tss dan tds
TRANSCRIPT
Hari/ tanggal : Senin/ 9 Januari 2012
Materi : Pemeriksaan TDS dan TSS (Total Dissolved and Total Suspended Solid)
Tujuan : Untuk mengetahui jumlah residu terlarut dan tersuspensi
Dasar teori :
Residu total adalah istilah yang dipakai utnuk menyatakan material yang tertinggal
dalam cawan setelah penguapan suatu sampel dan dilanjutkan dengan pengeringan dalam oven
pada suhu tertentu.
Total residu meliputi residu tak lolos saring, yaitu bagian yang tertahan oleh saringan
(atau dengan istilah lama zat tersuspensi) dan residu lolos saringan, yhaitu bagian yang dapat
melewati saringan (atau disebuat zat terlarut).
Sifat-sifat kimia dan fisika dari material dalam suspensi, besarnya ukuran lubang dari saribngan,
luas dan ketebalan saringan, dan jumlah serta keadaan fisik material yang terendap padanya
merupakan faktor penting yang memengaruhi pemisahan. Residu Tidak Lolos Saringan dari
Residu Lolos Saringan.
Suatu cara yang dirancang untuk mengontrol seluruh variabel yang memengaruhi penyaringan
akan terlalu kaku untuk digunakan dalam praktik. Oleh karena itu, harus disadari bahwa
penentuan residu tidaklah menjadi tujuan untuk kriteria ketelitian.
Alat dan bahan
Alat: - oven 1 buah - krustang 2 buah
- Desikator 1 buah - gelas ukur 250 ml 1 buah
- Gelas kimia 1 buah - corong 1 buah
- Kertas saring 1 buah - cawan petridis 1 buah
- Neraca analitik 1 buah - desifikator 1 buah
- Kompor listrik 1 buah
Bahan: - air sampel (limbah)
- Akuades
Cara kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Masukkan gelas kimia 100 ml, dan kertas saring ke dalam oven. Diamkan dalam suhu
105oC selama 1 jam
3. Pndahkan kedua alat tersebut ke dalam desifikator setelah dioven selama 15 menit.
4. Timbang massa gelas kimia dengan neraca analitik hingga ketelitian 4 digit di belakang
koma. Catat massa gelas kimia dan kertas saring dengan cawan petridis.
5. Siapkan 100 ml air sampel dengan gelas ukur 250 ml.
6. Ambil kertas saring dari cawan petridis dengan krustang kemudian letakkan pada corong.
7. Saring air sampel ke dalam gelas kimia 100 ml melalui kertas saring dalam corong.
8. Masukkan 5 ml akuades ke dalam gelas ukur kemudian tuang kembali ke dalam gelas
kimia melalui corong dengan kertas saring.
9. Letakkan kertas saring tadi ke cawan petridis kemudian dioven selama 1 jam 105oC.
10. Panaskan air yang tersaring pada kompor listrik hingga tersisa sekitar 3-5 ml air sampel.
11. Letakkan gelas kimia dalam oven juga selama 1 jam 105oC
12. Setelah diovenkan, selama 15 menit letakkan cawan petridis berisi kertas saring dan gelas
kimia dalam desifikator.
13. Timbang massa cawan berisi kertas saring dengan neraca analitik. Begitu juga dengan
gelas kimia. Catat massa keduanya.
14. Lakukan penghitungan TDS dan TSS dengan rumus yang ada.
15. Bereskan dan cuci alat yang telah digunakan.
Data praktikum
Data penimbangan
No. Perlakuan Berat awal (gram) Berat akhir (gram)
1 Kertas saring (KS) 0,9064 0,9085
2 Gelas Kimia (GK) 30,7194 30,7598
Kadar TDS
1000V sampel
×(Berat KSakhir−Berat KSawal)×1000mg / gram
1000100
× ( 0,9085−0,9064 )×1000mg /gram=10×0,0021×1000
= 21 mg/ gram
Kadar TSS
1000V sampel
×(Berat GK akhir−BeratGK awal)×1000mg / gram
100050
× (30,7598−30,7194 )×1000mg /gram=20×0,0027×1000mg / gram
Pembahasan
Pemeriksaan TDS dan TSS merupakan pemeriksaan untuk mengetahui adanya zat-zat yang
terlarut dan tersuspensi di dalam air, baik air bersih maupun air limbah. Percobaan ini dilakukan
dengan penuh kehati-hatian karena menuntut untuk tetap steril, baik alat maupun bahan yang
akan digunakan dalam praktikum.
Pada prinsipnya, percobaan ini menghitung selisih massa antara massa awal sebelum
menggunakan air sampel dengan sesudah menggunakan air sampel. Sebelum digunakan, gelas
kimia, cawan petridis, dan kertas saring dioven selama 1 jam 105oC. Dan dinetralkan selama 15
menit. Baru kemudian dihitung massa gelas kimia dan cawan petridis berisi kertas saring.
Penimbangan ini dilakukan dengan neraca analitik dengan ketelitian 4 digit di belakang koma
dengan satuan gram.
Setelah itu, letakkan kertas saring pada corong kaca, dan lakukan penyaringan sebanyak
100 ml air sampel ke dalam gelas kimia. Dalam meletakkan kertas saring ke dalam corong tidak
boleh menggunakan tangan, namun tetap menggunakan pinset. Setelah semua air tersaring,
panaskan air sampel yang sudah tersaring hingga dalam gelas kimia hanya tersisa sekitar 3-5 ml
air sampel kemudian letakkan pada oven lagi. Untuk kertas saring yang tadi digunakan juga
diletakkan kembali pada cawan petridis dan diovenkan lagi. Selama 1 jam 105oC, dan
dinetralkan selama 15 menit.
Timbang lagi massa cawan berisi kertas saring dan gelas kimia dengan neraca analitik.
Dengan demikian, didapatkan massa awal dan massa akhir, baik gelas kimia, maupun cawan
berisi kertas saring, maka dapat kita hitung kadar TDS dengan rumus
1000V sampel
× (Berat KSakhir−Berat KSawal )×1000mg / gram (V: volume, KS: kertas saring)
didapatkan kadarnya 21 mg/gram dan kadar TSS dengan rumus
1000V sampel
× (BeratGK akhir−BeratGK awal )×1000mg / gram (V: volume, GK: gelas kimia) dan
didapatkan kadarnya 540 mg/gram.
Kesimpulan
1. Diketahui cara menentukan TDS dan TSS
2. Dalam percobaan harus dilakukan dengan cara yang aseptis/ steril
3. Diketahui kadar TDS 21 mg/ gram dan kadar TSS 540 mg/ gram dari air sampel