transparansi pengelolaan dana bantuan …

87
TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN PASIMARANNU KEPULAUAN SELAYAR SAHWIAH Nomor Stambuk : 10564 0101110 10 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

Upload: others

Post on 29-Nov-2021

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL

SEKOLAH (BOS) DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

PASIMARANNU KEPULAUAN SELAYAR

SAHWIAH

Nomor Stambuk : 10564 0101110 10

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 2: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

HALAMAN PENGAJUAN

TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL

SEKOLAH (BOS) DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

PASIMARANNU KEPULAUAN SELAYAR

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Ilmu Pemerintahan

Disusun dan Diajukan Oleh

SAHWIAH

Nomor Stambuk: 105640101110

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 3: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …
Page 4: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …
Page 5: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Sahwiah

Nomor Stambuk : 10564 01011 10

Program Studi : Ilmu Pemertintahan

Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa

bantuan dari pihak lain atau telah di tulis/dipublikasikan orang lain atau

melakukan plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila

di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima

sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku, sekalipun itu pencabutan gelar

akademik.

Makassar, 06 Fab 2015

SAHWIAH

Page 6: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

ABSTRAK

SAHWIAH, Nomor Pokok 1056401011 10 Jurusan Ilmu Pemerintahan,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar,

menyusun skripsi dengan judul : “Transparansi Pengelolaan Dana Bantuan

Operasional Sekolah (BOS) SMP Negeri 1 di Kecamatan Pasimarannu

Kepulauan Selayar” (dibimbing soleh Alimuddin Said dan Nuryanti Mustari).

Banyak fenomena yang terjadi terhadap Transparansi Pengelolaan Dana

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di mana hal tersebut terjadi hampir

seluruh indonesia, termasuk Kepulauan Selayar atau pun di SMP Negeri 1di

Kecamatan Pasimarannu. Berdasarkan hal tersebut, penelitian terdorong untuk

coba mengambarkan dan menjelaskan Transparansi Pengelolaan Dana BOS di

SMP Negeri 1 di Kecamatan Pasimarannu Kepulauan Selayar.

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan

menggunakan data primer dan sekunder. Data dianalisis secara deskriptif

kualitatif yaitu semua data yang dikumpulkan selanjutnya dinarasikan sesuai

dengan hasil observasi dan wawancara.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (a) penyediaan informasi yang

jelas oleh pemerintah tentang prosedur-prosedur, biaya-biaya dan tanggung

jawab belum dilakukan secara transparan. (b) Kemudahan masyarakat

mengakses informasi tentang pengelolaan dana BOS belum terlaksana dengan

baik. (c) Menyusun mekanisme pengaduan keluhan masyarakat belum

dilakukan secara baik. Dalam upaya meningkatkan Transparansi Pengelolaan

dana BOS tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung yaitu pengawasan

internal, ekternal dan adanya fasitas yang memadai sedangkan faktor

penghambat yaitu kurangya Pengawasan Masyarakat Dalam Pengelolaan Dana

BOS dan Pencairan Dana BOS yang Terlambat.

Kata Kunci: Transparansi, pengelolaan Dana BOS

Page 7: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

KATA PENGANTAR

AssalamuAlaikumWarahmatullahiWabarakatuh.

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul”Transparansi Pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) di SMP Negeri 1 Kecamatan Pasimarannu Kepulauan Selayar”.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapaan terima kasih kepada yang

terhormat:

Bapak Drs. Alimuddin Said, M.Pd selaku Pembimbing 1 dan Ibu

Dr.Nuryanti Mustari, S. IP, M.Si selaku Pembimbing II yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan.

1. Bapak Dr.H.Muhlis Madani, M. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 8: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

2. Bapak A.Luhur Prianto S.IP,M.Si selaku ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar.

3. Kedua orang tuaku,ayahanda H. Abu Gani dan Hj. Sitti Aminah dan kedua

saudaraku juhaeadah dan amiruddin yang senantiasa memberikan semangat

dan bantuan, baik moril maupun materil.

4. Bapak dan Ibu Dosen FISIPOL Universitas Muhammadiyah Makassar

yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama

menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Seluruh Staf/Pegawai FISIPOL Universitas Muhammadiyah Makassar

terima kasih atas segala bantuannya selama ini.

6. Teman-teman seperjuanganku di jurusan Ilmu Pemerintahan FISIPOL

Universitas Muhammadiyah Makassar “Angkatan 010”, terima kasih atas

bantuan dan motivasinya selama ini.

7. Semua teman-teman KKP angkatan VII Kecamatan Bajeng, khususnya

Desa Merdekaya terima kasih atas dukungannya selama ini.

Dan kepada rekan, Sahabat, saudara dan berbagai pihak yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan banyak terima kasih atas

setiap bantuan dan doa yang diberikan.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa

dalam penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kekeliruan dankesalahan

oleh karena itu saran dan kritiknya sangat diharapkan untuk penyempurnaan

skripsi ini.Semoga segala bantuan, petunjuk, dorongan dan pengorbanan yang

Page 9: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

telah diberikan yang memungkinkan terselesaikannya skripsi ini, bernilai

ibadah dan memperoleh imbalan yang berlipat ganda disisi Allah SWT, Amin.

WassalamuAlaikumWarahmatullahiWabarakatuh.

Makassar, 03, Okt 2015

SAHWIAH

Page 10: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................ i

Halaman Pengajuan Skripsi ........................................................................ ii

Halaman Persetujuan Pembimbing .............................................................. iii

Halaman Penerimaan Tim ........................................................................... iv

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ............................................... v

Abstrak ....................................................................................................... vi

Kata Pengantar............................................................................................ vii

Daftar Isi..................................................................................................... ix

Daftar Tabel ................................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Transparansi ....................................................................... 8

B. Konsep Pengelolaan ........................................................................ 14

C. Pembiayaan Pendidikan................................................................... 20

D. Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) .................. 23

E. Konsep Bantuan Operasional Sekolah (BOS) .................................. 31

F. Kerangka Pemikir............................................................................ 37

G. Fokus Penelitian .............................................................................. 38

H. Deskripsi Fokus Penelitian .............................................................. 38

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian .......................................................... 39

Page 11: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

B. Jenis Penelitian ................................................................................ 40

C. Sumber Data ................................................................................... 41

D. Teknik Pemilihan Informan ............................................................. 42

E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 43

F. Teknik Analisis Data ....................................................................... 44

G. Keabsahan Data............................................................................... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................ 48

B. Transparansi Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

di SMP Negeri 1 Kecamatan Pasimarannu Kepulauan Selayar ........ 53

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Transparansi Pengelolaan Dana

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 1

Kecamatan Pasimarannu Kepulauan Selayar ................................... 63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 72

B. Saran ............................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 74

Page 12: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

DAFTAR TABEL

1. Bagan Kerangka Pikir ............................................................................

37

2. Informan Penelitian ................................................................................

41

3. Rakapitulasi Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Tahun 2014 ...........................................................................................

50

Page 13: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bidang pendidikan dalam rangka mewujudkan cita-cita pendidikan

nasional, sampai saat ini pemerintah dihadapkan dengan berbagai

permasalahan, seperti tingkat kualitas pendidik yang belum memenuhi standar

mutu, sarana prasarana sekolah yang masih kurang memadai serta terbatasnya

anggaran pendidikan yang disediakan oleh pemerintah. Selain itu, tantangan

yang paling berat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi pada saat ini

adalah bagaimana menyiapkan Sumber Daya Manusia yang cerdas, unggul dan

berdaya saing agar mampu berkompetisi pada tingkat global. Upaya untuk

melaksanakan amanat tersebut Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

mengamanatkan bahwa setiap warga negara berusia 7-15 tahun wajib

mengikuti pendidikan dasar, yang dikenal dengan Program Wajib Belajar

Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Konsekuensi dari hal tersebut maka

pemerintah wajib memberikan layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik

pada tingkat pendidikan dasar SD dan SMP serta satuan pendidikan yang

sederajat.

Pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang diikuti kebijakan

kenaikan harga BBM beberapa waktu yang lalu berdampak besar pada sektor

pendidikan. Hal ini ditandai dengan meningkatnya angka peserta didik putus

sekolah karena menurunnya kemampuan untuk membeli alat tulis, membayar

Page 14: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

sekolah dan mengikuti kegiatan sekolah lainnya. Dalam rangka mengatasi

dampak kenaikan harga BBM tersebut Pemerintah merealokasikan sebagian

besar anggarannya ke empat program besar, yaitu program pendidikan,

kesehatan, infrastruktur pedesaan, dan subsidi langsung tunai (SLT).Salah satu

program di bidang pendidikan adalah Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

yang menyediakan bantuan bagi sekolah dengan tujuan membebaskan biaya

pendidikan bagi siswa yang tidak mampu dan meringankan beban bagi siswa

yang lain dalam rangka mendukung pencapaian Program Wajib Belajar

Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.

Dalam buku panduan BOS (Kemdiknas, 2009) disebutkan bahwa BOS

adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan

pendanaan biaya operasi non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai

pelakana program wajib belajar. Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

merupakan dana yang dialokasikan kepada daerah kabupaten dan kota untuk

meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka

wajib belajar 9 (sembilan) tahun yang bermutu.

Melalui program ini, pemerintah pusat memberikan dana kepada sekolah-

sekolah setingkat SD dan SMP untuk membantu mengurangi beban biaya

pendidikan yang harus ditanggung oleh orang tua siswa. BOS diberikan kepada

sekolah untuk dikelola sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah

pusat. Besarnya dana untuk tiap sekolah ditetapkan berdasarkan jumlah murid.

Program BOS ke depan bukan hanya berperan untuk mempertahankan

APK, namun juga harus berkontribusi besar pada peningkatan mutu pendidikan

Page 15: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

dasar. Tujuan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah untuk

membebaskan biaya pendidikan bagi siswa miskin/tidak mampu dan

meringankan bagi siswa yang lain, agar mereka memperoleh layanan

Pendidikan Dasar 9 Tahun yang bermutu.

Menurut Setiawan (2009), menyebutkan bahwa sedikitnya ada empat

hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan dana BOS yaitu, efisien,

efektifitas, transparansi dan akuntabilitas. Pertama, efisien maksudnya adalah

dana yang telah didapatkan oleh sekolah digunakan dengan sebaik-baiknya

dengan memperhatiakan kebutuhan-kebutuhan. Artinya bantuan tersebut

jangan sampai salah penggunaan dan tepat sasaran. Kedua, efektifitas

maksudnya adalah kelanjutan dari efisien diatas, artinya efektifitas sejauh

mana keberhasilan yang dicapai dari hasil keputusan yang pertama. Dan

efektifitas ini bisa berarti evaluasi dari program yang yang telah direncanakan

sebelumnya. Ketiga, transparansi. Transparansi ini sangat penting, karena jika

dari pihak sekolah kurang adanaya transparansi maka dari pihak wali murid

juga akan melakukan protes kepada sekolah. Dan ini dimasudkan untuk

mengurangi tingkat penyelewengan dari pihak sekolah. Keempat, akuntabilitas

maksudnya adalah dalam pencairan dana BOS ini harus bisa

dipertanggungjawabkan secara moral kepada Allah serta peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Jika keempat hal yang telah dijelaskan diatas

dilakukan dengan baik, maka bantuan BOS dalam penyalurannya akan tepat

sasaran. Dan bantuan ini akan lebih bermanfaat bagi orang-orang yang kurang

mampu/miskin.

Page 16: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

Namun walau telah lima tahun bergulir sejak diluncurkannya Program

BOS pada bulan Juli 2005, BOS belum mampu memenuhi harapan masyarakat

menikmati pendidikan dasar gratis, seperti yang diamanatkan Undang-Undang

Dasar. Padahal dana yang disediakan pemerintah tidak sedikit dan cenderung

terus bertambah.

Fenomene penyimpangan dana BOS pun terjadi di beberapa daerah di

Indonesia. Penyimpangan terjadi karena ketidak tahuan orang tua tentang BOS.

Kurangnya informasi ini dimanfaatkan oleh Spihak sekolah untuk memungut

biaya dari siswa yang sebenarnya dapat ditutup dari BOS. Penyusunan rencana

penggunaan BOS yang diajukan oleh sekolah tidak mengikutsertakan wali

murid dan tidak dicantumkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Sekolah (RAPBS). Hal ini mengakibatkan banyak orang tua yang tidak

mengetahui BOS maupun penggunaannya. Pada tingkat SD atau pun SMP, dan

sederajat, pungutan sebelum serta sesudah ada dana BOS tetap marak. Padahal

logikanya, tambahan anggaran paling tidak dapat membuat biaya

penyelenggaraan sekolah lebih murah. (Wiguna, 2008).

Masalah yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian

adalah Transparansi Pengelolaan Dana BOS, dalam penggunaan Dana BOS

tersebut. Kepala sekolah kurang transparan dalam pengelolaan dana BOS,

ketidak fahaman orang tua murid tentang dana BOS.

Transparansi pengelolaan dana BOS juga dapat menciptakan

kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat, dan warga sekolah

melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan dalam memperoleh

Page 17: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

informasi yang akurat dan memadai. pengelola dana BOS harus mampu

mempertanggung jawabkan hasil pengelolaan dana BOS tidak hanya kepada

pemerintah saja, tetapi juga kepada masyarakat yang dalam hal ini Komite

Sekolah dan Wali Murid. Hal tersebut sebagai bentuk pertanggung jawaban

sekolah terhadap program sekolah yang dijalankan. Indicator yang dapat

digunakan untuk mengukur transparansi adalah bertambahnya wawasan dan

pengetahuan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan,

meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, meningkatnya

jumlah masyarakat yang berpartisipasi dalam pembangunan dan berkurangnya

pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan (Krina, 2003)

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri I Kecamatan Pasimarannu

Kepulauan Selayar merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Sulawesi

Selatan yang beribukota di kota benteng. Jarak tempuh dari ibu kota propinsi

Sulawesi selatan makasar ke kota benteng kurang lebih 250 Km, melewati selat

bira. sebagai salah satu sekolah yang menjadi sasaran pemberian dana BOS,

sudah tentu dituntut untuk melakukan pengelolaan secara efektif dan efisien,

dalam hal penggunaan dana harus transparan serta dapat dipertanggung

jawabkan sesuai dengan mekanisme yang telah ditentukan. Pengelolaan

program BOS di SMP tersebut harus dapat memberikan kontribusi yang besar

terhadap peningkatan akses pelayanan pendidikan khususnya masyarakat

miskin, serta dapat meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka

menyukseskan program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, hal ini

mengingat bahwa salah satu indikator penuntasan program Wajib Belajar 9

Page 18: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

Tahun diukur dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) tingkat SMP dan

sederajat.

Berdasarkan masalah diatas peneliti tertarik meneliti tentang

“Trasparansi pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di SMP

Negeri I di Kecamatan Pasimaranu Kabupaten Selayar”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

pertanyaan berikut ini:

1. Bagaimana transparansi pengelolaan dana bantuan operasional sekolah

(BOS) di SMP Negeri I di Kecamatan Pasimarannu Kepulauan Selayar?

2. Faktor-faktor pendukung dan menghambat dalam transparansi pengelolaan

dana bantuan operasional sekolah (BOS) di SMP Negeri I di Kecamatan

Pasimarannu Kepulauan Selayar ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini di susun untuk menjawab rumusan masalah di atas,

yaitu:

1. Untuk mengetahui bagaimana transparansi pengelolaan dana bantuan

operasional sekolah (BOS) di SMP Negeri I di Kecamatan Pasimaranu

Kepulauan Selayar.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam

Transparansi pengelolaan dana bantuan operasional Sekolah (BOS) di SMP

Negeri I di Kecamatan Pasimaranu Kepulauan Selayar.

Page 19: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

D. Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan mamfaat

sebagai berikut:

1. Hasil penelitian diharapkan dapat mengembangkan traspanrasi pengelolaan

dana bantuan operasional sekolah (BOS) di SMP Negeri I di Kecamatan

Pasimaranu Kabupaten Selayar.

2. Hasil penelitian untuk menambah wawasan mengenai transparansi

pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) .

3. Bagi pemerintah Daerah, sebagai wawasan tentang mengembangkan

transparansi pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di SMP

Negeri I di Kecamatan Pasimaranu Kabupaten Selayar.

Page 20: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kosep Transparasi

1. Pengertian tranparansi

Transparansi (transparency) secara harfiah adalah jelas, dapat dilihat

secara menyeluruh dalam arti kata keterbukaan. Dengan demikian, transparansi

dapat diartikan sebagai keterbukaan dalam melaksanakan suatu proses kegiatan.

Sebagaimana disebutkan di atas bahwa tranparansi merupakan salah satu syarat

penting untuk menciptakan Good Governance. Dengan adanya transparansi di

setiap kebijakan tata kelola pemerintahan, maka keadilan (fairness) dapat

ditumbuhkan.

Transparansi mardiasmo (2003:30) mengemukakan transparansi adalah

keterbukaan pemerintah dalam membuat kebijakan-kebijakan keuangan

daerah sehingga dapat diketahui dan diawasi oleh DPRD dan masyarakat.

Selanjutnya (Tjokromidjoyo 2003:123), menjelaskan bahwa dalam

transparansi yaitu dapat diketahui banyak pihak yang berkepentingan

mengenai perumusan kebijakan (politik) dari pemerintah, organisasi badan

usaha. Transparansi pengelolaan pengadaan ini memiliki ciri dan indikator:

tersedianya informasi yang memadai pada setiap proses penyusunan dan

inplementasi kebijakan publik, adanya akses pada informasi yang siap, mudah

dijangkau, bebas diperoleh, dan tepat waktu, adanya kesesuaain antara

Page 21: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

pelaksanaan dan adanya sangsi yang ditepatkan atas kesalahan atau kelalaian

dalam pelaksanaan bagian (Andrianto,2007:21)

Transparansi menurut Vera Jassini Puteri (2005:216), pertama

Transparan informasi yang relevan yang tersedia untuk manfaat publik secara

umum dalam hal ini peraturan dan keputusan pemerintah tersedia secara jelas

dan disebarkan. Transparansi merupakan prasyarat tercapainya akuntibilitas

yang menjamin kapasitanya. Kedua, tersedianya kesediaan yang cukup akurat

dan tepat waktu tentang kebijaksanaan publik dan proses pembukaannya.

Dengan ketersediaan informasi seperti ini masyarakat dapat mencegah

terjadinya kecurangan dan manipulasi yang hanya menguntungkan salah satu

kelompok masyarakat saja secara tidak profesional.

Transparansi merupakan salah satu indikator penting karena hal ini

menunjukkan profesionalisme penyelenggara semakin tinggi tingkat

transparansi akan semakin baik. Menurut Sarundajang (2005 : 276),

transparansi akan menciptakn kepercayaan timbal balik antara pemerintah dan

masyarakat melalui informasi dan menjamin kemudahan dalam memperoleh

informasi yang akurat dan memadai, karena informasi merupakan suatu

kebutuhan penting bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan

daerah. Berkaitan dengan itu, pemerintah perlu proaktif memberikan informasi

lengkap tentang kebijakan dan layanan yang disediakan pada masyarakat.

Pemerintah perlu menyediakan jalur komunikasi seperti brosur dan

pengumuman media massa. Pemerintah daerah perlu menyediakan kebijakan,

kebijakan itu memperjelas informasi yang bersifat rahasia.

Page 22: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

Tranparansi adalah keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan

yang diambil dari pemerintah menurut Hamid Muhammad (2007). Prinsip

tranparasi menciptakan kepercayaan timbal-balik antara pemerintah dan

masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam

memperoleh imformasi yang akurat dan memadai.

Informasi adalah suatu kebutuhan penting bagi masyarakat untuk

berpartisipasi dalam pengelolaan sekolah. Berkaitan dengan hal tersebut

sekolah perlu proaktif memberikan informasi lengkap tentang kebijakan dan

layanan yang disediakannya kepada masyarakat menurut Darma Surya (2007).

Menurut logos (2005) tranparansi dan akuntabilitas merupakan konsep

berkaitan erat satu dengan yang lain, karena tanpa transparansi tidak mungkin

ada akuntabilitas. Sebaliknya transparansi tidak akan banyak bermanfaat tampa

dilengkapi dengan akuntabilitas. Seperti halnya dibidang kebijakan publik yang

lain, keberadaan transparansi dan akuntabilitas merupakan syarat mutlak untuk

membangun kebijakan dan institusi yang efektif, efesien, dan adil (equitable).

Lingkup transparansi dan akuntabilitas harus menjangkau beberapa tingkat

kebijakan mulai dari perumusan kebijakan pengambilan keputusan, sampai

pada pelaksanaan yang terjadi yang terjadi di segenap intitusi.

Menurut Mardiasmo, transparansi berarti keterbukaan (opennsess)

pemerintah dalam memberikan informasi yang terkait dengan aktivitas

penggelolaan sumber daya publik kepada pihak-pihak yang membutukan

informasi. Pemerintah berkewajiban memberikan informasi keuangan dan

Page 23: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

pemerintahan daerah yang bersi, efektif, efesien, akuntabel dan responsif

terhadap aspirasi dan kepentingan masyarakat.

Transparansi menurut Ratminto, bahwa transparansi dalam

penyelenggaraan pelayanan publik adalah terbuka, mudah dan dapat diakses

oleh semua pihak yang membutuhkan secara memadai dan mudah dimengerti.

Menurut Katz (2004), menyatakan bahwa transparansi merupakan

proses demokrasi yang esensial di mana setiap warga negara dapat melihat

secara terbuka dan jelas atas aktivitas dari pemerintah mereka dari pada

membiarkan aktivitas tersebut dirahasiakan. Jiwa dari sistem ini adalah

kemampuan dari setiap warga negara untuk memperoleh informasi melalui

akuntabilitas pejabat pemerintah atas kegiatan yang mereka lakukan.

Tranparansi pada akhirnya akan menciptakan horizotal accountability

antara pemerintahan daerah dengan masyarakat sehinga tercipta pemerintahan

daerah yang bersi, efektif, akuntabel, dan responsif terhadap aspirasi dan

kepentingan masyarakat.

Tranparansi adalah adanya kebijakan terbuka bagi pengawasan.

Sedangkan yang dimaksud dengan informasi adalah informasi mengenai setiap

aspek kebijakan pemerintan yang dapat dijangkau oleh publik. Keterbukaan

informasi diharapkan akan menghasilkan persaingan politik yang sehat, toleran,

dan kebijkan dibuat berdasarkan profensi publik. Makna dari transparansi

dalam penyelengaraan pemerintahan daerah dapat dilihat dalam dua hal yakni :

(1) salah satu wujud tanggung jawaban pemerintah kepada rakyat, dan (2)

upaya peningkatan manejemen pengelolaan dan penyelenggaraan pemerintahan

Page 24: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

yang baik dan mengurangi kesempatan praktek kolusi, korupsi dan nepotisme

(KKN).

Sedangkan transparansi penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam

hubungan pemerintah daerah perlu kiranya dalam perhatian terhadap beberapa

berikut (1) publikasikan dan sosialisasi kebijakan-kebijakan pemerintahan

daerah, (2) publikasikan dan sosialisasi regulasi yang dikeluarkan pemerintahan

daerah tentang berbagai perizinan dan prosedurnya, (3) publikasi dan sosialisasi

tentang prosedur dan tata kerja dari pemerintah daerah,(4) transparansi dalam

penawaran dan penepatan tender atau kontrak proyek-proyek pemeritahan

daerah kepada pihak yang ketiga, dan (5) kesempatan masyarakat untuk

mengakses informasi yang jujur. Benar dan tidak diskriminati dari pemerintah

daerah dalam penyelengaraan pemerintahan daerah.

2. Indikator Transparansi

Transparansi merujuk pada ketersediaan informasi pada masyarakat

dan kejelasan tentang peraturan, undang-undang dan keputusan pemerintah

yang indikatornya menurut (Krina, 2003: 19) adalah:

a. Akses pada informasi yang akurat dan tepat waktu (accurate & timely)

tentang kebijakan ekonomi dan pemerintahan yang sangat penting bagi

pengambilan keputusan ekonomi oleh para pelaku swasta. Data tersebut

harus bebas didapat dan siap tersedia (freely & readily available),

b. mengurangi perbedaan dalam interprestasi.

Sedangkan menurut Krina (2003:17) indikator-indikator dari

transparansi adalah sebagai berikut :

Page 25: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

a) Penyediaan informasi yang jelas tentang prosedur-prosedur, biaya-biaya

dan tanggung jawab dalam pengelolaan dana BOS.

b) Kemudahan masyarakat mengakses informasi tentang pengelolaan dana

BOS.

c) Menyusun suatu mekanisme pengaduan keluhan masyarakat.

Adanya indikator-indikator diatas dapat kita lihat bahwa transparansi

merupakan suatu alat yang sangat penting untuk menjembatani kebutuhan

masyarakat tentang keingintahuan masyarakat terhadap jalannya

pemerintahan di daerah mereka sendiri.

3. Alat Ukur Transparansi

Krina (2003:16-17) menyebutkan beberapa alat-alat ukur transparansi,

yaitu:

1) Publikasi kebijakan publik melalui alat-alat komunikasi: annual reports,

brosur, leaflet, pusat informasi, telepon bebas pulsa, liputan media, iklan

layanan masyarakat, website, papan pengumuman, koran lokal.

2) Informasi yang disajikan : acuan pelayanan, perawatan data, laporan

kegiatan publik, prosedur keluhan.

3) Penanganan keluhan : berita-berita kota di media massa dan lokal, notice

of respon, limit waktu respon, opinion pools & survey tentang isu-isu

kebijakan publik, komentar & catatan untuk draft kebijakan & peraturan,

service users surveys.

4) Lintas Forum Pelaku Institusi dan organisasi daerah: Bawasda, kantor

Humas, dinas Kominfo, dan.

Page 26: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

5) Pertemuan masyarakat

6) Mimbar rakyat.

Melalui penjelasan diatas dapat disimpulkan bagaimana seharusnya

pemerintah daerah memuaskan rasa keingintahuan dari masyarakat tentang

jalannya pemerintahan daerah mereka dengan cara mentranparansikan

laporan-laporan kegiatan yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah dan

juga bagaimana pemerintah daerah dapat mengetahui aspirasi masyarakat

dengan menyediakan alat-alat bagi masyarakat sehingga masyarakat dapat

ikut mengontrol berjalannya pemerintah daerah di daerahnya sendiri.

B. Konsep Pengelolaan

Kata “Pengelolaan” dapat disamakan dengan manajemen, yang berarti

pula pengaturan atau pengurusan. Banyak orang yang mengartikan manajemen

sebagai pengaturan, pengelolaan, dan pengadministrasian, dan memang itulah

pengertian yang populer saat ini. Pengelolaan diartikan sebagai suatu

rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk

melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujan tertentu. Griffin

mendefinisikan manajemen adalah suatu proses perencanaan dan pengambilan

keputusan, pengorganisasian, memimpin dan pengendalian organisasi

manusia, keuangan, fisik dan informasi sumber daya untuk mencapai tujuan

organisasi secara efisiensi dan efektif.

Nanang Fattah, (2004: 1) berpendapat bahwa dalam proses manajemen

terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh seorang manajer atau

pimpinan, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organising),

Page 27: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

pemimpin (leading), dan pengawasan (contro lling). Oleh karena itu,

manajemen diartikan sebagai proses merencanakan, mengorganising,

memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar

tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.

Pengertian manajemen telah banyak dibahas para ahli yang antara satu

dengan yang lain saling melengkapi. Stoner yang dikutip oleh Handoko

menyatakan bahwa manajemen merupakan proses perencanan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, usaha-usaha para anggota

organisasi dan pengguna sumber daya organisasi lainya untuk mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan. Stoner menekanan bahwa manajemen dititik

beratkan pada proses dan sistem. Oleh karena itu, apabila dalam sistem dan

proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, penganggaran, dan sistem

pengawasan tidak baik, proses manajemen secara keseluruhan tidak lancar

sehingga proses pencapaian tujuan akan terganggu atau mengalami kegagalan

(Shyhabuddin Qalyubi, 2007: 271).

Bedasarkan definisi manajemen diatas secara garis besar tahap-tahap

dalam melakukan manajemen meliputi melakukan perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Perencanaan merupakan

proses dasar dari suatu kegiatan pengelolaan dan merupakan syarat mutlak

dalam suatu kegiatan pengelolaan. Kemudian pengorganisasian berkaitan

dengan pelaksanaan perencanaan yang telah ditetapkan. Sementara itu

pengarahan diperlukan agar menghasilkan sesuatu yang diharapkan dan

pengawasan yang dekat. Dengan evaluasi, dapat menjadi proses monitoring

Page 28: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

aktivitas untuk menentukan apakah individu atau kelompok memperolah dan

mempergunakan sumber-sumbernya secara efektif dan efisien untuk mencapai

tujuan.

Fungsi manajemen (pengelolaan) di atas secara garis besar dapat

disampaikan bahwa tahap-tahap dalam melakukan manajemen meliputi:

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Fungsi-fungsi

manajemen tersebut bersifat universal, di mana saja dan dalam organisasi apa

saja. Namun, semuanya tergantung pada tipe organisasi, kebudayaan dan

anggotanya. kegiatan atau fungsi manajemen, meliputi: perencanaan

(planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan

pengawasan (controlling).

a. Perencanaan (Planning)

Batasan atau pengertian perencanaan bermacam-macam sesuai

dengan pendapat para ahli manajemen. Menurut Sutarno NS (2004: 109),

perencanaan diartikan sebagai perhitungan dan penentuan tentang apa yang

akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, dimana

menyangkut tempat, oleh siapa pelaku itu atau pelaksana dan bagaimana

tata cara mencapai itu.

Bahwa perencanaan adalah dasar yang akan dikembangkan menjadi

seluruh fungsi berikutnya. Tanpa rencana yang tepat dan padu sebuah

organisasi akan kehilangan fokus sentral berpijak bukan sekedar daftar

kegiatan yang harus dilakukan. Perencanaan merupakan suatu proses

mempersiapkan serangkaian pengambilan keputusan untuk dilakukanya

Page 29: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

tindakan dalam mencapai tujuan organisasi, dengan dan tanpa

menggunakan sumber-sumber yang ada. Dengan demikian kunci

keberhasilan dalam suatu pengelolaan atau manajemen tergantung atau

terletak pada perencanaanya.

Perencanaan merupakan suatu proses dan kegiatan pimpinan

(manager) yang terus menerus, artinya setiap kali timbul sesuatu yang baru.

Perencanaan merupakan langkah awal setiap manajemen. Perencanaan

merupakan kegiatan yang akan dilakukan di masa depan dalam waktu

tertentu untuk mencapai tujuan tertentu pula. Sebuah perencanaan yang

baik adalah yang rasional, dapat dilaksanakan dan menjadi panduan

langkah selanjutnya. Oleh karena itu, perencanaan tersebut sudah mencapai

permulaan pekerjaan yang baik dari proses pencapaian tujuan organisasi.

Berdasarkan uraian diatas, perencanaan pada hakekatnya merupakan

proses pemikiran yang sistematis, analisis, dan rasional untuk menentukan

apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukanya, siapa pelaksananya, dan

kapan kegitan tersebut harus dilakukan.

b. Pengorganisasian ( Organizing )

Pengorganisasian merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan

penugasan kegiatan-kegiatan penyediaan keperluan, wewenang untuk

melaksanakan kegiatannya.

Dalam suatu organisasi dituntut adanya kerja sama antara dua orang

atau lebih untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Organisasi

merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, pengelompokan

Page 30: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para

anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat tecapai. Untuk mencapai

tujuan tersebut maka perlu dipilih orang yang memiliki kemampuan dan

kompetensi dalam melaksanakan tugas. Oleh karena itu, perlu memilih dan

menentukan orang yang akan dipercaya atau diposisikan dalam posisi

tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu diperhatikan dalam hal

proses penarikan, penempatan, pemberian latihan dan pengembangan

anggota-anggota organisasi.

c. Pengarahan (Actuating )

Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain

mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau

kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan

jangka panjang perusahaan. Termasuk didalamnya memberitahukan orang

lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang bervariasi mulai dari nada

tegas sampai meminta atau bahkan mengancam. Tujuannya adalah agar

tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik.

Pengarahan berarti para manajer mengarahkan, memimpin dan

mempengaruhi bawahan. Manajer tidak melakukan semua kegiatan sendiri,

tetapi menyelesaikan tugas-tugas esensial melalui orang-orang lain. Mereka

juga tidak sekedar memberikan perintah, tetapi menciptakan iklim yang

dapat membantu para bawahan melakukan pekerjaan secara paling baik.

Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk

Page 31: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta

menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.

d. Pengawasan ( Controlling )

Pengawasan adalah kegiatan membandingkan atau mengukur yang

sedang atau sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma-norma standar atau

rencana-rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya (Sutarno NS,

2004:128). Pengawasan atau kontrol yang merupakan bagian terakhir dari

fungsi manajemen dilaksanakan untuk mengetahui:

1. Apakah semua kegiatan telah dapat berjalan sesuai dengan rencana

sebelumnya.

2. Apakah didalam pelaksanaan terjadi hambatan, kerugian,

penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang, penyimpangan dan

pemborosan.

3. Untuk mencegah terjadinya kegagalan, kerugian, penyalahgunaan

kekuasaan dan wewenang penyimpangan, dan pemborosan.

4. Untuk meningkatkan efisien dan efektifitas organisasi.

Tujuan pengawasan adalah:

1) Menentukan dan menghilangkan sebab-sebab yang menimbulkan

kesulitan sebelum kesulitan itu terjadi.

2) Mengadakan pencegahan dan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan

yang terjadi.

3) Mendapatkan efisiensi dan efektifitas.

Page 32: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

Dengan demikian, perencanaan merupakan proses awal dari suatu

kegiatan pengelolaan yang keberadaanya sangat diperlukan dalam

memberikan arah atau patokan dalam suatu kegiatan, kemudian

pengorganisasian berkaitan dengan penyatuan seluruh sumber daya yang ada

untuk bersinergi dalam mempersiapkan pelaksanaan kegiatan. Tahap

berikutnya pengarahan dan pelaksanaan kegiatan yang selalu berpedoman

pada perencanaan yang telah ditetapkan. Tahap terakhir adalah pengawasan

yang meliputi kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut, dapat dilakukan

perbaikan selama kegiatan berlangsung atau untuk memperbaiki program

kegiatan berikutnya sehingga tujuan yang telah direncanakan tercapai

dengan baik.

C. Pembiayaan pendidikan

Pembiayaan pendidikan memegang peran yang penting dalam

keberlangsungan hidup dunia pendidikan Wijaya, (2009:91). Pentingya biaya

dalam suatu penggarah yaitu biaya pengaruh terhadap tingkat efisiensi dan

efektivitas kegiatan dalam rangka mencapai tujuan. Mulyono mendefinisikan

biaya sebagian jumlah uang yang disediakan atau dialokasikan dan digunakan

atau dibelanjakan untuk terlaksanaanya sebagai fungsi atau kegiatan atau guna

mencapai suatu tujuan dan sasaran-sasaran dalam rangka memproses

manejemen.

Fatnah, Nanang (2000:2) mengatakan bahwa anggaran biaya pendidikan

terdiri dari dua sisi yang berkaitan satu sama lain, yaitu sisi anggaran

penerimaan dan anggaran penggeluaran anggaran penerima adalah pendapatan

Page 33: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

yang diperoleh setiap tahun oleh sekolah baik rutin manpun insidental, yang

diterima dari berbagai sumber resmi. Untuk SMP Negeri umumnya memilki

sumber-sumber anggaran penerimaan dari pemerintahan pusat, pemerintahan

daerah provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten, orang tua murid,

masyarakat sekitar dan sumber lainya. Sedangkan anggaran penggeluaran

adalah jumlah uang yang dibelanjakan setiap tahun untuk kepentingan

pelaksana pendidikan di sekolah.

Belanja sekolah sangat ditentukan oleh koponen-koponen yang jumlah

dan porsinya bervariasi diantara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain.

Serta dari waktu ke waktu. Lebih lanjut Fatnah, Nanang (2000:23) mengatakan

bahwa biaya pendidikan meliputi biaya langsung (direcr cost) dan biaya tidak

langsung (indirecr cost). Biaya langsung terdiri dari biaya-biaya yang

dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belanja

siswa berupa pembelian alat-alat pelajaran, sarana belajar, biaya trasportasi,

gaji guru, baik yang dikeluarkan oleh pemerintah, orang tua maupun siswa

sendiri.Sedangkan biaya tidak langsung berupa keuantungan yang hilang

(opportunity cost) yang di korbankan selama siswa belajar.

Biaya pendidikan digolongkan dalam 3 jenis, (PP No 48 Tahun 2008

pasal 3) yaitu:

1. Biaya satuan pendidikan adalah biaya penyelenggaraan pendidikan pada

tingkat satuan pendidikan yang meliputi:

a. Biaya investasi adalah biaya penyediaan sarana dan prasarana,

pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap.

Page 34: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

b. Biaya operasi, terdiri dari biaya personalia dan biaya nonpersonalia

biaya personalia terdiri dari gaji pendidikan dan tenaga kependidikan

serta tunjangan-tunjangan yang melekat pada gaji. Sedangkan biaya non

personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis

dipakai, dan biaya tak langsung berupa daya, air, jasa telokomunikasi,

pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, trasportasi, kosumsi

pajak, asuransi ddl.

c. Bantuan biaya pendidika yaitu dana pendidikan yang diberikan kepada

peserta didik yang orang tua atau walinya tidak mampu membiayai

pendidikannya.

d. Beasiswa adalah bantuan biaya pendidikan yang di berikan kepada

peserta didik yang berprestasi.

2. Biaya penyelenggaraan penggelolaan pendidikan adalah biaya

penyelenggaraan penggelolaan pendidikan oleh pemerintah, pemerintah

provinsi, pemerintah kabupaten/kota, atau penyelengaraan/ satuan

pendidikan yang didirikan oleh masyarakat.

3. Biaya pribadi atau peserta didik adalah biaya personal yang meliputi biaya

pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti

proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

D. Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Menurut Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 37 tahun 2013

tentang petunjuk teknik pengunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

sekolah sebuah entitas organisasi harus mampu mengelolah dana BOS secara

Page 35: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

profesional untuk mendukung kegiatan belajar mengajar yang bermutu. Dana

BOS yang diterima oleh sekolah dikelolah secara mandiri melalui Manejemen

Basis Sekolah (MBS).

Hal menuntut pengelolaan sekolah mampu merencanakan,

melaksanakan, mengevaluasi, dan mempertanggungjawabkan pengelolaan

secara baik dan transparan. Pengelolaan dana yang baik tidak lepas dari prinsip

keadilan, kejujuran dalam pengelolaan, dan pengendalian. Untuk dapat

mencapai tujuan sesuai dengan prinsip trasparansi, akuntabilitas dan partisipasi

publik dalam pengelolaan, dan pengendalian. Untuk dapat mencapai tujuan

sesuai dengan prinsip-prinsip yang dianut dalam penyelengaraan dana bantuan

operasional sekolah (BOS) Kementrian Pendidika Nasional meyusun Petunjuk

Teknik Keuangan. Petunjuk ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk

pelaksanaan program bagi semua tingkatan sekolah BOS.

Berikut ini adalah peraturan teknik untuk mengelolaan dana BOS dalam

peraturan Mentri pendidikan Nasional Nomor 37 tahun 2013, mengenai

Petunjuk Teknik Laporan Keuangan BOS.

1. Penggunaan Dana

Penggunaan dana pendidikan oleh satuan pendidikan dilaksanakan

melalui mekanisme yang diatur dengan anggaran dasar yang diatur dalam

anggaran dasar dan anggaran rumah tangga satuan pendidikan (PP No 48

tahun 2008 pasal 69 ayat 3).

Dana yang tersediah harus digunakan sesuai dengan mengalokasikan

yang tercantum dalam RAPBS. Pengeluaran dana disesuaikan dengan

Page 36: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

keperluan dan harus bersifat transparan. Untuk mewujudkan transparansi,

maka ada pemisahan antara pemegang keuangan dan bertugas belanja

barang. Dalam pembelajaan barang yang dilakukan oleh tim yang ditujukan

oleh sekolah. Barang-barang yang sudah dibeli perlu dicetak dan dicatat

oleh petugas penerima barang, baik berupa barang modal maupun barang

habis pakai (Depdiknas, 2009:131).

Dengan mengunakan dana BOS, harus didasarkan pada kesempatan

dan keputusan bersama antara Tim Manejemen BOS sekolah, Dewan Guru,

dan Komite Sekolah, Dana BOS bagi sekolah Negeri dianggarkan melalui

anggaran belanja langsung dalam bentuk progran kegiatan, yang

diuraiannya dialokasikan dalam 3 (tiga) jenis belanja, yaitu belanja

pegawai, belanja barang/ jasa dan belanja modal pada SKPD Pendidikan

yang ditungkan dalam dokumen RKAS/RAPBS. Dari seluruh dana BOS

yang diterima oleh Sekolah wajib mengunakan dana tersebut untuk

membeli buku teks pelajaran yang hak ciptaanya telah dibeli oleh

pemerintah.

Mengunakan dana BOS di sekolah prioritas untuk mengunakan dana

BOS (Bantuan Operasional Sekolah), adalah untuk kegiatan operasional

sekolah. Maksimum mengunakan dana BOS (Bantuan Operasional

Sekolah) untuk belanja pegawai bagi Sekolah Negeri sebesar 20%

pembelian barang/ jasa pembelanja tidak melebihi Rp10.000.000.

pengunakan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk trasportasi

dan uang lelah guru PNS diperbolehkan hanya dalam rangka

Page 37: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

penyelenggaraan suatu kegiatan sekolah diluar kewajiban jam mengajar

besaran/satuan biaya untuk trasportasi dan uang lelah guru PNS yang

bertugas di luar jam mengajar tersebut, harus mengikuti Standar Biaya

Umum (SBU) yang ditetapkan oleh Kementrian Keuangan. (Depdiknas.

2009)

2. Pembukuan

Pembukuan yaitu pencatatan keuangan baik pemasukan maupun

pengeluaran secara tertib berdasarkan macam sumber dan jenis pengeluaran

agar dapat diketahui oleh atasan dan pihak yang lain berkepentigan dengan

keuangan sekolah (Depdiknas, 2009).

Sekolah diwajibkan menyelenggarakan pembukuan dari dana yang

diperoleh sekolah, untuk program BOS, pembukuaan yang digunakan dapat

dengan tulis tangan atau mengunakan komputer, buku yang digunakan

adalah sebagai berikut:

a. Buku Kas Umum

Buku Kas Umum mempunyai fungsi untuk mencatat seluruh

penerimaan dan BOS, pungutan pajak serta jasa giro maupun seluruh

pengeluaran, baik yang berbentuk tunai maupun giral.

Buku kas umum ini disusun untuk masing-masing sumber dana secara

terpisah, kecuali apabila sekolah hanya mempunyai satu rekening tabungan

yang berfungsi untuk menampung seluruh sumber penerima sekolah, maka

Umum dibuat sekolah hanya satu.

Page 38: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

Pembukuaan dalam buku kas Umum meliputi semua transaksi

ekternal, maka buku kas Umu m meliputi semua transaksi ekternal, yaitu

yang berhubungan dengan pihak ketiga:

1. Kolom penerima: dari penyaluran dana (BOS atau sumber dana lain),

penerimaan dari pemugutan pajak, dan penerima jasa giro dari bank.

2. Kolom pengeluaran: adalah pembelian barang dan jasa, biaya

administrasi bank, pajak atas hasil dari hasil dari jas giro dan setoran

pajak.

Buku kas Umum harus di isi tiap transaksi (segera setelah transaksi

tersebut terjadi dan tidak menunggu terkumpul satu minggu/bulan) dan

transaksi yang dicatat di dalam Buku kas Umum juga harus dicatat dalam

buku pembantuan pajak) dan format yang telah diisi ditandatangani oleh

Bendahara dan Kepala Sekolah. Dokumen ini disimpan disekolah dan

diperlihatkan kepada pengawa, Tim Manejem BOS kabupaten ,dan

pemeriksaan lainnya apabila diperlukan.

b. Buku Pembantu Kas

Buku pembantu kas (format BOS-K4) mempunyai fungsi untuk

mencatat transaksi penerima/pengeluaran yang dilaksanakan khusus melalui

bank dengan cara antara lain penerbit cek, penarik cek, penerima

pembayaran dengan cek. Buku ini harus dibikukan pertransaksi dan

ditandatangani oleh Bendahara dan Kepala Sekolah. Dokumen ini disimpan

dalam sekolah dan diperlihatkan kepada pengawas, Tim Manejemen BOS

Kabupaten, dan para pemeriksaan lainya apabila diperlukan.

Page 39: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

c. Buku Pembantu Bank

Buku pembantu Bank mempunyai fungsi untuk mencatat transaksi

penerima/pengeluaran dilaksanakan khusus melalui bank dengan cara

antara lain penerbitan cek, penerima cek, penerima pembayaran dengan

cek.

Sumber informasi untuk penyusunan buku pembantu bank adalah

semua transaksi eksternal baik penerima maupun pengeluaran yang

dilakukan melalui bank dan transaksi iternal yang berupa pengambilan uang

kas di bank dan transaksi internal yang berupa pengambilan uang kas

dibank dan penyetoran uang kas untuk disimpan di bank, Bendahara dan

Kepala Sekolah. Dokumen yang disimpan di sekolah dan diperlihatkan

kepada pengawas, Tim Manejemen (BOS) kabupaten, dan para pemeriksa

lain apabila diperlukan. Format buku pembantu bank dapat dilihat pada

format BOS-K5) dibawah ini.

d. Buku Pembantu Pajak

Buku pembantu pajak (format BOS-K6) mempunyai fungsi untuk

mencatat semua transaksi yang harus dipungut pajak serta memonitor atas

pungutan dan penyetoran pajak yang dipungut selaku wajib pungut pajak.

1. Pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan pengeluaran dapat

dilakukan dengan tangan atau menggunakan komputer.

2. Dalam hal pembukuan yang dilakuka dengan komputer, bendahara

wajib mencetak BKU dan buku-buku pembantu sekurang-kurangnya

sekali dalam satu bulan dan menatausahakan hasil cetakan BKU dalam

Page 40: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

buku-buku pembantu bulanan yang telah ditandatangani Kepada

Sekolah dan Bendahara Sekolah.

3. Semua transaksi penerima dan pengeluaran di catat dalam buku kas

Umum dan buku pembantu yang relefan yang sesuai urutan tanggal

kejadianya.

4. Uang tunai yang ada kas tunai tidak lebih dari Rp 10.000.000,00.

5. Apabila bendahara peninggalkan tempat kedudukanya atau berhenti dari

jabatanya, Buku Kas Umum dan buku pembantuaanya serta bukti-bukti

pengeluaran tidak boleh dibawa dan harus disimpan di kantornya.

Sekolah juga dituntut untuk mengumpulkan bukti pengeluaran dan

BOS yang dilakukan.

1) Setiap transaksi pengeluaran harus didukung dengan bukti kuintasi yang

sah.

2) Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai

yang cukup, sesuai dengan ketentuan bea materai.Untuk transaksi

dengan nilai sampai Rp 250.000,00. Tidak dikenai bea materai,

sedangkan sampai dengan Rp 1.000.000,00. Dikenai bea materai

dengan tarif sebesar Rp 3.000,00 dan transaksi nominal lebih besar dari

Rp1.000.000,00 dikenai bea materai dengan tarif sebesar Rp 6.000,00-

00

3) Uraian pembayaran dalam kuitansi harus jelas dari rincian sesuai

dengan Peruntukanya.

Page 41: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

4) Uraian tentang jenis barang/jasa yang dibayar dapat dipisahkan dalam

bentuk faktur sebagai lampiran kuitansi.

5) Setiap bukti pembayaran harus disetujui oleh kepala sekolah dan lunas

dibayar oleh bendahara.

6) Segala jenis bukti pengeluaran harus disimpan oleh sekolah sebagai

bahan bukti dan bahan laporan.

3. Laporan

Laporan merupakan pertanggung jawaban atas pelaksanaan kegiatan

yang dibiayai dari dana bantuan operasional sekolah (BOS). Untuk itu,

laporan pertanggungjawaban harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut.

a. Setiap kegiatan wajib dibuatkan laporan hasil pelaksanaan kegiatannya.

b. Laporan pengunaan dana BOS dari pertanggujawaban/pengelola dana

BOS di tingkat sekolah kepada Tim manejemen BOS kabupaten/kota

meliputi laporan realisai pengunaan dana per sumber dana, buku kas

umum, buku pembantu kas, buku pembantu bank dan buku pembantu

pajak beserta dokumen pendukung bukti pengeluaran dana bos

(kuitansi/faktur/nota/bon dari vendor/toko supplier) dan sekolah juga

wajib mengarsipkan untuk bahan audit.

c. Seluruh arsip data keuangan, baik yang berupa laporan-laporan

keuangan maupun dokumen pendukungnya, disimpan dan ditata dengan

rapi dalam urutan nomor dan tanggal kejadianya, serta disimpan dan di

suatu tempat yang aman dan mudah ditemukan setiap saat.

Page 42: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

d. Laporan penggunaan dana BOS dari Penanggungjawab pengelola dana

BOS kepada Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota meliputi laporan

realisasi penggunaan dana per sumber dana, Buku Kas Umum, Buku

Pembantu Kas, Buku Pembantu Bank, dan Buku Pembantu Pajak

beserta dokumen pendukung bukti pengeluaran dana BOS

(kuitansi/faktur/nota/bon dari vendor/toko/supplier) dan madrasah juga

wajib mengarsipkan untuk bahan audit.

Laporan pertanggujawaban keuangan tersebut disampaikan kepada

tim Manejemen BOS Kabupaten/kota serta triwulan paling lambat sepuluh

hari kerja sebelum berahirnya triwulan tersebut Sekolah harus menyusun

RAPBS (Format BOS K-1) yang dimuat rencana pengunaan uang dari

semua sumber dan yang diterima sekolah. RAPBS ditandatangani oleh

kepala sekolah, komite Sekolah dan khusus untuk sekolah. Format Sekolah

Bos K-1 dibuat setahun sekali pada awal tahun ajaran, namun bisa

dilakukan revisi pada semester kedua. Olah karena itu, sekolah dapat

membuat BOS K-1 tahunan yang dirinci tiap semester. Format BOS K-1

perlu dilengkapi dengan rencana pengunaan yang lebih rinci, yang dibuat

tiga bulanan yaitu format BOS K-1A. Format BOS K-1 perlu dilengkapi

dengan rencana penggunaan yang lebih dirinci tiapa semester. Format BOS

K-1A. Format ini dibuat setiap sumber dana yang diterima sekolah. Format

BOS K-2 adalah format laporan keuangan terintegrasi dan singkat/padat.

Format ini adalah format multi sumber dana, sehinga harus memuat laporan

penerima dan pengunaan uang dari semua sumber dana disekolah.

Page 43: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

Sekolah memiliki kewajiban mengelola dana BOS secara transparan

dan bertanggujawab jawab dengan cara mengumumkan besar dana yang

diterima dan dikelola oleh sekolah dan rencana pengunaan dana BOS di

awal tahun ajaran, serta laporan bulanan pengeluaran dana BOS dan

barang-barang yang dibeli oleh sekolah di papan pengumuman setiap tiga

bulan.

E. Bantuan Opersional Sekolah (BOS)

1. Pengertian Bantuan Operasional Sekolah

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah program pemerintahan

yang pada dasarya adalah untuk menyediakan pendanaan biaya operasi

non personalia bagi semua pendidikan dasar sebagai pelaksanaan program

wajib belajar selama 9 tahun (Depdiknas:2009).

2. Tujuan Bantuan Opersinal Sekolah

Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban

masyarakat terhadap pembiyaan pendidikan dalam rangka belajar 9 tahun

yang bermutu. Secara khusus program BOS (Depdiknas: 2009) bertujuan

untuk:

a. Membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SMP Negeri terhadap biaya

operasi sekolah, kecuali pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

(RSBI);

b. Membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan

dari dalam bentuk apapun, baik disekolah negeri maupun swasta:

c. Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi disekolah suasta .

Page 44: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

Selain tujuan program BOS tersebut, harapan dari adanya program

Bantuan Operasional Sekolah, (Depdiknas :2009) antara lain:

a) BOS harus menjadi sarana penting untuk percepat penuntasan Wajar

Diknas 9 Tahun.

b) Melalui BOS, tidak boleh siswa miskin putus sekolah karena tidak

mampu membayar iuran/pungutan yang dilakukan sekolah.

c) Anak lulus SD/MI/SDLB, harus dijamin kelangsugan pendidikannya ke

tingkat SMPT/MTs/SMPPLB.

d) Kepala sekolah diharapkan mencari dan mengajak siswa SD/MI/SDLB

yang akan lulus dan berpontesi tidak melanjutkan sekolah untuk

ditampung di SMPT/MTs/ SMPPLB.

e) Pemerintahan daerah harus mengalokasikan dana tambahan (bersama-

sama BOS) untuk menutaskanWajar Diknas 9 tahun secepatnya.

3. Sasaran Program Bantuan Operasional Sekolah

Menurut buku petunjuk teknik pengunaan dana BOS, yang menjadi

sasaran program BOS adalah sebuah SD dan SMP, termasuk Sekolah

Menegah Terbuka (SMPT) dan Tempat Kegiatan Belajar Mandiri (TKBM)

yang diselanggarakan oleh masyarakat, baik negeri maupun swasta di

seluruh provinsi di Indonesia. Program kejar Paket A dan Paket B tidak

termasuk sasaran dari program BOS ini (Depdiknas,2009).

4. Besar dana Bantuan Operasional Sekolah

Besar biaya satuan Bantuan Opersional Sekolah (BOS), yang diterima

oleh sekolah termasuk untuk BOS Buku, dihitung berdasarkan jumlah siswa

Page 45: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

323 orang, SMP Negeri 1 di kecamatan pasimaranu kepulauan selayar,

dengan ketentuan: SMP/SMPLB/SMPT/SATAP= 304 x Rp 710.000,-

/tahun=215.840.000,-/tahun

5. Sekolah Pemerintah Bantuan Operasional Sekolah

Menurut buku petunjuk teknis penggunaan dana BOS, ketentuan

sekolah penerima dana BOS (Depdiknas, 2009:3) antara lain:

a. Semua sekolah SD/SDLB/SMP/SMPLB/SMPT Negeri wajib menerima

dana BOS, bila sekolah tersebut menolak BOS, maka sekolah dilarang

memungut biaya dari peserta didik, orang tua atau wali peserta didik.

b. Semua sekolah swasta yang telah memiliki izin operasi dan tidak

dikembangkan menjadi bertaraf internasioanl wajib menerima dana BOS.

c. Bagi sekolah yang menolak BOS harus melalui persetujuan orang tua

siswa melalui komite sekolah dan tetap menjamin kelangsungan

pendidikan siswa miskin di sekolah tersebut.

d. Seluruh sekolah yang menerima BOS harus mengikuti pedoman BOS

yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan pemerintahan daerah.

e. Sekolah negeri kategori RSBI dan SBI diperbolehkan memungut dana

dari orang tua siswa yang mampu dengan persetujuan komite sekolah.

Pemda harus ikut mengawasi pungutan yang dilakukan oleh sekolah agar

tercipta prinsip pengelolaan dana secara trasparan dan akuntabel.

f. Sekolah negeri yang sebagian kelasnya sudah menerapkan siswa sekolah

bertaraf RSBI tetap diperbolehkan memungut dana dari orang tua siswa

Page 46: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

yang mampu dengan persatuan komite sekolah, kecuali terhadap siswa

miskin.

g. Organisasi Pelaksanaan Tingkat Sekolah

Dalam rangka pelaksanaan program BOS, organisasi pelaksanaan

tingkat sekolah, (Depdiknas, 2009:8) meliputi:

a. Pertanggungjawaban: Kepada Sekolah (sekaligus sebagai Pembantuan

Bendahara Pengeluaran Pembantu (PBPP)

b. Anggota: Bendahara BOS sekolah dan satu orang dari

unsur orang tua siswa di luar komite sekolah.

6. Tugas dan Tanggungjawab Sekolah, (Depdiknas, 2009:8) meliputi:

a. Mengisi dan menyerahkan LKIS kedinas pendidikan kabupaten dan

kota

b. Melaporkan perubahan data jumlah siswa setiap triwulan kepada dinas

pendidikan kabupaten/kota

c. Memverifikasi jumlah dan yang diterima dengan data siswa yang ada

d. Mengelolah dana BOS secara bertanggungjawab dan trasparan

e. Mengumumkan daftar komponen yang boleh dan yang tidak boleh

dibiayai oleh dana BOS dipapan pengumuman sekolah

f. Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelolah oleh sekolah

dan rancana pembangunan dana BOS (RAPBS) di papan pengumuman

sekolah Memuat laporan triwulan pengunaan dana BOS dan barang

/jasa yang yang ditandatangani oleh kepala sekolah, bendahara dan

Page 47: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

ketua komite sekolah dibelih oleh sekolah yang ditandatagani oleh

kepala sekolah, Bendahara dan Ketua Komite Sekolah

g. Bertangung jawab terhadap penyimpangan pengunaan dana di sekolah

h. Memberikan pelayanan dan penangan pengaduan masyarakat

i. Menyampaikan pengunaan dana BOS kepada Tim Manejemen BOS

Kabupaten/kota

j. Memasang spanduk di sekolah terkait kebijakan pendidikan bebas

pungutan.

Tata tertib Pengelolaan Dana BOS di sekolah, (Depdiknas,2009:8) meliputi:

a) Tidak diperkenangkan melakukan manipulasi data jumlah siswa;

b) Mengelolah dana BOS secara trasparan dan bertanggungjawab;

c) Mengumumkan hasil pembelian barang dan harga yang dilakukan oleh

sekolah dipapan pengumuman sekolah yang harus ditandatangani oleh

Komite Sekolah:

d) Mengiformasikan secara tertullis rekapitulasi penerimaan dan

penggunaan dana BOS kepada orang tua siswa setiap semester bersama

dengan pertemuan orang tua siswa dan sekolah pada saat penerimaan

rapor;

e) Bersedia diaudit oleh lembaga yang berwenang terhadap seluruh dana

yang dikelolah oleh

f) Sekolah, baik yang berasal dari dana BOS maupun dari sumbernya lain:

g) Dilarang bertindak menjadi distributor atau mengecer buku kepada

peserta didik di sekolah yang bersangkutan

Page 48: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

7. Penyaluran Dana BOS

Penyaluran dana dilakukan setiap periode 3 bulanan, yaitu periode

Januari-Maret, April-Juni, Juli-September dan Oktober-Desember. Pada

tahun anggaran 2014 tahun anggaran 2014, dana BOS akan diberikan

selama 12 bulan untuk periode Januari sampai dengan Desember 2014 dan

Triwulan I dan II tahun anggaran 2014 tahun ajaran 2014/2015 dan

Triwulan III dan IV tahun anggaran 2013 tahun ajaran 2014/2015.

Bagi wilayah yang sangat sulit secara geografis (wilayah terpencil)

sehingga proses pengambilan dana BOS oleh sekolah mengalami hambatan

atau memerlukan biaya pengambilan yang mahal, penyaluran dana BOS

oleh sekolah dilakukan setiap semester, yaitu pada awal semester. Penetuan

wilayah terpencil ditetapkan dengan ketantuan sebagai berikut:

a. Unit wilayah terpencil adalah kecamatan;

b. Tim Manejemen BOS Kabupaten Kota mengusulkan nama-nama

kecamatan terpencil pada Tim BOS Tim Manejemen Provinsi,

selanjutnya Tim Manejemen BOS Pusat;

c. kementrian keuangan menetapkan daftar alokasi dana BOS wilayah

terpencil berdasarkan usulan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

F. Kerangka pikir

Transparansi keterbukaan pemerintah dalam memberikan informasi

yang terkait dengan aktivitas pengelolaan sumber daya publik pada pihak-pihak

yang membutuhkan informasi. Dalam arti bahwa pemerintah berkewajiban

untuk memberikan informasi yang dibutuhkan baik informasi keuangan

Page 49: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

maupun lainnya yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi

sosial dan politik oleh pihak yang berkepentingan.

Transparansi ini bertujuan untuk membangun rasa saling percaya antar

Pemerintah dengan publik dimana pemerintah harus memberikan informasi

yang akurat pada publik yang membutuhkannya. Terutama informasi yang

handal yang berkaitan dengan informasi masalah-masalah hukum, peraturan,

dan hasil-hasil yang dicapai dalam pelaksnaan urusan pemerintahan.

Berdasarkan pernyataan tersebut sebagai wujud kongkret dari

Transparansi Pengelolaan Dana Bantuan Opersional Sekolah (BOS) SMP

Negeri I Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar, sebagaimana yang telah

penulis uraikan maka kerangka pikir yang akan menjadi acuan dalam penelitian

ini adalah

Page 50: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

Bagan Kerangka Pikir

G. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini berangkat dari latar belakang masalah, kemudian

dirumuskan dalam rumusan masalah dan dikaji berdasarkan teori dalam

tinjauan pustaka. Maka yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah

mengetahui transparansi dalam pengelolaan dana bantuan operasional sekolah

(BOS) SMP Negeri 1 Kecamatan Pasimarannu Kepulauan Selayar.

H. Deskripsi Fokus Penelitian

1. Transparansi adalah prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap

orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintah,

Faktor pendukung

1. Adanya fasilitas

yang memadai

2. Pengawasa internal

dan ekternal

Transparansi dalam Pengelolaan

Dana BOS

Transparan pengelolaan

Dana BOS

INDIKATOR

TRANSPARANSI

1. Penyediaan

informasi

2. Kemudahan

mengakses

informasi

3. Menyusun suatu

mekanisme

pengaduan

Faktor penghambat

1. Kuranya

Pengawasan

masyaraka dalam

pengelolaan dana

BOS

2. Pencairan dana BOS

yang terlambat.

0

20

40

60

80

100

1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr

East

West

North

Page 51: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

yakni informasi tentang kebijakan proses pembuaatan dan pelaksanaannya

serta hasil-hasil dicapai.

2. Penyediaan informasi yang jelas tentang prosedur-prosedur tentang biaya-

biaya dan tanggung jawab dalam pengelolaan dana BOS.

3. Kemudahan masyarakat mengakses informasi yaitu melalui papan

pegumuman dan media komunikasi.

4. Menyusun mekanisme pengaduan keluhan masyarakat yaitu dengan adanya

telfon dan SMS dan meningkatkan pengawasan terhadap pengeloloan dana

BOS agar tidak terjadi penyalahgunaan angaran dana tersebut.

5. Faktor pendukung adalah hal-hal yang menjadi pendorong suatu rangkaian

kegiatan dalam melaksanakan suatu kegiatan.

6. Faktor penghambat adalah suatu keadaan dimana terdapatnya kendala-

kendala dalam melaksanakan suatu kegiatan.

7. Transparan pengelolaan dana bantuan opersional sekolah (BOS) dapat

menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat, orang

tua siswa dan warga sekolah melalui penyediaan informasi dan menjamin

kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai.

Page 52: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu Dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus

2014. Lokasi ini menjadi objek penelitian atas dasar pertimbangan bahwa untuk

memberikan gambaran transparansi pengelolaan dana bantuan opersional

sekolah (BOS) di SMP Negeri 1 Kecamatan Pasimarannu Kepulauan Selayar,

merupakan salah satu lembaga yang melakukan pelayanan dan informasi

kepada masyarakat.

B. Jenis Dan Tipe Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian Diskriptitf kualitatif yaitu

penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk kata-

kata dan gambar, kata-kata disusun dalam kalimat, misalnya kalimat hasil

wawancara antara peneliti dan informan. Penelitian kualitatif bertolak dari

filsafat konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi

jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang di

interpretasikan oleh individu-individu. Penelitian kualitatif ditujukan untuk

memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut perspektif partisipan.

2. Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Karena terkait

langsung dengan gejala-gejala yang muncul di sekitar lingkungan manusia

terorganisasir dalam satuan pendidikan formal. Penelitian yang menggunakan

40

Page 53: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

pendekatan fenomenologis berusaha untuk memahami makna peristiwa serta

interaksi pada orang-orang dalam situasi tertentu.

C. Sumber Data

1. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber asalnya, data

primer di peroleh melalui :

a. Observasi yaitu pengumpulan data dalam kegiatan penelitian yang

dilakukan dengan mengamati kondisi yang berkaitan dengan obyek

penelitian.

b. Interview atau Wawancara mendalam (in dept interview) yaitu

mengadakan wawancara dengan informasi yang bertujuan untuk

menggali informasi yang lebih mendalam tentang berbagai aspek yang

berhubungan dengan permasalahan penelitian.

2. Data Sekunder adalah data yang telah diolah sebelumnya yang diperoleh

dari studi kepustakaan, maupun studi dokumentasi. Adapun data sekunder

diperoleh melalui :

a. Studi pustaka, yaitu bersumber dari hasil bacaan literatur atau buku-

buku atau data terkait dengan topik penelitian.

b. Dokumentasi, yaitu arsip-arsip, laporan tertulis atau daftar inventaris

yang diperoleh terkait dengan penelitian yang dilakukan.

Menurut Arikunto (1998 : 236 ), dokumentasi adalah “ Mencari data

mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan

sebagainya.”

Page 54: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

D. Informan Penelitian

Pemilihan informan sebagai salah satu sumber data yang urgen terhadap

penelitian harus menggunakan teknik yang tepat. menggunakan teknik

“purpose sampling” yaitu pengambilan sampel didasarkan pada pilihan

penelitian tentang aspek apa dan siapa yang dijadikan fokus pada saat situasi

tertentu dan saat ini terus-menerus sepanjang penelitian, sampling bersifat

purpossive yaitu tergantung pada tujuan fokus suatu saat (Nasution , 2006 : 29).

Teknik pengambilan informan adalah merupakan cara yang digunakan

dalam hal memperoleh data primer untuk bahan penelitian. Informan dalam

penelitian ini di ambil dari beberapa unsur, diantaranya:

Tabel 1 Informan Penelitian

No Nama Jabatan Jumlah

1 Drs.Askari Kepala Sekolah 1 orang

2 Syamsul Bahri Bendahara 1 orang

3 Muh. Arsad M. komite sekolah 1 orang

4 Nasruddin, Spd Guru sekolah 1 orang

5 Andi Ahmad, Spd Guru Sekolah 1 orang

6 Zainal Abadi,Spd Staf Sekolah 1 orang

7 Andi Zulfiandi, Spd Staf Sekolah 1 orang

8 St. Aminah Masyarakat 1 orang

9 Israh Masyarakat 1 orang

10 Muhammad Izzul Siswa kelas IX 1 orang

11 Sitti Hajrah Siswa kelas IX 1 orang

Jumlah 11 orang

Page 55: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi Langsung

Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan

langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau

lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain

penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati

langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan. Penemuan ilmu

pengetahuan selalu dimulai dengan observasi dan kembali kepada observasi

untuk membuktikan kebenaran ilmu pengetahuan tersebut.

2. Wawancara (interviewing)

Metode pengumpulan data dengan wawancara lebih banyak dilakukan

pada penelitian kualitatif dari pada penelitian kuantitatif. Kelebihan metode

wawancara adalah peneliti bisa menggali informasi tentang topik penelitian

secara mendalam, bahkan bisa mengungkap hal-hal yang mungkin tidak

terpikirkan oleh peneliti itu sendiri. Akan tetapi, metode wawancara

memerlukan kecakapan peneliti yang lebih dari pada pengumpulan data

dengan metode yang lain.

Tahapan yang dapat digunakan dalam wawancara adalah:

a. Tentukan jenis wawancara yang akan digunakan. Kalau penelitian

kualitatif, sebaiknya gunakan wawancara tidak terstruktur untuk

pewawancara yang sudah berpengalaman, atau semi terstruktur untuk

pewawancara yang belum berpengalaman.

Page 56: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

b. Rencanakan item pertanyaan dengan baik sehingga pelaksanaan akan

lebih efisien. Pewawancara harus mengerti tentang topik penelitian dan

informasi apa saja yang akan diungkap dari responden.

c. Bagi pewawancara yang belum berpengalaman, tidak ada salahnya

untuk melakukan latihan, atau simulasi terlebih dahulu. Bisa juga

dengan mengikuti proses wawancara yang dilakukan oleh rekan yang

lebih senior.

d. Gunakan sarana semaksimal mungkin sehingga informasi yang ada

tidak terlewatkan. Buatlah panduan dengan checklist (seperti metode

dokumentasi) atau gunakan alat perekam audio atau video.

e. Aturlah waktu dengan baik agar pelaksanaan wawancara dapat berjalan

dengan efektif dan jika perlu dapat dilakukan tatap muka lebih dari satu

kali sesuai dengan keperluan penelitian.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan tehnik untuk mengumpulkan data yang di

ambil dari beberapa buku bacaan maupun dokumen dan Foto-foto yang

berhubungan dengan objek penelitian di lokasi penelitian untuk melengkapi

data tentang transparansi penggelolaan dana bantuan operasional sekolah

SMP 1 Kecamatan Pasimaranu Kepulauan Selayar.

F. Tehnik Analisis Data

Dalam penelitian, analisis data harus dilakukan untuk lebih obyektif

dalam memberikan jawaban terhadap permasalahan yang ada. Analisis data

dilakukan secara kualitatif dan diolah dengan dukungan logika berfikir serta

Page 57: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

keabsahan dokumen sehingga akan di uraikan secara sistematis yang mampu

menjelaskan hubungan-hubungan berbagai jenis data sehingga dapat ditarik

suatu kesimpulan dengan logika deduktif. Menurut Miles dan Huberman

(2007 :16) analisis data kualitatif adalah suatu proses analisis yang terdiri dari

tiga alur kegiatan yang terjadi bersamaan yaitu reduksi data penyajian dan

data penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Proses reduksi data adalah merupakan suatu proses pemilihan,

pemutusan pemilihan pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi

kasar yang manual dari catatan-catatan dilapangan. Penyajian data adalah

merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan

adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan dengan melihat

penyajian-penyajian kita akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan

yang harus dilakukan. Menarik kesimpulan adalah memulai mencari data

dengan mencari arti benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan

kaonfigurasi yang mungkin alur sebab dan proposisi. (Miles dan Huberman,

2007 teknik analisa data kualitatif).

G. Pengabsahan Data

Untuk memperoleh kebenaran, penelitian ini menggunakan teknik

triangulasi. Menurut Patton, triangulasi data berarti membandingkan dan

mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui

waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif (Moleong, 1990: 178).

Triangulasi data dari penelitian ini diperoleh dengan meng-cross check

informasi antara informan yang satu dengan informan yang lain.

Page 58: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

Adapun dari beberapa macam teknik triangulasi, maka pada penelitian

ini yang akan digunakan adalah teknik triangulasi sumber, triangulasi metode

dan triangulasi waktu.

1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek pada sumber

lain keabsahan data yang telah di peroleh sebelumnya.

2. Triangulasi metode

Triangulasi metode bermakna data yang di peroleh dari satu sumber

dengan menggunakan metode atau teknik tertentu, diuji keakuratan atau

ketidak akuratannya.

3. Triangulasi waktu

Triangulasi waktu berkenan dengan waktu pengambilan data.

Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena

beberapa hal, subyektifitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam

penelitian kualitatif, alat yang di andalkan adalah wawancara dan

observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara

terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif kurang

creadible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian.

Dibutuhkan beberapa cara untuk meningkatkan keabsahan data

penelitian kualitatif yaitu; kreadibilitas, transferabilitas dan komfirmitas.

Kreadibilitas apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima dan

dipercaya. Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian,

observasi yang detail, triagulasi, perdebifering, analisis kasus negatif,

Page 59: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member chek cara

memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian.

Transfebilitas yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan

pada situasi yang lain. Defandibility yaitu apakah hasil penelitian

mengacu kepada tingkat konsistensi peneliti dalam mengumpulkan data,

membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat

interpretasi untuk menarik kesimpulan. Konfirmabilitas yaitu apakah hasil

penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian dengan

orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan

tujuan agar hasil dapat lebih objektif.

Page 60: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Sekolah yang menjadi objek penelitian ini adalah SMP Negeri I di

Kecamatan Pasimarannu merupakan yang sangat diminati oleh masyarakat

sekitarnya. Sekolah tersebut memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang lebih

memadai sekalipun belum bisa dikatakan sesuai Standar Nasional Pendidikan

(SNP) demikian juga tentang sumber daya manusia (guru dan karyawan),

sumber dana pembiayaan, prestasi akademis maupun non akademis jika

dibandingkan dengan sekolah lain yang ada disekitarnya. SMP Negeri I

Kecamatan Pasimaranna memiliki 24 orang guru dan pegawai serta memiliki

304 orang siswa/siswi yang berasal dari berbagai daerah baik dari daratan

maupun dari kepulauan. Dalam penelitian ini, transparansi pengelolaan dana

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 1 Kacamatan Pasimarannu

Kepulauan Selayar.

1. Rakapitulasi Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS )

di SMP Negeri 1 Kecamatan Pasimarannu Kepulauan Selayar.

Pendidikan merupakan salah satu agenda pemerintahan yang patut

diaktualisasikan demi mecerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu amanat

pembukuan UUD 1945 alinea ke empat dikatakan bahwa “mecerdaskan

kehidupan bangsa”. Amanat ini jelas bahwa pemerintah ditingkat daerah

provinsi maupun kebupaten/kota tidak boleh di tinggal diam melihat

penyelenggaraan pendidikan di bangsa ini. Salah satu faktor yang cukup

Page 61: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

memberikan pengaruh terhadap mutu dan kesesuaian pendidikan adalah

anggaran pendidikan yang memadai. Persoalan anggaran pendidikan ini akan

menyangkut besar anggaran dan alokasi anggaran.

Di lain pihak, peran yang dijalankan komite sekolah adalah sebagai

memberi pertimbangan dalam menetukana dan melaksanakan kebijakan

pendidikan serta berperan sebagai pengontrol dalam rangka transparansi dan

akuntabilitas penyelengaraan di suatu pendidikan dan sebagai mediator antara

pemerintah dengan masyarakat. Adapun tujuan komite sekolah yaitu memadai

dan menyalurkan inspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan

kebijakan operasional dan program pendidikan dana satuan pendidikan,

meningkatkan tanggung jawab dan peran masyarakat dalam menyelengarakan

pendidikan, dan menciptakan suasana koduktif transparan dan akuntabel, dan

demokratis dalam menyelenggarakan dan pelayanan pendidikan yang bermutu

disuatu pendidikan. Pada dasanya posisi komite sekolah berada ditengah-tengah

antara orang tua murid, murid, guru, masyarakat setempat, dan kalangan swasta

di satu pihak dengan pihak sekolah sebagai institusi, kepala sekolah,dinas

pendidikan, wilayahnya, dan pemerintah daerah dipihak lainya.

Adapun Rakapitulasi pemanfaatan dana bantuan operasional sekolah

(BOS) di SMP Negeri 1 Kecamatan Pasimarannu Kecamatan Pasimarannu

Kepulauan Selayar, dapat dilihat dari tabel beikut:

Page 62: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

Tabel:2

Rakapitulasi pemanfaatan dana bantuan operasional Sekolah (BOS) tahun 2014

UPT SMP Negeri 1 di Kecamatan Pasimarannu

Penerima

Triwulan I

(Rp)

57,687,500

Triwulan II

(Rp)

57,687,500

TriwulanIII

(Rp)

57,687,500

Triwulan IV

(Rp)

57,687,500

No Uraian Pengeluaran Triwulan I

(Rp)

Triwulan II

(Rp)

TriwulanIII

(Rp)

Triwulan IV

(Rp)

1. Honor bulanan guru

honorer

2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000

2. Honor bulananTenaga

Kepend. Honorer

2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000

3. Biaya makan minum

pegawai

4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000

4. Balanja alat bahan

Pratikum

14,000,000 15,000,000 _ 4,500,000

6. Biaya

pengadaan/penjilitan

2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000

7. Isi ulang gas 150,000 150,000 150,000 150,000

8. Biaya kegiatan ujian

semester

_ 2,000,000 _ 2,000,000

9. Biaya kegiatan ujian

akhir sekolah

_ 1,500,000 _ _

10. Biaya kegiatan ujian

nasional

_ 1,000,000 _ _

11. Belanja alat

kebutuhan kantor

3,000,000 _ _ 3,000,000

12. Biaya operasional

listrik/geset

4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000

13 Pembelian buku tulis

siswa/perpustakaan

8,000,000 _ 8,000,000 8,000,000

14. Pembelian buku

Administrasi/siswa

_ _ 1,500,000 _

15. Membeli alat

kebersihan sekolah

1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000

16. Biaya penerimaan

siswa baru dan mos

_ 1,500,000 _ _

Page 63: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

17. Biaya kosumsi tamu 450,000 450,000 450,000 450,000

18. Biaya ATK 8,587,500 1,587,500 9,587,500 12,087,500

19. Biaya honor

membibing siswa

1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000

20. Biaya kegiatan

perseni kabupaten

_ 3,500,000 _ _

21. Biaya kegiatan

ekstrakurikulum

3,000,000 1,500,000 3,000,000 3,000,000

22. Biaya olimpiade

siswa nasional

_ 1,500,000 _ _

23. Biaya kegiatan les

sore

1,500,000 1,000,000 _ _

24. Biaya penerimaan

ijasah

_ _ 1,000,000 _

25. Biaya Trasportasi Hut

RI/Hardiknas

_ _ 2,500,000 _

26. Biaya pengadaan alat

kesenian

_ _ 8,000,000 _

27. Biaya pengadaan olah

raga

_ _ _ 3,000,000

Jumlah 57,687,500 57,687,500 57,687,500 57,687,500

Sumber data: SMP Negeri I Pasimarannu Tahun Pelajaran 2014

Pada tabel 2. rekapitulasi angaran belanja Langsung SMP Negeri I

Kecapamatan Pasimarannu yang berdasarkan program dan kegiatan dan BOS di

Kecapamatan Pasimarannu, anggaran yang diberikan kepada pihak sekolah

dalam pelaksanaan dana BOS di Kecapamatan Pasimarannu diberikan empat

kali dalam setahun dengan system triwulan. Adapun itu Honor bulanan guru

honorer jumlah angaran sebesar Rp 5.000.000, Honor bulanan Tenaga

Kepend.honorer Rp.9.000.000. Biaya makan minum pegawai, Rp.18.000.000.

Balanja alat bahan Pratikum, Rp.33.500.000. Biaya pengadaan/penjilitan,

Rp.1.000.000. Isi ulang gas Rp.600.000., Biaya kegiatan ujian semester,

Page 64: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

Rp.4.000.000. Biaya kegiatan ujian akhir sekolah, Rp.1.500.000. Biaya

kegiatan ujian nasional, Rp.1.000.000. Belanja alat kebutuhan kantor,

Rp.6.000.000. Biaya operasional listrik/gese, Rp.18.000.000. Pembelian buku

tulis siswa/perpustakaan, Rp.24.000.000. Pembelian buku Administrasi/siswa,

Rp.1.500.000. Membeli alat kebersihan sekolah, Rp.5.000.000. Biaya

penerimaan siswa baru dan mos, Rp.1.500.000. Biaya kosumsi tamu,

Rp.1.800.000.biaya ATK, Rp.31.850.000. Biaya honor membibing siswa,

Rp.6.000.000. Biaya kegiatan perseni. kabupaten, Rp.3.500.000. Biaya kegiatan

ekstrakurikulum, Rp.10.500.000. Biaya olimpiade siswa nasional,

Rp.1.500.000. Biaya kegiatan les sore, Rp.2.500.000. Biaya penerimaan ijasah,

Rp.1.000.000. Biaya Trasportasi Hut RI/Hardiknas.Rp 2.500.000 Biaya

pengadaan alat kesenian, Rp8.000.000. Biaya pengadaan olah raga,

Rp3.000.000.

Demikianlah dana tersebut, diharapkan dapat meningkatkan minat

masyarakat usia sekolah untuk dapat melanjutkan pendidikan atau dengan kata

lain program ini dapat mengurangi angka putus sekolah (APS) di Kecamatan

Pasimarannu.

B. Transparansi Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

di SMP Negeri I Kecamatan Pasimarannu Kepulauan Selayar.

Transparansi merupakan jaminan akses informasi, serta adaanya

kemudahan akses informasi dan masyarakat atau kebebasan untuk setiap

orang untuk memperoleh informasi tentang penyelanggaraan pemerintah,

yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya,

serta hasil-hasil yang dicapai.

Page 65: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

Transparansi pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di

SMP Negeri 1 Kecamatan Pasimarannu Kepulauan Selayar, transparansi

untuk membangun kepercayaan masyarakat dan pemerintah dalam

menyelenggarakan seluruh program pendidikan di sekolah, disamping itu,

transparansi dapat menciptakan timbal balik antara pemerintah masyarakat,

orang tua siswa, dan warga sekolah dalam penyedian informasi dan

menjamin kemudahan dalam mendapatkan informasi yang akurat dan

memadai.

Indikator-indikator transparansi adalah sebagai berikut: (1)

penyediaan informasi yang jelas tentang prosedur-prosedur, biaya-biaya

dan tanggung jawab dalam pengelolaan dana BOS, (2) kemudahan

masyarakat mengakses informasi, (3) menyusun suatu mekanisme

pengaduan keluhan masyarakat.

Demikian halnya transparansi pengelolaan dana bantuan operasional

sekolah (BOS) di SMP Negeri 1 Kecamatan Pasimarannu Kepulauan

Selayar yang akan dideskripsikan melalui beberapa indikator di atas yang

tampak berikut ini:

Adapun masing-masing distribusi jawaban informan pada tiap

indikator dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Penyediaan Informasi yang Jelas Tentang Prosedur-Prosedur,

Biaya-Biaya dan Tanggung Jawab Dalam Pengelolaan BOS.

Penyediaan informasi adalah sebuah wujud layanan dari salah salah

satu bentuk transparansi dengan indikator; penyediaan informasi yang jelas

tentang prosedur-prosedur, biaya-biaya dan tanggung jawab. Tujuan utama

Page 66: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

program BOS adalah untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa

miskin/tidak mampu dan merigankan bagi siswa yang lain, agar mereka

memperoleh layanan Pendidikan Dasar 9 Tahun yang bermutu. Dalam

pengelolaan dana BOS ini dibutuhkan adanya informasi dari pemerintah

terkait, agar program yang dijalankan bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Menurut hasil wawancara penulis dengan masyarakat tentang

penyediaan informasi yang jelas tentang prosedur-prosedur pengelolaan

Dana BOS menyatakan bahwa:

Hasil wawancara penulis dengan staf sekolah di SMP Negeri

Kecamatan Pasimarannu mengatakan bahwa:

“Selama ini dalam informasi tentang pengelolaan dana BOS dengan

indikator penyediaan informasi yang jelas oleh pemerintah tentang

prosedur-prosedur dalam pengelolaan dana BOS belum memuaskan,

karena tidak dilakukan dengan terbuka atau transparan untuk semua

kalangan. Tidak ada penyediaan informasi yang jelas tentang

prosedur-prosedur pengelolaan dana BOS itu dilakukan perperiodik

dan sifatnya terbuka termasuk jika prosedur-prosedur itu sewaktu-

waktu berubah atau terganti.”( wawancara ZA tanggal 4 Juni 2014).

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

penyediaan informasi tentang prosedur-prosedur yang jelas belum

dilakukan dengan baik sesuai dengan prinsip transparansi karena tidak

dilakukan secara transparan untuk semua kalangan khususnya mengenai

penyediaan informasi tentang prosedur-prosedur dalam pengelolaan

bantuan operasionn (BOS) di SMP Negeri 1 Kecamatamatan Pasimarannu.

Biaya-biaya merupakan rencana keuangan priodik yang disusun

berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis

Page 67: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatan secara kuantitatif dan

umumnya dinyatakan dalam suatu moneter untuk jangka waktu tertentu.

Untuk merigankan biaya-biaya sekolah dengan adanya program dana

BOS, orang tua siswa masih dibebankan dengan pugutan/iuran dan lain-

lain, untuk mewujudkan transparansi pengelolaan dana BOS berikut ini

hasil wawancara penulis dengan siswa kelas XI di SMP Negeri Kecamatan

Pasimarannu sebagai berikut:

“Kalau untuk biaya sekolah terutama iuran, kami memang tidak

dipungut, tetapi terkadang untuk biaya tidak terduga pihak sekolah

masih memungut dari kami, dan tidak pernah diundang untuk

membicarakan basarnya sumbangan yang harus dibayar.

”(Wawancara S.H tanggal 4 Juni 2014).

Hasil wawancara dengan siswa kelas XI di SMP Negeri Kecamatan

Pasimarannu mengatakan bahwa:

“Dengan adanya dana BOS pungutan di sekolah hampir tidak ada

pungutan, paling hanya kalau anak-anak mengadakan perpisahan

sekolah, biasanya dipungut biaya, itu pun tidak banyak dan saya

berharap bahwa yang mendapatkan dana BOS tersebut harus benar-

benar orang yang tidak mampu/layak mendapat dana bantuan

operasionala sekolah (BOS) di SMP Negeri 1 di Kecamatan

Pasimarann, hanya saja untuk itu kami belum perna dilibatkan dalam

rapat membahas tentang sumbangan-sumbangan diluar dana BOS.

”(Wawancara M.I tanggal 4 Juni 2014).

Hasil wawancara dengan masyarakat mengatakan bahwa:

“Sampai saat ini pelaksanaan pengelolaan dana bantuan operasional

sekolah (BOS) di kecamatan pasimarannu sudah terlaksana dengan

cukup baik, kami sebagai orang tua siswa merasa terbantu dengan

adanya program ini,besarnya harapan kami kepada pemerintah agar

program lebih ditingkatkan dan pemerintah harus bersikap tegas

apabila terdapat penyelenwengan yang dilakukan oleh pihak-pihak

yang terkait, hanya saja sebaiknya pungutan dana BOS

dipertanggujawabkan secara terbuka kepada masyarakat.”(Wawancara

IS tanggal 4 Juni 2014).

Page 68: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa

penyediaan informasi tentang biaya-biaya sekolah belum transparan, namun

sebagian orang tua siswa masih mengeluh ada pungutan Foto copy buku

ajar, uang perpisahan, maka itu dari pihak orang tua sangat berharap agar

pendidikan membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah.

Tanggung jawab merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam

pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di SMP Negeri1

Kecamatan Pasimarannu guna mengetahui tanggung jawab sekolah dalam

melaksanakan tugas-tugas dalam pengelolaan dana bantuan operasional

sekolah (BOS) di SMP Negeri1 Kecamatan Pasimarannu. Sehingga tujuan

akan terlaksana dengan baik dengan disertai dengan tanggung jawab akan

tugasnya masing-masing.

Hasil wawancara penulis dengan Kepala Sekolah SMP di Kecamatan

Pasimarannu adalah mengatakan bahwa:

“Selain kepala sekolah sebagai penangunggjawab pengelolaan dana

BOS dan kepala sekolah melaporkan perubahan data jumlah siswa

setiap triwulan kepada dinas Pendidikan Kabupaten/kota secara

bertanggujawab dan transparan dan mengumumkan besar dana yang

diterima dan yang dikelolah oleh sekolah. Sekolah harus membuat

laporan pertanggung jawaban dana BOS kepada dinas pendidikan

sebagai syarat pencairan dana BOS untuk triwulan berikutnya.”

(wawancara A.S tanggal 4 Juni 2014).

Hasil wawancara dengan staf sekolah di SMP Negeri Kecamatan

Pasimarannu mengatakan bahwa:

“Dalam pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di SMP

Negeri 1 Kecamatan Pasimarannu kami melihat dalam tanggung

jawab sudah dilakukan secara transparan .”(Hasil wawancara dengan

AZ tanggal 4 Juni 2014, )

Page 69: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pertanggung

jawab dana BOS dilakukan secara transparan kepada pemerintah, tapi

masih belum transparan kepada masyarakat. Hal ini dilakukan, dana BOS

sekolah hanya akan dicairkan ketika laporan pertanggung jawaban BOS

sudah tuntas.

b. Kemudahan Akses Informasi Tentang Pengelolaan Dana BOS.

Akses informasi merupakan kemudahan para pemangku kepentingan

untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Hak untuk memperoleh

informasi merupakan salah satu hak asasi manusia yang paling mendasar,

setiap orang berhak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi. Hak ini

mencakup kebebasan untuk menganut pendapat tanpa ada tekanan dan

untuk mencari, menerima dan memberikan informasi dan gagasan melalui

media apapun tanpa memperdulikan batas Negara.

Kemudahan masyarakat dalam akses informasi mendapatkan

informasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Akses informasi

secara langsung yaitu informasi yang dapat dilakukan dengan langsung

berhadapan dengan pihak terkait dengan penggunaan informasi yang

dibutuhkan. Informasi tidak langsung adalah informasi yang didapatkan

melalui papan informasi.

Hasil penelitian penulis menujukan bahwa kemudahan dalam

mendapatkan akses informasi pengelolaan secara langsung maupun tidak

langsung itu sangat mudah karena pengelolaan dana BOS semuanya

dipublikasikan di papan informasi. Menurut hasil wawancara penulis

Page 70: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

dengan masyarakat tentang kemudahan akses informasi yang jelas tentang

pengelolaan dana BOS menyatakan bahwa:

Menurut hasil wawancara dengan guru sekolah di SMP Negeri

Kecamatan Pasimarannu menyatakan bahwa:

“Ada beberapa cara warga sekolah mengakses informasi tentang

pengelolaan dana BOS di SMP 1di Kecamatan Pasimarannu cukup

mudah diantaranya informasi keuangan yang bebas diketahui oleh

semua warga sekolah dan orang tua siswa misalnya rencana anggaran

pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) bisa ditempel di papan

informasi di ruang guru atau di depan ruang tata usaha sehingga bagi

siapa saja yang membutuhkan informasi itu dapat dengan mudah

mendapatkannya. Orang tua siswa bisa mengetahui berapa jumlah

dana yang diterima sekolah dan digunakan untuk apa saja dana

tersebut..” (wawancara NA tanggal 4 Juni 2014).

Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa salah satu cara

mangakses informasi yang ada di kantor sekolah yaitu dengan melihat

informasi yang ada di dalam kantor sekolah. Papan informasi merupakan

tempat di pasang semua informasi dan warga sekolah. Tapi sebagian warga

sekolah mengatakan bahwa informasi yang di tempel pada papan informasi

kurang efektif penyampaiannya kepada warga sekolah, karena masih

banyak informasi yang tidak dipasang. Kalau ada informasi terkadang

sebagian warga tidak tahu informasi tersebut. Seperti yang dikemukakan

oleh warga sekolah di SMP Negeri Kecamatan Pasimarannu mengatakan

bahwa:

“Banyak informasi yang disampaikan tidak tersampaikan dengan baik.

Informasi tersebut hanya di pasang di papan informasi yang ada

diruangan. Warga sekolah, orang tua siswa jarang ke kantor sekolah.

Jadi informasi biasanya hanya di dapat dari mulut ke mulut atau

melalui media komunikasi lewat telepon.Itu pun tidak jelas. Alangkah

bagusnya, informasi itu disampaikan langsung oleh kepala sekolah

atau ketua komite sekolah.” (wawancara AA tanggal 4 Juni 2014).

Page 71: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

Hasil wawancara penulis dengan warga sekolah di SMP Negeri

Kecamatan Pasimarannu mengatakan bahwa:

“Dalam pemerintahan ada informasi yang dapat di ketahui oleh

warga sekolah dan ada pula yang bersifat rahasia sesuai UU. Masalah

pengelolaan dana BOS tidak semua kita menginformasikannya ke

warga sekolah tapi kami tidak pernah menutup akses informasi

ketika ada warga sekolah yang ingin tahu tentang proses pengelolaan

dana BOS di Kecamatan Pasimarannu.”(wawancara R.A tanggal 4

Juni 2014).

Beberapa informasi yang tidak diketahui warga sekolah dalam

memilih mana informasi yang seharusnya informasi rahasia dan tidak bisa

dipublikasikan, dan mana informasi yang bisa di publikasikan.Tetapi itu

bukan merupakan alasan warga sekolah untuk mengetahui lebih jauh.

Seperti yang diungkapkan salah satu warga sekolah dalam hasil

wawancaranya yang mengatakan bahwa:

“ Rahasia apapun itu warga sekolah juga harus tahu mana informasi

yang bisa diketahui dan mana yang tidak. Maka dari itu perlunya

akses informasi yang lebih luas agar mengetahui semuanya.”

(wawancara I.S tanggal 4 Juni 2014).

Hasil wawancara penulis dengan J.A mengatakan bahwa:

“ Salah satu cara menyampaikan informasi yang lebih baik yaitu

kepala Sekolah, KTU orang tua siswa bersosialisasi dengan warga

sekolah, jangan berpatokan sama papan informasi. Menurut saya hal

tersebut kurang efektif dan lambat informasinya.” (wawancara

tanggal 4 Juni 2014).

Wawancara diatas dapat disimpulkan dalam kemudahan akses

informasi belum dapat dilaksanakan secara transparan sebab masih ada

informasi yang belum dapat dijelaskan secara terbuka. Tentang transparansi

Page 72: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di SMP Negeri 1

Kecamatan pasimarannu.

c. Menyusun Suatu Mekanisme Pengaduan Tentang Pengelolaan

Dana BOS.

Menyusun suatu mekanisme pengaduan adalah salah satu prinsip dari

transparansi pengelolaan APBD dengan indikator pelayanan pengaduan dan

jaminan hukum. Berdasarkan hasil penelitian penulis dilapangan

menemukan bahwa dalam transparansi pengelolaan dana bantuan

operasional sekolah (BOS) mengunakan suatu indikator, yaitu pelayanan

pengaduan dan jaminan hukum. Sesuai dengan UU No.25/2009 tentang

pelayanan publik merupakan terobosan besar dalam mencoba untuk

meningkatkan transparansi dalam memberikan pelayanan publik.

Cara untuk menyusun suatu mekanisme pengaduan yaitu adanya

media bagi masyarakat dalam menyampaikan pengaduan kalau ada keluhan

tentang pengelolaan dana bantuan operasioanal sekolah (BOS) di SMP

Negeri 1 Kecamatan Pasimarannu.

Hasil wawancara penulis dengan bendahara sekolah di SMP Negeri

Kecamatan Pasimarannu mengatakan bahwa:

“Melalui telpon atau SMS merupakan sarana yang ada di kantor

sekolah yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk memasukkan

kritik dan sarannya kepada sekolah dengan cara tidak langsung.”

(wawancara SB tanggal 4 Juni 2014).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dengan

adanya pengaduan melalui telpon atau SMS yang disediakan di Kantor

sekolah dapat memudahkan masyarakat dalam menyalurkan aspirasinya

Page 73: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

dengan cara memberikan kritik dan saran terhadap kegiatan-kegiatan yang

ada di sekolah secara tidak langsung, tetapi warga sekolah jarang ada yang

memasukkan saran dan kritiknya meskipun sudah ada telpon atau SMS

yang disediakan di kantor sekolah.

Hasil wawancara dengan warga sekolah di SMP Negeri Kecamatan

Pasimarannu mengatakan bahwa:

“Selama masa jabatan kepala sekolah saya rasa melakukan langkah-

langkah pertanggung jawaban dengan cara-cara yang terbuka salah

satunya adalah layanan pengaduan Melalui telpon atau SMS dapat

disampaikan langsung kepada sekolah dengan adanya nomor telepon

kita bisa menghubung salah satu staf sekolah yang bisa dihubungi 24

jam.” (wawancara NA tanggal 4 Juni 2014).

Hasil wawancara dengan bendahara sekolah di SMP Negeri

Kecamatan Pasimarannu mengatakan bahwa:

“Di sini belum pernah ada pengaduan pengunaan dana BOS yang

indifikasikan sebagai peyimpangan, dalam pengelolaan dana bantuan

operasional sekolah (BOS). Jadi segala sesuatunya diadukan

seseorang sesuai dengan susunan mekanisme pengaduan”.(wawancara

dengan SB,4 juli 2014)

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat

disimpulkan bahwa layanan pengaduan di Kecamatan Pasimarannu

Kepulauan Selayar belum dilakukan sesuai dengan aturan yang ada,

meskipun terkait layanan telepon seluler untuk pengaduan yang langsung

terhubung dengan biro terkait dan adanya telpon atau SMS saran dan kritik

yang disediakan, namun masyarakat belum sepenuhnya memanfaatkan

fasiltas tersebut karena kurang komunikasi atau sosialisasi dengan pihak

sekolah. Selain media SMS dan telfon, juga perlu kotak saran untuk

menyampaikan keluhan masyarakat. Akan tetapi dalam SMP Negeri 1

Page 74: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

Kecamatan Pasimarannu belum tersedia kotak saran tersebut sebagai ini

mengindikasikan bahwa mekanisme layanan yang aduan masyarakat belum

berjalan sacara dengan baik.

C. Faktor Pendukung dan Penghambat ditemui dalam Transparansi

Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri

I di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Selayar.

Upaya ditemui dalam Transparansi Pengelolaan Dana Bantuan

Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri I Di Kecamatan Pasimarannu

Kabupaten Selayar tentunya ada faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik

itu faktor pendukung maupun faktor penghambat.

Adapun faktor yang mendukung dan meghambat Transparansi

Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri I

Di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Selayar, antara lain sebagai berikut:

1. Faktor-faktor Penghambat ditemui dalam Transparansi Pengelolaan

Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri I Di

Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Selayar.

Faktor penghambat merupakan suatu hal atau kejadian yang dapat

menjadi kendala proses suatu kegiatan yang berlangsung. Dalam

Transparansi dalam Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) di SMP Negeri I di Kecamatan Pasimarannu, terdapat faktor

penghambat, yaitu:

a. Kurangnya Pengawasan Masyarakat dalam Pengelolaan Dana

BOS.

Dalam pengelolaan dana bantuan operasional Sekolah (BOS) di

SMP Negeri I di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Selayar perlu adanya

pengawasan untuk memanalisir adanya tindakan-tindakan yang tidak

Page 75: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

sesuai dengan kaidah-kaidah. Permasalahan utama yang dialami dalam

pengelolaan dana bantuan operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri I di

Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Selayar adalah kurangnya pengawasan

masyarakat dalam pengelolaan dana BOS. Hal itu diungkapkan hasil

wawacara penulis dengan masyarakat mengatakan bahwa:

Dengan adannya pengawasan masyarakat dalam pengelolaan dana

BOS sangat berperan penting dalam menyelengarakan program dana

bantuan operasional sekolah (BOS) dengan baik, pengawasan

masyarakat tidak berungsi dengan baik”( wawacara dengan I S,4 juli

2014)

Senada yang disampaika oleh toko masyarakat yang mengatakan

bahwa,

“Kalau saya disini bentuk pengawasan saya terhadap dana (BOS) itu

tidak berjalan dengan lancar. Hanya saja saya melihat kurang aktifnya

masyarakat diakibatkan kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat,

terutama pada pembahasan anggaran”.(wawancara dengan S T,4 juli

2014)

Melihat dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pengawasan

dalam dana (BOS) di SMP Negeri I di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten

Selayar tidak berjalan lancar, namun hasil dari pengawasan masyarakat melihat

bahwa pengelola dana (BOS) kurang sosialisasi terutama pada waktu

pembahasan anggaran.

Hasil wawacara penulis dengan masyarakat mengatakan bahwa:

“Permasalahan yang sekarang kami alami adalah pengawasan

masyarakat dalam pengelolaan dana BOS pihak sekolah kurang

melibatkan masyarakat terhadap pengawasan dana BOS. Kami tidak

pernah diundang pada saat rapat tentang dana BOS,dan kami

diundang pada saat penerimaan rapor siswa pada hal kami merasa

dengan adanya masyarakat dapat mengetahuhui jumlah angaran dana

Page 76: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

BOS yang diberikan setiap tahunya kepada sekolah dalam

pengelolaan dana BOS di SMP Negeri 1 Kecamatan Pasimarannu.”

(wawacara dengan AR tanggal 4 juni 2014)

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kurang

pengawasan masyarakat dalam pengelolaan dana BOS pelaksanaan

kegiatan pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di SMP

Negeri Kecamatan Pasimarannu Kepulauan Selayar tidak berjalan dengan

baik. Terkait dengan pengawasan masyarakat dalam pengelolaan dana BOS

dibutuhkan juga dibutuhkan partisipasi masyarakat dan kerjasama seluruh

komponen-komponen sekolah.

b. Pencairan Dana BOS yang Terlambat.

Permasalahan kedua yang masih belum terselesaikan hingga sekarang

adalah masalah dana. Laporan pertanggujawaban dari setiap sekolah

biasanya mengalami keterlambatan, sehingga mengakibatkan pula

keterlambatan dalam proses pencairan angaran dana bantuan operasional

sekolah (BOS) selanjutnya. Hal tersebut berakibat pada sistem pelaporan

bagian pendidikan yang kadang molor/terlambat penyetoran laporan kepada

bagian keuangan.

Hasil wawacara penulis dengan bendahara sekolah di SMP Kecamatan

Pasimarannu mengatakan bahwa:

“Penyelengaraan program dana bantuan opersional sekolah (BOS)

terkait masalah penyaluran dana sebenarnya belum optimal sepenuhya

hal ini dapat dilihat presentase hasil penyaluran dana pada tahap

kedua pencairan dana terdapat dua triwulan yang dapat dimiliki dana

bantuan operasional sekolah (BOS) di SMP Negeri 1 Kecamatan

Pasimarannu. Hal ini pada penyaluran dana pada tahap pertama tidak

tuntas sehinga masih terdapat dana tidak tersalurkan dan mengedap

dan laporan pertanggung jawaban dana BOS sudah ditentukan

Page 77: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

waktunya oleh dinas pendidikan dan kami selaku kepala sekolah dan

bendahara bekerja keras untuk menyelesaikan laporan

tersebut”..(wawancara dengan S.B 4 juli 2014)

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalam

Permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan program BOS ini

menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan program dana BOS ada masalah.

Masalahnya adalah dana BOS yang belum dicairkan pada saat dibutuhkan,

sedangkan kebutuhan sekolah, yang tugas utamanya adalah melayani

kepentingan anak didik, tidak dapat ditunda serta sistem administrasi

keuangan dari pemerintah yang ketat. Dana BOS diberikan per triwulan,

tetapi kehadirannya tidak pernah tepat pada awal triwulan. Ada kalanya

pada bulan kedua, ada kalanya pada bulan ketiga, sehingga pada awal

triwulan sekolah belum memperoleh dana operasional sedangkan sekolah

harus tetap berjalan.

2. Faktor-faktor pendukung ditemui dalam Transparansi Pengelolaan

Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri I Di

Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Selayar.

Faktor pendukung merupakan suatu hal atau kejadian yang dapat

membantu proses terjadinya suatu kegiatan yang berlangsung. Dalam

Transparansi Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di

SMP Negeri I Kecamatan Pasimarannu terdapat beberapa pendukung

suksesnya proses Transparansi Pengelolaan Dana Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) di SMP Negeri I Kecamatan Pasimarannu yaitu diantaranya

adalah (a) Pengawasan internal dan ekternal (b) Adanya Fasilitas yang

Memadai.

Page 78: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

a. pengawasan

pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan

pengambilan tindakan yang dapat mendukung mencapai hasil yang

diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.

Pemerintah melakukan pengawasan dalam penyelengaraan distribusi dana

BOS melalui pengawasan internal dan pengawasan ekternal. Pengawasan

dana BOS dapat dilakukan secara internal yang dilakukan oleh komite

sekolah beserta warga sekolah lainnya dengan pihak penyelenggara

sekolah. Di samping itu pengawasan dapat dilakukan oleh pengawas

ekternal yang dilakukan instansi pengawas Badan Pemeriksaan Keuangan

(BPK) inspektorat jenderal (itjen) kementrian pendidikan dan kebudayaan,

dalam infektorat daerah kabupaten selayar. Sehinga, melalui sistem

pengawasan tersebut dapat diharapkan pendistribusian dana BOS dapat

tetap sasaran bagi masyarakat miskin.

1. Pengawasan Internal

Pengawasan internal merupakan faktor pendukung atas terlaksananya

kegiatan yang sedang berlangsung.Pengawasan internal yang dilakukan

oleh komite sekolah lainnya dengan pihak penyelenggara sekolah. Hal itu

bertujuan agar Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di

SMP Negeri I Kecamatan Pasimarannu dapat berjalan secara transparan dan

dapat dipertanggungjawabkan. Hasil wawancara penulis Komite sekolah

selaku yang mengawasi Transparansi dalam pengelolaan Dana BOS,

mengatakan:

Page 79: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

“Pengawasan internal salah satu pendukung suatu hal atau kejadian

yang dapat membantu proses terjadinya suatu kegiatan yang

berlangsung. Dalam Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) di SMP Negeri I kecamatan pasimarannu”. (wawancara AR

tanggal 4 Juni 2014).

Hasil wawancara penulis dengan staf sekolah di SMP Negeri 1

Kecamatan Pasimarannu mengatakan bahwa:

“Dengan adanya pengawasan komite sekolah memberikan

pertimbangan dalam menentukan dan melaksanakan kebijakan

pendidikan menyampaikan aspirasi orang tua siswa melaksanakan

kontrol atau pengawasan terhadap transparansi dalam mengelola dana

bantuan operasional sekolah (BOS) di SMP Negeri I Kecamatan

Pasimarannu”. (wawancara A.Z tanggal 4 Juni 2014).

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu

faktor yang mendukung pengawasan yang dilakukan komite sekolah yang

menyampaikan aspirasi orang tua siswa dalam melakukan kontrol

pengawasan terhadap transparansi pengelolaan dana bantuan opersional

sekolah (BOS) di Kecamatan Pasimarannu Kepulauan Selayar. Komite

sebaiknya bukan hanya menandatangani laporan pertanggu jawaban BOS

tetapi sebaiknya betul-betul aktif melibatkan diri dalam aktifitas sekolah.

Dengan demikian kegiatan pengawasan yang telah dilaksanakan

tersebut memperoleh hasil yang baik dan benar sesuai dengan rencana yang

telah ditentukan sebelumnya. Pelaksanaan pengawasan dana bantuan

operasional sekolah (BOS), secara transparan dan dapat dipertanggung

jawabkan.

1. Pengawasan Ekternal

Pengawasan ekternal merupakan faktor pendukung atas terlaksananya

kegiatan yang sedang berlangsung.Pengawasan internal yang dilakukan

Page 80: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

oleh Pengawasan ekternal yang dilakukan instansi pengawas Badan

Pemeriksaan Keuangan (BPK) inspektorat jenderal (itjen) kementrian

pendidikan dan kebudayaan, dalam infektorat daerah kabupaten selayar.

Sehinga, melalui sistem pengawasan tersebut dapat diharapkan

pendistribusian dana BOS dapat tetap sasaran bagi masyarakat miskin.

Hasil wawancara penulis dengan guru sekolah di SMP Negeri 1

Kecamatan Pasimarannu mengatakan bahwa:

“Dengan adanya Pengawasan ekternal merupakan faktor pendukung

atas terlaksananya Badan Pengawas Keuangan dan Pembanguanan

(BPKP) maupun Badan Pemeriksaan Keuangan agar di dalam

pelaksanaanya program BOS dapat berjalan dengan baik terutama

bagi pengaduan masyarakat tersebut. Masyarakat menginginkan

pengawasan, bukan hanya dari pihak pemerintah setempat akan tetapi

pemerintah dapat melakukan pemeriksaan terhadap laporan mengenai

adanya indikasi terjadinya penyimpangan, korupsi, kolusi dan

nepotisme. ” (wawancara A.D tanggal 21 Juni 2014)

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pengawasan

pengelolaan dana BOS menjadi faktor yang sangat mendukung

keberhasilan pelaksanaan program BOS. Pelaksanaan pengawasan ekternal

terhadap transparansi pengelolaan dana bantuan opersional sekolah (BOS)

di Kecamatan Pasimarannu Kepulauan Selayar.

2. Fasilitas yang memadai

Tersediannya fasilitas yang memadai guna untuk terlaksananya proses

pengelolaan dana bantuan opersional sekolah (BOS) di SMP Negeri 1

Kecamatan Pasimrannu. Dengan adanya lembaga-lembaga yang mampu

memfasilitasi hubungan masyarakat dengan pemerintah pengelolaan BOS

dapat berjalan dengan efektif dan efesien.

Page 81: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

Hasil wawancara penulis dengan staf sekolah di SMP Negeri 1

Kecamatan Pasimarannu mengatakan bahwa:

“Fasilitas salah satu pendukung terlaksanannya proses pengelolaan

dana BOS yang tepat karena fasilitas yang memadai sangat

menujang transparasi kalau tentang memadai atau tidakanya

fasilitas kantor menurut saya sudah memadai dapat dilihat dari akses

informasi tentang Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) di SMP Negeri I di Kecamatan Pasimarannu.” (wawancara

Z.A tanggal 4 Juni 2014).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa

fasilitas yang ada di sekolah sudah memadai dalam kaitan dengan

transparansi pengelolaan dana dana bantuan operasional sekolah (BOS) di

SMP Negeri 1 Kecamatan Pasimarannu, dengan adanya fasilitas yang

menujang terlaksanaan kegiatan pengelolaan dana BOS dengan baik,

Dengan tersedianya ruangan yang memadai untuk para staf sekolah

memberikan kenyamanan dalam menjalankan tugasnya. Semua dokumen

yang terkait dengan dana BOS dari tahun ketahun sudah tertata dengan

baik, sehingga memudahkan mendapatkan informasi yang dibutuhkan

tentang pengelolaan dana BOS.

Selain itu, dengan tersedia fasilitas yang ada sekolah seperti:

kumpoter, wifi, LCD dengan adanya tersedianya fasiltas yang ada di

sekolah sehingga dapat mempermudah akses informasi tentang pengeloah

dana BOS .Hasil wawancara penulis dengan staf sekolah di SMP Negeri 1

Kecamatan Pasimarannu mengatakan bahwa:

“Dengan tersedianaya kumpoter, wifi, LCD di kantor sekolah,

memberikan kenyamanan tersendiri bagi saya dalam melaksanakan

tugas tanpa harus terganggu dengan yang lainnya, selain itu juga

dapat memudahkan bagi para masyarakat mengakses informasi

Page 82: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

tentang pengelolaan dana BOS.” (Wawancara dengan A.Z tanggal 4

juni 2014)

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa staf sekolah

maupun masyarakat sangat merasa nyaman dengan tersedianya fasilitas

kumpoter, wifi, LCD di kantor sekolah dan ruangan yang memadai di

kantor sekolah serta memudahkan masyarakat ketika ingin mengurus

masalah Dana BOS atau pun yang lainnya.

Page 83: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab terdahulu, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Transparansi Pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di

SMP Negeri I Kecamatan Pasimarannu menunjukkan pelaksananya

belum dilakukan secara terbuka transparan karena proses

pengelolaannya belum sepenuhnya disampaikan kepada masyarakat

secara terbuka dan masih banyak kendala yang dihadapi dalam

mewujudkan transparansi dalam pengelolaan dana BOS dilihat dari

indikator (a) penyediaan informasi yang jelas oleh pihak sekolah kepada

warga sekolah tentang biaya-biaya dan tanggung jawab belum di

lakukan secara transparan. (b) Kemudahan masyarakat mengakses

informasi tentang pengelolaan dana BOS belum tersediah dengan baik.

(c) Penyusun mekanisme pengaduan belum dilakukan secara baik.

2. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Transparansi Pengelolaan

Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri I Kecamatan

Pasimarannu terdapat beberapa faktor penghambat dan faktor

pendukung. Faktor penghambat terdiri dari kurangnya pengawasan

masyarakat dalam pengelolaan dana BOS tidak berfungsi secara

maksimal, karena kuranya sosialisasi masyarakat terhadap pengawasan

dana BOS, dan pencairan dana BOS yang terlambat, ada kalanya pada 71

Page 84: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

bulan kedua dan ada kalaya pada bulan ketiga dana BOS belum

dicairkan pada saat dana dibutuhkan . Faktor pendukung pelaksanaan

bantuan operasional sekolah yaitu pengawasan internal dan ekternal dan

adanya fasilitas yang memadai.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis menyampaikan saran-

saran sebagai berikut:

1. Transparansi pengelolaan dana bantuan opersional sekolah (BOS) di SMP

Negeri 1 Kecamatan Pasimarannu, pengelolaan dana BOS lebih

ditingkatkan demi menjaga kepercayaan timbal balik antara pemerintah

masyarakat, orang tua siswa dan warga sekolah melalui penyediaan

informasi, kemudahan mengakses informasi dan menyusun suatu

mekanisme pengaduan, serta masyarakat mudah mengakses informasi

yang akurat dan memadai.

2. Pengelolaan dana BOS perlu melibatkan peran aktif orang tua (komite)

serta sebaiknya dilakukan secara transparan laporan pertanggungjawaban

publik sehinga fungsi kontrol masyarakat dan warga sekolah lainnya

dapat berjalan dengan baik.

Page 85: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

i

DAFTAR PUSTAKA

Andrianto, 2011. Kebijakan public dan transparans penyelengaraan

Pemerintahan Daerah.Gorotalo: PT. Pustaka Indonesia Press.

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Darma.Surya, 2007. Manajemen Keuangan sekolah, Direktorat Tenaga

Kependidikan,Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga

Kependidikan,Departemen Pendidikan Nasional.

DEPDIKNAS.2009. Buku Panduan Pelaksanaan Dana BOS. Jakarta: Quality

Endarsed Company.

Hasbulah, 2006. Otonomi Pendidikan, Kebijakan Otonomi daerah dan

Imlikasinya Terhadap PelenggaraanPendidikan. Jakarta: Rajawali

Ekspress.

Krina, Loina L. 2003. Indikator Dan Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas

Transparansi dan Partisipasi.Jakarta : BAPENAS.

Lukman. 2000. Manajemen Kualitas Pelayanan. Jakarta: STIA LAN Press.

Logos. Transparansi, Akuntabilitas, dan Kontrol Dalam Pembiayaan Pertahanan

(Problem dan Rekomendasi), 2003

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Mardiasmo, 2004, Otonomi dan Manejemen Keungan Daerah.Yokyakarta: C.V.

Andi Offset.

Miles, B. Matthew dan Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data

Kualitatif.eet1. Jakarta : Universitas Indonesia Press.

Muhammad. Hamid, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), Direktorat Pembinaan

Sekolah Menengah Pertama,2007

Nanang, Fatah. 2000. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bending:Remaja

Rosda Karya.

Rampai, Bunga Seri, 2002, Akuntasi dan Pengendalian Pengelolaan Keungan

Daerah. Yokyakarta: UPP STIM YKPN Yokyakarta.

Ratminto&Atik Septi Winarsih. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar. 2006.

Page 86: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

ii

Putri Jasini Vera, 2005. Kamus Hukum dan Glosarium Otonomi Daerah. Edisi

Ketiga Semeru, Jakarta.

Sarundajang, S.H 2005., Babak Baru Sistem Pemerintahan Indonesia, Jakarta :

Kata Hasta Pustaka.

Suyanto, Bagong. 2011. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana.

Stone, R.J. 1991. Human Resource Manajemen.Sydney: John Wiley & Sons.

Tjokromidjojo, H. Bintoro, 2003, Reformasi Nasional dan Penyelengaraan Good

Governanse dan Perwujudan Masyarakat Madani , Jakarta

Qalyubi.Syihabuddin. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi (IPI), Fakultas

Adab UIN Sunan Kalijaga.

Wiguna, 2004, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

PemerintahDaerah

_____________, 2004, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

_____________, 2008, Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang

Keterbukaan

Page 87: TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

iii

RIWAYAT HIDUP

Sahwiah, lahir pada tanggal 06 Juni 1987 di Bonerate

Kecamatan pasimarannu kabupaten Kepulauan Selayar.

Anak kelima dari enam bersauda dari pasangan H.Abu

Gani dan Hj. Sittih Aminah.

Melanjutkan Penulis masuk Sekolah Dasar (SD) Impres No. 6 Bonerate

Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar pada Tahun 1995 dan

tamat pada tahun 2001, kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama (SLTP) Negeri I Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar dan

tamat Tahun 2002, kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas

(SMA) Negeri I Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar dan tamat pada tahun

2010.Pada tahun 2010 memperoleh kesempatan untuk melanjutkan pendidikan

Strata Satu (S.1) Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar dan menyelesaikan studinya pada tahun

2015.