transformative dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main,...

83

Upload: hatu

Post on 03-Apr-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk
Page 2: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Transformative Dialogue

PEMBIAYAAN GELAP DAN KORUPSI

POLITIK DI PEMILU 2019: Ongkos Mahal Demokrasi Indonesia? Ashley Hotel Jakarta, 28 Januari 2019

A. Pengantar Pemilu 2019 memiliki dua poin krusial dalam sejarah demokratisasi Indonesia. Pertama,

sebagai pemilu yang pertama kali dilakukan secara serentak untuk memilih eksekutif dan

legislatif. Rekayasa sistem politik beserta kompleksitas masalah melalui keserentakan pemilu

merupakan preseden pertama kali, dan akan menentukan demokratisasi Indonesia pada

masa-masa mendatang. Kedua, Pemilu 2019 menjadi rangkaian kelima dari pelaksanaan

pemilu demokratis di Indonesia sejak transisi demokrasi 1998. Namun, meskipun berbagai

pemilu yang telah dinilai demokratis oleh banyak pihak telah diselenggarakan secara berkala,

isu transparansi dan akuntabilitas pembiayaan pemilu serta potensi korupsi politik yang

mengikutinya tetap belum mampu ditangani dengan baik.

Transparansi dan akuntabilitas pembiayaan pemilu sebagai ajang kontestasi politik sangat

beririsan dengan maraknya praktek korupsi karena berbagai hal, seperti yang disampaikan

Falguera et.al (2014) dan Bryan dan Baer (2005), seperti (i) biaya politik yang makin mahal

akibat oleh semakin berkembangnya fenomena profesionalisasi politik dan kampanye; (ii)

semakin rendahnya dukungan finansial dari kelompok akar rumput terhadap para politisi yang

berimplikasi pada ketergantungan peserta pemilu kepada donatur swasta dan negara; (iii)

maraknya praktek pembiayaan gelap, dimana sumber penerimaan menjadi tidak jelas; (iv)

keinginan kelompok bisnis dalam memberikan dukungan pembiayaan untuk kampanye

kepada para calon dengan kompensasi dan harapan akan adanya keuntungan kepada

kelompok-kelompok bisnis itu manakala calon-calon tersebut berhasil mendapatkan jabatan-

jabatan publik; (v) ketidaksetaraan akses terhadap sumber-sumber pembiayaan; serta (vi)

lemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara

pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk dalam pengelolaan keuangan di

internal partai-partai politik.

Dalam konteks pembiayaan kampanye, terdapat satu fakta bahwa terdapat peningkatan

pembiayaan kampanye dalam pelaksanaan pemilu legislatif (pileg) Indonesia. Studi kasus

yang dilakukan Mellaz (2015, 82) dari dua kali pelaksanaan pileg di Indonesia, terjadi

peningkatan lebih dari tiga kali lipat pengeluaran atau pembiayaan kampanye yang dilaporkan

partai politik. Pada Pileg 2009, hasil laporan audit dana kampanye, partai politik mengeluarkan

biaya belanja sebesar lebih dari Rp 834 milyar. Sedangkan pada Pileg 2014 lalu, pengeluaran

atau belanja partai politik sebesar Rp 3,16 trilyun. Pada pemilu 2019, kecenderungan

peningkatan pembiayaan kampanye akan tetap terjadi pada Pemilu 2019 mengingat

perangkat teknis sistem pemilu yang digunakan tidak banyak berubah. Namun, kita layak

Page 3: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Page | 2

khawatir akan resiko pembiayaan gelap dan korupsi politik yang akan terjadi jika melihat

Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) Pemilu 2019 yang disampaikan oleh partai politik.

Nilai yang disampaikan jauh di bawah standar pembiayaan kampanye partai dan kandidat

untuk pemilu. Total yang disampaikan dalam LADK seluruh parpol hanya 233.7 Milyar.

Jumlah ini hanya 18.85% dari total keseluruhan dari LADK Pileg 2014 yang mencapai

Rp. 1.24 trilyun. Yang menjadi pertanyaan adalah dari mana partai politik akan

membiayai kegiatan kampanye mereka?

Temuan awal ini memperkuat dugaan akan masifnya praktek korupsi politik dalam proses

demokrasi di Indonesia. Kajian yang dilakukan oleh Indonesian Corruption Watch (ICW)

terkait Pilpres 2009 dan Pilpres 2019, mendeskripsikan terjadinya beberapa praktek

manipulasi dana kampanye pilpres yang dilakukan oleh para paslon, baik di sisi penerimaan,

pembelanjaan, dan pelaporan. Kelemahan regulasi dan praktek manipulasi yang dilakukan

oleh para paslon ini memiliki dampak adanya perselingkuhan antara politisi dan pemodal yang

berasal dari kelompok bisnis. Perselingkuhan ini sangat rentan mendorong terjadinya

penyalahgunaan kekuasaan dari seorang presiden dan wakil presiden terpilih, di mana

simbiosis diantara politisi, birokrat dan pengusaha telah mengaburkan perbedaan antara

wilayah publik dan privat dan menyediakan fondasi bagi praktek-praktek gelap dalam

pembiayaan politik.

Laporan yang disusun oleh Koalisi Bersihkan Indonesia bertajuk “Coalruption: Elit Politik

Dalam Pusaran Bisnis Batu Bara” memaparkan bentuk riil dari simbiosis tersebut. Laporan

tersebut mengupas adanya keterkaitan erat antara korupsi di sektor pertambangan dan

kompetisi politik baik di Pilkada maupun Pemilu. Laporan ini mensinyalir bahwa sejumlah elite

di kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang berlaga pada Pemilu 2019

tersangkut erat dengan bisnis pertambangan, terutama batubara. Pembiayaan kampanye

yang diduga bisa berasal dari sector pertambangan akan melahirkan korupsi baru di masa

mendatang. Pihak yang memenangkan pemilu diduga kuat akan membalas budi lewat bagi-

bagi konsesi tambang.

Sungguh patut disayangkan, dalam Debat Pilpres putaran pertama yang membahas isu

korupsi, kedua kandidat capres/cawapres seolah mengabaikan krusialnya isu korupsi politik

di Indonesia. Beberapa pernyataan dari Joko Widodo sebagai petahana, seperti tidak

keberatannya beliau terhadap politisasi jabatan publik serta resiko “conflict of interest” dalam

pengambilan keputusan publik, justru mendatangkan kekhawatiran karena merefleksikan

komitmen yang rendah dari pemerintahan yang tengah berjalan terhadap pemberantasan

korupsi. Sementara itu, lensa yang digunakan Prabowo untuk memahami akar permasalahan

korupsi juga sangat sempit dan mereduksi kompleksitas masalah. Jawaban yang diberikan

dalam debat menunjukkan bagaimana Prabowo memandang masalah korupsi bersifat

individual dan bukan masalah sistemik yang berkelindan dengan lembaga-lembaga politik di

Indonesia.

B. Tujuan Berapa besar poetnsi pembiayaan gelap yang bakal terjadi? Sejauh apa regulasi yang ada

bisa meminimalisasi praktek korupsi politik sebelum, semasa dan setelah pemilu 2019?

Dalam konteks tersebut, sejumlah potret data, fakta, dan sinyalemen bahwa adanya

kerterkaitan erat antara pembiayaan kampanye pada pemilu 2019 dengan pengelolaan sektor

pertambangan, layak diketengahkan ke hadapan publik untuk menjadi sebuah diskursus

serius. Berdasarkan hal tersebut Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD) bekerjasama dengan

Koalisi Bersihkan Indonesia (Greenpeace, ICW, Auriga, JATAM) atas dukungan Yayasan Tifa

menginisiasi adanya diseminasi Publik dengan mengusung tema “Pembiayaan Gelap dan

Korupsi Politik di Pemilu 2019: Ongkos Mahal Demokrasi Indonesia?”.

Page 4: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Page | 3

Tujuan dari diskusi publik ini adalah:

1. Mendiskusikan isu krusial pembiayaan kampanye Pemilu 2019 khususnya mengenai

sumber-sumber pendanaan kampanye baik kandidat legislatif dan presiden, ataupun

partai politik secara keseluruhan.

2. Mengidentifikasi keterkaitan antara sumber pembiayaan kampanye pada Pemilu 2019

dengan korupsi politik yang terkait dengan kebijakan tata kelola pertambangan,

khususnya batu bara.

3. Memberikan rekomendasi kebijakan pada penyelenggara pemilu dan pemangku

kepentingan lainnya dalam melakukan pengawasan, pemantauan, dan penegakan

hukum terhadap sumber pembiayaan kampanye yang diduga berasal dari sektor

pertambangan.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Hari/Tanggal : Senin, 28 Januari 2019 Waktu : Pukul 10.00 WIB - selesai Tempat : Ashley Hotel Jakarta

Jl. KH. Wahid Hasyim No.73-75, Gondangdia, Jakarta 10350 Telp.021- 3100355

D. Narasumber, Penanggap dan Moderator Pemapar kunci (keynote speaker) - Bapak Fritz Edward Siregar, SH, LL.M PhD. - Anggota

Bawaslu RI Divisi Hukum

Pemapar tematik

1. Dr. Mada Sukmajati, MPP, Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM

2. August Mellaz, Direktur Eksekutif Sindikasi Pemilu Demokrasi

3. Tata Mustasya, Kepala Kampanye Iklim dan Energi, Greenpeace Asia Tenggara

4. Merah Johansyah, Koordinator Jaringan Advokasi Tambang Mining (JATAM)

Penanggap - Dr. Adinda Tenriangke Muchtar, Direktur Eksekutif The Indonesian Institute

Moderator – Rini Kustiasih, KOMPAS

E. Susunan Acara

Waktu Acara

09.00-09.30 Registrasi dan kopi pagi

09.30 – 09.40 Pengantar diskusi Darmawan Triwibowo – Yayasan Tifa

09.40-10.00 Paparan kunci dan pembukaan “Bawaslu dan masalah transparansi dan akuntabilitas pembiayaan pemilu” Bapak Fritz Edward Siregar, SH, LL.M PhD. - Anggota Bawaslu RI Divisi Hukum

10.00 – 11.00 Paparan tematik “Sengkarut pembiayaan gelap dalam proses demokrasi di Indonesia” 1. Dr. Mada Sukmajati, MPP, Departemen Politik dan Pemerintahan

Fisipol Universitas Gadjah Mada 2. August Mellaz, Direktur Eksekutif Sindikasi Pemilu Demokrasi

Page 5: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Page | 4

“Kelindan korupsi politik dalam industri ekstraktif di masa Pemilu” 1. Tata Mustasya, Kepala Kampanye Iklim dan Energi, Greenpeace Asia

Tenggara 2. Merah Johansyah, Koordinator Jaringan Advokasi Tambang Mining

(JATAM)

11.00 – 11.20 Tanggapan - Dr. Adinda Tenriangke Muchtar, Direktur Eksekutif The Indonesian Institute

11.20 – 12.20 Diskusi terbuka - Rini Kustiasih, KOMPAS

12.20 – 12.30 Rangkuman dan rumusan rekomendasi - Rini Kustiasih, KOMPAS

12.30 - ...

Makan siang

Page 6: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

MASALAHTRANSPARANSI-AKUNTABILITAS

PEMBIAYAAN PEMILUFritz Edward Siregar, S.H., LL.M., Ph.D.

Page 7: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk
Page 8: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk
Page 9: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Sanksi terkait Dana KampanyePENERIMAAN MELEBIHI BATASPasal 525

Pihak pemberi yang memberi melebih batas dipidana

penjara paling lama 2 tahun dan denda paling banyak

Rp 500 juta

MENERIMA DANA KAMPANYE YANG DILARANGPasal 527

Peserta pemilu yang menerima dari sumber terlarang

dipidana paling lama 3 tahun dan denda paling banyak

Rp 36 juta

LAPORAN PALSUPasal 496 dan 497

Peserta memberi laporan tidak benar dipidana penjara

paling lama 1 tahun penjara dan denda paling banyak

Rp 12 juta

Setiap orang- penjara 2 tahun dan denda Rp 24 juta

MELEBIHI BATAS WAKTU PELAPORANPasal 338

Peserta pemilu yang tidak menyampaikan LADK

sesuai jadwal - pembatalan sebagai peserta

LPPDK - sanksi tidak ditetapkan menjadi calon terpilih

Page 10: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk
Page 11: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

3 Faktor isu Transparansi & Akuntabilitas

High Cost of Politics

Inefficient

Money Politics

1. keterbatasan regulasi yang ada,

2. lemahnya penegakan regulasi, dan

3. masih lemahnya kemauan politik (political will) dari semua pemangku

kepentingan.

Page 12: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk
Page 13: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

4 Strategi

LADKLPSDK LPPDK

PROSES AUDIT LDK

Page 14: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

TEKNIS PENGAWASAN

LADK

LPSDK

LPPDK

PROSES AUDIT LDK

Kepatuhan waktu laporan dan laporan diunggah dalam laman KPU dan papan pengumuman

Laporan sesuai format dan mengecek-menelusuri sumber sumbangan sesuai dengan jumlah maksimal

Penelusuran laporan melihat kesamaan penyumbang yang dilaporkan dengan identitas penyumbangnya

Memastikan Kantor Akuntan Publik (KAP) tidak berafiliasi dengan parpol atau caleg tertentu dan tidak memiliki cacat integratif menurut asosiasi.

Page 15: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

LAPORAN DANA KAMPANYE HANYA USAHA MENGGUGURKAN SYARAT DALAM PERATURAN TERBATASNYA S ISTEM AUD IT (KEPATUHAN DAN JANGKA WAKTU MELAH IRKAN MAN IPULAS I INCOME , SPEND ING DAN REPORT ING)

Page 16: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Analisis PembiayaanPenelusuran identitas penyumbang - PPATK

Penguatan Kemampuan Audit Pengawas

Bawaslu ke depannya?

Page 17: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Terima Kasih

Page 18: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Membongkar Partaikrasi di Indonesia

Oleh: Mada Sukmajati

Page 19: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Partaikrasi di Italia

Porta dan Vannucci (2002) dominasi parpol yg sangat besar dalampemerintahan, kebijakan, bisnis, media komunikasi dan kelompok-kelompok masyarakat sipil. Partai-partai massa ini diorganisir oleh para politisi profesional sehingga memerlukan pembiayaan parpol yang sangat tinggi. Dalam perkembangannya, partai-partai massa inikemudian bertransformasi menjadi partai kartel, yaitu parpol-parpolyang melakukan kolusi dalam rangka menjadi bagian dari negara untukmengakses sumber daya negara. Dalam tahapan ini, parpolmengembangkan praktek-praktek korupsi politik secara luas.

Page 20: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Partaikrasi

PembiayaanPolitik

PembiayaanKampanyeKorupsi Politik

Partaikrasi di Indonesia

Page 21: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Pembiayaan Politik 1: Pemilihan Ketua Umum• Kasus Partai Demokrat

Page 22: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

• Kasus Golkar:Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tandjung tidakmenampik adanya politik uang dalam pemilihan calon ketua umumpartainya. Menurutnya, politik uang tersebut mulai terjadi pada saatdigelarnya konvensi calon presiden pada 2004. "Visi misi NucholisMadjid saat itu terbaik. Kita tidak hanya butuhkan visi misi tetapi butuh'gizi'. Disitu mulai terjadi tanda-tanda politik uang.”

(http://www.tribunnews.com/nasional/2017/12/08/kbar-tanjung-tak-menampik-stigma-politik-uang-dalam-pemilihan-ketua-umum-golkar)

Page 23: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Pembiayaan Politik 2: Pencalonan

• Jenderal Kardus (Pilpres)"Ada politik transaksional yang berada di dalam ketidaktahuan kami, yang sangatmengejutkan," kata Andi Arief di rumah Ketua Umum Partai Demokrat SusiloBambang Yudhoyono (SBY), Kamis dinihari, 9 Agustus 2018. Ketika dikonfirmasiwartawan tentang maksud transaksional itu adalah informasi tentang Prabowoyang memilih Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden karena telah menyetorduit Rp 500 miliar ke Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera, Andi tidak membantahnya. "Saya Andi Arief tidak pernah membuat isu dalam karierpolitik saya," ujarnya. Andi mengatakan kemenangan dalam pemilihan presiden(pilpres) 2019 mendatang tidak ditentukan uang, melainkan figur calon. Selakujenderal, kata Andi, Prabowo harusnya mengerti perhitungan itu. "Itu yang membuat saya menyebutnya jadi jendral kardus. Jendral kardus itu jendral yang enggak mau mikir artinya. Uang adalah segalanya," ucapnya. Andi menegaskan, dalam koalisi bersama Gerindra, partainya tidak pernah berkhianat. Demokrat, iamelanjutkan, juga tidak pernah menawarkan calon wakil presiden kepada Prabowo. Karena itu, Andi mengaku kecewa dengan adanya politik transaksional itu.

Page 24: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

• Mahar politik (Pilkada)Ketua Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur La Nyalla Mattalitti mengakutelah dimintai uang Rp 40 miliar oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Ia mengatakan uang tersebut diduga sebagai mahar politik terkaitdengan pencalonan dirinya sebagai Gubernur Jawa Timur dalam pemilihankepala daerah serentak pada Juni 2018. "Saya dimintai uang Rp 40 miliar. Uang itu harus diserahkan sebelum tanggal 20 Desember agar bisadirekomendasikan," katanya kepada Tempo, Kamis, 11 Januari 2018.

Ia menuturkan permintaan itu disampaikan Prabowo pada 9 Desember 2017, sekitar pukul 15.00, di Hambalang, Sentul, Jawa Barat. Saat itu, Prabowomengundang La Nyalla ke rumahnya di Hambalang. Saat ditemui, Prabowoditemani dua ajudannya, yakni Prasetyo dan Sugiono.

(https://nasional.tempo.co/read/1049593/la-nyalla-ungkap-kronologi-permintaan-mahar-rp-40-m-oleh-prabowo/full&view=ok)

Page 25: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Pembiayaan Politik 3: Pengelolaan Keuangan Parpol

• Pengelolaan parpol yg oligarkhis dan Keuangan yg bergantung padadonator/pengusaha (Mietzner, 2015)

• Pengelolaan keuangan di internal parpol yg tidak transparan danakuntabel

• Tidak adanya parpol yg mampu secara signifikan melembagakan iurananggota

• Semakin bergantungnya parpol pada subsidi negara parpol kartel(Slater, 2004 dan Ambardi, 2009)

• Demokrasi di internal parpol mjd tantangan terbesar

Page 26: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Problematika dalam Pembiayaan Kampanye(Falguera et al, 2014 dan Bryan dan Baer, 2005)

• Biaya politik yang mahal. Hal ini salah satunya disebabkan oleh semakin berkembangnya fenomenaprofesionalisasi politik dan kampanye.

• Semakin rendahnya dukungan finansial dari kelompok akar rumput terhadap para politisi. Hal ini kemudianberimplikasi pada ketergantungan peserta pemilu kepada donatur swasta dan negara.

• Maraknya praktek pembiayaan gelap, dimana sumber penerimaan menjadi tidak jelas.

• Keinginan kelompok bisnis dalam memberikan dukungan pembiayaan untuk kampanye kepada para calondengan kompensasi dan harapan akan adanya keuntungan kepada kelompok-kelompok bisnis itu manakalacalon-calon tersebut berhasil mendapatkan jabatan-jabatan publik.

• Ketidaksetaraan akses terhadap sumber-sumber pembiayaan.

• Dominasi atas sumberdaya negara oleh beberapa calon saja.

• Lemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait.

• Reformasi pembiayaan pemilu sangat didominasi oleh para pembuat kebijakan yang sekaligus merupakanpeserta pemilu itu sendiri sehingga regulasi dibuat sedemikian rupa sehingga akan menguntungkan secaralangsung bagi para pembuat regulasi tersebut.

Page 27: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Pembiayaan Kampanye di Indonesia: Penerimaan

• Sumber pembiayaan pemilu semakin bergantungpada para calon secara individual. Hal ini tercermindalam pembiayaan di pileg dan pilkada.

• Sebaliknya, peran partai politik dalam pembiayaankampanye, baik sebagai peserta pemilu dalamkonteks pileg, maupun sebagai pengusung calondalam konteks pilpres dan pilkada, ternyatasemakin menurun.

• Besaran jumlah dan variasi sumbangan dari pihakketiga dalam konteks pilpres, pileg dan pilkadasemakin beragam. Dari sumbangan pihak ketigadalam konteks pilpres dan pilkada, terdapatfenomena sumber pendanaan gelap yang kemudian dapat berpotensi untuk mendorongberbagai bentuk praktek- praktek korupsi politik

Page 28: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Pembiayaan Kampanye di Indonesia: Pengeluaran

• Para calon yang mengalokasikan pembelanjaan untuk biaya iklan di media massa, terutama media massa elektronik, semakin banyak. Hal ini sangat terkait denganfenomena profesionalisasi pengelolaan kampanye di Indonesia.

• Salah satu item pengeluaran terbesar dalam pengeluaran kampanye pileg dan pilkadaadalah untuk pembelian suara atau politik uang.

• Para calon telah mengalokasikan dana pengeluaran ketika mereka mengikuti proses kandidasi di internal partai politik untuk mendapatkan tiket dari partai-partai politikpengusung

• Di pilkada, meskipun negara telah memberikan subsidi untuk pembiayaan kampanyepilkada, namun hal ini tidak lantas mengurangi pengeluaran oleh para calon.

• Ada satu item pengeluaran yang sebenarnya menjadi beban para calon, tapi tidakdimaknai sebagai alokasi pengeluaran, yaitu yang oleh beberapa narasumber disebutdengan biaya sosial yang terwujud dalam berbagai bentuk. Karena tidak dimaknaisebagai pembiayaan kampanye, maka biaya sosial ini juga tidak dianggap sebagai sebuahitem yang wajib dilaporkan kepada KPU.

Page 29: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Pembiayaan Kampanye di Indonesia: Pengelolaan

• Para peserta pemilu membuat dua sistem pengelolaan laporan keuanganuntuk tujuan yang berbeda, yaitu sistem pengelolaan yang “formal” untukkebutuhan pelaporan dana kampanye kepada KPU dan sistem pengelolaanyang “informal” untuk kebutuhan internal dari peserta pemilu dan timsuksesnya sendiri. Dengan sistem pengelolaan seperti ini, maka apa yang ada dalam laporan dana kampanye secara “formal” tidak mencerminkanrealitas sebenarnya yang terjadi di lapangan.

• Masih lemahnya regulasi dan desain sistem laporan dana kampanye. Hampir semua peserta pemilu juga berusaha untuk menyiasati laporanpenerimaan dan pengeluaran dana kampanye yang mereka kelola.

• Demikian jg dengan pelaporan dana kampanye dari sisi penyelenggarapemilu yg tidak sepenuhnya menjunjung tinggi prinsip transparansi danakuntabilitas

Page 30: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Korupsi PolitikDimensi Korupsi Politik Korupsi Birokrasi

Skala Korupsi besar (grand corruption) Korupsi kecil (petty corruption)

Aktor Pembuat kebijakan yang dipilihmelalui pemilu atau pejabat melalui

penunjukan politik

Birokrasi

Motivasi Mempertahankan kekuasaan, status, dan kekayaan

Mendapatkan akses kepada sumberdaya negara

Arena Pembuatan kebijakan publik (hulu) Implementasi kebijakan publik (hilir)

Bentuk Suap Pencurian langsung

Sifat Politis Administratif

Page 31: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Maraknya Korupsi Politik

• Korupsi Hambalang• Korupsi KTP-elektronik• Korupsi berjamaah di DPRD Provinsi Sumut• Korupsi berjamaah di DPRD Kota Malang• Korupsi politik oleh kepala daerah

Page 32: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk
Page 33: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Dana Awal dan Sumbangan Kampanye Pilpres 2019

Page 34: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Dana Awal dan Sumbangan Kampanye Pileg 2019

Page 35: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Reformasi Pembiayaan Politik

Page 36: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk
Page 37: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

• Reformasi UU Parpol utk mendorong demokrasi di internal parpol• Mendorong proses transparansi dan partisipasi politik dalam proses

pencalonan• Memperkuat regulasi dan implementasi dalam pelaporan dana kampanye

menuju pemilu yang berintegritas• Merumuskan standarisasi pembiayaan kampanye dari sisi penerimaan dan

pengeluaranmengurangi politik berbiaya tinggi• Merubah sistem pemilu (?)• Transformasi strategi kampanye dari politik non-programatik (politik, uang,

politik identitas, berita bohong dan ujaran kebencian) ke politikprogramatik

• Sinergi antar pemangku kepentingan penyelenggara pemilu, PPATK, danKPK

Page 38: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Transformative Dialogue, 28 Januari 2019

Pembiayaan Kampanye Pemilu 2019

August Mellaz

Page 39: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Lembaga ini diharapkan mampu menjawab persoalan-persoalan kepemiluan, demokratisasi, dan berbagai variabel lain yang mengikutinya. Kemunculannya dimaksudkan sebagai kanal pemikiran yang secara konsisten menyediakan ide-ide alternatif dan gagasan mendalam. Sehingga ada kontribusi positif dalam debat wacana dan tukar gagasan tentang seputar pemilu dan demokrasi di Indonesia

SINDIKASI PEMILU DAN DEMOKRASI (SPD)

Page 40: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

PremisDuverger’s law

Setiap sistem pemilu memiliki dua apsek:

1. Efek Mekanik

2. Efek Psikologis

Pemahaman terhadap sistem pemilu yang dipergunakan, berpengaruh terhadap pengguna, tidak saja bagaimana merespon efek elektoral, dan Selanjutnya secara psikologis memengaruhi perilaku pemilih dalam menentukan pilihannya dalam pemilu.

Page 41: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Background Pileg 2019

Page 42: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Basis Kompetisi dan Aktor (Pileg 2019)

DAPIL Pemilu 2009 Pemilu 2014 Pemilu 2019 Caleg (DCT)

DPR 77 77 80 7.968

DPRD Provinsi

217 259 272 Puluhan ribu

DPRD Kab/Kota

1.851 2.102 2.206 Ratusan ribu

DPD 128 128 134 807

August Mellaz, sumber data diolah

Page 43: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Respon Aktor Terhadap Efek Duverger’s Law

Pemahaman calon terhadap bagaimana mekanikal sistem pemilu bekerja:

• Proporsional daftar terbuka, dapil berwakil banyak, dan penentuan calon terpilih berdasarkan perolehan suara terbanyak.

Selanjutnya berdampak secara psikologis terhadap orientasi caleg:

1. Personal vote

2. Candidate-Centered Politics, dan

3. Meningkatkan pembiayaan kampanye yang ditanggung pribadi caleg

Page 44: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

850000000000

1700000000000

2550000000000

3400000000000

LADK LPSDK LPPDK

3.116.800.000.000

2.192.228.457.323

1.247.192.258.528

Pembiayaan Kampanye Pileg 2014

Sumber: August Mellaz (Buku Pembiayaan Pemilu di Indonesia)

Page 45: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Personal Vote dan Candidate-Centered Politics

Sumber Penerimaan (LPSDK 2014):

1.Caleg 82,65%(Rp 1,8 T)2.Perseorangan 8,34% (Rp 182 M)3.Partai Politik 7,60% (Rp 166 M)4.Badan Usaha 1,15% (25 M)5.Kelompok 0,26% (5,7 M)

Total LPSDK Pileg 2014 Rp 2,1 T

Page 46: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Belanja Pileg 2014Belanja kampanye Pileg 2014 menunjukkan, makin menguatnya sisi personal atau orientasi kompetisi pemilu berbasis caleg dibandingkan parpol.

Sebagai perbandingan (LPPDK Pileg 2014 tidak dapat diakses). LADK Pileg 2014 Rp 1,2 trilyun digunakan sebagai acuan. Belanja kampanye yang mencerminkan sisi personal caleg menyedot sebesar 80,93 persen dari total belanja.

Orientasi belanja kampanye terdiri dari:

• Candidate-center, seperti pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye, pemasangan alat peraga, dan kegiatan lain yang merupakan aktivitas caleg

• Party-center, seperti rapat umum, iklan kampanye, dan pengeluaran modal sebesar 19,07 persen.

Page 47: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Bagaimana Pileg 2019?Teoritis tidak berubah. Alasan:

• Sistem dan mekanikal pemilu tidak berubah.

• Dengan demikian, orientasi kompetisi Pileg 2014 tetap berbasis pada sisi popularitas dan personalitas caleg.

• Untuk bisa terpilih, maka setiap caleg tetap akan berupaya meningkatkan popularitasnya dan dengan demikian akan meningkatkan aktivitas kampanye yang secara personal dibiayai caleg.

• Satu variabel yang muncul, tersedotnya semua konsentrasi dan perhatian pada isu Pilpres 2019, sehingga isu Pileg 2019 menjadi tak terdengar.

Page 48: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk
Page 49: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Pembiayaan Pileg 2019 dan Pertanyaan Lanjutan

Page 50: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Dana Kampanye Pileg 2019 vs 2014

550.000.000.000

1.100.000.000.000

1.650.000.000.000

2.200.000.000.000

LADK LPSDK

1.247.192.258.528

2.192.228.457.323

237.638.252.893

427.151.741.325

PILEG 2019 PILEG 2014Sumber: August Mellaz Data diolah

Page 51: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

LPSDK: Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye

Sumber: August Mellaz, data diolah

Page 52: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Biaya Kampanye Pileg 2019

Dari total laporan senilai Rp 427.151.741.325 oleh 16 partai politik. Total sumbangan penerimaan dari caleg berjumlah Rp 337.856.293.303 atau 79,10 persen dari total.

79,10 persen penerimaan dari caleg, secara konsisten menunjukkan orientasi personal di Pileg 2019 sama kuatnya dengan Pileg 2014. Partai politik sebagai entitas peserta pemilu, hanya berkontribusi sebesar 20,9 persen, dan kurang dari satu persen lainnya berasal dari sumbangan perseorangan.

Total nilai LPSDK Pileg 2019 (19,48 persen) atau seperlima dari LPSDK Pileg 2014. Menimbulkan tanda tanya besar, oleh karena jarak yang sangat tinggi antara dana kampanye Pileg 2019 dibanding 2014.

Pembiayaan kampanye Pileg 2019, teoritis akan lebih besar dibanding Pileg 2014, mengingat kompetitifnya sistem pemilu dan menguatnya orientasi personal (caleg). Perlu kesadaran bersama dalam konteks pengawasan pembiayaan kampanye pileg, utamanya mencegah potensi penggunaan sumber-sumber pembiayaan yang bersifat ilegal dalam kampanye dan jelang hari pemungutan suara.

Mengingat dimensi kompetisi dari pileg yang luas (ribuan dapil) dan melibatkan banyak banyak aktor (caleg). Perlu menjadi perhatian bagi para pihak, seperti KPU dan Bawaslu, PPATK, KPK, dan pihak-pihak lain.

Page 53: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

August MellazDirektur Eksekutif

081218560749

[email protected]

[email protected]

Terima Kasih

Page 54: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Batu bara, demokrasi mahal, dan ijon politik

Page 55: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Batu bara, ongkos demokrasi, dan korupsi politik

Tanggung jawab pengelola tambang batu bara yang terabaikan dan lolos dari hukum

Hanya 338 dari 856 pemegang izin pertambangan

komersial yang memiliki surat jaminan

reklamasi.

Hanya 96 dari 856 pemegang izin telah

membayar uang muka jaminan pasca-penambangan.

632 tambang batu bara telah berubah menjadi genangan air raksasa

(42% berlokasi di Kutai Kartanegara).

Jumlah korban akibat tambang batu bara mencapai 31 orang (Desember 2018)

Bagaimana korupsi terjadi dalam sektor ini?

Korupsi sebagai penyebab impunitas

• Proses penerbitan izin usaha pertambang

Desentralisasi mendorong korupsi

• Peraturan desentralisasi memberikan

Korupsi dan politik Indonesia

• Para kandidat atau parpol mengumpul

Page 56: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Bagaimana korupsi di industri pertambangan batu bara terjadi?

Di Indonesia, risiko korupsi terbesar terjadi pada saat pemberian izin pertambangan dan penentuan lokasi tambang. Beberapa bentuk praktik korupsi yang sering terjadi:

KEPUTUSAN UNTUK

MELAKUKAN EKSTRAKSI

PEMBERIAN HAK

PERTAMBANGAN DAN MIGAS

OPERASI EKSTRAKSI

DAN REGULASI

PENGUMPULAN

PENDAPATAN

PENGELOLAAN

PENDAPATAN

PEMBELANJAAN

PENDAPATAN DAN PROYEK

INVESTASI SOSIAL

Rantai nilai industri ekstraktif/pertambangan. Risiko korupsi dapat terjadi di berbagai titik dalam rantai ini.

Sumber: Resource Governance Institute dalam OECD (2016)

1. Pertukaran pengaruh (trading in

influence)

2. Korupsi politik atau campur tangan

politik (political capture or

interference)

3. Korupsi peraturan (regulatory capture)

Pemilik badan usaha yang sebenarnya tidak diketahui.

Menyembunyikan beneficial owner yang memungkinkan pemilik usaha untuk bertindak monopoli atau kartel.

Tidak secaraperusaekstramengowner

SIAPAKAH BENEFICIAL OWNER SEBENARNYA?

Page 57: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Bisnis batu bara yang politis

PEP adalah seseorang yang memegang atau pernah memegang

peran publik, atau merupakan anggota keluarga, maupun kerabat

dekat dari pejabat public tsb.

PEP dapat menyalahgunakan atau mengabaikan peraturan, regulasi dan kebijakan untuk memastikan

bisnis batu bara dapat terus berlanjut dan menghasilkan

keuntungan.

Terdapat 15 subsidi untuk industri batu bara Indonesia dalam bentuk

pemindahan tanggung jawab, pendapatan hilang pemerintah (revenue foregone), pengadaan barang dan jasa di bawah nilai

pasar, dan dukungan pendapatan atau harga.

Permainan para POLITICALLY EXPOSED PERSONS (PEP) dalam pertambangan batu bara

CHURCHILL VS NUSANTARA GROUP

Churchill bersengketa mengenai izin pertambangan dengan Nusantara Group milik Prabowo Subianto yang didukung oleh Isran Noor, gubernur Kaltim.

Mitra lokal Churchill, Ridiatama, mengeksploitasi hubungannya dengan pejabat daerah untuk memalsukan dokumen izin pertambangan.

Namun, Nusantara Group terbukti memiliki koneksi politik yang lebih kuat untuk memperpanjang izinnya dan mencabut izin Churchill.

PT BUMI RESOURCES DAN ABURIZAL BAKRIE

BP dan Rio Tinto, pemilik PT Kaltim Prima Coal, mendapatkan perlindungan politik dengan berpihak pada Aburizal Bakrie. Bakrie pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator dalam Kabinet Presiden SBY, lalu menjadi Ketua Umum Partai Golkar pada tahun 2009.

BP dan Rio Tinto menjual KPC kepada PT Bumi Resources milik Bakrie untuk melindungi mereka dari serangan Gubernur Kaltim serta aktor politik lainnya yang menggunakan isu nasionalisme dan lokalisme.

Page 58: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Beberapa tokoh PEP di balik batu bara

Sandiaga Salahudin Uno (Adaro Energy, pemegang saham)• Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta (2017-2018), Calon Wakil Presiden

Pemilihan Presiden 2019, Mantan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

Raden Pardede (Adaro Energy, Komisaris Independen) • Wakil Koordinator Tim Asistensi Menteri Keuangan RI (2000 -2004); Ketua

Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2004-2005); staff khusus Menteri Koordinator Perekonomian (2004-2005); Wakil Direktur PT Perusahaan Pengelola Aset (2004-2008)

Theodore Permadi Rahmat (Adaro Energy, Wakil Presiden Komisaris)• anggota Dewan Ekonomi Nasional (1999-2000)

Letnan Kolonel (Purn.) Palgunadi Tatit Setyawan (Adaro Energy, Komisaris Independen)• Presiden Komisaris PT Jakarta Propertindo (2010-2013)

DR. H. Darmono, S.H., M.M (Berau Coal, Komisaris) • Wakil Jaksa Agung RI (2009-2013); pelaksana tugas Jaksa Agung RI (2010)

Laksamana (Purn.) DR. Marsetio (Berau Coal, Komisaris Independen)• Mantan Kepala Staf Angkatan Laut RI (2012-2014)

Enam perusahaan pengahasil batu bara terbesar yang menghasilkan lebih dari 50 persen produksi batu bara di Indonesia (2015):

PEP yang terlibat dalam pengoperasian usaha pertambangan batu bara di Kaltim.

Bumi Resources (Kaltim Prima Coal dan Arutmin Indonesia)

Adaro Energy

Kideco Jaya Agung

ITM

Berau Coal

Tambang Batubara Bukit Asam

Page 59: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Kalimantan Timur: bukti korupsi batu bara yang nyata di Indonesia

Kaltim menduduki rangking ke-9 dari 10 provinsi dengan kasus korupsi terbanyak pada tahun 2015 (KPK).

• Selama pelaksanaan desentralisasi, kasus-kasus korupsi di Kaltim yang melibatkan anggota DPRD, kepala daerah dan wakil kepala daerah, semakin marak.Kasus ini berkaitan dengan pengelolaan dan eksploitasi sumber daya alam, khususnya batu bara.

• Motivasi utama dari tindakan korupsi adalah untuk membiayai kampanye pejabat.

PEP daerah Kalimantan Timur - menyatukan bisnis dan politik

Syaukani Hasan Rais• Ex. Ketua DPD Golkar Kaltim

dan Ex. Bupati Kutai Kartanegara selama dua periode.

• Menggunakan jabatannya untuk menerbitkan izin pertambangan dalam jumlah drastis yang diduga digunakan untuk mendanai kampanyenya.

• Terbukti melakukan empat tindakan pindana korupsi yang merugikan negara Rp 120 miliar.

Rita Widyasari• Memperoleh warisan jaringan kolusi

dari ayahnya, Syaukani, ketika ia menjabat sebagai Bupati Kutai Kartanegara pada tahun 2010.

• Didukung oleh jaringan Tim 11 yang memfasilitasi proses penyuapan, gratifikasi, dan penggelapan uang.

• Membangun aliansi strategis dengan dua pejabat Golkar nasional dari kubu Aburizal Bakrie, yaitu Azis Syamsudin dan Idrus Marham, yang mendukung kampanye pilkada Rita yang kedua.

Khairudin (mantan anggota DPRD/organisasi pemuda

Golkar) – ketua Tim 11

Azis Syamsudin merupakan komisaris perusahaan

tambang milik ibu Rita, yaitu Sinar Kumala Naga.

Page 60: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Contoh kasus: Toba Sejahtra – bisnis, politik dan konflik kepentinganContoh kasus korupsi politik di mana penyatuan politik dan bisnis di industri batu bara menciptakan beragam dampak negatif sosial dan lingkungan.

Luhut

Rita

Tambangbatu bara

Bakrie

• Bakrie membantu Luhut merintis usaha pertambangan batu baranya pada tahun 2004 lewat jaringan yang dimiliki oleh Bupati Kutai Kartanegara saat itu, Syaukani Hasan Rais.

• Kemenangan Rita Widyasari sebagai bupati Kutai Kartanegara pada 2010 memulihkan hubungan antara keluarganya dengan Luhut. Ia kemudian menerbikan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP-OP) bagi perusahaan-perusahaan milik Luhut.

Peta Grup Bisnis Toba Sejahtra milik Luhut

Page 61: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Contoh kasus: Toba Sejahtra – bisnis, politik dan konflik kepentingan

Peta PEP dalam usaha pertambangan batu bara Toba Sejahtra

Terdapat beberapa PEP dari jaringan Luhut dalam militer dan birokrasi yang terlibat dalam bisnis pertambangan batu bara. Luhut memiliki pengaruh di tiga ranah: militer, Golkar, dan istana presiden.

Dukungan Luhut untuk Jokowi• Para

jenderal di

Konflik kepentingan penunjukan Luhut oleh Jokowi

Page 62: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Toba Sejahtra – mengabaikan kewajiban perlindungan lingkungan dan persoalan sengketa tanah

KASUS LUBANG TAMBANG KASUS SENGKETA TANAH

Kutai Energi

Indomining

Adimitra Baratama Nusantara

Trisensa Mineral Utama

Lubang tambang yang ditelantarkan

KUTAI ENERGI• 4 lubang terbuka di

daerah konsensi Kutai Energi tidak direklamasi.

• Air dari salah satu lubang konsesi mengalir ke Sungai Nangka tanpa disaring.

• Pengujian kualitas air menunjukkan tingkat keasaman dan tingkat kontanimasi logam yang tinggi.

Toba Sejahtra menghindari hukum dengan mengabaikan lubang tambang terbuka serta mencemari air tanah.

Terdapat 23 lubang tambang yang ditelantarakan di Kutai Kartanegara.

Dalam penanganan kasus sengketa tanah yang dialami oleh grup Toba Sejahtra oleh pemerintah daerah Kaltim, terlihat bahwa pengaruh Luhut di Kutai Kartanegara dan Kalimantan Timur sangat kuat.

Kutai Energi vs keluarga (alm.) Hamzah bin Cole• Pengadilan

tidak

PKU I vs Kutai Energi, Trisensa Mineral Utama, dan Adimitra

Page 63: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Memperkuat penegakan

hukum dalam operasi

pertambangan batu bara. Kelemahan

yang ada saat ini adalah

kehadiran PEP dalam

kepemilikan dan

kepemimpinan perusahaan batu bara.

a g alangkah hukum,

termasuk menyusun

regulasi, untuk mencegah

konflik kepentingan di

antara PEP, termasuk

menciptakan perlindungan

yang lebih kuat dari risiko

kolusi dan campur

tangan politik yang

ditimbulkan oleh

“fenomena keluar masuk” di mana orang

i k li

Menyoroti pemilik

manfaat dalam usaha

pertambangan batu bara. Jika

pemilik perusahaan

yang sebenarnya tersamar,

publik tidak mungkin dapat

mengetahui siapa yang

mengendalikan perusahaan

tersebut.

e utupbisnis

pertambangan batu bara di Indonesia. Dampak terhadap

lingkungan dan

komunitas, pembangunan

yang tidak berkelanjutan,

dan konflik sosial yang

timbul akibat pertambangan

batu bara sangat luas dan tidak

dapat dihindari.

Sebuah peta jalan harus

dib k

Dalam konteks Pemilu dan

Pilkada, menyusun

regulasi pendanaan politik yang ltransparan dan murah, yang akan memutus lingkaran

setan politik mahal dan

korupsi politik batu bara

Mengakhiri lingkaran setan politik mahal dan korupsi politik batu bara

Page 64: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Tambang Menunggangi Politik Indonesia

Page 65: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk
Page 66: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

K R I S I S S O S I A L - E K O L O G I S D I W I L A Y A H T A M B A N G B E L U M M E N J A D I P E R B I N C A N G A N P A R A K A N D I D A T

Page 67: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

0

400

800

1200

1600

Tahun Politik Kaltim 2008

I Z IN TAMBAN G D I TAHUN POL IT IK KALT IM

Tahun PolitikKaltim 2008

Tahun PolitikSamarinda 2005

Tahun PolitikKaltim 2013

2 Izin76 Izin

589 Izin

1.180 Izin

1.271 Izin

1.443 Izin

Sumber : JATAM Kaltim

Page 68: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk
Page 69: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

T A M B A N G M E N U N G G A N G I P O L I T I KD I I N D O N E S I A

7180 IUP atau 82,4 % dari total 8710 IUP berada di 171 wilayah Pilkada 2018

4290 IUP berada di 17 Provinsi Pilkada atau 49,2 % dari seluruh IUP di Indonesia

Page 70: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

8725 atau 83 % dari 10.388 (IUP per 2016) seluruh indonesia, tidak menempatkan dana Jamrek, padahal dalam PP 78 Tahun 2010Tentang Reklamasi dan Pasca Tambang,

Padahal terdapat sanksi pencabutan IUP jika tak melakukan reklamasi paling lambat 30 hari kalender setelah tak ada kegiatan usaha pertambangan pada lahan terganggu (pasal 20,21) dan 30 hari kalender sejak rencana reklamasi disetujui menteri, gubernur atau bupati/walikota sesuai kewenangannya (pasal 30,31)

Dengan Jumlah Izin Tambang 8710 IUP (Per Maret 2017 ; ESDM ) dengan jumlah lubang yang pasti ditinggalkan lebih dari 1 lubang maka terdapat 18 ribu lubang tambang yang akan ditinggalkan

Mewariskan Kerusakan Tak TerpulihkanBerupa Lubang Tambang dan Ongkos Tak Terbayar

Page 71: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Case of 28 Children Killed in Abandoned Coal Mine Pit, East Kalimantan

http://jatammockup.michaeleko.com/cerita-kami.html

Page 72: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Case in Figures

28 Killed in East Kalimantan Abandoned CoalMining

15 died on the Samarinda Coal Mining Area

14 of the victims were Children Age

No Nama Korban (usia) Lubang Tambang

1 Miftahul Jannah (10th) PT. Hymco Coal

Junaidi (13th)

Ramadhani (11th)

2 Dede Rahmad (6th) PD. PAU / PT. Panca Prima Mining

Emaliya Raya Dinata (6th)

3 Maulana Mahendra (11th) PT. Insani Bara Perkasa

4 M Shendy (11th) -

5 Nadia Zaskia Putri (10th) PT. Energy Cahaya Industritama

6 Muh. Raihan Saputra (10th) PT. Graha Benua Etam

7 Ardi Bin Hasyim (13th) PT. Cahaya Energi Mandiri

8 Muh. Yusuf Subhan (13th) PT. Lana Harita Indonesia

9 Aprilia Wulandari (13th) PT. Transisi Energi Satunama

10 Koko Tri Handoko (16th) CV. Atap Tri Utama

11 Kusmayadi (22th) PT. Panca Bara Sejahtera

12 Muh. Arham (5th) * PT. Insani Bara Perkasa

Page 73: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Korban di Kutai Kartanegara

No Nama dan Usia Lubang Tambang

1 Muhammad Fariqi (14) PT. Kitadin

2 Sanofa M Rian (14) PT. Bara Sigi Mining (BSM)

3 Budi Maulana (11) PT Muliana Jaya

4 Mulyadi (15) PT. Multi Harapan Utama (MHU)

5 Dewi Ratna (9) KSU Wijaya Kusuma

6 Noval Fajar Slamat Riyadi (15) PT. Bukit Baiduri Energi

7 Diky Aditya (15) PT. Bukit Baiduri Energi

8 Wilson Manggala (17) PT. Insani Bara Perkasa

Korban di Penajam Paser Utara

1 Agus Irawan (20) PT. Bumi Energi Kaltim

Page 74: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

+ Through citizen law suit, in 2014 lawsuit won by the citizens, there are 13 demands submitted, one of the impact is the moratorium on current coal mining license in East Kalimantan.

+ Organizing mothers, women and families of the coal mines victims, 4 mothers of twenty mothers are currently conducting a restoration movement, organizing the installation of a planting warning board by residents themselves as a sign of disappointment with the law, they also make a 10 thousand signature petition to the Indonesian environment minister as a protest movement.

+ Some of its achievements are now more than half of the thousands of gaping holes in East Kalimantan installed guardrail and warning, though are not yet maximal

+ These mothers have social gatherings every month to meet and strengthen each other also socialize rejection of coal mines in east kalimantan

Page 75: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk
Page 76: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

O L I G A R K I E K S T R A K T I F D I L I N G K A R K A N D I D A T P R E S I D E N 2 0 1 9

There are 229 out of 560 Members of the House of Representatives, are business persons from oil palm, agrofuels plantations, pulp and paper, mining companies.

Page 77: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk
Page 78: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk
Page 79: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk
Page 80: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk
Page 81: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk

Link Pemberitaan Media:

https://katadata.co.id/berita/2019/01/28/sejumlah-lsm-soroti-penurunan-dana-kampanye-

pemilu-2019

https://nasional.sindonews.com/read/1374193/12/pentingnya-benahi-internal-partai-politik-

untuk-cegah-korupsi-1548667234

http://m.mediaindonesia.com/read/detail/213293-mahalnya-ongkos-pemilu-picu-maraknya-

pembiayaan-gelap

http://akurat.co/news/id-501013-read-pembiayaan-parpol-yang-tak-transparan-picu-

munculnya-korupsi-politik

https://www.alinea.id/politik/partaikrasi-dinilai-jadi-penyebab-tingginya-kasus-korupsi-oleh-

politikus-b1WZI9hgk

https://nasional.kontan.co.id/news/bawaslu-pengganti-uang-makan-dan-transport-peserta-

kampanye-riskan-politik-uang

https://m.detik.com/news/berita/d-4403539/pembiayaan-parpol-tak-transparan-dinilai-picu-

kader-korupsi

https://rumahpemilu.org/fritz-edward-siregar-politik-uang-di-pemilu-diawasi-di-empat-

tahapan/

https://rumahpemilu.org/mada-sukmajati-partaikrasi-korupsi-politik-dan-agenda-reformasi-

partai/

https://rumahpemilu.org/disparitas-jumlah-dana-kampanye-pemilu-2014-dan-2019-jomplang/

https://www.era.id/read/ZqU0xQ-dana-politik-gelap-masih-ada-di-pemilu-2019

https://www.indopos.co.id/read/2019/01/29/163649/soroti-pengusaha-besar-di-balik-

kampanye-pemilu

http://www.koran-jakarta.com/bawaslu-selalu-ingatkan-kpu-soal-dana-kampanye/

https://rumahpemilu.org/biaya-kampanye-ijon-politik-dan-kerusakan-lingkungan/

Page 82: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk
Page 83: Transformative Dialogue - spd-indonesia.com filelemahnya penegakan regulasi atau aturan main, terutama oleh lembaga penyelenggara pemilu dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk