tugas 1 metrologi industri - 061001500557 - afwan hc

23
J FAK U TUGAS 1 METROLOGI INDUSTRI Disusun Oleh: Afwan Heru Cahya 061001500557 JURUSAN TEKNIK MESIN KULTAS TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS TRISAKTI DESEMBER 2015

Upload: afwan-heru-cahya

Post on 11-Apr-2016

258 views

Category:

Documents


33 download

DESCRIPTION

High Potential Meter

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas 1 Metrologi Industri - 061001500557 - Afwan HC

TUGAS 1

METROLOGI INDUSTRI

Disusun Oleh:

Afwan Heru Cahya

061001500557

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS TRISAKTI

DESEMBER 2015

TUGAS 1

METROLOGI INDUSTRI

Disusun Oleh:

Afwan Heru Cahya

061001500557

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS TRISAKTI

DESEMBER 2015

TUGAS 1

METROLOGI INDUSTRI

Disusun Oleh:

Afwan Heru Cahya

061001500557

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS TRISAKTI

DESEMBER 2015

Page 2: Tugas 1 Metrologi Industri - 061001500557 - Afwan HC

Daftar Isi

Daftar Isi......................................................................................................................................i

Daftar Gambar............................................................................................................................ii

BAB 1 Pendahuluan...................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................1

1.3 Ruang Lingkup Masalah.....................................................................................................1

1.4 Tujuan Penulisan.................................................................................................................2

1.5 Manfaat Penulisan...............................................................................................................2

1.6 Metode PengumpulanData..................................................................................................2

1.7 Sistematika Pembahasan.....................................................................................................2

BAB 2 Landasan Teori...............................................................................................................3

2.1 Definisi Hi-Pot....................................................................................................................3

2.2 Prinsip Kerja........................................................................................................................5

2.3 Keuntungan dan Kerugian Hi-Pot Test...............................................................................6

2.4 Cara Kalibrasi......................................................................................................................7

BAB 3 Pembahasan....................................................................................................................9

3.1 Langkah-Langkah Melakukan Hi-Pot Test.........................................................................9

3.1.1 Persiapan pelaksanaan HV Test...........................................................................9

3.1.2 Langkah umum pengujian HV Test.....................................................................9

3.2 Hi-Pot Tester Slaughter 2935 ...........................................................................................10

3.3 Contoh Kasus 1 ................................................................................................................11

3.4 Contoh Kasus 2 ................................................................................................................12

BAB 4 Penutup ........................................................................................................................13

Daftar Pustaka . .......................................................................................................................14

Lampiran .................................................................................................................................15

i

Page 3: Tugas 1 Metrologi Industri - 061001500557 - Afwan HC

Daftar Gambar

Gambar 1. High Potential Test ..................................................................................................3

Gambar 2. Rangkaian umum potensiometer..............................................................................5

Gambar 3. Rangkaian pengujian potensiometer ........................................................................7

Gambar 4. Gambaran proses pengukuran High Potential..........................................................9

Gambar 5. Slaughter Hipot Tester 2935 .................................................................................10

Gambar 6. Vanaxial Fan Assembly ........................................................................................11

Gambar 7. Stator pengujian .....................................................................................................12

ii

Page 4: Tugas 1 Metrologi Industri - 061001500557 - Afwan HC

1

BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pesatnya perkembangan teknologi diiringi dengan kebutuhan manusia yang

semakin beragam dan spesifik. Kebutuhan tersebut harus dapat diatasi oleh para

produsen untuk tetap beratahan atau bahkan berkembang. Tuntutan mengatasi kebutuhan

dengan kualitas serta presisi yang tinggi tidak lepas dari faktor manusia dan mesin. Alat

ukur memiliki peranan penting agar dapat mempertahankan suatu kualitas dari kebutuhan

pelanggan. Dalam melakukan pengujian tentunya dibutuhkan alat ukur, dalam beberapa

merk ada penjelasan langkah-langkah yang perlu diambil untuk melaksanakan pengujian.

Umumnya untuk melakukan pengujian adalah dengan menghubungkan

alat ukur ke titik, permukaan, ataupun bagian tertentu dari benda uji. Penting untuk

mengetahui objek yang akan diuji, komponen yang terdapat pada benda uji, seberapa

kuat komponen- komponen tersebut mampu menerima masukan atau impuls yang

diberikan alat ukur. Dalam pengujian memungkinkan mendapatkan hasil yang dinamis

selama dan sebanyak pengujian yang dilakukan. Maka untuk mengevaluasi sejumlah

hasil pengujian dianjurkan untuk selalu menggunakan alat ukur yang sama dalam

beberapa kali pengujian dan dengan cara yang sama serta parameter lingkungan yang

relatif sama untuk setiap benda uji.

1.2 RumusanMasalah

1. Apa yang dimaksud High Potential meter?

2. Bagaimana proses pengukuran High Potential?

3. Seperti apa aplikasi dari pengukuran High Potential meter?

1.3 Ruang Lingkup Masalah

1. Definisi High Potential meter

2. Proses pengukuran High Potential

3. Contoh kasus pengukuran High Potential

Page 5: Tugas 1 Metrologi Industri - 061001500557 - Afwan HC

2

1.4 Tujuan Penulisan

1. Memenuhi syarat mata kuliah Metrologi Industri

2. Memberikan Pengenalan High Potential meter dan aplikasinya

3. Memberikan contoh kasus pengukuran High Potential meter

1.5 Manfaat Penulisan

1. Mengetahui High Potential pada benda kerja

2. Mengetahui alat ukur High Potential Meter

3. Mengetahui penerapan penggunaan alat ukur High Potential meter

1.6 Metode Pengumpulan Data

1. Observasi : Penulis melakukan langsung penelitian dan pengukuran pada benda uji

menggunakan alat ukur yang sesuai.

2. Wawancara : Penulis melakukan wawancara serta diskusi kepada personil yang

sudah ahli dalam melakukan pengukuran.

3. Dokumen : Penulis melakukan pencarian referensi yang sesuai baik tertulis maupun

softcopy.

1.7 Sistematika Pembahasan

Penulisan karya tulis ini terbagi pembahasan sebagai berikut

BAB 1 : Pendahuluan; pada bab ini akan disebutkan mengenai latar belakang, rumusan

masalah, ruang lingkup masalah, tujuan penulisan, manfaaat penulisan, metoda

pengumpulan data, dan sistematika pembahasan.

BAB 2: Landasan Teori; bab ini menjelaskan mengenai teori teori referensi yang sesuai

dengan pembahasan, definisi, prinsip kerja, serta keuntungan dan kerugian dari

metode pengukuran.

BAB 3: Pembahasan; dalam bab ini dibahas mengenai alat ukur yang digunakan, langkah

pengukuran serta contoh kasus pengukuran.

BAB 4: Penutup; di bab ini berisi kesimpulan dari karya tulis.

Page 6: Tugas 1 Metrologi Industri - 061001500557 - Afwan HC

3

BAB 2

LandasanTeori

2.1 Definisi Hi-Pot

Hipot adalah singkatan untuk high potential. Hipot adalah istilah yang diberikan untuk

kelas alat uji keamanan listrik digunakan untuk memverifikasi isolasi listrik dalam peralatan

selesai, kabel atau rakitan kabel lainnya, papan sirkuit, motor listrik, dan transformer.

Dalam kondisi normal, setiap perangkat listrik akan menghasilkan jumlah minimal

kebocoran arus karena tegangan dan kapasitansi internal yang hadir dalam produk. Namun

karena desain kelemahan atau faktor-faktor lain, isolasi dalam suatu produk dapat memecah,

sehingga kebocoran arus berlebihan terjadi. Kondisi kegagalan ini dapat menyebabkan syok

atau kematian kepada siapa pun yang datang ke dalam kontak dengan produk yang

rusak.Sebuah tes hipot (disebut juga Dielektrik) memverifikasi bahwa isolasi dari produk atau

komponen cukup untuk melindungi operator dari sengatan listrik.

Gambar 1. High Potential TestSumber: (https://i.ytimg.com/vi/CZzDmjbpd58/maxresdefault.jpg & https://i.ytimg.com/vi/mT-

T1hDQyEY/maxresdefault.jpg)

Dalam tes hipot khusus, tegangan tinggi diterapkan antara konduktor pembawa arus

produk dan perisai logam. Arus yang dihasilkan yang mengalir melalui isolasi, yang dikenal

sebagai kebocoran arus, dipantau oleh tester hipot. Teori di balik tes ini adalah bahwa jika

over-aplikasi yang disengaja dari tegangan uji tidak menyebabkan isolasi untuk memecah,

produk akan aman untuk digunakan di bawah kondisi-maka pengoperasian normal nama, uji

Dielectric menahan tegangan.

Selain menekankan isolasi berlebih, tes juga dapat dilakukan untuk mendeteksi bahan

dan pengerjaan cacat, yang paling penting celah kecil jarak antara konduktor pembawa arus

dan tanah bumi. Ketika sebuah produk dioperasikan dalam kondisi normal, faktor lingkungan

seperti kelembaban, kotoran, getaran, shock dan kontaminan dapat menutup kesenjangan ini

Page 7: Tugas 1 Metrologi Industri - 061001500557 - Afwan HC

4

kecil dan memungkinkan arus mengalir. Kondisi ini dapat membuat bahaya sengatan listrik

jika cacat tidak diperbaiki di pabrik.

Tiga jenis tes hipot yang umum digunakan. Ketiga tes berbeda dalam jumlah tegangan

dan jumlah (atau alam) dari arus diterima:

1. Dielektrik Breakdown Test.

Tegangan uji meningkat sampai dielectric gagal, atau rusak, sehingga terlalu banyak

arus mengalir. Dielectric sering dihancurkan oleh tes ini jadi tes ini digunakan secara sampel

acak. Tes ini memungkinkan desainer untuk memperkirakan tegangan rusaknya desain

produk dan untuk melihat di mana kerusakan terjadi.

2. Dielektrik Resistance Test.

Sebuah tegangan uji standar diterapkan (di bawah Breakdown Voltage didirikan) dan

yang dihasilkan kebocoran arus dipantau. Kebocoran arus harus di bawah batas yang telah

ditetapkan atau tes dianggap telah gagal. Tes ini non-destruktif dan biasanya diperlukan oleh

badan-badan keamanan yang akan dilakukan sebagai uji jalur produksi 100% pada semua

produk sebelum mereka meninggalkan pabrik.

3. Uji Resistance isolasi.

Tes ini digunakan untuk memberikan nilai resistansi terukur untuk semua isolasi suatu

produk. Tegangan uji diterapkan dalam cara yang sama seperti tes hipot standar, tetapi

ditentukan untuk menjadi Direct Current (DC). Tegangan dan nilai arus yang diukur

digunakan untuk menghitung hambatan isolasi.

Page 8: Tugas 1 Metrologi Industri - 061001500557 - Afwan HC

5

2.2 Prinsip Kerja

Prinsip kerja High Potential meter memiliki kesamaan dengan potensiometer biasa, hanya

saja dengan kemampuan membuat dan menerima tegangan lebih besar. Digaram rangkaian

potensiometer dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2. Rangkaian umum potensiometerSumber: (https://www.academia.edu/8950163/TUGAS_RINGKASAN_MATERI)

Saat saklar S dibuat ke posisi “operasi” dan membuat sakelar kunci galvanometer K

terbuka, batere kerja akan menyalurkan arus ke tahanan geser dan kawat geser. Arus kerja

melalui kawat geser dapat diubah dengan mengubah posisi tahanan geser. Metoda

pengukuran tegangan yang tidak diketahui,E, bergantung pada cara mendapatkan suatu posisi

kontak geser sedemikian rupa sehingga galvanometer menunujukkan defleksi nol bila saklar

galvanometer K ditutup. Arus galvanometer nol berarti bahwa tegangan E yang tidak

diketahui sama dengan penurunan tegangan E’ pada bagian xy dari kawat geser. Penentuan

nilai tegangan yang tidak diketahui selanjutnya menjadi masalah penetuan penurunan

tegangan E’ sepanjang kawat geser. Penurunan tegangan seluruh panjang kawat tersebut atau

sepanjang sebagaian kawat dapat dikontrol dengan mengatur arus kerja (working current).

Langkah awal dalam prosedur pengukuran adalah dengan mengatur atau menstandarkan ke

sebuah sumber tegangan refeerensi yang diketahui seperti sel standar. Yang perlu di ingat

adalah potensiometer hanya memerlukan satu kali kalibrasi, yang berarti sekali dikalibrasi,

arus kerja tidak pernah berubah.

Page 9: Tugas 1 Metrologi Industri - 061001500557 - Afwan HC

6

Setelah potensiometer distandarkan, setiap tegangan dc yang kecil yang tidak

diketahui (maksimum 1,6 V) dapat diukur. Sakelar S dipindahkan ke posisi “operasi” dan

kotak geser digerakkan sepanjang kawat sampai galvanometer tidak menunjukkan defleksi

bila sakelar K ditutup. Pada kondisi nol, tegangan E yang tidak diketahui sama dengan

penurunan tegangan E’ sepanjang bagain xy dari kawat geser, dan pembacaan skala kawat

geser secara mudah diubah ke nilai tegangan yang sesuai.

2.3 Keuntungan dan Kerugian Hi-Pot Test

2.3.1 Keuntungan dan Kerugian penggunaan DC Voltage untuk Hipot Tester

Salah satu keuntungan menggunakan tegangan uji dc adalah bahwa perjalanan

kebocoran arus dapat diatur ke nilai yang jauh lebih rendah dari tegangan uji ac. Hal ini akan

memungkinkan produsen untuk menyaring produk-produk yang memiliki insulasi marjinal,

yang akan disahkan oleh tester ac.

Bila menggunakan tester dc hipot, kapasitor di sirkuit bisa sangat dituntut dan karena

itu, perangkat yang aman-discharge atau setup diperlukan. Namun, hal itu adalah praktik

yang baik untuk selalu memastikan bahwa produk habis, terlepas dari tegangan uji atau

sifatnya, sebelum ditangani. Hal ini berlaku pada perubahan tegangan secara bertahap.

Dengan memantau aliran arus sebagai tegangan meningkat, operator dapat mendeteksi

potensi isolasi kerusakan sebelum terjadi. Kelemahan kecil dari tester dc hipot adalah bahwa

karena tegangan uji dc lebih sulit untuk menghasilkan, biaya dc tester mungkin sedikit lebih

tinggi dari tester ac.

Keuntungan utama dari uji dc Tegangan DC tidak menghasilkan debit berbahaya karena

mudah terjadi pada AC.

2.3.2 Keuntungan dan Kerugian penggunaan AC Voltage untuk Hipot Tester

Salah satu keuntungan dari uji ac hipot adalah bahwa hal itu dapat memeriksa kedua

tegangan polaritas, sedangkan tes dc biaya isolasi hanya satu polaritas. Ini mungkin menjadi

perhatian untuk produk yang benar-benar menggunakan tegangan ac untuk operasi normal

mereka. Setup tes dan prosedur yang sama untuk kedua ac dan dc tes hipot.

Kelemahan kecil dari ac hipot tester adalah bahwa jika rangkaian yang diuji memiliki

nilai besar Y kapasitor, kemudian, tergantung pada pengaturan perjalanan saat ini tester hipot,

tester ac bisa menunjukkan kegagalan. Kebanyakan standar keamanan memungkinkan

pengguna untuk memutuskan kapasitor Y sebelum pengujian atau sebaliknya, menggunakan

Page 10: Tugas 1 Metrologi Industri - 061001500557 - Afwan HC

7

tester dc hipot. Dc hipot tester tidak akan menunjukkan kegagalan unit bahkan dengan

kapasitor Y tinggi karena kapasitor Y melihat tegangan tetapi tidak lulus saat apapun.

Potensiometer adalah sebuah instrument yang digunakan untuk mengukur tegangan

yang tidak diketahui dengan cara membandingkannya terhadap tegangan yang diketahui yang

biasa di supply dari sebuah sel standar. Pengukuran-pengukuran dengan cara ini mampu

menghasilkan tingkat ketelitian yang sangat tinggi sebab hasil yang diperoleh tiak bergantung

pada defleksi aktual jarum pennjuk, tetapi hanya bergantung pada ketelitian tegangan standar

yang diketahui. Selain digunakan sebagai pengukur tegangan, potensiometer juga digunakan

untuk menentukan arus dengan hanya mengukur penurunan tegangan yang dihasilkan oleh

arus tersebut melalui sebuah tahanan yang diketahui.

2.4 Cara Kalibrasi

Kalibrasi Hipot tester dapat dilakukan pada level terendah yaitu pada institutsi

pengguna.

Gambar 3.Rangkaian pengujian potensiometerSumber: (https://en.wikipedia.org/wiki/Potentiometer_(measuring_instrument))

Pada rangkaian ini, ujung resistansi kawat R1 terhubung ke regulated DC supply VS

untuk digunakan sebagai pembagi tegangan. Potensiometer pertama dikalibrasi dengan posisi

wiper (panah) di tempat pada R1 kawat yang sesuai dengan tegangan sel standar sehingga

7

tester dc hipot. Dc hipot tester tidak akan menunjukkan kegagalan unit bahkan dengan

kapasitor Y tinggi karena kapasitor Y melihat tegangan tetapi tidak lulus saat apapun.

Potensiometer adalah sebuah instrument yang digunakan untuk mengukur tegangan

yang tidak diketahui dengan cara membandingkannya terhadap tegangan yang diketahui yang

biasa di supply dari sebuah sel standar. Pengukuran-pengukuran dengan cara ini mampu

menghasilkan tingkat ketelitian yang sangat tinggi sebab hasil yang diperoleh tiak bergantung

pada defleksi aktual jarum pennjuk, tetapi hanya bergantung pada ketelitian tegangan standar

yang diketahui. Selain digunakan sebagai pengukur tegangan, potensiometer juga digunakan

untuk menentukan arus dengan hanya mengukur penurunan tegangan yang dihasilkan oleh

arus tersebut melalui sebuah tahanan yang diketahui.

2.4 Cara Kalibrasi

Kalibrasi Hipot tester dapat dilakukan pada level terendah yaitu pada institutsi

pengguna.

Gambar 3.Rangkaian pengujian potensiometerSumber: (https://en.wikipedia.org/wiki/Potentiometer_(measuring_instrument))

Pada rangkaian ini, ujung resistansi kawat R1 terhubung ke regulated DC supply VS

untuk digunakan sebagai pembagi tegangan. Potensiometer pertama dikalibrasi dengan posisi

wiper (panah) di tempat pada R1 kawat yang sesuai dengan tegangan sel standar sehingga

7

tester dc hipot. Dc hipot tester tidak akan menunjukkan kegagalan unit bahkan dengan

kapasitor Y tinggi karena kapasitor Y melihat tegangan tetapi tidak lulus saat apapun.

Potensiometer adalah sebuah instrument yang digunakan untuk mengukur tegangan

yang tidak diketahui dengan cara membandingkannya terhadap tegangan yang diketahui yang

biasa di supply dari sebuah sel standar. Pengukuran-pengukuran dengan cara ini mampu

menghasilkan tingkat ketelitian yang sangat tinggi sebab hasil yang diperoleh tiak bergantung

pada defleksi aktual jarum pennjuk, tetapi hanya bergantung pada ketelitian tegangan standar

yang diketahui. Selain digunakan sebagai pengukur tegangan, potensiometer juga digunakan

untuk menentukan arus dengan hanya mengukur penurunan tegangan yang dihasilkan oleh

arus tersebut melalui sebuah tahanan yang diketahui.

2.4 Cara Kalibrasi

Kalibrasi Hipot tester dapat dilakukan pada level terendah yaitu pada institutsi

pengguna.

Gambar 3.Rangkaian pengujian potensiometerSumber: (https://en.wikipedia.org/wiki/Potentiometer_(measuring_instrument))

Pada rangkaian ini, ujung resistansi kawat R1 terhubung ke regulated DC supply VS

untuk digunakan sebagai pembagi tegangan. Potensiometer pertama dikalibrasi dengan posisi

wiper (panah) di tempat pada R1 kawat yang sesuai dengan tegangan sel standar sehingga

Page 11: Tugas 1 Metrologi Industri - 061001500557 - Afwan HC

8

Sebuah standar sel elektrokimia yang digunakan yang emf dikenal (misalnya 1,0183 volt

untuk sel standar Weston). Tegangan suplai VS kemudian disesuaikan sampai galvanometer

menunjukkan nol, menunjukkan tegangan pada R 2 adalah sama dengan tegangan sel standar.

Tegangan DC yang tidak diketahui, secara seri dengan galvanometer, kemudian

dihubungkan ke wiper geser, di bagian variabel-panjang R3 dari kawat resistensi. Wiper

tersebut akan dipindahkan sampai ada arus mengalir ke dalam atau keluar dari sumber

tegangan yang tidak diketahui, seperti yang ditunjukkan oleh galvanometer seri dengan

tegangan yang tidak diketahui. Tegangan yang dipilih R3 bagian kawat yang kemudian sama

dengan tegangan yang tidak diketahui. Langkah terakhir adalah menghitung tegangan yang

tidak diketahui dari fraksi panjang kawat resistansi yang terhubung ke tegangan yang tidak

diketahui.

Galvanometer tidak perlu dikalibrasi, karena hanya fungsinya adalah untuk membaca

nol atau tidak nol. Ketika mengukur tegangan yang tidak diketahui dan galvanometer

membaca nol, tidak ada arus diambil dari tegangan yang tidak diketahui dan bacaan

independen dari resistansi internal sumber, seolah oleh voltmeter dari yang tak terbatas

perlawanan.

Karena kawat resistansi dapat dibuat sangat seragam dalam penampang dan

resistivitas, dan posisi wiper dapat diukur dengan mudah, metode ini dapat digunakan untuk

mengukur diketahui DC tegangan lebih besar dari atau kurang dari tegangan kalibrasi yang

dihasilkan oleh sel standar tanpa menarik setiap saat dari sel standar.

Jika potensiometer melekat tegangan konstan DC pasokan seperti timbal-asam

baterai, maka resistor variabel kedua (tidak ditampilkan) dapat digunakan untuk

mengkalibrasi potensiometer dengan memvariasikan arus melalui kawat resistansi R 1.

Jika panjang kawat resistansi R1 adalah AB, dimana A adalah (-) end dan B adalah (+)

akhir, dan wiper bergerak di titik X pada AX jarak pada R 3 porsi kawat resistensi ketika

galvanometer memberikan pembacaan nol untuk tegangan yang tidak diketahui, AX jarak

diukur atau dibaca dari skala cetakan sebelah kawat resistansi. Tegangan yang tidak diketahui

kemudian dapat dihitung:

\

8

Sebuah standar sel elektrokimia yang digunakan yang emf dikenal (misalnya 1,0183 volt

untuk sel standar Weston). Tegangan suplai VS kemudian disesuaikan sampai galvanometer

menunjukkan nol, menunjukkan tegangan pada R 2 adalah sama dengan tegangan sel standar.

Tegangan DC yang tidak diketahui, secara seri dengan galvanometer, kemudian

dihubungkan ke wiper geser, di bagian variabel-panjang R3 dari kawat resistensi. Wiper

tersebut akan dipindahkan sampai ada arus mengalir ke dalam atau keluar dari sumber

tegangan yang tidak diketahui, seperti yang ditunjukkan oleh galvanometer seri dengan

tegangan yang tidak diketahui. Tegangan yang dipilih R3 bagian kawat yang kemudian sama

dengan tegangan yang tidak diketahui. Langkah terakhir adalah menghitung tegangan yang

tidak diketahui dari fraksi panjang kawat resistansi yang terhubung ke tegangan yang tidak

diketahui.

Galvanometer tidak perlu dikalibrasi, karena hanya fungsinya adalah untuk membaca

nol atau tidak nol. Ketika mengukur tegangan yang tidak diketahui dan galvanometer

membaca nol, tidak ada arus diambil dari tegangan yang tidak diketahui dan bacaan

independen dari resistansi internal sumber, seolah oleh voltmeter dari yang tak terbatas

perlawanan.

Karena kawat resistansi dapat dibuat sangat seragam dalam penampang dan

resistivitas, dan posisi wiper dapat diukur dengan mudah, metode ini dapat digunakan untuk

mengukur diketahui DC tegangan lebih besar dari atau kurang dari tegangan kalibrasi yang

dihasilkan oleh sel standar tanpa menarik setiap saat dari sel standar.

Jika potensiometer melekat tegangan konstan DC pasokan seperti timbal-asam

baterai, maka resistor variabel kedua (tidak ditampilkan) dapat digunakan untuk

mengkalibrasi potensiometer dengan memvariasikan arus melalui kawat resistansi R 1.

Jika panjang kawat resistansi R1 adalah AB, dimana A adalah (-) end dan B adalah (+)

akhir, dan wiper bergerak di titik X pada AX jarak pada R 3 porsi kawat resistensi ketika

galvanometer memberikan pembacaan nol untuk tegangan yang tidak diketahui, AX jarak

diukur atau dibaca dari skala cetakan sebelah kawat resistansi. Tegangan yang tidak diketahui

kemudian dapat dihitung:

\

8

Sebuah standar sel elektrokimia yang digunakan yang emf dikenal (misalnya 1,0183 volt

untuk sel standar Weston). Tegangan suplai VS kemudian disesuaikan sampai galvanometer

menunjukkan nol, menunjukkan tegangan pada R 2 adalah sama dengan tegangan sel standar.

Tegangan DC yang tidak diketahui, secara seri dengan galvanometer, kemudian

dihubungkan ke wiper geser, di bagian variabel-panjang R3 dari kawat resistensi. Wiper

tersebut akan dipindahkan sampai ada arus mengalir ke dalam atau keluar dari sumber

tegangan yang tidak diketahui, seperti yang ditunjukkan oleh galvanometer seri dengan

tegangan yang tidak diketahui. Tegangan yang dipilih R3 bagian kawat yang kemudian sama

dengan tegangan yang tidak diketahui. Langkah terakhir adalah menghitung tegangan yang

tidak diketahui dari fraksi panjang kawat resistansi yang terhubung ke tegangan yang tidak

diketahui.

Galvanometer tidak perlu dikalibrasi, karena hanya fungsinya adalah untuk membaca

nol atau tidak nol. Ketika mengukur tegangan yang tidak diketahui dan galvanometer

membaca nol, tidak ada arus diambil dari tegangan yang tidak diketahui dan bacaan

independen dari resistansi internal sumber, seolah oleh voltmeter dari yang tak terbatas

perlawanan.

Karena kawat resistansi dapat dibuat sangat seragam dalam penampang dan

resistivitas, dan posisi wiper dapat diukur dengan mudah, metode ini dapat digunakan untuk

mengukur diketahui DC tegangan lebih besar dari atau kurang dari tegangan kalibrasi yang

dihasilkan oleh sel standar tanpa menarik setiap saat dari sel standar.

Jika potensiometer melekat tegangan konstan DC pasokan seperti timbal-asam

baterai, maka resistor variabel kedua (tidak ditampilkan) dapat digunakan untuk

mengkalibrasi potensiometer dengan memvariasikan arus melalui kawat resistansi R 1.

Jika panjang kawat resistansi R1 adalah AB, dimana A adalah (-) end dan B adalah (+)

akhir, dan wiper bergerak di titik X pada AX jarak pada R 3 porsi kawat resistensi ketika

galvanometer memberikan pembacaan nol untuk tegangan yang tidak diketahui, AX jarak

diukur atau dibaca dari skala cetakan sebelah kawat resistansi. Tegangan yang tidak diketahui

kemudian dapat dihitung:

\

Page 12: Tugas 1 Metrologi Industri - 061001500557 - Afwan HC

9

BAB 3

Pembahasan

3.1 Langkah-Langkah Melakukan Hi-Pot Test

Gambar 4. Gambaran proses pengukuran High PotentialSumber: (http://triotest.com.au/shop/images/testing-2900.jpg)

3.1.1 Persiapan pelaksanaan HV test

1. Peralatan ujiserta power untuk kebutuhan alat Hipot Test

2. Mengamankan instalasi dengan membuka semua sambungan kabel Hipot dari

terminal ataupun bus bar yang terkoneksi langsung dari perlatan

3. Mengamankan perlatan dengan memberi akses terbatas pada personel lain.

4. Lingkungan kerja yang bersih

3.1.2 Langkah umum pengujian HV Test

1. Siapkan gambar manual book dan peralatan pendukung lainnya

2. melepaskan semua perangkat yang sensitif terhadap tegangan tinggi

3. siapkan pembumian yang sempurna atau grounding untuk pembuangan tegangan sisa

pada saat pengetesan

4. Mulai memasukka natau inject tegangan AC/DC HV test dan mengatur peningkatan

tegangan secara perlahan dengan terus memantau nilai kebocoran pada interval

hingga nilai uji batas tercapai

5. Tegangan batas atau nominal DC HV Test adalah 3 X Un (antara phase kenetral).

Dalam waktu tertentu per titi kuji (IEC60298 dan IEC-60694)

6. Tegangn nominal AC HV test adalah sebesar 80% dari nilai tegangan pada bagian

yang di test (objek) dalam durasi tertentu per titik uji (IEC62271-200.2003)

7. Buat rangkaian atau list data nilai kebocoran untuk setiap satuan waktu

Page 13: Tugas 1 Metrologi Industri - 061001500557 - Afwan HC

10

8. Pada menit ke terakhir kurangi tegangan secara perlahan hingga mencapa inol volt

dan matikan alat uji HV Test

9. Buang tegangan sisa ke grounding yang telahd isediakan

3.2 Hi-Pot Tester Slaughter 2935

High Potential Tester Salughter 2935 merupakan high potential tester milik Slaughter

Company, Inc. untuk penggunaan dielectric test AC maupun DC dengan kecermatan sebagai

berikut

1. Untuk Output Penggunaan AC 0-5000V, 2V/step, 12mA

2. Untuk Output Penggunaan DC 0-6000V, 2V/step, 5mA

3. Akurasi pengaturan tegangan ±2% dari setting

Untuk spesifikasi lengkap terlampir.

Gambar 5. Slaughter Hipot Tester 2935Sumber: (http://www.testbuyer.com/images/74/23274.jpg)

Page 14: Tugas 1 Metrologi Industri - 061001500557 - Afwan HC

11

3.3 Contoh Kasus 1

1. Nama komponen : Vanaxial Fan Assembly

2. Referensi : CMM ATA 21-58-01 part Testing & Troubleshooting page 104

3. Jenis Pengujian : Dielectric test

4. Tujuan Pengujian : Mengetahui kebocoran arus yang dihasilkan stator motor listrik pada

case motor listrik

5. Detail Pengujian :

a. Input yang diberikan ke benda uji : AC 1200V rms 60Hz

b. Waktu pengujian : 60 second

c. Bagian benda uji : Terminal connector-to-terminal connector & Case-to--

terminal connector

d. Kebocoran arus yang diizinkan : max 2.00 mA

6. Hasil Pengujian : Setelah 60 second pengujian didapatkan kebocoran arus sebesar 1.20

mA, kebocoran arus masih dalam batas yang diizinkan oleh

referensi.

7. Tindakan Lanjut : Dilakukan pekerjaan selanjutnya, assembly kemudian operational

test dari motor listrik tersebut

Gambar 6. Vanaxial Fan Assembly

Page 15: Tugas 1 Metrologi Industri - 061001500557 - Afwan HC

12

3.4 Contoh Kasus 2

1. Nama komponen : Motor Driven Centrifugal Fan

2. Referensi : CMM ATA 21-20-10 part Testing & Troubleshooting page 1004

3. Jenis Pengujian : Dielectric test

4. Tujuan Pengujian : Mengetahui kebocoran arus yang dihasilkan stator motor listrik pada

case motor listrik

5. Detail Pengujian :

a. Input yang diberikan ke benda uji : AC 1125V rms 60Hz

b. Waktu pengujian : 60 second

c. Bagian benda uji : Terminal connector-to-terminal connector & Case-to-

terminal connector

d. Kebocoran arus yang diizinkan : max 2.00 mA

6. Hasil Pengujian : Setelah 60 second pengujian didapatkan kebocoran arus sebesar 5.00

mA, kebocoran arus melebihi batas yang diizinkan oleh referensi.

7. Tindakan Lanjut : Dilakukan pekerjaan untuk memperbaiki dielectric test.

a. Cleaning stator (untuk menghilangkan kotoran atau karat)

b. Dikeringkan dengan cara dipanaskan (oven)

c. Coating stator (menambahkan resistansi stator ke case)

d. Dikeringkan lagi untuk pengujian ulang

Gambar 7. Stator pengujian

Page 16: Tugas 1 Metrologi Industri - 061001500557 - Afwan HC

13

BAB 4

Penutup

Tes hipot adalah tes tak rusak yang menentukan kecukupan isolasi listrik untuk

biasanya terjadi tegangan lebih transien. Tes hipot adalah tes tegangan tinggi yang diterapkan

pada semua perangkat untuk waktu tertentu dalam rangka untuk memastikan bahwa isolasi

tidak marjinal. Tes Hipot membantu dalam menemukan kebocoran arus atau insulasi yang

buruk, helai kawat liar, kontaminan konduktif atau korosif sekitar konduktor, masalah jarak

terminal, dan kesalahan toleransi di kabel.

Beberapa kegagalan proses yang dapat dideteksi dengan tes produksi-line hipot

termasuk, misalnya, luka transformator sedemikian rupa bahwa rambat dan cukai telah

berkurang. Kegagalan tersebut dapat mengakibatkan dari operator baru di departemen

berliku. Tes Hipot diterapkan setelah tes seperti kondisi kesalahan, kelembaban, dan getaran

untuk menentukan apakah degradasi setiap telah terjadi

Page 17: Tugas 1 Metrologi Industri - 061001500557 - Afwan HC

14

Daftar Pustaka

Faridul. 2009. "Hipot Test 1 Insulation Resistance".

https://faridul.wordpress.com/2009/09/17/hipot-test-1-insulation-resistance/ [2 Desember

2015]

https://en.wikipedia.org/wiki/Potentiometer_(measuring_instrument) [2 Desember 2015]

https://en.wikipedia.org/wiki/Hipot [2 Desember 2015]

Parmar, Jignesh. 2011. What is Hipot Testing "(Dielectric Strength Test)?"

http://electrical-engineering-portal.com/what-is-hipot-testing-dielectric-strength-test [2

Desember 2015]

Pratama, Rico. 2010. "Tugas Ringkasan Materi".

https://www.academia.edu/8950163/TUGAS_RINGKASAN_MATERI [2 Desember 2015]

Royen, Abi. 2015. "Langkah-Langkah Melakukan HV Test Hi-Pot Pengujian

Tegangan Tinggi". http://abi-blog.com/langkah-langkah-melaksanakan-hv-test-hi-pot-

pengujian-tegangan-tinggi/ [2 Desember 2015]

Page 18: Tugas 1 Metrologi Industri - 061001500557 - Afwan HC

15

Lampiran

Page 19: Tugas 1 Metrologi Industri - 061001500557 - Afwan HC

16

Page 20: Tugas 1 Metrologi Industri - 061001500557 - Afwan HC

2900 Series Hipot Testers

The 2900 Series of Hipot testers offers advancedtechnology at an attractive price. Choose from the 2925 ACHipot, the 2935 AC/DC Hipot, and the 2945 AC/DC Hipot withbuilt-in Insulation Resistance testing capability. Featuringinnovative technology, they are the ideal solution for a variety of Hipot testing applications.

vviissiitt uuss aatt WWWWWW..HHIIPPOOTT..CCOOMM oorr ccaallll uuss aatt 11--880000--550044--00005555

Features:

◆ Test Setup Memories◆ Tamper Proof Front Panel Controls◆ Simple Menu Control◆ PLC Remote Control◆ Built-in Continuity Test Mode◆ Fully Adjustable Ramp and Dwell◆ Low Current Sense◆ Interconnection Capability

CalPower SrlVia Acquanera, 29 C 22100 COMO C ITALYTel.: +39-031526566 C Fax: +39-031507984E-Mail: [email protected] C http://www.calpower.it

C All technical modifications reserved. Without engagement

Page 21: Tugas 1 Metrologi Industri - 061001500557 - Afwan HC

Slaughter 2900 SeriesIINNSSUULLAATTIIOONN RREESSIISSTTAANNCCEE TTEESSTT MMOODDEEOutput Voltage Range: 100 – 1000V DC

Resolution: 10V/stepAccuracy ± (2% of reading + 2 volts)

Voltage Display Range: 100 – 1000VResolution: 10V/stepAccuracy ± (2% of reading + 2 counts)

Resistance Display Range: 1–1000 MΩ (4 digit, auto ranging)Resolution: 500VDC 1000VDC

MΩ MΩ MΩ0.01 1.00–40.00 1.00–80.000.1 35.0–999.9 75.0–999.9

Accuracy: ± (3% of reading + 2 counts) at test voltage > 500V

Accuracy: ± (7% of reading + 2 counts) at test voltage ≤ 500V

High Limit Range: 0 - 1000 MΩ (0 = off)Lo Limit Range: 1 - 1000 MΩDelay Timer Range: 0, 0.5 – 999.9 sec (0 = constant)

Resolution: 0.1 secAccuracy ± (0.1% of reading + 0.05 sec)

GGEENNEERRAALL SSPPEECCIIFFIICCAATTIIOONNSSRemote Control The following input and output signals are & Signal Output provided through the 9-pin D-type connector:

1. Remote control: Test and Reset2. Outputs: Pass, Fail, Test-in-Process

Memory 5 stepsSecurity Lockout capability to avoid unauthorized access

to test set-up programs.Calibration Software and adjustments made through

front panel.Line Cord Detachable 7 ft (2.13m) power cable terminated

in a three prong grounding plugMechanical Tilt up front feetDimension (WxHxD) 11” x 3.5” x 14.56” (280 x 89 x 370mm)Weight 20 lbs. (9 kg)

vviissiitt uuss aatt WWWWWW..HHIIPPOOTT..CCOOMM oorr ccaallll uuss aatt 11--880000--550044--00005555

Interconnection

Capability

The 2900 Series canbe connected to the2600 Series, forminga complete systemcapable ofperforming the mostcommonly specifiedelectrical safetytests. The system is a cost-effective way to test to safety agency standards requiringhigh voltage testing of insulation and high current testing of theprotective ground circuit.

Unless otherwise stated, accuracies are relative to a laboratorystandard measurement.

IINNPPUUTTVoltage 115/230V selectable, ± 10% variationFrequency 50/60 Hz ± 5%Fuse 115 VAC, 230 VAC - 3.15 Amp fast acting 250VDDIIEELLEECCTTRRIICC WWIITTHHSSTTAANNDD TTEESSTT MMOODDEEOutput Rating: AC 0 - 5000V, 2V/step, 12 mA

DC 0 - 6000V, 2V/step, 5 mA(DC mode on 2935 & 2945 models)

Voltage : ± (1% of output + 5V)Voltage Setting Range: 0V - max output rating, 10V/step

Accuracy: ± (2% of setting + 5V) relative to displayed outputCan be adjusted during operation via UP and DOWN arrow keys

AC Output Frequency 50/60 Hz user selectableAC Wave Form Form: Sine wave

Distortion: <2% THDDC Ripple <5% at 6KV DC / 5mA ( 2935 & 2945)Dwell Timer Range: 0 and 0.2 - 999.9 seconds

0.1 sec/step0 for continuous running

Ramp Timer Range: 0 and 0.2 - 999.9 seconds0.1 sec/step0 ramp setting = 0.1 sec fixed ramp2925: ramp = 0.1 sec fixed ramp

AC Mode High Limit: 0.10 - 12.00 mA, 0.01 mA/stepFailure Low Limit: 0.00, 0.10 - 12.00 mA, 0.01 mA/stepSettings (0=OFF) ( 2925, 2935, and 2945)

Accuracy: ± (2% of setting + 0.02 mA)DC Mode High Limit: 0.02 - 5.00 mA, 0.01 mA/stepFailure Low Limit: 0.00, 0.02 - 5.00 mA, 0.01 mA/stepSettings (0=OFF) ( 2925, 2935, and 2945)

Accuracy: ± (2% of setting + 0.02 mA)Timer Display Range: 0.0 – 999.9 sec

Resolution: 0.1 secAccuracy ± (0.1% of reading + 0.05 sec)

Discharge Time ≤ 300ms

CalPower SrlVia Acquanera, 29 C 22100 COMO C ITALYTel.: +39-031526566 C Fax: +39-031507984E-Mail: [email protected] C http://www.calpower.it

C All technical modifications reserved. Without engagement

Page 22: Tugas 1 Metrologi Industri - 061001500557 - Afwan HC
Page 23: Tugas 1 Metrologi Industri - 061001500557 - Afwan HC