trans-jakarta seperti metromini - ftp.unpad.ac.id · “air baru surut keluar rumah tadi pagi,”...

1
Trans-Jakarta seperti Metromini Nesty Trioka Pamungkas Untung Tanggul Jebol pada Petang Hari K USTIONO, 37, warga Jalan Madrasah, RT 1 RW 12, Bintaro, Jakarta Selatan, masih waswas. Meski air berangsur surut setengahnya dari 2 meter, ia belum tenang juga. “Tidur saya tak akan nyenyak sebelum tanggul dibangun kembali,” ujar Kustiono sambil mendorong air kotor yang memenuhi rumahnya ke Kali Pesanggrahan. Rumah Kustiono persis di sisi Kali Pesanggrahan. Sejak Selasa (14/9) malam, ratusan rumah di sebelah Kali Pesanggrahan tergenang karena tanggul buatan sepanjang sekitar 25 meter jebol. Kawasan itu tergenang hingga 2 meter. “Air baru surut keluar rumah tadi pagi,” jelasnya, kemarin. Meski banyak barang- barang yang rusak seperti televisi dan kulkas karena terkena air, Kustiono tetap mengucap syukur karena tanggul jebol sekitar pukul 18.30 WIB. “Kalau jebol tengah malam, saat kami semua sedang tidur, mungkin saya sudah meninggal,” ucapnya. Banjir yang melanda permukiman Kustiono memang parah. Ketinggian air bervariasi mulai 0,5 meter sampai dengan 2 meter. Warga yang rumahnya berlantai satu langsung mengungsi ke masjid di Jalan Madrasah dan posko- posko banjir lainnya. Ada juga rumah yang ditinggal mudik pemiliknya. Barang-barang di rumah itu mungkin rusak karena tergenang air selama dua hari. “Pemilik rumah pasti kaget ketika mendapati barang- barangnya sudah berlumpur semua,” tutur Rajio, warga Jalan Madrasah RT 1 RW 12. Jebolnya tanggul Pesanggrahan bukan pertama kali ini. Sebelumnya, 17 Agustus 2010, juga pernah jebol. Pada Hari Kemerdekaan RI itu tembok tanggul jebol sepanjang 25 meter membuat air seketika menggenangi perumahan warga. Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak berjanji segera memperbaiki tanggul yang jebol. “Namun perbaikan tanggul membutuhkan pembebasan lahan oleh Pemerintah Provinsi DKI,” tuturnya. Menurutnya, luas tanggul harus diperlebar agar bisa membantu air mengalir dengan baik dan menambah daya tampung air. Pembangunan dinding membutuhkan lahan dan lokasinya di areal milik masyarakat. “Untuk pembebasan lahan merupakan tugas Pemprov DKI. Jadi kami menunggu Pemprov DKI membebaskan lahan. Begitu lahan sudah dibebaskan, kami segera memperbaiki,” ujarnya. Tanggul jebol merupakan tanggung jawab Kantor Kementerian Pekerjaan Umum. Namun Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Ery Pasar Tanah Abang Jakarta Terbakar PASAR Tanah Abang Blok A, Jakarta, sekitar pukul 18.15 WIB, kemarin, terbakar. Api melalap bagian Kantor Pemasaran Blok A yang terletak di lantai 8 ge- dung pusat grosir tersebut. “Kami mengerahkan 20 mobil pemadam kebakaran. Yang ter- bakar, Kantor Pemasaran Blok A yang terletak di lantai 8. Dipasti- kan tidak ada korban jiwa,” kata petugas Dinas Pemadam Ke- bakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Pusat Safar di Jakarta, kemarin malam. Safar mengatakan api berha- sil dipadamkan sekitar pukul 19.10 atau sekitar 1 jam setelah pihaknya mengetahui keba- karan tersebut. “Dugaan semen- tara, api yang menyebabkan kebakaran berasal dari korslet- ing listrik,” ujarnya. Wakil Kepala Polsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Kasmono me- ngatakan kebakaran di lantai 8 Blok A itu hanya menghangus- kan satu los (petak). “Kerugian belum ditaksir. Tidak ada kor- ban jiwa. Dugaan sementara kebakaran karena arus pendek (korsleting),” ujarnya. Di Jalan Jelambar Raya, Ke- 4 | Megapolitan JUMAT, 17 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA MASIH TERENDAM: Seorang warga berjalan menembus banjir di kawasan Kompleks Induk Koperasi Pegawai Negeri Sipil (IKPN), Jl Veteran, Bintaro, Jakarta Selatan, yang masih terendam banjir luapan air Sungai Pesanggrahan, kemarin. Penumpang bus Trans-Jakarta akan pindah ke angkutan Metromini atau kembali menggunakan kendaraan pribadi. MI/PANCA SYURKANI sekaligus merugikan penum- pang Trans-Jakarta. Nilai lebih Trans-Jakarta dapat menurun jika akhirnya para penumpang beralih ke moda transportasi umum lainnya atau kemba- li menggunakan kendaraan pribadi. “Kalau penumpang merasa tidak aman, bisa pindah ke transportasi umum lain- nya. Bahkan mereka akhirnya memilih pakai motor atau mobil pribadi,” tukasnya. Aksi pencopetan di Trans- Jakarta, menurut pihak Tulus, terjadi dengan motif yang sama dengan pelecehan seksual yang belakangan sering terjadi di bus Trans-Jakarta. Kepadatan penumpang di halte dan bus menjadi peluang bagi pencopet dan pelaku pelecehan seksual. “Sama seperti aksi pelecehan. Padatnya penumpang di bus atau di halte itu memberi ke- sempatan bagi pelaku kejahatan untuk beraksi. Kalau padat kan penumpang jadi susah untuk bergerak,” tandasnya. Untuk mengantisipasi masalah Trans-Jakarta, tegas Tulus, tidak cukup dengan me- MI/ROMMY PUJIANTO MI/RAMDAN MEMADAMKAN API: Petugas Pemadam Kebakaran menyiapkan alat untuk memadamkan api yang membakar di salah satu toko di Blok A lantai 8 Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, kemarin. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. masang closed circuit television (CCTV) di halte maupun di da- lam bus. Penambahan petugas pun, sambungnya, bukan solusi utama dalam mengatasinya. Solusi utama untuk mengatasi permasalahan tersebut, menu- rutnya, adalah dengan me- nambah armada Trans-Jakarta agar kepadatan penumpang di dalam bus tak berlebihan. “Kepadatan penumpang akan terus ada selama armada bus tidak ditambah. Banyaknya penumpang tidak diimbangi dengan jumlah armada Trans- Jakarta sehingga mengakibat- kan penumpang menumpuk (berdesak-desakan),” jelasnya. Selain itu, pihak pengelola harus mempersingkat waktu tunggu bus di setiap halte. Kondisi sekarang, menurutnya, sudah melewati batas standar waktu tunggu transportasi B US Trans-Jakarta seba- gai moda transportasi umum semakin tidak aman. Tidak hanya pelecehan seksual yang marak terjadi, aksi pencopetan pun kini mulai marak terjadi. Pen- copetan terjadi ketika penum- pang padat di halte maupun di dalam bus. “Kalau tidak bisa diatasi, lama- kelamaan bus Trans-Jakarta tidak punya nilai lebih jika dibanding- kan dengan yang lain. Nanti bisa sama saja seperti Metromini, Ko- paja atau bus kota,” ujar Pelak- sana Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi dalam perbincang- an dengan Media Indonesia di Jakarta, kemarin. Maraknya pencopetan di bus Trans-Jakarta, ujar Tulus, dapat menurunkan nilai lebih Trans- Jakarta jika dibandingkan de- ngan moda transportasi lainnya di Ibu Kota. Maraknya pencopetan, te- gasnya, mengancam keamanan Basworo kurang setuju dengan Hermanto yang menunggu pembebasan lahan. “Seharusnya mereka terlebih dahulu memasang tanggul penahan sementara sambil menunggu kami membebaskan lahan. Karena untuk membebaskan lahan diperlukan waktu yang cukup lama. Paling bisa dilakukan pada 2011. Itu sesuai dengan aturan hukum yang ada,” kata Ery. (Rommy K Karindon/Selamat Saragih/J-1) Tulus Abadi Pelaksana Harian Ketua YLKI umum di dunia. “Standar waktu tunggu hanya 3-5 menit. Ka- lau sudah sampai setengah jam, itu konyol namanya. Itu sudah melewati batas tunggu transportasi umum di seluruh dunia,” ujarnya. Sebelumnya, Asisten Manajer Pengendalian Badan Layanan Umum Trans-Jakarta Banu Yo- gaswara malah menyalahkan penumpang bus Trans-Jakarta yang susah diatur. Petugas, ujarnya, selalu mengingatkan penumpang untuk menjaga barang bawaan dan mengatur posisi penumpang dalam bus. “Namun, penumpang susah diatur dan tetap saja berdesak- desakan di tengah badan bus,” cetusnya. Gangguan keamanan, menu- rut Banu, terjadi tatkala pe- numpang bergerombol di te- ngah-tengah badan bus. “Hal ini menyebabkan pelaku bisa melakukan kejahatan dengan mudah,” ujarnya. Pihaknya telah berusaha mengantisipasi gangguan keamanan dengan menyiagakan satuan petugas di setiap halte. Selain itu, penge- lola telah memasang 140 kamera CCTV di halte Trans-Jakarta. Namun, di dalam bus belum ada. (J-5) [email protected] lurahan Jelambar Baru, Keca- matan Grogol Petamburan, Ja- karta Barat, kemarin, kebakaran menghanguskan sebanyak 17 rumah yang terdiri atas 15 ru- mah kontrakan dan dua rumah utama “Kebakaran itu melalap 12 rumah milik Aman dan tiga rumah milik Harjosuwito,” ujar Kasi Operasi (Kasiop) Dinas Pemadam Kebakaran dan Pe- nanggulangan Bencana Jakarta Barat Endang Choiruddin di Jakarta, kemarin. Percikan api mulai tampak di pagi hari. Seketika, api lang- sung membesar hingga meng- hanguskan. “Laporan adanya peristiwa sekitar pukul 10.35. Api baru padam sekitar pukul 11.30,” tutur Endang. Sumber api, menurut Endang, berasal dari arus pendek listrik. “Dugaan sementara karena ter- jadi korsleting listrik,” pungkas Endang. Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanitreskrim) Polsek Metro Tanjung Duren, Jakarta Barat, Iptu Johari Bule mengatakan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kebakaran 17 rumah tersebut. “Setelah kami lakukan olah TKP, api yang menyebabkan ke- bakaran, menurut saksi Hajono Suwito, diduga dari korek api yang dimain-mainkan anak kecil. Api itu menyambar bahan yang mudah terbakar,” ujar Johari. Sedikitnya 10 armada pe- madam kebakaran bergerak memadamkan api yang melalap rumah-rumah tersebut. Pema- daman tak berlangsung lama dan api dapat dicegah sehingga tak menjalar ke bangunan lain. Kobaran api sempat membuat panik warga setempat. (*/J-5)

Upload: nguyenbao

Post on 02-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Trans-Jakarta seperti Metromini - ftp.unpad.ac.id · “Air baru surut keluar rumah tadi pagi,” jelasnya, kemarin. Meski banyak barang- ... (petak). “Kerugian belum ditaksir

Trans-Jakartaseperti Metromini

Nesty Trioka Pamungkas

Untung Tanggul Jebolpada Petang Hari

KUSTIONO, 37, warga Jalan Madrasah, RT 1 RW 12, Bintaro,

Jakarta Selatan, masih waswas. Meski air berangsur surut setengahnya dari 2 meter, ia belum tenang juga.

“Tidur saya tak akan nyenyak sebelum tanggul dibangun kembali,” ujar Kustiono sambil mendorong air kotor yang memenuhi rumahnya ke Kali Pesanggrahan. Rumah Kustiono persis di sisi Kali Pesanggrahan.

Sejak Selasa (14/9) malam, ratusan rumah di sebelah Kali Pesanggrahan tergenang karena tanggul buatan sepanjang sekitar 25 meter jebol. Kawasan itu tergenang hingga 2 meter. “Air baru surut keluar rumah tadi pagi,” jelasnya, kemarin.

Meski banyak barang-barang yang rusak seperti televisi dan kulkas karena terkena air, Kustiono tetap mengucap syukur karena tanggul jebol sekitar pukul

18.30 WIB. “Kalau jebol tengah malam, saat kami semua sedang tidur, mungkin saya sudah meninggal,” ucapnya.

Banjir yang melanda permukiman Kustiono memang parah. Ketinggian air bervariasi mulai 0,5 meter sampai dengan 2 meter. Warga yang rumahnya berlantai satu langsung mengungsi ke masjid di Jalan Madrasah dan posko-posko banjir lainnya.

Ada juga rumah yang ditinggal mudik pemiliknya. Barang-barang di rumah itu mungkin rusak karena tergenang air selama dua hari. “Pemilik rumah pasti kaget ketika mendapati barang-barangnya sudah berlumpur semua,” tutur Rajio, warga Jalan Madrasah RT 1 RW 12.

Jebolnya tanggul Pesanggrahan bukan pertama kali ini. Sebelumnya, 17 Agustus 2010, juga pernah jebol. Pada Hari Kemerdekaan RI itu tembok tanggul jebol sepanjang 25 meter membuat air seketika menggenangi

perumahan warga.Wakil Menteri Pekerjaan

Umum Hermanto Dardak berjanji segera memperbaiki tanggul yang jebol. “Namun perbaikan tanggul membutuhkan pembebasan lahan oleh Pemerintah Provinsi DKI,” tuturnya.

Menurutnya, luas tanggul harus diperlebar agar bisa membantu air mengalir dengan baik dan menambah daya tampung air. Pembangunan dinding membutuhkan lahan dan lokasinya di areal milik masyarakat.

“Untuk pembebasan lahan merupakan tugas Pemprov DKI. Jadi kami menunggu Pemprov DKI membebaskan lahan. Begitu lahan sudah dibebaskan, kami segera memperbaiki,” ujarnya.

Tanggul jebol merupakan tanggung jawab Kantor Kementerian Pekerjaan Umum.

Namun Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Ery

Pasar Tanah Abang Jakarta TerbakarPASAR Tanah Abang Blok A, Jakarta, sekitar pukul 18.15 WIB, kemarin, terbakar. Api melalap bagian Kantor Pemasaran Blok A yang terletak di lantai 8 ge-dung pusat grosir tersebut.

“Kami mengerahkan 20 mobil pemadam kebakaran. Yang ter-bakar, Kantor Pemasaran Blok A yang terletak di lantai 8. Dipasti-kan tidak ada korban jiwa,” kata petugas Dinas Pemadam Ke-bakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Pusat Safar di Jakarta, kemarin malam.

Safar mengatakan api berha-sil dipadamkan sekitar pukul

19.10 atau sekitar 1 jam setelah pihaknya mengetahui keba-karan tersebut. “Dugaan semen-tara, api yang menyebabkan kebakaran berasal dari korslet-ing listrik,” ujarnya.

Wakil Kepala Polsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Kasmono me-ngatakan kebakaran di lantai 8 Blok A itu hanya menghangus-kan satu los (petak). “Kerugian belum ditaksir. Tidak ada kor-ban jiwa. Dugaan sementara kebakaran karena arus pendek (korsleting),” ujarnya.

Di Jalan Jelambar Raya, Ke-

4 | Megapolitan JUMAT, 17 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

MASIH TERENDAM: Seorang warga berjalan menembus banjir di kawasan Kompleks Induk Koperasi Pegawai Negeri Sipil (IKPN), Jl Veteran, Bintaro, Jakarta Selatan, yang masih terendam banjir luapan air Sungai Pesanggrahan, kemarin.

Penumpang bus Trans-Jakarta akan pindah ke angkutan Metromini atau kembali menggunakan kendaraan pribadi.

MI/PANCA SYURKANI

sekaligus merugikan penum-pang Trans-Jakarta. Nilai lebih Trans-Jakarta dapat menurun jika akhirnya para penumpang beralih ke moda transportasi umum lainnya atau kemba-li menggunakan kendaraan pribadi. “Kalau penumpang merasa tidak aman, bisa pindah ke transportasi umum lain-nya. Bahkan mereka akhirnya memilih pakai motor atau mobil pribadi,” tukasnya.

Aksi pencopetan di Trans-Jakarta, menurut pihak Tulus, terjadi dengan motif yang sama dengan pelecehan seksual yang belakangan sering terjadi di bus Trans-Jakarta. Kepadatan penumpang di halte dan bus menjadi peluang bagi pencopet dan pelaku pelecehan seksual. “Sama seperti aksi pelecehan. Padatnya penumpang di bus atau di halte itu memberi ke-sempatan bagi pelaku kejahatan untuk beraksi. Kalau padat kan penumpang jadi susah untuk bergerak,” tandasnya.

U n t u k m e n g a n t i s i p a s i masalah Trans-Jakarta, tegas Tulus, tidak cukup dengan me-

MI/ROMMY PUJIANTO

MI/RAMDAN

MEMADAMKAN API: Petugas Pemadam Kebakaran menyiapkan alat untuk memadamkan api yang membakar di salah satu toko di Blok A lantai 8 Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, kemarin. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini.

masang closed circuit television (CCTV) di halte maupun di da-lam bus. Penambahan petugas pun, sambungnya, bukan solusi utama dalam mengatasinya. Solusi utama untuk mengatasi permasalahan tersebut, menu-rutnya, adalah dengan me-nambah armada Trans-Jakarta agar kepadatan penumpang di dalam bus tak berlebihan. “Kepadatan penumpang akan terus ada selama armada bus tidak ditambah. Banyaknya penumpang tidak diimbangi dengan jumlah armada Trans-Jakarta sehingga mengakibat-kan penumpang menumpuk (berdesak-desakan),” jelasnya.

Selain itu, pihak pengelola harus mempersingkat waktu tunggu bus di setiap halte. Kondisi sekarang, menurutnya, sudah melewati batas standar waktu tunggu transportasi

BUS Trans-Jakarta seba-gai moda transportasi umum semakin tidak aman. Tidak hanya

pelecehan seksual yang marak terjadi, aksi pencopetan pun kini mulai marak terjadi. Pen-copetan terjadi ketika penum-pang padat di halte maupun di dalam bus.

“Kalau tidak bisa diatasi, lama-kelamaan bus Trans-Jakarta tidak punya nilai lebih jika dibanding-kan dengan yang lain. Nanti bisa sama saja seperti Metromini, Ko-paja atau bus kota,” ujar Pelak-sana Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi dalam perbincang-an dengan Media Indonesia di Jakarta, kemarin.

Maraknya pencopetan di bus Trans-Jakarta, ujar Tulus, dapat menurunkan nilai lebih Trans-Jakarta jika dibandingkan de-ngan moda transportasi lainnya di Ibu Kota.

Maraknya pencopetan, te-gasnya, mengancam keamanan

Basworo kurang setuju dengan Hermanto yang menunggu pembebasan lahan.

“Seharusnya mereka terlebih dahulu memasang tanggul penahan sementara sambil menunggu kami membebaskan lahan. Karena

untuk membebaskan lahan diperlukan waktu yang cukup lama. Paling bisa dilakukan pada 2011. Itu sesuai dengan aturan hukum yang ada,” kata Ery. (Rommy K Karindon/Selamat Saragih/J-1)

Tulus AbadiPelaksana Harian Ketua YLKI

umum di dunia. “Standar waktu tunggu hanya 3-5 menit. Ka-lau sudah sampai setengah jam, itu konyol namanya. Itu sudah melewati batas tunggu transportasi umum di seluruh dunia,” ujarnya.

Sebelumnya, Asisten Manajer Pengendalian Badan Layanan Umum Trans-Jakarta Banu Yo-gaswara malah menyalahkan penumpang bus Trans-Jakarta yang susah diatur. Petugas, ujarnya, selalu mengingatkan penumpang untuk menjaga barang bawaan dan mengatur posisi penumpang dalam bus. “Namun, penumpang susah diatur dan tetap saja berdesak-desakan di tengah badan bus,” cetusnya.

Gangguan keamanan, menu-rut Banu, terjadi tatkala pe-numpang bergerombol di te-ngah-tengah badan bus. “Hal ini menyebabkan pelaku bisa melakukan kejahatan dengan mudah,” ujarnya. Pihaknya telah berusaha mengantisipasi gangguan keamanan dengan menyiagakan satuan petugas di setiap halte. Selain itu, penge-lola telah memasang 140 kame ra CCTV di halte Trans-Jakarta. Namun, di dalam bus belum ada. (J-5)

[email protected]

lurahan Jelambar Baru, Keca-matan Grogol Petamburan, Ja-karta Barat, kemarin, kebakaran menghanguskan sebanyak 17 rumah yang terdiri atas 15 ru-mah kontrakan dan dua rumah utama “Kebakaran itu melalap 12 rumah milik Aman dan tiga rumah milik Harjosuwito,” ujar Kasi Operasi (Kasiop) Dinas Pemadam Kebakaran dan Pe-nanggulangan Bencana Jakarta Barat Endang Choiruddin di Jakarta, kemarin.

Percikan api mulai tampak di pagi hari. Seketika, api lang-sung membesar hingga meng-

hanguskan. “Laporan adanya peristiwa sekitar pukul 10.35. Api baru padam sekitar pukul 11.30,” tutur Endang.

Sumber api, menurut Endang, berasal dari arus pendek listrik. “Dugaan sementara karena ter-jadi korsleting listrik,” pungkas Endang.

Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanitreskrim) Polsek Metro Tanjung Duren, Jakarta Barat, Iptu Johari Bule mengatakan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kebakaran 17 rumah tersebut.

“Setelah kami lakukan olah TKP, api yang menyebabkan ke-bakaran, menurut saksi Hajono Suwito, diduga dari korek api yang dimain-mainkan anak kecil. Api itu menyambar bahan yang mudah terbakar,” ujar Johari.

Sedikitnya 10 armada pe-madam kebakaran bergerak memadamkan api yang melalap rumah-rumah tersebut. Pema-daman tak berlangsung lama dan api dapat dicegah sehingga tak menjalar ke bangunan lain. Kobaran api sempat membuat panik warga setempat. (*/J-5)