trauma ekstremitas

31
TRAUMA EKSTREMITAS

Upload: desyriani

Post on 18-Feb-2016

62 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

orthopedy

TRANSCRIPT

Page 1: Trauma Ekstremitas

TRAUMA EKSTREMITAS

Page 2: Trauma Ekstremitas
Page 3: Trauma Ekstremitas

TINJAUAN PUSTAKADEFINISITrauma ekstremitas adalah trauma yang mengakibatkan cedera pada

ekstremitasTrauma pada satu bagian sistem musculoskeletal atau trauma

ekstremitas dapat menyebabkan disfungsi struktur di sekitarnya dan struktur yang dilindungi atau disangganya serta kerusakan pada otot, pembuluh darah dan saraf.

Page 4: Trauma Ekstremitas

MACAM-MACAM TRAUMA EKSTREMITAS1. Fraktur Fraktur adalah terputusnya kontuinitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya. Fraktur terjadi jika tulang terkena stress yang lebih besar dari kemampuannya untuk absorbs.

Page 5: Trauma Ekstremitas

a. Fraktur tertutupFraktur tertutup adalah fraktur tanpa cedera jaringan lunak terbuka.resiko infeksi terbatas.

Page 6: Trauma Ekstremitas

b. Fraktur terbuka• Terdapat cedera jaringan lunak terbuka• kadang sulit ditentukan bila luka pada bagian proksimal fraktur benar-

benar terkait dengan fraktur tsb• Fraktur terbuka ditangani sebagai kedaruratan ortopedik karena

resiko infeksi dan kemungkinan komplikasi

Page 7: Trauma Ekstremitas

Klasifikasi fraktur terbukaDerajat I Luka kecil, panjang < 1 cm dengancidera jaringan lunak minimal dan

keadaan luka bersih. Cidera tulang tanpa atau minimal komunitif dengan waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan tulang antara 21-28 minggu. Operasi untuk debridement sangat dibutuhkan.

Derajat II Luka > 1 cm dengan kerusakan jaringan lunak dan kerusakan luka yang moderate. Fraktur bersifat komunitif yang moderate dengan lama waktu penyembuhan tulang antara 26-28 minggu. Fraktur bersifat segmental dengan displacement tanpa kehilangan diapiseal dan membutuhkan perbaikan cidera vascular.

Page 8: Trauma Ekstremitas

Derajat III Terdiri dari 3 kategori yaitu IIIA, IIIB, dan IIIC dengan karakteristik yang berbeda.

• Derajat IIIA luka < 10 cm dengan keadaan jaringan yang hancur dan terkontaminasi, tetapi masih memungkinkan tulang tertutup jaringan lunak. Membutuhkan 30-35 minggu untuk penyatuan tulang. Periosteum terbuka secara terbatas sehingga bersama jaringan lunak masih menutupi tulang, dan debridement dilakukan apbila operasi tidak dilakukan lebih dari 8 jam setelah cidera dengan tujuan untuk penutupan jaringan lunak, perbaikan fraktur, dan laserasi jaringan lunak eksternal.

• Derajat IIIB luka > 10 cm dengan hancurnya jaringan lunak dan terkontaminasi. Jaringan lunak tidak adekuat dan membutuhkan regional atau freelap, serta membutuhkan waktu untuk penyatuan tulang selama 30-35 minggu.

• Derajat IIIC karakteristiknya hampir sama dengan grade IIIB, namun telah terjadi cidera vaskuler utama yang membutuhkan perbaikan secara keseluruhan.

Page 9: Trauma Ekstremitas

c. Fraktur ekstremitas bawahFraktur pelvic• Dapat mengakibatkan hipovolemi akibat kemungkinan kehilangan darah

sampai 4 L yang dapat terjadi karena robekan arteri, kerusakan pembuluh vena pleksus, dan permukaan kanselosa tulang yang fraktur.• Gejala :- Deformitas eksternal ringan- Darah dapat terlihat di meatus dan pada pemeriksaan rectal - Ekimosis perineal atau hematoma skrotum- Rotasi abnormal pada panggul atau kaki- Sirkulasi distal mungkin berpotensi terganggu- Terasa nyeri ketika tekanan diberikan pada crista iliaka anteriorsuperior

dan simpisis pubis

Page 10: Trauma Ekstremitas

• Gambar f.pelvic

Page 11: Trauma Ekstremitas

Fraktur femoral Fraktur femur bilateral dapat menunjukkan cedera mengancam jiwa sekunder akibat hipovolemi (kehilangan dpt mencapai 2 L)

Fraktur lututFraktur patella umumnya disertai dislokasi akibat transmisi energi tinggi, dan fraktur ini dapat dikaitkan dengan cedera pembuluh popliteal.

Gambar fraktur femoral & lutut

Page 12: Trauma Ekstremitas

Fraktur tibia dan fibula• Fraktur tibia dan fibula dapat terjadi bersamaan atau sendiri-sendiri dan umunya

akibat benturan langsung. • Tibia umumya fraktur saat jatuh karena sifatnya yang menyokong beban berat

tubuh.

( gambar )

Page 13: Trauma Ekstremitas

d. Fraktur ekstremitas atas Fraktur scapula• Curigai adanya fraktur scapula dengan cedera jaringan lunak yang

signifikan pada bahu dan saat mekanisme cedera menunjukkan tingkat transmisi energy kinetik tinggi.

• sering dikaitkan dengan dislokasi bahu, kontusio paru, fraktur iga dengan potensi pneumotoraks, fraktur kompresi vertebra dan fraktur ekstremitas atas.

• Gejala : Pasien sering menunjukkan keterbatasan rentang gerak ekstremitas ipsilateral.

Page 14: Trauma Ekstremitas

• gambar

Page 15: Trauma Ekstremitas

Fraktur Clavikula• Sering menyebabkan kerusakan pada struktur dibawahnya, seperti paru

(pneumotoraks, hemotoraks), dan vena subklavia.• Gejala :oPasien sering menunjukkan bahu yang tidak stabil karena kehilangan

penyokong pada gelang bahuoSering dikaitkan dengan gangguan neurovascularoDapat dikaitkan dengan pneumotoraks, hematotoraks, atau kompresi pleksus

brakialis

Page 16: Trauma Ekstremitas

• gambar

Page 17: Trauma Ekstremitas

Fraktur humerus• Dapat dikaitkan dengan kerusakan arteri brakialis dan kerusakan saraf radialis,

ulnaris dan saraf medialis. • Oleh karena lokasi anatomi berkas neurovascular, fraktur humerus distal yang

dicurigai harus menjalani pemeriksaan neurovascular dengan seksama dan terdokumentasi. • Benturan langsung pada prosesus olekranon dapat mengakibatkan fraktur

indirek pada humerus distal.

Page 18: Trauma Ekstremitas

Fraktur radius dan ulna• Gejala : • Perhatikan fraktur dekat siku dan pergelangan yang berkaitan dengan gangguan

neurovascular; memerlukan evaluasi neurovascular dan dokumentasi.• Fraktur Colle adalah salah satu dari fraktur yang paling umum pada radius dan

ulna. Fraktur ini umumnya ditandai dengan tipe penampilan “garpu perak”, dengan pergelangan tangan memutar keatas yang berhubungan dengan radius dan ulna.

(gambar)

Page 19: Trauma Ekstremitas

2. Dislokasi• Dislokasi merupakan cedera sendi yang serius dan jarang terjadi. • Terjadi bila sendi lepas dan terpisah, dengan ujung-ujung tulang tidak lagi

menyatu. • Bila ujung tulang hanya berubah posisi secara parsial, cedera disebut

subluksasio. • Bahu, siku, jari, panggul, lutut dan pergelangan kaki merupakan sendi-sendi

yang paling sering mengalami dislokasi

Page 20: Trauma Ekstremitas

3. Sprain• Sprain (keseleo) merupakan cedera pada sendi yang sering terjadi.• Ligament dan jaringan lain rusak karena peregangan atau puntiran yang

keras. • Usaha untuk menggerakkan atau menggunakan sendi meningkatkan rasa

nyeri. • Lokasi yang sering mengalami sprain (keseleo) meliputi pergelangan kaki,

pergelangan tangan, atau lutut.

Page 21: Trauma Ekstremitas

Derajat I Peregangan atau robekan kecil pada ligament Pembengkakan dan hemoragi minimal, nyeri tekan lokal Tidak ada gerakan sendi abnormal

Derajat II Robekan parsial ligament Nyeri Gerakan sendi abnormal

Derajat III Ligament terputus komplet Sendi secara nyata mengalami deformasi Nyeri tekan dan bengkak Sendi tidak dapat menopang beban Gerakan sendi sangat abnormal

Page 22: Trauma Ekstremitas

4. Strain (peregangan)• Dikenal juga sebagai tarikan otot• Terjadi bila otot terlalu meregang atau robek.• Otot punggung sering mengalami strain bila seseorang mengangkat

benda berat.

Page 23: Trauma Ekstremitas

Derajat I Peregangan ringan-robekan minor Nyeri local, nyeri tekan, bengkak, spasme otot

ringan

Derajat II Peregangan sedang-peningkatan jumlah serat yang robek

Nyeri local, nyeri tekan, bengkak, dislokasi dan ketidakmampuan untuk menggunakan tungkai untuk periode lama

Derajat III Peregangan hebat-pemisahan komplet otot dari otot, otot dari tendo, atau tendon dari tulang

Nyeri local, nyeri tekan, bengkak, pucat

Page 24: Trauma Ekstremitas

5. Vulnus (Luka) Terdapat beberapa jenis luka terbuka :• Abrasi : lapisan atas kulit terkelupas, dengan sedikit kehilangan darah. • Laserasi : kulit yang terpotong dengan pinggir bergerigi. Biasanya disebabkan oleh

robeknya jaringan kulit secara paksa• Insisi : potongan dengan pinggir rata seperti potongan pisau atau teriris kertas• Pungsi : cedera akibat benda tajam (seperti pisau, pemecah es atau peluru).

Benda yang menembus dapat merusak organ-organ internal. Resiko infeksi tinggi.• Avulse : potongan kulit yang robek lepas dan menggantung pada tubuh.• Amputasi : terpotong atau robeknya bagian tubuh

Page 25: Trauma Ekstremitas

ETIOLOGI TRAUMA EKSTREMITAS

Cedera langsung pukulan langsung terhadap tulang sehingga tulang patah secara spontan. Pemukulan biasanya menyebabkan fraktur melintang dan kerusakan pada kulit diatasnya.

Cedera tidak langsung pukulan langsung berada jauh dari lokasi benturan, misalnya jatuh dengan tangan berjulur dan menyebabkan fraktur klavikula.

Page 26: Trauma Ekstremitas

PATOFISIOLOGI DAN MANIFESTASI KLINIS FRAKTUR

Page 27: Trauma Ekstremitas

KOMPLIKASI FRAKTUR a. Komplikasi Awal• Syok hipovolemik atau traumatik akibat perdarahan (baik kehilangan darah

eksterna maupun internal). • Sindrom emboli lemak terjadi pada fraktur panjang, fraktur multiple, atau

cidera remuk; terutama pada usia dewasa muda (20-30 tahun). Yang dapat menyumbat pembuluh darah kecil yang menyuplai darah ke otak, paru, ginjal, dan organ lain• Glukosa lemak masuk dalam darah saat terjadi fraktur • Sindrom kompratemen dpt mengakibatkan iskemia saraf dan jaringan

otot.

Page 28: Trauma Ekstremitas

Kompartemen sindrom dikenali dengan karakteristik 5 Ps, yaitu pain, paralisis, parasthesia, pulselesness, dan pallor (Whiteing, 2008)

Kehilangan fungsi permanen dapat terjadi apabila berlangsung 6-8 jam dimana terjadi iskemia dan nekrosis mioneural.

(cari gambar radiologinya)

Page 29: Trauma Ekstremitas

b. Komplikasi Lambat• Fraktur akan mengalami proses penyembuhan segera dengan tekhnik &

penatalaksanaan standar• cacat dapat terjadi karena komplikasi akibat cedera dan program pentalaksanaan

berupa malunion, delayed union, atau nonunion• Malunion adalah suatu keadaan dimana tulang yang patah telah sembuh dalam

posisi tidak seharusnya, membentuk sudut, atau miring

Page 30: Trauma Ekstremitas

• Delayed union dan non-union merupakan sambungan tulang yang terlambat dan tulang yang patah tidak menyambung kembali. Delayed union adalah proses penyembuhan yang terus berjalan tetapi dengan kecepatan yang lambat dari keadaan normal.

• Neglected adalah suatau keadaan diman lebih dari 30 hari saat fraktur tidak mendapatkan pertolongan medis sehingga mempengaruhi proses penyembuhan fraktur.

Page 31: Trauma Ekstremitas