tugas akhir semester tik , sita njurhasanah , kelas x-1 , sman 1 jawilan.docx

36
TUGAS TIK . Laporan observasi diBanten Lama TUGAS AKHIR KELAS X Teknologi informasi dan kominikasi Semester dua Office word dan Internet NAMA LENGKAP : SITA NURHASANAH KELAS : X-1 FR KE- : LINK :

Upload: shyitta-nurr-hassanah

Post on 17-Dec-2015

23 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

TUGAS TIK . Laporan observasi diBanten Lama

TUGAS AKHIR KELAS X

Teknologi informasi dan kominikasi

Semester dua

Office word dan Internet

NAMA LENGKAP : SITA NURHASANAHKELAS : X-1FR KE- :LINK :

Sma negeri 1 Jawilan

2015ITENERARYNno.TimeActivityCostNotes

1.109.30-10.45Berangkat ke Banten lamaRp.25.000Sebelum kita berangkat ke banten lama, kita bersia-siap kumpul di kelas X-1 sma n 1 jawilan terlebih dahulu

22.10.45-11.41Masuk gerbang tol ciujung-Kita berangkat lewat jalan tol untuk menghindari kemacetan.

33.11.41-11.52Keluar tol serang timurRp.6.000Setelah itu kita keluar tol serang timur untuk menuju ke banten lama

44.11.52-12.00Berhenti sholat jumat di Masjid Rodiatul jannah link.kalimiring RT.01/06 kel.unyur kota Serang + jajan

Rp.5.000Ditengah perjalanan kita berhenti di salah satu masjid daerah kalimiring untuk melaksanakan sholat jumat bagi kaum laki-laki

55.12.00-612.41Beli makan di Panemba Sultan Maulana YusufRp.7.000Sebelum menuju bnaten kita sempatkan untuk membeli makan di rumah makan masakan padang serba Rp.7.000

6.6712.41-12.48Sampai di banten lama + istirahat makan + ganti bajuRp.2.000Akhirnya kita sampai di banten lama dan istirahat makan lalu melanjutkan ganti baju

77.12.48-13.30

Kunjungan pertama Ziarah di makam maqbaro sultan maulana hasanudinFreeKunjungan pertama kita adalah ziarah di makam maqbaro sultan maulana hasanudin dan mengisi kotak amal seikhlasnya.

88.13.30-13.50kunjungan ke masjid agung banten-Setelah kita ziarah kita melanjutkan kunjungan ke masjid agung banten

99.13.50-14.01Kunjungan ke museum situs kepurbakalaanRp.1.000Lalu setelah Ziarah, kita melanjutkan kunjungan ke museum kepurbakalaan dan disitu kita banyak melihat peninggalan-peninggalan zaman dulu

110.14.01-14.03Foto bersama petugas satpam museum situs kepurbakalaan-Setelah kita melihat-lihat didalam museum itu lalu kita photo bersama petugas dimuseum kepurbakalaan itu

111.14.03-14.31Kunjungan ke benteng banten lama-Lalu setelah itu kita melanjutkan kunjungan ke benteng banten lama, disitu kita menemukan sallah satu trempat yang mistis , hanya tempat itu yang berbau wangi-wangian

112.14.3-15.15Istirahat + sholat-Setelah kita berkunjung ketempat-tempat yang bersejarah dibanten lama kita pun istirahat dan melaksanakan sholat ashar

113.15.15-15.47Belanja oleh-olehFreeLalu kita berbelanja oleh-oleh bersama teman-teman yang lain disitu kita banyak membeli oleh-oleh dan yang paling dominan kita beli adalah dodol banten

114.15.47-18.07Saatnya kita pulang-Setelah kita berkunjung ke banten lama dan membeli oleh- oleh , saatnya kita pulang bersama teman-teman yeayyyyyyyyyyyy

Sejarah Banten Lama Nama Banten mulai terdengar menjelang abad XII. Setidaknya pada abad XII-XV Banten sudah menjadi pelabuhan kerajaan Sunda. Menurut Ten Dam di daerah sekitar ibu kota kerajaan Sunda yakni Pajajaran, yang lokasinya sekitar Bogor sekarang, sudah ada dua jalur jalan darat penting yang menghubungkan daerah pantai utara dengan ibukota. Salah satu dan jalur darat itu ialah jalan dan ibukota Pajajaran menuju Jasinga, kemudian membelok ke utara Rangkasbitung, dan berakhir di Banten Girang, yang terletak kira-kira 3 km di sebelah selatan kota Serang atau sekitar 13 km dan Banten Lama.Pada waktu Tome Pires mengunjungi Banten tahun 1513, Banten merupakan pelabuhan kedua terbesar setelah Sunda Kelapa di kerajaan Sunda. Hubungan dagang telah banyak dilakukan antara Banten dengan Sumatera dan banyak perahu yang berlabuh di Banten. Pada waktu itu Banten sudah merupakan pelabuhan pengekspor beras, bahan makanan, dan lada. Sedangkan sekitar tahun 1522 Banten sudah merupakan pelabuhan yang cukup berarti, di mana kerajaan Sunda Kelapa sudah mengekspor 1000 bahar lada pertahun.Ketika kerajaan Islam berdiri, pusat kekuasaan di wilayah ini yang semula berkedudukan di Banten Girang, dipindahkan ke keraton Surosowan di Banten Lama dekat pantai. Dari sudut politik dan ekonomi, pemindahan ini dimaksudkan untuk memudahkan hubungan antara pesisir utara Jawa dengan pesisir Sumatera melalui selat Sunda dan Samudera Indonesia. Situasi ini berkaitan dengan kondisi politik di Asia Tenggara masa itu di mana Malaka sudah jatuh di bawah kekuasaan Portugis, sehingga pedagang-pedagang mengalihkan jalur dagangnya melalui Selat Sunda.Berdirinya keraton Surosowan sebagai ibu kota kerajaan Banten adalah atas petunjuk dan perintah Sunan Gunung Jati kepada putranya Hasanuddin yang kemudian menjadi raja Banten pertama. Kedatangan penguasa Islam ke daerah Banten terjadi kira-kira 1524-1525 pada saat mana daerah Banten masih berada dalam kekuasaan kerajaan Sunda dengan penguasanya bernama Rabu Pucuk Umum. Sunan Gunung Jati atau Syekh Syarif Hidayatullah yang menjadi penguasa pertama di Banten tidak mentasbihkan diri menjadi raja pertama tetapi menyerahkan kekuasaannya kepada putranya Maulana Hasanuddin. Sultan Hasanuddin dinobatkan menjadi raja Banten pada tahun 1552. Selain membangun keraton Sunosowan, Hasanuddin juga membangun mesjid di sekitar Banten Lama sekarang.Hasanuddin digantikan oleh Maulana Yusuf sebagai raja Banten yang kedua (1570-15 80). Ia telah memperluas wilayah kekuasaan kerajaan Banten sampai jauh ke pedalaman yang semula masih dikuasai kerajaan Sunda dan berhasil menduduki ibukota keraja.an di Pakuwan. Maulana Yusuf memperluas bangunan Mesjid Agung dengan membuat serambi dan juga telah membangun sebuah mesjid lain di Kasunyatan (selatan Banten Lama). Waktu Maulana Yusuf wafat yang berhak naik tahta ialah Pangeran Muhammad. Karena waktu itu pangeran Muhammad masih kecil maka yang bertindak sebagai wali raja ialah Pangeran Aria Japara.

Gambar 1.1 banten lama

Salah satu peristiwa penting dan masa pemerintahan Pangeran Muhammad ialah kedatangan - kapal-kapal Belanda pada tahun 1596 yang berlabuh dipelabuhan Banten dipimpin oleh Cornelis de Houtman. Dan merekalah kita mendapat catatan-catatan tertulis yang sangat berharga tentang Banten. Dan catatan Jan Jansz Kaerel tertanggal 6 Agustus 1596 disebutkan bahwa kapal-kapal asing yang benlabuh di pelabuhan Banten harus mendapat ijin Shyahbandar. Untuk masuk ke kota Banten dan pelabuhan terlebih dahulu harus melalui tolhuis atau kios pungut pajak. Dan gambar kota Banten tahun 1596 dapat dilihat bahwa dekat pasarjuga terdapat mesjid. Kota Banten sebagai ibukota kerajaan sudah mempunyai pagar tembok dan batu bata, yang berfungsi sebagai pagar tembok keliling kota. Tentang pasar sebagai pusat perekonomian dapat dibaca catatan dan Willem Lodewiycksz yang menggambarkan keadaan pasar Banten.Barang perdagangan yang ada di pasar Banten terdiri dan barang-barang dan dalam dan luar negeri seperti sutera, beludru, porselin, sedangkan barang-barang dan daerah selempat ad&ah barang-barang untuk keperluan sehari-hari seperti buah-buahan, sayuran, cabe, gula, madu, gambir, bambu, kenis, lombak dan lain-lain. Untuk jual beli di pasar atau dalam transaksi perdagangan di Banten sudah digunakan mata uang sebagai alat pembayaran. Ketika Tome Pires (1513) mengunjungi beberapa pelabuhan di Jawa mata uang yang dipakai sebagai alat tukar adalah mata uang Cina yaitu Casha (Caxa). Namun dapat juga disebutkan bahwa mata uang lersebut pada abad XVI merupakan alat tukar yang utama dalam perdagangan di Banten. Hal terseout telah membuktikan bahwa Banten pada waktu itu telah mendapat perhatian dan pedagang-pedagang internasional atau asing. Mulai abad XVII kondisi social politik Banten ditandai adanya pengaruh Belanda dalam kehidupan tata pemenintahan dan perdagangan dikalangan kerajaan, sehinga abad ini merupakan puncak kemaj uan kerajaan. Catatan mengenai kota Banten pada abad XVII dapat kita peroleh dan berbagai sumber. Di sebut bahwa pada tahun 1664 Banten sudah dikelilingi oleh tembok kuat yang terbual dan bata dan bermeniam, Pada masa pemenintahan Sultan Abu Nash Abdul Qahhar dihenti benteng sekeliling. Berdasarkan catatan Belanda, benteng ini dibuat oleh Hendrik Lucaszoon Carded. Di mana iajuga membangun menara dan gedung tiyamah dipelataran halaman Mesjid Agung. Pada abad XVII, Banten telah mendapat kemajuan dalam bidang ekonomi dan perdagangan. Banyak orang asing terutama orang Asia, melakukan hubungan dagang dengan kerajaan Banten. Orang Gujarat merupakan penghuhung antara pedagang asing dengan penguasa kerajaan. Pada waktu itu di Banten terdapat barang-barang mewah yang diperdagangkan hal tersebut menandakan bahwa tingkat konsumsi dan masyarakat Banten cukup tinggi. Setiap tahunnya banyak pedagang-pedagang Cina yang berlabuh di Banten. Kebanyakan dan mereka menukankan barang dagangan meneka dengan lada. Hal ini telah membuktikan bahwa Banten telah ramai dikunjungi orang asing. Pada abad 18 rakyat Banten tidak mau bekerja sama dengan Belanda sehingga banyak pemimpin-pemimpin di Banten bangkit melawan Belanda. Terutama ketika Banten diperintah oleh Sultan Fathi Muhammad Zainul Arifin banyak sekali terjadi penlawanan. Hal tersebut sebagai pengaruh kebijaksanaan Belanda yang sangat menekan Rakyat Banten, misalnya seperti kerja paksa, dan lain-lain. Akibat dan ini, maka pada tahun 1735 Sultan Fathi Muhamammad Zainul Arifin ditangkap dan dibuang ke Ambon. Setelah ini kerajaan dipenntah oleh Sultan Wasi Zainul Alimin yang hanya memenintah selama satu tahun dan kemudian digantikan oleh Sultan Muhammad Arif Zainul Asikin yang memerintah sampai tahun 1773. Selanjutnya diteruskan oleh Sultan lshak Zainul Muttaqin, Kemudian pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Syafiuddin penduduk dipaksa bekerja utuk membangun sebuah pelabuhan besar di Labuhan. Proyek ini banyak memakan korban jiwa. Sultan Muhammad Syariuddin merasa prihatin atas keadian tersebut, ia tidak ingin mengorbankan rakyatnya dan kemudian langsung menyuruh menghentikan proyek tersebut. Keadaan yang demikian mengakibatkan Daendels menjadi marah dan memerintahkan Du Puy untuk memperingatkan Sultan. Karena tindakan Du Puy yang dianggap tdak sopan terhadap Sultan, maka diapun dibunuh oleh masyarakat di depan keraton. Akibatnya, sebagai tindakan pembalasan, kemudian Sultan ditangkap dan dibuang ke Ambon. Setelah itu wilayah Banten diduduki oleh Belanda, keraton Surosowan dihancurkan, lantainya dibongkar dan dibawa ke Serang untuk membangun kantor perwakilan Belanda. Walaupun Sultan Muhammad Rafiuddin masih memerintah, namun kekuasaannya sudah tidak berarti apa-apa lagi. Waktu itu pusat kerajaan telah dipindahkan ke keraton Kaibon. Pada tahun 1816, datang utusan dari Belanda di bawah pimpinan Gubernur Van Der Capellen dan mengambil alih kekuasaan dan tangan Sultan Muhammad Rafiudin. Oleh Belanda wilayah kekuasaan kerajaan dibagi menjadi tiga kabupaten yaitu Serang, Lebak dan Cairingin. Maka dengan ini berakhirlah masa kesultanan di Banten.

Tempat-tempat yang kita kunjungi diBanten Lama

1. Keraton SurosowanTidak Jauh dari Istana Keraton Kaibon, terdapat sebuah Situs Istana Surosoan yang merupakan Kediaman para Sultan Banten, dari Sultan Maulana Hasanudin hingga Sultan Haji yang pernah berkuasa pada tahun 1672-1687, Istana ini dibangun pada tahun 1552. Dibanding Istana Kaibon yang terlihat masih berupa bangunan, Istana Surosoan, hanya tinggal berupa sisa-sisa bangunannya saja. Sisa bangunan megah ini berupa Benteng yang terbuat dari batu merah dan batu karang dengan tinggi 0,5 2 meter.

Gambar 1.2 keraton surosowanSesampai diIstana Keraton Surosowan jam 2. Cuaca sangat panas dan terik sehingga membuat kami haus berulang kali. Tepat di ujung Keraton Surosowan terdapat pasar yang menjual aneka oleh-oleh. Tapi celotehku mengenai perjalanan ke Banten Lama khususnya di pasar oleh-oleh Banten Lama kebanyakan penjual daripada pendatang mungkin karena wisata sejarah Banten Lama terabaikan. Ironisnya tiang sisa bangunan menjadi tempat membangun tenda jualan dan untuk masuk ke dalam kami harus naik bangunan. Wew! Hal yang keren dibekasKeraton Surosowan ialah tidak perlu dipungut biaya alias gratis serta pemandangan yang keren dari sisa bangunan Kerajaan Islam ini. Pemandangan yang memukau

Gambar 1.3 masih di kraton surosowan

2. Masjid Agung BantenMasjid Agung Banten terletak di Kompleks bangunan masjid di Desa Banten Lama, Kecamatan Kasemen, sekitar 10 km sebelah utara Kota Serang. Masjid ini dibangun pertama kali oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama Kesultanan Demak. Ia adalah putra pertama Sunan Gunung Jati.Salah satu kekhasan yang tampak dari masjid ini adalah adalah atap bangunan utama yang bertumpuk lima, mirip pagoda China. Ini adalah karya arsitektur China yang bernama Tjek Ban Tjut. Dua buah serambi yang dibangun kemudian menjadi pelengkap di sisi utara dan selatan bangunan utama.

Gambar 1.4 menara banten

3. Museum Kepurbakalaan BantenMuseum Situs Kepurbakalaan Banten Lama mempunyai luas tanah kurang lebih 10.000 m2 dan bangunan kurang lebih 778 m2. Dibangun dengan gaya arsitektur tradisional Jawa Barat seperti yang terlihat pada bentuk atapnya. Museum yang terletak antara Keraton Surosowan dan Masjid Agung Banten Lama ini menyimpan banyak benda-benda purbakala. Dilihat dari bentuk bangunannya Museum Situs Kepurbakalaan lebih mirip seperti sebuah rumah yang kemudian dialihfungsikan menjadi museum.

Gambar 1.5 museum situs kepurbakalaan

Dari sekian banyak benda-benda purbakala yang menjadi koleksinya, benda-benda tersebut dibagi menjadi 5 kelompok besar. Arkeologika, benda-benda yang digolongkan dalam kategori ini adalah Arca, Gerabah, Atap, Lesung Batu, dll.

Gambar 1.7 gerabah Etnografika, benda-benda koleksinya berupa miniatur Rumah Adat Suku Baduy dan berbagai macam Senjata Tradisional dan juga senjata peninggalan Kolonial seperti Tombak, Keris, Golok, Meriam, Pistol, dll.

Keramologika, yaitu benda-benda koleksi berupa macam-macam Keramik. Keramik yang tersimpan berasal dari berbagai tempat seperti Burma, Vietnam, China, Jepang, Timur Tengah dan Eropa. Tidak ketinggaln pula keramik lokal asal Banten yang biasanya lebih dikenal dengan sebutan Gerabah dan biasanya gerabah ini digunakan sebagai alat-alat rumah tangga.

Gambar 1.8 Seni rupa, yang termasuk didalamnya adalah benda-benda seni seperti Lukisan atau Sketsa. Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama ini menyimpan banyak koleksi lukisan tetapi hampir keseluruhannya adalah lukisan hasil reproduksi.

Selain menyimpan benda-benda koleksi kepurbakalaannya di dalam ruangan, terdapat dua Artefak yang disimpan di halaman Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama, yaitu artefak Meriam Ki Amuk dan juga alat penggilingan Lada. Yang paling terkenal adalah Meriam Ki Amuk, meriam yang terbuat dari tembaga dengan tulisan arab yang panjangnya sekitar 2,5 meter ini merupakan bantuan dari Ottoman Turki. Konon Meriam Ki Amuk memiliki kembaran yaitu Meriam Ki Jagur yang saat ini tersimpan di halaman belakang Museum Fatahillah Jakarta. Sedangkan alat penggilingan lada yang terbuat dari batu padas yang sangat keras telah hancur menjadi beberapa bagian. Pada zaman dahulu Banten memang dikenal sebagai penghasil lada, itulah yang menyebabkan Belanda datang ke Banten, salah satunya ingin menguasai produksi lada.

Perjalanan Menuju keBanten LamaNama Sita Nurhasanah ,saya pergi ke sebuah tempat yaitu Banten lama saya pergi ke sana bersama teman teman saya , di sana saya untuk melaksanakan sebuah kegiatan yaitu mengerjakan tugas saya untuk penelitian diBanten Lama , saya bersama teman-teman saya di sana selama 1 hari, dan saya berangkat dari hari jumat siang sampai sore, kami di sana mengerjakan aktivitas selama itu. Pertama kami berkumpul di sekolah di tempat nya dikelas X-1 di sma 1 jawilan dan kami menunggu mobil datang kami menunggu beberapa menit setelah itu mobil pun datang dan kami langsung menaiki semua barang bawaan yang kita miliki kami semua langsung naik ke mobil tersebut kami langsung berangkat ke sana menuju Banten Lama.soalnya kita ke banten pada saat jam pelajaran, dan pada saat itu sekolah kita sedang ada acara rapat, jadinya kita otw deh ke banten lama, kita ke banten lama jam 10:45, kita kesana naik mobil angkot merah putih, soalnya kita hanya 18 orang doang. Karena kita ke banten hari jumat dan pada saat solat jumat , di tengah perjalanan kita berhenti sejenak untuk melaksanakan solat jumat bagi para laki-laki, dan untuk anak perempuan istirahat di mobil sambil beli makanan atau cemilan . setelah selesai solat jumat kami melanjutkan perjalan ke banten lama.Di tengah perjalanan lagi, kami mampir ke rumah makan serba 7000, soalnya kalau beli di banten kata abang angkot mahal-mahal.Setelah itu, tidak lama kami dari beranjak dari rumah makan itu, kami melanjutkan lagi ke banten soalnya sebentar lagi perjalananya. Dan nyampee deh di banten lama. Setelah nyampe di banten lama kita disitu makan terlebih dahulu

ini baru nyampe langsung makan laperrrrAbis makan kita langsung ganti baju dan langsung otw jiarah ke makam sultah hasanudin setelah berZiarah kira langsung kunjungan pertama di menara banten disitu kita berfoto-foto di depan menara banten. Setelah di menara kita langsung ke museum untuk melihat peninggalan-peninggalan zaman dulu Tiket masuk museum situs kepurbakalaan

Didepan museum situs kepurbakalaan

Gambar 1.9 didepan museum situs kepurbakalaan Setelah kita berkunjung ketempat museum situs kepurbakalaan kita langsung melanjutkan kunjungan kita ke benteng banten lama , yeayyyyyy disitu kita banyak mencari anggel photo yang bagus untuk didokumentasikan , kita banyak menemukan tempat-tempat yang cocok untuk didokumentasikan dari satu tempat ketempat yang lain hingga kami kelelahan tetapi asyikkkkkk .

Saat hendak turun kebangunan-bangunan benteng banten lama

Photo bersama dibenteng lama

Masih sama di bangunan benteng lama

Kebersamaan kita semua X-1 SMA Negeri 1 Jawilan

A.Kesimpulan Upaya optimalisasi pengelolaan kawasan wisata Banten Lama yang dapat dilakukan diantaranya adalah, pertama, penyamaan persepsi, tujuan dan perencanaan terkait keberadaan Banten Lama sebagai aset utama Kota Serang oleh para pemangku kewenangan yang dalam hal ini adalah pihak Kenadziran, Disporaparbud Kota Serang, Disbudpar Banten dan Pihak Nasional yang diwakili oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCP).Untuk merealisasikan langkah pertama ini, dibutuhkan suatu forum pembahasan secara serius yang mempertemukan pihak-pihak tersebut dalam satu ruangan yang sama, bersama-sama menyelesaikan permasalahan yang terjadi di kawasan tersebut. menyatukan visi-misi pengembangan kawasan Banten Lama sehingga muncul satu perencanaan pengembangan yang terintegrasi dan jelas. Setelah langkah pertama ditempuh maka langkah selanjutnya adalah pembuatan model pengembangan (maket) perencanaan dan pengembangan Banten Lama sebagai suatukawasan wsiata religi yang terintegrasi secara matang dan disepakati oleh semua pihak-pihak terkait,dengan daya tarik Banten Lama sebagai tujuan utama ziarah serta vihara yang selama ini kurang ter ekspose. kondisi Banten Lama yang sangat miris, tata lokasi yang semrawut mengharuskan adanya perencanaan untuk menata kembali kawasan Banten Lama dengan konsep yang lebih baik. Langkah ketiga adalah Pembangunan fisik kawasan Banten Lama sesuai dengan perencanaan dan model pengembangan kawasan wisata religi yang telah direncanakan, pembangunan ini terkait dengan relokasi tempat-tempat sesuai dengan fungsinya, pembangunan fasilitas sarana-prasarana pendukung, aksesibilitas dan menggali kemenarikan. sehingga menata kembali Banten Lama dengan wajah baru yang lebih rapih, indah, nyaman dan layak. Langkah ke empat, Pembagian kewenangan, antara Kenadziran, BPCP, Pemerintah Kota dan provinsi secara jelas dan tegas, sehingga masing-masing pihak memiliki tugas pokok dan fungsinya, tidak ada tumpang tindih kewenangan, tumpang tindih kepentingan dan tanggung jawab, melalui pembuatan regulasi yang jelas.Harus adanya penunjukan lembaga otonom yang secara penuh mengelola Banten Lama, baik itu dari pihak pemerintah, kenadziran atau pihak swasta yang disepakati, sehingga pengelolaan Banten Lama memiliki aturan main yang jelas, sistem perekrutan tenaga kerja yang resmi, upah yang pasti, administrasi yang rapih, perawatan dan pelestarian yang sesuai dengan UU cagar budaya serta menejemen yang baik.Hubungan antarapartisipasi masyarakat dengan kelestarian di kawasan wisat aBanten Lama sangat lemah, hal ini disebabkan karena kedua variable tersebut tidak signifikan saling mempengaruhi, kondisi kelestarian memang di pengaruhi oleh aktivitas masyrakat yang ada disekitarnya namun pengaruhtersebut tidak besar jika aktivitas.Catatan perjalananKota Kuno Banten Lama 1. Objek wisata Banten Lama yaitu Benteng Surosowan, Masjid Agung Banten, Museum Kepurbakalaan, Keraton Kaibon serta Vihara Avolokitsvara.2. Untuk menuju ke Banten Lama dari Jakarta sebaiknya dengan menggunakan kereta api dari stasiun tanah Abang Jakarta Pusat, lebih mudah dan lebih cepat.3. Untuk masuk ke objek wisata Banten Lama tidak dipungut biaya kecuali museum kepurbakalaan.4. Lama perjalanan dari Banten Lama dari Jakarta selama 3-4 jam.