triwulan ii 2013 - bi.go.id file1.2 sisi penawaran 7 1.2.1 sektor pertanian 7 1.2.2 sektor...

14
TRIWULAN II 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA

Upload: buimien

Post on 26-Apr-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TRIWULAN II 2013

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA

Visi Bank Indonesia :

“Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil”

Misi Bank Indonesia :

“Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter

dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan jangka panjang Negara

Indonesia yang berkesinambungan”

Tugas Bank Indonesia :

1. Menentapkan dan melaksanakan kebijakan moneter

2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

3. Mengatur dan mengawasi bank.

Kritik, saran dan komentar dapat disampaikan kepada

Redaksi :

Unit Kajian dan Survey

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo

Jl. Hi. Nani Wartabone No 35 Gorontalo – 96115

Telp : +62 435 824444

Fax : +62 435 827993

Web : www.bi.go.id

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-Nya sehingga

penyusunan Kajian Ekonomi Regional (KER) Provinsi Gorontalo dapat diselesaikan dengan

baik.

Kajian periode triwulan II-2013 ini merupakan pengejawantahan dari peranan Kantor

Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Gorontalo sebagai ‘economic intelligent and

research unit’ yang diharapkan mampu memberikan informasi ekonomi dan keuangan

daerah yang akurat, menyeluruh, dan terkini sebagai bahan masukan pemangku

kepentingan di daerah dan di pusat.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan informasi yang

amat bermanfaat bagi penyusunan kajian ini. Di sisi lain, kami juga menyadari bahwa di usia

yang masih muda ini, KPwBI Prov. Gorontalo dari sisi produk dan peran masih jauh dari

kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan saran, masukan dan kerjasama dari

berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas produk dan peranan kami di masa yang akan

datang.

Akhir kata, kiranya kajian ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pengembangan

perekonomian Provinsi Gorontalo.

Gorontalo, 12 Agustus 2013

KEPALA PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI GORONTALO

Suryono.

Deputi Direktur

Halaman ini sengaja dikosongkan Halaman ini sengaja dikosongkan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB 1 PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

1.1 Sisi Permintaan 2

1.1.1 Konsumsi 2

1.1.2 Investasi 4

1.1.3 Ekspor – Impor 5

1.2 Sisi Penawaran 7

1.2.1 Sektor Pertanian 7

1.2.2 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 8

1.2.3 Sektor Perdagangan – Hotel – Restoran 10

1.2.4 Sektor Bangunan 11

1.2.5 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 12

1.2.6 Sektor Industri Pengolahan 12

1.2.7 Sektor Lainnya 13

1.3 Boks KER I 14

BAB 2 PERKEMBANGAN INFLASI

2.1 Inflasi Gorontalo 17

2.1.1 Faktor Fundamental 18

2.1.2 Faktor Non Fundamental 19

2.2 Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang dan Jasa 20

2.2.1 Inflasi Tahunan 20

2.3 Boks KER II 22

BAB 3 PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

3.1 Fungsi Intermediasi 25

3.1.1 Perkembangan Kantor Bank 26

3.1.2 Penyerapan Dana Masyarakat 26

3.1.3 Penyaluran Kredit 27

3.2 Stabilitas Sistem Perbankan 31

3.2.1 Risiko Kredit 31

3.2.2 Risiko Likuiditas 32

3.2.3 Risiko Pasar 34

3.3 Boks KER III 36

BAB 4 KEUANGAN DAERAH

4.1 Pendapatan Daerah 39

4.2 Belanja Daerah 40

4.3 Kontribusi Realisasi APBD Terhadap Sektor Riil dan Uang Beredar 41

BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN

5.1 Perkembangan Transaksi Pembayaran Tunai 43

5.1.1 Aliran Uang Kartal (Inflow/Outflow) 43

5.1.2 Perkembangan Uang Palsu yang Ditemukan 43

5.2 Perkembangan Transaksi Pembayaran Non Tunai 44

5.2.1 Kliring Non BI di Gorontalo 44

5.2.2 Real Time Gross Settlement (RTGS) 45

BAB 6 KESEJAHTERAAN

6.1 Pengangguran 47

6.2 Kemiskinan 48

6.3 Rasio Gini 49

6.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 49

BAB 7 OUTLOOK EKONOMI

7.1 Outlook Makroekonomi Regional 51

7.2 Outlook Inflasi 52

7.3 Prospek Perbankan 53

LAMPIRAN

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo 1

Grafik 1.2 Perkembangan Belanja Barang/Jasa 3

Grafik 1.3 Perkembangan Belanja Pegawai 3

Grafik 1.4 Survei Konsumen Bank Indonesia 3

Grafik 1.5 Indeks Tendensi Konsumen BPS Gorontalo 3

Grafik 1.6 Perkembangan Kredit Konsumsi 4

Grafik 1.7 Perkembangan Simpanan Masyarakat 4

Grafik 1.8 Konsumsi Listrik Rumah Tangga 4

Grafik 1.9 Penghimpunan Pajak Kendaraan Bermotor 4

Grafik 1.10 Perkembangan NTP Petani 4

Grafik 1.11 Perkembangan Kredit Investasi 5

Grafik 1.12 Perkembangan Penjualan Semen 5

Grafik 1.13 Realisasi Belanja Modal APBD 5

Grafik 1.14 Perkembangan Kredit Konstruksi 5

Grafik 1.15 Perkembangan Ekspor Luar Negeri 6

Grafik 1.16 Perkembangan Muat Barang 6

Grafik 1.17 Perkembangan Impor Luar Negeri 6

Grafik 1.18 Perkembangan Muat Barang 6

Grafik 1.19 Perkembangan Harga Kopra 6

Grafik 1.20 Perkembangan Harga Jagung 6

Grafik 1.21 Survei Kegiatan Dunia Usaha Pertanian 8

Grafik 1.22 Realisasi Panen Pertanian Tabama 8

Grafik 1.23 Perkembangan Nilai Tukar Petani 8

Grafik 1.24 Perkembangan Luas Tanam Padi dan Jagung 8

Grafik 1.25 Perkembangan Luas Panen Padi dan Jagung 8

Grafik 1.26 Perkembangan Bagasi Pesawat 9

Grafik 1.27 Perkembangan Penumpang Pesawat 9

Grafik 1.28 Perkembangan Pajak Kendaraan 9

Grafik 1.29 Perkembangan Konsumsi BBM 9

Grafik 1.30 Perkembangan Penumpang Ferry dan Kapal Laut 10

Grafik 1.31 Perkembangan Kargo Laut 10

Grafik 1.32 SKDU Perdagangan 10

Grafik 1.33 Volume Bongkar Muat 10

Grafik 1.34 Perkembangan Kredit Perdagangan 11

Grafik 1.35 Tingkat Penghunian Hotel 11

Grafik 1.36 Perkembangan Kredit Konstruksi 11

Grafik 1.37 Perkembangan Belanja Modal APBD 11

Grafik 1.38 Perkembangan NIM Perbankan 12

Grafik 1.39 Perkembangan Pendapatan/Beban 12

Grafik 1.40 Survei Industri Pengolahanan Besar dan Sedang 12

Grafik 1.41 SKDU Industri Pengolahan 12

Grafik 1.42 Daya Listrik Tersambung PLN 13

Grafik 1.43 Realisasi Kredit Jasa-jasa 13

Grafik 2.1 Disagregasi Inflasi Tahunan (y.o.y) Provinsi Gorontalo 18

Grafik 2.2 Perbandingan Indeks Rata-rata Tertimbang Inflasi SKDU & Aktual 19

Grafik 2.3 Inflasi Nasional dan Gorontalo 22

Grafik 2.4 Inflasi Bulanan (m.t.m) 22

Grafik 2.5 Disagregasi Inflasi 22

Grafik 2.6 Inflasi Tahunan (y.o.y) 23

Grafik 3.1 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) 26

Grafik 3.2 Komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) 26

Grafik 3.3 Pertumbuhan Kredit Penggunaan 28

Grafik 3.4 Komposisi Kredit Penggunaan 28

Grafik 3.5 Pertumbuhan Kredit Sektoral Bank Umum 29

Grafik 3.6 Pertumbuhan Kredit UMKM 30

Grafik 3.7 Pertumbuhan Kredit Usaha Rakyat (KUR) 30

Grafik 3.8 Perkembangan NPL Bank Umum 31

Grafik 3.9 NPL bank umum per Sektor 31

Grafik 3.10 Konsentrasi Kredit Sektoral BPR 32

Grafik 3.11 Perkembangan Portofolio DPK 33

Grafik 3.12 Perkembangan LDR Perbankan Gorontalo (dalam %) 34

Grafik 3.13 Perkembangan Kurs Rupiah terhadap USD dan BI-Rate 35

Grafik 5.1 Net Inflow/Outflow Kas Titipan Gorontalo 43

Grafik 5.2 Perkembangan Netflow Bulanan 43

Grafik 5.3 Perputaran Kliring di Gorontalo 44

Grafik 5.4 Rata-Rata Perputaran Kliring Per Hari 44

Grafik 5.5 Rasio Warkat dan Nominal Cek/BG Kosong Kliring Non BI di Gorontalo 45

Grafik 7.1 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo Triwulan III-2012 51

Grafik 7.2 Survei SKDU BI 51

Grafik 7.3 Survei Konsumen BI 51

Grafik 7.4 Proyeksi Inflasi Tahunan Provinsi Gorontalo 52

Grafik 7.5 Realisasi Dan Ekspektasi Usaha Sektor Keuangan 53

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan 2

Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran 7

Tabel 1.3 Perkembangan Sektor Hortikultura Desa Ulapato A 14

Tabel 2.1 Disagregasi Inflasi Provinsi Gorontalo 18

Tabel 2.2 Inflasi Gorontalo Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Pengeluaran 20

Tabel 2.3 Inflasi Per Provinsi 22

Tabel 3.1 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Umum 27

Tabel 3.2 Perkembangan Dana Pihak Ketiga BPR 27

Tabel 3.3 Perkembangan Kredit Bank Umum 28

Tabel 4.1 Anggaran Induk dan Realisasi Penerimaan APBD Provinsi Gorontalo 39

Tabel 4.2 Komposisi Penerimaan APBD Provinsi Gorontalo (dalam %) 40

Tabel 4.3 Anggaran Induk dan Realisasi Belanja APBD Provinsi Gorontalo 40

Tabel 4.4 Komposisi Belanja APBD Provinsi Gorontalo 41

Tabel 4.5 Stimulus Fiskal APBD terhadap Sektor Riil 41

Tabel 4.6 Dampak APBD terhadap Uang Beredar 42

Tabel 5.1 Perkembangan Uang Palsu di Gorontalo 44

Tabel 5.2 Perkembangan Transaksi RTGS di Gorontalo 45

Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut Kegiatan 47

Tabel 6.2 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan 48

Pekerjaan Utama

Tabel 6.3 Persentase Penduduk Miskin Provinsi Gorontalo (%) 48

Tabel 6.4 Rasio Gini Provinsi Gorontalo 49

Tabel 6.5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Gorontalo 50

Tabel 6.6 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Per Kab/Kota Tahun 2008-2011 50

Halaman ini sengaja dikosongkan

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2013 i

RINGKASAN EKSEKUTIF

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO

Perekonomian Gorontalo

tumbuh lebih baik

dibandingkan triwulan

sebelumnya

Pada triwulan II-2013, perekonomian Gorontalo tumbuh 7,74%

(y.o.y) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar

7,63% (y.o.y). Angka pertumbuhan dimaksud masih sesuai

angka proyeksi Bank Indonesia Gorontalo sebelumnya yang

berada pada kisaran 7,7-8,2% (y.o.y).

Di sisi permintaan,

pertumbuhan ekonomi

didorong oleh konsumsi

lembaga swasta nirlaba

dan konsumsi pemerintah

Di sisi penawaran,

membaiknya

pertumbuhan didorong

sektor PHR serta sektor

pengangkutan dan

komunikasi.

Di sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi didorong oleh

tingginya konsumsi lembaga swasta nirlaba serta konsumsi

pemerintah seiring dengan kenaikan belanja barang dan jasa.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga masih kuat sebagai

imbas dari liburan sekolah dan penyelenggaraan beberapa event

pemerintah.

Di sisi penawaran, membaiknya perekonomian Gorontalo pada

triwulan laporan didorong oleh peningkatan kinerja sektor

perdagangan, hotel, dan restoran serta sektor pengangkutan dan

komunikasi. Masa liburan sekolah dan pelaksanaan Pospenas VI

mendorong aktivitas penerbangan dan tingkat penghunian hotel

di akhir triwulan laporan.

PERKEMBANGAN INFLASI

Pada triwulan II-2013

inflasi Gorontalo tercatat

sebesar 3,59% (y.o.y)

lebih rendah dibandingkan

triwulan sebelumnya yang

tercatat inflasi sebesar

5,18% (y.o.y).

Kelompok volatile food

mengalami inflasi sebesar

3,31% (y.o.y) lebih rendah

dibandingkan triwulan

sebelumnya yang tercatat

sebesar 9,70% (y.o.y),

sementara itu core

inflation tercatat sebesar

Pada triwulan II-2013 Gorontalo tercatat mengalami inflasi

sebesar 3,59% (y.o.y) atau lebih rendah dibandingkan triwulan

sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 5,18% (y.o.y).

Penurunan angka inflasi pada periode laporan terutama

disebabkan oleh menurunnya harga komoditas inti (core) dan

Volatile Food.

Kelompok Inflasi volatile food yang mengalami penurunan dari

9,70% (y.o.y) menjadi 3,31% (y.o.y). Penurunan inflasi volatile

food dikarenakan pasokan komoditas khususunya hortikultura

dan perikanan tangkap melimpah pada triwulan laporan.

Sementara itu, Core inflation yang tercatat pada triwulan laporan

juga mengalami penurunan, yaitu sebesar 3,14% (y.o.y) lebih

rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar

ii KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2013 | BANK INDONESIA

3,14% (y.o.y) lebih rendah

dibandingkan triwulan

sebelumnya yang tercatat

sebesar 3,18% (y.o.y)

.

3,18% (y.o.y), hal ini dapat terlihat dari komoditas emas

perhiasan yang mengalami penurunan harga. Sedangkan, inflasi

harga yang diatur pemerintah (administered price) mengalami

peningkatan dari 3,06% (y.o,y) pada triwulan sebelumnya

menjadi 4,99% (y.o.y) pada triwulan II-2013. Peningkatan inflasi

administered price disebabkan karena pemberlakukan kebijakan

penyesuaian harga BBM bersubsidi pada tanggal 22 Juni 2013,

yang mengubah harga bensin premium dari semula Rp 4.500,-

menjadi Rp 6.500,- dan bensin solar yang semula Rp 4.500,-

menjadi Rp 5.500,-.

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

Perkembangan

perbankan pada triwulan

II-2013 menunjukkan

performa yang cukup

baik dilihat dari indikator

penghimpunan Dana

Pihak Ketiga maupun

kredit yang berhasil

disalurkannya.

Pada triwulan II-2013, performa perbankan Gorontalo

menunjukkan perkembangan yang baik. Dilihat dari indikator

Dana Pihak Ketiga (DPK) bank umum tercatat sebesar Rp.3,23

triliun atau tumbuh tahunan sebesar 7,39%. Sementara itu DPK

yang berhasil dihimpun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah

sebesar Rp.18,66 milliar atau tumbuh secara tahunan sebesar

22,73%. Penyaluran kredit yang dilakukan oleh bank umum pada

periode laporan tercatat sebesar Rp.6,31 trilliun atau tumbuh

tahunan sebesar 25,64%, sementara kredit pada BPR tercatat

sebesar Rp.28,07 milliar atau tumbuh 22,73% (y.o.y). Di sisi lain,

rasio penyaluran kredit terhadap penghimpunan DPK (LDR)

perbankan di Gorontalo masih relatif tinggi, tercatat pada bank

umum LDR Bulan Maret 2013 sebesar 195,11% sedangkan pada

BPR tercatat sebesar 150,42%. Rasio kredit bermasalah (Non

Performing Loans/NPLs) pada BPR perlu mendapatkan

perhatian, dimana pada periode laporan tercatat sebesar

10,89%, sementara pada bank umum relatif terjaga pada level

wajar yaitu sebesar 3,10%.

Stabilitas sistem

perbankanyang

ditunjukkan oleh rasio

kredit bermasalah dan

rasio pinjaman terhadap

DPK menunjukkan

Stabilitas sistem perbankan ditunjukkan oleh indikator risiko

kredit yang dicerminkan oleh rasio kredit bermasalah atau Non

Performing Loans (NPLs) pada bank umum dan risiko kredit

yang dicerminkan oleh jangka waktu Dana Pihak Ketiga

perbankan dan angka rasio kredit/pembiayaan terhadap dana

pihak ketiganya (LDR). Rasio NPL bank umum pada triwulan II-

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2013 iii

perlunya perhatian

perbankan dalam

memitigasi risiko yang

mungkin timbul

2013 tercatat sebesar 3,10% sementara LDR tercatat sebesar

195,11%.

PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

Penyerapan belanja

APBD pada triwulan II-

2013 lebih rendah

dibandingkan periode

yang sama tahun

sebelumnya.

Realisasi penyerapan belanja APBD Pemerintah Provinsi

Gorontalo triwulan II-2013 lebih rendah dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya. Menurunnya persentase realisasi

dimaksud disebabkan oleh Belanja Tidak Langsung terutama

Belanja Pegawai, akan tetapi belanja modal mengalami

peningkatan demi pembangunan daerah. Sementara untuk

realisasi penerimaan APBD relatif sama dengan periode yang

sama tahun sebelumnya. Pada triwulan II-2013, kenaikan

penerimaan kurang diimbangi penyerapan belanja sehingga

mendorong terjadinya kontraksi fiskal terhadap jumlah uang

beredar di masyarakat.

PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN

Perkembangan sistem

pembayaran pada

triwulan II-2013

mengalami

perkembangan yang

dinamis

Sistem Pembayaran di Gorontalo pada triwulan II-2013

menunjukkan gambaran yang cukup baik. Pada triwulan laporan,

perkembangan transaksi pembayaran tunai mengalami net

outflow sebesar Rp.64,37 miliar. Pada triwulan II-2013 tidak

ditemukan adanya laporan temuan uang palsu dari masyarakat.

Transaksi non tunai, seperti kliring dan RTGS pada triwulan

laporan mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 9,7%

(q.t.q) dan 13,97% (q.t.q).

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Jumlah pengangguran

di Gorontalo menurun.

Jumlah pengangguran di Gorontalo per-Februari 2013

mengalami penurunan dibandingkan 2012. Sementara angka

kemiskinan hingga Maret 2013 tercatat 17,51% mengalami

kenaikan dibandingkan posisi September 2012 yang sebesar

17,22%. Indeks Pembangunan Manusia Gorontalo sendiri relatif

masih rendah dibandingkan Provinsi lainnya di Sulawesi.

iv KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2013 | BANK INDONESIA

PROSPEK PEREKONOMIAN

Perekonomian Gorontalo

triwulan III-2013

diperkirakan tumbuh 6,0

– 7,0% (y.o.y)

Pada triwulan-III 2013,

inflasi Gorontalo

diproyeksikan berada

pada kisaran 6,61% ± 1%

lebh tinggi di

dibandingkan proyeksi

pada triwulan

sebelumnya.

Pada triwulan III-2013

indikator kinerja

perbankan diperkirakan

akan terus membaik

seiring peningkatan

penghimpunan Dana

Pihak Ketiga dan

penyaluran kreditnya

Perekonomian Gorontalo pada triwulan III-2013 diperkirakan

tumbuh 6,0 – 7,0 % y.o.y) lebih rendah dibandingkan

pertumbuhan triwulan II-2013 (7,74% y.o.y). Penuruan tersebut

didorong oleh beberapa faktor (i) perkiraan penurunan kinerja

sektor pertanian serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran

(ii) menurunnya daya beli masyarakat seiring proyeksi

peningkatan inflasi dampak kenaikan BBM. (iii) hasil survei

kegiatan dunia usaha dan survei konsumen yang menunjukkan

perlambatan.

Proyeksi inflasi Gorontalo pada triwulan III-2013 berada pada

kisaran 6,61% ± 1% (y,o,y) lebih tinggi dibandingkan proyeksi

pada triwulan sebelumnya sebesar 4,92% ± 1% (y.o.y). Tendensi

inflasi pada rentang tersebut, diperkirakan karena ekspektasi

masyarakat terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi yang telah

diimplementasikan oleh pemerintah yang akan berdampak pada

kenaikan harga secara umum. Pada awal triwulan III-2013,

masyarakat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1435 H.

Kecenderungan kenaikan harga secara umum khususnya pada

kelompok bahan makanan dan kelompok makanan jadi,

minuman, rokok dan tembakau akan terjadi pada periode

tersebut sebagai respon seasonal effect, namun harga akan

berangsur turun kembali setelah bulan Ramadhan.

Pada triwulan III-2013, prospek perbankan diperkirakan tetap

tumbuh meski terjadi pelambatan pada penghimpunan Dana

Pihak Ketiga (DPK). Pada tahun 2013 perbankan diperkirakan

akan semakin ekspansif dalam menyalurkan kreditnya, namun

demikian hendaknya perlu dipikirkan juga strategi penghimpunan

dana yang lebih masif untuk mengimbangi rasio LDR yang pada

triwulan laporan berada pada level 195,11%.