tugas 2 -- makalah gizi remaja

36
ILMU GIZI GIZI PADA USIA REMAJA DISUSUN OLEH: KELOMPOK 4 : NAMA ANGGOTA : 1. HENI MERIANI 2. NIDYA OKDWIANA 3. NOVA AYU WULANDARI 4. NYIMAS MARYAMA 5. PURWITA SARI 6. WIDYA FUJI ALDINA TINGKAT : II.B DOSEN PEMBIMBING: HANA DAMANIK, MKM POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

Upload: 28121998

Post on 04-Jan-2016

536 views

Category:

Documents


70 download

DESCRIPTION

Status Gizi Remaja

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas 2 -- Makalah Gizi Remaja

ILMU GIZI

GIZI PADA USIA REMAJA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4 :

NAMA ANGGOTA : 1. HENI MERIANI

2. NIDYA OKDWIANA

3. NOVA AYU WULANDARI

4. NYIMAS MARYAMA

5. PURWITA SARI

6. WIDYA FUJI ALDINA

TINGKAT : II.B

DOSEN PEMBIMBING: HANA DAMANIK, MKM

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

D IV KEPERAWATAN

2015

Page 2: Tugas 2 -- Makalah Gizi Remaja

BAB I

PENDAHULUAN

       

1.1 Latar Belakang

Remaja merupakan kelompok manusia yang berada diantara usia kanak-kanak dan

dewasa (Jones, 1997). Permulaan masa remaja dimulai saat anak secara seksual menjadi

matang dan berakhir saat mencapai usia matang secara hukum diakui hak-haknya sebagai

warga negara. Remaja sering kali disebut adolescence (adolescere dalam bahasa latin)

yang secara luas berarti masa tumbuh dan berkembang untuk mencapai kematangan

mental, emosional, social dan fisik (Hurlock, 1995). Masa remaja menurut WHO adalah

antara 10 – 24 tahun, sedangkan menurut Monks (1992) masa remaja berlangsung pada

umur 12 sampai 21 tahun dengan pembagian masa remaja awal (12-15 tahun), masa

remaja pertengahan (15-18 tahun) dan masa remaja akhir (18-21 tahun).

Masa remaja adalah salah satu fase yang penting dari proses pertumbuhan dan

perkembangan manusia. Kondisi seseorang pada masa dewasa banyak ditentukan oleh

keadaan gizi dan kesehatan pada masa remaja. Oleh karena itu status gizi dan kesehatan

merupakan factor penentu kualitas remaja. Dengan status gizi dan kesehatan yang optimal

pertumbuhan dan perkembangan remaja menjadi lebih sempurna.

Masalah gizi pada remaja muncul dikarenakan perilaku gizi yang salah, yaitu

ketidakseimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi yang dianjurkan.

Masalah gizi yang dapat terjadi pada remaja adalah gizi kurang (under weight), obesitas

(over weight) dan anemia. Gizi kurang terjadi karena jumlah konsumsi energi dan zat-zat

gizi lain tidak memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi paa remaja putri, gizi kurang

umumnya terjadi karena keterbatasan diet atau membatasi sendiri intik makannya.

Kejadian gizi lebih remaja disebabkan kebiasaan makan yang kurang baik sehingga

jumlah masukan energi (energy intake) berlebih, sedangkan kejadian anemia pada remaja

karena intik zat besi yang rendah. Remaja putri lebih beresiko terkena anemia selain

karena keterbatasan intik pangan hewani juga karena menstruasi dan meningkatnya

kebutuhan zat besi selama growth spurt.

Kebiasaan makan merupakan istilah untuk menggambarkan perilaku yang berhubungan

dengan makan dan makanan seperti tata krama, frekuensi makan seseorang, pola makan

Page 3: Tugas 2 -- Makalah Gizi Remaja

yang dimakan, kepercayaan terhadap makanan (suka atau tidak suka), cara pemilihan

bahan makanan yang hendak di makan (Suhardjo, 1989). Kebiasaan makan pada remaja

menurut Bourne (1979) menyatakan remaja mempunyai kecenderungan untuk

mengkonsumsi makanan di luar rumah atau sekolah, memilih makanan yang dianggap

populer dan meningkatkan gengsi, serta mempunyai kebiasaan makan tidak teratur.

Kebiasaan makan yang kurang baik pada remaja dan keinginan untuk terlihat langsing,

khususnya pada remaja putri seringkali menimbulkan gangguan makan (eating disorder).

Gangguan pola makan yang umum diderita khususnya oleh remaja putri adalah bulimia

dan anorexsia nervosa. Pada masa remaja, khususnya remaja putri, dengan berat badan

normal tidak puas dengan bentuk dan berat badannya dan ingin menjadi lebih kurus. Pada

remaja putri ini pada umumnya ingin mempunyai bentuk badan yang lebih langsing,

ramping dan menarik.

1.2 Rumusan Masalah

A. Bagaimana perubahan tubuh yang terjadi ada usia remaja ?

B. Bagaimana kebutuhan zat gizi pada usia remaja ?

C. Bagaimana angka kecukupan gizi pada remaja ?

D. Apa saja metode penentu status gizi pada remaja ?

E. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pada masa remaja ?

F. Apa saja masalah gizi yang sering terjadi pada remaja ?

G. Bagaimana menu makanan yang baik untk status gizi remaja ?

1.3 Tujuan

A. Untuk mengetahui perubahan tubuh yang terjadi ada usia remaja

B. Untuk mengetahui kebutuhan zat gizi pada usia remaja

C. Untuk mengetahui angka kecukupan gizi pada remaja

D. Untuk mengetahui metode penentu status gizi pada remaja

E. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pada masa remaja

F. Untuk mengetahui masalah gizi yang sering terjadi pada remaja

G. Untuk mengetahui menu makanan yang baik untk status gizi remaja

       

Page 4: Tugas 2 -- Makalah Gizi Remaja

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perubahan Tubuh Yang Terjadi Pada Usia Remaja

Remaja didefinisikan sebagai tahap perkembangan transisi yang membawa individu

dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Menurut Seifert dan Hoffnung (1987),

periode ini umumnya dimulai sekitar usia 12 tahun hingga akhir masa pertumbuhan

fisik, yaitu sekitar usia 20 tahun. Usia remaja berada dalam usia 12 tahun sampai 21

tahun bagi wanita, dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria. Menururt Hurlock (1964)

Remaja awal (12/13 th – 17/18 th), remaja akhir (17/18 th – 21/22 th). WHO

menyatakan walaupun definisi remaja utamanya didasarkan pada usia kesuburan

(fertilitas) wanita, namun batasan itu juga berlaku pada remaja pria, dan WHO

membagi kurun usia dalam dua bagian yaitu remaja awal 10 – 14 tahun dan remaja

akhir 15 – 20 tahun.

PSIKIS REMAJA

a. Remaja Awal

Ketidakstabilan keadaan perasaan dan emosi

Pada masa ini, remaja mengalami badai dan topan dalam kehidupan

perasaan dan emosinya. Keadaan semacam ini sering disebut strom and

stress. Remaja sesekali sangat bergairah dalam bekerja tiba-tiba berganti

lesu, kegembiraan yang meledak bertukar rasa sedih yang sangat, rasa

percaya diri berganti rasa ragu-ragu yang berlebihan, termasuk

ketidaktentuan dalam menentukan cita-cita dan menentukan hal-hal yang

lain.

Status remaja awal yang membingungkan

Status mereka tidak hanya sulit ditentukan, tetapi juga membingungkan.

Perlakuan orang tua terhadap mereka sering berganti-ganti. Orang tua ragu

memberikan tanggungjawab dengan alasn mereka masih “kanak-kanak”.

Tetapi saat mereka bertingkah kekanak-kanakan, mereka mendapat

teguran sebagai “orang dewasa”. Karena itu, mereka bingung akan status

mereka.

Banyak masalah yang dihadapi remaja

Remaja awal sebagai individu yang banyak mengalami masalah dalam

kehidupannya. Hal ini dikarenakan mereka lebih mengutamakan

Page 5: Tugas 2 -- Makalah Gizi Remaja

emosionalitas sehingga kurang mampu menerima pendapat orang lain

yang bertentangan dengan pendapatnya. Faktor ini disebabkan karena

mereka menganggap bahwa dirinya lebih mampu daripada orang tua.

b. Remaja Akhir

Pada masa ini terjadi proses penyempurnaan pertumbuhan fisik dan

perkembagngan psikis.

Stabilitas mulai timbul dan meningkat

Stabilitas mulai timbul dan meningkat dalam aspek psikis. Demikian pula

stabil dalam minat-minatnya; pemilihan sekolah, jabatan, pakaian,

pergaulan dengan sesame ataupun lain jenis. Mereka mulai menunjukkan

kemantapan serta tidak mudah berubah pendirian.Proses menjadi stabil ini

akan lebih cepat apabila orang tua berperan dengan lebih demokratis.

Citra diri dan sikap pandang yang lebih realistis

Disini remaja mulai menilai dirinya sebagaimana adanya (apa adanya),

menghargai miliknya, keluarganya dan orang lain seperti keadaan

sesungguhnya.

Menghadapi masalahnya secara lebih matang

Hal ini disebabkan oleh karena kemampuan piker remaja akhir yang telah

lebih sempurna dan ditunjang oleh sikap pandangan yang lebih realistis.

Perasaan menjadi lebih tenang

Mereka tidak lagi menampakkan gejala-gejala strom and stress sehingga

muncullah suatu ketenangan dalam diri mereka.

PERUBAHAN FISIK

a. Remaja Awal

Terjadi pertumbuhan fisik yang pesat

Dalam jangka 3-4 tahun anak bertumbuh hingga tingginya hampir

menyamai tinggi orang tua.

Pertumbuhan anggota badan dan otot-otot sering tidak seimbang.

Pada laki-laki mulai memperlihatkan penonjolan otot-otot pada dada,

lengan, paha dan betis. Pada wanita mulai menunjukkan mekar tubuh yang

membedakannya dengan tubuh kanak-kanak.

Dalam hal kecepatan pertumbuhan, terutama nampak jelas dalam usia 12-

14 tahun remaja putri bertumbuh demikian cepat meninggalkan

pertumbuhan remaja pria.

Page 6: Tugas 2 -- Makalah Gizi Remaja

Dalam masa pertumbuhan ini baik remaja pria maupun remaja wanita

cenderung ke arah memanjang dibanding melebar.

Kematangan kelenjar seks pada usia 11/12 th – 14/15 th.Biasanya

pertumbuhan itu lebih cepat pada remaja putri dibanding remaja putra.

b. Remaja Akhir

Pertumbuhan fisik remaja relatif berkurang dengan kata lain tidak sepesat

dalam masa remaja awal.Bagi remaja pria pada usia 20 th dan remaja

wanita 18 th keadaan tinggi badan mengalami pertumbuhan yang lambat.

Mengalami keadaan sempurna bagi beberapa aspek pertumbuhan dan

menunjukkan kesiapan untuk memasuki masa dewasa awal. Seperti badan

dan anggota badan menjadi berimbang, wajah yang simetris, bahu yang

berimbang dengan pinggul.

Kondisi yang mempengaruhi perkembangan fisik remaja:

Sistem endokrin.

Bila sistem endoktrin berfungsi normal maka anak akan memperlihatkan

ukuran tubuh yang normal pula. Sebaliknya bila anak mengalami

kekurangan hormon pertumbuhan, maka akan menjadi kecil seperti orang

kerdil. Sedangkan yang kelebihan hormon pertumbuhan akan tumbuh

menjadi terlalu besar.

Pengaruh keluarga.

Faktor keluarga ini meliputi faktor keturunan maupun lingkungan. Karena

faktor keturunan, seorang anak dapat menjadi lebih tinggi dari anak

lainnya.

Pengaruh Gizi

Anak-anak yang memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih tinggi

tubuhnya.

Gangguan emosional

Anak yang terlalu sering mengalami gangguan emosional akan

menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan, dan ini akan

membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di

kelenjar pituitari. Bila terjadi hal demikian, pertumbuhan awal remajanya

terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.

Jenis kelamin.

Page 7: Tugas 2 -- Makalah Gizi Remaja

Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari anak

perempuan. Kecuali pada usia antara 12-15 tahun anak perempuan

biasanya akan sedikit lebih tnggi dan lebih berat dari anak laki-laki.

Tejadinya perbedaan berat dan tinggi tubuh ini karena bentuk tulang dan

otot pada anak laki-laki memang berbeda dari perempuan.

Status sosial ekonomi.

Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi

rendah, cenderung lebih kecil ari pada anak yang berasal dari keluarga

yang status sosial ekonominya tinggi.

Kesehatan

Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh

yang lebih berat daripada anak yang sering sakit.

B. KEBUTUHAN ZAT GIZI PADA USIA REMAJA

Tabel berikut memuat perkiraan kebutuhan berbagai zat gizi pada usia remaja.

Anjuran kecukupan gizi pada usia remaja (13-18 tahun).

   Jenis                                                                       Kebutuhan zat gizi   Kelamin       Umur(th)     Berat(kg)    Energi(kal)   Protein(gr)  Vit.A(RE) Fe(mg)

   Laki-laki        13-15             45                2400              64               600          17                         16-19            56                 2500             66                600         23

          Perempuan     13-15             46                 2100             62                500         19                        16-19             50                 2000             51                500         25    

a. Energi

Faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan kebutuhan energi remaja adalah

aktivitas fisik, seperti olahraga yang diikuti baik dalam kegiatan di sekolah maupun di

luar sekolah. Remaja dan eksekutif muda yang aktif dan banyak melakukan olahraga

memerlukan asupan energi yang lebih besar dibandingkan yang kurang aktif. Sejak

lahir hingga usia 10 tahun, energi yang dibutuhkan relatif sama dan tidak dibedakan

antara laki-laki dan perempuan. Pada masa remaja terdapat perbedaan kebutuhan

Page 8: Tugas 2 -- Makalah Gizi Remaja

energi untuk laki-laki dan perempuan karena perbedaan komposisi tubuh dan

kecepatan pertumbuhan.

Kecukupan gizi (AKG) energi untuk remaja dan dewasa muda perempuan 2000-1200

kkal sedangkan untuk laki-laki antara 2400-2800 kkal setiap hari.AKG energi ini

dianjurkan sekitar 60% berasal dari sumber karbohidrat. Makanan sumber karbohidrat

adalah: beras, terigu dan hasil olahannya (mie, spagetti, macaroni), umbi-umbian (ubi

jalar, singkong), jagung, gula, dan lain-lain.

b. Protein

Kebutuhan protein juga meningkat pada masa remaja, karena proses pertumbuhan

yang sedang terjadi dengan cepat. Pada awal masa remaja, kebutuhan protein remaja

perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, karena memasuki masa pertumbuhan

cepat lebih dulu.Pada akhir masa remaja, kebutuhan protein laki-laki lebih tinggi

dibandingkan perempuan karena perbedaan komposisi tubuh. Kecukupan protein bagi

remaja 1,5 – 2,0 gr/kg BB/hari. AKG protein remaja dan dewasa muda adalah 48-62

gr per hari untuk perempuan dan 55-66 gr per hari untuk laki-laki.

Makanan sumber protein hewani bernilai biologis lebih tinggi dibandingkan sumber

protein nabati, karena komposisi asam amino esensial yang lebih baik, dari segi

kualitas maupun kuantitas. Berbagai sumber protein adalah: daging merah (sapi,

kerbau, kambing), daging putih (ayam, ikan, kelinci), susu dan hasil olahannya (keju,

mentega, yakult), kedele dan hasil olahannya (tempe, tahu), kacang-kacangan, dan

lain-lain.

c. Lemak

Kebutuhan lemak pada remaja dihitung sekitar 37% dari asupan energi total remaja,

baik laki-laki maupun perempuan. Remaja sering mengkonsumsi lemak yang

berlebih. Sehingga dapat menimbulkan berbagai masalah gizi. Cara yang

dipergunakan untuk mengurangi diet berlemak adalah dengan memanfaatkan aneka

buah dan sayur serta produk padi-padian dan sereal, juga dengan memilih produk

makanan yang rendah lemak.

d. Kalsium

Kebutuhan kalsium pada masa remaja relatif tinggi karena akselerasi muscular,

skeletal/kerangka dan perkembangan endokrin lebih besar dibandingkan masa anak

dan dewasa. Lebih dari 20 persen pertumbuhan tinggi badan dan sekitar 50 persen

massa tulang dewasa dicapai pada masa remaja. AKG kalsium untuk remaja dan

dewasa muda adalah 600-700 mg per hari untuk perempuan dan 500-700 mg untuk

Page 9: Tugas 2 -- Makalah Gizi Remaja

laki-laki. Sumber kalsium yang paling baik adalah susu dan hasil olahannya. Sumber

kalsium lainnya ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan lain-lain.

e. Besi

Kebutuhan zat besi pada remaja juga meningkat karena terjadinya pertumbuhan cepat.

Kebutuhan besi pada remaja laki-laki meningkat karena ekspansi volume darah dan

peningkatan konsentrasi haemoglobin (Hb).Setelah dewasa, kebutuhan besi menurun.

Pada perempuan, kebutuhan yang tinggi akan besi terutama disebabkan kehilangan

zat besi selama menstruasi. Hal ini mengakibatkan perempuan lebih rawan terhadap

anemia besi dibandingkan laki-laki.

Perempuan dengan konsumsi besi yang kurang atau mereka dengan kehilangan besi

yang meningkat, akan mengalami anemia gizi besi. Sebaliknya defisiensi besi

mungkin merupakan limiting factor untuk pertumbuhan pada masa remaja,

mengakibatkan tingginya kebutuhan mereka akan zat besi.

Hal lain yang perlu diingat, adalah bioavailability dari makanan umumnya sangat

rendah yaitu <10 persen. Sumber besi dari hewani mempunyai bioavailability yang

lebih tinggi dibandingkan sumber nabati.AKG besi untuk remaja dan dewasa muda

perempuan 19-26 mg setiap hari, sedangkan untuk laki-laki 13-23 mg per hari.

Makanan yang banyak mengandung zat besi adalah hati, daging merah (sapi,

kambing, domba), daging putih (ayam, ikan), kacang-kacangan, sayuran hijau.

f. Seng (Zinc)

Seng diperlukan untuk pertumbuhan serta kematangan seksual remaja, terutama untuk

remaja laki-laki. AKG seng adalah 15 mg per hari untuk remaja dan dewasa muda

perempuan dan laki-laki.

g. Vitamin

Kebutuhan vitamin juga meningkat selama masa remaja karena pertumbuhan dan

perkembangan cepat yang terjadi. Karena kebutuhan energi meningkat, maka

kebutuhan beberapa vitamin pun meningkat, antara lain yang berperan dalam

metabolisme karbohidrat menjadi energi seperti vitamin B1, B2 dan Niacin. Untuk

sintesa DNA dan RNA diperlukan vitamin B6, asam folat dan vitamin B12,

sedangkan untuk pertumbuhan tulang diperlukan vitamin D yang cukup. Dan vitamin

A, C dan E untuk pembentukan dan penggantian sel.

C. ANGKA KECUKUPAN ZAT GIZI PADA USIA REMAJA

Page 10: Tugas 2 -- Makalah Gizi Remaja

Penentuan kebutuhan akan zat gizi remaja secara umum didasarkan pada

Recommended Dietary Allowances (RDA) atau Angka Kecukupan Gizi (AKG).angka

kecukupan gizi berguna sebagai nilai rujukan yang digunakan untuk perencanaan dan

penilaian konsumsi makanan dan asupan gizi bagi orang sehat agar terhindar dari

defisiensi ataupun kelebihan asupan zat gizi.

Perubahan komposisi tubuh mempengaruhi kebutuhan gizi pada remaja,baik pada

laki-laki maupun perempuan sama-sama membutuhkan banyak energi dan zat gizi

essensial untuk menopang pertumbuhan dan aktifitas fisik.akan tetapi,remaja laki-laki

membutuhkan lebih banyak zat-zat gizi dibandingkan remaja perempuan karena

adanya perbedaan  dalam jenis kegiatan,pengaruh hormonal serta susunan tubuh

sehingga kebutuhan RDA pada laki-laki lebih banyak daripada perempuan.

Tabel Kecukupan energi dilihat dari aktivitas

     Usia (Th)             Berat badan (Kg)               Jenis aktivitas          Energi(kalori)          Laki-laki      10-12                            35                                                                  1950     13-15                            46                                                                  2100     16-18                            55                                                                  2500

                                                                               Ringan                      2380                                                                               Sedang                     2650                                                                               Berat                        3200

     Perempuan      10-12                          37                                                                   1750      13-15                          48                                                                   1900      16-18                          50                                                                   1950                                                                                            Ringan                       1800                                                                               Sedang                      2200                                                                               Berat                         2600

Sumber:Widya karya pangan nasional dan gizi VII,2004

        Kebutuhan energy dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi makanan sumber

karbohidrat,lemak dan protein.karbohidrat banyak terdapat pada makanan pokok misalnya

nasi,ubi jalar,jagung,sagu,dan sebagainya.untuk mengetahui apakah remaja telah tercukupi

Page 11: Tugas 2 -- Makalah Gizi Remaja

kebutuhan energinya dapat dilihat dari berat badan remaja tersebut.konsumsi energy yang

terlalu banyak akan menyebabkan remaja menjadi kurus.konsumsi energy terbaik adalah

konsumsi energy yang tidak berlebihan tetapi juga tidak kekurangan.

Angka Kecukupan Protein

Kecukupan Protein Sehari Untuk Remaja Menurut umur

        Kelompok umur            Berat badan (Kg)     Tinggi badan (Cm)    Protein(gr)

        Laki-laki

        10-12 tahun                         35                               138                        50

        13-15 tahun                         46                               150                        60

        16-18 tahun                         55                               160                        65

        Perempuan       

        10-12 tahun                         37                               145                        50

        13-15 tahun                         48                               153                        57

        16-18 tahun                         50                               154                        60

Sumber:Widya karya pangan nasional dan gizi VII,2004

D. PENENTUAN STATUS GIZI PADA REMAJA

Status gizi dapat dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium maupun secara

antropometri.antropometri merupakan cara penentuan status gizi yang paling mudah

dan murah.Pengkajian status gizi selama remaja perlu dilakukan. Pada periode ini,

kecenderungan resiko terjadinya gangguan gizi sangat tinggi, contohnya obesitas dan

anoreksia nervosa. Salah satu cara sederhana yang dapat di gunakan untuk

menentukan status gizi pada remaja adalah dengan mengukur Indeks Massa Tubuh

(IMT) atau Body Mass Index (BMI). IMT dapat membantu untuk mengidentifikasi

remaja yang secara signifikan berisiko mengalami kelebihan berat badan.

Masalah gizi pada remaja akan berdampak negative pada tingkat kesehatan

masyarakat.misalnya penurunan konsentrasi belajar,risiko melahirkan bayi dengan

BBLR,penurunan kesegaran jasmani.banyak penelitian dilakukan menunjukan

kelompok remaja menderita/mengalami banyak masalah gizi.masalah gizi tersebut

antara lain anemi dan IMT kurang dari batas normal atau kurus.prevalensi anemi

Page 12: Tugas 2 -- Makalah Gizi Remaja

berkisar antara 40-88 %.sedangkan prevalensi remaja dengan IMT kurus berkisar

antara 30-40%.banyak faktor yang menyebabkan masalah ini. Dengan mengetahui

faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi masalah gizi tersebut membantu upaya

penanggulangannya dan lebih terpengaruh dan terfokus. Kebiasaan makan yang baik

akan mempengaruhi konsumsi makan seseorang dan zat-zat gizi dalam tubuh juga

terpenuhi dengan baik. Makanan lengkap harus dipenuhi karena akan mempengaruhi

kondisi kesehatan dan status gizi seseorang, kebiasaan makan yang baik dicerminkan

oleh konsumsi pangan yang mengandung zat gizi dengan jenis yang beragam dan

jumlah yang seimbang serta dapat memenuhi kebutuhan individu.

Berikut adalah kategori-kategori status gizi :

-          Gizi kurang       : IMT di bawah 5 %

-          Gizi Normal      : IMT dari 5 % – 85 %

-          Gizi lebih          : IMT 85 %  – 95 %

-          Obesitas           : IMT lebih dari 95 %

Standar kecukupan gizi secara ukuran dapat dibagi kedalam dua bagian,yaitu:

Ukuran Makro : yaitu kecukupan kalori (energy) dan kecukupan protein.

Ukuran Mikro : yaitu kecukupan vitamin dan mineral.

Status gizi seseorang dapat ditentukan melalui bebrapa cara,yaitu:

1.      Mengukur tinggi badan dan berat badan,lalu membandingkannya dengan tabel standar.

2.      Menghitung indeks masa tubuh (BMI),yaitu berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan

tinggi badan ( dalam Cm).indeks masa tubuh antara 20-50 dianggap normal untuk pria

dan wanita.

3.      Mengukur ketebalan lipatan kulit.lipatan kulit di lengan atas sebelah belakang ditarik

menjauhi lengan,sehingga lapisan lemak dibawahnya bisa diukur,biasanya dengan

menggunakan jangka lengkung (caliper).lemak dibawah kulit banyaknya adalah 50 %

dari lemak tubuh.lipatan lemak normal adalah sekitar 1,25 cm pada laki-laki dan 2,5 cm

pada wanita.

4.      Status gizi juga bisa diperoleh dengan mengukur lingkar lengan atas untuk

memperkirakan jumlah otot rangka dalam tubuh (lean Body Mass,massa tubuh yang

tidak berlemak).

Page 13: Tugas 2 -- Makalah Gizi Remaja

Kecukupan kalori (Energi)

Untuk mengukur atau menentukan banyaknya energy yang dihasilkan makanan,dapat

dilakukan dua cara,yaitu:

a. Secara langsung

Pengukuran atau penentuan banyaknya energy yang dihasilkan oleh makanan dengan

menggunakan alat yang disebut bomb calorimeter.dengan menggunakan alat

tersebut,akan dapat ditentukan atau diukur sejumlah kalori (untuk energy) yang

dihasilkan zat makanan.satu kalori adalah banyaknya panas yang digunakan untuk

menaikkan suhu 1 liter air sebanyak 1 %.

b. Secara tidak langsung

Pengukuran atau penentuan banyaknya energy yang dihasilkan oleh makanan atau

bahan makanan melalui suatu penguraian kimiawi dengan ditentukan terlebih dahulu

karbohidrat,lemak dan protein.

Penentuan kebutuhan kecukupan energy:

Cara menentukan kebutuhan energy ( kalori ) yaitu dengan teori RBW (teori berat

badan relative).

RBW = BB (Kg) / TB (Cm) – 100 × 100 %

Dimana:

BB = Berat Badan

TB = Tinggi Badan

Dengan ketentuan:

1.      Kurus jika RBW < 90%

2.      Normal jika RBW = 90-100 %

3.      Gemuk jika RBW > 110 % atau 120 %

4.      Obesitas ringan RBW 120-130 %

5.      Obesitas sedang RBW > 130-140 %

6.      Obesitas berat RBW > 140 %

Kebutuhan kalori perhari:

1.      Orang kurus BB × 40-60 kalori.

2.      Orang normal BB × 30 kalori

3.      Orang gemuk BB × 20 kalori

4.      Orang obesitas BB ×10 kalori.

Kecukupan protein

Page 14: Tugas 2 -- Makalah Gizi Remaja

Tubuh kita tidak dapat menghindari kehilangan-kehilangan protein terutama yang terjadi

melalui air seni,kotoran,dan kulit.dari penelitian-penelitian diperoleh suatu formula yang

dikenal dengan cara factorial untuk memperoleh angka kebutuhan protein sebagai berikut;

R = (Ub + Fb . S + G) × 1,1

Keterangan:

R= Kebutuhan nitrogen per Kg berat badan sehari

Ub = Kehilangan nitrogen basal melalui air seni per Kg berat badan sehari.

Fb = Kehilangan nitrogen basal melalui kotoran per Kg sehari.

S = Kehilangan nitrogen melalui kulit per Kg berat badan sehari.

G = Kebutuhan nitrogen untuk pertumbuhan per Kg sehari

1,1 = Tambahan 10% untuk safety margin

Protein juga meningkat pada masa remaja, karena proses pertumbuhan tarjadi dengan cepat.

Pada akhir masa remaja, kebutuhan protein lebih besar pada remaja laki-laki, karena

perbedaan komposisi tubuh. Kecukupan protein harus memenuhi 12 – 14 % dari pemasukan

energi. Bila pemasukan energi tidak adekuat, maka protein akan di gunakan sebagai sumber

energi dan ini akan emngakibatkan malnutrisi. Oleh karena itu anak – anak yang masih dalam

masa pertumbuhan membutuhkan lebih banyak protein dari pada usia lanjut. Kurang kalori

protein (KKP) sering diderita oleh anak dengan tanda-tanda perut buncit, rambut kering,

mudah rontok, cengeng, nafsu makan berkurang, bengkak-bengkak tubuh dan bersikap acuh

tak acuh.

Kecukupan Vitamin

Kebutuhan vitamin tiamin, ribovlafin dan niasin pada remaja akan meningkat. Zat-zat

tersebut diperlukan untuk membantu proses metabolisme energi. Begitu juga dengan folat

dan vitamin B12 yang penting untuk sintesis DNA dan RNA. Tak kalah pentingnya adalah

vitamin D yang di butuhkan untuk mendukung pertumbuhan otot dan tulang. Vitamin A, C,

dan E juga di butuhkan untuk pembentukan dan mendukung fungsi sel baru.

Kekurangan vitamin pada remaja dapat menimbulkan masalah kesehatan dan pertumbuhan

fisiknya, seperti :

-          Gejala buta senja, tidak tahan terhadap cahaya

-          Terkena Rakhitis

-          Berkurangnya imunitas tubuh terhadap penyakit.

Page 15: Tugas 2 -- Makalah Gizi Remaja

Kecukupan Mineral

Yodium merupakan mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang relative sangat

kecil,tetapi mempunyai peranan yang sangat penting untuk pembentukan hormone

tiroksin.kebutuhan yodium sehari sekitar 1-2 g per Kg berat badan.perkiraan kecukupan yang

dianjurkan sekitar 40-120 perhari untuk usia sampai 10 tahun.dab 150 g perhari untuk usia 19

tahun keatas.

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Pada Masa Remaja

Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pada masa remaja yaitu:

a. Pola makan remaja

Pola makan remaja akan menentukan jumlah zat-zat gizi yang diperoleh untuk

pertumbuhan dan perkembanganya,jumlah makanan yang cukup sesuai dengan

kebutuhan akan menyediakan zat-zat gizi yang cukup untuk remaja, guna

menjalankan kegiatan fisik yang akan dilakukanya, apabila asupan tersebut kurang

maka akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembanganya serta prestasinya.

b. Transisi ekonomi

Dengan adanya transisi ekonomi, juga berpengaruh terhadap pola konsumsi dan gaya

hidup masyarakat. Perubahan pola konsumsi mulai terjadi di kota-kota besar, yaitu

dari pola makanan tradisional yang banyak mengandung karbohidrat, protein, serat,

vitamin dan mineral bergeser ke pola makanan berat yang cenderung banyak

mengandung lemak, protein, gula dan garam serta miskin serat, vitamin dan mineral

sehingga mudah merangsang terjadinya penyakit-penyakit gangguan saluran

pencernaan, penyakit jantung, obesitas dan kanker.

c. Kebiasaan makan yang kurang

Kebiasaan makan yang kurang pada remaja berawal pada kebiasaan makan keluarga

yang tidak baik yang sudah tertanam sejak kecil dan akan terus terjadi pada usia

remaja mereka makan seadanya tanpa mengetahui kebutuhan akan zat-zat gizi dan

dampak tidak terpenuhinya kebutuhan zat gizi tersebut terhadap kesehatan mereka.

d. Kesukaan yang berlebihan terhadap makanan

Kesukaan yang berlebihan terhadap makanan yang tertentu saja menyebabkan

kebutuhan gizi tidak terpenuhi keadaan ini berkaitan dengan “mode” yang tengah

marak di kalangan remaja seperti kebiasaan makan fast food dan makanan siap saji.

e. Pengaruh teman dan media massa

Page 16: Tugas 2 -- Makalah Gizi Remaja

Usia remaja merupakan usia yang sangat mudah terpengaruh oleh siapa saja teman

pergaulan dan media masa terutama iklan yang menarik perhatian remaja tentang

makanan yang baru dan harga yang terjangkau. Kebutuhan energi pada remaja

menurut AKG adalah 2500 Kal untuk laki-  laki dan 1900 Kal untuk perempuan,

sedangkan kebutuhan protein sebesar 60 gr untuk laki-laki dan 50 gr untuk

perempuan.  Dari hasil penelitian terlihat bahwa rata-rata konsumsi energi responden

masih rendah dari yang dianjurkan, yaitu sebesar 1706,62 Kal.  Konsumsi karbohidrat

dan lemak perlu ditingkatkan untuk mencapai angka kecukupan energi yang

dibutuhkan.

f. Aktivitas

Kebutuhan energi merupakan faktor yang cukup dominan dan perlu di perhatikan.

Remaja yang mempunyai aktifitas yang lebih akan memerlukan energi lebih banyak

di bandingkan dengan remaja yang tidak banyak melakukan aktifitas. Remaja  yang

kurang gizi dapat terjadi karena jumlah energi dan zat-zat lainnya yang di konsumsi 

tidak memenuhi kebutuhan yang sangat meningkat.

Bila asupan energi kurang dari makanan dibandingkan dengan energi yang

dikeluarkan maka tubuh akan mengalami keseimbangan negatif akibatnya berat badan

kurang dari berat badan seharusnya (ideal), bila terjadi pada masa pertumbuhan maka

akan menghambat proses pertumbuhan dan pada orang dewasa menyebabkan

penurunan berat badan dan kerusakan jaringan. Asupan energi yang kurang juga

menyebabkan cadangan energi yang tersimpan dalam tubuh terkuras untuk

menghasilkan energi dan akhirnya akan berakibat pada penurunan berat badan.

g. Asupan energy dan protein

Asupan energi yang kurang dari pada kekurangan protein. Hal ini diduga terjadi

disebabkan protein yang dikonsumsi berasal dari nabati yang relatif murah sehingga

dari angka kecukupan terpenuhi tapi belum mempunyai mutu protein yang tinggi, 

sedangkan pertumbuhan dan penambahan otot hanya akan optimal terjadi bila mutu

protein itu komplet atau protein dengan nilai biologi tinggi yang mengandung semua

jenis asam amino essensial dalam jumlah dan proporsi sesuai dengan keperluan

pertumbuhan. Penyebab lain kemungkinan protein digunakan sebagai pengganti

energi yang kurang, karena bila energi didalam tubuh terbatas maka sel terpaksa

menggunakan protein untuk membentuk/menghasilkan energi.

Bila asupan protein kurang dari makanan maka jaringan dalam tubuh tidak dapat

berkerja dengan maksimal karena protein berfungsi sebagai memperbaiki jaringan

Page 17: Tugas 2 -- Makalah Gizi Remaja

yang rusak dan sebagai pertumbuhan pada usia remaja. Konsumsi makan golongan

remaja yang salah akan mengakibatkan munculnya masalah gizi karena ketidak

seimbangan konsumsi makanan secara fisik. Makanan disebabkan terlalu ketatnya

berdiet., aspek pemilihan makanan penting diperhatikan karena remaja sudah

menginjak tahap independensi dalam mengkonsumsi serat Dapat dilihat dalam bentuk

tubuh yang terlalu langsing atau kegemukan.

h. Pendidikan yang rendah

Salah satu faktor yang mempengaruhi keadaan gizi adalah pendidikan yang rendah

mempengaruhi penerimaan informasi. Sehingga mempengaruhi pengetahuan gizi,

masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah akan lebih kuat mempertahankan

tradisi-tradisi, termasuk tradisi yang berhubungan dengan makanan sehingga sulit

menerima perubahan di bidang gizi. Pengetahuan gizi yang rendah akan

mempengaruhi konsumsinya.

Pengetahuan tentang konsumsi makanan remaja yang rendah akan berpengaruh pada

pola konsumsi makanan cepat saji pada remaja tersebut. Masalah yang sering timbul

ialah perubahan gaya hidup pada remaja memiliki pengaruh signifikan terhadap

kebiasaan makan mereka, di mana remaja mulai berinteraksi dengan lebih banyak

pengaruh lingkungan dan mengalami pembentukan perilaku, yang menjadikan mereka

lebih aktif, lebih banyak makan di luar rumah, dan mendapat banyak pengaruh dalam

pemilihan makanan yang akan dimakannya mereka juga lebih sering mencoba-coba

makanan baru, salah satunya adalah Fast Food.

F. Masalah Gizi Yang Dihadapi Pada Masa Remaja

Remaja tetap membutuhkan asupan nurisi yang baik agar perkembangan dan

pertumbuhannya lebih maksimal. Namun ada beberapa masalah gizi yang kerap

menyerang kaum remaja.Saat remaja terjadi perubahan fisiologis yang bisa

mempengaruhi kebutuhan gizi termasuk untuk pertumbuhan yang cepat, biasanya

pertumbuhan cepat lebih banyak terlihat pada remaja laki-laki. Namun remaja kadang

memilih makanan yang tidak tepat sehingga mempengaruhi asupan gizi yang masuk

ke tubuhnya.

Berikut ini adalah beberapa contoh masalah gizi pada remaja,antara lain yaitu:

a. Obesitas

Walaupun kebutuhan energi dan zat-zat gizi lebih besar pada remaja daripada dewasa,

tetapi ada sebagian remaja yang makannya terlalu banyak melebihi kebutuhannya

Page 18: Tugas 2 -- Makalah Gizi Remaja

sehingga menjadi gemuk. Aktif berolah raga dan melakukan pengaturan makan

adalah cara untuk menurunkan berat badan. Diet tinggi serat sangat sesuai untuk para

remaja yang sedang melakukan penurunan berat badan. Pada umumnya makanan

yang serat tinggi mengandung sedikit energi, dengan demikian dapat membantu

menurunkan berat badan, disamping itu serat dapat menimbulkan rasa kenyang

sehingga dapat menghindari ngemil makanan/kue-kue.

b. Kurang Energi Kronis

Berbagai studi melaporkan kaum remaja terutama perempuan banyak yang tidak puas

dengan berat badannya, sehingga melakukan diet dengan cara yang salah seperti

melewatkan waktu makan, menghindari daging merah, tapi mengonsumsi makanan

ringan dan bergula.Hal ini bukanlah pilihan yang tepat dan sehat karena pada usia

tersebut tubuh mengalami percepatan pertumbuhan yang menuntut adanya

peningkatan nutrisi. Jika diet yang dilakukan salah maka tubuh akan mendapatkan

nutrisi yang penting dalam jumlah kecil atau tidak sama sekali.

Pada remaja badan kurus atau disebut Kurang Energi Kronis tidak selalu berupa

akibat terlalu banyak olah raga atau aktivitas fisik. Pada umumnya adalah karena

makan terlalu sedikit. Remaja perempuan yang menurunkan berat badan secara drastis

erat hubungannya dengan faktor emosional seperti takut gemuk seperti ibunya atau

dipandang lawan jenis kurang seksi.

c. Anemia

Anemia karena kurang zat besi adalah masalah yang paling umum dijumpai terutama

pada perempuan. Zat besi diperlukan untuk membentuk sel-sel darah merah,

dikonversi menjadi hemoglobin, beredar ke seluruh jaringan tubuh, berfungsi sebagai

pembawa oksigen.Remaja perempuan membutuhkan lebih banyak zat besi daripada

laki-laki.

Kondisi ini merupakan hal yang paling umum dijumpai. Pertumbuhan yang cepat

ditambah dengan gaya hidup dan pilihan makanan yang buruk bisa mengakibatkan

remaja mengalami anemia akibat kekurangan zat besi,terutama pada remaja

putri.ketika ia sudah mengalami menstruasi.Sumber makanan utama yang

mengandung zat besi adalah daging merah, sereal, buah kering, roti dan sayuran

berdaun hijau. Sumber zat besi yang berasal dari non-daging membutuhkan asupan

nutrisi lain untuk meningkatkan penyerapannya seperti makanan kaya vitamin C

(jeruk, blackcurrant dan sayuran berdaun hijau), sedangkan zat tanin yang terkandung

dalam teh bisa mengurangi penyerapan zat besi.

Page 19: Tugas 2 -- Makalah Gizi Remaja

d. Kekurangan kalsium       

Survei menemukan sekitar 25 persen remaja memiliki asupan kalsium lebih rendah

dari yang direkomendasikan sehingga berdampak terhadap kesehatan tulangnya di

masa depan, salah satunya adalah osteoporosis yang membuat tulang.

rapuh dan mudah patah.Tulang akan terus tumbuh dan diperkuat sampai usia 30 tahun

dan masa remaja adalah waktu yang sangat penting untuk perkembangan ini. Nutrisi

yang diperlukan seperti vitamin D, kalsium dan fosfor.

G. Menu Makanan Yang Sehat Untuk Remaja

Menu makanan sehari-hari yang dikonsumsi diperlukan makanan yang memiliki

komposisi makanan seimbang, hal ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan zat-zat

gizi. Makanan gizi seimbang digunakan untuk memenuhi zat-zat gizi yang tidak

terdapat pada makanan dapat terpenuhi oleh makanan lain. Demikian juga bahan

makanan dalam susunan aneka ragam menu seimbang akan saling melengkapi

(Almatsier, 2005). Makanan yang kita konsumsi harus mengandung zat-zat yaitu

sebagai berikut:

Sumber energi yang sering disebut sumber tenaga bisa diperoleh dari sumber

karbohidrat, seperti beras, jagung, ubi kayu, talas, mie, kentang, dan roti,

minyak, margarine, dan santan yang mengandung lemak.

Sumber protein disebut juga zat pembangun yang sangat diperlukan untuk

pertumbuhan, perkembangan badan juga, pembentuk jaringan-jaringan baru,

dan pemeliharaan tubuh. Selain itu, protein juga berguna untuk menjernihkan

pikiran, dan meningkatkan konsentrasi dan kecerdasan. Sumber protein

diperoleh dari sumber hewani (daging, ayam, ikan, dan telur) dan nabati

(tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tahun dan tempe).

Kita jangan terpaku kalau protein itu harus makan “daging atau ayam”. Kalau

tidak ada, protein nabati juga tidak kalah kandungan proteinnya untuk proses

perkembangan dan pertumbuhan badan.

Lemak berguna sebagai cadangan energi, pelarut vitamin A, D, E, dan K,

pelumas persendian, pertumbuhan dan pencegahan peradangan kulit, pemberi

cita rasa pada makanan. Lemak bisa diperoleh dari minyak goreng, mentega,

susu, daging, dan ikan. Makanan berlemak yang berlebihan seperti gajih,

daging berlemak, kulit  ayam, susu berlemak, keju, dan mentega tidak

disarankan karena bisa mengganggu kesehatan.

Page 20: Tugas 2 -- Makalah Gizi Remaja

Vitamin dapat diperoleh dari sayuran dan buah-buahan. Kandungan vitamin

dan mineral pada buah dan sayuran bermanfaat untuk mengatur pengolahan

bahan makanan serta menjaga keseimbangan cairan tubuh. Biasanya banyak

remaja yang kurang suka makan sayuran dan buah-buahan. Padahal, asam

folat, B12, A, C, D, dan E. bila perlu kita juga bisa memenuhi kebutuhan

vitamin dan mineral dengan makan tablet-tablet vitamin yang dijual.

Mineral sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan selama

masa pubertas dan remaja. Misalnya, kalsium diperlukan untuk pertumbuhan

tulang dan otot-otot. Makanan sumber kalsium bisa diperoleh dari susu (dan

hasil olahannya),  makanan yang difermentasi (tempe, oncom, tauco, dan

sebagainya), ikan-ikanan (ikan teri dan sebagainya). Selain itu, tubuh kita juga

membutuhkan mineral Zn (seng) untuk pertumbuhan dan kematangan seksual.

Makanan sumber seng bisa diperoleh dari ikan, kerang-kerangan, dan sayur-

sayuran. Kebutuhan zat besi pada cowok akan meningkat pada saat proses

kematangan seksual. Sementara pada perempuan terjadi pada saat menstruasi

karena pada saat menstruasi zat besi akan keluar bersama darah menstruasi.

Kekurangan zat besi dalam makanan sehari-hari secara terus menerus dapat

menimbulkan penyakit anemia (kurang darah).

Serat berfungsi untuk memudahkan proses buang air besar, membuang racun-

racun dalam tubuh, dan mencegah kegemukan. Serat bisa diperoleh dari sayur-

sayuran, buah-buahan dan agar-agar.

Berikut ini beberapa petunjuk dalam mengatur makanan pada usia remaja.

1. Jagalah berat badan agar ada pada tingkat yang normal. Hindarkan berat badan terlalu

rendah yaitu dibawah 80% dan berat normal atau berat badan yang terlalu tinggi

(lebih dan 120% berat badan normal). Kekurusan atau “twiggy” yang melambangkan

kelangsingan dan kecantikan wanita akan mendorong terjadinya berbagai defisiensi

gizi seperti anemia gizi, defisiensi vitamin, dan sebagainya.

2. Upayakan agar tubuh memperoleh zat gizi dalam jumlah yang seimbang dengan

kebutuhan tubuh, baik zat gizi makro maupun mikro. Makanan sesuai syarat “empat

sehat” merupakan keharusan untuk menjamin terpenuhinya kecukupan gizi.

3. Pantangan terhadap jenis-jenis makanan tertentu yang tidak berdasar sebaiknya tidak

dilakukan, kecuali atas dasar indikasi medis.

Page 21: Tugas 2 -- Makalah Gizi Remaja

4. Berbagai jenis sayuran dan buah-buahan yang kaya akan berbagai vitamin dan

mineral sangat dianjurkan untuk memelihara kesehatan kulit.

5. Makanan yang kadar lemaknya tinggi dan makanan yang terlalu manis sebaiknya

dihindari agar kulit selalu tampak halus dan tidak berminyak.

6. Bagi remaja pria kecukupan protein dan energi harus terpenuhi agar otot-otot tubuh

dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

7. Hindarilah kesukaan yang berlebihan terhadap hanya makanan-makanan tertentu saja,

untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan berbagai zat gizi. Makanan fast food, baik

lokal maupun yang berasal dari luar negeri tidak dilarang, asalkan tidak terlalu sering

sehingga meniadakan makanan lengkap di rumah.

8. Kebiasaan “ngemil” atau senang makan makanan kecil memungkinkan tubuh

memperoleh tambahan energi sehingga tanpa disadari intake energi ke dalam tubuh

melebihi  kebuthan dan dampaknya berupa bertambahnya timbunan lemak dalam

tubuh. Kebiasaan seperti itu akan memudahkan terjadinya “obesitas” pada usia

remaja.

9. Kebiasaan makanan yang teratur mulai sarapan pagi, makan siang dan makan malam

dengan menu yang memenuhi syarat empat sehat dalam jumlah yang sesuai dengan

kebutuhan adalah cara yang paling baik dalam memelihara kesehatan dan

kelangsingan tubuh. Meniadakan salah satu dari tiga macam makanan lengkap itu

untuk tujuan apapun, sangat tidak dianjurkan. Tubuh akan mengalami kekosongan

masukan zat gizi untuk jangka waktu yang relatif lama, yang bukan tidak mungkin

membawa dampak buruk bagi kesehatan tubuh.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Masa remaja adalah salah satu fase yang penting dari proses pertumbuhan dan perkembangan

manusia. Kondisi seseorang pada masa dewasa banyak ditentukan oleh keadaan gizi dan

kesehatan pada masa remaja. Oleh karena itu status gizi dan kesehatan merupakan factor

penentu kualitas remaja. Dengan status gizi dan kesehatan yang optimal pertumbuhan dan

Page 22: Tugas 2 -- Makalah Gizi Remaja

perkembangan remaja menjadi lebih sempurna. Masa remaja menurut WHO adalah antara 10

– 24 tahun, sedangkan menurut Monks (1992) masa remaja berlangsung pada umur 12

sampai 21 tahun dengan pembagian masa remaja awal (12-15 tahun), masa remaja

pertengahan (15-18 tahun) dan masa remaja akhir (18-21 tahun).

Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pada remaja yaitu:

1.      Pola makan remaja

2.      Transisi ekonomi

3.      Kebiasaan makan yang kurang

4.      Kesukaan yang berlebihan terhadap makanan

5.      Pengaruh teman dan media massa

6.      Aktivitas

7.      Asupan energy dan protein

8.      Pengetahuan rendah

Beberapa masalah gizi yang terjadi pada usia remaja ialah:

Obesitas

Kurang energy kornis

Anemia

Kekurangan kalsium

Cara menjaga pola makan seimbang pada usia remaja adalah dengan cara mengindari

kesukaan terhadap makanan yang berlebihan dan menghindari kebiasaan mengemil karena

cemilan kaya akan karbohidrat dan lemak,selain itu menghindari pantangan terhadap jenis

makanan tertentu kecuali atas indikasi medis.

 

DAFTAR PUSTAKA

Supariasa, 2007. Pengantar Ilmu Gizi. Jakarta. Pustaka Pelajar

Poltekes Depkes I. 2009. “Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya”. Jakarta. Salemba

Medika.

Irianto, Kus. 2004. “ Gizi & Pola Hidup Sehat “. Bandung. Yrama Widya.

Yuniastuti, Ari. 2007. “ Gizi dan Kesehatan “. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Page 23: Tugas 2 -- Makalah Gizi Remaja

Irianto,kusno waluyo.2004.Gizi dan Pola Hidup Sehat.Bandung:CV YRAMA WIDYA.

Supriasa,I Dewan Nyoman.2002.Penilaian Status Gizi.Jakarta:ECG.

Hendrayati,Salmiah.2010.Jurnal Pengetahuan Gizi,Pola Makan dan Status Gizi Siswa SMP

Negeri 4 Tompobulu Kabupaten Bantaeng.Makassar:Politeknik Kesehatan.

Diakses dari : http://rini-andriani.blogspot.co.id/2012/04/gizi-remaja.html