trauma abdomen

18
TRAUMA ABDOMEN PENGERTIAN Trauma abdomen adalah cedera pada abdomen, dapat berupa trauma tumpul dan tembus serta trauma yang disengaja atau tidak disengaja Trauma Abdomen adalah terjadinya atau kerusakan pada organ abdomen yangdapat menyebabkan perubahan fisiologi sehingga terjadi gangguan metabolisme,kelainan imonologi dan gangguan faal berbagai organ. ETIOLOGI Berdasarkan mekanisme trauma, dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Trauma tembus (trauma perut dengan penetrasi kedalam rongga peritonium). Disebabkan oleh : Luka akibat terkena tembakan Luka akibat tikaman benda tajam Luka akibat tusukan 2. Trauma tumpul (trauma perut tanpa penetrasi kedalam rongga peritonium). Disebabkan oleh : Terkena kompresi atau tekanan dari luar tubuh Hancur (tertabrak mobil) Terjepit sabuk pengaman karna terlalu menekan perut Cidera akselerasi / deserasi karena kecelakaan olah raga ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI 1. Trauma tembus (trauma perut dengan penetrasi kedalam rongga peritonium). Disebabkan oleh : luka tusuk, luka tembak. 2. Trauma tumpul (trauma perut tanpa penetrasi kedalam rongga peritonium).

Upload: asma-ferabil

Post on 07-Aug-2015

143 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Trauma Abdomen

TRAUMA ABDOMEN

PENGERTIAN

Trauma abdomen adalah cedera pada abdomen, dapat berupa trauma tumpul dan tembus serta trauma yang disengaja atau tidak disengaja

Trauma Abdomen adalah terjadinya atau kerusakan pada organ abdomen yangdapa t menyebabkan perubahan f i s i o l og i seh ingga te r j ad i gangguan met abo l i sme ,kelainan imonologi dan gangguan faal berbagai organ.

ETIOLOGI Berdasarkan mekanisme trauma, dibagi menjadi 2 yaitu :

1.      Trauma tembus (trauma perut dengan penetrasi kedalam rongga peritonium).Disebabkan oleh :

         Luka akibat terkena tembakan         Luka akibat tikaman benda tajam

       Luka akibat tusukan2. Trauma tumpul (trauma perut tanpa penetrasi kedalam rongga peritonium). Disebabkan oleh :

         Terkena kompresi atau tekanan dari luar tubuh         Hancur (tertabrak mobil)         Terjepit sabuk pengaman karna terlalu menekan perut         Cidera akselerasi / deserasi karena kecelakaan olah raga

ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI

1. Trauma tembus (trauma perut dengan penetrasi kedalam rongga

peritonium).

Disebabkan oleh : luka tusuk, luka tembak.

2. Trauma tumpul (trauma perut tanpa penetrasi kedalam rongga

peritonium).

Disebabkan oleh : pukulan, benturan, ledakan, deselerasi, kompresi atau

sabuk pengaman (set-belt) (FKUI,

Page 2: Trauma Abdomen

ETIOLOGI / FAKTOR PENYEBAB

      Kecelakaan lalu lintas, penganiayaan, kecelakaan olahraga dan terjatuh

dari ketinggian.

      Menurut sjamsuhidayat, penyebab trauma abdomen adalah, sebagai

berikut :

      1. Penyebab trauma penetrasi

·       Luka akibat terkena tembakan

·       Luka akibat tikaman benda tajam

·       Luka akibat tusukan

2. Penyebab trauma non-penetrasi

·         Terkena kompresi atau tekanan dari luar tubuh

·          Hancur (tertabrak mobil)

·          Terjepit sabuk pengaman karna terlalu menekan perut

·          Cidera akselerasi / deserasi karena kecelakaan olah raga

3. KLASIFIKASI

            Trauma pada dinding abdomen terdiri dari :

1.     Kontusio dinding abdomen

disebabkan trauma non-penetrasi. Kontusio dinding abdomen tidak terdapat

cedera intra abdomen, kemungkinan terjadi eksimosis atau penimbunan

darah dalam jaringan lunak dan masa darah dapat menyerupai tumor.

2.    Laserasi

 Jika terdapat luka pada dinding abdomen yang menembus rongga abdomen

harus di eksplorasi. Atau terjadi karena trauma penetrasi.

Trauma Abdomen adalah terjadinya atau kerusakan pada organ abdomen

yang dapat menyebabkan perubahan fisiologi sehingga terjadi gangguan

metabolisme, kelainan imonologi dan gangguan faal berbagai organ.

Page 3: Trauma Abdomen

patofisiologi

Jika terjadi trauma penetrasi atau non-pnetrasi kemungkinan terjadi pendarahanintra abdomen yang serius, pasien akan memperlihatkan tanda-tanda iritasi yang disertai penurunan hitung sel darah merah yang akhirnya gambaran klasik syok hemoragik. Bilasuatu organ viseral mengalami perforasi, maka tanda-tanda perforasi, tanda-tanda iritasi peritonium cepat tampak. Tanda-tanda dalam trauma abdomen tersebut meliputi nyeritekan, nyeri spontan, nyeri lepas dan distensi abdomen tanpa bising usus bila telah terjadi  p e r i t o n i t i s u m u m . B i l a s y o k t e l a h l a n j u t p a s i e n a k a n m e n g a l a m i t a k i k a r d i d a n  peningkatan suhu tubuh, juga terdapat leukositosis. Biasanya tanda-tanda peritonitismungkin belum tampak. Pada fase awal perforasi kecil hanya tanda-tanda tidak khas yang muncul. Bila terdapat kecurigaan bahwa masuk rongga abdomen, maka operasiharus dilakukan

. Komplikasi klinik Segera : hemoragi, syok, dan cedera.Lambat : infeksi

TANDA DAN GEJALA1. Trauma tembus (trauma perut dengan penetrasi kedalam rongga peritonium) : Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ Respon stres simpatis Perdarahan dan pembekuan darah Kontaminasi bakteri Kematian sel2. Trauma tumpul (trauma perut tanpa penetrasi kedalam rongga peritonium). Kehilangan darah. Memar/jejas pada dinding perut. Kerusakan organ-organ. Nyeri tekan, nyeri ketok, nyeri lepas dan kekakuan (rigidity) dinding perut. Iritasi cairan usus

Page 4: Trauma Abdomen

PENATALAKSANAAN

1. Penatalaksanaan kedaruratan ; ABCDE.2. Pemasangan NGT untuk pengosongan isi lambung dan mencegah aspirasi.3. Kateter dipasang untuk mengosongkan kandung kencing dan menilai urin yang keluar (perdarahan).4. Pembedahan/laparatomi (untuk trauma tembus dan trauma tumpul jika terjadi rangsangan peritoneal : syok ; bising usus tidak terdengar ; prolaps visera melalui luka tusuk ; darah dalam lambung, buli-buli, rektum ; udara bebas intraperitoneal ; lavase peritoneal positif ; cairan bebas dalam rongga perut) (FKUI,)

PENEGAKAN DIAGNOSA

A n a m n e s a y a n g s e l e n g k a p m u n g k i n s e h i n g g a m e m b a n t u d a l a m p e n e g a k k a n diagnosis. Anamnesa terutama mengenai cara terjadinya kecelakaan, arah tusukanatau tembakan, senjata yang digunakan dan deskripsi nyeri. Sering ditemukankesulitan dalam memperoleh anamnesa akibat penderita dalam keadaan syok,kesadaran menurun ataupun akibat gangguan emosi akibat trauma tersebut.

- P a d a p e m e r i k a s a a n f i s i k :1 . M u n g k i n d i t e m u k a n s y o k d a n p e n u r u n a n k e s a d a r a n s e h i n g g a m u n c u l kesulitan pemeriksaan abdomen.

2 . Inspeks i mu la i da r i keadaan umum k l i en , eksp res i wa jah , tanda - tanda v i ta l , sikap berbaring, gejala dan tanda dehidrasi, perdarahan, syok, serta riwayatmekan i sme cedera ( tanda cedera tumpu l be rupa memar a tau j e j as , cedera tusuk, dan luka tembak serta tempat keluarnya peluru.). Pasien yang kurus jikaterjadi trauma abdomen akan tampak perut membesar. Pada trauma abdomen  b i s a d i t e m u k a n k o n t u s i o , a b r a s i o , l a c e r a s i d a n e c h i m o s i s . E c h i m o s i s merupakan indikasi adanya perdarahan di intra abdomen.Terdapat Echimosis pada daerah umbilikal disebut ‘Cullen’s Sign’ sedangkan echimosis yangd i t e m u k a n p a d a s a l a h s a t u p a n g g u l d i s e b u t s e b a g a i ‘ T u r n e r ’ s S i g n ’ . Terkadang ditemukan adanya eviserasi yaitu menonjolnya

Page 5: Trauma Abdomen

organ abdomenkeluar seperti usus, kolon yang terjadi pada trauma tembus atau tajam.

3 .Ausku l tas i ada a tau t i daknya b i s ing usus pada ke empat kuadran abdomen . Jika adanya ekstravasasi darah menyebabkan hilangnya bunyi bising usus, juga perlu didengarkan adanya bunyi bruits dari arteri renalis, bunyi bruits  pada umbilical merupakan indikasi adanya trauma pada arteri renalis.

4 . P e r k u s i u n t u k m e l i h a t a p a k a h a d a n y e r i k e t o k . S e l a i n i t u b i s a d i t e m u k a n adanya bunyi timpani bila dilatasi lambung akut di kuadran atas atau bunyi redup bila ada hemoperitoneum. Pada waktu perkusi bila ditemukan Balance signdimana bunyi resonan yang lebih keras pada panggul kanan ketika pasien  b e r b a r i n g k e s a m p i n g k i r i m e n u n j u k k a n t a n d a a d a n y a r u p t u r e l i m p a . Sedangkan bunyi resonan lebih keras pada hati menandakan adanya udara bebas yang masuk.

5 . P a d a s a a t p a l p a s i p a s i e n m e n g e l u h n y e r i d a r i m u l a i n y e r i r i n g a n s a m p a i dengan nyeri hebat pada seluruh regio abdomen, nyeri tekan dan kadang nyeril epas , de fans musku la r ( kaku o to t ) menandakan adanya pe rda rahan in t ra  peritoneal. Adanya darah, cairan atau udara bebas dalam rongga abdomen  p e n t i n g d i c a r i , t e r u t a m a p a d a t r a u m a t u m p u l . B i l a y a n g t e r k e n a o r g a n  be r lumen (gas te r ) ge ja la pe r i ton i t i s dapa t be r l angsung cepa t te tap i ge ja la  peritonitis akan timbul lambat bila usus halus dan kolon yang terkena.Tanda rangsang per i toneum se r ing sukar d i ca r i b i l a ada t rauma penyer ta , terutama pada kepala; dalam hal ini dianjurkan melakukan lavase peritoneal.

P e m e r i k a a n l a i n : 1.1. Rectal toucher.

Jika adanya darah menunjukkan kelainan usus besar. Colok  dubur dilakukan pada obstrusi usus dengan disertai paralysis akan ditemukanampula melebar. Pada laki-laki terdapat prostate letak tinggi menandakan patah panggul yang siginifikan dan disertai perdarahan.

2.Kuldosentesis. Mencari adanya darah, cairan atau udara dalam rongga perut..

3 .Sonde l ambung . Mencar i adanya da rah da lam lambung , seka l i gus mencegah aspirasi bila muntah.

Page 6: Trauma Abdomen

4 .Ka te te r i sas i un tuk mencar i l e s i sa lu ran kemih . Pada t rauma g in ja l b i asanya ada hematuri, nyeri pada costa vertebra, dan pada inspeksi biasanya jejas (+).

- P e m e r i k s a a n p e n u n j a n g :1.Pemeriksaan darah meliputi Hb, Ht dan Leukosit; pada perdarahan Hb dan Htakan terus menurun, sedangkan jumlah leukosit terus meningkat; oleh karenaitu pada kasus yang meragukan sebaiknya dilakukan pemeriksaan berkala.Pemeriksaan Hb diperlukan untuk base-line data bila terjadi perdarahan terusmenerus . Demik ian pu la dengan pemer i ksaan hematok r i t . Pemer i ksaan leukosit yang melebihi 20.000/mm tanpa terdapatnya infeksi menunjukkanadanya pe rda rahan cukup banyak kemungk inan rup tu ra l i ena l i s . Se rumamilase yang meninggi menunjukkan kemungkinan adanya trauma pankreasatau perforasi usus halus. Kenaikan transaminase menunjukkan kemungkinantrauma pada hepar.

2 . P e m e r i k s a a n u r i n p e n t i n g u n t u k m e n g e t a h u i a d a n y a l e s i s a l u r a n k e m i h . Pemeriksaan urin rutin menunjukkan adanya trauma pada saluran kemih biladijumpai hematuri. Urine yang jernih belum dapat menyingkirkan adanyatrauma pada saluran

3 .Pemer i ksaan rad io log i t i dak pe r lu d i l akukan b i l a i nd i kas i l apa ro tomi sudah  jelas. Pemeriksaan IVP atau sistogram hanya dilakukan bila ada kecurigaanterhadap trauma saluran kencing. Pemeriksaan plain abdomen posisi tegak

Pertolongan Pertama Pada Trauma Abdomen

·Perdarahan rongga perut dpt ditimbulkan oleh luka terbuka dan atau luka tertutup, misalnya akibat kecelakaan·Bahaya perdarahan rongga perut selain infeksi adalah shock dan kematian yg cepat menyusul·Tanda-tanda perdarahan rongga perut tanpa luka terbuka

1. Nyeri hebat2. Dinding perut menegang seperti papan3. Bila disentuh penderita kesakitan

Pertolongan pertamaA. Bila ada luka terbuka·Tutup luka dengan kain bersih atau kasa tebal

Page 7: Trauma Abdomen

·Siramlah kain/kasa tersebut dengan cairan steril (NaCl)·Bila ada usus yg keluar jangan berusaha memasukan kembali·Balutlah luka dgn balutan yang menekan·Jangan memberi minum atau makanan, bila penderita mengeluh haus, cukup basahi bibirnya dg air·Segera kirim ke PUSYANKES

B. Tanpa Luka Terbuka·Jangan memberi minum atau makanan·Balut luka dengan balut tekan·Kirim segera ke PUSYANKES

SYOK

Syok adalah kondisi kompleks yang mengancam jiwa, yang ditandai dengan tidak adekuatnya  aliran darah ke jaringan dan sel-sel tubuh ( rice 1991 ). Syok juga bisa diartikan sebagai sutu kondisi sebagai akibat dari cardiac output yang kurang mencukupi dengan diikuti penurunan dalam pengiriman oksigen bagi sel-sel tubuh.

Penurunan cardiac output dapat disebabkan oleh :

1.       Kegagalan jantung sebagai pompa2.       Penurunan sirkulasi darah 3.       Penurunan tahanan parifer mengakibatkan tekanan darah menjai rendah

Etiologi

Berdasarkan etiologinya syok dibedakan atas :

a)      Syok kardiogenik Kegagalan mempertahankan suplai darah kesistem sirkulasi dan jaringan karena curah jantung tidak kuat

Penyebab : kegagalan akut ventrikel kiri atau ventrikel kanan

b)      Syok hipovolomikPenurunan volume intravascular  diakibatkan oleh deficit volume darah sekurang-kurangnya 25% dan defecit cairan interstitial yang lebih besar.

Penyebab: hemoragi, vemitus, diare, setiap kehilangan cairan tubuh yang berlebihan.

  C) syok anafilatik

Page 8: Trauma Abdomen

Dilatasi pembuluh darah, perpindahan cairan,edema dan spasme saluran nafas.

Penyebab: reaksi alergi               

d)      Syok septic kegagalan sirkulasi dan kerusakan metabolisme sel yang berhubungan dengan sepatisemia

Penyebab: anastesia, cedera tulang belakang

e)      Syok neurogenik / perangsangan sarafPeningkatan kapasitas vascular akibat vasidilatasi habit.

Penyebab: anastesia, bradikardia, kulit pucat, hangat dan keringManifestasi klinik

v  Kulit yang dingin dan lembab v  Pucatv  Peningkatan kecepatan denyutan jantung dan pernafasan v  Penurunan drastic tekanan darahv  Nadi lemah, cepat, dan sering hamper tidak teraba v  Pusing dan lemah karena darah-darah keotak dan otot berkurangv  Rasa haus menurun karena kandungan cairan dari darah berkurang

Manifestasi Klinis

Secara umum manifestasi klinis syock yang muncul antara lain : pucat,

bingung, coma tachicardy, Sianosis, Arithnia gagal jantung kongestif,

Berkeringat, takipneu, Perubahan suhu, Oedem paru, Gelisah, Disorientasi.

Sedang manifestasi klinis lain yang dapat muncul

1.    Menurunnya filtrasi glomerulus

2.    menurunnya urin out put

3.    meningkatnya keeping darah

4.    asidosis metabolic

5.    hyperglikemi

Page 9: Trauma Abdomen

JENIS SYOK

SYOK HIPOVOLEMIK

Pengertian

Syok hipovolemik merupakan tipe syok yang paling umum ditandai dengan penurunan volume intravascular. Cairan tubuh terkandung dalam kompartemen intraseluler dan ekstraseluler. Cairan intraseluler menempati hamper 2/3 dari air tubuh total sedangkan cairan tubuh ekstraseluler ditemukan dalam salah satu kompartemen intavaskular dan interstitial. Volume cairan interstitial adalah kira-kira 3-4x dari cairan intravascular. Syok hipovolemik terjadi jika penurunan volume intavaskuler 15% sampai 25%. Hal ini akan menggambarkan kehilangan 750 ml sampai 1300 ml pada pria dgn berat badan 70 kg.

Etiologi

Kondisi-kondisi yang menempatkan pasien pada resiko syok hipovolemik adalah (1) kehilangan cairan eksternal seperti : trauma, pembedahan, muntah-muntah, diare, diuresis, (2) perpindahan cairan internal seperti : hemoragi internal, luka baker, asites dan peritonitis

 Tahap Syok Hipovolemik

1)    Tahap I :

·         terjadi bika kehilangan darah 0-10% (kira-kira 500ml)

Page 10: Trauma Abdomen

·         terjadi kompensasi dimana biasanya Cardiak output dan tekanan darah

masih dapat dipertahankan

2)    Tahap II :

·         terjadi apabila kehilanagan darah 15-20%

·         tekanan darah turun, PO2 turun, takikardi, takipneu, diaforetik, gelisah,

pucat.

3)    Tahap III

·         bila terjadi kehilengan darah lebih dari 25%

·         terjadi penurunan : tekanan darah, Cardiak output,PO2, perfusi jaringan

secara cepat

·         terjadi iskemik pada organ

·         terjadi ekstravasasi cairan

SYOK KARDIOGENIK

Pengertian

Syok kardiogenik disebabkan oleh kegagalan fungsi pompa jantung yang mengakibatkan curah jantung menjadi berkurang atau berhenti sama sekali.

Etiologi

Penyebab syok kardiogenik mempunyai etiologi koroner dan non koroner. Koroner, disebabkan oleh infark miokardium, Sedangkan Non-koroner disebabkan oleh kardiomiopati, kerusakan katup, tamponade jantung, dan disritmia.

 

SYOK DISTRIBUTIF

Pengertian

Page 11: Trauma Abdomen

Syok distributif atau vasogenik terjadi ketika volume darah secara abnormal berpindah tempat dalam vaskulatur seperti ketika darah berkumpul dalam pembuluh darah perifer.

Etiologi

Syok distributif dapat disebabkan baik oleh kehilangan tonus simpatis atau oleh pelepasan mediator kimia ke dari sel-sel. Kondosi-kondisi yang menempatkan pasien pada resiko syok distributif yaitu (1) syok neurogenik seperti cedera medulla spinalis, anastesi spinal, (2) syok anafilaktik seperti sensitivitas terhadap penisilin, reaksi transfusi, alergi sengatan lebah (3) syok septik seperti imunosupresif, usia yang ekstrim yaitu > 1 thn dan > 65 tahun, malnutrisi

Berbagai mekanisme yang mengarah pada vasodiltasi awal dalam syok distributif lebih jauh membagi klasifikasi syok ini kedalam 3 tipe :

1. Syok Neorugenik

Pada syok neurogenik, vasodilatasi terjadi sebagai akibat kehilangan tonus simpatis. Kondisi ini dapat disebabkan oleh cedera medula spinalis, anastesi spinal, dan kerusakan sistem saraf. Syok ini juga dapat terjadi sebagai akibat kerja obat-obat depresan atau kekurangan glukosa (misalnya : reaksi insulin atau syok). Syok neurogenik spinal ditandai dengan kulit kering, hangat dan bukan dingin, lembab seperti terjadi pada syok hipovolemik. Tanda lainnya adalah bradikardi.

Manifestasi Klinis

Hampir sama dengan syok pada umumnya tetapi pada syok neurogenik terdapat

tanda tekanan darah turun, nadi tidak bertambah cepat, bahkan dapat lebih lambat

(bradikardi) kadang disertai dengan adanya defisit neurologis berupa quadriplegia atau

paraplegia . Sedangkan pada keadaan lanjut, sesudah pasien menjadi tidak sadar,

barulah nadi bertambah cepat. Karena terjadinya pengumpulan darah di dalam arteriol,

kapiler dan vena, maka kulit terasa agak hangat dan cepat berwarna kemerahan.

2. Syok Anafilaktik

Page 12: Trauma Abdomen

Syok anafilaktik disebabkan oleh reaksi alergi ketika pasien yang sebelumnya sudah membentuk anti bodi terhadap benda asing (anti gen) mengalami reaksi anti gen- anti bodi sistemik.

3. Syok Septik

Syok septik adalah bentuk paling umum syok distributuf dan disebabkan oleh infeksi yang menyebar luas. Insiden syok septik dapat dikurangi dengan melakukan praktik pengendalian infeksi, melakukan teknijk aseptik yang cermat, melakukan debriden luka ntuk membuang jarinan nekrotik, pemeliharaan dan pembersihan peralatan secara tepat dan mencuci tangan secara menyeluruh.

Tanda dan Gejala

Sepsis merupakan respon sistemik terhadap bakteriemia. Pada saat

bakteriemia menyebabkan perubahan dalam sirkulasi menimbulkan

penurunan perfusi jaringan dan terjadi shock sepsis. Sekitar 40% pasien

sepsis disebabkan oleh mikroorganisme gram-positive dan 60% disebabkan

mikroorganisme gram-negative. Pada orang dewasa infeksi saluran kencing

merupakan sumber utama terjadinya infeksi. Di rumah sakit kemungkinan

sumber infeksi adalah luka dan kateter atau kateter intravena. Organisme

yang paling sering menyebabkan sepsis adalah staphylococcus aureus dan

pseudomonas sp

Pasien dengan sepsis dan shock sepsis merupakan penyakit akut.

Pengkajian dan pengobatan sangat diperlukan. Pasien dapat meninggal

karena sepsis. Gejala umum adalah:

·         Demam

·         Berkeringat

·         Sakit kepala

Page 13: Trauma Abdomen

·         Nyeri otot

Penatalaksanaan Syock

Target utama, pengelolaan syock adalah mencukupi penyediaan oksigen oleh

darah, untuk jantung (oksigen deliverip)

1.    Oksigenasi adekuat, hindari hyroksemia.

Tujuan utama meningkatkan kandungan oksigen arteri (CaO2) dengan

mempertahankan saturasi oksigen (SaO2) 98 – 100  % dengan cara :

a.    Membebaskan jalan nafas.

b.    Oksigenasi adekuat, pertahankan pada > 65 = 7 mmHg.

c.    Kurangi rasa sakit & auxietas.

2.    Suport cadiovaskuler sistem.

a.    Therapi cairan untuk meningkatkan preload

·         pasang akses vaskuler secepatnya.

·         resusitasi awal volume di berikan 10 – 30 ml/Kg BB cairan kastolord atau kalois

secepatnya (< 20 menit). dapat diulang 2 – 3 kali sampai tekanan darah dan perfusi

perifer baik.

Menurut konsesus Asia Afrika I (1997).

  cairan kaloid lebih dianjurkan sebagai therapi intiab yang dianjurkan kaloid atau

kristoloid.

  therapi dopaadv berdasarkan respon klinis, perfusi perifer, cup, mep sesuai unsur.

b.    Obat-obatan inetropik untuk mengobati disretmia, perbaikan kontraklitas jantung tanpa

menambah konsumsi oksigen miocard.

Page 14: Trauma Abdomen

         Dopevin (10 Kg/Kg/mut) meningkatkan vasokmstrokuta.

         Epinoprin : Meningkat tekanan perfusi myocard.

         Novepheriphin : mengkatkan tekanan perfusi miocard.

         Dobtanine : meningkatkan cardiak output.

         Amiodarone : meningkatkan kontraklitas miocard, luas jantung, menurunkan tekanan

pembuluh darah sitemik.

Prognosis

Prognosis  syok akan baik ketika penanganan lbih cepat dan tepat, dan akan memburuk jiwa jika penanganannya terlambat.

Penatalaksanaan medis

1.       Pemberian oksigen dan perbaikan jalan nafas 2.       Pemberian terapi cairan / obat-obatan intravena·         Cairan fisiologis atau ringer laktat·         Pemberian tambah darah3.       Hentikan pendarahan kalau terjadi pendarahan

LAPAROTOMI Adalah insisi pembedahan melalui pinggang atau lebihumum melalui setiap dinding perut.•Indikasi laparotomy:1 . T r a u m a a b d o m e n d e n g a n D P L p o s i t i f a t a u u l t r a s o u n d2 . T r a u m a t u m p u l a b d o m e n d e n g a n h i p o t e n s i b e r u l a n g walaupun diadakan resusitasi yang adekuat3 . P e r i t o n i t i s d i n i a t a u y a n g m e n y u s u l4 . H i p o t e n s i d e n g a n l u k a a b d o m e n t e m b u s5 . E v i s c e r a s i ( p e n g e l u a r a n i s i u s u s )6 .Pe rdarahan da r i gas te r ,dubur a tau daerah gen i tou r ina r i ak iba t trauma tembus7 . L u k a t e m b a k m e l i n t a s r o n g g a p e r i t o n i u m a t a u retroperitoneal.

b.Berdasaran jenis organ yang cedera dapat dibagi dua :

1. Pada organ padat seperti hepar dan limpa dengan gejala utama perdarahan

Page 15: Trauma Abdomen

2. Pada organ berongga seperti usus dan saluran empedu dengan gejala utama adalah peritonitisc

.Berdasarkan daerah organ yang cedera dapat dibagi dua, yaitu :

1. Organ IntraperitonealIntraperitoneal abdomen terdiri dari organ-organ seperti hati, limpa, lambung, colontransversum, usus halus, dan colon sigmoid.

2. Organ RetroperitonealRetroperitoneal abdomen terdiri dari ginjal, ureter, pancreas, aorta, dan vena cava.T r a u m a p a d a s t r u k t u r i n i s u l i t d i t e g a k k a n d i a g n o s i s b e r d a s a r k a n p e m e r i k s a a n fi s i k . E v a l u a s i r e g i o i n i m e m e r l u k a n C T s c a n , a n g i o g r a fi , d a n i n t r a v e n o u s p y e l o g r a m . Retroperitoneal stuctures.