persahabatan bias menjadi
tidak harmonis bahkan akan bercerai berai bila mereka tidak dapat mengendalikan marah.
d. Dapat terjauhkan dari ampunan dari Surga Allah SWT. Di dalam hidup ini manusia
diserukan oleh Allah untuk berlomba-lomba berbuat kebajikan dan amal saleh, sehingga
dapat meraih predikat sebagai orang yang bertaqwa. Salah satu ciri orang yang bertaqwa
adalah, menahan diri ketika hendak marah dan mau memaafkan kesalahan orang lain.
Mereka yang seperti itu akan memperoleh ampunan Allah SWT dan Surga yang seluas
langit dan bumi.
2.2.3 Cara menghindari dan menahan Ghadab
Cara mengobati sifat kemarahan terlebih kepada seseorang yang mempunyai sifat pemarah
adalah :
a. Apabila seorang yang sedang marah itu dalam keadaan sedang berdiri, maka berusaha
duduk. Dan apabila kemarahan itu dilakukan ketika sedang duduk maka berusaha tiduran
atau berbaring sambil membaca istighfar.
b. Mengambil air wudlu7. Karena dengan berwudlu dengan air yang suci dan mensucikan,
akan mampu mensucikan semua tindakan yang kurang suci, seperti kemarahan.
c. Membaca ta’awudz (memohon perlindungan Allah dari godaan Syaitan selalu
membangkitkan amarah). Syaitan merupakan makhluk Allah SWT yang terbuat dari api,
sehingga dia selalu memanas-manasi manusia.
2.3 HASAD (DENGKI)
2.3.1 Pengertian Hasad
Hasad artinya menaruh perasaan marah (benci, tidak suka) yang berlarut-larut
terhadap keberuntungan orang lain. Sikap dengki biasanya merupakan akibat dari memelihara
sifat iri, sehingga sifat dengki ini sudah mengarah kepada perbuatan yang mencerminkan
kemarahan dan perselisihan. Orang yang terjangkit penyakit hati dengki mengarah kepada
tindakan memusuhi, menjelek-jelekkan, dan menjatuhkan nama baik orang yang dengki.8
7 Uwes Qorni, 60 penyakit hati, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1999), 95.8 TIM MGPG PAI SMPN kabupaten Sidoarjo, Pendidikan Agama Islam, Ibid.,42.
Bagi orang yang beriman (mukmin), sifat dengki ini mutlak harus dihindari bilah benih-benih
dengki mulai merasuk dalam hati seorang mukmin, maka dia harus dengan segera
menghilangkannya sebelum kedengkian itu tumbuh dan berkembang. Semakin besar kadar
dengki akan semakin sulit di hilangkan.
2.3.2 Akibat Negatif Hasad
Sifat dengki berkakibat buruk bagi kehidupan pribadi seseorang dan sekaligus dapat
merusak tatanan hidup yang rukun dan harmonis di masyarakat. Di samping itu perbuatan
hasan akan menghapus kebaikan dan pahala yang kita miliki. Sebagaimana hadist Rasulullah
SAW9:
: وسلم عليه الله صلى ا1لل0ه/ ول2 س2 ر1 ال1 ق1 ال1 ق1 عنه الله رضي ة1 ي=ر1 ر1 ه2 ب/يأ1 1ع1ن=
ط1ب1( ) ا1ل=ح1 ا1لن0ار2 ت1أ=ك2ل2 ا ك1م1 ن1ات/ س1 1ل=ح1 ا ي1أ=ك2ل2 د1 س1 1ل=ح1 ا إ/ن0 ف1 د1 س1 ال=ح1 و1 /ي0اك2م= أ1ب2و إ وا1ه2 ر1
د1 د1او2
Artinya : Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam bersabda: "Jauhilah sifat hasad karena hasad itu memakan (pahala) kebaikan
sebagaimana api memakan kayu bakar." Riwayat Abu Dawud.
Orang yang memendam sifat hasad akan selalu berfikiran negatif. Perasaanya selalu
merasa tidak tenang begitu melihat orang lain mendapatkan karunia, prestasi atau kebaikan.
Kondisi kejiwaan seseorang yang demikian pasti membuat dirinya sulit maju, berprestasi, dan
berkembang.
2.4. GHIBAH
2.4.1 Pengertian
Ghibah adalah keburukan atau aib orang lain. Tentang hal ini RAsulullah SAW
bersabda dalam hadisnya :
: ال1 ق1 وسلم عليه الله صلى ا1لل0ه/ ول1 س2 ر1 أ1ن0 عنه الله رضي ة1 ي=ر1 ر1 ه2 ب/يأ1 1و1ع1ن=
1ل=غ/يب1ة2( ا ا م1 ون1 1ت1د=ر2 :؟أ : : ق/يل1 ه2 ي1ك=ر1 ا ب/م1 اك1 أ1خ1 ك1 ذ/ك=ر2 ال1 ق1 أ1ع=ل1م2 ول2ه2 س2 و1ر1 ا1لل0ه2 ال2وا ق1
أ1ق2ول2 ا م1 أ1خ/ي ف/ي ك1ان1 إ/ن= أ1ي=ت1 ر1: ؟أ1 إ/ن= و1 ا/غ=ت1ب=ت1ه2 د= ق1 ف1 ول2 ت1ق2 ا م1 يه/ ف/ ك1ان1 إ/ن= ال1 ق1
ت0ه2 ) ب1ه1 د= ق1 ف1 ي1ك2ن= ل/مc ل1م= م2س= ه2 ج1 ر1 أ1خ=
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Tahukah kalian apa itu ghibah." Mereka menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih
9 Al-Hafidh Imam Ibnu Hajar al-Asqalany, Bulughul maram,Ibid., 302.
mengetahui. Beliau bersabda: "Yaitu engkau menceritakan saudaramu apa yang tidak ia
suka." Ada yang bertanya: Bagaimana jika apa yang aku katakan benar-benar ada pada
saudaraku?. Beliau menjawab: "Jika padanya memang ada apa yang engkau katakan maka
engkau telah mengumpatnya dan jika tidak ada maka engkau telah membuat kebohongan
atasnya." Riwayat Muslim.10
Ghibah tidak terbatas hanya pada ucapan lidah11, akan tetapi setiap gerakan isyarat,
ungkapan, sindiran, celaan, tulisan, dan segala sesuatu yang di pahami sebagai hinaan, maka
hal itu haram dan termasuk ghibah.
2.4.2 Akibat Negatif Ghibah
Orang yang melakukan ghibah akan mengalami kerugian, karena pahala amal
kebaikannya dia bahkan orang yang menjadi sasaran ghibahnya. Agar manusia berhati-hati
terhadap ghibah, maka Allah SWT menyamakan dengan orang yang memakan daging
saudaranya yang sudah mati.
cعaضا ب aمd cعaضdك ب aبc cغaت ي وcال وا dسgسcجc ت وcال jمa lث إ nنgالظ cضaعc ب gنl إ nنgالظ cنlم lيرا cث ك dوا lب cن ت aاج dوا آمcن cينlذg ال yهcا يc أ cا ي
) jيمlح cر jابgوc ت cهg الل gنl إ cهg الل gقdوا وcات dوهdمd cرlهaت فcك aتا مcي lيهlخc أ cمaحc ل cلd aك cأ ي aنc أ aمd cحcدdك أ yبlحd cي )١٢أ
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan),
karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang
dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang (Q.S al-Hujurat: 12)12
Tentu sangat menjijikkan makan daging bangkai, semakin menjijikkan lagi apa yang di
makan adalah daging bangkai, terlebih lagi saudara kita sendiri. Demikianlah Ghibah, ia pun
sangat menjijikan sehingga sudah sepantasnya untuk di jauhi dan di tinggalkan.
2.4.3 Ghibah yang di perbolehkan13
Menceritakan aib atau keburukan orang lain tidak selamanya di larang. Dalam keadaan
tertentu, bercerita tentang fakta keburukan orang lain tersebut di perbolehkan, yaitu ketika
10 Al-Hafidh Imam Ibnu Hajar al-Asqalany, Bulughul maram,Ibid., 304.11 Ibrahim M. al-Jalal, Penyakit-penyakit hati, (Bandung : Pustaka Hidayah, 1995), 8612 Dept. Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, Ibid., 84713 TIM MGPG PAI SMPN kabupaten Sidoarjo, Pendidikan Agama Islam, Ibid., 44.
a.Orang yang yang di zalimi boleh menceritakan kepada hakim tentang kezhaliman yang di
lakukan terhadapnya atau penghianatannya.
b.Memberi kesaksian kejahatan yang di lakukan oleh seseorang di depan penyidik atau di
depan hakim.
c. Meminta pertolongan untuk mengubah kemungkaran dan menceritakan kepada yang
mampu mengubah kemungkaran itu, agar menjadi kebenaran
d. Bercerita kepada seorang psikolog untuk meminta nasehat, misalnya seorang istri yang
menceritakan suaminya yang pemarah atau jahat.
e. Memperingatkan kaum muslimin dari kejahatan seseorang, apabila hal itu di khawatirkan
akan menimpa mereka.
f. Menceritakan orang yang terang-terangan berbuat fasik dan membahayakan kehidupan
masyarakat muslim.
2.4.4 Bertaubat dari Ghibah
a. Dengan cara menyesali perbuatan itu, bertekad untuk tidak melakukannya kembali dan
beristighfar serta bertaubat dengan benar.
b. Bila Ghibah telah terdengar oleh orang yang bersangkutan, maka dia harus mengemukakan
alasan serta meminta maaf kepadanya. Jika belum terdengar, hendaklah memintakan
ampun untuknya, mendoakannya kepada Allah SWT dan memuliakannya sebanding
dengan kejelekan yang telah di lakukan terthadapnya.
2.5 NAMIMAH (ADU DOMBA)
2.5.1 Pengertian Namimah
Namimah artinya mengadu domba14 antara pihak satu dengan pihak yang lain. Orang
yang mempunyai penyakit hati namimah suka sekali menyebarkan berita yang menimbulkan
kekacauan antara manusia. Ini termasuk cara syaitan nyang paling keji untuk memisahkan
dua kelompok, merusak ukhuwah (persaudaraan) dan mahabbah (rasa kasih sayang).
Namimah termasuk dosa besar yang di haramkan , Allah berfirman dalam Q.S Al-Humzah
1 :
ة� ( cزcمd ل ة� cزcمdه nلd lك ل jلa )١وcي
Artinya: Celakahlah bagi Setiap pengumpat lagi pencela15
14 Ibrahim M. al-Jalal, Penyakit-penyakit hati,Ibid., 131.15 Dept. Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, ibid., 1101
Namimah juga dapat berbentuk memprovokasi atau memanas-manasi situasi agar terjadi
perselisihan. Perilaku mengadukan ucapan seseorang kepada orang lain dengan tujuan
merusak dan menciptakan perselisihan adalah salah satu factor yang menyebabkan
terputusnya ikatan persaudaraan/ persahabatan, serta menyulut api kebencian dan
permusuhan sesame manusia. Allah mencela perilaku perbuatan tersebut dalam Firmannya
Q.S Al-Qalam : 10-11 yaitu:
مcهlين� ( حcالف� gلd ك aعlطd ت �) (١٠وcال cمlيم lن ب اء� gشcم )١١هcمgاز�
Artinya: dan janganlah kamu ikuti Setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang
banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah,16
Dalam sebuah Hadist Nabi SAW di sebutkan :
) : ل2 ي1د=خ2 ال1 وسلم عليه الله صلى ا1لل0ه/ ول2 س2 ر1 ال1 ق1 ال1 ق1 عنه الله رضي ة1 ذ1ي=ف1 ح2 1و1ع1ن=
( cت0ات ق1 ن0ة1 1ل=ج1 ع1ل1ي=ه ا cق ت0ف1 م2
Dari Hudzaifah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Tidak akan masuk surga orang yang suka memfitnah." Muttafaq Alaihi.17
2.5.2 Bahaya Namimah
Jika Seorang siswa yang terjangkit penyakit hati namimah yang selalu menceritakan
perkataan atau sikap temannya kepada teman yang lain sehingga kedua teman tersebut saling
membenci. Semua hal ini hukumnya haram. Namimah bukan yang kecil, bahkan para ulama
mengkategorikannya di dalam dosa besar karena akibat yang ditimbulkan juga sangat
berbahaya.
Dengan demikian akibat akibat ini sangat besar dan fatal sekali, akibat namimah terkoyak
persahabatan saudara karib dan melepaskan ikatan yang telah dikokohkan oleh Allah SWT.
Ia pun mengakibatkan kerusakan di muka bumi serta menimbulkan permusuhan dan
kebencian.
2.5.3 Cara bertaubat dari Namimah
16 Dept. Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, ibid., 961.17 Al-Hafidh Imam Ibnu Hajar al-Asqalany, Bulughul maram,Ibid., 305
a.Menyesali perbuatan itu, bertekad untuk tidak melakukannya kembali dan beristighfar serta
bertaubat dengan benar.
b.Bila sudah terlanjur memanas-manasi keadaan, maka dia harus segera meluruskan kembali
permasalahannya sehingga suasana menjadi tenteram kembali kemudian meminta maaf
kepada keduanya.
c. Jika telah terjadi permusuhan dan perselisihan antar pihak yang di adu domba, maka dia
harus berusaha untuk mendamaikannya kembali dan meminta maaf kepada kedua belah
pihak serta berjanji tidak akan mengulangi lagi.18
BAB III
PENUTUP
18 TIM MGPG PAI SMPN kabupaten Sidoarjo, Pendidikan Agama Islam, Ibid., 46.
3.1. Kesimpulan
Macam-macam Akhlak Tercela diantaranya:
1. Ananiah (Egois) berarti sifat yang mementingkan diri sendiri
2. Ghadab (Pemarah) artinya sifat seseorang yang mudah marah
3. Hasad (Dengki) artinya menaruh perasaan msrsh (benci, tidak suka) yang berlarut-larut
terhadap keberuntungan orang lain.
4. Ghibah artinya menceritakan keburukan atau aib orang lain.
5. Namimah (Adu domba) artinya mengadu domba antara pihak satu dengan pihak yang lain.
3.2. Saran
Kami menyadari, kami sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses
pembelajaran, makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, Harapan kami, semoga makalah
ini, dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya pagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hafidh Imam Ibnu Hajar al-Asqalany, Bulughul maram, Surabaya :
Pustaka al-Hidayah: 2008.
Dept. Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, Jakarta : Yayasan
Penyelenggara Penerjemah Al-Qur’an, 1986.
TIM MGPG PAI SMPN kabupaten Sidoarjo, Pendidikan Agama Islam,
Surabaya: CV. Azizah, 2011