transfer pasien dari tempat tidur ke kursi roda, dan brankar

7
PAPER MENGENAI PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN (MOBILISASI DAN TRANSFERING) MOBILISASI mengacu pada kemampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas, mudah mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan hidup sehat, dan penting untuk kemandirian teratur. (Barbara, Kozier 1995) Tujuan dari mobilisasi yaitu memenuhi kebutuhan dasar (termasuk melakukan aktivitas sehari-hari, dan aktivitas sehari-hari), mempertahankan diri (melindungi diri dari trauma), mengekspresikan diri dengan gerakan tangan non- verbal, mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh, melancarkan peredaran darah. Mobilisasi sangat dipengaruhi oleh sistem neuromuskular meliputi, sistem otot, skeletal, sendi, ligament, tendon, kartilago, dan syaraf. JENIS TINDAKAN : Transferring pasien dari tempat tidur ke kursi roda dan transferring pasien dari tempat tidur ke brankat. TEORI YANG MENDASARI : Manusia sebagai keseluruhan yang komplit dan independen, holistik secara biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang keseluruhannya tidak dapat dipisahkan, teori Henderson mempunyai 14 kebutuhan dasar manusia yaitu: bernafas secara normal, makan dan minum cukup, eliminasi, bergerak dan mempertahankan psisi yang dikehendaki (mobilisasi), istirahat dan tidur, memilih cara berpakaian;berpakaian dan melepas pakaian, mempertahankan temperatur suhu tubuh dalam rentang normal, menjaga tubuh tetap bersih dan rapi, menghindari bahaya dari

Upload: diah-septi-utami

Post on 22-Dec-2015

1.544 views

Category:

Documents


98 download

DESCRIPTION

Cara mentransfer pasien, dari tempat tidur ke kursi roda dan dari tempat tidur ke brankar

TRANSCRIPT

Page 1: Transfer Pasien dari tempat tidur ke kursi roda, dan brankar

PAPER MENGENAI PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN

(MOBILISASI DAN TRANSFERING)

MOBILISASI mengacu pada kemampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas, mudah

mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan hidup sehat, dan penting untuk kemandirian teratur.

(Barbara, Kozier 1995)

Tujuan dari mobilisasi yaitu memenuhi kebutuhan dasar (termasuk melakukan aktivitas

sehari-hari, dan aktivitas sehari-hari), mempertahankan diri (melindungi diri dari trauma),

mengekspresikan diri dengan gerakan tangan non-verbal, mencegah hilangnya kemampuan

fungsi tubuh, melancarkan peredaran darah. Mobilisasi sangat dipengaruhi oleh sistem

neuromuskular meliputi, sistem otot, skeletal, sendi, ligament, tendon, kartilago, dan syaraf.

JENIS TINDAKAN : Transferring pasien dari tempat tidur ke kursi roda dan transferring

pasien dari tempat tidur ke brankat.

TEORI YANG MENDASARI :

Manusia sebagai keseluruhan yang komplit dan independen, holistik secara biologis,

psikologis, sosial dan spiritual yang keseluruhannya tidak dapat dipisahkan, teori Henderson

mempunyai 14 kebutuhan dasar manusia yaitu: bernafas secara normal, makan dan minum

cukup, eliminasi, bergerak dan mempertahankan psisi yang dikehendaki (mobilisasi), istirahat

dan tidur, memilih cara berpakaian;berpakaian dan melepas pakaian, mempertahankan

temperatur suhu tubuh dalam rentang normal, menjaga tubuh tetap bersih dan rapi,

menghindari bahaya dari lingkungan, berkomunikasi dengan orang lain, beribadah menurut

keyakinan, bekerja yang menjajikan prestasi, bermain dan bepatisipasi dalam berbagai bentuk

rekreasi, belajar, menggali atau memuaskan rasa keinginantahuan yang mengacu pada

perkembangan dan kesehatan normal (Potter & Perry, 2005).

Selain itu disebutkan juga bahwa kepeerawatan merupakan suatu kegiatan membantu

individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang memiliki kontribusi

terhadap kesehatan dan penyembuhannya, dimana individu tersebut akan mampu

mengerjakannya tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan, kemauan, dan pengetahuan yang

dibutuhkan. Dan hal ini dilakukan dengan cara membantu mendapatkan kembali

kemandiriannya secepat mungkin. (teori Henderson).

Ada juga teori dari Abdellah (1960) yang menyebutkan 21 masalah keperawatan Abdellah,

yang salah satunya adalah mempertahankan aktivitas fisik dan latihan fisik.

Page 2: Transfer Pasien dari tempat tidur ke kursi roda, dan brankar

Imobilitas atau lebih dikenal dengan keterbatasan gerak dan juga didefinisikan oleh North

American Nursing Diagnosis Association (NANDA) sebagai suatu keadaan ketika individu

mengalami atau berisiko mengalami keter batasan gerak fisik baik aktif dan pasif memiliki

dampak pada sistem tubuh (Kim et al, 1995).

INDIKASI :

Untuk pasien yang mengalami fraktur

Klien yang mengalami kontraktur sendi

Klien bedah orthopedi

Kelainan postur pada klien

Klien yang mengalami distrofi muscular

Klien yang mengalami imobilisasi

Klien tirah baring

Klien pasca operasi

KONTRAINDIKASI :

Klien penderita penyakit kardiovaskuler

Klien bedah spinal, trauma medulla spinalis, atau trauma system saraf

Klien yang tidak siap atau mengeluh pusing

ALAT DAN BAHAN

Kursi Roda

Persiapan alat :

Kursi roda dalam posisi terkunci, memindahkan kaki istirahat, rem tempat tidur terkunci.

PROSEDUR KERJA

1. Cuci tangan

2. Lakukan persiapan

3. Bantu pasien untuk posisi duduk di tepi tempat tidur. Siapkan kursi roda dalam posisi

45 0 terhadap tempat tidur

Page 3: Transfer Pasien dari tempat tidur ke kursi roda, dan brankar

4. Pasang sabuk pemindah bila perlu

5. Pastikan bahwa pasien menggunakan alas kaki yang stabil dan tidak licin

6. Renggangkan ke dua kaki anda

7. Fleksikan panggul dan lutut anda, sejajarkan lutut anda dengan lutut klien

8. Genggam sabuk pemindah dari bawah, atau rangkul aksila pasien dan tempatkan

tangan anda di skapula pasien

9. Angkat pasien sampai berdiri pada hitungan ke tiga sambil meluruskan panggul dan

tungkai anda, dengan tetap mempertahankan lutut agak fleksi

10. pertahankan stabilitas tungkai yang lemah atau paralisis dengan lutut

11. tupukkan pada kaki yang jauh dari kursi

12. intruksikan pasien untuk menggunakan lengan yang memegang kursi untuk

menyongkong.

13. Fleksikan panggul dan lutut anda sambil menurunkan pasien ke kursi

14. Kaji pasien untuk kesejajaran yang tepat untuk posisi duduk

15. Posisikan pasien pada posisi yang dipilih

16. Observasi pasien untuk menentukan respon terhadap pemindahan

17. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

MEMINDAHKAN PASIEN KE BRANKAR

Tujuan : Memindahkan pasien dari ruangan ke ruang lain untuk tujuan tertentu (pemeriksaan

diagnostik, pindah ruangan, dll)

ALAT DAN BAHAN

1. Brankar atau tempat tidur

2. Bantal (bila perlu)

Persiapan Alat :

Posisi tempat tidur pada sudut 90, rem tempat tidur terkunci, rem brankar terkunci.

Page 4: Transfer Pasien dari tempat tidur ke kursi roda, dan brankar

PROSEDUR KERJA

1. Cuci tangan

2. Lakukan persiapan

3. Dua atau tiga perawat dengan tinggi badan kurang lebih sama yang berdiri

berdampingan terhadap tempat tidur pasien

4. Setiap orang bertanggung jawab untuk salah satu dari area tubuh pasien

5. Masing-masing pasien membentuk dasar pijakan yang luas yang mendekat ke tempat

tidur di depan, lutut agak fleksi

6. Lengan pengangkat ditempatkan di bawah kepala dan bahu, panggul, paha, dan

pergelangak kaki pasien, dengan jari jemari mereka menggenggam sisi tubuh pasien

7. Pengangkat menggulingkan pasien ke arah dada mereka

8. Pada hitungan ke 3, pasien di angkat dan di gendong ke dada perawat

9. Pada hitungan ke 3 yang ke dua. Perawat melangkah ke belakang dan menumpu ke

salah satu kaki untuk mengarah ke brankar atau tempat tidur lain, dengan bergerak ke

depan bila perlu

10. Perawat dengan perlahan menurunkan pasien ketengah brankar atau tempat tidur

dengan memfleksikan lutut dan panggul mereka sampai siku mereka ada setinggi tepi

brankar atau tempat tidur

11. Perawat mengkaji kesejajaran tubuh pasien, tempatkan pagar tempat tidur pada posisi

terpasang

12. Posisikan pasien pada posisi yang di pilih

13. Observasi pasien untuk menentukan respon tehadap pemindahan

14. Cuci tangan

Page 5: Transfer Pasien dari tempat tidur ke kursi roda, dan brankar

DAFTAR PUSTAKA

(Potter & Perry, n.d.)Potter, & Perry. (n.d.). Buku Saku Keterampilan Dan Prosedur Dasar (3rd ed., pp. 127–130). Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Potter, & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan (4th ed.). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.