tugas 2.doc

34
Tugas 2 TUGAS KE-2 DARI 3 1. Tujuan Tugas: Dalam hal pembagian urusan pemerintahan yang terkait dengan pengelolaan sumber daya alam (SDA), terjadi kecenderungan tumpang tindih kewenangan antara pemerintah provinsi sebagai wakil pemerintah pusat di daerah dengan pemerintah kabupaten/kota. Hal ini dapat Anda amati dari pasal 13 dan pasal 14 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Melalui tugas ini mahasiswa diharapkan dapat melakukan analisis terhadap kasus-kasus nyata tentang pelaksanaan otonomi daerah dan penggalian potensi daerah. Anda juga dapat mengaitkan analisis kasus yang Anda analisis dengan teori desentralisasi yang sudah Anda pelajari dalam Inisiasi 1 dan 2. Sebagai contoh, Anda dapat mengangkat kasus beda pandang terhadap kewenangan dalam pengelolaan SDA yang sering diangkat ke permukaan oleh media massa. 2. Jenis tugas: Analisis Kasus 3. Ruang lingkup tugas: Kewenangan dalam pengelolaan Sumber Daya Alam . 4. Deskripsi Tugas : a.Carilah kasus nyata tentang tumpang tindih kewenangan antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota. Coba cari kasus yang

Upload: byron-young

Post on 17-Nov-2015

247 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Tugas 2

Tugas 2

TUGAS KE-2 DARI 31. Tujuan Tugas:Dalam hal pembagian urusan pemerintahan yang terkait dengan pengelolaan sumber daya alam (SDA), terjadi kecenderungan tumpang tindih kewenangan antara pemerintah provinsi sebagai wakil pemerintah pusat di daerah dengan pemerintah kabupaten/kota. Hal ini dapat Anda amati dari pasal 13 dan pasal 14 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Melalui tugas ini mahasiswa diharapkan dapat melakukan analisis terhadap kasus-kasus nyata tentang pelaksanaan otonomi daerah dan penggalian potensi daerah. Anda juga dapat mengaitkan analisis kasus yang Anda analisis dengan teori desentralisasi yang sudah Anda pelajari dalam Inisiasi 1 dan 2. Sebagai contoh, Anda dapat mengangkat kasus beda pandang terhadap kewenangan dalam pengelolaan SDA yang sering diangkat ke permukaan oleh media massa. 2. Jenis tugas: Analisis Kasus 3. Ruang lingkup tugas: Kewenangan dalam pengelolaan Sumber Daya Alam . 4. Deskripsi Tugas :a.Carilah kasus nyata tentang tumpang tindih kewenangan antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota. Coba cari kasus yang terjadi di wilayah domisili Anda. Atau Anda dapat mengambil kasus yang dimuat di media massa lokal.b.Lengkapi kasus yang sudah Anda temukan dengan data akurat yangdapat membantu analisis Anda terhadap kasus ini.c.Rangkuman jalannya kasus yang didukung oleh data serta analisis Anda yang dikaitkan dengan konsep atau teori yang Anda pelajari dalammatakuliah ini, ditulis dalam bentuk makalah singkat (kurang lebih 10 - 15 halaman, 1.5 spasi). d.Cantumkan daftar pustaka yang Anda gunakan.e.Mohon tugas kedua ini dikumpulkan pada tutorial tatap muka (TTM) ketiga.5. Rambu-rambu PenilaianKeberhasilan Anda mengerjakan tugas ini akan dinilai dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: Keakuratan dan kejelasan rangkuman. Ketepatan dan ketajaman analisis. Orisinilitas (keaslian) analisis Anda.6.Kriteria Penilaian:Bobot nilai untuk butir a, b, dan c pada nomor 5 adalah 2 : 4 : 4 dengan skor 20, 40, 40.Ketepatan dan ketajaman akan dinilai dengan skala: sangat tepat, akurat, dan tajam (skor 40), tepat, akurat, dan tajam (skor 30), kurang tepat, akurat, dan tajam (skor 20), dan menyimpang (skor 10).Orisinilitas akan dinilai dengan skala: sangat asli artinya belum pernah ada analisis yang serupa (skor 40), asli (skor 30), kurang asli (skor 20), dan plagiat (skor 10).PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DENGAN KOEFISIENSI, PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN BERWAWASAN LINGKUNGANBAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahManusia tidak bisa lepas dari Sumber Daya Alam (SDA). Segala kebutuhan manusia tidak ada satupun yang tidak berasal dari alam. Populasi jumlah manusia semakin berkembang sedangkan sumber daya alam di bumi ini tetap. Maka dari itu perlu adanya upaya pelestariaan sumber daya alam, upaya tersebut telah banyak digalakan dimana-mana namun hasilnya tidak begitu memuaskan. Seperti halnya semakin banyaknya sampah, semakin berkurangnya lahan hutan, pengelolaan sumber daya alam yang tidak beraturan. Sumber daya alam yang ada sekarang ini merupakan titipan dari anak cucu kita oleh sebab itu kita harus pengelola sumber daya alam dengan wawasan lingkungan yang berkelanjutan.Sumber daya alam merupakan kekayaan alam yang ada di bumi yang bisa dimanfaatkan oleh manusia berupa mahluk hidup ataupun benda, sumber daya alam ada yang berwujud dan tidak berwujud penggunaannya bisa secara langsung. Mengelola sumber daya alam dengan arif, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan sebenarnya bukan hal yang sulit. Hanya dibutuhkan kemauan untuk melakukannya, ditambah dengan pengetahuan mengenai cara-cara pelaksanaannya.Ada beberapa cara yang diterapkan dalam upaya pengelolaan sumber daya alam diantaranya prinsip ekoefisiensi yaitu membuat suatu perencanaan penggunaan, pengelolaan, dan penyelamatan sumber daya alam. Serta harus memperhitungkan akibat-akibat yang merugikan baik bagi kelangsungan pembangunan maupun kelangsungan ekosistem. Sebelum menerapkan ekoefisiensi yang tepat terlebih dahulu diperlukan pemahaman mengenai jenis, kondisi, dan nilai setiap sumber daya alam. Sumber daya alam ada yang tidak bisa diperbaharui dengan demikian dalam penggunaanya harus sehemat mungkin. Dan sumber daya alam yang dapat diperbaharui juga perlu digunakan dengan baik dan hemat supaya bisa di manfaatkan dalam jangka waktu yang panjang. Selain itu diterapkan juga cara pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah yang berjudul Pengelolaan Sumber Daya Alam Dengan Koefisiensi, Pembangunan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan, yakni sebegai berikut:

1. Bagaimana keterkaitan Sumber Daya Alam (SDA) dengan prinsip ekoefisiensi?

2. Bagaimana bentuk pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dengan Prinsip Ekoefisiensi3. Bagaimana bentuk pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan?1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah Sumber Daya Alam (SDA) yang merupakan kekayaan yang berwujud dan tak berwujud, sehingga untuk pengelolaannya memang harus memperhatikan hal-hal yang akan merugikan lingkungan dan memang harus mencari solusi dari dampak tersebut. Melalui makalah ini akan membahas mengenai penggunaan prinsip ekoefisiensi dalam mengelola sumber daya alam.BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian Sumber Daya AlamManusia tidak lepas dari kebutuhan primer juga sekunder. Segala kebutuhan yang diperlukan oleh manusia telah ada di alam baik untuk kebutuhan primer maupun sekunder. Tuhan menciptakan segala sesuatu di alam ini untuk memenuhi segala kebutuhan hidup mahluknya.Sumber daya alam merupakan kekayaan alam yang berupa mahluk hidup atau benda mati yang bisa memenuhi kebutuhan mahluk hidup. Kekeyaan alam bisa berupa benda yang berwujud seperti tanah, air, tumbuhan, segala benda yang dapat diolah kembali oleh manusia. Sedangkan benda yang tidak berwujud seperti udara dan sinar matahari yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh mahluk hidup. Selain di bumi sumber daya alam juga terdapat di dalam bumi (di bawah permukaan bumi) berupa mineral yang dapat digunakan manusia, seperti minyak bumi, emas, bijih besi, batu bara, dan sebagainya. Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang dapat dipulihkan kembali setelah melalui proses pemakaian. Proses pemulihan ini dapat dilakukan secara alami, artinya dibiarkan alam saja yang memperbaiki diri, atau bisa juga diperbaiki oleh manusia sebagai pelaku pembangunan sekaligus sebagai penentu keberlangsungan dari pemanfaatan semua sumber daya alam itu.

Sumber daya alam yang dapat diperbarui banyak sekali ragamnya. Tetapi ada sebuah ciri, bahwa sumber daya alam yang dapat diperbarui, hampir semuanya berkenaan dengan lapisan kehidupan hewan dan tumbuhan ditambah dengan lingkungan fisiknya, seperti air, udara, tanah, dan sinar matahari. Sebagai contoh, pertanian, perkebunan, dan peternakan, termasuk sumber daya alam yang dapat diperbarui. Sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui adalah sumber daya alam yang tidak bisa dipulihkan kembali setelah melalui proses pemakaian. Oleh karena itu untuk mengantisipasi kepunahan sumber daya alam yang tak terbarui sebaiknya dilakukan upayaupaya seperti konservasi lahan, mengutamakan sumber daya alam yang terbarui, menekan laju pertumbuhan penduduk untuk menekan tingkat kebutuhan dan penggunaan sumber daya alam yang berlebihan, serta mengatur tingkah laku manusia dalam menggunakan sumber daya alam. Sifat dari sumber daya alam jenis ini adalah berkonsentrasi pada barang tambang atau bahan galian.2.2 Prinsip EkoefisiensiBanyaknya manusia di bumi ini pasti sangat berpengaruh terhadap pemanfaatan sumber daya alam. Sumber daya alam yang melimpah di bumi ini suatu saat bisa saja habis. Untuk menanggulangi hal tersebut diharapkan dapat mengefisienkan pemanfaatan sumber daya alam supaya dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Dalam konteks efisiensi diperlukan adanya perencanaan penggunaan, pengelolaan, dan penyelamatan sumber daya alam. Serta harus memperhitungkan akibat-akibat yang merugikan baik bagi kelangsungan pembangunan maupun kelangsungan ekosistem. Sebelum menerapkan ekoefisiensi yang tepat terlebih dahulu diperlukan pemahaman mengenai jenis, kondisi, dan nilai setiap sumber daya alam. Sumber daya alam ada yang tidak bisa diperbaharui dengan demikian dalam penggunaanya harus sehemat mungkin. Dan sumber daya alam yang dapat diperbaharui juga perlu digunakan dengan baik dan hemat supaya bisa di manfaatkan dalam jangka waktu yang panjang. Prinsip eko-efisiensi adalah bahwa bahan dan energi yang tidak termanfaatkan dalam suatu sistem proses produksi akan terbuang menjadi limbah (padat,cair, dan gas) dan menyebabkan meningkatkannya social cost untuk proses lanjutannya, dengan meningkatkan efisiensi semakin banyak bahan dan energi yang termanfaatkan dalam proses produksi sehingga semakin sedikit yang terbuang. Ditinjau dari aspek ekonomi, peningkatan efisiensi akan mengurangi bahan baku sebagai faktor produksi dan energi yang dibutuhkan, sehingga biaya produksi turun dan berpotensi untuk meningkatkan profit. Sedangkan dari aspek lingkungan hidup berarti makin sedikit bahan baku dan energi yang terbuang percuma, sehingga semakin sedikit limbah yang dihasilkan maka dampak terhadap lingkungan hidup dapat ditekan. Langkah-langkah yang dapat diambil dalam proses produksi suatu industri dalam menerapkan prinsip eko-efisiensi adalah sebagai berikut.1. Meminimalkan penggunaan bahan baku dan energi.2. Meminimalkan pelepasan limbah beracun ke lingkungan.3. Menghasilkan produk yang dapat didaur ulang.4. Pemanfaatan sumber daya alam yang dapat diperbarui.5. Mampu menghasilkan produk yang tahan lama.2.3 Mengelola Sumber Daya Alam dengan Prinsip EkoefisiensiKegiatan manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam mengakibatkan dampak terhadap ekosistem. Oleh sebab itu dalam pengelolaan sumber daya alam perlu dipikirkan dampak apa yang akan timbul pada ekosistem, dan cara untuk menanggulangi dampak tersebut.1. Pengelolaan Sumber Daya AirAir merupakan sumber kehidupan. Manusia setiap hari tidak terlepas dari penggunaan air. Pencemaran air dari limbah rumah tangga dan industri merupakan suatu permasalahan. Dalam industri biasanya di adakan AMDAL untuk menanggulangi pencemaran air.Kebutuhan air yang semakin meningkat karena jumlah populasi manusia makin bertambah. Penyerapan air oleh tanaman semakin berkurang karena banyak hutan yang gundul akibat dari pengelolaan sumber daya alam, maka itu perlu diadakannya reboisasi untuk menyimpan cadangan air. Beberapa cara untuk mengembalikan kualitas air, diantaranya:A. Sanitasi air sungai, cara ini memerlukan alat, bahan, dan langkah kerja sebagai berikut. 1) Alat-alat:

Dua buah drum, 1 berukuran lebih kurang 100 liter, 1 lagi berukuran 25 liter. Drum pertama (ukuran 100 liter) digunakan sebagai alat penampung air yang akan disanitasi. Pada drum ini dilengkapi dengan 2 buah kran yang berfungsi mengalirkan air dan membuang lumpur atau kotoran. Drum kedua (ukuran 25 liter) berfungsi sebagai alat penyaring yang diisi dengan kerikil, pasir kasar, dan pasir halus, serta pecahan genting yang digunakan sebagai penyaring. Pipa penghubung dua drum tersebut pada kedua ujungnya diberi ijuk. Pipa ini berfungsi sebagai penahan kotoran. Bagian dalamnya diisi arang yang berasal dari tempurung yang telah dihaluskan. Sebuah ember sebagai penampung.2) Bahan-Bahan:

Kalsium karbonat (CaCO3) atau batu kapur; Aluminium sulfat, Al2(SO4)3 atau tawas; Norit R 11 atau arang tempurung kelapa; Kaporit (CaCl2).3) Langkah Kerja:Drum 1 diisi penuh dengan air sungai. Selanjutnya, dengan kran masih dalam keadaan tertutup, tambahkan satu sendok teh kaporit dan aduk selama kurang lebih 5 menit. Tambahkan 10 gram Al2(SO4)3 atau tawas 2 sendok makan, aduk selama kurang lebih 3 menit. Masih pada tabung 1, tambahkan 1 sendok CaCO3, aduk beberapa menit. Diamkan selama 30 menit hingga terbentuk gumpalan-gumpalan yang mengendap. Bukalah kran drum 1, air akan mengalir melalui pipa penghubung melewati arang sebagai penyerap kotoran, kemudian air masuk drum kedua. Air akan masuk tabung kedua yang berfungsi sebagai saringan. Nah, setelah air keluar dari tabung atau drum akan diperoleh air yang telah memenuhi syarat kesehatan. Bakteri patogen telah mati oleh kaporit. Bau dan rasa dihilangkan oleh batu kapur atau tawas. Sanitasi, cara sanitasi air sumur yang paling sering dilakukan dengan menggunakan pot klorinasi. Penggunaan pot ini bertujuan agar proses klorinasi bisa berlangsung lama karena lubang kecil di pot menjamin pelarutan-pelarutan chlor berlangsung lambat dan konsentrasi larutan bisa terkontrol. Nah, berikut ini petunjuk yang dapat kamu gunakan dalam sanitasi air sumur. Siapkan pot tanah liat dengan diameter 510 mm. Beri 45 lubang pada pot, yang berfungsi sebagai jalan keluar air sehingga dapat melarutkan kaporit. Pot diisi dengan pasir yang telah diayak dan bubuhkan kaporit, dengan perbandingan kaporit : pasir = 1 : 1. Di dalam pot, campuran ditutup dengan polyethylene atau dengan plastik agak tebal yang telah dilubangi. Berilah tali pada pot dan masukkan ke dalam sumur, dengan menempel pada dinding sumur hingga kedalaman tertentu. Cara ini dilakukan secara kontinu, apabila dirasakan pelarutan kaporit berkurang maka isi pot perlu diganti dengan kaporit baru.2. Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Laut merupakan sumber ikan yang sangat banyak, tapi dalam penangkapan ikan di laut kadang tidak memperhatikan dampak yang merusak ekosistem laut. Menangkap ikan dengan menggunakan pukat harimau, dengan alat tersebut maka ikan-ikan kecil akan tertangkap sehingga memutus reproduksi ekosistem ikan yang lama kelamaan bisa punah, atau dengan menggunakan bom yang sangat berbahaya bagi semua ekosistem yang hidup di laut.

Penangkapan ikan yang baik bis menggunakan kapal motor dilengkapi jaring atau jala dengan ukuran yang besar, supaya ikan-ikan kecil yang tertangkap akan lepas, hanya ikan-ikan besar yang tertahan. Sebaiknya kita perlu membudidayakan ikan, jangan hanya bergantung pada ikan yang ada di laut.Cara mengatasi overfishing, dengan langkah-langkah berikut:a. Membatasi jumlah hasil tangkapb. Mengatur waktu tangkapc. Melakukan pengaturan ukuran hasil tangkap (ukuran panjang/berat)d. Mengatur dan mengawasi jenis alat tangkape. Menerapkan sistem zonasif. Melarang penggunaan bahan peledak3. Penggunaan Dan Mengelola Sumber Daya PertambanganHasil tambang termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui sehingga dalam mengelolaannya harus sehemat dan sebaik mungkin. Upaya dalam mengatasi hal tersebut dengan melakukan strategi pertambangan berwawasan lingkungan sampai dengan proses pengolahannya sampai terus mencari sumber daya pengganti.Beberapa cara dalam menanggulangi pengelolaan bahan tambang,a. Penghematan dalam pemakaiannya dengan selalu mengingat generasi penerusb. Melakukan ekspor tambang bukan sebagai bahan mentah, tetapi sudah menjadi bahan baku atau jadic. Mengadakan penyelidikan dan penelitian untuk menemukan lokasi pertambangan yang baru d. Apabila dimungkinkan diusahakan bahan pengganti.4. Pengelolaan LahanLahan di dunia ini jumlahnya tetap sedangkan mahluk hidup makin berkembang jumlahnya. Sehingga pemakaian lahan akan berlangsung secara kontinu. Saat ini banyak lahan produktip yang dijadikan lahan bangunan (pemukiman, tempat usaha, kantor, pabrik). Penggunaan lahan untuk suatu pemanfaatan tertentu harus mempertimbangkan persyaratan penggunaan lahan dan tingkat kemampuan lahan serta tingkat kesesuaian lahan.5. Pengelolaan LimbahMeskipun limbah bukan tergolong dalam sumber daya alam tetapi limbah dihasilkan dari pengelolaan sumber daya alam. Pemerintah telah mengeluarkan peraturan untuk industri, dalam peraturan ini setiap industri wajib mengelola limbah menjadi limbah yang netral dan tidak berbahaya terhadap lingkungan. Pengelolaan limbah ini dilakukan pada bak-bak penampung limbah sementara. Selain itu pemerintah iuga mengeluarkan peraturan supaya lokasi industri jauh dari pemukiman penduduk dan mencegah daur limbah berhubungan langsung dengan sumber air penduduk.6. Pengelolaan sumber daya kehutananKeadaan hutan sekarang ini sangat menghawatirkan karena semakin banyaknya kebutuhan. Pembalakan hutan liar makin merajalela, kebakaran hutanpun tak bisa terhindarkan. Upaya untuk mengatasi hal tersebut harus mengadakan reboisasi dan pemeliharaan hutan dengan benar. Sebenarnya pemerintah telah mengeluarkan peraturan tentang hutan yang dilindungi tetapi peraturan tersebut belum sepenuhnya menjadi solusi terhadap pembalakan liar.2.4 Pembangunan Berkelanjutan Dan CirinyaKonsep ini diadakan setelah terjadi kegagalan pembangunan dimana proses yang terjadi hanya satu arah dan tidak ada kelanjutannya. Tantangan yang dihadapi pembangunan berkelanjutan harus dapat mempergunakan sumber daya alam secara arif dan bijak. Sehingga diharapkan sumber daya alam yang dapat diperbarui terlindungi dan penggunaan sumber daya yang tidak dapat diperbarui tetap bisa memenuhi kebutuhan generasi yang akan datang. Dalam pembangunan berkelanjutan memiliki beberapa indikator, diantaranya adalah:A. Memberikan kontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan lokal.B. Dukungan dalam penerapan keberlanjutan penggunaan sumber daya alam.C. Mendorong peningkatan lapangan kerja.D. Kontribusi terhadap keberlanjutan neraca pembayaran.E. Kontribusi terhadap keberlanjutan ekonomi makro.F. Adanya efektivitas biaya.7. Kontribusi terhadap kemandirian.Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa kebijakan apa yang diterapkan pemerintah sangat memengaruhi arah keberlanjutan pembangunan.2.5 Mengelola Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan

Inilah konsep pembangunan berwawasan lingkungan, yaitu pembangunan yang mempertimbangkan lingkungan sebagai bagian dari proses pengambilan kebijakan pembangunan. Sebelum melakukan pengelolaan sumber daya alam wajib memperhatikan dampak yang akan terjadi dan bagaimana cara menanggulanginya supaya tidak merusak pada lingkungan. Banyak benjana yang terjadi seperti banjir, longsor, pencemaran udara, pemanasan, hal tersebut akibat dari mengabaikan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Pengelolaan berdasarkan wawasan lingkungan mempunyai arti bahwa semua pembangunan dan penambangan yang dilakukan oleh seluruh pelaku penambangan jangan sampai bertentangan dengan usaha pelestarian SDA. Artinya dalam mengelola SDA itu kita harus berpikir jauh ke depan, bahwa pembangunan SDA tidak berhenti sekarang, tapi akan diteruskan oleh anak cucu kita. Seperti kata pepatah, Sumber daya alam yang kita gunakan bukan warisan dari nenek moyang, melainkan pinjaman dari anak cucu yang suatu saat harus dikembalikan. Bagaimana mungkin mengembalikannya jika SDA itu sudah rusak. Karena itu jangan pernah mencari keuntungan sebesar-besarnya tanpa memperhatikan keberlangsungan sumber daya alam. Kerusakan sumber daya alam ditandai dengan terjadinya degradasi lingkungan sehingga mengakibatkan kerusakan sumber daya alam. Degradasi ialah penurunan kualitas atau penurunan daya dukung lingkungan akibat dari aktivitas/kegiatan manusia (antropogenic) ataupun alami. Kenyataan yang terjadi bahwa manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam telah mengakibatkan berbagai dampak yang cenderung menurunkan kualitas maupun kuantitas sumber daya alam tersebut. Berbagai macam bentuk penurunan kualitas dan kuantitas sumber daya alam di antaranya adalah sebagai berikut.a. Degradasi Sumber Daya LahanDegradasi sumber daya lahan dapat dibedakan secara kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif bahwa telah terjadi penurunan jumlah sumber daya lahan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Kecenderungan perubahan penggunaan lahan dari lahan pertanian menjadi permukiman terutama di wilayah perkotaan menunjukkan semakin menurunnya sumber daya lahan, karena dengan berubahnya lahan menjadi permukiman maka menjadikan sumber daya alam tidak dapat diperbarui. Sifat permanen dari permukiman menjadikan lahan permukiman tidak produktif, hal tersebut akan berbeda apabila lahan tetap dibiarkan menjadi lahan pertanian, maka lahan sebagai sumber daya alam memiliki produktivitas yang tinggi dapat dimanfaatkan oleh manusia dengan berbagai variasi maupun rotasi seperti dari lahan sebagai sawah menjadi kebun, dari kebun kemudian dihutankan dan sebagainya. b. Degradasi Sumber Daya Laut dan Pesisir

Degradasi sumber daya laut dan pesisir saat ini ditunjukkan dengan fenomena-fenomena sebagai berikut.1) Rusaknya terumbu karang di perairan Indonesia.2) Pencemaran air laut akibat dari limbah industri.3) Berkurangnya hutan mangrove di sekitar pantai sehingga menyebabkan abrasi pantai.Pengertian pembangunan berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya alam secara bijaksana dalam pembangunan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Berdasarkan pengertian di atas, maka tindakan-tindakan yang dapat dilakukan dalam upaya mengatasi degradasi sumber daya alam di antaranya sebagai berikut.a. Penghijauan dan reboisasi.b. Pengelolaan lahan-lahan pertanian dengan teknik-teknik konservasi.c. Pengelolaan yang tepat terhadap daerah aliran sungai dengan:a) konservasi pada daerah hulu yang berupa daerah tangkapan hujan,b) konservasi daerah sekitar pada sungai, danc) penggalakan Prokasih (Program Kali Bersih).d) Pengelolaan air limbah, terutama air limbah industri. Pelanggaran pembuangan air limbah di sungai atau laut harus ditindak tegas.e) Penggalakan metode daur ulang untuk mengurangi kuota sampahPengelolaan sumber daya alam juga akan mengakibatkab pencemaran lingkungan yaitu masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya (UU No. 4 tahun 1982).a. Pencemaran Udara

Sumber pencemaran udara berasal dari dua sumber, yaitu dari sumber alami (natural source ) di antaranya adalah gunung berapi, serta sumber hasil aktivitas manusia (Antropogenic source) di antaranya emisi kendaraan bermotor, kebakaran hutan, dan pembuangan gas industri. Pencemaran yang diakibatkan oleh gunung api yang bersifat racun adalah gas belerang (H2S) yang keluar di kawasan sekitar gunung api tersebut. Pencemaran yang lebih besar yang disebabkan oleh gunung api adalah apabila gunung api tersebut meletus. Partikel debu yang keluar dalam jumlah besar mengakibatkan pencemaran mencapai kawasan yang sangat luas. Debu yang dikeluarkan oleh gunung api dapat mengakibatkan terganggunya kesehatan manusia, yaitu pada saluran pernafasan serta mata. Pencemaran yang bersumber dari kegiatan manusia adalah gas karbon monoksida (CO) merupakan gas hasil pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan kendaraan bermotor. Sifat gas CO ini adalah tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat racun karena dapat berikatan dengan hemoglobin (CO +Hb COHb). Keracunan dapat terjadi karena kemampuan Hb dalam mengikat CO jauh lebih besar daripada O2, sehingga darah kurang berfungsi sebagai pengangkut O2. Selain CO kendaraan bermotor juga menghasilkan gas/zat yang bersifat racun yaitu gas oksida nitrogen (NO dan NO2), timbal/timah hitam (Pb), suspended particulate matter (SPM), hidrokarbon (HC) dan oksida fotokimia (Ox). Kegiatan industri juga menyebabkan pencemaran lingkungan yang cukup besar di antaranya gas SO2. Dalam jumlah besar SO2 bersama-sama dengan udara dan oksigen serta sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam sulfur dapat membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan asam dimana hujan asam ini dapat menyebabkan gangguan pada manusia, hewan, yang berupa gangguan pernafasan serta pada tumbuhan berupa perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih. b. Pencemaran Tanah. Pencemaran tanah terjadi karena pembuangan sampah. Sampah didefinisikan sebagai suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memliki nilai ekonomis. Sumber-sumber sampah diantaranya rumah tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, dan pasar. Pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat secara umum dapat menimbulkan pencemaran baik pencemaran air, tanah, serta udara. Terjadinya pencemaran tanah oleh sampah disebabkan oleh pembuangan sampah dari bahan-bahan sampah yang tidak dapat terurai, di antaranya adalah plastik serta adanya pembuangan bahan kimia yang dapat merusak tanah.BAB IIIPENUTUP3.1 SimpulanSumber daya alam merupakan kekayaan yang ada di alam berupa mahluk hidup dan benda tidak hidup yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sumber daya alam berupa benda yang berwujud yaitu tanah, air, batuan, dan sebagainya yang bisa diolah kembali oleh manusia, sedangkan sumber daya alam benda tak berwujud seperti udara dan sinar matahari yang penggunaannya bisa secara langsung.

Pengelolaan sumber daya alam harus memperhatikan hal-hal yang akan merugikan lingkungan dan harus mencari solusi dari dampak tersebut. Ada prinsip ekoefiensi untuk mengelola sumber daya alam. Dalam konteks efisiensi diperlukan adanya perencanaan penggunaan, pengelolaan, dan penyelamatan sumber daya alam. Serta harus memperhitungkan akibat-akibat yang merugikan baik bagi kelangsungan pembangunan maupun kelangsungan ekosistem.Sebelum menerapkan ekoefisiensi yang tepat terlebih dahulu diperlukan pemahaman mengenai jenis, kondisi, dan nilai setiap sumber daya alam. Sumber daya alam ada yang tidak bisa diperbaharui dengan demikian dalam penggunaanya harus sehemat mungkin. Dan sumber daya alam yang dapat diperbaharui juga perlu digunakan dengan baik dan hemat supaya bisa di manfaatkan dalam jangka waktu yang panjang.Selain itu diadakannya pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang menekankan pada kondisi tempat dalam pengelolaan sumber daya alam. Misalnya tempat-tempat industri harus jauh dari pemukiman penduduk dan tidak mengganggu sumber air penduduk.