tugaas khi pulan widyanati 1106107214 pembuatan minyak essensial dengan cara enfleurage dan tekanan...

20
0 UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUATAN MINYAK ESSENSIAL DENGAN CARA ENFLEURAGE DAN TEKANAN DINGIN TUGAS KONSEP HERBAL INDONESIA PULAN WIDYANATI 1106107214 DOSEN: Dr. rer. nat. Anna S. Ranti, Apt. FAKULTAS FARMASI PROGRAM MAGISTER HERBAL 2011

Upload: lathoifulisyaroh

Post on 17-May-2017

226 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugaas Khi Pulan Widyanati 1106107214 Pembuatan Minyak Essensial Dengan Cara Enfleurage Dan Tekanan Dingin

0

UNIVERSITAS INDONESIA

PEMBUATAN MINYAK ESSENSIAL DENGAN CARA ENFLEURAGE DAN

TEKANAN DINGIN

TUGAS KONSEP HERBAL INDONESIA

PULAN WIDYANATI 1106107214

DOSEN: Dr. rer. nat. Anna S. Ranti, Apt.

FAKULTAS FARMASI PROGRAM MAGISTER HERBAL

2011

Page 2: Tugaas Khi Pulan Widyanati 1106107214 Pembuatan Minyak Essensial Dengan Cara Enfleurage Dan Tekanan Dingin

1

PENDAHULUAN

A. MINYAK ESSENSIAL

Minyak essensial atau minyak atsiri atau minyak menguap adalah masa yang

berbau khas, yang berasal dari tanaman, mudah menguap pada suhu kamar tanpa

mengalami peruraian. Minyak atsiri sering dikenal dengan nama volatile oil, ethereal oil

atau essential oil.

Pada umumnya minyak essensial dalam keadaan segar tidak berwarna atau

berwarna pucat, bila dibiarkan akan berwarna lebih gelap; berbau sesuai dengan bau

tanaman penghasilnya. Umumnya larut dalam pelarut organik dan sukar larut dalam air.

Kegunaan minyak essensial bagi tanamannya sendiri untuk menarik serangga

yang membantu proses penyerbukan, sebagai cadangan makanan, untuk mencegah

kerusakan tanaman oleh serangga atau hewan lain dan mempengaruhi proses transpirasi.

Dalam industri sering digunakan sebagai zat tambahan dalam sediaan kosmetik, obat

dan makanan. Selain itu banyak digunakan sebagai obat anti kuman dan kapang. [1-2]

Minyak essensial banyak digunakan dalam penggunaan terapeutik, untuk perasa

(contoh: minyak lemon), dalam industri parfum (contoh: minyak mawar), atau sebagai

bahan awal untuk sintesis berbagai zat (contoh: minyak turpentin). Untuk tujuan

pengobatan yang diberikan secara inhalasi (contoh: minyak eukaliptus), secara oral

(contoh: minyak peppermint), sebagai obat kumur (contoh: timol), dan secara

transdermal, serta banyak minyak essensial termasuk seperti lavender, rosemary dan

bergamot digunakan sebagai aromaterapi.[3]

B. SIFAT UMUM

Minyak essensial merupakan salah satu hasil proses metabolism dalam tanaman.

Minyak essensial terbentuk karena reaksi antar berbagai persenyawaan kimia dengan

air. Minyak tersebut disintesis dalam sel kelenjar, dan ada juga yang terbentuk dalam

pembuluh resin misalnya minyak terpentin dari tanaman pinus.

Page 3: Tugaas Khi Pulan Widyanati 1106107214 Pembuatan Minyak Essensial Dengan Cara Enfleurage Dan Tekanan Dingin

2

Minyak essensial umumnya terdiri dari berbagai campuran persenyawaan kimia

yang terbentuk dari unsur kabon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) serta beberapa

persenyawaan kimia yang mengandung unsur nitrogen (N) dan belerang (S).

Pada umumnya komponen kimia dalam minyak atsiri digolongkan menjadi 2,

yaitu:

1. Golongan hidrokarbon

Persenyawaan yang termasuk golongan ini terbentuk dari unsur hIdrogen dan

karbon.

2. Golongan hidrokarbon yang teroksigenasi

Persenyawaan yang termasuk dalam golongan ini terbentuk dari unsur hIdrogen,

karbon dan oksigen.

Senyawa yang termasuk golongan hidrokarbon yang teroksigenasi merupakan

senyawa yang paling penting dalam minyak essensial, karena umumnya senyawa

tersebut mempunyai bau yang lebih harum.

Perubahan sifat kimia minyak atsiri merupakan ciri kerusakan sehingga

mengakibatkan penurunan mutu. Beberapa proses yang dapat mengakibatkan perubahan

sifat kimia minyak essensial adalah proses oksidasi, hidrolisa, polimerisasi, pendamaran

dan penyabunan.

Jika minyak essensial dibiarkan di udara dan kena cahaya matahari pada suhu

kamr, komponen dalam minyak essensial teroksidasi sehingga menghasilkan minyak

lebih kental, warna lebih gelap, bau berubah dan akhirnya membentuk jenis dammar.

Untuk mencegah proses oksidasi pada minyak atsiri, penyimpanan dilakukan

dalam jumlah kecil, sebaiknya dalam botol berwarna gelap, sedang penyimpanan

minyak essensial dalam jumlah besar dilakukan dalam drum yang dilapisi dengan

“laquer” (menghindari reaksi katalis antara minyak dengan ion logam). Udara yang

terdapat di atas minyak essensial dalam wadah, dapat diganti dengan gas

karbondioksida atau gas nitrogen. [1-3]

Page 4: Tugaas Khi Pulan Widyanati 1106107214 Pembuatan Minyak Essensial Dengan Cara Enfleurage Dan Tekanan Dingin

3

C. CARA PEMBUATAN

Untuk memperoleh minyak essensial dengan hasil yang baik, sebaiknya

menggunakan simplisia yang memenuhi persyaratan yang tertera dalam Farmakope

Indonesia, Ekstra Farmakope Indonesia, Materia Medika Indonesia atau Buku Standar

lainnya.

Sebelum proses pembuatan minyak essensial, simlisia sebaiknya dikecilkan

ukurannya dengan cara dipotong-potong, digiling kasar atau digerus halus, tergantung

pada simplisia yang digunakan. Pengecilan ukuran tersebut untuk mempermudah

penembusan uap air ke dalam sel. Daun, bunga dan simplisia yang tipis biasanya dalam

keadaan utuh; biji digiling kasar; kayu, akar dan bagian tanaman yang keras digerus

halus terlebih dahulu. [1]

Berdasarkan sifat fisik dan kimia, maka minyak essensial dapat dibuat dengan

cara [1-3]:

1. Penyulingan / Destilasi

2. Ekstraksi dengan pelarut mudah menguap

3. Pembuatan dengan lemak padat / Enfleurage

4. Ekspresi / Tekanan tanpa pemanasan / Tekanan dingin

Berdasar tugas Konsep Herbal Indonesia yang diperoleh yaitu “Pembuatan

Minyak Essensial Dengan Cara Enfleurage dan Tekanan Dingin”, maka yang akan

dibahas adalah pembuatan minyak essensial dengan pembuatan dengan lemak padat /

enfleurage dan ekspresi / tekanan tanpa pemanasan / tekanan dingin.

Page 5: Tugaas Khi Pulan Widyanati 1106107214 Pembuatan Minyak Essensial Dengan Cara Enfleurage Dan Tekanan Dingin

4

PEMBUATAN MINYAK ESSENSIAL

DENGAN CARA ENFLEURAGE

Dengan cara penyulingan / destilasi, karena pengaruh uap, air atau suhu,

terkadang minyak yang diperoleh tidak sama dengan aslinya karena ada sebagian yang

terurai atau tidak ikut terdestilasi. Bunga-bunga tertentu seperti melati, kaca piring,

violet, tuberos , jonquil, narcissus, mimosa, acacia, gardenia, hyacinth dan jenis bunga

yang lain bila didestilasi akan menghasilkan minyak yang berbau tidak sama dengan

bunganya. [1, 4]

Minyak essensial dari bunga-bunga tersebut di atas diperoleh dengan pembuatan

minyak essensial dengan lemak padat. Pembuatan minyak essensial dengan lemak padat

diketahui terbagi atas 2, yaitu:

1. Pembuatan minyak essensial dengan lemak tanpa pemanasan (Enfleurage)

2. Pembuatan minyak essensial dengan lemak panas (Maserasi)

Berdasar tugas, maka yang dibahas adalah pembuatan minyak essensial dengan cara

enfleurage.

A. Prinsip pembuatan minyak essensial cara enfleurage

Cara enfleurage sudah dilakukan sejak berabad-abad yang lalu secara primitif.

Setelah tanaman dipetik, tanaman tersebut akan meneruskan proses fisiologisnya

dengan mengeluarkan bau khasnya. Segera setelah bunga dipetik, ditaburkan di atas

lemak, lemak mengabsorbsi minyak tersebut. Untuk memperbesar absorpsinya

permukaan lemak digores. Tiap 1 kg lemak diperlukan bunga melati sebanyak 2,5

kg sampai 3 kg. Untuk seluruh proses “enfelurage” memerlukan waktu 8 sampai 10

minggu. Lemak yang telah jenuh dengan minyak essensial, dikerok dengan sudip,

kemudian dilelehkan pada tempat tertutup. Lemak tersebut kemudian diekstraksi

dengan alkohol, lalu didinginkan pada suhu rendah (kalau mungkin 15ºC) untuk

memisahkan lemaknya, disaring, kemudian dipekatkan dengan cara penyulingan.

Cara ini dilakukan hanya untuk bunga-bunga tertentu, memerlukan waktu lama dan

memerlukan banyak tenaga yang terlatih untuk mengerjakannya, walaupun dengan

Page 6: Tugaas Khi Pulan Widyanati 1106107214 Pembuatan Minyak Essensial Dengan Cara Enfleurage Dan Tekanan Dingin

5

cara ini dapat menghasilkan minyak essensial yang lebih baik. Syarat lemak yang

digunakan adalah tidak berbau dan mempunyai konsentrasi tertentu. [1]

B. Pembuatan minyak essensial cara enfleurage

Pada daerah Grasse di Prancis Selatan, bung

enfleurage sebelum ditemukan metode ekstraksi de

Grasse, mereka membudidayakan bunga dan men

spesialisasi pertanian bunga dan diturunkan dari genera

Pada awal sejarah pembuatan parfum, minyak es

dari lemak, dan pencucian dengan alkohol pada lema

a diproses dengan metode

ngan pelarut menguap. Di

gambil minyaknya dengan

si ke generasi.

sensial dari bunga diektraksi

k yang mengandung parfum

Page 7: Tugaas Khi Pulan Widyanati 1106107214 Pembuatan Minyak Essensial Dengan Cara Enfleurage Dan Tekanan Dingin

6

dan disebut sebagai ekstrak bunga. Ekstrak bunga ini merupakan campuran dari

minyak essensial dan tinktur, merupakan metode lama bentuk parfum.

Walaupun cara enfleurage adalah cara lama yang telah digunakan, tapi sampai

sekarang metode ini masih digunakan. Enfleurage dengan skala besar masih

dilakukan di daerah Grasse.

Prinsip cara enfleurage sederhana. Beberapa bunga (contoh melati) tetap

melakukan aktifitas fisiologi dan memberikan bau harum / khas ketika dipetik.

Lemak mempunyai kekuatan yang baik dalam mengabsorpsi dan dapat menyerap

minyak essensial dengan baik bila kontak dengan bunga. Prinsip ini, secara metode

dapat digunakan dalam skala besar, menggantikan enfleurage. Selama periode

pemanenan, yang berakhir sekitar 8-10 minggu, bunga-bunga segar yang baru

dipetik disebarkan di atas permukaan dasar lemak (corps) yang khusus telah

disiapkan, biarkan (selama 24 jam untuk bunga melati), lalu ganti lagi dengan bunga

baru yang segar. Bila lemak yang digunakan telah jenuh dengan minyak essensial

dari bunga tersebut, maka ekstraksi lemak tersebut dengan alkohol dan lalu diisolasi

untuk mendapatkan minyak essensial.

1. Persiapan Dasar Lemak (Fat Corps)

Suksesnya enfleurage tergantung dari kualitas dasar lemak yang

digunakan. Dalam mempersiapkan lemak harus hati-hati dan dengan berlatih.

Dasar lemak yang digunakan harus tidak berbau dan mempunyai konsistensi /

konsentrasi yang sesuai. Bila dasar lemak terlalu keras, bunga tidak dapat kontak

dengan baik dengan lemak, sehingga absopsi sedikit dan menghasilkan minyak

essensial dengan kadar rendah. Tetapi bila terlalu lunak, dasar lemak cenderung

mengikat bunga sehingga susah untuk melepaskan bunga dari dasar lemak.

Konsistensi dasar lemak adalah suatu keharusan, yaitu harus mempunyai

permukaan yang tidak terlalu keras, sehingga dapat menyerap minyak essensial

dengan baik dan bunga dapat dengan mudah dilepaskan. Kebanyakan proses

enfelurage dilakukan dalam ruangan dingin, tapi tiap industri harus menyiapkan

kondisi ruangan sama seperti suhu sewaktu panen. Dari pengalaman bertahun-

tahun diketahui bahwa campuran 1 bagian lemak lilin (tallow) murni kulitas baik

dengan 2 bagian lemak hewan (lard) merupakan kombinasi yang baik untuk

Page 8: Tugaas Khi Pulan Widyanati 1106107214 Pembuatan Minyak Essensial Dengan Cara Enfleurage Dan Tekanan Dingin

7

dasar lemak pada enfleurage. Campuran tersebut mempunyai konsistensi yang

baik dan dapat mengabsorpsi minyak essensial dengan baik pula.

Banyak zat yang disarankan untuk dasar enfleurage, dan telah mempunyai

paten untuk tujuan ini. Sebagai contoh, berdasar Paten Prancis 836.172, 12

Januari 1939, 29 minyak essensial dan minyak bunga alami diekstraksi dengan

ester dari polihidrat alifatis alkohol, mengandung 6 atom karbon, dengan asam

lemak yang mempunyai berat molekul tinggi, yang diperoleh dari oksidasi

paraffin hidrokarbon yang mempunyai berat molekul tinggi. Lalu ester dari

glikol, gliserol, eritritol, manitol, heksitol atau trimetilpropan digunakan.

Pada industri parfum di Grasse, dasar lemak disiapkan selama musim

dingin/salju, ketika mereka tidak sibuk memproses panen bunga. Lemak lilin

(tallow) dan lemak hewan (lard) dimurnikan dengan cara lama. Lemak-lemak

tersebut dengan hati-hati dibersihkan menggunakan tangan, partikel-partikel

pengotor dihilangkan, lalu dihancurkan secara mekanik dan dicuci dengan air

dingin. Setelah semua zat pengotor dihilangkan, lemak dilelehkan perlahan

dengan penangas uap. Sejumlah sedikit benzoin (0,6%) dan alum (0,15-0,30%)

ditambahkan sebagai pengawet. Penambahan pengawet sangat penting untuk

menghindari menjadi tengik pada musim panas. Benzoin digunakan sebagai

pengawet, sedangkan alum ditambahkan untuk menghindari koagulasi sewaktu

peleleham lemak. Lemak hangat disaring dengan kain, biarkan dingin dalam

posisi berdiri sehingga air akan terpisah. Dasar lemak yang dihasilkan berwarna

putih, lembut, konsistensi baik, bebas air dan praktis tidak berbau. Bila

disiapkan dan disimpan dengan baik, akan terhindar dari tengik selama beberapa

tahun. Beberapa perusahaan juga menambahkan sedikit bunga jeruk atau bunga

mawar dalam mempersiapkan dasar lemak.

2. Enfleurage dan Defleurage

Setiap enfleurage dipersiapkan dengan menggunakan tempat yang disebut

chassis. Chassis terdiri dari bingkai kayu berbentuk kotak dengan tinggi 2 inci,

panjang sekitar 20 inci dan lebar sekitar 16 inci. Kerangka menahan lempeng

kaca yang kedua sisinya dioleskan dasar lemak dengan menggunakan spatula

pada proses awal enfleurage.

Page 9: Tugaas Khi Pulan Widyanati 1106107214 Pembuatan Minyak Essensial Dengan Cara Enfleurage Dan Tekanan Dingin

8

Proses enfleurage

(menaruh bunga melati pada bagian atas dasar lemak pada lempeng kaca chassis)

Tiap pagi selama panen, bunga segar yang telah dipetik datang ke

perusahaan, dan lalu dibersihkan dari pengotor seperti daun dan ranting, lalu

dengan tangan, bunga tersebut ditaruh di atas lapisan lemak dari tiap masing-

masing lempeng kaca. Bunga yang basah tidak digunakan, karena dapat

mengubah dasar lemak menjadi tengik. Lalu chassis dapat ditumpuk dan biarkan

selama 24 jam atau lebih, tergantung dari jenis bunganya. Seteleh 24 jam, bunga

telah mengeluarkan semua minyaknya dan mulai hilang bau khasnya. Bunga-

bunga tersebut diambil dari dasar lemak dengan tangan. Pengambilan bunga

secara hati-hati (defleurage) sama pentingnya dari pada mengganti dasar lemak

pada chassis dengan bunga segar (enfleurage), dan pekerja yang melakukan

pekerjaan ini haruslah yang berpengalaman dan terlatih. Kebanyakan bunga

yang telah kehilangan minyak essensialnya akan jatuh dari lapisan lemak pada

Page 10: Tugaas Khi Pulan Widyanati 1106107214 Pembuatan Minyak Essensial Dengan Cara Enfleurage Dan Tekanan Dingin

9

lempengan kaca chassis bila chassis dalam posisi berdiri. Segera setelah

defleurage, setiap 24 jam, chassis diisi dengan bunga segar. Untuk bunga melati,

seluruh proses enfleurage selesai dalam waktu 70 hari; setiap hari mengganti

dengan bunga segar.

Proses defleurage

(mengambil bunga melati dari chassis)

Pada awal enfleurage, lemak digores dengan sisir logam untuk

meningkatkan absorpsi. Setelah lemak jenuh dengan minyak essensial bunga dan

mempunya bau yang khas, lemak yang mengandung parfum harus dilepaskan

dari lempeng kaca yang menempel di antara chassis. Untuk tujuan ini digunakan

spatula untuk melepaskan lemak dari lempeng kaca dan hati-hati dilelehkan dan

disimpan dalam wadah tertutup. Produk akhir ini disebut sebagai pomade

(pomade de jasmin, pomade de tubereuse, pomade de violet), pomade yang

paling baik adalah pomade nomor 86, karena dasar lemak pada chassis

Page 11: Tugaas Khi Pulan Widyanati 1106107214 Pembuatan Minyak Essensial Dengan Cara Enfleurage Dan Tekanan Dingin

10

diperlakukan dengan bunga segar sebanyak 36 kali selama proses enfleurage.

Pada awalnya, tiap chassis dilapisi dengan 360 g dasar lemak pada tiap sisi

lempeng kaca, jadi tiap chassis mengandung 720 g dasar lemak. Tiap kilogram

dasar lemak harus kontak dengan sekitar 2,5 kg (sebaiknya 3 kg) bunga melati

selama seluruh periode enfleurage, yang berakhir selama 8-10 minggu. Jumlah

bunga akan berbeda tergantung dari jenis bunganya. Pada akhir enfleurage, dasar

lemak akan kehilangan sekitar 10% dari berat awal karena berbagai hal. Dapat

disimpulkan, total rendemen Pomade nomor 36 akan 10% lebih kecil dibanding

dengan dasar lemak sebenarnya pada chassis. Kehilangan ini disebabkan oleh

terikutnya lemak pada bunga yang telah hilang minyak essensialnya ketika

bunga tersebut diambil (defleurage) tiap 24 jam.

3. Ekstrak Alkohol

Pada awal penemuan parfum, fragmen pomade yang diperoleh langsung

digunakan; tapi dengan perkembangan teknologi pomade diekstraksi dengan

alkohol berkualitas tinggi, alkohol melarutkan minyak essensial dari pomade.

Hasil pencucian dengan alkohol disbue sebagai Ekstrak nomor 36 bila dibuat

dari Pomade nomor 36; yang menghasilkan parfum dengan kualitas yang baik.

Selama proses enfleurage dan pencucian pomade dengan alkohol tidak

menggunakan panas sama sekali sehingga ekstrak mengandung minyak essensial

yang sama dengan yang ada di dalam bunga segar. Untuk tujuan ini, pomade

diasukkan ke dalam alat yang disebut batteuses, wadah tertutup berbentuk

silinder terbuat dari tembaga dan di dalamnya dilengkpi pengaduk kuat sekitar

poros vertikal. Beberapa batteuses menggunakan baterai. Pekerjaan ini biasanya

berlangsung selama beberapa bulan, dalam tempat yang dingin untuk

menghindari penguapan alkohol karena evaporasi. Tiap bets pomade diaduk

beberapa hari. Alkohol digunakan untuk mengekstraksi pomade, sampai

didapatkan minyak essensial dan didapatkan ekstrak alkohol. Untuk pencucian

terakhir, digunakan alkohol baru. Ketika pencucian keempat dan kelima, metode

ini mengekstraksi pomade sangat efisien yang menghasilkan lemak tidak berbau.

Hasil pencucian disebut sebagai Ekstrak nomor 36, lalu dimasukkan ke dalam

lemari pendingin dan didinginkan di bawah temperatur beku, kalau

Page 12: Tugaas Khi Pulan Widyanati 1106107214 Pembuatan Minyak Essensial Dengan Cara Enfleurage Dan Tekanan Dingin

11

memungkinkan 15ºC. Kebanyakan lemak larut dalam alkohol. Larutan alkohol

dingin (Ekstrak nomor 36) lalu disaring, juga pada suhu rendah. Jumlah alkohol

yang digunakan untuk mencuci pada tiap bets pomade diperhitungkan dengan

perolehannya, akhirnya diperoleh 1 kg ekstrak dari per kilogram pomade.

Biasanya sejumlah alkohol hilang karena evaporasi selama proses pengadukan.

Ekstrak murni menghasilkan parfum dengan kualitas yang baik.

Sketsa Batteuse yang digunakan untuk ekstraksi concretes bunga dengan alkohol

4. Enfleurage absolut

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, ekstrak tidak hanya

mengandung minyak essensial tapi juga mengandung sedikit (sekitar 1%)

alkohol larut dalam lemak, yang larut dalam dasar lemak, yang tidak bisa

dipisahkan, walaupun dengan pendinginan di bawah 0ºC. Jika ekstrak tersebut

didestilasi untuk memisahkan alkohol, maka kandungan minyak essensial dan

lemak meningkat. Bila digunakan vakum pada suhu rendah maka didapatkan

minyak essensial pekat, bebas dari alkohol, yang disebut sebagai enfleurage

absolut.

Enfleurage absolute awal biasanya berwarna gelap (karena kandungan

lemak) dan berbentuk setengah padat. Produk dengan warna terang dan bentuk

cair dapat diperoleh dengan berbagai metode pemurnian untuk menghilangkan

Page 13: Tugaas Khi Pulan Widyanati 1106107214 Pembuatan Minyak Essensial Dengan Cara Enfleurage Dan Tekanan Dingin

12

lemak. Penghilangan lemak dan pemurnian akan meningkatkan harga untuk

menghasilkan produk akhir dengan kualitas baik.

5. Chassis absolut

Ketika menjelaskan tentang proses enfleurage, disebutkan bahwa bunga

diambil dari dasar lemak pada chassis tiap 24 jam. Bunga-bunga ini tidak

langsung dibuang karena bunga-bunga tersebut masih mengandung bagian dari

parfum alami yang tidak dapat diserap oleh lemak. Harus diketahui bahwa

parfum atau minyak essensial bunga tidak hanya mengandung zat yang

menguap, tapi juga zat yang dalam suhu pemanasan tidak dikeluarkan oleh

bunga-bunga tersebut. Kondisi sebenarnya mungkin lebih kompleks dan banyak

proses fisiologi berperan di dalamnya, yang sejauh ini belum semua terelusidasi.

Bagian dari minyak essensial yang diperoleh dari bunga yang diambil dari

chassis (defleurage) dapat diekstraksi dengan larutan menguap petroleum eter,

contohnya. Bentuk dari hasil ini adalah massa padat. Massa padat ini berasal dari

lemak yang kontak dengan bunga sewaktu proses enfleurage; lalu dimurnikan

dan larut dalam alkohol untuk menghilangkan lemak pada suhu dingin. Hasil

akhir produk ini disebut chassis absolut, kental, minyak larut dalam alkohol,

menghasilkan aroma berbeda dengan enfleurage absolut. Pada pemasarannya,

harga chassis absolute lebih murah dibandingkan dengan enfleurage absolut. [4]

.

Page 14: Tugaas Khi Pulan Widyanati 1106107214 Pembuatan Minyak Essensial Dengan Cara Enfleurage Dan Tekanan Dingin

13

PEMBUATAN MINYAK ESSENSIAL

DENGAN CARA TEKANAN DINGIN

Tekanan dingin (cold pressing) atau pengepresan (expression) merupakan segala

proses fisika dimana glandula minyak essensisal pada kulit buah dihancurkan atau

dirusak untuk melepaskan minyak essensial. Biasanya proses ini digunakan untuk

memproduksi minyak jeruk. Pada sebagian kecil minyak atsiri seperti pada kulit buah

jeruk, sebagian besar diperoleh dengan pengepresan untuk menghasilkan produk dengan

kualitas terbaik. Pada pemanasan dengan air mendidih dapat mempengaruhi beberapa

senyawa kimia yang termolabil sehingga dapat menyebabkan hidrolisis, polimerisasi

dan resinifikasi. Bagaimanapun juga, minyak essensial yang diperoleh dari destilasi

tidak menghasilkan minyak alami seperti yang asli terdapat pada tumbuhan. Untuk

bahan tumbuhan yang mempunyai sifat demikian, minyak essensial diekstraksi dengan

proses tekanan dingin (cold pressing) atau pengepresan (expression). [5]

Pembuatan minyak essensial dengan cara tekanan dingin merupakan dengan

cara pengepresan tanpa pemanasan, dilakukan terhadap bahan berupa biji, buah atau

kulit buah yang dihasilkan dari tanam yang termasuk jenis sitrus, karena minyak dari

jenis tanaman tersebut akan mengalami kerusakan bila dibuat dengan cara destilasi. [1]

Berdasarkan tipe alat tekanan dibedakan menjadi 2 macam yaitu [1]:

1. Hydraulic Expressing

2. Expeller Expressing

Hydraulic expressing Expel

ler Expressing

Page 15: Tugaas Khi Pulan Widyanati 1106107214 Pembuatan Minyak Essensial Dengan Cara Enfleurage Dan Tekanan Dingin

Expell

Ada berbagai macam proses tek

1. Proses dengan Tangan

Pada proses ini, buah sega

diambil dengan sendok ya

kemudian direndam dalam

Pekerja memegang buah d

degan spon di atasnya, lalu

membutuhkan banyak pek

minyak yang ada dalam

pengepresan tangan mempu

dalam kulit buah. Dulu di

memproduksi minyak lemon

2. Proses Ecuelle

Proses ini umum dikerjak

tembaga dengan lubang di

dengan kuningan besar mem

dimana buah diperas de

menghasilkan minyak. Sel

utama, yang kemudian dip

14

er Expressing dalam skala besar

anan dingin / pengepresan, yaitu [5]:

r yang baru dipanen, dipotong menjadi dua. Isi buah

ng pinggirannya tajam disebut rastrello. Kulit buah

air beberapa jam dan kemudian dipress dengan tangan.

engan tangan kiri dan tangan kanan memegang kayu

buah dipress dengan bantuan alat tersebut. Proses ini

erja dan menghasilkan rendemen 50-70% dari total

kulit buah. Kualitas minyak yang diperoleh dari

nyai kualitas yang hampir sama dengan yang ada di

Sisilia dan Calibria menggunakan metode ini untuk

dan jeruk, tapi proses ini sudah tidak digunakan lagi.

an di Prancis selatan. Ecuelle terdiri dari mangkok

tengah membentuk saluran kecil. Mangkok dilengkapi

bentuk seperti kuku dengan bagian ujungnya tumpul,

ngan tekanan samapai selueuh permukaan buah

minyak dan air mengendap di bawah ke dalam lubang

isahkan dengan dekantasi. Rendemen hanya 20% dari

Page 16: Tugaas Khi Pulan Widyanati 1106107214 Pembuatan Minyak Essensial Dengan Cara Enfleurage Dan Tekanan Dingin

15

total minyak yang ada di kulit buah. Metode ini cukup melelahkan dan dengan

kemajuan teknologi mesin, mesin telah diciptakan untuk melakukannya. Sekarang,

kulit buah diekstraksi untuk mendapatkan minyak dengan tekanan sentrifugal.

3. Mesin Tangan

Untuk pengepresan, kulit buah ditaruh pada spon dan ditekan pada spon lain. Spon

dihubungi dengan bagian yang dapat menerima bahan minyak dan air. Bagian yang

kontak dengan minyak terbuat dari perunggu.

4. Sfumatrici dan Pelatrici

Mesin yang hanya memproses kulit buah yang telah diambil jus dan isinya disebut

sfumatrici, sedangkan yang memproses semua bagian buah disebut pelatrici.

4.1. Sfumatrici Khusus

Mesin tipe gulung yang didesain khusus sehingga tiap kulit buah dapat

menghasikan maksimum jumlah minyak. Tidak banyak tekanan yang

digunakan untuk mengeluarkan isi sel. Emulsi dikumpulkan dan disaring

melalui wol atau spon untuk memisahkan minyak dan air. Mesin sfumatrici

telah dikembangkan dan digunakan di berbagai negara. Pada penggunaan

sfumatrici, ada 2 pendekatan yang digunakan. Pada pendekatan pertama

(digunakan oleh Ramino Sfumatrice), hanya kulit buah yang diproses, jadi

harus memisahkan buah dan isi buah dan kemudian mengepres kulit buah.

Pada pendekatan kedua, minyak diekstraksi dengan tekanan pada glandula

kulit buah atau lapisan superficial kulit buah untuk mengeluarkan minyak dari

glandula; kemudian mencuci minyak dengan semprotan air.

5. Mesin Modern

Mesin ini dapat menghancurkan semua bagian buah dan memisahkan minyak dari

fase air dengan destilasi atau sentrifugasi, atau dengan mengepres minyak.

Ekstraktor minyak dikembangkan oleh perusahaan Brown International, California,

yang dapat memisahkan minyak essensial dari semua bagian buah jeruk. Minyak

diperoleh dengan tekanan ringan pada seluruh permukaan buah dengan lebih dari 3

juta ujung tajam stainlees steel. Kecepatan yang bisa diatur disesuaikan dengan

Page 17: Tugaas Khi Pulan Widyanati 1106107214 Pembuatan Minyak Essensial Dengan Cara Enfleurage Dan Tekanan Dingin

16

jumlah buah yang digunakan. Semua buah berputar melalui brown oil extractor

(BOE), dengan ada bagian bergerigi dan air yang dapat secara simultan kulit buah

melepaskan minyak dari glandula. Buah kemudian ke ekstraktor dan campuran

minyak-air ke sentrifugasi dan minyak dikumpulkan di wadah.

Brown oil extractor

6. FMC Whole Fruit Extractor

Food Machinery Corporation (FMC) di San Jose, California , telah

mengembangkan banyak desain dan menghasilkan ekstraktor dimana jus dan

minyak essensial diekstraksi bersamaan tanpa tercampur antara satu dengan yang

lain.

FMC whole fruit extractor

Ekstraktor jus FMC mempunyai 2 antar-meshing (hydraulic press) yang dapat

dilewati buah, dan mengepres buah yang melewatinya. Jus keluar dari tekanan yang

berpenetrasi ke pusat buah dan jus berpisah dari kulit buah dan biji. Aksi

Page 18: Tugaas Khi Pulan Widyanati 1106107214 Pembuatan Minyak Essensial Dengan Cara Enfleurage Dan Tekanan Dingin

17

pengepresan ini cukup dapat mengeluarkan minyak dari glandula pada permukaan

flavado kulit buah. Semprotan air pada mesin FMC menyemprotke permukaan buah,

dan emulsi minyak-air kemudian tersentrifugasi. Air dan baggian minyak terpisah

pada suhu rendah. Sekitar75% minyak jeruk diproduksi dengan alat ini. Aroma pada

minyak yang dihasilkan dengan tekanan dingin seperti aslinya dan hampir sama

dengan minyak yang terdapat pada buah segar.

Page 19: Tugaas Khi Pulan Widyanati 1106107214 Pembuatan Minyak Essensial Dengan Cara Enfleurage Dan Tekanan Dingin

18

KESIMPULAN

Banyak cara pembuatan untuk menghasilkan minyak essensial dengan berbagai

teknologi terbaru. Pembuatan minyak essensial dengan cara enfleurage dan tekanan

dingin merupakan metode yang sudah lama dikenal atau sering disebut cara kuno.

Tetapi hanya dengan metode enfleurage dan tekanan dingin didapatkan minyak esensial

yang menghasilkan aroma alami sebenarnya. Hanya dengan mengembangkan teknologi

untuk mempermudah ekstraksi dengan cara tersebut tanpa merubah prinsip dasar dari

metode enfleurage dan tekanan dingin.

Metode enfleurage digunakan untuk bunga sedangkan metode tekanan dingin

digunakan untuk biji, buah atau kulit buah yang dihasilkan dari tanaman yang termasuk

jenis jeruk.

Page 20: Tugaas Khi Pulan Widyanati 1106107214 Pembuatan Minyak Essensial Dengan Cara Enfleurage Dan Tekanan Dingin

19

PUSTAKA

1. Cara Pembuatan Simplisia. 1985, Departemen Kesehatan Republik Indonesia:

Jakarta.

2. Claus, E.P., Pharmacognosy. 4 ed. 1961, Philadelphia: Lea & Febiger.

3. Evans, W.C., Trease and Evans' Pharmacognosy. 15 ed. 2002, London: WB

Saunders Company Limited.

4. Guenther, E., The Essential Oils: History-Origin in Plants, Production-Analysis.

1948, D. Van Nostrand Company, Inc.: New York.

5. Handa, S.S., et al., eds. Extraction Technologies for Medicinal and Aromatic

Plants. 2008, United Nations Industrial Development Organization and the

International Centre for Science and High Technology: Trieste, Itali.