tugas akhir tahun akademis 2019/2020 judul studi …...tugas akhir tahun akademis 2019/2020 judul...

249
TUGAS AKHIR TAHUN AKADEMIS 2019/2020 JUDUL Studi Analisis Bangunan Gedung Bertingkat dengan Perbandingan SNI- 1726-2012 dan SNI-1726-2019 berpengaruh Terhadap Rasio Tulangan (Studi kasus : Bangunan Gedung RNI 15 Lantai di MT.Haryono Jakarta) TOPIK Pengaruh Bangunan Gedung Bertingkat Terhadap Perubahan SNI-1726- 2012 dengan SNI-1726-2019. Disusun Oleh: Dede Supriyatna (1534290001) Pembimbing: Ir. Prijasambada., M.M, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI 2020

Upload: others

Post on 19-Feb-2021

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • TUGAS AKHIR

    TAHUN AKADEMIS 2019/2020

    JUDUL

    Studi Analisis Bangunan Gedung Bertingkat dengan Perbandingan SNI-

    1726-2012 dan SNI-1726-2019 berpengaruh Terhadap Rasio Tulangan

    (Studi kasus : Bangunan Gedung RNI 15 Lantai di MT.Haryono Jakarta)

    TOPIK

    Pengaruh Bangunan Gedung Bertingkat Terhadap Perubahan SNI-1726-

    2012 dengan SNI-1726-2019.

    Disusun Oleh:

    Dede Supriyatna (1534290001)

    Pembimbing:

    Ir. Prijasambada., M.M, M.T

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI

    2020

  • i

    SURAT PERNYATAAN

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah peserta Tugas Akhir

    Program Studi Teknik Sipil.

    Nama : Dede Supriyatna

    NIM : 1534290001

    Judul : Studi Analisis Bangunan Gedung Bertingkat dengan

    Perbandingan SNI-1726-2012 dan SNI-1726-2019

    Berpengaruh Terhadap Rasio Tulangan (Studi kasus :

    Bangunan Gedung RNI 15 lantai di MT.Haryono

    Jakarta.

    Pembimbing : Ir. Prijasambada., M.M, M.T

    Dengan ini menyatakan bahwa:

    1. Menjamin keaslian karya Tugas Akhir yang saya susun tanpa menjiplak karya

    orang lain.

    2. Menyelesaikan seluruh karya Tugas Akhir sendiri (tidak dikerjakan oleh orang

    lain)

    Jakarta,

    Yang Membuat Pernyataan

    (Dede Supriyatna)

  • ii

    EVALUASI KELAYAKAN PESERTA

    TUGAS AKHIR MENGHADAPI SIDANG KARYA TULIS

    (Diisi Oleh Setiap Pembimbing)

    Nama : Dede Supriyatna

    NIM : 1534290001

    Judul : Studi Analisis Bangunan Gedung Bertingkat dengan Perbandingan

    SNI-1726-2012 dan SNI-1726-2019 Berpengaruh Terhadap Rasio

    Tulangan Bangunan Gedung RNI 15 Lantai di MT. Haryono Jakarta.

    Topik : Pengaruh Bangunan Gedung Bertingkat Terhadap Perubahan

    SNI-1726-2012 dengan SNI-1726-2019.

    Materi Diisi Oleh Pembimbing:

    No Kriteria Penilaian Baik Cukup Kurang

    1.

    2.

    3.

    4.

    Proses Penguasaan Materi

    Motivasi

    Kerajinan

    Penyelesaian Isi Materi Karya Tulis:

    • Pendahuluan

    • Tinjauan Umum & Khusus

    • Ketajaman Identifikasi Permasalahan

    • Analisa

    • Lain-Lain

    Kesimpulan/Rekomendasi:

    Peserta Tugas Akhir ini kami nyatakan:

    Layak untuk mengikuti sidang karya tulis

    Layak mengikuti sidang karya tulis dengan persyaratan tertentu sbb:

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .

    Belum layak

    Jakarta, . . . . . . . . . . . . . . . . .

    Pembimbing

    (Ir. Prijasambada, M.M, M.T)

  • iii

    TIM PENGUJI STRATA SATU (S-1) PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I

    TAHUN AKADEMIK 2019/2020

    Nama : Dede Supriyatna

    NIM : 1534290001

    Judul : Studi Analisis Bangunan Gedung Bertingkat dengan

    Perbandingan SNI-1726-2012 dan SNI-1726-2019

    Berpengaruh Terhadap Rasio Tulangan (Studi kasus :

    Bangunan Gedung RNI 15 lantai di MT.Haryono Jakarta.

    Pembimbing : Ir. Prijasambada., M.M, M.T

    Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar strata

    satu (S-1) Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Persada Indonesia

    Y.A.I. Jakarta.

    Jakarta,

    No Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

    1 Ir. Prijasambada, M.M, M.T Pembimbing

    2 Dr. Ir. Fitri Suryani, M.T Penguji

    3 Ir. Halimah Tunafiah, M.T Penguji

  • iv

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I

    TAHUN AKADEMIK 2019/2020

    LEMBAR PENGESAHAN

    Nama : Dede Supriyatna

    NIM : 1534290001

    Judul : Studi Analisis Bangunan Gedung Bertingkat dengan

    Perbandingan SNI-1726-2012 dan SNI-1726-2019

    Berpengaruh Terhadap Rasio Tulangan (Studi kasus :

    Bangunan Gedung RNI 15 lantai di MT.Haryono Jakarta.

    Pembimbing : Ir. Prijasambada., M.M, M.T

    Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar strata

    satu (S-1) Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Persada Indonesia

    Y.A.I. Jakarta.

    Disahkan Oleh,

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I

    JAKARTA

    KETUA JURUSAN TEKNIK SIPIL

    (Ir. Halimah Tunafiah, M.T)

  • v

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I

    TAHUN AKADEMIK 2019/2020

    LEMBAR PENGESAHAN

    Nama : Dede Supriyatna

    NIM : 1534290001

    Judul : Studi Analisis Bangunan Gedung Bertingkat dengan

    Perbandingan SNI-1726-2012 dan SNI-1726-2019

    Berpengaruh Terhadap Rasio Tulangan (Studi kasus :

    Bangunan Gedung RNI 15 lantai di MT.Haryono Jakarta.

    Pembimbing : Ir. Prijasambada., M.M, M.T

    Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar strata

    satu (S-1) Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Persada Indonesia

    Y.A.I. Jakarta.

    Disahkan Oleh,

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I

    JAKARTA

    DEKAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

    (Dr. Ir. Fitri Suryani, M.T)

  • vi

    KATA PENGANTAR

    Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala

    kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, dan sholawat serta

    keselamatan semoga dicurahkan kepada Nabi Muhammad Saw beserta keluarga

    dan sahabatnya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir. Adapun

    penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi ilmu yang

    didapatkan di dunia perkuliahan.

    Tersusunnya penulisan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari dukungan dan

    motivasi dari berbagai pihak yang telah begitu banyak membantu dan memberikan

    saran serta arahan. Untuk itu, penulis dengan ketulusan hati mengucapkan

    terimakasih kepada :

    1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kekuatan, serta kelancaran

    dalam menyusun Tugas Akhir ini.

    2. Kedua orang tua yaitu ibu peni dan bapak rohman atas segala doa,

    dukungannya, nasihatnya, kepercayaannya dan semua kebaikannya yang

    telah diberikan.

    3. Sinta , istri dari penulis.

    4. Bapak Ir. Prijasambada, M.T, M.M selaku Dosen Pembimbing dalam

    penyusunan Tugas Akhir

    5. Dr. Ir. Fitri Suryani, M.T selaku Dekan Fakultas Teknik UPI YAI

    6. Ir. Halimah Tunafiah, M.T selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil UPI

    YAI

    7. Dosen-dosen Fakultas Teknik, Universitas Persada Indonesia YAI.

    8. Para staff administrasi Fakultas Teknik, Universitas Persada Indonesia YAI.

    9. Teman-teman Angkatan 2015 klas malam Novia Dian S, Nurqodriyyah

    yahya, Hendra Panggabean, Fajar, terimakasih kalian teman, sahabat dan

    keluarga yang luar biasa. Juga untuk Maulia, Intan, Septi, dan Bella teman

    seperjuangan dalam Tugas Akhir yang selalu mendukung dan berpikir

    positif. Dan teman-teman seangkatan yang lain, terimakasih atas segala

    bantuannya selama ini.

    10. Mba sabma dewi yang telah banyak membantu dan memberikan saran dalam

    penyusunan Tugas Akhir ini.

  • vii

    Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari

    kesempurnaan dikarenakan keterbatasan pengetahuan serta pengalaman dari

    penulis. Untuk itu, segala saran kritik, serta masukan yang membangun, sangat

    diharapkan demi perbaikan pada penyusunan Tugas Akhir ini.

    Jakarta,

    Penulis

  • viii

    ABSTRAK

    Peraturan perencanaan struktur Gedung tahan gempa di Indonesia

    mengalami perubahan, maka SNI-1726-2012 direvisi menjadi SNI-1726-2019.

    Dengan perubahan peraturan gempa terbaru, maka hal tersebut diperlunya analisis

    ulang pada bangunan dengan peraturan gempa terbaru.

    Studi kasus Bangunan Gedung RNI 15 lantai di MT.Haryono Jakarta,

    bangunan ini direncanakan dengan struktur beton bertulang dengan system ganda

    yaitu dinding geser beton bertulang khusus dan rangka pemikul momen

    khusus.Metode yang digunakan analisis statik dan analisis dinamik. Studi ini

    bertujuan untuk melakukan perbandingan dari kedua peraturan gempa tersebut

    terhadap rasio tulangan dengan bantuan software Etabs V9.7.4.

    Dalam melakukan proses analisis pertama-tama menentukan respons

    spektrum , kontrol prilaku struktur dan menghitung rasio tulangan untuk kolom dan

    balok yang ditunjau. Berdasarkan hasil analisis stuktur, gaya geser dasar statik dan

    dinamik mengalami peningkatan menjadi 14% dalam arah X dan Y. Bangunan

    mengalami ketidakeraturan torsi pada SNI-1726-2019. Perhitungan kebutuhan

    tulangan mengacu pada SNI-2847-2013, rasio dan kebutuhan tulangan pada kolom

    dan balok mengalami peningkatan.

    Kata Kunci : Struktur gempa, SNI-1726-2012, SNI-1726-2019, SNI gempa,

    System Ganda.

  • ix

    DAFTAR ISI SURAT PERNYATAAN ................................................................................................... i

    EVALUASI KELAYAKAN PESERTA TUGAS AKHIR MENGHADAPI SIDANG

    KARYA TULIS ................................................................................................................. ii

    TIM PENGUJI STRATA SATU (S-1) ............................................................................ iii

    LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. iv

    LEMBAR PENGESAHAN ...............................................................................................v

    KATA PENGANTAR ....................................................................................................... vi

    ABSTRAK ....................................................................................................................... viii

    DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ix

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xiv

    DAFTAR TABEL……………………………………………………………………..xvii

    PENDAULUAN ................................................................................................................ 1

    1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1

    1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2

    1.3. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 2

    1.4. Batasan Masalah ............................................................................................... 2

    1.5. Sistematika Penulisan ....................................................................................... 3

    BAB II ................................................................................................................................ 4

    LANDASAN TEORI ........................................................................................................ 4

    2.1. Tinjauan Umum ..................................................................................................... 4

    2.2. Struktur Beton Bertulang ..................................................................................... 4

    2.3. Konsep desain ......................................................................................................... 4

    2.4. Elemen-elemen struktur ........................................................................................ 5

    2.4.1. Pelat .................................................................................................................. 5

    2.4.2. Balok ................................................................................................................ 6

    2.4.3. Kolom ............................................................................................................... 7

    2.4.4. Dinding Struktural ......................................................................................... 7

    2.5. Sistem Pembebanan ............................................................................................... 8

    2.5.1. Pembebanan Gravitasi ................................................................................... 8

    2.5.1.1. Beban Mati Berat Sendiri ( dead load ) .............................................. 8

    2.5.1.2. Beban mati tambahan (super dead load) ............................................ 8

    2.5.1.3. Beban hidup (live load) ......................................................................... 9

  • x

    2.6. Beban Gempa ....................................................................................................... 10

    2.6.1. Beban gempa berdasarkan SNI-1726-2012 .................................................... 10

    2.6.1.1 Analisin gempa static ekivalen ................................................................... 10

    2.6.1.2. Pembatasan Waktu Getar Alama Fundamental pasal 7.8.2.1 ................ 11

    2.6.1.3 Kategori resiko Bangunan Gedung dan Non Gedung ............................. 13

    2.6.1.4. Parameter Percepatan Terpetakan pasal 6.1.1 ....................................... 14

    2.6.1.5 Kelas Situs pasal 6.1.2 ................................................................................. 14

    2.6.1.6 Koefisien situs Fa dan Fv pasal 6.2 ............................................................ 14

    2.6.1.7. Parameter Percepatan Spektral Desain pasal 6.3 ................................... 15

    2.6.1.8. Spektrum Respon Desain pasal 6.4 .......................................................... 15

    2.6.1.9. Katageri desain pasal 6.5 ........................................................................... 17

    2.6.1.10. Simpangan Antar Lantai pasal 7.8.6 ...................................................... 17

    2.6.1.11. Gaya Geser Dasar pasal 7.8.1 ................................................................. 18

    2.6.1.12. Pengaruh P-Delta pasal 7.8.7 .................................................................. 19

    2.6.1.13. Eksentrisitas dan Torsi pasal 7.8.4.2 ..................................................... 20

    2.6.1.14. Ketidakberaturan Horizontal dan Ketidakberaturan Vertikal pasal

    7.3.2 .......................................................................................................................... 21

    2.6.1.15. Analisis Spektrum Respons Ragam pasal 7.9 ........................................ 22

    2.6.1.16. 2.6.2.15. Kombinasi Pembebanan dan Pengaruh Beban Gempa ........ 23

    2.6.2. Berdasarkan SNI-1726-2019 ............................................................................ 24

    2.6.2.1. Pembatasan Waktu Getar Alama Fundamental pasal 7.8.2 ................... 24

    2.6.2.2 Kategori resiko Bangunan Gedung dan Non Gedung ............................. 26

    2.6.1.3. Parameter Percepatan Terpetakan pasal 6.1 .......................................... 27

    2.6.2.4 Kelas Situs pasal 6.1.3 ................................................................................. 27

    2.6.2.5 Koefisien situs Fa dan Fv pasal 6.2 ............................................................ 27

    2.6.2.6. Parameter Percepatan Spektral Desain pasal 6.3 ................................... 28

    2.6.2.7. Spektrum Respon Desain pasal 6.4 .......................................................... 28

    2.6.2.8. Katageri desain pasal 6.5 ........................................................................... 30

    2.6.2.9. Simpangan Antar Lantai pasal 7.8.6 ........................................................ 30

    2.6.2.10. Gaya Geser Dasar pasal 7.8.1 ................................................................. 31

    2.6.2.11. Pengaruh P-Delta pasal 7.8.7 .................................................................. 32

    2.6.2.12. Eksentrisitas dan Torsi pasal 7.8.4.2 ..................................................... 33

    2.6.2.13. Ketidakberaturan Horizontal dan Ketidakberaturan Vertikal .......... 34

  • xi

    2.6.2.14. Analisis Spektrum Respons Ragam pasal 7.9 ........................................ 35

    2.6.2.15. Kombinasi Pembebanan dan Pengaruh Beban Gempa ....................... 36

    2.7. Persaratan Desain Beton Bertulang Beban Gempa Berdasarkan SNI-2847-

    2013 .............................................................................................................................. 37

    2.7.1. Komponen Lentur pada SRMPK ................................................................ 37

    2.7.2. Persyaratan Tulangan Lentur ..................................................................... 38

    2.7.3. Persyaratan Tulangan Geser ....................................................................... 38

    2.7.4. Hubungan Kolom Balok pada SRPMK ...................................................... 39

    2.7.5. Kuat Geser Pada Hubungan Balok-Kolom ............................................... 39

    BAB III ............................................................................................................................ 41

    METODOLOGI PENELITIAN .................................................................................... 41

    3.1. Umum ............................................................................................................... 41

    3.2. Model Struktur ............................................................................................... 41

    3.2.1. Denah Gedung ......................................................................................... 41

    3.2.2. Potongan Bangunan ................................................................................ 43

    3.3. Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 44

    3.4. Diagram alir Penelitian .................................................................................. 45

    BAB IV ............................................................................................................................. 46

    ANALISIS DAN PERITUNGAN .................................................................................. 46

    4.1. Analisis Gempa SNI-1726-2012 ..................................................................... 46

    4.1.1. Data Gedung RNI Office Park ............................................................... 46

    4.1.2. Deskripsi Umun Model Struktur ........................................................... 47

    4.1.3. Menentukan Kategori Resiko Bangunan Gedung ............................... 47

    4.1.5. Parameter Percepatan Gempa ................................................................... 50

    4.1.5.1. Menentukan Parameter Percepatan Tanah ..................................... 50

    4.1.5.2. Menentukan Klasifikasi Situs ........................................................... 54

    4.1.5.3 Menghitung Parameter Percepatan Desain .......................................... 54

    4.1.5.4. Menentukan Kategori desain seismic ................................................ 55

    4.1.6. Menentukan Sistem Struktur Terhadap Tingkat Resiko Gempa .......... 56

    4.1.7. Pembebanan Struktur ................................................................................ 58

    4.1.8. Kombinasi Pembebanan Gempa ............................................................... 60

    4.1.9. Preliminary Dimensi Penampang .............................................................. 61

    4.1.9.1. Pra Rencana Dimensi Balok .............................................................. 61

  • xii

    4.1.9.2. Pra Rencana Dimensi Plat.................................................................. 62

    4.1.9.3. Pra Rencana Dimensi Kolom ............................................................. 63

    4.1.9.4. Pra Rencana Dinding Geser ............................................................... 67

    4.1.9.5. Penampang retak ................................................................................ 68

    4.1.10. Pemodelan Struktur.................................................................................... 68

    4.1.10.1. Input Material Properties .................................................................. 68

    4.1.10.2. Input Frame Section (Elemen struktur) ........................................... 69

    4.1.10.3. Input Pembebanan .............................................................................. 78

    4.1.10.4. Parameter Kontruksi Beton ............................................................... 88

    4.1.11. Modal Partisipasi Massa Struktur ............................................................ 89

    4.1.12. Analisis Gempa Statis dan Dinamik .......................................................... 90

    4.1.12.1. Analisi Gempa Statis........................................................................... 90

    4.1.12.2. Analisi Gempa Dinamik ..................................................................... 93

    4.1.13. Kontrol Prilaku Struktur ........................................................................... 98

    4.1.13.1. Pengecekan Eksentrisitas dan Torsi .................................................. 98

    4.1.14. Pengecekan Ketidakeraturan Struktur Horizontal dan Vertikal ........ 105

    4.1.14.1. Ketidakeraturan Horizontal ............................................................ 105

    4.1.14.2. Ketidakeraturan Vertikal ................................................................ 110

    4.1.15. Pengecekan Simpangan Antar Lantai .................................................... 119

    4.1.16. Pengecekan P-Delta .................................................................................. 121

    4.1.17. Pengecekan Dualsystem............................................................................ 122

    4.1.18. Rasio Beton ................................................................................................ 126

    4.1.19. Strong Column Weak Beam .................................................................... 126

    4.1.20. Pengecekan Dinding Geser....................................................................... 134

    4.1.21. Desain Komponen Struktur ..................................................................... 139

    4.1.21.1. Penulangan Lentur Balok ................................................................ 139

    4.1.21.2. Cek Penulangan Geser Balok .......................................................... 145

    4.1.21.3. Cek Penulangan Kolom .................................................................... 147

    4.2. Analisis Gempa Sesuai SNI-1726-2019 ....................................................... 152

    4.2.1. Menentukan Parameter Percepatan Terpetakan .............................. 152

    4.2.2. Menentukan Parameter Percepatan Terpetakan .............................. 157

    4.2.3. Menentukan Kategori Desain Seismik ................................................ 158

    4.2.4. Menentukan Sistem Struktur Terhadap Tingkat Resiko Gempa .... 159

  • xiii

    4.2.5. Kombinasi Pembebanan Gempa ......................................................... 161

    4.2.6. Perioda Getar Fundamental Struktur ................................................ 162

    4.2.7. Analisis Gempa Statik dan Analisis Gempa Dinamik ........................... 163

    4.2.7.1. Analisi Gempa Statik ........................................................................ 163

    4.2.7.2. Analisis Gempa Dinamik .................................................................. 165

    4.2.8. Pengecekan Ketidakeraturan Struktur Horizontal dan Vertikal ........ 171

    4.2.8.1. Ketidakeraturan Horizontal ............................................................ 171

    4.2.8.2. Ketidakeraturan Vertikal ................................................................ 172

    4.2.9. Pengecekan Perilaku Struktur ................................................................. 178

    4.2.9.1. Simpangan Antar Lantai .................................................................. 178

    4.2.9.2. Pengecekan P-Delta .......................................................................... 181

    4.2.9.3. Pengecekan Dualsystem.................................................................... 182

    4.2.10. Strong Column Weak Beam .................................................................... 191

    4.2.11. Pengecekan Dinding Geser....................................................................... 200

    4.2.12. Desain Komponen Struktur ..................................................................... 205

    4.2.12.1. Cek Penulangan Lentur Balok ........................................................ 205

    4.2.12.2. Cek Penulangan Geser Balok 400x800mm ..................................... 208

    4.2.12.3. Cek Penulangan Geser balok BTA 250x500mm ............................ 211

    4.2.12.4. Cek Penulangan Kolom .................................................................... 212

    BAB V ............................................................................................................................ 217

    PENUTUP ..................................................................................................................... 217

    5.1. Kesimpulan .................................................................................................... 217

    5.2. Saran .............................................................................................................. 220

    Daftar Lampiran

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1. Spektrum Respons Desain SNI-1726-2012 ................................................. 16

    Gambar 2.2. Fakor Pembesaran Torsi (Ax) ...................................................................... 20

    Gambar 2.3. Spekrum Respons Desain SNI-1726-2019................................................... 29

    Gambar 2.4. Penentuan Simpangan Antar Lantai ............................................................. 31

    Gambar 2.5. Faktor Pembesaran Torsi (Ax) SNI-1726-2019 ........................................... 33

    Gambar 2.6. Gaya-gaya pada suatu hubungan balok-kolom ............................................ 39

    Gambar 2.7. Luas efektif hubungan balok-kolom ............................................................ 40

    Gambar 3.1. Denah lantai GL……………………………………………………………41

    Gambar 3.2. Denah lantai 2-7 ........................................................................................... 42

    Gambar 3.3. Denah lantai 8-12 ......................................................................................... 42

    Gambar 3.4.Denah lantai 13-15 ........................................................................................ 43

    Gambar 3.5. Potongan bangunan 1 ................................................................................... 43

    Gambar 3.6. Potongan bangunan 2 ................................................................................... 44

    Gambar 4.1. Parameter S1 percetapan batuan dasar pada batuan perioda pendek SNI-

    1726-2012…………………………………………………………………………………………………………………….52

    Gambar 4.2. Parameter Ss percetapan batuan dasar pada batuan perioda pendek SNI-

    1726-2012 ......................................................................................................................... 52

    Gambar 4.3. Spektra respons desain SNI-1726-2012 ....................................................... 54

    Gambar 4.4. Penampang Retak inersia ............................................................................. 68

    Gambar 4.5. Input Material Properties ............................................................................. 69

    Gambar 4.6. Input Balok T Induk-1 400x800 ................................................................... 69

    Gambar 4.7. Input Balok T Induk-2 40x800 ..................................................................... 70

    Gambar 4 8. Input Balok T Induk 250x500 ...................................................................... 70

    Gambar 4.9. Input Balok T Induk 250 x 500 .................................................................... 71

    Gambar 4.10. Input Balok T Anak 250 x 500 ................................................................... 71

    Gambar 4.11. Input Balok T Anak 250 x 500 ................................................................... 72

    Gambar 4.12. Input Data Set Modifiers Balok ................................................................. 72

    Gambar 4.13. Input Kolom (K1) 1000x1000 .................................................................... 73

    Gambar 4 14. Input Kolom (K2) 900x900 ........................................................................ 73

    Gambar 4 15. Input Kolom (K3) 700x700 ........................................................................ 74

    Gambar 4.16. Input Data Set Modifiers Kolom ................................................................ 74

    Gambar 4.17. Input Plat Lantai Slab 130 .......................................................................... 75

    Gambar 4.18. Input Plat Lantai Slab 150 .......................................................................... 75

    Gambar 4.19. Input Data Set Modifiers Slab .................................................................... 76

    Gambar 4.20. Input Dinding Geser SW 250 .................................................................... 76

    Gambar 4.21. Input Dinding Geser SW 300 ................................................................... 77

    Gambar 4.22. Input Data Set Modifiers Wall ................................................................... 77

    Gambar 4.23. Beban Hidup LT.GL .................................................................................. 78

    Gambar 4.24. Beban Hidup LT.Mezzanine ...................................................................... 78

    Gambar 4.25. Beban Hidup LT.2 ..................................................................................... 79

    Gambar 4.26. Beban Hidup LT.Parkir P1-P7 ................................................................... 79

    Gambar 4.27. Beban Hidup LT.Parkir P1-P7 ................................................................... 80

    Gambar 4.28. Beban Hidup LT.3 – LT.7 .......................................................................... 80

  • xv

    Gambar 4.29. Beban Hidup LT.8 – LT.12 ........................................................................ 81

    Gambar 4.30. Beban Hidup LT.13 – LT.14 ...................................................................... 81

    Gambar 4.31. Beban Hidup LT.15 ................................................................................... 82

    Gambar 4.32. Beban Hidup LT.Atap ................................................................................ 82

    Gambar 4 33. Beban Super Dead LT.GL ......................................................................... 83

    Gambar 4.34. Beban Super Dead LT.mezzanine .............................................................. 83

    Gambar 4.35. Beban Super Dead LT.2 ............................................................................. 84

    Gambar 4.36. Beban Super Dead LT.Parkir P1-P7 .......................................................... 84

    Gambar 4.37. Beban Super Dead LT.3-LT.7 .................................................................... 85

    Gambar 4.38. Beban Super Dead LT.8-LT.12 .................................................................. 85

    Gambar 4.39. Beban Super Dead LT.13-LT.15 ................................................................ 86

    Gambar 4.40. Beban Super Dead LT.Atap Gondola ........................................................ 86

    Gambar 4.41. Beban Super Dead Tangki LT.Atap ........................................................... 87

    Gambar 4.42. Beban Super Dead Tangki LT.Atap ........................................................... 87

    Gambar 4.43. Concrete Frame Design .............................................................................. 88

    Gambar 4.44. Modeling 3d Gedung ................................................................................. 89

    Gambar 4.45. Input respons spektrum case arah x skala awal SNI-1726-2012 ................ 93

    Gambar 4.46. Input respons spektrum case arah y skala awal SNI-1726-2012 ................ 94

    Gambar 4.47. Input respons spektrum case arah x skala baru SNI-1726-2012 ................ 96

    Gambar 4.48. Input eksentrisitas desain arah x ............................................................. 104

    Gambar 4.49. Input eksentrisitas desain arah y .............................................................. 104

    Gambar 4.50. Ilustrasi pengecekan ketidakberaturan sudut dalam ................................. 107

    Gambar 4.51. Denah Bangunan yang ditinjau ketidakberaturan sudut dalam ................ 107

    Gambar 4.52. ilustrasi pengecekan ketidakeraturan pergeseran melintang terhadap bidang

    ........................................................................................................................................ 108

    Gambar 4.53. Elemen vertikal penahan gempa .............................................................. 109

    Gambar 4.54. ilustrasi pengecekan ketidakeraturan system nonparallel ........................ 109

    Gambar 4.55. ilustrasi ketidakeraturan kuat lateral tingkat ............................................ 116

    Gambar 4.56. Grafik story drift akibat gempa arah x dan arah y SNI-1726-2012 ......... 120

    Gambar 4.57. Grafik25% Vbase dan Vframe Arah x (Vx) SNI-1726-2012 .................. 125

    Gambar 4.58. Grafik25% Vbase dan Vframe Arah y (Vy) SNI-1726-2012 .................. 125

    Gambar 4.59. lokasi pengecekan kolom interior dan exterior SNI-1726-2012 .............. 127

    Gambar 4.60. Sumary kolom bawah interior SNI-1726-2012 ........................................ 127

    Gambar 4.61. Pengecekan momen kolom bawah interior dengan PCA Col .................. 128

    Gambar 4.62. Sumary kolom atas interior SNI-1726-2012 ............................................ 128

    Gambar 4.63. Pengecekan momen kolom atas interior dengan PCA Col ...................... 129

    Gambar 4.64. Sumary kolom bawah exterior SNI-1726-2012 ....................................... 131

    Gambar 4.65. Pengecekan momen kolom bawah exterior dengan PCA Col .................. 131

    Gambar 4.66. Sumary kolom atas exterior SNI-1726-2012 ........................................... 132

    Gambar 4.67. Pengecekan momen kolom atas exterior dengan PCA Col) .................... 132

    Gambar 4.68. Lokasi pengecekan dinding geser ............................................................ 135

    Gambar 4.69. Sumary dinding geser SNI-1726-2012.................................................... 135

    Gambar 4.70. Pengecekan dindng geser dengan PCA Col ............................................. 136

    Gambar 4.71. Lokasi pengecekan balok Induk BTI 400x800 ........................................ 139

  • xvi

    Gambar 4.72. Sumary balok lentur BTI 400x800 SNI-1726-2012 ................................ 141

    Gambar 4.73. Sumary balok Induk BTA 250x500 SNI-1726-2012 ............................... 143

    Gambar 4.74. lokasi pengecekan kolom k1 Mez1 SNI-1726-2012 ............................... 147

    Gambar 4.75. tulangan kolom output etabs SNI-1726-2012 .......................................... 147

    Gambar 4.76. Pengecekan axial dan momen kolom Lt.Mz1 dengan program PCA COL

    ........................................................................................................................................ 149

    Gambar 4.77. Parameter S1 percetapan batuan dasar pada batuan perioda pendek SNI-

    1726-2019 ....................................................................................................................... 156

    Gambar 4.78. Parameter Ss percetapan batuan dasar pada batuan perioda pendek SNI-

    1726-2019 ....................................................................................................................... 156

    Gambar 4.79. Grafik Respon Spekrum Desain SNI-1726-2019 ..................................... 157

    Gambar 4.80. Input respons spektrum case arah x skala awal SNI-1726-2019 ............. 166

    Gambar 4 81. Input respons spektrum case arah y skala awal SNI-1726-2019 .............. 167

    Gambar 4.82. Input respons spektrum case arah x skala baru 1.696 SNI-1726-2019 .... 169

    Gambar 4.83. Grafik story drift akibat gempa arah x dan arah y SNI-1726-2019 ......... 180

    Gambar 4.84. Grafik25% Vbase dan Vframe Arah x (Vx) SNI-2726-2019 .................. 183

    Gambar 4.85. Faktor skala baru untuk peningkatan gaya Vframe arah x SNI -1726-2019

    ........................................................................................................................................ 185

    Gambar 4.86. Grafik25% Vbase dan Vframe Arah x (Vx) factor skala baru SNI-1726-

    2019 ................................................................................................................................ 186

    Gambar 4.87. Grafik25% Vbase dan Vframe Arah y (Vx) SNI-1726-2019 .................. 187

    Gambar 4.88. Faktor skala baru untuk peningkatan gaya Vframe arah y SNI-1726-2019

    ........................................................................................................................................ 189

    Gambar 4.89. Grafik25% Vbase dan Vframe Arah y (Vx) factor skala baru SNI-1726-

    2019 ................................................................................................................................ 191

    Gambar 4.90. lokasi pengecekan kolom interior dan exterior SNI-1726-2019 .............. 192

    Gambar 4.91. Sumary kolom bawah interior SNI-1726-2019 ........................................ 192

    Gambar 4.92. Pengecekan momen kolom bawah interior dengan PCA Col .................. 193

    Gambar 4.93. Sumary kolom atas interior SNI-1726-2019 ............................................ 193

    Gambar 4.94. Pengecekan momen kolom atas interior dengan PCA Col ...................... 194

    Gambar 4.95. Sumary kolom bawah ekterior SNI-1726-2019 ....................................... 196

    Gambar 4.96. Pengecekan momen kolom bawah eksterior dengan PCA Col ................ 197

    Gambar 4.97. Sumary kolom atas eksterior SNI-1726-2019 .......................................... 197

    Gambar 4.98. Pengecekan momen kolom atas eksterior dengan PCA Col .................... 198

    Gambar 4.99. Lokasi pengecekan dinding geser SNI -1726-2019 ................................. 201

    Gambar 4.100. Sumary dinding geser SNI-1726-2019 ................................................. 201

    Gambar 4.101. Pengecekan dinding geser dengan PCA Col .......................................... 202

    Gambar 4.102. Lokasi pengecekan balok Induk BTI 400x800 SNI-1726-2019 ............ 205

    Gambar 4.103. Sumary balok Induk BTI 400x800 SNI-1726-2019 .............................. 206

    Gambar 4.104. Sumary balok Anak BTA 250x500 SNI-1726-2019 ............................. 209

    Gambar 4.105. lokasi pengecekan kolom k1 Mez1 SNI-1726-2019 ............................. 212

    Gambar 4.106. tulangan kolom output etabs SNI-1726-2019 ........................................ 213

    Gambar 4.107. Sumary tulangan kolom output etabs SNI-1726-2019 ........................... 213

    Gambar 4.108. axial dan momen kolom Lt. Mz1 dengan program PcaCol.................... 214

  • xvii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1. Tebal Minimum Balok Non Prategang .............................................................. 7

    Tabel 2.2. Tebal minimum dinding..................................................................................... 8

    Tabel 2.3. berat sendiri bangunan dan komponen Gedung (PPUPRG1987) ..................... 9

    Tabel 2.4. Nilai parameter periode pendekatam Ct dan x ................................................. 12

    Tabel 2.5.Koefisien untuk batas atas pada periode yang dihitung .................................... 12

    Tabel 2.6. Kategori resiko bangunan Gedung dan non Gedung SNI-1726-2012 ............. 13

    Tabel 2.7. Koefisien Situs Fa SNI-1726-2012 .................................................................. 14

    Tabel 2.8. Koefisien Situs Fa SNI-1726-2012 .................................................................. 15

    Tabel 2.9. Kategori Desain Seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada

    periode pendek .................................................................................................................. 17

    Tabel 2.10. Simpangan antar lantai ijin (δa) ..................................................................... 18

    Tabel 2.11. Ketidakberaturan Horizontal .......................................................................... 21

    Tabel 2.12. Ketidakberaturan Vertikal.............................................................................. 22

    Tabel 2.13. Nilai parameter periode pendekatam Ct dan x SNI-1726-2019 ..................... 25

    Tabel 2.14. Koefisien untuk batas atas pada periode yang dihitung SNI-1726-2019 ....... 25

    Tabel 2.15. Kategori resiko bangunan Gedung dan non Gedung SNI-1726-2019 ........... 26

    Tabel 2.16. Koefisien Situs Fa SNI-1726-2019 ................................................................ 27

    Tabel 2.17. Koefisien Situs Fa SNI-1726-2019 ................................................................ 28

    Penentuan kategori desain seismik (KDS) ditentukan pada pasal 6.5 sebagi berikut Tabel

    2.18. Kategori Desain Seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada periode

    pendek SNI-1726-2019 ...................................................................................................... 30

    Tabel 2.19. Ketidakberaturan Horizontal SNI-1726-2019................................................ 34

    Tabel 2.20. Ketidakberaturan Vertikal SNI-1726-2019.................................................... 35

    Tabel 2.21. Penggunaan Pasal SNI Terkait Kategori Desain Seismik KDS ..................... 37

    Tabel 4.1. Kategori resiko Bangunan Gedung SNI-1726-2012……………………………………..47

    Tabel 4.2. Faktor Keutamaan Gempa SNI-1726-2012 ..................................................... 50

    Tabel 4.3. Parameter percepatan tanah SNI-1726-2012 ................................................... 51

    Tabel 4 4. Parameter percepatan tanah SNI-1726-2012 ................................................... 53

    Tabel 4.5. Koefisien Situs , Fa SNI-1726-2012 ................................................................ 55

    Tabel 4.6. Koefisien Situs , Fv SNI-1726-2012 ................................................................ 55

    Tabel 4.7. Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada

    perioda pendek SNI-1726-2012 ........................................................................................ 56

    Tabel 4.8. Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada

    perioda 1 detik SNI-1726-2012 ........................................................................................ 56

    Tabel 4.9. Sistem struktur terhadap tingkat resiko SNI-1726-2012 ................................. 56

    Tabel 4.10. Koefisien Faktor R, Cd, dan Ωo SNI-1726-2012 .......................................... 57

    Tabel 4.11. Datar Berat Sendiri Bahan bangunan dan komponen Gedung. ..................... 59

    Tabel 4.12. Pra rencana dimensi balok ............................................................................. 62

    Tabel 4.13. Pra rencana dimensi plat lantai ...................................................................... 63

    Tabel 4.14. Pra rencana dimensi kolom ............................................................................ 67

    Tabel 4.15. Pra rencana dimensi dinding geser ................................................................ 68

    Tabel 4.16. Modal Partisipasi Massa SNI-1726-2012 ...................................................... 90

  • xviii

    Tabel 4.17. Hasil perhitungan perioda alami fundamental SNI-1726-2012 ..................... 91

    Tabel 4.18. Hasil perhitungan koefisien respons seismik (Cs) SNI-1726-2012 ............... 91

    Tabel 4.19. Perhitungan gempa gempa static SNI-1726-2012 ......................................... 92

    Tabel 4.20. Perhitungan gempa gempa statik SNI-1726-2012 ......................................... 95

    Tabel 4.21. Gaya geser ragam arah x dengan factor skala baru 1,4352 SNI-1726-2012 .. 97

    Tabel 4.22. Data Eksentrititas Torsi Bawaan dari Etabs................................................... 98

    Tabel 4.23. Data Eksentrititas Torsi Tak Terduga ............................................................ 99

    Tabel 4.24. Faktor Pembesaran Torsi Tak Terduga arah x SNI-1726-2012 ................... 100

    Tabel 4.25. Faktor Pembesaran Torsi Tak Terduga arah y SNI-1726-2012 ..................... 101

    Tabel 4.26. Eksentrisitas Desain Pada sumbu x ............................................................. 102

    Tabel 4.27. Eksentrisitas Desain Pada sumbu y ............................................................. 103

    Tabel 4.28. Pengecekan ketidakberaturan horizontal arah x SNI-1726-2012 ................ 105

    Tabel 4.29. Pengecekan ketidakberaturan horizontal arah Y SNI-1726-2012................ 106

    Tabel 4.30. Pengecekan ketidakberaturan vertikal tipe 1a arah x SNI-1726-2012 ......... 111

    Tabel 4.31. Pengecekan ketidakberaturan vertikal tipe 1a arah y SNI-1726-2012 ......... 112

    Tabel 4.32. Pengecekan ketidakberaturan vertikal tipe 1b arah x SNI-1726-2012 ........ 113

    Tabel 4.33. Pengecekan ketidakberaturan vertikal tipe 1b arah y SNI-1726-2012 ........ 114

    Tabel 4.34. Pengecekan ketidakberaturan Berat Massa .................................................. 115

    Tabel 4.35. Pengecekan ketidakberaturan Kuat Lateral Tingkat SNI-1726-2012 .......... 117

    Tabel 4.36. Pengecekan ketidakberaturan Kuat Lateral Tingkat SNI-1726-2012 .......... 118

    Tabel 4.37. Simpangan Antar Lantai Arah x SNI-1726-2012 ........................................ 119

    Tabel 4.38. Simpangan Antar Lantai Arah y SNI-1726-2012 ........................................ 120

    Tabel 4.39. Pengecekan P-delta Arah x SNI-1726-2012 ................................................ 121

    Tabel 4.40. Pengecekan P-delta Arah y SNI-1726-2012 ................................................ 122

    Tabel 4.41. Pengecekan Dualsystem Arah x SNI-1726-2012 ........................................ 123

    Tabel 4.42. Pengecekan Dualsystem Arah y SNI-1726-2012 ........................................ 124

    Tabel 4.43. Hasil analisis dimensi penampang yang di tinjau LT.8 SNI-1726-2012 ..... 151

    Tabel 4.44. Parameter percepatan tanah SNI-1726-2019 ............................................... 152

    Tabel 4.45. Koefisien situs Fa SNI-1726-2019 .............................................................. 157

    Tabel 4.46. Koefisien situs Fv SNI-1726-2019 .............................................................. 158

    Tabel 4.47. Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada

    perioda pendek SNI-1726-2019 ...................................................................................... 158

    Tabel 4.48. Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada

    perioda 1 detik SNI-1726-2019 ...................................................................................... 159

    Tabel 4.49. Sistem struktur terhadap tingkat resiko........................................................ 159

    Tabel 4.50. Koefisien Faktor R, Cd, dan Ωo SNI-1726-2019 ........................................ 160

    Tabel 4.51. Rasio Partisipasi Modal Massa SNI-1726-2019 .......................................... 162

    Tabel 4.52. Hasil perhitungan perioda alami fundamental SNI-1726-2019 ................... 163

    Tabel 4.53. Hasil perhitungan koefisien respons seismik (Cs) SNI-1726-2019 ............. 164

    Tabel 4.54. Tabel Perhitungan Gaya Gempa Statis SNI-1726-2019 .............................. 165

    Tabel 4.55. Gaya geser ragam arah x dengan factor skala 1,4014 SNI-1726-2019 ........ 168

    Tabel 4.56. Gaya geser ragam arah x dengan factor skala baru 1.696 SNI-1726-2019 .. 170

    Tabel 4.57. Pengecekan ketidakberaturan horizontal tipe 1a dan 1b arah x SNI-1726-2019

    ........................................................................................................................................ 171

  • xix

    Tabel 4.58. Pengecekan ketidakberaturan horizontal tipe 1a dan 1b arah y SNI-1726-2019

    ........................................................................................................................................ 172

    Tabel 4.59. Pengecekan ketidakberaturan vertical 1a arah x SNI-1726-2019 ................ 173

    Tabel 4.60. Pengecekan ketidakberaturan vertical 1a arah y SNI-1726-2019 ............... 174

    Tabel 4.61. Pengecekan ketidakberaturan vertical 1b arah x SNI-1726-2019 ............... 175

    Tabel 4.62. Pengecekan ketidakberaturan vertical 1b arah y SNI-1726-2019 ............... 176

    Tabel 4.63. Pengecekan ketidakberaturan vertical 5a SNI-1726-2019 ........................... 177

    Tabel 4.64. Pengecekan ketidakberaturan vertical 5b SNI-1726-2019........................... 178

    Tabel 4.65. Simpangan antar lantai arah x SNI-1726-2019 ............................................ 179

    Tabel 4.66. Simpangan antar lantai arah y SNI-1726-2012 ............................................ 180

    Tabel 4.67. Pengecekan P-delta arah x SNI-1726-2019 ................................................. 181

    Tabel 4.68. Pengecekan P-delta arah x SNI-1726-2019 ................................................. 182

    Tabel 4.69. Pengecekan dualsystem arah x RSNI3-1726-2019 ...................................... 183

    Tabel 4.70. Pengecekan dualsystem arah x factor skala baru SNI-1726-2019 ............... 184

    Tabel 4.71. Hasil output program etabs factor skala baru Vframe arah x SNI-1726-2019

    ........................................................................................................................................ 185

    Tabel 4.72. Hasil perhitungan factor skala baru Vframe arah x SNI-1726-2019 ........... 186

    Tabel 4.73. Pengecekan dualsystem arah y SNI-1726-2019 .......................................... 187

    Tabel 4.74. Pengecekan skala dualsystem arah y factor skala baru SNI-1726-2019 ...... 188

    Tabel 4.75. Hasil output program etabs factor skala baru Vframe arah y SNI-1726-2019

    ........................................................................................................................................ 189

    Tabel 4.76. Hasil perhitungan factor skala baru Vframe arah y SNI-1726-2019 ........... 190

    Tabel 4.77. Hasil analisis dimensi penampang SNI-1726-2019 ..................................... 216

  • 1

    BAB I

    PENDAULUAN

    1.1.Latar Belakang

    Indonesia salah satu negara yang sedang sangat pesat dalam pembangunan

    infrastuktur (salah satunya bangunan gedung).Dalam perencanaan suatu

    struktur bangunan yaitu bangunan gedung menggunakan beton bertulang

    konvensiaonal yang masih familiar diterapkan di indonesia,walaupun sebagian

    ada yang menggunakan beton precast.

    Di indonesia, dalam perancangan struktur harus mengikuti peraturan

    standar tata cara perencanaan struktur beton untuk bangunan gedung, tata cara

    pembebanan minimum untuk gedung dan non gedung, dan tata cara ketahanan

    gempa untuk bangunan gedung.

    Seiring berjalannya waktu, berkembangnya teknologi dan terjadinya gempa

    di berbagai wilayah, maka dilakukan pembaharuan peraturan perancangan

    struktur agar bangunan aman dari beban lateral gempa. Dalam peraturan gempa

    mengalami perubahan yang sebelumnya SNI-1726-2012 dan sekarang SNI-

    1726-2019.

    Dengan adanya perubahan perkembangan peraturan tersebut,,maka penulis

    akan memganalisis apakah peraturan yang keluar dapat meningkatkan

    performance bangunan yang didesain yang sudah memakai peraturan-peraturan

    sebelumnya.

    Oleh karena itu,perubahan standar peraturan perancangan struktur gedung

    harus di analisis untuk mengetaui perbandingan berdasarkan peraturan standar

    lama dan peraturan standar baru dengan menggunakan program Etabs dengan

    studi kasus gedung 15 lantai RNI office park Jl.MT.Haryono Jakarta Timur.

  • 2

    1.2.Rumusan Masalah

    Pada penulisan tugas akhir ini permasalahan akan difokuskan :

    1. Bagaimana perbedaan yang terjadi antara perancangan struktur pada

    peraturan SNI Gempa SNI-1726-2012 dan RSNI3-1726-201X, untuk

    peraturan pembebanan SNI Beban Minimum SNI-1727-2013 dan untuk

    peraturan beton bertulang SNI-2847-2013.

    2. Bagaimana pengarunya perubahan standar baru dengan standar lama

    pada bangunan gedung 15 lantai RNI office park Jl.MT.Haryono jakarta

    timur.

    1.3.Tujuan Penulisan

    Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut, yaitu:

    1. Mengetahui perbedaan yang terjadi antara perancangan struktur pada

    peraturan SNI Gempa SNI-1726-2012 dan RSNI3-1726-201X, untuk

    peraturan pembebanan SNI Beban Minimum SNI-1727-2013 dan untuk

    peraturan beton bertulang SNI-2847-2013.

    2. Mengetahui Bagaimana pengarunya perubaan standar baru dengan

    standar lama pada bangunan gedung 15 lantai RNI office park Jl.

    MT.Haryono jakarta timur.

    1.4.Batasan Masalah

    Batasan masalah dalam penulisan tugas akhir ini adalah terbatas pada “studi dan

    Analisis bangunan gedung bertingkat tinggi perbandingan SNI-1726-2012 dan

    SNI-1726-2019 sebagai berikut :

    1. Analisis dengan bantuan program Etabs 9.7.4 pada RNI Office Park

    Jl.Mt.Haryono-jakarta timur

    2. tanpa memperhitungkan biaya yang dibutuhkan untuk proyek, waktu

    pelaksanaan proyek, metode pelaksanaan proyek, dan tidak

    membandingkan dengan alternatif lain.

    3. Tanpa menghitung pendetailan tulangan plat lantai,tangga, dan ramp.

  • 3

    4. Tata cara peraturan perancangan struktur sesuai dalam rumusan masalah.

    5. Hanya memperhintungan struktur atas.

    6. Tidak menguhitung desain elemen kord dan diafragma.

    1.5. Sistematika Penulisan

    Sistematika Penulisan Penelitian ini secara garis besar dibagi menjadi 5

    (lima) bab adalah sebagai berikut :

    • Bab I Pendahuluan

    Pada bab ini membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan

    penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan

    tugas akhir.

    • Bab II Landasan Teori

    Pada bab ini membahas teori dari berbagai literatur mengenai peraturan-

    peraturan SNI untuk bangungan bertingkat tinggi.

    • Bab III Metodologi Penelitian

    Pada bab ini membahas tahapan penelitian

    • Bab VI Analisis dan Peritungan

    Pada bab ini mengenai hasil perbandingan peraturan standar perancangan

    struktur dan perhitungan analisis struktur

    • Bab V Kesimpulan dan Saran

    Pada bab ini membahas mengenai kesimpulan dari bab-bab sebelumnya

    serta saran-saran yang berguna bagi pengembangan dan penyempurnaan

    analisis selanjutnya sesuai dengen keterkaitannya dengan tugas akhir.

  • 4

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1. Tinjauan Umum

    Pemberlakuan standar baru tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan

    Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung SNI 1726:2019 secara

    resmi menggantikan standar sebelumnya, yaitu SNI-1726-2012.

    Para Ahli Struktur terus merevisi Pemberlakuan standar baru, penulis

    memfokuskan tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur

    Bangunan Gedung dan Non Gedung.

    Perubahan standar tentang perancangan struktur gedung tersebut diperlukan

    suatu penelitian untuk mengetahui perbedaan perancangan struktur gedung

    berdasarkan standar lama dan standar baru serta untuk mengetahui perbandingan

    hasil perancangan struktur gedung berdasarkan standar lama dan standar baru.

    2.2. Struktur Beton Bertulang

    Beton merupakan material yang kuat dalam menaan tekan, namun lemah

    dalam menahan Tarik.Oleh karena itu, beton dapat mengalami retak jika beban

    yang dipikulnya menimbulkan tegangan tarik yang melebihi kuat tariknya.

    Pada suatu struktur balok bertulang, tulangan baja ditanam di dalam beton

    sedemikian rupa sehingga gaya tarik yang dibutuhkan untuk menahan momen pada

    penampang retak dapat dikembangkan pada tulangan baja.

    Jadi, dapat disimpulkan bahwa untuk mengatasi kelemahan beton dalam

    menahan tarik maka ditambahkan tulangan baja pada penampang balok beton yang

    berpotensi mengalami tarik saat balok menahan beban.

    2.3. Konsep desain

    Struktur yang didesain pada dasarnya harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai

    berikut :

    a. Kuat dalam menahan beban yang direncanakan

    b. Memenuhi persyaratan kemampuan layan

    c. Memiliki durabilitas yang tinggi

    d. Ekonomis

    e. Mudah perawatan

  • 5

    2.4. Elemen-elemen struktur

    Konstruksi bangunan merupakan suatu kerangka pokok fisik bangunan

    yang dirancang untuk dapat menahan beban-beban bangunan. Dalam konstruksi

    bangunan terdapat komponen struktur seperti balok , kolom, pelat lantai, dan

    dinding geser.

    2.4.1. Pelat

    Pelat beton (concrete slabs) merupakan elemen struktural yang menerima

    beban hidup dan beban mati pada lantai yang selanjutnya akan disalurkan ke balok

    dan kolom sampai ke struktur bawah. Pelat beton mempunyai peranan yang penting

    pada bangunan Gedung bertingkat, baik sebagai pelat lantai dan pelat bordes

    ataupun pelat dak pada atap.

    Wang, C.K. dan Salmon, C.G. (1979), berdasarkan perbandingan antara

    panjang dan lebar, pelat dapat di klasifikasikan menjadi dua macam, yaitu pelat satu

    arah (one way slab) jika perbandingannya lebih besar atau sama dengan 2 dan pelat

    dua arah (two way slab) jika perbandingan lebih kecil dari pada 2. Pelat satu arah

    lazim dirancang sebagai balok dengan lebar tertentu dan diberi tulangan susut dan

    suhu pada arah tegak lurus tulangan lentur. Untuk pelat dua arah dapat digunakan

    beberapa metode yaitu pendekatan semi elastis, metode garis leleh, metode jalur,

    atau dengan sembarang prosedur yang memenuhi syarat keseimbangan dan

    kompabilitas geometris yang dapat dipertanggungjawabkan.

    2.4.1.1. Berdasarkan Peraturan SNI-2847-2013 Pasal 9.5.3.3

    untuk plat dengan balok yang membentang diantara tumpuan pada semua

    sisinya , tebal minimum h harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

    a. Untuk αfm yang sama atau lebih kecil dari 0.2, harus menggunakan dengan

    dipersyaratkan pada plat tanpa balok interior (pasal 9.5.3.2 ).

    b. Untuk αfm lebih besar dari 0.2 tapi tidak lebih dari 2.0 , h tidak boleh kurang

    dari

    𝒉 =𝒍𝒏(𝟎. 𝟖 +

    𝒇𝒚𝟏𝟒𝟎𝟎)

    𝟑𝟔 + 𝟓𝜷(𝜶𝒇𝒎 − 𝟎. 𝟐)

  • 6

    Dan tidak boleh kurang dari 125 mm

    c. Untuk αfm lebih besar dari 2.0 ketebalan pelat minimum tidak boleh kurang

    dari

    𝒉 =𝒍𝒏(𝟎. 𝟖 +

    𝒇𝒚𝟏𝟒𝟎𝟎)

    𝟑𝟔 + 𝟗𝜷

    Dan tidak boleh kurang dari 90 mm

    Dimana

    ln = panjang bentang bersih dalam arah memanjang dari konstruksi dua

    arah, diukur dari muka balok atau tumpuan lain pada kasus lainnya (mm).

    a = rasio kekauan lentur tampang balok terhadap kekakuan lentur pelat

    dengan lebar dibatasi secara laterak oleh garis-garis sumbu tengah panel-

    panel yang bersebelahan (bila ada) pada tiap sisi balok.

    am = nilai rata-rata a untuk semua balok pada tepi-tepi suatu panel.

    ß = rasio bentang bersih dalam arah memanjang terhadap arah memendek

    dari pelat dua arah.

    2.4.2. Balok

    Balok adalah elemen struktur yang utamanya menahan momen dan geser

    dalam. Bila pada elemen struktur juga bekerja gaya aksial maka elemen struktur

    tersebut dimanakan elemen balok-kolom.Secara garis besar, perilaku balok beton

    bertulang dalam menahan lentur.

    2.4.2.1. Berdasarkan SNI-2847-2013 Pasal 9.5(a) tebal minimum balok adalah

    sebagai berikut:

  • 7

    Tabel 2.1. Tebal Minimum Balok Non Prategang

    (sumber : SNI-2847-2013)

    2.4.3. Kolom

    Kolom adalah elemen struktur tekan yang menumpu balok yang memikul

    gaya-gaya pada lantai. Kolom juga dapat didefinisikan sebagai elemen struktur

    vertical yang berfungsi menyalurkan gaya tekan aksial, dengan atau tampa

    momen, dari pelat lantai dan atap ke pondasi.

    Penentuan dimensi kolom dengan persamaan rumus sebagai berikut :

    𝑎𝑔 =𝑃𝑢

    0.35 𝑓𝑐′

    Dimana

    Ag = luas penampang kotor kolom

    Pu = beban total yang bekerja pada kolom

    fc’ = kuat tekan beton

    2.4.4. Dinding Struktural

    Dinding structural adalah elemen struktur dinding yang berfungsi untuk menahan

    gaya lateral yang bekerja (beban gempa). Perhitungan ketebalan dinding struktural

    minimum berdasarkan.

    2.4.4.1. Berdasarkan SNI-2847-2013 pasal 14.5.3.1

    Dinding harus didesain untuk beban eksentris dan beban lateral atau lainnya yang

    bekerja pada dinding structural.

    Perhitungan tebal dinding miminum sebagai berikut :

  • 8

    Tabel 2.2. Tebal minimum dinding

    (sumber : SNI-2847-2013)

    2.5. Sistem Pembebanan

    2.5.1. Pembebanan Gravitasi

    Pembebanan gravitasi yang digunakan berdasarkan SNI-1727-2013 yaitu Beban

    Minimum untuk Perencanaan Bangunan Gedung dan Struktur Lain. Beban

    gravitasi dalam analisis bangunan Gedung tinggi 15 lantai ini meliputi : beban

    mati sendiri (dead load), beban mati tambahan (super dead load), beban hidup

    (live load), dan beban atap.

    2.5.1.1.Beban Mati Berat Sendiri ( dead load )

    Beban mati (dead load) adalah berat seluruh komponen elemen structural

    bangunan yang terdiri atas pelat, balok, kolom, dan dinding structural.

    Beban mati akan dihitung secara otomatis oleh perangkat lunak ETABS

    dengan menggunakan jenis material beton bertulang 24 kN/m³.

    2.5.1.2.Beban mati tambahan (super dead load)

    Beban mati tambahan atau super dead load adalah berat komponen non

    structural (arsitek dan MEP) yang terdapat pada struktur bangunan.

    Berdasarkan peraturan PPUPRG 1987, dibawah ini adalah berat sendiri

    bangunan dan komponen Gedung.

  • 9

    Tabel 2.3. berat sendiri bangunan dan komponen Gedung (PPUPRG1987)

    2.5.1.3.Beban hidup (live load)

    Beban hidup atau live load adalah beban yang terjadi akibat penghunian atau

    penggunaan Gedung yang berasal dari orang atau barang yang dapat

    berpindah tempat sehingga mengakibatkan perubahan dalam pembebanan

    lantai dan atap.

  • 10

    Berdasarkan SNI-1727-2013 Tabel 4.1 Beban hidup yang digunakan

    dalam perancangan bangunan Gedung dan struktur lain harus beban

    maksimum yang diharapkan terjadi akibat penghunian dan penggunaan

    bangunan Gedung,akan tetapi tidak boleh kurang dari beban merata

    minimum yang ditetapkan, sebagai berikut

    a. Beban kantor = 2.4 kN/m²

    b. Beban loby = 4.79 kN/m²

    c. Beban parkir = 4.00 kN/m²

    d. Beban atap = 0.96 kN/m²

    2.6. Beban Gempa

    Dalam prosedur perencanaan beban gempa untuk desain seagai gempa

    kuat berdasarkan SNI Gempa struktur bangunan tahan gempa pada prinsipnya

    oleh direncanakan terhadap beban yang direduksi dengan suatu factor modifikasi

    respon struktur (R), yang merupakan representasi tingkat daktalitas yang dimiliki

    struktur.

    2.6.1. Beban gempa berdasarkan SNI-1726-2012

    Dalam perencanaan dan evaluasi struktur bangunan Gedung dan non

    Gedung serta berbagai bagian dan peralatan secara umum.Gempa rencana

    ditetapkan sebagai gempa dengan mungkin terlewati besarannya selama umur

    struktur bangunan 50 tahun adalah sebesar 2%.

    2.6.1.1 Analisin gempa static ekivalen

    Analisis statik ekivalen merupakan salah satu metode menganalisis struktur

    gedung terhadap pembebanan gempa dengan menggunakan beban gempa nominal

    statik ekivalen. pada struktur akibat pergerakan tanah dengan gaya-gaya statis yang

    ekivalen, dengan tujuan penyederhanaan dan kemudahan di dalam perhitungan.

    Metode ini disebut Metode Gaya Lateral Ekivalen (Equivalent Lateral Force

    Method).Pada metode ini diasumsikan bahwa gaya horizontal akibat gempa yang

  • 11

    bekerja pada suatu elemen struktur, besarnya ditentukan berdasarkan hasil perkalian

    antara suatu konstanta berat atau massa dari elemen struktur tersebut.

    2.6.1.2. Pembatasan Waktu Getar Alama Fundamental pasal 7.8.2.1

    Periode getar struktur merupakan properti yang sangat pentig untuk

    diketahui dalam proses perancangan struktur, khususnya dalam struktur bangunan

    tahan gempa.Periode getar struktur menentukan besarnya beban gempa yang akan

    diaplikasikan dalam perancangan struktur. Selain itu periode getar struktur disebut

    juga properti dinamik dari suatu struktur. Periode getar T adalah waktu yang

    diperlukan untuk menempuh satu putaran lengkap dari suatu getaran ketika

    terganggu dari posisi keseimbangan statis dan kembali ke posisi aslinya. Periode

    getar sering disebut secara lengkap dengan periode getar alami struktur dimana

    istilah alami tersebut digunakan untuk menggambarkan setiap getaran untuk

    menekankan fakta bahwa hal tersebut merupakan properti alami dari struktur yang

    bergantung pada massa dan kekakuan yang bergetar secara bebas tanpa adanya gaya

    luar.

    Perioda fundamental pendekatan (Ta) dalam detik, harus ditentukan dari

    persamaan berikut ini :

    Dimana

    hn = ketinggian struktur dalam m

    Ct = dari table koefisien parameter periode pendekatan

    x = dari table koefisien parameter periode pendekatan

  • 12

    Tabel 2.4. Nilai parameter periode pendekatam Ct dan x

    (Sumber : SNI-1726-2012)

    Periode fundamental struktur tidak boleh melebihi hasil koefisien untuk batasan

    atas pada perioda yang dihitung (Cu).

    T< Cu Ta

    Tabel 2.5.Koefisien untuk batas atas pada periode yang dihitung

    (Sumber : SNI-1726-2012)

    Perioda yang digunakan :

    • Jika tidak memiliki perioda getar dari metoda ‘yang lebih akurat’, maka

    digunakan

    T=Ta

    • Jika memiliki periode getar dari metode ‘yang lebih akurat’ misalnya dari

    analisis computer (Tc), maka digunakan

    - Jika Tc> Cu Ta , maka Tmax = Cu Ta

    - Jika Tc< Tc< Tu Ca , maka Tmax = Tc

    - Jika Tc

  • 13

    2.6.1.3 Kategori resiko Bangunan Gedung dan Non Gedung

    Tabel 2.6. Kategori resiko bangunan Gedung dan non Gedung SNI-1726-2012

  • 14

    2.6.1.4. Parameter Percepatan Terpetakan pasal 6.1.1

    Parameter percepatan Ss (Percepatan batuan dasar pada periode pendek) dan

    S1 (Percepatan batuan dasar pada periode 1 detik) harus ditetapkan masing-masing

    dari respon spectral percepatan 0.2 detik dan 1 detik dalam peta gerak tanah seismic

    dengan kemungkinan 2 persen terlampai dalam 50 tahun (MCER 2 persen dalam 50

    tahun) dan dinyatakan dalam bilangan decimal terhadap percepatan gravitasi . bila

    S1 ≤ 0.04g dan Ss ≤ 0.15g, makan struktur bangunan boleh dimasukkan ke dalam

    kategori desain seismic A.

    2.6.1.5 Kelas Situs pasal 6.1.2

    Berdasarkan sifat-sifat tanah pada situs, maka situs harus diklasifikasi

    sebagai kelas situs SA,SB,SC,SC,SE, atau SF. Bila sifat-sifat tanah tidak

    terindentifikasi secara jelas sehingga tidak bisa ditentukan kelas situsnya, maka

    kelas situs SE dapat digunakan kecuali jika pemerintah/dinas yang berwenang

    memiliki data geoteknik yang dapat menentukan kelas situs SF.

    2.6.1.6 Koefisien situs Fa dan Fv pasal 6.2

    Untuk menentukan respon spectra percepatan gempa MCER dipermukaan

    tanah, diperlukan factor amplikasi sesismik pada perioda 0.2 detik dan 1 detik.

    Fakor amplikasi meliputi faktor amplikasi getaran terkait percepatan pada getaran

    perioda pendek (Fa) dan factor amplikasi terkait percepatan ang mewakili getaran

    perioda 1 detik (Fv).

    Tabel 2.7. Koefisien Situs Fa SNI-1726-2012

    (Sumber: SNI-1726-2012)

  • 15

    Tabel 2.8. Koefisien Situs Fa SNI-1726-2012

    (Sumber: SNI-1726-2012)

    2.6.1.7. Parameter Percepatan Spektral Desain pasal 6.3

    Parameter percepatan spektrak desain untuk periode pendek (SDS), dan

    perioda 1 detik (SD1) harus ditentukan melalui rumus sebagai berikut :

    𝑆𝑑𝑠 =2

    3𝑆𝑚𝑠

    𝑆𝑑1 =2

    3𝑆𝑚1

    Dimana

    SDS = parameter percepatan respon spectral pada perioda pendek

    SD1 = parameter percepatan respon spectral pada perioda 1 detik

    SMS = parameter percepatan respon spectral MCE pada perioda pendek yan

    sudah disesuaikan terhadap pengaruh kelas situs

    SM1 = parameter percepatan respon spectral MCE pada perioda 1 detik yang

    sudah disesuaikan terhadap pengaruh kelas situs

    2.6.1.8. Spektrum Respon Desain pasal 6.4

    a. Untuk perioda yang lebih kecil dari To, spektrum respons percepatan

    desain (Sa) harus diambil dari persamaan :

  • 16

    b. Untuk perioda lebih besar dari atau sama dengan To dan lebih kecil dari

    atau sama dengan Ts ,spektrum respon percepatan desain Sa sama dengan

    Ss.

    c. Untuk perioda lebih besar dari Ts, spektrum respons percepatan desain

    Sa, diambil berdasarkan persamaan :

    Dimana :

    Gambar 2.1. Spektrum Respons Desain SNI-1726-2012

  • 17

    2.6.1.9. Katageri desain pasal 6.5

    Penentuan kategori desain seismik (KDS) sebagi berikut :

    Tabel 2.9. Kategori Desain Seismik berdasarkan parameter respons percepatan

    pada periode pendek

    (Sumber: SNI-1726-2012)

    2.6.1.10. Simpangan Antar Lantai pasal 7.8.6

    Penentuan simpangan lantai atau story drift desain harus dihitung sebagai

    selisih terbesar dari titik-titik diatas dan dibawah tingkat di sepanjang salah satu

    bagian tepi struktur.

    Defleksi pusat massa ditingkat ₓ (δₓ) (mm) harus ditentukan sesuai dengan

    persamaan rumus sebagai berikut :

    Dimana :

    Simpangan antar lantai (δ) berdasarkan pasal 7.12.1 tidak boleh melebihi

    simpangan antar lantai ijin (δa) seperti ditetapkan pada tabel berikut ini :

  • 18

    Tabel 2.10. Simpangan antar lantai ijin (δa)

    *hsₓ adalah tinggi tingkat di bawah tingkat ₓ

    (Sumber: SNI-1726-2012)

    2.6.1.11. Gaya Geser Dasar pasal 7.8.1

    Gaya geser dasar (V) merupakan penganti/penyederhanaan dari getaran

    gempa bumi yang bekerja pada dasar bangunan dan selanjutnya digunakan sebagai

    gaya gempa rencana yang ditinjau dalam perencanaan dan evaluasi struktur

    bangunan Gedung, (Widodo,2011).Menurut Gaya geser dasar dalam arah yang

    ditetapkan harus ditentukan sesuai persamaan rumus sebagai berikut :

    V = Cs.W.g

    Dimana

    Cs = Koefisien respons seismik (pasal 7.8.1.1)

    W = Berat seismik efektif (pasal 7.7.2)

    g = gravitasi

    Koefisien respon seismik Cs, harus dihitung sesuai dengan rumus berikut ini :

    Cs = 𝑆𝑑𝑠

    𝑅

    𝐼𝑒

    Dimana

    Sds = parameter percepatan spektrum respon desain dalam rentang perioda

    pendek

    R = factor modifikasi respons

  • 19

    Ie = Faktor keutamaan gempa

    Nilai Cs yang dihitung ,

    Cs = 𝑆𝑑𝑠

    𝑅

    𝐼𝑒

    < Cs = 𝑆𝑑𝑠

    𝑇(𝑅

    𝐼𝑒)

    Cs harus tidak kurang dari

    Cs = 0.044Sds.Ie ≥ 0.01

    Untuk struktur yang berlokasi dimana SI sama dengan atau lebih besar dari 0.6g,

    Maka Cs > Cs = 0.5 𝑆𝐼

    𝑅

    𝐼𝑒

    2.6.1.12. Pengaruh P-Delta pasal 7.8.7

    Pengaruh P-Delta pada geser dan momen tingkat, gaya dan momen elemen

    sruktur yang dihasilkan dan simpangan antar lantai tingkat yang timbul oleh

    pengaruh ini tidak disyaratkan untuk diperhitungkan bila koefisien stabilitas (θ)

    ditentukan oleh persamaan rumus sebagai berikut :

    𝜃 =𝑃ₓ∆𝐼ₑ

    𝑉ₓℎ𝑠𝑥𝐶𝑑

    Dimana

    Pₓ = beban desain vertical total pada dan diatas dingkat x (kN)

    ∆ = simpangan antar tingkat lantai

    Iₑ = factor keutamaan gempa

    Vₓ = gaya geser seismic yang bekerja antara tingkat x

    hsx = tinggi tingkat dibawah tingkat x (mm)

    Cd = factor pembesaran defleksi

    Koefisien stabilitas (θ) harus lebih kecil dari θmax ,

    𝜃𝑚𝑎𝑥 =0.5

    𝛽𝐶𝑑≤ 0.25

    Dimana

  • 20

    β = rasio kebutuhan geser terhadap kapasitas geser untuk tingkat antara tingkat x

    dan x-1

    2.6.1.13. Eksentrisitas dan Torsi pasal 7.8.4.2

    a. Torsi Tak terduga

    Berdasarkan Pasal 7.8.4.2 , Nilai torsi tidak terduga arah x dan y , dicek saat

    struktur diberi torsi tidak terduga sebesar 5% dimensi struktur tegak lurus terhadap

    arah gaya yang ditetapkan.

    b. Pembesaran Momen Torsi Tak Terduga

    Struktur yang dirancang untuk kategori desain seismik C,D,E, dan F dimana

    tipe 1a atau 1b ketidakberatiran torsi harus mempunyai pengaruh yang

    diperhitungkan dengan mengalikan Mta di masing-masing tingkat dengan faktor

    pembesaran torsi (Ax), dengan rumus berikut ini ;

    𝐴ₓ = (𝛿𝑚𝑎𝑥

    1.2𝛿𝑎𝑣𝑔)²

    Dimana

    δmax = perpindahan maksimum di tingkat x (mm) yang dihitung dengan

    mengasumsikan Ax=1

    δavg = rata-rata perpindahan di titik-titik terjauh struktur di tingkat x yang

    dihitung dengan mengasumsikan Ax=1

    factor pembesaran torsi (Ax) tidak boleh melebihi 3.0 .Pembebanan yang lebih

    parah untuk masing-masing elemen harus didesain ulang.

    Gambar 2.2. Fakor Pembesaran Torsi (Ax)

  • 21

    2.6.1.14. Ketidakberaturan Horizontal dan Ketidakberaturan Vertikal pasal

    7.3.2

    Struktur Gedung yang mempunyai satu atau lebih tipe ketidakberaturan

    harus dianggap mempunyai ketidakberaturan struktur Horizontal dan

    Ketidakberaturan Vertikal.

    Tabel 2.11. Ketidakberaturan Horizontal

    (Sumber, SNI-1726-2012)

  • 22

    Tabel 2.12. Ketidakberaturan Vertikal

    (Sumber, SNI-1726-2012)

    2.6.1.15. Analisis Spektrum Respons Ragam pasal 7.9

    Analisi harus dilakukan untuk menentukan ragam getar alami struktur

    .Analisis harus menyertakan jumlah ragam yang cukup untuk mendapatkan

    partisipasi massa ragam terkombinasi sebesar paling sedikit 90 persen dari massa

    actual dalam masing-masing arah horizontal orthogonal.

    Nilai untuk masing-masing parameter desain terkait gaya yang ditinjau ,termasuk

    simpangan antar lantai , gaya dukung , dan gaya elemen struktur individu untuk

    masing-masing ragam respons harus dihitung menggunakan properti masing-

    masing ragam dan spektrum respon dibagi dengan kuantitas (R/Iₑ).Nilai untuk

    perpindahan dan kuantitas simpangan antar lantai harus dikalikan (Cd/Iₑ).

  • 23

    2.6.1.16. 2.6.2.15. Kombinasi Pembebanan dan Pengaruh Beban Gempa

    Elemen-elemen struktur didesain sedemikian hingga kuat rencanana sama atau

    melebihi pengaruh beban-beban factor.

    1. 1.4D

    2. 1,2D+1.6L+0.5(Lr atau R)

    3. 1.2D+1.6 (Lr atau R) + (L atau 0.5W)

    4. 1.2D+1.0W + L+0.5 (Lr atau R)

    5. 1.2D+1.0E+L

    6. 0.9D+1.0W

    7. 0.9D+1.0E

    Pengaruh Beban Gempa E, ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

    - Untuk konbinasi beban 5

    E = Eh + Ev

    - Untuk konbinasi beban 7

    E = Eh – Ev

    Dengan Eh dan Ev ditentukan dengan rumus berikut ini :

    - Eh = ρԚE

    - Ev = 0.2SdsD

    Dimana

    U = kuat perlu

    D = beban mati

    L = beban hidup

    Lr = beban hidup atap

    R = beban hujan

    W = beban angina

    E = beban gempa

    Eh = pengaruh beban gempa horizontal

    Ev = pengaruh beban gempa vertical

    ρ = factor redudansi

    ԚE = pengaruh beban gempa horizontal dari V atau Fp

  • 24

    Sds = parameter percepatan spektrum respons desain pada periode pendek

    2.6.2. Berdasarkan SNI-1726-2019

    Dalam perencanaan dan evaluasi struktur bangunan Gedung dan non

    Gedung serta berbagai bagian dan peralatan secara umum.Gempa rencana

    ditetapkan sebagai gempa dengan mungkin terlewati besarannya selama umur

    struktur bangunan 50 tahun adalah sebesar 2%.

    2.6.2.1. Pembatasan Waktu Getar Alama Fundamental pasal 7.8.2

    Periode getar struktur merupakan properti yang sangat pentig untuk

    diketahui dalam proses perancangan struktur, khususnya dalam struktur bangunan

    tahan gempa.Periode getar struktur menentukan besarnya beban gempa yang akan

    diaplikasikan dalam perancangan struktur. Selain itu periode getar struktur disebut

    juga properti dinamik dari suatu struktur. Periode getar T adalah waktu yang

    diperlukan untuk menempuh satu putaran lengkap dari suatu getaran ketika

    terganggu dari posisi keseimbangan statis dan kembali ke posisi aslinya. Periode

    getar sering disebut secara lengkap dengan periode getar alami struktur dimana

    istilah alami tersebut digunakan untuk menggambarkan setiap getaran untuk

    menekankan fakta bahwa hal tersebut merupakan properti alami dari struktur yang

    bergantung pada massa dan kekakuan yang bergetar secara bebas tanpa adanya gaya

    luar.

    Perioda fundamental pendekatan (Ta) dalam detik, harus ditentukan dari

    persamaan berikut ini :

    Dimana

    hn = ketinggian struktur dalam m

    Ct = dari table koefisien parameter periode pendekatan

    x = dari table koefisien parameter periode pendekatan

  • 25

    Tabel 2.13. Nilai parameter periode pendekatam Ct dan x SNI-1726-2019

    (Sumber : RSNI3-1726-2019)

    Periode fundamental struktur tidak boleh melebihi hasil koefisien untuk batasan

    atas pada perioda yang dihitung (Cu).

    T< Cu Ta

    Tabel 2.14. Koefisien untuk batas atas pada periode yang dihitung SNI-1726-

    2019

    (Sumber : RSNI3-1726-2019)

    Perioda yang digunakan :

    • Jika tidak memiliki perioda getar dari metoda ‘yang lebih akurat’, maka

    digunakan

    T=Ta

    • Jika memiliki periode getar dari metode ‘yang lebih akurat’ misalnya dari

    analisis computer (Tc), maka digunakan

    - Jika Tc> Cu Ta , maka Tmax = Cu Ta

    - Jika Tc< Tc< Tu Ca , maka Tmax = Tc

    - Jika Tc

  • 26

    2.6.2.2 Kategori resiko Bangunan Gedung dan Non Gedung

    Tabel 2.15. Kategori resiko bangunan Gedung dan non Gedung SNI-1726-2019

    (Sumber,RSNI3-1726-2019)

  • 27

    2.6.1.3. Parameter Percepatan Terpetakan pasal 6.1

    Parameter percepatan Ss (Percepatan batuan dasar pada periode pendek) dan

    S1 (Percepatan batuan dasar pada periode 1 detik) harus ditetapkan masing-masing

    dari respon spectral percepatan 0.2 detik dan 1 detik dalam peta gerak tanah seismic

    dengan kemungkinan 2 persen terlampai dalam 50 tahun (MCER 2 persen dalam 50

    tahun) dan dinyatakan dalam bilangan decimal terhadap percepatan gravitasi . bila

    S1 ≤ 0.04g dan Ss ≤ 0.15g, makan struktur bangunan boleh dimasukkan ke dalam

    kategori desain seismic A.

    2.6.2.4 Kelas Situs pasal 6.1.3

    Berdasarkan sifat-sifat tanah pada situs, maka situs harus diklasifikasi

    sebagai kelas situs SA,SB,SC,SC,SE, atau SF. Bila sifat-sifat tanah tidak

    terindentifikasi secara jelas sehingga tidak bisa ditentukan kelas situsnya, maka

    kelas situs SE dapat digunakan kecuali jika pemerintah/dinas yang berwenang

    memiliki data geoteknik yang dapat menentukan kelas situs SF.

    2.6.2.5 Koefisien situs Fa dan Fv pasal 6.2

    Untuk menentukan respon spectra percepatan gempa MCER dipermukaan

    tanah, diperlukan factor amplikasi sesismik pada perioda 0.2 detik dan 1 detik.

    Fakor amplikasi meliputi faktor amplikasi getaran terkait percepatan pada getaran

    perioda pendek (Fa) dan factor amplikasi terkait percepatan ang mewakili getaran

    perioda 1 detik (Fv).

    Tabel 2.16. Koefisien Situs Fa SNI-1726-2019

    (Sumber: RSNI3-1726-2019)

  • 28

    Tabel 2.17. Koefisien Situs Fa SNI-1726-2019

    (Sumber: RSNI-1726-2019)

    2.6.2.6. Parameter Percepatan Spektral Desain pasal 6.3

    Parameter percepatan spektrak desain untuk periode pendek (SDS), dan

    perioda 1 detik (SD1) harus ditentukan melalui rumus sebagai berikut :

    𝑆𝑑𝑠 =2

    3𝑆𝑚𝑠

    𝑆𝑑1 =2

    3𝑆𝑚1

    Dimana

    SDS = parameter percepatan respon spectral pada perioda pendek

    SD1 = parameter percepatan respon spectral pada perioda 1 detik

    SMS = parameter percepatan respon spectral MCE pada perioda pendek yan

    sudah disesuaikan terhadap pengaruh kelas situs

    SM1 = parameter percepatan respon spectral MCE pada perioda 1 detik yang

    sudah disesuaikan terhadap pengaruh kelas situs

    2.6.2.7. Spektrum Respon Desain pasal 6.4

    a. Untuk perioda yang lebih kecil dari To, spektrum respons percepatan

    desain (Sa) harus diambil dari persamaan :

  • 29

    b. Untuk perioda lebih besar dari atau sama dengan To dan lebih kecil dari

    atau sama dengan Ts ,spektrum respon percepatan desain Sa sama dengan

    Ss.

    c. Untuk perioda lebih besar dari Ts, spektrum respons percepatan desain

    Sa, diambil berdasarkan persamaan :

    d. Untuk perioda lebih besar dari TL, respons spektra percepatan desain Sa

    diambil dengan persamaan :

    Dimana :

    Gambar 2.3. Spekrum Respons Desain SNI-1726-2019

  • 30

    2.6.2.8. Katageri desain pasal 6.5

    Penentuan kategori desain seismik (KDS) ditentukan pada pasal 6.5 sebagi berikut

    Tabel 2.18. Kategori Desain Seismik berdasarkan parameter respons percepatan

    pada periode pendek SNI-1726-2019

    (Sumber: RSNI3-1726-2019)

    2.6.2.9. Simpangan Antar Lantai pasal 7.8.6

    Penentuan simpangan lantai atau story drift desain harus dihitung sebagai

    selisih terbesar dari titik-titik diatas dan dibawah tingkat di sepanjang salah satu

    bagian tepi struktur.

    Defleksi pusat massa ditingkat ₓ (δₓ) (mm) harus ditentukan sesuai dengan

    persamaan rumus sebagai berikut :

    Dimana :

  • 31

    Gambar 2.4. Penentuan Simpangan Antar Lantai

    2.6.2.10. Gaya Geser Dasar pasal 7.8.1

    Gaya geser dasar (V) merupakan penganti/penyederhanaan dari getaran

    gempa bumi yang bekerja pada dasar bangunan dan selanjutnya digunakan sebagai

    gaya gempa rencana yang ditinjau dalam perencanaan dan evaluasi struktur

    bangunan Gedung, (Widodo,2011).Menurut SNI-1726-2012 Pasal 7.8.1, gaya

    geser dasar dalam arah yang ditetapkan harus ditentukan sesuai persamaan rumus

    sebagai berikut :

    V = Cs.W

    Dimana

    Cs = Koefisien respons seismik (pasal 7.8.1.1)

    W = Berat seismik efektif (pasal 7.7.2)

    Koefisien respon seismik Cs, harus dihitung sesuai dengan rumus berikut ini :

    Cs = 𝑆𝑑𝑠

    𝑅

    𝐼𝑒

    Dimana

    Sds = parameter percepatan spektrum respon desain dalam rentang perioda

    pendek

    R = factor modifikasi respons

  • 32

    Ie = Faktor keutamaan gempa

    Nilai Cs yang dihitung ,

    Cs = 𝑆𝑑𝑠

    𝑅

    𝐼𝑒

    < Cs = 𝑆𝑑𝑠

    𝑇(𝑅

    𝐼𝑒)

    Cs harus tidak kurang dari

    Cs = 0.044Sds.Ie ≥ 0.01

    Untuk struktur yang berlokasi dimana SI sama dengan atau lebih besar dari 0.6g,

    Maka Cs > Cs = 0.5 𝑆𝐼

    𝑅

    𝐼𝑒

    2.6.2.11. Pengaruh P-Delta pasal 7.8.7

    Pasal 7.8.7, Pengaruh P-Delta pada geser dan momen tingkat, gaya dan

    momen elemen sruktur yang dihasilkan dan simpangan antar lantai tingkat yang

    timbul oleh pengaruh ini tidak disyaratkan untuk diperhitungkan bila koefisien

    stabilitas (θ) ditentukan oleh persamaan rumus sebagai berikut :

    𝜃 =𝑃ₓ∆𝐼ₑ

    𝑉ₓℎ𝑠𝑥𝐶𝑑

    Dimana

    Pₓ = beban desain vertical total pada dan diatas dingkat x (kN)

    ∆ = simpangan antar tingkat lantai

    Iₑ = factor keutamaan gempa

    Vₓ = gaya geser seismic yang bekerja antara tingkat x

    hsx = tinggi tingkat dibawah tingkat x (mm)

    Cd = factor pembesaran defleksi

    Koefisien stabilitas (θ) harus lebih kecil dari θmax ,

    𝜃𝑚𝑎𝑥 =0.5

    𝛽𝐶𝑑≤ 0.25

    Dimana

  • 33

    β = rasio kebutuhan geser terhadap kapasitas geser untuk tingkat antara tingkat x

    dan x-1

    2.6.2.12. Eksentrisitas dan Torsi pasal 7.8.4.2

    a. Torsi Tak terduga

    Nilai torsi tidak terduga arah x dan y , dicek saat struktur diberi torsi tidak

    terduga sebesar 5% dimensi st