tubes baru

Upload: andix-sutrimoo

Post on 06-Jul-2015

1.845 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

BAB I PENDAHULUAN

Rekayasa nilai atau value engineering (VE), yang sering juga disebut dengan value analysis, value management (VM), atau value planning, adalah suatu metoda yang didasarkan pada metodologi nilai atau value methodology. Metoda ini pertama kali digunakan di Amerika Serikat pada tahun 1940-an oleh perusahaan General Electric pada saat dihadapkan kepada tantangan pengambilan keputusan mengenai alternatif desain di dala kondisi ketersediaan m sumberdaya yang terbatas. Ketika itu disadari bahwa penelaahan kembali desain dan melakukan substitusi material ternyata sering menghasilkan produk yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah dan dengan demikian mencapai nilai ata value yang lebih baik. Lawrence D. u Miles, Manager of Purchasing pada perusahaan tersebut, yang mengembangkan metoda yang efektif untuk memperbaiki nilai yang dinamakan analisis nilai atau value analysis (VA) pada tahun 1947. Metoda ini didasarkan pada pemahaman bahwa fungsi yang disandang oleh sebuah produk yang merupakan kunci untuk mencapai nilai yang lebih baik. Metoda ini pertama kali digunakan di Amerika Serikat pada tahun 1940-an oleh perusahaan General Electric pada saat dihadapkan kepada tantanga pengambilan keputusan n mengenai alternatif desain di dalam kondisi ketersediaan sumberdaya yang terbatas. Penggunaan VE berkembang di dalam institusi-institusi pemerintah di Amerika Serikat pada awal tahun 1960-an dan pada tahun 1965 pengadaan insentif untuk VE mulai diperkenalkan di dalam kontrak-kontrak konstruksi. Daya tarik VE terletak pada anggapan bahwa VE dapat memperbaiki cost-effectiveness proyek-proyek yang dibiayai publik. Pada saat ini VE telah diterapkan pada berbagai proyek konstruksi di ber bagai negara terutama untuk proyek-proyek yang memakan biaya besar. Di Indonesia sendiri VE belum diterapkan sebanyak di Amerika Serikat atau negara-negara maju lainnya.

Citra Kawasan Jalan Pandanaran sebagai pusat oleh-oleh Kota Semarang, dengan ciri-ciri bangunan perdagangan dan perkantoran serta karakter yang khas sebagai kawasan niaga yang homogen dan menghubungkan Kawasan Simpang Lima dan Tugu Muda yang tidak dimiliki oleh jalan lain. Kawasan Jalan Pandanaran ini yang juga sebagai pusat oleh-oleh Kota Semarang dinilai cukup penting dan potensial serta mampu membangun citra Kota Semarang. Terbentuknya Kawasan Jalan Pandanaran sebagai pusat oleh-oleh di Kota Semarang membangun image atau citra Kota Semarang yang secara tidak langsung

1

T as

sar ka asa N a Ta ar a ak r

sudah t

akili ol h kawasan t sebut Image Kota Semarang cukup jelas terlihat dari

Kawasan Jalan Pandanaran ini yaitu sebagai pusat oleh -oleh Kota Semarang yang mampu mewakili citra Kota Semarang secara garis besar. Kawasan Jalan Pandanaran merupakan salah satu bagian dari Kota Semarang yang mampu mengkombinasikan elemen-elemen citra kota dengan cukup baik. Toko-toko yang menjadi pelopor penjualan oleh -oleh khas Semarang di kawasan ini adalah toko roti Danti yang dulunya bernama Danish. Sampai sekarang took tersebut masih berdiri dan selalu melekat di benak masyarakat sekitar maupun

masyarakat yang pernah mengunjungi kawasan itu sebagai pelopor terbentuknya pusat oleh-oleh di kawasan ini dan masyarakat mengidentikkan kedua toko ini dengan Kawasan Jalan Pandanaran. Sehingga toko roti Danti merupakan identitas Kawasan Jalan Pandanaran sebagai kawasan pusat oleh -oleh Kota Semarang dan keberadaan toko ini perlu dilestarikan untuk mempertahankan identitas Kawasan Jalan Pandanaran ini.

Peta Lokasi Danti Restaurant dan Ice Cream

Toko roti DANTI merupakan salah satu toko roti yang terkenal diwilayah semarang dan sekitarnya. Para konsumen tentunya mengharapkan roti roti yang berada ditoko danti dapat berkualitas,harganya terjangkau serta aman dikonsumsi oleh pelanggan se hingga dapat meningkatkan ketertarikan para pelanggan akan toko roti DANTI.

2

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

Toko roti DANTI yang sudah berdiri sejak lama ini terdiri dari 2 lantai. Lantai 1 dipakai untuk toko Bakery, dengan khas kue-kue dengan resep kuno. Sedangkan lantai 2 digunakan untuk Danti Steak Restaurant.Toko roti DANTI merupakan salah satu toko roti yang didalamnya memiliki beberapa produk roti salah satunya yaitu roti tawar. Karena banyaknya konsumen yang menginginkan roti tawar DANTI tersebut tetapi mereka ingin harga yang ditawarkan lebih murah maka salah satu permasalahan yang muncul adalah bagaimana kita menurunkan harga dari roti tersebut dengan tidak mengurangi sedikitpun fungsi atau rasa tekstur dari roti tersebut. Dalam perencanaan pembuatan roti tawar yang sama tetapi harga turun maka dipertimbangkan hal-hal seperti pergantian bahan, memakai bahan yang harganya tidak terlalu mahal tetapi fungsi tetap sama,dan lain-lain. Value Engineering diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan diatas dengan efektif dan efisien tanpa meninggalkan kaidah struktur dari roti tawar tersebut.

3

T as

sar ka asa N a Ta ar a ak r

B B II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Rekayasa Nilai 2.1.1. Pengertian Rekayasa Nilai Rekayasa nilai bertujuan untuk mengidenti ikasikan dan memaksimalkan fungsi/manfaat maupun menghilangkan biaya-biaya yang tidak perlu atau yang berlebihan tanpa mengorbankan kualitas produk. Menurut (Heller,1971), rekayasanilai adalah: Rekayasa nilai adalah suatu metode yang menekankan pada analisis fungsional yang diperlukan dengan mengembangkan alternatifalternatif untuk melakukan fungsifungsi tersebut dengan biaya yang minimum. Berbeda dengan metode konvensional, dalam rekayasa nilai penghematan biaya selalu dengan mengidentifikasikan fungsi ataupun karakteristik dari suatu produk kemudian berusaha mengembangkan cara-cara untuk memenuhi fungsi tersebut. Secara grafis perbedaan antara metode rekayasa dengan metode konvensional digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Perbedaan metode rekayasa nilai dengan metode konvensional

Pada metode konvensional pengurangan biaya yang mengarah pada suatu item, misalnya suatu item A. Dikemukakan pertanyaan: dengan cara bagaimana item A tersebut dapat dibuat dengan cara semurah -murahnya? penghematan dilakukan dengan mengurangi bahan baku atau dengan memakai bahanyang lebih murah atau mengurangi ukuran tanpa memperhitungkan dan menganalisis bahan dan biaya, sehingga

menghasilkan berupa item A yang telah dimodifikasi sehingga lebih murah tanpa memperhatikan fungsi-fungsi dan kualitas produk tersebut. Pendekatan ini walaupun telah terbukti mampu menekan ongkos produk tetapi dapat menimbulkan dampak negatif misalnya: berkurangnya mutu produk, penampilan menjadi lebih jelek dan sulit

"% $ # "!

4

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

dalam perawatannya. Jadi dapat dilihat dari sini kurang diperhatikannya fungsi maupun kualitas. Sedangkan konsep rekayasa nilai (Val)( 0''( )( '&

E i

i

) adalah pengurangan biaya

yang berdasarkan perhitungan dan analisis fungsi/manfaat terhadap biaya. Disini fungsi/manfaat dari suatu item menjadi dasar dalam usaha mencari item yang lebih ekonomis. Dari hasil perhitungan dan analisis tersebut baru menghasilkan. hal ini tidak akan mengurangi nilai penampilan maupun nilai guna dari item tersebut, karena fungsi/manfaat dari bahan maupun biaya telah diperhitungkan dan dianalisis. Dengan rekayasa nilai fungsi dasarnya menjadi basis penghematan, sehingga penghematan yang telah dilakukan dengan pendekatan fungsi ini tidak akan mengurangi mutu, kemudahan operasi, perawatan maupun keandalan yang dituntut oleh pemakai.

2.1.2 Pri ip Dasar Rekayasa Nilai Tujuan utama menciptakan suatu produk pada dasarnya adalah agar produk yang dibuat dapat terjual dengan cepat, dengan keuntungan yang maksimal dan dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Dengan demikian para perancang produk (desain produk) seharusnya tidak menciptakan fungsi-fungsi produk maupun penggunaan bahan produksi yang berlebihan pada akhirnya tidak berguna dan harganyapun tinggi. Jadi gagasan harus dikembangkan dengan bertitik tolak dari:y

Penghematan biaya Yaitu menggunakan biaya seminimal mungkin tanpa mengurangi fungsi dan

kualitas dari suatu produk.y

Waktu Yaitu memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin, ini dimaksudkan

menggunakan waktu yang minimal dengan mendapatkan hasil yang maksimal.y

Bahan Yaitu menggunakan bahan yang benar-benar memenuhi fungsi maupun kualitas.

Hal ini perlu diperhatikan dalam penambahan fungsi/manfaat dan menggunakan bahan yang sembarangan pada produk akan menyebabkan penambahan biaya. Kiranya dapat dipahami dalam hal tertentu mungkin saja konsumen lebih menyukai yang

5

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

sederhana, memenuhi fungsi dan murah. Jadi dalam pemilihan bahan produksi perlu adanya:y

Peran Kreati itas dan Inovasi

Yaitu bertujuan untuk menghasilkan sejumlah gagasan atau alternatif fungsi, bahan dan biaya yang akan dipilih dan digunakan dalam pembuatan produk.y

Mampu Bekerja Sama Dalam Suatu Kelompok (Multi disiplin)

Seluruh komponen yang terlibat dalam penentuan alternatif dan pemberian saran harus bisa bekerja sama dan saling mendukung, sehingga nilai alternative yang diberikan tidak datang dari satu pihak saja.y

Kegiatan Yang Dilakukan Melibatkan Waktu dan Biaya

Memanfaatkan waktu dan biaya seefektif dan seefisien mungkin. Dari karakteristik bahan dan kerumitan produk dapat dilihat lama waktu yang akan digunakan. Secara umum prinsip dasar rekayasa nilai dapat dinyatakan sebagai usaha untuk mendapatkan nilai (val ) yang maksimum dari suatu bahan atau produk dengan perbandingan antara fungsi dan biaya.21

2.1.3 Nilai Dalam Rekayasa Nilai 2.1.3.1 Pengertian Nilai Nilai dalam rekayasa nilai lebih banyak berhubungan dengan nilai fungsi dan nilai ekonomi, karena hal ini berkaitan dengan masalah fungsi/manfaat dan biaya pembuatan suatu produk. Menurut (Isola,1982) nilai adalah: Nilai adalah i alan yang dit i a ol h pemili atas sejumlah uang yang di eluarkan untuk7 7 5 3 65 43

kebutuhan suatu produk. Imbalan tersebut dapat berupa uang, kebanggaan maupun yang berbentuk lain. Nilai dalam rekayasa nilai terdiri dari 4 jenis yaitu antara lain: 1. Nilai Guna (Use Value) Menyatakan tingkat kegunaan dan pelayanan yang dapat diberikan oleh suatu produk. Makin banyak fungsi/manfaat yang terdapat pada suatu produk, maka makin tinggi pula nilai guna yang dimiliki oleh produk tersebut.

6

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

2. Nilai Kebanggaan (Esteem Value), yaitu: Nilai yang menunjukkan seberapa besar kemampuan produk menimbulkan keinginan konsumen untuk memilikinya, dengan kata lain rasa kebanggaan memiliki produk tersebut. Kemampuan ini ditentukan oleh sifatnya seperti keindahan dari produk tersebut. 3. Nilai Tukar (Exchange Value), yaitu: Nilai yang menunjukkan seberapa besar keinginan konsumen untuk berkorban atau mengeluarkan biaya untuk menukarkan produk yang diinginkan . 4. Nilai Biaya (Cost Value), yaitu: Merupakan hasil penjumlahan biaya seperti biaya bahan, biaya tenaga kerja, biaya tak langsung dan biaya lain yang harus dikeluarkan untuk membuat suatu produk. Dengan rekayasa nilai pemilik mendapatkan nilai yang tinggi dengan cara mengurangi biaya-biaya yang tidak perlu atau tidak seharusnya serta mencari alternatif lain yang lebih berdaya guna dalam pembuatan suatu produk.

Nilai dapat juga dibedakan atas: 1. Nilai bagi pemakai Yaitu ukuran sampai sejauh mana pemakai bersedia mengorbankan sesuatu untuk memiliki suatu produk atau lainnya. Ini merupakan ukuran kesanggupan konsumen dalam mengorbankan atau mengeluarkan uang ataupun berbentuk yang lainnya untuk mendapatkan produk yang diinginkan tersebut. Nilai ini erat kaitannya dengan nilai tukar pada bagian diatas. 2. Nilai bagi produsen Yaitu menunjukan pengorbanan yang diberikan produsen dalam membuat maupun menawarkan suatu produk kepada konsumen. Disini produsen telah mengorbankan biaya atau jasa-jasa lain untuk kelancaran dalam pembuatan produk dan promosi kepada konsumen. Secara pendekatan sistematis fungsi/manfaat yang dimaksud dapat diapandang sebagai keluaran yang diharapkan dan biaya sebagai masukan yang harus

7

T as

sar ka asa N a Ta ar a ak r

disediakan. Jadi nilai adalah suatu perbandingan antara keluaran dan masukan yang dirumuskan sebagai berikut:

Dengan demikian, nilai dapat dimaksimalkan dengan melalui dua pendekatan, yaitu: 1. Memaksimalkan fungsi/manfaat produk Produk yang dibuat benar-benar memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen, sehingga produk tersebut dapat digunakan semaksimal mungkin. 2. Meminimalkan biaya Biaya yang dikeluarkan untuk membuat suatu produk harus ditekansemaksimal mungkin dan juga tetap memperhatikan kualitas dari produk tersebut, jangan sampai biaya ditekan semaksimal mungkin tetapi kualitas produk jelek. Salah satu faktor kualitas produk jelek adalah kualitas bahan yang digunakan. Maka oleh karena itu pemilihan bahan produksi harus diperhatikan, agar jangan sampai memakai bahan yang kualitasnya jelek. Biaya Nilai = Fungsi /manfaat Dalam rekayasa nilai dapat dianalisis antara fungsi/manfaat terhadap biaya yang telah dikeluarkan yang dikenal dengan analisis Rasio Man faat Biaya (RMB) yaitu menganalisis dengan mengurutkan biaya yang terendah ke yang tertinggi. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis urutan 1 dan 2, kemudian alternatif terpilih dibandingkan dengan urutan 3 dan selanjutnya. Alternatif terpilih dengan kriteria sebagai berikut: y y RMB > 1 Pilih alternatif dengan biaya yang lebih besar. RMB < 1 Pilih alternatif dengan biaya yang lebih kecil.

D ED

C A @ DGP I H DGFB C AB A @ 98

8

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

2.1.3.2 Gambaran Mengenai Rekayasa Nilai 1. Berorientasi Terhadap Sistem Yaitu suatu rencana kerja yang memberikan ide-ide kreatif dengan alternatif-alternatif pilihan yang akan dipilih dengan memilih bahan yang baik dengan biaya yang murah. 2. Pendekatan Multidisiplin Yaitu pelaksanaan yang dilakukan oleh suatu tim yang terdiri dari pemilik, pekerja, pemilik bahan dan peneliti sendiri. 3. Berorientasi Tehadap Fungsi Yaitu hubungan fungsi/manfaat yang dibutuhkan terhadap nilai yang diperoleh. Fungsi/manfaat yang diberikan oleh suatu produk harus mempunyai nilai yang tinggi agar fungsi/manfaat dapat digunakan oleh konsumen dengan maksimal. Untuk memperoleh nilai yang tinggi, maka salah satunya yang perlu diperhatikan adalah bahan pembuat produk. 4. Bukan Desain Ulang Yaitu tidak bermaksud untuk mengoreksi kelalaian dalam perancangan dan membuat rancangan baru. 5. Bukan Hanya Mengurangi Biaya Semata Yaitu tidak untuk mengurangi biaya dengan mengorbankan

fungsi/manfat, kualitas maupun penampilan suatu produk. 6. Syarat Akhir Pada Semua Perancangan Yaitu seluruh hasil perancangan harus dianalisis baik fungsi/manfaat maupun biayanya, sehingga dapat diketahui bagian-bagian mana fungsi yang belum dapat dipenuhi fungsi dan bagian-bagian mana pula biaya yang terlalu tinggi. 7. Kontrol Kualitas Yaitu berusaha untuk memperoleh mutu yang maksimal sesuai dengan yang dierencanakan, dengan biaya yang semurah mungkin, jadi bukan sekedar dari kegiatan pengendalian kualitas semata.

9

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

Rencana yang telah dibuat akan tetap terdapat biaya yang tidak diinginkan. Tidak mungkin untuk membuat suatu rencana secara rinci dari suatu rencana produksi yang memiliki keseimbangan fungsional yang terbaik antara biaya, mutu dan keandalan tanpa melakukan studi rekayasa nilai.

Peranan rekayasa nilai dalam menentukan bahan untuk produksi akan makin telihat seandainya telah diketahui penyebab timbulnya biaya yang berlebihan, yaitu biaya yang tidak memberikan nilai secara maksimal terhadap produk. Penyebab timbulnya biaya yang berlebihan maupun penggunaan bahan baku produksi yang masih belum maksimal antara lain adalah: 1. Kekurangan Waktu Setiap perancang mempunyai batas waktu untuk menyerahkan hasil rancangannya tepat pada waktunya, sebab hal itu akan mempengaruhi reputasinya. Dengan demikian perancang harus memanfaatkan waktu yang terbatas untuk membuat perbandingan fungsi maupun biaya untuk mencapai nilai yang diinginkan, sehingga perancang mengambil keputusan yang tergesa-gesa yang berakibat banyak timbulnya biaya yang tidak diinginkan dan penggunaan bahan yang tidak maksimal. 2. Kekurangan Informasi Berbagai material atau bahan yang ada tidak banyak diketahui, sehingga dalam proses produksi masih banyak menggunakan bahan baku produk yang tinggi, padahal masih ada bahan produksi yang lebih murah dan kualitasnya cukup baik. Kadang-kadang pemilik tidak mau menerima bahan produksi tanpa mengetahui sejauh mana keandalan dari bahan tersebut apabila dibuat suatu produk. 3. Kekurangan Ide Dalam perancangan kadang-kadang terdapat kekurangan ide-ide alternatif, sehingga pada saat dilakukan perancangan sedikitnya ide-ide yang muncul yang berakibat banyaknya biaya-biaya yang tidak diinginkan maupu penggunaan bahan produksi yang belum memenuhi fungsi atau fungsi bahan tersebut belum maksimal. Sebaiknya komponen yang terlibat didalamnya memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda, sehingga perancangan yang baik adalah perancangan

10

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

yang dilakukan oleh sebuah tim atau kelompok dengan multi disiplin ilmu, agar hasil rancangan dapat memenuhi fungsi yang maksimal dengan biaya yang terendah. 4. Keandalan Sementara Yang Menjadi Permanen Perancang memiliki waktu yang terbatas untuk menyelesaikan rancangannya, seringkali hal-hal yang belum pasti sudah diambil dan dijadikan suatu keputusan, sehingga keputusan tersebut tidak akurat. Tetapi berhubungan waktunya terbatas, maka terpaksa diambil keputusan sementara dengan harapan akan dilakukan perubahan dikemudian hari. Tetapi perubahan tersebut pada akhirnya sering tidak dapat dilakukan, karena sesuatu dan lain hal yang tidak mengijinkan, sehingga keadaan sementara itu menjadi permanen. 5. Kesalahan Konsep Sebagai manusia tidak luput dari kesalahan, pengalaman yang dipero leh kadangkadang memberikan terjadinya kesalahan konsep atau perancang tidak mengikuti perkembangan keadaan dilapangan, karena terlalu berpijak terhadap pengalaman terdahulu. Padahal pengalaman tersebut mungkin tidak bias diterapkan lagi pada saat ini. 6. Sikap Menolak Saran Sikap perancang sering terbawa oleh arus pemikiran diri sendiri, sehingga perancang seringkali untuk mempertahankan pendapat sendiri yang belum tentu benar. Hal-hal seperti inilah yang akan menimbulkan biaya maupun bahan untuk produksi yang tidak diinginkan dalam membuat suatu produk. 7. Biaya Perancangan Kurang Tidak memadainya biaya perancangan, hal ini dapat mempengaruhi hasil kerja dari perancang. Sebab bekerja dengan dana yang kurang memadai, hal ini akan mengurangi kinerja dari seorang perancang yang berakibat terhadap kurang valid hasil rancangan tersebut. Kurangnya biaya perancangan adalah bagian kecil dari biaya pembuatan suatu produk, tetapi akan mempengaruhi dari harga total produk itu sendiri.

11

T as

sar ka asa N a Ta ar a ak r

2.1.4 Konse Efisiensi dan Efektivitas Efisiensi adalah perbandingan yang lebih besar dari satu keluaran dan masukan, artinya suatu tindakan dapat disebut efisiensi bila berbagai sumber daya sepertidana, daya, tenaga, saran dan waktu yang digunakan sebagai masukan dal m penyelenggaraan a seluruh kegiatan harus lebih kecil dibandingkan dengan hasil yang diperoleh melalui proses yang telah ditetapkan. Sebaliknya bila berbagai sumber masukan yang digunakan lebih besar, berarti proses pengolahan sumber tidak efisien. Dalam rekayasa nilai dikenal dua efisiensi, yaitu antara lain: 1. Efisiensi Fisik Keluaran berupa produk fisik yang diinginkan dan masukan berupa sumberdaya fisik yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk tersebut. Efisiensi ini mungkin tidak mencapai 100%, karena akan ada masukan yang tidak menghasilkan keluaran yang diharapkan.

2. Efisiensi Ekonomis Keluaran berupa manfaat atau fungsi yang dinyatakan dalam nilai moneter danmasukan berupa sumber dana. Masukan dan keluaran dapat dipandang sebagaimodal penjualan. Efisiensi dapat lebih dari 100%, sebab mungkin saja penjualan berlipat kali dari besar modal.

fisiensi(Fisik) = output biaya fisiensi( konomis) = fungsid

Tujuan efisiensi dalam konsep rekayasa nilai adalah menjamin berhasilnya upaya para rekayasa dalam memenuhi kebutuhan manusia ditengah terbatasnya sumber daya dan dana yang ada. Dengan perhitungan yang baik, sumberdaya dan danatersebut dapat dikelola dengan optimal sehingga menghasilkan penghematan yang sebesarbesarnya. 12

W XW

V T S W`c b a W`YU V TU T S RQ

d d

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

Efektivitas mengandung arti sampai sejauh mana sasaran atau tujuan suatu tindakan tercapai. Mutu produk adalah suatu tingkat keadaan yang ditentukan sejauh mana produk tersebut dapat memenuhi atau melayani kebutuhan konsumen baik secara fisik, ekonomi, fungsional maupun kualitas. Tingkat mutu dan keandalan yang akan dicapai dan sfesifikasi yang harus dipenuhi harus ditentukan dan disepakati bersama dalam batas-batas wajar. Rekayasa nilai berusaha memenuhi mutu dan keandalan tersebut dengan biaya sehemat-hematnya dengan usaha memperoleh nilai maksimum. Dalam rekayasa nilai upaya penekanan biaya erat kaitannya dengan efisiensi material yang digunakan, karena efisiensi pada dasarnya bertujuan untuk melakukan penghematan faktor masukan tanpa mengurangi kuantitas maupun kualitas hasilnya. Dengan kata lain, upaya penekanan biaya dalam suatu perusahaan hanya mungkin dilakukan jika perusahaan tersebut mampu menjalankan kegiatan usahanya secara efisien, tetapi tidak mengurangi atau menghemat bahan yang digunakan semata. Sebelumnya harus dipertimbangkan terlebih dahulu agar tidak mengurangi

fungsi/manfaat maupun kualitas yang ada. Dalam proses pembuatan produk, efisiensi penggunaan bahan dapat dinilai dari perbandingan antar jumlah bahan yang menjadi produk dengan jumlah bahan yang habis terpakai dalam proses pembuatannya dan juga bahan tersebut dapat memenuhi fungsi yang diinginkan dengan biaya yang rendah. Dan dapat juga dikatakan bahwa efisiensi merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan biaya yang dikeluarkan sekecil mungkin untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Efisiensi yang tinggi merupakan pra syarat tercapainya produktivitas yang tinggi. Memang dapat saja suatu produk memberikan hasil yang sebanyak -banyaknya dan kualitas yang baik tanpa memperhatikan prinsip-prinsip efisiensi, sudah tentu barang yang dihasilkan dicapai dengan harga yang mahal. Hal ini tidak berbeda dengan seseorang yang ingin menebang pohon dengan menggunakan pisau dapur. Meskipun pada akhirnya pohon tersebut akan tumbang, namun dapat diperkirakan untuk itu diperlukan tenaga kerja yang besar, waktu yang lama dan beban psikologis yang sangat besar.

13

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

2.1.5 Usaha-Usaha Meningkatkan Nilai Usaha untuk meningkatkan nilai akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Hal ini karena nilai, efisiensi dan produktivitas mempunyai konsep perbandingan yang sama. Untuk memecahkan masalah ini dilakukan pendekatan dengan melakukan peningkatan perbandingan yaitu perbandingan masukan keluaran. 1. Menurunkan biaya: I turun, O tetap. Menurunkan biaya biasanya banyak dilakukan namun harus benar-benar

dikendalikan dan diawasi sehingga nilai produk tetap. 2. Melakukan pengembangan: I naik lebih kecil, O naik lebih besar. Jarang dilakukan karena menaikan masukan sangat sulit, sedangkan dana yang tersedia umumnya terbatas. 3. Bekerja dengan lebih cerdik: I tetap, O naik. Masukan yang dapat menghasilkan keluaran yang lebih, sehingga menurunkan ongkos produksi satuan. Tindakan ini dilakukan dengan memberikan motivasi dan semangat kerja, biasanya bersifat sementara sulit bertahan dalam jangka waktu lama. 4. Menurunkan I dan O: I turun lebih besar, O turun lebih kecil. Dengan mereduksi biaya sehingga keluaran ikut menurun. Cara ini mengandung resiko lebih besar, karena kualitas agak menurun. 5. Selektif: I turun/tetap, O naik/tetap. Berusaha membuat keluaran yang baik dengan biaya yang rendah atau seimbang. Cara ini baik digunakan untuk meningkatkan nilai.

2.2 Fungsi/Man aat 2.2.1 Pengertian Fungsi/Man aat Setiap produk selalu mempunyai fungsi/manfaat pokok. Dengan kata lain suatu produk harus dapat atau memungkinkan untuk melakukan sesuatu. Identifikasi fungsi/manfaat produk hanya mungkin dilakukan melihat kegunaan yang diberikan oleh produk tersebut, misalnya: Menulis (untuk sebuah pensil, ball point) Menyalakan api (untuk sebuah korek api) Mengangkut atau memindahkan (untuk sebuah mobil, motor)

14

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

Walaupun demikian pada umumnya konsumen masih menginginkan sejumlah fungsi/manfaat tertentu yang sebutulnya bersifat sekunder, misalnya: (dengan tetap mengacu pada contoh diatas) Menulis dengan tinta hitam Menyalakan api dengan korek gas Mengangkut dengan aman dan nyaman Selain fungsi/manfaat diatas, suatu produk kadang-kadang mempunyai nilai estetis, misalnya: Alat tulis yang tampak mewah Korek api yang bentuknya indah Mobil yang warna dan interiornya mewah dan menawan Bagaimana konsumen menilai fungsi-fungsi tersebut?, apakah fungsi kegunaan tadi bersifat tetap?, apakah fungsi-fungsi yang sebetulnya hanya bersifat estetis?, apa yang paling menentukan sikap konsumen terhadap produk?. Berdasarkan rangkuman (Andri,1994) yang penulis kutip fungsi/manfaat dapat didefinisikan sebagai berikut: Fungsi adalah suatu kegunaan yang diberikan kepada pemakai atau pemilik produk untuk melakukan sesuatu atau seseorang mendapatkan sesuatu dari produk tersebut.

2.2.2 Pendekatan Fungsional Pendektatan fungsional dalam usaha pemilihan bahan dan penurunan biaya bahan merupakan hal yang penting yang membedakan rekayasa nilai dengan usaha penurunan biaya secara konvensional. Pendekatan fungsional ini terdiri dari 4 (empat) teknik yang saling berkaitan yaitu: a. Definisi Fungsional Yaitu mendefinisikan fungsi/manfaat yang terdapat didalam suatu produk, sehingga dari fungsi/manfaat tersebut dapat ditentukan ide-ide kreativitas yang akan dimunculkan. b. Alternatif Fungsional Yaitu menentukan alternatif-alternatif yang akan dimunculkan, alternative tersebut dipilih yang terbaik untuk dijadikan sebuah fungsi/manfaat didalam suatu produk.

15

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

c. Evaluasi Fungsional Yaitu menentukan nilai fungsi/manfaat dari tiap-tiap alternatif bahan dan biaya yang telah dimunculkan. d. Analisa Nilai Yaitu menganalisis fungsi/manfaat yang terdapat didalam suatu produk, sehingga fungsi/manfaat yang ada dapat ditingkatkan dengan tidak memakan biaya yang tinggi. Keempat teknik diatas dikaitkan menjadi satu dalam suatu sistem yang dikenal sebagai pendekatan fungsional. Usaha-usaha untuk menciptakan

fungsi/manfaat yang maksimal dan biaya minimal, maka diperlukan penelitian terhadap bahan dan biaya pembuat produk tersebut.

2.3 Biaya 2.3.1 Pengertian Biaya Biaya yang dikeluarkan untuk membuat suatu produk baik berupa barang ataupun jasa merupakan salah satu unsur penting dalam pengolaan perusahaan sebab biaya sangat menentukan keuntungan yang akan diperoleh oleh perusahaan. Sebagaimana diketahui keuntungan merupakan sumber modal yang utama bagi perusahaan. Berdasarkan Siregar dan Samadhi, 1998) biaya adalah: Biaya adalah semua keluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah, sedang maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk. Ilmu yang mempelajari masalah biaya dan pembentukan biaya produksi tersebut akuntansi biaya. Akuntansi biaya didalam suatu perusahaan berhubungan dengan tugas mencatat, mengklasifikasikan, menganalisis dan menyajikan data keuangan. Akuntansi biaya dapat digunakan sebagai alat untuk: 1. Menentukan biaya-biaya produk, proses, pekerjaan satuan atau departemen. 2. Mengendalikan pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan pabrik atau perusahaan. 3. Menetapkan harga jual produk yang menguntungkan bagi perusahaan. 4. Menyajikan informasi yang dapat digunakan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan.

16

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

2.3.2 Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi merupakan pengelompokan biaya dan menghitung biayabiaya yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan suatu produk. Biaya biaya yang terlibat dalam harga pokok produksi ini adalah: 1. Biaya bahan langsung, yaitu biaya yang timbul dari pemakaian semua bahan -bahan yang menjadi bagian dari produk jadi dan dapat secara langsung dimasukkan ke dalam perhitungan biaya produk jadi. 2. Biaya buruh langsung, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang langsung ikut dalam proses pembuatan suatu produk. 3. Biaya tak langsung pabrik, yaitu semua biaya yang terjadi di pabrik yang tidak termasuk dalam biaya bahan langsung dan biaya buruh langsung. Biaya ini terdiri dari: Biaya bahan tak langsung, yaitu biaya dari semua bahan-bahan yang tidak menjadi bagian dari suatu produk, tetapi diperlukan dalam pengolahan bahan menjadai barang. Biaya buruh tak langsung, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ada di pabrik, tetapi tidak langsung ikut dalam proses pembuatan suatu produk. 4. Biaya komersial, yaitu biaya tak langsung yang tidak terjadi di pabrik. Biaya ini terdiri dari: Biaya penjualan, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan penjualan suatu produk. Biaya administrasi, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mendukung kegiatankegiatan pabrik.

Setelah diketahui apakah biaya itu dan bagaimana penggolongannya maka akan timbul pertanyaan bagaimana proses terjadinya. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat suatu produk, terjadi melalui suatu proses. Proses pembentukan biaya tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

17

T as

sar ka asa N a Ta ar a ak r

Biaya bahan langsung dan biaya buruh langsung merupakan komponen biaya pertama yang terakumulasi dalam pembentukan biaya produk. Penjumlahan darikedua biaya ini disebut biaya primer. Kemudian biaya primer ditambah denganbiaya langsung di pabrik akan membentuk biaya lepas pabrik. Dengan kata lain pada titik inilah semua biaya pembuatan produk secara fisik terakumulasi. Biaya total pembuatan produk baru terbentuk setelah ditambah dengan beban biaya administrasi dan biaya penjualan atau lebih dikenal sebagai biaya komersial. Dari biaya total inilah harga pokok produk dapat ditetapkan. Setelah elemen-elemen biaya yang membentuk biaya pembuatan suatu produk dapat diidentifikasikan, maka berikutnya yang harus diketahui adalah bagaimanacara menentukan besar biaya yang timbul tersebut. Pada dasarnya terdapt dua cara untuk menentukan biaya pembuatan produk, yaitu: 1. Biaya Historis, yaitu penentuan biaya produk dengan mengumpulkan semuabiayabiaya yang telah terjadi dan diperhitungkan setelah operasi pembuatanselesai. 2. Biaya Sebelum Pembuatan, yaitu suatu cara penentuan biaya pembuatan produk sebelum produk tersebut dibuat. Jadi pada saat produksi dimulai sudah dimiliki gambaran biaya yang akan dikeluarkan untuk bagian produksi tersebut. Biaya sebelum pembuatan dibagi atas:

q rq

p h g qtw v u qtsi p hi h g fe

18

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

y

Biaya Anggaran, yaitu penentuan biaya dibuat sebelum kegiatan dimulai berdasarkan kegiatan masa lalu dan perkiraan kegiatan di masa yang akan datang. Penentuan dilakukan dalam bentuk anggaran dan ini kemudian dipakai sebagai petunjuk dan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan.

y

Biaya Standar, yaitu penentuan biaya dibuat berdasarkan standar-standar pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya.

2.3.3 Rugi Laba Tujuan utama perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba. Besarnya laba perusahaan dihitung dengan mempertemukan semua penghasilan dengan semua biaya didalam satu periode. Keberhasilan manajemen dalam jangka pendek dapat dilihat apakah laba yang diperoleh lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan rencana laba yang semula diinginkan. Dalam penyusunan laporan rugi laba ada beberapa tahap yaitu: 1. Tahap pertama yaitu menghitung laba kotor dengan mempertemukan penghasilan penjualan dengan harga pokok produksi. 2. Tahap kedua yaitu menghitung laba bersih dengan mempertemukan laba kotor dengan pajak.

2.4 Kreativitas Pola pikir kreatif sering dihubungkan dengan pengembangan suatu pikiran baru, ide baru atau konsep baru yang tidak terpikirkan atau tidak dilakukan sebelumnya. Definisi lain dari pola pikir kreatif adalah hasil dari suatu kombinasi dari ide-ide atau pikiran-pikiran yang diajukan secara individu maupun bersama-sama. Teknik-teknik kreatif atau brainstorming dapat digunakan untuk menghasilkan perbaikan atau kemajuan dari yang sebelumnya. Berpikir kreatif mungkin kelihatannya sebagai suatu alat untuk menanggulangi masalah yang kita hadapi. Proses berpikir kreatif terdiri dari tiga tahap yaitu: imajinasi, inspirasi dan iluminasi. Imajinasi timbul karena adanya antusiasme. Imajinasi adalah suatu proses yang disengaja yang bekerja sesuai dengan proporsi antusiasme seseorang.

19

T as

sar ka asa N a Ta ar a ak r

Inspirasi adalah suatu faktor yang dihasilkan oleh rancangan yang bersifat kebetulan. Pengertian dan pengalaman sering tersedia tetapi dibutuhkan jugabeberapa ide-ide baru yang akan memicu hasil rancangan. Iluminasi adalah apa yang terjadi bila ide tentang sesuatu telah bekerja secara sederhana. Iluminasi ditimbulkan oleh penambahan informasi baru yang akan menerangkan pada alternatif pelaksanaan fungsi. Albert Einstein pernah mengatakan bahwa ketiga proses berpikir tersebut diatas lebih penting dari ilmu pengetahuan. Tetapi tanpa ilmu pengetahuan maka hasil imajinasi, inspirasi dan iluminasi tersebut tidak berarti. Imajinasi, inspirasi dan iluminasi bergerak tanpa ada rintangan, sedangkan ilmu pengetahuan dihambatoleh kemajuannya sendiri. Dalam rekayasa nilai berpikir kreatif sangat penting, terutama pada tahap kreativitas.

2.4.1 Kreativitas Individu dan Kelom ok Prinsip-prinsip dasar dari pada pikiran kreatif atau Brain storming dapat diterapkan untuk individu maupun kelompok yang sa ling bekerja sama. Di dalam kemapuan berpikir menunjukkan berpikir rata -rata sebuah kelompok lebih ampuh dibandingkan rata-rata perorangan atau sendiri-sendiri, seperti yang terlihat pada gambar 2.3 dan gambar 2.4 dibawah ini:

yx

20

T as

sar ka asa N a Ta ar a ak r

Keterangan: Gambar 2.3 : Tiga identifikasi dengan latar belakang dan pengalaman yang berbeda. Apabila ada masalah masing-masing melihat masalah tersebut dari sudut pandang sendiri-sendiri. Gambar 2.4 : Individu yang berbeda tetapi bekerja sama dalam sebuah kelompok. Bagian yang tumpang tindih merupakan pengalaman bersama apabila ada masalah, maka semua peserta akan mengembangkan gagasannya.

2.4.2 Faktor-Faktor Yang Ber engaruh Dalam Kreativitas Dalam kreativitas ada 2 faktor yang mempengaruhi kreativitas tersebut, yaitu faktor positif dan faktor negatif seperti yang terlihat pada tabel 2.1 dibawah ini:Tabel 2.1 Faktor ositif dan faktor negatif dalam kreativitas

2.4.2.1 Faktor Positif y Sikap bertanya, selalu menanyakan mengapa dan bagaimana. Sehingga ide dan gagasan baru muncul, dari gagasan baru tersebut dapat diambil alternativealternatif yang telah dimunculkan. y Berpikir positif, yaitu mengeluarkan ide dan gagasan yang selalu mendukung kreativitas atau alternatif-alternatif yang diinginkan dalam perancangan suatu produk. y Selalu bersemangat, yaitu selalu memberikan gagasan yang baru dan juga selalu memberi dukungan yang positif dalam menentukan alternatif yang akan

dg f e d

h

21

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

dipilih.y

Pengalaman, yaitu belajar dari pengalaman yang pernah dialami sebelumnya, sehingga dari pengalaman tersebut dapat dibedakan antara gagasan baik dan gagasan buruk.

y

Membaca, dari banyak membaca sudah barang tentu banyak yang diketahui dari hasil bacaan tersebut. Sehingga banyak mendapatkan ide dan gagasan baru yang diharapkan dalam proses kreativitas.

y

Menulis, faktor ini hampir sama dengan membaca yaitu makin banyak menulis maka makin banyak mendapatkan ide-ide atau gagasan baru.

y

Menggambar, dari menggambar biasanya orang banyak terinspirasi dan banyak mendapatkan ide-ide kreatif. Dari menggambar juga orang banyak dapat mencurahkan isi hatinya, sehingga dari sana dapat memunculkan ide dan gagasan baru yang kreatif.

y

Praktek, yaitu selalu mencoba dan mencoba, tidak takut pada kesalahan yang terjadi. Dari hasil praktek dan mencoba tersebut bisa menimbulkan ide dan gagasan yang positif yang dapat mendukung terciptanya suatu kreativitas dalam perancangan.

2.4.2.2 Faktor Negatify

Sikap malu, yaitu selalu membuat orang enggan mengungkapkan ide atau sebuah gagasan. Karena takut ide atau gagasannya ditolak. Sikap malu juga bisa timbul dari tidak percaya diri seseorang.

y

Selalu berpikir negatif, yaitu kebalikan dari berpikir positif, karena berpikir negatif selalu mengeluarkan ide atau gagasan yang tidak mendukung, sehingga ide kreativitasnya tidak dapat diambil dalam penentuan alternatif.

y

Tidak berani, sikap tidak berani erat kaitannya dengan sikap malu. Sikap tidak berani membuat orang takut atau enggan mengeluarkan ide atau gagasannya. Perbedaannya yaitu sikap malu masih bisa dipaksa untuk mengeluarkan pendapatnya. Tetapi sikap tidak berani tidak dapat dipaksa untuk mengeluarkan pendapatnya.

22

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

y

Emosi, yaitu suatu sikap yang tergesa-gesa dan tidak menggunakan pertimbangan terlebih dahulu dalam mengeluarkan ide atau gagasannya. Sehingga ide atau gagasan yang dikeluarkan selalu tidak positif.

y

Kaku, yaitu sikap jarang mengeluarkan ide atau gagasan dan apabila ia melakukannya akan merasa tidak enak dan tidak percaya diri, sehingga sedikit ide atau gagasan yang dikeluarkan.

2.5 Rencana Kerja Rekayasa Nilai Rencana kerja rekayasa nilai merupakan suatu metodologi yang sering digunakan untuk melakukan studi rekayasa nilai. Berdasarkan rangkuman Andri yang penulis kutip dalam rekayasa nilai ada beberapa tahapan yaitu dengan tujuan untuk mengarahkan pemakaian dalam menggunakan rekayasa nilai, caranya mengembangkan proses pengambilan keputusan yang mencoba menggambarkan seluruh gagasan yang ada secara sistematis, sehingga dapat dianalisis secara efektif. Prosedur yang umum digunakan dalam rekayasa nilai ada 5 tahap yaitu: 1. Tahap Informasi (Informasi Phase) 2. Tahap Kreatif (Creative Phase) 3. Tahap Evaluasi (Evaluation Phase) 4. Tahap Analisis (Analysis Phase) 5. Tahap Presentasi (Presentation Phase)

2.5.1 Tahap Informasi Tujuan tahap informasi adalah memperoleh pemahaman yang menyeluruh atau item yang dipelajari yaitu dengan cara mengumpulkan informasi, keterangan, faktafakta data yang berhubungan dengan masalah sebanyak dan selengkap mungkin. Agar dapat menentukan bagian mana yang menjadi fokus penelitian pertanyaanpertanyaan ini harus dijawab: 1. Apakah item itu 2. Apa yang dilakukan 3. Apa bahannya 4. Berapa biayanya

23

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

5. Apa yang ditampilkan dari fungsi tersebut

Cara yang digunakan dalam tahap ini yaitu: 1. Hubungan kemasyarakatan yang baik Masalah hubungan kemasyarakatan sangat penting dalam suksesnya penelitian rekayasa nilai. Keefektifan dari usaha rekayasa nilai tergantung pada kerjasama pemilik, perancang, tenaga kerja, pemilik bahan dan peneliti sendiri. Singkatnya hubungan perekayasa nilai dengan orang lain harus baik untuk memperoleh informasi yang lengkap. 2. Mendapatkan semua fakta Semua fakta mengenai komponen dari senapan angin harus lengkap misalnya, semua aspek dari item-item tersebut harus ditanya yaitu apa fungsinya, apa bahannya, dan berapa biayanya dan lain sebagainya. Tujuan adalah mendapatkan fakta, dan fakta ini merupakan informasi yang terbaik. 3. Melengkapi perolehan informasi semua informasi yang sesuai dalam masalah ini adalah penting, jadi informasi yang tidak berhubungan dibuang. Dokumen-dokumen penting dilengkapi sebanyak mungkin karena membantu keberhasilan penelitian perekayasa nilai.

2.5.2 Tahap Kreatif Tujuan tahap kreatif adalah mengembangkan sebanyak-banyaknya ide-ide kreatif dalam memenuhi fungsi primer atau fungsi sekunder yang dibutuhkan. Dalam tahap ini setiap alternatif belum boleh dievaluasi. Disini dibutuhkan kreativitas berpikir bagi perekayasa nilai untuk memperoleh alternatif-alternatif tersebut. Pertanyaan Kunci: Adakah cara-cara maupun bahan lain yang memenuhi fungsi yang dibutuhkan dengan penggunaan biaya yang rendah? Cara-cara yang digunakan dalam tahap kreativitas ini adalah: 1. Mencetuskan dan menyaring Setiap anggota tim rekayasa nilai harus dapat menciptakan ide-ide baru. Sedangkan ide-ide yang dihasilkan yang sekiranya tidak bermanfaat dibuang.

24

T as

sar ka asa N a Ta ar a ak r

2. Perbandingan fungsional Menjawab pertanyaan kunci dengan berpikir kreatif dalam pemecahan masalah dan menemukan jalan pemecahan yang baru untuk mendapatkan bahan yang murah dan biaya yang rendah.

2.5.3 Taha Evaluasi Tujuan tahap evaluasi adalah melihat keuntungan dan kerugian, membuat pembobotan dan menilai semua alternatif -alternatif yang telah dimunculkan. Hal ini dimaksudkan untuk menentukan alternatif yang paling potensial baik bahan maupun biaya. Pertanyaan kunci: Berapa nilai dari tiap-tiap karakteristik alternatif yang telah dimunculkan? Teknik yang dimunculkan: 1. Membandingkan Semua keuntungan dan kerugian dari tiap-tiap alternatif harus diketahui untuk membandingkannya. Dari alternatif bahan -bahan yang mempunyai kerugian yang lebih besar dari keuntungan untuk selanjutnya tidak diikut sertakan dalam perhitungan. 2. Membuat pembobotan Semua alternatif yang telah dipilih dan dibandingkan dibuat tingkat kepentingan dari tiap-tiap kriteria yang telah ditentukan. 3. Penilaian Nilai fungsi/manfaat yang diperoleh dalam perhitungan pembobotan dibanding dengan biaya yang akan maupun yang telah dikeluarkan untuk pembuatan suatu produk.

Nilai Fungsi /Manfaat

o po

n l k oru t s orqm n lm l k ji

25

T as

sar ka asa N a Ta ar a ak r

2.5.4 Taha Analisis Tujuan tahap analisis adalah untuk mengetahui faktor faktor yang membuat alternatif-alternatif tersebut baik atau tidak dan merekomendasikan alternatif yang terbaik. Cara-cara yang digunakan dalam tahap analisis ini adalah: 1. Analisis Karakteristik agar dapat dipastikan apakah ada perbedaan setelah diadakan analisis manfaat dan biaya. 2. Menganalisis kembali manfaat dan biaya yang terdapat pada alternatif tiap -tiap bahan dan biaya. Analisis Rasio Manfaat Biaya (RMB) yaitu menganalisis dengan mengurutkan biaya- biaya yang terendah ke yang tertinggi. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis urutan 1 dan 2, kemudian alternatif terpilih dibandingkan dengan urutan 3 dan seterusnya. Alternatif di pil h dengan i kriteria sebagai berikut:

. 3. Analisis Harga Pokok Produksi yaitu untuk mengetahui seberapa besar telah terjadi perubahan setelah dilakukan rekayasa nilai. Tabel 2.7 Kerangka tabel harga pokok produksi

| }|

{ y x | |~z { yz y x wv

26

T as

sar ka asa N a Ta ar a ak r

4. Analisis Rugi Laba yaitu laporan tentang hasil baik kerugian maupun keuntungan yang diperoleh oleh suatu badan usaha dalam periode tertentu. Penjualan Harga Pokok Produksi Laba Kotor Pajak Laba Bersih Rp.xxxx Rp.xxxx Rp.xxxx (-) Rp.xxxx Rp.xxxx (-)

2.5.5 Taha Presentasi Tujuan tahap presentasi adalah menyampaikan laporan dari hasil yang dicapai oleh perekayasa nilai kepada pengambil keputusan. Tujuan lain adalah memperlihatkan laporan lengkap yang penghematannya dapatdirealisasikan. Pertanyaan kunci: Siapa yang mengambil keputusan? Hal ini harus diketahui sehingga perekayasa dapat mempersiapkan jawaban yang baik untuk mereka. Perekayasa harus mengetahui latar belakang pendidikan mereka sehingga presentasi tidak bertele-tele. Cara-cara yang digunakan dalam presentasi ini adalah: 1. Laporan Memberikan laporan kepada pemilik atau pengambil keputusan. Dengan adanya laporan tersebut akan meyakinkan pemilik atau pengambil keputusan dalam memutuskan suatu keputusan.

27

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

2. Presentasi Lisan Presentasi lisan sangat membantu mengambil keputusan. Masalah yang kurang jelas langsung ditanyakan kepada perekayasa. Alternatif-alternatif lain atau modifikasinya dapat langsung di diskusikan bersama-sama.

28

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

BAB III PEMBAHASAN

3.1

Fase Informasi Pada fase informasi, menjelaskan tentang roti tawar sebagai salah satu bahan

makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat, kemudian profil Danti Bakery dan SWISS House, serta penjelasan tentang permasalahan atau value problem yang dialami oleh roti tawar Danti bakery ini, apabila dibandingkan dengan SWISS House. Fungsi dari value engineering adalah meningkatkan value pada suatu produk dengan menurunkan cost dengan konsep performance dibagi dengan cost. Performance disini adalah keinginan dari konsumen dari produk yang dibeli. Yang dimaksud dengan nilai disini adalah biaya yang dikeluarkan oleh konsumen dalam membeli roti tawar apakah telah sepadan dengan keinginan konsumen dari produk roti tawar tersebut.

3.1.1 Roti Tawar Roti tawar termasuk makanan yang memiliki fungsi untuk mengenyangkan perut. Roti tawar memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi dan protein yang cukup. Resep Roti tawar 500 gr tepung terigu protein tinggi 7,5 gr ragi instant 20 gr susu bubuk full cream 20 gr gula pasir 1btr telur 50 gr butter 7,5 gr garam 475 ml air es Cara membuat roti tawar : 1. Campur tepung terigu, ragi instan, gula pasir, dan susu bubuk. Aduk rata 2. Tuang air es sedikit sedikit sambil diuleni sampai kalis

29

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

3. Masukkan butter dan garam, Uleni sampai elastis. Diamkan 30 menit. Kempiskan adonan 4. Timbang adonan sebesar 200 gram, lalu istirahatkan kembali selama 15 menit 5. Gilas adonan menggunakan rolling pin, lalu masukkan ke dalam roti tawar yang dilengkapi penutup (sebanyak lima adonan dalam satu loyang). Gunakan loyang ukuran 12x30x12 cm 6. Istirahatkan adonan didalam proofer selama 60 menit hingga mengembang 80% dari tinggi loyang 7. Tutup penutup loyang, lalu panggang didalam oven yang sudah dipanaskan dengan suhu 200C selama 35-40 menit atau hingga kecoklatan

Dari setiap bahan pembuat roti memiliki kegunaannya masing-masing, berikut adalah penjelasannya Tepung terigu protein tinggi Untuk memberikan elastisitas dan memberikan kerangka kokoh pada adonan Ragi Mengembangkan adonan dan memberi pori-pori pada adonan Susu Memberikan tekstur lebih lembut pada roti Gula pasir Memberikan energi dan karbohidrat, memberikan warna pada kulit luar roti, memberi rasa manis Telur Memberikan protein, sebagai pengembang dan sebagai pengikat antar adonan Mentega putih Memberi rasa gurih dan harum, memperbesar volume adonan,

mengempukkan tekstur adonan

30

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

Garam Memberikan aroma dan rasa, mengatur kadar peragian, memperkuat gluten (protein terigu yang berperan dalam pembentukan tekstur roti), memberi warna pada bagian dalam roti, memberi rasa gurih

Air es Membuat adonan tidak panas, melarutkan bahan-bahan kering menjadi adonan

3.1.2 Roti Tawar Danti Bakery Danti merupakan bakery yang terkenal di kota Semarang, tepatnya terletak di Jl. Pandanaran No.43 Semarang Tengah/Semarang Tengah. Danti menyediakan beraneka macam roti kecil dan kue pastry yang unik. Di lantai 2, juga terdapat resto steak yang sangat nyaman tidak kalah mengenai rasa dengan resto steak lain, dan telah kondang dengan kelezatan steaknya. Hanya berjarak sekitar 100 m dari pusat oleh-oleh Semarang seperti Bandeng Juwana, Bandeng Presto dan Dyriana Bakery. Dalam laporan ini, kami mengangkat salah satu produk yang dijual di Danti Bakery, yaitu roti tawar. Untuk mengetahui respon pelanggan mengenai roti tawar Danti, maka kami membagikan kuisioner kepada 30 responden, berikut hasilnya : Dari 30 Kuisioner, rata-rata responden mengatakan bahwa mereka menyukai roti tawar Danti, karena rotinya yang enak dan teksturnya yang lembut. Selain mengetahui respon pelanggan mengenai rasa dari roti tawar Danti, kami juga memberikan pertanyaan kepada pelanggan mengenai harga roti tawar yang ditawarkan oleh Danti, berikut hasilnya :Tabel 3.1 Harga Roti Danti Di Mata Konsumen

No 1 2 3 4 5 6 7

Responden Mahal Murah V Tika V Nur Aini V Muhammad V Udin V Sarah V Putri V Nia

31

T as

sar ka asa N a Ta ar a ak r

8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Ratna Nina Evin Sella Ria Yanna Kharista Santi Sally Elli Nindya Sulis Arya Pinas Mila Asna Nanda Yasinta Wicke Dera Ajeng Dea Wahyu

V V V V V V V V V V V V V V V V -

V V V V V V V

Berikut ini adalah hasil persentase kuisioner berdasarkan harga roti Danti di mata konsumen:

Persentase Hasil Kuisioner Berdasarkan Harga Roti Danti27% 73%

Mahal G Masalah dengan Harga

Gambar 3.1 Persentase Hasil Kuisioner Berdasarkan Harga Roti Danti

32

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

Tabel 3.2 Tanggapan Roti Danti Di Mata Konsumen

No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Tika Nur Aini Muhammad Udin Sarah Putri Nia Ratna Nina Evin Sella Ria Yanna Kharista Santi Sally Elli Nindya Sulis Arya Pinas Mila Asna Nanda Yasinta Wicke Dera

Tanggapan

Kalau ke Semarang mampir ke Roti Danti, rasa rotinya enak, tempatnya pun bagus, tapi sayang harganya mahal Roti Danti memang enak sekali, harganya pun mahal sekaliRasanya enak, tapi mahal sekali harganya Rotinya enak, tapi kalau keseringan kesana bisa bangkrut Rotinya di lidah enak sekali, tapi harganya sangat mahal sekali Roti Danti paling aku suka Roti enak memang di Danti, tapi memang mahal harganya Danti memang enak, tapi harganya mahal Sekali mencoba tak terlupakan baik rasanya yang enak ataupun harganya yang mahal Rasanya memang enak, tapi harganya mahal Danti memang nomor satu dan harganya pun mahal Roti Danti roti favoritku Sekali makan roti Danti, jadi tau rasanya enak dan harganya mahal Suka banget sama roti Danti Roti Danti memang mahal tapi enak Danti mahal sekali, tapi rasanya enak sekali Untuk ukuran anak kos, roti Danti mahal sekali, tetapi rasanya enak sekali Roti Danti is the best Rasa memang enak, tetapi kalau membeli harus berpikir dua kali karena harganya mahal Rasanya enak sekali Danti nomor satu, rasanya enak sekali Danti rasanya tak terkalahkan Roti Danti memang lembut tetapi harganya mahal sekali Harga Roti Danti mahal, tapi rasa rotinya enak sekali Roti Danti memang enak, tetapi harganya mahal Harganya roti Danti 2 kali dengan harga roti biasa, tapi memang roti Danti enak Harga roti di Danti mahal sekali Kalau mau makan roti Danti harus nabung dulu, tapi rasanya memang tak terkalahkan Harga roti Danti mahal sekali, tapi memang rasa tak terkalahkan Suka deh ma Roti Danti

28 Ajeng 29 Dea 30 Wahyu

Dari tabel dan gambar di atas mengenai persentase hasil kuisioner berdasarkan harga roti Danti dan tanggapan dari konsumen terlihat bahwa dari 30 responden terlihat bahwa ke-30 responden tersebut menyukai roti Danti karena

33

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

rasanya enak dan tekstur dari roti Danti tersebut yang lembut. Tetapi terkihat dari ke-30 responden tersebut, 73% menyatakan bahwa harga roti Danti sangat mahal dan 27% dari 30 responden menyatakn bahwa roti Danti murah. Terlihat dari pertanyaan tersebut, responden memasalahkan mengenai rasa roti Danti yang enak dan bertekstur lembut tetapi harga roti Danti yang sangat mahal. 3.1.3 Roti Tawar SWISS House SWISS House merupakan salah satu bakery terbesar yang ada di Semarang, memiliki 5 cabang yang berada di Jl. Setiabudi 68-A Banyumanik, Jl.Letjen MT Haryono Ruko Mataram, Jl.Gajahmada 144, Jl.Prof. Hamba 20, Nyalian dan Jl. Kaligawang 8-A. Selain menawarkan cita rasa yang lezat dari produknya, SWISS House juga menawarkan harga yang terjangkau bagi konsumennya, karena itu banyak konsumen yang lebih tertarik utnuk membeli roti di SWISS House, daripada di tempat lain, diantaranya Danti Bakery. Dalam laporan ini, kami mengangkat salah satu produk yang dijual di SWISS House dan dijual juga di Danti Bakery, yaitu roti tawar. Untuk mengetahui respon pelanggan mengenai roti tawar SWISS House, maka kami membagikan kuisioner kepada 30 responden, berikut hasilnya : Dari 30 Kuisioner, rata-rata responden mengatakan bahwa mereka menyukai roti tawar SWISS, karena rotinya yang enak. Selain mengetahui respon pelanggan mengenai rasa dari roti tawar SWISS House, kami juga memberikan pertanyaan kepada pelanggan mengenai harga roti tawar yang ditawarkan oleh SWISS House, berikut hasilnya :

Tabel 3.3 Harga Roti SWISS Di Mata Konsumen

No 1 2 3 4 5 6 7

Responden Mahal Murah V Tika V Nur Aini V Muhammad V Udin V Sarah V Putri V Nia

34

T as

sar ka asa N a Ta ar a ak r

8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Ratna Nina Evin Sella Ria Yanna Kharista Santi Sally Elli Nindya Sulis Arya Pinas Mila Asna Nanda Yasinta Wicke Dera Ajeng Dea Wahyu

V V V V V V V V V V

V V V V V V V V V V V V V -

Persentase Hasil Kuisioner Berdasarkan Harga Roti SWISS42% 58%Murah Mahal

Gambar 3.2 Persentase Hasil Kuisioner Berdasrkan Harga Roti SWISS

35

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

Tabel 3.4 Tanggapan Roti SWISS Di Mata Konsumen

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

Responden Tika Nur Aini Muhammad Udin Sarah Putri Nia Ratna Nina Evin Sella Ria Yanna Kharista Santi Sally Elli Nindya Sulis Arya Pinas Mila Asna Nanda Yasinta Wicke Dera Ajeng

Tanggapan Untuk ukuran mahasiswa roti SWISS mahal Enak dan murahRoti SWISS roti favoritku Rasanya memang enak, tapi harganya mahal

Rotinya banyak rasa, harganya pun murah Aku suka sekali roti SWISS Roti SWISS enak, harganya pun tidak terlalu mahalSWISS memang enak, tapi harganya mahal

Rotinya enak, harganya pun murah Roti murah dengan rasa yang enakRasanya enak, tapi mahal sekali harganya Rasanya enak sekali

Rasanya enak, aneka rasa, harganya pun murahHarga Roti SWISS mahal, tapi rasa rotinya enak sekali SWISS nomor satu, rasanya enak sekali Roti SWISS memang lembut tetapi harganya mahal sekali

Roti SWISS enak, harganya pun tidak terlalu mahal Enak sekali rotinyaHarga roti di SWISS mahal sekali tapi rasanya enak

Memang roti SWISS paling enak Roti murah, harganya murahHarga roti SWISS mahal sekali, tapi memang rasa tak terkalahkan

Enak sekali roti SWISS, harganya pun murahHarga roti di SWISS mahal SWISS nomor satu, rasanya enak sekali Roti SWISS memang mahal tapi enak Suka banget sama roti SWISS

29 Dea 30 Wahyu

Roti SWISS mahal, rasanya tapi enak Roti SWISS enak sekali, banyak pilhan rasa dan harganya pun murahHarga Roti SWISS mahal, tapi rasa rotinya enak

Dari tabel dan gambar di atas mengenai persentase hasil kuisioner berdasarkan harga roti SWISS dan tanggapan dari konsumen terlihat bahwa dari 30 responden terlihat bahwa ke-30 responden tersebut menyukai roti SWISS karena rasanya enak dari roti SWISS tersebut. Tetapi terkihat dari ke-30 responden

36

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

tersebut, 58% menyatakan bahwa harga roti Danti sangat mahal dan 42% dari 30 responden menyatakn bahwa roti Danti murah.

3.1.4 Value Problem Dari sudut pandang produsen, harga bukanlah masalah karena itu sebenarnya adalah masalah konsumen. Akan tetapi dari 30 konsumen terlihat bahwa 73% menyatakan bahwa roti Danti mahal dan 42% menyatakan bahwa roti SWISS mahal. Harga yang ditawarkan roti tawar Danti yang cenderung lebih mahal dari roti tawar SWISS menyebabkan konsumen lebih memilih untuk membeli roti tawar SWISS yang harganya lebih murah dan memiliki rasa yang tidak jauh berbeda. Roti tawar Danti memang memiliki keungulan pada tekstur yang terkandung di dalan roti tawar tersebut. Tetapi ini bukan merupakan fungsi utama roti tawar yaitu membuat perut menjadi kenyang. Oleh karena itu, dari permasalahan ini, perlu dilakukan rekayasa nilai pada produk roti tawar Danti untuk dapat meminimasi biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi roti tawar sehingga akan mengurangi harga penjualan dari roti tawar Danti tersebut. 3.2 Fase Analisis Fungsi Tujuan dari fase analisis fungsi adalah untuk mengidentifikasi dan memahami produk dari perspektif fungsional (dari fungsi dasar, fungsi sekunder ) dan bagaimana fungsi itu berhubungan. Identifikasi fungsi berdasarkan klasifikasinya: 1. Fungsi utama (basic function): Adalah Fitur performa ( Work or Sell ) yang harus dicapai bila total item itu memang diinginkan. Tanyakan, apakah fungsi bisa dihilangkan namun tetap memuaskan pengguna. Bila jawabannya Tidak, maka fungsi tadi adalah Basic. Fungsi dasar dari roti tawar produk yang tidak boleh diubah yaitu sebagai pengganti makanan pokok (Nasi).

37

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

2. Fungsi sekunder: Keinginan tetapi bukan kebutuhan utama, hanya perlu untuk mencapai fungsi utama dan bagus tetapi tidak diperlukan. Fungsi sekunder terdiri dari : - Memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh (gizi) - Sebagai cemilan yang sehat - Rasa roti yang nikmat - Tanpa bahan pengawet 3. Fungsi estetika roti : Merupakan fungsi untuk membuat roti tersebut menjadi menarik sehingga bisa menarik perhatian konsumen. Fungsi estetikanya terdiri dari: - Bentuk roti yang bervariasi - Warna roti yang menarik - Kemasan yang menarik konsumen

Dalam hal ini kelompok kami akan melakukan value engineering pada fungsi sekunder dan estetikanya sehingga diharapkan biaya pembuatan Roti tawar danti akan turun dan mempengaruhi harga jual roti tawar secara keseluruhan dan sanggup menarik konsumen lebih banyak lagi

38

T gas esar Reka asa N a aker R Ta ar a

3.2.1 FAST ( Function Analysis System Technique

Gambar 3.3 FAST Diagram Roti Tawar

39

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

y

FAST memperlihatkan hubungan spesifik dari semua fungsi dengan respek kepada satu sama lain. Meyakinkan bahwa hubungan satu sama lain dari fungsi fungsi yang ada akan menyiapkan dasar yang baik dalam mengklasifikasikan mereka.

y

FAST juga membantu pengecekan dan mengidentifikasikan fungsi fungsi yang hilang. Logika How / Why tidak akan mengecek bila fungsi fungsi itu hilang.

y

FAST mengklarifikasikan arti dan diskripsi dari fungsi kata kerja / kata benda, dan menyediakan cara cara yang seringkali menggantikan beberapa kata kerja dan kata benda yang menjelaskan fungsi fungsi yang ada.

y

Mensimplifikasikan daftar fungsi yang semula dimunculkan, dengan membantu untuk mencari fungsi duplikat atau deskripsi fungsi yang memiliki arti sama, serta membantu untuk mengeliminir mereka yang tidak begitu perlu dan bahkan membantu bagian lain yang kemungkinan sangat perlu.

y

FAST membantu dalam mengidentifikasikan fungsi Basic. Ini ditentukan dengan menempatkan di sisi kiri Scope Line.

y

Membantu menyusun cakupan studi. Menyusun Scope adalah bebas bisa ditentukan oleh manajemen atau tim VE. Fungsi yang berada disebelah kanan garis Scope, diasumsikan sebagai kondisi yang sudah ada, dan bukan subyek untuk dipelajari.

y

Memperdalam pemahaman terhadap masalah. FAST membantu menyelesaikan masalah yang salah. FAST bisa membantu kita dalam melihat masalah secara obyektif, yaitu dengan berbasiskan total atau sistim, dalam hubungan dengan problem yang lebih kecil lagi, dan dalam hal hubungan antar logika diantara problem - problem yang ada.

40

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

Untuk mendekomposisikan fungsi dan juga memberikan pemahaman dari sistem lewat efek sinergis dengan FAST model. Penambahan pembaharuan akan dapat terlihat jika Value Engineering diaplikasikan sebagai cara untuk mengidentifikasikan pembaharuan desain, pengembangan dan mempelajari trade-off, dan membuat kesepakatan tim pada konsep desain. Juga mengidentifikasi biaya trade-off dan pembaharuan. Pada model FAST roti tawar, diidentifikasi bahwa output fungsi dari produk adalah untuk mengenyangkan perut yang diperoleh dari input fungsi berupa menyiapkan bahan dasar.Dari input tersebut akan diubah untuk memperoleh fungsi dari produk tersebut. Dari FAST tersebut diperoleh biaya fungsi dasar Rp.10.840,00 yang sudah terdiri dari bahan fungsi pokoknya maupun upah pekerja dan biasa listriknya. peluang untuk

3.2.2 FUNCTION COST Merupakan identifikasi dari biaya sesuai fungsinya masing masing. Dengan ini kita bisa mengetahui fungsi yang tidak perlu sehingga bisa dihilangkan, kita bisa mengganti materialnya, dan bahkan meredesign produk tersebut. Asumsi yang kita gunakan dalam perhitungan biaya sebagai berikut : 1. Satu hari roti yang dihasilkan sebanyak 100 pcs dengan upah pekerja Rp. 900.000,00 / bulan sesuai UMR. Sehingga perharinya didapatkan upah pekerja sebanyak Rp.30.000,00 dan upah satu roti sebesar Rp.300,00. 2. Biaya listrik untuk sekali produksi roti tawar adalah Rp.790,00. didapatkan dari Oven=58KWH, jam kerja produksi roti 2jam, 1KWH=Rp.681,00 , maka biaya listrik = (58x2x681)/100 = Rp.790,00Tabel 3.5 Function Cost List Roti Tawar

NO.

Fungsi

Bahan Dasar

Cost

Cost pekerja 50

Total Cost

1 Melarutkan bahan dasar

air

300

350

41

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

Tepung 2 Melembutkan adonan Telur Susu Gula 3 Menambah rasa Garam Butter 4 Mengembangkan adonan 5 Mematangkan adonan 6 Menghasilkan Roti Tawar TOTAL Ragi 825 790 0 50 50 50 875 840 50 10840 4225 50 4275 4400 50 4450

Tabel 3.6 Spesifikasi Bahan Per Produk

No.

Nama Bahan Baku

Ukuran

Harga (rupiah)

Fungsi

1.

Air

475ml

300

Mempengaruhi kepadatan adonan

2. 3. 4.

Tepung Telur Susu bubuk

500 gram 1 butir 20 gram

3500 900 800

Membuat adonan Membentuk suatu kerangka Memberi perasa

42

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

5.

Gula

20 gram

900

Memberi rasa manis, memberi warna pada kulit kue, membantu mengempukkan kue, melembapkan kue, dan melemaskan adonan.

6.

Butter

50 gram

2500

Melapis adonan, membuat tidak lengket

7. 8.

Ragi Garam

7.5 gram 7.5 gram

825 25

Mengembangka adonan Membangkitkan rasa atau aroma

Total

9750

3.2.3 Function Worth Kami memilih bahwa roti tawar yang nanti akan dibuat hanya memiliki satu fungsi saja yaitu sebagai pengganti makanan pokok. Kami menganggap bahwa fungsi ukuran roti yang terlalu besar tidak perlu karena menambah biaya operasional pembuatan roti yang akan menaikkan harga jualnya.

3.2.4 Output Function analysis Phase Proyek value engineering selanjutnya akan merekayasa roti tawar berbasis fungsi dasar sebagai alternatif pengganti makanan pokok. Usaha rekayasa hanya mendukung pengadaan fungsi sebagai alternatif pengganti makanan pokok diharapkan harga roti tawar murah dan sesuai dengan perilaku konsumen Indonesia yang membeli roti tawar dengan harga terjangkau yang terpenting fungsi dasar dari produk tersebut dapat terpenuhi.

43

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

3.3

Fase Kreatif 3.3.1 Dasar Teori Fase Kreatif Merupakan tahapan dalam value engineering yang bersifat kreatifitas dan merupakan tahapan yang vital dalam rangka proses rekayasa. Tahap kreatif ini bertujuan pada pengeliminasian atau pengkombinasian nilai rendah dari komponen/fungsi produk. Fase kreatif juga dapat berarti fase pencarian solusi terhadap informasi informasi yang diperoleh pada fase informasi. Dalam fase ini, semua ide-ide boleh dikeluarkan, tidak boleh ada pembatasan sebuah ide. Semua ide akan diterima dan dicatat selagi tidak keluar dari koridor permasalahan. Ada beberapa hal yang dapat dijadikan strategi dalam melakukan tahapan ini, yaitu (Dieter 1991): Strategi pertama mengkonsentrasikan pengurangan biaya pada komponen

dengan biaya yang tinggi diganti dengan alternatif komponen dengan biaya lebih rendah Strategi kedua

melakukan review terhadap komponen-komponen yang

digunakan dalam jumlah banyak, karena penghematan biaya individu akan menambah penghematan biaya total. Strategi

ketiga

melakukan

identifikasi teradap

komponen/fungsi

yang

mempunyai biaya/nilai rendah, karena hal ini bertujuan mendapatkan fungsi/komponen dengan biaya/nilai rendah. Dalam pembuatan alternatif/ konsep produk dan beberapa prinsip atau cara yang perlu diperhatikan, agar usaha penghematan biaya pro duk dapat dicapai. Prinsip tersebut adalah (Cross1994): Prinsip eliminasi, dengan melakukan usaha apakah suatu komponen/fungsi

produk dapat dihilangkan. Prinsip reduksi, dengan cara melakukan pengurangan jumlah komponen atau

melakukan pengkombinasian komponen.

44

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

Prinsip penyederhanaan dengan mencari alternatif yang lebih sederhana, urutan

assembly yag lebih mudah atau bentuk yang lebih sederhana. Prinsip modifikasi, dengan melakukan pemilihan material dan pengembangan

metode pembuatannya. Prinsip standarisasi, dengan menggunakan komponen-komponen yang modular

dan berdimensi standar. Untuk menciptakan alternatif ide/konsep yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dapat dipergunakan beberapa teknik kreativitas antara lain

brainstorming, nominal group technique, morphological chart, atribute analysis, catalog technique, dan lain-lain. Hasil dari tahap inovasi yang berupa alternatifalternatif konsep ide ini akan dipilih hingga didapat alternatif manakah yang akan dikembangkan lebih lanjut.

3.3.2 Atribut Fase Kreatif Perusahaan roti Danti akan melakukan pengembangan value engineering dalam produksi roti tawar dengan mempertimbangkan 4 alternatif yang dapat ditempuh. Dimana dasar pertimbangan terdiri dari 8 atribut, atribut disini berfungsi sebagai faktor-faktor apa yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pertimbangan untuk membuat alternatif tersebut, yaitu : 1. Bahan baku roti 2. Ukuran roti 3. Bentuk roti 4. Kemasan roti 5. Rasa 6. Keawetan 7. Tekstur 8. Harga

45

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

Produk Roti Tawar Danti

Bahan baku

Ukuran

Bentuk

Kemasa n

Rasa

Keawetan

Tekstur

Harga

Alt. P-1

Alt. P-2

Alt. P-3

Alt. P-4

Gambar 3.4 Atribut Fase Kreatif

3.3.3 Alternatif Fase Kreatif Dalam proses pembuatan roti ada 4 bahan pokok yang wajib ada yaitu tepung terigu, air, ragi dan garam. Gandum sebagai bahan baku dari tepung terigu merupakan produk import yang tanamannya tidak tumbuh di Indonesia. Gandum mentah dikirim dari negara eksportir dengan menggunakan kapal laut dan tiba di berbagai pelabuhan di Indonesia. Gandum mentah tersebut kemudian diolah di sejumlah pabrik tepung terigu di Indonesia sehingga siap digunakan. Tepung terigu yang beredar di pasaran saat ini tersedia dalam beberapa kategori jenis, kualitas dan harga. Oleh karena itu untuk bahan baku, alternatif pertama yaitu mengganti kualitas material adalah untuk bahan baku tepung terigu. Sedangkan untuk alternatif kedua substitusi material adalah untuk bahan baku yang harus di substitusi selain tepung terigu. Berdasarkan hasil diskusi yang kami lakukan maka akan dilakukan proses alternatif dalam merekayasa fungsi dari roti danti, setelah itu kami memberikan alternatif rekayasa sebagai berikut :

46

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

1. Mengganti kualitas material Material yang diganti kualitasnya adalah tepung terigu. Pada awalnya perusahaan menggunakan tepung terigu protein sangat tinggi. Tepung jenis ini tidak banyak digunakan secara umum, tetapi khusus digunakan untuk bakery bakery outlet tertentu dengan harga jual roti yang sangat mahal seperti outlet bakery franchise di kota-kota besar. Serat yang sangat lembut dan bentuk yang indah pada hasil jadi roti merupakan ciri khas dari produk yang dihasilkan dengan tepung terigu jenis ini. Harga jual tepung ini adalah yang termahal. Salah satu merek tepung jenis ini yang dikenal di bakery adalah Cakra Kembar Emas dan Komachi. Oleh karena itu terdapat beberapa alternatif yang dapat digunakan perusahaan agar harga lebih murah dan tetap terjamin kualitasnya. a) Tepung Terigu Protein Tinggi

Tepung terigu ini adalah tepung yang khusus untuk pembuatan roti dengan tingkat kekenyalan yang tinggi. Tepung ini dipasaran secara umum dikenal oleh masyarakat dengan merek Cakra Kembar atau Kereta Kencana. Sebenarnya ada beberapa merk tepung terigu protein tinggi yang lain namun tidak beredar secara bebas dipasaran namun langsung dijual ke bakery-bakery. Pembuatan roti yang menggunakan tepung ini biasanya dalam beberapa resep dicampur dengan tepung terigu protein sedang untuk menghasilkan roti yang besar, padat dan lembut. Tepung terigu ini tidak cocok untuk pembuatan kue secara umum. Tepung ini memiliki harga jual di bawah tepung terigu protein sangat tinggi. b) Tepung Terigu Protein Sedang

Tepung terigu ini dikenal sebagai tepung serbaguna untuk segala jenis produk roti dan kue. Seluruh produk roti dan kue dapat dihasilkan dari satu jenis tepung ini. Dipasaran secara umum tepung ini dikenal dengan merek Segitiga Biru atau Gunung Bromo. Dalam pembuatan roti, terkadang tepung ini merupakan campuran sangat minoritas dengan tepung terigu protein tinggi, namun sebenarnya tepung ini dapat digunakan tanpa campuran tepung protein tinggi. 47

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

Harga jual tepung ini yang relatif sedang, sedikit meringankan di kantong pembeli. 2. Mensubtitusi material yang digunakan Berikut ini material-material yang dapat disubstitusi, yaitu: 1. Ragi Instant yeast adalah jenis ragi roti yang paling mudah didapat, paling mudah digunakan dan paling mudah dalam penyimpanannya. Instant yeast saat ini digunakan secara meluas dihampir semua hotel, bakery dan usaha roti karena sifatnya yang praktis dan mudah. Instant yeast cocok untuk pemula maupun yang sudah profesional dalam membuat roti. Cukup hanya menambahkannya pada bahan-bahan roti tanpa harus dicairkan dulu. Jumlah yang minim hanya sekitar 1% dari berat tepung terigu maka mencukupi. Penyimpanannya hanya cukup diikat rapat dalam kemasannya dan diletakkan di suhu ruangan. Instant Yeast yang beredar saat ini di Indonesia seluruhnya merupakan produk import dari sejumlah negara di Eropa, Australia dan China. Beberapa merek instant yeast yang beredar di pasaran diantaranya Saf Instant dan Fermipan. Kualitas instant yeast dapat dilihat dari kecepatan

pengembangan adonan roti dan dari harga jualnya. Harga yang lebih mahal menunjukkan kualitas yang sesuai dengan harganya. Ragi yang semula digunakan perusahaan semula adalah fermipan. Fermipan memilki kualitas yang sama tinggi dengan ragi merek Saf Instant dengan harga lebih murah. Harga fermipan adalah Rp 48.860/500 gr dan instant saf Rp 33.495/500 gr. Oleh karena itu ragi yang digunakan sebaiknya adalah ragi dengan merek Saf Instan.

2. Gula Jenis/kualitas gula yang baik untuk pembuatan roti adalah gula pasir berwarna putih dengan butiran yang agak halus yang sering disebut castor sugar. Gula pasir yang berwarna kuning dengan butiran yang 48

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

kasar tidak dianjurkan untuk pembuatan roti. Karena fungsi gula yang ditawarkan berbagai produk gula pasir berwarna putih sama, maka perusahaan sebaiknya mencari supplier dengan harga gula yang lebih murah tetapi kualitas sama.

3. Susu Susu yang semula digunakan adalah susu cair kemasan (UHT milk) yang harganya mahal. Alternatif pilihan jenis susu yang dapat digunakan untuk substitusi adalah : a) Susu Bubuk Full Cream

Produk ini menjadi pilihan yang paling sering digunakan secara meluas dalam proses pembuatan roti di hampir semua hotel, bakery dan industri roti karena sifatnya yang praktis dan mudah penyimpanannya. Susu bubuk full cream berasal dari susu cair yang mengalami pemanasan hingga menjadi bubuk dan ditambahkan sejumlah bahan lain sebagai pelengkap. Setiap merek susu memiliki ciri khas rasa dan bau yang sedikit banyak akan berbeda. Aroma susu yang kuat merupakan ciri dari tingginya kadar lemak dalam susu tersebut. Susu jenis ini dapat menggantikan fungsi susu evaporated untuk mengoles roti. b) Susu Bubuk Skim

Penggunaan susu jenis ini sangat lazim untuk pembuatan roti tawar sehingga menghasilkan roti tawar yang putih seratnya karena tinggi kalsium dan tanpa lemak, karena apabila menggunakan susu bubuk full cream maka serat roti tawar tersebut agak sedikit kuning. Susu jenis ini berasal dari susu cair yang dipanaskan hingga menjadi bubuk dan dihilangkan seluruh lemak susunya.

49

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

4. Margarin dan Mentega Bahan margarin dan mentega ini dapat disubstitusi dengan Butter Blend. Produk ini merupakan campuran antara margarin dan mentega dengan komposisi sekitar 60% margarin dan 40% mentega ditambah butter flavour sehingga aromanya sangat harum. Produk ini menjadi alternatif harga yang lebih murah dari mentega namun dengan rasa yang mendekati mentega.

3. Merubah cara pengemasan Material awal yang digunakan untuk kemasan pembungkus roti adalah San yang harga perkilonya Rp 23.500,00/kg diganti menjadi plastik cor yang termasuk keluarga LDPE (low density polyethylene) yang aman bagi kesehatan, aman untuk makanan, palstik kemasan dan botol-botol yang lunak, subtitusi dapat menghemat biaya karena harga palstik cor adalah Rp 18.000/kg.

4. Mengubah cara memasak/membuat roti Waktu pengistirahatan adonan yang lebih lama yaitu 60 menit dipersingkat menjadi 45 menit (waktu ideal) hal tersebut dapat mempersingkat waktu produksi roti tawar dan hal tersebut tidak mengurangi fungsi dasar dari roti tersebut sebagai penambah karbohidrat.

3.4

Fase Evaluasi Tahap evaluasi berkaitan dengan proses pemilihan alternatif ide/konsep yang

dibuat pada tahap inovasi melalui analisis tertentu dan sejumlah kecil alternatif ide dipilih. Tahap evaluasi atau pemilihan konsep merupakan proses untuk melakukan evaluasi konsep yang telah dibuat dengan tetap memperhatikan kebutuhan konsumen dan kriteria yang lainnya, membandingkan kekuatan dan kelemahan tiap konsep dan memilih satu atau lebih konsep untuk pengembangan lebih jauh (R. J. Park, 1998).

50

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

3.4.1 Kriteria dan Alternatif Dari fase sebelumnya yaitu fase kreatif, didapatkan beberapa kriteria yang menjadi dasar konsumen memilih roti tawar yang ada. Kriteria Pemilihan Alternatif tersebut diantaranya 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Bahan baku Roti Ukuran Roti Bentuk Roti Kemasan Roti Harga Roti Rasa Roti Keawetan Roti Tekstur Roti Alternatif yang muncul dari fase sebelumnya untuk dapat membuat harga roti tawar Danti harganya menjadi turun adalah dengan melakukan beberapa cara perubahan, diantaranya : 1. 2. 3. 4. Mensubtitusi material yang digunakan Mengganti kualitas material Merubah cara pengemasan Mengubah cara memasak/membuat roti.

51

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

3.4.2 Analisis Keuntungan dan Kerugian Melalui keempat cara tersebut, ada keuntungan dan kerugian dari masingmasing strategi yang diambil, yaitu sebagai berikut :Tabel 3.7 Keuntungan dan Kerugian Alternatif

No 1

Alternatif Mensubtitusi material yang digunakan

Keuntungan Mengurangi biaya bahan baku Mengurangi biaya bahan baku

Kerugian Harus dapat menjaga kualitas roti Harus dapat menjaga kualitas roti

2

Mengganti kualitas material

3

Merubah cara pengemasan

Kualitas roti dapat terjaga Mengurangi biaya pengemasan

4

Mengubah cara memasak/membuat roti.

Mengurangi waktu produksi Mengurangi biaya produksi

Memberikan pelatihan bagi para pekerja

52

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

3.4.3 Pembobotan Kriteria Setelah kita mengetahui kriteria-kriteria yang menjadi ukuran konsumen dalam memilih produk roti tawar, maka survey ke konsumen pun dilakukan untuk dapat mengetahui kriteria mana yang memiliki bobot paling besar untuk konsumen memutuskan membeli roti tawar.Tabel 3.8 Bobot Kriteria Atribut

Kriteria Atribut No. Responden 1 1 2 3 4 5 Total Rata-rata Ranking Rian Ina Winda Fuji Ratih 15 12 12 15 13 67 13.4 3 2 12 10 15 15 14 66 13.2 4 3 10 10 10 8 10 48 9.6 8 4 10 15 10 10 12 57 11.4 5 5 18 18 18 15 16 85 17 1 6 15 15 15 17 15 77 15.4 2 7 10 10 10 10 10 50 10 6 8 10 10 10 10 10 50 10 7 100 100 100 100 100 Jumlah (%)

Keterangan:

1. Bahan baku Roti 2. Ukuran Roti 3. Bentuk Roti 4. Kemasan Roti 5. Harga Roti 6. Rasa Roti 7. Keawetan Roti 8. Tekstur Roti

53

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

Dari table 3.8 yang menempati peringkat pertama yang menentukan konsumen ingin membeli produk roti tawar adalah factor ke 5 yaitu harga roti.

3.4.4 Matriks Zero-One Matriks Zero One digunakan untuk menentukan bobot/nilai kepentingan atau performansi dari setiap fungsi/alternatif. Cara pelaksanaan metode ini adalah dengan mengumpulkan fungsi-fungsi yang tingkatannya sama, kemudian disusun dalam suatu matriks zero-zero yang berbentuk bujur sangkar, kemudian dilakukan penilaian fungsi-fungsi secara berpasangan sehingga ada matriks akan terisi nilai satu dan nol, kecuali diagonal utama yang berisi x, nilai-nilai pada matrik ini kemudian dijumlah menurut baris. Adapun cara perhitungannya didasarkan pada pembandingan berpasangan dari setiap fungsi atau alternatif. Perbandingan berpasangan tersebut dilakukan dengan memberikan nilai 1 terhadap lebih dari fungsi/alternatif yang memiliki

kepentingan/performansi

yang

fungsi/alternatif

pasangannya.

Sedangkan fungsi/alternatif yang memiliki fungsi/ performansi yang lebih rendah diberi nilai 0. Keterangan: A. Mensubtitusi material yang digunakan B. Mengganti kualitas material C. Merubah cara pengemasan D. Mengubah cara memasak/membuat roti.

Tabel 3.9 Matrix Zero-One Kriteria Bahan Baku Roti

Alternatif A B C D

A X 0 0 0

B 1 X 0 0

C 1 1 X 1

D 1 1 0 X

Total 3 2 0 1

Index 3/4 2/4 0 1/4

54

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

Tabel 3.10 Matrix Zero-One Kriteria Ukuran Roti

Alternatif A B C D

A X 0 0 0

B 1 X 1 0

C 1 0 X 0

D 1 1 1 X

Total 3 1 2 0

Index 3/4 1/4 2/4 0

Tabel 3.11 Matrix Zero-One Kriteria Bentuk Roti

Alternatif A B C D

A X 0 0 0

B 1 X 0 0

C 1 1 X 1

D 1 1 0 X

Total 3 2 0 1

Index 3/4 2/4 0 1/4

Tabel 3.12 Matrix Zero-One Kriteria Kemasan Roti

Alternatif A B C D

A X 0 1 1

B 1 X 1 0

C 0 0 X 0

D 0 1 1 X

Total 1 1 3 1

Index 1/4 1/4 3/4 1/4

55

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

Tabel 3.13 Matrix Zero-One Kriteria Harga Roti

Alternatif A B C D

A X 0 1 0

B 1 X 1 1

C 0 0 X 0

D 1 0 1 X

Total 2 0 3 1

Index 2/4 0 3/4 1/4

Tabel 3.14 Matrix Zero-One Kriteria Rasa Roti

Alternatif A B C D

A X 1 0 0

B 0 X 0 0

C 1 1 X 1

D 1 1 0 X

Total 2 3 0 1

Index 2/4 3/4 0 1/4

Tabel 3.15 Matrix Zero-One Kriteria Keawetan Roti

Alternatif A B C D

A X 1 1 1

B 0 X 0 1

C 0 1 X 0

D 0 0 1 X

Total 0 2 2 2

Index 0 2/4 2/4 2/4

56

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

Tabel 3.16 Matrix Zero-One Kriteria Tekstur Roti

Alternatif A B C D

A X 0 0 0

B 1 X 1 1

C 1 0 X 0

D 1 0 1 X

Total 3 0 2 1

Index 3/4 0 2/4 1/4

Preferesi Alternatif Dari hasil penilaian tim, melalui matriks zero one, maka di dapat hasil sebagai berikut: 1. Bahan baku Roti : A-B-D-C 2. Ukuran Roti : A-C-B-D 3. Bentuk Roti : A-B-D-C 4. Kemasan Roti : C-A-B-D 5. Harga Roti : C-A-D-B 6. Rasa Roti : B-A-D-C 7. Keawetan Roti : B-C-D-A 8. Tekstur Roti : A-C-D-B

3.4.5 Matriks Evaluasi Langkah terakhir yang akan kita kerjakan pada fase evaluasi ini adalah menyusun matriks evaluasi dengan menggabungkan hasil dari pembobotan criteria dan matriks zero-one diperoleh hasil sebagai berikut

57

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

Tabel 3.17 Matrix Evaluasi

Kriteria No. Alternatif 1 13.4 1 2 3 4 A B C D 2 13.2 3 9.6 4 11.4 5 17 6 15.4 7 8 Total Performansi

10 10

0.75 10.05 0.75 9.9 0.75 7.2 0.25 2.85 0.5 8.5 0.5 7.7 0 0 0.75 7.5 53.7 0.5 6.7 0 0 0.25 3.3 0.5 4.8 0.25 2.85 0 0.5 6.6 0 0 0.75 11.6 0.5 5 0 0 0 34.2

0 0.75 8.55 0.75 12.8 0

0.5 5 0.5 5 37.9

0.25 3.35 0

0 0.25 2.4 0.25 2.85 0.25 4.25 0.25 3.85 0.5 5 0.25 2.5 24.2

Kesimpulan Dari hasil perhitungan matriks evaluasi di atas maka didapat bahwa alternatif A yaitu mensubtitusi material yang digunakan, memiliki total performansi paling tinggi, sebesar 53,7. Dengan demikian, alternatif tersebut dapat dipilih untuk dikembangkan lebih lanjut pada fase berikutnya.

3.5

Fase Pengembangan Pada fase inilah hasil kajian mulai muncul dari konsep-konsep

sebelumnya menjadi konsep pengembangan. Fase ini akan mengembangkan ide menjadi produk dengan memiliki nilai tinggi dari hasil tahap fase sebelumnya. Selama fase pengembangan studi VE, banyak ide yang diperluas ke dalam solusi yang terbaik. Pengembangan terdiri dari:y y y y

Deskripsi perubahan desain yang direkomendasikan. Deskriptif evaluasi keuntungan dan kerugian dari rekomendasi yang diusulkan. Perbandingan biaya dan perhitungan LCC. Deskripsi alasan implementasi alternative terpilih Sebelum masuk ke fase pengembangan ini, kita harus melihat hasil dari fase

sebelumnya yaitu fase evaluasi. Berdasarkan fase evaluasi, alternatif yang terpilih untuk dikembangkan lebih lanjut yaitu mensubtitusi material yang digunakan. Maka, pada 58

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

development phase ini, kami akan memberikan informasi lebih lanjut tentang pensubtitusi material dari roti tawar Danti, pengembangan rencana untuk implementasi dan perhitungan cost benefit.

3.5.1 Subtitusi Bahan Subtitusi bahan yang dilakukan yaitu dengan menggunakan 2 cara, sebagai berikut : 1. Tepung terigu akan disubtitusi dengan tepung Mocaf, sehingga digunakan 2 jenis tepung dengan presentase 50%-50% dan pada Butter akan disubtitusi dengan mentega. 2. Butter atau mentega putih diganti dengan mentega

3.5.1.1 Tepung Mocaf Tepung Mocaf dikenal sebagai tepung singkong alternatif pengganti terigu. Kata MOCAF sendiri merupakan singkatan dari Modified Cassava Flour yang berarti tepung singkong yang dimodifikasi. Tepung MOCAF memiliki karakter yang berbeda dengan tepung ubi kayu biasa dan tapioka, terutama dalam hal derajat viskositas, kemampuan gelasi, daya rehidrasi dan kemudahan melarut yang lebih baik. Tepung mocaf memiliki prospek pengembangan yang bagus, pertama dilihat dari ketersediaan singkong sebagai bahan baku yang berlimpah sehingga kemungkinan kelangkaan produk dapat dihindari karena tidak tergantung dari impor seperti gandum; kedua yaitu harga tepung mocaf relatif lebih murah dibanding dengan harga tepung terigu maupun tepung beras, sehingga biaya pembuatan produk dapat lebih rendah. Harga MOCAF Rp. 5.000/kg, sedangkan terigu Rp. 7.000/kg; dan yang ketiga adalah pasar lokalnya sangat prospektif karena begitu banyak industri makanan yang menggunakan bahan baku tepung. Hasil uji coba menunjukkan bahwa MOCAF dapat digunakan sebagai bahan baku, baik substitusi maupun seluruhnya, dari berbagai jenis produk bakery seperti kue kering (cookies, nastar, dan kaastengel dll), kue

59

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

basah (cake, kue lapis, brownies, spongy), dan roti tawar. Selain itu tepung MOCAF juga dapat digunakan dalam pembuatan bihun, dan campuran produk lain berbahan baku gandum atau tepung beras. Hasil produk berbahan mocaf ini tidak jauh berbeda dengan produk yang menggunakan bahan tepung terigu maupun tepung beras.

Disamping itu, telah juga dilakukan uji coba substitusi tepung terigu dengan MOCAF dalam skala pabrik yang menunjukkan bahwa untuk menghasilkan mie mutu baik dapat digunakan tepung MOCAF hingga 50% untuk mensubstitusi tepung terigu, sedangkan untuk menghasilkan mie kualitas rendah, tepung terigu dapat disubstitusi dengan tepung MOCAF hingga kadar lebih dari 50%.

3.5.1.2 Mentega dan Butter Mentega merupakan salah satu produk susu karena terbuat dari lemak hewan. Selain susu mentega juga terdiri dari air dan garam, oleh karena itu mentega mengandung lemak jenuh lebih banyak yaitu 66%. Butter terbuat dari susu, akan tetapi bersifat lebih lunak, karena butter terbuat dari krim susu yang hanya ditambah garam sehingga mudah lumer dibanding mentega. Namun, pada dasarnya mentega dan butter memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai pelembut dan pengembang roti. Untuk rasa yang lebih gurih dan lembut gunakan mentega karena margarin kurang bisa memberikan aroma dan rasa gurih sebaik mentega.(http://www.bestkuekering.com/bahan-kue/beda-mentega-dan-margarin/)

3.5.2 Perbandingan Harga Berikut adalah perbandingan total harga sebelum dan setelah menggunakan bahan-bahan yang telah dikembangkan melalui substitusi.

60

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

Tabel 3.18 Harga Bahan Awal

No.

Fungsi

Bahan Dasar Air Tepung

Cost 300 4400

Cost Pekerja 50 50

Total Cost 350 4450

1 Melarutkan bahan dasar 2 Melembutkan adonan

Telur Susu 3 Menambah rasa Gula Garam Butter 4 Mengembangkan adonan 5 Mematangkan adonan 6 Menghasilkan Roti Tawar TOTAL Ragi 825 790 0 50 50 50 875 840 50 10840 4225 50 4275

y y y

Total biaya pembuatan roti Rp 10.840,00 Harga Jual roti Danti Rp 12.000,00 Keuntungan yang didapat Rp 1160/bungkus atau 11% dari harga material

Tabel 3.19 Harga Bahan Setelah Dikembangkan

No 1

Fungsi Melarutkan bahan dasar

Bahan Dasar Air Tepung Terigu+

Harga 300

Cost Pekerja 50

Total Cost 350

Melembutkan adonan 2 Menambah rasa

Tepung Mocaf, Telur Gula, Garam, Mentega

3900

60

3960

3 4 5

1925 825 790

60 50 50

1985 875 840

Mengembangkan adonan Ragi Mematangkan adonan

61

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

6

Menghasilkan roti tawar Total

0

50

50 8060

y y y y y y

Total biaya pembuatan roti akhir Rp 8.060,00 Total biaya pembuatan roti awal Rp 10.840,00 Selisih biaya material awal-akhir = Rp 10.840 Rp 8.060 = Rp 2.780 Keuntungan yang diambil/bungkus Rp 1160 Harga jual akhir Rp 9.220, dibulatkan menjadi Rp 9.300/bungkus Presentase keuntungan 14% dari harga material akhir

3.5.3 Analisis Cost-Benefit Berdasarkan perhitungan cost-benefit dari pembuatan roti tawar, subtitusi material yang dilakukan dengan cara mengganti 50% tepung terigu dengan tepung Mocaf, mampu menurunkan harga jual dari Rp 12.000 menjadi Rp 9300 dengan jumlah keuntungan bagi perusahaan yang sama dengan sebelumnya sebesar Rp 1160, presentase keuntungan meningkat sebesar 14% dari harga material pada setiap penjualan 1 bungkus roti tawar. Hal ini merupakan suatu win-win solution yang ditawarkan, karena dengan adanya subtitusi material yang tidak mempengaruhi perubahan rasa serta fungsi utama dari roti tawar, perusahaan dapat melakukan penghematan pengeluaran yang digunakan untuk membayar biaya material sebesar Rp 2.780 atau sebesar 25% dari harga material sebelumnya, sedangkan bagi konsumen penurunan harga jual menjadi value added tersendiri, karena dengan harga jual yang turun dari Rp 12.000 menjadi Rp 9.300, konsumen masih mendapat fungsi utama dari roti tawar Danti.

3.5.4 Analisis Resiko Setelah dilakukan perhitungan harga dari bahan awal, kemudian

mensubstitusi bahan-bahan, dan setelah itu melakukan perhitungan harga bahan setelah dikembangkan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis resiko yang timbul setelah melalui tahap fase pengembangan ini. 62

Tugas Besar Rekayasa Nilai Roti Tawar Danti Bakery

Kelemahan penggantian butter dengan mentega yaitu mentega memiliki lemak jenuh lebih tinggi dibandingkan butter serta pada proses pengolahan, waktu yang dibutuhkan untuk mencampur mentega dengan bahan lainnya lebih lama karena mentega tidak mudah lumer seperti butter. Hal i