tugas akhir desain produk desain alas kaki casual … merupakan masa dimana mereka aktif dalam...
TRANSCRIPT
Desain Alas Kaki Casual untuk Anak
Perempuan Usia 8-12 Tahun dengan
Eksplorasi dan Aplikasi Motif Batik Anak
Oleh : Sakina Mutiara Rahmawati
NRP. 3409100065
Pembimbing : Primaditya, S.Sn, M.Ds
Tugas Akhir Desain Produk
1. Perkembangan positif sektor fashion Indonesia 2. Permasalahan dan Potensi Produk Alas Kaki di Indonesia 3. Kebutuhan Sepatu untuk Anak Usia 8-12 Tahun 4. Identitas Karakter Indonesia di Mata Anak 5. Fenomena Terangkatnya Batik Indonesia 6. Printed Shoes - Timeless Trend
Latar Belakang
Rumusan Masalah
• Kurang berkembangnya sepatu yang mempunyai identitas/khas Indonesia yang bisa bersaing secara internasional.
• Kurangnya pengembangan desain sepatu Indonesia dari waktu ke waktu karena terlalu mengadopsi dan mencontek model luar negri.
• Dibutuhkan media pengenalan batik dan karakter Indonesia melalui produk ‘daily wearable’ sehingga mudah diingat.
• Kurangnya pengembangan desain dan produk yang menitikberatkan karakter dan minat anak perempuan usia 8-12 tahun.
• Kurang berkembangnya motif batik khusus anak yang sesuai dengan karakteristik dan warna kesukaan anak.
• Sepatu batik anak yang sudah ada di pasaran diakui oleh sebagian besar para orang tua dan anak kurang nyaman dan terkesan kuno.
• Kurangnya pengembangan industri UKM khususnya di bidang desain, sehingga sebagian besar mengambil model sepatu dari luar negri.
Tujuan Perancangan • Menghasilkan beberapa varian atau series sepatu casual anak perempuan usia 8-12 tahun sesuai dengan
karakter dan tren. • Menghasilkan desain sepatu anak yang memenuhi standar kenyamanan dan keamanan bagi anak. • Menghasilkan motif batik berkarakter Indonesia untuk anak perempuan yang disesuaikan dengan karakter dan
minatnya. • Menghasilkan teknik pengaplikasian motif batik pada sepatu. • Mengembangkan potensi industri UKM sepatu, khususnya sepatu anak.
Manfaat 1. Bagi Pihak Orang Tua • Menjadi alternatif pengenalan karakter Indonesia. • Menanamkan rasa bangga terhadap produk Indonesia. • Ikut andil dalam melestarikan budaya Indonesia. • Harga yang relatif terjangkau dengan kualitas yang bagus. 2. Bagi Pihak Anak • Mengenal karakter Indonesia melalui produk sehari-hari sehingga mudah diingingat. • Menanamkan rasa bangga terhadap produk Indonesia. • Nyaman dipakai, dengan desain yang sesuai. 3. Bagi Pihak UKM Sepatu • Meningkatkan pendapatan. • Menambah varian produk yang dijual, yaitu sepatu anak
Batasan Masalah
1. Produk : Sepatu Casual Anak Perempuan Usia 8-12 Tahun dengan Aplikasi Pengembangan Motif Batik Anak
2. Segmentasi produk : Anak perempuan berusia 8-12 tahun 3. Sasaran industri : Industri UKM sepatu 4. Konsep yang ditawarkan : Eksplorasi motif batik anak dan teknik
pengaplikasiannya pada sepatu casual anak perempuan usia 8-12 tahun dengan motif karakter Indonesia yang disesuaikan dengan karakteristik dan desain kesukaan anak, dengan teknologi industri UKM sepatu
5. Output : 1. Prototype 2. Gambar Kerja 3. Portofolio 4. Laporan
Metodologi Desain
Skema Proses Produksi
Kerangka Analisa
Analisa Desain Terdahulu
D’Acardia Treasure
Yongkidz
Kara Niwasana
Benchmarking Eksisting
Analisa User
Konsumen primer adalah konsumen yang mengenakan sepatu yang dirancang sebagai alas kaki dan media pengenalan karakter Indonesia. Konsumen sekunder adalah konsumen yang membeli sepatu sebagai pemenuhan kebutuhan dan media pengenalan karakter Indonesia.
Tween merupakan masa dimana mereka aktif dalam mencari dan menemukan berbagai hal untuk memuaskan rasa keingintahuannya.
Ingatan anak pada usia 8-12 tahun ini mencapai intensitas yang paling besar dan kuat untuk melekatkan pengetahuan dalam ingatan anak.
Dapat memahami simbol dan mengklasifikasikan sesuatu.
Tween dan orangtua lebih seperti sebuah tim. Mereka sering mempunyai selera yang mirip dalam hal produk, musik, dan lain-lain. Mereka saling berbagi pendapat dalam berbagai hal.
Karakteristik User
Mulai meninggalkan hal-hal yang kekanakan seperti tokoh kartun dan boneka.
Dalam hal fashion, mereka mulai mencari gaya yang sesuai dengan jati dirinya.
Menyukai hal-hal yang sedang tren.
Cenderung mengacu pada gaya remaja, tidak terlalu kekanakan dan tidak dewasa.
Internet mempunyai bagian terbesar dan penting dalam budaya Tween sehari-hari dan sudah menjadi kegiatan rutin mereka.
Minat Tween
Demografi Konsumen AIO
Kebutuhan Activity Interest Opinion
Usia 8-12 tahun
Sekolah, les Idol Senang bergaya dan mengikuti
tren
Desain sepatu yang lebih
casual karena aktifitas yang
beragam.
Pendidikan SD
Browsing, Bersosialisasi,
Jalan-jalan
Social media, gadget
Ingin memiliki teman dan
pengalaman baru
Desain yang mengikuti tren
& minat mereka.
Pekerjaan Pelajar Melakukan
aktifitas sesuai hobi
Hobbies
Tidak menyukai hal-hal yang
berbau ‘jadul’
Kenyamanan, fleksibel, ringan
Demografi Konsumen AIO
Kebutuhan Activity Interest Opinion
Usia 28-45 (Orang
Tua) Bekerja, mengurus
rumah tangga Kerja
Membandingkan harga dengan
kualitas
Desain sepatu yang memenuhi
kriteria untuk anak
Pendidikan SMA, Sarjana Bersosialisasi,
Browsing Internet
Ingin mendidik/memberi ilmu kepada anak dengan cara yang
mudah
Produk multifungsi
Pekerjaan
PNS, Swasta Wiraswasta, Ibu Rumah Tangga
Jalan-jalan Belanja, Sosialisasi Ingin memberi
yang terbaik untuk anaknya
Harga yang relatif terjangkau
Psikografi User
Anak
Orangtua
Tween Style Forever 21
Zara Kids
Justice
Atribut Produk
Product Atribute Relative Important Index
1 2 3 4 5
MENARIK
Desain sepatu yang sesuai dengan tren dan
minat anak perempuan usia 8-12 tahun
Image warna yang cerah dan fun
Desain motif batik untuk anak dan kesesuaian
dengan pola sepatu
KENYAMANAN
Kenyamanan saat digunakan dalam berbagai
aktifitas (duduk, berdiri, berjalan)
Sirkulasi udara yang lancar agar kaki tidak
pengap dan lembab
Tekstur material yang nyaman terhadap
permukaan kulit
Komposisi desain sepatu yang empuk dan
ringan
KEMUDAHAN
Operasional dan komponen sepatu sederhana
Perawatan yang tidak rumit
EDUKATIF
Desain berkarakter Indonesia
Desain motif batik yang komunikatif
Story telling sebagai media penunjang
ANALISA
SWOT
STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
1. Inovasi desain sepatu khusus untuk usia tween. 2. Inovasi desain motif batik anak dan pengaplikasiannya pada sepatu. 3. Material sepatu mudah didapat.
1. Kurangnya efisiensi waktu dan biaya produksi karena dilakukan di tiga tempat produksi berbeda. 2. Ketahanan material karena menggunakan kulit sintesis dibandingkan dengan kulit asli. 3. Harga cenderung lebih mahal di antara rata-rata harga produk sepatu anak.
OPPORTUNITIES (O) S-O STRATEGIES W-O STRAEGIES
1. Belum banyak pesaing dengan produk sejenis. 2. Fenomena terangkatnya batik Indonesia. 3. Semakin tumbuhnya industri ekonomi kreatif terutama di bidang fashion
1. Aplikasi pengembangan motif batik anak yang didesain khusus untuk sepatu, dengan menyesuaikan tren dan minat anak terkini. 2. Perluasan variasi produk dengan batasan usia memberikan alternatif kepada konsumen dan sebagai nilai tambah.
1. Eksplorasi karakteristik desain pada sepatu, baik dari segi bentuk maupun motif batik.
THREATS (T) S-T STRATEGIES W-T STRATEGIES
1. Persaingan dengan produk sepatu anak yang lebih murah dan beredar luas. 2. Produk impor yang akan semakin banyak karena perdagangan bebas AFTA.
1. Pengembangan desain yang beragam secara rutin berkala agar konsumen tidak bosan.
1. Eksplorasi karakteristik desain untuk menciptakan inovasi pada produk. 2. Menonjolkan sisi edukatif dan karakter nusantara.
Brief Idea
Analisa Ergonomi
Faktor kenyamanan bersepatu: • Ringan • Pas di kaki • Kokoh • Material tidak melukai
permukaan kulit • Sirkulasi udara lancar
Bagian kaki yang rentan luka:
• Ujung jari
• Tumit
• Telapak
• Pergelangan
Kriteria material sepatu:
• Bertekstur halus
• Aman
• Kokoh
• Fleksibel
Kriteria heel sepatu: • Tinggi kelandaian antara tumit
dan ujung jari tidak lebih dari 3 cm.
• Untuk tinggi heel keseluruhan, tidak lebih dari 4 cm, dengan tambahan platform 1 cm di bagian depan.
• Untuk lebar pada heel, khususnya wedges, dipilih jenis yang paling lebar.
Analisa Tren *Shoes by : Mi Mi Sol, Dolce&Gabbana Kids, Simonetta, Quis Quis
Image Board
Keyword:
CASUAL
FUN
Area desain
produk
Jenis Outsole Jenis Upper
Jenis Ujung Sepatu
Analisa Bentuk Upper: Ballet pump, Oxford, Sandal
Outsole: Wedges, Flat Bentuk ujung: Oval, Round, Open
Analisa Material - Kulit
KOMPARASI Kulit Asli Kulit Sintesis
Harga
(-) Relatif mahal dan harga
tergantung pada jumlah feet.
Semakin banyak jumlah
feet, maka akan semakin
mahal.
(+) Relatif murah dan
harga dihitung menurut
jumlah per meter.
Kemudahan
Didapat (Stok
Pasar)
(-) Ketersediaan stok tidak
tentu, bahkan
memungkinkan tidak keluar
stok lagi.
(+) Selalu tersedia dan
mudah ditemukan di
pasaran.
Kekuatan (+) Baik. (-) Kurang.
Variasi
Tekstur
(+) Banyak dan tekstur
sesuai jenis hewan.
(+) Banyak dan
menyerupai tekstur
aslinya.
Variasi Warna (-) Lebih sedikit
(+) Lebih banyak, cocok
untuk konsep produk yang
colorful.
Bidang Cetak
(-) Ukuran tergantung
jumlah feet pada setiap
lembarnya sehingga lebih
sulit saat mengatur pola
untuk diprint
(+) Berupa lembaran
meteran sehingga mudah
mengatur pola untuk
diprint
Kesimpulan: Jenis kulit yang akan dipakai untuk produk perancangan ini ialah kulit sintesis. Dari beberapa aspek pertimbangan di atas, kulit sintesis lebih unggul dan dirasa sesuai untuk konsep produk sepatu ini. Kulit sintesis ini nantinya akan diaplikasikan baik pada material printing maupun non-printing.
Kesimpulan: Jenis tekstur kulit yang akan diaplikasi pada desain ialah bisa bervariatif, seperti tekstur sapi, shiny patent, dan suede. Ketiga jenis tersebut selain mudah didapat, juga sesuai untuk digabungkan denggan motif batik karena bertekstur polos.
Analisa Material - Outsole
Kesimpulan: Material sol yang dipilih ialah bahan PU karena mengutamakan keamanan dengan sifatnya yang anti slip dan ringan. Untuk material sol wedges, memakai bahan PVC karena ringan dan kuat dengan lapisan material PU di bagian bawahnya agar tidak licin.
Analisa Warna
Kesesuaian jenis palet warna dengan minat anak
Kesesuaian jenis palet warna dengan tema desain
Kesesuaian palet warna dengan tren
Kesesuaian warna dengan ketersediaan stok kulit di pasaran
Konsep Fun melambangkan keceriaan, optimis, dan aktif. Tropical dan Eye Catchy melambangkan kepercayaan diri dan colorful
Analisa Motif Batik Anak
Kesimpulan : Motif batik yang akan diaplikasi ialah edukasi flora Indonesia. Disamping motif flora lebih unggul berdasarkan poin-poin pada tabel di atas, motif flora juga lebih terkesan feminim sehingga cocok untuk sepatu anak perempuan.
Kesimpulan : Flora yang dijadikan acuan utama ialah flora yang berbentuk bunga dan memliki bentuk unik, agar mudah dikenali ketika dijadikan motif batik. Flora khas Indonesia ini merupakan ornamen utama pada batik.
Morfologi Penyederhanaan Bentuk Ornamen Pengisi
Motif Pinggiran
Eksplorasi motif pada bagian ujung sepatu. Bentuk ujung sepatu diambil dari jenis oxford dan ballet flat.
Eksplorasi motif pada bagian upper dan sol sepatu jenis wedges. Salah satu metode aplikasinya ialah motif yang seolah menyatu antara upper dan sol (seperti gambar 1 dan 3); dan peletakan motif utama pada bagian yang terlihat jelas (seperti gambar 2).
Eksplorasi Motif
Logo & Branding
“FLO” merupakan akronim dari kata flora, karena disesuaikan dengan konsep motif batik pada sepatu ini,
yaitu flora Indonesia. Pemilihan warna serta bentuk logo didasari image yang mencerminkan feminim, young, dan
casual.Kata “FLO” dipilih dengan pertimbangan kemudahan diingat dan pengucapannya tidak sulit.
Analisa Teknis Produksi Teknik Aplikasi Motif pada Pola
Teknik Pola dan Printing
1. Pembuatan pola sepatu 2. Pola sepatu di-scan untuk diambil
bentuknya dengan bantuan software. Langkah ini biasa disebut dengan tracing.
3. Hasil dari tracing kemudian diberi motif yang diatur sesuai selera dan diberi warna.
1. Peletakan pola – harus diatur agar material tersebut tidak terbuang percuma sehingga meminimalisir biaya produksi
2. Arah elastisitas material - arah kelenturan didasarkan pada arah jahitan pada material, yang sebaiknya dengan arah diagonal.
Konsep Desain 1. Image – Casual-Fun-
Educative 2. Jenis sepatu – Ballet flat,
wedges, oxford, dan sandal
3. Palet warna - Tropical dan Eye-catchy
4. Material upper – kulit sintesis, material outsole – PU dan PVC
5. Motif batik anak – flora khas Indonesia
6. Target konsumen – Anak perempuan usia 8-12 tahun dan Orangtua
Sketsa
Aspek (Skor 1-5) A B C
Kemudahan proses produksi 3 3 3
Motif batik 3 2 4
Warna 3 2 4
TOTAL 9 7 11 Aspek (Skor 1-5) A B C
Kemudahan proses produksi 2 2 3
Motif batik 3 3 4
Warna 3 3 4
TOTAL 8 8 11
Aspek (Skor 1-5) A B C
Kemudahan proses produksi 3 3 3
Motif batik 3 2 4
Warna 3 2 4
TOTAL 9 7 11
Aspek (Skor 1-5) A B C
Kemudahan proses produksi 3 2 3
Motif batik 3 2 4
Warna 3 2 4
TOTAL 9 6 11
Alternatif Desain
Etiket Produk Packaging
Story Telling – Hang Tag
•Untuk tahap awal, produk ini akan dijual secara merger dengan toko merek lain dan dijual secara online. Untuk rencana jangka panjang, akan dibuka toko FLO sendiri. •Menyelenggarakan event atau diskon, seperti diskon untuk anak berprestasi dengan menunjukkan hasil rapot. •Menyediakan produk yang akan dijual selain sepatu, seperti boneka, pin, gantungan kunci, sticker, notebook, gelang, dan sebagainya, dengan menonjolkan brand dan motif batik. •Menyediakan produk yang akan diberi secara gratis setiap pembelian satu pasang sepatu sebagai daya tarik, seperti sticker dan hangtag berisi story telling motif batik. •Promosi dilakukan memalui media cetak, pameran, dan secara online. •Modal awal didapat dari dana pribadi dan dana pinjaman bank. •Perekrutan beberapa pegawai pembuat sepatu yang akan difokuskan pada tugas masing-masing, seperti bagian sewing, assembling, dan finishing.
•Memiliki partner penyedia material. •Desain sepatu dibuat dalam jumlah terbatas sehingga bersifat eksklusif. •Desain serial sepatu terus dilakukan setiap jangka waktu satu tahun. Hal ini sangat penting dikarenakan tren produk fesyen relatif cepat berubah sehingga harus mempersiapkan desain serial yang akan diluncurkan. Desain serial FLO terdiri dari desain sepatu dan desain motif batik. Desain serial sepatu mengikuti tema motif batik.
Bussiness Plan
No Keterangan Jumlah Satuan Harga per Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Kulit sintesis CCI (putih) 2 meter 24.000,00 48.000,00
2 Kulit sintetis suede (orange) 1/4 meter 36.000,00 9.000,00
3 Kulit sintetis suede (cream) 1/4 meter 36.000,00 9.000,00
4 Kulit sintetis shiny (ungu) 1/4 meter 38.000,00 9.500,00
5 Kulit sintetis shiny (pink) 1/4 meter 38.000,00 9.500,00
6 Kulit sintetis pelangi (kuning) 1/2 meter 29.000,00 14.500,00
7 Texon 1,5 mm 1 lembar 35.000,00 35.000,00
8 Sol Javarhino 50 cm x 70 cm 1/2 lembar 90.000,00 45.000,00
10 Latex foam 1/2 lembar 38.000,00 19.000,00
11 Karet maket (eva) 10 mm 1 meter 9.000,00 9.000,00
12 Sol wedges* 1 pasang 30.000,00 30.000,00
13 Resleting 2 buah 1.500,00 3.000,00
14 Stud 1 bungkus 5.000,00 5.000,00
15 Buckle 2 buah 3.000,00 6.000,00
16 Tali sepatu 1 pasang 2.000,00 2.000,00
17 Biaya pembuatan 4 pasang 200.000,00 800.000,00
18 Biaya printing** 2 proses 75.000,00 150.000,00
19 Biaya lain-lain 100.000,00 100.000,00
Total Biaya 1.303.500,00
RAB
Harga tiap pasang sepatu (tidak termasuk biaya desain): Rp 1.303.500 : 4 pasang = Rp 325.875,00 = Rp 326.000,00 / pasang*** Keterangan: *Harga heel untuk pembelian satuan. Untuk pembelian dalam jumlah kodi jauh lebih murah hingga 20%. **Jumlah proses printing akan semakin sedikit bila mencetak banyak pola sepatu sehingga harganya jatuh lebih murah. ***Harga sepatu jenis oxford, ballet flat, dan sandal lebih murah daripada jenis wedges dikarenakan pemakaian sol wedges dengan perbedaan harga sekitar Rp 30.000,00. Kesimpulan: Dari perincian anggaran di atas, dapat disimpulkan bahwa perkiraan harga sepatu FLO ialah Rp 300.000,00 - Rp 450.000,00 per pasang. Harga tergantung dari jenis sepatu dan desain.
TERIMA
KASIH