transisi epid gizi

Upload: bovi-samratulaini-arselan

Post on 22-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Transisi Epid Gizi

    1/8

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Transisi EpidemiologiTransisi Epidemiologi merupakan suatu pola perubahan penakit dalam

    masarakat dimana akan ter!adi pergeseran pola penakit dan pola sebab

    kematian dalam masarakat dengan menuruna angka penakit menular

    tertentu dan meningkatna angka berbagai penakit tidak menular.

    "engan semakin berkembangna kehidupan sosial masarakat# penakit dan

    status kesehatan mulai dirasakan bukan lagi merupakan masalah perorangan

    atau keluarga# melainkan telah men!adi masalah ang erat hubunganna dengan

    kehidupan sosial masarakat dan keadaan lingkungan# maka para pakar ilmu

    kemasarakat lain se$ara bersama%sama mengembangkan suatu disiplin ilmu

    ang akhirna terkenal dengan Ilmu &esehatan Masarakat. "isiplin ilmu ini padahakikatna tetap mempela!ari manusia beserta tingkat kese!ahteraanna.

    Berbeda dengan ilmu kedokteran ang melihat manusia sebagai indi'idu# dan

    &esehatan Masarakat melihat masarakat sebagai suatu kesatuan ang

    men!adi ob!ek (ormalna. )uang lingkup ilmu kesehatan masarakt semakin

    berkembang dan tidak hana meliputi sehat dan sakit dalam pengertian sempit#

    tetapi menangkut kese!ahteraan manusia dan masarakat luas.

    Epidemiologi sebagai salah satu !urusan pokok dalam bidang kesehatan

    masarakat telah berkembang sedemikian rupa sehingga dengan

    kemampuanna dalam analisis permasalahan# analisi (aktor penebab dan

    hubungan sebab akibat dalam proses timbulna masalah serta gangguankesehatan dalam masarakat#telah digunakan untuk mengatasi berbagai

    masalah kesehatan dalam masarakat dan telah berhasil mengangkat dera!at

    kesehatan masarakat ke tingkat ang lebih baik sekarang ini.

    Pendekatan global dalam bidang kesehatan pada akhir abad ang lalu telah

    menghasilkan suatu perubahan ang $ukup besar baik se$ara intensi( maupun

    ekstensi( dalam per!alanan pembangunan kesehatan. &ema!uan serta

    peningkatan pengetahuan sebab%akibat ter!adina penakit dan gangguan

    kesehatan# kema!uan ang telah di$apai dibidang sanitasi maupun gi*i#

    pengembangan 'aksin serta berbagai !enis obat%obatan# pengembangan

    ker!asama dalam penggunaan (asilitasi dan tenaga kesehatan# perkembanganteknologi bidang kesehatan terutama bidang kedokteran serta kema!uan dalam

    bidang ekonomi kesehata maupun kebiasaan hidup sehat merupakan sebagian

    dari semua (aktor ang se$ara radikal telah menghasilkan trans(ormasi status

    kesehatan peda berbagai negara.

    Hasil ang telah di$apai dalam bidang kesehatan antara lain lebih banak

    penduduk dunia ang dapat mengenam keadaan sehat bila dibandingkan pada

    +aktu sebelumna. Namun demikian# kema!uan ang di$apai dalam bidang

    kesehatan menimbulkan berbagai masalah baru# disamping berbagai harapan

    masa depan. "engan menuruna se$ara drastis angka penakit dan angka

    kematian akibat in(eksi# memberi kesempatan pada se!umlah besar penduduk

    untuk memasuki usia lan!ut# berarti bertambahna !umlah penduduk untuk

    memasuki penakit menahun serta penakit akibat ke$elekaan. "emikian pula

  • 7/24/2019 Transisi Epid Gizi

    2/8

    dengan ditekanna angka (ertilitas dan mortalitas dapat mendorong

    meningkatna proporsi penduduk usia lan!ut dengan masalah kesehatn serta

    pelaanan kesehatan ang bersi(at khusus. "engan meningkatna la!u

    perkembangan industri ang disertai pula dengan urbanisasi dan moderenisasi

    menimbulkan berbagai dampak terhadap (asilitas dan sistem pelaanan

    kesehatan ang $enderung semakin mahal.

    Melihat keadaan kesehatan masarakat di indonesia sekarang ini dan

    membandingkanna dengan masa sebelumna maka !elas tampak adana

    kema!uan dan peningatan pada berbagai bidang. "an bila kita melihat kedepan#

    timbul pertanaan bagaimana bentuk keadaan masarakat pada masa ang

    akan datang. Masalah kesehatan masarakat tidak hana terkait dengan

    berbagai (aktor ang berhubungan langsung dengan penakit# tetapi !auh lebih

    luas dan hampir berkaitan erat dengan semua aspek kehidupan manusia.

    "engan adana kema!uan pembangunan diberbagi bidang ang $ukup

    berpengaruh dalam kehidupan perorangan dan masarakat ang disertai dengan

    timbulna perubahan%perubahan pada berbagai sektor sebagai akibat daari hasilpembangunan telah memberikan pula pengaruh bagi masalah kesehatan

    masarakat.

    Adana perubahan ang ter!adi pada berbagai aspek kehidupan masarakat

    dapat memberikan pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap si(at%

    si(at epidemiologis penakit maupun gangguan kesehatan lainna ang pada

    dasarna memberikan bentuk masalah kesehatan masarakat pada masa

    mendatang.

    Transisi epidemiologi pada negara berkembang bukanlah suatu proses ang

    dapat berlangsung dengan sendirina dan !uga tidaklah merupakan proses ang

    berdiri sendiri. Hal ini dapat dilihat dengan adana perbedaan umur harapanhidup antara berbagai negara berkembang. "i tahun 1,-- masih terdapat 12

    Negara A(rika bagian sub%sahara ang memiliki umur harapan hidup diba+ah /

    tahun# sedangkan dilain pihak# !umlah negara ang sama di Amerika 0atin dan

    Asia termasuk $ina telah memiliki umur harapan hidup 3/ tahun atau lebih.

    Selain itu didalam negara berkembang dan !uga negara ma!u biasana ada

    kesen!angan umur harapan hidup ang lebar antara golongan sosial maupun

    antara tempat ang berbeda. 4rank dan ka+an%ka+an telah menebut

    kesen!angan ini sebagai polarisasi epidemiologi atau stagnasi epidemiologi.

    Adana perbedaan permasalahan ini tidak terbatas hana penakit menular

    pada bai dan anak# tetapi !uga termasuk penakit tidak menular pada kelompok

    de+asa.

    "engan bertolak dari aspek mortalitas dalam transisi demogra5# 6mran

    mengemukakan bah+a dengan perkembangan keadaan sosial ekonomi serta

    kema!uan teknologi kedokteran tidak hana menimbulkan transisi angka

    kematian ang menurun# tetapi !uga disertai dengan pergeseran sebab kematian

    dan pola dalam masarakat. Pergeseran ini ter!adi melalui tahap%tahap tertentu.

    1. Tahap# the era o( (estilen$e and (amine dengan angka harapan hidup ang

    sangat rendah. Sebab kematian terutama karena kelaparan# berbagi +abah

    penakit in(eksi serta sebab ang berhubungan dengan proses repsoduksi.

    2. Tahap# the era o( re$eding pandemi$ ang ditandai dengan menuruna

    peristi+a pandemi disertai angka kematian ang terus menurun# peristi+a

  • 7/24/2019 Transisi Epid Gizi

    3/8

    endemi semakin !arang dan tidak bersi(at (atal. Pada tahap ini angka harapan

    hidup meningkat# +alaupun pola penakit masih didominasi oleh penakit in(eksi

    dan kurang gi*i.

    7. Tahap# the era o( degenerati'e and manmade disease ang ditandai

    dengan semakin meningkatna berbagai penakit dan gangguan kardio'askular#

    kanker# diabetes serta berbagai penakit degenerati( lainna. Tahap ini# umur

    harapan hidup men$apai pun$akna disertai dengan angka kematian men$apai

    kondisi stabil pada tingkat ang rendah. Penakit degenerati( dan berbagai

    penakit akibat ulah manusia seperti kanker# penakit !antung# dan AI"S akan

    merupakan sebab kematian utama.

    Pada masa ang akan datang# masarakat kita akan mengalami dua ma$am

    gangguan atau an$aman penakit se$ara bersamaan. 8angguan tersebut antara

    lain 9

    1. Masih adana berbagai ke!adian penakit menular di daerah pedesaan dan

    terpen$il maupun di daerah pemukiman kumuh perkotaan#

    2. Masih ditemukanna penakit menular lama serta timbulna penakit

    menular baru merupakan masalah kesehatan ang masih memerlukan perhatian

    khusus.

    "ilain pihak dengan meningkatna pen$emaran air# pen$emaran udara# dan

    berbagai penggunaan bahan kimia dalam makanan mendorong ter!adina

    berbagai penakit tidak menular seperti penakti%penakit kanker# gangguan

    ke!i+aan# ke$elakaan lalu lintas serta berbagai penakit dan ke$elakaan

    berhubungan erat dengan peker!aan.

    "isamping itu# kita akan menhadapi !uga masalah gi*i ganda. Masalah gi*i angberkaitan dengan penakit in(eksi dan kemiskinan akan tetap merupakan

    masalah ang masih mengan$am penduduk ang hidup diba+ah garis

    kemiskinan. "ipihak lain# karena meningkatna pendapatan dan perubahan gaa

    hidup sebagai penduduk akibat keberhasilan pembangunan ekonomi dan

    pengaruh budaa global# maka masalah gi*i lebih o'er nutrition akan

    menga$am kehidupan penduduk golongan menegah ke atas serta kelompo usia

    lan!ut. An$aman tersebut berupa makin meningkatna risiko menderita penakit

    tidak menular terutama dalam bentuk kegemukan# penakit !antung# tekanan

    darah tinggi# dan penakit kanker.

    "engan demikian masalah kesehatan masarakt akan berahli dari masalahkesehatan pedesaan ke kesehatan perkotaan urban health problems ang

    disertai dengan perubahan pola penakit seperti meningkatna berbagai

    penakit akibat ker!a dan penakit tidak menular lainna. Perubahan pola hidup

    dan nilai sosial budaa dapat mendorong meningkatna gangguan !i+a#

    ke$anduan# dan penakit akibat perubahan perilaku# serta kemungkinan

    timbulna :penakit $anggih; baru dalam masarakat.

    Hal ini sesuai dengan hasil trend assessment bah+a beberapa penakit menular

    tertentu telah menun!ukan penurunan pre'elensi ang $ukup ta!am seperti

    in(eksi Saluran Pernapasan Akut ISPA# diare# dipteri# batuk re!an serta $ampak

    pada bai dan anak. "ipihak lain# penakit hepatitis dan beberapa !enis penakit

    ang ditularkan melalui hubungan seksual Penakit &elamin termasuk AI"S dan

  • 7/24/2019 Transisi Epid Gizi

    4/8

    HI< akan meningkat se!alan dengan meningkatna beberapa aspek kehidupan

    modern.

    "engan meningkatna mobilitas penduduk dan komunikasi antarpulau

    memingkinkan berbagai penakit menular endemins pada daerah tertentu ang

    dapat menebar diberbagai daerah lain ang dapat me+abah pada daerah

    penduduk. Penakit malaria# 5laria# dan tuberkolosis ang hana terbatas pada

    daerah tertentu atau pada kelompok penduduk tertentu dapat menebar dengan

    $epat mengikuti mobilitas penduduk ang $ukup akti(.

    Angka kematian bai# balita# dan angka kematian umum menurun namun akan

    ter!adi peningkatan angka kematian pada usia produkti( dan pada usia lan!ut.

    "ipihak lain# masih di!umpai berbagai daerah terpen$il maupun gugus kepulauan

    ang masih belum ter!angkau oleh pelaanan kesehatan ang optimal.

    Meningkatna biaa pelaanan kesehatan terutama pelaanan kesehatan

    s+asta# mendorong masarakat miskin men$ari pelaanan tradisional ang

    dapat menimbulkan kantung%kantung penularan penakit tertentu dalammasarakat. "alam keadaan seperti ini# pelaanan spesialistik akan semakin

    meningkat# sedangkan berbagai penakit pada masarakat miskin akan

    mendekam tanpa pelaanan ang sesuai. "engan demikian# kita akan

    menghadapi dua kondisi ang ta!am akni penakit menular ang akan tetap

    meningkat pada kelompok penduduk miskin ang setiap saat mengan$am

    kesehatan masarakat se$ara umum# disertai penakit $anggih ang mungkin

    mun$ul se$ara bersama%sama dengan meningkatna berbagai penakit tidak

    menular dan gangguan !i+a akan merupakan gangguan kesehatan pada periode

    ang akan datang.

    Meningkatna umur harapan hidup rata%rata akan menimbulkan masalahkesehatan baru# akni gangguan kesehatan pada masarakat !ompo# baik 5sik#

    mental# maupun kehidupan sosial. Beberapa penakit tidak menular akan

    mengalami peningkatan pre'elensi seperti angka ke$elakaan# keran$unan# dan

    penakit akibat pen$emaran lingkungan# gangguan metabolisme serta penakit

    kardio'askular# penakit degenerati'e# penakit kanker# disamping berbagai

    bentuk penakit sara( dan gangguan !i+a.

    &e$enderungan bidang kesehatan# pola penakit berubah dari penakit menular

    ang lebih muda disembuhkan ke penakit tidak menular ang bersi(at menahun

    bahkan dapat seumur hidup sehingga akan menambah beban biaa pengobatan.

    Meningkatna berbagai gangguan !i+a karena keadaan ang tidak menentu#

    disertai dengan penakit akibat perubahan perilaku sehungga dapat

    menimbulkan penakit $anggih baru. Ter!adi kesen!angan pelaanan kesehatan

    bagi ang mampu dengan ang miskin dan timbul kantung%kantung dengan

    masalah kesehatan tersendiri daerah kumuh di kota besar.

    Bagi pembuat kebi!akan kesehatan ialah bah+a sebagian besar negara

    berkembang menghadapi permasalahan pre dan post transisi epidemiologi

    se$ara bersamaan. "alam hal ini 4oege dan Henderson telah menimpulkan

    bah+a negara berkembang :tidak akan ada pilihan lain dalam masa transisi

    epidemiologi# mereka harus menangani dua ma$am masalah penakit se$ara

    bersamaan pada permulaan abad ini;.

  • 7/24/2019 Transisi Epid Gizi

    5/8

    2.2.Transisi Epidemiologi dalam Bidang 8i*i.

    Epidemiologi gi*i merupakan satu%satuna metode dalam Ilmu 8i*i ang dapat

    memberikan in(ormasi langsung tentang keterkaitan gi*i=kesehatan pada

    populasi ang mempunai asupan makanan dan *at gi*i se$ara normal.

    Pergeseran pola penakit dari penakit in(eksi ke penakit non%in(eksidegenerati( adalah akibat ter!adina pergeseran pola makan dan pola hidup. "i

    sini ter!adi pergeseran dari pola makan tradisional ang tinggi karbohidrat# tinggi

    serat# dan rendah lemak ke pola makan modern ang tinggi lemak# tapi rendah

    serat dan karbohidrat. &urangna mengonsumsi buah%buahan dan saur%sauran

    membuat tubuh kekurangan serat dan dapat berisiko meningkatkan kadar

    kolesterol tubuh.

    "i Indonesia transisi epidemiologi menebabkan ter!adina pergeseran pola

    penakit# di mana penakit kronis degenerati'e sudah ter!adi peningkatan.

    Penakit degenerati'e merupakan penakit tidak menular ang berlangsung

    kronis seperti penakit !antung# hipertensi# diabetes# kegemukan dan lainna.

    &ontributor utama ter!adina penakit kronis adalah pola hidup ang tidak sehat

    seperti kebiasaan merokok# minum alkohol# pola makan dan obesitas# akti'itas

    5sik ang kurang# stres# dan pen$emaran lingkungan. Sehingga Indonesia

    menanggung beban ganda penakit di bidang kesehatan# aitu penakit in(eksi

    masih mera!alela dan ditambah lagi dengan penakit%penakit kronik

    degenerati'e.

    Bila kondisi ini tidak segera diperbaiki dengan pola makan ang benar dan baik#

    maka dapat berakibat timbulna berbagai penakit# terutama penakit

    degenerati( !antung# diabetes# bahkan kanker $olon. Saat ini masarakat kita

    mengarah pada masarakat modern ang mempunai kesibukan sangat tinggi#sehingga sangat +a!ar apabila ter!adi perubahan pola makan di mana mereka

    tidak puna +aktu untuk mengonsumsi buah%buahan dan saur%sauran segar.

    Meningkatna masalah%masalah ang timbul akibat transisi epidemiologi di

    bidang gi*i# pesatna pertumbuhan industr pangan# !umlah dan tuntutan mutu

    institusi pelaanan gi*i dan makanan disamping peningkatan pre'alensi penakit

    baik in(eksi maupun degenerati( ang berakar pada kurang gi*i se!ak masa

    kehamilan# dan timbulna masalah obesitas se!ak usia dini meningkatkan

    beragam problematika gi*i kini dan akan datang sehingga memerlukan

    penanganan ang pro(essional.

    Transisi pola hidup berdampak pada perubahan pola konsumsi dan pola akti5tas#

    sehingga memengaruhi komposisi tubuh. Saat ini masarakat $enderung lebih

    menukai makanan $epat sa!i (ast (ood ang tinggi lemak# protein# karbohidrat#

    dannatrium ang !ika dikonsumsi se$ara terus menerus dengan porsi ang

    berlebihan akan berdampak meningkatna ke$enderungan kelebihan berat

    badan o'er +eight ang merupakan salah satu (aktor resiko ke!adian penakit

    degenerati'e.

    2.7.4aktor > (aktor ang mempengaruhi Transisi Epidemiologi 8i*i

    Berdasarkan analisis ke$enderungan kesehatan se$ara nasional

  • 7/24/2019 Transisi Epid Gizi

    6/8

    Badan 0itbangkes# 1,,?. Indonesia saat ini sedang mengalami transisi

    epidemiologi. Selain itu dikatakan pula oleh @ilopo 1,, bah+a Indonesia saat

    ini sedang mengalami polarisasi epidemiologi. Penakit%

    penakit degenerati( mulai menun!ukkan peningkatanna.

    Penebab kematian di daerah perkotaan dan pedesaan !uga

    menun!ukkan pola ang berbeda dominasi penakit in(eksi dan kelainan gi*i

    ang mengakibatkan status gi*i buruk sebagai penebab kematian masih terlihat

    di daerah pedesaan. Sebalikna penakit pembuluh darah

    !antung# degenerati(# penakit kronis dan ke$elakaan menun!ukkan angka

    ang $ukup tinggi sebagai penebab kematian di daerah perkotaan.

    1. Peningkatan sosial%ekonomi# adana persiapan untuk globalisasi dan

    pengaruh kema!uan teknologi menebabkan banakna makanan kurang

    berserat dalam bentuk :(ast (ood; ang menerbu pasar Indonesia baik dikotkota besar maupun sekitarna. Persiapan globalisasi dan pengaruh in(ormasi

    menebabkan peningkatan perilaku tidak sehat ang akan banak berpengaruh

    pada manusia di masa mendatang terutama penduduk di perkotaan

    2. &esibukan ker!a# stress dan kurang kesempatan berolahraga# lingkungan

    ker!a ang kurang sehat akan mempengaruhi pula keadaan kesehatan pada

    $alon pra lansia dan lansia.

    "alam hubungan masalah gi*i terdapat ke$enderungan%ke$enderungan ang

    perlu diperhatikan sebagai berikut9

    1 "i Indonesia masalah kesehatan masalah eropthalmia kekurangan 'itaminA bukan merupakan masalah kesehatan masarakat lagi. Sedangkan untuk

    masalah 8A&I terutama di derita oleh penduduk di daerah pegunungan dan

    terisolir# +alaupun sudah ter!adi penurunan 73.2 hasil sur'eo 1,-/%1,-2

    men!adi 23.3 hasil sur'e 1,-3%1,,/ masalah ini masih membutuhkan

    perhatian khusus.

    2 Seiring dengan kema!uan so$ial ekonomi masarakat# masalah gi*i lebih

    sebagai resiko timbulna berbagai penakit degenerati( sudah mulai mun$ul ke

    permukaan. 6bser'asi pada 2/ orang de+asa diatas 1- tahun 37 orang laki%

    laki dan 172 orang perempuan pengun!ung :konsultasi gi*i; pada pameran hari

    pangan sedunia di Cakarta memberikan satu $ontoh situasi ke$enderungan

    masalah :o'er+eight; dikota besar seperti Cakarta. Hasil pengumpulan data

    berat badan# tinggi badan dan umur ang diter!emahkan ke bod mass inde

    BMI membuktikan bah+a pre'alensi :o'er+eight; pada +anita adalah 2D dan

    laki%laki 1-. &e$enderungan gi*i lebih ini !uga mulai dirasakan pada anak balita#

    obsEr'asi ang dilakukan dengan menggunakan data susenas 1,,- dan 1,,2#

    menatakan adana ke$enderungan meningkatna pre'alensi gi*i lebih pada

    laki%laki maupun pada perempuan.

    7 Se$ara mutlak konsumsi total energ meningkat dari 13,D &kal=orang=hari

    tahun 1,-/ men!adi 1,/1 &kal=orang=hari pada tahun 1,,/.

    &e$enderungan%ke$enderungan masalah gi*i tersebut diatas dapat didugadengan menganalisis berbagai (a$tor baik ang se$ara langsung maupun tidak

  • 7/24/2019 Transisi Epid Gizi

    7/8

    langsung berpengaruh terhadap masalah gi*i. Banak ahli ang menimpulkan

    bah+a (a$tor%(aktor tersebut antara lain adalah (a$tor%(aktor demogra5# so$ial

    ekonomi# perkembangan iptek dan hasil%hasil pembangunan tahap PCP 1

    terutama bidang pangan dan gi*i.

    2.D."ampak Transisi Epidemiologi dalam Bidang 8i*i

    Penakit%penakit gi*i ang berhubungan dengan gi*i# dapat dibagi dalam

    beberapa golongan

    a. Penakit 8i*i 0ebih obesitas

    Biasana penakit ini bersangkutan dengan kelebihan energi didalam hidangan

    ang dikonsumsi relati( terhadap kebutuhan atau penggunaanna energi

    ependiture. Ada tiga *at makanan penghasil energi utama# ialah karbohidrat#

    lemak dan protein. kelebihan energi dalam tubuh diubah men!adi lemak dan

    ditimbun pada tempat%tempat tertentu. Caringan lemak ini merupakan !aringanang relati( inakti(# tidak langsung berperan serta dalam kegiatan ker!a tubuh.

    6rang ang kelebihan berat badan# biasana karena kelebihan !aringan lemak

    ang tidak akti( tersebut. Ada ahli gi*i ang membandingkan kelebihan !aringan

    lemak pada orang ang kegemukan ini sebagai karung beras ang harus dipikul

    kemana%mana# tanpa mendapat mam(aat dari padana. Ini akan meningkatkan

    beban ker!a dari organ%organ tubuh# terutama ker!a !antung.

    b. Penakit 8i*i &urang malnutrition# undernutrition

    Penakit ini sering di!adikan satu kelompok dan disebut penakit gi*i salah

    malnutrition. Pada penakit gi*i salah# kesalahan pangan terutama terletakdalam ketidakseimbangan komposisi hidangan. Pada penakit gi*i lebih# susunan

    hidangan mungkin seimbang# hana kuantum keseluruhanna tidak men$ukupi

    kebutuhan tubuh.

    Penakit gi*i salah diIndonesia ang terbanak termasuk gi*i kurang ang

    men$akup susunan hidangan ang dikonsumsi !uga masih seimbang# hana

    kuantum keseluruhanna tidak men$ukupi kebutuhan tubuh.

    Penakit gi*i salah terutama diderita oleh anak%anak ang sedang tumbuh pesat#

    ialah ang disebut kelompok anak BA0ITA ba+ah lima tahun. Fang menon!ol

    kurang pada kondisi ini# ialah kurang kalori dan kurang protein# sehingga disebut

    penakit kurang kalori dan protein &&P. Nama asingna ialah protein $alorie

    malnutrition PGM atau akhir%akhir ini disebut Protein Energi Malnutrition PEM.

    Transisi epidemiologi dan demogra5# !uga perkembangan ekonomi

    mengakibatkannegara%negara menghadapi peningkatan beban akibat Penakit

    Tidak Menular PTM.Pada 1,,,# PTM diperkirakan bertanggung !a+ab terhadap

    hampir ?/ kematian di dunia dan D7 dari beban penakit dunia @H6#

    2///a. "iprediksikan pada tahun 2/2/ penakit ini akan men$apai 37 persen

    kematian di dunia dan ?/ persen dari bebanpenakit dunia @H6# 2//2.

    Transisi epidemiologi ini disebabkan karena ter!adina perubahan sosial ekonomi#

    lingkungan dan perubahan struktur penduduk# saat masarakat telahmengadopsi gaa hidup tidak sehat# misalna merokok# kurang akti'itas 5sik#

  • 7/24/2019 Transisi Epid Gizi

    8/8

    makanan tinggi lemak dan kalori# serta konsumsi alkohol ang diduga

    merupakan (aktor risiko PTM. @H6 memperkirakan# pada tahun 2/2/ PTM akan

    menebabkan 37 kematian dan ?/ seluruh kesakitan di dunia. "iperkirakan

    negara ang paling merasakan dampakna adalah negara berkembang termasuk

    Indonesia "epkes )I# 2//? dalam )aha!eng E Tuminah# S.# 2//,.

    )ute menu!u 8i*i ang lebih Baik

    Cangka Pendek

    Penimbangan

    Pelaanan kesehatan dan gi*i ibu hamil

    Suplemen *at gi*i mikro

    4orti5kasi

    MP%ASI

    Program &eluarga Harapan

    Penuluhan

    ASI Eksklusi(

    Pendidikan gi*i dan higiene

    Perlikau hidup sehat

    )ute menu!u 8i*i ang lebih Baik

    Cangka Pan!ang

    Pelaanan kesehatan dasar termasuk &B dan

    Penakit menular

    Akse ke air bersih dan sanitasi

    &ebi!akan iklan=pemasaran susu (ormula

    Peningkatan ketahanan pangan

    Perbaikan pendapatan

    Pen$iptaan lapangan ker!a

    Meningkatkan status perempuan

    Pendidikan ibu

    Perlindungan Sosial