tugas 2 fisika magnetik

3
1. Penjelasan tentang hukum lenz, Ampere dan Weber a. Hukum Lenz Hukum Lenz menjelaskan mengenai arus induksi, yang berarti bahwa hukum tersebut berlaku hanya kepada rangkaian penghantar yang tertutup. Hukum lenz menyatakan bahwa : “Jika suatu arus induksi mengalir, ia akan menghasilkan medan magnet yang arahnya melawan perubahan fluks yang menginduksi ggl” atau “Suatu ggl induksi selalu membangkitkan arus yang medan magnetnya melawan perubahan fluks”. Keterangan : Jika GGL disebabkan oleh gerakan suatu penghantar dalam medan magnet, arah arus induksinya adalah sedemikian rupa sehingga gaya magnet pada penghantar berlawanan dengan arah geraknya. Jadi gerakan penghantar dilawan. Jika GGL disebabkan oleh perubahan fluks yang melalui suatu rangkaian tertutup, arus menimbulkan medan magnet yang didalam luas penampang yang dibatasi oleh rangkaian adalah : Berlawanan dengan medan asal, jika fluksnya bertambah. Arahnya sama dengan medan asal, jika fluksnya berkurang. b. Hukum Ampere Hukum Ampere dengan koreksi Maxwell menyatakan bahwa medan magnet dapat dibangkitkan dengan du acara : oleh arus listrik dan oleh medan magnet yang berubah. Suatu medan magnet yang berubah menghasilkan medan listrik, dan suatu perubahan medan listrik menghasilkan medan magnet. t E J B 0 0 0 2. Hubungan antara spin dan suceptibilitas Suatu bahan dapat bersifat magnet apabila susunan atom dalam bahan tersebut mempunyai spin elektron yang tidak berpasangan. Jika diberi medan magnet luar maka spin elektronnya akan mensejajarkan diri searah dengan medan magnet luar dan akibatnya akan menarik garis gaya untuk membentuk pasangan baru. Sehingga suseptibilitas (daya tembus) medan magnet tergantung besarnya spin electron yang tidak berpasangan, semakin besar spin electron yang tidak berpasangan maka suseptibilitasnya semakin besar. a. Bahan Diamagnetik : yaitu bahan yang kulit elektronnya lengkap dan terisi oleh elektron yang berpasangan. Jika dipengaruhi oleh kuat medan luar, putaran elektron ini akan menghasilkan arah momen magnetik yang berlawanan dengan arah kuat medan luar sehingga akan menghasilkan resultan yang berarah negative. Sehingga suseptibilitasnya rendah sekali. b. Bahan Paramagnetik : yaitu bahan yang jumlah elektron pada kulit atomnya tidak lengkap (sebagin ada elektron yang tidak berpasangan). Tanpa pengaruh kuat medan luar, momen magnetik memiliki arah orientasi yang acak Jika ada pengaruh dari kuat medan luar, maka momen momen magnetik akan mensejajarkan diri searah dengan medan tersebut. Tetapi megnetisasi yang

Upload: mochamad-fatchur-rozi

Post on 16-Feb-2016

224 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas Fisika Magnetik

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas 2 Fisika Magnetik

1. Penjelasan tentang hukum lenz, Ampere dan Weber

a. Hukum Lenz

Hukum Lenz menjelaskan mengenai arus induksi, yang berarti bahwa hukum

tersebut berlaku hanya kepada rangkaian penghantar yang tertutup. Hukum lenz

menyatakan bahwa : “Jika suatu arus induksi mengalir, ia akan menghasilkan

medan magnet yang arahnya melawan perubahan fluks yang menginduksi ggl” atau

“Suatu ggl induksi selalu membangkitkan arus yang medan magnetnya melawan

perubahan fluks”.

Keterangan :

Jika GGL disebabkan oleh gerakan suatu penghantar dalam medan magnet,

arah arus induksinya adalah sedemikian rupa sehingga gaya magnet pada

penghantar berlawanan dengan arah geraknya. Jadi gerakan penghantar

dilawan.

Jika GGL disebabkan oleh perubahan fluks yang melalui suatu rangkaian

tertutup, arus menimbulkan medan magnet yang didalam luas penampang

yang dibatasi oleh rangkaian adalah :

Berlawanan dengan medan asal, jika fluksnya bertambah.

Arahnya sama dengan medan asal, jika fluksnya berkurang.

b. Hukum Ampere

Hukum Ampere dengan koreksi Maxwell menyatakan bahwa medan magnet dapat

dibangkitkan dengan du acara : oleh arus listrik dan oleh medan magnet yang

berubah. Suatu medan magnet yang berubah menghasilkan medan listrik, dan suatu

perubahan medan listrik menghasilkan medan magnet.

t

EJB

000

2. Hubungan antara spin dan suceptibilitas

Suatu bahan dapat bersifat magnet apabila susunan atom dalam bahan tersebut

mempunyai spin elektron yang tidak berpasangan. Jika diberi medan magnet luar

maka spin elektronnya akan mensejajarkan diri searah dengan medan magnet luar dan

akibatnya akan menarik garis gaya untuk membentuk pasangan baru. Sehingga

suseptibilitas (daya tembus) medan magnet tergantung besarnya spin electron yang

tidak berpasangan, semakin besar spin electron yang tidak berpasangan maka

suseptibilitasnya semakin besar.

a. Bahan Diamagnetik : yaitu bahan yang kulit elektronnya lengkap dan terisi oleh

elektron yang berpasangan. Jika dipengaruhi oleh kuat medan luar, putaran

elektron ini akan menghasilkan arah momen magnetik yang berlawanan dengan

arah kuat medan luar sehingga akan menghasilkan resultan yang berarah negative.

Sehingga suseptibilitasnya rendah sekali.

b. Bahan Paramagnetik : yaitu bahan yang jumlah elektron pada kulit atomnya tidak

lengkap (sebagin ada elektron yang tidak berpasangan). Tanpa pengaruh kuat

medan luar, momen magnetik memiliki arah orientasi yang acak Jika ada

pengaruh dari kuat medan luar, maka momen momen magnetik akan

mensejajarkan diri searah dengan medan tersebut. Tetapi megnetisasi yang

Page 2: Tugas 2 Fisika Magnetik

dihasilkan sangat kecil terhadap kuat medan magnetnya sehingga harga

suseptibilitasnya kecil walaupun positif.

c. Bahan Feromagnetik : mempunyai resultan medan magnet atomis besar, hal ini

disebabkan oleh momen magnetik spin elektron. Pada bahan ini banyak spin

elektron yang tidak berpasangan, masing-masing spin elektron yang tidak

berpasangan ini akan menimbulkan medan magnetik, sehingga medan magnet

total yang dihasilkan oleh satu atom menjadi lebih besar dan suseptibilitasnya juga

besar.

3. Suatu bahan diamagnetik :

a. Jika tidak ada medan magnet luar yang berpengaruh maka bahan tersebut tidak

terjadi apa-apa.

b. Jika diberi medan magnet luar maka putaran (spin) elektron akan menghasilkan

arah momen magnetik yang berlawanan dengan arah kuat medan luar sehingga

akan menghasilkan resultan yang berarah negative atau menolak medan magnet

tersebut.

c. Jika medan magnetnya dihilangkan, maka akan kembali ke keadaan awal yakni

tidak terjadi apa-apa.

Page 3: Tugas 2 Fisika Magnetik

4.