tugas akhir media pembelajaran

36
TUGAS INDIVIDU PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DOSEN PENGAMPU : Dr. INDRATI KUSUMANINGRUM , M.Pd Oleh : JUFRIATI NIM. 1109852

Upload: jufriati

Post on 26-Jun-2015

1.017 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas akhir media pembelajaran

TUGAS INDIVIDU

PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI

DOSEN PENGAMPU : Dr. INDRATI KUSUMANINGRUM , M.Pd

Oleh :

JUFRIATINIM. 1109852

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2012

Page 2: Tugas akhir media pembelajaran

PENGGUNAAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI

BAB I

PENDAHULUAN

A. TEORI BELAJAR

Proses pembelajaran yang dilakukan dalam sebuah pengajaran

tidak akan terlepas dari teori-teori belajar yang telah dikemukakan oleh

para ahli. Salah satu teori yang dapat digunakan dalam sebuah

pengajaran adalah teori Dual Coding yang dikemukan oleh Allan Paivio.

Menurut Paivio informasi yang diterima seseorang diproses melalui salah

satu dari dua channel, yaitu channel verbal seperti teks dan suara, dan

channel visual (nonverbal image) seperti diagram, gambar, dan animasi.

Kedua channel ini dapat berfungsi baik secara independen, secara

paralel, atau juga secara terpadu bersamaan (Sadoski, Paivio, Goetz,

1991). Kedua channel informasi tersebut memiliki karakteristik yang

berbeda. Channel verbal memproses informasi secara berurutan

sedangkan channel nonverbal memproses informasi secara bersamaan

(sinkron) atau paralel.

Aktivitas berpikir dimulai ketika sistem sensory memory menerima

rangsangan dari lingkungan, baik berupa rangsangan verbal maupun

rangsangan nonverbal. Hubungan-hubungan representatif

(representational connection) terbentuk untuk menemukan channel yang

sesuai dengan rangsangan yang diterima. Dalam channel verbal,

representasi dibentuk secara urut dan logis, sedangkan dalam channel

nonverbal, representasi dibentuk secara holistik. Sebagai contoh, mata,

hidung, dan mulut dapat dipandang secara terpisah, tetapi dapat juga

dipandang sebagai bagian dari wajah. Representasi informasi yang

diproses melalui channel verbal disebut logogen sedangkan representasi

Page 3: Tugas akhir media pembelajaran

informasi yang diproses melalui channel nonverbal disebut imagen (lihat

Gambar).

Gambar  Model umum Teori Dual Coding

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Paivio dan Bagget tahun 1989

dan Kozma tahun 1991, mengindikasikan bahwa dengan memilih

perpaduan media yang tepat, kegiatan belajar dari seseorang dapat

ditingkatkan (Beacham, 2002; Dede, 2000; Hogue, (?)). Sebagai contoh,

informasi yang disampaikan dengan menggunakan kata-kata (verbal) dan

ilustrasi yang relevan memiliki kecenderungan lebih mudah dipelajari dan

dipahami daripada informasi yang menggunakan teks saja, suara saja,

perpaduan teks dan suara saja, atau ilustrasi saja.

Menurut teori Dual Coding yang dikemukakan oleh Paivio, kedua

channel pemrosesan informasi tersebut tidak ada yang lebih dominan.

Namun demikian, Carlson, Chandler, dan Sweller tahun 2003 dalam (Ma,

(?)) telah melakukan sebuah riset untuk melihat apakah pembelajaran

yang dilakukan melalui diagram atau teks akan membantu kegiatan

belajar. Carlson dan kawan-kawan mengasumsikan bahwa karena

diagram lebih lengkap dibandingkan teks, dan dengan diagram seseorang

mampu menghubungkan antara elemen yang satu dengan yang lainnya,

maka orang yang belajar melalui diagram akan lebih berprestasi

Page 4: Tugas akhir media pembelajaran

dibandingkan dengan orang yang belajar dengan menggunakan teks saja.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk bahan belajar yang memiliki

tingkat interaktivitas tinggi, kelompok yang belajar dengan menggunakan

diagram memiliki prestasi lebih tinggi dibandingkan dengan yang hanya

belajar dengan teks. Untuk bahan belajar yang tidak memiliki tingkat

interaktivitas yang tinggi, kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan

prestasi yang signifikan.

Teori Dual Coding menyiratkan bahwa seseorang akan belajar

lebih baik ketika media belajar yang digunakan merupakan perpaduan

yang tepat dari channel verbal dan nonverbal (Najjar, 1995). Sejalan

dengan pernyataan tersebut, peneliti berpendapat bahwa ketika media

belajar yang digunakan merupakan gabungan dari beberapa media maka

kedua channel pemprosesan informasi (verbal dan nonverbal)

dimungkinkan untuk bekerja secara paralel atau bersama-sama, yang

berdampak pada kemudahan informasi yang disampaikan terserap oleh

pembelajar.

Menurut paradigma behavioristik, belajar merupakan transmisi

pengetahuan dari expert ke notice. Berdasarkan konsep ini, peran guru

adalah menyediakan dan menuangkan informasi sebanyak-banyaknya

kepada siswa. Guru mempersepsi diri berhasil dalam pekerjaannya

apabila dia dapat menuangkan pengetahuan sebanyak-banyaknya

kepada siswa dan siswa dipersepsi berhasil apabila mereka tunduk

menerima pengetahuan yang dituangkan oleh guru.

Akhir-akhir ini, konsep belajar didekati menurut paradigm

konstruktivisme. Menurut paham konstruktivistik, belajar merupakan hasil

konstruksi sendiri (pebelajar) sebagai hasil interaksinya terhadap

lingkungan belajar. Pengkonstruksian pemahaman dalam belajar dapat

melalui proses asimilasi atau akomodasi. Berdasarkan paradigma

konstruktivisme tentang belajar tersebut, prinsip mediated instruction

menempati posisi cukup strategis dalam rangka mewujudkan proses

belajar secara optimal. Proses belajar yang optimal merupakan salah satu

Page 5: Tugas akhir media pembelajaran

indicator untuk mewujudkan hasil belajar peserta didik yang optimal. Hasil

belajar yang optimal juga merupakan salah satu cerminan hasil

pendidikan yang berkualitas.

B. MEDIA PEMBELAJARAN

1. Pengertian Media

Pada hakikatnya, proses belajar mengajar adalah proses

komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan

berupa isi atau ajaran dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi baik

secara verbal (kata-kata dan tulisan) maupun nonverbal. Proses tersebut

dinamakan encoding. Penafsiran simbol-simbol komunikasi tersebut oleh

peserta didik dinamakan decoding. Dalam penafsiran tersebut,

adakalanya peserta didik berhasil dan adakalanya gagal. Kegagalan

terjadi jika peserta didik tidak mampu memahami apa yang didengar,

dibaca, dilihat, ataupun diamati. Kegagalan itu disebabkan oleh gangguan

yang menjadi penghambat komunikasi yang dalam proses komunikasi

dikenal dengan istilah barrier atau noise. Semakin banyak verbalisme,

semakin abstrak pemahaman yang diterima. Berdasarkan hal di atas

maka dibutuhkan media yang sesuai.

Media merupakan alat saluran komunikasi. Secara harfiah, media

berarti perantara, yaitu perantara antara sumber pesan (a source) dengan

penerima pesan (a receiver). Leslie J. Briggs (1979) menyatakan bahwa

media pengajaran adalah alat-alat fisik untuk menyampaikan materi

pelajaran dalam bentuk buku, film, rekaman video, dan lain sebagainya.

Briggs juga berpendapat bahwa media merupakan alat untuk memberikan

perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar.

Menurut Gagne media merupakan wujud dari adanya berbagai jenis

komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk

belajar. Miarso menyatakan bahwa media merupakan segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang

Page 6: Tugas akhir media pembelajaran

pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar. Schram

menyatakan bahwa media merupakan teknologi pembawa pesan yang

dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran, sehingga media

menjadi perluasan bagi guru.

Dilihat dari segi sifatnya, menurut NEA, media adalah sarana

komunikasi dalam bentuk cetak maupun audiovisual, termasuk teknologi

perangkat kerasnya. Hal ini sama dengan pengertian media yang

diberikan oleh AECT, yang menyatakan bahwa media merupakan segala

bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan.

Brown meyakini bahwa media yang digunakan dengan baik oleh guru atau

siswa dapat mempengaruhi efektivitas program belajar dan mengajar. Dari

berbagai pengertian media di atas, bisa kita pahami bahwa media

merupakan alat bantu yang sangat bermanfaat bagi para siswa dan guru

dalam proses belajar dan mengajar.

Dengan adanya media pengajaran, peran guru menjadi semakin

luas. Sedangkan anak didik akan terbantu untuk belajar dengan baik,

serta terangsang untuk memahami subjek yang tengah diajarkan dalam

bentuk komunikasi penyampaian pesan yang lebih efektif dan efisien.

Media pengajaran merupakan salah satu alat komunikasi dalam proses

pembelajaran. Dikatakan demikian karena dalam media pengajaran

terdapat proses penyampaian pesan dari pendidik kepada anak didik.

Sedangkan pesan yang dikirim, biasanya berupa informasi atau

keterangan dari pengiriman pesan. Pesan tersebut adakalanya

disampaikan dalam bentuk sandi atau lambing seperti kata-kata, gambar,

dan lainnya. Melalui saluran seperti radio, televise, OHP, film. Pesan

diterima oleh penerima pesan melalui indera untuk diolah, sehingga pesan

yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh penerima pesan.

Dari jabaran di atas, media pengajaran adalah semua bahan atau

alat fisik yang digunakan untuk mengimplementasikan pengajaran dan

memfasilitasi prestasi siswa terhadap sasaran atau tujuan pengajaran.

Media pengajaran mencakup bahan-bahan tradisional seperti papan tulis,

Page 7: Tugas akhir media pembelajaran

buku pegangan, bagan, slide, OHP/OHT, objek-objek nyata, dan rekaman

video atau film. Selain itu, bisa juga berupa bahan-bahan dan beberapa

metode mutahir seperti computer, DVD, CD-Room, internet, dan

penggunaan fasilitas konferensi video secara interaktif.

Penggunaan media pengajaran sangat penting bagi proses belajar

mengajar, dikatakan penting karena media pengajaran sangat membantu

peserta didik atau pengajar dalam memberikan pengajaran secara

maksimal, efektif, dan efisien. Dalam proses pembelajaran, terdapat

system yang harus diperhatikan dengan baik. Pembelajaran dikatakan

sebagai system karena di dalamnya memiliki komponen yang saling

berkaitan satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah

ditentukan. Komponen tersebut terdiri atas tujuan, materi, metode, media,

dan evaluasi. Masing-masing komponen tersebut saling berkaitan dan

merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Pada dasarnya, media pengajaran selalu terdiri atas dua unsur,

yaitu unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) ddan unsur pesan

yang dibawa (message/software). Software merupakan informasi atau

bahan ajar yang akan disampaikan kepada siswa, sedangkan hardware

berupa peralatan atau sarana yang digunakan untuk menyajikan pesan

atau bahan ajar tersebut.

2. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran

Media dalam sebuah pembelajaran sangat dibutuhkan karena

bermanfaat untuk :

a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistik.

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indera.

c. Menimbulkan gairah belajar, berinteraksi secara langsung antara

peserta didik dengan pendidik.

d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan

kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya.

Page 8: Tugas akhir media pembelajaran

e. Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman,

dan menimbulkan persepsi yang sama

f. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, yaitu

guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran,

peserta didik (komunikan), dan tujuan pembelajaran.

Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and

Dayton, 1985 adalah sebagai berikut :

a. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar

b. Pembelajaran dapat lebih menarik

c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori

belajar

d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek

e. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan dimana pun

diperlukan

g. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses

pembelajaran dapat ditingkatkan

h. Peran guru mengalami perubahan ke arah yang positif

Media perfungsi mengarahkan siswa untuk memperoleh berbagai

pengalaman belajar. Pengalaman belajar (learning experience) tergantung

pada interaksi siswa dengan media. Media yang tepat dan sesuai dengan

tujuan belajar akan mampu meningkatkan pengalaman belajar sehingga

siswa bisa meningkatkan hasil belajar.

Media dijadikan sebagai pembawa informasi dari sumber (guru)

menuju penerima (siswa). Dibarengi dengan metode, sebagai prosedur

untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna

mencapai tujuan pembelajaran. Atau jelasnya dapat dillihat pada bagan di

bawah ini.

Page 9: Tugas akhir media pembelajaran

Gambar fungsi media dalam proses pembelajaran

Dalam kegiatan interaksi antara siswa dan lingkungan, fungsi

media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan

hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran. Tiga

kelebihan kemampuan media (Gerlach & Ely dalam Ibrahim, et.al., 2001)

adalah sebagai berikut :

a. Kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan

menampilkan kembali suatu objek atau kejadian

b. Kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan

kembali objek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan

sesuai keperluan

c. Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audiens

dalam jumlah yang besar

Secara rinci, fungsi media dalam proses pembelajaran adalah sebagai

berikut.

1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada

masa lampau, dengan perantara gambar, potret, slide, film, video,

atau media lainnya

2. Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi baik karena

jauh jaraknya, berbahaya, maupun terlarang

3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda atau hal-hal yang

sukar diamati secara langsung karena ukurannya yang tidak

memungkinkan

GUR SISWMEDIA

METODE

PESA

Page 10: Tugas akhir media pembelajaran

4. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara

langsung

5. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati

secara langsung karena sukar ditangkap

6. Mengamati peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk

didekati

7. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak atau

sukar diawetkan

8. Dengan mudah membandingkan sesuatu, dengan bantuan gambar,

model, ataupun foto.

9. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara

lambat

10.Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung

secara cepat

11.Mengamati gerakan-gerakan mesin atau alat yang sukar diamati

secara langsung

12.Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat

13.Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang

atau lama

14.Dapat menjangkau audiens yang besar jumlahnya dan mengamati

suatu objek secara serempak.

15.Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya

masing-masing.

3. Media Slide Power Point

Slide power point merupakan salah satu program berbasis multi

media. Media ini menjadi menarik untuk digunakan karena mempunyai

berbagai kemampuan mengolah teks, warna, dan gambar, serta animasi-

animasi yang bias diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya. Pada

prinsipnya, program ini terdiri dari beberapa unsu rupa dan pengontrolan

operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud terdiri atas slide, teks, gambar

Page 11: Tugas akhir media pembelajaran

dan bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar

belakang yang telah tersedia. Penggunaan powerpoint ini memiliki

kelebihan sebagai berikut :

a. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf, dan

animasi

b. Animasi teks maupun animasi gambar atau foto

c. Lebih merangsang siswa untuk mengetahui lebih jauh informasi

tentang bahan ajar yang tersaji

d. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik

e. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang

sedang disajikan

f. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara

berulang-ulang

g. Dapat disimpan dalam bentuk data optic atau magnetic.

(CD/disket/flashdisk) sehingga praktis untuk dibawa kemana-mana

Page 12: Tugas akhir media pembelajaran

BAB II

ANALISIS SISWA DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN

PADA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XII DI SMAN 17 SIAK

Langkah dasar yang dapat kita buat dalam implementasi media

pengajaran seperti yang diajukan oleh St. Cloud State University adalah :

1. Mengulas tujuan-tujuan, sasaran-sasaran, audiensi, dan strategi

pengajaran

2. Menetukan media terbaik bagi komponen pelajaran

3. Mencari dan mengulas bahan-bahan atau media

4. Mengadaptasi media atau bahan-bahan jika diperlukan

5. Jika materi atau medianya baru, maka harus dilakukan terlebih

dahulu hal-hal seperti menentukan format, teks, visual, dan

semacamnya; draf bahan dan media yang digunakan; serta periksa

kejelasan dan aliran idenya

6. Lakukan evaluasi formatif

7. Implementasikan atau terapkan

8. Lakukan evaluasi atau revisi

Selain hal tersebut di atas, menggunakan media dalam sebuah

pembelajaran pada intinya haruslah menerapkan metode yang kita kenal

dengan sebutan Assure. Pada Assure ada enam unsur yang harus dikaji

tuntas dan mendalam sebelum guru melaksanakan sebuah pembelajaran.

Enam unsur yang dimaksud;

pertama; Analize Learner (menganalisa pebelajar), yang mencakup tiga

hal, 1). Karakteristik umum termasuk di dalamnya usia, gender,

latar belakang budaya; 2). Karakteristik khusus, yang termasuk

di dalamnya pengetahuan awal dan motivasi, 3). Gaya belajar,

visual, audiotutorial, dan kinestetik

kedua; State standart and Objective, dalam hal ini seorang guru harus

menentukan standar dan tujuan yang akan dicapai

Page 13: Tugas akhir media pembelajaran

ketiga; Select strategi, method, media, technologi, materials. Guru harus

mampu memilih strategi pembelajaran yang sesuai, metode

yang tepat, media yang dapat merangsang peserta didik untuk

belajar, menggunakan teknologi yang dapat dimengerti oleh

siswa serta menentukan bahan/materi apa yang akan

diajarkannya.

Keempat; Utilize technology , environment (memanfaatkan teknologi dan

lingkungan)

Kelima; Require learner participation (mengajak partisipasi siswa)

Keenam; Evaluate & Revise (evaluasi dan meninjau kembali)

Pada pembelajaran sosiologi di SMAN 17 Siak, dengan

menggunakan model Assure dapat diketahui bahwa untuk analized

learner, dalam segi usia kelas yang diajarkan dengan menggunakan

media sebesar 90 persen siswanya berusia 18 tahun, berjumlah 25 orang

dalam satu kelas tersebut, 16 orang berjenis kelamin perempuan dan 9

orang laki-laki. Jika dilihat dari latar belakang budaya, 90 persen siswa

dalam kelas ini adalah siswa yang memiliki latar belakang budaya yang

sama, jadi terdapat kemudahan dalam mengajar. Untuk karakteristik

khusus dalam hal kemampuan awal siswa yang berada pada kelas ini

adalah siswa yang memiliki kemampuan rata-rata menengah. Hanya ada

4 orang siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi, dan 6 orang yang

memiliki kemampuan awal dengan kategori rendah. Untuk gaya belajar

sebagian besar di kelas ini memakai gaya belajar visual dan audiotutorial.

Oleh karena itu guru merancang pembelajaran dengan

menggunakan media power point yang dipadukan dengan memberikan

penjelasan sesuai dengan power point yang ditampilkan. Guru

menentukan tujuan yang akan dicapai yang disesuaikan dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran.

melihat kondisi SMAN 17 Siak, lingkungan yang mendukung

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media slide power

Page 14: Tugas akhir media pembelajaran

point, maka guru menggunakan media ini dalam proses pembelajaran. Di

sekolah ini semua fasilitas yang dibutuhkan untuk penggunaan media ini

dapat terpenuhi dengan baik, mulai dari adanya aliran listrik sebagai

sumber menyalakan power point, tersedianya LCD Projektor, laptop

sekolah yang memadai, serta ruangan kelas yang cukup nyaman dengan

penggunaan media ini.

Selain hal di atas guru juga mengajak siswa untuk berperan aktif

dalam proses pembelajaran, hal ini bertujuan pembelajaran menjadi lebih

menarik dan lebih diminati siswa, motivasi belajar siswa tinggi. Dengan

media slide power point yang ditampilkan siswa dengan semangat tinggi

memperhatikan semua materi pembelajaran yang ditayangkan

Terakhir tugas guru dalam sebuah proses pembelajaran adalah

melakukan evaluasi dan mengulas kembali atau yang dikenal dengan

istilah evaluate and revise. Dalam hal ini setelah materi pembelajaran usai

disajikan guru memberikan pertanyaan untuk dijawab siswa.

Page 15: Tugas akhir media pembelajaran

BAB III

RPP, BAHAN AJAR, DAN EVALUASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama sekolah : SMA Negeri 17 Siak

Mata Pelajaran : Sosiologi

Kelas/semester : XII / 1

Standar Kompetensi : 1. Memahami lembaga sosial

Kompetensi Dasar : 1. 2. Mengklasifikasi tipe-tipe lembaga sosial

Indikator : Mengidentifikas tipe-tipe lembaga sosial

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 X Pertemuan)

A. Tujuan PembelajaranSetelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat:

mengetahui dan memahami tipe-tipe lembaga sosial yang ada di masyarakat.

B. Materi Pembelajaran1. Lembaga Sosial

C. Metode Pembelajaran1. informasi2. kerja mandiri3. tanya-jawab4. eksplorasi5. diskusi6. ceramah

Page 16: Tugas akhir media pembelajaran

D. Langkah-langkah Pembelajaran

No.Kegiatan Pembelajaran

Alokasi

WaktuKet.

1.Pendahuluan

a. ApersepsiGuru mempersiapkan kelas untuk pembelajaran.

Kemudian, guru menanyakan beberapa

pertanyaan seputar lembaga sosial dan tipe-tipe

lembaga sosial.

b. MemotivasiSiswa menyebutkan jenis-jenis lembaga sosial

yang ada dalam masyarakat.

c. Rambu-rambu belajar Guru memberi tahu beberapa lembaga sosial

dalam masyarakat.

2x45’

2.Kegiatan Inti

a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tipe-tipe lembaga sosial.

b. Siswa memperhatikan dengan seksama slide power point yang ditayangkan di depan kelas.

c. Siswa dibagi dalam lima kelompok kemudian mendiskusikan tipe-tipe lembaga sosial yang ada dalam masyarakat. Misalnya, menulis proses upacara perkawinan dan fungsi tahapan-tahapan dalam upacara perkawinan tersebut, bentuk kekerabatan, pembayaran mas kawin, pola meneta sesudah perkawinan, serta susunan keluarga.

d. Siswa membacakan hasil diskusinya di depan kelas. Guru bertindak sebagai pemandu diskusi kelas.

e. Siswa dan guru membuat kesimpulan atas diskusi siswa.

3. Kegiatan Akhir

a. Siswa dan guru membuat rangkuman bersama tentang tipe-tipe lembaga sosial dalam masyarakat.

b. Siswa ditugaskan untuk mengerjakan soal-soal

Page 17: Tugas akhir media pembelajaran

evaluasi yang telah tersedia di handout pembelajaran.

c. Siswa diberi tugas rumah untuk membuat laporan secara individu tentang proses perkawinan di daerahnya atau di lingkungan keluarganya.

E. Sumber pembelajaran:1. Buku Sosiologi SMA kelas 3 ESIS halaman 57 - 86.2. Pengalaman siswa tentang lembaga sosial 3. Media massa seperti majalah, koran, dan buku-buku tambahan.

F. Media 1. Papan tulis2. Alat-alat tulis3. Lembar soal4. LCD Projektor5. Slide Power Point

G. Penilaian/Evaluasi1. Hasil ulangan siswa.2. Laporan siswa tentang lembaga perkawinan.3. Diskusi kelompok

Berikut ini format penilaian diskusi kelompok.

No Nama

ASPEK PENILAIAN

Total

nilai PresentasiSikap Keaktifan Wawasan

Kemampuan

mengemukakan

pendapat

Kerja

sama

Keterangan: nilai maksimal 20

Page 18: Tugas akhir media pembelajaran

LEMBAR OBSERVASI DISKUSI KELOMPOK

No Nama SiswaAspek yang Dinilai

Skor/ Jumlah1 2 3 4 5 6

Aspek yang dinilai:

1. Kemampuan menyampaikan pendapat.

2. Kemampuan memberikan argumentasi.

3. Kemampuan memberikan kritik.

4. Kemampuan mengajukan pertanyaan.

5. Kemampuan menggunakan bahasa yang baik.

6. Kelancaran berbicara.

Penskoran: Jumlah skor:

A. Tidak Baik Skor 1 24—30 = Sangat Baik

B. Kurang Baik Skor 2 18—23 = Baik

C. Cukup Baik Skor 3 12—17 = Cukup

D. Baik Skor 4 6—11 = Kurang

E. Sangat Baik Skor 5

FORMAT PENILAIAN PROSES DISKUSI

NoNama Siswa

Kriteria Penilaian Jumlah

Skor1 2 3 4 5

1

2

ds

Page 19: Tugas akhir media pembelajaran

t

Keterangan: Rentang skor : 1—3

1. Aktivitas dalam kelompok 2—15 = Sangat baik

2. Tanggung jawab individu 9—11 = Baik

3. Pemikiran 6—8 = Cukup

4. Keberanian berpendapat 3—5 = Kurang

5. Keberanian tampil

Kepala SMAN 17 Siak Tualang, Februari 2012

Guru Mata Pelajaran

INDRAWATI, S.Pd JUFRIATI, S.Sos NIP. 196808061995122001 NIP. 197808262009032002

Page 20: Tugas akhir media pembelajaran

HAND OUTSOSIOLOGI

Guru : Jufriati, S.SosKelas : XII IP2 Hari/Tanggal : Senin/ 17 Februari 2012Standar Kompetensi : Memahami lembaga SosialKompetensi Dasar : 1. Mengklasifikasikan tipe-tipe lembaga sosialIndikator : 1. Mengidentifikasi tipe-tipe lembaga sosial.

Materi PembelajaranLEMBAGA SOSIAL

Pengertian Lembaga Sosial Seperangkat Aturan/ tata kelakuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia sebagai individu atau makhluk sosial.

TIPE-TIPE LEMBAGA SOSIAL1. Berdasarkan Sudut Perkembangannya, terdiri atas:

a. Crescive Institution, yakni lembaga sosial yang tumbuh dari adat istiadat dengan tidak disengaja. Contohnya lembaga perkawinan, hak milik, agama

b. Enacted Institution, yakni lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk memenuhim kebutuhan. Contohnya pegadaian, pendidikan, dsb

2. Berdasarkan Sistem Nilai yang Diterima Masyarakat terdiri atas :a. Basic Institution, yakni lembaga sosial yang penting untuk

memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contohnya keluarga, pendidikan, negara, tempat ibadah

b. Subsidiary Institution, yakni lembaga sosial yang kurang penting. Contohnya rekreasi

3. Berdasarkan Penerimaan Masyarakat, terdiri atas :a. Aproved atau Sanctioned Institution, yakni lembaga sosial yang

diterima oleh masyarakat seperti : sekolah, perusahaan dagang, dsbb. Unsanctioned Institution, yakni lembaga sosial yang tidak diterima

oleh masyarakat, seperti : perjudian, sindikat mafia, pelacuran, dsb

4. Berdasarkan sudut penyebarannya terdiri atas :a. General Institution, yakni lembaga sosial yang dikenal oleh sebagian

besar masyarakat seperti lembaga agama

Page 21: Tugas akhir media pembelajaran

b. Restricted Institution, yakni lembaga sosial yang hanya dikenal oleh sebagain orang saja, misalnya lembaga agama kristen, protestan, hindu, budha, islam, dsb

5. Berdasarkan Fungsinya terdiri atas :a. Operative Institution, yakni menghimpun pola-pola atau tata cara

yang diperlukan untuk mencapai tujuan, seperti lembaga Industri.b. Regulative Institution, yakni lembaga sosial yang mengawasi adat

istiadat / tata kelakuan dalam masyarakat. Contohnya lembaga hukum, kejaksaan, kehakiman.

Soal Latihan:

1. Jelaskan pengertian lembaga sosial menurut pendapatmu!2. Tuliskan 2 tipe lembaga sosial berdasarkan sudut

perkembangannya! 3. Tuliskan 2 tipe lembaga sosial berdasarkan sistem nilai yang

diterima masyarakat!4. Tuliskan 2 tipe lembaga sosial berdasarkan penerimaan

masyarakat!5. Tuliskan 2 tipe lembaga sosial berdasarkan sudut penyebarannya!6. Tuliskan 2 tipe lembaga sosial berdasarkan fungsinya!7. Tuliskan 2 contoh regulative institution!8. Tuliskan 2 contoh Enacted institution!

Jawaban Soal :1. Seperangkat aturan/tata cara untuk memenuhi kebutuhan hidup

manusia sebagai makhluk individu atau sosial2. Creasive institution dan enacted institution3. Basic institution dan subsidiary institution4. Aproved atau Sanctioned institution dan unsanctioned institution5. General institution dan restricted institution6. Operative institution dan regulative institution7. Lembaga hukum, advokasi, jaksa, pengadilan8. Pegadaian, pendidikan, lembaga perdagangan, dsb

Page 22: Tugas akhir media pembelajaran

SLIDE POWER POINT PEMBELAJARAN

Page 23: Tugas akhir media pembelajaran
Page 24: Tugas akhir media pembelajaran
Page 25: Tugas akhir media pembelajaran
Page 26: Tugas akhir media pembelajaran

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teori-teori belajar yang telah dicetuskan oleh pakar-pakar

pendidikan sangat membantu guru dalam menentukan media

pembelajaran. Penggunaan media dalam sebuah proses pembelajaran

harus selalu memperhatikan langkah Assure, hal ini dilakukan agar

pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan pada

pembelajaran yang bersangkutan.

B. Saran

Pembelajaran menggunakan media diyakini banyak membawa

perubahan positif bagi dunia pendidikan, karena mampu merangsang

peserta didik dan juga pendidik dalam melaksanakan proses

pembelajaran, oleh karena itu sebagai pendidik inovasi terbaru dalam

Page 27: Tugas akhir media pembelajaran

memanfaatkan media pendidikan harus terus dilakukan agar kualitas SDM

kita kelak menjadi manusia yang mampu bersaing secara global

DAFTAR BACAAN

Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung : CV Yrama Widya

Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat bantu Media Pengajaran. Yogyakarta : Diva Press

Sadiman, Arief. 2006. Media Pendidikan. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada