tugas 2 (perencanaan keperawatan tingkat puskesmas)

Upload: alfiya-aini

Post on 08-Oct-2015

307 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Manajemen keperawatan

TRANSCRIPT

Perencanaan Keperawatan Tingkat Puskesmasoleh Alfiya Aini, 1206218985

Menurut Kemenkes RI 2004, perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan Puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmas. Rencana tahunan puskesmas dibedakan atas dua macam. Pertama, rencana tahunan upaya kesehatan wajib. Kedua, rencana tahunan upaya kesehatan pengembangan.1. Perencanaan upaya kesehatan wajib

Jenis upaya kesehatan wajib untuk setiap Puskesmas, yaitu promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta pengobatan. Langkah-langkah perencanaan yang harus dilakukan Puskesmas, yaitu:

a. Menyusun usulan kegiatan

Dalam menyusun usulan kegiatan perlu mempertimbangkan berbagai kebijakan yang berlaku, baik nasional maupun daerah, sesuai dengan masalah yang telah dikaji dan data informasi yang tersedia di Puskesmas. Usulan ini disusun dalam bentuk matriks (Gantt Chart) yang berisi rincian kegiatan, tujuan, sasaran, besaran kegiatan (volume), waktu, lokasi serta perkiraan kebutuhan biaya untuk setiap kegiatan.Contoh Gantt Chart usulan kegiatan

Sumber gambar: Kemenkes RI, 2004b. Mengajukan usulan kegiatan

Usulan kegiatan dapat diajukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk meminta persetujuan pembiayaannya. Dalam mengajukan usulan kegiatan harus menyertakan usulan kebutuhan rutin, sarana dan prasaran, operasional Puskesmas serta pembiayaannya.c. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan

Berdasarkan usulan kegiatan Puskesmas yang telah disetujui oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, maka perlu disusun rencana pelaksanaan kegiatan (plan of action) dalam bentuk matriks (Gantt Chart yang dilengkapi dengan pemetaan wilayah (mapping). (Kemenkes RI, 2006)Contoh Gantt Chart Rencana Pelaksanaan (POA)

Sumber gambar: Kemenkes RI, 2004

2. Perencanaan upaya kesehatan pengembanganJenis upaya pengembangan kesehatan dipilih dari daftar upaya kesehatan Puskesmas yang telah ada, atau upaya inovasi yang dikembangkan sendiri. Langkah-langkah perencanaan upaya kesehatan pengembangan yang dilakukan oleh Puskesmas terdiri dari:

a. Identifikasi upaya kesehatan pengembanganIdentifikasi dilakukan berdasarkan ada atau tidaknya masalah kesehatan yang terkait dengan setiap upaya pengembangan kesehatan yang akan dilakukan oleh Puskesmas. Identifikasi masalah ini dapat dilakukan bersama masyarakat melalui pengumpulan data secara langsung atau berdasarkan kesepakatan sekelompok orang yang memahami permasalahan kesehatan pada daerah tersebut.b. Menyusun usulan kegiatan

Dalam menyusun usulan kegiatan biasanya berisikan rincian kegiatan, tujuan, sasaran, besaran kegiatan (volume), waktu, lokasi serta perkiraan kebutuhan biaya untuk setiap kegiatan dan rencana yang telah disusun tersebut diajukan dalam bentuk matriks (Gantt Chart). c. Mengajukan usulan kegiatan

Usulan kegiatan yang telah dibuat dapat diajukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk pembiayaannya atau dapat juga diajukan ke badan penyantun puskesmas dan pihak lainnya.

d. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan

Rencana kegiatan yang telah disetujui oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, maka dapat disusun rencana pelaksanaan kegiatannya (plan of action) dalam bentuk matriks (Gantt Chart) yang dilengkapi dengan pemetaan wilayah (mapping). Penyusunan rencana kegiatan pengembangan ini harus sejalan dengan penyusunan rencana upaya kesehatan wajib.

Aplikasi perencanaan keperawatan tingkat puskesmas pada kasus pemicua) Tahapan proses perencanaan dimulai dengan pengumpulan data meliputi data umum yang berkaitan dengan cakupan pelayanan kesehatan (cakupan pelayanan KIA, pelayanan terhadap kasus menular seperti TB, dll). Pada kasus pemicu, diketahui jumlah balita sebanyak 4560 dalam 8 RW di kelurahan Mekar dan 10 UKBM posyandu. Kelurahan Sari memiliki 3510 balita di lima RW. Kegiatan Puskesmas X akan dikoordinatori oleh satu ners. Kemudian akan ada satu koordinator dari perawat ners untuk kegiatan luar gedung Desa Mawar dan satu Desa Sari. Posyandu akan dilaksanakan satu bulan sekali, begitupun posbindu lansia. 9 perawat lulusan D3 akan dibagi menjadi lima orang pengurus desa Mekar, dan empat orang pengurus desa Sari. Setiap orang akan menjadi penanggung jawab kegiatan puskesmas luar gedung diantaranya UKBM Posyandu, UKBM Posbindu lansia, UKS di setiap tingkat sekolah dan pembinaan kasus penyakit menular TB Aktif. Peran perawat ners sebagai koordinator adalah merencanakan penjadwalan, mengatur terlaksananya program dan supervisi Peran perawat D3 sebagai perawat pelaksana kegiatan dan pembina kader. Selain itu, perawat D3 juga menjadi koordinator kegiatan yang ia pegang dan membuka kerja lintas profesi saat kegiatan berlangsung.

b) Menyusun usulan kegiatan

c) Membuat rencana kegiatan (POA)

Referensi:

Kemenkes RI. (2006). Pedoman penyelenggaraan upaya keperawatan kesehatan masyarakat di Puskesmas. Depkes RI: BUK Dasar

Kemenkes RI. (2004). Kebijakan dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Depkes: BUK Dasar